Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KINERJA PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2018
Nomor: LKIN-005/PW03/6/2019 Tanggal: 11 Januari 2019
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat ii
Kata Pengantar........................................ i Daftar Isi................................................. ii Ringkasan Eksekutif............................... iii A. Tugas, Fungsi dan Wewenang
Organisasi......................................... 1 B. Aspek Strategis Organisasi............... 4 C. Kegiatan dan Produk Organisasi...... 5 D. Struktur Organisasi........................... 6 E. Sistematika Penyajian....................... 7 A. Rencana Strategis Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat 2015-2019 1. Pernyataan Visi………………… 9 2. Pernyataan Misi………………… 10 3. Tujuan………………………….. 15 4. Indikator Kinerja Utama……….. 17 5. Program dan Kegiatan…………. 18
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2018
A. Capaian Kinerja Organisasi.............. 21
Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan B. Kinerja Lainnya.................................... 58 C. Realisasi Anggaran............................... 59
Penutup..................................................... 62
1. Capaian Kinerja Outcome Tahun 2018 2. Perbandingan Kinerja Outcome 3. Capaian Kinerja Output Tahun 2018 4. Perbandingan Kinerja Output 5. Level Maturitas SPIP Pemerintah Daerah 6. Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah
Daerah 7. Hasil Evaluasi Kinerja BUMD dan BLUD
i-iii
Ikhtisar Kinerja
1-7
Bab I Pendahuluan
9-20
Bab II Perencanaan Kinerja
21-61
Bab III Akuntabilitas Kinerja
62-63
Bab IV Penutup
Lampiran
Daftar Isi
iii
aporan Kinerja adalah wujud pertanggungjawaban Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Barat kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) atas
keberhasilan maupun kegagalan organisasi dalam upaya mencapai visi yang telah
ditetapkan serta untuk memberikan umpan balik yang dapat dimanfaatkan bagi
peningkatan kinerja dan pengambilan keputusan.
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat adalah menjadi Auditor Internal
Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan Nasional di Sumatera Barat.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebagai salah satu unit kerja BPKP turut
berperan dalam membantu pemerintah dalam meningkatkan akuntabilitas keuangan
negara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik serta membantu upaya
pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2015-
2019.
Untuk mewujudkan visi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat memiliki
tiga misi, yaitu:
1. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan Pembangunan guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang
Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Barat;
2. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di
Wilayah Sumatera Barat; dan
3. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten di Wilayah Sumatera Barat.
Dalam mencapai visi dan misi tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
menetapkan tiga tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2015-2019, yaitu (1)
peningkatan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional
yang bersih dan efektif di wilayah Sumatera Barat; (2) peningkatan efektivitas
penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di wilayah Sumatera
Barat; (3) peningkatan kapabilitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan
kompeten di wilayah Sumatera Barat.
L RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja 2018
iv
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Untuk mencapai tujuan strategis tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
telah merumuskan delapan sasaran strategis/sasaran program yang merupakan turunan
dari sasaran strategis BPKP yang ditetapkan pada Tahun 2015. Perumusan sasaran
program diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai dasar
pengukuran capaian sasaran program.
Penyusunan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
dimaksudkan sebagai salah satu media untuk memberikan informasi mengenai pencapaian
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018. Laporan Kinerja Tahun
2018 juga merupakan alat kendali dan alat pengukuran kinerja secara kuantitatif menuju
terwujudnya akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. Hasil penilaian atas
pelaksanaan kinerja tahun 2018 menunjukkan bahwa capaian kinerja delapan sasaran
program Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebesar 82,35%, dengan uraian
sebagaimana disajikan pada Grafis RE.1.
Grafis RE.1 - Capaian Sasaran Program
Laporan Kinerja 2018
v
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Tabel RE.1 – Capaian Sasaran Program
No Sasaran Program Capaian 2018
(%) 1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan negara/korporasi
100,00
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan
keinvestigasian
80,00
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional
0,00
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan
korporasi dalam pencegahan korupsi
100,00
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi
100,00
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda 100,00
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda 100,00
8 Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan
Sekretariat Utama
98,88
Capaian Kumulatif 88,17
Keberhasilan capaian sasaran program diukur dengan IKU yang menggambarkan peran
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat dalam memberikan nilai tambah bagi para
pemangku kepentingan (stakeholders). Pengukuran capaian kinerja sasaran program
meliputi pengukuran atas realisasi dua puluh IKU yang paling mempengaruhi capaian
sasaran program yang telah ditetapkan dalam Perkin Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Barat Tahun 2018.
Laporan Kinerja 2018
vi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Realisasi pencapaian delapan sasaran program Tahun 2018, sebagai berikut:
1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan
Negara/Korporasi
Capaian sasaran program Tahun 2018 sebesar 100% dihasilkan dari lima indikator
kinerja utama yaitu :
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
Indikator kinerja utama persentase tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan
dengan realisasi sebesar 65,68% dari target 60%. Dengan demikian capaian
kinerja tahun 2018 mencapai 109,47%.
1.2 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik
Indikator kinerja utama Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG
baik tidak ditargetkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
1.3 Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat
minimal A (baik)
Indikator kinerja utama Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya
berpredikat minimal A (baik) tidak ditargetkan dalam Perjanjian Kinerja
Tahun 2018.
1.4 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD
yang dievaluasi
Indikator kinerja utama persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi dengan realisasi sebesar 58,82%
dari target 55%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2018 mencapai
106,95%.
1.5 Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD
yang dievaluasi
Indikator kinerja utama presentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup
baik dari BLUD yang dievaluasidengan realisasi sebesar 66,67% dari target
55%. Dengan demikian capaian kinerja tahun 2018 mencapai 121,22%.
Laporan Kinerja 2018
vii
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
2. Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian
Capaian sasaran program Tahun 2018 sebesar 80% dihasilkan dari lima indikator
kinerja utama yaitu :
2.1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan di
Persidangan
Indikator kinerja utama persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan dengan realisasi sebesar 55% dari target 50%.
Dengan demikian capaian kinerja tahun 2018 mencapai 110%.
2.2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan Oleh
Aparat Penegak Hukum
Indikator kinerja utama persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH dengan realisasi sebesar 100% dari target 72%.
Dengan demikian capaian kinerja tahun 2018 mencapai 138,89%.
2.3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang Dimanfaatkan Oleh
K/L/P/K
Indikator kinerja utama persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K dengan realisasi sebesar 100% dari target 65%.
Dengan demikian capaian kinerja tahun 2018 mencapai 153,85%.
2.4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang Dimanfaatkan Oleh
K/L/P/K
Indikator kinerja utama persentase hasil audit penyesuaian harga yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K dengan realisasi sebesar 100% dari target 75%.
Dengan demikian capaian kinerja tahun 2018 mencapai 133,33%.
2.5 Persentase Hasil Audit Klaim yang Dimanfaatkan Oleh K/L/P/K
Indikator kinerja utama persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K dengan realisasi sebesar 0% dari target 75%. Dengan demikian
capaian kinerja tahun 2018 mencapai 0%.
Laporan Kinerja 2018
viii
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
3. Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional
Capaian sasaran program Tahun 2018 sebesar 0% dihasilkan dari satu indikator kinerja
utama yaitu :
3.1 Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan
Indikator kinerja utama persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan dengan realisasi sebesar 0% dari target 75%. Dengan demikian
capaian kinerja tahun 2018 mencapai 0%.
4. Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah dan Korporasi Dalam
Pencegahan Korupsi
Capaian sasaran program Tahun 2018 sebesar 100% dihasilkan dari satu indikator
kinerja utama yaitu :
4.1 Persentase K/L/P/K Yang Mengimplementasikan FCP (Termasuk FRA)
Indikator kinerja utama persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA) dengan realisasi sebesar 83,33% dari target 52%. Dengan
demikian capaian kinerja tahun 2018 mencapai 153,85%.
5. Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K dan Masyarakat Terhadap Korupsi
Capaian sasaran program Tahun 2018 sebesar 100% dihasilkan dari satu indikator
kinerja utama yaitu :
5.1 Persentase K/L/P/K Yang Mengimplementasikan FCP (Termasuk FRA)
Indikator kinerja utama persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA) dengan realisasi sebesar 100% dari target 65%. Dengan
demikian capaian kinerja tahun 2018 mencapai 153,85%.
6. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda
Capaian sasaran program Tahun 2018 sebesar 100% dihasilkan dari tiga indikator
kinerja utama yaitu :
6.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)
Indikator kinerja utama Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) dengan
realisasi sebesar 100% dari target 100%. Dengan demikian capaian kinerja
tahun 2018 mencapai 100%.
6.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
Indikator kinerja utama Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
dengan realisasi sebesar 94,74% dari target 73%. Dengan demikian capaian
Laporan Kinerja 2018
ix
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
kinerja tahun 2018 mencapai 129,78%.
6.3 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
Indikator kinerja utama Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
dengan realisasi sebesar 5,26% lebih kecil dari target 27%. Dengan demikian
capaian kinerja tahun 2018 mencapai 180,52%.
7. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
Capaian sasaran program Tahun 2018 sebesar 100% dihasilkan dari tiga indikator
kinerja utama yaitu :
7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
Indikator kinerja utama Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
dengan realisasi sebesar 100% dari target 100%. Dengan demikian capaian
kinerja tahun 2018 mencapai 100%.
7.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)
Indikator kinerja utama Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level
3) dengan realisasi sebesar 100% dari target 100%. Dengan demikian capaian
kinerja tahun 2018 mencapai 100%.
7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)
Indikator kinerja utama Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level
2) tidak ditargetkan dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018.
8. Meningkatnya Kualitas Pelayanan Dukungan Teknis Pengawasan BPKP
Sasaran ini dihitung dengan melaksanakan survei kepuasan layanan ketatausahaan
terhadap pihak-pihak yang melaksanakan kegiatan pengawasan di Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat. Survei kepuasan layanan ketatausahaan pada Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Barat menghasilkan nilai 7,91 pada skala likert dengan target
8 yang berarti capaian kinerja tahun 2018 mencapai 98,81%.
Tidak tercapainya 100% kinerja untuk sasaran program 2 “Meningkatnya efektivitas
hasil pengawasan keinvestigasian”, sasaran program 3 “Meningkatnya penyelesaian
hambatan pelaksanaan pembangunanan nasional” dan sasaran program 4 “Tersedianya
Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama” disebabkan tidak ada
permintaan terhadap jenis kegiatan pendukung capaian sasaran program, penugasan
masih dalam.proses mediasi dan kurang optimalnya penyelenggaraan cleaning service
terhadap kebersihan kantor.
Laporan Kinerja 2018
x
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Sehubungan dengan tidak tercapainya target sasaran program sebagaimana diuraikan
di atas, berarti dari 17 indikator program/kegiatan yang ditargetkan, terdapat 14
indikator yang mencapai target 100%, dengan hasil demikian didapatkan capaian
kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 sebesar 88,17.
Penyerapan dana sampai Tahun 2018 berdasarkan laporan realisasi anggaran bulan
Desember 2018 adalah sebesar Rp24.489.561.766,00 atau 98,37% dari Anggaran
sebesar Rp24.894.143.000,00. Selain menggunakan dana DIPA Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat, kegiatan yang mendukung pencapaian sasaran strategis tahun
2018 juga menggunakan dana K/L/P sebesar Rp,78.525.000,00 sehingga total
penggunaan dana tahun 2018 adalah sebesar Rp24.568.086.766,00.
1
Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada dasarnya merupakan
sistem manajemen berorientasi pada hasil yang merupakan salah satu instrumen untuk
menjadikan instansi pemerintah akuntabel, dapat beroperasi secara efisien, efektif dan
responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya; mewujudkan transparansi pada
instansi pemerintah; mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan
nasional; dan memelihara kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Hal ini
dimungkinkan karena dengan menerapkan SAKIP setiap instansi pemerintah harus
membuat Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan),
Perjanjian Kinerja (Performance Agreement) serta Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(Performance Accountability Report) yang secara sistematis akan mengarahkan instansi
pemerintah dalam pencapaian tujuannya, pelaksanaan tupoksinya sampai dengan
pertanggungjawaban atas hasil kinerjanya.
Penyusunan Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
dimaksudkan sebagai perwujudan kewajiban Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam
mencapai tujuan dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Kinerja Tahunan,
Perjanjian Kinerja Tahun 2018 dan juga Rencana Strategis tahun 2015-2019. Laporan ini
juga digunakan sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat di masa yang akan datang.
A. Tugas, Fungsi Dan Wewenang Organisasi
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat merupakan unit pelaksana BPKP di daerah,
sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep-06.00.00-
286/K/2001 tanggal 31 Mei 2001 dan terakhir telah diubah dengan Peraturan Kepala BPKP
Nomor 13 Tahun 2014, mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau
daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas
permintaan Kepala Daerah;
BAB I - PENDAHULUAN
Laporan Kinerja 2018
2
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
menyelenggarakan fungsi:
1. Penyiapan rencana dan program;
2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggasaan SPIP;
3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan
pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah;
4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/atau
lintas kementerian/lembaga/wilayah;
5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah kerjanya;
6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah;
7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;
8. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan negara/daerah, BUMN/BUMD,
dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;
9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya
terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan
pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan
pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas
kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku
kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara,
badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat
kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan,
dan pemberian bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian keuangan negara
serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah
lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian
mutu pengawasan; dan
Laporan Kinerja 2018
3
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
13. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
Gambar 1.1 – Wilayah Kerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP), mewajibkan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan
bupati/walikota melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan.
BPKP diamanahkan untuk melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara dan melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP, Presiden menerbitkan Inpres
Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan
Keandalan Penyelenggaraan Fungsi Pengawasan Intern dalam rangka Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat, sebagai berikut:
1. Mempercepat efektivitas penerapan sistem pengendalian intern pemerintah dalam
pengelolaan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional;
2. Mengintensifkan peran Aparat Pengendalian Intern Pemerintah dalam rangka
meningkatkan kualitas, transparansi, dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional serta meningkatkan upaya pencegahan
korupsi; dan
3. Melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan penerimaan negara/daerah serta
efisiensi dan efektivitas anggaran pengeluaran negara/daerah.
