Upload
tranthien
View
246
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA MENINJAU KESIAPAN INFRASTRUKTUR DAN
TRANSPORTASI ANGKUTAN LEBARAN 2018 KE PROVINSI SUMATERA BARAT
TANGGAL 7-9 JUNI 2018
KOMISI V DPR RI JAKARTA, 2018
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 2
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………… 3
I.1. Dasar Hukum …………………………………………………………………………….. 3
I.2. Maksud dan Tujuan ……………………….…………………………………………….. 3
I.3. Lokasi dan Waktu ……………………………………………………………………….. 4
I.4. Nama Delegasi & Mitra Pendamping....................................................................... 4
I.5. Agenda ................................................................................................................. ... 4
II. HASIL KUNJUNGAN BEBERAPA LOKASI ………………………………………………….. 5
II.1. Temuan dan Permasalahan …….....…………………………………………………. 5
II.2. Kesimpulan/Rekomendasi ………………………………………………….………….13
III. PENUTUP ………………………………………………………………………………………….14
LAMPIRAN
L.1. Daftar Anggota Rombongan ……………………………………………………….. 15
L.2. Daftar Mitra Pendamping ……………………………………………………………. 16
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 3
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA PENINJAUAN KESIAPAN INFRASTRUKTUR DAN
TRANSPORTASI ANGKUTAN LEBARAN 2018 KE PROVINSI SUMATERA BARAT
TANGGAL 7-9 JUNI 2018
=======================================
I. PENDAHULUAN
I.1 Dasar Hukum
1. Amandemen Undang-Undang Dasar 1945; pada perubahan Pertama Pasal 20,
Perubahan Kedua Pasal 20 A, perubahan Ketiga Pasal 23;
2. Undang-Undang RI Nomor 42 Tahun 2014 Tentang Perubahan Terhadap Undang-
Undang RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat,
Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah;
3. Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata
Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.
I.2. Maksud dan Tujuan
1. Untuk melaksanakan fungsi pengawasan secara spesifik melalui peninjauan
secara langsung terhadap persiapan sarana prasarana infrastruktur dan
transportasi Angkutan Lebaran Tahun 2018 di Provinsi Sumatera Barat;
2. Untuk mengetahui permasalahan–permasalahan yang terkait dengan
penyelenggaraan Angkutan Lebaran Tahun 2018 dan memberikan masukan
kepada pemerintah dan stakeholders terkait, untuk mengatasinya dalam jangka
pendek maupun jangka panjang guna perbaikan ke depan.
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 4
Tujuan dilaksanakannya Kunjungan Kerja adalah dalam rangka melaksanakan
Fungsi dan Tugas Dewan sesuai dengan Pasal 58, ayat (3), Peraturan Dewan
Perwakilan Rakyat Indonesia Nomor 1 Tahun 2014 Tentang Tata Tertib Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, yaitu:
butir a. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan undang-undang, termasuk
APBN, serta peraturan pelaksanaannya yang termasuk dalam ruang lingkup
tugasnya;
butir d. melakukan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
Selanjutnya Tata Tertib DPR RI Pasal 59 ayat (3) juga menyatakan bahwa: ”Dalam
melaksanakan tugas komisi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 ayat (3) dan tindak
lanjut pengaduan masyarakat, komisi dapat:”
butir f. mengadakan kunjungan kerja dalam masa reses atau mengadakan kunjungan
kerja spesifik dalam masa sidang, yang hasilnya dilaporkan dalam rapat komisi
untuk ditindaklanjuti.
I.3. Lokasi dan Waktu
Pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik ini diadakan pada tanggal 7-9 Juni
2018 ke Provinsi Sumatera Barat.
I.4. Nama Delegasi dan Mitra Pendamping
Nama Delegasi dan Mitra Pendamping dalam Kunjungan Kerja Komisi V DPR
RI ke Provinsi Sumatera Barat. (Terlampir)
I.5. Agenda
Adapun Agenda pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik ke Sumatera Barat
adalah sebagai berikut, yaitu:
a. Ekspose Persiapan Angkutan dan Masa Libur Lebaran 2018 di Bandara
Internasional Minangkabau oleh Ditjen Perhubungan Udara, Otoritas
Bandar Udara; PT. Angkasa Pura II; BMKG; Basarnas; Perum LPPNPI;
Ditjen Bina Marga Kemen PUPR; Korlantas Sumbar; Ditjen Laut, PT. Pelni
& PT. Pelindo II terkait Pelabuhan Teluk Bayur; PT. ASDP Indonesia Ferry
terkait penyeberangan di Sumbar, Ditjen KA & PT. KAI terkait Kereta
Bandara dan Stasiun Padang, dilanjutkan peninjauan lapangan.
b. Peninjauan Pelabuhan Teluk Bayur, Padang melewati Jalan Nasional
Bypass Sumbar dilanjutkan peninjauan lapangan.
