Laporan Kerja Praktek PT.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    1/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html

    Laporan Kerja Praktek PT. Semen Baturaja(Persero)

    1.1  Sejarah dan Perkembangan Pabrik 

      Untuk memenuhi semen dalam negeri yang setiap tahun meningkat, maka

    tahun 1973 di daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Propinsi Sumatera Selatan

    diadakan survei bahan galian berupa batu kapur dan tanah liat oleh Direktorat

    Jendral Pertambangan Umum Departemen Pertambangan, dan hasil survei

    menunjukkan bahwa daerah tersebut layak didirikan pabrik semen.

      Pada tahun 1974, diadakan studi kelayakan untuk pendirian

    pabrik Semen Baturaja oleh PT. Semen Padang (Persero), di kabupaten OKU,Sumatera Selatan yang berkapasitas produksi 500.000 ton per tahun dengan

    proses kering. Survei kelayakan ini diadakan berdasarkan survei bahan baku

    semen yang telah dilakukan oleh Direktorat Geologi bekerjasama dengan Biro

    Industrialisasi pada tahun 1964, yang kemudian dilanjutkan kembali tahun 1973.

    Tanggal 14 November 1974 berdirilah PT. Semen Baturaja oleh PT.

    Semen Padang (Persero) bersama-sama dengan PT. Semen Gresik (Persero)

     berdasarkan akte notaries John Fredrick Berthold Tumbelaka Sinyal No. 34

    tahun 1974.

    Pembangunan pabrik dimulai pada tahun 1978 oleh IshikawajimaHarima Heavy Industries Company limited  (IHI) dari Jepang. Sebagai General 

    Contractor, IHI bertanggung jawab menyelesaikan seluruh manajemen proyek,

    perencanaan, penyediaan dan pembelian bahan konstruksi, pelatihan dan

    segalanya yang diperlukan untuk beroperasinya sebuah pabrik semen

     berkapasitas 500.000 ton semen per tahun dengan mutu yang sesuai dengan

    NI-8/1972. Kontrak antara PT. Semen Baturaja (Persero) dengan IHI

    ditandatangani pada tanggal 13 September 1977.

    Kemudian tanggal 9 November 1979, PT. Semen Baturaja sebagai usaha

    penanaman modal dalam negeri berubah bentuk menjadi Persero berdasarkanakte notaris Hadi Muntoro, SH No.33, dengan pemegang sahamnya adalah:

    1.  Pemerintah Republik Indonesia : 88%

    2.  PT. Semen Gresik (Persero) : 7%

    3.  PT. Semen Padang (Persero) : 5%

      Proyek PT. Semen Baturaja (Persero) selesai dikerjakan selama lebih

    kurang 29,5 bulan. Produksi percobaan dilakukan pada bulan September 1980

    sampai April 1981.

      PT. Semen Baturaja (Persero) diresmikan oleh Presiden Soeharto pada

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    2/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 2

    tanggal 29 April 1981, sedangkan pembangunan pabrik PT. Semen Baturaja

    (Persero) baru selesai pada tanggal 30 Mei 1981 dan operasi komersilnya dimulai

    pada tanggal 1 Juni 1981, sebagaimana yang ditetapkan oleh Rapat Umum

    Pemegang Saham (RUPS) modal saham PT. Semen Baturaja (Persero)

    diresmikan seluruhnya menjadi milik negara RI terhitung dari tanggal 4 Januari

    1991 berdasarkan PP No.3 tahun 1991.

      Mulai tanggal 11 Juni 1992 sampai dengan akhir Maret 1994, PT. Semen

    Baturaja mengadakan proyek optimalisasi untuk meningkatkan kapasitasproduksi semen dari 450.000 ton menjadi 550.000 per tahun. Saat ini sejak 1

    Oktober 1996 sampai dengan 2010 dilaksanakan proyek optimalisasi untuk 

    meningkatkan kapasitas produksi semen menjadi 1.250.000 ton per tahun.

      Untuk lebih jelasnya, sejarah dan perkembangan pabrik dapat dilihat pada

    diagram blok di bawah ini.

    PT.SEMEN BATURAJA 

    Didirikan tanggal 14 November 1974Perusahaan Patungan antara PT. Semen Padang dan PT.

    Semen Gresik  

    Gresik

    PP. No. 10 Th. 1978, Pemerintah RI menberikan penyertaanmodal, sehingga Status Hukum berubah dari PT swasta biasa

    menjadi BUMN di bawah Binaan Departemen Perindustriandengan Komposisi Pemegang Saham sbb :

      Pemerintah RI 88%PT. Semen Padang 7%PT. Semen Gresik 5%

    Pembangunan fisik dimulai tahun 1978 di tiga lokasi, yaituBaturaja, Palembang, dan Panjang dan selesai akhir tahun

    1980RUPS luar biasa pada September 1991 dan PP No.3/1991. PT.Semen Padang dan PT. Semen Gresik menyerahkan seluruh

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    3/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 3

    sahamnya kepada PemerintahPresiden RI meresmikan pengoperasian pabrik PT. Semen

    Baturaja tanggal 29 April 1981Produksi Komersil mulai tanggal 1 Juni 1981

    Mulai 11 Juli 1992 s.d akhir Maret 1994 Proyek Optimalisasi Iuntuk meningkatkan kapasitas produksi semen dari 450.000

    ton menjadi 550.000 ton per tahunSaat ini sejak 1 Oktober 1996 – desember 2010 dilaksanakan

    Proyek Optimalisasi II untuk meningkatkan kapasitasproduksi semen menjadi 1.250.000 ton/tahun

     

    Gambar 1. Diagram Blok Sejarah dan Perkembangan Pabrik PT.

    Semen Baturaja (Persero)

      PT. Semen Baturaja (Persero) memakai lambang tiga gajah dalam satu

    lingkaran dengan gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan

    tulisan Portland Cement  berwarna merah.

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    4/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 4

     Arti lambang tersebut adalah :

    1.  Tiga gajah

    Gajah merupakan hewan yang besar dan kuat yang sampai sekarang masih

     banyak terdapat di Sumatera Selatan, selain itu gajah juga merupakan maskot

    Sumatera Selatan. Tiga gajah menunjukkan bahwa PT. Semen Baturaja

    (Persero) mempunyai tiga lokasi pabrik, yaitu di Baturaja (OKU), Kertapati

    (Palembang) dan Panjang (Bandar Lampung).

    2.   Warna dasar hijauMenunjukkan pemerataan pembangunan untuk mencapai kemakmuran

    3.  Warna tulisan merah

    Menunjukkan kesiapan para karyawan untuk bekerja keras untuk 

    menghadapi setiap tantangan atau hambatan.

    4.   Warna putih

    Menunjukkan kesucian hati dari keseluruhan karyawan PT.Semen Baturaja

    (Persero).

    1.2 Lokasi dan Tata Letak Pabrik 

    1.2.1 Lokasi Pabrik 

    Lokasi Pabrik Baturaja

    Lokasi pabrik di Baturaja terletak di daerah Sukajadi, Kecamatan Baturaja

    Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. Jarak antara

    pabrik Panjang ke pabrik Baturaja dapat ditempuh melalui jarak sepanjang lebih

    kurang 270 Km, sedangkan dari pabrik Baturaja ke pabrik Palembang sepanjang

    lebih kurang 198 Km. Untuk mempermudah komunikasi antara pemerintah pusat

    dengan pihak perusahaan, maka PT. Semen Baturaja (Persero) membuka kantor

    perwakilan di Jakarta.

    Topografi

    Secara umum, wilayah Kabupaten Komering Ulu memiliki daerah yang

     berbukit-bukit dengan ketinggian yang berbeda, umumnya berbukit rendah

    dengan ketinggian yang bervariasi antara 40 m sampai 60 m di atas permukaan air

    laut. Wilayah kuasa penambangan batu kapur yang dikelola oleh PT. Semen

    Baturaja (Persero), merupakan bekas ladang pertanian yang ditumbuhi semak 

     belukar, terletak di Desa Pusar.Bagian Selatan mengalir Sungai Ogan yang memiliki ketinggian 30 m

    diatas permukaan air laut. Lokasi penambangan batu kapur dan tanah liat untuk 

    kebutuhan pabrik terletak lebih kurang 1.500 meter dari lokasi pabrik PT. Semen

    Baturaja (Persero). Sedangkan lokasi Pabrik Baturaja terletak sekitar 2,5 Km dari

    pusat kota Baturaja dan berjarak 198 Km dari ibukota propinsi Sumatera Selatan

    (Palembang).

    Pemilihan tempat tersebut berdasarkan pertimbangan – pertimbangan

    sebagai berikut :

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    5/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 5

    A.  Pertimbangan Ekonomi

    Lokasi pembuatan klinker di pabrik Baturaja yang dekat dengan lokasi

    penambangan bahan mentah, sedangkan Cement Mill Plant   sekarang digunakan

    untuk pemerataan produksi dan pemasaran. Lokasi Grinding Plant dipilih di

    Panjang dan Palembang dengan pertimbangan sebagai berikut :

    -  Dekat dengan daerah pemasaran

    -  Memudahkan pemantauan konsumsi semen di pasaran sehingga produksi

    dapat dikontrol

    -  Dekat dengan pusat sarana transportasi, baik transportasi hasil produksi

    maupun untuk bahan baku

    B.  Pertimbangan Sosial

    -  Meningkatkan taraf hidup masyarakat di sekitarnya.

    -  Memperluas lapangan kerja di sekitarnya dan mengembangkan

    industri lapangan kerja di sekitarnya dan mengembangkan industri

    angkutan dan perdagangan bahan bangunan.

    1.2.2 Tata Letak Pabrik 

      PT. Semen Baturaja terletak di kabupaten OKU dan berjarak  90

    km dari kota Tanjung Enim, tempat terdapatnya tambang batubara, Bukit asam

    (PTBA). Bahan baku berupa batu kapur banyak tersedia dan terdapat cadangan

     batu kapur sebanyak   38.250.000 metrik ton dan tanah liat   2.650.000

    metrik ton dilokasi Desa Pusar, yang terletak lebih kurang 3 km dari pusat kota

    Baturaja, sehingga diperkirakan dengan kapasitas produksi 550.000 ton semen

    per tahun bisa beroperasi selama 50 tahun.

    Lokasi unit-unit pabrik semen untuk pembuatan terak di Baturaja

    dengan kapasitas produksi 1.250.000 ton per tahun, penggilingan dan

    pengantongan semen di Baturaja dengen kapasitas produksi 550 ribu ton per

    tahun, penggilingan dan pengantongan semen di Kertapati, Palembang dengan

    kapasitas produksi 350 ribu ton semen per tahun. Selain di Baturaja dan

    Kertapati, penggilingan dan pengantongan juga dilakukan di Panjang, Bandar

    Lampung dengan kapasitas produksi 350 ribu ton per tahun.

    Untuk lebih jelas, peta lokasi pabrik PT. Semen Baturaja (Persero) dapat

    dilihat pada gambar dibawah ini.

