23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud - Mengetahui apa itu fosil. - Mengidentifikasi fosil echinodermata yang terfosilisasi. - Mengetahui karakter morfologi fosil echinodermata. - Menentukan umur maupun lingkungan hidup fosil echinodermata. - Mengetahui tipe pomfosilan terhadap objek yang diamati. 1.2 Tujuan - Dapat menegtahui apa itu echinodermata. - Dapat mengidentifikasi fosil-fosil echinodermata yang terfosilisasi - Dapat membedakan fosil yang satu dengan yang lain berdasarkan karakter morfologinya dalam filum echinodermata. - Dapat menentukan umur dan lingkungan hidup fosil dalam echinodermata. - Dapat mengidentifikasi tipe pomfosilan terhadap objek yang diamati. 1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaa : 1

laporan echino

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: laporan echino

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Maksud

- Mengetahui apa itu fosil.

- Mengidentifikasi fosil echinodermata yang terfosilisasi.

- Mengetahui karakter morfologi fosil echinodermata.

- Menentukan umur maupun lingkungan hidup fosil echinodermata.

- Mengetahui tipe pomfosilan terhadap objek yang diamati.

1.2 Tujuan

- Dapat menegtahui apa itu echinodermata.

- Dapat mengidentifikasi fosil-fosil echinodermata yang terfosilisasi

- Dapat membedakan fosil yang satu dengan yang lain berdasarkan karakter

morfologinya dalam filum echinodermata.

- Dapat menentukan umur dan lingkungan hidup fosil dalam

echinodermata.

- Dapat mengidentifikasi tipe pomfosilan terhadap objek yang diamati.

1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaa :

Hari, Tanggal : Rabu, 24 Oktober 2012

Waktu : 16.30 – 18.00

Tempat : Ruang GS 105 Gedung Pertamina Sukowati

1

Page 2: laporan echino

BAB II

HASIL DESKRIPSI

A. Gambar Deskripsi Fosil 1

Nama Fosil : Lovenia bagheerae

Urutan takson:

Filum echinodermata

Kelas Echinoidea

Ordo -

Famili -

Genus Lovenia

Deskripsi :

Pada pengamatan fosil dengan nomor peraga 1 ini merupakan fosil dari

filum Echinodermata dan dari kelas Echinoidea. Fosil ini mempunyai cirri-ciri

fisik berwarna putih yang menunjukkan bahwa fosil tersebut tersusun oleh

material karbonatan dan membentuk bulatan yang merupakan bodi luar dari

organisme tersebut. Fosil ini berupa bodi utuh yaitu bentuk dari fosil dimana

fosil tersebut mengalami proses pengerasan pada bagian luar , karena bagian

luar dari makhluk ini lebih keras dari bagian dalamnya, dan bagian dalamnya

mengalami pembusukan. Sehingga hanya tersisi bodinya, dan bodi tersebut

2

Page 3: laporan echino

terfosilisasi oleh material karbonatan, sehingga bentuk fosil echinodermata ini

berupa bodi utuh dari organisme tersebut.

Golongan fosil ini berbentuk membulat sepeti bola, dan dijumpai lima alur

yang mengandung tabung kaki yang disebut ambulakral. Alur ini terdapat

secara radial dan di bagian bawah terdapat mulut yang digunakan sebagai

memasukkan maknan dan juga adanya gigi pertautan dan pada bagian atas

terdapat anus sebagai tempat pembuangan. Selain itu juga terdapat bagian yan

bernama ambulakrum dan interambulakrum, yang berfungsi sebagai saluran

makanan dan juag untuk membantu pergerakan. Ambulakrum itu yang ruas

yang kecil sedangkan interambulakrum ruas yang besar. Pada umumnya

cangkang terdiri atas duapuluh susunan lempeng yang berarah vertical. Lima

diantaranya merupakan padanan pada bintang laut. Pada fosil ini banyak

ditemukan adanya tonjolan yang merupakan tuburkel yang berfungsi

untuktempat bertautnya duri semasa hidup, dan digunakan untuk bergerak.