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 5
c. Peninjauan Stasiun Kota Padang dan Kereta Bandara dilanjutkan
peninjauan lapangan
II. HASIL PENINJAUAN DI BEBERAPA LOKASI
II.1. Temuan dan Permasalahan
Kunjungan kerja spesifik komisi V DPR RI dalam rangka peninjauan sarana prasarana infrastruktur
dan transportasi di Provinsi Sumatera Barat untuk memastikan persiapan mudik menjelang Hari
Raya Idul Fitri 1439 Hijriah agar berjalan lancar, pada kunjungan kerja ini Komisi V DPR RI
bersama mitra kerja Komisi V DPR RI melaksanakan Ekspose di Ruang VIP Bandara Internasional
Minangkabau Sumatera Barat, peninjauan Pelabuhan Teluk Bayur Padang melewati Jalan
Nasional Bypass Sumbar dilanjutkan peninjauan lapangan dan Peninjauan Stasiun Kota Padang
dan Kereta Bandara dilanjutkan peninjauan lapangan.
a. Ekspose Persiapan Angkutan dan Masa Libur Lebaran 2018 di Bandara Internasional
Minangkabau oleh Ditjen Perhubungan Udara, Otoritas Bandar Udara; PT. Angkasa Pura II;
BMKG; Basarnas; Perum LPPNPI; Ditjen Bina Marga Kemen PUPR; Korlantas Sumbar;
Ditjen Laut, PT. Pelni & PT. Pelindo II terkait Pelabuhan Teluk Bayur; PT. ASDP Indonesia
Ferry terkait penyeberangan di Sumbar, Ditjen KA & PT. KAI terkait Kereta Bandara dan
Stasiun Padang, dilanjutkan peninjauan lapangan.
Mitra kerja Komisi V DPR RI melakukan Presentasi terkait Persiapan yang dilakukan oleh tiap
tiap sektor terhadap Angkutan Lebaran 2018 di provinsi Sumatera Barat yang kemudian
dilanjutkan tanya jawab oleh Anggota Komisi V DPR RI.
Paparan dari Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub, Operator Bandara PT. Angkasa Pura II
dan Otoritas Bandar Udara Bandara Internasional Minangkabau menyatakan :
Pada masa Angkutan Lebaran 2018 diprediksi terjadi peningkatan sebesar 12% jumlah
pergerakan pesawat menjadi sekitar 830 pergerakan pesawat. Sedangkan dari sisi jumlah
penumpang, diperkirakan terjadi peningkatan sebesar 30% jumlah penumpang menjadi
sekitar 152 ribu jumlah penumpang. Sedangkan dari segi kapasitas, Bandara International
Minangkabau memiliki kapasitas sebesar 2,7 juta penumpang pertahun.
Di sisi keselamatan/safety, dari 35 bandar udara yang telah diinspeksi Kemenhub, yaitu oleh
Direktorat Bandar Udara dan Otoritas Bandar Udara didapat temuan:
Elemen Temuan
Manajemen Operasi Apron Marka Apron tidak sesuai standar.
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 6
Elemen Temuan
Manajemen Keselamatan Apron Belum menjalankan SOP di Apron.
Alat Bantu Visual dan Sistem Kelistrikan • Terdapat lampu yang dalam kondisi unserviceable.
• Terdapat marka runway center line yang tertutup rubber deposit.
Pemeliharaan daerah pergerakan dan Obstacle Limitation Surface
• Terdapat FOD pada area Runway. • Permukaan runway yang rusak.
