29
BAHAN GALIAN MIKA KECAMATAN MAMBI BUMAL DAN ARALLE KABUPATEN MAMASA PROVINSI SULAWESI BARAT PT MONAZITE SAN LAPORAN SURVEY TINJAU LOKASI

Laporan Survey Tinjau Mamuju

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Laporan SUrvey tinjau mengenai jalan dan kondisi disana, serta menjelaskan penduduk disana aktivitas mereka,kondisi jalan dan juga hal hal lainya,

Citation preview

Laporan Survey Tinjau Lokasi

PT. Monazite San, Mambi Bumal Aralle, Sulawesi Barat

BAHAN GALIAN MIKA

KECAMATAN MAMBI BUMAL DAN ARALLE KABUPATEN MAMASAPROVINSI SULAWESI BARAT

KATA PENGANTAR

Laporan Survey Tinjau Lokasi Mika Daerah Kecamatan Mambi Bumal Aralle, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat merupakan hasil interpretasi awal yang dilakukan dengan melihat peta geologi dan topografi serta melakukan tinjauan langsung keadaan lokasi di lapangan, dimulai dari tanggal 12 Juni sampai 1 July 2015 ,Laporan ini dibuat untuk menjelaskan gambaran besar keadaan lokasi , jalan dan keadaan penduduk disana. Survey tinjau prospeksi IUP dilakukan dengan melihat singkapan Kondisi di lapangan. Proses dan aktivitas geologi bisa menimbulkan terbentuknya batuan dan jebakan mineral. Yang dimaksud dengan jebakan mineral adalah endapan bahan-bahan atau material baik berupa mineral maupun kumpulan mineral (batuan) yang mempunyai arti ekonomis (berguna dan mengguntungkan bagi kepentingan umat manusia).Laporan Survey Tinjau ini dapat berjalan dengan baik atas kerjasama dengan pihak PT. Monazite San dan semua pihak yang terkait, dengan ini kami ucapkan terima kasih.

Jakarta, 14 July 2015Arie OHALAMAN JUDUL iKATA PENGANTAR

iiDAFTAR ISI

iii

BAB IPENDAHULUAN

31.1 Latar Belakang

31.2 Lokasi dan Pencapaian Daerah IUP 6BAB IIKONDISI GEOGRAFIS DAN SOSIAL MASYARAKAT 112.1 Kondisi Geografis

112.2 Kondisi Sosial Masyarakat

13BAB IIISTRATIGRAFI REGIONAL SULAWESI BARAT 183.1 Stratigrafi Regional 18BAB IVPROSES PENCAPAIAN LOKASI IUP 9863 Ha, ARALLE 20

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Logam tanah jarang telah banyak digunakan pada berbagai macam produk. Penggunaan logam tanah jarang ini memicu berkembangnya material baru. Material baru dengan menggunakan Logam Tanah Jarang memberikan perkembangan teknologi yang cukup signifikan dalam ilmu material. Perkembangan material ini banyak diaplikasikan di dalam industri untuk meningkatkan kualitas produk mereka.Walaupun kita jarang mendengar nama logam tanah jarang, pemanfaatannya sudah sangat banyak di dunia industri. Berbagai macam pemanfaatan dari logam tanah jarang, menyatakan bahwa material ini merupakan material masa depan. Karena material ini menjadi pemicu lahirnya teknologi baru yang masih akan terus berkembang seperti Aerospace Industrial, neo magnet, baterai hybrid,Nano Teknologi,serta aplikasi metalurgi. Hal ini mengakibatkan permintaan logam tanah jarang yang akan terus meningkat. Berdasarkan penelitian pasar oleh BBC menyatakan bahwa permintaan logam tanah jarang akan terus meningkat hingga menjadi 10% dimulai dari tahun 2010 . Sehingga industri logam tanah jarang menjadi sebuah industri yang menjanjikan yang akan terus berkembang di masa depan.

