41
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PT SRITEX SUKOKARJO & ANAK PERUSAHAANNYA (PENINJAUAN PENGOLAHAN LIMBAH) MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2018-2019 TANGGAL 19 21 OKTOBER 2018 SEKRETARIAT KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 12 SEPTEMBER 201

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

  • Upload
    vuliem

  • View
    235

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI KE PT SRITEX SUKOKARJO & ANAK PERUSAHAANNYA (PENINJAUAN

PENGOLAHAN LIMBAH)

MASA PERSIDANGAN I TAHUN SIDANG 2018-2019 TANGGAL 19 – 21 OKTOBER 2018

SEKRETARIAT KOMISI VII DEWAN PERWAKILAN RAKYATREPUBLIK INDONESIA

JAKARTA, 12 SEPTEMBER 201

Page 2: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

I. PENDAHULUAN

Program Peringkat Kinerja Perusahaan dalam pengelolaan limbah adalah

program strategis dan penting karena berkaitan erat dengan keberlanjutan usaha dan

kelestarian lingkungan. Pelaksanaan PROPER menggunakan dasar acuan UU No 32

Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan secara periodik

mengumumkan tingkat ketaatan perusahaan terhadap perlindungan dan pengelolaan

lingkungan. Prinsip pelaksanaan PROPER adalah keadilan, transparasi, dan

akunabilitas.

Ada lima kriteria PROPER yaitu: (1) Emas – adalah untuk usaha dan atau

kegiatan yang telah secara konsisten menunjukkan keunggulan lingkungan

(environmental excellency) dalam proses produksi dan/atau jasa, melaksanakan

bisnis yang beretika dan bertanggung jawab terhadap masyarakat; (2) untuk usaha

dan atau kegiatan yang telah melakukan pengelolaan lingkungan lebih dari yang

dipersyaratkan dalam peraturan (beyond compliance) melalui pelaksanaan sistem

pengelolaan lingkungan, pemanfaatan sumberdaya secara efisien melalui upaya 4R

( Reduce, Reuse, Recycle dan Recovery), dan melakukan upaya tanggung jawab

sosial (CSR/Comdev) dengan baik; (3) Biru - untuk usaha dan atau kegiatan yang

telah melakukan upayapengelolaan lingkungan yang dipersyaratkan sesuai dengan

ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku; (4) Merah - upaya

pengelolaan lingkungan yang dilakukan belum sesuai dengan persyaratan

sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan dalam tahapan

melaksanakan sanksi administrasi; (5) Hitam - untuk usaha dan atau kegiatan yang

sengaja melakukan perbuatan atau melakukan kelalaian yang mengakibatkan

pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan serta pelanggaran terhadap peraturan

perundang-undangan yang berlaku atau tidak melaksanakan sanksi administrasi.

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI 19 sampai dengan 21 Oktber

adalah untuk melihat kinerja perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup. Pilihan

Perusahaan yang dijadikan obyek kunjungan kerja adalah PT Sritex, PT RUM, dan

PT KGS. PT Sritex telah melakukan upaya yang serius dalam pengelolaan lingkungan

hidup. Pada tahun 2009 penilaian PROPER PT Sritex masih berada pada peringkat

Page 3: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

hitam, namun pada tahun 2016 sudah mampu meraih peringkat biru yaitu telah

mematuhi segala ketentuan peraturan perundangan yang berkaitan dengan

pengelolaan lingkungan hidup.

PT Sritex memiliki kepedulian yang tinggi terhdap kemampuan swasemada

tekstil Indoensia. Berdasarkan informasi yang didalami oleh Panja Limbah dan

Lingkungan Komisi VII DPR RI bahwa sekitar 60% bahan baku (raw material) tekstil

untuk industri di Indonesia masih impor. Hal itu karena minimnya ketersediaan di

dalam negeri. Impor bahan baku kebanyakan dipasok dari TIongkok. Bahan baku

yang masih diimpor, di antaranya, cotton, rayon, hingga poliester. Bahan baku tekstil

sebenarnya bisa dibuat di dalam negeri namun membutuhkan dukungan dari

Pemerintah, berupa kebijakan dalam mendukung industri turunan dalam

menyediakan bahan baku.

Salah satu strategi jangka panjang PT Sritex adalah Memastikan tersedianya

serat rayon berkualitas tinggi sebagai bahan baku penting dalam proses produksi.

Salah satu divisi dari PT Sritex adalah divisi pemintalan. Produk yang dihasilkan

berupa benang rayon, katun dan polyester. Sepanjang 2016, Sritex memproduksi

benang sebanyak 591.814 bal, meningkat 5,5% dari hasil produksi 2015 sebesar

560.738 bal. Sebanyak 28,9% hasil produksi benang digunakan internal untuk

memproduksi greige atau kain mentah. Benang rayon yang diproduksi PT Sritex pada

tahun 2016 mencapai 112.147 bal (18,1%) dari total produksi benang. 28,4%

digunakan untuk kepentingan domestic.

