15
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENDIDIKAN KESEHATAN PENYAKIT CACINGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW V LINGKUNGAN KRAJAN BARAT KELURAHAN TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012 Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II oleh: Ivan Syah Nurcholis 092310101037 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Jln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax. (0331) 323450

Lpj Galau Edit

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PENDIDIKAN KESEHATAN PENYAKIT CACINGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW V LINGKUNGAN KRAJAN BARAT KELURAHAN TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER TAHUN 2012Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Komunitas II

oleh: Ivan Syah Nurcholis 092310101037

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax. (0331) 323450

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

PENDIDIKAN KESEHATAN PENYAKIT CACINGAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DI RW V LINGKUNGAN KRAJAN BARAT KELURAHAN TEGAL GEDE KECAMATAN SUMBERSARI KABUPATEN JEMBER A. Latar Belakang Menurut Hadidjaja (1994) cacingan masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Prevalensi penyakit cacingan berkisar 60% 90% tergantung lokasi, hygiene, sanitasi pribadi dan lingkungan penderita. Tingginya prevalensi ini disebabkan oleh iklim tropis dan kelembaban udara yang tinggi di Indonesia selain hygiene dan sanitasi yang rendah sehingga menjadi lingkungan yang baik untuk perkembangan cacing. Menurut Sudomo (2008) penyakit cacingan ini dapat mengakibatkan menurunnya kondisi kesehatan, gizi, kecerdasan dan produktivitas penderita sehingga secara ekonomi banyak menyebabkan kerugian, karena adanya kehilangan karbohidrat dan protein serta kehilangan darah yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas sumber daya manusia. Prevalensi penularan penyakit yang disebabkan oleh cacing di Indonesia masih tinggi yaitu 60%-90% pada anak usia sekolah dasar. Di Indonesia, angka nasional prevalensi kecacingan pada tahun 1987 sebesar 78,6 % masih relatif cukup tinggi. Program pemberantasan penyakit kecacingan pada anak yang dicanangkan tahun 1995 efektif menurunkan prevalensi kecacingan menjadi 33,0 % pada tahun 2003. Sejak tahun 2002 hingga 2006, prevalensi penyakit kecacingan secara berurutan adalah tahun 2002 sebesar 33,3 %, tahun 2003 sebesar 33,0 %, tahun 2004 sebesar 46,8 %, tahun 2005 sebesar 28,4 % dan tahun 2006 sebesar 32,6 % terutama pada golongan penduduk yang kurang mampu dari sisi ekonomi. Kelompok ekonomi lemah ini mempunyai risiko tinggi terjangkit penyakit kecacingan karena kurang adanya kemampuan dalam menjaga higiene dan sanitasi lingkungan tempat tinggalnya (DepKes RI, 2006). Berdasarkan hasil pengkajian di kelurahan Tegal Gede, didapatkan data jumlah penduduk di RW V sebanyak 887 jiwa dan 103 diantaranya adalah anak usia sekolah. Dengan banyaknya anak usia sekolah yang berada di kelurahan Tegal Gede maka dapat menjadi sebuah resiko terjadinya masalah diare pada anak usia sekolah. Biasanya diare ini disebabkan oleh masalah kesehatan lingkungan yang kurang buruk ataupun masalah kesehatan diri anak usia sekolah(personal hygiene).Dengan adanya masalah kesehatan lingkungan ini, maka diperlukan adanya perhatian dan pemahaman yang berkelanjutan dari anak usia sekolah sebagai upaya pengenalan dan pencegahan penyakit cacingan, khususnya bagi anak usia sekolah yang berada di lingkungan yang kurang bersih, kebersihan diri yang kurang baik, dan juga sanitasi yang kurang baik. Untuk itu, perlu adanya sebuah penanganan agar masalah kesehatan lingkungan ini tidak terus menerus terjadi dan masalah kesehatan lingkungan ini bisa berkurang ataupun tidak dialami lagi oleh anak usia sekolah.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

