25
LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR DAN SUMBAWA TANGGAL 6-10 FEBRUARI 2017 Sumber: www.google.com BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOSFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I LOMBOK BARAT-NTB FEBRUARI 2017 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I LOMBOK BARAT NTB Jl. TGH. Ibrahim Khalidy Telp.(0370)674134, Fax.(0370)674135, Kediri-Lobar, NTB 83362 Website : http://iklim.ntb.bmkg.go.id Email : [email protected]

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR DAN SUMBAWA

TANGGAL 6-10 FEBRUARI 2017

Sumber: www.google.com

BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI DAN GEOSFISIKA

STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I LOMBOK BARAT-NTB

FEBRUARI 2017

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

STASIUN KLIMATOLOGI KELAS I LOMBOK BARAT – NTB

Alamat : Jl. TGH. Ibrahim Khalidy Telp.(0370)674134, Fax.(0370)674135, Kediri-Lobar, NTB 83362

Website : http://iklim.ntb.bmkg.go.id

Email : [email protected]

Page 2: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

ANALISIS KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR DAN SUMBAWA

TANGGAL 6-10 FEBRUARI 2017 Oleh : Tim Stasiun Klimatologi Lombok Barat- NTB

I. PENDAHULUAN

Kondisi curah hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung pada bulan Desember 2016

masih berlanjut hingga awal Februari 2017. Kondisi ini menyebabkan beberapa wilayah di NTB

mengalami kejadian curah hujan ekstrim dan banjir, salah satunya adalah di wilayah Sumbawa

dan Lombok Timur. Hujan dengan intensitas lebat yang terjadi di Sumbawa selama lima hari

berturut-turut menyebabkan sebagian sungai di wilayah Sumbawa meluap dan menyebabkan

banjir. Selain di wilayah Sumbawa, hujan berturut-turut selama beberapa hari juga terjadi di

wilayah Lombok Timur yang juga menyebabkan sebagian sungai meluap. Dilansir dari TEMPO.CO

akibat hujan deras beberapa hari menyebabkan putusnya jembatan di wilayah Sambelia sehingga

menyulitkan akses dari atau menuju kecamatan terdekat di Pringgabaya. Selain putusnya

jembatan terdapat bendungan yang jebol dan terjadi genangan setinggi 50 cm.

Wilayah Lombok Timur yang terdampak banjir yaitu desa Sambelia, Sugian, Darakunci,

Belanting, dan Jerowaru. Sedangkan untuk wilayah Sumbawa terdampak banjir menurut data

yang dilansir dari SUARANTB.COM yaitu :

1. Kelurahan Brangbara sebanyak 214 KK atau 584 jiwa terdampak dengan ketinggian air

mencapai 100 cm.

2. Kelurahan Brang Biji sebanyak 72 KK atau 288 jiwa terdampak.

3. Kelurahan Pekat sebanyak 35 KK atau 135 jiwa terdampak.

4. Kelurahan Bugis sebnyak 207 KK atau 966 jiwa terdampak dengan ketinggian air mencapai 100

cm. Banjir merendam rumah warga di sepanjang aliran sungan Brang Bara.

5. Desa Labuhan, Kec. Labuhan Badas terendam air setinggi 50 cm. Dengan rincian tiga dusun

terdampak banjir, yaitu Dusun Kali Baru sebanyak 560 KK atau 2.075 jiwa, Dusun Pasir

sebanyak 587 KK atau 2.261 jiwa an Dusun Padak sebanyak 1.552 KK atau 5.715 jiwa.

6. Kec. Empang sebanyak 1.885 KK atau 4.342 jiwa terdampak dengan ketinggian air 100 cm.

7. Kec. Tarano sebanyak 1.471 KK atau 5.884 jiwa terdampak dengan ketinggian air mencapai

100 cm.

Page 3: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

II. ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER A. Analisa Citra Satelit Awan

Dari pantauan citra satelit awan dari tanggal 6 – 10 Februari 2017 dapat dilihat pertumbuhan

awan terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia salah satunya di NTB. Awan konvektif yang

terbentuk di atas wilayah NTB diakibatkan oleh adanya kemunculan tekanan rendahyang masih

bertahan hingga awal Februari. Pumpunan awan yang berada di atas wilayah NTB terjadi

sepanjang hari menimbulkan peluang terjadinya hujan lebat. Akumulasi curah hujan yang tinggi

dengan durasi yang cukup lama di beberapa pos pengamatan pada beberapa hari merupakan

salah satu penyebab banjir di wilayah Lombok Timur dan Sumbawa.