Upaya memperkuat pasar dalam negeri dan luar negeri PT Sritex membangun

industry tekstil terpadu mulai dari hulu ke hilir. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau

Sritex memperluas bisnisnya di sektor hulu. Perseroan pada tahun 2016 membangun

pabrik rayon yang menghasilkan bahan baku benang. Pembangunan itu dilaksanakan

melalui anak usahanya, yaitu PT Rayon Utama Makmur, fasilitas produksi rayon dua

lini mempunyai kapasitas total mencapai 80 ribu ton per tahun.

Page 4: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

PT RUM adalah anak perusahaan PT Sritex yang bergerak dalam produksi

serat rayon. Ini adalah perusahaan yang relative baru, namun dalam operasi

produksinya telah menimbulkan polusi udara berupa bau menyengat dan diprotes

oleh masyarakat.

PT Rayon Utama Makmur (PT RUM) adalah perusahaan yang bergerak di

bidang pembuatan serat rayon beralamat di Jl. Raya Songgorunggi – Jatipuro KM 3,8

No. 8, Plesan, Kec. Nguter, Kab. Sukoharjo. Pemegang saham PT RUM adalah PT

Summit Rayon Company Limited, PT Kapas Agung Abadi dan PT Jaya Perkasa

Textile yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh keluarga Lukminto Halim. PT

RUM pernah dikunjungi oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin pada tanggal 23

Januari 2016 dalam rangka meninjau perluasan pabik garmen milik Sritex Group. PT

RUM dibangun dengan investasi Rp 7 triliun ini ditargetkan mampu memproduksi

80.000 ton serat rayon per tahun. Pabrik serat rayon PT RUM berada di lahan seluas

65 hektar.

Ketika pabrik ini mulai beroperasi, muncul keluhan dari masyarakat karena

limbah udara berbau busuk. Warga dari tiga desa di Kecamatan Nguter, Sukoharjo

melakukan aksi demonstrasi di PT Rayon Utama Makmur (RUM). Mereka mendesak

pabrik rayon atau serat tekstil sintetis itu segera mengendalikan limbah udara berbau

busuk. Pihak perusahaan mengakui ada kesalahan. Untuk melihat duduk

permasalahan yang berkaitan dengan polusi yang disebabkan oleh operasi pabrik PT

Rayon dibentuk tim penelitian independen yang merupakan gabungan dari akademisi

perguruan tinggi di kawasan Surakarta.

Hasil penelitian tim independen menghasilkam sejumlah temuan. Tiga

parameter yang diamati adalah Total Dissolved Solid (TDSP, Chemical Oxigen

Demand, dan Ph limbah cair. Dua paramater dari tiga parameter dari hasil analisis

sembilan sampel limbah cair PT Rayon Utama Makmur (RUM) Sukoharjo tidak

memenuhi ambang baku mutu limbah cair.

Page 5: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Dua paramater itu adalah parameter Total Dissolved Solid (TDS) dan Chemical

Oxygen Demand (COD). Paramater pH limbah cair memenuhi ambang baku mutu.

Analisis sembilan sammpel limbah cair PT RUM diambil antara 31 Januari hingga 5

Februari 2018 di beberapa titik pembuangan hingga radius 500 meter. Uji sampel di

laboratorium Teknik Kimia UMS Surakarta hasilnya parameter pH berkisar antara 6.67

sampai 7,35. Ambang batas normal pH limbah cair 6-9 sesuai Permen Lingkungan

Hidup Nomor 5 Tahun 2014. Parameter TDS berkisar 1410-3730 ppm dinyatakan

tidak memenuhi ambang baku mutu dan parameter COD berkisar 24,48-420,24

mg/liter, sedangkan ambang batas normal COD lebih kecil dari 100 ppm maka

dinyatakan tidak memenuhi ambang baku mutu. Tim mengindikasikan pengolahan

limbah gas dari proses produksi belum maksimal mereduksi kandungan gas H2S

sehingga masih berdampak pada masyarakat sekitar pabrik.

Tim Independen merekomendasikan tiga hal untuk mengatasi dampak polusi

akibat beroperasinya PT RUM. Pertama, adanya pencemaran udara sebagai dampak

terberat yang dialami masyarakat harus menjadi perhatian serius PT RUM agar

segera membuat instalasi teknologi pengurangan dampak limbah agar bisa

meminimalkan dampak tersebut. Kedua, sosialisasi dan pemberian informasi yang

memadai dari PT RUM kepada masyarakat harus terus dilakukan secara intens agar

konflik yang terjadi tidak semakin membesar dan bisa menghasilkan solusi bersama.