Laporan Kinerja 2018
4
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
B. Aspek Strategis Organisasi
Untuk melaksanakan tugas, fungsi, dan dalam rangka mengawal pencapaian target Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Pemerintah, Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat telah menyusun Rencana Strategis (renstra) Tahun 2015-2019.
Pengawasan pembangunan dan pembangunan pengawasan yang dilakukan oleh Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Barat diarahkan untuk mencapai sasaran terwujudnya kualitas
tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya. Kebijakan pengawasan BPKP
juga diarahkan untuk mencapai terwujudnya penguatan kebijakan sistem pengawasan
intern pemerintah, penguatan pengawasan terhadap kinerja pembangunan nasional,
kebijakan dalam penerapan pengawasan intern yang independen, profesional dan sinergis,
serta kebijakan penerapan sistem manajemen kinerja pembangunan nasional yang efisien
dan efektif. Arah kebijakan pengawasan BPKP secara rinci sebagai berikut:
1. Peningkatan kapabilitas pengawasan intern melalui peningkatan IA-CM (Internal Audit
Capability Model) APIP yang mampu mendorong pemantapan penerapan sistem
pengendalian intern kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi (KLPK)
dan mampu bersinergi dengan APIP lain dalam membangun tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance) dan dalam melakukan pengawasan keuangan
negara/daerah dan pembangunan nasional;
2. Penguatan pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan pengawasan sinergis bersama-sama
dengan APIP kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi untuk mengawal
pencapaian sasaran program pembangunan yang bersifat lintas bidang di RPJMN 2015-
2019;
3. Peningkatan ruang fiskal negara melalui pengawasan untuk meningkatkan penerimaan
negara/daerah; pengawasan untuk efisiensi pengeluaran negara/daerah; pengawasan
terhadap optimalisasi pemanfaatan aset negara/daerah; pengawasan pembiayaan
keuangan negara/daerah; dan pengawasan terhadap alokasi keuangan daerah (dana
transfer);
4. Pengamanan keuangan negara/daerah yang efektif melalui debottlenecking dan clearing
house; pengawasan represif untuk preventif serta pencegahan dan pemberantasan tindak
pidana korupsi.
Strategi pengawasan BPKP dalam kurun waktu 2015-2019 adalah memfokuskan pada
peningkatan kualitas hasil pengawasan terhadap isu-isu strategis melalui penguatan SPIP,
penguatan kapasitas APIP, dan penguatan kapasitas sumber daya manusia BPKP. Sebagai
program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, secara lebih spesifik strategi
Laporan Kinerja 2018
5
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
tersebut tertuang dalam empat butir strategi (fokus dan sinergis).
1. Peningkatan kapasitas pengawasan intern yang mendukung sinergi pengawasan
program pemerintah dan mendukung penguatan penyelenggaraan SPIP;
2. Pemfokusan pengawasan intern pada isu strategis atau program pembangunan nasional
bersifat lintas bidang dalam RPJMN 2015-2019, termasuk di dalamnya menguatkan
sistem pengendalian intern program lintas;
3. Pengawasan terhadap optimalisasi penerimaan negara/daerah; dan
4. Pengamanan keuangan/aset negara/daerah termasuk pencegahan dan pemberantasan
tindak pidana korupsi.
C. Kegiatan dan Produk Organisasi
Sejalan dengan upaya untuk mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik
(good governance), meningkatnya pelayanan publik, dan terwujudnya iklim yang
mencegah KKN, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat melaksanakan kegiatan
pengawasan sebagai berikut:
1. Pendampingan Penerapan Aplikasi SIMDA;
2. Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah;
3. Pendampingan Penerapan SPIP;
4. Pendampingan Penyusunan LAKIP Pemerintah Daerah;
5. Pendampingan Optimalisasi Penerimaan Daerah (OPAD);
6. Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah;
7. Pendampingan Peningkatan Tata Kelola Badan Usaha Milik Daerah;
a. Sosialisasi, Asistensi dan Assessment Penerapan Good Corporate Governance
pada BUMD.
b. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Berbasis Komputer pada
PDAM.
8. Penyiapan Administrasi RSUD menjadi Badan Layanan Umum;
9. Pengawasan terhadap BUMD;
10. Pencegahan KKN;
a. Sosialisasi Program Anti Korupsi pada Suatu Organisasi;
b. Pengkajian Peraturan Perundang-undangan yang Bernuansa KKN;
11. Bantuan kepada Aparat Penegak Hukum;
a. Audit Investigasi.
b. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara.
c. Pemberian Keterangan Ahli.
12. Pelatihan dan Reviu Proses Pengadaan Barang/Jasa;
13. Pendampingan Penyusunan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Hasil
Pengawasan (SIM-HP);
14. Sosialisasi Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi dan Pengawasan;
a. Sosialisasi Pendidikan dengan Kurikulum Khusus di Bidang Akuntansi dan Keuangan Daerah.
Laporan Kinerja 2018
6
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
b. Sosialisasi Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor Tingkat Trampil dan Tingkat Ahli.
c. Sosialisasi Diklat Teknis Substansi Bagi Auditor dan Pegawai Lainnya.
15. Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA);
16. Peningkatan Kapabilitas APIP.
D. Struktur Organisasi
Dalam rangka menjalankan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Barat memiliki struktur organisasi sebagaimana yang diilustrasikan pada gambar 1.1.
berikut:
Gambar 1.2 - Struktur Organisasi Perwakilann BPKP Provinsi Sumatera Barat
Laporan Kinerja 2018
7
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Jumlah sumber daya manusia (SDM) yang mendukung pencapaian kinerja Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Barat sebanyak 133 orang. Pengelompokan SDM berdasarkan
jabatan dan masa kerjanya disajikan pada gambar 1.2 berikut:
Tabel 1.1
Pengelompokan SDM Berdasarkan Jabatan dan Masa Kerja Per 31 Desember 2018
E. Sistematika Penyajian
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 melaporkan
capaian kinerja selama tahun 2018. Capaian kinerja 2018 dinilai berdasarkan Perjanjian
Kinerja Tahun 2018 sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Perjanjian Kinerja
merupakan penjabaran Renstra BPKP Tahun 2015-2019.
Analisis atas capaian kinerja terhadap rencana kinerja tahun 2018 memungkinkan
dilakukannya identifikasi atas sejumlah celah kinerja (performance gap) sebagai masukan
bagi perbaikan kinerja di masa datang. Dengan pola pikir seperti, sistematika penyajian
Laporan Kinerja BPKP tahun 2018 dapat diilustrasikan dalam gambar 1.3.
Arsiparis Pranata Komputer Analis Kepegawaian
> 10 Tahun 0 0 0 0 1
6 s.d 10 tahun 1 1 2 0 3
0 s.d 5 Tahun 4 3 0 1 6
5 4 2 1 10 31
JABATAN
MASA
DINASFUNGSIONAL TERTENTU LAINNYA
FUNGSIONAL
UMUMTHLSTRUKTURAL
Korwas Madya Muda Pertama PenyeliaPelaksana
LanjutanPelaksana
> 10 Tahun 0 0 0 0 1 0 0
6 s.d 10 tahun 1 2 1 0 0 0 0
0 s.d 5 Tahun 4 14 10 27 9 6 5
5 16 11 27 10 6 5
JABATAN
MASA
DINASFUNGSIONAL AUDITOR
Laporan Kinerja 2018
8
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Gambar 1.3
Sistematika Penyajian Laporan Kinerja BPKP Perwakilan Sumatera Barat Tahun 2018
9
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
A. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 2015-2019
1. Pernyataan Visi
Visi, misi dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat merupakan gambaran
besar tentang tekad Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat pada tahun 2019 dan
setelahnya. Bersama-sama dengan sasaran strategis, visi misi dan tujuan tersebut
diharapkan dapat menggerakkan penggunaan seluruh sumber daya pengawasan
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat ke satu arah yang sama, yaitu Visi
Pembangunan Nasional 20152019: “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri
dan Berkepribadian Berdasarkan Gotong Royong”.
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis, termasuk mandat berdasarkan Pasal 54
Ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, BPKP menegaskan jati dirinya
sebagai Auditor Presiden. Konsekuensi sebagai Auditor Presiden, BPKP dituntut untuk
dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Presiden berdasarkan hasil
pengawasan yang dilakukan dan solusi atas permasalahan yang dihadapi pemerintah,
sehingga mampu membantu pemerintah mewujudkan tata kelola pemerintahan yang
baik, bersih dan akuntabel. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam
pernyataan visi BPKP yang kemudian diadaptasi menjadi visi Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat, sebagai berikut:
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun
2015-2019 sebagaimana amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), bahwa setiap instansi wajib menyusun
Rencana Strategis (Renstra) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program,
dan kegiatan pembangunan pengawasan dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan bersifat indikatif.
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk
Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional di Wilayah Sumatera Barat”
BAB II – PERENCANAAN KINERJA
Laporan Kinerja 2018
10
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Barat ini telah konsisten dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi
visi pembangunan nasional.
Pernyataan visi juga merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh
segenap jajaran Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat. Sebagai penjabaran dari
visi tersebut, ditetapkanlah misi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat.
2. Pernyataan Misi
Misi merupakan menjabarkan lebih lanjut visi dan berisi pernyataan tentang apa yang
akan dilakukan untuk mencapai visi. Perumusan misi mengacu kepada tugas dan
kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Berdasarkan Keputusan Kepala BPKP
Nomor: KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Perwakilan BPKP, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat mempunyai tugas:
1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan/atau
daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;
3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas
permintaan Kepala Daerah;
4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Peperintah
(SPIP) pada wilayah kerjanya; dan
5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan
keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Tugas tersebut dijabarkan lebih lanjut dengan pencapaian tiga misi Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat, yaitu:
a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan
dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Barat;
b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di
Wilayah Sumatera Barat; dan
c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten di Wilayah Sumatera Barat.
Laporan Kinerja 2018
11
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Penjelasan masing-masing misi, adalah:
Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas
dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan”, sedangkan manfaatnya adalah “mendukung tata kelola pemerintahan
dan korporasi yang bersih dan efektif”.
Tugas Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
mengandung makna bahwa:
1) Akuntabilitas
Bahwa prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon
pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan stakeholder lainnya tentang pelaksanaan
mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara
pemerintahan.
Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014,
serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan,
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat selain menjadi kepanjangan tangan
BPKP Pusat dengan mitra kerja Menteri dan Kepala Kementerian, Lembaga,
Pemerintah Daerah, Korporasi (K/L/P/K) juga dengan seluruh Kepala K/L/P/K di
wilayah Provinsi Sumatera Barat melalui jasa assurance, jasa consultancy.
2) Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Bahwa sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden, BPKP
melaksanakan fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan. Dalam periode sebelumnya fokus pengawasannya
banyak diarahkan pada aspek pengelolaan keuangan antara lain meliputi: pelaporan
keuangan, kebijakan fiskal, kebijakan alokasi atau transfer daerah, maka pada
periode 2015 2019, sesuai misi ini, sasaran program pengawasan intern BPKP
termasuk mengawal dan mendorong bagaimana program pembangunan nasional
dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien.
MISI 1 Menyelenggarakan Pengawasan Intern Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi
yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Barat
Laporan Kinerja 2018
12
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
3) Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah
Bahwa dalam hal pengelolaan keuangan, pengawasan intern BPKP akan berupaya
meningkatkan kualitas akuntabilitas Presiden sebagai pemegang kekuasaan
pemerintahan tertinggi di bidang keuangan dan atau Menteri Keuangan selaku
Bendahara Umum Negara. Dalam hal pengawasan intern atas kualitas pelaporan,
BPKP mendorong mitra kerjanya untuk memenuhi persyaratan minimal kualitas
laporan keuangan (LK) yang direpresentasikan oleh opini WTP dari audit BPK atas
LK K/L/P/K. Kegiatan pengawasan intern ini akan diarahkan bagi K/L/P/K yang
LK-nya belum mendapatkan opini WTP dari BPK.
Kegiatan pengawasan atas pengelolaan keuangan negara/daerah ini akan mencakup
antara lain kebijakan: (a) Pengawasan terhadap Peningkatan Penerimaan
Negara/Daerah untuk meningkatkan ruang fiskal, (b) Kebijakan Alokasi Anggaran
(transfer) daerah, (c) Perencanaan dan Pelaksanaan Pemanfaatan Aset dan
Kekayaan Negara/Daerah, (d) Pengelolaan Hutang, (e) Pengelolaan Subsidi, dan (f)
Pengelolaan Korporasi.
4) Pengelolaan Pembangunan Nasional
Bahwa terkait dengan pembangunan nasional, pengawasan intern dilakukan secara
menyeluruh mengikuti tahapan pengelolaan keuangan negara, namun terfokus pada
implementasi strategi pembangunan nasional. Strategi pembangunan nasional
membedakan tiga dimensi pembangunan, yaitu: (1) dimensi pembangunan manusia
yang sifatnya wajib; (2) dimensi pembangunan sektor unggulan yang sifatnya
prioritas; dan (3) dimensi pemerataan dan kewilayahan.
Manfaat Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif
mengandung makna bahwa: Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah
yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern BPKP
diarahkan untuk memastikan bahwa governance process dalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara partisipatif, akuntabel, transparan
dan efektif. Di samping itu, terdapat struktur organisasi dan mekanisme yang
melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan
pemerintah dan pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang
cukup terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan serta
laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui sejauh mana
Laporan Kinerja 2018
13
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
tujuan pemerintahan dan pembangunan tercapai. Dengan kerangka transparansi
tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk menjelaskan capaian targetnya dan
menjelaskan jika terjadi kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan keuangan dan
pembangunan atau menjelaskan ukuran pencapaian efektivitas pencapaian tujuan
dimaksud. Dengan menjaga partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas
tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan
efektif.
Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka
mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan pembangunan,
dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai
bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang
handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP
tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.
Pada periode 2015–2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk
meningkatkan maturitas SPIP di tingkat K/L/P/K bahkan hingga tingkat program
(prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP K/L/P/K memang bukan
tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing K/L/P/K. BPKP sebagai
pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP diarahkan
untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas penyusunan
pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di
seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen K/L/P/K. Hal tersebut dilakukan
dengan membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko oleh semua personel dan
pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan
prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap
konsistensi kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai SOP diharapkan menyadarkan
personel dan pimpinan akan pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan, yang
pada akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP secara keseluruhan
di K/L/P/K.
MISI 2 Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di
Wilayah Sumatera Barat
Laporan Kinerja 2018
14
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung dengan
misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan
pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih
dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik antara keduanya. Misi 1
menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk penyelenggaraan fungsi
pengawasan keuangan dan pembangunan (pengawasan fungsional), sedangkan misi 2
menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk membangun sistem
pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern.
Menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota bertanggungjawab atas
efektivitas penyelenggaraan SPI di lingkungan masing-masing. Untuk memperkuat dan
menunjang efektivitas SPI, dilakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas
dan fungsi instansi pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara oleh Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang terdiri dari BPKP, Itjen Departemen,
Inspektorat Provinsi, Inspektorat Kabupaten/Kota.
Selain itu, untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan
penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI oleh BPKP diamanatkan
dalam pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008 yang mencakup:
a. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP;
b. Sosialisasi SPIP;
c. Pendidikan dan pelatihan SPIP;
d. Pembimbingan dan konsultansi SPIP; dan
e. Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah.
Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap
pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan
pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan
budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali
ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern
pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat
pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
Misi 3 Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten di Wilayah Sumatera Barat
Laporan Kinerja 2018
15
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya, tugas dan
fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai dengan PP 60
Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP
diarahkan untuk peningkatan kapasitas organisasi APIP maupun peningkatan
kompetensi auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan
enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam organisasi; (b) pola
pengembangan auditor APIP; (c) praktik profesionalisme pengawasan intern; (d)
eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan Inspektur dengan
pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP
termasuk kualitas independensi APIP
Penjabaran misi ini merupakan bentuk tanggung jawab dan peran serta BPKP sebagai
bagian dari APIP dalam mengembangkan sistem pengawasan nasional secara terpadu.
Pengembangan sistem pengawasan nasional tentunya dilakukan bersama-sama, baik
dengan BPK, Inspektorat Jenderal Departemen, Unit Pengawasan LPND, Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satuan Pengawasan Intern (SPI) BUMN/BUMD/BUL
maupun dengan Instansi Pemerintah lainnya yang mengkoordinasikan kegiatan
pengawasan seperti Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Departemen
Dalam Negeri, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan.
3. Tujuan dan Sasaran
Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang, berorientasi pada
operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai
dengan lima tahun.
Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
menetapkan empat tujuan, yaitu:
a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Barat;
b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(SPIP) di Wilayah Sumatera Barat;
c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan
Kompeten di Wilayah Sumatera Barat; dan
d. Terselenggaranya Dukungan Teknis Pengawasan BPKP di Wilayah Sumatera
Barat.
Laporan Kinerja 2018
16
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Sasaran strategis dalam rumusan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
tahun 2015-2019 merupakan indikator pencapaian tujuan strategis.
Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dari tujuan dan
mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan, yaitu ;
a. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan
Nasional;
b. Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Kementerian, Lembaga,
Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional;
dan
c. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian,
Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi.
Sasaran program merupakan ukuran kinerja utama pencapaian dan mencerminkan
berfungsinya outcome dari semua program dan kegiatan yang ditetapkan, yaitu :
Tabel 2.1 – Sasaran Program & Sasaran Kegiatan
No Sasaran Program No Sasaran Kegiatan
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
1 Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di Perwakilan
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
2 Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di Perwakilan
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
3 Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di Perwakilan
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
4 Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
5 Tersedianya informasi hasil pengawasan Asian Games XVIII
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
7 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP perwakilan
8 Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
8 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
Laporan Kinerja 2018
17
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
4. Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama (IKU) Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat mengacu
pada Peraturan Kepala BPKP Nomor 9 Tahun 2016 tentang Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan BPKP Tahun 2015-2019.
Indikator-indikator kinerja utama sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.1.
Tabel 2.2 - Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
No Indikator Kinerja Utama Tujuan 1: Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Sumatera Barat
Sasaran Program 1 : Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan
pengelolaan keuangan negara/korporasi
1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
2 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik *)
3 Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A *)
4 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
5 Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
Sasaran Program 2 : Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
6 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
7 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
8 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
9 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
10 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Sasaran Program 3 : Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional
11 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
Sasaran Program 4 : Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan
korporasi dalam pencegahan korupsi
12 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
Sasaran Program 5 : Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi
13 Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
Tujuan 2: Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah (SPIP) di Wilayah Sumatera Barat
Sasaran Program 6: Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda
14 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)
15 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
16 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
Laporan Kinerja 2018
18
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
No Indikator Kinerja Utama Tujuan 3: Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang
Profesional dan Kompeten di Wilayah Sumatera Barat
Sasaran Program 3: Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
17 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
18 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
19 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)
Tujuan 4: Terselenggaranya Dukungan Teknis Pengawasan BPKP di Wilayah
Sumatera Barat
Sasaran Program 4: Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan
Sekretariat Utama
20 Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
5. Program Dan Kegiatan
Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran program diatas, Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat dalam Tahun 2018 melaksanakan kegiatan, sebagaimana
disajikan dalam tabel 2.2:
Tabel 2.2 - Program dan Kegiatan Tahun 2018
Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di perwakilan
1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan
Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di perwakilan
2 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan
Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di perwakilan 3 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan
Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional 4 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan
Tersedianya informasi hasil pengawasan Asian Games XVIII 5 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Asian Games BPKP Perwakilan
Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan
6 LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP perwakilan
7 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam
mencapai kepuasan layanan
8 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
B. Perjanjian Kinerja 2018
Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui
pengukuran pencapaian sasaran strategis/sasaran program, dalam hal ini pengukuran
indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran program di Tahun 2018,
disusun perjanjian kinerja. Sebagai dokumen perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan
untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen perjanjian kinerja memuat pernyataan
Laporan Kinerja 2018
19
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran program dan indikator kinerja utama
organisasi beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari
pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap
sasaran program sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome.
Tahun 2018, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra. Perjanjian kinerja yang
memuat 20 (dua puluh) indikator kinerja utama/program yang digunakan untuk mengukur
tercapainya delapan sasaran program sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.3.
Tabel 2.3 - Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 (Outcome)
No Indikator Kinerja Utama/Program Satuan Target Sasaran Program 1: Perbaikan pengelolaan program prioritas
nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan % 60
2 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik % 0
3 Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya
berpredikat minimal A (baik)
% 0
4 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dari BUMD yang dievaluasi
% 55
5 Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik
dari BLUD yang dievaluasi
% 55
Sasaran Program 2: Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
6 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 50
7 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 72
8 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65
9 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75
10 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75
Sasaran Program 3: Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional
11 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan % 75
Sasaran Program 4: Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi
dalam pencegahan korupsi
12 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA)
% 52
Sasaran Program 5 : Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi 13 Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 65
Sasaran Program 6 : Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi
Laporan Kinerja 2018
20
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
No Indikator Kinerja Utama/Program Satuan Target 14 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) % 100
15 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3) % 73
16 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2) % 27
Sasaran Program 7 : Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda 17 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 100
18 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3) % 100
19 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2) % 0
Sasaran Program 8: Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan
Sekretariat Utama
20 Persepsi Kepuasan Layanan ketatausahaan (skala likert 1 –
10)
Likert
1-10
8
Selain indikator kinerja program (outcome) tersebut di atas, pada tahun 2018 juga telah
dibuat Perjanjian Kinerja yang memuat indikator kinerja kegiatan (output) sebagaimana
disajikan dalam Tabel 2.4.
Tabel 2.4 - Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018 (Output)
No Indikator Kinerja Utama/Kegiatan Satuan Target Sasaran Kegiatan 1 : Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di
perwakilan
1 Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan Laporan 55
Sasaran Kegiatan 2 : Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di
perwakilan
2 Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan Laporan 15
Sasaran Kegiatan 3 : Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di
perwakilan
3 Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan Laporan 3
Sasaran Kegiatan 4 : Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
4 Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan Laporan 100
Sasaran Kegiatan 5 : Tersedianya informasi hasil pengawasan Asian Games XVIII
5 Laporan Hasil Pengawasan Asian Games BPKP Perwakilan
Laporan 0
Sasaran Kegiatan 6 : Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan
6 Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan Laporan 27
Sasaran Kegiatan 7 : Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP
perwakilan
7 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
Laporan 37
Sasaran Kegiatan 8 : Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas
teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
8 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 59
Laporan Kinerja 2018
21
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 21
A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pengukuran capaian kinerja Tahun 2018 merupakan bagian dari penyelenggaraan
akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat. Pengukuran
dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan Tahun 2018 dan membandingkannya
dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2018. Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Barat menyempurnakan rumusan sasaran program dengan
memilih Indikator Kinerja Utama (IKU) yang dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat, dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran program
secara langsung dengan mengacu pada indikator capaian program BPKP Pusat.
Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan realisasi dengan target kinerja
yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja tahun 2018. Rumus yang
digunakan untuk menghitung persentase pencapaian target indikator kinerja terdiri dari
dua jenis, yaitu:
1. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin baik
Capaian = Realisasi
x 100%
Target
2. Semakin tinggi realisasi, capaian kinerjanya semakin buruk
Capaian = 2 x Target - Realisasi
x 100%
Target
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian setiap indikator
kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang mendukung keberhasilan dan kendala yang
menghambat pencapaian target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan
pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang.
BAB III - AKUNTABILITAS KINERJA
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 22
Pengukuran pencapaian sasaran program, dihitung berdasarkan jumlah IKU yang
tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan yang ditetapkan (outcome). Hal ini
dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran program
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat.
Capaian Sasaran Program
= Jumlah IKU yang tercapai
x 100% Jumlah IKU dominan yang ditetapkan (outcome)
Capaian atas IKU yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran program secara
ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran program sebagaimana dalam Tabel 3.1
berikut:
Tabel 3.1 – Capaian Sasaran Program Tahun 2018
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN
Sasaran Program 1 : Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional Dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi 1. Persentase Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan % 60,00 65,68 109,47
2. Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik
% N/A N/A N/A
3. Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
% N/A N/A N/A
4. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
% 55,00 58,82 106,95
5. Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
% 55,00 66,67 121,22
Sasaran Program 2 : Meningkatnya Efektivitas Hasil Pengawasan Keinvestigasian 6. Persentase hasil pengawasan
keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
% 50,00 55,00 110,00
7. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
% 72,00 100,00 138,89
8. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 65,00 100,00 153,85
9. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75,00 100,00 133,33
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 23
No INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TARGET REALISASI % CAPAIAN
10. Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
% 75,00 0,00 0,00
Sasaran Program 3: Meningkatnya Penyelesaian Hambatan Pelaksanaan Pembangunan Nasional 11. Persentase penyelesaian hambatan
kelancaran pembangunan % 75,00 0,00 0,00
Sasaran Program 4: Meningkatnya Kualitas Tata Kelola Pemerintah Dan Korporasi Dalam Pencegahan Korupsi 12. Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
% 52,00
83,33 160,25
Sasaran Program 5: Meningkatnya Kepedulian K/L/P/K Dan Masyarakat Terhadap Korupsi 13. Persentase Komunitas Pembelajar
Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
% 65,00
100,00 153,85
Sasaran Program 6: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP Pemda/Korporasi
14. Persentase Pemerintah Provinsi dengan Maturitas SPIP Level 3
% 100 100,00 100,00
15. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 3
% 73,00 94,74 129,78
16. Persentase Pemerintah Kabupaten/Kota dengan Maturitas SPIP Level 2
% 27,00 5,26 180,52
Sasaran Program 7: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
17. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
% 100,00 100,00 100,00
18. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)
% 100,00 100,00 100,00
19. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)
% N/A N/A N/A
Sasaran Program 8: Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
20. Persepsi kepuasan layanan Bagian Tata Usaha
Skala Likert
8,00 7,91 98,88
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran program berserta realisasi
anggarannya sebagaimana disajikan dalam Lampiran 1.
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 24
ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran program,
khususnya terhadap IKU dominan pada tiap-tiap sasaran program. Analisis juga
dilakukan terhadap indikator yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja
sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran program.
Analisis tentang delapan sasaran program yang ditetapkan oleh BPKP sebagai alat
untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut:
Meningkatnya pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan
negara/korporasi merupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebagai
perwujudan fungsi assurance. Capaian sasaran program ini diukur dengan
membandingkan antara jumlah rekomendasi yang diberikan dengan jumlah
rekomendasi yang telah ditindaklanjuti. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam
pencapaian sasaran ini adalah pendekatan intensif kepada mitra kerja yang
memungkinkan mitra kerja untuk sesegera mungkin menindaklanjuti seluruh
rekomendasi yang telah diberikan berdasarkan hasil pemeriksaan sepanjang tahun
2018.
Sasaran program “perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan
keuangan negara/korporasi” diindikasikan oleh capaian tiga IKU yang terkait langsung
dengan kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan program
prioritas nasional.
Capaian tiga indikator kinerja utama sasaran program 1 di tahun 2018 disajikan dalam
gambar 3.1 di bawah ini :
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 25
Gambar 3.1 - Capaian Sasaran Program 1
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa dari tiga IKU yang mengindikasikan sasaran
program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan
Keuangan Negara/Korporasi”, seluruhnya memiliki nilai capaian outcome diatas 100%.
Dengan demikian nilai capaian sasaran strategis “Perbaikan Pengelolaan Program
Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” adalah sebesar 100%.