Hewan ini hidup pada zaman Cretaceous, karena pada zaman ini laut

sudah mulai hangat dan makanan berlimpah. Lingkungan pengedapan dari

Echinodermata ini adalah di lingkungan hidupnya berada di laut dangkal. Hal

ini dapat dijelaskan karena pada laut dangkal banyak makanan yang tersedia

sebagai bahan makanan dari golangan tersebut. Dan warna material pada fosil

yang putihmenandakan cangkang tersebut tersusun oleh mineral-mineral

karbonatan, di mana pada laut dangkal terkandung senyawa karbonat dalam

jumlah yang besar

3

Page 4: laporan echino

B. Gambar Deskripsi Fosil 2

Nama Fosil : Helicocrinus plumosus

Urutan takson:

Filum echinodermata

Kelas Crinoidea 

Ordo -

Famili -

Genus Helicocrinu

Deskripsi :

Hewan ini sering dikenal dengan lili laut, hewan ini memiliki calyx yang

terbentuk dari lempeng – lempeng gampingan yang resisten dan sering

terfosilkan. lempeng – lempeng gampingan yang tersusun secara simetris. Calyx

ini mempunyai bentuk dan susunan yang khas untuk setiap takson, sehingga

klasifikasi Crinoidea didasarkan pada bentuk dan susunan lempeng karbonat yang

membentuk calyx tersebut. Pada permukaan rangka terdapat mulut pada

permukaan atas, sedangkan anusnya juga terletak pada sisi yang sama dengan

mulut. Lima buah lengan yang bercabang merentang dari arah calyx kea rah atas.

Pada lengan tersebut terdapat saluran makanan pinnules dan cilia, yang berfungsi

sebagai pembantu dalam mengumpulkan makanan. Dalam bentuk fosil, kerangka

Crinoid mengalami penguraian sehingga jarang dijumpai bentuk utuh sebagai

fosil yang ditemukan adalah material lepas dari calyx dan stem

4

Page 5: laporan echino

Proses pemfosilan binatang ini diawali binatang ini mati kemudian

binatang ini terurai sehingga kemudian menjadi fragmen – fragmen yang terkubur

dalam deposit sedimentasi.sehingga timbul penampakan seperti gambar diatas

dimana fragmen-fragmen dari hewan ini terlihat dibatuan sendimen

Hewan ini hidup pada zaman ordovician, karena pada zaman ini laut sudah

mulai hangat dan makanan berlimpah. Lingkungan pengedapan dari

Echinodermata ini adalah di lingkungan hidupnya berada di laut dangkal. Hal ini

dapat dijelaskan karena pada laut dangkal banyak makanan yang tersedia sebagai

bahan makanan dari golangan tersebut. Dan warna material pada fosil yang

putihmenandakan cangkang tersebut tersusun oleh mineral-mineral karbonatan, di

mana pada laut dangkal terkandung senyawa karbonat dalam jumlah yang besar

Setelah diidentifikasi berdasarkan kenampakan yang ada fosil peraga ini

dikelompokkan bardasarkan jenisnya. Setelah diamati maka fosil ini termasuk

kedalam filum Echinodermata, kelas Crinoidea , dan genus Helicocrinue. Sehingga

fosil dengan nomor peraga 2 ini bernama fosil Helicocrinus plumosus.

5

Page 6: laporan echino

C.Gambar Deskripsi Fosil 3

Nama Fosil : the brittel starfish

Urutan takson:

Filum Ecinodermata

Kelas Ophiruidea

Ordo -

Famili -

Genus

Deskripsi :

Binatang ini merupakan binatang yang memilliki lima lengan, hampirsama

seperti bintang laut akan tetapi memiliki lengan lebih panjang.Ophiuroidea

terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular. Ophiuroidea

berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan

fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral

(dorsal) yang halus atau berduri tumpul.Ophiuroidea tidak memiliki

pediselaria.Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Binatang ini

dijumpai sejak zaman Ordovician, namun fosilnya jarang dijumpai, dan

hidup di laut dangkal.

Proses terbentuknya fosil ini berawal dari binatang ini mati,karena

berbagai hal mungkin makanan yang kurang,tempat hidup tidak cocok

lagi,atau memang umur dari makhluk ini telah habis. kemudian binatang ini

6

Page 7: laporan echino

terkubur dalam endapan sendimen kemudian endapan tersebut tersusupi

oleh matertial karbonatan sehingga seakan-akan makluk ini terfosilkan

dalam karbonatan tetapi sebenarnya dia terendapkan di sendimen terlebih

dahulu.

