24
Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)

Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

Laporan Individu Kuliah Pengabdian

Masyarakat (KPM)

Page 2: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan karunia-Nya. Tidak lupa shalawat serta salam semoga

tercurah kepada junjungan kita Rasulullah SAW. Alhamdulillah laporan KPM

(Kuliah Pengabdian Masyarakat) Individu UNSIQ (Universitas Sains Quran)

Wonosobo ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar. Dalam melaksanakan

kegiatan KPM dan penyusunan laporan ini, penulis mendapatkan banyak bantuan

dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis menyampaikan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan laporan ini yaitu :

1. Kedua orang tua dan keluarga kami yang tercinta. Terima kasih atas doa,

semangat, motivasi, pemahaman, pengertian, dukungan spiritual maupun

material, serta kasih sayang yang tak terhingga.

2. ..............................................................................

3. Semua perangkat Desa Bantarwaru Banjarnegara yang telah menjadi mentor

dan membantu kami selama proses KPM berlangsung.

4. Teman-teman KPM

5. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kata sempurna,

oleh karena itu penulis membutuhkan saran dan kritik membangun guna

penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi

kita semua.

Banjarnegara,

Hormat kami,

Penulis

Page 3: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) merupakan salah satu

bentuk kegiatan yang memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa

untuk hidup di tengah-tengah masyarakat di luar kampus. Sekaligus sebagai

proses pembelajaran serta mengabdi kepada masyarakat yang sedang

membangun dan secara langsung mengidentifikasi serta menangani

masalah-masalah pembangunan yang sedang dihadapi. KPM dilaksanakan

oleh Perguruan Tinggi dalam upaya meningkatkan misi dan bobot

pendidikan pada Mahasiswa untuk mendapat nilai tambah yang lebih besar

pada Pendidikan Tinggi. KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat)

dilaksanakan di masyarakat di luar kampus dengan maksud meningkatkan

relevansi pendidikan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat

akan ilmu pengetahuan. Teknologi agama serta seni untuk melaksanakan

pembangunan yang semakin meningkat serta meningkatkan persepsi

Mahasiswa tentang relevansi antara landasan teori yang diperoleh dibangku

perkuliahan untuk diaplikasikan dalam kehidupan masyarakat secara nyata.

Bagi Mahasiswa kegiatan KPM merupakan pengalaman belajar baru yang

tidak diperoleh dalam bangku kuliah. Dengan berakhirnya KPM,

Mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan , kemampuan dan kesadaran

baru tentang bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Secara sosiologis

dalam diri manusia bahwa interaksi sosial adalah kebutuhan yang paling

mendasar dalam menjalankan proses hidupnya. Interaksi sosial ini

terbangun sebagai konsekuensi logis dari kesadaran manusia bahwa

kebutuhan pada sisi–sisi tertentu kemanusiannya tidak dapat tercapai tanpa

interaksi dengan sesamanya. Artinya manusiapun harus cerdas untuk

menemukan model komunikasi yang mampu menjawab segala kebutuhan-

kebutuhan tersebut tanpa ada diskriminasi atau dengan kata lain komunikasi

Page 4: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

yang terbangun harus mampu mengakomodir semua kepentingan,

menyatukan dan mensinergiskan gerakan segala elemen masyarakat dalam

struktur sosial yang sangat kompleks.

Tolong-menolong, saling menghargai, adanya pengakuan terhadap hak-hak

individu, munculnya simpati, empati dan kepedulian sosial serta segala

bentuk tindakan sosial yang banyak kita saksikan dalam aktivitas keseharian

kita adalah manifestasi dari cita-cita muliauntuk memenuhi kebutuhan

manusia tersebut. Makanya pranata sosial yang terbangun dalam masyarakat

(community) harus dapat menciptakan keteraturan sosial, menjamin

stabilitas sosial, jaminan rasa aman yang di peroleh setiap anggota

masyarakat, menciptakan suasana yang nyaman dan tentram serta jaminan

keselamatan lain.