    Gambar 2. Peta Lokasi Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero)

    1.3  Struktur Organisasi dan Manajemen Perusahaan

    1.3.1  Struktur Organisasi

    Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk 

    memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan tersebut harus

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    6/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 6

    ada sistem yang mengatur dan mengarahkan kerja dan operasional seluruh pihak 

     yang berkompeten dalam segala hal yang berkenaan dengan proses dan operasi

    pabrik. Oleh karena itu, harus ada wadah dan tempat yang jelas bagi pihak-pihak 

    tersebut untuk melakukan aktivitas yang sesuai dengan kapabilitas dan tingkat

    intelejensinya. Wadah yang dimaksud diatas adalah sebuah organisasi atau

    lembaga proses perorganisasian dalah upaya untuk menyeimbangkan kebutuhan

    pabrik akan stabilitas dan perusahaan.

    Sebagai suatu Badan Umum Milik Negara,PT. Semen Baturaja (Persero)

    memiliki suatu struktur organisasi yang merupakan bagian yang sangat

     pentinguntuk perusahaan, sehingga nantinya masing – masing mempunyai peran

    dan tanggung jawab yang jelas. PT. Semen Baturaja (Persero) memiliki bentuk 

    organisasi line  dan staff  , dimana pimpinan tertinggi dalah Dewan Direksi yang

    terdiri dari Direksi Utama.

    Direksi Utama membawahi Direktur Teknik, Direktur Produksi, Direktur 

    Umum/SDM dan Direktur Komersial. Tugas dan tanggung jawab direktur PT.

    Semen Baturaja (persero) terdiri atas :

    1.  Direktur Utama, bertanggung jawab atas kegiatan perusahaan.

    2.  Direktur Teknik, Bertanggung jawab atas kegiatan perecanaan penelitian dan

     pengembangan bidang engineering, pengembangan usaha system

    manajemen dari logistik.

    3.  Direktur Produksi, bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan

     perencanaan dan pengendalian seluruh operasional produksi semen diketiga

    site, yaitu Palembang,Baturaja,Panjang.

    4.  Direktur Umum / SDM, bertanggung jawab atas kegiatan perencanaan

     pengembangan Sumber Daya Manusia dan Umum.

    5.  Direktur Komersial, bertanggung jawab atas perencanaan dan pelaksanaan

    dan juga pengendalian bidang keuangan,pemasaran.

    Pembagian manajemen organisasi antara lain:

      Direktur Utama membawahi,antara lain :

    a.  Direktur Teknik 

     b.  Direktur Produksi

    c.  Direktur Umum/SDM

    d.  Direktur Komersial

      Direktur Teknik membawahi, antara lain :

    Departeman Penelitian dan Pengembangan, yaitu meliputi :

    a.  Penelitian BBPPO dan Jaminan Mutu (QA)

     b.  Penembangan Usaha dan Sistem Manajemen

    c.  K - 3

    d.  Rancang Bangun dan Perekayasaan

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    7/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 7

    e.  Perencanaan dan Penyediaan Material

      Direktur Produksi membawahi, antara lain :

      Departemen operasi, meliputi :

    a.  Produksi PBR 

     b.  PBM PBR 

    c.  Pemeliharan PBR 

    d.  Pabrik Palembange.  Pabrik Panjang

      Direktur Umum/SDM membawahi, antara lain :

    a.  Umum dan Personalia

     b.  Perencanaan dan Pengembangan Personil (P-3)

    c.  Keamanan

    d.  Perwakilan Jakarta

      Direktur Komersial membawahi, antara lain :

    a.  Departemen Keuangan, meliputi :

    -  Akuntansi

    -  Pembendaharaan, Pajak dan Asuransi

    -  Anggaran dan Analisa Keuangan

    -  Pengembangan system Komputerisasi

    -  Keungan PBR 

    -  Keungan PPJ

     b.  Departemen Niaga, meliputi :

    -  Pengadaan

    -  Pemasaran

    c.  KBL (Kemitraan Bina Lingkungan)

      Kelompok jabatan dalam struktur PT. Semen Baturaja (Persero) dibagi

    dalam delapan tingkatan,yaitu :

    1.  Departemen

    2.  Biro

    3.  Bagian4.  Seksi

    5.  Regu

    6.  Pelaksana I

    7.  Pelaksana II

    8.  Pelaksana III

    Tingkatan seksi sampai dengan tingkat Departemen dinamakan Karyawan

    Staff, sedangkan untuk tingktan regu, Pelaksana I, Pelasana II, Pelaksana

    III,dinamakan Karyawan non Staff . Setiap tingkatan dipimpin oleh

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    8/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 8

    seorang kepala,dimana masing-masing kepala dalam setiap tingkatan mempunyai

    tugas dan mempunyai wewenang masing-masing, atau yang disebut dengan

    uraian tugas jabatan (Job Discription).

      Untuk lebih jelasnya, struktur organisai PT. Semen Baturaja (Persero) dapat

    dilihat pada gambar 2.

    1.3.2  Manajemen Perusahaan

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    9/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 9

    Jumlah pegawai PT.Semen Baturaja (Persero) ini berjumlah sebanyak 

    750 orang yang terdiri 394 orang di Pabrik Baturaja, 155 orang di Pabrik 

    Panjang, 201 orang di Pabrik Palembang.

    Peraturan kerja yang berlaku di PT. Semen Baturaja (Persero)

     berdasarkan kesepakatan kerja bersama antara serikat karyawan semen Baturaja

    dengan pihak manajemen PT. Semen Baturaja (Persero) yang disahkan oleh

    Menteri Tenaga Kerja dengan surat keputusan No.Kep.357/BW/PKPP/2002.

    Adapun peraturan kerja yang berlaku PT. Semen Baturaja (Persero) antara lain :

    1.  Untuk Kerja non Shift

    -  Menggunakan sistem kerja yaitu dari senin sampai jumat

    -  Jam kerja : 07.30-16.30

    -  Jam istirahat hari senin sampai hari kamis : 12.00- 12.45

    -  Jam istirahat hari jumat : 11.30-13.30

    2.  Untuk jam kerja shift

    -  Hari minggu dan hari besar lainnya adalah hari kerja

    -  Shift I : 07.30-15.30

    -  Shift II : 15.30-23.30

    -  Shift III : 23.30-07.30

    Sistem kerja yang digunakan oleh PT. Semen Baturaja (Persero) adalah

    sistem kerja non shift   dan  shift . Pekerja non shift   meliputi para karyawan

    administrasi perusahaan kepala bagian, kepala seksi serta para manajer,

    sedangkan karyawan shift meliputi operator, satpam dan karyawan pembantu.

    Sistem penggajian karyawan meliputi dua jenis, yaitu  fix salary  atau gaji

    tetap dan variable salary meliputi lembur, shift  dan pegawai call out .

    Selain gaji yang diberikan oleh perusahaan, karyawan juga diberi

    tunjangan, berupa tunjangan shift,  tunjangan proporsional, tunjangan cuti,

    tunjangan tahunan dan tunjangan pengobatan.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi system penggajian antara lain :

    1.  Indeks yaitu ketetapan berdasarkan golongan karyawan

    2.  Gradasi atau grade yaitu tingkatan golongan

    3.  Senioritas yaitu lamanya kerja

    4.  Performance meliputi kepatuhan, keefektifitasan dan kreativitas. Adapun fasilitas yang disedakan untuk para karyawan PT. Semen Baturaja

    (Persero) antara lain :

    1.  Rumah Dinas

    2.  Rumah Sakit

    3.  Tempat Peribadatan

    4.  Sarana Olahraga (tennis dan kolam renang)

    5.  Transportasi

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    10/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 10

    6.  Rekreasi

    1.3.3  Peraturan Perusahaan

    Peraturan perusahaan adalah sesuatu yang memuat berbagai

    kebijaksanaan, prosedur, serta pelaksanaan yang ditertibkan oleh perusahaan

     yang kemudian disahkan oleh Departemen Tenaga Kerja yang berlaku di RI.

    Beberapa peraturan umum yang ditetapkan oleh PT. Semen

    Baturaja (Persero)adalah :

    1.  Dalam memasuki area pabrik, karyawan harus menunjukan tanda pangenal

    dan menggunakan helm.

    2.  Memakai seragam yang disediakan oleh PT. Semen Baturaja.

    3.  Jumlah cuti tahuhan adalah 12 hari bagi setiap karyawan.

    4.  Setiap orang berkewajiban melaksanakan tugas dengan baik dan

    membersikan tempat pekerjaan.

    5.  Dilarang membawa obat-obatan terlarang ke dalam wilayah perusahaan dan

    dilarang meminum minuman yang mengandung alkohol selama jam kerja.

    6.  Setiap karyawan wajib masuk dan pulang kerja tepat pada waktunya.

    1.3.4  Pelayanan dan Kesejahteraan Sosial

    Manajemen berkeyakinan bahwa untuk mendapatkan kerja yang bermutu

    dan mempunyai tingkat produktivitas yang tinggi, maka jaminan kesejahteraan

    dan kebutuhan sosial mereka perlu diperhatikan. Disamping memberikan

    imbalan kerja yang memadai kebutuhan-kebutuhan sosial dan aspirasi lainnya

     juga mendapatkan perhatian dengan disediakannya fasilitas saran penunjang berupa :

    1.  Balai pengobatan untuk karyawan dan fasilitas dan rawat inap dirumah sakit

    yang ditunjuk perusahaan.

    2.  Perpustakaan yang dapat digunakan waktu istirahat/waktu senggang oleh

    karyawan untuk membaca.

    3.  Perumahan karyawan yang disediakan bagi karyawan tingkat  staff dan non

     staff.

    4.  Mess/wisma untuk karyawan yang sedang berdinas dimasing – masing lokasi

     pabrik untuk tamu perusahaan yang berkunjung ke pabrik.

    5.  Sarana olah raga seperti lapangan tenis, sepakbola, bulutangkis, basket,kolam

    renang, meja billiard, sarana kesenian dan alat musik.

    1.3.5  Kepersonaliaan

    Biro Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai tanggung

     jawab yang besar terhadap kelancaran, kelangsungan serta maju mundurnya

    perusahaan. Tugas dan tanggung jawab Biro Personalia mengenai :

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    11/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 1

    a.  Penerimaan tenaga kerja untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik juga

     berkualitas.

     b.  Penempatan tenaga kerja sesuai skill dan keahlian.

    c.  Melakukan pemutusan hubungan kerja.

    d.  Memberikan nilai terhadap prestasi karyawan.

    e.  Mengeluarkan peraturan kepegawaian bagai karyawan.

     Untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik dan berkualitas, maka dalammelakukan penerimaan tenaga kerja harus sesuai dngan spesifikasi jabatan (latar

     belakang pendidikan dan usia) serta melalui serangkaian tes.

    istem Penggajian

    Sistem penggajian yang diberikan oleh perusahaan terhadap seluruh

    karyawan terdiri dari:

    1.  Gaji Tetap

    Gaji tetap tergantung pada standar golongan dan merupakan fungsi daripada

     jabatan, yang termasuk gaji tetap adalah gaji pokok dan gaji pengabdian

    2.  Gaji Variabel

    Gaji variabel ditentukan kepada prestasi kerja karyawan dan prestasi dari

     perusahaan.

