Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    1/59

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    2/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

     finding  dan lain+lain serta jumlah kasus baru anak 9 )* tahun pada (&)( adalah sebesar )./*/

    atau )&,/< dari total kasus baru. -Kemenkes, (&)*1

    Alasan dilakukannya kun$ungan rumah adalah karena Tn% & datangke Puskesmas 'rengseng dengan keluhan (er)ak putih di pipi kirinya* dari

    anamnesa diketahui (ah+a pasien sudah mengalami (er)ak putih se$ak ,

    (ulan se(elumnya dan (elum pernah (ero(at% Tn% & masih sangat akti- 

    (eker$a dan melakukan aktivitas (aik dirumah maupun lingkungannya dan

    tidak menyadari penularan dari penyakit kusta yang dideritanya% Aki(at

    yang dapat ditim(ulkan (ila pasien tidak dikun$ungi adalah dalam $angka

    pendek akan ter$adi penularan ke orang"orang sekitar dan $angkapan$angnya akan ter$adi ke)a)atan% Untuk men)egah hal terse(ut maka

    dilakukan kun$ungan rumah agar pasien mengetahui )ara penularan

    penyakitnya dan aki(at yang dapat ditim(ulkan $ika tidak teratur (ero(at%

    I.2 Perumusan masalah

    1.2.1 Pernyataan masalah

    Tidak teratasinya penyakit Morbus Hansen pada Tn. N

    1.2.2 Pertanyaan masalah

    ). 'pa yang menyebabkan munulnya penyakit Morbus Hansen pada Tn. N=

    (. 'pa 2aktor internal yang menyebabkan tidak teratasinya penyakit Morbus

    Hansen pada Tn. N=

    %. 'pa 2aktor eksternal yang menyebabkan tidak teratasinya penyakit Morbus

    Hansen pada Tn. N=

    5. 'pa alternati2 jalan keluar dari masalah yang dihadapi Tn. N=

    I.3 Tujuan

    1.3.1 Tujuan umum

    Teratasinya penyakit Morbus Hansen pada Tn. N

    1.3.2 Tujuan khusus

    ). #iketahuinya sumber penularan penyakit Morbus Hansen pada Tn. N

    (. #iketahuinya 2aktor internal yang menyebabkan tidak teratasinya penyakit

    Morbus Hansen pada Tn. N

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    3/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    %. #iketahuinya 2aktor eksternal yang menyebabkan tidak teratasinya penyakit

    Morbus Hansen pada Tn. N

    5. #iketahuinya alternati2 jalan keluar dari masalah yang dihadapi Tn. N

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    4/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    BAB II

    KEAN!KA TE"I

    II.1. De#$n$s$

    Morbus Hansen adalah penyakit in2eksi kronik yang disebabkan oleh bakteri

     Mycobacterium leprae yang memiliki si2at obligat intraseluler. Masa inkubasi  M. leprae

    sangat ber4ariasi mulai dari 5& hari sampai 5& tahun, dengan aktu rata+rata %+* tahun. Hal

    ini disebabkan karena multiplikasi dari kuman tersebut bersi2at sangat lambat. "akteri ini

    aalnya menyerang sistem sara2 peri2er, selanjutnya dapat menyerang kulit, mukosa, saluran

     pernapasan bagian atas, sistem retikulo-endothelial , mata, otot, tulang, hingga testis. Lesi

     pada sistem sara2 peri2er dapat menyebabkan kehilangan 2ungsi sara2 meliputi sensorik,

    motorik, dan otonom. Lesi pada kulit menyebabkan gangguan integritas dan estetika kulit.

    -#juanda et al. (&)&1

    II.2. Et$%l%g$

    "akteri penyebab panyakit ini adalah Mycobaterium leprae yang ditemukan oleh >.'.

    H'NS8N pada tahun )675 di Noregia. M leprae berbentuk basil dengan ukuran %+6 ?m @&,6 ?m. "akteri ini tergolong dalam kelompok gram positi2, bersi2at tahan asam dan belum

    dapat dibiakkan dalam media arti2isial. Seara mikroskopis, kuman ini memiliki bentuk khas

    yaitu terlihat seperti basil yang bergerombol seperti ikatan erutu. Pada pemeriksaan dengan

    menggunakan miskroskop elektron, basil ini dapat terlihat dalam berbagai bentuk. Aang

     paling sering terlihat yaitu berbentuk  filament  yang agak sedikit bengkok. -#juanda et al.

    (&)&B WH;, (&)(1

     

    II.3. E&$'em$%l%g$

    Penularan Morbus Hansen diduga dapat terjadi melalui dua ara, pertama yaitu kontak 

    langsung dalam jangka aktu yang lama dan erat. Kedua yaitu dapat menular melalui droplet

    yang keluar dari mulut dan hidung dengan jarak yang dekat dan 2rekuensi yang sering dengan

     penderita yang belum mendapat pengobatan. -#juanda et al. (&)&1

    8liminasi Morbus Hansen seara global telah terapai pada tahun (&&&. Hampir )0

     juta pasien Morbus Hansen telah sembuh dengan pengobatan M#T - Multi Drug Treatment 1

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! .

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    5/59

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    6/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    aal host  terhadap M. leprae. Despon ini penting dalam menentukan gejala klinis yang akan

    timbul kemudian. "henolic glycolipid #  merupakan konstituen imunogenik yang spesi2ik pada

    lapisan luar dinding sel kuman yang bersi2at sangat nonpolar. Kuman ini masuk ke dalamsara2 di mediasi oleh ikatan antara trisakarida yang terdapat dalam  phenolic glycolipid # 

    dengan laminin+( di lamina basalis unit akson sel Shann, yang merupakan alasan mengapa

     M. leprae merupakan satu+satunya bakteri yang dapat mengin4asi sistem sara2 peri2er. -Wol22 

    et al. (&)(1

    Masuknya M. leprae dalam tubuh ditangkap oleh 'PE - $ntigen "resenting !ell 1 dan

    melalui dua signal yaitu signal pertama serta kedua. Signal pertama adalah tergantung pada

    TED+ terkait antigen -T cell Receptor 1 yang dipresentasikan oleh molekul MHE - Ma%or 

     &istocompatibility !omple'1 pada permukaan 'PE - $ntigen-presenting !ell 1, sedangkan

    signal kedua adalah produksi sitokin dan ekspresinya pada permukaan dari molekul

    kostimulator 'PE yang berinteraksi dengan ligan sel T melalui E#(6 -!luster of 

     Differentiation (61. Kedua signal ini akan mengakti4asi To sehingga To akan berdi2erensiasi

    menjadi Th) -T helper +)1 dan Th( -T helper +(1. 'danya TNG α  -Tumor Necrosis (actor 

    alpha1 dan $L+)( - #nterleukin-)(1 akan membantu di2erensiasi To menjadi Th). -Walker dan

    Lokood, (&&0B Wol22 et al. (&)(1

    Th) akan menghasilkan $L+( dan $GN+γ  - #nterferon-gamma1 yang akan meningkatkan

    2agositosis makro2ag - fenolat glikolipid   $ yang menrupakan lemak dari  M. leprae akan

     berikatan melalui reseptor ED) -!omplement Receptor type )1, ED%, ED5 pada

     permukaannya lalu di2agositosis1 dan proli2erasi sel ". Selain itu, $L+( juga akan

    mengakti2kan ETL -!ytoto'ic T-)ymphocyte1 lalu E#6. #alam 2agosit,  fenolat glikolipid 

    akan melindungi bakteri dan penghanuran oksidati2 oleh anion superoksida dan radikal

    hidroksil yang dapat menghanurkan seara kimiai. Kegagalan membunuh antigen tersebut

    membuat sitokin dan  gro*th factor terus dihasilkan dan akan merusak jaringan, akibatnya

    makro2ag akan terus diakti2kan dan lama kelamaan sitoplasma dan organel makro2ag akan

    membesar menjadi sel epiteloid yang akan bersatu membentuk granuloma yang penuh

    kuman. >ranuloma dapat ditemukan terutama pada area tubuh yang suhunya lebih dingin,

    seperti uping telinga, hidung, penonjolan tulang pipi, alis mata, dan kaki. -Walker dan

    Lokood, (&)(1

    Th( akan menghasilkan $L5, $L+)&, $L+*, $L+)% dimana $L+* akan mengakti4asi

    eosino2il, $L+5 dan $L&+)& mengakti4asi makro2ag, $L+5 sendiri akan mengakti4asi sel "

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! /

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    7/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    untuk menghasilkan $g> - #mmunoglobulin >1 dan $g8, selain itu $L+5, $L+)&, dan $L+)% akan

    mengakti4asi sel mast. -Walker dan Lokood, (&&0B Wol22 et al. (&)(1

    Sinyal $ tanpa adanya sinyal $$ akan menginduksi sel T anergi dan membuat tidak terakti4asinya 'PE seara lengkap sehingga menyebabkan respon ke arah Th(. Pada Leprosi

    Tuberkuloid Th) akan lebih tinggi dibandingkan Th(, sedangkan pada Leprosi Lepromatous

    Th( akan lebih tinggi dibandingkan Th). -Walker dan Lokood, (&&0B Wol22 et al. (&&61

    II.). D$agn%s$s

    #iagnosis Morbus Hansen biasanya sering ditegakkan berdasarkan tanda dan gejala

    klinis, tetapi dapat juga berdasarkan pemeriksaan bakterioskopis, histopatologis dan

    serologis. Hal ini dikarenakan gambaran klinis merupakan hal yang terpenting dan sederhana

    dibandingkan dengan pemeriksaan lain. Seperti hal nya pemeriksaan bakterioskopis

    memerlukan aktu paling sedikit )*+%& menit, histologik )&+)5 hari dan tes lepromin untuk 

    membantu menentukan tipe Morbus Hansen yang hasilnya baru dapat diketahui setelah %

    minggu. -#juanda et al. (&)&1

    Pada negara atau daerah endemis, seorang indi4idu dapat dikatakan menderita

    Morbus Hansen apabila ia memiliki satu dari tanda khas -cardinal sign1 diantaranyaC -WH;,

    (&)(1

    • Lesi kulit yang bersi2at tetap dan dengan kehilangan sensasi yang pasti, dengan atau

    tanpa penebalan sara2 

    • Kerokan kulit positi2 

    Lesi kulit dapat berjumlah satu atau banyak dan biasanya lebih puat dari kulit

    sekitarnya, tetapi dapat juga berarna kemerahan. #apat berbentuk makula, papul atau nodul.

