Laporan Ppb Kelompok 2a

Embed Size (px)

DESCRIPTION

laporan pengembangan produk baru

Citation preview

LAPORAN HASIL GELAR PRODUK MATA KULIAH PENGEMBANGAN PRODUK BARU

SEDAN (Selai Lembar Berantioksidan); INOVASI SELAI LEMBAR FUNGSIONAL BERBAHAN DASAR KULIT DAN BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN KABUPATEN JEMBER

Disusun oleh:Insiatul Hasanah(111710101009)

Dewi Sekar Bumi(111710101043)

Dani Setiawan(111710101081)

Nur Aisyah(111710101065)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIANFAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIANUNIVERSITAS JEMBER2014BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDewasa ini semakin banyak masyarakat mengkonsumsi produk yang bermanfaat bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tidak akan terbebas dari senyawa radikal bebas. Senyawa ini diakibatkan dari asap rokok, makanan yang digoreng, paparan sinar matahari berlebih, asap kendaraan bermotor, obat-obat tertentu, racun dan polusi udara. Menurut Halliwell dan Gutteridge (2000) radikal bebas merupakan suatu atom, gugus, atau molekul yang memiliki satu atau lebih electron yang tidak berpasangan pada orbit paling luar, termasuk atom hydrogen, logam-logam transisi, dan molekul oksigen. Adanya elektron yang tidak berpasangan ini, menyebabkan radikal bebas secara kimiawi menjadi sangat aktif. Radikal bebas dapat bermuatan positif (kation), negative (anion), atau tidak bermuatan. Radikal bebas dapat mengganggu produksi DNA, lapisan lipid pada dinding sel, mempengaruhi pembuluh darah, dan produksi prostaglandin (Droge W, 2002). Prakash (2001) dalam Okawa et al (2001) juga menjelaskan bahwa resiko penyakit kronis akibat senyawa radikal bebas dapat dikurangi dengan memanfaatkan peran senyawa antioksidan seperti vitamin C, E, A, karoten, asam-asam fenol, polifenol, dan flavonoid. Suharto dalam Kuncahyo (2007) menjelaskan bahwa antioksidan merupakan senyawa kimia yang dapat menyumbangkan satu atau lebih electron kepada radikal bebas, sehingga radikal bebas tersebut dapat diredam. Menurut Hariyatimi (2004) antioksidan dapat menetralkan radikal bebas karena dapat melindungi sistem biologi tubuh dari efek merugikan yang timbul dari proses ataupun reaksi yang menyebabkan oksidasi. Hal ini juga didukung oleh pernyataanPrakash (2001) yang menyatakan bahwa karakter utama antioksidan adalah kemampuannya untuk menangkap dan menstabilkan radikal bebas.Tanaman yang potensial sebagai sumber antioksidan yaitu buah naga merah. Berdasarkan data Dinas Pertanian Jember tahun 2009 luas wilayah kebun buah naga mencapai 12 Ha dengan jumlah 72.000 batang, dimana dalam tiap batangnya dapat berbuah 2-8 kg. Dengan demikian dapat diperkirakan potensi buah naga mencapai 50 ton/Ha. Tingginya produksi buah naga mengakibatkan jumlah limbah yang dihasilkan semakin banyak yaitu berupa kulit buah naga. Limbah ini jika dibiarkan begitu saja akan mengakibatkan pencemaran lingkungan, merusak pemandangan, serta dapat menimbulkan aroma yang kurang sedap. Padahal kandungan antioksidan dalam kulit buah naga lebih tinggi daripada dagingnya (Jaafar et al (2009). Menurut Teng and Lay (2005) buah naga merah mengandung fitokimia yang baik bagi tubuh, diantaranya flavonoid. Menurut Nurliyana et al (2010) dalam 1 mg/ml kulit buah naga dapat menghambat sebanyak 83,48 1,02% radikal bebas, sedangkan untuk 1 mg/ml daging buah naga hanya dapat menhambat radikal bebas sebesar 27,45 5,03%. Selain itu Herawati (2013) juga telah meneliti bahwa pada kulit buah naga merah memiliki kandungan betasianin 186,90 mg/100 g berat kering dan aktivitas antioksidan sebesar 53,71%. Dengan demikian perlu dilakukan penanganan lebih lanjut dalam mengatasinya. Salah satu alternative solusi untuk mengatasi limbah kulit buah naga sekaligus sebagai sumber antioksidan yaitu SEDAN selai lembar berantioksidan. Pemilihan produk ini dikarenakan tingginya animo masyarakat dalam mengkonsumsi selai sebagai bahan sampingan roti. Padatnya aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat terutama pada kalangan menengah keatas, mengakibatkan memilih produk yang lebih cepat penyajiannya.

