42
BAB I PENDAHULUAN (1) LATAR BELAKANG Seiring perkembangan era yang semakin maju dimana perkembangan tersebut mencakup seluruh aspek manusia, secara otomatis terjadi pergeseran pola keoendudukan terutama pola penyakit di masyarakat. Semula penyakit terbanyak yang ditemukan adalah penyakit infeksi baik infeksi saluran nafas maupun gastro intestinal kepada penyakit – penyakit degeneratif seperti penyakit jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker dan lain sebagainya Penyakit lymfona non hodgkin adalah salah satu penyakit yang tergolong dalam kasus interne/kasus penyakit dalam pada penyakit ini terjadi proliferasi abnormal sistem lymfoid dan struktur yang membentuknya terutama menyerang kelenjar getah bening. LNH belum diketahui secara pasti penyebabnya oleh karena itu penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan kasus ini. Berbagai permasalahan dapat timbul karena kasus ini yang mana permsalahan tersebut dapat menyangkut seluruh aspek kehidupan dari manusia baik secara fisik, psikis, sosial maupun spiritual, secara fisik dapat menimbulkan tergangguanya pola nafas karena ada penekanan atau kesulitan dalam menelan makana sehingga mengakibatkan kurangbnya asupan nutrisi. Secara psikis penyakit ini dapat menimbulkan gangguan konsep diri 1

LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

BAB I

PENDAHULUAN

(1) LATAR BELAKANG

Seiring perkembangan era yang semakin maju dimana perkembangan

tersebut mencakup seluruh aspek manusia, secara otomatis terjadi pergeseran

pola keoendudukan terutama pola penyakit di masyarakat. Semula penyakit

terbanyak yang ditemukan adalah penyakit infeksi baik infeksi saluran nafas

maupun gastro intestinal kepada penyakit – penyakit degeneratif seperti penyakit

jantung dan pembuluh darah, penyakit kanker dan lain sebagainya

Penyakit lymfona non hodgkin adalah salah satu penyakit yang tergolong

dalam kasus interne/kasus penyakit dalam pada penyakit ini terjadi proliferasi

abnormal sistem lymfoid dan struktur yang membentuknya terutama menyerang

kelenjar getah bening. LNH belum diketahui secara pasti penyebabnya oleh

karena itu penelitian terus dilakukan untuk mengembangkan kasus ini.

Berbagai permasalahan dapat timbul karena kasus ini yang mana permsalahan

tersebut dapat menyangkut seluruh aspek kehidupan dari manusia baik secara

fisik, psikis, sosial maupun spiritual, secara fisik dapat menimbulkan

tergangguanya pola nafas karena ada penekanan atau kesulitan dalam menelan

makana sehingga mengakibatkan kurangbnya asupan nutrisi. Secara psikis

penyakit ini dapat menimbulkan gangguan konsep diri terutama mengenai body

image, ataupun bahkan bisa mengakibatkan perilaku menarik diri, secara sosial bi

sa mengakibatkan kerusakan interaksi sosial karena perilaku menarik diri atau

kurang percaya diri dan secara spiritual bisa menyalahkan Tuhan atas penyakit

yang diberikan atau mungkin sebaliknya justru lebih tekun beribadah karena

ingin cepat sembuh.

Melihat hal dan permasaklahan diatas penulis mencoba mengangkat

permasalahan tersebut dalam bentuk asuhan keperawatan dengan harapan paling

tidak penulis bisa meringankan beban yang dialami penderita.

(2) BATASAN MASALAH

Pada laporan ini kami membatasi permasalahan dengan ruang lingkup Asuhan

keperawatan pada Tn. “R” dengan Lymfoma Non Hodgkin

1

Page 2: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

(3) TUJUAN PENULISAN

1. Tujuan Umum

Setelah pelaksanaan praktek dan penysunan asuhan keperawatan diharapkan

bisa membuat asuhan keperawatan pada pasien dengan Lymfoma Non

Hodgkin

2. Tujuan Khusus

Diaharapkan mahasiswa mampu :

a. Melakukan pengkajian terhadap pasien Melakukan analisa data

b. Membuat diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah

c. Merencanakan tindakan keperawatan

d. Melakukan tindakan keperawatan

e. Melakukan evaluasi

f. Mendokumentasikan dalam bentuk laporan tertulis

(4) METODE PENULISAN

1. Metode

Secara deskriptif yang sifatnya mengungkapkan peristiwa yang terjadi

saat itu

Study Kepustakaan

Diperoleh dari buku sumber yang berhubungan dengan asuhan

keperawatan pada pasien dengan Lymfoma Non Hodgkin

Study kasus

Diperoleh dari hasil wawancara, obsevasi dan pemeriksaan yang

dilakukan terhadap pasien dengan Lymfoma Non Hodgkin

2. lokasi waktu

Asuhan keperawatan ini dilakukan di Ruang Cardioligy pada tanggal 28

Oktober 2001 sampai dengan 10 oktober 2001

3. Tehnik Pengumpulan data

a. Wawancara

Auto anamnesa dan allo anamnesa

b. Observasi

Dengan melakukan suatu kegiatan rutin untuk mengamati pasien dengan

tujuan mendapatakan data

c. Pemeriksaan

2

Page 3: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

Secara langsung kita berhadapan dengan pasien dan melakukan

pemerikasaan terhadap pasien secara sistematis

(5) SITEMATIKA PENULISAN

BAB I : PENDAHULUAN

Latar belakang

Batasan masalah

Tujuan penulisan

Metode penulisan

Sistem penyajian

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Meliputi teori Lymfoma Non Hodgkin

Konsep dasar keperawatan pasien dengan Lymfoma Non

Hodgkin

BAB III : STUDY KASUS

Pengkajian

Analisa data

Rencana keperawatan

Implementasi

Evaluasi

BAB IV : PENUTUP

Kesimpulan

Saran

(6) SISTEM PENYAJIAN

Laporan asuhan keperawatan ini telah kami susun dan dipertangguangjawabkan

didepan pembimbing asuhan keperawatan dan kepala ruangan dan kami

dokumentasikan dalam bentuk sebuah laporan.