Ketiga, Ketiga, upaya mediasi dengan melibatkan pemerintah, PT RUM, dan

masyarakat sebagai bagian upaya mencari solusi bersama harus segera diajukan

agar penyelesaian masalah ini bisa menghasilkan solusi terbaik bagi semua pihak.

PT Rayon Utama Makmur (RUM) telah berjanji menghentikan operasional

pabrik pada 24 Februari 2018. Meski demikian, warga Sukoharjo masih menuntut

penutupan pabrik serat rayon tersebut karena yang limbahnya mencemari udara

desa-desa sekitarnya. Pemerintah Daerah Kabupaten Sukoharjo mensyaratkan agar

PT RUM Bisa beropearsi kembali harus melaksanakan tiga ketentuan yaitu:

1. pemasangan mesin kendali bau gas yg disebut mesin Wet Scrubber,

2. memasang alat berbasis komputer yang memantau secara terus-menerus atas

keluaran gas di cerobong atau disebut CEMS (Continuous Emission Monitoring

System).

Page 6: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

3. pipanisasi keluaran hasil olahan limbah cair yang sudah sesuai baku mutu, dari

pabrik hingga sungai.

Akibat polusi yang ditimbulkan oleh pabrik rayon PT RUM, Pemerintah

memberikan sanksi berupa paksaan penghentian sementara kegiatan produksi

selama 18 bulan ini berdasar Surat Keputusan Bupati Sukoharjo Nomor: 660.1/207

Tahun 2018. Surat itu mensyaratkan PT RUM agar segera melengkapi dan

menyelesaikan tiga hal tersebut.

Untuk melaksanakan amanat SK Bupati Sukoharajo PT RUM memasang

fasilitas Wet-Scrubber. Wet Scrubber adalah alat untuk menghilangkan bau yang

bisa ditimbulkan dalam proses pembuatan serat rayon dalam proses pembuatan

serat rayon. Alat ini bekerja dengan menyemprotkan cairan tertentu pada udara di

sistim exhaust, cairan ini akan memerangkap partikel-partikel penyebab bau di

udara. Alat tersebut sudah dipasang pada 29 Juni 2018. Pemerintah memberikan

waktu 18 bulan kepada PT RUM untuk mempersiapkan penanganan limbah sejak

ijin operasional dibekukan sementara.

Pada 21 September 2018 lalu, PT RUM melakukan uji coba produksi dengan

mesin Wet Scrabber, Muspida, Masyarakat, Peneliti, dan Dinas Lingkungan Hidup

diundang untuk melihat uji coba kerja wet scrubber. Dalam uji coba tersebut muncul

bau mirip kopi, bau itu muncul dari sisa limbah padatan yang baunya mirip kopi, tapi

tidak sekuat/sesemerbak kopi. Selain masih tercium bau yang tidak sedap warga

juga menuding lmbah cair PT RUM mencemari anak Sungai Bengawan Solo

sehingga membuat ikan mati.

Panja Limbah dan Lingkugan Komisi VII DPR RI ingin melihat dan

membandingkan tata kelola limbah pabrik tekstil PT Sritex yang berhasil keluar dari

daftar hitam perusahan yang limbahnya mencemari lingkugnan menjadi perusahaa

yang mendapat proper biru, PT RUM anak perusahaan Sritex yang masih

menghadapi persoalan dalam mengatasi limbah udara, berupa udara yang berbau

meskipun sedang melakukan uji coba pemasangan wet scrubber dan

membandingkan dengan pengelolaan limbah yang dilakukan oleh PT KGS yang

Page 7: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

beralamtkan di jalan Dalon, Ingas Rejo, desa Plesungan kecamatan Gondangrejo,

Kabupaten Karang Anyar.

I. DASAR HUKUM KUNJUNGAN

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dilaksanakan berdasarkan Hasil

Keputusan Rapat Intern Komisi VII DPR RI tanggal 20 Agustus 2018 Masa

Persidangan I Tahun Sidang 2018-2019 dan merujuk pada Peraturan Dewan

Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Nomor 1/DPR RI/I/2014 tentang Tata

Tertib DPR RI.

II. MAKSUD DAN TUJUAN KEGIATAN

Maksud dan Tujuan diadakannya Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI

ke PT RUM untuk melihat secara langsung implementasi pengolahan limbah

yang selama ini dikeluhkan

IV. WAKTU DAN LOKASI KEGIATAN

Waktu pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke adalah

tanggal 19 sampai dengan 21 Oktober 2018. Adapun agenda tim Kunjungan

Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI adalah sebagai berikut : (terlampir)

1. Pertemuan dengan Dirjen PPKL Kementerian LHK, Dirut PT Sritek, Dirut

PT RUM Sukoharjo, Dirut PT KGS, Bupati Sukoharjo, Kepala Dinas

Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah.