Kemudian dari sisi Pelayanan/Services (Fasilitas Terminal & Kesiapan Menghadapi Kenaikan
Tingkat Okupansi) didapati temuan bahwa Kondisi umum tingkat pelayanan pada bandar
udara yang diusahakan (BUBU) sudah baik, namun dengan adanya peningkatan jumlah
traffic penumpang saat lebaran, hampir dipastikan akan berdampak langsung pada
penurunan level of service. Sehingga penyelenggara bandar udara diharapkan dapat
mengoptimalkan sumber daya yang ada dan berkoordinasi dengan stakeholder (airlines,
ground handler) guna mempertahankan level of service di level optimum.
Dari sisi keamanan:
Secara umum kesiapan keamanan penerbangan dan pelayanan PKPPK di 36 Bandar
Udara Pemantauan Posko Angkutan Lebaran 2018 telah memenuhi seluruh ketentuan
regulasi dan siap beroperasi.
Masih terdapat beberapa catatan-catatan hasil inspeksi antara lain :
a. Masih terdapat perlindungan/pembatas fisik DKT belum memenuhi ketentuan.
b. Pengendalian ke DKT dengan izin masuk belum konsisten sesuai ketentuan.
c. Pengawasan Daerah Keamanan Terbatas (DKT) belum sesuai ketentuan.
d. Pengendalian pada daerah-daerah yang berbatasan langsung dan/atau jalan yang
menuju ke DKT belum sesuai ketentuan.
e. Pelaksanaan pemeriksaan di SCP belum konsisten.
f. Jarak pandang di sekitar pembatas fisik belum sesuai karena dibeberapa bagian
masih terdapat tanaman yang menempel pada pagar.
g. Jumlah personel yang bertugas di SCP belum sesuai ketentuan.
Terhadap catatan-catatan hasil inspeksi tersebut, telah diwajibkan kepada Penyelenggara
Bandar Udara untuk menindaklanjuti.
Kemudian hasil ramp check pesawat oleh DKPP total jumlah pesawat yang sudah di ramp
inspection sebanyak 179 unit dengan rincian sebagai berikut:
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 7
Kemudian Hasil sementara pelaksanaan monitoring persiapan Angkutan Lebaran Tahun 2018
pada penyelenggara pelayanan navigasi penerbangan (Perum LPPNPI), dari pemeriksaaan
Fasilitas, Personel dan Prosedur, secara umum siap menghadapi Lebaran tahun 2018 namun
masih terdapat beberapa temuan Kemenhub yang menjadi perhatian untuk ditindaklanjuti,
sebagai berikut:
a. Monitoring Angkutan Lebaran s.d saat ini baru dilaksanakan pada 8 lokasi
(Palembang, Lombok, Pekanbaru, Biak, Kupang, Lampung, Jogjakarta dan Tanjung
Pinang. Pelaksanaan pada 28 lokasi yang lain masih sedang berjalan.
b. Beberapa lokasi terdapat kekurangan personel navigasi penerbangan, seperti: ATS
dan Teknisi Telekomunikasi Penerbangan.
c. Beberapa lokasi terdapat Teknisi Telekomunikasi Penerbangan yang Rating nya tidak
valid dan perlu diperpanjang.
d. Beberapa lokasi masa berlaku Medical check up (sertifikat kesehatan) personel
navigasi penerbangan akan berakhir dan perlu diperpanjang.
e. Beberapa lokasi terdapat SOP yang perlu di update.
f. Beberapa lokasi terdapat peralatan navigasi penerbangan (Komunikasi, Navigasi,
Pengamatan) dan peralatan di Tower yang beroperasi Single / tidak beroperasi
normal dan perlu dilakukan perbaikan.
Dengan kondisi yang ada sekarang ini, untuk 8 lokasi yang telah dilaksanakan monitoring
Angkutan Lebaran 2018 dapat mendukung pelaksanaan Angkutan Lebaran 2018.
Sedangkan hal-hal utama yang menjadi fokus perhatian Pemerintah yaitu:
A. Kelaikan (confirm to type design & safe for operation) armada pesawat.
B. Memaksimalkan kapasitas penerbangan reguler yang sudah dimiliki saat ini.
C. Membuat pola rotasi pesawat udara yang lebih simpel / sederhana untuk meminimalisir
keterlambatan penerbangan.
D. Menyiapkan armada pesawat cadangan beserta crew cadangan (reserved) dengan
jumlah disesuaikan dengan tingkat utilisasi pesawat.