    Berdasarkan pembagian karyawan staff   dan non staff   maka sistem

    pengajiannya sebagai berikut:

    Tabel 1. Sistem Penggajian KaryawanKaryawan staff Karyawan non staff  

    Gaji tetap

    .  Gaji Pokok 

    .  Tunjangan-tunjangan

    )  Pengabdian

    )  Jabatan

    )  Keluarga

    )  Lokasi)  Sewa Rumah

    )  Pengobatan

    .  Gaji Variabel

    .  -

    .  Call out

    .  Bonus

    .   – 

    a.  Gaji tetap

    1.  Gaji Pokok 

    2.  Tunjangan-tunjangan

    a)  Pengabdian

     b)  Jabatan

    c)  Keluarga

    d)  Lokasie)  Sewa Rumah

    -

     b.  Gaji Variabel

    1.  Tunjangan shiff 

    2.  -

    3.  Bonus

    4.  Tunjangan kehadiran

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    12/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 12

    .   – 5.  Lembur 

     Sumber : Bagian Personalia PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

     

    1.4  Pemasaran

    Pemasaran semen tidak secara langsung dilakukan oleh PT. Semen

    Baturaja (Persero), melainkan melalui distributor – distributor atau penyalur –

    penyalur yang tersebar diwilayah pemasaran PT. Semen Baturaja (Persero).

    PT. Semen Baturaja (Persero) mempunyai wilayah pemasaran antara lain :

    1.  Banten

    2.  Bengkulu

    3.  Jawa Barat/DKI Jakarta

    4.  Jambi

    5.  Lampung

    6.  Sumatera Selatan

    Untuk meningkatkan kegiatan usaha dan niaga PT. Semen Baturaja

    (Persero) membentuk distribusi dan transportasi yang bertujuan diantaranya

    untuk memperluas daerah pemasaran, dalam hal ini diatur oleh Asosiasi Semen

    Indonesia sesuai pembagian daerah masing-masing, yaitu :

    A.  Berdasarkan Distributor 

      Untuk daerah banten-Jabar/DKI Jakarta terdiri dari 6 distributor 

      Untuk wilayah Sumatera Selatan

    -  Daerah Palembang terdiri dari 8 distributor 

    -  Daerah Tanjung Enim dan Lahat terdiri dari 1 distributor 

    -  Daerah Baturaja terdiri dari 2 distributor 

    -  Daerah Lubuk Linggau terdiri dari 2 distributor 

      Untuk daerah Jambi terdiri dari 2 distributor 

      Untuk daerah Bengkulu terdiri dari 1 distributor 

      Untuk daerah Bandar Lampung terdiri dari 5 distributor 

    B.  Berdasarkan Transportir 

    Penunjukkan distributor ditentukan oleh kebutuhan daerah dan kapasitas

     pabrik. Distributor-distributor membeli semen pada PT. Semen Baturaja

    (Persero), kemudian semen dijual kepada konsumen.

     

    BAB II

    URAIAN PROSES

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    13/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 13

     

    2.1 Bahan Baku

    Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan semen adalah batuan alam yang

    mengandung oksida – oksida kalsium, alumina, silika dan besi. Bahan baku

    tersebut terdiri dari tiga kelompok yaitu bahan baku utama, bahan baku

    penunjang (korektif) dan bahan baku tambahan.

    2.1.1  Bahan Baku UtamaBahan baku utama merupakan bahan baku yang mengandung komposisi kimia

    oksida – oksida kalsium, silika dan alumina. Bahan baku utama yang digunakan

     yaitu batu kapur ( Lime Stone) dan tanah liat (Clay).

    a.  Batu kapur ( Lime Stone)

    Calsium carbonat (CaCO3) berasal dari pembentukan geologis yang pada

    umumnya dapat dipakai untuk pembuatan semen portlad sebagai sumber

    senyawa kapur (CaO).

     b.  Tanah liat (Clay)

    Tanah liat (Al2O3.K 2O.6SiO2.2H2O) merupakan bahan baku semen yang

    mempunyai smber utama senyawa silika, senyawa alumina, dan senyawa besi.

    1.  Sifat Fisika Bahan Baku Utama

    Bahan baku utama memiliki sifat fisik seperti pada tabel 2 di bawah ini.

    Tabel 2. Sifat – Sifat Fisika Bahan Baku Utama

    No  Sifat – Sifat

    Bahan

    Komponen Bahan Baku

    Batu Kapur Tanah Liat

    12

    3

    4

    5

    6

    Rumus kimia

    Berat molekulDensitas

    Titik leleh

     Warna

    Kelarutan

    CaCO3

    100,09 g/gmol2,71 g/ml

    1339 oC

    Putih keabu – abuan

    Larut dalam air,

    asam NH4Cl

     Al2O3.K 2O.6SiO2.2H2O

    796,40 g/gmol2,9 g/ml

    Terurai pada 1450 oC

    Coklat kemerah –

    merahan

    Tidak larut dalam air,

    asam, pelarut lain

     Sumber : Perry, R. H, tahun 1989

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    14/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 14

    2.  Sifat Kimia Bahan Baku Utama

    Semua senyawa utama untuk semen terdapat dalam batu kapur dan tanah

    liat, tetapi tidak semua batu kapur dan tanah liat memiliki proporsi kimia yang

    memenuhi untuk membuat semen dengan kualitas semen yang diinginkan. Oleh

    karena itu, pada proses pembuatan semen bahan baku utama tersebut biasanya

    ditambah bahan lain sebagai koreksi unsur kimia yang kurang, yaitu berupa

     pasir besi dan pasir silika.

    Senyawa kimia yang terdapat dalam bahan baku dan yang diperlukan

    adalah Oksida Kalsium (CaO), Oksida Silisium (SiO2), Oksida Alumunium

    (Al2O3) dan Oksida Besi (Fe2O3). Disamping senyawa-senyawa tersebut,

    terdapat juga senyawa-senyawa lain yang keberadaannya tidak diinginkan dan

    harus dibatasi, sepeti Magnesium Oksida (MgO), Alkali, Klorida, Sulfur, dan

    Fosfor.

    a.  Oksida Kalsium (CaO)

      Dalam proses pembuatan semen, Oksida Kalsium merupakan komponen

    yang terbesar jumlahnya, dan akan bereaksi dengan Oksida Silikat, Alumunium

    Silikat, Alumina, dan Oksida Besi dan membentuk senyawa mineral potensial

     penyusun kekuatan dalam semen.

     b.  Oksida Silikat/ Silium (SiO2)

      Oksida Silikat merupakan oksida komponen terbesar kedua setelah

    Oksida Kalsium. Oksida ini juga sangat menentukan dalam pembentukan

    mineral potensial. Oksida Silikat diperoleh dari penguraian dan dekomposisimineral-mineral Montmorilnit, Kaolinit, ataupun yang berasal dari tanah liat.

    Disamping itu, Oksida Silikat dapat juga diperoleh dari batuan Pasir Silika

    (Silica Sand ).

    c.  Oksida Alumunium/Alumina (Al2O3)

    Oksida Alumunium bersama Oksida Kalsium membentuk Oksida Kalsium

     Aluminta (C3 A). Oksida Alumunium bersama dengan Oksida Besi dan Oksida

    Kalsium dalam pembakaran di kiln akan membentuk senyawa Kalsium Alumina

    Ferrit (C4 AF). Oksida alumunium sebagian besar diperoleh dari tanah liat. Oksida Alumina selain ikut bagian dalam reaksi-reaksi pembentukan mineral potensial

     juga berperan untuk menurunkan titik leleh ( flix ) pada proses pembakaran di kiln.

    Oksida Alumina ini juga menentukan tingkat kekentalan lelehan hasil

    pembakaran di kiln dengan nilai berbanding luru.

    d.  Oksida Besi ( ferrit ) (Fe2O3)

      Oksida besi bersama Oksida Kalsium dan Alumunium pada proses

     pembakaran di kiln  akan bereaksi membentuk senyawa Kalsium Alumina Ferrit

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    15/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 15

    (C4AF). Oksida besi juga bersifat menurunkan titik leleh pembakaran di kiln dan

     juga menentukan tingkat fase cair dalam klinkerisasi dengan nilainya

     berbanding lurus, tetapi viskositasnya lebih rendah dibanding alumunium.

    e.  Oksida Magnesium (MgO)

      Oksida Magnesium tidak berperan dalam membentuk mineral potential,

     bahkan keberadaannya dalam semen akan merugikan karena akan menurunkan

    kualitas semen. Kadar MgO bebas dalam semen dibatasi paling tinggi 2 % dan

    akan bereakasi dengan air.

    MgO(s) + H2O(g)  Mg(OH)2 (s)  …………………………..

    (1)

      Reaksi ini berlangsung sangat lambat, sedangkan proses pengerasan

    semen sudah selesai dan Mg(OH)2  menempati ruangan yang lebih besar dari

    MgO dan hal ini akan menyebabkan terpecahnya ikatan pasta semen yang sudah

    mengeras sehingga akan menimbulkan keretakan pada hasil penyemanan.Sumber MgO terutama berasal dari dolomite (CaCO3.MgCO3) dan dapat juga

     berasal dari blast furnace slag  yang mengandung MgO tinggi.

    f.  Oksida Belerang

      Oksida belerang yang sebagian besar berasal dari bahan bakar dan

    senyawa sulfur dari bahan mentah, akan sangat mengganggu proses

     pembakarandi kiln. Oksida belerang pada suhu tinggi ± 1450 oC akan menguap

    dan akan bereaksi dengan alkali membentuk senyawa alkali sulfat yang akan

    terkondensasi atau mengembun pada suhu 1000 oC. SO2  berlebih akan bereaksi

    dengan CaO membentuk CaSO4  yang akan menyebabkan kebuntuan pada

    daerah preheater   atau dalam istilah operasi bisa disebut dengan build up  di inlet 

    kiln, dan bisa menyebabkan berhentinya operasi kiln.

    g.  Klorida

      Klorida biasanya berasal dari tanah liat. Pada suhu pembakaran di buring 

     zone, klorida akan menguap dan akan mengembun membentuk coating   yang

     juga akan menyebabkan terjadinya bulid up. Apabila kandungan klorida dalam bahan semen cukup tinggi dilakukan antisipasi dengan

    melengkapi kiln  dengan system  by pass  untuk mengeluarkan secara periodik.

    Kandungan klorida dalam semen akan menyebabkan karat pada besi beton.

    h.  Fluoride

       Fluoride dalam bahan baku semen tidak begitu diperhatikan, karena

     biasanya persentasenya sangat rendah, antara 0,03 – 0,08 % dan pada

     pembakaran mudah menguap sehingga tidak mengganggu proses pembakaran.

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    16/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 16

    i.  Fosfor Oksida

      Kandungan Fosfor Oksida dalam bahan baku sangat rendah. Oksida ini

    dalam jumlah besar akan merugikan kualitas semen, karena akan menurunkan

    kuat tekan semen, khususnya pada kuat tekan awal.