3

Page 4: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

LIMFOMA NON HODGKIN

A. BATASAN

Limfoma maligna (LM) adalah proliferasi abnormal sistem lymfoid dan struktur

yang membentuknya, terutama menyerang kelenjar getah bening

B. KLASIFIKASI

1. Limfoma Hodgkin (LH) : patologi khas LH, ada sel – sel Reed Stern berg

dan/ atau sel hodgkin

2. Limfoma Non Hodgkin (LNH) : patologi khas non hodgkin

C. ETIOLOGI

Etiologi belum jelas mungkin perubahan genetik karena bahan – bahan

limfogenik seperti virus, bahan kimia, mutasi spontan, radiasi dan sebagainya

D. PATOFISIOLOGI DAN GAMBARAN KLINIS

Proliferasi abmormal tumor dapat memberi kerusakan penekanan atau

penymbatan organ tubuh yang diserrang dengan gejala yang bervariasi luas.

Sering ada panas yang tak jelas sebabnya, penurunan berat badan

Tumor dapat mulai di kelenjar getah bening (nodal) atau diluar kelenjar getah

bening (ekstra nodal). Gejalanya tergantung pada organ yang diserang, gejala

sistemik adalah panas, keringat malam, penurunan berat badan.

E. DIAGNOSTIK

Pemeriksaan minimal :

Anamnesis dan pemeriksaan fisik : ada tumor sistem limfoid, febris keringhat

malam, penurunan berat badan, limfadenopati dann hepatosplenomegali

Pemeriksaan laboratorium : Hb, leukosit, LED, hapusan darah, faal hepar,

faal ginjal, LDH.

Pemeriksaan Ideal

Limfografi, IVP, Arteriografi. Foto organ yang diserang, bone – scan, CT –

scan, biopsi sunsum tulang, biopsi hepar, USG, endoskopi

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinik dan pemeriksaan

histopatologi. Untuk LH memakai krioteria lukes dan butler (4 jenis). Untuk

1

Page 5: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

LNH memakai kriteria internasional working formulation (IWF) menjadi

derajat keganasan rendah, sedang dan tinggi

Penentuan tingkat/stadium penyakit (staging)

Stadium ditentukan menurut kriteria Ann Arbor (I, II, III, IV, A, B, E)

Ada 2 macam stage : Clinical stage dan

Pathological stage

F. DIAGNOSA BANDING

1. Limfadenitis Tuberculosa : Histopatologi, kultur, gejala klinik

2. Karsinoma metastatik ada tumor primernya, jenis PA adalah karsinoma]

3. Leukemia, mononukleus Infeksiosa : gambaran hematologik

G. PENATALAKSANAAN

LIMFOMA HODGKIN

1. Therapy Medik

Konsutasi ke ahli onkologi medik (biasanya RS type A dan B)

Untuk stadium II b, II E A dan B IV dan B, yherapi medik adalah therapy

utama

untuk stadium I B, I E A dan B terapy medik sebagai terapy anjuran

misalnya :

obat minimal terus menerus tiap hari atau dosis tinggi intermittenddengan

siklofosfamid

dosis :

- Permulaan 150 mg/m 2, maintenance 50 mg, m 2 tiap hari atau

- 1000 mg/m 2 iv selang 3 – 4 minggu

Obat kombinasi intermittend siklofosfamid (Cyclofosfamid), vinkistrin

(oncovin), prednison (COP)

Dosis :

C : Cyclofosfamid 1000 mg/m 2 iv hari I

O : Oncovin 1,4 mg/m 2 iv hari I

P : Prednison 100 mg/m 2 po hari 1 – 5

Diulangi selang 3 minggu

Ideal :

Kombinasi obat mustargen, vinkistrin (oncovin), procarbazine, prednison

(MOPP)

Tidak ada formularium RSUD Dr Soetomo

2

Page 6: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

2. Therapy Radiasi dan bedah

Konsultasi dengan ahli yang bersangkutan

Sebaiknya melalui tim onkology (biasanya di RS type A dan B)

LYMFOMA NON HODGKIN

1. Therapy Medik

Konsultasi dengan ahli onkology medik ( di RS type A dan B)

Limfoma non hodkin derajat keganasan rendah (IWF)

Tanpa keluhan : tidak perlu therapy

Bila ada keluhan dapat diberi obat tunggal siklofosfamide dengan dosis

permulaan po tiap hari atau 1000 mg/m 2 iv selang 3 – 4 minggu.

Bila resisten dapat diberi kombinasi obat COP, dengan cara pemberian seperti

pada LH diatas

Limfona non hodgkin derajat keganasan sedang (IWF)

Untuk stadium I B, IIB, IIIA dan B, IIE A da B, terapi medik adalah

sebagai terapy utama

Untuk stadium I A, IE, IIA diberi therapy medik sebagai therapy anjuran

Minimal : seperti therapy LH

Ideal : Obat kombinasi cyclophospamide, hydrokso – epirubicin, oncovin,

prednison (CHOP) dengan dosis :

C : Cyclofosfamide 800 mg/m 2 iv hari I

H : hydroxo – epirubicin 50 mg/ m 2 iv hari I

O : Oncovin 1,4 mg/ m 2 iv hari I

P : Prednison 60 mg/m 2 po hari ke 1 – 5

Perkiraan selang waktu pemberian adalah 3 – 4 minggu

Lymfoma non – hodgkin derajat keganasan tinggi (IWF)

Stadium IA : kemotherapy diberikan sebagai therapy adjuvant

Untuk stadium lain : kemotherapy diberikan sebagai therapy utama

Minimal : kemotherapynya seperti pada LNH derajat keganasan sedang

(CHOP)