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 8
E. Tidak melakukan keeping slot, dan secara fair untuk menyampaikan informasi rencana
pembatalan penerbangan, sehingga kebutuhan slot time untuk extra flight bisa
diakomodir.
F. Tidak melakukan perubahan (uji coba & cut off) terhadap sistem IT internal baik dalam IT
reservasi, IT crew dan lain-lain yang mempengaruhi operasional penerbangan pada
periode peak season.
G. Delay Management Dan Penanganan Keluhan Penumpang
Komisi V DPR RI memberikan masukan terhadap penyelenggaraan penerbangan di Bandara
International Minangkabau, antara lain dari segi keselamatan, diperlukan petunjuk yang
sangat informatif terkait emergency plan (signage emergency) apabila terjadi bencana
khususnya gempa bumi, hal ini sangat diperlukan mengingat wilayah Sumatera Barat
merupakan wilayah rawan bencana gempa bumi. Selain itu diperlukan pula penjajakan
operasional bandara dan penerbangan pada waktu malam hari, karena penerbangan malam
hari akan dapat menurunkan biaya tiket, dan harga tiket menjadi lebih kompetitif.
Dari segi keamanan, diperlukan peningkatan keamanan bandara terkait adanya pencuri anak-
anak di area baggage handling, dan diharapkan petugas AVSEC (Aviation Security)
berperilaku ramah dan senyum, namun tetap berjiwa tegas.
Terkait dengan candaan bom oleh penumpang pesawat terbang, Komisi V DPR RI mendesak
agar pihak terkait untuk tegas dalam pemberian sanksi sehingga pelaku jera dalam
melakukan perbuatan tersebut. Kemudian agar pihak terkait memberikan pengaturan yang
tegas, sosialisasi dan pemahaman kepada penumpang dan masyarakat agar peristiwa
candaan bom tidak terulang kembali, karena akan memberi dampak bagi tertundanya
keberangkatan pesawat, dan kerugian-kerugian lainnya yang tidak seharusnya terjadi.
Selain itu diperlukan pula kesiapan sumber daya manusia Air Traffic Control agar bebannya
tidak terlalu banyak dan membuat lelah, termasuk peningkatkan pengawasannya seperti
pelarangan penggunaan telepon seluler saat bekerja.
Dari segi pelayanan, diperlukan peningkatan peralatan computer di counter city check in agar
dapat lebih cepat dalam memproses pencetakan tiket. Di sisi infrastruktur, di bandara
diperlukan pembangunan taxiway baru agar dapat meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas
pesawat menuju apron.
Dari paparan Perhubungan Darat dan Kepolisian terkait Lalu Lintas dan Angkutan Jalan serta
diskusi pendalaman dengan Anggota Komisi V DPR RI, disebutkan bahwa pada musim
Lebaran, biasanya akan terjadi kemacetan pada rute Padang – Bukittinggi, Padang – Solok
dan dari Padang ke kota-kota sekitar lainnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut Pemerintah
telah dan akan melakukan berbagai Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas dalam
menurunkan tingkat kecelakaan dan kemacetan khususnya pada titik-titik rawan kemacetan
seperti pasar tumpah, penyempitan lajur, tujuan pariwisata dan tempat rawan lainnya. Selain
itu Pemerintah diharapkan untuk memperluas cakupan antisipasi kemacetan ke wilayah lain
di Sumatera Barat.
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 9
Komisi V DPR RI menekankan kepada seluruh stakeholder terkait kesiapan Arus Mudik dan
Balik Angkutan Lebaran 2018 ini dilakukan dengan sebaik-baiknya, dengan meningkatkan
sektor keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang di seluruh moda.
Komisi V DPR RI memberikan apresiasi atas kesiapan Pemerintah dalam mempersiapkan
Arus Mudik dan Balik pada Angkutan Lebaran 2018, diharapkan agar kegiatan Angkutan
Lebaran 2018 dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman, tertib, dan lancar.
b. Peninjauan Pelabuhan Teluk Bayur;
Pelabuhan Teluk Bayur merupakan salah satu cabang dari PT. (Persero) Pelabuhan
Indonesia II, sebuah BUMN yang mengelola beberapa pelabuhan di Indonesia. Pelabuhan
Teluk Bayur saat ini telah memiliki standar prosedur pelayanan berdasarkan ISO 9002
sehingga dapat dikatakan telah menjadi Pelabuhan Kelas Satu.