    Struktur mineral bahan baku berpengaruh terhadap :

    -  Kekerasan : - Sifat Abrasi

      - Kemampuan untuk dipecah

      - Kemampuan untuk digiling

    ar Air : - Sifat plastis ( plasticy)

      - Sifat mudah lengket ( stickness)

    ilihan proses pembuatan (basah, semi basah, semi kering, kering).

    ktifitas : - Sifat – sifat pembakaran

    Tabel 3. Pengaruh Oksida Utama Pada Pembentukan Klinker dan

    Sifat SemenOksida Pembentukan Klinker Sifat Semen

    CaO

    SiO2

     Al2O3

    Fe2O3

    -

    -

    Merendahkan temperatur

    sintering

    Merendahkan temperatur

    sintering

    Mempengaruhi kekuatan

    semen

    Mempengaruhi kekuatan

    semen

    Membantu pada kekuatan awal

    Tidak terlalu berpengaruh pada

    kekuatan awal

     Sumber :PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

      Pengaruh komposisi kimia terhadap raw mix   dan sifat semen yang

    dihasilkan antara lain :

    A.  Pengaruh silica rasio : menunjukkan tinggi rendahnya kandungan silica

     padaraw mix.

     Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

    Silica Rasio tinggi jika kadar SiO2 tinggi atau kadar Al2O3 dan Fe2O3rendah,

    maka :

    a.   Raw mix sulit dibakar dan klinker akan berdebu

     b.  Jumlah C3S rendah, kekuatan awal semen tinggi.

    c.  Kekuatan awal rendah, kekuatan awal semen tinggi.

    d.  Setting time mudah decontrol  (lama), kebutuhan bahan bakar tinggi.

    e.  Free CaO tinggi, sifat coating jelek dan tidak tahan terhadap thermal 

     shock.

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    17/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 17

    Silica rasio rendah jika kadar SiO2 rendah atau kadar Al2O3 dan Fe2O3 tinggi,

    maka :

    a.  Temperatur klinkerisasi dapat lebih rendah, pembentukan kliker lebih

    mudah terbakar.

     b.  Kemungkinan terbentuknya ring formation dalam kiln.

    c.  Jumlah C3S tinggi.

    d.  Kekuatan awal lebih rendah, kebutuhan bahan bakar rendah.

    e.  Klinker berbentuk bola, dan sulit digiling, setting time semen pendek.

    B.  Pengearuh Alumina Rasio : Menunjukkan tinggi rendahnya kadar Al 2O3 raw

    mix.

     Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

     Alumina rasio tinggi jika kadar tinggi atau kadar Fe2O3 rendah maka :a.  Setting time  semen sulit dikontrol (pendek), panas hidrasi selama setting

    tinggi.

     b.  Kadar C3S tinggi, menurunkan kadar CSF4F, menaikkan kadar C3A.

    c.  Rendahnya daya tahan terhadap serangan air laut

    d.  Liquid   phase cenderung tinggi dan terlalu viskositas

    e.  Ketahanan terhadap sulfat rendah.

     Alumina rasio tinggi jika kadar Al2O3 tinggi atau kadar Fe2O3 rendah maka:

    a.   Liquid phase  lebih tinggi, reaksi klinkerisasi lebih cepat,

    temperaturklinkerisasi lebih rendah.

     b.  Panas hidrasi rendah

    c.  Daya tahan terhadap air laut tinggi

    d.  Setting time lama

    e.  Kuat tekan awal semen rendah.

    C.  Pengaruh Lime Saturation Factor 

    Menunjukkan perbandingan antara % CaO dalam raw mix  dengan CaO

    yang dibutuhkan untuk mengikat Oksida lainnya.  Lime Saturation

     Factor didasarkan pada jumlah maksimum dari kapur yang dapat digabungkan

    dengan kondisi operasi yang optimum yaitu klinker tidak mengandung CaO

     bebas ; pencampuran dan kehalusan raw mix  terjamin sempurna / baik ; pada

     proses pembakaran dalam kiln, reaksi bisa berlangsung sempurna.

    Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    18/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 18

     Lime Saturation Factor tinggi maka :

    a.  Kadar C3S tinggi, kadar C2S

     b.  Kekuatan awal tinggi

    c.   Raw mix sulit dibakar 

    d.  Kecenderungan Free CaO tinggi

    e.  Setting  time lambat (rendah)

     Lime Saturation Factor rendah maka :

    a.  Kadar C3S rendah, kadar C2S tinggi

     b.   Raw mix mudah dibakar 

     Sumber : PT. Semen Baturaja, 2010

    2.1.2  Bahan Baku Penunjang (Korektif)

    Bahan baku korektif adalah bahan tambahan pada bahan baku utamaapabila pada pencampuran bahan baku utama komposisi oksida – oksidanya

     belum memenuhi persyaratan secara kualitatif dan kuantitatif.

    Pada umumnya, bahan baku korektif yang digunakan mengandung oksida

    silika, oksida alumina dan oksida besi yang diperoleh dari pasir silika (silica sand )

    dan pasir besi (iron sand ).

    a.  Pasir silika ( silica sand )

    Pasir silika digunakan sebagai pengkoreksi kadar SiO2  dalam tanah liat

    yang rendah.

     b.  Pasir besi (iron sand )

    Pasir besi digunakan sebagai pengkoreksi kadar Fe2O3  yang biasanya

    dalam bahan baku utama masih kurang.

      Bahan baku penunjang memiliki sifat fisik dan kimia sebagai berikut:

    Tabel 4. Sifat – Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Penunjang

    No  Sifat – Sifat

    Bahan

    Komponen Bahan Baku

    Pasir Silika Pasir Besi

    12

    3

    4

    5

    6

    7

    Rumus kimiaBerat molekul

    Densitas

    Titik leleh

    Titik didih

     Warna

    Kelarutan

    SiO2

    60,06 g/gmol

    1,32 g/ml

    1710 oC

    2230 oC

    Coklat keputihan

    Tidak larut dalam air,

    alkali tetapi larut

    Fe2O3

    159,70 g/gmol

    5,12 g/ml

    Terurai pada 1560 oC

    -

    Hitam

    Tidak larut dalam air,

    tetapi larut dalam HCl

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    19/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 19

    dalam HF

     Sumber : Perry, R. H, tahun 1989

    2.1.3  Bahan Baku Tambahan

    Bahan baku tambahan adalah bahan baku yang ditambahkan pada terak 

    atau klinker untuk memperbaiki sifat – sifat tertentu dari semen yang dihasilkan.

    Bahan baku tambahan yang biasa digunakan untuk mengatur waktu pengikatan

    semen adalah Gypsum. Berikut adalah sifat fisik dan kimia dari gypsum.

    Tabel 5. Sifat – Sifat Fisik dan Kimia Bahan Baku Tambahan

    No Sifat – Sifat Bahan   Gypsum

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    Rumus kimia

    Berat molekul

    Densitas

    Titik leleh

    Titik didih

     Warna

    Kelarutan

    CaSO4. 2H2O

    172,17 g/gmol

    2,32 g/ml

    128 oC

    163 oC

    Putih

    Larut dalam air, gliseril, Na2S2O3  dan

    garam NH4

     Sumber : Perry, R. H, tahun 1989

    2.2  Proses Produksi

    Proses pembuatan semen yang dilakukan pada PT. Semen Baturaja ini

    menggunakan proses kering ( Dry process). Proses produksi ini dimulai dari

    penyediaan bahan mentah, penggilingan bahan mentah, pembakaran,

    pendinginan klinker, penggilingan klinker, dan pengantongan semen.

    2.2.1  Peralatan Yang Digunakan

    Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan semen di PT. SemenBaturaja (Persero) dibedakan dalam dua kelompok, yaitu :

    A.  Peralatan utama proses pembuatan semen

    1.  Crusher

    a.   Hammer crusher , digunakan untuk memecah batu kapur dengan

    kapasitas 600 ton batu kapur/jam (WB).

     b.   Roller crusher, digunakan untuk memecah tanah liat dengan kapasitas

    alat 500 ton tanah liat/jam (WB).

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    20/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 20

    2.   Raw mill , digunakan untuk menggiling dan mengeringkan bahan mentah

    dengan kapasitas 360 ton/jam(DB).

    3.   Preheater

    a.  Cyclone preheater, digunakan untuk pemanasan awal dengan

    kapasitas 1700 ton/hari.

     b.  Cyclone preheater dengan precalsiner (secondary burner),digunakan

    untuk calsinasi raw meal  dengan kapasitas 2500 ton/hari.

    Tabel 6. Spesifikasi Preheater

    Stage Kiln string Precalsiner String

    Stage I

    Stage II

    Stage III

    Stage IV

    2 x 4,48 m diameter 

    1 x 6,00 m diameter 

    1 x 6,40 m diameter 

    2  x 6,40 m diameter 

    1 x 4,11 m diameter

    1 x 6,11 m diameter

    1 x 6,39 m diameter 

    1  x 6,53 m diameter 

     Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero), 2010

    4.   Rotary kiln, digunakan untuk proses klinkerisasi (pembakaran klinker)

    dengan kapasitas 4300 ton klinker/hari.

    Panjang dengan bentuk sudut inklinasi 4o ke arah outlet , di mana

     bagianoutlet   lebih rendah dari bagian inlet . Komponen – komponen kiln

    terdiri dari :

    .   Shell kiln,

    Berbentuk silinder yang berbuat dari plat baja yang dilapisi denganlining yang berupa batu tahan api ( fire brick ).

    .  Supporting Rollers,

    Berfungsi untuk menumpu  shell kiln  yang duduk pada tyre,

    dimana suporting roller ini dapat berputar sesuai dengan putaran kiln.

    c.  Thrust Rollers,

    Merupakan sistem mekanis yang berfungsi untuk mengatur gerak maju

    atau mundur kiln sepanjang sumbunya.

    d.  Kiln Drive,Menggerakan kiln dengan electro motor dengan system transmisi daya

    dan roda gigi pinion sebagai penggerak kiln.

    e.  Cooling Sistem,

    Terpasang di sekeliling kiln, untuk mendinginkan dinding luar kiln.

     f.  Outlet Kiln,

    Merupakan suatu bagian dari kiln untuk tempat keluarnya klinker hasil

     proses pembakaran pada shell kiln.

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    21/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 2

    Spesifikasi Kiln PT. Semen baturaja (persero)

    Kiln

    Panjang : 75 m

    Diameter : 4,5 m

    Kapasitas : 4300 ton/hari

     Heat consumption : 800 kcal/kg clinker

    Ketebalan shell kiln  : 35,45 mmKetebalan Refractory : 200 mm

     Kiln Slope  : 0,03

    Kecepatan putar kiln : 3rpm

    Kemiringan kiln :150

    5.  Clinker cooler, digunakan untuk mendinginkan klinker dari hasil

    pembakaran di kiln dengan kapasitas 4300 ton klinker/hari.

    6.  Coal mill , digunakan untuk menggiling dan mengeringkan batubara

    dengan kapasitas 30 ton fine coal /jam.

    7.  Tube mill,  digunakan untuk penggilingan terak dengan kapasitas 50

    dan 75 ton semen/jam.

    8.  Cement mill, digunakan untuk penggilingan klinker dengan kapasitas 50

    dan 75 to semen/jam.

    9.   Packer, digunakan untuk proses pengantongan semen yang akan di

    pasarkan.

    latan bantu proses pembuatan semen

    1.   Alat Penangkap Debu

    a.   Electrostatic precipitator, untuk menyaring debu secara elektrostatik 

    pada proses penggilingan bahan mentah dan proses pembakaran di

    pabrik Baturaja.

     b.   Dust collector, untuk menangkap atau menyaring debu pada proses

    pembuatan semen.