2SEDAN merupakan selai yang berbentuk lembaran dengan ukuran tertentu sehingga lebih praktis untuk dikonsumsi, tidak perlu dioleskan serta mudah dibawa ketika bepergian. Disisi lain pembuatan SEDAN dapat mengurangi limbah kulit buah naga karena dijadikan sebagai bahan baku. Selain itu, SEDAN juga dapat memberikan efek bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan kandungan antioksidan yang ada di dalamnya cukup tinggi. SEDAN ini menggunakan kemasan yang menarik dengan gambar yang disukai oleh konsumen yaitu warna yang mencolok.

1.3 Tujuan Tujuan dari pengembangan produk baru ini yaitu sebagai berikut:1. Mengembangkan jiwa kewirausahaan2. Mengetahui cara memproduksi dan memasarkan SEDAN sebagai usaha yang prospektif.3. Mendapat profit dari usaha produksi dan pemasaran SEDAN4. Memberikan inovasi produk dari selai oles menajdi selai lembar berantioksidan5. Menciptakan produk yang praktis dan bermanfaat bagi kesehatan

1.3 Luaran Luaran dari pengembangan produk baru ini yaitu sebagai berikut:1. Terciptanya produk baru berupa SEDANselai lembar berantioksidan dari limbah kulit buah naga merah.2. Terciptanya brand image yang baik dan mendukung dari produk SEDAN sehingga mendapatkan tempat di kalangan masyarakat.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buah NagaDalam dunia taksonomi, buah naga masuk dalam Family Cactaceae. Berikut adalah klasifikasi ilmiah dari buah naga (Idawati, 2012): Kingdom: Plantae Divisi: Spermatophyta Subdivisi : Angiospermae Kelas: Dicotyledonae Ordo : Cactales Famili : Cactaceae Subfamily : Hylocereanea Genus : Hylocereus Species : - Hylocereus costaricensis - Hylocereus undatus - Hylocereus polyrhizus- Selenicereus megalanthus Buah naga adalah buah sejenis pohon kaktus. Buah naga berasal dari Meksiko, Amerika Selatan dan juga Amerika Tengah namun saat ini buah naga sudah ditanam secara komersial di Vietnam, Taiwan, Malaysia, Australia, dan Indonesia. Nama asing dari buah naga adalah Dragon Fruit, dalam bahasa latin buah naga dikenal dengan Phitahaya. Isi buah naga berwarna putih, merah, atau ungu dengan taburan biji-biji berwarna hitam yang boleh dimakan (Idawati, 2012). Tanaman buah naga merupakan salah satu tanaman yang telah dibudidayakan di pulau Jawa seperti di Jember, Malang, Pasuruan dan daerah lainnya. Bentuk buahnya unik dan menarik, kulitnya merah dan bersisik hijau mirip sisik naga sehingga dinamakan buah naga atau dragon fruit. Jenis buah naga ada empat, yaitu Hylocereus undatus (buah naga kulit merah daging putih), Hylocereus costaricensis (buah naga kulit merah daging super merah), Hylocereus polyrhizus (buah naga kulit merah daging merah), Selenicereus megalanthus (buah naga kulit kuning daging putih) (Cahyono, 2009). Berdasarkan klasifikasi buah naga dalam ilmu taksonomi, maka secara morfologis bisa digambarkan bahwa tanaman buah naga merupakan tumbuhan tidak lengkap sebab tidak memiliki daun seperti tumbuhan lainnya. Meskipun demikian, tanaman buah naga juga memiliki akar, batang, cabang, biji, dan juga bunga. Buah naga atau dragon fruit merupakan buah yang eksotik, rasanya asam manis menyegarkan dan memiliki beragam manfaat untuk kesehatan (Idawati, 2012).