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 26
Capaian Sasaran Program Perbaikan
Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan
Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi =
3
X 100% = 100% 3
Uraian masing-masing capaian IKU sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program
Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara/Korporasi” ini adalah:
Sasaran Program 1 IKU 1
Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
Sesuai amanah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 192 tahun 2014, BPKP diberi tugas
mengkoordinasikan penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas
keuangan negara maupun daerah dan pembangunan nasional bersama dengan aparat
pengawasan intern pemerintah (APIP) lainnya. Untuk memenuhi tugas tersebut,
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat telah melaksanakan berbagai macam
kegiatan pengawasan dalam bentuk audit, evaluasi, monitoring dan verifikasi terhadap
program prioritas pembangunan nasional yang dilaksanakan di wilayah Provinsi
Sumatera Barat.
Realisasi IKU Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
=
Rekomendasi hasil pengawasan tahun 2018 yang TL di tahun 2018
(kejadian) X 100%
Rekomendasi hasil pengawasan yang terbit di
tahun 2018 (kejadian)
Realisasi IKU “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan” tahun 2018
adalah sebesar 65,68% atau 109,47% dari target sebesar 60%, dengan perhitungan 155
rekomendasi telah ditindaklanjuti dari 236 rekomendasi yang diberikan.
Tingginya realisasi IKU “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan”
disebabkan oleh tingginya komitmen mitra kerja untuk menindaklanjuti rekomendasi
sesegera mungkin.
Realisasi IKU “Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan” tahun 2018
sebesar 65,58% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 56,25%
menunjukkan adanya kenaikan. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 27
pada tahun 2019 sebesar 70%, maka realisasi IKU tahun 2018 telah mencapai 93,83%.
Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun ini telah menuju pencapaian tahun 2019.
Sasaran Program 1 IKU 4
Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
Realisasi IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dievaluasi” tahun 2018 adalah sebesar 58,82% atau 106,95% dari target
sebesar 55%, dengan perhitungan sepuluh BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat
Baik dibandingkan dengan 17 BUMD yang dibina.
Realisasi IKU Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
=
BUMD Kinerja minimal Sehat tahun 2018
X 100% BUMD dievaluasi tahun
2018
Tingginya realisasi IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik
dari BUMD yang dievaluasi” disebabkan peningkatan laba pada empat PDAM dan
meningkatnya cakupan pelayanan teknis pada 12 PDAM.
Alternatif solusi yang telah dilakukan untuk meningkatkan cakupan pelayanan adalah
melalui perbaikan jaringan distribusi dan penambahan sambungan baru yang berasal
dari program Hibah Air Minum APBN Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
APBN.
Realisasi IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari
BUMD yang dibina” tahun 2018 sebesar 58,82%, jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar 17,65% menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Jika
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 56%, maka
realisasi IKU tahun 2018 telah mencapai 105,04%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
tahun ini telah berada pada jalur yang tepat untuk menuju pencapaian tahun 2019.
Sasaran Program 1 IKU 5
Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
Realisasi IKU “Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD
yang dievaluasi” tahun 2018 adalah sebesar 66,67% atau 121,22% dari target sebesar
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 28
55%, dengan perhitungan dua BLUD yang kinerjanya minimal berpredikat Baik
dibandingkan dengan tiga BLUD yang dievaluasi.
Realisasi IKU Persentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
=
BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik tahun
2018 X 100%
BLUD yang dievaluasi tahun 2018
Tingginya realisasi IKU “Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik
dari BLUD yang dievaluasi” disebabkan adanya perbaikan terkait mutu pelayanan yang
diberikan BLUD kepada masyarakat sehingga terjadi peningkatan skor terutama
terhadap aspek “Mutu dan Manfaat kepada Masyarakat”.
Realisasi IKU “Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD
yang dievaluasi” tahun 2018 sebesar 66,67%, jika dibandingkan dengan tahun
sebelumnya sebesar 0% menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Jika
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 62%, maka
realisasi IKU tahun 2018 mencapai 107,53%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun
ini telah berada pada jalur yang tepat untuk menuju pencapaian tahun 2019.
Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka
panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi
dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”.
Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah merancang enam strategi yaitu:
1) Pencegahan tindak pidana korupsi;
2) Penegakan hukum atas tindak pidana korupsi;
3) Harmonisasi peraturan perundang-undangan;
4) Kerja sama internasional dan penyelamatan aset hasil tipikor;
5) Pendidikan dan budaya anti korupsi; serta
6) Mekanisme pelaporan pelaksanaan pemberantasan korupsi.
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 29
Sasaran program “Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian”
diindikasikan oleh capaian lima IKU yang terkait langsung dengan strategi pemerintah
di atas, tepatnya strategi penegakkan hukum. Terkait dengan penegakan hukum atas
tindak pidana korupsi, BPKP telah melakukan audit investigasi, audit perhitungan
kerugian keuangan negara serta sebagai pemberi keterangan ahli pada kasus tindak
pidana korupsi.
Capaian lima indikator kinerja utama sasaran program 2 di tahun 2018 disajikan dalam
gambar 3.2 di bawah ini :
Gambar 3.2 - Capaian Sasaran Program 2
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa dari lima IKU yang mengindikasikan
sasaran program “Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian”, hanya
empat yang memiliki nilai capaian outcome 100% atau lebih. Dengan demikian nilai
capaian sasaran strategis “Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian”
adalah sebesar 80%.
Capaian Sasaran Program Meningkatnya
efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian =
4
X 100% = 80% 5
Uraian masing-masing capaian IKU sasaran program “Meningkatnya efektivitas hasil
pengawasan keinvestigasian” ini adalah:
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 30
Sasaran Program 2 IKU 1
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan” tahun 2018 adalah sebesar 55% atau 110% dari target sebesar 50%,
dengan perhitungan 11 laporan Pemberian Keterangan Ahli yang terbit pada tahun 2018
dibandingkan dengan 20 laporan hasil Perhitungan Kerugian Keuangan Negara atau
laporan Pengumpulan dan Evaluasi Bukti Dokumen elektronik yang terbit dalam tiga
tahun terakhir.
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
=
PKA di sidang pengadilan tahun 2018
X 100% LHAI + LHPKKN tiga
tahun terakhir
Tingginya realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan di persidangan” disebabkan oleh komunikasi yang terus terjalin dengan
mitra kerja walaupun setelah selesainya penugasan.
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di
persidangan” tahun 2018 sebesar 55%, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
sebesar 56% menunjukkan adanya penurunan walaupun persentasenya sangat kecil.
Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 60%,
maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 91,67%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja
tahun ini telah menuju pencapaian tahun 2019.
Sasaran Program 2 IKU 2
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau 138,89% dari target sebesar 72%, dengan
perhitungan satu laporan Audit Investigasi yang dimanfaatkan oleh APH pada tahun
2018 yaitu Audit Investigasi atas Dugaan TPK Pekerjaan Pembangunan Kawasan
Transmigrasi (P2KTrans) Kecamatan Kapur IX oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun Anggaran 2012 dan 2013.
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 31
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
=
LHAI yang ditindaklanjuti/dimanfaatkan
APH pada tahun 2018 X 100%
LHAI yang terbit pada tahun 2018
Tingginya realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh APH” disebabkan oleh koordinasi yang baik dengan mitra kerja
terutama para aparat penegak hukum.
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
APH” tahun 2018 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2017. Jika dibandingkan
dengan target akhir periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 75%, maka realisasi IKU
tahun 2018 mencapai 133,33%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun ini telah
berada pada jalur yang tepat untuk menuju pencapaian tahun 2019.
Sasaran Program 2 IKU 3
Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau 153,85% dari target sebesar 65%
dengan perhitungan lima laporan Evaluasi atas Inpres 10 Tahun 2016 tentang Aksi
Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2016 dan 2017.
Realisasi IKU Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
=
LHP keinvestigasian (LHAI) + LHP atas Current Issues + LHP dalam rangka
pemberian rekomendasi strategis (RS)
X 100%
LHP Keinvestigasian yang terbit pada tahun 2018
Tingginya realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K” disebabkan oleh koordinasi yang baik dengan mitra kerja
terutama para aparat penegak hukum.
Realisasi IKU “Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” tahun 2018 sebesar 100%, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
sebesar 0% menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Jika dibandingkan
dengan target akhir periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 70%, maka realisasi IKU
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 32
tahun 2018 mencapai 142,86%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun ini telah
berada pada jalur yang tepat untuk menuju pencapaian tahun 2019.
Sasaran Program 2 IKU 4
Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Realisasi IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” tahun 2018 adalah sebesar 100% atau 133,33% dari target sebesar 75%
dengan perhitungan dua laporan hasil audit penyesuaian harga WINRIP Pekerjaan
Paket 07 (Inderapura-Tapan) dan Paket 20 (Lubuk Alung-Sicincin)
Realisasi IKU Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
=
LHA penyesuaian harga yang ditindaklanjuti tahun
2018 X 100%
LHA penyesuaian harga pada tahun 2018
Tingginya realisasi IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan
oleh K/L/P/K” disebabkan oleh koordinasi yang baik dengan mitra kerja terutama para
aparat penegak hukum.
Realisasi IKU “Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” tahun 2018 sebesar 100%, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya
sebelumnya 0% menujukkan adanya peningkatan yang signifikan. Jika dibandingkan
dengan target akhir periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 80%, maka realisasi IKU
tahun 2018 mencapai 125%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun ini telah berada
pada jalur yang tepat untuk menuju pencapaian tahun 2019.
Sasaran Program 2 IKU 5
Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
Realisasi IKU “Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K” tahun
2018 adalah sebesar 0% atau 0% dari target sebesar 75%.
Realisasi IKU Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
=
LHA klaim yang ditindaklanjuti pada tahun
2018 X 100%
LHA klaim pada tahun 2018
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 33
Tidak adanya realisasi IKU “Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh
K/L/P/K” disebabkan oleh tidak adanya permintaan audit klaim di tahun 2018 dari
K/L/P/K.
Realisasi IKU “Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K” sebesar
0% sama realisasi tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan target akhir periode
Renstra pada tahun 2019 sebesar 80%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 0%.
Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan usaha yang lebih keras untuk mencapai target
tahun 2019.
Pelaksanaan pembangunan yang gencar dilaksanakan pemerintah di seluruh penjuru
Indonesia membutuhkan dukungan dari segala pihak termasuk masyarakat dan pihak
swasta agar menghasilkan suatu nilai tambah berupa manfaat atau dampak yang
diharapkan. Akan tetapi tidak dapat dipungkiri terjadi kondisi dimana proses
pembangunan tidak dapat mencapai keluaran (output), hasil (outcome) dan manfaat
(benefit) yang telah ditetapkan karena adanya masalah yang tidak dapat diselesaikan
dengan menggunakan kewenangan para pihak terkait. BPKP dalam kondisi ini dapat
melaksanakan suatu evaluasi secara independen dan obyektif terhadap hambatan
kelancaran pembangunan untuk mendapatkan alternatif penyelesaian (Alternative
Dispute Resolution) sesuai ketentuan yang berlaku melalui proses mediasi sehingga
pembangunan dapat berjalan kembali sesuai dengan tujuan.
Sasaran program “Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan
nasional” diindikasikan oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase penyelesaian
hambatan kelancaran pembangunan”. Capaian indikator kinerja utama sasaran program
3 di tahun 2018 disajikan dalam gambar 3.3 di bawah ini :
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 34
Gambar 3.3 - Capaian Sasaran Program 3
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa meski hanya satu IKU yang
mengindikasikan sasaran program “Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional”, namun tidak memiliki capaian outcome 100%. Dengan
demikian nilai capaian sasaran strategis “Meningkatnya penyelesaian hambatan
pelaksanaan pembangunan nasional” adalah 0%.
Capaian Sasaran Program Meningkatnya
penyelesaian hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional =
0
X 100% = 0% 1
Uraian capaian IKU sasaran program “Meningkatnya penyelesaian hambatan
pelaksanaan pembangunan nasional” ini adalah:
Sasaran Program 3 IKU 1
Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
Realisasi IKU “Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan” tahun
2018 adalah sebesar 0% atau 0% dari target sebesar 75%, dengan perhitungan 0 laporan
Evaluasi HKP yang ditindaklanjuti tahun 2018 dibandingkan dengan 0 laporan Evaluasi
HKP yang terbit pada tahun 2018. Yang dimaksud dengan laporan EHKP yang
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 35
ditindaklanjuti kesepakatannya adalah laporan yang hasil mediasinya disepakati oleh
para pihak.
Realisasi IKU Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
=
Laporan Evaluasi HKP yang Ditindaklanjuti pada
tahun 2018
X 100% Laporan Evaluasi HKP
pada tahun 2018
Tidak adanya realisasi IKU “Persentase penyelesaian hambatan kelancaran
pembangunan” disebabkan karena penugasan Evaluasi Hambatan atas Kelancaran
Pembangunan yang dilaksanakan pada tahun 2018 yaitu Evaluasi Hambatan
Kelancaran Pembangunan (EHKP) Proses Saling Hibah Barang Milik Daerah antara
Pemerintah Kabupaten Solok dengan Pemerintah Kota Solok sampai dengan 31
Desember 2018 masih dalam proses mediasi.
Realisasi IKU “Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan” sebesar
0% sama dengan realisasi tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan target akhir
periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 80%, maka realisasi IKU tahun 2018
mencapai 0%. Hal ini menunjukkan bahwa dibutuhkan usaha yang lebih keras untuk
mencapai target tahun 2019.
Indikator Kinerja Utama pada sasaran program “Meningkatnya efektivitas hasil
pengawasan keinvestigasian” dan “Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan
pembangunan nasional” merupakan IKU yang memiliki outcome yang sama yaitu
penyelamatan keuangan negara yang metodenya bisa dilaksanakan melalui penugasan
Audit Investigatif, Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN), Audit
Eskalasi Harga, Audit Klaim atau Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan.
