Upload
adlan-albi-siregar
View
256
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
1/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html
Laporan Kerja Praktek PT. Semen Baturaja(Persero)
1.1 Sejarah dan Perkembangan Pabrik
Untuk memenuhi semen dalam negeri yang setiap tahun meningkat, maka
tahun 1973 di daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan
diadakan survei bahan galian berupa batu kapur dan tanah liat oleh Direktorat
Jendral Pertambangan Umum Departemen Pertambangan, dan hasil survei
menunjukkan bahwa daerah tersebut layak didirikan pabrik semen.
Pada tahun 1974, diadakan studi kelayakan untuk pendirian
pabrik Semen Baturaja oleh PT. Semen Padang (Persero), di kabupaten OKU,Sumatera Selatan yang berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun dengan
proses kering. Survei kelayakan ini diadakan berdasarkan survei bahan baku
semen yang telah dilakukan oleh Direktorat Geologi bekerjasama dengan Biro
Industrialisasi pada tahun 1964, yang kemudian dilanjutkan kembali tahun 1973.
Tanggal 14 November 1974 berdirilah PT. Semen Baturaja oleh PT.
Semen Padang (Persero) bersama-sama dengan PT. Semen Gresik (Persero)
berdasarkan akte notaries John Fredrick Berthold Tumbelaka Sinyal No. 34
tahun 1974.
Pembangunan pabrik dimulai pada tahun 1978 oleh IshikawajimaHarima Heavy Industries Company limited (IHI) dari Jepang. Sebagai General
Contractor, IHI bertanggung jawab menyelesaikan seluruh manajemen proyek,
perencanaan, penyediaan dan pembelian bahan konstruksi, pelatihan dan
segalanya yang diperlukan untuk beroperasinya sebuah pabrik semen
berkapasitas 500.000 ton semen per tahun dengan mutu yang sesuai dengan
NI-8/1972. Kontrak antara PT. Semen Baturaja (Persero) dengan IHI
ditandatangani pada tanggal 13 September 1977.
Kemudian tanggal 9 November 1979, PT. Semen Baturaja sebagai usaha
penanaman modal dalam negeri berubah bentuk menjadi Persero berdasarkanakte notaris Hadi Muntoro, SH No.33, dengan pemegang sahamnya adalah:
1. Pemerintah Republik Indonesia : 88%
2. PT. Semen Gresik (Persero) : 7%
3. PT. Semen Padang (Persero) : 5%
Proyek PT. Semen Baturaja (Persero) selesai dikerjakan selama lebih
kurang 29,5 bulan. Produksi percobaan dilakukan pada bulan September 1980
sampai April 1981.
PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada
BAB I
PENDAHULUAN
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
2/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 2
tanggal 29 April 1981, sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja
(Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei 1981 dan operasi komersilnya dimulai
pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana yang ditetapkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) modal saham PT. Semen Baturaja (Persero)
diresmikan seluruhnya menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari
1991 berdasarkan PP No.3 tahun 1991.
Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen
Baturaja mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitasproduksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 per tahun. Saat ini sejak 1
Oktober 1996 sampai dengan 2010 dilaksanakan proyek optimalisasi untuk
meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton per tahun.
Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat dilihat pada
diagram blok di bawah ini.
PT.SEMEN BATURAJA
Didirikan tanggal 14 November 1974Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT.
Semen Gresik
Gresik
PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaanmodal, sehingga Status Hukum berubah dari PT swasta biasa
menjadi BUMN di bawah Binaan Departemen Perindustriandengan Komposisi Pemegang Saham sbb :
Pemerintah RI 88%PT. Semen Padang 7%PT. Semen Gresik 5%
Pembangunan fisik dimulai tahun 1978 di tiga lokasi, yaituBaturaja, Palembang, dan Panjang dan selesai akhir tahun
1980RUPS luar biasa pada September 1991 dan PP No.3/1991. PT.Semen Padang dan PT. Semen Gresik menyerahkan seluruh
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
3/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 3
sahamnya kepada PemerintahPresiden RI meresmikan pengoperasian pabrik PT. Semen
Baturaja tanggal 29 April 1981Produksi Komersil mulai tanggal 1 Juni 1981
Mulai 11 Juli 1992 s.d akhir Maret 1994 Proyek Optimalisasi Iuntuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000
ton menjadi 550.000 ton per tahunSaat ini sejak 1 Oktober 1996 – desember 2010 dilaksanakan
Proyek Optimalisasi II untuk meningkatkan kapasitasproduksi semen menjadi 1.250.000 ton/tahun
Gambar 1. Diagram Blok Sejarah dan Perkembangan Pabrik PT.
Semen Baturaja (Persero)
PT. Semen Baturaja (Persero) memakai lambang tiga gajah dalam satu
lingkaran dengan gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan
tulisan Portland Cement berwarna merah.
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
4/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 4
Arti lambang tersebut adalah :
1. Tiga gajah
Gajah merupakan hewan yang besar dan kuat yang sampai sekarang masih
banyak terdapat di Sumatera Selatan, selain itu gajah juga merupakan maskot
Sumatera Selatan. Tiga gajah menunjukkan bahwa PT. Semen Baturaja
(Persero) mempunyai tiga lokasi pabrik, yaitu di Baturaja (OKU), Kertapati
(Palembang) dan Panjang (Bandar Lampung).
2. Warna dasar hijauMenunjukkan pemerataan pembangunan untuk mencapai kemakmuran
3. Warna tulisan merah
Menunjukkan kesiapan para karyawan untuk bekerja keras untuk
menghadapi setiap tantangan atau hambatan.
4. Warna putih
Menunjukkan kesucian hati dari keseluruhan karyawan PT.Semen Baturaja
(Persero).
1.2 Lokasi dan Tata Letak Pabrik
1.2.1 Lokasi Pabrik
Lokasi Pabrik Baturaja
Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah Sukajadi, Kecamatan Baturaja
Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak antara
pabrik Panjang ke pabrik Baturaja dapat ditempuh melalui jarak sepanjang lebih
kurang 270 Km, sedangkan dari pabrik Baturaja ke pabrik Palembang sepanjang
lebih kurang 198 Km. Untuk mempermudah komunikasi antara pemerintah pusat
dengan pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor
perwakilan di Jakarta.
Topografi
Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang
berbukit-bukit dengan ketinggian yang berbeda, umumnya berbukit rendah
dengan ketinggian yang bervariasi antara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air
laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang dikelola oleh PT. Semen
Baturaja (Persero), merupakan bekas ladang pertanian yang ditumbuhi semak
belukar, terletak di Desa Pusar.Bagian Selatan mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 m
diatas permukaan air laut. Lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat untuk
kebutuhan pabrik terletak lebih kurang 1.500 meter dari lokasi pabrik PT. Semen
Baturaja (Persero). Sedangkan lokasi Pabrik Baturaja terletak sekitar 2,5 Km dari
pusat kota Baturaja dan berjarak 198 Km dari ibukota propinsi Sumatera Selatan
(Palembang).
Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan – pertimbangan
sebagai berikut :
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
5/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 5
A. Pertimbangan Ekonomi
Lokasi pembuatan klinker di pabrik Baturaja yang dekat dengan lokasi
penambangan bahan mentah, sedangkan Cement Mill Plant sekarang digunakan
untuk pemerataan produksi dan pemasaran. Lokasi Grinding Plant dipilih di
Panjang dan Palembang dengan pertimbangan sebagai berikut :
- Dekat dengan daerah pemasaran
- Memudahkan pemantauan konsumsi semen di pasaran sehingga produksi
dapat dikontrol
- Dekat dengan pusat sarana transportasi, baik transportasi hasil produksi
maupun untuk bahan baku
B. Pertimbangan Sosial
- Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.
- Memperluas lapangan kerja di sekitarnya dan mengembangkan
industri lapangan kerja di sekitarnya dan mengembangkan industri
angkutan dan perdagangan bahan bangunan.
1.2.2 Tata Letak Pabrik
PT. Semen Baturaja terletak di kabupaten OKU dan berjarak 90
km dari kota Tanjung Enim, tempat terdapatnya tambang batubara, Bukit asam
(PTBA). Bahan baku berupa batu kapur banyak tersedia dan terdapat cadangan
batu kapur sebanyak 38.250.000 metrik ton dan tanah liat 2.650.000
metrik ton dilokasi Desa Pusar, yang terletak lebih kurang 3 km dari pusat kota
Baturaja, sehingga diperkirakan dengan kapasitas produksi 550.000 ton semen
per tahun bisa beroperasi selama 50 tahun.
Lokasi unit-unit pabrik semen untuk pembuatan terak di Baturaja
dengan kapasitas produksi 1.250.000 ton per tahun, penggilingan dan
pengantongan semen di Baturaja dengen kapasitas produksi 550 ribu ton per
tahun, penggilingan dan pengantongan semen di Kertapati, Palembang dengan
kapasitas produksi 350 ribu ton semen per tahun. Selain di Baturaja dan
Kertapati, penggilingan dan pengantongan juga dilakukan di Panjang, Bandar
Lampung dengan kapasitas produksi 350 ribu ton per tahun.
Untuk lebih jelas, peta lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) dapat
dilihat pada gambar dibawah ini.
Gambar 2. Peta Lokasi Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero)
1.3 Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan
1.3.1 Struktur Organisasi
Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk
memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
6/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 6
ada sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak
yang berkompeten dalam segala hal yang berkenaan dengan proses dan operasi
pabrik. Oleh karena itu, harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak-pihak
tersebut untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan kapabilitas dan tingkat
intelejensinya. Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau
lembaga proses perorganisasian dalah upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan
pabrik akan stabilitas dan perusahaan.
Sebagai suatu Badan Umum Milik Negara,PT. Semen Baturaja (Persero)
memiliki suatu struktur organisasi yang merupakan bagian yang sangat
pentinguntuk perusahaan, sehingga nantinya masing – masing mempunyai peran
dan tanggung jawab yang jelas. PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki bentuk
organisasi line dan staff , dimana pimpinan tertinggi dalah Dewan Direksi yang
terdiri dari Direksi Utama.