Logam Tanah Jarang juga bersifat tidak tergantikan. Hal ini disebabkan sifat Logam Tanah Jarang yang unik. Sehingga sampai saat ini, tidak ada material lain yang mampu menggantikannya. Jika ada, kemampuan yang dihasilkan tidak sebaik material logam tanah jarang. Sifat logam tanah jarang yang digunakan sebagai material berteknologi tinggi dan belum ada penggantinya, membuat logam tanah jarang manjadi material yang vital.PT MONAZITE SAN didirikan pada tanggal 18 Juli 2011 dengan nomor akta 31 tanggal 18 Juli 2011. Kantor pusat PT Monazite San pada awalnya berlokasi di Jalan Terusan, Bandengan Utara Blok A1 Rt 002/05 Kelurahan Pejagalan Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.Pemegang saham mayoritas dari Perusahaan Monazite San adalah Millenium Investment Group, dimana kepemilikan dipegang bersama oleh CEO bpk Tahir Ferdian dan bpk Godang Shaban.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Millenium Investment Group bergerak dalam bidang usaha perdagangan, jasa properti, industri properti, jasa pengangkutan urukan tanah, alat berat, pertambangan, dan konstruksi. Entitas PT Monazite San adalah bergerak dalam bidang usaha pertambangan mineral,dalam hal ini yang dilakukan dalam tahap Eksplorasi Semi detil untuk keperluan perencanaan produksi tambang Logam Tanah Jarang yang direncanakan pada kuartal ketiga-keempat tahun 2015 dan produk yang nantinya dihasilkan adalah REE (Logam Tanah Jarang),Scandium,dan fokus pengembangan eksplorasi Mineral Tembaga-Molybdenum (Cu-Mo) kedepannya.

PT Monazite San Sebagai salah satu Investasi dari Millenium Investment Group diharapkan menjadi salah satu barometer Indonesia di kancah pertambangan Logam Tanah Jarang dan tentunya dalam hal ini juga diperlukan dukungan dari pemerintah yaitu dengan penetapan regulasi yang mendukung pengolahan mineral logam tanah jarang seperti pembuatan sarana dan prasarana, perlindungan pemasaran sebagai inkubator awal industri nasional, dan yang utama kedepannya adalah bantuan permodalan untuk pendirian industri ini secara skala besar. Karena pendirian industri pertambangan yang kompetitif, memerlukan permodalan yang tinggi. Hal ini bertujuan untuk membeli peralatan berefisiensi tinggi sehingga menurunkan biaya (cost) produksi sehingga memiliki harga jual yang kompetitif.1.2 Maksud dan TujuanSurvey Tinjau Lokasi yang dilakukan di wilayah IUP Eksplorasi PT. Monzanite San, bermaksud untuk mencari data lapangan guna melengkapi kebutuhan informasi mengenai keadaan morfologi dan topografi, keberadaan singkapan batuan secara umum. Seluruh data yang diperoleh merupakan bahan kajian atau evaluasi teknis untuk menentukan daerah yang ekonomis.1.3 Metode Penelitian, Alat dan Tahapan Eksplorasi DetilPenelitian yang dilakukan dalam eksplorasi detil ini berupa pengumpulan data lapangan, pengamatan infrastruktur jalan untuk menuju lokasi, transportasi dan pengambilan sampel tanah untuk analisis kimia. Peralatan lapangan yang digunakan adalah kompas geologi, palu geologi, GPS, loupe, komparator, scraberpen, magneticpen, kantong sampel batuan, kamera, komputer dan lainnya.

Tahapan Eksplorasi meliputi :

a. Studi data sekunder daerah telitian, berupa identifikasi dan inventarisasi potensi sumberdaya mineral serta daya dukung lingkungannya.

b. Pengamatan kondisi budaya, sosial dan lingkungan masyarakat.c. Pengamatan geomorfologi dan topografi dan foto bentang alam.

d. Pembuatan peta dan penyusunan laporan. Pembuatan peta berupa digitasi peta menggunakan software AutoCad Land Desktop 2010.

Tahap pengolahan pada tahap ini pengelolaan data lapangan dilakukan dengan tahapan analisa data lapangan dan tahapan pembuatan laporan survey tinjau.1.4 Lokasi dan Pencapaian Daerah IUPSecara administratif, lokasi penelitian berada di Kecamatan Aralle, Kabupaten Mamuju dan Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat (Gambar 1.1). Dengan batas-batas koordinat sebagai berikut:

Tabel Koordinat Daerah IUP

Peta Lokasi area blok potensi PT Monzanite San pada skala 150 Km.

Lokasi Terletak di daerah Kecamatan Mambi Bumal Aralle , Kabupaten Mamasa.

Peta Lokasi area blok potensi PT Monzanite San pada skala 10 Km.

Lokasi Terletak di daerah Kecamatan Mambi Bumal Aralle , Kabupaten Mamasa.

Peta Lokasi area blok Blok utara PT Monazite San pada skala 2 Km.

