23
LAPORAN PRAKTIKUM Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan Oleh: Nuril Choiriyah 123 20 4239 Pendidikan Biologi B JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

Citation preview

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

LAPORAN PRAKTIKUM

Oleh:Nuril Choiriyah123 20 4239

Pendidikan Biologi B

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA2013

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pernahkah kita memikirkan bagaimana caranya udara dan air masuk ke dalam

tubuh tumbuhan? Semua sel tumbuhan dikelilingi oleh selaput atau membran. Membran

sel tidak dapat dilalui oleh semua zat. Membran sel berfungsi seperti tirai kasa di jendela

rumahmu yang dapat dilalui udara tetapi tidak dapat dilalui benda-benda yang besar

seperti serangga atau kerikil bahkan nyamuk. Bagaimana zat-zat tertentu dapat melalui

membran sel? Sel-sel tumbuhan dapat dilewati air, zat-zat makanan yang terlarut, oksigen

dan karbondioksida baik ke dalam atau ke luar sel.

Sel tumbuhan memerlukan oksigen dan karbondioksida, serta bagaimana zat-zat

tersebut bergerak melewati membran sel? Bagian-bagian penyusun zat di alam ini selalu

dalam keadaan bergerak. Bagian-bagian penyusun zat yang ukurannya sangat kecil

disebut partikel. Partikel tersebut menyebar merata ke segala arah. Zat-zat bergerak dari

tempat yang mempunyai konsentrasi lebih tinggi ke tempat yang konsentrasinya lebih

rendah. Proses perpindahan zat seperti tersebut disebut difusi. Konsentrasi suatu zat

adalah ukuran yang menunjukkan jumlah suatu zat dalam volume tertentu. Difusi partikel

zat itu akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua tempat tersebut sudah sama.

Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Perubahan bentuk sel terjadi

jika terdapat pada larutan yang berbeda. Sel yang terletak pada larutan isotonik, maka

volumenya akan konstan. Dalam hal ini, sel akan mendapat dan kehilangan air yang

sama. Banyak hewan-hewan laut, seperti bintang laut (Echinodermata) dan kepiting

(Arthropoda) cairan selnya bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika sel terdapat pada

larutan yang hipotonik, maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air, sehingga bisa

menyebabkan lisis (pada sel hewan), atau turgiditas tinggi (pada sel tumbuhan).

Sebaliknya, jika sel berada pada larutan hipertonik, maka sel banyak kehilangan molekul

air, sehingga sel menjadi kecil dan dapat menyebabkan kematian. Pada hewan, untuk bisa

bertahan dalam lingkungan yang hipo- atau hipertonik, maka diperlukan pengaturan

keseimbangan air, yaitu dalam proses osmoregulasi.

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

Pada praktikum ini kita akan melakukan pengamatan terhadap potensial kimia air

untuk mengetahui pergerakan kimia air dalam tumbuhan yang mengalami kelebihan

ataupun kekurangan cairan. Kita akan mengamati pergerakan air yang terjadi pada

kentang dan larutan sukrosa. Caranya yaitu dengan merendam potongan jaringan dalam

suatu seri larutan yang diketahui konsentrasinya. Dari sini kita akan mengetahui apakah

kentang yang memiliki Potensial air tinggi ataupun larutan suksrosa. Namun dalam

percobaan ini kita juga harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan

penyimpangan hasil dari teori yang ada sebelumnya. Berdasarkan hal tersebut, maka

praktikum Fisiologi Tumbuhan ini dilaksanakan.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap perubahan panjang

potongan jaringan kentang?

2. Pada konsentrasi larutan sukrosa berapakah yang dapat menyebabkan perubahan

panjang irisan jaringan kentang?

3. Berapakah nilai potensial air jaringan kentang tersebut?

C. TUJUAN

1. Menjelaskan pengaruh konsentrasi larutan sukrosa perubahan panjang potongan

jaringan kentang.

2. Mengidentifikasi konsentrasi larutan sukrosa yang menyebabkan perubahan panjang

irisan jaringan kentang.

3. Menghitung nilai potensial air jaringan kentang

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Sistem yang menggambarkan tingkah laku air dan pergerakan air dalam tanah dan

tubuh tumbuhan didasarkan atas suatu hubungan energy potensial. Air mempunyai

kapasitas untuk melakukan kerja, yaitu akan bergerak dari daerah dengan energy

potensial tinggi ke daerah dengan energy potensial rendah. Energy potensial dalam sistem

cairan dinyatakan dengan cara membandingkannya dengan energy potensial air murni.

Karena air dalam tumbuhan dan tanah biasanya secara kimia tidak murni, disebabkan

oleh adanya bahan terlarut dan secara fisik dibatasi oleh berbagai gaya, seperti gaya tarik-

menarik yang berlawanan, gravitasi, dan tekanan, maka energy potensialnya lebih kecil

dari pada energi potensial air murni (Gardner, 1991).