    Hilang sensasi merupakan tanda yang khas pada Morbus Hansen, yang dapat terjadi pada lesi

    kulit apabila diberikan sentuhan ringan atau tusukan jarum. Penebalan sara2 tepi juga

    merupakan tanda yang khas pada Morbus Hansen, biasanya diikuti tanda lain sebagai akibat

    dari kerusakan pada sara2 tersebut. #iantaranya yaitu kehilangan sensasi di kulit dan

    kelemahan otot yang dipersara2i oleh sara2 tersebut. 'pabila tidak terdapat tanda+tanda

    tersebut, penebalan sara2 saja tanpa kehilangan sensasi dan3atau kelemahan otot sering

    merupakan tanda yang harus dipertimbangkan untuk Morbus Hansen. -WH;, (&)(1

    Pemeriksaan bakterioskopik dapat dilakukan untuk membantu dalam menegakkan

    diagnosis dan mengamati perkembangan pengobatan. Sediaan biasanya diambil dari kerokan

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 7

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    8/59

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    9/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    •  M) flo* test  - Mycobacterium leprae flo* test 1

    II.*. Klas$#$kas$

    Penyakit Morbus Hansen memiliki banyak klasi2ikasi dan hal ini berdasarkan pada

    sistem imun seluler -S$S1 penderita. Klasi2ikasi tersebut diantaranya adalah klasi2ikasi

    Didley+!opling, klasi2ikasi $ndia, klasi2ikasi Madrid, dan klasi2ikasi WH;. -#juanda et al.

    (&)&1

    Pada klasi2ikasi Didley+!opling -)/001, Morbus Hansen dianggap sebagai suatu

    spektrum determinate klinis mulai dari daya kekebalan tubuh yang rendah pada suatu sisi

    sampai mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang tinggi terhadap  M.leprae di sisi yanglainnya. Kekebalan seluler -cell mediated imunity EM$1 seseorang yang akan menentukan

    apakah dia akan menderita Morbus Hansen apabila indi4idu tersebut mendapat in2eksi

     M.leprae dan tipe Morbus Hansen yang akan dideritanya pada spektrum penyakit Morbus

    Hansen. Kelima tipe Morbus Hansen menurut Didley+!opling adalah tipe  )epromatous -LL1,

    tipe  orderline )epromatous -"L1, tipe  Mid + orderline -""1, tipe  orderline Tuberculoid 

    -"T1, dan tipe Tuberculoid -TT1. -#juanda et al. (&)&B Wol22 et al. (&&61

    Tuberculoid polar   -TT1 merupakan tipe tuberkuloid )&&< dan lepromatous polar 

    -LL1 merupakan tipe lepromatosa )&&

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    10/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

     bakteriologis, dan pemeriksaan histopatologi, sesuai rekomendasi dari  #nternational )eprosy

     $ssociation. -#juanda et al. (&)&1

    WH; mulai mengembangkan klasi2ikasi Morbus Hansen pada tahun )/6), yaitumembagi Morbus Hansen menjadi multibasilar dan pausibasilar. Aang termasuk multibasilar 

    yaitu tipe LL, "L dan "" pada klasi2ikasi Didley+!opling dengan indeks bakteri -$"1 lebih

    dari ( dan pausibasilar adalah tipe $, TT dan "T dengan $" kurang dari (. Pada tahun )/67

    WH; mengembangkan klasi2ikasi untuk kepentingan pengobatan yaitu Morbus Hansen P"

    adalah Morbus Hansen dengan "T' negati2 pada pemeriksaan kerokan jaringan kulit, yaitu $,

    TT dan "T menurut klasi2ikasi Didley+!opling. "ila pada tipe tersebut disertai "T' positi2,

    makan akan dimasukkan ke dalam Morbus Hansen M". #an Morbus Hansen M" yaitu tipe

    "", "L dan LL atau tipe apapun dengan hasil "T' positi2. Karena pemeriksaan kerokan

     jaringan kulit tidak selalu tersedia, maka pada tahun )//* WH; menyederhanakan klasi2ikasi

    untuk memudahkan pengobatan di lapangan yaitu berdasarkan hitung lesi dan jumlah sara2 

    yang terkena. Sampai saat ini #epartemen Kesehatan $ndonesia menerapkan klasi2ikasi

    menurut WH; sebagai pedoman pengobatan penderita Morbus Hansen. Klasi2ikasi tersebut

     bertujuan untuk menentukan regimen pengobatan, prognosis, dan komplikasi, menentukan

    operasional, misalnya menemukan pasien+pasien yang menular yang mempunyai nilai

    epidemiologis tinggi sebagai target utama pengobatan dan untuk identi2ikasi pasien yang

    kemungkinan besar akan menderita aat. -#juanda et al. (&)&B WH;, (&)(1

    Tabel ). Klasi2ikasi Morbus Hansen menurut WH;

    Pausibasilar -P"1 Multibasilar -M"1

    Lesi Kulit

    -makula datar, papul yang

    meninggi, nodus+

    • !umlahC )+* lesi

    • WarnaC

    Hipopigmentasi3eritema

    • #istribusiC asimetris

    • 'nestesiaC jelas

    • !umlahC J* lesi

    • #istribusiC simetris

    • 'nestesiaC kurang jelas

    Kerusakan Sara2 Hanya satu abang sara2 "anyak abang sara2  

    Sumber C Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta Kemenkes D$ (&)(

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 0

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    11/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Tabel (. >ambaran klinis, bakteriologik, dan imunologik Morbus Hansen multibasilar -M"1

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20!

    Si2at  )epromatosa -LL1  orderline

    lepromatosa -"L1

     Mid borderline 

    -""1

    Lesi

    "entuk Makula

    $n2iltrat di2us

    Papul

     Nodus

    Makula

    Plakat

    Papul

    Plakat

     Dome-shaped

    -kubah1

     "unched-out 

    !umlah Tidak terhitung,

     praktis tidak ada

    kulit sehat

    Sukar dihitung,

    masih ada kulit

    sehat

    #apat dihitung,

    kulit sehat jelas

    ada

    #istribusi Simetris Hampir simetris 'simetris

    Permukaan Halus berkilat Halus berkilat 'gak kasar, agak

     berkilat

    "atas Tidak jelas 'gak jelas 'gak jelas

    'nesthesia Tidak ada sampai

    tidak jelas

    Tak jelas Lebih jelas

    "T'

    Lesi kulit "anyak -ada

    globus1

    "anyak 'gak banyak  

    Sekret hidung "anyak -ada

    globus1

    "iasanya negati2 Negati2  

    Tes lepromin Negati2 Negati2 "iasanya negati4e

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    12/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Sumber C Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta Kemenkes D$ (&)(

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    13/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Tabel %. >ambaran klinis, bakteriologik, dan imunologik Morbus Hansen pausibasilar -P"1

    Si2at Tuberkuloid  -TT1  orderline

    Tuberkuloid  -"T1

     #ndeterminate -$1

    Lesi

    "entuk Makula sajaB makula

    dibatasi in2iltrat

    Makula dibatasi

    in2iltratB in2iltrat saja

    Hanya maula

    !umlah Satu, dapat beberapa "eberapa atau satu

    dengan satelit

    Satu atau beberapa

    #istribusi 'simetris Masih asimetris ariasi

    Permukaan Kering bersisik Kering bersisik Halus, agak berkilat

    "atas !elas !elas #apat jelas ataudapat tidak jelas

    'nesthesia !elas !elas Tak ada sampai tidak

     jelas

    "T'

    Lesi kulit Hampir selalu negati2 Negati2 atau hanya

    )

    "iasanya negati4e

    Tes lepromin Positi2 kuat -%1 Positi2 lemah #apat positi2 lemah

    atau negati4e

    Sumber C Pedoman Nasional Program Pengendalian Penyakit Kusta Kemenkes D$ (&)(

    II.,. Penatalaksanaan

    Pengobatan Morbus Hansen sejak tahun )/7) menggunakan multi drug treatment 

    -M#T1 sesuai dengan rekomendasi WH;. Tujuan penggunaan M#T pada terapi Morbus

    Hansen yaitu sebagai usaha untuk menegah dan mengobati resistensi, memperpendek masa

     pengobatan dan memperepat pemutusan mata rantai penularan. Eara pemberian M#T sesuai

    dengan rekomendasi WH; yang digunakan di $ndonesia terbagi menjadiC -#juanda et al.

    (&)&1

    ). Degimen M#T untuk M" -"", "L, LL, atau semua tipe dengan "T' positi21 yaituC

    • Di2ampisin 0&& mg setiap bulan, dalam pengaasan

    • ##S )&& mg setiap hari

    • Klo2aiminC %&& mg setiap bulan, dalam pengaasan, diteruskan *& mg sehari

    atau )&& mg selama sehari atau % kali )&& mg setiap minggu

    Mula+mula kombinasi obat ini diberikan )( dosis dalam )( sampai )6 bulan dengan

    syarat bakterioskopis harus negati2. 'pabila masih positi2, pengobatan dilanjutkan

    sampai bakterioskopis negati2. Selama pengobatan dilakukan pemeriksaan klinis

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    14/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    setiap bulan dan bakterioskopis minimal setiap % bulan. Data+rata lama pengobatan

    Morbus Hansen M" ini selama ( sampai % tahun. Penghentian pemberian obat disebut

     Release (rom Treatment -DGT1. Setelah DGT dilakukan tindak lanjut seara klinis dan bakterioskopis minimal setiap tahun selama * tahun. !ika bakterioskopis tetap negati2 

    dan klinis tidak terdapat lesi baru, maka dinyatakan bebas dari pengamatan atau

    disebut Release (rom !ontrol  -DGE1.