2.2 Buah Naga MerahBuah naga daging merah memiliki kulit berwarna merah yang cerah dan dilingkupi dengan sisik. Buah naga daging merah memiliki daging buah yang berwarna merah. Tak hanya unik, rasa daging buahnya juga cukup nikmat. Di antara jenis buah naga lainnya, varian dengan daging merah ini banyak digemari karena memiliki karakteristik rasa manis melebihi rasa asamnya. Buah naga daging merah atau dalam dunia biologi dikenal dengan istilah Hylocereus costaricensis ini tergolong cukup popular di Indonesia (Idawati, 2012).Dalam 100 g buah naga merah , kandungan airnya cukup tinggi yaitu 82,5-83 g, serat 0,7-0,9 g, betakaroten 0,005-0,012 g, kalsium 6,3-8,8 mg, zat besi 0,55-0,65 mg, fosfor 30,2-36,1 mg, protein 0,16-0,23 g, lemak 0,21-0,61 g, beragam vitamin seperti B1 sebanyak 0,28-0,30 mg, vitamin B2 0,043-0,045 mg, vitamin C 8-9 mg dan kandungan niasin sebanyak 1,297-1,300 mg (Gunasena dan Pushpakumara, 2006).

2.3 SelaiSelai adalah produk makanan yang kental atau setengah padat dibuat dari campuran 45 bagain berat buah (cacah buah) dan 55 bagian berat gula. Jelai adalah produk yang hampir sama dengan selai, bedanya jeli dibuat dari campuran 45 bagian sari buah dan 55 bagian berat gula. Tiga bahan pokok pada proses pembuatan selai atau jeli adalah pektin, asam, dan gula dengan perbandingan tertentu untuk menghasilkan produk yang baik.Selai atau jeli buah yang baik harus berwarna cerah, jernih, kenyal seperti agar-agar tetapi tidak terlalu keras, serta mempunyai rasa buah asli. Buah yang dapat digunakan untuk membuat selai atau jeli adalah buah yang masak tetapi tidak terlalu matang dan tidak ada tanda-tanda busuk. Selai yang diperoleh dari buah hasilnya lebih banyak daripada diolah menjadi jeli, sehingga pengolahan jeli lebih banyak menggunakan buah yang murah harganya. Buah yang masih muda tidak dapat digunakan untuk pembuatan selai atau jeli karena masih banyak mengandung zat pati (karbohidrat) dan kandungan pektinnya rendah. Kulit buah pun dapat digunakan untuk menghasilkan selai atau jeli tersebut (Margono dkk, 2000).Buah yang sering digunakan untuk pembuatan selai atau jeli antara lain : anggur, apel, murbei, arbei, gowok, jambu biji, jeruk, pala, dan lain-lain. Sedangkan kulit buah yang biasa digunakan untuk membuat selai atau jeli.

