laporan kimia belerang CNA.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    1/21

    1

    I. Judul :

    Kimia Belerang

    II. Tujuan :

    - Untuk menyelidiki pengaruh suhu terhadap perubahan belerang.

    - Untuk mensintesis gas H 2S dan membuktikan gas hidrogen sulfida sebagai

    reduktor.

    - Untuk membuktikan asam sulfat pekat sebagai pengoksidasi zat pengering, zat

    dehidrasi dan katalis.

    III. Dasar Teori

    Belerang terdapat dalam kerak bumi sebagai unsurnya, mineral sulfida dan sulfat,

    gas H 2S dalam gas alam dan sebagai senyawa organik dalam batu bara dan minyak.Belerang mempunyai kesamaan sifat dengan oksigen antara lain yaitu keduanya

    membentuk senyawa ionik dengan logam aktif dan keduanya membentuk kovalen

    H2S dan H 2O, CS 2 dan CO 2, SCl 2 dan Cl 2O.

    Belerang memiliki sifat alotropi yaitu kemampuan suatu zat untuk terdapat lebih

    dari satu macam bentuk. Adapun hubungan dari berbagai macam bentuk alotrop

    belerang adalah sebagai berikut:

    Belerang rombik atau disebut dengan belerang terdiri dari molekul S8.

    Belerang ini melarut dalam alkohol, eter, dan karbon disulfida dan hasil penguapan

    perlahan-lahan dari larutan belerang dalam pelarut-pelarut ini menghasilkan kristal

    oktahedral.

    S rombik

    960

    C

    S monoklin

    1200

    C

    S mobil

    120 0C

    445 0Cviscous

    4450

    C

    S ga

    S platis

    (dibawah 96 C)

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    2/21

    2

    Belerang monoklin disebut juga belerang . Belerang bentuk ini mengkristal dari

    leburan belerang diatas 95,6 0C berbentuk jarum-jarum prisma. Molekul belerang

    terdiri dari cincin S8.

    Jika belerang dipanaskan perlahan-lahan dalam tabung reaksi akan meleleh

    menjadi cairan kuning terdiri dari molekul S8 titik leleh S adalah 1130C dan titik

    leleh S 1190C dan suhu transisi kedua modifikasi adalah 95,60C dan titik leleh

    yang diamati bergantung pada kecepatan pemanasan.

    Jika suhu dinaikkan warna menjadi semakin gelap dan cairan menjadi semakin

    kental, karena cincin S 8 mulai putus dan membentuk rantai. Kekentalan bertambah

    sampai mencapai maksimum 200 oC ketika cairan menjadi hitam.

    Apabila cairan belerang yang mendidih dituangkan kedalam air dingin, akan

    diperoleh belerang plastis atau disebut juga belerang berbentuk spiral. Jikadidiamkan bentuk rantai berubah menjadi belerang rombik bercincin S8.

    Hidrogen disulfida

    Gas H 2S merupakan senyawa yang penting dalam analisis kuantitatif, dapat dibuat

    dari reaksi antara FeS dan asam, pemanasan belerang, hidrokarbon dan asbes, serta

    hidrolisis thiosidamida, CN 3CSNH 2. Di laboratorium, sintesis gas H 2S dilakukan

    dengan cara mereaksikan pyrit (FeS) dengan asam klorida berlebih. Reaksinya adalah

    sebagai berikut:

    FeS (s) +2HCl (aq) FeCl 2 (aq) + H 2S (g)

    Reaksi uji terhadap adanya gas H 2S biasanya menggunakan kertas yang dibasahi

    larutan timbal (II) asetat yang akan dihasilkan warna coklat-hitam PbS menurut

    reaksi:

    Pb(CH 3COO) 2 (aq) + H 2S (g) PbS (s) + CH 3COOH (aq)

    Belerang dioksida

    Belerang dioksida dapat dibuat dengan cara mereaksikan tembaga dengan asam

    sulfat pekat,

    Cu (s) + 2H 2SO 4(l) CuSO 4(s) + 2H 2O(l) + SO 2(g)

    Belerang dioksida melarut dalam air membentuk asam sulfat

    SO 2(g) + H 2O (l) H2SO 3(aq)

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    3/21

    3

    Sifat Asam Sulfat

    Asam sulfat dapat dibuat dengan kamar timbal dan proses kontak. Sifat asam

    sulfat antara lain sebagai berikut :

    1. Sebagai zat pengoksidasi

    Asam sulfat pekat dapat mengoksidasi tembaga (lihat reaksi diatas),

    karbon, dan belerang. Pada reaksi ini asam sulfat direduksi menjadi belerang

    dioksida.

