Laporan Modul 5 PBG

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Laporan Modul 5 PBG

    1/6

    Laporan Modul 5, MG-3017

    Jigging

    Farah Rizka Rahmatia (12113044)/Kelompok 1/Senin, 15-03-2016

    Asisten : Cintiya Ayu Putri Darmawan (12512010)

    Abstrak-   Praktikum Modul 5- Praktikum jigging bertujuan

    untuk mempelajari prinsip-prinsip serta cara kerja dari

     jigging, faktor-faktor yang mempengaruhi proses

    konsentrasi dan pengolahan data percobaan. Proses

     pemisahan material dengan alat jig akan memisahkan

    material dengan berat jenis tinggi dan berat jenis rendah.

     Pada praktikum ini, material yang ingin dipisahkan

    adalah antara mineral kasiterit dan silika. Hasil

     pengolahan data berupa kriteria konsentrasi, perolehan

    dan nisbah konsentrasi.

    A. Tinjauan Pustaka 

    Konsentrasi gravitasi ialah proses konsentrasi

    dengan memanfaatkan prinsip perbedaan berat jenis

    mineral dalam suatu medium fluida. Pemisahan mineraldilakukan dengan menggunakan perbedaan kecepatan

     pengendapan. Metode ini baik digunakan untuk material

    yang partikelnya kasar.

    Akibat adanya perbedaan berat jenis antar yang

    cukup signifikan antar material, maka hasil pemisahannya

    kan terbagi menjadi 2 kelompok besar. Kelompok yang

    satu ialah yang memiliki massa jenis tinggi dan lainnya

    memiliki massa jenis rendah. Salah satu dari kelompok

    tersebut dapat menjadi konsentrat/tailing . Umumnya,

    mineral berharga memiliki berat jenis yang lebih tinggi

    disbanding mineral tak berharga.Pemisahan yang dilakukan dengan konsentrasi

    gravitasi umumnya menggunakan air sebagai aliran fluida

    untuk mengalirkan mineral-mineralnya. Berdasarkan

    gerakan fluidanya, pemisahan cara ini dibagi 3, yakni :

    - Fluida tenang, contoh : DMS ( Dense Medium

    Separation)

    - Gerak fluida horizontal, contoh :  sluice box,  shaking

    table dan spiral concentrator  

    - Gerak fluida vertikal, contoh : jigging  

    Alat Jig merupakan salah satu alat yang

    digunakan untuk pemisahan mineral dengan menggunakanmetode konsentrasi gravitasi. Pada alat ini, mineral

     berharga dan pengotornya akan dipisahkan dengan bantuan

    aliran fluida. Umpan ( feed ) dalam bentuk  pulp  akan

    dituang ke dalam alat yang pada bagian bawahnya dilapisi

    ayakan ( screen). Pada ayakan tersebut, terdapat bola baja

    atau butiran hematit yang umum digunakan sebagai alas

     pada jig.

    Cara kerja alat Jig secara garis besar ialah sebagai

     berikut :

    1.  Umpan masuk ke dalam saringan. Pemisahan

     partikel dengan perbedaan berat jenis dibandung

    oleh pulsed water . Pulsed water ialah pergerakan

    air akibat tekanan ke atas (pulsion) dan hisapan

    ke bawah (suction) yang fluktuatif

    2.  Partikel yang berat jenisnya lebih ringan akan

    terbawa arus ke atasdan terbuang sebagai tailing  

    3.  Partikel dengan berat jenis lebih tinggi akan

    terbawa ke arah bawah dan menembus saringan

    (ragging ).

    Gerakan aliran air ( pulsed water ) akan menimbulkan suatu

    getaran. Aliran air ke atas (pulsion) dengan kecepatan yang

    cukup tinggi akan menghempaskan bola baja/ butiran

    hematit (bed ) sehingga mineral terdorong ke atas.

    Sedangkan pada aliran ke bawah ( suction), bed   akan

    menutup (turun ke bawah) dan mineral berat akan masuk

    ke hutch.