2.4 Radikal BebasRadikal bebas merupakan atom atau molekul yang sifatnya sangat tidak stabil. Ketidakstabilan tersebut disebabkan karena atom atau molekul tersebut memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas berusaha untuk memiliki pasangan elektron, sehingga sifatnya sangat reaktif. Radikal bebas cenderung menangkap elektron dari molekul lain dan kemudian membuat senyawa baru yang tidak normal yang akan menyebabkan reaksi berantai (Kosasih, 2004). Radikal bebas meruakan atom yang tidak berpasangan. Zat ini merupakan zat berbahaya yang sangat reaktif dapat merusak jaringan organ-organ tubuh hingga menimbulkan berbagai penyakit. Setiap makhluk hidup akan menghasilkan radikal bebas sebagai produk samping dari proses pembentukan energi. Energi dihasilkan dari proses metabolisme dengan mengoksidasi zat-zat makanan, seperti karbohidrat, lemak dan protein. Pada proses oksidasi inilah radikal bebas ikut terproduksi. Selain dari proses metabolisme, radikal bebas juga muncul pada setiap proses pembakaran, seperti merokok, memasak, pembakaran bahan bakar pada mesin dan kenderaan bermotor.Pembentukan radikal bebas dan reaksi oksidasi pada biomolekul akan berlangsung sepanjang hidup. Radikal bebas yang sangat berbahaya dalam makhluk hidup antara lain adalah golongan hidroksil (OH-), superoksida (O-2), nitrogen monooksida (NO), peroksidal (RO-2), peroksinitrit (ONOO-), asam hipoklorit (HOCl), hydrogen peroksida (H2O2) (Silalahi, 2006).

2.5 AntioksidanAntioksidan adalah zat yang dapat menetralisir radikal bebas sehingga atom yang tidak berpasangan mendapat pasangan elektron sehingga tidak reaktif lagi. Antioksidan melumpuhkan radikal bebas dengan memberikan elektron kepadanya sehingga tidak lagi menjadi radikal bebas pada bagian-bagian tubuh. Antioksidan memusnahkan radikal bebas. Peran antioksidan adalah membantu sistem pertahanan tubuh bila ada unsur pembangkit penyakit memasuki dan menyerang tubuh (Kosasih dkk,2004). Antioksidan adalah senyawa yang dapat memberikan elektronnya kepada molekul radikal bebas sehingga dapat memutus reaksi berantai dari radikal bebas. Menurut sumbernya, terdapat tiga macam antioksidan yaitu (1) Antioksidan yang diproduksi oleh tubuh; (2) Antioksidan alami yang dapat diperoleh dari tumbuhan atau hewan; dan (3) Antioksidan sintetik yang dibuat dari bahan-bahan kimia (Kumalaningsih, 2006).Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol, dan asam-asam organik. Senyawa antioksidan alami polifenolik dapat bereaksi sebagai pereduksi, penangkap radikal bebas, pengkelat logam, dan peredam terbentuknya singlet oksigen (Kumalaningsih, 2006).Antioksidan yang terdapat pada kulit buah naga salah satunya adalah betalain. Betalain merupakan senyawa yang dapat menyumbangkan warna pada buah serta berkontribusi meningkatkan kesehatan juga. Berdasarkan beberapa penelitian terhadap buah-buahan yang mengandung betalain, kandungan antioksidan didalamnya cukup tinggi dan tidak menimbulkan alergi. Terdapat dua jenis betalain yaitu betacyanin dan betaxanthin. Betacyanin berkontribusi memberikan warna merah, sedangkan betaxanthin memberikan warna kuning (Stintzing dan Carle, 2007)

BAB 3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan3.1.1 Alat Kompor Blender Panci Sendok Loyang Baskom Timbangan Sealer 3.1.2 Bahan Kulit buah naga50 % Buah Naga 50 % Air100% Gula80 %/ 100 gr bahan Nutrijel 18 %/ 100 gr bahan Asam sitrat 2 %/ 100 gr bahan

3.2 Skema Pembuatan

SEDANKulit + daging buah nagaPencucian dan pemotonganPenghancuran dengan penambahan air (1:1)PencampuranPendidihan suhu 1000C selama 25 menitPembentukan lembaranGula 65% ; nutrijel 10% ; asam sitrat 0,25%