Pendidikan Tinggi merupakan benteng terakhir dalam menghadapi segala

goncangan dan problematika kebangsaan. Pendidikan Tinggi harus mampu

berperan sebagai produsen pengetahuan, laboratorium pengujian kebenaran,

menjaga aset pengetahuan, mampu mendiagnosa penyakit dan prolematika

kebangsaan serta menformulasi resep alternatif yang solutif terhadap

penyakit dan problematika tersebut, secara aktif dan kreatif menyusun

metodologi yang proporsional dan profesional untuk mengaplikasikan

segala gagasan dalam bentuk tindakan yang riil di masyarakat. Secara

umum konsep operasional itu tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi

yakni Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) adalah salah satu bentuk

mengejawantahan tri dharma perguruan tinggi yakni pengabdian kepada

masyarakat karena mahasiswa diberi kesempatan secara langsung

bersosialisasi dengan masyarakat untuk mengaplikasikan segala bentuk

pengetahuan yang telah diperoleh di perguruan tinggi sekaligus Kuliah

Pengabdian Masyarakat adalah ruang pembelajaran yang baru bagi

mahasiswa untuk pengembangan dirinya.

Page 5: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

B. Tujuan dan kegunaan

Adapun tujuan dan kegunaan kegiatan KPM UNSIQ Wonosobo program

pemberdayaan masyarakat, yaitu :

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu di

Universitas Sains Quran (UNSIQ) Wonosobo

2. Meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar.

3. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperhatikan, menjaga, dan

memelihara lingkungan hidup, khususnya lingkungan sekitar.

4. Merintis pembentukan lembaga/institusi peduli lingkungan hidup.

5. Merintis program pembinaan lingkungan hidup.

6. Sebagai implementasi dari pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu

pendidikan & pengajaran, Penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

7. Memberikan pengalaman belajar bagi mahasiswa tentang pembangunan

masyarakat dan pengalaman kerja nyata pembangunan.

8. Menjadikan lebih dewasanya kepribadian mahasiswa dan bertambah

luasnya wawasan mahasiswa.

9. Memacu pembangunan masyarakat dengan menumbuhkan motivasi

kekuatan sendiri.

10. Mendekatkan perguruan tinggi kepada masyarakat

Page 6: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

BAB II

PERUMUSAN MASALAH DAN PERENCANAAN KEGIATAN

A. Materi kegiatan

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa UNSIQ (Universitas

Sains Quran) diselenggarakan sebagai salah satu kegiatan pengabdian terhadap

masyarakat, di mana setiap mahasiswa dituntut untuk berperan aktif terhadap

kegiatan-kegiatan yang ada di sekitar masyarakat, di tempat penyelenggaraan

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM).

Mahasiswa diharapkan dapat beradaptasi, dapat menjalin kerja sama yang

baik dengan seluruh lapisan masyarakat, dapat membantu warga masyarakat

sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang dimiliki, serta diharapkan dapat

menerapkan ilmu yang telah didapat ke dalam bentuk program kerja kegiatan

yang bertujuan untuk membantu masyarakat sesuai dengan masalah yang

timbul.

Berdasarkan survey dan observasi yang penulis lakukan di Desa

Bantarwaru Banjarnegara, baik dari sektor fisik maupun non fisik, maka

penulis mencoba untuk membantu masyarakat sesuai dengan kemampuan

penulis. Wujud bantuan tersebut dengan menginterpretasikan permasalahan ke

dalam dengan masalah yang timbul.