Potensial kimia air atau potensial air (PA) merupakan konsep yang sangat penting

dalam fisiologi tumbuhan. Ralph O. Slatyer (Australia) dan Sterling A Taylor (Utah State

University) pada tahun 1960, mengusulkan bahwa potensial air digunakan sebagai dasar

untuk sifat air dalam sistem tumbuhan-tanah-udara. Potensial air merupakan sesuatu yang

sama dengan potensial kimia air dalam suatu sistem, dibandingkan dengan potensial

kimia air murni pada tekanan atmosfir dan suhu yang sama. Mereka menganggap bahwa

PA air murni dinyatakan sebagai (0) nol (merupakan konvensi) dengan satuan dapat

berupa tekanan (atm, bar) atau satuan energi. Karena air begitu sangat penting dan

jumlahnya sangat banyak (konsentrasi sekitar 50M), difusi air melintasi membran

semipermeabel dinamakan osmosis. Molekul air dapat berdifusi secara bebas melintasi

membran, dari larutan dengan gradien konsentrasi larutan rendah ke larutan dengan

gradien konsentrasi larutan tinggi.

Potensial air adalah suatu pernyataan dari status energy bebas air, suatu ukuran

daya yang menyebabkan air bergerak kedalam suatu sistem, seperti jaringan tumbuhan,

seperti jaringan tumbuhan, tanah atau atmosfir, atau suatu bagian dari suatu bagian lain

dalam suatu sistem. Potensial air mungkin merupakan parameter yang paling bermanfaat

untuk diukur dalam hubungan dengan sistem tanah, tanaman dan atmosfir.

Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari daerah

dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit . Osmosis sangat

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air , yang menggambarkan kemampuan

molekul air untuk dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki

kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, di bawah kondisi yang sama.

Energi bebas zuatu zat per unit jumlah, terutama per berat gram molekul (energi bebas

mol-1) disebut potensial kimia. Potensial kimia zat terlarut kurang lebih sebanding

dengan konsentrasi zat terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak

dari daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang berpotensial kimia

lebih kecil.

Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel. Masuknya larutan ke

dalam sel-sel endodermis merupakan contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme

multiseluler, air bergera dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain air, molekul-

molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2 juga mudah melewati membran sel.

Molekul-molekul tersebut akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke

konsentrasi rendah. Proses Osmosis akan berhenti jika konsentrasi zat di kedua sisi

membran tersebut telah mencapai keseimbangan.

Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan

hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis. Tekanan yang

diberikan pada suatu larutan akan meningkatkan energi bebas, sehingga PA meningkat

dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan. Tekanan yang diberikan atau

sering disebut PT yang disebut juga tekanan turgor. Dari ketiga potensial tersebutdapat

dilihat adanya hubungan yang dapat dituliskan rumus sebagai berikut :

PA = PO + PT

Dari rumus tersebut terlihat, apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :

PA = PO

Dengan : PA = Potensial air

PO = Potensial osmotic

PT = Potensial tekanan

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

BAB III

METODE PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian yang kami gunakan adalah eksperimen karena menggunakan beberapa variable

yaitu variable kontrol, variable manipulasi dan variable respon. Selain itu juga menggunakan

pembanding dalam penelitian.

B. VARIABEL PENELITIAN

a) Variabel kontrol:

- Jenis umbi sama, yaitu kentang.

- Jumlah potongan silinder kentang yaitu 4 potongan.

- Panjang awal potongan kentang yaitu 2 cm.

- Perbesaran mikroskop 10x

- Waktu perendaman potongan kentang dalam larutan sukrosa yaitu 1,5 jam.

b)      Variabel manipulasi: konsentrasi larutan sukrosa.

c)      Variabel respons:

- Panjang akhir potongan kentang.

- Pertambahan panjang potongan kentang.

- Rata-rata pertambahan panjang potongan kentang.

- Nilai potensial osmosis

- Nilai potensial air

C. ALAT DAN BAHAN

1. Kentang

2. Larutan sukrosa 0 M, 0,2 M, 0,4 M, 0,6 M, 0,8 M dan 1 M.

3. Gelas kimia 100 ml sebanyak 6 buah.

4. Gelas ukur 50 ml 1 buah.

5. Alat pengebor gabus.

6. Penggaris, pisau tajam, pinset, plastik dan karet gelang/tali.

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

D. LANGKAH KERJA

1. Mengisi gelas kimia ke-1 dengan larutan sukrosa 0 M, gelas kimia ke-2 dengan

larutan sukrosa 0,2 M dan seterusnya sampai gelas kimia ke-6, masing-masing 25 ml.

