15
Format Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Individu) LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu) KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA TAHUN : 2014 SUB UNIT : Sruni UNIT : SLM-06 KECAMATAN : Cangkringan KABUPATEN : Sleman PROVINSI : D.I. Yogyakarta Disusun Oleh : Nama Mahasiswa : Epsondy Puringga Raharja Nomor Mahasiswa : 11/317583/PT/06102 BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2014 Kode : KKN PPM-UGM-

LPK ingga 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kkn ugm

Citation preview

Page 1: LPK ingga 2

Format Laporan Pelaksanaan Kegiatan (Individu)

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN (Individu)

KULIAH KERJA NYATAPEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADATAHUN : 2014

SUB UNIT : SruniUNIT : SLM-06KECAMATAN : CangkringanKABUPATEN : SlemanPROVINSI : D.I. Yogyakarta

Disusun Oleh :

Nama Mahasiswa : Epsondy Puringga RaharjaNomor Mahasiswa : 11/317583/PT/06102

BAGIAN PENGELOLAAN KKN-PPM LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2014

Kode : KKN PPM-UGM-16

Page 2: LPK ingga 2

I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Kuliah Kerja Nyata Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada merupakan

salah satu bentuk pengabdian mahasiswa secara langsung kepada masyarakat. KKN merupakan

salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini

bertujuan yaitu untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa untuk bersosialisasi dengan

masyarakat dan hidup bersama-sama dengan masyarakat, sehingga mahasiswa diharapkan dapat

melakukan berbagai hal yang bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan ilmu yang telah

diperolehnya dalam perkuliahan.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 7 minggu, yakni terhitung dari tanggal 10 Juli dan

berakhir pada 29 Agustus 2014 di Dusun Sruni, Desa Wukirsari, Kecamatan Cangkringan,

Kabupaten Sleman, D.I.Yogyakarta. Pelaksanaan program kerja mahasiswa KKN merupakan

perwujudan dari rencana program yang telah disusun berdasarkan hasil observasi dan berbagai

pertimbangan serta masukan dari masyarakat setempat. KKN-PPM UGM tahun 2014 Unit SLM-

06, Kecamatan Cangkringan, Desa Wukirsari, mengangkat tema pertanian dan pupuk organik di

daerah lereng bawah Gunung Merapi. Berdasarkan hasil observasi, ada beberapa permasalahan

khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan taraf kehidupan

ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, dengan diangkatnya tema ini dapat bertujuan tidak hanya

untuk memberikan kesadaran bagi masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan namun juga

peduli terhadap lingkungan dan alam melalui budidaya anaman dan Pupuk Organik tanpa

mengurangi norma yang berlaku pada masyarakat dan kearifan lokalnya. Melalui permasalahan

tersebut, penentuan program dapat ditentukan dan dilaksanakan.

Selama Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)

periode antar semester 2014 di Desa Wukirsari, kegiatan pokok baik tema maupun non tema dan

kegiatan bantu dapat dilaksanakan dengan baik dan diterima oleh masyarakat dapat dikatakan

berjalan lancar. Adapun pelaksanaan kegiatan secara lebih rinci adalah sebagai berikut.

Page 3: LPK ingga 2

1. Kegiatan Program Pokok Tema

No. No. Sektor Bidang NAMA PROGRAM

1.2.4.15

AG Pelatihan Pembuatan pupuk organik dan bio organik

2. 2.4.15 AG Pembuatan insfrastruktur produksi pupuk organik

3. 2.4.15 AGPembuatan insfrastruktur produksi pupuk bio organik

4. 2.4.03 AG Recording Ternak

2. Kegiatan Program Non Tema

No No. Sektor Bidang NAMA PROGRAM

1. 3.4.04 SH Lomba 17 Agustus

1. Pelatihan Pembuatan pupuk organik dan bio organik

No. Sektor : 2.4.15

Jenis Program : Program Pokok Tema

Status Program: Berhasil Dilaksanakan

Sifat Program : Monodisipliner

Lokasi : Dusun Sabrang Wetan

Pertanian organik dewasa ini merupakan program pemerintah sebagai upaya pemulihan

lahan pertanian yang rusak akibat penggunaan pupuk kimia secara besar-besaran sejak jaman

Orde Baru. KKN-PPM UGM antar semester 2014 berupaya membantu program pemerintah

dengan menginisiasi masyarakat desa khususnya dusun Sruni untuk kembali ke metode pertanian

organik melalui program pelatihan pembuatan pupuk organik dan bio-organik. Program ini kami

harapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dusun Sruni.