    2. Sebagai zat pengering

    Biasanya gas sebelum ditampung dialirkan melalui asam sulfat pekat. Cara

    ini tidak dapat digunakan untuk gas yang dapat bereaksi dengan H 2SO 4 seperti

    ammonia dan H 2S.3. Sebagai zat dehidrasi

    Zat yang dapat menghilangkan air dari senyawa

    CuSO 4.5H 2O CuSO 4 + 5H 2O (g)

    4. Sebagai katalis dalam pembentukan ester

    CH 3COOH + C 2H5OH CH 3COOC 2H2 + H2O

    5. Jika dicampur dengan garam nitrat atau klorida akan menghasilkan asam

    NaNO3 + H

    2SO

    4 KHSO

    4+ HNO

    (g)

    NaCl (s) + H 2SO 4(l) NaHSO 4(s) + HCl (g)

    IV. Alat dan Bahan

    Alat:

    - Pembakaran 1 buah

    - Penjepit tabung reaksi 1 buah

    - Gelas ukur 25 ml 1 buah

    - Kaca arloji 1 buah

    - Sendok plastik kecil 1 buah

    - Cawan penguap 1 buah

    - Galas kimia 100 ml 1 buah

    - Corong 1 buah

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    4/21

    4

    - Tabung reaksi 12 buah

    - Rak tabung reaksi 1 buah

    - Penangas air 1 buah

    - Batang pengaduk 1 buah

    - Spatula 1 buah

    - Pipet tetes 2 buah

    - Gelas ukur 5 ml 1 buah

    - Kertas saring 8 x 12 cm

    Bahan:

    Nama Bahan Jumlah

    - Larutan CS 2 5 mL

    - Paraffin 2 mL- Belerang 6,34 gram

    - Asbes 0,1 gram

    - HCl 0,1 M 6 tetes

    - Pb Asetat 5 mL

    - Tembaga 1 keping

    - H2SO 4 pekat 4 mL

    - K 2Cr 2O7 1M 7 mL- Gula pasir 1 gram

    - CH 3COOH 2 mL

    - C2H5OH 2 mL

    - Na 2SO 3 6 tetes

    - BaCl 2 6 tetes

    - Air brom 10 mL

    -

    Akuades 100 mL

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    5/21

    5

    V. Prosedur Kerja dan Hasil Pengamatan

    a. Modifikasi Belerang

    No. Prosedur Kerja Hasil Pengamatan

    1. 0,5 gram serbuk belerang dilarutkan

    ke dalam 5 ml CS 2.

    Larutan berwarna kuning bening.

    2. Larutan dituangkan ke dalam kaca

    arloji dan ditutup dengan kertas

    saring. Sebagian permukaan kecil

    dibiarkan tidak tertutup dan CS 2

    dibiarkan menguap.

    CS 2 menguap dan terbentuk Kristal

    berwarna kuning. Kristal yang

    dihasilkan ini merupakan belerang

    rombik.

    3. 1 sendok serbuk belerang di leburdalam cawan penguap.

    Serbuk belerang dengan massa 3,24gram.

    4. Serbuk belerang dipanaskan perlahan-lahan dan dijaga agar

    belerang cair tidak berwarna coklat.

    Setelah 42 menit, serbuk belerangmeleleh dan berwarna kuning.

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    6/21

    6

    5. Belerang semua melebur pemanasan

    dihentikan dan leburan belerang

    dibiarkan membeku.

    Setelah didiamkan cairan menjadi beku

    dan berbentuk garis-garis Kristal. Kristal

    yang dihasilkan adalah Kristal

    monoklin.

    6. Serbuk belerang dipanaskan

    perlahan-lahan dalam tabung reaksi

    sambil digoyang-goyangkan.

    Massa belerang yang digunakan 3,00

    gram. Pada saat belerang meleleh

    berwarna kuning.

    Pada saat belerang mendidih warna

    belerang menjadi coklat-kekuningan.