Lokasi Terletak di daerah Kecamatan Mambi Bumal Aralle , Kabupaten Mamasa.DI peta terlihat jelas pembagian blok, blok utama 1 - 6 , sedangkan yang extension terdiri dari blok 1`, 2` dan 4`.Pencapaian daerah telitian dapat ditempuh memakai kendaraan roda empat dari kota Mamuju, Karena dari Makassar membutuhkan waktu sekitar 8-9 jam kemudian dilanjutkan dengan kendaraan roda dua dan roda empat menuju lokasi penelitian sekitar 4 5 jam , dikarenakan jalan di lokasi yg masih rusak dan belum beraspal dan pencapaian menuju lokasi singkapan dapat dengan berjalan kaki melalui jalan setapak.

Foto 1.1. Jarak Jalan yang ditempuh Menuju Lokasi IUP PT Monzanite San

Foto 1.2. Jalan Mamuju yang sudah bagus dan beraspal

Foto 1.3. Jalan menuju Lokasi IUP dari Salubatu yang belum beraspal

KONDISI GEOGRAFIS DAN SOSIAL MASYARAKAT2.1 Kondisi Geografis Ibu Kota Kabupaten Mamuju statusnya akan dinaikkan menjadi Kota Madya. Sekaligus menjadi Ibu KotaProvinsi Sulawesi Barat. Kecamatan yang akan bergabung diKota Mamuju, antara lain:

1. Kecamatan Mamuju2. Simboro dan Kepulauan3. Tapalang4. Tapalang Barat5. Kepulauan Bala-Balakang

Penduduk Kabupaten Mamuju selama satu tahun terakhir mengalami pertumbuhan sekitar 7,35% dari 264.123 jiwa pada tahun2004menjadi 283.528 jiwa pada tahun2005. Sementara rata-rata pertimbuhan periode2001-2005 tercatat sebesar 5,40% per tahun. Jumlah penduduk terbesar terdapat di duakecamatan, yaitu Kecamayan Mamuju dengan penduduk sebesar 37.739 jiwa (13,31%) dan kecamatan Kalukku dengan penduduk sebesar 36.878 jiwa (13,01%). Masih ada satu kecamatan dengan jumlah penduduk relatif sedikit, yaitu Kecamatan Bonehau dengan jumlah penduduk sebesar 7.436 jiwa.

Dengan luas wilayah 8.014,06 Km2, berarti tingkat kepadatan penduduk daerah ini sekitar 35,4 jiwa/Km2. Ada tiga kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya di atas 200, yaitu Kecamatan Mamuju (235,5 jiwa/Km2), Kecamatan Simboro dan Kepulauan (215,7 jiwa/Km) dan Kecamatan Tobadak (208,4 jiwa/Km2). Sementara itu kecamatan yang kepadatan penduduknya tergolong rendah dengan kepadatan di bawah 10 adalah Kecamatan Bonehau dan Kecamatan Kalumpang dengan tingkat kepadatan penduduk masing-masing 7,8 dan 6 jiwa/Km2.

Gambar 2.1. Batas wilayah Provinsi Sulawesi Barat 2.2 Kondisi Sosial Masyarakat

Masyarakat di daerah telitian terdiri dari penduduk asli Mamuju dan pendatang. Masyarakat asli pada daerah telitian berada di perkampungan yang pekerjaan umumnya berkebun, berdagang dan pegawai negeri. Mata pencaharian penduduk di daerah telitian hampir semuanya mengandalkan dari sektor Kakao (Foto 2.2), hal ini akan menimbulkan permasalahan tersendiri pada saat pembebasan lahan. Perkembangan sosial ditunjang dengan sarana dan prasarana yang mendukung, baik berupa jalan, pasar, pendidikan, kesehatan, air bersih dan perumahan.

Foto 2.2. Salah satu mata pencaharian penduduk dari sektor peternakan 2.2.1 Penggunaan Lahan

Penggunaan tanah yang terdapat di lokasi Kecamatan Belantikan Raya dan Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau :1. Penggunaan tanah sebagai lahan Sawah (Foto 2.3).