Fasilitas pelabuhan
Pelabuhan Teluk Bayur menyediakan pelayanan pelabuhan dan pelayanan lainnya antara
lain:
1. Kolam pelabuhan 2. Pelayanan pandu & tunda 3. Fasilitas infrastruktur pelabuhan termasuk dermaga, dolphin, & tambatan 4. Gudang, lapangan, penanganan barang beserta perlengkapannya 5. Operasi penanganan petikemas 6. Operasi penanganan bulk cargo 7. Terminal multipurpose 8. Utilitas area darat pelabuhan & properti untuk usaha-usaha lebih produktif
No Fasilitas Kuantitas
1 Kolam Pelabuhan 30,89 Ha
2 Area Darat 544 Ha
3 Dermaga 1.565 m
4 Gudang Penumpukan 18.401 m²
5 Fasilitas Batu Bara 10,77 Ha
6 Fasilitas Semen 11 unit
7 Fasilitas Pupuk 9.500 ton
8 Fasilitas Minyak Sawit 15 unit
9 Area Terminal
Multipurpose
1.608 m²
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 10
Saat ini kapal penumpang yang melayani pelabuhan Teluk Bayur adalah KM Sabuk
Nusantara 37, Kapasitas : 400 orang
Dengan Rute :
- Teluk bayur - Labuhan bajau - Sikabalau - Siberut
- Muara Saibi - Tua Pejat - Penasahan - Sioban
- Sikakap - Sinakak - Pasapuat
Sedangkan untuk angkutan penyeberangan, dilaksanakan oleh PT. ASDP di Pelabuhan
Bungus dan Pelabuhan Muara dengan lintasan sebagai berikut:
Dengan produksi sebagai berikut:
Adapun Kendala Dan Permasalahan Penyeberangan Di Provinsi Sumatera Barat yaitu:
• Akses menuju Pelabuhan Bungus kurang memadai; • Kurang meratanya pembangunan jalan khususnya di kepulauan Mentawai yang
berdampak pada kurang lancarnya distribusi barang melalui kendaraan.
NO URAIAN REALISASI 2015 REALISASI 2016 REALISASI 2017REAL S.D APRIL
2018
1 2 3 4 5 6 (4:3) (5:4) (5:3)
1 TRIP 837 826 852 303 98.69% 103.15% 101.79%
2 PENUMPANG 89,953 90,871 91,207 30,540 101.02% 100.37% 101.39%
3 KEND. RD. 2 &3 12,211 8,912 10,577 3,275 72.98% 118.68% 86.62%
4 KEND. RD. 4 KEATAS 1,854 2,010 4,906 1,629 108.41% 244.08% 264.62%
5 BARANG & GEROBAK 153,029 44,596 51,483 37,690 29.14% 115.44% 33.64%
PERSENTASE
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 11
• Tingginya kebutuhan pergerakan orang dan barang, sedangkan saat ini ASDP baru melayani rata-rata 1 kali per minggu berdasarkan kontrak subsidi Pemerintah.
• Cuaca yang sering tidak menentu (ekstrem) ombak dan angin yang cukup besar sehingga kapal tidak bisa melayani penyeberangan dengan maksimal untuk alasan keselamatan .
• Belum tersedianya fasilitas sandar kapal RoRO khususnya di Sikabaluan. • Keterbatasan fasilitas sandar terutama Fender di Dermaga Tua Pejat. • Fasilitas pelabuhan bungus belum tertata dengan rapi, belum adanya zonasi untuk
pemakai jasa sehingga terkesan semraut pada saat penumpang naik dan turun dari
kapal.
• Belum adanya gangway untuk pejalan kaki dari dermaga ke ke kapal sehingga
penumpang kurang nyaman pada saat naik kekapal (hujan dan panas).
• Banyaknya pedagang asongan yang masih berdagang di areal dermaga (steger) sampai
diatas kapal.