B. Masalah Keperawatan Komunitas Inefektif koping komunitas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan mengenai penyakit cacingan pada anak usia sekolah di Kelurahan Tegal Gede ditandai dengan tingginya prevalensi penyakit cacingan pada anak usia sekolah, kurangnya pengetahuan dan kurangnya pemberian informasi pada masyarakat mengenai penyakit cacingan pada anak usia sekolah. C. Tujuan 1. Umum Setelah dilakukan asuhan keperawatan komunitas selama 1 bulan tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, penularan dan pencegahan penyakit cacingan diharapkan adanya peningkatan kesehatan serta pengetahuan masyarakat terkait dengan masalah kesehatan pada anak usia sekolah 2. Khusus Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit cacingan pada anak usia sekolah selama 1x15 menit, masyarakat dapat mengetahui penngertian, penyebab, tanda dan gejala, penularan, dan pencegahan penyakit cacingan yang dapat dievaluasi dengan indikator post test. D. Sasaran Dan Target 1. Sasaran Warga di RW V Lingkungan Krajan Barat Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember 2. Target Anak usia sekolah di RW V Lingkungan Krajan Barat Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember E. Strategi Pelaksanaan 1. Nama kegiatan

: pendidikan kesehatan tentang penyakit cacingan pada anak usia sekolah

2. Metode Pada penyuluhan kali ini menggunakan metode : a. Ceramah b. Diskusi 3. Waktu dan tempat a. Waktu : Rabu, 9 Mei 2012 pukul 15.30 WIB 16.25 WIB b. Tempat : Musholla K.H. Dasuki RW V 4. Setting tempat a. posisi pemateri berhadapan dengan peserta b. pemandu diskusi dan pembawa acara berada di samping pemateri c. media lembar balik di depan peserta d. observer berada di belakang peserta Keterangan :3 1

2

1. Penyaji 2. Warga 3. Moderator

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

5. Media

: a. Lembar balik b. Leaflet 20 lembar 6. Kegiatan yang dilakukan Tindakan Proses Kegiatan PenyuluhPendahuluan 1. Memberi salam, memperkenalkan diri, dan membuka penyuluhan; 2. Menjelaskan materi secara umum; 3. Menjelaskan tentang TIU dan TIK Penyajian 1. Menjelaskan tentang pengertian penyakit cacingan 2. Menjelaskan tentang penyebab cacingan 3. Menjelaskan tentang tanda dan gejala penyakit cacingan 4. Menjelaskan tentang penularan penyakit cacingan 5. Menjelaskan tentang pencegahan penyakit cacingan 6. Memberikan kesempatan pada warga untuk bertanya Penutup 1. Menyimpulkan kegiatan penyuluhan 2. Mengajukan pertanyaan sebagai bahan evaluasi 3. Membagikan leaflet 4. Menutup kegiatan dengan baik 5. Memberi salam

Waktu Kegiatan PesertaMemperhatikan dan menjawab salam memperhatikan memperhatikan 10 menit 2 menit

memperhatikan memperhatikan memperhatikan memperhatikan

bertanya dan berdiskusi

memperhatikan memperhatikan dan menjawab menerima leaflet memperhatikan membalas salam

3 menit

7. Kriteria Evaluasi: a. persiapan (struktur) 1) Penyuluhan dilakukan di Musholla K.H Dasuki RW V 2) Menyebarkan undangan warga (target peserta 15 orang) 3) Menyiapkan perlengkapan media pendukung penyuluhan 4) Membentuk penanggung jawab tiap acara b. proses 1) warga yang datang minimal sesuai target 2) warga dapat aktif dalam mengikuti proses penyuluhan 3) warga merespon tentang materi yang disampaikan penyaji

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

c. hasil 1) warga dapat memahami pengertian, tanda gejala, penularan, dan pencegahan penyakit cacingan pada anak usia sekolah 2) warga dapat menjabarkan atau menjelaskan kembali pengertian, tanda gejala, penularan, dan pencegahan penyakit cacingan pada anak usia sekolah melalui evaluasi diakhir pertemuan. 8. Susunan acara (waktu dan penanggung jawab) No Susunan Acara Waktu Penanggung jawab 1. 2. Pembukaan Penyampaian penyuluhan I 3. Penyampaian Materi 15.50-16.05 WIB Penyuluhan II 4. Penyampaian Materi 16.05-16.20 WIB Penyuluhan III 5. 6. Penutupan 16.20-16.25 WIB Nurully Myzabella Debbi Mustika Ivan Syah N. Desy Rindra P. 15.30-15.35 WIB materi 15.35-15.50 WIB Nurully Myzabella Raditya Wahyu H.