2. Penggunaan tanah sebagai lahan Kakao (Foto 2.4). 3. Peta Kawasan hutan di daerah IUP Monzanite San (Foto 2.5).

Foto 2.3. Penggunaan lahan sebagai area persawahan

Foto 2.4. Penggunaan lahan sebagai Kebun kakao

\Foto 2.5. Peta Kawasan hutan di daerah IUP Monzanite San2.2.2 Prasarana Wilayah

Aspek prasarana merupakan aspek dasar yang sangat diperlukan untuk melakukan kegiatan pada berbagai aspek seperti jalan untuk jalur transportasi, sumber energi terutama listrik dan potensi air bersih.

a. Jalan, dari segi kuantitas secara umum jalan di sekitar wilayah Kabupaten Mamuju dan Mamasa tergolong baik. Hampir semua akses jalan ke desa sudah tersedia, sehingga dapat menghubungkan jalur transportasi dari suatu daerah ke daerah lain. Kondisi ini sangat mendukung upaya pemasaran, walaupun dari segi kualitas perlu ditingkatkan. Kondisi ini akan berdampak bagi daya tarik investasi bidang ekonomi (Foto 2.5).

b. Telekomunikasi, untuk hubungan telepon selular masih kurang, karena tersebar tidak merata, berikut berupa menara pemancar ulang/BTS (Base Transmiter Station) dari Indosat (Foto 2.7).

Foto 2.5. Jalan umum menuju Lokasi cukup baik tetapi beberapamasih dalam perbaikan

Foto 2.6. Jalan umum menuju Lokasi yang belum beraspal

Foto 2.7. Menara pemancar ulang/BTS (Base Transmiter Station) dari IndosatSTRATIGRAFI REGIONAL SULAWESI BARAT3.1 STRATIGRAFI REGIONALStratigrafi Sulawesi bagian Barat didominasi oleh batuan Neogen, tetapi di dalamnya termasuk juga formasi batuan yang berumur Jura. Geologi daerah Bonehau dan sekitarnya didominasi oleh batuan beku dan metamorf, termasuk batuan sedimen yang sedikit termetamorfkan. Litologi mengindikasikan adanya tektonik aktif di area ini. Batuan tertua di daerah penelitian adalah Formasi Latimojong, yang berumur K apur, Di atas Formasi Latimojong diendapkan Formasi Toraja (Tet) secara tidak selaras. Formasi ini berumur Eosen Tengah sampai Akhir. Formasi Toraja tertindih tak selaras oleh Formasi Sekala dan Batuan Gunungapi Talaya. Aktivitas vulkanik ini kemudian diikuti oleh kehadiran Formasi Sekala (Tmps) pada Miosen Tengah - Pliosen, y ang dibentuk oleh batupasir hijau, grewake, napal, batulempung dan tuf, sisipan lava bersusunan andesit-basalt. Formasi sekala berhubungan menjemari dengan batuan Gunung api Talaya (Batuan Vulkanik Talaya, Tmtv) yang terdiri dari brek si gunungapi, tuf dan lava bersusunan andesit-basal, dengan sisipan batu pasir dan napal, setempat batubara. Batuan Gunungapi Talaya menjari dengan batuan Gunung api Adang (Tma) yang terutama bersusunan leusit-Basalt, dan berhubungan menjemari dengan Formasi Mamuju (Tmm) yang Berumur Miosen Akhir. Formasi Mamuju terdiri atas napal, batupasir gampingan, napal tufaan, dan batugamping pasiran bersisipan tufa.

Formasi ini mernpunyai Anggota Tapalang (Tmmt) yang terdiri dari batu gamping koral, batu gamping bioklastik, dan napal yang banyak mengandung moluska. Formasi Lariang terdiri dari batupasir gampingan dan mikaan, batulempung, bersisipan kalkarenit, konglomerat dan tuf, umurnya Miosen Akhir Pliosen awal. Endapan termuda adalah aluvium (Qal) yang terdiri dari endapan endapan sungai, pantai, dan antar gunung. PROSES PENCAPAIAN LOKASI IUP 9863 Ha, ARALLE

Setelah istirahat yang cukup untuk perjalanan yang panjang dari Mamuju menuju kecamatan Aralle, pada tanggal 12 July kami berangkat menuju lokasi IUP PT MONAZITE SAN yaitu di Kecamatan yang mempunyai luas 7003 Ha.Untuk kondisi jalan sudah tersedia dengan baik, namun belum beraspal.(Lihat Peta Kondisi Jalan).

Gambar Peta Kondisi Jalan Menuju IUP 9863 Ha,Belantikan Raya

LAPORAN SURVEY TINJAU LOKASI

PT MONAZITE SAN

Here

76 km from mamuju

Luas IUP

9863 Ha

2

3

Blok utama

1

4

Blok Tambahan

2`1`

1`

5

6

4`

Aprrox 76 km

Lokasi IUP

PT MONZANITE SAN

AYAM

SAPI

Potensi Mika17