Beri label pada masing-masing gelas kimia tersebut.

2. Memilih umbi kentang yang cukup besar dan baik, buatlah silinder umbi dengan alat

pengebor gabus. Potong-potong silinder umbi kentang tersebut sepanjang 2 cm.

3. Memasukkan potongan umbi wkentang tersebut ke dalam gelas kimia yang telah diisi

dengan larutan sukrosa pada berbagai konsentrasi, masing-masing 4 potongan. Catat

waktu pada saat memasukkan potongan umbi kentang ke dalam gelas kimia.

Bekerjalah dengan cepat untuk mengurangi penguapan, dan tutup rapat gelas kimia

selama percobaan dilakukan.

4. Mengamati dan mengukur. Setelah 1,5 jam, kemudian setiap potongan umbi kentang

tersebut dan mengukur kembali panjangnya.

5. Menghitung nilai rata-rata pertambahan panjang umbi kentang untuk setiap

konsentrasi larutan sukrosa.

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

Tabel pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap

pertambahan panjang kentang

Konsentrasi

Sukrosa (M)

Panjang Awal

(cm)

Panjang Akhir

(cm)

Pertambahan

Panjang (cm)

Rata-rata

Pertambahan

Panjang (cm)

0

2 2,2 0,2

0,22 22 0,2

2 2,2 0,2

2 2,2 0,2

0,2

2 2,1 0,2

0,152 2,1 0,1

2 2,1 0,1

2 2,2 0,2

0,4

2 2 0

0,12 2,2 0,2

2 2,1 0,1

2 2,1 0,1

0,6

2 1,8 0,2

-0,1752 1,7 0,3

2 1,9 0,1

2 1,9 0,1

0,8

2 1,9 0,1

-0,22 1,8 0,2

2 1,8 0,2

2 1,7 0,3

1 2 1,8 0,2 -0,275

2 1,7 0,3

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

2 1,7 0,3

2 1,7 0,3

0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2

-0.3

-0.25

-0.2

-0.15

-0.1

-0.05

5.55111512312578E-17

0.05

0.1

0.15

0.2

0.25

0.3

0.2

0.15

0.1

-0.175-0.2

-0.275

konsentrasi sukrosa (M)

pert

amba

han

panj

ang

(cm

)

Grafik pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap

pertambahan panjang kentang

B. ANALISIS DATA

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat dianalisa sebagai berikut:

- Pada konsentrasi larutan sukrosa 0 M, rata-rata pertambahan panjang potongan

silinder kentang sepanjang 0,2 cm.

- Pada konsentrasi larutan sukrosa 0,2 M, rata-rata pertambahan panjang potongan

silinder kentang sepanjang 0,15 cm.

- Pada konsentrasi larutan sukrosa 0,4 M, rata-rata pertambahan panjang potongan

silinder kentang sepanjang 0,1 cm.

- Pada konsentrasi larutan sukrosa 0,6 M, rata-rata pertambahan panjang potongan

silinder kentang sepanjang - 0,175 cm.

- Pada konsentrasi larutan sukrosa 0,8 M, rata-rata pertambahan panjang potongan

silinder kentang sepanjang - 0,2 cm.

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

- Pada konsentrasi larutan sukrosa 1 M, rata-rata pertambahan panjang potongan

silinder kentang sepanjang - 0,275 cm.

Berdasarkan grafik diatas, dapat diperoleh dapat dianalisa sebagai berikut:

- Pada konsentrasi larutan sukrosa 0,44 M, sel kentang tidak mengalami

pertambahan panjang.

M = 0,44

PA = PO + PT

PA = PO + 0

PA = PO

PA = - TO

= - 22,4 x M x T

273

= - 22,4 x 0,44 x (273+28)

273

= - 2967

273

= - 10,87 atm

C. PEMBAHASAN

Dari hasil analisa di atas maka dapat diperoleh bahwa semakin pekat konsentrasi

larutan sukrosa yang digunakan, maka panjang potongan silinder kentang semakin

mengecil. Hal tersebut dapat terjadi akibat dari perbedaan potensial air di dalam dan di

luar kentang. Potensial air yang ada di dalam kentang lebih kecil dari pada potensial air

yang ada di luar kentang. Hal inilah yang menyebabkan berpindahnya molekul air di

dalam sel menuju ke luar sel yang dalam praktikum kali ini molekul air berpindah dari

larutan sukrosa menuju ke kentang.