Pengisian daftar hadir 16.25-16.35 WIB peserta penyuluhan

F. Pengorganisasian 1. Penanggung jawab Tugas: bertanggung jawab pada acara Ivan Syah Nurcholis 2. Pembawa acara Tugas: memimpin jalannya acara Nurully Myzabella 3. Pemandu diskusi Tugas: memandu jalannya diskusi Velina Silviyani 4. Sekretaris Tugas: mencatat jalannya diskusi Debbi Mustika Rini 5. Penyaji Tugas: Menyajikan materi diskusi Ivan Syah Nurcholis 6. Perlengkapan Tugas: mempersiapkan perlengkapan yang akan dipergunakan selama acara Asad Fery M.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

7. Fasilitator Tugas: membantu apabila ada kesulitan Dian Wahyuni 8. Observer/evaluator Tugas: Menilai dan mengevaluasi penyajian materi Ns. Latifa Aini S., M. Kep., Sp.Kom. 9. Konsumsi Tugas: mempersiapkan konsumsi untuk undangan, dosen pembimbing, dan panitia Wanda Yudhi P. G. Rencana Tindak Lanjut 1. Anak usia sekolah di RW V Kelurahan Tegal Gede dapat bertanya kepada Guru di Sekolah atau Orang tua mengenai penyebab dan pencegahan cacingan. 2. Anak usia sekolah di RW V Kelurahan Tegal Gede dapat mengerti dan melakukan pencegahan cacingan. 3. Masyarakat di RW V Kelurahan Tegal Gede khususnya para orang tua dapat mengawasi anak usia sekolah dalam usaha dan belajar anak untuk melakukan pencegahan cacingan. H. Daftar Pustaka 1. Anderson, E.T & Mc. Farlane, J.M. 2000. Community as Partner. Philadelphia : J.B. Lipincott Company. 2. Brooks, Geo F., et al. 2007.Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : EGC 3. Gandahusada, Srisasi, prof., dr., et al. 2004. Parasitologi Kedokteran edisi III. Jakarta : FKUI 4. Hadidjaja Pinardi.1994.Penuntun Laboratorium Parasitologi Kedokteran.Jakarta.Balai Penerbit FKUI. 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI.2006.pedoman pengendalian cacingan. (diakses pada 30 April 2012) 6. Simamora, Roymond H. 2009. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta : EGC 7. Tim Perumus. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Universitas Jember: Jember University Press. Jember, 7 Mei 2012 Pemateri

