Laporan Geomorf Rizaldy Saputra

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan Geomorf Rizaldy Saputra

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangGeomorfologi merupakan salah satu cabang dari ilmu geologi. Ilmu ini mempelajari bentuk-bentuk permukaan bumi (morfologi, bentang alam, bentuk lahan), mencakup deskripsi, proses yang terjadi di dalamnya dan proses pembentukannya. Contoh objek geomorfologi adalah danau, sungai, bentuk pegunungan, perbukitan, tanjung, teluk, dan lain-lain. Pada ilmu geomorfologi secara khusus juga memperhatikan mengenai relief suatu wilayah. Relief ini dapat ditemukan pada bentang alam pegunungan atau perbukitan. Wilayah yang meiliki relief biasanya dapat diketahui melalui suatu peta yang disebut peta topografi. Peta topografi menyajikan suatu wilayah yang dilengkapi dengan kumpulan garis kontur. Selain garis kontur, terdapat banyak symbol lainnya yang terdapat pada peta topografi.Oleh karena itu, perlu diadakan praktikum dalam membuat dan menginterpretasi peta topografi yang sangat dibutuhkan untuk menunjang ilmu geomorfologi. Secara khusus mempelajari tentang pola garis kontur, sifat garis kontur, serta hubungan antarobjek dalam peta topografi.

1.2. Maksud dan TujuanMaksud dari praktikum ini adalah untuk mempelajari tentang cara membuat garis kontur, memahami sifat-sifat garis kontur dan menginterpretasi garis kontur.Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut.1.2.1. Praktikan mengetahui cara membuat garis kontur.1.2.2. Praktikan memahami sifat-sifat garis kontur.1.2.3. Praktikan mengetahui cara menginterpretasi garis kontur.

1.3. Alat dan BahanAlat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut. Peta topografi Kertas HVS A4s Bolpoint 0,1 mm, 0,2 mm, 0,3 mm dan 0,5 mm Pensil mekanik Penggaris 30 cm Kertas kalkir Double tip Penghapus

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori2.1.1 Pengertian PetaPeta adalah gambaran permukaan bumi yang digambar pada permukaan datar, dan diperkecil dengan skala tertentu dan juga dilengkapi simbol sebagai penjelas. Beberapa ahli mendefinisikan peta dengan berbagai pengertian, namun pada dasarnya peta mempunyai arti yang sama. Berikut pengertian peta dari para ahli.Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal 2005), peta adalah merupakan wahana bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada tahapan pada tingkatan pembangunan.

2.1.2 Jenis-Jenis PetaPeta dapat dikelompokan menjadi 5 bagian, yaitu: Berdasarkan Isi Data yang DisajikanPeta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu: Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.Peta khusus (peta tematik), yaitu peta yang menggambarkan informasi dengan tema tertentu/khusus. Misalnya, peta politik, peta geologi, peta penggunaan lahan, peta persebaran objek wisata, peta kepadatan penduduk, dan sebagainya. Peta Berdasarkan Sumber Datanya : Peta turunan (Derived Map)yaitu peta yang dibuat berdasarkan pada acuan peta yang sudah ada, sehingga tidak memerlukan survei langsung ke lapangan. Peta induk yaitu peta yang dihasilkan dari survei langsung di lapangan. Peta berdasarkan skala : Peta kadaster (sangat besar) adalah peta yang berskala > 1: 100 sampai > 1: 5000. Contoh: Peta pertanahan, Peta Pertambangan Peta besar adalah peta yang berskala > 1: 5000 sampai > 1: 250.000. Contoh: peta kecamatan/kabupaten Peta sedang adalah peta yang berskala > 1: 250.000 sampai > 1: 500.000. Contoh: peta provinsi Peta kecil adalah peta yang berskala > 1: 500.000 sampai > 1: 1.000.000. Contoh: peta negara Peta geografis (sangat kecil) adalah peta yang berskala > 1: 1.000.000 ke bawah. Contoh: Peta benua/dunia Peta berdasarkan bentuk : Peta datar atau peta dua dimensi, atau peta biasa, atau peta planimetri yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya. Peta timbul atau peta tiga dimensi atau peta stereometri, yaitu peta yang dibuat hampir sama dan bahkan sama dengan keadaan sebenarnya di muka bumi. Pembuatan peta timbul dengan menggunakan bayangan 3 dimensi sehingga bentukbentuk muka bumi tampak seperti aslinya. Peta digital, merupakan peta hasil pengolahan data digital yang tersimpan dalam komputer. Peta ini dapat disimpan dalam disket atau CD-ROM. Contoh: citra satelit, foto udara. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan data alam dan kenampakan buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mozaik foto udara yang dilengkapi dengan garis kontur, nama, dan legenda.