Gambar 2.1 Citra Satelit Tanggal 6 Februari jam 18.00 Wita Gambar 2.2 Citra Satelit Tanggal 7 Februari jam 18.00 Wita

Gambar 2.3 Citra Satelit Tanggal 8 Februari jam 18.00 Wita Gambar 2.4 Citra Satelit Tanggal 9 Februari jam 18.00 Wita

Page 4: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

Gambar 2.5 Citra Satelit Tanggal 10 Februari jam 18.00 Wita

(Sumber : http://weather.is.kochi-u.ac.jp/sat/gms.sea/2017/02)

B. Analisa Angin (Streamline) dan Tekanan Udara

Analisa angin pada tanggal 6 – 10 Februari 2017 terlihat adanya daerah belokan angin dan

wilayah konvergensi di atas wilayah NTB. Tekanan rendah yang berada di wilayah Selatan Indonesia

khususnya di selatan Jawa, Bali dan Nusa Tenggara masih bertahan hingga awal Februari. Tekanan

rendah yang aktif di selatan wilayah NTB menyebabkan arah angin secara signifikan menuju ke arah

wilayah Bali – Nusa Tenggara. Beberapa tekanan rendah aktif di selatan Indonesia menyebabkan

terbentuknya palung tekanan rendah di wilayah selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara dengan nilai tekanan

udara berkisar 990 mb – 1007 mb. Angin bertiup dari arah Barat dan bertemu serta terjadi belokan di

atas wilayah NTB. Monsun barat yang cukup aktif menyebabkan angin yang terkumpul di wilayah Bali-

Nusa Tenggara salah satunya NTB membawa cukup banyak uap air baik dari arah asia.

Hingga tanggal 11 Februari 2017 tekanan rendah di selatan Indonesia masih terjadi dengan

tekanan udara berkisar 1002 - 1007 hpa. Tekanan udara terendah pada palung tekanan di wilayah

selatan Indonesia terjadi pada tanggal 9 Februari 2017. Kondisi palung tekanan rendah yang masih

bertahan cukup lama memberikan dampaak khususnya angin kencang dalam beberapa hari di wilayah

Bali – Nusa Tenggara khususnya wilayah NTB hingga pertengahan Februari.

Page 5: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

Gambar 2.6 Peta Analisis Angin Tanggal 6 Februari 2017 jam 20.00 Wita

Gambar 2.7 Peta Analisis Angin Tanggal 7 Februari 2017 jam 20.00 Wita

Page 6: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

Gambar 2.8 Peta Analisis Angin Tanggal 8 Februari 2017 jam 20.00 Wita

Gambar 2.9 Peta Analisis Angin Tanggal 9 Februari 2017 jam 20.00 Wita

Page 7: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

Gambar 2.10 Peta Analisis Angin Tanggal 10 Februari 2017 jam 20.00 Wita

(Sumber : http://www.bom.gov.au/australia/charts/archive/index.shtml)

C. Analisis Angin Zonal (Timur-Barat) Berdasarkan peta rata-rata angin zonal (Gambar 2.11 a dan b) pada tanggal 6 – 10 Februari

2017 di wilayah Indonesia memiliki nilai positif kecuali Wilayah Sumatera bagian Utara dan

Kaliamantan bagian Utara. Hal ini menandakan angin baratan bertiup di atas wilayah Indonesia.

Nilai rata-rata angin zonal terlihat cukup signifikan di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara salah

satunya NTB dengan nilai angin zonal mencapai 12 - 14. Nilai angin zonal yang besar menunjukkan

kuatnya angin baratan yang terjadi pada tanggal 6 – 10 Februari 2017 jika dibandingkan dengan

klimatologinya (berdasarkan data tahun 1981 – 2010) yang hanya memiliki nilai 4 - 6.

Pembentukan awa-awan konvektif semakin signifikan yang menyebabkan peningkatan curah

hujan di wilayah NTB.