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    7/21

    7

    7. Belerang yang baru mendidih

    dituangkan ke dalam gelas kimia

    yang berisi air sampai terbentuk

    batang panjang dan tipis.

    Terbentuk Kristal kecil yang tidak

    memiliki pola dan berwarna coklat.

    b. Hidrogen Sulfida

    No. Prosedur Kerja Hasil Pengamatan

    1. Campuran paraffin, belerang dan

    asbes dipanaskan dalam tabung

    reaksi.

    Campuran berwana coklat kekuningan

    dengan kompisis paraffin 2ml, belerang

    0,1 gram dan asbes 0,1 gram. Setelah

    dipanaskan menghasilkan bau yang

    menyengat seperti telur busuk.

    2. Gas yang keluar diperiksa dengan

    kertas timbale asetat.

    Kertas timbal asetat berubah menjadi

    berwarna coklat kehitaman.

    Reaksinya:

    Pb(CH 3COO) 2(aq) + H 2S(g) PbS (s) +2CH 3COOH (aq)

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    8/21

    8

    3. Sebutir FeS dan HCl encer

    direaksikan dalam tabung reaksi

    dilengkapi dengan pipa yang

    ujungnya lancip.

    Praktikum tidak dilakukan.

    4. Gas yang keluar diperiksa dengan

    kertas timbal asetat.

    Praktikum tidak dilakukan.

    5. Gas yang keluar dibakar dari ujung

    pipa kemudian dikenakan cawan

    penguap di atas nyala api.

    Praktikum tidak dilakukan.

    c. Sifat Asam Sulfat

    No. Prosedur Kerja Hasil Pengamatan

    1. Sekeping tembaga dipanaskam

    dengan 1 ml H 2SO 4.

    Tembaga akan larut dan warna larutan

    menjadi hitam. Reaksinya:

    Cu (s) + H 2SO 4(aq) CuSO 4(s) + H 2O (aq)+ SO 2(g) larutan yang bewarna hitam berasal dari

    ion Cu 2+ dari hasil reaksi.

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    9/21

    9

    2. Kertas saring yang dibasahi dengan

    larutan K 2Cr 2O7 yang diasamkan

    diletakkan di mulut tabung reaksi.

    Kertas saring berubah warna menjadi

    hijau kebiru-biruan. Warna biru berasal

    dari ion Cr 3+ . Reaksinya:

    Cr 2O72- (aq) + SO 2 (g) + H + (aq) 2Cr 3+

    (aq) + SO 42- (aq) + 5H 2O (l) .

    3. Gula yang terdapat dalam tabung

    reaksi ditambahkan beberapa tetes

    H2SO 4 pekat.

    Gula dengan massa 1 gram yang

    awalnya berwarna putih kecoklatan

    berubah menjadi hitam setelah

    ditambahkan 6 tetes H 2SO 4 pekat.

    Reaksinya:

    C12H22O11(s) +H2SO 4(l) 12O (s) + 11 H2O(l) + H 2SO 4(aq)

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    10/21

    10

    4. 2 ml CH 3COOH + 2 ml C 2H5OH

    dimasukkan ke dalam tabung reaksi.

    Terbentuk ester. Reaksinya:

    CH 3COOH (aq) +C2H5OH (aq) CH 3COOC 2H5 (aq) +H2O (l)

    5. 2 ml H 2SO 4 pekat ditambahkan dan

    dipanaskan dengan penangas air.

    Menghasilkan bau harum.

    6. Sedikit Na 2SO 3 dilarutkan dalam air,

    kemudian ditambahkan BaCl 2.

    Larutan berwarna keruh dan terbentuk

    endapan BaSO 3. Reaksinya:

    Na 2SO 3(aq) + BaCl 2(aq) 2NaCl +

    BaSO 3(s) .

    7. HCl encer ditambahkan beberapa Larutan semakin keruh dan terbentuk

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    11/21

    11

    tetes. endapan.

    8. Endapan disaring, kemudian pada

    filtrate ditambahkan air brom

    sehingga warna kuning tidak hilanglagi.

    Terbentuk endapan berwarna abu-abu

    dan cairan filtrat berwarna keruh.

    Setelah ditambahkan 2 mL air bromcairan berwarna kuning dan volume

    cairan menjadi 12 mL.