2. Peninjauan Lapangan lokasi pengolahan Limbah

V. SASARAN DAN HASIL KEGIATAN

Sasaran dari kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke PT RUM

adalah untuk mengetahui secara tepat tentang permasalahan operasi

pengolahan limbah khususnya limbah B3 yang dilakukan oleh PT RUM yang

dianggap telah mencemari lingkungan di Kecamatan Nguter Kabupten

Sukoharjo. Hasil kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI

diharapkan bisa menjadi referensi untuk ditindaklanjuti dalam Rapat Kerja dan

Rapat Dengar Pendapat Komisi VII DPR RI dengan Pemerintah dan mitra terkait.

Page 8: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

VI. METODOLOGI PELAKSANAAN KEGIATAN

Metode pelaksanaan kegiatan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI

adalah sebagai berikut :

a. Persiapan

- Menghimpun data dan informasi awal.

- Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait yang akan menjadi

lokasi kunjungan kerja.

- Mempersiapkan administrasi keberangkatan

b. Pelaksanaan Kunjungan KerjaSpesifik

Pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI dilakukan

dengan cara kunjungan lapangan dan diskusi didalam ruangan.

c. Pelaporan

Pelaporan merupakan resume kegiatan yang dituangkan secara deskriptif.

VII ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI

Adapun anggota Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI yang

melakukan Kunjungan ke Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut : (terlampir)

No. NAMA PESERTA No.Angg. FRAKSI JABATAN

1 Ir. Ridwan Hisyam A-286 P. Golkar Ketua Tim

2 Tamsil Linrung A-121 PKS WK Tim

3 Ir. H. Daryatmo Mardiyanto A-170 PDIP Anggota

4 Nazarudin Kiemaz A-134 PDIP Anggota

5 Adian Yunus Yusak Napitupulu A-156 PDIP Anggota

6 Drs. Gandung Pardiman, MM A-281 P. Golkar Anggta

7 Aryo P.S. Djojohadikusumo A-342 P. Gerindra Anggota

8 H. Bambang Riyanto, SH, MH, MSi. A-357 P. Gerindra Anggota

9 H. Ihwan Datu Adam, SE A-447 P.Demokrat Anggota

10 Dr.Ir. Andi Yuliani Paris. M.Sc A-502 PAN Anggota

Page 9: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

11 H.Abdul Kadir Karding, SPI, M.Si A-55 PKB Anggota

12 H. Joko Purwato A-515 PPP Anggota

13 H. Abdul Halim A-533 PPP Anggota

14 Mukhtar Tompo, S.Psi A-560 P.Hanura Anggota

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN DAN HASIL KUNJUNGAN KERJA

2.1. Kunjungan ke PT Sritex Tbk

PT Sritex Tbk Didirikan oleh H.M Lukminto sebagai usaha dagang

Tekstil Tradisional di Pasar Klewer, Solo pada tahun 1966. Usahanya

mulai berkembang, pada tahun 1968 mendirikan pabrik printing pertama

yang memproduksi bleached dan dyed fabric di Solo. Pada tahun 1982

perusahaan melakukan ekspansi usaha ke bidang penenunan., sepuluh

tahun kemudian perusahaan mampu melakukan integrasi vertikal dan

menjadi usaha teksntil terpadu dari hulu ke hilir. Tahun 1994

mendapatkan sertifikasi sebagai pemasok seragam militer pasukan

NATO dan tentara Jerman. Tahun 2013 mencatatkan sahamnya di Bursa

Efek Indonesia.

Page 10: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Kunjugan Spesifik Komisi VII DPR RI ke PT Sritex Tbk

Page 11: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Tukar Menukar Cenderamata antara PT Sritex Tbk dengan Komisi VII DPR RI

Kunjungan Kerja Spesifik ke PT Sritex Tbk difokuskan pada aspek pengelolaan

dan pemantauana lingkungan di sekitar lokasi pabrik tekstil, dan melihat tata kelola

limbah. PT Sritex Tbk sebagai perusahaan tekstil terintegrasi dalam proses

produksinya menghasilkan limbah, yaitu limbah cair, limbah padat, dan limbah udara.

Untuk melihat sejauh mana pengelolaan dan pemantauan lingkungan, laporan

ini akan fokus pada empat aspek yaitu:

1. Dokumen lingkungan

2. Pengendaian pencemaran

3. Pengendalian Pencemaran Udara

4. Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun.