• Pelabuhan masih terbuka (tidak steril) sehingga faktor keamanannya sangat rendah
• Badan Penyelenggaraan Transportasi Daerah (BPTD) Propinsi Sumatera Barat kurang
melaksanakan fungsi pengawasan dan penyelenggaraannya terhadap kegiatan
pelabuhan penyeberangan
Untuk itu, dalam mengatasi bermacam permasalahan penyeberangan di Sumatera Barat diperlukan antara lain: Perlunya pembangunan dermaga dan perbaikan fasilitas penyeberangan ferry
sehingga pelayanan dapat maksimal
Perlunya memaksimalkan fungsi pengawasan Badan Penyelenggaraan Transportasi
Darat (BPTD) Propinsi Sumatera Barat terhadap kegiatan Pelabuhan Penyeberangan
Perlunya perluasan jaringan komunikasi dan internet melalui pihak provider terutama
hingga ke pulau-pulau terluar di Kepulauan Mentawai sehingga dapat memudahkan
pihak – pihak terkait di Pelabuhan maupun pengguna jasa untuk berkomunikasi dan
berkordinasi
Perlunya dukungan pemerintah daerah dalam rangka peningkatan kualitas baik akses
menuju dermaga penyeberangan dan pelayanan di pelabuhan.
c. Peninjauan Stasiun Padang
Stasiun Padang (PD)—juga dikenal sebagai Stasiun Simpang Haru—adalah stasiun kereta
api kelas besar yang terletak di Jalan Stasiun No. 1, Simpang Haru, Kecamatan Padang
Timur, Padang, Sumatera Barat. Stasiun yang terletak pada ketinggian +8 meter ini
merupakan stasiun terbesar yang berada dalam pengelolaan PT Kereta Api Indonesia Divisi
Regional II Sumatera Barat.
Secara rinci, jalur kereta api segmen ini terdiri atas segmen Pelabuhan Teluk Bayur menuju
Stasiun Padang yang diresmikan pada tanggal 1 Oktober 1892, serta Pulau Air–
Padangpanjang pada tanggal 1 Juli 1891.
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 12
Stasiun ini melayani perjalanan kereta api Sibinuang ke Pariaman. Saat ini rel kereta api
menuju Pulau Aie telah diaktifkan kembali untuk angkutan kereta api tujuan ke Bandara
Minangkabau. Stasiun ini telah melayani kereta api ke Bandara Internasional Minangkabau
pada pertengahan tahun 2018. Kereta api ini akan dinamakan Minangkabau Ekspres
Dengan Jadwal Perjalanan sebagai berikut:
No. KA KA Tujuan Kelas Kedatangan Keberangkatan
B2 Sibinuang Pariaman (PMN) Ekonomi AC - 05.45
B14 Minangkabau Ekspres Bandara (BIM) Eksekutif Bandara - 06.15
B1 Sibinuang Padang (PD) Ekonomi AC 07.39 -
B13 Minangkabau Ekspres Padang (PD) Eksekutif Bandara 08.20 -
B16 Bandara (BIM) - 08.35
B4 Sibinuang Pariaman (PMN) Ekonomi AC - 09.00
B15 Minangkabau Ekspres Padang (PD) Eksekutif Bandara 09.45 -
B3 Sibinuang Padang (PD) Ekonomi AC 10.59 -
B18 Minangkabau Ekspres Bandara (BIM) Eksekutif Bandara - 11.10
B17 Padang (PD) 12.50 -
B20 Bandara (BIM) - 13.20
B6 Sibinuang Pariaman (PMN) Ekonomi AC - 14.00
B19 Minangkabau Ekspres Padang (PD) Eksekutif Bandara 15.25 -
B5 Sibinuang Padang (PD) Ekonomi AC 16.03 -
B22 Minangkabau Ekspres Bandara (BIM) Eksekutif Bandara - 16.20
B8 Sibinuang Pariaman (PMN) Ekonomi AC - 17.10
B7 Padang (PD) 17.56 -
B21 Minangkabau Ekspres Padang (PD) Eksekutif Bandara 18.35 -
Saat ini Kereta Bandara semakin diminati masyarakat Sumatera Barat, bahkan penumpang
dari Pariaman menginginkan agar jadwal kedatangan dari Pariaman diselaraskan dengan
jadwal keberangkatan Kereta Bandara, sehingga Stasiun Padang menjadi Stasiun transit.
Untuk itu juga diperlukan perubahan relasi perjalanan dengan mengubah Gapeka PT. KAI.
Selain itu permasalahan lain terkait perkeretapian di Sumatera Barat adalah:
a. Adanya kecelakaan kereta api dengan moda lain.