    VI. Pembahasan

    a. Modifikasi Belerang

    Percobaan modifikasi belerang ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

    suhu terhadap alotropi dari belerang. Untuk tahap pengujian pertama yaitu

    pembentukan kristal dari belerang dengan CS 2. Alasan digunakan larutan CS 2

    karena sifat dari pelarut ini yang mudah menguap. Disamping itu, belerang

    rombik yang terdiri dari molekul S8 ini mudah melarut dalam alkohol, eter, dan

    karbon disulfida. Dalam percobaan ini CS 2 dibiarkan menguap, setelah dibiarkan

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    12/21

    12

    beberapa saat terbentuk kristal belerang yang berwarna kuning. Kristal belerang

    yang dihasilkan ini merupakan belerang rombik atau disebut juga dengan belerang

    terdiri dari molekul S 8. Belerang rombik larut dalam alkohol, eter dan karbon

    disulfida dan hasil penguapan perlahan-lahan dari larutan belerang ini

    menghasilkan kristal oktahedral.

    Berdasarkan teori yang dibaca, kristal yang terbentuk ini merupakan

    kristal oktahedral. Adapun reaksinya yaitu:

    S(s) S (aq)

    Kristal yang terbentuk dari hasil penguapan ini mer upakan kristal -belerang,

    yang mana alotrop ini merupakan alotrop yang paling stabil di antara elemen

    belerang yang lain dalam temperatur ruangan yang memiliki susunan 8 atomsulfur yang membentuk suatu cincin yang berlipat.

    Tahap pengujian kedua yaitu pembentukan kristal belerang dari leburan

    serbuk belerang. Jika belerang dipanaskan perlahan-lahan, belerang akan

    meleleh membentuk cairan kuning terdiri dari molekul S 8. Titik leleh S 113 oC

    dan titik leleh S 119 oC dan suhu transisi kedua modifikasi adalah 95,6 oC dan

    titik leleh yang diamati bergantung pada kecepatan pemanasan. Pemanasan atau

    peleburan serbuk belerang bertujuan untuk mengubah bentuk lingkar S yaitu dari

    -belerang menjadi - belerang pada suhu transisi kedua modifikasi ini. Setelah

    didiamkan, terbentuk kristal berwarna kuning dan terdapat garis-garis kristal

    seperti jarum. Warna kuning yang dihasilkan menunjukkan bahwa

    belerang dalam keadaan murni. Reaksi yang terjadi yaitu:

    -S (s) -S

    Kristal yang diperoleh dari penangas ini merupakan belerang monoklin yang

    disebut juga dengan belerang . Molekul belerang terdiri dari cincin S 8.

    Pada tahap ketiga belerang dipanaskan sampai mendidih untuk mengetahui

    warna viskositasnya. Viskositas belerang diamati sejak meleleh sampai

    mendidih. Pada saat belerang mencair, cairan kuning dari belerang tersebut

    CS

    95 6 oC

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    13/21

    13

    terdiri dari molekul S 8. Selanjutnya apabila belerang terus dipanaskan maka

    belerang akan mengental, hal ini disebabkan karena cincin S 8 mulai putus dan

    membentuk rantai. Warna dari belerang tersebut semakin coklat dan saat

    mendidih warnanya coklat gelap. Hal ini terjadi karena pada suhu yang lebih

    tinggi, panas akan menghancurkan rantai lebih cepat dari laju propagasi rantai.

    Belerang yang baru mendidih selanjutnya dituangkan ke dalam air dingin

    dengan cepat membentuk padatan coklat yang disebut sebagai belerang plastis.

    Proses penuangan ini dilakukan segera setelah semua belerang melebur, karena

    apabila suhunya terlalu tinggi, viskositas belerang akan berkurang dan akan sulit

    dalam menuangkannya. Setelah dituangkan dalam air dingin terbentuk kristal-

    kristal kecil dan tak mempunyai pola. Kistal-kristal tersebut terbentuk kecil-kecil

    dan tak mempunyai pola menyeluruh karena lelehan belerang ini langsungdibekukan secara tiba-tiba sehingga molekul belerang itu tak mempunyai waktu

    untuk mengorientasikan diri mereka untuk membentuk kristal yang berkembang

    baik. Akibatnya, zat padat itu menjadi suatu masa dari kristalit kecil-kecil

    sedangkan yang tak mempunyai pola menyeluruh yakni zat padat itu berbentuk

    amorf. Kristal ini disebut juga dengan belerang plastis atau belerang berbentuk

    rantai spiral.