    C.  Peralatan Transportasi Proses Pembuatan Semen

    1.   Dump truck, untuk transportasi pada hasil penambangan dengan

    kapasitas 20-35 ton.

    2.   Belt conveyor, untuk transportasi bahan mentah, semen, terak dan

    lainnya.

    3.   Air slide, untuk transportasi bahan kering dan halus seperti raw meal  dan

    semen.

    4.  Chain conveyor/steel palte conveyor / drag chain,  untuk transportasi

    material yang panas atau material yang mudah lengket (clinker, rawmeal ,

     batubara, tanah liat, batu kapur, dll).

    5.   Screw conveyor, untuk material halus dari hopper.

    6.   Pneumatic lift , untuk transportasi raw meal   atau semen dari bawah

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    22/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 22

    keatas, misal raw meal  atau semen akan dimasukkan kedalam silo.

    7.   Bucket elevator, untuk membawa material dengan arah vertikal. Alat ini

    untuk mengangkut material yang berupa bubuk atau bulk dengan ukuran

    sampai dengan 50 mm dan temperatur sampai dengan 350 oC ke arah

     vertikal, kapasitasnya bisa mencapai 1300 m3/jam dengan isian maksimal

    75% dan ketinggian 60 m.

    8.   Drag Chain Conveyor , untuk mengangkut material bulk secara mendatar 

    atau sedikit miring (maksimal 20o). Alat ini bisa tahan sampai dengan

    temperatur 500 oC karena semua bagiannya terdiri dari logam dengan

    kapasitas ± 500 ton/jam, digunakan untuk mengangkut material klinker 

    kecement mill.

    D.  Peralatan Penyimpanan Produk 

    1.   Lime stone storage (blending storage lime stone),  merupakan tempat

    penyimpanan tertutup batu kapur produk crusher dengan kapasitas 2 x

    17000 ton batu kapur.

    2.  Clay storage, tempat tertutup yang digunakan untuk menyimpan atau

    menampung tanah liat produk crucher  dengan kapasitas 2 x 5000 ton

    tanah liat.

    3.  Cover storage clinker, merupakan tempat tertutup untuk menyimpan

    terak produk dengan kapasitas 1 x 40000 ton terak.

    4.   Raw meal silo, untuk menyimpan atau menampung raw meal   produk 

    penggilingan dan pengeringan bahan mentah dengan kapasitas 1 x 20000

    ton raw meal.

    5.  Clinker silo, digunakan untuk menyimpan terak produksi kiln dengan

    kapasitas 2 x 8500 ton dan 1 x 40000 ton terak di PBR dan 1 x 5000 ton di

    PPG dan di PPJ.

    E.  Peralatan Bantu Lainnya pada Proses Pembuatan Semen

    1.   Kompresor  adalah peralatan yang menghasilkan udara dengan tekanan

    tinggi .

    2.   Blower adalah peralatan yang menghasilkan udara yang bertekanan

    sedang.

    3.   Fan  adalah peralatan yang menghasilkan udara dengan tekanan rendah

    dan mempunyai volume yang tinggi.

    4.   Power stasion  adalah unit pembangkit listrik yang disalurkan untuk 

    menggerakkan mesin/peralatan listrik, dan alat lainnya.

    5.  Water treatment   adalah unit pengolah atau penjernih untuk keperluan

    pendinginan mesin pabrik dan untuk keperluan rumah tangga.

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    23/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 23

    2.2.2  Uraian Proses

    1.  Penyediaan Bahan Mentah

    Bahan mentah yang dibutuhkan dalam pembuatan semen antara lain batu

    kapur, tanah liat , pasir silica dan pasir besi .

    a.  Penambangan Batu Kapur ( Lime Stone)

    Batu kapur dapat diperoleh dengan cara penambangan. Metode

     penambangan yang dilakukan di PT. Semen Baturaja (Persero) bersifat tambang

    terbuka. Metode ini dipakai karena deposit batu kapur di PT. Semen Baturaja

    (Persero) terletak pada daerah yang mendatar, sehingga tempat kerjanya ( front )

    digali kearah bawah sehingga membuat cekungan ( pit ). Metode penambangan

    seperti ini disebut “ Pit Type Quarry”. Penambangan batu kapur berlokasi di

    daerah Pusar yang terletak lebih kurang 1200 m kearah barat daya dari arah

     pabrik. Area penambangan dengan luas lebih kurang 51,5 ha ini memiliki

    ketebalan tanah penutup (Over Burden) rata – rata 4 meter.

    Aktivasi penambangan batu kapur meliputi clearing, stripping, drilling,

    blasiting, loading, hauling dan crushing.

    Alat-alat perlengkapan penambangan batu kapur adalah sebagai berikut :

    -  Bor tipe Rotary Drill dengan diameter 4 in

    -  Mobil kompresor 

    -   Hydraulic Exavator 

    -   Rear Dump Truck HD 200 dan HD 300

     Alat-alat bantu antara lain :

    -  Buldozer 

    -  Pompa listrik 

    -  Greader 

    -  Wheel loader 

    Kegiatan penambangan batu kapur meliputi :

    1.  Clearing 

    Clearing   adalah kegiatan pembersihan semak belukar maupun

     bongkahan – bongkahan batu yang berada di atas lokasi dan menghalangi

     penambangan. Tanah humus di bagian atas lokasi dan menghalangi

     penambangan. Tanah humus di bagian atas harus ditimbun pada tempat tertentu

    dan ditanami rumput agar tidak terjadi erosi, sehingga kelak dapat dipakai

    sebagai reklamasi bekas – bekas penambangan.

    2.  Stripping of Over Burden (Pengupasan Tanah Penutup).

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    24/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 24

     Stripping of Over Burden adalah kegiatan pengupas tanah penutup yang

    mempunyai ketebalan lebih kurang 4 meter dengan menggunakan alat gali Back 

     Hoe  UH 20. Lapisan tanah selanjutnya digali dan dimuat ke dalam  Dump

    Truck HD 200 kemudian dibuang ke tempat pembuangan di sebelah

    tenggara front .

    3.   Drilling (Pengeboran)

    Untuk penambangan batu kapur terlebih dahulu dilakukan pengeboranguna pembuatan lubang ledak ( Blast Hole). Jenis alat yang digunakan

    pada front penambangan batu kapur ada tiga jenis yaitu :

    -   Jack Hammer 

    Digunakan untuk bongkahan-bongkahan ( Boulder ) yang terdapat pada bagian

    atas dari batu kapur untuk memudahkan operasi.

    -  Wagon Drill dan Rotary Drill 

    Wagon Drill dan Rotary Drill digunakan bila permukaan batu kapur sudah

    cukup rata dan dioperasikan untuk pembuatan lubang ledak. Geometri lubang

    ledak produksi PT. Semen Baturaja (Persero) terdiri dari burden 2,5 meter,

    kedalaman lubang ledak bor rata-rata 7 meter, posisi kemiringan lubang

    80odan spacing  3 meter. Jika pengeboran telah selesai, dilanjutkan dengan

    pengisian lubang ledak dengan bahan peledak.

    4.   Blasting   (Peledakan)

    Perlengkapan peledakan secara umum terbagi antara lain :

    Penggalak awal (Detonator listrik, sumbu ledak)

    Penggalak utama (primer, Booster )

    Penggalak nyala panas atau arus listrik (kabel listrik, sumbu bakar).

    Sumber nyala atau arus listrik ( Blasting Machine).

    Bahan peledak yang dipakai :

    Damotion 805

    Bahan peledak dengan bentuk seperti dodol yang pekat dengan melarutkan Nitro

    Catton dalam Nitro.

    ANFO

    Campuran Ammonium Nitrat dengan bahan bakar solar dengan perbandingan

     berat 94 % - 6 %.

    Standar penggunaan bahan peledak adalah 130 gram/ton. Sedangkan

    urutan pekerjaan yang dilakukan selama pengisian bahan peledak adalah sebagai

     berikut :

    -  Mempersiapkan bahan peledak, detonator, listrik dan peralatan lain.

    -  Pengecekan kedalaman lubang.

    -  Mengontrol detonator dengan Ohm Meter.

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    25/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 25

    -  Memasukkan detonator ke dalam Damotin.

    -  Memasukkan primer bahan peledak ke dalam lubang.

    -  Memasukkan pekerjaan stemming   (pemadatan lubang tambang).

    -  Menghubungkan detonator listrik sehingga menjadi rangkaian yang tersusun

     baik.

    -  Menguji rangkaian dengan alat  Blasting Ohm Meter   untuk mengetahui

    apakah sudah sempurna.

    -  Memberikan tanda sirine sebagai awal dimulainya peledakan.

    5.   Loading   (Pemuatan)

    Merupakan rangakaian kegiatan yang dilakukan untuk mengambil dan

    memuat material ke dalam alat angkut. Alat muat yang dipakai antara lain

    : Hydraullic Shovel, Back Hoe, Whell Loader.  Setelah batu kapur digali dengan

    alat muat lalu dimasukkan ke Dump Truck .

    6.   Hauling   (Pengangkutan)

    Merupakan serangkaian pekerjaan yang dilakukan untuk mengangkut

     batu kapur ke peralatan pemecah batu kapur. Alat angkut yang digunakan

    adalah Dump Truck .

    7.  Crushing   (Pemecahan)

      Batu kapur yang diangkut dari tambang dengan  Dump

    Truck dituangkan ke dalam lime stone hopper . Selanjutnya batu kapur 

    dimasukkan ke dalam alat pemecah ( single shaft hammer crusher ) oleh appron

     feeder . Prinsip kerja dari alat pemecah yaitu berdasarkan putaran (rotation) dan

     pukulan (impact ) dari hammer   yang membentuk impact wall lining . Produk 

    yang lolos dari saringan ( grate basket ) masuk discharge steel conveyor ,

    sedangkan material jatuhan dari appron feeder   ditampung oleh drag chain  dan

    masuk discharge steel conveyor . Selanjutnya batu kapur tersebut diangkut

    dengan melalui rangkaian seri belt conveyor dicurahkan dengan membentuk 

    layer – layer ke tempat penumpukan yang dibagi dua bagian yaitu  stock pile I

    dan II.

     

    b.  Penambangan Tanah Liat (Clay)

      Penambangan tanah liat yang berlokasi di Air Gading terletak lebih

    kurang 400 meter arah barat daya dari pabrik. Lapisan over burden  berkisar 

    antara 0,2 – 0,5 meter, Luas lokasi penambangan lebih kurang 27,4 ha dengan

    system penggalian dari atas bench.

    Alat – alat yang digunakan :

       Hydraullic Exavator / Back Hoe Hitachi dengan kapasitas 2,4 m3

       Rear Dump Truck 

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    26/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 26

    Alat bantu yang digunakan :

    Buldozer untuk pengupasan tanah penutup

      Kegiatan penambangan tanah liat meliputi clearing, stripping, loading,

    hauling dan crushing .

    1.  Clearing / Stripping 

      Untuk pembersihan/pengupasan over burden  tersebut cukup dengan

    menggunakan bulldozer.