Peta berdasarkan tingkat kedetailan : Peta detail, peta yang skalanya > 1:25.000. Peta semi detail, peta yang skalanya > 1:50.000. Peta tinjau, peta yang skalanya > 1:250.000.

2.1.3 Peta Topografi2.1.1.1 Pengertian Peta TopografiPeta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta topografi.Karakteristik unik yang membedakan peta topografi dari jenis peta lainnya adalah peta ini menunjukkan kontur topografi atau bentuk tanah di samping fitur lainnya seperti jalan, sungai, danau, dan lain-lain. Karena peta topografi menunjukkan kontur bentuk tanah, maka peta jenis ini merupakan jenis peta yang paling cocok untuk kegiatan outdoor dari peta kebanyakan.2.1.1.2 Tujuan Pembuatan Peta Topografi

Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan, lokasi, dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan vegetasi. Dengan kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia, maka militer bergantung pada peta untuk memberikan informasi terhadap unsur-unsur tempur dan untuk menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas tentara dan material yang harus diangkut, disimpan, dan ditempatkan ke dalam operasi pada waktu dan tempat yang tepat. Banyak dari perencanaan ini harus dilakukan dengan menggunakan peta. Oleh karena itu, setiap operasi memerlukan pasokan peta, namun meskipun kita memiliki peta terbaik, peta tidak akan berharga kecuali pengguna peta tahu bagaimana cara membacanya.2.1.1.3 Unsur-Unsur Penting pada Peta TopografiRelief Adalah beda tinggi suatu tempat atau gambaran kenampakan tinggi rendah suatu daerah serta curam landainya sisi-sisi perbukitan. Jadi menunjukkan perbedaan tinggi rendahnya permukaan bumi. Sebagai contoh bukit, lembah, daratan, lereng, dan pegunungan Relief terjadi antara lain karena perbedaan resistensi antara batuan terhadap proses erosi dan pelapukan (eksogen) juga dipengaruhi gejala-gejala asal dalam (endogen) perlipatan, patahan, kegiatan gunung api dan sebagainya. Dalam peta topografi penggambaran relief dengan: Garis hachures Yaitu garis-garis lurus yang ditarik dari titik tertinggi ke arah titik yang lebih rendah disekitarnya dan ditarik searah dengan lereng. Semakin curam lerengnya maka semakin rapat pula garisnya sebaliknya garis akan renggang jika reliefnya landai. Shading (bayangan) Bayangan matahari terhadap earth feature dan biasanya dikombinasi dengan peta kontur. Pada daerah yang curam akan memberikan bayangan gelap sebaliknya daerah yang lancai berwarna cerah. Tinting (pewarnaan) Warna-warna tertentu. Semakin tinggi reliefnya warna akan semakin gelap. Kontur Yaitu dengan cara menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian sama. Peta ini paling penting untuk geologi karena sifatnya kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif hanya menunjukkan pola dan penyebarannya bentuk-bentuk roman muka bumi. Kuantitatif memiliki maksud selain menunjukkan pola dan penyebaran juga dapat mengetahui ukuran baik secara horisontal maupun vertikal sehingga jelas gambaran tida dimensinya. Drainage Drainage pattern/pola pengaliran atau pola penyaluran adalah segala macam bentuk-bentuk yang hubungannya dengan penyaluran air baik di permukaan maupun di bawah permukaan bumi. Sebagai contoh sungai-sungai, danau atau laut dan sebagainya. Sungai-sungai itu sendiri dipermukaan bumi ada yang terpolakan dan tidak terpolakan. Hal ini tergantung dari batuan dasar yang dilaluinya. Dalam hal ini pola/pattern didefinisikan sebagai suatu keseragaman di dalam : bentuk (shape) ukuran (size) penyebarannya/distrubusi Culture Yaitu segala bentuk hasil budi daya manusia. Misalnya perkampungan, jalan, persawahan dan sebagainya. Culture membantu geologi dalam penentuan lokasi. Pada umumnya pada peta topografi, relief akan digambarkan dengan warna coklat, drainage dengan warna biru dan culture dengan warna hitam. 2.1.1.4 Kelengkapan Peta Topografi Pada peta topografi yang baik harus terdapat unsur/keterangan yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan penelitian atau kemiliteran, yaitu : Skala Merupakan perbandingan jarak horisontal sebenarnya dengan jarak pada peta. Perlu diketahui bahwa jarak yang diukur pada peta adalah menunjukkan jarak-jarak horisontal. Ada 3 macam skala yang biasa dipakai dalam peta topografi. Representative Fraction Scale (Skala R.F.) Ditunjukkan dengan bilangan pecahan. Contohnya 1 : 10.000. Artinya 1 cm di dalam peta sama dengan 10.000 cm di lapangan (sama dengan 100 meter di lapangan). Kelemahan dari skala ini bila peta mengalami pemuaian/penciutan maka skala tidak berlaku lagi. Graphic Scale Yaitu perbandingan jarak horisontal sesungguhnya dengan jarak dalam peta, yang ditunjukkan dengan sepotong garis. Skala ini adalah paling baik karena tidak terpengaruh oleh pemuaian maupun penciutan dari peta. Verbal Scale Dinyatakan dengan ukuran panjang. Contohnya 1 cm = 10 km atau 1 cm = 5 km. Skala ini hampir sama dengan skala R.F. Dari ketiga macam skala tersebut di atas, yang umum/paling banyak digunakan dalam peta geologi atau topografi adalah kombinasi skala grafis dan skala R.F. Arah Utara Peta Salah satu kelengkapan peta yang tidak kalah penting adalah arah utara, karena tiap peta yang dapat digunakan dengan baik haruslah diketahui arah utaranya. Arah utara ini berguna untuk penyesuaian antara arah utara peta dengan arah utara jarum kompas. Ada 3 macam arah utara jarum kompas, yaitu : Arah Utara Magnetik (Magnetic North = MN) Grid North True North Legenda Pada peta topografi banyak digunakan tanda untuk mewakili bermacam-macam keadaan yang ada di lapangan dan biasanya terletak di bagian bawah dari peta. Judul Peta Peta merupakan nama daerah yang tercantum dalam peta dan berguna untuk pencarian peta bila suatu waktu diperlukan. Converage Diagram Maksudnya peta tersebut dibuat dengan cara atau metoda yang bagaimana, hal ini untuk dapat memperkirakan sampai sejauh mana kebaikan/ketelitian peta, misalnya : Dibuat berdasarkan foto udara Dibuat berdasarkan pengukuran di lapangan Indeks Administrasi Pembagian daerah berdasarkan hukum pemerintahan, hal ini penting untuk memudahkan pengurusan surat izin untuk melakukan atau mengadakan penelitian/pemetaan. Index of Adjoining Sheet Menunjukkan kedudukan peta yang bersangkutan terhadap lembar-lembar peta disekitarnya. Edisi Peta Dapat dipakai untuk mengetahui mutu daripada peta atau mengetahui kapan peta tersebut dicetak atau dibuat.