Direksi Utama membawahi Direktur Teknik, Direktur Produksi, Direktur
Umum/SDM dan Direktur Komersial. Tugas dan tanggung jawab direktur PT.
Semen Baturaja (persero) terdiri atas :
1. Direktur Utama, bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan.
2. Direktur Teknik, Bertanggung jawab atas kegiatan perecanaan penelitian dan
pengembangan bidang engineering, pengembangan usaha system
manajemen dari logistik.
3. Direktur Produksi, bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan
perencanaan dan pengendalian seluruh operasional produksi semen diketiga
site, yaitu Palembang,Baturaja,Panjang.
4. Direktur Umum / SDM, bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan
pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum.
5. Direktur Komersial, bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan
dan juga pengendalian bidang keuangan,pemasaran.
Pembagian manajemen organisasi antara lain:
Direktur Utama membawahi,antara lain :
a. Direktur Teknik
b. Direktur Produksi
c. Direktur Umum/SDM
d. Direktur Komersial
Direktur Teknik membawahi, antara lain :
Departeman Penelitian dan Pengembangan, yaitu meliputi :
a. Penelitian BBPPO dan Jaminan Mutu (QA)
b. Penembangan Usaha dan Sistem Manajemen
c. K - 3
d. Rancang Bangun dan Perekayasaan
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
7/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 7
e. Perencanaan dan Penyediaan Material
Direktur Produksi membawahi, antara lain :
Departemen operasi, meliputi :
a. Produksi PBR
b. PBM PBR
c. Pemeliharan PBR
d. Pabrik Palembange. Pabrik Panjang
Direktur Umum/SDM membawahi, antara lain :
a. Umum dan Personalia
b. Perencanaan dan Pengembangan Personil (P-3)
c. Keamanan
d. Perwakilan Jakarta
Direktur Komersial membawahi, antara lain :
a. Departemen Keuangan, meliputi :
- Akuntansi
- Pembendaharaan, Pajak dan Asuransi
- Anggaran dan Analisa Keuangan
- Pengembangan system Komputerisasi
- Keungan PBR
- Keungan PPJ
b. Departemen Niaga, meliputi :
- Pengadaan
- Pemasaran
c. KBL (Kemitraan Bina Lingkungan)
Kelompok jabatan dalam struktur PT. Semen Baturaja (Persero) dibagi
dalam delapan tingkatan,yaitu :
1. Departemen
2. Biro
3. Bagian4. Seksi
5. Regu
6. Pelaksana I
7. Pelaksana II
8. Pelaksana III
Tingkatan seksi sampai dengan tingkat Departemen dinamakan Karyawan
Staff, sedangkan untuk tingktan regu, Pelaksana I, Pelasana II, Pelaksana
III,dinamakan Karyawan non Staff . Setiap tingkatan dipimpin oleh
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
8/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 8
seorang kepala,dimana masing-masing kepala dalam setiap tingkatan mempunyai
tugas dan mempunyai wewenang masing-masing, atau yang disebut dengan
uraian tugas jabatan (Job Discription).
Untuk lebih jelasnya, struktur organisai PT. Semen Baturaja (Persero) dapat
dilihat pada gambar 2.
1.3.2 Manajemen Perusahaan
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
9/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 9
Jumlah pegawai PT.Semen Baturaja (Persero) ini berjumlah sebanyak
750 orang yang terdiri 394 orang di Pabrik Baturaja, 155 orang di Pabrik
Panjang, 201 orang di Pabrik Palembang.
Peraturan kerja yang berlaku di PT. Semen Baturaja (Persero)
berdasarkan kesepakatan kerja bersama antara serikat karyawan semen Baturaja
dengan pihak manajemen PT. Semen Baturaja (Persero) yang disahkan oleh
Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan No.Kep.357/BW/PKPP/2002.
Adapun peraturan kerja yang berlaku PT. Semen Baturaja (Persero) antara lain :
1. Untuk Kerja non Shift
- Menggunakan sistem kerja yaitu dari senin sampai jumat
- Jam kerja : 07.30-16.30
- Jam istirahat hari senin sampai hari kamis : 12.00- 12.45
- Jam istirahat hari jumat : 11.30-13.30
2. Untuk jam kerja shift
- Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja
- Shift I : 07.30-15.30
- Shift II : 15.30-23.30
- Shift III : 23.30-07.30
Sistem kerja yang digunakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adalah
sistem kerja non shift dan shift . Pekerja non shift meliputi para karyawan
administrasi perusahaan kepala bagian, kepala seksi serta para manajer,
sedangkan karyawan shift meliputi operator, satpam dan karyawan pembantu.
Sistem penggajian karyawan meliputi dua jenis, yaitu fix salary atau gaji
tetap dan variable salary meliputi lembur, shift dan pegawai call out .
Selain gaji yang diberikan oleh perusahaan, karyawan juga diberi
tunjangan, berupa tunjangan shift, tunjangan proporsional, tunjangan cuti,
tunjangan tahunan dan tunjangan pengobatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi system penggajian antara lain :
1. Indeks yaitu ketetapan berdasarkan golongan karyawan
2. Gradasi atau grade yaitu tingkatan golongan
3. Senioritas yaitu lamanya kerja
4. Performance meliputi kepatuhan, keefektifitasan dan kreativitas. Adapun fasilitas yang disedakan untuk para karyawan PT. Semen Baturaja
(Persero) antara lain :
1. Rumah Dinas
2. Rumah Sakit
3. Tempat Peribadatan
4. Sarana Olahraga (tennis dan kolam renang)
5. Transportasi
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
10/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 10
6. Rekreasi
1.3.3 Peraturan Perusahaan
Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat berbagai
kebijaksanaan, prosedur, serta pelaksanaan yang ditertibkan oleh perusahaan
yang kemudian disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja yang berlaku di RI.
Beberapa peraturan umum yang ditetapkan oleh PT. Semen
Baturaja (Persero)adalah :
1. Dalam memasuki area pabrik, karyawan harus menunjukan tanda pangenal
dan menggunakan helm.
2. Memakai seragam yang disediakan oleh PT. Semen Baturaja.
3. Jumlah cuti tahuhan adalah 12 hari bagi setiap karyawan.
4. Setiap orang berkewajiban melaksanakan tugas dengan baik dan
membersikan tempat pekerjaan.
5. Dilarang membawa obat-obatan terlarang ke dalam wilayah perusahaan dan
dilarang meminum minuman yang mengandung alkohol selama jam kerja.
6. Setiap karyawan wajib masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya.
1.3.4 Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial
Manajemen berkeyakinan bahwa untuk mendapatkan kerja yang bermutu
dan mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi, maka jaminan kesejahteraan
dan kebutuhan sosial mereka perlu diperhatikan. Disamping memberikan
imbalan kerja yang memadai kebutuhan-kebutuhan sosial dan aspirasi lainnya
juga mendapatkan perhatian dengan disediakannya fasilitas saran penunjang berupa :
1. Balai pengobatan untuk karyawan dan fasilitas dan rawat inap dirumah sakit
yang ditunjuk perusahaan.
2. Perpustakaan yang dapat digunakan waktu istirahat/waktu senggang oleh
karyawan untuk membaca.
3. Perumahan karyawan yang disediakan bagi karyawan tingkat staff dan non
staff.
4. Mess/wisma untuk karyawan yang sedang berdinas dimasing – masing lokasi
pabrik untuk tamu perusahaan yang berkunjung ke pabrik.
5. Sarana olah raga seperti lapangan tenis, sepakbola, bulutangkis, basket,kolam
renang, meja billiard, sarana kesenian dan alat musik.
1.3.5 Kepersonaliaan
Biro Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai tanggung
jawab yang besar terhadap kelancaran, kelangsungan serta maju mundurnya
perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Biro Personalia mengenai :
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
11/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 1
a. Penerimaan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik juga
berkualitas.
b. Penempatan tenaga kerja sesuai skill dan keahlian.
c. Melakukan pemutusan hubungan kerja.
d. Memberikan nilai terhadap prestasi karyawan.
e. Mengeluarkan peraturan kepegawaian bagai karyawan.
Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan berkualitas, maka dalammelakukan penerimaan tenaga kerja harus sesuai dngan spesifikasi jabatan (latar
belakang pendidikan dan usia) serta melalui serangkaian tes.
istem Penggajian
Sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh
karyawan terdiri dari:
1. Gaji Tetap
Gaji tetap tergantung pada standar golongan dan merupakan fungsi daripada
jabatan, yang termasuk gaji tetap adalah gaji pokok dan gaji pengabdian
2. Gaji Variabel
Gaji variabel ditentukan kepada prestasi kerja karyawan dan prestasi dari
perusahaan.
Berdasarkan pembagian karyawan staff dan non staff maka sistem
pengajiannya sebagai berikut:
Tabel 1. Sistem Penggajian KaryawanKaryawan staff Karyawan non staff
Gaji tetap
. Gaji Pokok
. Tunjangan-tunjangan
) Pengabdian
) Jabatan
) Keluarga
) Lokasi) Sewa Rumah
) Pengobatan
. Gaji Variabel
. -
. Call out
. Bonus
. –
a. Gaji tetap
1. Gaji Pokok
2. Tunjangan-tunjangan
a) Pengabdian
b) Jabatan
c) Keluarga
d) Lokasie) Sewa Rumah
-
b. Gaji Variabel
1. Tunjangan shiff
2. -
3. Bonus
4. Tunjangan kehadiran
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
12/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 12
. – 5. Lembur
Sumber : Bagian Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
1.4 Pemasaran
Pemasaran semen tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen
Baturaja (Persero), melainkan melalui distributor – distributor atau penyalur –
penyalur yang tersebar diwilayah pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero).
PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai wilayah pemasaran antara lain :
1. Banten
2. Bengkulu
3. Jawa Barat/DKI Jakarta
4. Jambi
5. Lampung
6. Sumatera Selatan
Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja
(Persero) membentuk distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya
untuk memperluas daerah pemasaran, dalam hal ini diatur oleh Asosiasi Semen
Indonesia sesuai pembagian daerah masing-masing, yaitu :
A. Berdasarkan Distributor
Untuk daerah banten-Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6 distributor
Untuk wilayah Sumatera Selatan
- Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor
- Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor
- Daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor
- Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 2 distributor
Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor
Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor
Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor
B. Berdasarkan Transportir
Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas
pabrik. Distributor-distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja
(Persero), kemudian semen dijual kepada konsumen.