    (. Degimen M#T untuk P" -$, TT, "T, dengan "T' negati21 yaituC

    • Di2ampisin 0&& mg setiap bulan, dalam pengaasan

    • ##S )&& mg setiap hari

    Kedua obat ini diberikan dalam 0 dosis selama 0 sampai / bulan. DGT dapat

    dilakukan setelah 0+/ bulan. Selama pengobatan, harus dilakukan pemeriksaan klinis

    setiap bulan dan bakterioskopis setelah 0 bulan pada akhir pengobatan. Setelah DGT,

     pemeriksaan minimal dilakukan setiap tahun selama ( tahun seara klinis dan

     bakterioskopis. !ika tidak ada keakti2an baru, maka dapat dinyatakan DGE.

    %. Pengobatan Lesi TunggalC Kasus P" dengan lesi tunggal ditatalaksana dengan

    Di2ampisin 0&& mg ;2loksasin 5&& mg Minosiklin )&& mg -dosis tunggal1.

    5. Pengobatan Situasi Khusus

    )1 Pasien yang tidak dapat mengonsumsi ri2ampisin -karena e2ek samping atauresisten ri2ampisin1.

    #ilakukan pengobatan selama (5 bulanC

    + 0 bulan pertamaC Setiap hari mengkonsumsi *& mg Klo2aimin ditambah dengan dua dari

    antara -)1 ;2loksasin 5&& mg, -(1 Minosiklin )&& mg, dan -%1 Klaritromisin *&& mg

    + )6 bulan berikutnyaC Setiap hari konsumsi *& mg Klo2aimin, ditambah dengan )&& mg

    Minosiklin 'T': ;2loksasin 5&& mg. 'pabila tersedia, ;2loksasin dapat diganti dengan

    Moksi2loksasin 5&& mg.

    (1 Pasien yang tidak dapat mengonsumsi Klo2aimin -e2ek samping1

    #apat diganti dengan o2loksasin 5&& mg, atau monisiklin )&& mg, atau

    moksi2loksasin 5&& mg dalam regiemen M" )( bulan. #apat juga diganti

    regimen M#T )( bulan dengan konsumsi ri2ampisin 0&& mg o2loksasin 5&& mg

    minosiklin )&& mg setiap bulan selama (5 bulan.

    %1 Pasien yang tidak dapat konsumsi dapson3##S

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! .

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    15/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Pada regimen pengobatan M", ##S distop segera. Pada regimen pengobatan P",

    klo2aimin dapat digunakan untuk menggantikan ##S, dengan dosis yang sama

    dengan dosis pada regimen pengobatan M".

    II.-. eaks$ %r/us Hansen

    Deaksi Morbus Hansen merupakan suatu reaksi pada penyakit Morbus Hansen yang

     bersi2at akut pada perjalanan penyakit yang kronis. Mekanisme reaksi ini belum jelas, tetapi

    diduga karena reaksi imun pada penderita saat dilakukan pengobatan. Terdapat dua reaksi

    kusta yaituC

    ). 8NL -8ritema Nodosum Leprosum1

    8NL biasanya terjadi pada tipe Morbus Hansen M", terutama LL dan "L.

    Deaksi ini diduga terjadi karena respon imun humoral yang membentuk kompleks

    imun antigen antibodi. 8NL banyak terjadi pada saat pengobatan karena banyak 

    kuman Morbus Hansen yang mati, sehingga banyak antigen yang dilepaskan dan

     bereaksi dengan antibodi, serta mengakti2kan sistem komplemen. >ejala klinis yang

    timbul pada reaksi ini berupa nodus eritema yang nyeri dengan tempat predileksi di

    lengan dan tungkai. 'pabila sudah mengenai organ lain, bisa menimbulkan gejala

    seperti iridosiklitis, neuritis akut, lim2adenitis, artritis, orkitis dan ne2ritis akut.(. Deaksi re4ersal

    Deaksi re4ersal hanya dapat terjadi pada tipe borderline -Li, "L, "", "T, Ti1.

    Aang berperan dalam terjadinya reaksi ini yaitu sistem imunitas seluler -S$S1, dimana

    terjadi peningkatan seara mendadak pada S$S tersebut, sehingga biasanya tipe kusta

    akan bergerak kearah TT. Mekanisme terjadinya reaksi ini juga diperkirakan

     berhubungan dengan reaksi hipersensiti4itas tipe lambat. >ejala klinis reaksi re4ersal

    ialah umumnya sebagian atau seluruh lesi akan bertambah akti2 dan bisa juga timbul

    lesi baru.

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! !

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    16/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    II.0 Kerangka te%r$

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! /

    >ambar ). Kerangka teori

    Sumber C Trias 8pidemiologi

    'um(er penularanFaktor lingkungan3

    Mor(us 4ansen

    5aya tahan tu(uh

    Host 3

    Bakteri

    Mycobacteriumleprae Agent 3

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    17/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    BAB III

    DATA KLINI

    III.1. I'ent$tas

     Nama Pasien C Tn. N

    :mur Pasien C 50 tahun

    !enis Kelamin C Laki+laki

    'lamat C Srengseng DT * DW (

    'gama C $slam

    Suku C "etai

    Suku bangsa C $ndonesia

    Pekerjaan C 'sisten Dumah Tangga

    III.2. Anamnes$s

    'utoanamnesis dan alloanamnesis -istri1 pada tanggal / Mei (&)* di

    rumah pasien.

     

    Keluhan utama

    "erak putih di pipi kiri

     

    Keluhan tam/ahan

    Tangan dan kaki terasa baal

     

    $ayat &erjalanan &enyak$t

    Pasien datang ke Puskesmas Kelurahan Srengseng dengan keluhan berak  putih di pipi kiri sejak % bulan yang lalu. "erak putih tersebut berbentuk bulat

    dengan tepi kemerahan dan berdiameter 5+* m. Pasien merasa berak 

    tersebut tidak menimbulkan rasa gatal. "erak di pipi kiri mulai menyebar ke

    dada, punggung, paha, sekitar selangkangan, tungkai atas, tungkai baah dan

    kaki sejak ( bulan yang lalu. "erak aalnya rata dengan permukaan kulit,

    tetapi kemudian meninggi sejak ) bulan yang lalu. Pasien juga merasa baal pada

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 7

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    18/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    tempat yang terdapat berak putih tersebut, disertai rasa baal pada kedua tangan

    dan kedua kaki yang semakin bertambah parah sejak ) bulan terakhir. Keluhan

    ini beraal munul sejak % bulan yang lalu, tetapi pasien tidak 

    menghiraukannya dan mengganggap berak tersebut akan hilang dengan

    sendirinya, sehingga pasien tidak pergi berobat ke 2asilitas kesehatan terdekat.

    Sampai keluhan+keluhan tambahan yang lain munul, sehingga mulai

    mengganggu pasien dan akhirnya pasien pergi berobat ke Puskesmas. Satu

    tahun yang lalu pasien pernah mengalami keluhan yang serupa, tetapi pasien

    tidak pergi berobat dan pasien mengatakan keluhan tersebut hilang dengan

    sendirinya setelah beberapa minggu. Keluhan yang dirasakan pasien tidak 

    mengganggu akti4itas sehari+hari nya, sehingga pasien tetap berakti4itas seperti

     biasa dan pergi bekerja setiap hari. Sebelumnya pasien bekerja sebagai sopir 

     pribadi, sekarang pasien tetap bekerja tetapi hanya mengerjakan pekerjaan

    rumah tangga dirumah majikannya. Hal tersebut karena majikan pasien takut

     pasien menularkan penyakitnya kepada anak+anaknya, sehingga untuk 

    sementara pasien tidak diperbolehkan mengendarai kendaraannya. Pasien sudah

     bekerja selama ( tahun sebagai sopir pribadi, tetapi pasien mengaku baha di

    lingkungan tempat ia bekerja tidak ada orang yang mengalami keluhan yang

    serupa. Sebelumnya pasien pernah bekerja sebagai pegaai bank bagian

    keuangan selama * tahun dan mandor proyek bangunan selama )& tahun. #an

     pasien juga menyangkal baha terdapat orang yang mengalami keluhan serupadengan dirinya di lingkungan tempat ia bekerja dahulu. Pasien tergabung dalam

    kegiatan Majelis Taklim di masjid dekat rumahnya dan tidak ada anggota

    Majelis Taklim yang mengalami keluhan yang sama. Diayat buang air besar 

    normal, lanar, teratur satu kali sehari, arna oklat, konsistensi normal, tidak 

    ada lendir, tidak ada darah, tidak nyeri. Diayat buang air keil lanar dengan

    2rekuensi 5+*@ sehari, arna kuning jernih, tidak nyeri, tidak ada darah.

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20!

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    19/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

     

    $ayat &enyak$t 'ahulu

    Diayat darah tinggi C #isangkal

    Diayat kening manis C #isangkal

    Diayat asam urat C #iakui

    Diayat alergi C #isangkal

    Diayat penyakit kulit lain C #isangkal

     

    $ayat &enyak$t keluarga

    Diayat darah tinggi C #isangkal

    Diayat kening manis C $bu pasien

    Diayat asam urat C #isangkal

    Diayat alergi C #isangkal

    Diayat penyakit kulit lain C #isangkal

    Diayat penyakit serupa C #isangkal

     

    $ayat $mun$sas$

    Pasien mengatakan pasien tidak mendapat imunisasi apapun sejak keil.