Fosil ini berumur devonian karena masa kejaayaan kelas ini ada pada

zaman itu,mungkin saja berada di zaman lain akan tetapi sesuai logika

hewan ini ada pada zaman devonian karena dia melimpah pada zaman itu

Setelah diidentifikasi berdasarkan kenampakan yang ada fosil peraga ini

dikelompokkan bardasarkan jenisnya. Setelah diamati maka fosil ini

termasuk kedalam filum Echinodermata, kelas Ophiruidea , taksonomi

yang lain sulit diketahui .Sehingga fosil dengan nomor peraga 3 ini

bernama fosil oleh karena itu kami beri nama the brittel starfish karena

hewan ini adalah hewan yang sangat jarang ditemukan sebagai fosil

sehingga jka dia tidak berada di tempat yang tepat maka dia sangat

rapuh(brittle) untuk menjadi fosil,bisa saja dia hancur atau terurai karena

tidak banyak memiliki bagian yang keras dan kompak .

D.Gambar Deskripsi Fosil 4

7

Page 8: laporan echino

Nama Fosil : Cucumaria frondosa

Urutan takson:

Filum Echinodermata

Kelas Holothurioidea

Ordo Dendrochirota

Famili Cucumariidae

Genus Cucumaria

Nama Species Cucumaria frondosa

Deskripsi :

Fosil ini berasal dari Filum Echinodermata kelas Holothuroidea. Dilihat

dari morfologi tubuhnya, Faring holothuroidea dikelilingi oleh cincin

calcareous yang membedakan dengan kelas echino lainnya. Bagian

tubuhnya tersusun atas tubuh yang berbentuk silinder yang ditumbuhi duri

yang halus, Kaki tabung dan tidak memiliki lengan. Kenampakannya mirip

dengan timun sehingga disebut timun laut. Organisme ini mempunyai

kemampuan untuk melakukan regenerasi bagian tubuhnya yang hilang.

Hidup pada kedalaman 0-200 m atau disebut zona neritik. Jarang ditemukan

sebagai fosil bodi utuh karena bagian tubuhnya yang lunak. Fosil ini

berumur zaman Karbon.Berumur karbon karena pada saat karbon hewan ini

8

Page 9: laporan echino

dalam masa kejayaan sebab hewan ini sangat cocok hidup didaerah hangat

hingga panas.

Proses pemfosilan binatang ini diawali binatang ini mati kemudian

binatang ini terurai sehingga kemudian menjadi fragmen – fragmen yang

terkubur dalam deposit sedimentasi.Jadi, hewan ini adalah hewan yang

sangat jarang ditemukan sebagai fosil sehingga jka dia tidak berada di

tempat yang tepat maka dia sangat rapuh(brittle) untuk menjadi fosil,bisa

saja dia hancur atau terurai karena tidak banyak memiliki bagian yang keras

dan kompak.Akan tetapi dikejadian ini mungkin hewan ini terendapkan

dengan cepat sehingga hampir semua bagian tubuhnya tidak hancur karena

mineral dan butiran batuan sendimen dengan cepat masuk ke pori-porinya

sehingga dia menjadi kompak dan resisten terhadap pelapukan dan

penghancuran yang terjadi.

Setelah diidentifikasi berdasarkan kenampakan yang ada fosil peraga

ini dikelompokkan bardasarkan jenisnya. Setelah diamati maka fosil ini

termasuk kedalam filum Echinodermata, kelas Holothurioidea , Ordo

Dendrochirota, Famili Cucumariidae, Genus Cucumaria.Maka nama

spesies ini adalah Cucumaria frondosa.

9

Page 10: laporan echino

1. Gambar Deskripsi Fosil 3

Nama Fosil : Cincinnaticrinus pentagonus

Urutan takson:

Filum Ecinodermata

Kelas Crinoidea

Ordo

Famili

Genus

Deskripsi :

10

Hewan ini sering dikenal dengan lili laut, hewan ini memiliki calyx yang terbentuk dari lempeng – lempeng gampingan yang resisten dan sering terfosilkan.