BAB II
URAIAN PROSES
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
13/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 13
2.1 Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan semen adalah batuan alam yang
mengandung oksida – oksida kalsium, alumina, silika dan besi. Bahan baku
tersebut terdiri dari tiga kelompok yaitu bahan baku utama, bahan baku
penunjang (korektif) dan bahan baku tambahan.
2.1.1 Bahan Baku UtamaBahan baku utama merupakan bahan baku yang mengandung komposisi kimia
oksida – oksida kalsium, silika dan alumina. Bahan baku utama yang digunakan
yaitu batu kapur ( Lime Stone) dan tanah liat (Clay).
a. Batu kapur ( Lime Stone)
Calsium carbonat (CaCO3) berasal dari pembentukan geologis yang pada
umumnya dapat dipakai untuk pembuatan semen portlad sebagai sumber
senyawa kapur (CaO).
b. Tanah liat (Clay)
Tanah liat (Al2O3.K 2O.6SiO2.2H2O) merupakan bahan baku semen yang
mempunyai smber utama senyawa silika, senyawa alumina, dan senyawa besi.
1. Sifat Fisika Bahan Baku Utama
Bahan baku utama memiliki sifat fisik seperti pada tabel 2 di bawah ini.
Tabel 2. Sifat – Sifat Fisika Bahan Baku Utama
No Sifat – Sifat
Bahan
Komponen Bahan Baku
Batu Kapur Tanah Liat
12
3
4
5
6
Rumus kimia
Berat molekulDensitas
Titik leleh
Warna
Kelarutan
CaCO3
100,09 g/gmol2,71 g/ml
1339 oC
Putih keabu – abuan
Larut dalam air,
asam NH4Cl
Al2O3.K 2O.6SiO2.2H2O
796,40 g/gmol2,9 g/ml
Terurai pada 1450 oC
Coklat kemerah –
merahan
Tidak larut dalam air,
asam, pelarut lain
Sumber : Perry, R. H, tahun 1989
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
14/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 14
2. Sifat Kimia Bahan Baku Utama
Semua senyawa utama untuk semen terdapat dalam batu kapur dan tanah
liat, tetapi tidak semua batu kapur dan tanah liat memiliki proporsi kimia yang
memenuhi untuk membuat semen dengan kualitas semen yang diinginkan. Oleh
karena itu, pada proses pembuatan semen bahan baku utama tersebut biasanya
ditambah bahan lain sebagai koreksi unsur kimia yang kurang, yaitu berupa
pasir besi dan pasir silika.
Senyawa kimia yang terdapat dalam bahan baku dan yang diperlukan
adalah Oksida Kalsium (CaO), Oksida Silisium (SiO2), Oksida Alumunium
(Al2O3) dan Oksida Besi (Fe2O3). Disamping senyawa-senyawa tersebut,
terdapat juga senyawa-senyawa lain yang keberadaannya tidak diinginkan dan
harus dibatasi, sepeti Magnesium Oksida (MgO), Alkali, Klorida, Sulfur, dan
Fosfor.
a. Oksida Kalsium (CaO)
Dalam proses pembuatan semen, Oksida Kalsium merupakan komponen
yang terbesar jumlahnya, dan akan bereaksi dengan Oksida Silikat, Alumunium
Silikat, Alumina, dan Oksida Besi dan membentuk senyawa mineral potensial
penyusun kekuatan dalam semen.
b. Oksida Silikat/ Silium (SiO2)
Oksida Silikat merupakan oksida komponen terbesar kedua setelah
Oksida Kalsium. Oksida ini juga sangat menentukan dalam pembentukan
mineral potensial. Oksida Silikat diperoleh dari penguraian dan dekomposisimineral-mineral Montmorilnit, Kaolinit, ataupun yang berasal dari tanah liat.
Disamping itu, Oksida Silikat dapat juga diperoleh dari batuan Pasir Silika
(Silica Sand ).
c. Oksida Alumunium/Alumina (Al2O3)
Oksida Alumunium bersama Oksida Kalsium membentuk Oksida Kalsium
Aluminta (C3 A). Oksida Alumunium bersama dengan Oksida Besi dan Oksida
Kalsium dalam pembakaran di kiln akan membentuk senyawa Kalsium Alumina
Ferrit (C4 AF). Oksida alumunium sebagian besar diperoleh dari tanah liat. Oksida Alumina selain ikut bagian dalam reaksi-reaksi pembentukan mineral potensial
juga berperan untuk menurunkan titik leleh ( flix ) pada proses pembakaran di kiln.
Oksida Alumina ini juga menentukan tingkat kekentalan lelehan hasil
pembakaran di kiln dengan nilai berbanding luru.
d. Oksida Besi ( ferrit ) (Fe2O3)
Oksida besi bersama Oksida Kalsium dan Alumunium pada proses
pembakaran di kiln akan bereaksi membentuk senyawa Kalsium Alumina Ferrit
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
15/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 15
(C4AF). Oksida besi juga bersifat menurunkan titik leleh pembakaran di kiln dan
juga menentukan tingkat fase cair dalam klinkerisasi dengan nilainya
berbanding lurus, tetapi viskositasnya lebih rendah dibanding alumunium.
e. Oksida Magnesium (MgO)
Oksida Magnesium tidak berperan dalam membentuk mineral potential,
bahkan keberadaannya dalam semen akan merugikan karena akan menurunkan
kualitas semen. Kadar MgO bebas dalam semen dibatasi paling tinggi 2 % dan
akan bereakasi dengan air.
MgO(s) + H2O(g) Mg(OH)2 (s) …………………………..
(1)
Reaksi ini berlangsung sangat lambat, sedangkan proses pengerasan
semen sudah selesai dan Mg(OH)2 menempati ruangan yang lebih besar dari
MgO dan hal ini akan menyebabkan terpecahnya ikatan pasta semen yang sudah
mengeras sehingga akan menimbulkan keretakan pada hasil penyemanan.Sumber MgO terutama berasal dari dolomite (CaCO3.MgCO3) dan dapat juga
berasal dari blast furnace slag yang mengandung MgO tinggi.
f. Oksida Belerang
Oksida belerang yang sebagian besar berasal dari bahan bakar dan
senyawa sulfur dari bahan mentah, akan sangat mengganggu proses
pembakarandi kiln. Oksida belerang pada suhu tinggi ± 1450 oC akan menguap
dan akan bereaksi dengan alkali membentuk senyawa alkali sulfat yang akan
terkondensasi atau mengembun pada suhu 1000 oC. SO2 berlebih akan bereaksi
dengan CaO membentuk CaSO4 yang akan menyebabkan kebuntuan pada
daerah preheater atau dalam istilah operasi bisa disebut dengan build up di inlet
kiln, dan bisa menyebabkan berhentinya operasi kiln.
g. Klorida
Klorida biasanya berasal dari tanah liat. Pada suhu pembakaran di buring
zone, klorida akan menguap dan akan mengembun membentuk coating yang
juga akan menyebabkan terjadinya bulid up. Apabila kandungan klorida dalam bahan semen cukup tinggi dilakukan antisipasi dengan
melengkapi kiln dengan system by pass untuk mengeluarkan secara periodik.
Kandungan klorida dalam semen akan menyebabkan karat pada besi beton.
h. Fluoride
Fluoride dalam bahan baku semen tidak begitu diperhatikan, karena
biasanya persentasenya sangat rendah, antara 0,03 – 0,08 % dan pada
pembakaran mudah menguap sehingga tidak mengganggu proses pembakaran.
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
16/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 16
i. Fosfor Oksida
Kandungan Fosfor Oksida dalam bahan baku sangat rendah. Oksida ini
dalam jumlah besar akan merugikan kualitas semen, karena akan menurunkan
kuat tekan semen, khususnya pada kuat tekan awal.
Struktur mineral bahan baku berpengaruh terhadap :
- Kekerasan : - Sifat Abrasi
- Kemampuan untuk dipecah
- Kemampuan untuk digiling
ar Air : - Sifat plastis ( plasticy)
- Sifat mudah lengket ( stickness)
ilihan proses pembuatan (basah, semi basah, semi kering, kering).
ktifitas : - Sifat – sifat pembakaran
Tabel 3. Pengaruh Oksida Utama Pada Pembentukan Klinker dan
Sifat SemenOksida Pembentukan Klinker Sifat Semen
CaO
SiO2
Al2O3
Fe2O3
-
-
Merendahkan temperatur
sintering
Merendahkan temperatur
sintering
Mempengaruhi kekuatan
semen
Mempengaruhi kekuatan
semen
Membantu pada kekuatan awal
Tidak terlalu berpengaruh pada
kekuatan awal
Sumber :PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Pengaruh komposisi kimia terhadap raw mix dan sifat semen yang
dihasilkan antara lain :
A. Pengaruh silica rasio : menunjukkan tinggi rendahnya kandungan silica
padaraw mix.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Silica Rasio tinggi jika kadar SiO2 tinggi atau kadar Al2O3 dan Fe2O3rendah,
maka :
a. Raw mix sulit dibakar dan klinker akan berdebu
b. Jumlah C3S rendah, kekuatan awal semen tinggi.
c. Kekuatan awal rendah, kekuatan awal semen tinggi.
d. Setting time mudah decontrol (lama), kebutuhan bahan bakar tinggi.
e. Free CaO tinggi, sifat coating jelek dan tidak tahan terhadap thermal
shock.
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
17/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 17
Silica rasio rendah jika kadar SiO2 rendah atau kadar Al2O3 dan Fe2O3 tinggi,
maka :
a. Temperatur klinkerisasi dapat lebih rendah, pembentukan kliker lebih
mudah terbakar.
b. Kemungkinan terbentuknya ring formation dalam kiln.
c. Jumlah C3S tinggi.
d. Kekuatan awal lebih rendah, kebutuhan bahan bakar rendah.
e. Klinker berbentuk bola, dan sulit digiling, setting time semen pendek.