PT Sritex telah melengkapi dokumen lingkungan yang disyarakat oleh

Pemerintah yang meliputi:

Jenis Dokumen Lingkungan:

Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup

Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo No.

660.1/08/2018

Page 12: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Ijin Lingkungan No. 503. 654.1/003/IL/II/2018 dikeluarkan oleh Kepala

Dinas Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu Sukoharjo yang

berlaku mulai 1 Februari 2018

Pelaporan RKL/RPL telah dilakukan secara rutin tiap 6 bulan sekali kepada

: DLH Kabupaten, DLH Provinsi Jawa Tengah & Kementrian Lingkungan

Hidup & Kehutanan (KLHK)

Untuk pengendalian limbah cair PT Sritex Tbk telah mendapatkan ijin

pembuangan limbah cair (IPLC) No. 503/IPLC/001/2017 dikeluarkan oleh Bupati

Sukoharjo, berlaku untuk masa 5 (lima) tahun, ijin akan berakhir pada 12 Juni 2022.

Aktivitas produksi berupa dying, printing, dan finishing menghasilkan limbah

cair. Pengelolaan limbah cair diatur melalui Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah

No. 5 tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah. Limbah cair harus memenuhi

ketentuan sama atau dibawah parameter yang telah ditetapkan yaitu:

TSS (Total Suspended Solid) : 50 mg/L

COD (Chemical Oxigen Demand) : 150 mg/L

BOD (Biological Oxigen Demand) : 60 mg/L

Phenol : 0,5 mg/L

Total Chrom : 1,0 mg/L

NH₃-N (Amoniak) : 8,0 mg/L

Sulfida : 0,3 mg/L

Minyak & Lemak : 3,0 mg/L

pH : 6,0 – 9,0

Hasil pemantauan Kualitas Air Limbah PT Sritex Tbk Periode Januari 2017

sampai dengan Agustus 2018 sebagai berikut:

Page 13: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Kualitas limbah yang dihasilkan oleh PT Sritex Tbk sudah sesuai dengan Perda

No. 5 tahun 2012 tentang Baku Mutu Air Limbah. Ini ditunjukkan melalui 9 (Sembilan

parameter

Page 14: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk
Page 15: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Dalam proses produksi di lingkungan PT Sritex digunakan beberapa peralatan

yang berpotensi menimbulkan polusi. Diantaranya adalah:

1. Genset bertenaga diesel

Jumlah: 1 unit

Page 16: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Digunakan pada saat listrik di WWTP padam

Bahan bakar solar

Cara pengelolaan dampak dengan menggunakan cerobong.

2. Boiler

Jumlah: 8 unit

Digunakan untuk proses produksi

Bahan bakar batu bara

Cara pengelolaan dampak dengan menggunakan cerobong dan water

scrubber

3. Oil Heater

Jumlah: 6 unit

Digunakan untuk proses produksi

Bahan bakar batu bara.

Cara pengelolaan dampak dengan menggunakan cerobong dan water

scrubber

Pengelolaan limbah gas berdasarkan pemantauan yang dilakukan laboratorium

independen menunjukkan kesesuaian dengan regulasi yang ada. Hasil pemantauan

kualitas udara menunjukkan bahwa kualitas udara di lingkungan PT Sritex Tbk

memenuhi baku mutu.

Page 17: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk
Page 18: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk
Page 19: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Untuk pengelolaan Limbah B3 PT Sritek Ijin TPS No.

503.654.1/09/LB3/XII/2017 Dikeluarkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal

& Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Sukoharjo. Berlaku selama 5

(lima) tahun atau sampai dengan 22 Desember 2022

Jenis limbah B3 yang dihasilkan oleh PT Sritex Tbk dapat dilihat pada

tabel berikut ini.

Page 20: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

FasilitasTepat Penyimpanan Semetnara Limbah B3 yang dimiliki oleh PT Sritex dapat

dilihat pada gambar-gambar di bawah ini.

Page 21: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk
Page 22: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Sejak tahun 2010 PT Sritex Tbk memperoleh Proper Biru atau compliance

dengan acuan UU No 32 Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan..

Page 23: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Fasilitas dan Peralatan Pengendalian Lingkungan di PT Sritex Tk

Page 24: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

2.2. Kunjungan ke PT RUM Anak Perusahaan PT Sritex

PT Rayon Utama Makmur adalah anak perusahaan PT Sritex yang bergerak di

bidang produksi serat rayon. PT RUM sahamnya dimiliki oleh PT Kapas Agung Abadi

sebesar 98% dengan modal disetor US$ 73.500.000, PT Jaya Perkasa Textile 0k20%

dengan modal disetor 0,20%. Saham pihak asing yaitu Summit Rayon Company Ltd

sebesar 1,8% dengan modal disetor US$ 1.350.000

Pabrik ini baru beroperasi sekitar 2 bulan kemudian mendapatkan protes masyarakat

karena mengeluarkan bau busuk yang berasal dari pelepasa hydrogen sulfida dari

proses produksi rayon. Pada Februari 2018 Pabrik Rayo dihendikan produksinya oleh

Pemerintah Kabupten Sukoharjo. September 2018 mulai lagi ujicoba produksi, namun

masih diprotes masyarakat karena mengeluarkan bau seperti kopi dan limbah cairnya

mencemari sungai.