     

    $ayat makan

    Makan pagi C Nasi putih, telur eplok, nugget 

    Makan siang C Nasi putih, ikan baal balado, tempe goreng, sayur 

     bayam

    Makan malam C Nasi putih, ayam goreng, sayur lodehSelingan C Pisang goreng tepung, teh manis

    Kesan C Kualitas C >ii ukup

     Kuantitas C Porsi yang dimakan ukup

     

    $ayat %lahraga

    Pasien tidak pernah berolahraga.

     

    $ayat &eng%/atan

    Pasien pertama kali pergi berobat ke Puskesmas, kemudian pasien dirujuk 

    ke DS. Sitanala. Pasien rutin berobat setiap bulan. Pasien berobat dengan

    menggunakan kartu "P!S.

    III.3. Pemer$ksaan #$s$k 

    Tanggal C / Mei (&)*

    Pukul C )&.&& W$"

    Tempat C Dumah Tn. N

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 1

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    20/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Pemer$ksaan umum

    Keadaan umum C "aik 

    Kesadaran C Eompos mentis, >ES )* 85M0*

    tatus general$s C Nadi C /& @3menit, regular, kuat angkat

      Perna2asan C (&@3menit

      Suhu C %0,76E

      T# C ))&37& mmHg

    Data antr%&%metr$

    "erat badan C 7* kg

    Tinggi badan C )06 m

    $MT C (*.07 kg3m( 

    Kesan "/es$tas t$ngkat 1 4As$a Pas$#$k+

    Pemer$ksaan #$s$k 

    • Kepala

    "entuk dan ukuran C Normoephali, bagian anteroposterior mendatar,

    tidak terdapat benjolan.

    Dambut dan kulit C Dambut berarna hitam, terdistribusi merata, dan

    tidak mudah diabut.

    • Wajah C Simetris

    • Mata C Palpebra superior et in2erior tidak edema,

    konjungti4a anemis +3+, sklera ikterik +3+, pupil bulat, isokor, diameter 

    %mm, re2lek ahaya 3, jarak antar mata normal

    • Hidung C "entuk normal, de4iasi septum nasi +, sekret

    +3+, na2as uping hidung +, polip +

    • Telinga C "entuk normal, sekret +3+, serumen +3+, tidak ada

    nyeri tekan dan nyeri tarik 

    • Mulut dan bibir C "ibir sianosis +, lidah tidak kotor, u4ula di tengah,

    T)+T) tenang, 2aring tenang, mukosa mulut tidak ada kelainan, stomatitis

    +, karies gigi +

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 20

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    21/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    • Kelenjar getah beningC Tidak teraba membesar -submental,

    suprakla4ikular, ser4ikal, aksila, regio olli, dan inguinal

    • Leher C Trakea ditengah, kelenjar tiroid tidak membesar.• Thora@

    Paru

    $nspeksi C Simetris dalam diam dan pergerakan na2as , retraksi

    dinding dada -+1

    Palpasi C Stem 2remitus kanan dan kiri sama kuat

    Perkusi C Sonor di kedua lapang paru

    'uskultasi C esikuler, ronkhi -+3+1, *heeing -+3+1

    5antung

    $nspeksi C Tidak tampak pulsasi ictus cordis

    Palpasi C Teraba pulsasi ictus cordis di $ES MELS

    Perkusi C Pekak, dalam batas normal

    'uskultasi C "unyi !antung $ dan $$ regular, Murmur -+1, >allop -+1

    • A/'%men

    $nspeksi C Tampak datar 

    'uskulatsi C "ising usus normal

    Perkusi C Timpani di empat kuadran abdomen

    Palpasi C Supel, nyeri tekan di ke+empat kuadran -+1, hepar dan lien

    tidak teraba membesar 

    • 8kstremitas C 'kral hangat, edema -+3+1, hipotro2i otot -+3+1

    • Kulit C

    Status dermatologikusC

    + Degio C Seluruh tubuh

    + #istribusi C >eneralisata

    + Warna C Putih dengan tepi kemerahan

    + :kuran C Plakat

    + !umlah C Multipel

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    22/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    + 82loresensi primer C Plak 

    + 82lorensensi sekunder C +

    + Kon2igurasi C +

    + "atas C Tegas

    • Kuku C !aringan sekitar kuku tidak ditemukan kelainan

    • Pemeriksaan sara2 C

    + Keadaan umum C compos mentis

    + >ES C )*, 85M0*

    + Dangsang meningeal C

    + Kaku kuduk -+1

    + Kernig sign -+1

    + "rudinski $ -+1

    + "rudinski $$ -+1

    + LaseF -+1

    + Sara2 kranial C #alam batas normal

    + Motorik C

    + >erak in4olunter -+1

    + Kekuatan ekstremitas atas *3*3*3*

    e@tremitas baah *3*3*3*

    +De2leks 2isiologisC "iseps -31

      Trisep, -31

      Patella -31

      'hilles -31

    + De2leks patologisC "abinski -+3+1

      Ehaddok -+3+1

      ;ppenheim -+3+1

      >ordon -+3+1

      Shue22ner -+3+1

      Ho22man+tromner -+3+1

    • Pemeriksaan sensibilitas

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 22

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    23/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    #i daerah lesiC

    + Halus kasar C Hipo+estesi di ajah, dada, punggung, selangkangan,

     paha, kaki+ Panas dingin C Tidak dilakukan

    + Tajam+tumpul C Hipo+estesi di ajah, dada, punggung, selangkangan,

     paha, kaki

    • >enitalia C Tidak dilakukan pemeriksaan

    III.(. Pemer$ksaan PenunjangC -"akterioskopis, tanggal (0 Gebruari (&)*1

    Lokasi "$ M$ S G >Euping telinga kanan ) & & )&& &

    Euping telinga kiri )

    #ahi )

    #agu )

    !ari tengah tangan

    kanan

    )

    !ari tengah tangan

    kiri

    )

    Tabel 5. Hasil pemeriksaan penunjang bakterioskopis Tn. N

    Sumber C Dumah Sakit Kusta Sitanala

    III.). D$agn%sa

    #iagnosa Kerja C Morbus Hansen tipe multibasilar 

    #iagnosa tambahan C ;besitas tingkat ) -'sia Pasi2ik1

    #iagnosa banding C Ptyriasis 4ersikolor 

    III.*. Tera&$ yang telah '$/er$kan %leh umah ak$t $tanala

    Garmakologis C Paket obat Kusta tipe M" yang berisiC

      Di2ampisin 0&& mg )@3bulan

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2,

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    24/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

      ##S )&& mg )@)

      Klo2aiminC %&& mg )@3bulan, diteruskan *& mg )@)

     Non+2armakologis C Kontrol ke Dumah Sakit

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2.

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    25/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    BAB I6

    DATA KELUA!A DAN LIN!KUN!AN

    I6.1. truktur keluarga

    Pasien adalah laki+laki berusia 50 tahun, anak ketiga dari sepuluh bersaudara. Kedua

    orang tua pasien sudah meninggal dunia. Pasien memiliki tiga orang anak, dua orang laki+laki

    dan satu orang perempuan. Saat ini pasien tinggal serumah bersama istri dan ketiga anaknya.

     No. Nama L3

    P

    :mur

    -thn1

    Pekerjaan

     pokok 

    Pendidikan

    terakhir 

    Hub. #engan

     pasien

    Ket.

    ). Tn. N L 50 'sisten DT SM' Pasien Pasien

    (. Ny. A P 5) $bu DT SM' $stri

    %. Tn. GD L () + S) 'nak "elum

    menikah

    5. Nn. DD P )* + SMP 'nak "elum

    menikah

    *. 'n. '' L * + TKK 'nak "elum

    menikah

    Tabel *. #a2tar anggota keluarga Tn. N menurut jenis kelamin, umur, pekerjaan pokok,

     pendidikan terakhir dan hubungan keluarga

    SumberC Modi2ikasi penulis

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2!

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    26/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    I6.2. !en%gram keluarga

    KeteranganC

    Laki+laki C

    Perempuan C

    'lm. Laki+laki C

    'lm. Perempuan C

    Tinggal ) rumah C

    Menikah C m

    Lahir C b

    Meninggal C #

    I6.3. $ayat $mun$sas$ keluarga

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2/

    ''

     bC (&)&

    DD 

     bC (&&&

    G'

     bC )//5

    m11

     Ny. A

     bC )/75

    Tn. N

     bC )/0/

    mm

    Tn. 8 bC= #C)//)

     Ny. $ bC=

    Tn. D  bC= #C(&))

     Ny. S bC= #C(&))

    >ambar (. >enogram Keluarga Tn. N

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    27/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    #a2tar

    Keluarga

    !K :mur

    -tahun1

    aksinasi

    Eampak "E> #PT Polio H"

    Tn. N L 50 + + + + +

     Ny. A P 5) + + + + +

    Tn. GD L ()

     Nn. DD P )*

    'n. '' L *

      Sumber C Modi2ikasi penulis

    KeteranganC

    !K C !enis kelamin H" C Hepatitis "

    "E> C "aille+Ealmette >uerin L C Laki+laki#PT C #iphteri Pertussis Tetanus P C Perempuan

    KesimpulanC Tn. N dan Ny. A tidak mendapat imunisasi sama sekali, sedangkan anak+anak

    Tn. N mendapat imunisasi lengkap.

    I6.(. K%n'$s$ ek%n%m$

    Penghasilan keluarga berasal dari pasien sendiri yang bekerja sebagai sopir pribadi dengan

     penghasilan Dp %.&&&.&&&,+ per bulan dan kos+kosan yang berada dirumah pasien dengan

     jumlah pendapatan Dp *.*&&.&&&,+ per bulan. !adi, total penghasilan yang pasien dapatkan

    dalam sebulan yaitu sekitar Dp 6.*&&.&&&,+. :ang yang didapat pasien digunakan untuk biaya

     pendidikan anak+anaknya dan untuk keperluan sehari+hari.