Program yang dilaksanakan dengan cara penyuluhan ini dilaksanakan di dusun Sabrang

Wetan namun mengundang keloompok ternak dusun Suni juga. Program ini bertujuan

menambah pengetahuan warga agar mereka mengerti dan memahami cara pembuatan pupuk

organik dan bio-organik dalam rangka menunjang pertanian organik. Keterlibatan Kelompok tani

Page 4: LPK ingga 2

dan ternak dalam pelaksanaan program ini sangat penting dalam pelaksanaannya. Masyarakat

lokal khususnya Kelompok Tani dan Ternak sangat antusias dengan adanya kegiatan penyuluhan

pembuatan pupuk organik dan bio-organik. Warga yang hadir aktif berpartisipasi dan bertanya

terutama mengenai teknik pembuatan dan manfaat dari pupuk organik. Hal ini membuat

pemateri mudah untuk mengenalkan berbagai teknik yang dapat digunakan dan memberi fasilitas

yang dapat membantu masyarakat desa seperti pasar dan pembuatan pupuk secara industri.

Adapun faktor penghambat yang ditemukan pada saat program berjalan yakni kurang

lengkapnya wakil kelompok tani dan ternak yang hadir dikarenakan banyaknya agenda yang

bertabrakan. Keterbatasan waktu presentasi akibat keterlambatan peserta , akan tetapi kendala ini

tidak menimbulkan dampak yang sangat berarti. Program ini dibantu oleh Bintang dan Hafish

2. Pembuatan insfrastruktur produksi pupuk organik

No. Sektor : 2.4.15

Jenis Program : Program Pokok Tema

Status Program : Berhasil Dilaksanakan

Sifat Program : Monodisipliner

Lokasi : Dusun Sruni

Pembuatan pupuk organik ialah hal pelengkap dari pertanian organik. Pertanian organik

sangat erat kaitannya dengan pupuk organik maupun bio-organik, oleh karena itu kami berusaha

memberikan fasilitas bagi masyarakat dusun Sruni agar dapat menarik minat warga agar dapat

mandiri dalam hal pertanian organik. Keberlanjutan program ini diperlukan agar program ini

dapat menjadi acuan warga terutama petani dan peternak dalam meningkatkan produksi

pertanian di wilayah mereka.

Sasaran pada program ini yaitu warga Dusun Sruni. Adapun tujuan dari pelaksanaan

program ini untuk warga adalah menambah wawasan bagi petani dan peternak, meningkatkan

produksi tanpa mengacuhkan kondisi lahan pertanian melalui pertanian organik. Para warga

cukup antusias dengan diadakannya fasilitas infrastruktur pupuk organik serta demonstrasi

pembuatan pupuk organik di kandang kelompok ternak. Akan tetapi faktor penghambat yang

dapat ditemukan ditengah pelaksanaan yaitu seperti kurangnya minat warga, tujuan warga yang

hanya menguji pengetahuan mahasiswa akan praktik pembuatan pupuk. Hal ini membuat

Page 5: LPK ingga 2

kegiatan yang dijalankan berlangsung sedikit terjadi perdebatan. Akan tetapi, hal ini tidak terlalu

mengganggu jalannya kegiatan dan dapat segera tertangani sehingga program berlangsung

dengan lancar. Program ini dibantu oleh Bintang, Hafish, Rega, Desi, Feby, Vivi dan Nana.

3. Pembuatan insfrastruktur produksi pupuk bio-organik

No. Sektor : 2.4.15

Jenis Program : Program Pokok Tema

Status Program : Berhasil Dilaksanakan

Sifat Program : Monodisipliner

Lokasi : Dusun Sruni

Pembuatan pupuk organik ialah hal pelengkap dari pertanian organik. Pertanian organik

sangat erat kaitannya dengan pupuk organik maupun bio-organik, oleh karena itu kami berusaha

memberikan fasilitas bagi masyarakat dusun Sruni agar dapat mandiri dalam hal pertanian

organik. Keberlanjutan program ini diperlukan agar program ini dapat menjadi acuan warga

terutama petani dan peternak dalam meningkatkan produksi pertanian di wilayah mereka.