Rencana program dan kegiatan yang dilakukan selama Kuliah Pengabdian

Masyarakat (KPM) Mahasiswa Universitas Sains Quran (UNSIQ) Tahun 2013

tertuang di bawah ini antara lain :

1. Pengajian Umum

2. Bimbingan belajar (Bahasa Arab)

B. Lokasi dan Waktu Kegiatan

a. Lokasi

Wilayah pelaksanaan kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM)

Universitas Sains Quran (UNSIQ) Wonosobo berlokasi di Kabupaten

Page 7: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

Banjarnegara. Pada kesempatan ini penulis selaku peserta Kuliah

Pengabdian Masyarakat (KPM) ditempatkan di Desa Bantarwaru Madukoro

Banjarnegara dengan beranggotakan sebanyak 12 mahasiswa dari berbagai

jurusan seperti Tarbiyah, Teknologi Informasi, Sastra Inggris dan Syariah.

b. Waktu Kegiatan

Waktu pelaksanaan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa

UNSIQ dilakukan selama kegiatan program itu berjalan yaitu selama 40

(empat puluh) hari mulai tanggal 23 Maret s.d 1 Mei 2013.

C. Sasaran Kegiatan

Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013

mempunyai tiga kelompok sasaran kegiatan, yaitu mahasiswa, masyarakat, dan

anak-anak. Dari ke tiga sasaran di atas mempunyai manfaat masing-masing

dari pelaksanaan KPM, yaitu sebagai berikut :

1) Mahasiswa

a. Memperdalam pengertian mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja

secara interdisipliner, sehingga dapat menghayati adanya

ketergantungan dan kerjasama antar sektor.

b. Memperdalam pengertian dan penghayatan mahasiswa tentang manfaat

IPTEKS yang dipelajari bagi pelaksanaan pembangunan.

c. Memperdalam penghayatan dan pengertian mahasiswa terhadap

kesulitan yang dihadapi oleh masyarakat dalam melaksanakan

pembangunan.

d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan di dalam masyarakat.

e. Memperoleh manfaat dari bantuan tenaga mahasiswa dalam

melaksanakan program dan proyek pembangunan.

2) Masyarakat bersama Lembaga Pernerintah Desa dan Lingkungannya

a. Memperoleh bantuan pemikiran IPTEKS dalam merencanakan dan

melaksanakan pembangunan yang ada di desa.

Page 8: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

b. Memperoleh cara-cara baru yang dibutuhkan untuk merencanakan,

merumuskan dan melaksanakan pembangunan, pendidikan, lingkungan

dan keamanan warga masyarakat.

c. Memperoleh pengalaman dalam menggali serta menumbuhkan potensi

swadaya masyarakat yang berkembang.

d. Terbentuknya kader-kader penerus pembangunan dalam masyarakat.

e. Memperoleh manfaat dan bantuan tenaga mahasiswa dalam

melaksanakan program dan proyek pembangunan.

3) Siswa – siswi

a. Menambah wawasan pengetahuan siswa-siswi dalam pengembangan

ilmu pengetahuan.

b. Sebagai modal dalam proses belajar di sekolah dan di luar sekolah.

c. Mampu mengembangkan potensi diri anak dalam hal belajar

d. Sebagai motivasi dalam proses belajar peserta didik.

D. Prosedur Kegiatan

1) Analisis Situasi

Desa Bantarwaru Madukoro Kabupaten Banjarnegara dikelilingi

oleh pegunungan dan berbukitan. Lingkungan kampung yang sangat

dinggin sekali dengan jalan yang agak rusak sedikit membuat kondisi

lingkungan dan masyarakatnya tidak sedikit yang teratur. Terdapat banyak

sawah dan kebun di desa Bantarwaru serta pohon-pohon yang rindang

untuk pemandangannya, terutama yang mendominasi adalah sawah untuk

tanaman padi serta kebun untuk tamanan kedelai. Selain itu banyak untuk

dibudidayakan tanaman lainnya seperti tomat, jambu mete, cabe

dankomoditas sayuran lain. Banyaknya kebun di desa ini lebih disebabkan

suhu dingin dan udara sejuk yang sangat mendukung untuk bertanam

sayuran.

Lingkungan kampung masih terasa rapi, tetapi jumlah pohon yang

banyak rindang dibandingkan wilayah desa yang luas yang lainnya. Hal

tersebut menjadikan jalan-jalan di kampung sudah banyak yang bagus

Page 9: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

karena diperbaiki beberapa waktu yang lalu. Di desa ini juga banyak

ditemukan kandang kambing yang terletak di sekitar rumah warga karena

sebagian besar masyarakat berternak kambing, di samping itu ada yang

berternak hewan lain seperti sapi, kerbau, kuda dan hewan yang lainnya.