Bahan utama dalam pembuatan selai lembar yaitu daging buah naga serta kulitnya, selain itu juga membutuhkan bahan tambahan yaitu gula, nutrijel, dan asam sitrat. Buah naga yang sudah ada kemudian dicuci untuk membersihkan dari kotoran, selanjutnya daging buah naga dipisahkan dengan kulitnya kemudian dilakukan penimbangan dengan perbandingan daging dan kulit yaitu 1:1, kemudian dihaluskan dengan cara diblender. Selama proses penghancuran ditambakan air dengan perbandingan 1:1. Selanjutnya bubur buah naga serta kulit buah naga dilakukan pemasakan selama 25 menit pada suhu 1000C, selama proses pemasakan berlangsung ditambahkan bahan tambahan yaitu gula 65% ; nutrijel 10% ; asam sitrat 0,25%. Selanjutnya diaduk hingga mengental, setelah adonan selai cukup mengental maka harus segera cepat dicetak agar tidak menggumpal dan bisa membentuk lembaran dengan rata. Setelah selai dingin kemudian dipotong-potong dengan ukuran menyerupai roti tawar.

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Nilai GiziSEDAN merupakan produk inovatif yang pengembangan dari produk selai. Berbeda dengan selai pada umumnya, SEDAN bentuk lembaran sehingga lebih praktis untuk dikonsumsi. Bahan baku utama pembuatan produk SEDAN adalah buah naga beserta kulitnya dengan penambahan sedikit asam, gula, dan nutrijel. Berdasarkan perhitungan massa balace (Lampiran C). Produk SEDAN memiliki kandungan gizi seperti yang disajikan pada Tabel 4.1Tabel 4.1 Total kandungan gizi SEDAN dalam 200 gramKomponenJumlah

EnergiKarbohidrat Protein KalsiumVit. CFosfor291,2 k kal86,7 g0,53 g138,5 g9,4 g9,5 g

4.2 Penentuan Harga Langkah awal sebelum melakukan penjualan suatu produk, salah satu hal yang perlu dilakukan adalah menentukan harga jual produk . Pricing merupakan harga jual suatu produk yang diperoleh berdasarkan perhitungan biaya untuk memproduksi setiap unit produk. Adapun rincian perhitungan sebagai asumsi awal penentuan harga pada gelar produk selai lembar dapat dilihat pada Lampiran A. Berdasarkan hasil perhitungan pricing, maka kemudian diperoleh harga produk SEDAN sebesar Rp. 4000 dengan data lengkap disajikan pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Penentuan Pricing KomponenHargaPricing Akhir

Bahan1.4004.000,00

Kemasan1.175

Promosi1.359

Total Pricing3.934

4.3 Hasil Penjualan selai lembar pada gelar produkAcara gelar produk yang diselenggarakan Universitas Jember sebagai salah satu rangkaian acara Festival Tegal Boto (FTB). Acara berlangsung selama tiga hari yakni pada tanggal 21-23 Oktober 2014. Dalam acara ini, kami hanya mengolah 3 kg buah naga menjadi SEDAN. Berdasarkan hasil percobaan pembuatan sebelumnya, maka kami dapat mengasumsikan bahwa dengan 3 kg menghasilkan 114 selai sehingga apabila dikemas dalam kemasan karton diperoleh 72 SEDAN. Adapun Hasil Penjualan SEDAN pada acara gelar produk kemarin dapat dilihat pada Tabel 4.3, sedangkan Modal yang kami miliki dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.3. Hasil Penjualan SEDAN Jumlah selaijumlah packharga/packTotal pemasukan