Untuk itu Komisi VII DPR berkunjung ke PT RUM untuk melihat secara

langsung caa pengelolaan limbah di perusahaan tersebut. Seperti yang telah

dipaparkan sebelumnya persoalan yang menjadi keluhan utama masyarakat adalah

bau tidak sedap. Pihak PT RUM telah memenuhi ketentuan 3 persyaratan agar pabrik

itu beroperasi yakni:

1. pemasangan mesin kendali bau gas yg disebut mesin Wet Scrubber,

2. memasang alat berbasis komputer yang memantau secara terus-menerus atas

keluaran gas di cerobong atau disebut CEMS (Continuous Emission Monitoring

System).

3. pipanisasi keluaran hasil olahan limbah cair yang sudah sesuai baku mutu, dari

pabrik hingga sungai.

Proses Pengelolalan Limbah di PT RUM

Untuk pengolahan limbah cair PT RUM telah memasang sejumlah alat

pengolah limbah yang dipersyaratkan oleh ketentuan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Ada tiga jenis inlet antara lain inlet acid dengan karakter pH

antara 2-4,inlet alkali dengan karakter pH antara 11-14 dan inlet zinc dengan karakter

pH antara 1-3, serta bak equalisasi dan bak emergensi untuk masing-masing inlet,

Page 25: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

khusus untuk bak emergency zink digabungkan dengan bak emergensi untuk

acid,untuk volume masing-masing bak equalisasi dan emergensi sebagai berikut :

1. Acid

Bak Equalisasi = 2484 m3

Bak Emergensi = 1480 m3

2. Alkali

Bak equalisasi = 1102 m3

Bak emergensi = 850 m3

3. Zink

Bak emergensi = 472 m3

Air limbah dari bak equalisasi alkali dan zink ditransfer menuju bak hidrolisis

yang mempunyai kapasitas sebesar 1196 m3 dan memiliki kondisi operasi pH antara

2-4, di bak hidrolisis terdapat beberapa bahan kimia seperti asam sulfat, caustik soda

dan juga kapur yang bertujuan untuk menaikan atau menurunkan pH sesuai dengan

kondisi operasi pada bak hidrolis, untuk proses pencampuran ditambahkan aerator

blower, pada saat pencampuran air limbah alkali dan air limbah zink akan melepas

gas h2s dan gas cs2, gas tersebut akan di hisap oleh exhause di alirkan menuju wet

scraber.

Air limbah dari bak equalisasi acid akan di transfer menuju bak primari reaksi

yang mempunyai kapasitas 673 m3 dan memiliki kondisi operasi pH antara 2-4 serta

terdapat beberapa bahan kimia seperti asam sulfat,caustik soda dan juga kapur yang

bertujuan untuk menaikan atau meurunkan pH sesuai dengan kondisi operasi pada

bak primari reaksi. Pada bak ini juga di tambahkan aerator blower untuk

mempercepat reaksi, pada saat aerator blower menyala akan melepaskan gas h2s

dan gas cs2, gas tersebut akan di alirkan menuju wet scruber dengan menggunakan

exhause.

Air limbah dari bak hidrolisis dan primari reaksi akan mengalir menuju bak

primari sedimen yang memiliki kapasitas 3192 m3,air limbah yang bersatu antara

Page 26: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

bak hidrolisis dan bak primari reaksi akan mengalami pembentukan lumpur dan akan

mengendap dengan mengandalkan gaya gravitasi, lumpur yang mengendap pada

bak primari sedimen akan ditransfer dengan menggunakan pompa menuju sludge

tickner. Sedangkan air limbah dari bak primari reaksi akan mengalir menuju bak

sekondari reaksi.

Setiap bak equalisasi dilengkapi dengan aerator blower untuk meyamakan

kualitas air limbah, untuk gas h2s dan gas cs2 yang lepas saat proses aerasi akan di

vakum dengan menggunakan exhause menuju wet scraber.

Bak sekondari reaksi memiliki kapasitas 2244 m3 dengan kondisi operasi pH

antara 6-8 dan terdapat beberapa bahan kimia seperti,caoustik soda dan juga kapur

yang bertujuan untuk menaikan atau menurunkan pH agar sesuai dengan kondisi

operasi yang diharapkan, untuk memper cepat reaksi di bantu dengan aeator blower.