Sasaran pada program ini yaitu warga Dusun Sruni. Adapun tujuan dari pelaksanaan

program ini untuk warga adalah menambah wawasan bagi petani dan peternak, meningkatkan

produksi tanpa mengacuhkan kondisi lahan pertanian melalui pertanian organik. Para warga

cukup antusias dengan diadakannya fasilitas infrastruktur pupuk bio-organik serta demonstrasi

pembuatan pupuk organik di kandang kelompok ternak. Akan tetapi faktor penghambat yang

dapat ditemukan ditengah pelaksanaan yaitu seperti kurangnya minat warga, pengadaan alat-alat

dan bahan-bahan berupa tong-tong digester yang agak sulit didapat, serta proses pembuatan yang

lebih rumit dibandingkan pembuatan pupuk organik. Hal ini membuat kegiatan yang dijalankan

berlangsung sedikit terjadi keterlambatan jadwal. Akan tetapi, hal ini tidak terlalu mengganggu

jalannya kegiatan dan dapat segera tertangani sehingga program berlangsung dengan lancar.

Program ini dibantu oleh Bintang, Hafish, Rega, Desi, Feby, Vivi dan Nana.

.

Page 6: LPK ingga 2

4. Recording Ternak

No. Sektor : 2.4.03

Jenis Program : Program Pokok Tema

Status Program : Berhasil Dilaksanakan

Sifat Program : Monodisipliner

Lokasi : Dusun Sruni

Tujuan warga untuk memelihara ternak adalah sebagai tabungan jika sewaktu-waktu

memerlukan uang untuk pengeluaran mendadak, namun kami berusaha mendorong warga untuk

lebih berpikir ke arah industri peternakan agar mendapat hasil produksi yang lebih baik melalui

recording ternak.Recording ternak merupakan hal penting dalam menunjang peningkatan

produksi ternak karena data recording ternak dapat dijadikan acuan pengambilan keputusan jika

terjadi suatu permasalahan operasional. Program ini dilaksanakan dengan penyuluhan kemudian

sensus yang dilakukan door to door ke rumah warga memiliki berbagai aspek pembelajaran

yaitu pentingnya pencatatan data kelahiran ternak, jumlah ternak, riwayat penyakit dan lain-lain

Sasaran program ini adalah kelomppok ternak melalui pendekatan yang menarik seperti

pemateri yang menarik dalam penyampaian materi dengan penggambaran didalamnya serta

tampilan video-video mmenarik tentang peternakan maka anggota kelompok ternak akan

antusias dan dapat mengingat semua hal yang dipelajari.

Akan tetapi faktor penghambat dapat pula ditemukan dalam pelaksanaan program. Ketika

materi terlampau padat, peserta mudah sekali bosan dan ingin kegiatan cepat terselesaikan. Oleh

karena itu, materi dan penyampaian dalam program yang hanya berlangsung sekali ini dilakukan

secara bertahap. Program ini dibantu oleh Hafish dan Vivi.

5. Lomba 17 Agustus

No. Sektor : 3.4.04

Jenis Program : Program Non-Tema

Status Program : Berhasil Dilaksanakan

Sifat Program : Interdisipliner

Lokasi : Dusun Sruni

Page 7: LPK ingga 2

Peringatan 17 agustus merupakan momen penting yang patut diperingati dan dirayakan

dalam rangka mengenang perjuangan para pahlawan dalam melawan penjajahan dan

memperjuangkan kemerdekaan Negara Indonesia. Peringatan HUT RI dilaksanakan dengan

penyelenggaraan lomba sehingga warga dapat berkumpul dan berinteraksi serta dapat

meningkatkan kerukunan antar warga.

Sasaran dari program ini adalah warga dusun dan anak-anak dusun Sruni. Pelaksanaan

program ini mendapat respon yang baik dari warga. Warga berduyun-duyun datang ke tempat

pelaksanaan Lomba 17 Agustus. Kekurangan dari program ini yakni berebutnya warga dan tidak

rapinya tempat pelaksanaan. Hal ini menjadi saran untuk pelaksanaan program untuk perioe

berikutnya.