    Gambar 1. Skema Alat Jig

    Gambar 2. Ilustrasi konstruksi dasar alat Jig  

    Proses tersebut akan berlangsung berulang-ulang

    sehingga mineral berharga dapat terpisah dari mineral

     pengotornya.Proses pemisahan pada  jigging   melibatkan

    tahapan proses sebagai berikut :

    1.   Differential Acceleration

    Pada tahap ini, pemisahan sangat dipengaruhi oleh berat

     jenis material. Tahap ini relatif singkat yakni pada awal

     jatuhnya partikel dimana, mineral dengan berat jenis tinggi

    akan lebih mudah untuk turun ke bawah.

    2.   Hindered Settling

    Pada tahap ini, proses pemisahan tidak hanya dipengaruhi

    oleh perbedaan berat jenis, tetapi ikut dipengaruhi juga

    oleh ukuran material dan waktu pengendapan. Dimana, partikel dengan ukuran kecil tetapi berat jenisnya tinggi

    atau partikel cukup besar yang berat jenisnya relatif

    rendah. Hasil dari tahap ini ialah partikel-partikel golongan

    middling  yang akan masuk ke pengolahan berikutnya.

    3.  Consolidation Trickling

  • 8/19/2019 Laporan Modul 5 PBG

    2/6

    Pada tahap ini, pemisahan antar partikel ikut dipengaruhi

    oleh pulsed water, stroke dan bola baja. Sehingga, partikel

    kecil dapat masuk di antara partikel besar dan bola baja.

    Gambar 3. Ilustrasi Siklus Jigging  

    B. Data Percobaan

    a. Prosedur percobaan

       Jigging

     b. Data percobaan

    1. ρ Kasiterit 7.0 gr/cm3 

    2. ρ Silika 2.65 gr/cm3 

    3. ρ fluida = 1 gr/cm3 

    4. Berat Umpan = 250 g

    5. Ukuran butiran : +100 mesh

    Umpan

     No

    1 2 3 4 5 Jumlah

    H P H P H P H P H P H P

    1 14 47 11 35 11 20 10 38 10 27 56 167

    2 10 37 15 46 11 44 8 27 11 34 55 188

    3 13 33 4 10 7 48 12 21 12 45 48 157

    Jumlah 159 512

    Konsentrat

     No1 2 3 4 5 Jumlah

    H P H P H P H P H P H P

    1 8 5 6 3 10 3 12 5 4 5 40 21

    2 5 4 7 5 9 1 8 3 3 5 32 18

    3 6 0 11 1 9 2 5 0 6 1 37 4

    Jumlah 109 43

    Tailing

     No1 2 3 4 5 Jumlah

    H P H P H P H P H P H P

    1 3 45 13 38 3 47 6 37 4 44 29 211

    2 6 47 17 40 7 46 4 41 8 39 42 213

    3 2 42 7 41 5 44 3 39 3 39 20 205

    Jumlah 91 629

    c. Pengolahan Data Percobaan

    - Rumus-rumus yang digunakan

       ∑  

     

    ∑ ∑    

       ∑  

     

    ∑ ∑    

     

     

     

    CC =

      

    Keterangan : H = Hitam = Kasiterit

    P = Putih = Silika

    c = concentrate

    t = tailing

    f = feed

    ∑     --------> jumlah butir hitam .  ∑     --------> jumlah butir hitam .  

     b : massa jenis partikel berat : massa jenis partikel ringan : massa jenis medium

    - Hasil Perhitungan dan Pengolahan Data

    Kadar Kasiterit dalam Feed

     NoJumlah

    Kadar HH P

    1 56 167 46.971422

    2 55 188 43.591486

    3 48 157 44.67788

    Kadar rata-rata dalam Feed :

    = (46.971422+ 43.591486 + 44.67788)/3

    = 45.08%

    Kadar Kasiterit dalam Konsentrat

     NoJumlah

    Kadar HH P

    1 40 21 83.420229

    2 32 18 82.443872

    3 37 4 96.068249

    Kadar rata-rata dalam Konsentrat :

    = (83.42+82.44+96.06)/3

    = 87.31 %

    Menyiapkan material yang akan diumpankan pada alat

    Mempersiapkan alat  jig 

    Memasang hutch pada alat. Menjalankan alat  jig dan

    mengalirkan air ke dalam alat

    Memasukkan umpan ke dalam alat

    Mengamati pemisahan yang terjadi antara mineral yang

    keluar sebagai overflow dan yang masuk ke hutch

    Mengamati material hasil pemisahan

  • 8/19/2019 Laporan Modul 5 PBG

    3/6

    Kadar Kasiterit dalam Tailing

     NoJumlah

    Kadar HH P

    1 29 211 26.635177

    2 42 213 34.247772

    3 20 205 20.490304

    *kadar dalam persen

    Kadar rata-rata dalam Tailing :