B. Pengearuh Alumina Rasio : Menunjukkan tinggi rendahnya kadar Al 2O3 raw
mix.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Alumina rasio tinggi jika kadar tinggi atau kadar Fe2O3 rendah maka :a. Setting time semen sulit dikontrol (pendek), panas hidrasi selama setting
tinggi.
b. Kadar C3S tinggi, menurunkan kadar CSF4F, menaikkan kadar C3A.
c. Rendahnya daya tahan terhadap serangan air laut
d. Liquid phase cenderung tinggi dan terlalu viskositas
e. Ketahanan terhadap sulfat rendah.
Alumina rasio tinggi jika kadar Al2O3 tinggi atau kadar Fe2O3 rendah maka:
a. Liquid phase lebih tinggi, reaksi klinkerisasi lebih cepat,
temperaturklinkerisasi lebih rendah.
b. Panas hidrasi rendah
c. Daya tahan terhadap air laut tinggi
d. Setting time lama
e. Kuat tekan awal semen rendah.
C. Pengaruh Lime Saturation Factor
Menunjukkan perbandingan antara % CaO dalam raw mix dengan CaO
yang dibutuhkan untuk mengikat Oksida lainnya. Lime Saturation
Factor didasarkan pada jumlah maksimum dari kapur yang dapat digabungkan
dengan kondisi operasi yang optimum yaitu klinker tidak mengandung CaO
bebas ; pencampuran dan kehalusan raw mix terjamin sempurna / baik ; pada
proses pembakaran dalam kiln, reaksi bisa berlangsung sempurna.
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
18/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 18
Lime Saturation Factor tinggi maka :
a. Kadar C3S tinggi, kadar C2S
b. Kekuatan awal tinggi
c. Raw mix sulit dibakar
d. Kecenderungan Free CaO tinggi
e. Setting time lambat (rendah)
Lime Saturation Factor rendah maka :
a. Kadar C3S rendah, kadar C2S tinggi
b. Raw mix mudah dibakar
Sumber : PT. Semen Baturaja, 2010
2.1.2 Bahan Baku Penunjang (Korektif)
Bahan baku korektif adalah bahan tambahan pada bahan baku utamaapabila pada pencampuran bahan baku utama komposisi oksida – oksidanya
belum memenuhi persyaratan secara kualitatif dan kuantitatif.
Pada umumnya, bahan baku korektif yang digunakan mengandung oksida
silika, oksida alumina dan oksida besi yang diperoleh dari pasir silika (silica sand )
dan pasir besi (iron sand ).
a. Pasir silika ( silica sand )
Pasir silika digunakan sebagai pengkoreksi kadar SiO2 dalam tanah liat
yang rendah.
b. Pasir besi (iron sand )
Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar Fe2O3 yang biasanya
dalam bahan baku utama masih kurang.
Bahan baku penunjang memiliki sifat fisik dan kimia sebagai berikut:
Tabel 4. Sifat – Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Penunjang
No Sifat – Sifat
Bahan
Komponen Bahan Baku
Pasir Silika Pasir Besi
12
3
4
5
6
7
Rumus kimiaBerat molekul
Densitas
Titik leleh
Titik didih
Warna
Kelarutan
SiO2
60,06 g/gmol
1,32 g/ml
1710 oC
2230 oC
Coklat keputihan
Tidak larut dalam air,
alkali tetapi larut
Fe2O3
159,70 g/gmol
5,12 g/ml
Terurai pada 1560 oC
-
Hitam
Tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam HCl
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
19/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 19
dalam HF
Sumber : Perry, R. H, tahun 1989
2.1.3 Bahan Baku Tambahan
Bahan baku tambahan adalah bahan baku yang ditambahkan pada terak
atau klinker untuk memperbaiki sifat – sifat tertentu dari semen yang dihasilkan.
Bahan baku tambahan yang biasa digunakan untuk mengatur waktu pengikatan
semen adalah Gypsum. Berikut adalah sifat fisik dan kimia dari gypsum.
Tabel 5. Sifat – Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Tambahan
No Sifat – Sifat Bahan Gypsum
1
2
3
4
5
6
7
Rumus kimia
Berat molekul
Densitas
Titik leleh
Titik didih
Warna
Kelarutan
CaSO4. 2H2O
172,17 g/gmol
2,32 g/ml
128 oC
163 oC
Putih
Larut dalam air, gliseril, Na2S2O3 dan
garam NH4
Sumber : Perry, R. H, tahun 1989
2.2 Proses Produksi
Proses pembuatan semen yang dilakukan pada PT. Semen Baturaja ini
menggunakan proses kering ( Dry process). Proses produksi ini dimulai dari
penyediaan bahan mentah, penggilingan bahan mentah, pembakaran,
pendinginan klinker, penggilingan klinker, dan pengantongan semen.
2.2.1 Peralatan Yang Digunakan
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan semen di PT. SemenBaturaja (Persero) dibedakan dalam dua kelompok, yaitu :
A. Peralatan utama proses pembuatan semen
1. Crusher
a. Hammer crusher , digunakan untuk memecah batu kapur dengan
kapasitas 600 ton batu kapur/jam (WB).
b. Roller crusher, digunakan untuk memecah tanah liat dengan kapasitas
alat 500 ton tanah liat/jam (WB).
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
20/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 20
2. Raw mill , digunakan untuk menggiling dan mengeringkan bahan mentah
dengan kapasitas 360 ton/jam(DB).
3. Preheater
a. Cyclone preheater, digunakan untuk pemanasan awal dengan
kapasitas 1700 ton/hari.
b. Cyclone preheater dengan precalsiner (secondary burner),digunakan
untuk calsinasi raw meal dengan kapasitas 2500 ton/hari.
Tabel 6. Spesifikasi Preheater
Stage Kiln string Precalsiner String
Stage I
Stage II
Stage III
Stage IV
2 x 4,48 m diameter
1 x 6,00 m diameter
1 x 6,40 m diameter
2 x 6,40 m diameter
1 x 4,11 m diameter
1 x 6,11 m diameter
1 x 6,39 m diameter
1 x 6,53 m diameter
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero), 2010
4. Rotary kiln, digunakan untuk proses klinkerisasi (pembakaran klinker)
dengan kapasitas 4300 ton klinker/hari.
Panjang dengan bentuk sudut inklinasi 4o ke arah outlet , di mana
bagianoutlet lebih rendah dari bagian inlet . Komponen – komponen kiln
terdiri dari :
. Shell kiln,
Berbentuk silinder yang berbuat dari plat baja yang dilapisi denganlining yang berupa batu tahan api ( fire brick ).
. Supporting Rollers,
Berfungsi untuk menumpu shell kiln yang duduk pada tyre,
dimana suporting roller ini dapat berputar sesuai dengan putaran kiln.
c. Thrust Rollers,
Merupakan sistem mekanis yang berfungsi untuk mengatur gerak maju
atau mundur kiln sepanjang sumbunya.
d. Kiln Drive,Menggerakan kiln dengan electro motor dengan system transmisi daya
dan roda gigi pinion sebagai penggerak kiln.
e. Cooling Sistem,
Terpasang di sekeliling kiln, untuk mendinginkan dinding luar kiln.
f. Outlet Kiln,
Merupakan suatu bagian dari kiln untuk tempat keluarnya klinker hasil
proses pembakaran pada shell kiln.
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
21/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 2
Spesifikasi Kiln PT. Semen baturaja (persero)
Kiln
Panjang : 75 m
Diameter : 4,5 m
Kapasitas : 4300 ton/hari
Heat consumption : 800 kcal/kg clinker
Ketebalan shell kiln : 35,45 mmKetebalan Refractory : 200 mm
Kiln Slope : 0,03
Kecepatan putar kiln : 3rpm
Kemiringan kiln :150
5. Clinker cooler, digunakan untuk mendinginkan klinker dari hasil
pembakaran di kiln dengan kapasitas 4300 ton klinker/hari.
6. Coal mill , digunakan untuk menggiling dan mengeringkan batubara
dengan kapasitas 30 ton fine coal /jam.
7. Tube mill, digunakan untuk penggilingan terak dengan kapasitas 50
dan 75 ton semen/jam.
8. Cement mill, digunakan untuk penggilingan klinker dengan kapasitas 50
dan 75 to semen/jam.
9. Packer, digunakan untuk proses pengantongan semen yang akan di
pasarkan.
latan bantu proses pembuatan semen
1. Alat Penangkap Debu
a. Electrostatic precipitator, untuk menyaring debu secara elektrostatik
pada proses penggilingan bahan mentah dan proses pembakaran di
pabrik Baturaja.
b. Dust collector, untuk menangkap atau menyaring debu pada proses
pembuatan semen.
C. Peralatan Transportasi Proses Pembuatan Semen
1. Dump truck, untuk transportasi pada hasil penambangan dengan
kapasitas 20-35 ton.
2. Belt conveyor, untuk transportasi bahan mentah, semen, terak dan
lainnya.
3. Air slide, untuk transportasi bahan kering dan halus seperti raw meal dan
semen.
4. Chain conveyor/steel palte conveyor / drag chain, untuk transportasi
material yang panas atau material yang mudah lengket (clinker, rawmeal ,
batubara, tanah liat, batu kapur, dll).
5. Screw conveyor, untuk material halus dari hopper.
6. Pneumatic lift , untuk transportasi raw meal atau semen dari bawah
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
22/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 22
keatas, misal raw meal atau semen akan dimasukkan kedalam silo.
7. Bucket elevator, untuk membawa material dengan arah vertikal. Alat ini
untuk mengangkut material yang berupa bubuk atau bulk dengan ukuran
sampai dengan 50 mm dan temperatur sampai dengan 350 oC ke arah
vertikal, kapasitasnya bisa mencapai 1300 m3/jam dengan isian maksimal
75% dan ketinggian 60 m.