Ideal : diberi Pro MACE – MOPP atau MACOP – B

2. Therapy radiasi dan bedah

Konsultasi dengan ahli radiotherapy dan ahli onkology bedah, selanjutnya

melalui yim onkology ( di RS type A dan B)

3

Page 7: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

H. KOMPLIKASI

Tranfusi leukemik

Superior vena cava syndrom

Ileus

KRITERIA DIAGNOSIS LNH

Riwayat pembesaran kelenjar getah bening atau timbulnya massa tumor di

tempat lain

Riwayat demam yang tidak jelas

Penurunan berat badan 10 % dalam waktu 6 bulan

Keringat malam yang banyak tanpa sebab yang sesuai

Pemeriksaan histopatologis tumor, sesuai dengan LNH

Ideal : jika klafisikasi menurut REAL, gradasi malignitas menurut

International Working Formulation

LANGKAH PENTAHAPAN (STAGING)

Pemeriksaan Laboratorium lengkap, meliputi :

Darah tepi lengkap termasuk retikulosit dan LED

Gula darah

Fungsi hati termasuk y – GT, albumin, dan LDH

Fungsi ginjal

Imunoglobulin

Pemeriksaan biopsi kelenjar atau massa tumor untuk mengetahui sub type

LNH, bila perlu sitologi jarum halus (FNAB) ditempat lain yang dicurigai

Aspirasi dan biopsi sunsum tulang

Ct – Scan atau USG abdomen, untuk mengetahui adanya pembesaran kelenjar

getah bening pada aorta abdomonal atau KGB lainnya massa tumor abdomen

dan metastases ke bagian intra abdominal

Pencitraan thoraks (PA & lateral) untuk mengatahui pembesaran kelenjar

media stinum, b/p CT scan thoraks

Pemeriksaan THT untuk melihat keterlibatan cincin waldeyer terlibat

dilanjutkan dengan tindakan gstroskopy

Jika diperlukan pemeriksaamn bone scan atau bone survey untuk melihat

keterlibatan tulang

Jika diperlukan biopsi hati ( terbimbing )

4

Page 8: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

Catat performance status

Stadium berdasarkan Aun Amor

Untuk ekstra nodal stadium berdasarkan kriteria yang ada

THERAPY

Pilihan Pengobatan

Derajat keganasan rendah (DKR/Indolen) : pada prinsipnya simptomatik

Kemo therapy : obat tunggal atau ganda (peroral), jika dianggap perlu

(cychlopospamide, oncovin dan prednison)

Radiotherapy : low dose TOI + involved field radiotherapy atau involved

field radiotherapy saja

Derajat keganasan menengah (DKM)/Agresif Lymfoma

Stadium I : kemotherapy (CHOP/CHV mp/BU) + Radiotherapy

Stadim II – IV : Kemotherapy parenteral kombinasi, radio therapy

berperan untuk tujuan paliasi

Derajat kegansan tinggi (DKT)

DKT limfoblastik (LNH – Limfoblastik)

Selalu diberikan pengobatan seperti leukemia lymfoblastik acut (LLA)

Reevaluasi hasil pengobatan dilakukan pada :

1. Setelah siklus kemotherapy keempat

2. Setelah siklusn pengobatan lengkap

PENYULIT

Akibat langsung penyakitnya :

a. Penekanan terhadap organ, khususnya jalan nafas, usus dan saraf

b. Mudah terjadi infeksi, bisa total

Akibat efek samping pengobatan

a. Aplasi sunsum tulang

b.Gagal jantung akibat golongan obat antrasiklin

c. Gagal ginjal akibat sisplatinum

d.Kluenitis akibat obat vinkristin

e. dll

5

Page 9: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

A. KONSEP DASAR KEPERAWATAN

1. Pengkajian

A. Pengumpulan data

a. Identitas

Nama, umur, jenis kelamin, agama , suku dana kebangsaan,

pendidikan, pekerjaan, alamat, nomor regester, tanggal Masuk

Rumah Sakit , diagnosa medis

b. Keluhan Utama

Keluhan yang paling dirasakan adalah nyeri telan

c. Riwayat penyakit sekarang

Alasan MRS

Menjelaskan riwayat penyakit yang dialami adalah pasien

mengeluh nyeri telan dan sebelum MRS mengalami kesulitan

bernafas, penurunan berat badan, keringaty dimalam hari yang

terlalu banyak, nafsu makan menurun nyeri telamn pada daerah

lymfoma

Keluhan waktu didata

Dilakukan pada waktu melakukan pengkajian yaitu keluhan

kesulitan bernafas, dan cemas atas penyakit yang dideritanya

Riwayat kesehatan Dahulu

Riwayat Hypertensi dan Diabetes mielitus perlu dikaji dan

riwayat pernah masuk RS dan penyakit yang pernah diderita

oleh pasien

d. Riwayat kesehatan keluarga

Terdapat riwayat pada keluarga dengan penyekit vaskuler : HT,

penyakit metabolik :DM atau penyakit lain yang pernah diderita oleh

keluarga pasien

e. ADL

Nutrisi : Perlu dikaji keadaan makan dan minum pasien meliputi :

porsi yang dihabiskan susunan menu, keluhan mual dan muntah,

sebelum atau pada waktu MRS, dan yang terpenting adalah

perubahan pola makan setelah sakit, terutama menyangkut dengan

6

Page 10: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

keluhan utama pasien yaitu kesulitan menelan

Istirahat tidur : dikaji kebiasaan tidur siang dan malam, berapa jam

sehari dan apakan ada kesulitan waktu tidur dan bagaimana

perunbahannya setelah sakit klien dengan LNH

Aktifitas : Aktifitas dirumah ataua dirumah sakit apakah ada

kesenjangan yang berarti misalnya pembatasan aktifitas, pada

klien ini biasanya terjadi perubahan aktifitas karena adanya

limfoma dan penuruna aktifitas sosial karena perubahan konsep

diri

Eliminasi : Mengkaji kebiasaan eliminasi alvi dan uri meliputi

jumlah, warna, apakah ada gangguan.

Personal Hygiene : mengkaji kebersihan personal Hygienemeliputi

mandi, kebersihan badan, gigi dan mulut, rambut, kuku dan

pakaian dan kemampuan serta kemandirian dalam melakukan

kebersihan diri

f. Data Psikologi

Perlu dikaji konsep diri apakah ada gangguan dan bagaimana persepsi

klien akan penyakitnya terhadap konsep dirinya

Perlu dikaji karena pasien sering mengalami kecemasan terhadfap

penyakit dan prosedur perawatan

g. Data Sosial

Bagaimana hubungan klien dengan keluarga dan bagaiman peran

klien dirumah dan dirumah sakit

Pada klien dengan LNH mungkin terjadi gangguan interaksi sosial

karena perubahan body image sehingga pasien mungkin menarik diri

h. Data Spiritual

Bagaimana persepsi klien terhadap penyakit dan hubungan dengan

agama yang dianut

i. Pemeriksaan Fisik

Secara umum

Meliputi keadaan pasien

Kesadaran pasien

Observasi tanda – tanda vital : tensi, nadi, suhu dan respirasi

TB dan BB untuk mengetahui keadaan nutrisi

Secara khusus :

7

Page 11: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

Dilakukan secara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi yamh

meliputi dari chepalo kearah kauda terhadap semua organ tubuh

antara lain

Rambut

Mata telinga

Hidung mulut

Tenggorokan

Telinga

Leher sangat penting untuk dikaji secara mendetail karena LNH

berawal pada serangan di kelenjar lymfe di leher mel;iputi

diameter (besar), konsistensi dan adanya nyeri tekan atau terjadi

pembesaran

Dada Abdomen

Genetalia

Muskuloskeletal

Dan integumen

j. Pemeriksaan penunjang

Laboratorium. EKG, Rontgen thoraks serta therapy yang diperoleh

klien dari dokter

B. Analisa Data

Data yang dikumpulkan dikelompokkan meliputi : data subyektif dan

data obyektif kemudian dari data yang teridentifikasi masalah dan

kemungkinan penyebab dapat ditentukan yang menjadi acuan untuk

menentukan diagnosa keperawatan.

C. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah tahap dari perumusan masalah yang

menentukan masalah prioritas dari klien yang dirawat yang sekaligus

menunjukkan tindakan prioritas sebagai perawat dalam mengahadapi

kasus LNH.

2. Perencanaan

Membuat rencana keperawatan dan menentukan pendekatan yang dugunakan

8

Page 12: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

untuk memecahkan masalah klien. Ada 3 tahap dalam fase perancanaan yaitu

menetukan prioritas, menulis tujuan dan perencanan tindakan keperawatan.

3. Pelaksanaan.

Pelaksanaan merupakan realisasi dari rencana keperawatan yang merupakan

bentuk riil yang dinamakan implementasi, dalam implementasi ini haruslah

dicatat semua tindakan keperawatan yang dilakukan terhadap klien dan setiap

melakukan tindakan harus didokumentasikan sebagai data yang menentukan

saat evaluasi.

4. Evaluasi

Evaluasi adalaha merupakan tahapa akhir dari pelaksaan proses keperawatan

dan asuhan keperawatan evaluasi ini dicatatat dalam kolom evaluasi dengana

membandingkan data aterakhir dengan dengan data awal yang juga kita harus

mencatat perkembangan pasien dalam kolom catatan perkembangan.

9

Page 13: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

BAB II

STUDY KASUS

ASUHAN KEPERAWATANPADA PASIEN TN “R” DENGAN

LYMFOMA NON HODGKIN

No Regester Medik : 100.940.23

Ruang : Interne II

Tanggal MRS : 25 Oktober 2001 jam 09.30 WIB

Tanggal didata : 28 Oktober 2001 jam 09.00 WIB

Diagnosa Medis : Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

I. PENGKAJIAN

a. Biodata Pasien

Nama : Tn “R “

Umur : 20 tahun

Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Status Perkawinan : kawin

Pendidikan : SMP tamat

Alamat : Pogot Gg V/89 Surabaya

b. Biodata Penanggung jawab

Nama : Ny. “M”

Umur : 19 tahun

Jenis kelamin : Perempuan.

Agama : Islam

Suku/bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA tamat

Pekerjaan : IRT

Hubungan dg pasien : Istri.

Alamat : Pogot Gg V/89 Surabaya.

10

Page 14: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

c. Keluhan Utama

Nyeri telan

d. Riwayat

1. Riwayat Penyakit Sekarang

a. Alasan masuk Rumah Sakit

Pasien mengatakan sejak kurang lebih 4 bulan yang lalu sebelum

masuk Rumah sakit pertama kali disadarai di leher kiri berukuran

sebesar telur ayam, padat kenyal dan makin lama makin membesar,

mula – mula benjolan tidak nyeri tekan, tetapi sejak 2 bulan yang lalu

pada benjolan timbul luka – luka kemerahan bila ditekan terasa nyeri,

nyeri dirasakan saat benjolan ditekan dan tidak menyebar, nyeri tidak

timbul bila tidak di tekan dan waktu menelan terasa nyeri dileher

Kemudian timbul juga benjolan di leher kanan sebesar kelereng, p[adat

dan nyeri tekan, juga muncul benjolan yang sama di bawah rahang

kanan.

Kurang lebih 2 bulan yang lalu pasien sering merasa sesak di

tenggorokan,. Banyak berkeringat di malam hari dan sulit menelan

Satu minggu sebelum MRS pasien mengatakan bernafas agak susah,

nyeri telan tambah hevat di bawa ke dokter tapi tidak sembuh dan

kemudian di bawa ke RSUD Dr Soetomo Surabaya MRS di Ruang

Interne II

b. Keluhan waktu didata

Pasien mengatakan nyeri saat menelan, nyeri tekan pada daerah

benjolan, terasa mau muntah jika makan terlalu banyak.