2.1.4 Garis KonturGaris kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan titik-titik yang mempunyai ketinggian yang sama terhadap bidang refrensi yang digunakan. Kecuraman dari suatu lereng (stepness) dapat ditentukan dengan adanya interval kontur dan jarak antara dua kontur, sedangkan jarak horizontal antara dua garis kontur dapat ditentukan dengan cara interpolasi. Garis kontur tidak boleh saling berpotongan satu sama lain. Selain itu garis kontur harus merupakan garis yang tertutup baik di dalam maupun di luar peta.Sifat-sifat garis kontur adalah sebagai berikut: Garis kontur selalu merupakan garis tertutup (loop), kecuali pada batas peta. Dua buah garis kontur dengan ketinggian yang berbeda tidak mungkin saling berpotongan. Garis kontur tidak mungkin bercabang (dalam hubungannya dengan keaslian alam, kecuali buatan manusia). Garis kontur dengan ketinggian berbeda tidak mungkin menjadi satu, kecuali pada bagian tanah yang vertikal akan digambarkan sebagai garis yang berimpit. Semakin miring keadaan tanah, kontur akan digambarkan semakin rapat. Semakin landai kondisi tanah, kontur yang digambarkan semakin jarang. Garis kontur yang melalui tanjung/lidah bukit akan cembung kearah turunnya tanah. Garis kontur yang melalui lembah atau teluk akan cembung kearah titik atau hulu lembah. Garis kontur yang memotong sungai akan cembung kearah hulu sungai. Garis kontur yang memotong jalan akan cembung kearah turunnya jalan.BAB IIIPEMBAHASAN