8. Drag Chain Conveyor , untuk mengangkut material bulk secara mendatar
atau sedikit miring (maksimal 20o). Alat ini bisa tahan sampai dengan
temperatur 500 oC karena semua bagiannya terdiri dari logam dengan
kapasitas ± 500 ton/jam, digunakan untuk mengangkut material klinker
kecement mill.
D. Peralatan Penyimpanan Produk
1. Lime stone storage (blending storage lime stone), merupakan tempat
penyimpanan tertutup batu kapur produk crusher dengan kapasitas 2 x
17000 ton batu kapur.
2. Clay storage, tempat tertutup yang digunakan untuk menyimpan atau
menampung tanah liat produk crucher dengan kapasitas 2 x 5000 ton
tanah liat.
3. Cover storage clinker, merupakan tempat tertutup untuk menyimpan
terak produk dengan kapasitas 1 x 40000 ton terak.
4. Raw meal silo, untuk menyimpan atau menampung raw meal produk
penggilingan dan pengeringan bahan mentah dengan kapasitas 1 x 20000
ton raw meal.
5. Clinker silo, digunakan untuk menyimpan terak produksi kiln dengan
kapasitas 2 x 8500 ton dan 1 x 40000 ton terak di PBR dan 1 x 5000 ton di
PPG dan di PPJ.
E. Peralatan Bantu Lainnya pada Proses Pembuatan Semen
1. Kompresor adalah peralatan yang menghasilkan udara dengan tekanan
tinggi .
2. Blower adalah peralatan yang menghasilkan udara yang bertekanan
sedang.
3. Fan adalah peralatan yang menghasilkan udara dengan tekanan rendah
dan mempunyai volume yang tinggi.
4. Power stasion adalah unit pembangkit listrik yang disalurkan untuk
menggerakkan mesin/peralatan listrik, dan alat lainnya.
5. Water treatment adalah unit pengolah atau penjernih untuk keperluan
pendinginan mesin pabrik dan untuk keperluan rumah tangga.
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
23/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 23
2.2.2 Uraian Proses
1. Penyediaan Bahan Mentah
Bahan mentah yang dibutuhkan dalam pembuatan semen antara lain batu
kapur, tanah liat , pasir silica dan pasir besi .
a. Penambangan Batu Kapur ( Lime Stone)
Batu kapur dapat diperoleh dengan cara penambangan. Metode
penambangan yang dilakukan di PT. Semen Baturaja (Persero) bersifat tambang
terbuka. Metode ini dipakai karena deposit batu kapur di PT. Semen Baturaja
(Persero) terletak pada daerah yang mendatar, sehingga tempat kerjanya ( front )
digali kearah bawah sehingga membuat cekungan ( pit ). Metode penambangan
seperti ini disebut “ Pit Type Quarry”. Penambangan batu kapur berlokasi di
daerah Pusar yang terletak lebih kurang 1200 m kearah barat daya dari arah
pabrik. Area penambangan dengan luas lebih kurang 51,5 ha ini memiliki
ketebalan tanah penutup (Over Burden) rata – rata 4 meter.
Aktivasi penambangan batu kapur meliputi clearing, stripping, drilling,
blasiting, loading, hauling dan crushing.
Alat-alat perlengkapan penambangan batu kapur adalah sebagai berikut :
- Bor tipe Rotary Drill dengan diameter 4 in
- Mobil kompresor
- Hydraulic Exavator
- Rear Dump Truck HD 200 dan HD 300
Alat-alat bantu antara lain :
- Buldozer
- Pompa listrik
- Greader
- Wheel loader
Kegiatan penambangan batu kapur meliputi :
1. Clearing
Clearing adalah kegiatan pembersihan semak belukar maupun
bongkahan – bongkahan batu yang berada di atas lokasi dan menghalangi
penambangan. Tanah humus di bagian atas lokasi dan menghalangi
penambangan. Tanah humus di bagian atas harus ditimbun pada tempat tertentu
dan ditanami rumput agar tidak terjadi erosi, sehingga kelak dapat dipakai
sebagai reklamasi bekas – bekas penambangan.
2. Stripping of Over Burden (Pengupasan Tanah Penutup).
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
24/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 24
Stripping of Over Burden adalah kegiatan pengupas tanah penutup yang
mempunyai ketebalan lebih kurang 4 meter dengan menggunakan alat gali Back
Hoe UH 20. Lapisan tanah selanjutnya digali dan dimuat ke dalam Dump
Truck HD 200 kemudian dibuang ke tempat pembuangan di sebelah
tenggara front .
3. Drilling (Pengeboran)
Untuk penambangan batu kapur terlebih dahulu dilakukan pengeboranguna pembuatan lubang ledak ( Blast Hole). Jenis alat yang digunakan
pada front penambangan batu kapur ada tiga jenis yaitu :
- Jack Hammer
Digunakan untuk bongkahan-bongkahan ( Boulder ) yang terdapat pada bagian
atas dari batu kapur untuk memudahkan operasi.
- Wagon Drill dan Rotary Drill
Wagon Drill dan Rotary Drill digunakan bila permukaan batu kapur sudah
cukup rata dan dioperasikan untuk pembuatan lubang ledak. Geometri lubang
ledak produksi PT. Semen Baturaja (Persero) terdiri dari burden 2,5 meter,
kedalaman lubang ledak bor rata-rata 7 meter, posisi kemiringan lubang
80odan spacing 3 meter. Jika pengeboran telah selesai, dilanjutkan dengan
pengisian lubang ledak dengan bahan peledak.
4. Blasting (Peledakan)
Perlengkapan peledakan secara umum terbagi antara lain :
Penggalak awal (Detonator listrik, sumbu ledak)
Penggalak utama (primer, Booster )
Penggalak nyala panas atau arus listrik (kabel listrik, sumbu bakar).
Sumber nyala atau arus listrik ( Blasting Machine).
Bahan peledak yang dipakai :
Damotion 805
Bahan peledak dengan bentuk seperti dodol yang pekat dengan melarutkan Nitro
Catton dalam Nitro.
ANFO
Campuran Ammonium Nitrat dengan bahan bakar solar dengan perbandingan
berat 94 % - 6 %.
Standar penggunaan bahan peledak adalah 130 gram/ton. Sedangkan
urutan pekerjaan yang dilakukan selama pengisian bahan peledak adalah sebagai
berikut :
- Mempersiapkan bahan peledak, detonator, listrik dan peralatan lain.
- Pengecekan kedalaman lubang.
- Mengontrol detonator dengan Ohm Meter.
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
25/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 25
- Memasukkan detonator ke dalam Damotin.
- Memasukkan primer bahan peledak ke dalam lubang.
- Memasukkan pekerjaan stemming (pemadatan lubang tambang).
- Menghubungkan detonator listrik sehingga menjadi rangkaian yang tersusun
baik.
- Menguji rangkaian dengan alat Blasting Ohm Meter untuk mengetahui
apakah sudah sempurna.
- Memberikan tanda sirine sebagai awal dimulainya peledakan.
5. Loading (Pemuatan)
Merupakan rangakaian kegiatan yang dilakukan untuk mengambil dan
memuat material ke dalam alat angkut. Alat muat yang dipakai antara lain
: Hydraullic Shovel, Back Hoe, Whell Loader. Setelah batu kapur digali dengan
alat muat lalu dimasukkan ke Dump Truck .
6. Hauling (Pengangkutan)
Merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut
batu kapur ke peralatan pemecah batu kapur. Alat angkut yang digunakan
adalah Dump Truck .
7. Crushing (Pemecahan)
Batu kapur yang diangkut dari tambang dengan Dump
Truck dituangkan ke dalam lime stone hopper . Selanjutnya batu kapur
dimasukkan ke dalam alat pemecah ( single shaft hammer crusher ) oleh appron
feeder . Prinsip kerja dari alat pemecah yaitu berdasarkan putaran (rotation) dan
pukulan (impact ) dari hammer yang membentuk impact wall lining . Produk
yang lolos dari saringan ( grate basket ) masuk discharge steel conveyor ,
sedangkan material jatuhan dari appron feeder ditampung oleh drag chain dan
masuk discharge steel conveyor . Selanjutnya batu kapur tersebut diangkut
dengan melalui rangkaian seri belt conveyor dicurahkan dengan membentuk
layer – layer ke tempat penumpukan yang dibagi dua bagian yaitu stock pile I
dan II.
b. Penambangan Tanah Liat (Clay)
Penambangan tanah liat yang berlokasi di Air Gading terletak lebih
kurang 400 meter arah barat daya dari pabrik. Lapisan over burden berkisar
antara 0,2 – 0,5 meter, Luas lokasi penambangan lebih kurang 27,4 ha dengan
system penggalian dari atas bench.
Alat – alat yang digunakan :
Hydraullic Exavator / Back Hoe Hitachi dengan kapasitas 2,4 m3
Rear Dump Truck
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
26/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 26
Alat bantu yang digunakan :
Buldozer untuk pengupasan tanah penutup
Kegiatan penambangan tanah liat meliputi clearing, stripping, loading,
hauling dan crushing .
1. Clearing / Stripping
Untuk pembersihan/pengupasan over burden tersebut cukup dengan
menggunakan bulldozer.
2. Loading / Hauling
Alat yang dipakai adalah back hoe dengan kapasitas 2,4 m3,
sedangkan alat angkutnya adalah Rear Dump Truck dengan kapasitas 20 ton.
shing
Dengan alat angkut Dump Truck , tanah liat dari tambang
diangkut dan dituangkan ke dalam clay hopper . Appron feeder yang dilengkapi
dengan I speed mentransfer tanah liat ke Double Roller Crusher . Prinsip
kerja Double Roller Crusher adalah dengan cara ditekan oleh dua
buah roller yang putarannya berlawanan arah. Pada roller tersebut dilengkapi
dengan kuku baja (teeth) untuk membantu memecah tanah liat yang keras.
Untuk menampung jatuhan material dari appron feeder dipasang drag chain.