    2.   Loading / Hauling 

      Alat yang dipakai adalah back hoe dengan kapasitas 2,4 m3,

    sedangkan alat angkutnya adalah Rear Dump Truck dengan kapasitas 20 ton.

     shing 

      Dengan alat angkut  Dump Truck , tanah liat dari tambang

    diangkut dan dituangkan ke dalam clay hopper . Appron feeder   yang dilengkapi

    dengan I speed mentransfer tanah liat ke  Double Roller Crusher . Prinsip

    kerja Double Roller Crusher   adalah dengan cara ditekan oleh dua

     buah roller   yang putarannya berlawanan arah. Pada roller   tersebut dilengkapi

    dengan kuku baja (teeth) untuk membantu memecah tanah liat yang keras.

    Untuk menampung jatuhan material dari appron feeder   dipasang drag chain.

    Material yang telah dihancurkan selanjutnya dimasukkan ke dalam  stock 

     pile tanah liat dengan alat transport belt conveyor.

     

    c.  Penyediaan Pasir Silika

    Pasir silika digunakan sebagai bahan koreksi pada bahan mentah utama

    yang kekurangan SiO2. Jumlah yang dibutuhkan didasakan pada perhitungan

    otomatis oleh program QCX di bagian pengendalian mutu. Pasir silika tersebut

    diperoleh dengan cara membeli dari tambang rakyat. Sifat fisik pasir silika

    antara lain ada yang berwarna kuning putih, hingga coklat kemerah-merahan

    tergantung dari lokasi tambang rakyat tersebut. Bentuknya seperti pasir biasa,

    namun yag membedakan adalah warnanya yang khas dan berkilat, serta ada juga

    yang masih dalam bentuk bongkahan atau gumpalan-gumpalan sebesar kepalan

    tangan.

    d.  Penyediaan Pasir Besi / Bijih Besi

    Berfungsi sebagai bahan koreksi adanya kekurangan komposisi Fe 2O3. Di

    dapat dengan cara membeli dari Larmpung dan rekanan - rekanan yang di tunjuk.

     Warnanya kebanyakan hitam, warna gelap, kemerahan dan kecoklatan.

    Kekerasan 5,5 – 6,5 skala Mohs. Bentuk butiran halus seperti pasir.

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    27/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 27

    2.  Penggilingan Bahan Mentah

    Penggilingan bahan mentah adalah cara untuk memperkecil ukuran bahan

    mentah menjadi lebih kecil atau membuat luas permukaan material menjadi lebih

     besar. Tujuan dari penggilingan bahan mentah ini adalah untuk mendapatkan

    campuran bahan mentah yang homogenik dan untuk mempermudah terjadinya

    reaksi kimia pada saat klinkerisasi. Selain penggilingan , material juga mengalami

    pengeringan dengan media pengeringanya berupa gas panas yang dapat berasal

    dari hot gas generator ataupun dari kiln exchaust gas.

    Bahan mentah utama yang terdiri dari batu kapur dan tanah liat di garuk 

    dengan menggunakan reclaimer  dari stock pile  masing – masing , kemudian

     bahan koreksi yang berupa pasir silika dan pasir besi di campur dengan bahan

    mentah uatama dalam sebuah belt conveyor untuk di umpankan ke dalamvertical 

    mill . Di dalam vertical mill  keempat bahan mentah yang telah bercampur dengan

    proporsi tertentu itu mengalami proses penggilingan dan pengeringan.

    selanjunya, material yang telah halus di hisap dengan sebuah  fan. Untuk 

    mendapatkan produk vertical mill tepung baku atau raw meal  yang memiliki

    kehalusan sesuai dengan standard , maka material yang terhisap harus melewati

    separator terlebih dahulu dan selanjutnya di pisahkan dari gas panas dengan

    menggunakan 4 buah cyclone.

    Tepung baku yang telah terpisah dari gas panas selanjutnya di masukkan

    ke CF Silo ( Continous Flow Silo ) dengan menggunakan alat transport

     berupa fluxoslide  dan belt bucket elevator. Di dalam CF Silo raw meal akan

    dihomogenisasi dan di simpan serta siap di umpan ke kiln . produk atas dari

    Cyclone separator adalah uap air , gas panas dan sebagian debu yang terikat pada

     waktu pemisahan ini di transportasikan ke  Electric

     Precipitator. Di dalam  Electric Precipitator ini debu ditangkap oleh elektroda –elektoroda yang bertegangan tinggi . Debu yang terkumpul ini di kembalikan lagi

    ke CF Silo . Sedangkan gas panas dari kiln , uap air dan sebagian debu yang tidak 

    tertangkap oleh elektrode – elektroda Electric Precipitator  di transportastikan ke

    cerobong (stack) dengan bantuan sebuah fan adalah IDF fan.

    a.  Penggilingan Batubara

     Raw coal   yang diperoleh dari PT. Bukit Asam (Persero) ditumpuk 

    dalamdome  storage, selanjutnya reclaimer   akan menggaruk batubara untuk 

    dijatuhkan dalam belt conveyor . Kemudian oleh bucket elevator   material dibawa

    ke raw coal silo.

    b.  Penggilingan Raw Coal 

    Proses diawali dengan pemanasan sistem (heating up), yang bertujuan

    untuk mempersiapkan kondisi operasi coal mill   dengan cara memasukkan gas

    panas dari kiln hingga mencapai temperatur tertentu dan harus dilakukan dengan

     benar hingga tidak membahayakan system sebelum dimasuki batubara.

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    28/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 28

    Temperatur

    (0C)

    Reaksi yang terjadi

    (perubahan)  Reaksi

    Setelah kondisi panas memenuhi persyaratan segera raw coal  dimasukkan

    ke dalam  coal mill   melalui twin paddle. Di dalam coal mill,raw coal   masuk di

    antara table  dan roller  membentuk ketebalan tertentu bed contact   dengan gas

    panas mengalami proses pengeringan. Selain hasil penggilingan dihisap oleh  jet 

     pulse filter  untuk dipisahkan antara coal   halus dari gas panas. Coal halus

    ditangkap oleh filter kemudian disimpan dalam bin sebagai produk coal mill  yang

    siap untuk digunakan pada proses pembakaran, sedangkan gas panasnya dibuang

    melalui stack  (prinsip kerjanya sama dengan raw material   semen pada vertical mill ).

    Keberhasilan proses penggilingan batubara selain dari segi kuantitas juga

    ditinjau dari kualitasnya, yaitu kadar air dan kehalusan  fine coal   produk coal 

    mill standar air maksimal 9 %, agar tidak merugikan proses pembakaran,

    sedangkan kehalusan batubara dibatasi maksimum 20 % yang lolos ayakan 90 µ.

    Tingkat kehalusan yang berlebihan akan merugikan dalam proses pembakran.

      Agar sistem tetap bertekanan negative dan tidak adanya batubara yang

     berhamburan, maka digunakan jet pulse dengan ukuran kecil.

     c.  Pengumpanan coal ke kiln dan kalsiner

    Kebutuhan batubara yang dialirkan ke kiln  maupun calsiner diatur 

    dengan control system. Fine coal   dari bin akan turun ke pfister   dengan bantuan

    udara dari aerasi  untuk ditimbang sesuai dengan kebutuhan. Selanjutnya keluar 

    melalui pipa`kemudian dihembuskan oleh udara bertekanan tinggi

    dari blower menuju kiln burner   atau calsiner burner   untuk proses pembakaran.

    Prinsip utama yang paling penting adalah stabilitas supply batubara

    dari  pfitser   keburner   sangat berpengaruh terhadap proses pembakaran

    di kiln dan calsiner .

    3.  Proses Pemanasan Awal dan Proses Klinkeriasi

    a.  Proses pemanasan awal

    Proses pemanasan awal adalah proses penguapan air dan prosescalsinasi

    pada umpan kiln raw meal pada temperatur 600 – 800 0C.

    Proses ini terjadi pada Preheater , yang terdiri dari 2 unit (2 string),

    masing-masing string terdiri dari 4 cyclone, salah satu string dilengkapi dengan burner precalsiner (secondary Burner). Dengan adanya Preheater 2 string dan

    dilengkapi dengan  Burner Precalsi ner, maka akan terjadi peningkatan /

    percepatan proses kalsinasi (sebagian besar proses kalsinasi sudah terjadi

    di preheater) dan beban kalsinasi didalam kiln menjadi lebih ringan atau

     berkurang.

    Tabel 7. Reaksi Pada Proses Pembuatan Semen

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    29/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 29

    0-100

    100-600

    600-800

    700-900

    1100-1200

    1200-1450

    Penguapan air dalam Roller

    Mill

    Penguapan air hidrat dari

    tanah Liat

    Penguraian senyawa karbonat

    (proses Calsinasi) terutama

     jenis magnesium karbonat

    sedangkan karbonat darisenyawa kalsium akan terurai

    pada suhu 900 0C.

    Mulai terbentuknya senyawa

    C3 A, C2S, C2 AF

    Pembentukan senyawa C2S,

    C4 AF, C3 A maksimum

    Pembentukan C3S dan

    pengurangan CaO bebas pada

    temperatur 1260 0C, terbentuk 

    fase cair (Liquid Phase) yang

    apabila didinginkan menjadi

    terak (klinker)

    CaCO3 →  CaO(s) + CO2

     Al2O3  + 3CaO →

    3CaO.Al2O3

     Al2O3  + 4CaO + Fe2O3  →

    4CaO.Al2O3.Fe2O3

    SiO2 + 2CaO → 2CaO.SiO2

    3CaO + SiO2 → 3CaO.SiO2

    Sumber : PT. Semen Baturaja (Persero) (2010)

    Menurut teori atau neraca panas pada pembakaran, bahwa panas yang

    dibangkitkan dari bahan baker sebagian besar dipakai untuk proses calsinasi di

    preheater dan sebagian kecil dipakai dalam proses klinkerisasi di kiln.

    4.  Pembakaran

    Tepung baku (raw meal ) yang telah dihomogenisasi di dalam CF Silo

    dikeluarkan dan dengan menggunakan serangkaian peralatan transport, tepung

     baku di umpankan ke kiln. Tepung baku yang di umpankan ke Kiln di sebut

    umpan baku atau umpan kiln (kiln feed ) . proses pembakaran yang terjadi

    meliputi pemanasan awal umpan baku di preheater (pengeringan, dehidrasi dan

    dekomposisi) , pembakaran di kiln (klinkerisasi) dan pendinginan di Grate

    cooler(quenching).

    a.  Pengeringan

    Pengeringan di sini adalah proses penguapan air yang masih terkandung

    dalam umpan baku. Terjadi pada saat umpan baku kontak dengan gas panas

     pada temperature sampai 200 ºC.

    b.  Dehidrasi

    Dehidrasi adalah proses terjadinya pelepasan air kristal (combined water )

    yang terikat secara molekuler di dalam mineral – mineral umpan baku . Proses

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    30/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 30

    ini terjadi temperatur 100 – 400 ºC . Kondisi ini menyebabkan struktur mineral

    menjadi tidak stabil dan akan terurai menjadi pada temperature 400 – 900 ºC.

    c.  Dekomposisi dan kalsinasi

    Dekomposisi adalah proses penguraian atau pemecahan mineral –mineral

    umpan baku menjadi oksida – oksida yang relatif terjadi pada temperature 400

     – 900 ºC .

    d.  Klinkerisasi

    Klinkerisasi adalah proses pembentukan senyawa – senyawa penyusun

    semen Portland baik dalam fasa padat maupun dalam fasa cair. Pada

    temperature1260 - 1310 ºC mulai terjadi lelehan terutama terdiri dari komponen

    Al203 dan Fe2O3. Pada temperatur 1450 ºC, jumlah fasa cair dapat mencapai 20

    -30 %.Dalam fasa cair terjadi pembentukan ( C3S ) 3 CaO.SiO2  dengan

     persamaan reaksi sebagai berikut :

    2 CaO.SiO2

     + CaO 3 CaO.SiO2

    Apabila dalam proses klinkerisasi masih terdapat CaO yang belum

     bereaksi dengan oksida lainnya, maka akan terbentuk CaO bebas (  free lime  )

    yang bersifat merugikan terhadap , mutu semen . Banyaknya CaO bebas pada

    klinker dapat di jadikan salah satu indikator apakah proses pembakaran klinker 

     berjalan dengan baik atau tidak. Semakin banyak CaO berarti proses

     pembakaran tidak berjalan dengan baik.