Untuk itu Komisi V DPR RI meminta Pemerintah dan PT. KAI untuk menambah palang
perlintasan kereta api pada jalan-jalan arteri dan memperkecil perlintasan sebidang
antara kereta api dengan moda lain termasuk jalan raya.
b. Pengoperasian rel kecil R54.
Untuk itu Komisi V DPR RI meminta Pemerintah dan PT. KAI untuk mengganti
pengoperasian rel kecil menjadi rel standar kereta api di Indonesia.
Terkait dengan reaktifasi jalur kereta api Umbilin – Sawahlunto dan Padang – Bukittinggi,
diperlukan peningkatan koordinasi antara Pemerintah Daerah, PT. KAI dan Pemerintah Pusat
khususnya dalam hal perencanaan angkutan pariwisata, angkutan logistik, dan angkutan
penumpang antar daerah dan antar wilayah.
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 13
II.2. Kesimpulan/Rekomendasi
Beberapa rekomendasi Komisi V DPR RI terkait temuan pada kegiatan kunjungan kerja spesifik
dalam rangka peninjauan kesiapan sarana prasarana infrastruktur dan transportasi Angkutan
Lebaran tahun 2018 di provinsi Sumatera Barat, antara lain:
1. Komisi V DPR RI mengapresiasi Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, BMKG,
Basarnas, Kepolisian, dan jajarannya terkait kesiapan perhubungan udara, prasarana jalan,
pelabuhan, penyeberangan, dan manajemen stasiun dalam kesiapan Angkutan Lebaran 2018
di Sumatera Barat yang telah terkoordinasi dengan baik;
2. Komisi V DPR RI meminta Pemerintah dan PT. Angkasa Pura II selaku penyelenggara
penerbangan di Bandara International Minangkabau untuk meningkatkan keselamatan,
keamanan dan pelayanan bandara antara lain melalui:
a. Penyempurnaan perlengkapan bandara dengan petunjuk yang sangat informatif terkait
emergency plan (signage emergency) apabila terjadi bencana khususnya gempa bumi, hal
ini sangat diperlukan mengingat wilayah Sumatera Barat merupakan wilayah rawan
bencana gempa bumi;
b. peningkatan peralatan computer di counter city check in agar dapat lebih cepat dalam
memproses pencetakan tiket; dan
c. perlunya penambahan infrastruktur berupa pembangunan taxiway baru agar dapat
meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas pesawat menuju apron.
d. Untuk antisipasi ke depan,utamanya jika telah dilakukan perpanjangan runway, yang
berarti dapat menjadikan BIM sebagai bandara embarkasi utama Haji, untuk itu diperlukan
dukungan perlengkapan dan peralatan pendukung keselamatan dan keamanan antara lain
Instrumen Landing System, radar, alat pengukur ketebalan genangan (standing water
depth), dll agar dapat memaksimalkan pelayanan penerbangan.
3. Komisi V DPR RI menekankan kepada seluruh stakeholder terkait kesiapan Arus Mudik dan
Balik Angkutan Lebaran 2018 ini dilakukan dengan sebaik-baiknya, dengan meningkatkan
sektor keselamatan, keamanan dan kenyamanan penumpang di seluruh moda.
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 14
III. PENUTUP
Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR-RI terkait dengan peninjauan beberapa
lokasi dalam rangka peninjauan kesiapan sarana prasarana infrastruktur dan transportasi Angkutan
Lebaran Tahun 2018 di provinsi Sumatera Barat yang dilaksanakan pada tanggal 7-9 Juni 2018.
Laporan ini menjadi masukan bagi Komisi V DPR-RI dan semoga dapat ditindaklanjuti pemerintah
untuk melakukan perbaikan dan pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur demi
kesejahteraaan rakyat Indonesia pada umumnya.