Material yang telah dihancurkan selanjutnya dimasukkan ke dalam stock
pile tanah liat dengan alat transport belt conveyor.
c. Penyediaan Pasir Silika
Pasir silika digunakan sebagai bahan koreksi pada bahan mentah utama
yang kekurangan SiO2. Jumlah yang dibutuhkan didasakan pada perhitungan
otomatis oleh program QCX di bagian pengendalian mutu. Pasir silika tersebut
diperoleh dengan cara membeli dari tambang rakyat. Sifat fisik pasir silika
antara lain ada yang berwarna kuning putih, hingga coklat kemerah-merahan
tergantung dari lokasi tambang rakyat tersebut. Bentuknya seperti pasir biasa,
namun yag membedakan adalah warnanya yang khas dan berkilat, serta ada juga
yang masih dalam bentuk bongkahan atau gumpalan-gumpalan sebesar kepalan
tangan.
d. Penyediaan Pasir Besi / Bijih Besi
Berfungsi sebagai bahan koreksi adanya kekurangan komposisi Fe 2O3. Di
dapat dengan cara membeli dari Larmpung dan rekanan - rekanan yang di tunjuk.
Warnanya kebanyakan hitam, warna gelap, kemerahan dan kecoklatan.
Kekerasan 5,5 – 6,5 skala Mohs. Bentuk butiran halus seperti pasir.
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
27/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 27
2. Penggilingan Bahan Mentah
Penggilingan bahan mentah adalah cara untuk memperkecil ukuran bahan
mentah menjadi lebih kecil atau membuat luas permukaan material menjadi lebih
besar. Tujuan dari penggilingan bahan mentah ini adalah untuk mendapatkan
campuran bahan mentah yang homogenik dan untuk mempermudah terjadinya
reaksi kimia pada saat klinkerisasi. Selain penggilingan , material juga mengalami
pengeringan dengan media pengeringanya berupa gas panas yang dapat berasal
dari hot gas generator ataupun dari kiln exchaust gas.
Bahan mentah utama yang terdiri dari batu kapur dan tanah liat di garuk
dengan menggunakan reclaimer dari stock pile masing – masing , kemudian
bahan koreksi yang berupa pasir silika dan pasir besi di campur dengan bahan
mentah uatama dalam sebuah belt conveyor untuk di umpankan ke dalamvertical
mill . Di dalam vertical mill keempat bahan mentah yang telah bercampur dengan
proporsi tertentu itu mengalami proses penggilingan dan pengeringan.
selanjunya, material yang telah halus di hisap dengan sebuah fan. Untuk
mendapatkan produk vertical mill tepung baku atau raw meal yang memiliki
kehalusan sesuai dengan standard , maka material yang terhisap harus melewati
separator terlebih dahulu dan selanjutnya di pisahkan dari gas panas dengan
menggunakan 4 buah cyclone.
Tepung baku yang telah terpisah dari gas panas selanjutnya di masukkan
ke CF Silo ( Continous Flow Silo ) dengan menggunakan alat transport
berupa fluxoslide dan belt bucket elevator. Di dalam CF Silo raw meal akan
dihomogenisasi dan di simpan serta siap di umpan ke kiln . produk atas dari
Cyclone separator adalah uap air , gas panas dan sebagian debu yang terikat pada
waktu pemisahan ini di transportasikan ke Electric
Precipitator. Di dalam Electric Precipitator ini debu ditangkap oleh elektroda –elektoroda yang bertegangan tinggi . Debu yang terkumpul ini di kembalikan lagi
ke CF Silo . Sedangkan gas panas dari kiln , uap air dan sebagian debu yang tidak
tertangkap oleh elektrode – elektroda Electric Precipitator di transportastikan ke
cerobong (stack) dengan bantuan sebuah fan adalah IDF fan.
a. Penggilingan Batubara
Raw coal yang diperoleh dari PT. Bukit Asam (Persero) ditumpuk
dalamdome storage, selanjutnya reclaimer akan menggaruk batubara untuk
dijatuhkan dalam belt conveyor . Kemudian oleh bucket elevator material dibawa
ke raw coal silo.
b. Penggilingan Raw Coal
Proses diawali dengan pemanasan sistem (heating up), yang bertujuan
untuk mempersiapkan kondisi operasi coal mill dengan cara memasukkan gas
panas dari kiln hingga mencapai temperatur tertentu dan harus dilakukan dengan
benar hingga tidak membahayakan system sebelum dimasuki batubara.
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
28/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 28
Temperatur
(0C)
Reaksi yang terjadi
(perubahan) Reaksi
Setelah kondisi panas memenuhi persyaratan segera raw coal dimasukkan
ke dalam coal mill melalui twin paddle. Di dalam coal mill,raw coal masuk di
antara table dan roller membentuk ketebalan tertentu bed contact dengan gas
panas mengalami proses pengeringan. Selain hasil penggilingan dihisap oleh jet
pulse filter untuk dipisahkan antara coal halus dari gas panas. Coal halus
ditangkap oleh filter kemudian disimpan dalam bin sebagai produk coal mill yang
siap untuk digunakan pada proses pembakaran, sedangkan gas panasnya dibuang
melalui stack (prinsip kerjanya sama dengan raw material semen pada vertical mill ).
Keberhasilan proses penggilingan batubara selain dari segi kuantitas juga
ditinjau dari kualitasnya, yaitu kadar air dan kehalusan fine coal produk coal
mill standar air maksimal 9 %, agar tidak merugikan proses pembakaran,
sedangkan kehalusan batubara dibatasi maksimum 20 % yang lolos ayakan 90 µ.
Tingkat kehalusan yang berlebihan akan merugikan dalam proses pembakran.
Agar sistem tetap bertekanan negative dan tidak adanya batubara yang
berhamburan, maka digunakan jet pulse dengan ukuran kecil.
c. Pengumpanan coal ke kiln dan kalsiner
Kebutuhan batubara yang dialirkan ke kiln maupun calsiner diatur
dengan control system. Fine coal dari bin akan turun ke pfister dengan bantuan
udara dari aerasi untuk ditimbang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya keluar
melalui pipa`kemudian dihembuskan oleh udara bertekanan tinggi
dari blower menuju kiln burner atau calsiner burner untuk proses pembakaran.
Prinsip utama yang paling penting adalah stabilitas supply batubara
dari pfitser keburner sangat berpengaruh terhadap proses pembakaran
di kiln dan calsiner .
3. Proses Pemanasan Awal dan Proses Klinkeriasi
a. Proses pemanasan awal
Proses pemanasan awal adalah proses penguapan air dan prosescalsinasi
pada umpan kiln raw meal pada temperatur 600 – 800 0C.
Proses ini terjadi pada Preheater , yang terdiri dari 2 unit (2 string),
masing-masing string terdiri dari 4 cyclone, salah satu string dilengkapi dengan burner precalsiner (secondary Burner). Dengan adanya Preheater 2 string dan
dilengkapi dengan Burner Precalsi ner, maka akan terjadi peningkatan /
percepatan proses kalsinasi (sebagian besar proses kalsinasi sudah terjadi
di preheater) dan beban kalsinasi didalam kiln menjadi lebih ringan atau
berkurang.
Tabel 7. Reaksi Pada Proses Pembuatan Semen
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
29/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 29
0-100
100-600
600-800
700-900
1100-1200
1200-1450
Penguapan air dalam Roller
Mill
Penguapan air hidrat dari
tanah Liat
Penguraian senyawa karbonat
(proses Calsinasi) terutama
jenis magnesium karbonat
sedangkan karbonat darisenyawa kalsium akan terurai
pada suhu 900 0C.
Mulai terbentuknya senyawa
C3 A, C2S, C2 AF
Pembentukan senyawa C2S,
C4 AF, C3 A maksimum
Pembentukan C3S dan
pengurangan CaO bebas pada
temperatur 1260 0C, terbentuk
fase cair (Liquid Phase) yang
apabila didinginkan menjadi
terak (klinker)
CaCO3 → CaO(s) + CO2
Al2O3 + 3CaO →
3CaO.Al2O3
Al2O3 + 4CaO + Fe2O3 →
4CaO.Al2O3.Fe2O3
SiO2 + 2CaO → 2CaO.SiO2
3CaO + SiO2 → 3CaO.SiO2
Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)
Menurut teori atau neraca panas pada pembakaran, bahwa panas yang
dibangkitkan dari bahan baker sebagian besar dipakai untuk proses calsinasi di
preheater dan sebagian kecil dipakai dalam proses klinkerisasi di kiln.
4. Pembakaran
Tepung baku (raw meal ) yang telah dihomogenisasi di dalam CF Silo
dikeluarkan dan dengan menggunakan serangkaian peralatan transport, tepung
baku di umpankan ke kiln. Tepung baku yang di umpankan ke Kiln di sebut
umpan baku atau umpan kiln (kiln feed ) . proses pembakaran yang terjadi
meliputi pemanasan awal umpan baku di preheater (pengeringan, dehidrasi dan
dekomposisi) , pembakaran di kiln (klinkerisasi) dan pendinginan di Grate
cooler(quenching).
a. Pengeringan
Pengeringan di sini adalah proses penguapan air yang masih terkandung
dalam umpan baku. Terjadi pada saat umpan baku kontak dengan gas panas
pada temperature sampai 200 ºC.
b. Dehidrasi
Dehidrasi adalah proses terjadinya pelepasan air kristal (combined water )
yang terikat secara molekuler di dalam mineral – mineral umpan baku . Proses
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
30/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 30
ini terjadi temperatur 100 – 400 ºC . Kondisi ini menyebabkan struktur mineral
menjadi tidak stabil dan akan terurai menjadi pada temperature 400 – 900 ºC.
c. Dekomposisi dan kalsinasi
Dekomposisi adalah proses penguraian atau pemecahan mineral –mineral
umpan baku menjadi oksida – oksida yang relatif terjadi pada temperature 400
– 900 ºC .
d. Klinkerisasi
Klinkerisasi adalah proses pembentukan senyawa – senyawa penyusun
semen Portland baik dalam fasa padat maupun dalam fasa cair. Pada
temperature1260 - 1310 ºC mulai terjadi lelehan terutama terdiri dari komponen
Al203 dan Fe2O3. Pada temperatur 1450 ºC, jumlah fasa cair dapat mencapai 20
-30 %.Dalam fasa cair terjadi pembentukan ( C3S ) 3 CaO.SiO2 dengan
persamaan reaksi sebagai berikut :
2 CaO.SiO2
+ CaO 3 CaO.SiO2
Apabila dalam proses klinkerisasi masih terdapat CaO yang belum
bereaksi dengan oksida lainnya, maka akan terbentuk CaO bebas ( free lime )
yang bersifat merugikan terhadap , mutu semen . Banyaknya CaO bebas pada
klinker dapat di jadikan salah satu indikator apakah proses pembakaran klinker
berjalan dengan baik atau tidak. Semakin banyak CaO berarti proses
pembakaran tidak berjalan dengan baik.