    Peralatan utama untuk pembakaran P.T Semen Baturaja (Persero)

    adalah Rotary kiln yang dilengkapi dengan Suspension Preheater.Kecepatan pembakaran bahan baku dalam rotary kiln  ( tanur putar )

     bergantung pada :

    -  Kecepatan putar kiln = 3 rpm

    -  Panjang kiln = 75 m

    -  Diameter kiln = 4,5 m

    -  Kemiringan kiln = 150

    e.  Quenching 

    Quenching   adalah proses pendinginan klinker scara mendadak setelah

    reaksi klinkerisasi selesai.  Quenching   dilakukan di dalam Grate Cooler   dengan

    media pendingnnya berupa udara luar yang dihembuskan ke dalam Grate

    Cooler  dengan menggunakan fan.

    Tujuan quenching adalah untuk mendapatkan klinker dengan mutu yang

     baik , diantaranya :

    -  Mencegahnya terjadinya reaksi inversi terjadi pada pendinginan lambat pada

    temperatur ± 1200 ºC.

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    31/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 3

    -  Mencegahnya terjadinya pembentukan struktur Kristal beta 2

    CaO.SiO2  yangbersifat hidraulis menjadi Kristal alfa 2 CaO.SiO2 yang

     bersifat kurang atau tidak hidraulis. Klinker yang dihasilkan kemudian

    disimpan di dalam klinker silo.

    -  Dengan adanya pendinginan yang mendadak dari temperatur tinggi

    (1000°C) menjadi temperatur yang rendah (100°C) akan dihasilkan terak 

     yang rapuh (berpori-pori tinggi) sehingga memudahkan dalam prosespenggilingan terak.

    -  Untuk melindungi peralatan transportasi terak dari temperatur tinggi.

    -  Panas terak dikembalikan ke dalam kiln sebagai udara sekunder pada

    pembakaran.

    5.  Penggilingan semen

    Klinker yang disimpan dalam klinker silo  dikeluarkan dan di angkut

    dengan chain conveyor masuk ke dalam bin klinker. Sementara gypsum dari

    gerbong dibongkar dan disimpan dalam bin  gypsum. Dengan perbandingan

    tertentu, klinker dan gypsum dikeluarkan dari bin masing – masing dan akan

     bercampur di belt conveyor . Dari belt conveyor   campuran ini kemudian

    dihancurkan dengan roller press  sehingga memiliki ukuran tertentu yang

    selanjutnya digiling dengan menggunakan alat penggiling berupa tube mill   yang

     berisi bola – bola besi sehingga media penghancurnya.

    Dengan menggunakan sebuah fan  , material yang telah halus dihisap dan

    dipisahkan dari udara pembawanya dengan menggunakan beberapa perangkat

     pemisah debu. Hasil penggilingan ini disimpan dalan semen silo yang kedap

    udara. Semen yang dihasilkan harus memenuhi syarat mutu fisik semen dengan

    kehalusan minimal 3000 cm2/g (SNI mempersyaratkan min. 2800 cm2/g).

    6.  Pengantongan Semen

    Semen dikeluarkan dari semen silo dan diangkut dengan

    menggunakanbelt conveyor   masuk ke  steel silo. Dengan alat pengantongan

     berupa Rotary Packer , semen dikantongi dengan setiap 1 sak berisi 50 kg semen

    , kemudian di bawa ke truk untuk dipasarkan.

    Untuk lebih jelasnya, proses pembuatan semen Baturaja dapat dilihat

    diagram alirnya pada gambar berikut.

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    32/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 32

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    33/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 33

    2.3  Produk   Produk yang dihasilkan dari proses pembuatan semen di PT.

    Semen Baturaja (Persero) adalah Semen  Portland Type  I menurut standar

    Nasional Indonesia. Semen  Portland Type I adalah semen  Portland   untuk 

    penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan khusus seperti yang

    disyaratkan pada jenis-jenis lain. Penggunaan semen  Portland type  I dapat

    dipakai untuk seluruh bangunan seperti untuk jalan, jembatan, bangunan

    gedung dan lain-lain jenis konstruksi, terutama yang tidak ada kemungkinan

    mendapat serangan sulfat dari tanah dan timbulnya panas hidrasi yang tinggi.

     2.3.1  Sifat – Sifat Fisik Produk PT. Semen Baturaja (Persero)

    Sifat – sifat fisik dari produk semen Portland type I   yang dihasilkan oleh

    PT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini.

    Tabel 8. Sifat – Sifat Fisik Semen Portland Type I

    No Uraian SatuanSyarat SNISemen PortlandTipe I

    Standar PT.SemenBaturaja(Persero)

    Kahalusan : ujipermeabilitasudara dengan alat

     blaine Waktu pengikatandengan alat vicat :

     Awal AkhirKekekalan :pemuaian dengan

     AutoclaveKuat tekan :

     

    m2/kg 

    menit 

    min 280

    min 45maks 375

    maks 0,8

    min 125

     

    maks 320

    min 110maks 320

    maks 0,1

    min 180

     

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    34/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 34

     

    5

    3 hari7 hari28 hariPengikatan semupenetrasi akhir

    kg/cm2

     %

    min 200min 280maks 50

    min 260min 350maks 70

    Sumber : PT, Semen Baturaja (2010)

    2.3.2  Sifat – Sifat Kimia Produk Semen PT. Semen Baturaja (Persero)

    Sifat – sifat kimia dari produk semen Portland type I  yang dihasilkan olehPT. Semen Baturaja (Persero) dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini.

     

    Tabel 9. Sifat – Sifat Kimia Semen Portland Type I

    Uraian  Semen Portland

    Tipe I

    SiO2, % minimum

     Al2O3, % maksimum

    Fe2

    O3,

     % maksimum

    MgO, % maksimum

    SO3, % maksimum

    Jika C3 A o ≤ 8,0 %

    Jika C3 A o > 8,0 %

    Bagian tak larut,

    % maksimum

    Hilang pijar, %

    maksimum

    Tidak ada syarat

    Tidak ada syarat

    Tidak ada syarat

    6,0 %, maksimum

    Tidak ada sarat

    3,0 % maksimum

    3,5 % maksimum

    3,0 % maksimum

    5,0 % maksimum

    Sumber : PT, Semen Baturaja (2010)

    2.4  Utilitas

    Sarana-sarana air bersih dan tenaga listrik sangat diperlukan sebagai

    pendukung berlangsungnya operasi pabrik. Sarana ini disediakan oleh bagian

    utilitas yang ada dalam naungan biro pemeliharaan.

     

    2.4.1  Pembagkit Tenaga Listrik 

    Sejak tahun 2006 PT. Semen Baturaja (Persero) menggunakan

     pembangkit tenaga listrik sepenuhnya dari PLN dengan kapasitas 18,5 MW. PT.

    Semen Baturaja (Persero) juga mempunyai empat buah generator yang

    digerakkan oleh diesel   Engine  dengan kapasitas 550 HP dan menghasilkan

    tenaga 4500 KVA (3600 KW), 6300 Volt dari frekuensi 5 Hz. Jika keadaan

    darurat digunakan dua unit generator dengan kapasitas masing – masing 250

    KVA.

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    35/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 35

    2.4.2  Penyediaan Air Bersih

    Tugas bagian ini adalah untuk mengolah dan menyediakan kebutuhan air 

    yang memenuhi standar industri air minum yang sumbernya berasal dari sungai

    Ogan di daerah pusar yang terletak 1 km dari pabrik.

    Berdasarkan tempatnya, pengolahan air dibagi dua bagian, yaitu :

    A.  Pengolahan Air di Pusar 

      Air dari sungai Ogan dihisap dengan pompa sentrifugal. Pompa yang disediakanada 2, tapi satu untuk cadangan.

      Air akan dialirkan ke  Rotostainer yang berguna untuk menyaring kotoran-

    kotoran kasar seperti ranting kayu dan kerikil.

      Proses aerasi setelah adanya injeksi udara dari aerator. Sebelum masuk ke bak 

     pengadukan, air ditambah bahan – bahan kimia, yaitu :

    -  Alumunium sulfat ( Al2(SO4)3), berguna sebagai koagulan,

     pengumpul lumpur, dan mengendapkannya sehingga air menjadi

     bersih

    -  Caustic soda (NaOH), sebagi pengatur pH, pH yang dibutuhkan

    sekitar 7 – 9

    -  Sodium hipoklorit (NaClO), untuk membunuh bakteri yang

    terkandung dalam air 

      Dalam bak pengaduk, lumpur dan kotoran dari proses di atas dialirkan kembali

    ke sungai Ogan melalui bak  slurry. Air yang jernih akan masuk ke  settling 

    basinmelalui lubang overflow.

      Pada  settling basin  inti terdapat drag chain  yang berfungsi untuk 

    mengumpulkan debu yang ada. Lumpur yang kemudian dimasukkan

    ke dalam pocket settling basin, yaitu penampungan lumpur dibuang ke sungai.

    B.  Pengolahan Air di Pabrik 

      Pada plant site ditampung dalam  precleaning   water basin yang dilengkapi

    dengan lima pompa. Dua pompa akan dialirkan ke iron dan manganese

    remolvale filter  yang didalamnya terdapat lapisan pasir untuk menyaring kotoran

    yag masih terdapat dalam air, air kemudian dipakai untuk keperluan :

    -  Pendingin system bearing  (HE)

    -  Laboratorium

    -  Conditioning tower , dan lain-lain

    -  Tiga pompaa yang lain digunakan untuk memompa air ke  greevel 

    bed  filter.

      Air dipompakan ke wash basin yaitu sebagai tempat pencucian filter 

      Air dipompakan ke cold water basin power station  dan cold water bearing 

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    36/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 36

    cooling 

      Air dari cold water bearing   diinjeksikan tri sodium fosfat sebagai anti korosi.

    Lalu air ini dipompakan dengan dua pompa ke high level tank   kemidian secara

    gravitasi menuju ke mill   dan kiln  untuk pendinginan bearing-bearing.  Setelah

    dipakai untuk pendingin bearing, air ditampung dalam warm water basin.

