112

Click here to load reader

LPK seliing

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LPK seliing

Kode: KKN-PPM UGM - 13

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN(Sub Unit)

KULIAH KERJA NYATAPEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADATAHUN: 2011

SUB UNIT : SELILINGUNIT : 44KECAMATAN : ALIANKABUPATEN : KEBUMENPROVINSI : JAWA TENGAH

Disusun oleh:

No Nama Mahasiswa No. Mahasiswa1. Teger Ivo Bangun 08/267208/SP/228092. Syarif Hidayat 08/268255/TK/339443. Gagah Aji Prambudi 08/268292/EK/171174. Fransiska Vena Agustiningrum 08/268456/EK/171665. Prima Yustitia Lukitasari 08/268475/EK/171726. Banu Prasetyo 08/268568/FI/34507. Arysthina Arysanto 08/270489/TP/09322

BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM DAN PELAYANAN MASYARAKAT

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKATUNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

Page 2: LPK seliing

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya rencana kegiatan KKN-PPM UGM yang kami kerjakan, maka kami:

NO NAMA MAHASISWA NO MAHASISWA TANDA TANGAN

1. Arysthina Arysanto 08/270489/TP/09322 1.

2. Banu Prasetyo 08/268568/FI/3450 2.

3. Fransiska Vena Agustiningrum 08/268456/EK/17166 3.

4. Gagah Aji Prambudi 08/268292/EK/17117 4.

5. Prima Yustitia Lukitasari 08/268475/EK/17172 5.

6. Syarif Hidayat 08/268255/TK/33944 6.

7. Teger Ivo Bangun 08/267208/SP/22809 7.

Telah menyelesaikan laporan kegiatan kami selama di lokasi KKN-PPM UGM.

Seliling, 24 Agustus 2011

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

Muh. Anas Drs. Agastya, MBA

Kepala Dusun Dosen Pembimbing Lapangan

Mengetahui/Menyetujui

Sumadi, S.SosKepala Kecamatan

KATA PENGANTAR

2

Page 3: LPK seliing

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan ridho-Nya

sehingga usaha pembuatan Laporan Pelaksanaan Kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

Kepada seluruh tim penyusun Laporan Pelaksanaan Kegiatan diucapkan terima kasih.

Laporan Pelaksanaan Kegiatan (LPK) adalah laporan yang disusun oleh mahasiswa

Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada

(KKN-PPM UGM). Laporan Pelaksanaan Kegiatan Individu disusun oleh setiap mahasiswa

setelah menyelesaikan program yang telah selesai dilaksanakan di lokasi KKN-PPM.

Sedangkan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Subunit disusun mahasiswa dalam lingkup

subunit. Dalam KKN-PPM UGM yang berlokasi di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa

Tengah, yang berjudul “Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran dan

Pemasyarakatan Batik Kebumen” dibagi menjadi tiga subunit, yaitu Seliling, Tanuraksan, dan

Jemur.

Di Subunit Seliling, pengrajin batik tulis terdapat di pedukuhan Pegandulan dan Beji

sehingga untuk program utama, yang kaitannya dengan masalah batik, dari subunit Seliling

lebih berpusat di kedua pedukuhan tersebut. Untuk subunit Seliling, berikut ini adalah

Laporan Rencana Kegiatan yang telah kami susun.

Harapan kami, semoga LPK subunit Seliling ini dapat berguna bagi peningkatan

kualitas program KKN-PPM UGM dan kesejahteraan masyarakat bersama. Amin

Agustus 2011

Penyusun

DAFTAR ISI

3

Page 4: LPK seliing

HALAMAN JUDUL ............................................................................................................ 1

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................. 2

KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 3

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... 4

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN INDIVIDU

ARYSTHINA ARYSANT0..................................................................................... 5

BANU PRASETYO… ........................................................................................... 14

FRANSISKA VENA AGUSTININGRUM........................................................... 24

GAGAH AJI PAMBUDI........................................................................................ 38

PRIMA YUSTITIA LUKITASARI......................................................................... 49

SYARIF HIDAYAT………..................................................................................... 59

TEGER IVO BANGUN............................................................................................ 70

4

Page 5: LPK seliing

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

TAHUN: 2011

SUB UNIT : SELILING

UNIT : 44

KECAMATAN : ALIAN

KABUPATEN : KEBUMEN

PROPINSI : JAWA TENGAH

Disusun oleh :

Nama Mahasiswa : Arysthina Arysanto

Nomor Mahasiswa : 08/270489/TP/09322

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN

UMKM

DAN PELAYANAN MASYARAKAT

5

KODE : KKN PPM UGM – 16

Page 6: LPK seliing

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Tema kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

(KKN-PPM) yang diangkat oleh tim kami adalah “Optimalisasi Proses Produksi,

Integrasi Pemasaran, dan Pemasyarakatan Batik Kebumen”. Dalam pelaksanaannya, unit

44 ini dibagi menjadi tiga tim kecil yang ditempatkan di tiga dukuh di tiga kecamatan

yang berbeda, yaitu sebagai berikut:

No Dukuh Desa Kecamatan

1 Lengkong Jemur Pejagoan

2 Tanuraksan Gemeksekti Kebumen

3 Pegandulan Seliling Alian

Dalam unit ini, saya berada di Dukuh Pegandulan. Pegandulan dipilih menjadi

salah satu lokasi karena di dukuh ini tinggal beberapa pengrajin batik dan sangat

berpotensi untuk dikembangkan karena batik hasil karya pengrajin di Pegandulan

memiliki kualitas yang baik dibandingkan dengan daerah lainnya di Kebumen. Cakupan

subunit kami pada dasarnya tidak hanya di dukuh Pegandulan, tetapi juga di dukuh Beji.