Air di desa ini sangat melimpah. Mayoritas air yang dipakai

masyarakat berasal dari mata air gunung yang sangat jernih. Akan tetapi

ada pemandangan yang cukup mencolok saat melalui jalan utama yaitu

belum adanya pagar untuk pembatasan jalan dengan kuburan umum desa

Bantarwaru.

Hal ini berpengaruh pada pemandangan kuburan yang tidak terlihat

rapi dan bersih. Generasi muda cukup banyak, namun hanya sebagian

kecil yang melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dari

sekolah dasar. Hal ini dikarenakan kondisi sosial ekonomi masyarakat

Desa Bantarwaru kurang memadai, sehingga mayoritas kaum muda lebih

memilih mencari uang dari pada sekolah. Kebersihan lingkungan di Desa

Bantarwaru dirasa kurang. Rutinitas penduduk pergi ke kebun dan sawah

pada pagi hari dan baru pulang sore hari menjadi salah satu faktor

penyebab terabaikannya kebersihan lingkungan. Faktor lain yang sangat

berpengaruh adalah pendidikan penduduk yang relatif rendah sehingga

kurangnya pengetahuan dalam menjaga lingkungan.

Banyaknya peternakan kambing dan sapi di desa Bantarwaru yang

ditunjang dengan pengetahuan yang relatif minim tentang lingkungan

diduga berpengaruh pada kondisi lingkungan. Hal ini terlihat dengan

ditemukannya kotoran sapi dan kambing di beberapa jalan umum dan

gang-gang yang ada di lingkungan Desa Bantarwaru. Kurangnya

kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan juga terlihat dari belum

adanya tempat-tempat penampungan air yang banyak di setiap RW.

2) Permasalahan

Kesadaran warga khususnya warga Desa Bantarwaru akan

pentingnya menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan terlihat

masih kurang. Hal ini disebabkan karena kesibukan mereka dalam

Page 10: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

menjalankan rutinitas pekerjaan yang banyak menyita waktu. Rata-rata

aktivitas keseharian mereka adalah berangkat ke kebun, sawah pada pagi

hari dan pulang pada sore hari. Hal ini mengakibatkan waktu yang tersisa

untuk mengurusi urusan lain diluar pekerjaan sangat sedikit, termasuk

mengurusi lingkungan sekitar. Sehingga lingkungan terlihat kurang

terawat karena rendahnya kepedulian penduduk terhadap kebersihan

lingkungan. Dari uraian di atas, mahasiswa KPM UNSIQ dengan rencana

program kerja di Desa Bantarwaru Madukoro Kabupaten Banjarnegara

memfokuskan program kerja pada masalah, yaitu:

a) Pemagaran kuburan umum di Desa O’o yang terdiri dari dua dusun

yaitu dusun O’o dengan dusun Langgentu.

b) Kebersihan lingkungan di Desa O’o yang terdiri dari yaitu Jum’at

bersih dengan Kebersihan Lingkungan Desa O’o melalui gang dan

parit-parit yang ada di Desa O’o.

c) Pengembangan pendidikan melalui bimbingan belajar untuk anak-anak

sekolah di SDN, SMP, dan SMA.

d) Pengembangan di bidang olahraga dengan mengadakan Pertandingan

Futcal antar Club di Desa O’o.

Page 11: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

BAB III

PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan dan Pembahasan

KPM adalah bentuk kongkrit pelayanan mahasiswa terhadap masyarakat.

Dalam proses pelaksanaan KPM, mahasiswa selaku pelaksana KPM selalu

menawarkan program-program kerja yang ingin dilaksanakan. Program-

program tersebut di bagi menjadi dua kategori yaitu kegiatan nonfisik dan fisik.

Demikian juga halnya yang dilakukan oleh mahasiswa KPM di desa

Bantarwaru Madukoro Kabupaten Banjarnegara.