Secara vertikal (Gambar 2.12 a dan b) pada 8⁰LS - 9⁰LS, wilayah NTB terletak di bujur 115⁰ BT -

120⁰ BT (pada kotak hitam). Nilai angin zonal secara vertikal di atas NTB bernilai positif yaitu

berkisar antara +5 s/d +15. Nilai postif tersebut terlihat hingga ketinggian lebih dari 300 mb. Hal ini

menunjukkan bahwa pergerakan angin baratan tidak hanya terjadi pada lapisan bawah, tetapi

hingga lapisan atas yang cukup tinggi dan stabil. Kondisi ini menunjukkan dominasi angin baratan

Page 8: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

dalam pembentukan awan konvektif cukup signifikan yang mengakibatkan peningkatan curah

hujan di wilayah NTB. Jika dibandingkan dengan klimatologinya (berdasarkan data tahun 1981 –

2010) angin zonal yang terjadi di atas NTB memiliki nilai positif berkisar antara 0 s/d +5. Nilai positif

angin zonal hanya terjadi hingga lapisan 700 mb atau lapisan permukaan, sedangkan untuk lapisan

atas angin zonal masih di dominasi angin timuran di tandai dengan nilai negatif.

(a) Angin Zonal (b) Normal Angin Zonal

Gambar 2.11 Peta Komponen Angin Zonal di Indonesia

(Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

(a) Angin Zonal Vertikal (b) Normal Angin Zonal Vertikal

Gambar 2.12 Peta Angin Zonal Secara Vertikal ( wilayah 8⁰LS - 9⁰LS) (Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

Page 9: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

D. Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Nilai r a t a - r a t a OLR ( G a m b a r 2 . 1 3 a d a n b ) dari tanggal 6 – 10 Februari 2017 di

wilayah NTB pada umumnya menunjukkan nilai yang sangat rendah. Nilai OLR yang rendah

menunjukkan bahwa tutupan awan di wilayah tersebut sangat signifikan (banyak dan tebal)

hal ini dapat mengindikasikan banyaknya pertumbuhan awan konvektif di wilayah NTB. Nilai

OLR yang tergambar pada peta yaitu berkisar antara 170 - 180 W/m2 cukup rendah

dibandingkan dengan klimatologinya yaitu berkisar 200 - 210 W/m2 . Anomali OLR yang

ditunjukkan pada peta (Gambar 2.14) cukup besar berkisar antara -40 s/d -30 W/m², yang

artinya nilai OLR ini menunjukkan pertumbuhan awan-awan konvektif yang cukup dominan

diwilayah NTB pada tanggal 6 -10 Februari 2017.

(a) Rata-rata OLR (b) Normal OLR Gambar 2.13 Peta Outgoing Longwave Radiation (OLR)

Gambar 2.14 Peta Anomali Outgoing Longwave Radiation (OLR) (Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

Page 10: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

E. Suhu Permukaan Laut (Sea Surface Temperature)

Anomali rata-rata SST selama tanggal 6 – 10 Februari 2017 menunjukkan di wilayah Nusa

Tenggara Barat pada umumnya lebih dingin. Nilai anomali SST berkisar antara -0.8⁰C s/d -0.6⁰C. Nilai

anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB cukup dingin dan suplai uap air tidak

terlalu signifikan dalam memicu pertumbuhan awan-awan konvektif penghasil hujan lebat.

Walaupun demikian, potensi pertumbuhan awan-awan konvektif masih bisa terjadi karena angin

zonal cukup kuat dimana membawa uap air dari lautan asia.

Gambar 2.15 Anomali SST Indonesia (Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

F. Kelembaban Relatif (%)

Nilai kelembaban relative ( G a m b a r 2 . 1 6 a d a n b ) selama tanggal 6 – 10 Februari 2017

menunjukkan di wilayah Nusa Tenggara Barat pada umumnya lebih basah dibandingkan

klimatologisnya (berdasarkan data tahun 1981 – 2010). Nilai kelembaban relative mencapai 85 %

s/d 90%, sedangkan nilai klimatologisnya hanya berkisar 75% s/d 80%. Terdapat selisish atau

anomali positif sebesar 105 s/d 15%, anomali positif menandakan udara basah dengan kandungan

uap air signifikan terjadi di wilayah NTB. Banyaknya uap air yang ada di atas wilayah NTB

menyebabkan peluang terbentuknya awan konvektif cukup tinggi.