Peralatan utama untuk pembakaran P.T Semen Baturaja (Persero)
adalah Rotary kiln yang dilengkapi dengan Suspension Preheater.Kecepatan pembakaran bahan baku dalam rotary kiln ( tanur putar )
bergantung pada :
- Kecepatan putar kiln = 3 rpm
- Panjang kiln = 75 m
- Diameter kiln = 4,5 m
- Kemiringan kiln = 150
e. Quenching
Quenching adalah proses pendinginan klinker scara mendadak setelah
reaksi klinkerisasi selesai. Quenching dilakukan di dalam Grate Cooler dengan
media pendingnnya berupa udara luar yang dihembuskan ke dalam Grate
Cooler dengan menggunakan fan.
Tujuan quenching adalah untuk mendapatkan klinker dengan mutu yang
baik , diantaranya :
- Mencegahnya terjadinya reaksi inversi terjadi pada pendinginan lambat pada
temperatur ± 1200 ºC.
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
31/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 3
- Mencegahnya terjadinya pembentukan struktur Kristal beta 2
CaO.SiO2 yangbersifat hidraulis menjadi Kristal alfa 2 CaO.SiO2 yang
bersifat kurang atau tidak hidraulis. Klinker yang dihasilkan kemudian
disimpan di dalam klinker silo.
- Dengan adanya pendinginan yang mendadak dari temperatur tinggi
(1000°C) menjadi temperatur yang rendah (100°C) akan dihasilkan terak
yang rapuh (berpori-pori tinggi) sehingga memudahkan dalam prosespenggilingan terak.
- Untuk melindungi peralatan transportasi terak dari temperatur tinggi.
- Panas terak dikembalikan ke dalam kiln sebagai udara sekunder pada
pembakaran.
5. Penggilingan semen
Klinker yang disimpan dalam klinker silo dikeluarkan dan di angkut
dengan chain conveyor masuk ke dalam bin klinker. Sementara gypsum dari
gerbong dibongkar dan disimpan dalam bin gypsum. Dengan perbandingan
tertentu, klinker dan gypsum dikeluarkan dari bin masing – masing dan akan
bercampur di belt conveyor . Dari belt conveyor campuran ini kemudian
dihancurkan dengan roller press sehingga memiliki ukuran tertentu yang
selanjutnya digiling dengan menggunakan alat penggiling berupa tube mill yang
berisi bola – bola besi sehingga media penghancurnya.
Dengan menggunakan sebuah fan , material yang telah halus dihisap dan
dipisahkan dari udara pembawanya dengan menggunakan beberapa perangkat
pemisah debu. Hasil penggilingan ini disimpan dalan semen silo yang kedap
udara. Semen yang dihasilkan harus memenuhi syarat mutu fisik semen dengan
kehalusan minimal 3000 cm2/g (SNI mempersyaratkan min. 2800 cm2/g).
6. Pengantongan Semen
Semen dikeluarkan dari semen silo dan diangkut dengan
menggunakanbelt conveyor masuk ke steel silo. Dengan alat pengantongan
berupa Rotary Packer , semen dikantongi dengan setiap 1 sak berisi 50 kg semen
, kemudian di bawa ke truk untuk dipasarkan.
Untuk lebih jelasnya, proses pembuatan semen Baturaja dapat dilihat
diagram alirnya pada gambar berikut.
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
32/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 32
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
33/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 33
2.3 Produk Produk yang dihasilkan dari proses pembuatan semen di PT.
Semen Baturaja (Persero) adalah Semen Portland Type I menurut standar
Nasional Indonesia. Semen Portland Type I adalah semen Portland untuk
penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti yang
disyaratkan pada jenis-jenis lain. Penggunaan semen Portland type I dapat
dipakai untuk seluruh bangunan seperti untuk jalan, jembatan, bangunan
gedung dan lain-lain jenis konstruksi, terutama yang tidak ada kemungkinan
mendapat serangan sulfat dari tanah dan timbulnya panas hidrasi yang tinggi.
2.3.1 Sifat – Sifat Fisik Produk PT. Semen Baturaja (Persero)
Sifat – sifat fisik dari produk semen Portland type I yang dihasilkan oleh
PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.
Tabel 8. Sifat – Sifat Fisik Semen Portland Type I
No Uraian SatuanSyarat SNISemen PortlandTipe I
Standar PT.SemenBaturaja(Persero)
1
2
3
4
Kahalusan : ujipermeabilitasudara dengan alat
blaine Waktu pengikatandengan alat vicat :
Awal AkhirKekekalan :pemuaian dengan
AutoclaveKuat tekan :
m2/kg
menit
%
min 280
min 45maks 375
maks 0,8
min 125
maks 320
min 110maks 320
maks 0,1
min 180
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
34/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 34
5
3 hari7 hari28 hariPengikatan semupenetrasi akhir
kg/cm2
%
min 200min 280maks 50
min 260min 350maks 70
Sumber : PT, Semen Baturaja (2010)
2.3.2 Sifat – Sifat Kimia Produk Semen PT. Semen Baturaja (Persero)
Sifat – sifat kimia dari produk semen Portland type I yang dihasilkan olehPT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini.
Tabel 9. Sifat – Sifat Kimia Semen Portland Type I
Uraian Semen Portland
Tipe I
SiO2, % minimum
Al2O3, % maksimum
Fe2
O3,
% maksimum
MgO, % maksimum
SO3, % maksimum
Jika C3 A o ≤ 8,0 %
Jika C3 A o > 8,0 %
Bagian tak larut,
% maksimum
Hilang pijar, %
maksimum
Tidak ada syarat
Tidak ada syarat
Tidak ada syarat
6,0 %, maksimum
Tidak ada sarat
3,0 % maksimum
3,5 % maksimum
3,0 % maksimum
5,0 % maksimum
Sumber : PT, Semen Baturaja (2010)
2.4 Utilitas
Sarana-sarana air bersih dan tenaga listrik sangat diperlukan sebagai
pendukung berlangsungnya operasi pabrik. Sarana ini disediakan oleh bagian
utilitas yang ada dalam naungan biro pemeliharaan.
2.4.1 Pembagkit Tenaga Listrik
Sejak tahun 2006 PT. Semen Baturaja (Persero) menggunakan
pembangkit tenaga listrik sepenuhnya dari PLN dengan kapasitas 18,5 MW. PT.
Semen Baturaja (Persero) juga mempunyai empat buah generator yang
digerakkan oleh diesel Engine dengan kapasitas 550 HP dan menghasilkan
tenaga 4500 KVA (3600 KW), 6300 Volt dari frekuensi 5 Hz. Jika keadaan
darurat digunakan dua unit generator dengan kapasitas masing – masing 250
KVA.
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
35/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 35
2.4.2 Penyediaan Air Bersih
Tugas bagian ini adalah untuk mengolah dan menyediakan kebutuhan air
yang memenuhi standar industri air minum yang sumbernya berasal dari sungai
Ogan di daerah pusar yang terletak 1 km dari pabrik.
Berdasarkan tempatnya, pengolahan air dibagi dua bagian, yaitu :
A. Pengolahan Air di Pusar
Air dari sungai Ogan dihisap dengan pompa sentrifugal. Pompa yang disediakanada 2, tapi satu untuk cadangan.
Air akan dialirkan ke Rotostainer yang berguna untuk menyaring kotoran-
kotoran kasar seperti ranting kayu dan kerikil.
Proses aerasi setelah adanya injeksi udara dari aerator. Sebelum masuk ke bak
pengadukan, air ditambah bahan – bahan kimia, yaitu :
- Alumunium sulfat ( Al2(SO4)3), berguna sebagai koagulan,
pengumpul lumpur, dan mengendapkannya sehingga air menjadi
bersih
- Caustic soda (NaOH), sebagi pengatur pH, pH yang dibutuhkan
sekitar 7 – 9
- Sodium hipoklorit (NaClO), untuk membunuh bakteri yang
terkandung dalam air
Dalam bak pengaduk, lumpur dan kotoran dari proses di atas dialirkan kembali
ke sungai Ogan melalui bak slurry. Air yang jernih akan masuk ke settling
basinmelalui lubang overflow.
Pada settling basin inti terdapat drag chain yang berfungsi untuk
mengumpulkan debu yang ada. Lumpur yang kemudian dimasukkan
ke dalam pocket settling basin, yaitu penampungan lumpur dibuang ke sungai.
B. Pengolahan Air di Pabrik
Pada plant site ditampung dalam precleaning water basin yang dilengkapi
dengan lima pompa. Dua pompa akan dialirkan ke iron dan manganese
remolvale filter yang didalamnya terdapat lapisan pasir untuk menyaring kotoran
yag masih terdapat dalam air, air kemudian dipakai untuk keperluan :
- Pendingin system bearing (HE)
- Laboratorium
- Conditioning tower , dan lain-lain
- Tiga pompaa yang lain digunakan untuk memompa air ke greevel
bed filter.
Air dipompakan ke wash basin yaitu sebagai tempat pencucian filter
Air dipompakan ke cold water basin power station dan cold water bearing
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
36/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 36
cooling
Air dari cold water bearing diinjeksikan tri sodium fosfat sebagai anti korosi.
Lalu air ini dipompakan dengan dua pompa ke high level tank kemidian secara
gravitasi menuju ke mill dan kiln untuk pendinginan bearing-bearing. Setelah
dipakai untuk pendingin bearing, air ditampung dalam warm water basin.