Meskipun pada tahun 2018, perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat tidak
melaksanakan Audit Klaim dan belum menerbitkan laporan hasil Evaluasi Hambatan
Kelancaran Pembangunan, namun dari pelaksanaan Audit Investigatif, Audit PKKN
dan Audit Penyesuaian Harga (Eskalasi), perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
berhasil menyelamatkan keuangan Negara sebesar Rp10.946.642.263,84.
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 36
Di samping upaya represif, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat juga
mengedepankan upaya preventif dalam melawan korupsi. Pencegahan korupsi melalui
sistem yang mampu mencegah atau memudahkan pendeteksian adanya
kecurangan/penyimpangan, mendorong BPKP untuk terus berperan aktif bermitra
dengan K/L/P/K dalam memberikan nilai tambah bagi peningkatan tata kelola.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat melaksanakan penugasan dapam rangka
pencegahan korupsi yang terdiri dari bimbingan teknis Fraud Control Plan dan
penilaian Risiko Kecurangan (Fraud Risk Assessment).
Sasaran program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi” diindikasikan oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase K/L/P/K
yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”.
Capaian indikator kinerja utama sasaran program 4 di tahun 2018 disajikan dalam
gambar 3.4 di bawah ini :
Gambar 3.4 - Capaian Sasaran Program 4
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa meski hanya satu IKU yang
mengindikasikan sasaran program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan
korporasi dalam pencegahan korupsi”, namun memiliki nilai capaian outcome di atas
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 37
100%. Dengan demikian nilai capaian sasaran strategis “Meningkatnya kualitas tata
kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi” adalah 100%.
Capaian Sasaran Meningkatnya kualitas tata
kelola pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi =
1
X 100% = 100% 1
Uraian capaian IKU sasaran program “Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah
dan korporasi dalam pencegahan korupsi” ini adalah:
Sasaran Program 4 IKU 1
Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)”
tahun 2018 adalah sebesar 83,33% atau 160,25% dari target sebesar 52%, dengan
perhitungan 5 K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP/FRA tahun 2018
dibandingkan dengan 6 penugasan yang telah dilakukan pada tahun 2018.
Realisasi IKU Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
=
K/L/P/K yang Implementasi FCP/FRA
tahun 2018 X 100%
penugasan yang telah dilakukan pada tahun 2018
Tingginya realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA)” disebabkan terjalinnya hubungan yang baik dengan pihak
stakeholders. Realisasi IKU “Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP
(termasuk FRA)” tahun 2018 sebesar 83,33% lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun
2017 sebesar 50%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada tahun
2019 sebesar 55%, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 151,51%. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja tahun ini telah berada pada jalur yang tepat untuk menuju
pencapaian tahun 2019.
Pelayanan publik merupakan salah satu indikator untuk menetapkan pemeringkatan
Indeks Persepsi Korupsi. Perbaikan birokrasi pelayanan publik adalah suatu keharusan
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 38
dan masyarakat sebagai pengguna jasa layanan publik harus dilibatkan dalam usaha
perbaikan tersebut. Masyarakat harus mengetahui apa yang menjadi hak-hak mereka
dan mampu menjadi whistleblower apabila terjadi praktik-praktik yang
mengindikasikan korupsi.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat melaksanakan strategi edukatif anti korupsi
dengan mengimplementasikan konsep masyarakat pembelajar (learning society)
melalui pengembangan Masyarakat Pembelajar Anti Korupsi (MPAK). Kegiatan ini
berupa pembentukan Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) sebagai wadah bagi
proses interaksi peserta belajar dengan BPKP sebagai sumber belajar dimana BPKP
berperan dalam membantu, mendorong, dan memfasilitasi peserta belajar agar dapat
memperoleh pengetahuan dan menguasai keterampilan/keahlian mengenai anti korupsi
serta merubah sikap peserta belajar menjadi anti korupsi.
Diharapkan dengan pelaksanaan MPAK ini maka akan hadir K/L/P/K yang memenuhi
tiga unsur kriteria yaitu :
1. Mempunyai Daftar Risiko Fraud yang terungkap dari hasil kegiatan pembelajaran
KPAK;
2. Mempunyai rencana penanganan risiko fraud yang dibahas bersama dengan anggota
KPAK;
3. Mempunyai peraturan K/L/P/K mengenai sistem pengaduan
masyarakat/whistleblowing, atau belum mempunyai peraturan K/L/P/K mengenai
sistem pengaduan masyarakat/whistleblowing namun menyatakan kesesdiaannya
untuk dilakukan bimtek pengembangan sistem pengaduan
masyarakat/whistleblowing.
Sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap
korupsi” diindikasikan oleh capaian satu IKU yaitu “Persentase Komunitas Pembelajar
Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat”.
Capaian indikator kinerja utama sasaran program 5 di tahun 2018 disajikan dalam
gambar 3.5 di bawah ini :
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 39
Gambar 3.5 - Capaian Sasaran Program 5
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa meski hanya satu IKU yang
mengindikasikan sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat
terhadap korupsi”, namun memiliki nilai capaian outcome diatas 100%. Dengan
demikian nilai capaian sasaran strategis “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan
masyarakat terhadap korupsi” adalah 100%.
Capaian Sasaran Meningkatnya kepedulian
K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi =
1
X 100% = 100% 1
Uraian capaian IKU sasaran program “Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan
masyarakat terhadap korupsi” ini adalah:
Sasaran Program 5 IKU 1
Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan
masyarakat
Realisasi IKU “Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” tahun 2018 adalah sebesar 100%
atau 153,85% dari target sebesar 65%, dengan perhitungan 1 K/L/P/K yang memenuhi
3 unsur kriteria dibandingkan dengan 1 K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi
anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi.
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 40
Realisasi IKU Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
=
K/L/P/K yang memenuhi 3 unsur kriteria tahun 2018
X 100% K/L/P/K atau unit kerja yang telah menjadi anggota
KPAK tahun 2018
Tingginya realisasi IKU “Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK)
yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat” disebabkan terjalinnya
hubungan yang baik dengan pihak stakeholders. Realisasi IKU “Persentase Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan
masyarakat” tahun 2018 sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2017. Jika
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 70%, maka
realisasi IKU tahun 2018 mencapai 142,86%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun
ini perlu dipertahankan untuk memenuhi target tahun 2019.
Sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
sebagai pembina SPIP di Provinsi Sumatera Barat terus berperan aktif dalam
peningkatan kualitas SPIP di lingkungan instansi, pemerintah daerah dan korporasi di
Sumatera Barat. Tujuan dari meningkatnya kualitas SPIP bermuara pada peningkatan 1)
efektifitas dan efisiensi operasi, 2) pengamanan aset, 3) kualitas laporan keuangan dan
4) ketaatan terhadap peraturan perundangan.
Pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP di
tingkat K/L/P/K bahkan hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional
dengan Sasaran Program Meningkatnya Kualitas SPIP pada Pemerintah Daerah.
Penyelenggaraan SPIP K/L/P/K merupakan tanggung jawab masing-masing K/L/P/K.
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebagai pembina penyelenggaraan SPIP di
Sumatera Barat diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan mulai dari
pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP sampai pada pengawalan
implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen
K/L/P/K .
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 41
Untuk mencapai tujuan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat melakukan
kegiatan-kegiatan dalam bentuk sosialisasi, bimbingan teknis, dan diklat penyusunan
Rencana Tindak Pengendalian (RTP); penataan sistem dan prosedur; serta penilaian
risiko pada 19 kabupaten/kota dan Provinsi Sumatera Barat.
Sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi” dilengkapi
dengan tiga indikator kinerja utama yang capaiannya pada tahun 2018 disajikan pada
dua gambar dibawah ini:
Gambar 3.6 - Capaian IKU Sasaran Program 6 (Pemerintah Daerah)
Gambar 3.7 - Capaian IKU Sasaran Program 6 (Korporasi)
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa dari tiga IKU yang mengindikasikan sasaran
program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi”, seluruhnya
memiliki nilai capaian outcome 100% atau lebih. Dengan demikian nilai capaian
sasaran strategis “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi” adalah
100%.
Capaian Sasaran Meningkatnya kualitas
penerapan SPIP Pemda/korporasi =
3
X 100% =100% 3
Penerapan SPIP Pemerintah Daerah
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 42
Berdasarkan hasil evaluasi maturitas SPIP yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat yang telah dilakukan kepada beberapa pemerintah daerah pada
Provinsi Sumatera Barat, didapatkan hasil seperti yang disajikan dalam tabel 3.2
berikut:
Tabel 3.2 - Level Maturitas SPIP Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Sumatera Barat
No Pemerintah Daerah Level Maturitas SPIP
1 Provinsi Sumatera Barat 3,1636 2 Kabupaten Agam 3,0602 3 Kabupaten Dharmasraya 3,0100 4 Kabupaten Kepulauan Mentawai 3,0380* 5 Kabupaten Lima Puluh Kota 3,0602 6 Kabupaten Padang Pariaman 3,0284 7 Kabupaten Pasaman 3,0380* 8 Kabupaten Pasaman Barat 3,0380 9 Kabupaten Pesisir Selatan 3,0057
10 Kabupaten Sijunjung 3,0375* 11 Kabupaten Solok 3,0380 12 Kabupaten Solok Selatan 2,5050 13 Kabupaten Tanah Datar 3,2400 14 Kota Bukittinggi 3,0057 15 Kota Padang 3,0807 16 Kota Padang Panjang 3,0380* 17 Kota Pariaman 3,0057 18 Kota Payakumbuh 3,0659 19 Kota Sawahlunto 3,0380 20 Kota Solok 3,0977
* Proses reviu oleh rendal
Uraian capaian IKU sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP
Pemda/korporasi” untuk penerapan SPIP Pemerintah Daerah adalah:
Sasaran Program 6 IKU 1
Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)
Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)” tahun 2018 adalah
sebesar 100% atau 100% dari target sebesar 100%, dengan perhitungan 1 Pemerintah
Provinsi yang level Maturitas berada pada level 3. Berdasarkan assessment yang
dilakukan pada tahun 2018, nilai Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
berada pada level 3,1636.
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 43
Realisasi IKU Maturitas SPIP
Pemerintah Propinsi (level 3) =
Pemprov Min Level 3 SPIP X 100%
Seluruh Pemprov
Sasaran Program 6 IKU 2
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)” tahun 2018
adalah sebesar 94,74% atau 129,78% dari target sebesar 73%, dengan perhitungan 18
Pemerintah Kabupaten/Kota yang level Maturitas berada pada level 3 dibandingkan 19
Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Barat.
Realisasi IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
=
Pemerintah Kabupaten/Kota Min Level 3 SPIP X 100%
Seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota
Sasaran Program 6 IKU 3
Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)” tahun 2018
adalah sebesar 5,26% atau 180,52% dari target sebesar 27%, dengan perhitungan 1
Pemerintah Kabupaten/Kota yang level Maturitas berada pada level 2 dibandingkan 19
Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Barat.
Realisasi IKU Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
=
Pemerintah Kabupaten/Kota Min Level 2 SPIP
X 100% Seluruh Pemerintah
Kabupaten/Kota
Tingginya realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Daerah” disebabkan tingginya
komitmen dari pemerintah daerah untuk meningkatkan level Maturitas SPIP-nya ke
tingkat yang lebih baik.
Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)” tahun 2018 sebesar
100% berarti sama dengan realisasi tahun sebelumnya sebesar 100%. Jika dibandingkan
dengan target akhir periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKU
tahun 2018 mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun ini harus
dipertahankan untuk mencapai target tahun 2019.
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 44
Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)” tahun 2018
sebesar 94,74%, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 57,89%
menunjukkan adanya kenaikan yang signifikan. Jika dibandingkan dengan target akhir
periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2018
mencapai 94,74%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun ini telah menuju
pencapaian tahun 2019. Capaian maturitas SPIP level 3 tersebut adalah berdasarkan
hasil quality assurance yang dilaksanakan oleh perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Barat. Belum seluruhnya berdasarkan hasil reviu oleh rendal.
Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2)” tahun 2018
sebesar 5,26% mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2017
sebesar 31,58%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada tahun
2019 sebesar 0%, maka hal ini menunjukkan kinerja tahun ini telah menuju pencapaian
tahun 2019.
Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap
pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan
pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan
budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali
ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern
pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat
pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan enam elemen kapabilitas
APIP yaitu (a) peran APIP dalam organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c)
praktek profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan
akuntabilitas; (e) kualitas hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan
satuan kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi
APIP.
Tingkat kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat kapabilitas yang
dilaksanakan oleh BPKP dan atau dilaksanakan sendiri oleh APIP Pemda dengan
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 45
quality assurance dari BPKP menggunakan pedoman penilaian kapabilitas APIP yang
dikembangkan oleh BPKP.
Sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah”
dilengkapi dengan empat indikator kinerja utama yang capaiannya pada tahun 2018
disajikan pada gambar 3.8 dibawah ini:
Gambar 3.8 - Capaian Sasaran Program 7
Dari gambar diatas, dapat diketahui bahwa dari dua IKU yang mengindikasikan sasaran
program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda”, seluruhnya memiliki
nilai capaian outcome diatas 100%. Dengan demikian nilai capaian sasaran strategis
“Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda” adalah 100%.