    Perinian pengeluaran rutin tiap bulanC

    Makanan dan minuman -Dp *&.&&&,+3hari1 C Dp ).*&&.&&&,+

    "iaya pendidikan anak+anak C Dp 7.&&&.&&&,+

    "iaya rekening listrik dan air C Dp 0&&.&&&,+

    "iaya lain+lain C Dp 5&&.&&&,+

    Total C Dp /.*&&.&&&,+

    Tidak terdapat sisa uang untuk ditabung, tetapi setiap bulan pasien kekurangan Dp

    ).&&&.&&&,+ dan untuk kekurangan nya itu biasanya pasien meminjam ke ibu mertuanya.

    I6.). P%la /er%/at

    Pasien pergi berobat ke Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan Kembangan

    yang berada dekat rumah pasien menggunakan kartu "P!S.

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 27

    9

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    28/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    I6.*. P%la makan sehar$7har$

    "ahan makanan sehari+hari dibeli oleh istri pasien di pasar. Pasien seringkali makanmasakan rumah yang dimasak oleh istrinya, tetapi terkadang pasien juga membeli makanan

    diluar.

     

    enu makan keluarga 'an 8ar$as$ makanan

    Makan pagiC Nasi putih, telur eplok, nugget , teh manis 3energen

    Makan siang dan malamC Nasi putih, ikan baal balado, tempe goreng, sayur bayam,

    teh manis 3nasi putih, ayam goreng, mie goreng, sayur lodeh

    Makan selinganC Pisang goreng tepung3melon3apel3pisang3pempek, teh manis

    "ahan makanan dibeli di pasar yang kemudian diolah sendiri oleh istri pasien. Pasien

    mengatakan jarang membeli makanan diluar, hanya sesekali saja.

    • P%la makan Tn. N sehar$7har$

    Makan pagiC Nasi putih, telur eplok, nugget , teh manis

    "ahan "erat

    -g1

    8nergi -kkal1 Protein -g1 Lemak -g1 Karbohidrat -g1

    "eras )&& %5/ 0,6 &,7 76,/

    Telor *& 7/ 0,5 *,7* &,%*

     Nugget  )*& )/( /,/0 )(,&5 )&,55

    Minyak (& )6& & (& &

    >ula )& %7,0 & & /,5Subtotal 6%7,0 (%,)0 %6,5/ //,&/

    Makan siangC Nasi putih, ikan baal balado, tempe goreng, sayur bayam, teh manis

    "ahan "erat

    -g1

    8nergi -kkal1 Protein -g1 Lemak -g1 Karbohidrat -g1

    "eras )&& %5/ 0,6 &,7 76,/

    $kan baal )&& 6*,%) )7,6) ),*/ &

    Tempe *& 6& /,)* ( 0,%*

    "ayam )&& 5* %,* &,* 0,*

    Minyak )* )%* & )* &

    >ula )& %7,0 & & /,5

    Subtotal 7%),/) %7,(0 )/,7/ )&),)*

    Selingan soreC Pisang goreng tepung, teh manis

    "erat "erat

    -g1

    8nergi -kkal1 Protein -g1 Lemak -g1 Karbohidrat -g1

    Pisang raja )&& )%% ),( &,( %),0

    Tepung )& %*,7 &,6/ &,)% 7,7%

    Minyak )* )%* & )* &

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 2

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    29/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    >ula )& %7,0 & & /,5

    Subtotal (/0,% (,&/ )*,%% 56,7%

    Makan malamC Nasi putih, ayam goreng, sayur lodeh, teh manis

    "ahan "era

    t -g1

    8nergi -kkal1 Protein -g1 Lemak -g1 Karbohidrat

    -g1

    "eras )&& %5/ 0,6 &,7 76,/

    'yam )&& /* )6,( (,* &

    Labu siam *& )5,* &,% &,&* %,(*

    Tempe (* 5& 5,*7* ) %,)7*

    Kaang

     belinjo

    (* 5%,* ),* &,)67* 6,/%7*

    !agung *& )/,* ),) &,&* %,7

    Kaang

     panjang

    *& ((,* ),%* &,)* (,7

    Santan *& 05 ),& *,& %,6

    Minyak )& /& & )& &

    >ula )& %7,0 & & /,5

    Subtotal 77*,0 %5,6(* )/,0%7* )))%,60

    T;T'L (05),5) kkal /7,%%* g /%,(5 g %0(,6% g

    "erat "adanC 7* kg

    Tinggi "adanC )06 m

    :siaC 50 tahun

    $MTC (*.07 kg3m( 

    tatus g$9$ "/es$tas t$ngkat 1 4As$a Pas$#$k+

    "MD -tabel1C (%,* @ 7* kg ).770(,* kkal3hari 7%,5% kkal3jam

    "MD -Harris "ennedit1 00 -)%,7 @ ""1 -* @ T"1 -0,6 @ :1

      00 -)%,7 @ 7*1 -* @ )061 -0,6 @ 501

      ).0(&,7 kkal3hari 07,*( kkal3jam

    Perh$tungan Energy E:&en'$ture

    'kti4itas Lama -jam1 Perhitungan Total -kkal1Tidur 7 7 @ ) @ 7%,5% *)5,&)

    "ekerja 5 5 @ ),7 @ 7%,5% 5//,%(

    5 5 @ ),* @ 7%,5% 55&,*6

    "erjalan ) ) @ %,( @ 7%,5% (%5,/7

    #uduk 5 5 @ ),5 @ 7%,5% 5)),(&

    "erdiri ) ) @ ),5 @ 7%,5% )&(,6&

    Pekerjann DT ) ) @ ),6 @ 7%,5% )%(,)7

    Lain+lain ( ( @ ),5 @ 7%,5% (&*,0&

    (5 (.*5&,0*

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! 21

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    30/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Kebutuhan per jamC (.*5&,0* kkal3(5 )&*,60 kkal3jam

    'kti4itasC )&*,6037%,5% ),55 : 'kti4itas ringanProteinC ),( g3kg""3hari : ),(g @ 7* /& g3hari : /&g @ 5 kkal %0& kkal3hari

    P38 DatioC O-/&g @ 5 kkal13 (.*5&,0* kkal @ )&&< )5,)0<LemakC (*< : (*3)&& @ (.*5&,0* kkal 0%*,)0 kkal3hari : 7&,*7 g3hariKarbohidratC )&&

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    31/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    !umlah orang dalam rumah C * orang

    !umlah keluarga dalam rumah C ) keluarga

     

    Alat kesejahteraan 'alam keluarga

    #i dalam rumah terdapat ) buah tele4isi lcd  berukuran %( inch, ) buah tele4isi

    tabung dengan ukuran () inch, ) buah !D  player , ) buah kulkas, ) buah kipas

    angin, ) buah rice cooker , ) dispenser, ) buah kompor gas, ) buah mesin ui, ( buah

    sepeda motor, 5 buah handphone, ) buah laptop.

     

    6ent$las$

    $nsidentilC

    Pintu depan C ) @ ( @ ) ( m(

    PermanenC

    !endela persegi panjang non 2ungsional C ( @ ).* @ ).6 *.5 m(

    !endela persegi panjang 2ungsional C ) @ ).* @ ).6 (.7 m(

    Total )&. )m(

    Persentase 4entilasi total C)&.) 3 )5& @ )&&< 7,() <

    Persentase 4entilase insidentil C ( 3 )5& @ )&&< ).5( <

    Persentase 4entilasi permanen C 6.) 3 )5& @ )&&< *.76 <

    Dumah yang ideal memilili 4entilasi ideal )*< dari luas lantai, maka 4entilasi

    rumah pasien sebesar 7,()< belum memenuhi kriteria 4entilasi rumah yang ideal dan

    seara 2ungsional sangat kurang, karena jendela 2ungsional yang selalu terbuka hanya

    ). entilasi permanen memenuhi kriteria, karena jumlah minimal 4entilasi permanen

    adalah *

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    32/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Kamar mandi berada di dalam rumah, berjumlah ) buah yang terletak 

    disebelah dapur. Terdiri dari bak mandi berisi air untuk mandi dan jamban jongkok.

    Lantai kamar mandi terbuat dari keramik. Kebersihan kamar mandi ukup terjagadengan baik. Luas kamar mandi (m @ (m.

     

    5am/an

    !amban berukuran sekitar %* m @ *&m, berjenis leher angsa dan berada

    dalam kamar mandi.

       Septic tank 

    !arak septic tank  ke sumur bor adalah )& m.

     

    Pem/uangan sam&ah

    Sampah rumah tangga dikumpulkan di bak sampah di depan rumah dan

    diambil oleh petugas kebersihan. Sampah di lingkungan rumah dan dirumah pasien

    tidak berserakan, sehingga rumah pasien selalu terlihat bersih setiap harinya.

      Pem/uangan l$m/ah

    'ir limbah yang berasal dari kamar mandi dan dapur pasien dialirkan melalui

     pipa yang berada di dalam tanah dan mengalir sampai ke selokan di samping depan

    rumah. Selokan mengalir lanar, bersih, dan tidak ada sampah yang menumpuk.

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,2

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    33/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    I6.-. Denah l%kas$

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,,

     Tanahkoson

    ;umah

     #alan

     #alan 4% Mandor

      n

       '  r  e  n  g  s  e  n  g

       ;  a  y  a

    'MPABATA

    'MAABATA

    Kantor

    Kelurahan'rengseng

      a   l   t  ePuskesmas

    Kel%'rengseng

    ambar %. #enah lokasi rumah pasien

    Sumber C >oogle maps

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    34/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    I6.0. Denah rumah

    Skala )C)&&

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,.

    0

    .*!,*! 2

    *!5apu

    ,

    Kamar

    Kamar

    ,

    *! ;uang;%

    Kamar

    2.*!,

    .;uang

    ;uang

    Kamar,

    /*!

    *!,*!!*!