3.1Interpretasi Peta Topografi3.1.1Titik KetinggianTitik ketinggian pada peta topografi disimbolkan dengan tanda segitiga yang memiliki keterangan berupa angka. Angka ini merupakan nilai ketinggian pada posisi symbol dengan satuan meter. Data mengenai titik ketinggian didapatkan melalui survey langsung di lapangan atau biasanya sudah terdapat pada peta induk. Titik ini sangat membantu dalam menentukan jarak antargaris kontur dalam peta dan kemungkinan nilai kontur yang berada di suatu daerah pada peta topografi.Pada peta topografi yang diberikan, elevasi tertinggi daerah tersebut adalah 1.136 m di sebelah kanan bagian tengah peta dan elevasi terendah adalah 386 m di tengah bagian bawah peta. Pada daerah bagian atas peta ketinggian berkisar 600 m 900 m yang memanjang dari kiri ke kanan. Nilai-nilai ketinggian yang besar menunjukkan daerah ini merupakan daerah pegunungan.3.1.2Garis KonturGaris kontur merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik dengan ketinggian yang sama. Untuk menentukan suatu garis kontur, maka ditentukan terlebih dahulu titik titik yang memiliki ketinggian yang sama. Penentuan titik yang memiliki ketinggian yang sama dapat menggunakan bantuan dari titik-titik ketinggian yang sudah ada. Titik titik ketinggian tadi dihubungkan denga titik yang lain sehingga membentuk sebua polygon. Semakin banyak polygon yang terbentuk, semakin akurat suatu titik.Garis kontur memiliki banyak jenis, yaitu, kontur biasa, kontur setengah, kontur indeks dan kontur depresi. Pada peta ini hanya dicantumkan kontur indeks dengan interval kontur 100 m. Hal ini disebabkan jika menggunakan kontur biasa yang nilai interval konturnya 25 m akan menyita banyak waktu dalam pengerjaannya. Pada peta topografi yang diberikan, garis kontur terbesar meiliki nilai 1.100 m yang sifatnya memusat pada satu titik. Selain garis kontur 1.100 m, terdapat pula garis kontur 500 m dan 900 m yang memiliki pola yang sama. Ini menunjukkan daerah tersebut adalah sebuah cembungan. Garis kontur terendah pada peta bernilai 300 m yang terletak di bawah bagian tengah peta. Garis ini berada di sekitar symbol sungai. Pada peta terlihat jarak antargaris kontur ada yang rapat dan ada yang renggang. Kontur yang rapat menandakan daerah tersebut terjal dan daerah yang konturnya renggang menandakan daerah tersebut memiliki lereng yang relative landai. Selain itu, jika garis kontur melewati simbol sungai maka akan membentuk huruf V. Arah punggungan huruf V menandakan arah hulu sungai sehingga dalam menggambarkan garis kontur penting untuk mengetahui arah aliran sungai.3.1.3SungaiSungai pada peta biasanya digambarkan dengan berwarna biru. Ada dua jenis sungai, yaitu sungai besar dan sungai kecil. Sungai besar disimbolkan dengan garis tebal berkelok-kelok sedangkan garis sungai disimbolkan dengan garis yang berkelok-kelok. Pola yang dibentuk oleh sungai pada peta topografi yang diberikan adalah terdapat beberapa sungai yang bergabung ke dalam satu sungai. Kemudian, sungai sungai tersebut bermuara pada suatu sungai yang besar. Pada symbol sungai di bagian kiri atas peta, terdapat pola aneh yang tergambar pada symbol sungai besar, yaitu sungai besar yang tiba-tiba berubah menjadi sungai kecil, kemudian kembali menjadi sungai besar. Hal tersebut kemungkinan disebabkan adanya struktur yang terjadi pada daerah tersebut yang mengubah pola aliran sungainya.

BAB IVPENUTUP

4.1KesimpulanKesimpulan dari laporan ini adalah sebagai berikut. Garis kontur memiliki sifat-sifat tertentu yang harus diketahui sebelum membuat garis kontur. Simbol-simbol lain pada peta seperti sungai sangat mempengaruhi bentuk garis kontur pada peta topografi. Titik-titik ketinggian pada peta digunakan sebagai referensi dalam membuat garis kontur. Garis kontur dapat memberikan informasi mengenai bentuk bentang alam dan besar kemiringan lereng pada suatu daerah.4.2Saran4.2.1Saran untuk laboratoriumSebaiknya laboratorium khusus mata kuliah geomorfologi perlu diadakan4.2.2Saran untuk asistenSebaiknya asistensi dilakukan secara serentak di satu tempat.

DAFTAR PUSTAKAFarid, Rizky. 2012. Pengertian, Fungsi dan Jenis Peta. Diakses pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 pada pukul 19.55 WITA.

Harland, R. 2012. Pengertian Peta. http://randhard.wordpress.com/ruang-admin/buku-catatan/pengertian-peta/. Diakses pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 pukul 19.00 WITA.

Noor, D. 2012. Peta Topografi. Bogor: Universitas Pakuan. Diakses pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 pukul 17.54 WITA.

Siswapedia.2014.Macam macam peta atau jenis-jenis peta, http://www.siswapedia.2014.com/macam-macam-peta-atau-jenis-jenis-peta/. Diakses pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 pukul 17.00 WITA.

Wijayanto,T.2014.PetaTopografi.http://tizarwijayanto.blogspot.com/p/blog-page.html. Diakses pada hari Kamis, 16 Oktober 2014 pada pukul 17.35 WITA.