72364000144000

Tabel 4.4. Modal usaha SEDANSumberJumlah

Iuaran80.000,00

Subsidi FTP200.000,00

Total280.000,00

Berdasarkan Tabel 4.3. terlihat bahwa penjualan selai lembar berantioksidan (SEDAN) tidak sesuai dengan asumsi dan mengalami kerugian hampir setengah dari modal yang terpakai yakni sebesar Rp. 278.000, sedangkan hasil penjualan hanya sebesar Rp. 144.000, sehingga setelah dilakukan perhitungan (Lampiran A) diketahui bahwa penjualan SEDAN pada acara gelar produk mengalami kerugian sebesar Rp. 175.672,00. Hal ini karena pada saat produksi terjadi kesalahan dalam proses pengolahan hampir setengah bahan gagal atau rusak saat pencetakan, dan hanya setengah bagian bahan lainnya yang dapat dijual, sehingga jumlah produk yang akan dihasilkan tidak sesuai dengan asumsi yakni hanya 72, padahal asumsi dihasilkan 144 selai lembar. Oleh sebab itu, terjadi kerugian pada penjualan produk SEDAN.4.4 Analisis Kelayakan UsahaSalah satu faktor yang penting dalam merencanakan sebuah usaha adalah analisis kelayakan usaha yang akan dijalankan. Usaha SEDAN dalam perencanaanya dijalankan dalam jangka waktu lima tahun. Adapun rincian perhitungan analisis kelayakan usaha dapat dilihat dalam Lampiran B. Agar dapat mempermudah dalam menghitung BEP dan PBP, maka langkah awalnya adalah membuat cash flow usaha yang dapat dilihat pada Gambar 4.1

8001152059259607111152012345

Gambar 4.1 Cash flow usaha SEDAN

BEP Unit= (1500000 + 0,2x) / (1- (3500/4000)) = 11250000= 11250000 / 4000 = 2812 unitPBP= (80011520/ 7.488.000) x 1 bulan = 10,6 bulanIRR= 98560000 / 80011520 = 12%

Berdasarkan hasil analisis ekonomi diatas, usaha SEDAN dinyatakan layak apabila dilihat dari BEP karena BEP menunjukkan angka lebih kecil dari kapasitas pasar (yakni asumsi sebesar 22464). Apabila dianalisis dari nilai PBP juga dapat dinyatakan layak karenan untuk mengembalikan modal usaha maka hanya dibutuhkan waktu 10,6 bulan. Nilai IRR menunjukan 12% sehingga usaha ini layak hanya jika bunga (tabungan) bank 12% menjadi tidak layak.4.5 Analisa Persaingan Selai yang beredar di pasaran umumnya berbentuk selai oles. Hal ini dianggap kurang praktis dalam penyajiannya sehingga perlu pengembangan bentuk olahan lain, seperti selai lembaran. Selai lembaran lebih praktis dan lebih mudah dalam penyajiannya, sehingga menjadi alternatif utama produk pangan yang dapat dikonsumsi bersama roti untuk sarapan pagi. SEDAN merupakan selai yang berbentuk lembaran dengan ukuran tertentu sehingga lebih praktis untuk dikonsumsi, dan tidak perlu dioleskan serta mudah dibawa ketika bepergian jauh.Selain itu, SEDAN juga dapat memberikan efek bagi kesehatan. Hal ini dikarenakan kandungan antioksidan yang ada di dalamnya cukup tinggi. SEDAN ini menggunakan kemasan yang menarik dengan gambar yang disukai oleh konsumen yaitu warna yang mencolok.Dalam dunia bisnis tidak akan terlepas yang namannya pesaing bisnis. Untuk saat ini, SEDAN bersaing dengan selai-selai yang biasa dikonsumsi masyarakat pada umumnya. Tidak dapat dipungkiri pula apabila beberapa periode ke depan akan ada usaha yang muncul untuk menyaingi konsep produk ini karena melihat dari market share yang luas dan prospek usaha yang menjanjikan dari produk ini. Untuk itu diperlukan inovasi-inovasi baru agar tidak cepat terkalahkan oleh pesaing usaha yang lain. Namun, produk ini memiliki kelebihan tersendiri. Beberapa kelebihan dari SEDAN yaitu praktis dalam mengkonsumsinya, mudah dibawa bepergian, dan mengandung antioksidan tinggi yang bermanfaat bagi kesehatan.