Ivan Syah Nurcholis 092310101037

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

Lampiran : 1 CACINGAN A. Definisi penyakit cacingan Terdapat beberapa pendapat dari para ahli yang berbeda-beda mengenai definisi cacingan, menurut Jawetz et al (1996) cacingan adalah penyakit yang ditularkan melalui makanan minuman atau melalui kulit dimana tanah sebagai media penularannya yang disebabkan oleh cacing gelang (Ascaris lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichuria), dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale dan Necator americanus). Sedangkan menurut Zulkoni (2007) cacingan atau yang biasa disebut kecacingan merupakan penyakit endemik dan kronik yang diakibatkan oleh cacing parasit yang masuk ke dalam tubuh manusia dengan prevalensi yang tinggi, tidak mematikan tetapi mengganggu kesehatan tubuh manusia sehingga berakibat menurunkan kondisi gizi dan kesehatan masyarakat. Selain kedua pendapat diatas terdapat juga pendapat dari Gandahusada (2000) mengenai definisi cacingan, Gandahusada mendefinisikan cacingan merupakan suatu jenis penyakit infeksi yang disebabkan oleh hidupnya parasit cacing di dalam tubuh manusia. Parasit cacing tersebut dapat hidup di beberapa organ yang berbeda, sehingga penyakit yang akan ditimbulkannya pun berbeda. Diantara Nematoda usus tedapat sejumlah spesies yang penularannya melalui tanah (Soil Transmitted Helminths) diantaranya yang tersering adalah Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma duodenale dan Trichuris trichiura. Dari sekian banyak cacing, pada umumnya yang sering menginfeksi anak-anak adalah cacing usus, utamanya adalah cacing yang disebut dengan cacing kremi. Anak dengan cacing kremi di dalam tubuhnya, akan mengalami gangguan pada tubuhnya, antara lain ia akan lemas dan juga terihat sangat kurus, hal ini dikarenakan cacing tersebut hidup dalam usus dan mengambil makanan anak tersebut. B. Penyebab penyakit cacingan Menurut Srisasi Gandahusada (2006) penyebab dari penyakit cacingan tentu adalah infeksi dari cacing itu sendiri. Berbagai gangguan yang disebabkan oleh anak yang terinfeksi cacing disebabkan oleh jenis cacing yang berbeda. Terkadang dengan jenis cacing yang sama pun akan menyebabkan gangguan yang berbeda. Untuk hal tersebut akan kita bahas sebagian, antara lain : 1. Penyebab adanya cacingan yang hidup di usus : penyakit askariasis disebabkan oleh cacing gelang yang biasa disebut oleh tim medis dengan Ascaris lumbricoides, kemudian ada yang disebabkan oleh cacing yang sering dikenal dengan cacing tambang dimana tim medis menyebutnya Ancyostoma duodenale dan Necator americanus, dan yang paling sering diderita anak-anak adalah kremian atau infeksi oleh

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

cacing kremi atau yang biasa disebut Enterobius vermicularis oeh tim medis. 2. Penyebab adanya cacing yang hidup di pembuluh darah, cacing ini biasa disebut dengan cacing darah, dimana biasanya cacing ini ditemukan di pembuluh darah penderitanya, jenis cacing darah tersebut, antara lain : Schistoma japonicum, Schistosoma mansoni dan Schistosoma mekongi. 3. Penyebab cacingan yang ada di paru-paru manusia, antara lain : Paragonimus wastermani, Strongiedeus stercoralis atau cacing gelang dan juga Toxocara yaitu cacing yang biasanya ada pada anjing dan kucing. C. Tanda dan gejala penyakit cacingan Biasanya setelah cacing masuk ke dalam tubuh, maka anak-anak yang terinfeksi cacing akan mengalami beberapa gangguan atau merupakan tanda dan gejala sebuah penyakit cacingan. Terdapat beberapa tanda dan gejala anak sekolah terkena cacingan menurut Menteri Kesehatan (2006), antara lain : 1. Tubuh yang semakin kurus dengan perut membuncit, hal ini karena zat makanan yang ada di dalam tubuh si anak diserap oleh cacing dan cacing hidup di dalam usus sehingga perut anak terihat buncit. 2. Anak merasa lemas, karena zat makanan dan juga darah si anak diserap oleh cacing. 3. Anak akan terganggu dengan rasa gatal di daerah sekitar anus, karena adanya cacing kremi yang meletakkan telurnya di daerah anus. D. Penularan penyakit cacingan Ada berbagai pendapat tentang bagaimana cara cacing dapat masuk ke dalam tubuh manusia salah satunya menurut Aru Sudoyo (2006) cara cacing masuk ke dalam tubuh manusia, antara lain : 1. Penularan dari tangan ke mulut sesudah menggaruk daerah pantat, karena pada anak yang terinfeksi cacing kremi akan merasakan gatal di daerah pantat utamanya pada malam hari, atau tangan dapat menyebarkan telur pada orang lain maupun pada dirinya sendiri karena memegang benda-benda atau pakaian yang terkontaminasi. 2. Debu merupakan sumber infeksi karena mudah diterbangkan oleh angin sihingga telur melalui debu dapat tertelan. Biasanya pada makanan yang kurang bersih cara penyediaannya, maka dapat menyebabkan infeksi cacing karena makanannya terkontaminasi dengan debu. 3. Melalui sayuran atau buah-buahan yang kurang bersih cara mencucinya, telur cacing biasanya dapat menempel pada sayuran dan juga buah-buahan yang kita makan, sehingga apabila tidak bersih cara mencucinya maka akan menyebabkan telur tersebut dapat menginfeksi manusia.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