    >ambar 5. #enah rumah

    Sumber C Modi2ikasi penulis

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    35/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    I6.1

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    36/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    •  /ick care system

    o Kurangnya edukasi tentang penyakit Morbus Hansen terutama tentang ara

     penularan dan menegah komplikasi yang dapat terjadi

    o Kurangnya edukasi tentang status gii

    •  0ork 

    o Tn. N bekerja sebagai asisten Dumah Tangga selama ( tahun terakhir 

    o Semenjak sakit, Tn. N tidak diiinkan untuk menyetir tetapi hanya bekerja

    membantu pekerjaan Dumah Tangga dirumah majikannya

    o Tn. N dahulu bekerja sebagai mandor proyek bangunan selama )& tahun

    kemudian berpindah pekerjaan menjadi pegaai bank bagian keuangan selama

    * tahun

    • 

     )ifestyleo +

    Le4el ketiga

    •  !ommunity

    o Tn. N ikut serta dalam Majelis Taklim di masjid dekat rumahnya selama )&

    tahun. Tidak ada anggota yang mengalami keluhan serupa dengan Tn. N pada

    Majelis Taklim tersebut.

    •   &uman made environment 

    o Sirkulasi udara dalam rumah kurang baik karena rumah pasien berdempetan

    dengan rumah sekitarnya

    •  !ulture

    o Masyarakat menggangap penyakit kusta merupakan penyakit yang memalukan

    o Masyarakat menggangap orang yang menderita penyakit kusta harus

    diasingkan karena dapat menular 

    •   iosphere

    o 1lobal *arming 

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,/

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    37/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    •   Mandala of health Tn. N

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,7

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    38/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,

       /   i  c   k  c  a  r  e  s  y  s   t  e  m

     

      a  p  a   t   t  e  r   j  a   d   i

       0  o  r   k

     

     .   N   b  e   k  e  r   j  a  s  e   b  a  g  a   i   '  s   i  s   t  e  n   D   T  s  e   l  a  m  a   (   t   h

       !  o  m  m  u  n   i   t  y

     

      g  m  e  n  g  a   l  a  m   i   k  e   l  u   h  a  n  s  e  r  u  p  a   d  e  n  g  a  n   T  n .   N

       &  u  m  a  n   b   i  o   l  o  g

      y

     

       d  a  p  a   t   2  a   k   t  o  r

       "  e  r  s  o  n  a   l   b  e   h  a  v   i  o  r

     

       b  e  r  o   l  a   h  r  a  g  a

       (  a  m   i   l  y  2   T  n .   N   t   i  n  g  g  a   l   b  e  r  s  a  m  a   i  s   t  r   i   d  a  n   k  e   t   i  g  a  o  r  a  n  g  a  n  a   k  n  y  a

       /  p

       i  r   i   t  2   T  n .   N  m  e  m   i   l   i   k   i   k  e  m  a  u  a  n  u  n   t  u   k  s  e  m   b  u   h   d  a  r   i  p  e  n  y  a   k   i   t  n  y  a

       M   i  n   d

     

       d  a  n  a   k  a  n   h   i   l  a  n  g   d  e  n  g  a  n  s  e  n   d   i  r   i  n  y  a

       &  u  m  a

      n  m  a   d  e  e  n  v   i  r  o  n  m  e  n   t

     

      g  a  n  r  u  m  a   h  s  e   k   i   t  a  r  n  y  a

       "  s  y  c   h  o  -  s  o  c   i  o  -  e  c  o  n  o  m   i  c  e  n  v   i  r  o  n

      m  e  n   t

     

      a  n  s  e  n

         o   d  y

       L  a   k   i  +   l  a   k   i   b  e  r  u  s   i  a   5   0   t  a   h  u  n

       "   h  y  s   i  c  a   l  e  n  v   i  r  o  n  m  e  n   t

     

      r  u  m

      a   h  s  a  n  g  a   t   k  u  r  a  n  g

       >  a  m   b  a  r   * .

       M  a

      n   d  a   l  a  o   2   h  e  a   l   t   h   T  n .

       N

       !  u   l   t  u  r  e

       ) .   M  a  s  y  a  r  a   k  a   t  m  e  n  g  g  a  n  g  a  p  p  e  n  y  a   k   i   t   k  u  s   t  a  m  e  r  u  p  a   k  a  n  p  e  n  y  a   k   i   t  y  a  n  g  m  e  m  a   l  u   k  a  n

       )   i   f  e  s   t  y   l  e  -

          i  o  s  p   h  e  r  e  2   1   l  o   b  a   l

      *  a  r  m   i  n  g

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    39/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    BAB 6

    DIA!N"TIK H"LITIK 

    6.1 $ngkasan 4esume+

    Telah diperiksa seorang laki+laki 50 tahun datang dengan keluhan berak putih di pipi

    kiri sejak % bulan yang lalu. "erak putih tersebut tidak gatal, berbentuk bulat dengan tepi

    kemerahan dan berdiameter 5+* m. "erak di pipi kiri mulai menyebar ke dada, punggung,

     paha, sekitar selangkangan, tungkai atas, tungkai baah dan kaki sejak ( bulan yang lalu.

    "erak aalnya rata dengan permukaan kulit, tetapi kemudian meninggi sejak ) bulan yang

    lalu. Pasien juga merasa baal pada tempat yang terdapat berak putih tersebut, disertai rasa

     baal pada kedua tangan dan kedua kaki yang semakin bertambah parah sejak ) bulan terakhir.

    Keluhan ini beraal munul sejak % bulan yang lalu, tetapi pasien tidak menghiraukannya

    dan mengganggap berak tersebut akan hilang dengan sendirinya, sehingga pasien tidak pergi

     berobat ke 2asilitas kesehatan terdekat. Pada saat ini pasien berobat seara teratur di Dumah

    Sakit Kusta Sitanala.

    Dar$ &emer$ksaan #$s$k '$'a&atkan

    $MT C (*.07 kg3m(

    Kesan "/es$tas t$ngkat 1 4As$a Pas$#$k+

    Kul$t

    Status dermatologikus C

    + Degio C Seluruh tubuh

    + #istribusi C >eneralisata

    + Warna C Putih dengan tepi kemerahan

    + :kuran C Plakat

    + !umlah C Multipel

    + 82loresensi primer C Plak + 82loresensi sekunder C +

    + Kon2igurasi C +

    + "atas C Tegas

    Kuku jaringan sekitar kuku tidak ditemukan kelainan

    Pemer$ksaan sens$/$l$tas

    #i daerah lesiC

    + Halus kasar C hipo+estesi di ajah, dada, punggung, selangkangan, paha,

    kaki

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! ,1

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    40/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    + Panas dingin C tidak dilakukan

    + Tajam+tumpul C hipo+estesi di ajah, dada, punggung, selangkangan, paha,

    kaki

    Pemer$ksaan PenunjangC

    Lokasi "$ M$ S G >

    Euping telinga kanan ) & & )&& &

    Euping telinga kiri )

    #ahi )

    #agu )

    !ari tengah tangan kanan )

    !ari tengah tangan kiri )

      SumberC Dumah Sakit Kusta Sitanala

    Tera&$ yang telah '$/er$kan %leh $tanala

    Garmakologis C Paket obat Kusta tipe M" yang berisiC

      Di2ampisin 0&& mg )@3bulan

      ##S )&& mg )@)

      Klo2aiminC %&& mg )@3bulan, diteruskan *& mg )@)

     Non+2armakologis C Kontrol ke Dumah Sakit dan minum obat teratur 

    6.2. D$agn%s$s h%l$st$k 

    • '@is $ -aspek personal1

    o "erak putih dengan tepi kemerahan yang menyebar ke seluruh tubuh

    o Tangan dan kaki baal

    • '@is $$ -aspek klinis1

    o #iagnosa :tama C Morbus Hansen

    o #iagnosa tambahan C ;besitas tingkat $ -'sia Pasi2ik1

    o #iagnosa banding C Ptyriasis 4ersikolor  

    • '@is $$$ -aspek internal1o Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit yang dialaminya

    o Pasien tidak teratur minum obat

    o Tn. N menganggap baha penyakitnya tidak menular 

    o Tn. N tidak pernah berolahraga

    o Tn. N suka makanan bersantan

    • '@is $ -aspek eksternal1

    o Kurangnya dukungan keluarga dalam mengaasi pasien untuk minum

    obat -tidak ada PM;1

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! .0

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    41/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    o Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap penyakit pasien -penyebab,

    2aktor risiko, ara penularan, pengobatan, penegahan, komplikasi dan

     prognosis1o Tempat tinggal pasien kurang mendapat ahaya matahari dikarenakan

     jendela dan pintu di rumah pasien sering ditutup

    o Tempat tinggal pasien kurang memiliki 4entilasi sehingga sirkulasi udara

    tidak lanar 

    o 'danya pandangan masyarakat sekitar baha penyakit kusta merupakan

     penyakit yang memalukan dan harus diasingkan karena menular 

    o "iaya pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukan

    • '@is -status 2ungsional1

    Status 2ungsional -*1C Mampu melakukan tugas sehari+hari tanpa hambatan.

    6.3. D$agn%sa Keluarga

    • "entuk Keluarga

    a. Keturunan C Patrilinier 

     b. Perkainan C Monogami

    . Pemukiman C Matrilokal

    d. !enis Keluarga C $nti family

    e. Kekuasaan C Patriakal

    • Gungsi Keluarga

    o Gisiologis -'P>'D1

    −  $daptation

    'nak anak pasien dapat mengikuti saran kedua orang tua terhadap

    keputusan yang akan diambil. Pasien dapat mendukung dan memberi

    masukan yang lebih baik dalam pendidikan dan pekerjaan anak+anaknya.

    -(1

    −  "artnership

    Komunikasi antara pasien dan istri berlangsung baik, dapat saling berbagi dan saling mengisi. Namun komunikasi antara pasien dengan

    anak+anaknya berlangsung kurang baik dikarenakan aktu untuk 

     berkomunikasi sangat sedikit karena pasien sibuk bekerja dan berbagai

    akti2itas sosial masyarakat lainnya. -)1

    − 1ro*th

    #ukungan keluarga terhadap masalah kesehatan pasien masih kurang

    dikarenakan ketidaktahuan anggota keluarga mengenai kusta dan

    kesibukan masing+masing anggota keluarga. -)1

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! .