4.6 Hasil Quesioner

Gambar 4.2. Hasil quesioner produk SEDANBerdasarkan hasil quisioner diatas dapat diketahui bahwa dari 30 lembar quisioner yang kami bagikan dengan berbagai kalangan panelis mulai dari PNS, wiraswasta, serta mahasiswa dilingkungan Universitas Jember hampir 50 % panelis menyukai produk selai lembar. Dari segi rasa 56% panelis memilih setuju dengan rasa yang kami tawarkan, rasa dari produk kami ini tidak terlalu manis sehingga rasa dari produk ini disukai oleh semua kalangan. Sedangkan untuk harga rata-rata panelis sudah setuju dengan harga yang ditawarkan yaitu Rp. 4000,- per kemasan, harga ini sudah cukup terjangkau apabila dikalangan mahasiswa yang setiap pagi terbiasa untuk sarapan pagi dengan roti. Berdasarkan penyajian produk 53% panelis setuju dengan cara penyajian produk kami, hal ini karena produk yang kami sajikan selalu dijaga kebersihannya sehingga panelis menyukai produk kami. Untuk kemasan 43% panelis setuju dengan kemasan produk kami, hal ini karena kemasan dari selai lembaran ini dibuat semenarik mungkin sehingga bisa menarik pengunjung yang ada. Kemasan yang kami buat ini ada 2 kemasan yaitu plastik untuk bagian dalam dan bagian luarnya yaitu dengan menggunakan karton. Untuk pertanyaan yang terakhir yaitu sekitar 40% panelis sangat setuju apabila produk kami ini dikembangkan di Indonesia, hal ini karena produk yang kami kembangkan masih jarang dipasaran sehingga bisa menjadi peluang usaha apabila dikembangkan dimasyarakat luas. Dari hasil secara keseluruhan panelis menyukai produk SEDAN yang diciptakan.

BAB 5. PENUTUP5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil pembahasan laporan selai lembar berantioksidan (SEDAN) dapat disimpulkan sebagai berikut:1. Sedan merupakan produk inovasi selai yang berbentuk lembaran dengan kandungan antioksidan di dalamnya.2. Bahan utama dalam pembuatan selai lembar yaitu daging buah naga serta kulitnya, selain itu juga membutuhkan bahan tambahan yaitu gula, nutrijel, dan asam sitrat.3. Berdasarkan hasil perhitungan pricing, maka kemudian diperoleh harga produk SEDAN sebesar Rp. 4000.4. Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan bahwa penjualan selai lembar berantioksidan (SEDAN) tidak sesuai dengan asumsi dan mengalami kerugian hampir setengah dari modal yang terpakai.5. Untuk saat ini, SEDAN bersaing dengan selai-selai yang biasa dikonsumsi masyarakat pada umumnya.6. Dari hasil quesioner secara keseluruhan panelis menyukai produk SEDAN yang diciptakan.

5.2 SaranSaran yang dapat diberikan guna pengembangan lebih lanjut yaitu diperlukan marketing yang bagus dalam menjalankan usaha seperti ini. Mengingat produk seperti ini masih baru dipasaran, sehingga dalam proses pemasaran butuh inovasi-inovasi guna menarik perhatian konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Cahyono, B. 2009. Sukses Bertanam Buah Naga. Jakarta: Pustaka Mina. Halaman 14-16.Gunasena, H.P.M., dan Pushpakumara, D.K.N.G. 2006. Dragon Fruit (Hylocereus undatus Haw. Britton and Rose). Halaman 118. Diakses: http://www.worldagroforestry.org.Idawati, N. 2012. Budidaya Buah Naga. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Halaman 35-50.Kosasih, E.N., Setiabudhi, T., dan Heryanto, H. 2004. Peranan Antioksidan pada Lanjut Usia. Jakarta: Pusat Kajian Nasional Masalah Lanjut Usia. Hal. 56-57, 65-66.Kumalaningsih, Sri. 2006. Antioksidan Alami-Penangkal Radikal Bebas, Sumber, Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Surabaya: Trubus Agrisarana.Silalahi, J. 2006.Makanan Fungsional. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.Stintzing, F.C. dan R. Carle. 2007. Betalains emerging prospects for food scientists. Tends Food Sci. Technol. 18 : 514 525.Tri Margono, Detty Suryati, Sri Hartinah. 2000.Buku Panduan Teknologi Pangan, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPIbekerjasama dengan Swiss Development Cooperation, 1993. Halaman1.