Pada bak sekondari reaksi terdapat bak flokulan dengan menambahkan pac untuk

pembentukan mikro flok dan bak koagulan dengan menambahkan pam untuk

pembentukan makro flok.

Air limbah dari bak sekondari reaksi yang telah mengalami proses koagulasi dan

flokulasi akan mengalir menuju bak secondary sediment yang memiliki kapasitas 5047

m3, air limbah tersebut mengalami proses pengendapan lumpur secara grafitasi,

lumpur yang telah mengendap akan di pompa menuju ke bak sludge tickner,

sedangkan air limbah akan mengalir secara grafitasi menuju bak decalcified.

Bak decalcified dengan kapasitas 2530 m3 dengan kondisi operasi pH 7 – 8 dan

terdapat bahan kimia seperti asam sulfat dan caustic soda yang bertujuan untuk

menaikan atau menurunkan pH agar sesuai dengan kondisi operasi, untuk

mempercepat reaksi dengan menggunakan aerator blowerdi dalam bak decalcified,

pada bak decalcified juga terdapat proses pengendapan, lumpur yang mengendap di

decalcified di pompa menuju ke bak sludge tickner, sedangkan air limbah akan

mengalir dan di tampung di bak middle dengan kapasitas 2200 m3 sebelum di pompa

ke cooling tower dan di masukan ke cass tank.

Cooling tower difungsikan pada saat air dari middle tank memiliki suhu lebih dari

38o c untuk proses pendinginan karena apabila suhu terlalu tinggi maka di kawatirkan

akan menggangu proses lumpur aktif di cass tank.

Page 27: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk
Page 28: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk
Page 29: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Untuk mengatasi polusi bau PT RUM telah memasang mesin kendali bau bau

gas yang disebut mesin Wet Scrubber bekerja seperti yang ada pada diagram di

bawah ini.

1. Gas H2S dari hasil produksi masuk ke Tangki Wet Scrubber T01, T02, dan T03.

Page 30: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

2. Pada tangki T01, T02, dan T03 harus sudah terisi Alkali/Caustic, diawali dari

Tangki T03 mencapai titik di ketinggian 1,5 m, sehingga 3 Tangki akan terisi

Alkali/Caustic dengan ketinggian 1,5 m pada masing-masing Tangki.

3. Pada saat Gas H2S sudah mulai masuk ke Tangki T01 , maka Alkali / Caustic

(NaOH) dipompakan dari Tangki bawah ke atas dengan System Spray

(disemprotkan) secara terus-menerus dari Tangki T01, T02, dan T03.

4. Setelah proses dalam 3 tangki maka sisa Gas bersih hasil proses Wet Scrubber

masuk Flueduct, Selanjutnya dilepas lewat Chimney.

5. Gas yang keluar lewat Chimney telah melalui monitoring CEMS sesuai dengan

Baku Mutu Industri Serat Rayon.

6. Dalam proses Wet Scrubber, Alkali akan mengalami kejenuhan dalam waktu

±8 jam, akan menghasilkan cairan NaHS yang akan ditampung di tangki

(T102A & T102B) selanjutnya dikelola oleh pihak ketiga.

7. Tangki T01 akan disuplay lagi dengan Alkali/Caustic (NaOH) baru (dari Tangki

Caustic) diproses lagi secara bergantian untuk 3 Tangki ( T01, T02, dan T03).

8. Selalu dilakukan Control secara terus menerus selama 24 jam agar kondisi

tetap stabil sesuai dengan Standar Baku Mutu .

Pemasangan Wet Scrubber atau alat pengendali pencemaran udara yang

berfungsi untuk mengumpulkan partikel-partikel halus yang terbawa dalam gas

secara signifikan telah berhasil mengurangi bau tidak sedap. Per tanggal 17

oktober 2018 emisi gas 0,71, bisa dimonitor setiap saat jauh dibawah ambang

batas.

Saat ini pabrik masih dalam upaya uji coba peralatan dan sedang mencari

kinerja optimum alat tersebut, jika masih mengeluarkan bau adalah sesuatu yang

wajar namun diupayakan agar bau tersebut tidak mengganggu warga.

Page 31: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk
Page 32: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk
Page 33: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Pengelolaan Limbah B3

Penanganan limbah B3 di PT RUM dilakukan sesuai dengan ketentuan

peraturan perundangan yang berlaku. Gambar-gambar di bawah ini menjelaskan

bagaimana limbah B3 itu dikelola.