Jakarta, 3 Juli 2018
KETUA TIM KUNKER SPESIFIK KOMISI V DPR-RI
KE PROVINSI SUMATERA BARAT
ANTON SUKARTONO SURATTO
A – 417
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 15
LAMPIRAN
L.1. DAFTAR NAMA ANGGOTA KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA PENINJAUAN KESIAPAN SARANA PRASARANA INFRASTRUKTUR DAN TRANSPORTASI ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2018 KE PROVINSI SUMATERA BARAT
NO. N A M A FRAKSI JABATAN
1 ANTON SUKARTONO SURATTO F-PD/A-417
KETUA TIM/ WAKIL KETUA KOMISI V DPR RI
2 Drs. YOSEPH UMARHADI, M.Si F-PDIP/A-162 ANGGOTA
3 ALEX INDRA LUKMAN F-PDIP/A-129 ANGGOTA
4 Drs. HENKY KURNIADI, SH, MH F-PDIP/A-190 ANGGOTA
5 Hj. SADARESTUWATI, SP, M.MA F-PDIP/A-201 ANGGOTA
6 H. FIRMANDEZ F-PG/A-234 ANGGOTA
7 HJ. SANIATUL LATIVA, SE, MM F-PG/A-243 ANGGOTA
8 Drs. H. GATOT SUDJITO, M.Si F-PG/A-288 ANGGOTA
9 ADE REZKI PRATAMA, SE F-GERINDRA/A-331 ANGGOTA
10 H. SUBARNA, SE, M.Si F-GERINDRA/A-352 ANGGOTA
11 IDA BAGUS PUTU SUKARTA F-GERINDRA/A-378 ANGGOTA
12 H. AGUNG BUDI SANTOSO, SH, MM
F-PD/A-414 ANGGOTA
13 Dr. Ir. H. BAHRUM DAIDO, M.Si F-PD/A-452 ANGGOTA
14 Hj. HANNA GAYATRI, SH F-PAN/A-466 ANGGOTA
15 H. IRMAWAN, S.Sos., M.M. F-PKB/A-37 ANGGOTA
16 Ir. H. NUR YASIN, MBA.,MT F-PKB/A-68 ANGGOTA
17 H. MAHFUDZ ABDURRAHMAN, S.Sos
F-PKS/A-103 ANGGOTA
18 CAPT. H. EPYARDI ASDA, M.MAR F-PPP/A-509 ANGGOTA
19 Hj. NURHAYATI F-PPP/A-521 ANGGOTA
20 Drs. H. SOEHARTONO F-NASDEM/A-23 ANGGOTA
SEKRETARIAT
22 Dra. PRIMA MB NUWA, M.Si. KABAG. SET. KOMISI V
23 NINA HERLINA STAF
24 MUHAMMAD SODIK, SE STAF
25 AGUS MULYADI PTT
26 M. HASBI AZIS TENAGA AHLI
27 DIMAS DIPOYONO TENAGA AHLI
28 YASERTO DENUS TV PARLEMEN
29 SUCIATI PEMBERITAAN
Laporan Kunfik Peninjauan Kesiapan Infrastruktur Angkutan Lebaran ke Sumatera Barat 2018 Hal 16
L.2. MITRA KOMISI V DPR RI YANG BERSAMA KOMISI V DPR RI
I. Kementerian Pekerjaan Umum
No. Nama Jabatan
1 Ir. Rahman Arief Dienaputra M. Eng Direktur Pengembangan Jaringan Jalan
2 Ir. H. KGS. Saiful Anwar, MT. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional III Padang
3
II. Kementerian Perhubungan
No. Nama Jabatan
Hubud
1 Agus Subagio Kepala Otoritas Bandara Wilayah 6 Padang
2 Ade Kusuma Kasubdit Kerjasama Angkutan Udara
Hubdat
1 Ariyandi Arius Kepala BPTD Wil. III Provinsi Sumbar
Hubla
1 Sugeng Wibowo Direktur Kenavigasian
2 Nazarwin Kepala KSOP Kelas II Teluk Bayur
3 Gino Suyadi Hutabarat Kepala Kantor Disnav Kelas III Teluk Bayur
4 Herman Pattiasina Kasubdit Perencanaan Teknis Kenavigasian Direktorat Kenavigasian
Perkeretaapian
1 Zulfamendi Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Perkeretaapian
2 Arisman Harefa Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Sumbar
III. BNPP (BASARNAS)
No. Nama Jabatan
1 I Ketut Parwa Direktur Bina Tenaga
2 Ahmad Junir PH Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Padang
IV. BMKG
No. Nama Jabatan
1 Hartanto Kepala Stasiun GAW Bukit Koto Tabang
2 Achadi Subarkah Rahadjo Kepala Stasiun Meteorologi Minangkabau Padang Pariaman
3 Heron Tarigan Kepala Stasiun Klimatologi Padang Pariaman
4 Syafrizal Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur Padang