LAMPIRANA. Penentuan HargaPricing BahanBahanBerat resep /gHarga/bungkusberat/gharga/gharga/resep

Buah Naga24002500010002560000

Gula24001000010001024000

Air160020006003,3333335400

Nutrijel53400015266,666714100

Asam Sitrat615002560360

Total (asumsi menghasilkan 144 lembar selai)103900

Pricing 1400

Pricing KemasanKomponenHarga/rollJumlah/rollharga/kemasanKebutuhanHarga kebutuhan

Kemasan Luar4500411257281000

Kemasan Dalam12500500251443600

Total84600

Pricing1175

Pricing Promosikomponen biayaKebutuhanBiaya

Brosur1519500

Qusioner13600

Hiasan, dll122800

Roti Tester17000

Banner140000

Poster15000

Total (asumsi menghasilkan 144 lembar selai)97900

Pricing1359

Perhitungan Laba-RugiTotal Pengeluaran: 278000Kerugian: 144000 278000 = - 175672

B. Analisis EkonomiBiaya Tetapkomponen biayaKebutuhanHargaUmur pemakaian/tahunBiaya penyusutan/Bulan

kompor1300.000212500

blender1250.000210416,66667

timbangan150.00022083,333333

Panci2160.00026666,666667

loyang6180.00027500

Pisau220.0002833,3333333

Sealer1150.00026250

tabung gas1150.00036250

Sewa Dapur1240.000110000

Total1.500.000Total Penyusutan62500

Pricing4.100Penyusutan/Bulan2232,142857

Pricing/unit57Penyusutan/unit1,20

Biaya ProduksiBahanBiaya/HariBiaya/BulanBiaya/Tahun

Buah Naga60000156000018720000

Gula240006240007488000

Air54002080002496000

Nutrijel14100124800014976000

Asam Sitrat3609360112320

Kemasan84600219960026395200

Gas110027000324000

Listrik200050000600000

Total191560592596071111520

Pricing2660

Lain-LainKomponenBiaya/Hari

Promosi200000

Tenaga Kerja7200000

Biaya tak terduga100000

Total7400000

Pricing286

PricingKomponenBiaya/Hari

Biaya Produksi2660,00

Biaya Tetap57,00

Biaya Lain-lain286,00

Biaya Penyusutan1,20

Pricing3500

PemasukanKomponenJumlahHargaPendapatan

Jumlah Produksi tiap hari724000288000

Jumlah Produksi tiap bulan187240007.488.000

Jumlah Produksi tiap tahun22464400089.560.000

C. Perhitungan Nilai GiziBuah NagaKarbohidrat = 100/100 x 11,5 x 90/100 = 10.35 gProtein= 100/100 x 0,53 x 90/100= 0.47 gKalsium= 100/100 x 134,5 x 90/100= 121.05 gVit. C= 100/100 x 9,4 x 90/100= 8.46 gFosfor = 100/100 x 8,7 x 90/100= 7.83 g

GulaEnergi = 100/100 x 364 x 100/100=364 k kalKarbohidrat= 80/100 x 94 x 100/100=75,2 mgKalsium= 80/100 x 5 x 100/100= 4 mgFosfor = 80/100 x 1 x 100/100= 0,8 mg

D. Pembuatan SEDAN

Bahan utama SEDANBahan Tambahan

Penambahan Bahan TambahanPemanasanPenghancuranPenimbangan

SEDANPencetakan

E. Dokumentasi Kegiatan Gelar Produk

F. Desain Pamflet, Poster, dan Kemasan

Pamflet SEDAN

Desain Kemasan SEDAN

Poster SEDAN