1. Program Non Fisik

a. Bimbel ( bimbingan belajar ) Bahasa Inggris

Sesuai dengan rencana program yang dicanangkan Mahasiswa

KPM UNSIQ bahwa kegiatan yang dilaksanakan di Desa Bantarwaru

adalah melaksanakan kegiatan bimbel. Sasaran kegiatan bimbel tersebut

adalah pelajar SD, SMP dan SMA dengan tujuan untuk memberikan

tambahan pelajaran diluar jam sekolah dengan membagi jadwal untuk SD

setiap hari selasa sore dan untuk pelajar SMP dan SMA setiap hari kamis

sore. Jadwal bimbel tersebut pun dibagi lagi bergilir per minggunya

karena lokasi kegiatan terdiri dari dua tempat yakni ................... dengan

materi bahasa inggris yang lebih beragam dan lebih menyenangkan.

Rincian kegiatan bimbel dapat dirumuskan dalam tabel di bawah ini :

No. Hari,

tanggal

Nama

Kegiatan

Materi Pemateri Sasaran Lokasi Ket

3. Program Fisik

a. Pemagaran Makam Umum Desa Bantarwaru

Pemagaran makam umum desa adalah salah satu program fisik

yang dilaksanakan oleh mahasiswa KPM Desa Bantarwaru. Hasil

fisik yang didapat adalah pagar berbahan dasar bambu sepanjang 200

M dan bercat putih lengkap dengan plang makam.

Page 12: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

b. Pengecetan

Pengecatan pagar desa pun termasuk dalam program

andalan Mahasiswa KPM UNSIQ Tahun 2013. Program ini secara

langsung tertuju pada pagar Kantor Desa yang berukuran 50 M

yang sudah nampak pudar, sehingga mahasiswa berkeinginan untuk

mengecat kembali pagar tersebut.

c. Kebersihan Lingkungan ( Jum’at Bersih)

Kegiatan rutin ini diadakan setiap hari Jum’at dengan

sasaran empat dusun yang ada di Desa Bantarwaru. Pembersihan

lingkungan ini selalu di ikuti oleh masyarakat tiap dusun tersebut

dan masjid umum Desa Bantarwaru.

d. Pertandingan FUTSAL

Kegiatan olahraga ini beroreantasi pada pertandingan antar

club di Desa Bantarwaru. Kegiatan ini diprakarsai oleh Mahasiswa

KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013 dan didukung oleh pemuda

dan tokoh-tokoh desa. Kegiatan yang menarik perhatian masyarakat

desa ini diadakan melalui beberapa tahapan yakni tahap

pendaftaran yang diadakan mulai tanggal ....... s.d ........ 2013.

Pertandingan babak penyisihan pun dimulai pada tanggal ... dan

mencapi final pada tanggal .......... 2013 dengan lancar dan tampa

hambatan berarti.

Rincian kegiatan yang dilaksanakan dalam program kerja

KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013 dapat dilihat dari tabel di

bawah ini :

Hari,tg

l

Nama Program Jenis

Kegiata

n

Sasaran Lokasi Hanbatan Ket

Page 13: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

B. Hambatan dan cara penanggulangan

1. Bimbel ( bimbingan belajar )

Program kegiatan yang berlatarbelakang pendidikan ini, dalam

proses pelaksaanya tidak luput dari hambatan. Kurangnya sarana dan

prasarana pengajaran, cuaca, dan pembagian waktu yang harus dibagi

perminggu secara bergantian antara ......................., menjadi hambatan

yamg harus dihadapi oleh mahasiswa KPM. Hambatan tesebut

ditanggulangi dengan mengefisienkan jadwal pengajaran dan melengkapi

buku panduan dan lebih intens menyosialisasikan program bimbel

tersebut dan rutin mengabsen pelajar yang menjadi peserta didik.