Pada konsentrasi larutan sukrosa  0,44 M tidak terjadi perubahan panjang irisan

jaringan umbi. Setelah diketahui bahwa pada konsentrasi 0,44 M, sel kentang tidak

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

mengalami pertambahan panjang. maka dapat dihitung nilai potensial osmosis yang ada

pada sel kentang:

M = 0,44

PA = PO + PT

PA = PO + 0

PA = PO

PA = - TO

= - 22,4 x M x T

273

= - 22,4 x 0,44 x (273+28)

273

= - 2967

273

= - 10,87 atm

Pada konsentrasi larutan sukrosa 0,44 M, rata-rata pertambahan panjangnya 0

(nol). Hal tersebut menandakan bahwa dalam kondisi tersebut tidak mengalami

perubahan panjang, dimana dalam kondisi tersebut nilai potential air sama dengan nilai

potensial osmosis.

D. DISKUSI

Dalam praktikum ini, perlu dicari nilai konentrasi larutan sukrosa yang tidak

menyebabkan pertambahan panjang potongan silinder kentang dalam menentukan nilai

potensial air karena dengan adanya konsentrasi larutan sukrosa (M), dapat mencari nilai

potensial osmosis tanpa potensial turgor.

Selain itu nilai potensial air pada kentang yang tidak mengalami perubahan

panjang sama dengan nilai potensial osmosis larutan sukrosa yang tidak menyebabkan

pertambahan panjang potongan silinder kentang karena kondisinya isotonic dan tidak ada

potensial turgor.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

A. SIMPULAN

Konsentrasi larutan sukrosa berpengaruh terhadap perubahan panjang potongan

jaringan tumbuhan, yaitu konsentrasi larutan sukrosa berbanding terbalik dengan

pertambahan panjang potongan jaringan tumbuhan yang pada kali ini kami

menggunakan ubi kentang.

Konsentrasi yang tidak menyebabkan perubahan panjang irisan kentang adalah

konsentrasi sukrosa sebesar0,44 M sehingga nilai potensial air yang di dapat adalah

sebesar -10,87 atm.

B. SARAN

Sebaiknya waktu praktikum lebih diperpanjang, agar kegiatan yang dilakukan

tidak terburu-buru, sehingga hasil yang didapatkan juga maksimal.

Sebaiknya setelah memotong umbi kentang dengan panjang masing masing 2 cm,

segera memasukkan ke dalam larutan sukrosa agar pengukuran panjang ubi kentang

lebih akurat.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

DAFTAR PUSTAKA

Dandelion. (2013, 03 Maret). [Laporan Praktikum Anatomi & Fisiologi Tumbuhan]

TEKANAN OSMOSIS CAIRAN SEL DAN POTENSIAL AIR. Diakses tanggal 18 februari

2014, dari http://summervina.blogspot.com/2013/04/laporan-praktikum-anatomi-

fisiologi_6485.html

Blogger Sumanto Basahona. (2010, 01 Desember). laporan praktikum fisiologi tumbuhan

PENGUKURAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN. Diakses tanggal 18 februari

2014, dari http://basahona.blogspot.com/2010/12/laporan-praktikum-fisiologi-

tumbuhan.html

About Biologi. (2011, 28 Mei). Penentuan Potensial Air Jaringan Tumbuhan. Diakses

tanggal 18 februari 2014, dari

http://merinasafitri-knowledge.blogspot.com/2011/05/penentuan-potensial-air-

jaringan.html

Bellissime Stelle ^^. (2010, 28 Juni). PENETAPAN POTENSIAL AIR

JARINGAN TUMBUHAN. Diakses tanggal 18 februari 2014, dari

http://arcturusarancione.wordpress.com/2010/06/28/penetapan-potensial-air-jaringan-

tumbuhan/

Life is Adventure. (2011, 3 Desember). laporan Fistum (penetapan potensial air jaringan

tumbuhan). Diakses tanggal 18 februari 2014, dari

http://syarifamustikaaghipb.blogspot.com/2011/12/laporan-fistum-penetapan-potensial-

air.html

Yuliani dan Yuni Sri R. 2014. Panduan Praktikum Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan.

Surabaya: FMIPA Unesa

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

LAMPIRAN

25 ml sukrosa 0 M + 4 potong silinder kentang

Rata-rata pertambahan panjang 0,2 cm

25 ml sukrosa 0,2 M + 4 potong silinder kentang

Rata-rata pertambahan panjang 0,15 cm

25 ml sukrosa 0,4 M + 4 potong silinder kentang

Rata-rata pertambahan panjang 0,1 cm

25 ml sukrosa 0,6 M + 4 potong silinder kentang

Rata-rata pertambahan panjang -0,175 cm

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN POTENSIAL AIR JARINGAN TUMBUHAN

25 ml sukrosa 0,8 M + 4 potong silinder kentang

Rata-rata pertambahan panjang -0,2 cm

25 ml sukrosa 1 M + 4 potong silinder kentang

Rata-rata pertambahan panjang -0,275 cm