Proses pemfosilan binatang ini diawali binatang ini mati kemudian binatang ini terurai sehingga kemudian menjadi fragmen – fragmen yang terkubur dalam deposit sedimentasi.

Fosil ini memiliki umur ordovician.

Page 11: laporan echino

11

Page 12: laporan echino

BAB IV

PEMBAHASAN

3.1 Deskripsi fosil 1

Fosil ini ditemukan di Formasi Marjum di daerah Arizona amerika

serikat.umur dari fosil ii kira-kira dari Kambrium Tengah dan mdari fosil ini

kita dapat mendapatkan keterangan yang menakjubkan dari Ledakan

Kambrium karena fossil ini bias member bukti. Ledakan Kambrium adalah

periode yang sangat awal pada kehidupan di bumi yang membingungkan para

ilmuwan evolusi karena terdapat ledakan jumlah besar organisme khusus

tanpa tahap perkembangan sebelumnya atau cirri-ciri dan tanda-tanda

makhluk itu berkembang atau berevolusi sebelumnya malah langsung ada

dan banyak sekali jumlahnya. Ini adalah fosil spons laut dari periode

kehidupan awal selama Ledakan Kambrium.hidup soliter dilaut dangkal.

Nama dari fossil ini adalah Diagoniella sp. spons berbentuk diagonal dan

spikula yang teratur. Diagoniella termasuk hexactinellid dan anatomi

tubuhnya tidak sama dengan anatomi tubuh spons kotak hexatinellida

lain.Makhluk ini sangat halus sekali dan tipis walupun agak berbentuk

persegi dan biasanya melekat diakar-akar rumput laut .Fossil seperti sangat

jarang ditemukan karena ini adalah bentuk hexxatinellia pertama dan masih

lunak sehingga mudah hancur.Sedang yang ada digambar kebetulan

ditemukan dibtuan sendimen dan bentuknya juga tidak begitu jelas.

Pemfosilan terjadi saat hewan ini mati entah karena pasokan makan yang

kurang atau umur yang sudah sampai atau persaingan dengan makhluk

lain.jasadnya tereendapkan dalam batuan sendimen secara cepat tertutup oleh

batuan sendimen lain dalam proses sendimentasi.Jadi pemfosilan makhluk ini

hanya bisa terjadi pada daerah sendimentsi yang cepat agar tubuh makhluk

ini tidak hancur sebelum terfosilkan.

Makhluk-makhluk ini memiliki asal-usul lebih dari 500 juta tahun yang

lalu. Spons ini adalah makhluk yang sangat primitif yang hidup menempel di

dasar laut, dalam beberapa kasus, di kedalaman ekstrim. Mereka adalah salah

satu contoh awal dikenal koordinasi antara sel-sel yang berbeda fungsi dalam

12

Page 13: laporan echino

organisme. Tubuh mereka terdiri dari penutup berpori atas kerangka terdiri

dari kalsium atau silikon. Kerangka dan spikula yang membentuk kisi-kisi

yang mana air ditarik ke dalam tubuh spons. Oksigen dan makanan disaring

dan air keluar baik dari permukaan atas atau luar spons.Spons ini tinggal

terutama di lingkungan laut dangkal, kehadiran mereka menunjukkan lokasi

laut prasejarah.

3.2 Pembahasan fosil 2

Fosil ini termasuk kedalam fosil langka karena sangat jarang fosil ini

ditemukan sebaik dan seutuh fosil yang ada pada gambar. Fosil ini ditemukan

disebelah Utara Jerman. Fosil ini berasal dari makhluk laut pada Era

Campanian periode Kapur dan sangat jarang ditemukan seperti ini karena

anatomi dari makhluk ini masih terbilang terlihat dan jelas bahkan anatomi

yang seharusnya hancur masih terlihat. Spons dalam bentuk seperti ini

sebenarnya memiliki variasi yang berbeda sampai saat iniditemukan hamper

180 spesies variasi dari makhluk ini. Fosil-fosil yang ditemukan tertanam

dalam batuan induk batu kapur dan digali jauh dari dalam pengendapan

sendimen sehingga dia tidak menunjukkan gejala erosi dan degradasi dalam

bantuk tubuhnya. Fossil Spons ini masih sangat identik dengan ketika dia

masih hidup sehingga kita melihatnya seolah-olah dia baru mati kemaren

karena biasanya fossil jarang ditemukan utuh seperti ini .