    = (26.635+ 34.24+20.49)/3

    = 27.1244%

    Recovery (Perolehan)

       

          

        

       

     Nisbah Konsentrasi

     

     

     CC

    CC =

    ( ) 

    CC = 3.63

    D. Analisis Hasil PercobaanHasil pengolahan data percobaan dibagi menjadi

    CC, Recovery dan RoC. Dimana, hasil kriteria konsentrasi

    (KK/CC) adalah 3.63. Nilai CC tersebut lebih dari 2.5,

    oleh karenanya menurut Kriteria Konsentrasi, CC > 2.5

     pemisahan mudah dilakukan pada berbagai ukuran sampai

    ukuran yang halus sekalipun (200 mesh). Hal ini sesuai

    dengan data percobaan dimana ukuran butir pada adalah

    +100 mesh (kurang dari 200 mesh). Pemisahan juga

    mudah dilakukan karena perbedaan densitas yang

    signifikan antara material berat (kasiterit) dan pengotornya

    (silika).

    Dari pengolahan data, diperoleh nilai R

    (recovery) sebesar 57.781%. Nilai recovery yang diperoleh

    relatif rendah. Sehingga, proses konsentrasi kurang efisien.

    Untuk meningkatkan recovery dari proses ini, maka

     beberapa variabel yang dapat mempengaruhi proses dapat

    diubah sehingga hasil yang diperoleh optimum. Salah

    satunya, dengan mengubah panjang dan frekuensi dari

     stroke, ketebalan lapisan dari bed   dan ukuran bola, serta

    volume dan tekanan air. Dengan menganalisis variabel-

    variabel yang dapat mempengaruhi proses konsentrasi,

    maka dapat diketahui kondisi yang optimum. Selain itu,

     perlu dicek apakah fungsi dari  screen  berjalan dengan baik. Karena, pada  screen  dapat pula banyak partikel-

     partikel yang tersumbat dan perlu dibersihkan terlebih

    dahulu.

    Pada pengolahan data, diperoleh pula hasil nisbah

    konsentrasi (RoC) sebesar 3.252. Hal ini menyatakan

     bahwa, banyaknya umpan yang diperlukan untuk

    menghasilkan 1 satuan berat (ton) konsentrat ialah sebesar

    3.252 ton.

    Alat Jig yang dipakai pada percobaan :

    Gambar 4. Alat Jig di LaboratoriumBagian-bagian dari alat Denver Mineral Jig :

    1.  Plunger

    Suatu batang yang dihubungkan dengan pengerak dan

     pengumpil. Plunger digunakan untuk menimbulkan gaya

     suction dan pulsion 

    2.  Screen

    Screen  ialah suatu saringan pada bagian bawah corong

    umpan alat jig. Berfungsi untuk memisahkan material

    kasar dan halus, sebagai batas bawah dari jig bed   serta

    tempat lewatnya air akibat gaya pulsion dan suction 

    3.   Jig bed/ Ragging  

     Bed  adalah suatu lapisan dasar di atas  screen yang terdiri

    dari material selain material yang ingin dipisahkan,

    contohnya bola baja atau butiran hematit. Material ini

     berfungsi untuk membantu proses pemisahan antara

    material berat dan ringan

    4.  Tank

    Yang dimaksud dengan tank   ialah suatu wadah tempat

    masuknya umpan. Alat ini berbentuk trapesium dan terbagi

    menjadi 2 bagian, yakni bagian atas dengan dinding-

    dinding tegak dan bagian bagawah yang berbentuk konis.

    Bagian atas berfungsi untuk mendapatkan tekanan yang

    merata pada saringan. Sedangkan bagian bawah berfungsiuntuk memudahkan material yang lolos dari saringan

    terakumulasi pada satu tempat dan keluar melalui lubang

    spigot.