4. Melalui air yang kita minum, apabila air tersebut tidak bersih dan tidak dimasak maka akan dapat menularkan cacingan tersebut. 5. Melalui tanah, hal ini biasanya paing sering oleh penularan cacing tambang, utamanya bagi anak-anak yang suka main tanah dan tidak memakai alas kaki. E. Pencegahan penyakit cacingan Pencegahan dari masuknya cacing dalam tubuh menurut Srisasi Gandahusada (2006) dapat dilakukan dengan beberapa hal yang sederhana. Buruknya gangguan akibat yang disebabkan cacing, maka sebaiknya penyakit ini dapat dihindari dengan cara dibawah ini, antara lain : 1. Memotong kuku secara teratur, agar tidak menjadi sarang telur cacing 2. Mencuci tangan sehabis buang air besar, sehabis main dengan tanah dan juga sebelum makan memakai sabun 3. Mencuci buah-buahan dan sayuran yang akan dimakan sampai bersih 4. Memakai alas kaki sewaktu bermain di luar rumah 5. Jangan jajan sembarangan, utamanya yang kotor 6. Minum air yang bersih dan yang sudah matang.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

Lampiran : 2 Pre Test dan Post Test 1. Penyakit infeksi yang disebabkan karena masuknya cacing ke dalam tubuh manusia dikenal sebagai penyakit cacingan. A. Benar B. Salah Perut anak yang mengalami cacingan adalah buncit. A. Benar B. Salah Memakai alas kaki adalah salah satu tindakan untuk menghindari cacingan. A. Salah B. Benar Cacing yang menyebabkan gatal pada daerah pantat adalah cacing paru. A. Benar B. Salah Makan makanan yang bersih merupakan tindakan pencegahan penyakit cacingan. A. Salah B. Benar

2.

3.

4.

5.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

Lampiran : 4 BERITA ACARA IMPLEMENTASI Pada hari ini, Rabu 9 Mei tahun 2012, jam 15.30-16.35 WIB, bertempat di Musholla K.H. Dasuki, RW V, Lingkungan Krajan Barat, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur Telah dilaksanakan kegiatan implementasi pendidikan kesehatan oleh mahasiswa PSIK Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 24 orang peserta(daftar hadir terlampir).

Jember, 9 Mei 2012 Mengetahui

Penanggung Jawab

PJMK Keperawatan Komunitas II PSIK Universitas Jember

Ibu Mega

Ns.Latifa Aini S., M.Kep., Sp.Kom NIP. 19710926 200912 2 001

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

Lampiran : 5 DAFTAR HADIR KEGIATAN IMPLEMENTASI PBL KEPERAWATAN KOMUNITAS II PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Hari Rabu, 9 Mei 2012, Jam 15.30-16.35 WIB Tempat di Musholla K.H. Dasuki RW V, Lingkungan Krajan Barat, Kelurahan Tegal Gede, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember. NO NAMA ALAMAT TANDA TANGAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 21. 22. 19. 20. 17. 18. 15. 16. 13. 14. 11. 12. 9. 10. 7. 8. 5. 6. 3. 4. 1. 2.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

23. 24.

23. 24.

Jember, 9 Mei 2012 Mengetahui

Penanggung Jawab

PJMK Keperawatan Komunitas II PSIK Universitas Jember

Ibu Mega

Ns.Latifa Aini S., M.Kep., Sp.Kom NIP. 19710926 200912 2 001

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN R.I. UNIVERSITAS JEMBER PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANJln. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Telp./Fax.(0331)323450

Lampiran : 6 DOKUMENTASI

Kegiatan Promosi Kesehatan Cacingan Pada Anak Usia Sekolah pada hari Rabu Tanggal 9 Mei 2012 di Mushola K.H. Dasuki RW V Lingkungan Krajan Barat Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Oleh Ivan Syah Nurcholis Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember

Kegiatan Promosi Kesehatan Cacingan Pada Anak Usia Sekolah pada hari Rabu Tanggal 9 Mei 2012 di Mushola K.H. Dasuki RW V Lingkungan Krajan Barat Kelurahan Tegal Gede Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember Oleh Ivan Syah Nurcholis Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember