lks kelompok

Embed Size (px)

Citation preview

Sejarah Peradaban Kuno Asia(india & cina)

Nama Kelas

:.............................. :...............................

No. Absent : ..............................

.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya kami dapat menyelesaikan bahan ajar certak yang berupa bahan ajar cetak LKS. Kami ucapkan terima kasih kepada Drs. H Kasimannuddin Ismain, M.Pd sebagai dosen pembimbing matakuliah Perkembangan Bahan Pembelajaran Sejarah dan kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam penyelesaian makalah ini. Segala upaya telah dilakukan untuk menyempurnakan LKS yang telah penulis selesaikan, namun bukan mustahil dalam penulisan makalah yang telah penulis buat masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan komentar yang dapat dijadikan masukan dalam menyempurnakan LKS ini di masa yang akan datang. Semoga Bahan ajar LKS ini dapat berguna bagi siswa-siswi, khususnya siswa SMA kelas X.

Malang, 4 Februari 2012

Penulis

BABStandart Kompetensi :

Pengaruh Peradaban Dunia Terhadap Peradaban Indonesia

2. MenganalisisPeradaban Indonesia Dan Dunia Kompetensi Dasar : 2.2. Mengidentifikasi Peradaban Awal Masyarakat Di Dunia Yang Berpengaruh Terhadap Peradaban Indonesia Alokasi Waktu : 6 jam pelajaran (3x pertemuan ) Dilaksanakan : Pertemuan keIndikator Pencapaian Hasil Belajar : Siswa Mampu Mendriskripsikan Pengertian Peradaban Kuno Di Dunia Siswa Mampu Mediskripikan Pengaruh Peradaban Kuno Dunia Di Indonesia

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..2 DAFTAR ISI.3 Petunjuk Belajar LKS5 A. Materi tentang pusat-pusat peradaban kuno di Asia-Afrika 1. 2. 3. 4. 5. Peradaban Awal Masyarakat Indonesia .................5 Peradaban awal bangsa India...........................9 Peradaban lembah sungai Kuning .........12 Kebudayaan Bac Son Hoa dan Dongson ..14 Pengaruh peradaban India, Cina dan Kebudayaan Yunan terhadap Peradaban Indonesia........................................................................................... Penilaian..17 DAFTAR PUSTAKA

Petunjuk pengunaan lks 1. Siswa menbaca doa sebelum mengerjakan tugas 2. Siswa membaca semua rangkuman yang tersedia dalam Lks 3. Siswa mengerjakan peta konsep yang telah ada 4. Siswa mengerjkan soal latihan

Kehidupan masyarakat awal di Indonesia Kehidupan awal masyarakat Indonesia

Berawal dari

Masyarakat berburu dan mengumpulkan makanan

Berkembang menjadi

Masyarakat berternak dan bercocok tanam

Menghasilkan

juga menghasilkan

memerlukan

Sistem kepercayaanBerbentuk

Sistem tegnologi berbentuk

Animisme

Dinamisme

Monoisme

Memenuhi kebutuhan

ekonomi

Hasil budaya

Dari data di atas caba jelaskan apakah peradaban itu? bagaimana peradaban di indonesia? . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . .. . . .

Peradaban awal bangsa India 1. Lembah Sungai Indus Lembah sungai indus merupakan pusat kebudayaan tertua di india . penelitian yang dilakukan oleh para ahli arkeologi pada tahun 1921, 1922, 1932, 1942 berhasil menemukan sisa-sisa peninggalan reruntuhan dua kota yang menajubkan yaitu mohenjodaro dan harrapa. Peninggalan tersebut merupakan sisa-sisa peradaban bangsa dravida. Peradaban Mohenjodaro dan Harrapa sudah sangat maju, terbukti mereka sudah mampu membuat: 1. Perencanaan tata kota yang teratur 2. Jalan- jalan yang lurus dan teratur 3. Saluran air untuk pengairan dan pertanian 4. Mata uang dalam bentuk materai dari tanah a. Kepercayaan 1) Pemujaan terhadap dewa 2) Pemujaan terhadap hewan Hewan setengah manusia Hewan penjaga kota ( hewan bertanduk) Hewan biasa ( Gajah, sapi dan Harimau)

3) Pemujaan terhadap pohon, api, petir, matahari dan sungai besar b. Pemerintahan Dipegang oleh kepala suku kemudian menjadi sistem pemerintahan desa c. Tatanan Sosial dan Ekonomi Penduduknya terdiri dari empat tipe rasial, yaitu 1) Proto Australoid 2) Mediteranian 3) Musyalah 4) Alpionid Penggolongan masyarakat terdiri dari

1) Golongan terpelajar 2) Golongan prajurit 3) Golongan pedagang dan seniman 4) Golongan pekerja atau pelayan d. Sistem pertanian dan pengairan Gandum dan kapas Saluran air dibuat dari sungai ke sawah-sawah

e. Tegnologi Gedung sejajar dengan jalan raya yang ditetapkan Alat-alat rumah tangga Perhiasan perak Alat berburu seperti kapak, pedang, pisau, Seni pahat dan seni patung terbuat dari marmer

f. Tata kota dan sanitasi Kota sebagai tempat tinggal yang nyaman Banguna dikelompokan menjadi tiga bagian a. Banguna rumah penduduk b. Gedung- gedung besar c. Tempat- tempat pemandian umum d. Lorang jalan dilengkapi dengan saluran air yang menuju langsung kesungai

Peradaban Sungai Sindhu

a. Tatanan Sosial Dan Ekonomi

b. Sistem pertanian dan Pengairan

c. Kepercayaan

2. Peradaban lembah sungai gangga a. Pengembangan bangsa Arya. Pada tahun 1700 SM mereka tiba di wilayah yang subur sebekah barat laut pegunungan Himalaya yang membentang di negeri India yang subur. Bangsa Arya di India Kemudian Hidup menetap dan banyak menerima peradaban dari bangsa terdahulunya yaitu bangsa Dravida b. Kepercayaan Terdapat kitap suci Weda terdiri atas empat samhita ( himpunan ) Reg Weda Sama Weda : syair-syair pujian terhadap dewa-dewi : syair syair yang diberi tanda nada agar dapat dinyanyikan Yayur Weda Anthara Weda : syair untuk berdoa mengantar sesaji untuk dewa : syair yang berisi mantera digunakan untuk ilmu hitam

c. Tatanan Sosial Masyarakatnya di bagi menjadi 4 kasta Kasta brahmana Kasta Ksatria Kasta Wisya Kasta Sudra : bertugas di bidang keagamaan : bertugas di bidang pemerintahan : bertugas di bidang pertanian dab perdangan : bertugas di bidang pekerja kasar

Kepercayaan bangsa bersifat polotheisme (memuja banyak dewa). Bangsa Hindu memilki tiga dewa utama yang disebut Tri Murti a. b. c. Dewa Brahmana Dewa Wisnu Dewa Syiwa

Dewa lainya adalah

a. b.

Dewi Saraswati Dewi Laksmi

Tempat tempat suci bagi umat Hindu di India, yaitu sbb. a. Benares b. Sungai Gangga Agama Budha Muncul reaksi sebagai kasta 53 SM. Pelopornya Sidharta Gautama. Budha pada dasarnya berbeda dengan Hindu. Agama Budha tidak mengakui buku buku Weda dan tidak mengakui kasta yang rendah dalam sistem tatanan masyarakat : tempat bersemayam Dewa Syiwa : Air sungai Gangga dapat mensucikan dosa

Bagi setiap manusia agar terlepas dari samsara harus mengikuti delapan jalur kebenaran. Yaitu 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Meempunyai pandangan yang benar Mempunyai niat yang benar Berbicara yang benar Berbuat yang baik Mempunyai penghidupan yang benar Berusaha yang benar Memerhatikan hal- hal yang benar Bersemedi yang benar

Agama Budha wajib melaksanakan tiga kebaiktian ( Tri Dharma ) 1. 2. 3. Berbakti kepada sang Budha Berbakti pada ajaran-ajarannya Berbakti pada sangka ( jamaah perkumpulanya )

Ajaran Budha termuat dalam kitap suci yaitu Tripitaka yang berarti tiga kerajaan, yaitu sebagai berikut : 1. 2. 3. Vinayaa pitaka ajaran khotbah Budha Suta Pitaka berisi keterangan dan percakapan Budha Adhidarma Pitaka berisi keterangan tentang tata tertib yang harus dijalankan oleh penganut Budha Kota suci bagi penganut Budha, 1. Kapilawastu dengan Taman Lumbini tempat Sidharta gautama dilahirkan 2. Bodh Gaya tempat Sidharta tempat menerima penerangan agung 3. Benares denga taman Rusa tempat pertama kali sidharta menyampaikan ajarannya 4. Kucinagara tampat sang budha wafat

3. PERADABAN LEMBAH SUNGAI KUNING Peradaban Lembah Sungai Kuning adalah peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho atau yang sekarang disebut Huang He). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya. Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal. Dalam sejarah, daerah tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es mulai mencair akan terjadi banjir serta air bah. Berbagai kesulitan dan tantangan tersebut mendorong bangsa Cina untuk berpikir dan mengatasinya dengan pembangunan tanggul raksasa di sepanjang sungai tersebut. Kepercayaan Sebelum ajaran Kong Fu Zi dan Meng Zi, bangsa Cina menganut kepercayaan kepada dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuatan alam. Dewa-dewa yang menerima pemujaan tertinggi dari mereka adalah Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih (dewan angin taufan yang digambarkan sebagai naga besar), T'sai-Shan (dewa penguasa bukit suci), dan Ho-Po. Menurut kepercayaan Cina kuno, dunia digambarkan sebagai sebuah segi empat yang di bagian atasnya ditutupi oleh 9 lapisan langit. Di tengah-tengah dunia itulah terletak daerah yang didiami bangsa Cina yang disebut T'ien-hsia. Daerah di luar T'ien-hsia dianggap sebagai daerah kosong tempat tinggal para hantu dan Dewi Pa (penguasa musim semi). Kemudian ada Lao Tse supaya dunia tertib selama lamanya siapapun harus mengerjakan Wu Wei ( tidak melakukan apa-apa). Jadi tiap-tiap orang mengerjakan pekerjaan masing- masing dan tidak bertentangan dengan pekerjaanya. Dinasti 1. Dinasti shang dan yin (1766 - 1122 SM) tinggal di sungai huang bawahan dari dinasti Xia. Raja- rajanya anatara lain Jie merupakan seorang penguasa lalim, maka memberontaklah Tang, pemimpin Shang melawan hagemoni Xia. Pemberontakan tersebut berhasil dan Tang mendirikan dinasti baru serta menjadikan Bo (sekarang distrik Caoxian di Propinsi Shandong) sebagai ibu kotanya Pan Geng Ia memindahkan ibu kotanya ke Yin (sekarang kota Anyang, Propinsi Henan)

Penguasa terkenal dari Dinasti Shang lainnya adalah Wu Ding, yang merupakan keponakan Pan Geng. Ia merupakan raja yang tak henti-hentinya memperkuat negerinya. Di bawah kepemimpinannya, Dinasti Shang mencapai kemajuan yang luar biasa dalam bidang ekonomi 2. Dinasti Chou (Zhou, 1222 SM - 249 SM) Pendiri dinasti Chou adalah Chou Wen Wang, pusat pemerintahannya di Chang An Dinasti Chou (Zhou) meletakkan dasar sistem pemerintahan feodalisme dan pola kebudayaan Cina. Kerajaan dibagi menjadi negara-negara bagian yang diperintah oleh raja bagian atau raja Vazal. Raja Vazal memerintah atas nama kaisar dan tunduk kepada kaisar. Kesetiaan raja vazal diwujudkan melalui penyerahan upeti secara teratur dan mengirimkan tentara yang dibutuhkan pada saat negara menghadapi ancaman. Pada masa dinasti Chou hiduplah para filosof yang terkenal yaitu Lao Tze, Kung Fu Tze dan Meng Tze. Ajaran Kung Fu Tze mengenai kesusilaan menjadi dasar perkembangan kebudayaan Cina. Ajaran Kung Fu Tze lahir sebagai reaksi atas keadaan negara waktu itu yaitu banyaknya korupsi serta merosotnya akhlak bangsa dan para pemimpinnya . Runtuhnya Dinasti Chou disebabkan oleh beberapa faktor antara lain tidak ada raja-raja pengganti yang cakap, kerajaan terpecah menjadi dua yaitu Chou Barat dan Chou Timur, banyak raja vazal yang melepaskan diri. Raja vazal yang kuat menyerang raja pusat dan menggantikannya. 3. Dinasti Chin (Qin, 221 SM - 207 SM) Setelah dinasti Chou, Cina diperintah oleh dinasti Chin (Qin). Konon nama Cina diambil dari nama dinasti Chin ini. Dinasti Chin memerintah dengan sistem sentralisasi dan meninggalkan sistem feodalisme (desentralisasi). Kebijakan sentralisasi dilakukan oleh dinasti Chin sebab kekacauan yang terjadi di Cina pada akhir pemerintahan dinasti Chou tidak cukup hanya di atas oleh sikap rajaraja yang baik dan saleh saja. Namun dibutuhkan adanya kekuasaan raja yang kuat dan nyata serta hukum yang dijalankan dengan adil sehingga tercipta ketertiban dan ketentraman diseluruh negeri Cina. Untuk maksud di atas kaisar Shih Huang Ti dari dinasti Chin yang memerintah di Chang An mengambil beberapa tindakan sebagai berikut: 1. melarang ajaran Kung Fu Tze karena mendukung feodalisme. 2. membagi kerajaan menjadi 36 propinsi, setiap propinsi diperintah oleh

gubernur selaku kepala pemerintahan yang bertanggung jawab kepada kaisar. 3. menetapkan standardisasi ( pembakuan) tulisan, satuan ukuran misalnya timbangan, ukuran roda, alat-alat pertanian. 4. membangun tembok besar Cina sepanjang 2.250 Km, untuk membendung masuknya suku-suku pengembara (nomaden) dari Utara (Setelah Shih Huang Ti wafat pada tahun 210 SM, para gubernur dari tiap-tiap propinsi berupaya untuk merebut kekuasaan tertinggi di Cina. Dalam keadaan kacau tersebut tampillah tokoh Liu Pang dan pasukannya yang berhasil mengalahkan lawan-lawannya dan kemudian menduduki tahta, Liu Pang mendirikan dinasti baru bernama dinasti Han. 4. Dinasti Han (207 SM - 221 M) Pendiri dinasti Han ialah Liu Pang. Pemerintahan dinasti Han kembali menjalankan sistem feodalisme dan mengijinkan kembali filsafat konfusianisme. Bahkan ajaran konfusianisme menjadi salah satu mata ujian bagi calon penghuni negeri. Masa pemerintahan dinasti Han mencapai puncak kejayaan di bawah kaisar Han Wuti. Wilayah kekaisaran Cina mencapai Asia Tengah (Turkistan), Korea, Mansyuria Selatan, Anam, dan Sinkiaing (daerah utara Tibet). Selain wilayahnya yang luas kaisar Cina juga menjalin hubungan dengan mancanegara. Jalur perdagangan ke Barat sampai Roma di kenal dengan sebutan "Jalan Sutera". Setelah kaisar Han Wu Ti meninggal, dinasti Han mengalami kemunduran dan runtuh tahun 221 M. Negeri Cina mengalami kekacauan bahkan pernah dikuasai oleh bangsa Tar-Tar, sehingga masa ini disebut masa kegelapan. Pada abad 7 muncul dinasti baru di Cina yaitu dinasti Tang 5. Dinasti Tang dari tahun 618 - 906. Sejak dinasti Tang terjalinlah hubungan dagang antara negeri Cina dengan kerajaan-kerajaan Nusantara. Hal ini ditandai dengan kunjungan para musafir dari Cina misalnya I Tsing di Sriwijaya. Laksamana Cheng Ho dan Ma Huan berkunjung ke Majapahit.

4. Kebudayaan ng Sn dan bac son Hoa Kebudayaan Bacson Hoabinh - Pusat kebudayaan zaman Mesolithikum di Asia berada di dua tempat, yakni di Bacson dan Hoabinh. Kedua tempat tersebut berada di Tonkin Vietnam. Penyebutan untuk ciri khas kebudayaan zaman Mesolithikum diberikan oleh ahli Prasejarah Prancis, Madeleine Colani. Dari Tonkin kebudayaan Bacson Hoabinh menyebar ke wilayah Asia Tenggara lainnya. Persebaran kebudayaan tersebut bersamaan dengan masa perpindahan masyarakat di wilayah Vietnam ke Asia Tenggara. Ras yang masuk ke Indonesia pada zaman Mesolithikum adalah ras Papua Melanosoid. Ras ini umumnya sekarang bertempat tinggal di Papua. Ras Papua Melanosoid sampai ke Indonesia pada zaman Holosen (Aluvium). Ras Melanosoid datang ke Indonesia dengan menggunakan transportasi perahu bercadik. Pada awalnya mereka mendiami sumatera dan Jawa, namun karena terdesak oleh ras Melayu yang datang kemudian. Mereka berpindah ke wilayah Indonesia timur. Ras Papua melanosoid sudah hidup setengah menetap (semi-nomaden), hidup berburu, menangkap ikan dan bercocok tanam. Mereka tinggal digua-gua atau di rumah panggung untuk menghindar dari binatang buas. Mereka meninggalkan sampah dapur (kjokkenmoddinger) digua-gua (abris sous roche). Kjokkenmoddinger juga dibuang dibawah kolong rumah panggung mereka sehingga menumpuk dan menggunung. Disampin itu juga ditemukan peralatan sehari-hari yang terbuang atau terjatuh, antara lain: Pebble adalah jenis kapak genggam mesolithikum yang sering juga di sebut kapak sumatera. Hache Courti (kapak pendek) yang mempunyai bentuk bulat dan panjang. Batu gilingan kecil yang berfungsi menggiling makanan dan bahan pewarna untuk berhias. Manusia pada zaman mesolithikum juga sudah mengenal kesenian. Wujud seni ditemukan, pada umumnya berupa lukisan seperti: Lukisan pada kapak berupa garis sejajar dan lukisan seperti mata yang ditemukan di kjokkenmoddinger. Lukisan babi-rusa yang banyak ditemukan digua-gua diwilayah Leang-leang Maros. Usia lukisan itu diperkirakan 4 ribu tahun. Menurut penafsiran, diperkirakan lukisan tersebut adalah lukisan magis yang mempunyai tujuan tertentu. Lukisan telapak tangan yang berwarna merah. adalah kebudayaan zaman Perunggu yang berkembang di Lembah Sng Hng, Vietnam. Kebudayaan ini juga

berkembang di Asia Tenggara, termasuk di Nusantara dari sekitar 1000 SM sampai 1 SM. Kebudayaan Dongson mulai berkembang di Indochina pada masa peralihan dari periode Mesolitik dan Neolitik yang kemudian periodeMegalitik. Kebudayaan Dongson secara keseluruhan dapat dinyatakan sebagai hasil karya kelompok bangsa Austronesia yang terutama menetap di pesisir Annam, yang berkembang antara abad ke-5 hingga abad ke-2 Sebelum Masehi. Kebudayaan ini sendiri mengambil nama situs Dongson di Tanh hoa. Masyarakat Dongson adalah masyarakat petani dan peternak yang handal. Mereka terampil menanam padi, memelihara kerbau dan babi, serta memancing. Mereka agaknya menetap di pematang-pematang pesisir, terlindung dari bahaya banjir, dalam rumah-rumah panggung besar dengan atap yang melengkung lebar dan menjulur menaungi emperannya. Selain bertani, masyarakat Dongson juga dikenal sebagai masyarakat pelaut, bukan hanya nelayan tetapi juga pelaut yang melayari seluruh Laut China dan sebagian laut-laut selatan dengan perahu yang panjang.

Asal mula kebudayaan Dongson Asal mula kebudayaan ini berawal dari evolusi kebudayaan Austronesia . Asal usulnya sendiri telah dicari adalah bangsa Yue-tche yang merupakan orang orang barbar yang muncul di barat daya China sekitar abad ke-8 SM. Namun pendapat ini sama halnya dengan pendapat yang mengaitkan Dongsaon dengan kebudayaan Halstatt yang ternyata masih diragukan kebenarannya. Asumsi yang digunakan adalah bahwa benda-benda perunggu di Yunnan dengan benda-benda yang ditemukan di Dongson. Meski harus dibuktikan apakah benda-benda tersebut dibuat oleh kelompok-kelompok dari Barat sehingga dari periode pembuatannya, dapat menentukan apakah benda tersebut adalah model untuk Dongson atau hanyalah tiruan-tiruannya. Jika dugaan ini benar maka dapat menjelaskan penyebaran kebudayaan Dongson sampai ke Dataran Tinggi Burma. Pengaruh China yang berkembang pesat juga ikut memengaruhi Kebudayaan Dongson terlebih lebih adanya ekspansi penjajahan China yang mulai turun ke perbatasan-perbatasan Tonkin. Hal ini dilihat dari motif-motif hiasan Dongson memberikan model benda-benda perunggu China pada masa kerajaankerajaan Pendekar. Itulah sumber utama seni Dongson yang berkembang sampai penjajahan Dinasti Han yang merebut Tonkin pada tahun 111 SM. Meski demikian , kebudayaan Dongson kemudian memengaruhi kebudayaan Indochina selatan terutama kesenian Cham. Ada pula yang berpendapat bahwa kebudayaan ini mendapat pengaruh Hellenisme melalui model-model yang datang dari arah selatan dan Fu-nan yang

merupakan kerajaan besar Indochina pertama yang mendapat pengaruh India. Namun pendapat ini tidak dapat dipertanggungjawabkan. Kesenian Dongson Benda-benda arkeologi dari Dongson sangat beraneka ragam, karena mendapat berbagai macam pengaruh dan aliran. Hal tersebut nampak dari artefak-artefak kehidupan sehari-hari ataupun peralatan bersifat ritual yang sangat rumit sekali. Perunggu adalah bahan pilihan. Benda-benda seperti kapak dengan selongsong, ujung tombak, pisau belati, mata bajak, topangan berkaki tiga dengan bentuk yang kaya dan indah. Kemudian gerabah dan jambangan rumah tangga, mata timbangan dan kepala pemintal benang, perhiasan-perhiasan termasuk gelang dari tulang dan kerang, manik-manik dari kaca dan lain-lain. Semua benda tersebut atau hampir semuanya diberi hiasan. Bentuk geometri merupakan ciri dasar dari kesenian ini diantaranya berupa jalinan arsir-arsir, segitiga dan spiral yang tepinya dihiasi garis-garis yang bersinggungan. Karya yang terkenal adalah nekara besar diantaranya nekara Ngoc-lu yang kini disimpan di Museum Hanoi, serta patung-patung perunggu yang sering ditemukan di makam-makam pada tahapan terakhir masa Dongson. Agama dan kepercayaan Dongson Dari motif-motif yang dijumpai pada nekara yang sering disebut-sebut sebagai nekara hujan, ditampilkan dukun-dukun atau syaman-syaman yang kadang-kadang menyamar sebagai binatang bertanduk, menunjukkan pengaruh China atau lebih jauhnya pengaruh masyarakat kawasan stepa. Jika bentuk ini disimbolkan sebagai perburuan, maka ada lagi simbol yang menunujukkan kegiatan pertanian yakni matahari dan katak (simbol air). Sebenarnya, nekara ini sendiri dikaitkan dengan siklus pertanian. Dengan mengandalkan pengaruh ghaibnya, nekara ini ditabuh untuk menimbulkan bunyi petir yang berkaitan dengan datangnya hujan. Pada nekara-nekara tersebut, yang seringkali disimpan di dalam makam terlihat motif perahu yang dipenuhi orang yang berpakaian dan bertutup kepala dari bulu burung. Hal tersebut boleh jadi menggambarkan arwah orang yang sudah mati yang berlayar menuju surga yang terletak di suatu tempat di kaki langit sebelah timur lautan luas. Pada masyarakat lampau, jiwa sering disamakan dengan burung dan mungkin sejak periode itu hingga sekarang masih dilakukan kaum syaman yang pada masa kebudayaan Dongson merupakan pendeta-pendeta menyamar seperti burung agar dapat terbang ke kerajaan orang-orang mati untuk mendapatkan pengetahuan mengenai masa depan. Lagipula nekara-nekara tersebut sendiri didapatkan pada awal abad ke-19 masih digunakan untuk upacara ritual keagamaan. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pada nekara tesebut digambarkan kehidupan orang-orang Dongson mulai perburuan, pertanian hingga kematian.

Banyaknya perlengkapan pemakaman tersebut menunjukkan ritual yang dilakukan masyarakat Dongson. Antara lain masalah jenazah yang dikelilingi semua benda-benda sehari-hari miliknya agar dapat hidup secara normal di alam baka. Belakangan sebagai upaya penghematan, yang ikut dikuburkan bersama jenazah adalah benda-benda berukuran kecil saja. Kemudia pada masa akhir kebudayaan Dongson, muncul bentuk ritual baru. Sebelumnya makamnya berbentuk peti mati sederhana dari kayu yang dikubur, sementara pada berikutnya yang dinamakan periode Lach-truong, yang mungkin diawali pada abad pertama sebelum Masehi, telah ditemukan makam dari batu bata yang berbentuk terowongan atau lebih tepatnya gua yang terbagi menjadi tiga kamar oleh tembok-tembok lengkung beratap. Semula perlengkapan ini dikait-kaitkan dengan pengaruh Yunani tentang kehidupan alam baka, meski sebenarnya menunjukkan pengaruh China yang terus-terus bertambah besar yang beranggapan bahwa arwah orang mati bersembunyi dalam gua-gua yang terdapat di lereng-lereng gunung suci, tempat bersemayam para arwah yang abadi. Makam yang berbentuk terowongan itu boleh dikatakan tiruan dari gua alam gaib tersebut. Peletakan peti mati di kamar tengah, kemudian di ruangan bersebelahan ditumpuk sesajen sebagai makanan untuk arwah dan ruangan ketiga disediakan altar yang terdapat lampulampu yang dibawa atau dijaga oleh patung-patung terbuat dari perunggu. Secara sekilas terasa pengaruh Hellenisme yang menandai akhir kebudayaan Dongson. Penyebaran Kebudayaan Dongson Kebudayaan Dongson yang berkembang di situs Dongson, ternyata juga ditemukan karyakarya budaya yang diinspirasikan oleh kebudayaan tersebut di bagian selatan Semenanjung Indochina (Samrong, Battambang di Kamboja) hingga Semenanjung Melayu (Sungai Tembeling di Pahang dan Klang di Selangor) hingga Nusantara (Indonesia) Pengaruh kebudayaan india, cina dan yunan Kebudayaan Dongson di Indonesia diwujudkan melalui berbagai hasil kebudayaan perunggu, nekara, dan alat besi. Di Indonesia nekara ditemukan di Selayar, Sulawesi Selatan. Di Bali ditemukan nekara yang terbesar yaitu di daerah Pejeng. Nekara merupakan perlengkapan upacara persembahan yang dilakukan masyarakat prasejarah, dimana pada nekara tersebut terdapat hiasan mengenai sistem kehidupan dan kebudayaan saat itu. Moko (sejenis nekara yang bentuknya lebih kecil) ditemukan di Pulau Alor. Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan Indonesia merupakan salah satu bagian dari kebudayaan perunggu di Asia Tenggara. Kurang lebih 56 Nekara dapat ditemukan di beberapa wilayah Indonesia dan terbanyak nekara ditemukan di Sumatera, Jawa, dan Maluku Selatan

Kurang lebih 56 Nekara dapat ditemukan di beberapa wilayah Indonesia dan terbanyak nekara ditemukan di Sumatera, Jawa, dan Maluku Selatan. Nekara yang penting ditemukan di Indonesia adalah nekara Makalaman dari Pulau Sangeang dekat Sumbawa dengan hiasan gambar orang-orang berseragam menyerupai pakaian dianasti Han (Cina)/ Kushan (India Utara)/ Satavahana (India Tengah). Selain nekara ditemukan juga benda-benda perunggu lainnya seperti patung-patung, peralatan rumah tangga, peralatan bertani maupun perhiasanperhiasan.

Evaluasi

Pilihlah jawaban yang benar di bawah in dengan memberi tanda (X) pada pilihan a, b, c, d 1. Berikut adalah bukti bahwa mohenjo daro dan harppa merupakan lembah kota yang sudah teratur adalah a. Letak rumah yang tersusun rapi b. Tata kota yang sudah terstuktur c. Mata uang yang bersarakan nilai tukar emas d. Pemukiman penduduk yang sudah diatur berdasarkan kartu keluar 2. Dalam masyarakat India terdapat beberapa golongan yang sudah ada sejak zaman dahulu antara lain adalah (kecuali) a. Golongan petani b. Golongan pelayan c. Golongan seniman d. Golongan pengemuka agama 3. Mengapa daerah Kapilawastu dengan Taman Lumbin dianggap sebagai tempat suci oleh umat yang beragama Budha.... a. Karena tempat ini merupakan tempat meninggalnya Sidharta gautama b. Karen tampat ini merupakan tempat lahirnya sidarta gautama c. d. 4. Karena tempat Sidharta tempat menerima penerangan agung Karena tempat pertama kali sidharta menyampaikan ajarannya

Peradaban lembah sungai kuning dinamakan lembah sungai kuning karena... a. Sungainya berwarna kuning akibat dari kotoran dari polusi b. Sungainya berwarna kuning karena terdapat tambang emas

c. Sungainya berwarna kuning karena membawa endapan lumpur kuning d. Sungainya berwarna kuning karena mudah surut dan terlihat pasir yang berwarna kuning 5.

6. Kepercayaan apa saja yang dianut oleh masyarakat lembah sungai Kuning? 7. 8. Ada berapa Dinasti yang memerintah di Lembah sungai Kuning? Coba sebutkan ! Bagaimanakah keadaan negeri Cina setelah berakhirnya pemerintahan dinasti Chou? Apakah pemerintahan dengan sistem desentralisasi tetap di jalankan? 9. 10. Apa Saja kesenian kebudayaan Dongson? Lukisan apa saja yang ditemukan pada masa kebudayaan ?

Catatan

Paraf Guru

Paraf Orang Tua

Nilai

Daftar pustakahttp://pansejarah.tripod.com/id4.html http://id.wikipedia.org/wiki/Kebudayaan_Dongson

http://aalmarusy.blogspot.com/2010/09/kebudayaan-bacson-hoabinh-dan-dong-son.html http://community.siutao.com/showthread.php/1519-SERIAL-SEJARAH-Dinasti-Shang%281766-1122-SM%29

Di Susun Oleh Nurul Aini Reza Abrianto Yordan Ismas M zaki firdaus