2. Riwayat Kesehatan Dahulu

Pasien mengatakan tidak pernah sakit seperti ini sebelumnya

Pasien amengatakan tidak pernah mempunyai riwayat penyakit tekanan

darah tinggi, kencing manis, atau penyakit menular seperti TBC atau

penyakit lain yang menyebabkan harus Masuk rumah sakit.

Penyakit yang p[ernah diderita hanya batuk pilek dan panas biasa dan

dengan berobat atau membeli obat kemudian sembuh.

11

Page 15: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

3. Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengatakan dari pihak keluarga tidak ada yang menderita

penyakit yang sama dengan dirinya

Menurut klien dan keluarga dari pihak keluarga tidak ada yang

mempunyai penyakit hypertensi, penyakit DM ataupun penyakit

menular lain seperti TBC yang menyebabkan harus MRS di Rumah

Sakit.

Penyakit yang pernah diderita hanyalah batuk, pilek dan panas biasa

dan berobat ke dokter atau membeli obat kemudian sembuh.

12

Page 16: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

e. Pola Aktifitas Sehari –hari (Activity Daily Living)

N

O

AKTIFI

TAS

DI R U M A H DI RUMAH

SAKITSEHAT SAKIT

1 Pola

Nutrisi

Makan 3 kali sehari,

porsi satu piring habis

sakali makan habis,

komposisi makan

terdiri dari nasi, lauk

seperti tahu, tempe,

ikan, telur dan daging,

memakai sayur seperti

bayam dan sawi,

kadang snack, pasien

tidak berpantang

terhadap jenis makanan

tertentu,

Minum 6 – 7 gelas /hari

air putih kadang –

kadang teh.

Makan 3 kali sehari

porsi 4 – 5 sendok

makan, sedikit sayur

dan lauk, nyeri teln

tiap kali makan dan

kadang mau

mmuntah jika terlalu

banyak, komposisi

makanan

lunak/bubur dan

memakai sayur

Minum 5 – 6

gelas/hari air putih

kadang the pasien

mengatakan nyeri

saat menelan air

Pasien

mendapatkan

diet TKTP lunak

Porsi yang

disediakan RS

dimakan 3 – 4

sendok, nyeri

saat menelan

makanan dan

kadang mau

muntah jika

makan terlalu

banyak

Minum 4 – 5

gelas/ hari air

putih nyeri telan

saat menengguk

air

2 Pola

Elimin

asi

Bab 1 – 2 kali/hari, Bab

di WC, warna kuning

trengguli bau khas

faeces, konsistensi

lunak dan tidak ada

ahambatan dalam

pengeluaran faeces

BAB 3 – 4 kali sehari

warna kuning jernih,

bau khas urine, jumlah

tak terobservasi tidak

ada hambatan dalam

proses BAK tak nyeri.

BAB sejak 2 hari

yng lalu baru 1 kali,

konsistensi agak

padat, warna kuning

trengguli ,di WC

jumlah faeces tak

terobservasi.

BAK 3 – 4 kali/hari

warna kuning jernih

dan tak terobservasi

tidak ada hambatan

dalam proses

pengeluaran urine

Bab 2 hari

sekali, di WC

konsistense

lunak agak

padat, warna

kuning trengguli

bau khas faeces,

tidak ada

kesulitan BAB.

BAK 2 – 3

x/sehari warna

kuning jernih,

bau khas urine,

tidak nyeri

13

Page 17: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

daerah kelamin,

jumlah urine tak

terobservasi,

tidak ada

gangguan dalam

proses mictie.

3 Pola

Istiraha

t/tidur

Tidur sehari semalam 7

– 8 jam

Malam hari mulai tidur

jam 22.00 WIB dan

bangun kurang lebih

jam 05.00 WIB

Siang hari tidur 1 – 2

jam mulai jam 13.00 –

14.30 WIB tidak ada

gangguan tidur

Tidur memakai bantal

dan selimut dikamar

menggunakan lampu

tidur (dop)

Klien tidur malam 7

– 8 jam mulai jam

21.00 WIB dan

bangun pad pukul

05.00 WIB

Tidur siang kurang

lebih 2 jam mulai

jam 13.00 WIB

sampai dengan

bangun jam 15.00

WIB tidur memakai

bantal dan selimut di

dlam kamar dengan

penerangan lampu

dop

Tidur malam

kurang lebih 6 –

7 jam antara jam

22.00 – jam

05.00 WIB

Siang hari tidur

antara jam 13.00

WIB sampai

dengan jam 15.-

00 WIB tidur

memakai

bantak, selimut

dan dengan

penerangan

lampu TL

(lampu yang ada

di Rumah Sakit)

4 Pola

Person

al

Hygie

ne

Mandi 2 kali sehari

dikamar mandi,

memakai sabun mandi

dan selesai memakai

handuk.

Gosok gigi 2 kali

sehari, bersamaan

dengan mandi

Keramas 1 kali

seminggu atau bila

Klien mandi 2 kali

di kamar mandi

memakai sabun dan

selesai

menggunakan

handuk

Gosok gigi 2 kali

sehari bersamaan

dengan mandi

memakai pasta

Mandi 2 kali

sehari di kamar

mandi Rumah

sakit memakai

sabun dan

selesai memakai

handuk

Gosok gigi

bersamaan

dengan mandi

14

Page 18: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

pasien merasa kotor

keramas memakai

shmphoo dan ganti

baju sehari sekali, kuku

panjang bila dipotong

Kertamas 1 kali

seminggu atau bil;a

merasa kotor

Ganti pakaian 1 kali

sehari atau bila

merasa kotor.

memakai psata

gigi

Pasien selama si

RS keramas 1

kali ganti baju 1

kali er hari atau

bila merasa

kotor.

5. Pola

Aktifit

as

Pasien tidak

mempunyai pekerjaan

tetap biasa bekerja di

proyek atau

membangun

rumah/mengecat rumah

orang atau pekerjaan

yang lain

Bekerja mulai jam

07.00 WIB sampai sore

hari kurang lebih 17.00

dn istirahat pada siang

hari kurang lebih 1 jam

mulai jam 13.00 sampai

dengan jam 14.00 WIB

waktu senggang

diguanakan untuk

nonton TV atau ngobrol

bersama keluarga

Klien jarang rekreasi

Pasien tidak bekerja

hanya beraktifitas di

rumah dan

membantu pekerjaan

rumah seperti

menyapu dan lain

sebagainya.

Waktu yang lain

untuk nonton

TV/mendengarkan

radio atau ngobrol

dengan anggota

keluarga

Pasien lebih

banyak di

tempat tidur dan

kadang ke KM

atau kadang ke

WC dn jika

tidak ada

kegiatan atau

acara

pemeriksaaan

pasien kadang

jalan – jalan

disekitar

ruangan dengan

ditemani

istrinya.

6. Keterg

antung

an

Pasien mengatakan

sejak umur kurang lebih

12 tahun sampai edngan

menikah umur 19 tahun

mengkonsumsi

Sejak menikah

pasien tidak lagi

minuman

beralkohol, rokok

masih

Pasien

mendapatkan

program therapy

dari dokter.

15

Page 19: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

minuman beralkohol

tiap hari merokok sejak

masuk SMP rata – rata

sehari habis 1 bungkus

Pasien tidak mengalami

ketergantungan

terhadap obat dan

makanan tertentu

mengkonsumsi

kurang lebih 1

bungkus sehari

f. Data Psikology

Status emosi

Stabil, pasien tampak bisa mengendalikan emosinya, pasien mengatakan “

saya sedih dengan adanya benjolan di leher saya sehingga saya mengalami

kesulitan dalam menelan makanan.” Pasien mengatakan “Apakah penyakit

saya ini bisa cepat disembuhkan dan bagaimana pengobatannya.” pasien

mengatakan merasa malu dengan keadaannya sekarang pasien tampak sedih

bila diajak bicara tentang penyakitnya.

Konsep Diri

1. Body Image

Pasien mengatakan merasa bergaul karena sakit yangh dialaminya dan

pasioen menyadari karena sekarang sedang sakit dan butuh perawatan

dan pengobatan dari pihak RS

2. Self Ideal

Klien merasa tidak terganggu dengan aturan yang diterapkan oleh

pihak RS karena menurut klien hal ini adalah untuk kesembuhannya.

3. Self esteem

Klien mengatakan diperlakukan dengan baik, ramah, sopan dan sabar

baik oleh petugas maupun keluarga dan mendapat bantuan dalam

menghadapi sakitnya

4. Role

Klien bersikap kooperatif saat dilakukan tindakan tinpra, penjelasan

dari perawat/dokter. Klien mematuhi ketentuan tentang hal yang harus

dilakukan maupun yang dilarang klien lebih banyak diam.

Di rumah pasien bekerja tidak tetap kadang di proyek atau membangun

16

Page 20: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

rumah orang dan atau pekerjaan yang lainnya

Sedangkan di Rumah Sakit pasien menyadari dirinya sebagai pasien

yang butuh perwatan dan pengobatan

Pasien mengatakan karena sakit ini tidak bisa menjalankan aktifitas

seperti biasanya

5. Identitas

Klien menyadari saat ini sedang sakit dan lemah bukan individu yang

sehat dan mandiri seperti dahulu. Membutuhkan bantuan dan dukungan

penuh dari keluarga untuk memenuhi segala kebutuhannya.

g. Data Sosial

1. Pendidikan : tamat SMA

2. Sumber penghasilan : pasien bekerja tidak tetap lebih banyak di

bangunan kadangh membangun rumah orang lain kadng ikut proyek

pasien mengatakan hubungan dengan teman sekerjanya berjalan dengan

baik

3. Pola komunikasi : Klien berkomunikasi dengan bahasa jawa dan

Indonesia dengan nada suara lemah, volume suara datar.

Klien sering menanyakan tentang penyakit dan keadaannya sekarang

apakah ia bisa cepat sembuh dari sakitnya dan bagaimana tentang prosedur

pengobatannya, pasien jarang bicara dengan pasien lain karena merasa

malu dengan benjolan yang ada di lehernya

4. Pola Interaksi

Pasien tinggal serumah dengan istri dan orang tuanya

Pasien mengatakan hubungan dengan semua anggota keluarga berjalan

dengan baik (harmonis) dibuktikan dengan banyak keluarga yang datang

menjenguk dan menungguinya.

Pasien jarang berkomunikasi dengan pasien lain karena merasa malu

dengan adanya benjolan di lehernya

5. Perilaku

Pasien lebih banayak menghabiskan waktu di tempat tidur untuk

istirahat

Waktu yang lain pasien biasa beraktifitas seperti makan, mandi dan

kekamar mandi

17

Page 21: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

Pasien tampak menutupi lehernya dngan sleyer ketika keluar dari

kamar untuk jalan – jalan di sekitar ruangan

h. Data Spiritual

Pasien mengatakan beragama islam

Pasien mengatakan dirumah rajin menjalakan ibadah sesuai dengan ajaran

agamanya seperti sholat dan mengaji serta berdoa serta ibadah yang lain

Di Rumah sakit pasien rajin melaksanakan sholat di kamarnya dan berdoa

mengaharap kesembuhannya.

Klien mengatakan menerima sakitnya sebagai cobaan yang diberikan oleh

Tuhan Yang Maha Esa dan pasien mengatakan akan pasrah dan berusaha

untuk kesembuhannya

i. Pemeriksaan Fisik

Secara Umum

1. Keadaan Umum : baik, pasien tampak sakit ringan pasien bisa

melaksanakan aktivitas sehari – hari dengan baik tanpa bantuan dari orang

lain hanya kebutuhan tertentu yang mmbutuhkan bantuan minimal dari

perawat seperti minum obat.