II.KESIMPULAN

Program-program yang dilaksanakan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

membentuk dan mengubah perilaku masyarakat kembali ke metode pertanian organik, Program-

program yang telah dilaksanakan yaitu dapat dikembangkan dan dijalankan dengan baik untuk

kelanjutannya agar mampu mencapai target tujuan menuju masyarakat pedesaan yang peduli

lingkungan, serta meningkattkan kesejahteraan masyarakat melalui pertanian organik. Selain itu

masih diperlukan penggerak partisipasi masyarakat tersebut agar keberlajuan program tetap

terlaksana secara terus menerus dengan baik.

III.SARAN

Saran untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata ini adalah kerjasama kemitraan dengan

lembaga-lembaga pemerintah, maupun badan-badan usaha di luar LPPM sangat diperlukan

untuk mendukung kelancaran kegiatan program-program KKN-PPM terutama dalam hal finasial

agar lebih dimudahkan karena mengingat kegiatan ini bertujuan untuk memajukan dan

pemerataan pembangunan masyarakat desa. Metode pendekatan ke masyarakat agar lebih

optimal sehingga program-program dapat terlaksana dengan baik dan minat masyarakat dapat

tergugah serta menyadarkan masyarakat akan apa yang mereka butuhkan bukan apa yang mereka

inginkan, sehingga program-program yyang dilaksanakan akan tetap berlanjut setelah

berakhirnya Kuliah Kerja Nyata ini.

Page 8: LPK ingga 2

Program yang telah di jalankan oleh mahasiswa hendaknya terus di tindak lanjuti dan

dilaksanakan secara berkelanjutan oleh pemerintah maupun warga agar tujuan awal yang

diinginkan dapat tercapai dengan baik. Perubahan pola pikir warga tentang tujuan beternak dari

hanya sekedar tabungan menjadi pemenuhan industri sehingga dapat meningkatkan

kesejaahteraan warga masyarakat.

Kegiatan KKN lanjutan di dusun ini diperlukan dalam rangka pengawasan dan aplikasi

inovasi-inovasi terbaru agar keberhasilan program terus berlanjut dari tahun ke tahun sehingga

dapat memotivasi masyarakat dalam memberdayakan potensi daerah yang ada serta mengubah

perilaku yang progresif dan peduli lingkungan dalam mengembangkan potensi desa dapat

dimaksimalkan sebaik mungkin.

IV.LAMPIRAN

1. Pelatihan Pembuatan pupuk organik dan bio organik

Gambar 1. Gambar 2.

Gambar 1. Proses Pemaparan dari pemateri yang merupakan Dosen Fakultas Peternakan UGM yaitu yang merupakan ahli di bidang limbah peternakan. Gambar 2 yaitu dokumentasi pemateri dengan anggota KKN-PPM SLM-06 yang ikut embantu terlaksananya program penyuluhan pembuatan pupuk organik dan bio-organik.

Page 9: LPK ingga 2

2. Pembuatan infrastruktur pupuk organik

Gambar 3. Gambar 4.

Gambar 3. Proses pembuatan infrastruktur pupuk kompos organik dengan metode pembalikan, gambar tersebut menunjukkan proses pengadukan pupuk. Gambar 4. Menuunjukkan proses pencampuran mikrobia aktif ke dalam campuran pupuk organik.

3. Pembuatan infrastruktur pupuk bio-organik

Gambar 5. Gambar 6.

Gambar 5. Proses pembuatan pupuk bio-organik yaitu pengadukan mikrobia yang telah diaktifasi sebelum dicampurkan ke tong digester. Gambar 6 yaitu sesi Tanya jawab yang dilakukan ntuk menambah pemahaman anggota kelompok ternak.

Page 10: LPK ingga 2

4. Recording Ternak

Gambar 7. Gambar 8.

Gambar 8 menunjukkan proses penyuluhan recording oleh dosen Fakultas Peternakan UGM yang merupakan ahli di bidang manajemen pakan dan manajemen pemeliharaan. Gambar 9 menunjukkan sesi penyerahan kenang-kenangan untuk pemateri sebagai tanda penghargaan dan terima kasih telah mendukung terlaksananya program penyuluhan ternak.

5. Lomba 17 Agustus

Gambar 9. Gambar 10.

Gambar 9 menunjukkan proses lomba jepit balo dalam rangka memperingati 17 agustus. Gambar 10 menunjukkan proses persiapan lapangan permainan lomba gobak sodor.

Page 11: LPK ingga 2