    b. Hidrogen sulfida

    Dalam pembuatan gas H 2S dapat dibuat dengan campuran paraffin, belerang

    dan asbes yang dipanaskan. Saat ketiga campuran dipanaskan, terlihat ada uap

    berwarna kuning, dan juga ada bau yang sangat menyengat. Dari hasil tersebut

    dapat disimpulkan pada percobaan ini keluar gas H 2S karena adanya bau yang

    sangat menyengat. H 2S mempunyai ciri fisik yang khas, yaitu bau yang

    ditimbulkan seperti telur busuk. Reaksinya adalah sebagai berikut.

    C8H18 + S 8 + Mg 3Si2O5(OH) 4 SiH(CH 2)2 + H 2S + CO 2 + H 2O + MgO

    Gas H 2S yang dihasilkan dialirkan ke dalam kertas timbal-asetat dan diamati

    kertas yang mulanya putih menjadi berwarna coklat kehitaman. Adapun warna

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    14/21

    14

    coklat kehitaman tersebut disebabkan terbentuknya endapan PbS pada kertas

    saring, dimana persamaan reaksi adalah sebagai berikut:

    H2S(g) + Pb(CH 3COO) 2(aq) PbS (s) + 2CH 3COOH (aq)Coklat kehitaman

    c. Sifat asam sulfat

    Pada percobaan ini dilakukan analisis terhadap sifat-sifat dari larutan asam

    sulfat pekat.

    1. Asam sulfat bersifat sebagai zat pengoksidasi

    Untuk menguji asam sulfat sebagai zat pengoksidasi dapat dilakukan

    dengan mereaksikan sekeping tembaga dengan 1 mL asam sulfat pekat. Dari

    reaksi antara tembaga dan asam sulfat diamati warna logam tembaga menjadi

    memudar (kuning keemasan) dan logam tembaga tidak larut. Saat dilakukan pemanasan (tidak sampai mendidih), diamati timbul gelembung-gelembung gas

    (dihasilkan gas) dan logam tembaga perlahan melarut dan warnanya berubah

    menjadi coklat kehitaman. Menurut teori warna larutan dari hasil reaksi ini

    seharusnya berwarna biru menurut persamaan reaksi yaitu:

    Cu (s) + H 2SO 4(aq) CuSO 4(s) + H 2O (aq) + SO 2(g)

    biru

    Asam sulfat pekat yang digunakan dalam percobaan ini merupakan zat

    pengoksidasi kuat. Larutan asam sulfat mengalami reaksi reduksi, dimana

    bilangan oksidasi dari belerang (S) yang mulanya +6 (pada H 2SO 4) menurun

    menjadi +4 (pada SO 2) dengan jalan menangkap 2 buah elektron. Sedangkan

    logam tembaga mengalami reaksi oksidasi, dimana biloks dari tembaga (Cu) yang

    mulanya 0 mengalami kenaikan menjadi +2 (pada CuSO 4) dengan melepaskan 2

    buah elektron.

    Pada hasil praktikum didapatkan larutan berwarna hitam mungkin

    disebabkan karena tembaga yang digunakan pada saat praktikum sudah

    terkontaminasi oleh oksigen (teroksidasi menjadi CuO). CuO ini berwarna hitam.

    Apabila CuO direaksikan dengan asam sulfat pekat maka warna larutan yang

    dihasilkan tidak berwarna biru melainkan berwarna hitam.

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    15/21

    15

    Asam sulfat bereaksi dengan kebanyakan logam via reaksi penggantian

    tunggal menghasilkan gas hidrogen dan logam sulfat. Adanya gas sulfur dioksida

    (SO 2) dalam hasil reaksi antara tembaga dan asam sulfat pekat ini ditandai dengan

    adanya gelembung-gelembung gas.

    Gelembung-gelembung gas yang dihasilkan diatas selanjutnya diuji

    dengan cara meletakkan kertas saring yang dibasahi dengan K 2Cr 2O7 dimulut

    tabung reaksi. Setelah beberapa saat kertas saring yang semula berwarna kuning

    berubah warna menjadi hijau kebiru-biruan. Hal ini membuktikan adanya gas SO 2

    yang dihasilkan dari reaksi tembaga dan H 2SO 4. SO 2 ini kemudian bereaksi

    dengan K 2Cr 2O7 yang ditandai dengan adanya warna hijau kebiru-biruan pada

    kertas saring. Persamaan reaksinya yaitu:Cr 2O72-(aq) + 3SO 2 (g) + 2H + (aq) 2Cr 3+ (aq) + 3SO 42-(aq) + H 2O(l) .