2. Kesadaran : Composmentis GCS : E4 V5 M6

3. Antopometri : TB : 168 cm BB : 57 kg

4. Tanda vital : T : 110/70 mmHg N : 90 x/menit

S : 36 5 o C RR : 20 x/menit

Secara khusus (Chepalo – Cauda)

1. Kepala dan leher

a. Ekspresi wajah tampak sedikit gelisah, bentuk oval tampak bersih tidak

ditemukan adanya bekas luka ekspresi wajah tampak sedikit

gelisah/cemas, kadang menyeringai saat menelan, pasien tampak

menyeringai saat leher ditekan.

b. Rambut : Pendek, warna hitam, bersih, rambut tidak mudah dicabut

bentuk kepala oval dan tidak ada nyeri tekan. Rambut hitam dan tidak

rontok, agak kotor dan tidak ada ketombe, tidak ditemukan adanya kutu

c. Kulit kepala : bersih, tidak didapatkan adanya bekas luka, ataupun

benjolan abnormal

18

Page 22: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

d. Mata

Simetris, konjungtiva tarsal warna merah muda, sclera tidak ikterus,

pupil isokor, fungsi penglihatan baik, tidak ada bercak reflek cahaya

(+), kornea jernih

e. Hidung : Mucosa hidung warna merah muda, simetris, septum nasi

tegak berada di tengah, tidak terdapat adanya polip, bersih dan fungsi

penciuman baik

f. Telinga : Simetris, auricula tidak ada infeksi, liang telinga warna merah

muda, bersih tidak didapatkan adanya cerumen yang mengeras ataua

menggumpal, fungsi pendengaran baik ditandai dengan pasien bisa

menjawab pertanyaan dengan spontan

g. Mulut : Mucosa merah muda, bibir merah muda, tidak kering, lidah

bersih, gigi bersih tidak ada caries, tidak ada radang pada tonsil,tidak

terdapat stomatitis, fungsi mengunyah, pengecapan baik.

2. Leher

Asimetris

Terdapat pembesaran kelenjar lymfe pada leher kiri multiple dengan

diameter kurang l;ebih 20 cm, terdapat benjolan dibawah rahang kanan

diameter 4 – 5 cm terdapat benjolan pada leher kanan dengan diameter

kurang lebih 5 cm, terdapat radang pada leher kiri, konsistensi benjolan

padat, kenyal dan nyeri tekan.

Movement tidak maksimal nyeri saat menoleh kekiri

Trachea : mengalami deviasi

Vena jugularis dan arteri carotis tak terevakuasi

3. Pemeriksaan Thorak

a.Pulmonum

Inspeksi : bentuk thorak simetris, bersih, tak tampak adanya tarikan

intercostae yang berlebihan, pernafasan dan iramareguler

teratur,terdapat pembesaran kelenjar lymfe axila kanan dan kiri, nafas

spontan.

Palpasi : Tidak ada benjolan abnormal, tidak ada nyeri tekan, gerak

nafasreguler, tidak ada pernafasan tertinggal, tidak ada krepitasio

Perkusi : sonor pada paru kanan dan kiri

19

Page 23: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

Auskiulatsi : suara nafas vesikuler, Tidak ada suara ronkhi ataupun

wheezing pada paru kanan dan kiri.

b. Cor

Inspeksi : Tidak terlihat adanya ictus cordis, pulsasi jantung tidak

tampak

Palpasi : Teraba Ictus Cordis pada ICS IV – V sinestra MCL, pulsasi

jantung teraba pada apek, Thrill tidak ada

Perkusi : suara redup (pekak/dullness) pada daerah jantung

Batas kanan : pada sternal line kanan

Batas kiri : ICS V midklavikuler line kiri

Auskultasi : S1 dan S2 tunggal, tidak ada suara tambahan dari jantung

4. Abdoment

Inspeksi : Simetris, bersih, tidak didapatkan adanya benjolan atau bekas

luka, supel, perut datar dan tidak membuncit.

Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan, tidak teraba masssa abnormal