    2.5  Pengolahan Lingkungan  PT. Semen Baturaja (Persero) sedang menyusun Sistem Manajemen

    Lingkungan karena Sistem Manjemen Lingkungan merupakan

    suatu indicator bahwa perusahaan mematuhi peraturan lingkungan. Untuk itu

    perusahaan melalukan beberapa upaya untuk meminimalkan dampak negatif 

    khususnya terhadap pencemaran lingkungan sekitar pabrik diantaranya

    mengganti electro filter  lain yang mempunyai daya kapasitas yang lebih dan

    lebih modern sesuai dengan kapasitas produksi yang baru dan memenuhi

    persyaratan lingkungan.

    Pengolahan lingkungan ini dilakukan dengan cara :1.  Pembangunan Fisik 

      Pemasangan alat-alat pengukur debu seperti electrostatic

     presipatator  (EP),dust collector, cyclone  sehingga debu dapat ditekan sampai

    dibawah ambang batas.

      Memanfaatkan air bersih yang ada pada kolam – kolam bekas galian tanah liat

    untuk masyarakat disekitar pabrik bekerja sama dengan PDAM setempat untuk 

    pengolahan.

      Melaksanakan renovasi fasilitas – fasilitas yang dibutuhkan masyarakat sekitar

    pabrik seperti rumah – rumah ibadah.2.  Bidang Sumber Daya Manusia

    Dengan memberikan beasiswa kepada siswa yang berprestasi dari

    kalangan orang tuanya yang tidak mampu.

    ingkatan Kesehatan dan Lingkungan

      Memberikan pelayanan berobat cuma – cuma kepada masyarakat di

    daerah –daerah sekitar pabrik secara periodik.

      Melaksanakan sunatan massal untuk anak-anak yang tidak mampu disekitar

    lingkungan pabrik.

    4.  Peningkatan Ekonomi Masyarakat.

    Memberikan bantuan kepada usaha – usaha masyarakat dan koperasi

     yang ada di sekitar lingkungan pabrik melalui Pembinaan Usaha Kecil dan

    Koperasi (PUKK).

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    37/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 37

    BAB III

    TUGAS KHUSUS

    3.1  Judul

      Pemetaan Kualitas Udara Ambient dengan Parameter Kadar Debu

    Di Lingkungan Pabrik PT. Semen Baturaja (Persero).

    3.2  Latar Belakang

      Pencemaran Lingkungan merupakan peristiwa penyebaran suatu zat

    dengan kadar tertentu yang dapat mengganggu kesejahteraan hidup

    manusia, hewan, dan tumbuhan. Salah satu pencemaran lingkungan yang

    sedang bergejolak pada masa sekarang ini adalah pencemaran udara.

    Dengan bertambah dan berkembangnya kegiatan ekonomi,

    industri,transportasi, kegiatan komersial dan pemukiman serta sektor 

     penunjang lainnya, menyebabkan peningkatan partikulat pada udara

    ambien.

      Industri semen merupakan salah satu kegiatan yang kontribusinya

    terhadap pencemaran udara cukup besar. Batu kapur atau limestone, adalah

    sedimen yang banyak mengandung organisme laut yang telah mati yang

     berubah menjadi kalsium karbonat. Batuan ini merupakan hasil

     penumpukan dan sedimentasi ribuan tahun yang lalu, membentuk 

     bebatuanmasif  berwarna putih kekuningan sampai kecoklatan. Mineral

    murni batu kapur mengandung CaCO3 sebagai kalsit (calcite).

      Kebanyakan batu kapur komersial mengandung oksida besi,

    alumina,magnesia, silika dan belerang, dengan CaO (22 – 56 %) dan MgO

    (sekitar 21 %) sebagai komponen utamanya. Di masa dahulu batu kapur 

    dipakai sebagai pengeras tembok, namun dalam industri modern dipakai

    sebagai bahan pembuat semen. Kapur dipakai dalam sektor pertanian dan

     perkebunan untuk mengurangi keasaman tanah (menaikkan pH). Agar dapat

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    38/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 38

    digunakan sebagai campuran pupuk, batu kapur harus dibakar sehingga

    dihasilkan kapur tohor (CaO). Secara teoritis, pada proses ini diemisikan

    gas – gas hasil pembakaran seperti NOx, SOx dan CO yang menambah

     pencemaran udara.

      Partikel – partikel kapur bersifat iritan namun tidak tergolong

    karsinogen. Industri batu kapur telah mencemari udara dengan debu dan gas

     – gas hasil pembakaran batu kapur menjadi kapur tohor. Debu dan gas – gas

    yang disebabkan oleh proses pengolahan batu kapur akan berada di

    lingkungan kerja, hal ini akan berakibat tenaga kerja terpapar debu kapur 

    dan gas – gas pada konsentrasi maupun ukuran yang berbeda – beda.

      Salah satu langkah untuk mengatasi pencemaran udara pada industri

    semen tersebut adalah dengan mengetahui kualitas udara yang ada pada

    sekitar industry semen.

      Sehingga berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan

    study kasus yang berjudul : Pemetaan Kualitas Udara Dengan Parameter 

    Kadar debu Di Lingkungan PT. Semen Baturaja.

    3.3  Tujuan

    Tugas khusus ini bertujuan untuk :

    1. 

    Mempelajari kondisi nyata lingkungan PT. Semen Baturaja (Persero).

    2.  Mengamati kadar debu di lingkungan PT Semen Baturaja (Persero).

    3.  Mengukur kadar debu di lingkungan PT Semen Baturaja (Persero).

    3.4  Manfaat

    Adapun manfaat yang didapatkan dari hasil pengamatan yaitu:

    1.  Memberikan informasi kepada masyarakat tentang tingkat pencemaran

    suatu daerah tertentu.

    2.  Diharapkan dapat menjadi sumbangsih guna keperluan penelitian

    selanjutnya di Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Sriwijaya

    dan PT. Semen Baturaja (persero)

    3.5 Rumusan Masalah

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    39/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 39

      Adanya pencemaran udara pada lingkungan Industri Semen baturaja

    mengakibatkan dampak negative pada lingkungan sehingga perlu di lakukan

    pengukuran untuk mengetahui kualitas udara standar yang di perbolehkan

    dengan parameter kadar debu.

    3.6  Tinjauan Pustaka

    3.6.1  Udara

    Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya

    tidak tetap. Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan dan selalu

     berubah dari waktu ke waktu. Komponen yang konsentrasinya paling bervariasi

    adalah air yang berupa uap air. Jumlah air yang terdapat di udara bervariasi

    tergantung dari cuaca dan suhu. Udara dalam istilah meteorologi disebut juga

    atmosfir yang berada di sekeliling bumi yang fungsinya sangat penting bagi

    kehidupan di dunia ini. Atmosfir merupakan campuran gas-gas yang tidak 

     bereaksi satu dengan lainnya (innert ). atmosfir terdiri dari selapis campuran

    gas-gas, sehingga sering tidak tertangkap oleh indera manusia kecuali apabila berbentuk cairan (uap air) dan padatan (awan dan debu). Lapisan atmosfir

    mempunyai ketinggian sekitar 110 km dari permukaan tanah dan bagian

    terbesar berada di bawah ketinggian 25 km, karena tertahan oleh gaya gravitasi

     bumi.

    Udara mengandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi

    kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara yang normal

    merupakan campuran gas-gas meliputi 78 % N2; 20 % O2; 0,93 % Ar ; 0,03 %

    CO2 dan sisanya terdiri dari neon (Ne), helium (He), metan (CH4)

    dan hidrogen(H2). Sebaliknya, apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang

    menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan

    udara sudah tercemar/terpolusi. Giddings (1973) mengemukakan bahwa

    atmosfir pada keadaan bersih dan kering akan didominasi oleh 4 gas penyusun

    atmosfir, yaitu 78,09% N2; 20,95% O2; 0,93% Ar; dan 0,032% CO2; sedangkan

    gas-gas lainnya sangat kecil konsentrasinya. Komposisi udara kering , yaitu

    semua uap air telah dihilangkan dan relatif konstan. Komposisi udara kering

     yang bersih, dapat dilihat pada Tabel 2.1 di bawah ini.

     

    Table 2.1. Komposisi udara

     bersihkomoponen

    konsentrasi dalam volume

    (Ppm) (%)

    Nitrogen (N2) 780.900 78.09

    Oksigen (O2) 209.500 20.95

     Argon (Ar) 9.300 0.93

    Karbon diosida

    (CO2)

    320 0.032

    Neon (Ne) 18 1.8 x 10-3

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    40/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 40

    Helium (He) 5.2 5.2 x 10-4

    Metana (CH4) 1.5 1.5 x 10-4

    Krypton (Kr) 1.0 1.0 x 10-4

    H2 0.5 5.0 x 10-5

    H2O 0.2 2.0 x 10-5

    CO 0.1 1.0 x 10-5

    Xe 0.08 8.0 x 10-6

    O3 0.02 2.0 x 10-6NH3 0.006 6.0 x 10-7

    NO2 0.001 1.0 x 10-7

    NO 0.0006 6.0 x 10-8

    SO2 0.0002 2.0 x 10-8

    H2S 0.0002 2.0  x 10-8

    3.6.2  Debu

    1.  Menurut summa’mur dalam bukunya Hygiene perusahaan dan kesehatan

    kerja, debu ;

    “ Partikel – partikel zat padat yang disebabkan oleh kekuatan – 

    kekuatan atau mekanis seperti pengolahan, penghancuran , pelembutan, pengepakan yang cepat, peledakan dan lain-lain dari bahan-bahan baik 

    organic maupun anorganik seperti batu, kayu, bih logam, arang,butir – 

     butir zat padat dan sebagainya.”

    2.  Menurut Abdul Rahman dalam bukunya Hygiene perusahaan dan

    kesehatan kerja, Partikel Debu melayang (suspende particular matter)

    adalah:

    “ Suatu kumpulan senyawa dalam bentuk padatan, maupun cairan yangtersebar di udara dengan diameter yang kecil, kurang dari satu micron

    sampai maksimal 500 mikron. Ukuran partikel debu yang membahayakan

    kesehatan umumnya berkisar antara 0,1 mikron sampai 10 mikron.

    Partikel debu tersebut akan di ydara dalam waktu relative lama dalam

    keadaan melayang – layang, dan dapat masuk ke dalam tubuh manusia

    melalui saluran pernafasan. Selain berpengaruh negative terhadap

    kesehatan, partikel debu juga dapat mengganggu daya tembus pandangan

  • 8/17/2019 Laporan Kerja Praktek PT.pdf

    41/53

    17/5/2016 ALL ABOUT M E: Lapor an Ker ja Pr aktek PT. Semen Batur aj a ( Per ser o)

    http://angganertaya.blogspot.co.id/2011/04/laporan-kerja- praktek-pt-semen-baturaja.html 4

    mata dan juga dapat mengadakan berbagai reaksi kimia di udara”.

    3.  Menurut Kamus Bahasa Indonesia, debu adalah “ serbuk halus ( dari

    tanah dan sebagainya), abu, debu, angin bertiup dan beterbangan di udara.

    (departemen P & K, 1993,h.190)

      Partikulat debu melayang ( Suspended Particulate Matter /