Capaian Sasaran Meningkatnya kapabilitas
pengawasan intern Pemda =
2
X 100% =100% 2
Berdasarkan hasil quality assurance yang dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Barat kepada beberapa APIP pemerintah daerah di wilayah Provinsi
Sumatera Barat, didapatkan hasil level kapabilitas APIP seperti yang disajikan dalam
tabel 3.3 berikut:
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 46
Tabel 3.3 Level Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah di wilayah Provinsi Sumatera Barat
No APIP Pemerintah Daerah Level Kapabilitas APIP
1 Provinsi Sumatera Barat 3* 2 Kabupaten Agam 3* 3 Kabupaten Dharmasraya 3 Dengan Catatan 4 Kabupaten Kepulauan Mentawai 3* 5 Kabupaten Lima Puluh Kota 3 Dengan Catatan 6 Kabupaten Padang Pariaman 3 Dengan Catatan 7 Kabupaten Pasaman 3 Dengan Catatan 8 Kabupaten Pasaman Barat 3* 9 Kabupaten Pesisir Selatan 3*
10 Kabupaten Sijunjung 3* 11 Kabupaten Solok 3 Dengan Catatan 12 Kabupaten Solok Selatan 3* 13 Kabupaten Tanah Datar 3 Dengan Catatan 14 Kota Bukittinggi 3* 15 Kota Padang 3 Dengan Catatan 16 Kota Padang Panjang 3 Dengan Catatan 17 Kota Pariaman 3* 18 Kota Payakumbuh 3* 19 Kota Sawahlunto 3 Dengan Catatan 20 Kota Solok 3 Dengan Catatan
* Proses reviu oleh rendal
Uraian capaian IKU sasaran program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern
Pemda” adalah:
Sasaran Program 7 IKU 1
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” tahun 2018 adalah
sebesar 100% atau 100% dari target sebesar 100%, dengan perhitungan 1 Pemerintah
Provinsi yang level Kapabilitasnya APIP berada pada level 3. Berdasarkan quality
assurance pada tahun 2018, level Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi Sumatera
Barat berada pada level 3.
Realisasi IKU Kapabilitas APIP
Pemerintah Provinsi (Level 3) =
Pemprov Min Level 3 APIP X 100%
Seluruh Pemprov
Sasaran Program 7 IKU 2
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 47
Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)” tahun 2018
adalah sebesar 100% atau 100% dari target sebesar 100%, dengan perhitungan 19 APIP
Pemerintah Kabupaten/Kota yang level Kapabilitasnya berada pada level 3
dibandingkan 19 Pemerintah Kabupaten/Kota se-Provinsi Sumatera Barat.
Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)
=
Pemerintah Kabupaten/Kota Min Level 3 APIP X 100%
Seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota
Tingginya realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah” disebabkan tingginya
komitmen dari pemerintah daerah untuk meningkatkan level Kapabilitas APIP-nya ke
level yang lebih tinggi serta forum AAIPI yang aktif mendorong anggotanya untuk
menjadi lebih kapabel.
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan Perwakilan BPKP Sumatera Barat untuk
mencapai target agar APIP dapat berada pada level 3 antara lain melakukan sosialisasi
dan bimbingan teknis peningkatan level APIP pada tahun 2018 dan melaksanakan
pendidikan dan pelatihan kepada seluruh APIP di Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan
untuk SDM BPKP, dilakukan Program Pelatihan Mandiri (PPM) dan mengefektifkan
tim panel untuk penjaminan mutu (quality assurance).
Upaya-upaya yang akan dilaksanakan Perwakilan BPKP Sumatera Barat untuk
mencapai target agar APIP dapat berada pada level 3, antara lain melakukan monitoring
atas pemenuhan infrastruktur kapabilitas APIP dan mengefektifkan forum Asosiasi
Auditor Intern Pemerintah Indonesia (AAIPI).
Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” tahun 2018 sebesar
100%, sama dengan realisasi tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan target akhir
periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2018
mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian pada tahun 2018 telah menuju
pencapaian tahun 2019.
Realisasi IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)” tahun 2018
sebesar 100%, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 47,37%
menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan. Jika dibandingkan dengan target
akhir periode Renstra pada tahun 2019 sebesar 100%, maka realisasi IKU tahun 2018
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 48
mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa capaian pada tahun 2018 telah menuju
pencapaian tahun 2019.
Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai
dengan peran dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat, sekaligus media
untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis Perwakilan BPKP Provinsi
Sumatera Barat. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan
SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya
penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan pentingnya
arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar
menghasilkan kinerja yang terbaik pula.
Sasaran program “Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama” didukung dengan satu IKU “Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama”
yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas
pengelolaan keuangan yang capaiannya disajikan sebagaimana pada gambar 3.9
berikut:
Gambar 3.9 - Capaian Sasaran Program 8
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 49
Realisasi IKU “Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama” tahun 2018 adalah
sebesar 7,91 atau 98,88% dari target sebesar 8,00. Tidak tercapainya realisasi IKU
“Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama” sebesar 100% ini disebabkan kurang
optimalnya penyelenggaraan cleaning service terhadap kebersihan kantor, oleh karena
itu alternatif solusi yang telah dilakukan adalah dengan meningkatkan kedisiplinan
tenaga cleaning service dan supervisi pelaksanaan pekerjaan.
Realisasi IKU “Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama” tahun 2018 sebesar
7,91, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar 7,18 menunjukkan adanya
peningkata. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra pada tahun 2019
sebesar 8,00, maka realisasi IKU tahun 2018 mencapai 98,88%. Hal ini menunjukkan
bahwa kinerja tahun ini telah berada pada jalur yang tepat untuk menuju pencapaian
tahun 2019.
Berdasarkan capaian dari masing-masing sasaran program diatas, maka diperoleh
capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat dengan hasil sebagaimana
disajikan pada tabel 3.4 berikut:
Tabel 3.4 - Capaian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
No. Sasaran Program / Kegiatan Capaian Kinerja
1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
100,00
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian 80,00
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
0,00
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
100,00
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi 100,00
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda 100,00
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda 100,00
8 Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama 98,88
88.17
Sehubungan dengan tidak tercapainya target sasaran program sebagaimana diuraikan di
atas adalah terutama disebabkan jenis kegiatan yang tidak ada permintaannya, kegiatan
pengawasan yang masih dalam proses mediasi dan kurang optimalnya penyelenggaraan
cleaning service terhadap kebersihan kantor, berarti dari 17 indikator program/kegiatan
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 50
yang ditargetkan, terdapat 14 indikator yang mencapai target 100% dengan hasil
didapatkan capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat tahun 2018
sebesar 88,17.
Tabel 3.5 – Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama sesuai Misi BPKP
No. Sasaran Program / Kegiatan Indikator Program / Kegiatan Target Tahun 2018
Realisasi 2018
Capaian Kinerja
MISI 1 : Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif
Sasaran Program
1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
60,00 65,68 109,47
1.2 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik
N/A N/A N/A
1.3 Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik)
N/A N/A N/A
1.4 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
55,00 58,82 106,95
1.5 Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
55,00 66,67 121,22
2.
Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan
50,00 55,00 110,00
2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
72,00 100,00 138,89
2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
65,00 100,00 153,85
2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
75,00 100,00 133,33
2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
75,00 0,00 0,00
3. Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
3.1 Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan
75,00 0,00 0,00
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 51
4. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
52,00 83,33 160,25
5. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
5.1 Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat
65,00 100,00 153,85
MISI 2 : Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif 6
Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda
6.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3)
100,00 100,00 100,00
6.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
73,00 94,74 129,78
6.3 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
27,00 5,26 180,52
MISI 3 : Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten 7.
Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
100,00 100,00 100,00
7.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)
100 100,00 100,00
7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)
N/A N/A N/A
Dukungan Pengawasan
8 Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
8.1 Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
8 7,175 102,5
REALISASI OUTPUT
Selain menargetkan capaian kinerja untuk sasaran berupa outcome, dalam Perjanjian
Kinerja Tahun 2018 juga ditargetkan capaian kinerja berupa output atas sasaran
kegiatan berupa laporan.
Capaian atas Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) disajikan menurut sasaran kegiatan
sebagaimana dalam Tabel 3.6 berikut:
No. Sasaran Program / Kegiatan Indikator Program / Kegiatan Target Tahun 2018
Realisasi Tahun 2018
Capaian Kinerja
Sasaran Kegiatan
1 Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di perwakilan
1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan
55 79 127,27
2 Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di perwakilan
2.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan
15 19 126,67
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 52
3 Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di perwakilan
3.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan
3 3 100,00
4 Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional
4.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan
100 134 134,00
5 Tersedianya informasi hasil pengawasan Asian Games XVIII
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Asian Games BPKP Perwakilan
N/A N/A N/A
6 Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan
6.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
27 27 100,00
7 Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP perwakilan
7.1 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
37 45 121,62
8 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan
8.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
59
59 100,00
Sasaran kegiatan ” Tersedianya informasi hasil pengawasan 260 PSN di perwakilan”
terdefinisi oleh satu indikator kinerja kegiatan “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
PSN BPKP Perwakilan”. Realisasi output IKK “Laporan Hasil Pengawasan PSN
BPKP Perwakilan” sebesar 70 laporan yang berarti 127,27% dari target sebanyak 55
laporan. Realisasi 70 laporan ini antara lain berasal dari:
1. Audit Dengan Tujuan Tertentu atas Dana Jaminan Sosial (DJS) Kesehatan Tahun
2018 sebanyak 4 PP;
2. Audit Kinerja Program Jaminan Kesehatan Nasional Tahun 2017 sebanyak 6 PP;
3. Reviu Aset BPYBDS Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral yang akan
disulkan menjadi Penyertaan Modal Negara (PMN) pada PT PLN (Persero)
sebanyak 3 PP;
4. Reviu Produk Dalam Negeri dan Tingkat Komponen Dalam Negeri Tahun 2018
terhadap Kegiatan Pengadaan Barang pada PPK/Satker di Lingkungan
Kementerian sebanyak 4 PP;
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 53
5. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah sebanyak 3 PP;
6. Evaluasi pelaksanaan DAK Fisik Tahun Anggaran 2017 dan Tambahan DAK
Fisik Tahun Anggaran 2017 sebanyak 12 PP;
7. Reviu Tata Kelola Proyek Strategis Nasional (PSN) bagian dari Trans Sumatera
sebanyak 8 PP; dan
8. Penilaian Resiko Kecurangan Kegiatan Prioritas Nasional (PSN) sebanyak 4 PP.
Pencapaian sasaran kegiatan “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP
Perwakilan” dengan realisasi 70 laporan didukung dengan dana sebesar
Rp1.737.772.670,00 atau 97,93% dari anggaran sebesar Rp1.774.586.000,00 dan SDM
sebanyak 3.183 OH atau 64,72% dari rencana sebanyak 4.918 OH.
Dari sisi penggunaan dana, capaian sasaran kegiatan ini telah dicapai secara efisien. Hal
ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan sebesar 127,27% lebih besar daripada capaian
penggunaan dana sebesar 97,93%.
Dari sisi penggunaan SDM, capaian sasaran kegiatan ini juga dicapai secara efisien.
Hal ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan tahun 2018 sebesar 127,27% lebih besar
dari capaian penggunaan SDM sebesar 64,72%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di perwakilan”
terdefinisi oleh indikator kinerja kegiatan “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan
Siskeudes BPKP Perwakilan”.
Realisasi output IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes BPKP
Perwakilan” sebesar 19 laporan yang berarti 126,67% terealisasi dari target 15 laporan.
Realisasi output sebanyak 19 laporan ini berasal dari:
1. Coaching Clinic Aplikasi Siskeudes sebanyak 2 PP;
2. Evaluasi Penyaluran dan Penggunaan Dana Desa sebanyak 10 PP;
3. Evaluasi Implementasi Aplikasi Siskeudes sebanyak 3 PP; dan
4. Workshop dan Bimtek Implementasi Sistem Tata Kelola Keuangan Desa dengan
Aplikasi Siskeudes sebanyak 4 PP.
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 54
Pencapaian sasaran kegiatan “Tersedianya informasi hasil pengawasan siskeudes di
perwakilan” dengan realisasi 19 laporan didukung dengan dana sebesar
Rp269.892.952,00 atau 86,56% dari anggaran sebesar Rp311.816.000,00 dan SDM
sebanyak 628 OH atau 146,05% dari rencana sebanyak 430 OH.
Dari sisi penggunaan dana, capaian sasaran kegiatan ini telah dicapai secara efisien. Hal
ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan sebesar 126,67% lebih besar daripada capaian
penggunaan dana sebesar 86,56%.
Dari sisi penggunaan SDM, capaian sasaran kegiatan dinilai belum dicapai secara
efisien. Hal ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan tahun 2018 sebesar 126,67% lebih
kecil dari capaian penggunaan SDM sebesar 146,05%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan penerapan SIMDA di
perwakilan” terdefinisi oleh indikator kinerja kegiatan “Jumlah Laporan Hasil
Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan”.
Realisasi output IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan”
sebesar 3 laporan yang berarti terealisasi seluruhnya dari target sebanyak 3 laporan.
Realisasi output sebanyak 3 laporan ini berasal dari:
1. Coaching Clinic Implementasi Aplikasi SIMDA Pendapatan sebanyak 2 PP; dan
2. Coaching Clinic Penatausahaan Aplikasi SIMDA Keuangan sebanyak 1 PP.
Pencapaian sasaran kegiatan “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP
Perwakilan” didukung dengan dana sebesar Rp74.815.381,00 atau 86,61% dari
anggaran sebesar Rp86.382.000,00 dan SDM sebanyak 49 OH atau 19,21% dari
rencana sebanyak 255 OH.
Dari sisi penggunaan dana, capaian sasaran kegiatan ini telah dicapai secara efisien. Hal
ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan sebesar 100% lebih besar daripada capaian
penggunaan dana sebesar 86,61%.
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 55
Dari sisi penggunaan SDM, capaian sasaran kegiatan ini juga dicapai secara efisien.
Hal ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan tahun 2018 sebesar 100% lebih besar dari
capaian penggunaan SDM sebesar 19,21%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pengawasan 10 prioritas nasional”
terdefinisi oleh indikator kinerja kegiatan “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan”.
Realisasi output IKK “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan” sebesar
134 laporan yang berarti terealisasi 134% dari target sebanyak 100 laporan. Realisasi
output sebanyak 134 laporan ini antara lain berasal dari:
1. Audit atas Laporan Keuangan Program yang dibiayai oleh dana Pinjaman Hibah
Luar Negeri (PHLN) sebanyak 20 PP;
2. Monitoring dan Evaluasi Program Kegaiatan Prioritas Nasional sebanyak 8 PP;
3. Reviu atas laporan Verifikasi Pelaksanaan Program Hibah Air Bersih Pedesaan
tahun 2018 sebanyak 6 PP;
4. Evaluasi Kinerja PDAM sebanyak 16 PP;
5. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara sebanyak 8 PP; dan
6. Pemberian Keterangan Ahli sebanyak 18 PP.
Pencapaian sasaran kegiatan “Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan”
dengan realisasi 134 laporan didukung dengan dana sebesar Rp867.013.178,00 atau
98,10% dari anggaran sebesar Rp883.772.000,00 dan SDM sebanyak 5.593 OH atau
158,71% dari rencana sebanyak 3.524 OH.