Perkusi : Suara tympani perut

Auscultasi : Peristaltik usus 14 – 16 x/menit

5. Inguinal – genetalia dan anus

Pembesaran kelenjar limfe inguinalis kanan dan kiri kurang lebih 2 cm

padat dan kenyal

Jenis kelamin laki – lak, bersih, tidak didapatkan adanya jamur dan

infeksi

Fungsi eliminasi lancar

6. Ekstremitas

Atas

Lengkap, jari tangan lengkap, akral hangat, tidak ada cacat, simetris

gerakan maksimal, kekuatan otot baik, agak anemis pada jari kaki,

turgor kulit baik, skala kekuatan otot 5 5

Bawah

Lengkap, jari tangan lengkap

Bersih tidak ada bekas luka, simetris, movement maksimal, tidak ad

luka, tidak ada nyeri, kekuatan otot baik

20

Page 24: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

Skala kekuatan otot

5 5

7. Integument

Turgor baik, warna kulit sawo matang, tidak ada alergi

Tidak ada alergi atau iritasi kulit, tidak ada kelainan postur tubuh,

pergerakan maksimal

Terdapat benjolan pada leher kiri dengan diameter kuarng lebih 20 cm

Kuku warna merah muda

j. Data Penunjang

1. Pemeriksaan Diagnostik

a. laboratorium tgl 22/10 2001

PEMERIKSAAN H A S I L NORMAL

Gula darah sesaat 94 mg/dl < 120 mg/dl

Urea Nitrogen 11 mg/dl 10 – 20 mg/dl

Kreatinin serum 1,0 mg/dl Lk : < 1,5

Pr : < 1,2

Bilirubin direct 0,38 mg/dl < 0,25

Bilirubin total 1,90 mg/dl < 1,0

SGOT 17 u/l < 42

SGPT 13 u/l < 40

Fosfatase alkali 48 u/l 32 - 92

b. Laboratorium tanggal 19/10 2001

JENIS

PEMERIKSAAN

HASIL HARGA NORMAL

WBC 6,6 THSN/ CU MM

RBC 4, 48 MILL/CU MM

HGB 13,5 Grams/DL

HCT 39,3 %

MCV 87,7 Cu Microns

MCH 30,1 Picograms

MCHC 34,4 %

21

Page 25: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

RDW 15,1 %

PCT 0, 169

MPV 7, 2 Cu Microns

% Lymph 22,5

% Mono 11,4

% Gran 66,1

Eosinofil

Basofil

Lymphosit 1,5 THSN/CU MM

Monosit 0,8 THSN/ CU MM

Granulosit 4,3 THSN/ CU MM

c. Pemeriksaan Patology/Sitology 10 Oktober 2001

Bahan : Biopsi tumor leher

Kesimpulan : Non Hodgkin lymfoma maligna, difuse large cell,

high grade, stadium III B

d. Pemeriksaan foto thoraks PA 19 oktober 2001

Cor : besar dan bentuk normal

Pulmo : tak tampak proses metastasis, taka tampak kelainan

Kedua sinus frenicocostalis tajam

Tak tampak osteolistik dan osteoblastik

e. Pemeriksaan dengabn USG Abdoment 22 Oktober 2001

Hepar : besar normal, intensitas ocheparencim bormal

homogen, system vena porta/vena hepatica normal,

tak tampak nodule, kiste, abcess

Gall blader : besar normal, dinding baik, batu polyp (-)

Pancreas : besar normal;, intensitas echoparencim baik, tak

tampak nodule kiste abcess, kalsifikasi

Lien : membesar intensitas echoparencim baik, systema

calyseal tak tampak estasis, tak tampak nodule, kiste

abcess batu

Tak tampak pemesaran kelenjar pada aorta

Kesimpulan : splenomegali

Tak tampak proses metastasis pada hepar dan kelenjar pada aorta

22

Page 26: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

2. Therapy medik

Diet TKTP lunak

Multivit 3 dd 1 tab

Prednison 3 dd 4 tab

23

Page 27: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

ANALISA DATA

Nama : Tn “R” Ruang : Interne II

Umur : 20 tahun Dx Medik : LNH

TGL D A T A Kemungkinan

PENYEBAB

MASALAH

28/10

2001

10.00

Subyektif

Pasien mengatakan bila menelan

terasa sakit

Pasien mengatakan bila makan

terlalu banyak atau minum terlalu

banyak akan teasa mau muntah

Pasien mengatakan berat badan

sebelum sakit 62 kg

Pasien mengatakan porsi yang

disediakan RS cuma habis 3 – 4

sendok makan

Obyektif

Keadaan umum baik

T 110/70 mmHg

N 90 x/menit

S 36 5 o C

R 20 x/menit

Porsi yang disediakan RS cuma

habis setengah porsi

Pasien terlihat menyeringai saat

menelan makanan

Pasien mendapatkan diet TKTP

lunak

TB : 168 cm

BB : 56 Kg

Terdapat pembesaran kelenjar

limfe pada leher kiri dengan

diameter 20 cm benjolan bawah

rahang kanan diameter 4 – 5 cm

Kesulitan

menelan

sekunder

terhadap

penekanan

massa pada

oesopagus

Nutrisi

24

Page 28: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

benjolan leher kanan dengan

diameter kurang lebih 5 cm

konsistensi padata dan kenyal

serta nyeri tekan

Hasil PA : Non Hodgkin

Lymfoma difuse large cell high

grade stad III B

28/10

2001

09.00

Data Subyektif

Pasien mengatakan merasa sedih

karena ada benjolan pada

lehernya

Pasien mengatakan merasa malu

karena keadaannya sekarang

Data Obyektif

Pasien tampak sedih saaat diajak

bicara tentang penyakitnya

Ekspresi muka tampak sedikit

gelisah

Terdapat pembesaran kelenjar

lymfe di leher dengan diameter

kurang lebih 20 cm

Pasien tampak jarang bicara

dengan pasien di sebelahnya

Pasien menutupi lehernya dengan

sleyer saat jalan – jalan diluar

PA : LNH Difuse Large cell,

High Grade Stad III B

Perubahan

bentuk

anatomi tubuh

(adanya

Lymfoma)

Konsep diri

(body Image)

28/10

2001

09.00

Data Subyektif

Pasien mengatakan sedih karena

ada benjolan pada leher kirinya

Pasien menanyakan apakah

penyakitnya bisa segera

disembuhkan dan bagaimana

prosedur pengobatannya

Knowledge

deficit tentang

penyakit dan

prosedur

pengobatan

Psikologis

(cemas ringan)

25

Page 29: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

Data obyektif

Keadaan umum baik

Ekspresi wajah tampak sedikit

gelisah

Pasien tampak menanyakan

tentang penyakit yang

dideritanya

T 110/70 mmHg

N 90 x/menit

R 20 x /menit

S 36 5 o C

PA : LNH Difuse Large Cell

High Grade III B

28/10

2001

09.00

Data Subyektif

Pasien mengatakan nyeri tekan

pada daerah benjolan di leher

Data Obyektif

Pasien tampak menyeringai saat

benjolan di tekan

Tedapat pembesaran kelenjar

lymfe di leher dengan diameter

20 cm

Terdapat nyeri tekan

PA : LNH Difuse Large Cell

High Grade Stad III B

Penekanan

syaraf di leher

akibat LNH

Rasa nyaman

(nyeri tekan)

26

Page 30: LP Lymfoma Non Hodgkin (LNH)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan

kesulitan bernafas sukunder terhadap penekanan massa pada oesopahgus

2. Gangguan psikologis ( cemas ringan ) berhubungan dengan knowledge deficit

tentang penyakit dan prosedur pengobatan

3. Perubahan konsep diri (body Image) berhubungan dengan perubahan bentuk

anatomi tubuh (adanya limfoma)

4. Gangguan rasa nyaman (nyeri tekan) berhubungan dengan penekana saraf di

leher akibat adanya limfoma

27