    5.  Under water  

    Bagian ini berfungsi sebagai penyeimbang. Agar tidak

    terlalu banyak A-flow yang mengalir ke bawah

    6.  Spigot

    Spigot ialah sumpatan pada pengeluaran konsentrat. Alat

    ini terbuat dari karet dan pada bagian tengahnya terdapat

    lubang. Alat ini berfungsi untuk mengatur keluarnya

    konsentrat.7.  Motor penggerak

    Motor penggerak berperan sebagai penggeral roda

    eksentrik pada plunger . Sehingga dapat memberi stroke.

    Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

     proses pemisahan dengan JIG ialah sebagai berikut :

  • 8/19/2019 Laporan Modul 5 PBG

    4/6

  • 8/19/2019 Laporan Modul 5 PBG

    5/6

    mineral, ketebalan lapisan bed   dan ukuran bola pada

    lapisan bed , serta volume dan tekanan hutch water .

    Terdapat 3 fenomena yang terjadi selama proses

    konsentrasi berlangsung, yakni :

    1.   Differential Acceleration

    2.   Hindered Settling

    3.  Consolidation Trickling . 

    Hasil pengolahan data yang diberikan adalah

    sebagai berikut :

    1. 

    Kriteria konsentrasi sebesar 3.63. Sehingga,

    mineral kasiterit dan silika dapat dengan mudah

    dipisahkan

    2.  Perolehan (recovery) yang diperoleh ialah

    57.781%. Dimana, nilai tersebut relatif rendah.

    Untuk itu, dapat dilakukan peningkatan recovery 

    dengan merubah dan menganalisis variabel-

    variabel yang dapat mempengaruhi proses

    konsentrasi. Sehingga diperoleh nilai yang

    optimum.

    3.   Nisbah konsentrasi yang diperoleh adalah 3.252.

    Hal ini berarti, untuk mendapatkan konsentratkasiterit sebesar 1 satuan berat (ton) maka

    diperlukan umpan/ feed  sebesar 3.252 ton.

    G. Daftar Pustaka

    Slide perkuliahan TA-3103 Metoda Perhitungan Cadangan

    2015

    Modul praktikum MG-3017 Pengolahan Bahan Galian

    2015

    Selviyana, Fathiya. 2012. BAGIAN PAN AMERICAN

    JIG DI INSTALASI PENCUCIAN BIJIH TIMAH TB1.42 PEMALI PT TIMAH (PERSERO) TBK, [makalah].

    Tersedia :

    http://www.academia.edu/9556789/BAGIAN_PAN_AME

    RICAN_JIG_DI_INSTALASI_PENCUCIAN_BIJIH_TI

    MAH_TB_1.42_PEMALI_PT_TIMAH_PERSERO_TBK. 

    [24 Maret 2016]

    http://www.academia.edu/9556789/BAGIAN_PAN_AMERICAN_JIG_DI_INSTALASI_PENCUCIAN_BIJIH_TIMAH_TB_1.42_PEMALI_PT_TIMAH_PERSERO_TBKhttp://www.academia.edu/9556789/BAGIAN_PAN_AMERICAN_JIG_DI_INSTALASI_PENCUCIAN_BIJIH_TIMAH_TB_1.42_PEMALI_PT_TIMAH_PERSERO_TBKhttp://www.academia.edu/9556789/BAGIAN_PAN_AMERICAN_JIG_DI_INSTALASI_PENCUCIAN_BIJIH_TIMAH_TB_1.42_PEMALI_PT_TIMAH_PERSERO_TBKhttp://www.academia.edu/9556789/BAGIAN_PAN_AMERICAN_JIG_DI_INSTALASI_PENCUCIAN_BIJIH_TIMAH_TB_1.42_PEMALI_PT_TIMAH_PERSERO_TBKhttp://www.academia.edu/9556789/BAGIAN_PAN_AMERICAN_JIG_DI_INSTALASI_PENCUCIAN_BIJIH_TIMAH_TB_1.42_PEMALI_PT_TIMAH_PERSERO_TBKhttp://www.academia.edu/9556789/BAGIAN_PAN_AMERICAN_JIG_DI_INSTALASI_PENCUCIAN_BIJIH_TIMAH_TB_1.42_PEMALI_PT_TIMAH_PERSERO_TBK

  • 8/19/2019 Laporan Modul 5 PBG

    6/6

    H. Lampiran

      Dokumentasi praktikum

      Alat Jig skala perusahaan