Page 34: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk
Page 35: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

Dokumen-dokumen Pengelolaan Limbah PT RUM

Page 36: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk
Page 37: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk
Page 38: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

2.3. Pengelolaan Limbah di PT KGS

PT Kesindo Grand Sejahtera adalah perusahaan yang dijadikan pembanding

dalam pengelolaan limbah di lingkungan kabupaten Sukoharjo. Proses pengelolaan

limbah di PT KGS adalah sebagai berikut:

Proses Pertama (1) limbah ditampung di empat penampungan limbah cair yang

dihasilkan oleh proses produksi.

Proses Kedua (2), dilakukan pemisahanantara air dengan zat warna

menggunakan zat kapur

Proses ketiga (3), proses penetralan Ph yaitu memisahkan air bersih dengan

lumpur menggunakan SPT/Asam Sulfat.

Proses keempat (4), Proses pengendapan flok dengan polimer

Proses kelima (5), pengendapkan lumpur dan memisahkan lumpur dari air

bersih

Proses keenam (6) lumpur yang ditampung penampungan lumpur selanjutnya

diproses menjadi lumpur padat.

Proses ketujuh (7), mesin pres digunakan untuk memadatkan lumpir dan hasil

akhir yang diperoleh adalah lumpur kering.

Page 39: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

BAB III

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Kesimpulan

PT Sritex Tbk telah mengikuti semua ketentuan peraturan perundangan

yang berkaitan dengan pegelolaan lingkungan. Sejak tahun 2010

hingga 2018PT Sritex Tbk mendapatkan Proper Biru.

Kualitas pengelolaan limbah telah memenuhi persyaratan dan baku

mutu limbah yang dihasilka masih di bawah ambang batas.

PT RUM telah memenuhi ketentuan yang disyaratkan ole Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo yaitu:

1. pemasangan mesin kendali bau gas yg disebut mesin Wet Scrubber,

2. memasang alat berbasis komputer yang memantau secara terus-

menerus atas keluaran gas di cerobong atau disebut CEMS

(Continuous Emission Monitoring System).

3. pipanisasi keluaran hasil olahan limbah cair yang sudah sesuai baku

mutu, dari pabrik hingga sungai.

Saat ini PT RUM sedang melakukan ujicoba pemaangan Wet Scrubber

dan CEMS (Continues Emission Monitoring System) masih terbuka

kemungkinan munculnya bau tidak sedap.

Kemunculan bau tidak sedap sedang diatasi dengan melakukan

kalibrasi Wet Scrubber.

Rekomendasi

PT Sritex harus lebih peka dan peduli pada persoalan limbah dan

lingkungan karena reputasi Sritex sebagai perusahaan yang berhasil

melakukan penetrasi pasar di tingkat global.

PT Sritex perlu upaya ekstra untuk naik kelas dalam hal pengelolaan

lingkungan yang semula Proper Biru menjadi Proper Emas agar dapat

menjadi Benchmark pengelolaan lingkungan untuk industry tekstil

terpadu.

Page 40: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

PT RUM secepatnya menyelesaikan persoalan limbah dengan

melakukan studi banding dan mendapatkan benchmark the best

practice pengelolaan limbah di industry rayon.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo perlu membuat model pengelolaan

lingkungan dengan membentuk Sekretariat Bersama Pengelolaan

Lingkungan Hidup di yang beranggotakan Dinas Lingkungan Hidup

Provinsi Jawa Tengah, Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta, Dinas

Lingkungan Hidup Kab. Sukoharjo, dan Dinas Lingkungan Hidup

Kabupaten Karanganyar yang melakukan sinergi dan koordinasi dalam

menangani persoalan lingkungan di wilayah yang telah ditetapkan

sebagai sentra industry tekstil dengan payung hukum Peraturan

Gubernur.

Pemerintah Daerah setempat harus proaktif melakukan pencegahan

pencemaran dengan bersikap proaktif melakukan monitoring

pengelolaan lingkungan.

Perlu ada inovasi dan terobosan pengelolaan limbah yang diprakarsai

oleh Pemerintah Daerah melalui pilot project pengelolaan lingkungan

agar limbah di bawah ambang batas, dan tidak mengganggu

ekosistem dan aktivitas masyarakat.

Page 41: LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI … · LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VII DPR RI ... Tahu 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan. ... untuk

BAB IV

PENUTUP

Demikian Laporan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VII DPR RI ke lokasi PT Sritex

Tbk. Diharapkan laporan ini menjadi acuan pelaksanaan fungsi pengawasan

khususnya di bidang lingkungan dan limbah.

Jakarta, 26 Oktober 2018

Tim Kunjungan Kerja Spesifik Panja

Limbah dan Lingkungan

Komisi VII DPR RI

Ketua Tim,

Muhammad Nasir