    Warna biru kehijauan yang dihasilkan disebabkan oleh pembentukan ion

    kromium (III). Dari persamaan reaksi diatas terlihat bahwa gas SO 2 mengalami

    reaksi oksidasi, dimana biloks dari SO 2 yang mulanya +4 mengalami kenaikan

    menjadi +6 (pada SO 4-2). Sedangkan ion kromat (Cr 2O7-2) mengalami reaksi

    reduksi, dimana biloks Cr yang mulanya +6 mengalami penurunan menjadi +3

    2. Asam sulfat bersifat sebagai zat dehidrasi

    Penambahan H 2SO 4 pekat menyebabkan gula terurai atau dipisahkan atom

    hidrogen dan oksigen dari gula menjadi molekul air. Persamaan reaksinya yaitu:

    C12H22O11(s) + H 2SO 4(l) 12C (s) + 11H 2O(l) + H 2SO 4(aq)

    Dalam reaksi diatas H 2SO 4 bertindak sebagai dehidrator untuk gula. Asam sulfat

    dikatakan sebagai dehidrator karena asam sulfat memiliki kemampuan

    melenyapkan komponen air dari strukur formula suatu senyawa. Reaksi ini akan

    menghasilkan karbon dan air yang terserat dalam asam sulfat (yang akan

    mengencerkan asam sulfat). Reaksi ini berlangsung secara eksoterm. Adanya

    karbon yang dihasilkan dalam reaksi ini dapat dilihat dengan terbentuknya warna

    hitam pada campuran ketika ditambahkan H 2SO 4 pekat.

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    16/21

    16

    3. Asam sulfat pekat sebagai katalis

    H2SO 4 dapat juga berperan sebagai katalis dalam proses esterifikasi.

    Proses esterifikasi merupakan proses pembuatan ester dari senyawa karboksilat

    dengan alkohol. Pada proses ini, H 2SO 4 berperan sebagai katalis untuk

    mempercepat berlangsungnya reaksi. Dalam percobaan ini menghasilkan bau

    yang harum dari campuran, ini menandakan bahwa terbentuk ester dari hasil

    reaksi. Persamaan reaksi esterifikasi antara asam asetat dengan etanol adalah

    sebagai berikut:

    H2SO 4CH 3COOH (aq) + C 2H5OH (aq ) CH3COOC 2H5(aq) + H 2O (l)As.karboksilat etanol etil etanoat (dietil ester) air

    Berdasarkan reaksi dan hasil pengamatan, menunjukkan bahwa terbentuk ester.

    Dalam hal ini H 2SO 4 bertindak sebagai katalisator atau pengaktifan reaksi yang

    menyebabkan CH 3COOH terurai menjadi CH 3COO - + H +.

    4. Asam sulfat direaksikan dengan garam nitrat dan klorida menghasilkan asam

    Berdasarkan hasil percobaan yang dilakukan mereaksikan antara Na 2SO 3

    dan BaCl 2 menghasilkan endapan putih. Endapan ini berasal dari BaSO 3 menurut

    persamaan reaksi :

    Na 2SO 3(aq) + BaCl 2(aq) 2NaCl (aq) + BaSO 3(s)

    Campuran ini ditambahkan HCl untuk menghilangkan pengotor Na 2SO 3 oleh SO 4.Reaksinya adalah sebagai berikut :

    BaSO 3 + H + Ba 2+ + SO 2 + H 2O

    Endapan yang masih tersisa kemudian disaring dan diperoleh filtrat hasil

    penyaringan berupa larutan putih keruh, dimana filtrat yang didapatkan

    merupakan campuran antara BaSO 3 dengan NaCl. Dalam filtrat ditambahkan air

    brom sampai warna kuning tidak hilang. Penambahan air brom menyebabkan ionsulfit teroksidasi menjadi ion sulfat, sedangkan brom sendiri tereduksi menjadi

    larutan ion brom (Br -). Adapun persamaan reaksinya yaitu:

    BaSO 3(aq) + Br 2(aq) + H 2O (l) BaSO 4(s) + 2Br -(aq) + 2H +(aq)Endapan putih

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    17/21

    17

    VII. Simpulan

    Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan

    sebagai berikut :

    1. Pengaruh suhu terhadap modifikasi belerang adalah sebagai berikut:a. Belerang rhombik atau belerang dapat dibentuk dengan me larutkan serbuk

    belerang dengan pelarut CS 2 yang kemudian di uapkan.

    b. Belerang monoklin atau belerang mengkristal dari leburan belerang diatas

    95,6 0C berbentuk jarum-jarum prisma.

    c. Hasil pemanasan belerang menunjukan perubahan warna serta kekentalan atau

    viskositas karena adanya perubahan struktur dalam molekul belerang.

    d. Belerang plastis (amorf) terbentuk dengan pendinginan secara tiba-tibadan cepat.

    2. Gas hidrogen sulfida (H 2S) bisa dihasilkan dengan mereaksikan campuran

    paraffin, belerang dan asbes yang dipanaskan serta dapat diidentifikasi

    menggunakan kertas timbal asetat.

    3. Asam sulfat memiliki beberapa sifat yaitu:

    a. sebagai zat pengoksidasi menurut persamaan reaksi

    Cu (s) + H 2SO 4(aq) CuSO 4(s) + H 2O (aq) + SO 2(g).

    b. sebagai zat dehidrator menurut persamaan reaksi

    C12H22O11(s) + H 2SO 4(l) 12C(s) + 11H2O(l) + H 2SO 4(aq).

    c. sebagai katalis dalam proses esterifikasi menurut persamaan reaksi

    H2SO 4CH 3COOH (aq) + C 2H5OH (aq ) CH3COOC 2H5(aq) + H 2O(l)

    d. Asam sulfat direaksikan dengan garam nitrat dan klorida menghasilkan asam.

    Reaksinya adalah sebagai berikut.

    BaSO 3(aq) + Br 2(aq) + H 2O (l) BaSO 4(s) + 2Br -(aq) + 2H +(aq)

    Endapan putih

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    18/21

    18

    VIII. DAFTAR PUSTAKA

    Achmad, Hiskia. 1990. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik. Bandung: Institut

    Teknologi Bandung

    Karyasa, I Wayan. 2011. Praktikum Kimia Anorganik Berwawasan Lingkungan.

    Singaraja: UNDIKSHA PRESS

    Manimpan Siregar dan Sudria. 2000. Buku Ajar Kimia Anorganik I . Singaraja: STKIP

    Singaraja

    Redaksi Chemistry. Org. 2008. Belerang. Didownload dari situs : //http:///www.

    Chem-istry. org_ situs Kimia Indonesia/htm/ search pada tanggal 6 September

    2014.Sugiarto, Cristian H. 2001. Kimia Anorganik I . Yogyakarta : Universitas

    Negeri Yogyakarta.

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    19/21

    19

    Jawaban pertanyaan:

    1. Bagaimana unsure belerang terdapat di alam?

    Jawaban : Belerang ditemukan sebagai unsure bebas, maupun sebagai bijih sulfide FeS 2,

    PbS, ZnS, dan sebagai sulfat. Belerang sebagai unsure biasanya terdapat dalam kerak bumi

    dalam lapisan kurang lebih 150 m di bawah batu karang, pasir atau tanah liat.

    2. Sebutkan dua macam alotrop belerang. Dimana letak perbedaan kedua alotrop.

    Jawaban : Belerang memiliki dua macam alotrop, yaitu: alotrop rombik dan alotrop

    monoklin. Alotrop rombik atau disebut dengan belerang terdiri dari molekul S8.

    Belerang ini melarut dalam alkohol, eter, dan karbon disulfida dan hasil penguapan

    perlahan-lahan dari larutan belerang dalam pelarut-pelarut ini menghasilkan kristal

    octahedral. Sedangkan alotrop monoklin disebut juga belerang . Belerang bentuk ini

    mengkristal dari leburan belerang diatas 95,6 0C berbentuk jarum-jarum prisma. Molekul belerang terdiri dari cincin S8. Jika belerang dipanaskan perlahan-lahan dalam tabung

    reaksi akan meleleh menjadi cairan kuning terdiri dari molekul S8 titik leleh S adalah

    113 0C dan titik leleh S 119 0C.