Rata-rata kelembaban relative (Gambar 2.17 a dan b) selama tanggal 6 – 10 Februari 2017

secara vertikal pada 8⁰LS - 9⁰LS, wilayah NTB terletak di bujur 115⁰ BT - 120⁰ BT (pada kotak merah)

Page 11: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

menunjukkan nilai kelembaban relative sebesar 80%-85% hingga ketinggian 800 mb. Secara

vertikal udara basah terkumpul hinggal lapisan 800 mb menyebabkan peluang terbentuknya

awan-awan penghasil hujan lebat di wilayah Nusa Tenggara Barat. Sedangkan untuk kondisi

klimatologisnya (berdasarkan data tahun 1981 – 2010) nilai kelembaban relative menunjukkan nilai

75% - 80% hingga ketinggian 900 mb (lapisan permukaan).

(a) Rata-rata RH (b) Normal RH

Gambar 2.16 Anomali Kelembaban Relatif (%) Indonesia

(Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

(a) Rata-rata RH Vertikal (b) Normal RH Vertikal

Gambar 2.17 Anomali Kelembaban Relatif (%) Secara Vertikal ( wilayah 8⁰LS - 9⁰LS)

(Sumber : https://www.esrl.noaa.gov/)

Page 12: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

III. ANALISIS CURAH HUJAN A. Intensitas Curah Hujan

Berdasarkan data curah hujan dari pos hujan kerjasama BMKG dan UPT BMKG di

wiilayah NTB yang terkena dampak banjir terlihat bahwa curah hujan dengan intensitas yang

cukup tinggi terjadi pada tanggal 6 – 10 Februari 2017. Beberapa pos hujan kerjasama di Kab.

Lombok Timur dan Kab. Sumbawa mencatat nilai curah hujan lebat dan hujan ekstrim, dimana

kriteria curah hujan lebat adalah terukurnya curah hujan 50 – 100 mm dalam 24 jam (1 hari),

sedangkan ekstrim adalah terukurnya curah hujan >100 mm dalam 24 jam (1 hari). Berikut adalah

data curah hujan harian dari tanggal 6 – 10 Februari 2017 dari 38 Pos Hujan (Termasuk UPT

BMKG Stasiun Meteorologi Sumbawa) yang tersebar di wilayah Lombok Timur dan Sumbawa.

Tabel 1. Data Curah Hujan Wilayah Terdampak Banjir Tanggal 6 s/d 10 Desember 2017 (dalam mm)

NO Kab/Kota POS HUJAN Tanggal 6 Tanggal 7 Tanggal 8 Tanggal 9 Tanggal 10

1

Kab.Lombok Timur

Aikmel - - 19 22 23

2 Jerowaru - 22 2 54 4

3 Wanasaba 37 15 47 26 3

4 Keruak - 9 2 43 3

5 Kokok Putih Sembalun

57 48 38 151 166

6 Kotaraja 8 10 17 39 6

7 Labuhan Haji - 2 4 51 9

8 Labuhan Pandan 24 147 73 220 231

9 Lenek Duren 4 19 50 21 22

10 Masbagik 17 11 35 9 8

11 Sikur 0 - - 35 6

12 Pringgabaya - 18 36 25 75

13 Pringgasela 1 23 21 36 19

14 Rarang Selatan 4 0 27 6 -

15 Sakra Barat - - - 11 -

16 Sambelia 100 100 166 92 16

17 Sembalun 118 164 172 190 26

18 Sukamulia 8 1 4 10 39

19 Swela 0 1 56 64 8

20 Terara 3 1 41 - -

21 Kab.

Sumbawa

Alas 33 34 32 38 2

22 Alas Barat 32 23 21 40 2

23 Batulanteh 14 170 127 240 62

Page 13: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

24 Buer 22 28 85 41 12

25 Diperta SBW 25 22 79 86 34

26 Empang 2 51 29 50 3

27 Labuhan Badas 30 36 103 63 22

28 Lape 27 120 118 138 51

29 Lenangguar 39 17 35 30 31

30 Lunyuk 0 2 2 13 -

31 Moyohilir 8 56 89 93 57

32 Moyohulu 35 25 45 30 25

33 Plampang 1 24 66 29 3

34 Moyo Utara 47 53 89 94 9

35 Stamet Sumbawa 40 24 79 49 43

36 Labangka 0 3 41 16 21

37 Terano 0 55 53 56 0

38 Utan 16 32 67 66 25

(Sumber : Stasiun Klimatologi Kelas I Lombok Barat - NTB)