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    42/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    −  $ffection

    Hubungan kasih sayang berlangsung baik namun kurangnya interaksi

    antar anggota keluarga. -)1

    −  Resolve

    Pasien dan istri merasa kurang puas terhadap kebersamaan dan aktu

    yang dihabiskan bersama dengan anak+anaknya dikarenakan kurangnya

    aktu dan kesibukan masing+masing. -)1.

    Total skorC 0 -ukup1

    o Patologis -SED88M1

    − /ocial  C $nteraksi keluarga dengan lingkungan sekitar baik.

    − !ulture C Keluarga pasien menghormati dan menghargai budaya,

    tatakrama, sopan+santun masyarakat di lingkungan tempat tinggal pasien.

    −  Religious  C Setiap anggota keluarga taat beribadah sholat * aktu dan

    mengaji.

    −  ,conomic C Status ekonomi keluarga kurang ukup untuk memenuhi

    hidup sehari+hari.

    −   ,ducation Tingkat pendidikan terakhir pasien dan istrinya yaitu SM',

    sedangkan ketiga anak pasien masih bersekolah dengan tingkat

     pendidikan terakhir S), S# dan TKK.−  Medical C Pelayanan kesehatan keluarga ditanggung "P!S.

    6.(. $klus Keluarga 4Du8all+

    +

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! .2

    % Tahap a+al perka+inan2% Tahap keluarga dengan (ayi,% Tahap keluarga dengan anak pra

    sekolah.% Tahap keluarga dengan anak

    usia sekolah!% Tahap keluarga dengan anak

    usia rema$a/% Tahap keluarga dengan anak

    anak meninggalkan orang tua7% Tahap orang tua usia menengah% Tahap keluarga $ompo

    2

    7

    >ambar 0. Siklus Keluarga -#u4all1

    Sumber aC Modi2ikasi penulis

    /

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    43/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    BAB 6I

    EN=ANA PENATALAKAAN H"LITIK 

    DAN K"PEHENI>

    6I.1. A:$s I 4as&ek &ers%nal+

    Setelah mendapatkan a@is $ pada Tn. N, maka disusun renana penatalaksaan sebagai

     berikutC

    >ejalaC

    • "erak putih dengan tepi kemerahan di seluruh tubuh

    Denana penatalaksanaanCo GarmakologisC Tidak ada

    o  Non 2armakologisC

    Menjelaskan tentang penyakit yang dialami, pengobatan, komplikasi

    dan prognosis

    Menggunakan masker 

    • Tangan dan kaki baal

    Denana penatalaksanaanC

    o GarmakologisC itamin ")( (* ?g %@)

    o  Non 2armakologisC Tidak ada

    6I.2. A:$s II 4as&ek kl$n$s+

    Setelah mendapatkan a@is $$ pada Tn.N, maka disusun renana penatalaksanaan

    sebagai berikutC

    #iagnosaC

    • #iagnosa utamaC Morbus Hansen tipe Multi "asiler 

    Denana penatalaksanaanC

    o

    Garmakologis -)(+)6 bulan1 Di2ampisin 0&& mg )@3bulan

    ##S )&& mg )@)

    Klo2aiminC %&& mg )@3bulan, diteruskan *& mg )@)

    o  Non 2armakologisC

    Menjelaskan tentang ara minum obat, e2ek samping yang dapat terjadi

    dan memoti4asi pasien untuk minum obat seara teratur 

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! .,

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    44/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Memberikan in2ormasi tentang ara penularan dan penegahan agar 

    tidak menularkan ke orang lain terutama keluarga pasien dan orang+

    orang di tempat ia bekerja• #iagnosa tambahanC ;besitas tingkat $ -'sia Pasi2ik1

    Denana penatalaksanaanC

    o GarmakologisC Tidak ada

    o  Non 2armakologisC

    Mengurangi jumlah kalori yang dimakan sebesar *&&+)&&& kkal3hari

    Konsumsi makanan tinggi serat -buah dan sayur1

    Makan perlahan+lahan

    Porsi makan terbagi *+0@3hari

    Makan terakhir % jam sebelum tidur 

    "erolahraga minimal minimal %@3minggu dan setiap kali berolahraga

    minimal *& menit

    Karena Tn. N men'er$ta "/es$tas I? maka 'ar$ asu&an 4menu+ yang '$anjurkan

    '$kurang$ )

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    45/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Subtotal *(5 (%,7 /,%* 60,(

    Selingan pagiC Pepaya, es kaang merah

    "erat -g1 8nergi -kkal1 Protein -g1 Lemak -g1 Karbohidrat -g1

    Pepaya )&& *( &,* & )(,5

    Kaang

    merah

    *& )7% )),** &,6* (/,7*

    Subtotal ((* )(,&* &,6* 5(,)*

    Makan siang C Nasi, ayam rebus, tempe, ah kangkung

    "erat -g1 8nergi -kkal1 Protein -g1 Lemak -g1 Karbohidrat -g1

    "eras )&& %5/ 0,6 &,7 76,/'yam )&& /* )6,( ),(* &

    Tempe *& 6& /,)* ( 0,%*

    Kangkung )&& %0 % &,% *,5

    Minyak )& /& & )& &

    Subtotal 0*& %7,)* )5,(* /&,0*

    Selingan sore C Pisang ambon

    "erat

    -g1

    8nergi -kkal1 Protein -g1 Lemak -g1 Karbohidrat -g1

    Pisang ambon )&& /,6 ),( &,( ((, *6

    Subtotal /,6 ),( &,( ((, *6

    Makan malam C nasi, telur balado sayur labu siam jagung muda

    "erat -g1 8nergi

    -kkal1

    Protein -g1 Lemak -g1 Karbohidrat

    -g1

    "eras )&& %5/ 0,6 &,7 76,/

    Telur *& 7/ 0,5 *,7* &,%*

    Minyak * 5* & * &

    Labu siam )&& (/ &,0 &,) 0,*

    !agung muda *& )/,* ),) &,&* %,7

    Subtotal 56) )5,/ )),0 6/,*

    Total ).66/,6 6/ %0,(* %%),&6

    'elisih8nergi -kkal1 Protein -g1 Lemak -g1 Karbohidrat -g1

    'supan ).66/,6 6/ %0,(* %%),&6

    Kebutuha

    n

    )*5&,0* /& 5(,7/ )/6,6/

    Selisih %5/,)* + ) + 0,*5 )%(,)/

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! .!

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    46/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    • #iagnosa bandingC Ptyriasis ersikolor 

    Denana penatalaksanaanC

    o GarmakologisC Tidak ada

    o  Non 2armakologisC Tidak ada

    6I.3. A:$s III 4as&ek $nternal+

    Setelah mendapatkan a@is $$$ pada Tn.N, maka disusun renana penatalaksanaan

    sebagai berikutC

    'spekC

    • Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit yang dialaminyaDenana penatalaksanaanC

    o Memberikan in2ormasi tentang penyakit Morbus Hansen yang dialami pasien

    terutama mengenai penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan,

     penegahan, komplikasi dan prognosis

    • Pasien tidak teratur minum obat

    Denana penatalaksanaanC

    o Memoti4asi pasien agar minum obat seara teratur dan memberi tahu pasien

    dampak yang akan terjadi apabila tidak minum obat seara teratur 

    o Memberi pasien poster kalender yang berisi jadal pasien untuk minum obat

    yang harus di tempel  sticker   setiap hari, sehingga pasien tidak lupa untuk 

    minum obat setiap hari

    o Memberi tahu keluarga agar ikut mengingatkan dan memoti4asi pasien untuk 

    minum obat setiap hari dan menjadi PM; -Pengaas Menelan ;bat1 seara

     bergantian

    • Tn. N menganggap baha penyakitnya tidak menular 

    Denana penatalaksanaanC

    o Menjelaskan tentang ara penularan penyakit kusta dan ara penegahannya

    • Tn. N tidak pernah berolahraga

    Denana penatalaksanaanC

    o Menganjurkan pasien agar berolahraga minimal %@3minggu dan setiap kali

     berolahraga minimal *& menit

    • Tn. N suka makanan bersantan

    Denana penatalaksanaanC

    o Memberi tahu pasien agar mengurangi konsumsi makanan bersantan

    6I.(. A:$s I6 4as&ek eksternal+

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! ./

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    47/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Setelah mendapatkan a@is $ pada Tn.N, maka disusun renana penatalaksanaan

    sebagai berikutC

    'spekC

    • Kurangnya dukungan keluarga dalam mengaasi pasien untuk minum obat -tidak ada

    PM;1

    Denana penatalaksanaanC

    o Memberi tahu keluarga agar ikut mengingatkan dan memoti4asi pasien untuk 

    minum obat setiap hari dan menjadi PM; seara bergantian

    • Kurangnya pengetahuan keluarga terhadap penyakit pasien -penyebab, 2aktor risiko,

    ara penularan, pengobatan, penegahan, komplikasi dan prognosis1

    Denana penatalaksanaanC

    o Memberikan in2ormasi tentang penyakit Morbus Hansen yang dialami pasien

    terutama mengenai penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan,

     penegahan, komplikasi dan prognosis

    • Tempat tinggal pasien kurang mendapat ahaya matahari dikarenakan jendela dan

     pintu dirumah pasien sering ditutup

    Denana penatalaksanaanC

    o Menyarankan kepada pasien dan keluarga untuk membuka lebih banyak pintu

    dan jendela yang agar rumah lebih banyak mendapat ahaya matahari

    • Tempat tinggal pasien kurang memiliki 4entilasi sehingga udara sirkulasi udara tidak 

    lanar 

    Denana penatalaksanaanC

    o Menyarankan pasien dan keluarga agar lebih sering membuka pintu dan

     jendela di rumah

    • 'danya pandangan masyarakat sekitar baha penyakit kusta merupakan penyakit

    yang memalukan dan harus diasingkan karena dapat menular 

    Denana penatalaksanaanC

    o Memberikan pengertian tentang pandangan yang benar tentang penyakit kusta

    • "iaya pengeluaran yang lebih besar daripada pemasukanDenana penatalaksanaanC

    o Menyarankan pasien dan keluarga untuk berhemat dan menyarankan istri

     pasien untuk membantu penghasilan dengan membuat arung keil+keilan di

    depan rumah pasien

    6I.). A:$s 6 4as&ek #ungs$%nal+

    Setelah mendapatkan a@is pada Tn.N, maka disusun renana penatalaksanaan

    sebagai berikutC

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! .7

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    48/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Status 2ungsionalC * -Mampu melakukan tugas sehari+hari tanpa hambatan1

    Denana penatalaksanaanC Tidak dilakukan

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! .

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    49/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    BAB 6II

    INTE6ENI? HAIL INTE6ENI DAN P"!N"I

    6II.1. Inter8ens$ 'an has$l $nter8ens$

    Kunjungan ke rumah pasien dilakukan pada tanggal )) Mei (&)* sampai dengan )0

    Mei (&)*. Setiap kunjungan ke rumah pasien dilakukan anamnesis, pemeriksaan 2isik dan

     pengamatan keadaan di dalam dan luar rumah. $nter4ensi dilakukan mulai tanggal () Mei

    (&)*. Pengamatan hasil inter4ensi dilakukan pada tanggal (* Mei (&)*, (/ Mei (&)* dan %

    !uni (&)*.

    6II.1.1. A:$s I 4as&ek &ers%nal+

    Setelah dilakukan penatalaksanaan a@is $ pada Tn. N maka didapatkan hasil inter4ensi

    sebagai berikutC

    >ejalaC

    • "erak putih dengan tepi kemerahan di seluruh tubuh

    Denana penatalaksanaanC

    o GarmakologisC Tidak ada

    o  Non 2armakologisC Menjelaskan tentang penyakit yang dialami, pengobatan, komplikasi

    dan prognosis

    Menggunakan masker 

    Hasil inter4ensiC

    o GarmakologisC Tidak ada

    o  Non 2armakologisC

    Pasien sudah dapat menjelaskan tentang penyakit yang dialami,

     pengobatan, komplikasi dan prognosis seara sederhana

    Pasien sudah menggunakkan masker setiap pergi keluar rumah

    • Tangan dan kaki baal

    Denana penatalaksanaanC

    o GarmakologisC itamin ")( (* ?g %@)

    o  Non 2armakologisC Tidak ada

    Hasil inter4ensiC

    o GarmakologisC

    Pasien sudah mendapatkan dan meminum 4it ")( (* ?g %@)

    Tanggal (/ Mei (&)* keluhan tangan dan kaki baal belum berkurang

    o  Non 2armakologisC Tidak ada

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! .1

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    50/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    6II.1.2. A:$s II 4as&ek kl$n$s+

    Setelah dilakukan penatalaksanaan a@is $$ pada Tn. N maka didapatkan hasil

    inter4ensi sebagai berikutC#iagnosaC

    • #iagnosa utamaC Morbus Hansen tipe Multi "asiler 

    Denana penatalaksanaanC

    o Garmakologis -)(+)6 bulan1C

    Di2ampisin 0&& mg )@3bulan

    ##S )&& mg )@)

    Klo2aiminC %&& mg )@3bulan, diteruskan *& mg )@)

    o  Non 2armakologisC

    Menjelaskan tentang ara minum obat, e2ek samping yang dapat terjadi

    dan memoti4asi pasien untuk minum obat seara teratur 

    Memberikan in2ormasi tentang ara penularan dan penegahan agar 

    tidak menularkan ke orang lain terutama keluarga pasien dan orang+

    orang di tempat ia bekerja

    Hasil inter4ensiC

    o GarmakologisC

    Pasien sudah mendapatkan satu blister paket obat kusta tipe M" untuk 

    ) bulan yang berisi Di2ampisin, ##S dan Klo2aimin dan

    meminumnya satu hari sekali

    Tanggal (* Mei (&)* keluhan berak putih dengan tepi kemerahan

     belum berkurang

    o  Non 2armakologisC

    Pasien sudah mengetahui dan dapat menjelaskan kembali tentang ara

    minum obat, e2ek samping yang dapat terjadi dan pasien sudah teratur 

    minum obat setiap hari

    Pasien sudah mengetahui dan dapat menjelaskan kembali tentang ara

     penularan penyakit kusta dan ara penegahannya agar tidak menular 

    terutama keluarga yang tinggal satu rumah dan orang+orang yang

     berada di tempat ia bekerja

    • #iagnosa tambahanC ;besitas tingkat $ -'sia Pasi2ik1

    Denana penatalaksanaanC

    o GarmakologisC Tidak ada

    o  Non 2armakologisC

    Mengurangi jumlah kalori yang dimakan sebesar *&&+)&&& kkal3hari

    Konsumsi makanan tinggi serat -buah dan sayur1

    Makan perlahan+lahan

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! !0

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    51/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    Porsi makan terbagi *+0@3hari

    Makan terakhir % jam sebelum tidur 

    "erolahraga minimal minimal %@3minggu dan setiap kali berolahraga

    minimal *& menit

    Hasil inter4ensiC

    o GarmakologisC Tidak ada

    o  Non 2armakologisC

    Pasien sudah mengurangi porsi makan sehari+hari -sesuai dengan menu

    yang dianjurkan1

    Pasien sudah mengkonsumsi buah+buahan tetapi hanya (@3minggu

    Pasien masih sulit untuk makan seara perlahan+lahan karena tidak 

    terbiasa

    Pasien masih tidak bisa untuk membagi porsi makannya menjadi *+

    0@3hari karena terhalang pekerjaan dan kegiatan di masjid

    Pasien sudah menuruti untuk makan terakhir maksimal % jam sebelum

    tidur 

    Pasien masih belum berolahraga karena terhalang pekerjaan dan

    kegiatan di masjid pada kunjungan tanggal (* Mei (&)*

    • #iagnosa bandingC Ptyriasis ersikolor 

    Denana penatalaksanaanC

    o GarmakologisC Tidak ada

    o  Non 2armakologisC Tidak ada

    Hasil inter4ensiC

    o GarmakologisC Tidak ada

    o  Non 2armakologisC Tidak ada

    6II.1.2. A:$s III 4as&ek $nternal+

    Setelah dilakukan penatalaksanaan a@is $$$ pada Tn. N maka didapatkan hasil

    inter4ensi sebagai berikutC

    'spekC

    • Kurangnya pengetahuan pasien tentang penyakit yang dialaminya

    Denana penatalaksanaanC

    o Memberikan in2ormasi tentang penyakit Morbus Hansen yang dialami pasien

    terutama mengenai penyebab, 2aktor risiko, ara penularan, pengobatan,

     penegahan, komplikasi dan prognosis

    Hasil inter4ensiC

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! !

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    52/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*

    o Pasien sudah mengetahui dan mengerti tentang penyakitnya seara benar 

    sehingga pasien tidak memiliki pandangan dan in2ormasi yang salah tentang

     penyakitnya yang ia dapatkan dari internet• Pasien tidak teratur minum obat

    Denana penatalaksanaanC

    o Memoti4asi pasien agar minum obat seara teratur dan memberi tahu pasien

    dampak yang akan terjadi apabila tidak minum obat seara teratur 

    o Memberi pasien poster kalender yang berisi jadal pasien untuk minum obat

    yang harus di tempel  sticker   setiap hari, sehingga pasien tidak lupa untuk 

    minum obat setiap hari

    o Memberi tahu keluarga agar ikut mengingatkan dan memoti4asi pasien untuk 

    minum obat setiap hari dan menjadi PM; -Pengaas Menelan ;bat1 seara

     bergantian

    Hasil inter4ensiC

    o Pasien sudah mengetahui dampak yang akan terjadi apabila tidak minum obat

    seara teratur tetapi masih belum minum obat seara teratur pada kunjungan

    tanggal (/ Mei (&)*

    o Pasien sudah minum obat seara teratur pada kunjungan tanggal % !uni (&)*

    o Pasien sudah menempel sticker  setiap hari pada kalender setelah ia meminum

    obat pada kunjungan tanggal % !uni (&)*o Keluarga pasien sudah berpartisipasi dalam membantu dan memoti4asi pasien

    untuk minum obat seara teratur setiap hari tetapi masih sulit untuk menjadi

    PM; seara bergantian pada kunjungan tanggal (/ Mei (&)*

    • Tn. N menganggap baha penyakitnya tidak menular 

    Denana penatalaksanaanC

    o Menjelaskan tentang ara penularan penyakit kusta dan ara penegahannya

    Hasil inter4ensiC

    o Pasien sudah mengerti dan mengetahui tentang ara penularan dan penegahan

     penyakitnya agar tidak menular • Tn. N tidak pernah berolahraga

    Denana penatalaksanaanC

    o Menganjurkan pasien agar berolahraga minimal %@3minggu dan setiap kali

     berolahraga minimal *& menit

    Hasil inter4ensiC

    o Pasien masih belum berolahraga karena terhalang pekerjaan dan kegiatan di

    masjid pada kunjungan tanggal (* Mei (&)*

    • Tn. N suka makanan bersantan

    Denana penatalaksanaanC

    Bagian Ilmu Kesehatan MasyarakatFakultas Kedokteran Universitas TarumanagaraPeriode 27 April 20! " 20 #uni 20! !2

  • 8/19/2019 Laporan Kasus KK (Morbus Hansen) (1)

    53/59

    Laporan Kunjungan Kasus Morbus Hansen tipe Multibasilar pada Tn. N dengan Pendekatan

    Kedokteran Keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Kelurahan Srengseng, Keamatan

    Kembangan, !akarta "arat, #K$ !akarta periode %& 'pril (&)* + (& !uni (&)*