Dari sisi penggunaan dana, capaian sasaran kegiatan ini telah dicapai secara efisien. Hal
ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan sebesar 134,00% lebih besar daripada capaian
penggunaan dana sebesar 98,10%.
Dari sisi penggunaan SDM, capaian sasaran kegiatan ini belum dicapai secara efisien.
Hal ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan tahun 2018 sebesar 134% lebih kecil dari
capaian penggunaan SDM sebesar 157,71%.
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 56
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pembinaan SPIP perwakilan”
terdefinisi oleh indikator kinerja kegiatan “Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP
BPKP Perwakilan”.
Realisasi output IKK “LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan” sebesar 27 laporan
yang berarti terealisasi seluruhnya dari target sebanyak 27 laporan. Realisasi output
sebanyak 27 laporan ini antara lain berasal dari:
1. Bimbingan Teknis SPIP sebanyak 13 PP; dan
2. Quality Assurance (QA) Maturitas SPIP sebanyak 10 PP;
Pencapaian sasaran kegiatan “Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan” dengan realisasi 27 laporan didukung dengan dana sebesar
Rp489.856.388,00 atau 98,47% dari anggaran sebesar Rp497.488.000,00 dan SDM
sebanyak 769 OH atau 43,82% dari rencana sebanyak 1.755 OH.
Dari sisi penggunaan dana, capaian sasaran kegiatan ini telah dicapai secara efisien. Hal
ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan sebesar 100,00% lebih besar daripada capaian
penggunaan dana sebesar 98,47%.
Dari sisi penggunaan SDM, capaian sasaran kegiatan ini juga dicapai secara efisien.
Hal ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan tahun 2018 sebesar 100% lebih besar dari
capaian penggunaan SDM sebesar 43,82%.
Sasaran kegiatan ”Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP
perwakilan” terdefinisi oleh indikator kinerja kegiatan “Jumlah Laporan Hasil
Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan”.
Realisasi output IKK “Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP
Perwakilan” sebesar 45 laporan yang berarti terealisasi 121,62% dari target sebanyak
37 laporan. Realisasi output sebanyak 45 laporan ini antara lain berasal dari:
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 57
1. Bimtek Peningkatan Kapabilitas APIP sebanyak 16 PP;
2. Quality Assurance Penilaian Mandiri Peningkatan Kapabilitas APIP sebanyak 25
PP.
Pencapaian sasaran kegiatan “Tersedianya informasi hasil pembinaan kapabilitas APIP
perwakilan” didukung dengan dana sebesar Rp590.827.267,00 atau 93,92% dari
anggaran sebesar Rp629.074.000 dan SDM sebanyak 1.301 OH atau 65,48% dari
rencana sebanyak 1.987 OH.
Dari sisi penggunaan dana, capaian sasaran kegiatan ini telah dicapai secara efisien. Hal
ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan sebesar 121,62% lebih besar daripada capaian
penggunaan dana sebesar 93,92%.
Dari sisi penggunaan SDM, capaian sasaran kegiatan ini juga dicapai secara efisien.
Hal ini terlihat dari capaian sasaran kegiatan tahun 2018 sebesar 121,62% lebih besar
dari capaian penggunaan SDM sebesar 65,48%.
Sasaran kegiatan “Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis
lainnya dalam mencapai kepuasan layanan” didefinisikan oleh satu indikator kinerja
kegiatan yaitu “Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP” dengan
target output sebanyak 59 laporan yang terealisasi seluruhnya. Capaian ini diperoleh
dari pemenuhan penyusunan laporan/dokumen seperti yang disajikan pada tabel 3.7
berikut:
Tabel 3.7 – Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat Tahun 2018
No LAPORAN DUKUNGAN MANAJEMEN JUMLAH OUTPUT 1 Dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 1 Dokumen 2 Dokumen Perjanjian Kinerja (Perkin) 1 Dokumen 3 Dokumen LAPKIN (Triwulanan)
LKj (Tahunan) 3 Laporan 1 Laporan
4 Laporan Laporan Rencana Pembangunan (PP 39) 4 Laporan 5 Laporan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan (Triwulanan) 4 Laporan 6 Laporan GDN 12 Laporan 7 Laporan Mutasi, Promosi dan Kenaikan Pangkat
Terpadu Pegawai 2 Laporan
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 58
No LAPORAN DUKUNGAN MANAJEMEN JUMLAH OUTPUT 8 Dokumen Perencanaan Kebutuhan SDM 1 Dokumen 9 Laporan Budaya Organisasi 2 Laporan 10 Dokumen Rencana Anggaran (RKAKL) Unit Kerja
(Pagu Anggaran dan Alokasi Anggaran) 2 Dokumen
11 Laporan Keuangan (LK Semester I Tahun 2017 , LK Triwulan III, LK Tahunan 2017 Unaudited, LK Tahun 2017 Audited)
4 Laporan
12 Dokumen Perencanaan Kebutuhan Sarana Prasarana 1 Dokumen 13 Laporan BMN 2 Laporan 14 Laporan Konservasi Energi/Penghematan Energi 2 Laporan 15 Laporan Kearsipan 4 Laporan 16 Laporan Kehumasan 4 Laporan 17 Laporan Program Pelatihan Mandiri (PPM) 4 Laporan 18 Laporan Penyelenggaraan SPIP 4 Laporan 19 Laporan Tindak Lanjut Hasil Raker 1 Laporan
B. KINERJA LAINNYA
Selain melaksanakan penugasan atas kinerja yang diperjanjikan, perwakilan BPKP
Provinsi Sumatera Barat juga membuat inovasi yang secara signifikan mendukung
capaian perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat dan BPKP. Inovasi yang diganjar
dengan penghargaan yang diberikan oleh Kepala BPKP kepada pegawai Perwakilan
BPKP Provinsi Sumatera Barat dan diimplementasikan menjadi prosedur pelaksanaan
penugasan di bidang terkait.
Selain itu, perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat juga menerima penghargaan
dari intern BPKP maupun yang berasal dari instansi lain. Penghargaan yang diterima
oleh perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat dalam tiga tahun terakhir dijabarkan
dalam tabel 3.8 berikut :
Tabel 3.8 - Daftar Penghargaan/Rewards dari Kementerian/Lembaga/Institusi
No. Nama Penghargaan Frekuensi Momen Pemberian
Penghargaan Kriteria Penilaian
Instansi yang memberikan
penghargaan 1 Peringkat 2 Keterbukaan
Informasi Publik Peringkat Sumatera Barat Tahun 2017 Kategori Instansi Vertikal
Tahunan Anugerah Informasi Publik Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017
Keterbukaan Informasi Publik
Komisi Informasi Provinsi Sumatera Barat
2 Juara 1 Capaian Kinerja Kapabilitas APIP
Tahunan Rapat Kerja Pimpinan BPKP Tahun 2018
- BPKP
3 Juara 3 Pengelolaan Kehumasan dan Layanan Informasi
Tahunan Rapat Kerja Pimpinan BPKP Tahun 2018
- BPKP
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 59
4 Juara 2 Inovasi PK APIP Kategori BPKP
Tahunan Lomba Inovasi Memperingati HUT Ke-35 BPKP Tahun 2018
- BPKP
5 Juara 2 Satker Berprestasi Kategori Satker Sedang
Semesteran Acara Anugrah Perbendaharaan Semester I 2018
Indikator Kinerja Pelaksanaan Anggaran
KPPN Padang
6 Capaian Kinerja Terbaik Harapan Ke-I untuk Peningkatan Kapabilitas APIP
Tahunan Forum Kedeputian Bid. Pengawasan PKD, tgl 15 Nov 2018
Kualitas, Kuantitas, Efektivitas Bimtek, Inovasi, dan Best Practices
Deputi Bidang Pengawasan PKD BPKP
7 Capaian Kinerja Terbaik Harapan Ke-II untuk Peningkatan Maturitas SPIP Pemerintah Daerah
Tahunan Forum Kedeputian Bid. Pengawasan PKD, tgl 15 Nov 2018
Strategi, Capaian Level 3, Kualitas, Assessment, dan Responsivitas
Deputi Bidang Pengawasan PKD BPKP
8 Capaian Kinerja Terbaik Harapan Ke-II untuk Implementasi SIMDA Perencanaan
Tahunan Forum Kedeputian Bid. Pengawasan PKD, tgl 15 Nov 2018
- Deputi Bidang Pengawasan PKD BPKP
9 Capaian Kinerja Terbaik Harapan Ke-II untuk Peningkatan Kapabilitas APIP
Tahunan Forum Kedeputian Bid. Pengawasan PKD, tgl 15 Nov 2018
Kelengkapan dan Ketepatan Waktu Penyampaian LHE dan KKE Dana Desa serta Efektivitas Pemanfaatan Implementasi Siskeudes dalam Pengelolaan Keuangan Desa
Deputi Bidang Pengawasan PKD BPKP
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Realisasi penyerapan anggaran Tahun 2018 secara total sebesar Rp24.489.383.930,00
atau mencapai 98,37% dari anggaran sebesar sebesar Rp24.894.143.000,00 (revisi
terakhir).
Capaian tersebut dapat dirinci berdasarkan program dan berdasarkan jenis belanja,
sebagai berikut:
1) Capaian Per Program
Pada tahun 2018 terdapat dua program dengan rincian capaian per program,
disajikan pada tabel 3.9 berikut:
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 60
Tabel 3.9 Realisasi Penyerapan Anggaran per Program
No Program/IKK Anggaran Realisasi
Capaian Penyerapan
Rp Rp (%) 1 2 3 4 5=4/3*100
A Program 06
1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN BPKP Perwakilan
1.774.586.000 1.737.772.670 97,93
2 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes BPKP Perwakilan
311.816.000 269.892.952 86,56
3 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA BPKP Perwakilan
86.382.000 74.815.381 86,61
4 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan 883.772.000 867.013.178 98,10
5 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan
497.448.000 489.856.388 98,47
6 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan
629.074.000 590.827.267 93,92
Sub Jumlah Program 06 4.183.078.000 4.030.177.836 96,34
B Program 01
1 Pembayaran Gaji dan Tunjangan 17.005.500.000 16.874.222.229 99,23
2 Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran
2.688.093.000 2.601.663.948 96,78
3 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
742.277.000 710.912.753 95,77
4 Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana BPKP
275.195.000
272.585.000 99,05
Sub Jumlah Program 01 20.711.065.000 20.459.383.930 98,78
Total 24.894.143.000 24.489.561.766 98,37
2) Capaian per Jenis Belanja
Rincian capaian per jenis belanja disajikan seperti pada tabel 3.7 berikut:
Tabel 3.10 – Realisasi Penyerapan Anggaran per Jenis Belanja
No Jenis Belanja Anggaran
(Rp)
Realisasi
(Rp)
Sisa Anggaran
(Rp)
Capaian (%)
1 Belanja Pegawai 17.005.500.000,00 16.874.222.229,00 131.277.771,00 99,23
2 Belanja Barang 7.613.448.000,00 7.342.754.537,00 270.693.463,00 96,44
3 Belanja Modal 275.195.000,00 272.585.000,00 2.610.000,00 99,05
Jumlah 24.894.143.000,00 21.749.169.525,00 404.581.234,00 98,37
Laporan Kinerja 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 61
Laporan Kinerja 2018
62
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sebagai salah satu unit kerja BPKP
melakukan pembinaan SPIP dan pengawasan intern terhadap kegiatan lintas sektoral,
kebendaharaan umum dan kegiatan lain atas permintaan Presiden. Fungsi pengawasan
intern dilakukan melalui kegiatan assurance yang meliputi audit, reviu, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya serta kegiatan consulting yang meliputi
pendampingan, bimbingan teknis, asistensi, sosialisasi dan kegiatan konsultansi lainnya.
Pengawasan intern terutama diarahkan untuk membantu Pimpinan Instansi Vertikal
Kementerian/Lembaga, Gubernur dan Bupati/Walikota di wilayah Provinsi Sumatera
Barat dalam rangka memperkuat dan menunjang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah.
Pertanggungjawaban pelaksanaan pengawasan intern dan pembinaan SPIP disampaikan
dalam Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat yang menyajikan
informasi kinerja yang telah diperjanjikan disertai evaluasi dan analisis untuk perbaikan
kinerja di masa datang.
Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat juga mencerminkan sejauh
mana Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah diimplementasikan.
Beberapa perbaikan mendasar yang telah dilakukan berupa perbaikan kualitas dokumen
renstra, rencana kinerja tahunan, perjanjian kinerja, dan indikator kinerja utama.
Terhadap Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat 2015-2019 telah dilakukan
penyelarasan visi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat sesuai dengan visi BPKP,
penyesuaian kembali misi dan tujuan strategis Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera
Barat, serta penambahan sasaran strategis, indikator kinerja utama, dan target tahunan
yang diselaraskan dengan BPKP Pusat. Target-target kinerja jangka menengah dalam
renstra telah dirinci dalam target-target kinerja tahunan dalam rencana kinerja tahunan
dan perjanjian kinerja. Sasaran strategis telah berorientasi hasil, bukan proses/kegiatan,
dan diukur dengan indikator-indikator kinerja utama. Kegiatan yang dirancang telah
selaras dan memiliki hubungan kausalitas dengan sasaran.
Perbaikan dalam pengukuran kinerja berupa perbaikan mekanisme pengumpulan data
kinerja dengan menggunakan teknologi informasi dan melakukan pengukuran kinerja
melalui pembandingan dengan target tahun berjalan.