    3. Jelaskan perubahan fisika yang terjadi jika belerang dipanaskan perlahan-lahan sampai

    mendidih dan jelaskan perubahan struktur yang terjadi.

    Jawaban : Belerang dipanaskan sampai mendidih untuk mengetahui warna viskositasnya.

    Viskositas belerang diamati sejak meleleh sampai mendidih. Pada saat belerang mencairan,

    cairan berwarna kuning dari belerang tersebut terdiri dari molekul S 8. Selanjutnya apabila

    belerang terus dipanaskan maka belerang akan mengental, hal ini disebabkan karena cincin

    S8 mulai putus dan membentuk rantai. Pada saat belerang mendidih warna belerang menjadi

    coklat-kekuningan.

    4. Apa yang dimaksud dengan belerang plastis?

    Jawaban : Belerang plastis merupakan belerang yang terbentuk apabila cairan belerang yang

    mendidih dituangkan ke dalam air dingin secara tiba-tiba. Belerang plastis atau disebut juga

    belerang berbentuk spiral. Jika didiamkan bentuk rantai berubah menjadi belerang

    rombik bercincin S8.

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    20/21

    20

    5. Apa yang terjadi jika H 2S dioksidasi. Jelaskan!

    Jawaban : Oksidasi H 2S oleh oksigen menghasilkan belerang. Larutannya bersifat asam

    lemah. Jika terbakar dalam udara menghasilkan warna nyala biru. Reaksinya:

    H2S + 1/2O 2 H 2O + SO 2

    H2S + SO 2 2H 2O + 3S

    6. Sebutkan reaksi-reaksi penting dalam pembuatan asam sulfat menurut proses kontak.

    Jawaban: Reaksi-reaksi penting dalam pembuatan asam sulfat menurut proses kontak

    adalah sebagai berikut:

    S(s) + O 2(g) SO 2(aq)

    2SO 2(g) + O 2(g) 2SO 3(g)

    SO 3(g) + H 2SO 4(aq) H2S2O7(aq)

    H2S2O7(aq) + H 2O 2H 2SO 4(aq)

    7. Sebutkan sifat-sifat kimia penting dari asam sulfat dan berikan contoh.

    Jawaban :

    a) Sebagai zat pengoksidasi

    Asam sulfat pekat dapat mengoksidasi tembaga karbon, dan belerang.

    Contoh: Cu (s) + 2H 2SO 4(aq) CuSO 4(s) + 2H 2O (aq) + SO 2(g)

    Pada reaksi ini asam sulfat direduksi menjadi belerang dioksida.

    b) Sebagai zat pengering

    Biasanya gas sebelum ditampung dialirkan melalui asam sulfat pekat. Cara ini tidak

    dapat digunakan untuk gas yang dapat bereaksi dengan H 2SO 4 seperti ammonia dan

    H2S.

    c) Sebagai zat dehidrasi

    Zat yang dapat menghilangkan air dari senyawa

    Contoh: C 12H22O11(s) + H 2SO 4(l) 12C (s) + 11H 2O(l) + H 2SO 4(aq)

    d) Sebagai katalis dalam pembentukan ester

    Contoh: CH 3COOH + C 2H5OH CH 3COOC 2H2 + H2O

    e) Jika dicampur dengan garam nitrat atau klorida akan menghasilkan asam

    Contoh: NaNO 3 + H 2SO 4 KHSO 4 + HNO (g)

  • 8/11/2019 laporan kimia belerang CNA.docx

    21/21

    21

    NaCl (s) + H 2SO 4(l) NaHSO 4(s) + HCl (g)

    8. Bagaimana caranya menentukan ion sulfit dalam suatu larutan yang juga mengandung ion

    sulfat.

    Jawaban : Cara menentukan ion sulfit dalam suatu larutan yang juga mengandung ion sulfat

    adalah dengan mereaksikannya dengan asam klorida encer. Adanya ion sulfit pada larutan

    dapat dibuktikan dengan terbentuknya gas tak berwarna, SO 2. Dalam hal ini diidenifikasi

    dengan asam klorida encer karena ion sulfat tidak akan membentuk gas SO 2 ketika

    direaksikan dengan asam korida encer. Jadi dapat dipastikan yang bereaksi adalah ion sulfit.