2. Pemagaran makam umum desa

Program pemagaran makam umum desa adalah program yang

paling banyak mendapat hambatan. Hambatan yang paling sulit

ditanggulangi adalah kurangnya masyarakat yang berpartisipasi sehinga

swadaya masyarakat berupa bambu pun sulit untuk terpenuhi. Hal itu

tejadi karena pada saat berlangsungnya program kerja tersebut masyrakat

sedang dalam masa panen dan persiapan untuk masa tanam selanjutnya.

Masalah tersebut berhasil diatasi dengan menentukan hari yang tepat

dimana masyarakat dapat meluangkan waktunya dan menempatkan para

kepala dusun, ketua RT dan RW masing-masing sebagai koordinator.

3. Pengecetan pagar kantor desa

Program kegiatan pengecatan pagar kantor desa sedikit terhambat

karena kurangnya bahan (cat). Masalah ini dapat ditanggulangi dengan

merevisi berbagai macam pengeluaran dan ditambah dengan

menjalankan list donatur.

4. Kebersihan Lingkungan ( Jum’at Bersih)

Program kegiatan kebersihan lingkungan (jum’at bersih) sedikit

hambatan karena kurangnya koordinasi dan sosialisasi mahasiswa KPM

dengan masyarakat ditambah dengan minimnya masyarakt yang terlibat

karena waktu mereka tersita oleh kegiatan bertani mereka.

Page 14: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

Masalah tersebut dapat teratasi dengan membuat pertemuan dan

menjadwalkan waktu yang tepat untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

5. Pertandingan FUTSAL

Program kegiatan pertandingan futsal yang bertujuan untuk

memasyarakatkan olahraga futsal ini pun tidak luput dari hambatan dan

permasalahan, baik pada saat pendaftaran maupun pada saat pertandingan

berlangsung juga dalam hal dana. Proses pendaftaran diawali dengan

permasalahan peserta yang tidak setuju dengan jumlah uang pendaftaran,

kemudian banyaknya team yang terlambat melunasi biaya administrasi.

Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan program

Banyak sekali faktor pendukung yang membuat program

terlaksana dengan baik, di antaranya adalah sikap positif warga yang

menyambut baik kedatangan mahasiswa KPM Mahasiswa UNSIQ

Wonosobo Tahun 2013. Selain itu dukungan dari para tokoh masyarakat

dan aparat pemerintah setempat, baik dukungan secara moril maupun

materiil. Adapun faktor utama yang membuat program terlaksana dengan

baik adalah kekompakan kelompok kami dalam menjalankan program-

program KPM. Selain faktor pendukung, kami juga menemui beberapa

hambatan dalam melaksanakan program. Di antaranya adalah keterbatasan

dana dalam menjalankan beberapa program. Selain itu, saya juga cukup

disibukkan dengan kegiatan-kegiatan lain di luar program, di antaranya

adalah menjadi panitia kegiatan. Dimana dalam kegiatan ini hampir 80%

kegiatan dilaksanakan oleh mahasiswa, sehingga banyak waktu tersita. Hal

ini mengakibatkan waktu untuk melaksanakan program sedikit berkurang.

Page 15: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara keseluruhan, kegiatan KPM berlangsung dengan baik.

Program-program yang direncanakan dapat terealisasi dengan optimal dan

tepat waktu. Hal ini tidak luput dari kompaknya kerjasama dan dukungan

dari semua anggota kelompok KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013.

Selain itu, terjalinnya hubungan baik dengan masyarakat Desa Bantarwaru

Madukoro Kabupaten Banjarnegara serta partisipasi pihak lain dalam

membantu program kerja mahasiswa KPM di Desa Bantarwaru.

B. Saran - Saran

Program KPM Mahasiswa UNSIQ Tahun 2013 adalah merupakan

salah satu bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang harus

tetap dilestarikan. Karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi semua

pihak. Bagi mahasiswa yang akan diterjunkan, terlebih dahulu harus

mengadakan observasi yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

Karena langkah awal ini sangat menentukan dalam ketercapaian

pelaksanaan program yang akan dilaksanakan.

Page 16: Laporan Individu Kuliah Pengabdian Masyarakat

DAFTAR PUSTAKA