BAB IV - PENUTUP
Laporan Kinerja 2018
63
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan
pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal, dan
melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi.
Dari delapan sasaran program dengan keseluruhan 20 (dua puluh) indikator kinerja utama
dan 17 (tujuh belas) indikator kinerja utama yang memiliki target, telah disimpulkan
capaian tahun 2018 yaitu mencapai 88,17%.
Sehubungan dengan tidak tercapainya target sasaran program sebagaimana diuraikan di
atas adalah terutama disebabkan jenis kegiatan yang tidak ada permintaannya, kegiatan
pengawasan yang masih dalam proses mediasi dan kurang optimalnya penyelenggaraan
cleaning service terhadap kebersihan kantor, berarti dari 17 indikator program/kegiatan
yang ditargetkan, terdapat 14 indikator yang mencapai target dengan hasil didapatkan
capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat tahun 2018 sebesar 88,17.
Kelemahan/hambatan yang ditemui dalam pencapaian kinerja untuk sasaran program 2
“Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian” dan sasaran program 3
“Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunanan nasional”
disebabkan tidak ada permintaan terhadap jenis kegiatan pendukung capaian sasaran
program dan kegiatan pengawasan yang masih dalam proses mediasi. Sedangkan
rendahnya capaian kinerja untuk sasaran program 8 “Tersedianya Dukungan Teknis
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama” disebabkan kurang optimalnya
penyelenggaraan cleaning service terhadap kebersihan kantor.
Laporan kinerja ini diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada
seluruh shareholder dan stakeholder Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat,
sehingga dapat memberikan umpan balik dalam rangka peningkatan kinerja pada tahun
mendatang. Secara internal Laporan kinerja ini menjadi motivator untuk lebih
meningkatkan kinerja organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders, sehingga
kontribusi Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat dalam pembangunan dapat lebih
dirasakan.
LAMPIRAN
Sasaran Program1 Perbaikan pengelolaan program
prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara/korporasi
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pengawasan
60,00 65,68 109,47
1.2 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan skor GCG baik *)
N/A N/A N/A
1.3 Persentase BUMN/anak perusahaan yang kinerjanya berpredikat minimal A (baik) *)
N/A N/A N/A
1.4 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
55,00 58,82 106,95
1.5 Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
55,00 66,67 121,22
2 Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian
2.1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan di Persidangan
50,00 55,00 110,00
2.2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH
72,00 100,00 138,89
2.3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
65,00 100,00 153,85
2.4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
75,00 100,00 133,33
2.5 Persentase Hasil Audit Klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
75,00 0,00 0,00
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional
3.1 Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran Pembangunan
75,00 0,00 0,00
4 Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
52,00 83,33 160,25
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
5.1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan Sistem Pengaduan Masyarakat
65,00 100,00 153,85
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda
6.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) 100,00 100,00 100,00
6.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)
73,00 94,74 129,78
6.3 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 2)
27,00 5,26 180,52
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda
7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)
100,00 100,00 100,00
7.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)
100,00 100,00 100,00
7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)
N/A N/A N/A
8 Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama
8.1 Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)
8,00 7,91 98,88
Capaian Kinerja Outcome Tahun 2018
No. Sasaran Program / KegiatanTarget
Tahun 2018Realisasi
Tahun 2018Capaian Kinerja
Indikator Program / Kegiatan
Lampiran II
Laporan Kinerja Tahun 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
2018 2017 2018 2017 2018 2017Sasaran Program
1 Perbaikan pengelolaan program
prioritas nasional dan pengelolaan
keuangan negara/korporasi
1.1 Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil
Pengawasan
60,00 55,00 65,68 56,25 109,47 102,27
1.2 Persentase BUMN/anak perusahaan dengan
skor GCG baik *)
N/A N/A N/A N/A N/A N/A
1.3 Persentase BUMN/anak perusahaan yang
kinerjanya berpredikat minimal A (baik) *)
N/A N/A N/A N/A N/A N/A
1.4 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal
berpredikat baik dari BUMD yang dievaluasi
55,00 54,00 58,82 17,65 106,95 32,69
1.5 Presentase BLUD yang tata kelolanya minimal
cukup baik dari BLUD yang dievaluasi
55,00 60,00 66,67 0,00 121,22 0,00
2 Meningkatnya efektivitas hasil
pengawasan keinvestigasian
2.1 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang dimanfaatkan di Persidangan
50,00 40,00 55,00 56,00 110,00 140,00
2.2 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang dimanfaatkan oleh APH
72,00 70,00 100,00 100,00 138,89 142,86
2.3 Persentase Hasil Pengawasan Keinvestigasian
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
65,00 60,00 100,00 0,00 153,85 0,00
2.4 Persentase Hasil Audit Penyesuaian Harga
yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K
75,00 70,00 100,00 0,00 133,33 0,00
2.5 Persentase Hasil Audit Klaim yang
dimanfaatkan oleh K/L/P/K
75,00 70,00 0,00 0,00 0,00 0,00
3 Meningkatnya penyelesaian hambatan
pelaksanaan pembangunan nasional
3.1 Persentase Penyelesaian Hambatan Kelancaran
Pembangunan
75,00 70,00 0,00 0,00 0,00 0,00
4 Meningkatnya kualitas tata kelola
pemerintah dan korporasi dalam
pencegahan korupsi
4.1 Persentase K/L/P/K yang
mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)
52,00 50,00 83,33 50,00 160,25 100,00
5 Meningkatnya kepedulian K/L/P/K
dan masyarakat terhadap korupsi
5.1 Persentase K/L/P/K Anggota Komunitas
Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang
mengimplementasikan Sistem Pengaduan
Masyarakat
65,00 60,00 100,00 100,00 153,85 166,67
6 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP
Pemda
6.1 Maturitas SPIP Pemerintah Propinsi (level 3) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
6.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota
(level 3)
73,00 42,11 94,74 57,89 129,78 137,50
6.3 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota
(level 2)
27,00 31,58 5,26 31,58 180,52 100,00
7 Meningkatnya kapabilitas pengawasan
intern Pemda
7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
7.2 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 3)
100,00 26,00 100,00 47,37 100,00 182,19
7.4 Kapabilitas APIP Pemerintah
Kabupaten/Kota(Level 2)
N/A 74,00 N/A 52,63 N/A 71,12
8 Tersedianya Dukungan Teknis
Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat
Utama
8.1 Persepsi Kepuasan Layanan Sekretariat Utama
(skala likert 1-10)
8,00 7,00 7,91 7,18 98,88 102,50
Perbandingan Kinerja Outcome Tahun 2018 dan 2017
No. Sasaran Program / Kegiatan Indikator Program / KegiatanTarget Realisasi % Capaian
Lampiran III
Laporan Kinerja Tahun 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
Sasaran Kegiatan1 Tersedianya informasi hasil
pengawasan 260 PSN di Perwakilan
1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN 55 70 127,27
2 Tersedianya informasi hasil
pengawasan siskeudes di Perwakilan
2.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes 15 19 126,67
3 Tersedianya informasi hasil
pengawasan penerapan SIMDA di
Perwakilan
3.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA 3 3 100,00
4 Tersedianya informasi hasil
pengawasan 10 prioritas nasional
4.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan
100 134 134,00
5 Tersedianya informasi hasil
pengawasan Asian Games XVIII
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Asian
Games BPKP Perwakilan
N/A N/A N/A
6 Tersedianya informasi hasil
pembinaan SPIP perwakilan
6.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan
27 27 100,00
7 Tersedianya informasi hasil
pembinaan kapabilitas APIP
perwakilan
7.1 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas
APIP BPKP Perwakilan
37 45 121,62
8
Tersedianya dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
dalam mencapai kepuasan layanan
8.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
59 59 100,00
Capaian Kinerja Output Tahun 2018
No. Sasaran Program / Kegiatan Indikator Program / KegiatanTarget
Tahun
2018
Realisasi
Tahun 2018
Capaian
Kinerja
Lampiran IV
Laporan Kinerja Tahun 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
2018 2017 2018 2017 2018 2017
Sasaran Kegiatan
1 Tersedianya informasi hasil
pengawasan 260 PSN di Perwakilan
1.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan PSN 55 N/A 70 N/A 127,27 N/A
2 Tersedianya informasi hasil
pengawasan siskeudes di Perwakilan
2.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Siskeudes 15 N/A 19 N/A 126,67 N/A
3 Tersedianya informasi hasil
pengawasan penerapan SIMDA di
Perwakilan
3.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan SIMDA 3 N/A 3 N/A 100,00 N/A
4 Tersedianya informasi hasil
pengawasan 1o prioritas nasional
4.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan BPKP
Perwakilan
100 127 134 115 134,00 90,55
5 Tersedianya informasi hasil
pengawasan Asian Games XVIII
5.1 Jumlah Laporan Hasil Pengawasan Asian
Games BPKP Perwakilan
N/A N/A N/A N/A N/A N/A
6 Tersedianya informasi hasil
pembinaan SPIP perwakilan
6.1 Jumlah Laporan Hasil Pembinaan SPIP BPKP
Perwakilan
27 26 27 26 100,00 100,00
7 Tersedianya informasi hasil
pembinaan kapabilitas APIP
perwakilan
7.1 Jumlah Laporan Hasil Peningkatan Kapabilitas
APIP BPKP Perwakilan
37 17 45 17 121,62 100,00
8Tersedianya dukungan manajemen
dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
dalam mencapai kepuasan layanan
8.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen
Perwakilan BPKP
59 80 59 80 100,00 100,00
Perbandingan Kinerja Output Tahun 2018 dan 2017
No. Sasaran Program / Kegiatan Indikator Program / KegiatanTarget Realisasi Capaian
Lampiran V
Laporan Kinerja Tahun 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
1 Provinsi Sumatera Barat 3,1636
2 Kabupaten Agam 3,0602
3 Kabupaten Dharmasraya 3,01
4 Kabupaten Kepulauan Mentawai 3,038*
5 Kabupaten Lima Puluh Kota 3,0602
6 Kabupaten Padang Pariaman 3,0284
7 Kabupaten Pasaman 3,038*
8 Kabupaten Pasaman Barat 3,038
9 Kabupaten Pesisir Selatan 3,0057
10 Kabupaten Sijunjung 3,0375*
11 Kabupaten Solok 3,038
12 Kabupaten Solok Selatan 2,505
13 Kabupaten Tanah Datar 3,24
14 Kota Bukittinggi 3,0057
15 Kota Padang 3,0807
16 Kota Padang Panjang 3,038*
17 Kota Pariaman 3,0057
18 Kota Payakumbuh 3,0659
19 Kota Sawahlunto 3,038
20 Kota Solok 3,0977
* : Proses Reviu Rendal
Level Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota se-Wilayah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2018
No Pemerintah DaerahLevel Maturitas
SPIP Tahun 2018
Lampiran VI
Laporan Kinerja Tahun 2018
Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat
1 Provinsi Sumatera Barat 3*
2 Kabupaten Agam 3*
3 Kabupaten Dharmasraya 3 Dengan Catatan
4 Kabupaten Kepulauan Mentawai 3*
5 Kabupaten Lima Puluh Kota 3 Dengan Catatan
6 Kabupaten Padang Pariaman 3 Dengan Catatan
7 Kabupaten Pasaman 3 Dengan Catatan
8 Kabupaten Pasaman Barat 3*
9 Kabupaten Pesisir Selatan 3*
10 Kabupaten Sijunjung 3*
11 Kabupaten Solok 3 Dengan Catatan
12 Kabupaten Solok Selatan 3*
13 Kabupaten Tanah Datar 3 Dengan Catatan
14 Kota Bukittinggi 3*
15 Kota Padang 3 Dengan Catatan
16 Kota Padang Panjang 3 Dengan Catatan
17 Kota Pariaman 3*
18 Kota Payakumbuh 3*
19 Kota Sawahlunto 3 Dengan Catatan
20 Kota Solok 3 Dengan Catatan
* : Proses Reviu Rendal
Tingkat Kapabilitas Aparatur Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota se-Wilayah Provinsi Sumatera Barat
Tahun 2018
No Pemerintah DaerahTingkat Kapabilitas
APIP Tahun 2018
No Nama BUMN/Anak Perusahaan/BUMD PREDIKAT KINERJA
1 PDAM Kabupaten Pesisir Selatan Kurang Sehat
2 PDAM Kota Solok Sehat
3 PDAM Kota Bukittinggi Sehat
4 PDAM Kabupaten Agam Sehat
5 PDAM Kota Padang Panjang Sehat
6 PDAM Kota Padang Sehat
7 PDAM Kabupaten Sijunjung Sehat
8 PDAM Kabupaten Tanah Datar Sehat
9 PDAM Kota Payakumbuh Sehat
10 PDAM Kota Sawahlunto Sehat
11 PDAM Kabupaten Pasaman Barat Kurang Sehat
12 PDAM Kabupaten Pasaman Sehat
13 PDAM Kabupaten Solok Kurang Sehat
14 PDAM Kabupaten Padang Pariaman Kurang Sehat
15 PDAM Kabupaten Limapuluh Kota Kurang Sehat
16 PDAM Kabupaten Solok Selatan Sakit
17 PT Wahana Wisata Sawahlunto (WWS) Kurang Baik
No NAMA BLU/BLUD PREDIKAT KINERJA
1 RSUD Kabupaten Solok Selatan Cukup Baik
2 RSUD dr. Rasidin Kota Padang Sedang
3 RSUD Prof. Dr. M.A. Hanafiah S.M. Batusangkar Baik
HASIL EVALUASI KINERJA (KINERJA BUMD/ANAK PERUSAHAAN/PDAM/BPR) TAHUN 2018
HASIL EVALUASI KINERJA BLU/BLUDTAHUN 2018
PERWAKILAN BPKP PROVINSI SUMATERA BARAT Jl. By Pass KM 14 Aie Pacah Padang 25177, Telepon (0751) 462777 – Faximile (0751) 462145
Email : [email protected]