Mahkluk ini menampakkan anatomi-anatomi seperti osculum (mulut kecil

untuk makan dan pernafasan), pori-pori, pustula, benjolan, ruang internal

batang, bentuk-bentuk kehidupan prasejarah makhluk masa lampau dan

hamper tidak kita temukan pada masa sekarang terlihat. Warnanya putih alami

karena terendapkan batu kapur.

Melihat dari pemfosilannya yaitu makhluk ini mati mungkin karena umur

atau tempatn hidup serta makanan tidak ideal lagi.Kemudian tubuh fosil ini

terendapkan didalam batu kapur yang mungkin masih lunak kemudian lama

kelamaan ditutupi oleh batuan sendimen.Maka jasad makhluk ini kebal akan

kehancuran dan terendapkan selama ribuan tahun jadilah dia fossil.Tubuh

13

Page 14: laporan echino

yang putih membuktikan dia terendapkan dalam kapur.kemudian saat

pemfosilan dimungkinkan juga terjadi masuknya mineral lain pada pori-pori

fosil ini jadi kita tidak heran ada mineral pyrite juga ikut mengendap pada

fossil ini

Nama porifera ini adalah Scytalia turbinata var. elongata.dia termasuk

kedalam kelas Demospongea karena tubuhnya tersiri dari serat spongian, ordo

Lithistida; dan familynya Scytaliidae hidup soliter dilaut dangkal dan

berkembang dan banyak pada zaman Campanian periode Kapur.

3.3 pembahasan fosil 3

Fossil ini Termasuk kedalam Kelas Calcarea karena memiliki rangka yang

tersusun dari kalsium karbonat . Spons ini mempunyai struktur sederhana

dibandingkan yang lainnya. Spikulanya terdiri dari kalsium karbonat dalam

bentuk calcite.,spons selular. Mereka dicirikan oleh spikula terbuat

dari kalsium karbonat dalam bentuk kalsit atau aragonit.Melakukan

reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi secara aseksual

terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule. Gemmule disebut juga

tunas internal. Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam

tubuh calcarea yang hidup di air tawar. Calcarea dapat membentuk individu

baru dengan regenerasi. Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan

gamet (antara sperma dan ovum). Ovum dan sperma dihasilkan oleh

koanosit. Sebagian besar Calcarea menghasilkan ovum dan juga sperma pada

individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.

Pemfosilan terjadi akibat ketika makhluk ini mati karena pasokan makan

yang kurang atau umur yang sudah sampai atau persaingan dengan makhluk

lain.kemudian tubuhnya terendapkan kedalam sendimen dan tersedimentasi

kemudian pada pori-porinya dimasuki mineral sejenis kalsit maka dia tambah

tahan terhadap kehancuran akhirnya dia menjadi fossil yang mempunyai

kandungan karbonatan dan kompak.

14

Page 15: laporan echino

Nama fosil ini adalah Astraeospongia meniscus kelas calcarea ordo

Astraeospongium dan genusnya Astraeospongiidae.Hidup soliter dilaut

dangkal

15

Page 16: laporan echino

BAB V

5.1 Kesimpulan

Diagoniella sp memiliki spons dengan grid diagonal dan spikula teratur.

Diagoniella adalah spons hexactinellid dengan anatomi tubuhnya agak

kotak persegi.fosil ini jarang ditemukan krena rata-rata bertubuh lunak.

Nama porifera ini adalah Scytalia turbinata var. elongata.dia termasuk

kedalam kelas Demospongea karena tubuhnya tersiri dari serat spongian,

ordo Lithistida; dan familynya Scytaliidae hidup soliter dilaut dangkal dan

berkembang dan banyak pada zaman Campanian periode Kapur.

Nama fosil ini adalah Astraeospongia meniscus kelas calcarea ordo

Astraeospongium dan genusnya Astraeospongiidae.Hidup soliter dilaut

dangkal

1.2 saran

pratikan harusnya lebih mepelajari materi lebih lagi

peraga ditambah

16

Page 17: laporan echino

DAFTAR PUSTAKA

http://bahanmakro/translate2.html

http://Porifera/wikipediabahasaIndonesiaensiklopediabebas.html

http://11.html

17