Gambar 2.18 Grafik Curah Hujan Harian Wilayah Lombok TimurTgl 6 -10 Februari 2017

Page 14: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

Gambar 2.19 Grafik Curah Hujan Harian Wilayah Sumbawa Tgl 6 -10 Februari 2017

Data curah hujan tersebut diukur pada pukul 08.00 Waktu Setempat (WS). Berdasarkan data

yang terkumpul dapat dilihat bahwa di wilayah Lombok Timur curah hujan ekstrim berpusat

di Sambelia, Sembalun, Kokok Putih Sebalun dan Labhan Pandan yang terjadi pada tanggal 6

– 10 Februari 2017. Wilayah Sumbawa curah hujan ekstrim berpusat di wilayah Batulanteh,

Lape dan Labuhan Badas. Curah hujan tertinggi di wilayah Lombok Timur terjadi pada tanggal

10 Februari 2017 terjadi di Pos Hujan Labuhan Pandan sebesar 231 mm. Curah Hujan tertinggi

di wilayah Sumbawa terjadi pada tanggal 9 Februari 2017 terjadi di Pos Hujan Batulanteh

sebesar 240 mm. Curah hujan yang tercatat di wilayah Sumbawa pada tanggal 7 -10 hampir

sebagian besar mengalami curah hujan lebat kecuali pada pos hujan Alas, Alas Barat,

Lenangguar, Moyohulu, dan Labangka

Curah hujan di wilayah Lombok Timur sangat bervariasi kecuali Pos Hujan Sambelia dan

Sembalun yang mengalami curah hujan ekstrim dari tanggal 6 – 9 Februari 2017. Pada tanggal

10 Februari 2017 intensitas curah hujan mengalami penurunan dengan intensitas Sangat

Ringan hingga Lebat, kecuali pos Kokok Putih Sembalun dan Labuhan Pandan yang masih

mengalami curah hujan ekstrim.

Peta distribusi curah hujan pada tanggal 6 – 10 Februari 2017 di wilayah Lombok Timur

dan Sumbawa dapat dilihat sebagai berikut :

Page 15: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

(a)

(b)

Page 16: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

(c)

(d)

Page 17: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

(e)

Gambar 2.18 (a) s/d (e) Peta Distribusi Curah Hujan Di Bima Tgl 6 – 10 Februari 2017

Berdasarkan peta distribusi curah hujan (Gambar 2.18 a s/d e) yang terjadi pada tanggal 6 – 10

Februari 2017, curah hujan ekstrim terjadi secara berturut-turut dari tanggal 6 – 10 Februari 2017.

Pada tanggal 6 Februari 2017 curah hujan ekstrim hanya terjadi di Lombok Timur bagian Utara atau

tepatnya di sekitar kaki Gunung Rinjani. Pada tanggal 7-9 Februari 2017 sebaran distribusi curah hujan

lebat dan ekstrim terpusat di wilayah Utara Lombok Timur dan Utara Sumbawa. Sedangkan pada

tanggal 10 Februari 2017 mulai mengalami penurunan intensitas curah hujan di wilayah Sumbawa

tetapi untuk wilayah Lombok Timur masih terdapat curah hujan ekstrim di wilayah Sambelia. Distribusi

curah hujan lebat dan ekstrim berpusat pada bagian Utara Lombok Utara dan bagian Utara Sumbawa.

Page 18: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

B. Intensitas Curah Hujan Pentad

(a)

(b)

(c)

Page 19: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

Gambar 2.20 (a) s/d (d) Grafik Persentil 95% Curah Hujan Pentad di wilayah Lombok Timur dan

wilayah Sumbawa

Pada gambar grafik di atas (Gambar 2.20 a s/d d) dapat terlihat bagaimana curah hujan yang

terjadi pada pentad 8 dan pentad 9 jika dibandingkan dengan rata-rata dan persentil 95% untuk

menunjukkan bahwa hujan yang terjadi merupakan kondisi ekstrim di wilayah Lombok Timur dan

wilayah Sumbawa. Pada pentad 8 tahun 2017, di wilayah Lombok Timur terdapat 10 pos hujan

yang mengalami curah hujan di atas rata-rata dan terdapat 4 pos hujan yang mengalami curah

hujan ekstrim di atas persentil 95 yang berpusat di bagian utara di sekiatar kaki Gunung Rinjani

yaitu Kokok Putih Sembalun, Labuhan Pandan, Sembalun dan Sambelia. Sedangkan untuk wilayah

Sumbawa 13 pos hujan yang tersebar di wilayah Bima mengalami curah hujan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan rata-ratanya. Jika dibandingkan dengan persentil 95% terdapat 17 pos hujan

dari 18 pos hujan yang melewati batas ekstrim persentil kecuali pos hujan Labangka.