2.5 Pengolahan Lingkungan PT. Semen Baturaja (Persero) sedang menyusun Sistem Manajemen
Lingkungan karena Sistem Manjemen Lingkungan merupakan
suatu indicator bahwa perusahaan mematuhi peraturan lingkungan. Untuk itu
perusahaan melalukan beberapa upaya untuk meminimalkan dampak negatif
khususnya terhadap pencemaran lingkungan sekitar pabrik diantaranya
mengganti electro filter lain yang mempunyai daya kapasitas yang lebih dan
lebih modern sesuai dengan kapasitas produksi yang baru dan memenuhi
persyaratan lingkungan.
Pengolahan lingkungan ini dilakukan dengan cara :1. Pembangunan Fisik
Pemasangan alat-alat pengukur debu seperti electrostatic
presipatator (EP),dust collector, cyclone sehingga debu dapat ditekan sampai
dibawah ambang batas.
Memanfaatkan air bersih yang ada pada kolam – kolam bekas galian tanah liat
untuk masyarakat disekitar pabrik bekerja sama dengan PDAM setempat untuk
pengolahan.
Melaksanakan renovasi fasilitas – fasilitas yang dibutuhkan masyarakat sekitar
pabrik seperti rumah – rumah ibadah.2. Bidang Sumber Daya Manusia
Dengan memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dari
kalangan orang tuanya yang tidak mampu.
ingkatan Kesehatan dan Lingkungan
Memberikan pelayanan berobat cuma – cuma kepada masyarakat di
daerah –daerah sekitar pabrik secara periodik.
Melaksanakan sunatan massal untuk anak-anak yang tidak mampu disekitar
lingkungan pabrik.
4. Peningkatan Ekonomi Masyarakat.
Memberikan bantuan kepada usaha – usaha masyarakat dan koperasi
yang ada di sekitar lingkungan pabrik melalui Pembinaan Usaha Kecil dan
Koperasi (PUKK).
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
37/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 37
BAB III
TUGAS KHUSUS
3.1 Judul
Pemetaan Kualitas Udara Ambient dengan Parameter Kadar Debu
Di Lingkungan Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero).
3.2 Latar Belakang
Pencemaran Lingkungan merupakan peristiwa penyebaran suatu zat
dengan kadar tertentu yang dapat mengganggu kesejahteraan hidup
manusia, hewan, dan tumbuhan. Salah satu pencemaran lingkungan yang
sedang bergejolak pada masa sekarang ini adalah pencemaran udara.
Dengan bertambah dan berkembangnya kegiatan ekonomi,
industri,transportasi, kegiatan komersial dan pemukiman serta sektor
penunjang lainnya, menyebabkan peningkatan partikulat pada udara
ambien.
Industri semen merupakan salah satu kegiatan yang kontribusinya
terhadap pencemaran udara cukup besar. Batu kapur atau limestone, adalah
sedimen yang banyak mengandung organisme laut yang telah mati yang
berubah menjadi kalsium karbonat. Batuan ini merupakan hasil
penumpukan dan sedimentasi ribuan tahun yang lalu, membentuk
bebatuanmasif berwarna putih kekuningan sampai kecoklatan. Mineral
murni batu kapur mengandung CaCO3 sebagai kalsit (calcite).
Kebanyakan batu kapur komersial mengandung oksida besi,
alumina,magnesia, silika dan belerang, dengan CaO (22 – 56 %) dan MgO
(sekitar 21 %) sebagai komponen utamanya. Di masa dahulu batu kapur
dipakai sebagai pengeras tembok, namun dalam industri modern dipakai
sebagai bahan pembuat semen. Kapur dipakai dalam sektor pertanian dan
perkebunan untuk mengurangi keasaman tanah (menaikkan pH). Agar dapat
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
38/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 38
digunakan sebagai campuran pupuk, batu kapur harus dibakar sehingga
dihasilkan kapur tohor (CaO). Secara teoritis, pada proses ini diemisikan
gas – gas hasil pembakaran seperti NOx, SOx dan CO yang menambah
pencemaran udara.
Partikel – partikel kapur bersifat iritan namun tidak tergolong
karsinogen. Industri batu kapur telah mencemari udara dengan debu dan gas
– gas hasil pembakaran batu kapur menjadi kapur tohor. Debu dan gas – gas
yang disebabkan oleh proses pengolahan batu kapur akan berada di
lingkungan kerja, hal ini akan berakibat tenaga kerja terpapar debu kapur
dan gas – gas pada konsentrasi maupun ukuran yang berbeda – beda.
Salah satu langkah untuk mengatasi pencemaran udara pada industri
semen tersebut adalah dengan mengetahui kualitas udara yang ada pada
sekitar industry semen.
Sehingga berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan
study kasus yang berjudul : Pemetaan Kualitas Udara Dengan Parameter
Kadar debu Di Lingkungan PT. Semen Baturaja.
3.3 Tujuan
Tugas khusus ini bertujuan untuk :
1.
Mempelajari kondisi nyata lingkungan PT. Semen Baturaja (Persero).
2. Mengamati kadar debu di lingkungan PT Semen Baturaja (Persero).
3. Mengukur kadar debu di lingkungan PT Semen Baturaja (Persero).
3.4 Manfaat
Adapun manfaat yang didapatkan dari hasil pengamatan yaitu:
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang tingkat pencemaran
suatu daerah tertentu.
2. Diharapkan dapat menjadi sumbangsih guna keperluan penelitian
selanjutnya di Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya
dan PT. Semen Baturaja (persero)
3.5 Rumusan Masalah
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
39/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 39
Adanya pencemaran udara pada lingkungan Industri Semen baturaja
mengakibatkan dampak negative pada lingkungan sehingga perlu di lakukan
pengukuran untuk mengetahui kualitas udara standar yang di perbolehkan
dengan parameter kadar debu.
3.6 Tinjauan Pustaka
3.6.1 Udara
Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya
tidak tetap. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan dan selalu
berubah dari waktu ke waktu. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi
adalah air yang berupa uap air. Jumlah air yang terdapat di udara bervariasi
tergantung dari cuaca dan suhu. Udara dalam istilah meteorologi disebut juga
atmosfir yang berada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat penting bagi
kehidupan di dunia ini. Atmosfir merupakan campuran gas-gas yang tidak
bereaksi satu dengan lainnya (innert ). atmosfir terdiri dari selapis campuran
gas-gas, sehingga sering tidak tertangkap oleh indera manusia kecuali apabila berbentuk cairan (uap air) dan padatan (awan dan debu). Lapisan atmosfir
mempunyai ketinggian sekitar 110 km dari permukaan tanah dan bagian
terbesar berada di bawah ketinggian 25 km, karena tertahan oleh gaya gravitasi
bumi.
Udara mengandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi
kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara yang normal
merupakan campuran gas-gas meliputi 78 % N2; 20 % O2; 0,93 % Ar ; 0,03 %
CO2 dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He), metan (CH4)
dan hidrogen(H2). Sebaliknya, apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang
menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan
udara sudah tercemar/terpolusi. Giddings (1973) mengemukakan bahwa
atmosfir pada keadaan bersih dan kering akan didominasi oleh 4 gas penyusun
atmosfir, yaitu 78,09% N2; 20,95% O2; 0,93% Ar; dan 0,032% CO2; sedangkan
gas-gas lainnya sangat kecil konsentrasinya. Komposisi udara kering , yaitu
semua uap air telah dihilangkan dan relatif konstan. Komposisi udara kering
yang bersih, dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini.
Table 2.1. Komposisi udara
bersihkomoponen
konsentrasi dalam volume
(Ppm) (%)
Nitrogen (N2) 780.900 78.09
Oksigen (O2) 209.500 20.95
Argon (Ar) 9.300 0.93
Karbon diosida
(CO2)
320 0.032
Neon (Ne) 18 1.8 x 10-3
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
40/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 40
Helium (He) 5.2 5.2 x 10-4
Metana (CH4) 1.5 1.5 x 10-4
Krypton (Kr) 1.0 1.0 x 10-4
H2 0.5 5.0 x 10-5
H2O 0.2 2.0 x 10-5
CO 0.1 1.0 x 10-5
Xe 0.08 8.0 x 10-6
O3 0.02 2.0 x 10-6NH3 0.006 6.0 x 10-7
NO2 0.001 1.0 x 10-7
NO 0.0006 6.0 x 10-8
SO2 0.0002 2.0 x 10-8
H2S 0.0002 2.0 x 10-8
3.6.2 Debu
1. Menurut summa’mur dalam bukunya Hygiene perusahaan dan kesehatan
kerja, debu ;
“ Partikel – partikel zat padat yang disebabkan oleh kekuatan –
kekuatan atau mekanis seperti pengolahan, penghancuran , pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan dan lain-lain dari bahan-bahan baik
organic maupun anorganik seperti batu, kayu, bih logam, arang,butir –
butir zat padat dan sebagainya.”
2. Menurut Abdul Rahman dalam bukunya Hygiene perusahaan dan
kesehatan kerja, Partikel Debu melayang (suspende particular matter)
adalah:
“ Suatu kumpulan senyawa dalam bentuk padatan, maupun cairan yangtersebar di udara dengan diameter yang kecil, kurang dari satu micron
sampai maksimal 500 mikron. Ukuran partikel debu yang membahayakan
kesehatan umumnya berkisar antara 0,1 mikron sampai 10 mikron.
Partikel debu tersebut akan di ydara dalam waktu relative lama dalam
keadaan melayang – layang, dan dapat masuk ke dalam tubuh manusia
melalui saluran pernafasan. Selain berpengaruh negative terhadap
kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandangan
8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf
41/53
17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)
http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 4
mata dan juga dapat mengadakan berbagai reaksi kimia di udara”.
3. Menurut Kamus Bahasa Indonesia, debu adalah “ serbuk halus ( dari
tanah dan sebagainya), abu, debu, angin bertiup dan beterbangan di udara.
(departemen P & K, 1993,h.190)
Partikulat debu melayang ( Suspended Particulate Matter /