20
Laporan Miniriset Spektrofotometer IDENTIFIKASI KADAR KLOROFIL PADA TANAMAN PURING (Codiaeum variegatum) dengan METODE SPEKTROFOTOMETRI Eni widya ningsih 4411414019 Mohamad Ikhsan Nurulloh 4411414020 Evita Sisva Renny 4411414025

Laporan-Miniriset instrumentasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN MINIRISET KADAR KLOROFIL DAUN PURING MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER

Citation preview

Laporan MinirisetSpektrofotometer

IDENTIFIKASI KADAR KLOROFIL PADA TANAMAN PURING (Codiaeum

variegatum) dengan METODE SPEKTROFOTOMETRI

Eni widya ningsih 4411414019

Mohamad Ikhsan Nurulloh 4411414020

Evita Sisva Renny 4411414025

Latar belakang

1• Rata-rata tumbuhan memiliki warna daun hijau (pigmen klorofil) yang

paling dominan.

2• Meskipun sebagian besar klorofil terdistribusi dalam daun, namun

persebarannya juga tidak merata.

3

• Daun juga memiliki pigmen lain, misalnya karoten (berwarna jingga), xantofil (berwarna kuning), dan antosianin (berwarna merah, biru, atau ungu)

4• Puring (Codiaeum variegatum) memiliki bentuk dan warna daun

sangat bervariasi

Rumusan Maslah

1.• Berapa kadar klorofil pada

Puring (Codiaeum variegatum) ?

2.• Bagaimana cara menggunakan

Spektrofotometer dengan baikdan benar?

Tujuan

1

• Menghitung kadar klorofil pada daun spesies Puring (Codiaeum variegatum) menggunakan Spektrofotometer.

2• Terampil mengguakan

Spektrofotometer dengan baik dan benar.

Manfaat

1

•Menambah pengetahuan tentang penelitian yang menggunakan Spektrofotometer

2•Mengetahui kadar

klorofil daun puring.

Metode

Jenis Penelitian

Eksperimentallaboratorium

Variabel

ManipulasiUrutan daun

Puring

KontrolPemberian 25 ml Alkohol 95%

Respon Kadar Klorofil

Tempat dan Waktu

Tempat

•Ruang Lab. Riset (D11-381) Universitas NegeriSemarang

Waktu

•Waktu pelaksanaan adalah 2 November 2015—14 November 2015.

AlatSpektrofotometer UV-VIS

Beaker Glass

Mikropipet

Kuvet

Gelas Ukur

Kertas Saring

Corong

Lumpang Porselin

Gunting

Timbangan

Bahan

Alkohol95 %

DaunPuring

Cara Kerja

Menghitung kadar klorofil dengan rumus dari

Wintermans dan de Mots

Klorofil a • 13,7 x OD 665 – 5,76 OD 649 (mg/l)

Klorofil b • 25,8 x OD 649 – 7,7 OD 665 (mg/l)

KlorofilTotal

• 20,0 x OD 649 + 6,1 OD 665 (mg/l)

Tabel Pengamatan

Sample

Serapan pada Panjang

Gelombang Chlorophyll degree

649 nm 665 nm a b Total

1 0.432 0.907 9.93758 4.1617 3.1073

2 0.509 1.301 14.89186 3.1145 2.2439

3 0.384 0.801 8.76186 3.7395 2.7939

4 0.467 0.975 10.66758 4.5411 3.3925

5 0.466 0.911 9.79654 5.0081 3.7629

Average 0.4516 0.979 10.811084 4.11298 3.0601

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

1 2 3 4 5

Ser

apan

Sampel

Grafik Serapan Panjang Gelombang

649 nm 665 nm

0

2

4

6

8

10

12

14

16

1 2 3 4 5

Kad

ar

Sampel

Grafik kadar klorofil daun puring

a b Total

Pembahasan

Pada percobaan kali ini untuk penentuan kadar klorofilmenggunakan daun puring dengan umur yang berbedayaitu daun nomor 1 dari pucuk kebawah sampai nomor5. Masing-masing daun tersebut diekstrak dan ekstrak.Setelah diekstrak, terlihat jelas perbedaan warna ekstrakdari daun yang berbeda usianya. Untuk warna ekstraktercerah didapat pada daun setengah tua.

Berdasarkan analisis data dan grafik diatas memperlihatkankadar klorofil yang paling tinggi terdapat pada daun nomor2. Hal ini dapat terlihat pada hasil kadar klorofil total padamasing-masing daun.

Namun secara teori,memperlihatkan kadar klorofil yangsemakin tinggi, berdasarkan pertambahan atau umur daun.Warna hijau daun sangat berkaitan erat dengan kandunganklorofil. Pada umumnya, semakin tua daun maka hijau warnadaun akan semakin tinggi kandungan klorofilnya. Selain itustruktur dan metabolisme daun tua telah lebih sempuran biladibandingkan dengan daun muda dalam fotosintesis yangtinggi serta berpengaruh pada sintesis protein.

Hal ini merupakan indikator pertama yang menunjukkan,bahwa makin tua umur suatu daun maka akan semakin tinggikadar klorofil yang dikandungnya. karena daun tua masihmelakukan biosintesis klorofil. Sedangkan pada daun yangmasih muda, kandungan klorofilnya masih sedikit, karenadaun ini masih belum banyak melakukan biosintesis klorofil.

Namun pada penelitian kami menunjukkan hasil bahwadaun yang paling banyak mengandung klorofil bukan daunyang paling tua. Hal ini mungkin disebabkan karena adanyakesalahan dan kurangnya ketelitian pada saat melakukanpercobaan seperti tidak digunakannya mikropipet namunhanya menggunakan pipet biasa, ketidakmerataanpengambilan sampel pada saat pemotongan daun,kesalahan pengulangan saat memasukkan kuvet.

Kesimpulan

• Dalam penggunaan spektrofotometer harus dilakukan secara benar dan sesuai SOP.

• Kalibrasi terlebih dahulu sebelum menggunakannya. Pada daun yang masih muda konsentrasi klorofil masih rendah

• Daun setengah tua sangat tinggi dan menurun drastis pada daun dewasa akibat penuaan. Tingginya konsentrasi klorofil menunjukkan tingginya penyerapan energi

Daftar Pustaka

Dasuki, Undang. 2002. Morfologi Sistematika Tumbuhan. Bandung : Penerbit ITB

Djoseputro,Dwi. 1989. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta : Gramedia

Gardner, Franklin, et al. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya (Susilo Herawati,trans).

Jakarta: UI Press.

Loveless, A. R. 1987. Prinsip-Prinsip Biologi Tumbuhan Untuk Daerah Tropik 1.

Jakarta: PT. Gramedia.

Salisbury dan Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan II. Bandung : ITB bandung.

Sri Rahayu dkk. 2007. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan.Surabaya :

Laboratorium Fistum Unesa.

Pertanyaan

• Susanti : Kenapa tidak menggunakan mikropepet. Cara penentuan umur daun dari mana?

• Kuncara : Klorofil paling banyak di usia daun nomerberapa?

• Taufiq :