Pada pentad 9 tahun 2017 terdapat 13 pos hujan di wilayah Lombk Timur yang mengalami

curah hujan yang lebih tinggi dengan rata-ratanya. Terdapat 16 pos hujan dari 20 pos yang tersebar

di Lombok Timur yang melewati batas ekstrim 95 kecuali Wanasaba, Kotaraja, Rarang Selatan, dan

Terara. Di wilayah Sumbawa terdapat 12 pos hujan yang mengalami curah hujan di atas rata-

ratanya. Pada persentil 95% terdapat 19 pos hujan dari 20 pos hujan yang melewati persentil 95

atau mengalami kejadian ekstrim kecuali pos hujan Alas Barat.

(d)

Page 20: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

C. Intensitas Curah Hujan Dasarian dan Bulanan

Gambar 2.21 (a) s/d (b) Grafik Persentil 95% Curah Hujan Dasarian di wilayah Lombok Timur dan wilayah Sumbawa

Pada gambar grafik pentad (Gambar 2.21 a & b) dapat terlihat bagaimana curah hujan yang

terjadi pada Dasarian I Februari jika dibandingkan dengan rata-rata dan persentil 95% untuk

menunjukkan bahwa hujan yang terjadi merupakan kondisi ekstrim. Pada Dasarian I Februari tahun

2017, di wilayah Lombok Timur terdapat 19 pos hujan dari 20 pos hujan yang mengalami curah

hujan yang lebih tinggi dibandingkan dengan rata-ratanya kecuali pos hujan Sakra Barat. Jika

(a)

(b)

Page 21: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

dibandingkan dengan persentil 95% terdapat 10 pos yang melewati batas ekstrim persentil 95 yaitu

pos hujan Jerowaru, Wanasaba, Keruak, Kokok Putih Sembalun, Labuhan Haji, Labuhan Pandan,

Lenek Duren, Pringgabaya, Sambelia, dan Sembalun. Di wilayah Sumbawa pada Dasarian I Februari

tahun 2017 hampir semua pos yang tersebar di wilayah Sumbawa mengalami curah hujan yang

lebih tinggi dengan rata-ratanya, kecuali pos hujanAlas, Empang, Labangka, dan Utan. Terdapat 17

pos huan dari 18 pos hujan yang melewati batas ekstrim 95 kecuali pos hujan Labangka.

D. Anomali Curah Hujan Pentad dan Dasarian

Gambar 2.22 Grafik Anomali Curah Hujan Pentad 8 dan 9 di Wilayah Lombok Timur

Page 22: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

Gambar 2.23 Grafik Anomali Curah Hujan Pentad 8 dan 9 di Wilayah Sumbawa

Gambar 2.24 Grafik Anomali Curah Hujan Dasarian I Februari di Wilayah Lombok Timur

Page 23: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

Gambar 2.25 Grafik Anomali Curah Hujan Dasarian I Februari di Wilayah Sumbawa

Anomali curah hujan pentad didapatkan dengan cara membandingkan antara nilai curah

hujan pada pentad tersebut dengan data curah hujan rata-rata pada pentad masing-masing pos

hujan. Pada gambar grafik anomali curah hujan pentad (Gambar 2.22) dapat terlihat anomali curah

hujan yang terjadi pada pentad 8 dan 9 di wilayah Lombok Timur sebagian besar bernilai anomali

positif. Hal ini memberikan arti bahwa curah hujan pada pentad tersebut berada di atas rata-

ratanya. Nilai anomali curah hujan tertinggi terjadi di pentad 8 pada pos hujan Sambelia sebesar

+455 mm/pentad. Pada gambar grafik anomali curah hujan pentad (Gambar 2.23) dapat terlihat

anomali curah hujan yang terjadi pada pentad 8 dan 9 di wilayah Sumbawa sebagian besar bernilai

anomali positif. Hal ini memberikan arti bahwa curah hujan pada pentad tersebut berada di atas

rata-ratanya. Nilai anomali curah hujan tertinggi terjadi di pentad 8 pada pos hujan Batulanteh

sebesar +272 mm/pentad.

Anomali curah hujan dasarian didapatkan dengan cara membandingkan antara nilai curah

hujan pada dasarian tersebut dengan data curah hujan rata-rata pada dasarian masing-masing pos

hujan. Berdasarkan grafik anomali dasarian (Gambar 2.24) di wilayah Lombok Timur anomali curah

Page 24: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

hujan umumnya bernilai postif atau terdapat peningkatan curah hujan jika dibandingkan dengan

rata-ratanya. Anomali curah hujan positif tertinggi terjadi pada dasarian I Februari pada pos hujan

Sambelia sebesar +662/dasarian. Berdasarkan grafik anomali dasarian (Gambar 2.25) di wilayah

Sumbawa anomali curah hujan umumnya bernilai postif atau terdapat peningkatan curah hujan

jika dibandingkan dengan rata-ratanya. Anomali curah hujan positif tertinggi terjadi pada dasarian

I Februari pada pos hujan Batulanteh sebesar +480/dasarian.

Jika dilihat dari anomali pentad dan dasarian penyumbang terbesar terjadi pada pentad 8

baik di wilayah Lombok Timur maupun wilayah Sumbawa yaitu terjadi pada tanggal (5-9) bulan

Februari, dan kemudian terakumulasi pada dasarian I Februari yang mengalami anomali curah

hujan yang juga cukup signifikan. Jika ditelusuri secara harian curah hujan penyumbang anomali

positif terbesar merupakan akumulasi pentad ke-8 di mana terjadi kejadian Banjir Lombok Timur

dan Sumbawa.

Page 25: LAPORAN KEJADIAN BANJIR DAN CURAH HUJAN EKSTRIM …iklim.ntb.bmkg.go.id/file/artikel/ANALISIS BANJIR SUMBAWA DAN LOTIM... · anomali negatif menandakan suhu muka laut di sekitar NTB

III. KESIMPULAN.

Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer secara klimatologis dari beberapa parameter

seperti angin, tekanan udara, SST, kelembaban udara, komponen angin zonal, dan juga tutupan

awan yang terindikasi dari nilai OLR menunjukkan penumpukan masa udara basah di wilayah Bali-

Nusa Tenggara khususnya NTB cukup tinggi. Secara vertikal masa udara basah yang ada di atas

wilayah NTB sangat signifikan di tambah angin baratan yang melewati wilayah NTB hingga lapisan

atas masih stabil. Terbentuknya deretan tekanan rendah yang menybebkan palung tekanan

rendah di wilayah selatan NTB meningkatkan peluang terbentuknya awan-awan konvektif

penghasil hujan lebat.

Peristiwa banjir yang melanda Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa yang

terjadi pada tanggal 6 – 10 Februari 2017 merupakan akibat akumulasi curah hujan pada tanggal

tersebut dan beberapa hari sebelumnya. Curah hujan mengalami peningkatan pada pentad ke-8

atau pada tanggal (5-9) bulan Februari. Hal ini dapat dilihat dengan anomali positif secara

berurutan dari pentad ke -8 yang terakumulasi dan terlihat pada dasarian I Februari 2017. Secara

analisis ekstrim dengan batas nilai persentil 95 Pentad 8 dan 9 dan kemudian terakumulasi di

dasarian I Februari 2017 banyak terdapat pos hujan yang mengalami curah hujan di atas batas

ekstrim, khususnya Kabuapten Lombok Timur dan Kabupaten Sumbawa.

Demikian laporan analisis kejadian banjir ini kami buat berdasarkan data dinamika atmosfer

dan intensitas hujan dari pos hujan di wilayah terdampak banjir yang terjadi pada tanggal 6 -10

Februari 2017.

Mengetahui : Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I

Lombok Barat – NTB

TTD

W A K O D I M, SP NIP. 196010021982031002

Kediri, Februari 2017 Pembuat Laporan

TTD

AFRIYAS, ULFAH, SST NIP. 199104232010122001