Sebab dukuh ini juga menjadi domisili para pengrajin batik. Sehingga, dalam

pelaksanaan program tema, pesertanya merupakan pengrajin dari Pegandulan dan Beji.

Selama melaksanakan KKN ini saya melaksanakan lima program yang sesuai

dengan bidang yang saya tekuni. Tiga dari lima program yang saya jalankan merupakan

program yang menunjang tema besar diatas, dan dua diantaranya merupakan program

pendukung yang saya sesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan masyarakat

setempat.

Kelima program tersebut adalah :

1. Demo dan Penyuluhan Penggunaan Pewarna Alami Batik di tingkat Sub Unit

2. Penyuluhan Pengelolaan Limbah Batik di tingkat Sub Unit

6

Page 7: LPK seliing

3. Pembentukan Link dengan Butik Batik di tingkat Unit

4. Penyuluhan akan Pentingnya Kecukupan Gizi pada Balita di tingkat Sub Unit

5. Program Peningkatan Ketrampilan Ibu – Ibu Rumah Tangga di tingkat Sub Unit

Secara umum pelaksanaan kelima program tidak memenuhi kendala. Namun,

sangat perlu nantinya ada program-program pengembangan yang lebih lanjut, sehingga

dalam jangka panjang mampu memberikan manfaat yang berarti bagi masyarakat di

Desa Seliling ini.

1. Demo dan Penyuluhan Penggunaan Pewarna Alami Batik

No. Sektor : 01.1.1.55

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : A-04

Lokasi : Aula Dinas Pendidikan dan Olahraga Kebumen

Demo dan penyuluhan penggunaan pewarna alami batik ini diadakan karena melihat

potensi yang cukup besar dari para perajin batik di Kabupaten Kebumen khususnya desa

Seliling, Jemur, dan Tanuraksan akan tetapi kurang diimbangi dengan pengetahuan yang

cukup luas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya

para perajin batik dalam pengembangan penggunaan pewarna alami pada batik sehingga

dapat dihasilkan kain batik yang berkualitas.

Demo dan penyuluhan penggunaan pewarna alami batik ini diadakan pada tanggal 15

Agustus 2011 dan bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Olahraga Kabupaten Kebumen.

Kegiatan ini dihadiri sekitar 50 perajin batik. Acara ini mengundang pembicara dari Balai

Besar Kerajinan dan Batik, yaitu Bapak Syamsudin. Dalam acara penyuluhan ini pembicara

memberikan materi tentang pewarna alami batik, cara mengekstrak pewarna alami, sumber –

sumber pewarna alami, dan metode pewarnaan batik menggunakan pewarna alami agar dapat

dihasilkan warna yang optimal. Dalam acara ini juga dilakukan demo pewarnaan batik

menggunakan pewarna alami dengan tiga macam metode fiksasi. Setelah selesai kemudian

diadakan sesi tanya jawab. Para perajin batik selaku undangan sangat partisipatif dengan

memberikan pertanyaan kepada pembicara terkait dengan pewarna alami batik. Selain itu

7

Page 8: LPK seliing

para undangan antusias saat dilakukan demo pewarnaan kain dengan pewarna alami. Hal ini

dapat dilihat saat dilakukan demo, para undangan turut serta secara aktif dalam kegiatan

tersebut.

Secara umum pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar karena antusiasme para

perajin batik dalam menyambut penggunaan pewarna alami ini.

2. Demo Pengelolaan Limbah Batik

No. Sektor : 01.1.1.55

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : A-03

Lokasi : Aula Dinas Pendidikan dan Olahraga Kebumen

Program demo pengelolaan limbah batik ini dilakukan di Aula Dinas Pendidikan dan

Olahraga Kebumen. Program pengelolaan limbah ini bertujuan meningkatkan kesadaran

masyarakat Kebumen khusunya para pengrajin batik dalam keturutsertaannya menjaga

kelestarian lingkungan. Oleh karena selama ini mayoritas pengrajin batik membuang limbah

batik langsung ke lingkungan, maka kami berinisiatif untuk memberikan penyuluhan cara

mengelola limbah batik secara sederhana dengan harapan para pengrajin dapat mengelola

limbah batik yang dihasilkan sebelum dibuang ke lingkungan.

Program ini dilaksanakan pada Senin tanggal 15 Agustus 2011. Pada penyuluhan ini

pertama –tama para pengrajin diberikan definisi limbah menurut UU lingkungan kemudian

dampaknya terhadap lingkungan jika dibuang tanpa pengolahan dan diakhiri dengan

pemberian solusi berupa metode sederhana pengelolaan limbah batik.

Para pengrajin cukup antusias dengan adanya penyuluhan ini ditandai dengan

munculnya beberapa pertanyaan terkait dengan materi yang diberikan dan minat untuk

mempraktekkannya langsung dalam sistem produksinya. Hal ini berarti sudah mulai muncul

kesadaran dari para pengrajn akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

3. Pembentukan Link dengan Butik Batik

8

Page 9: LPK seliing

No. Sektor : 05.4.9.99

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Inter Disipliner (ID)

Kode Program : SH-09

Lokasi : Malioboro, Yogyakarta

Pembentukan link dengan butik batik ini dilakukan dengan tujuan menambah jumlah

alternatif konsumen dari para pengrajin batik. Pembentukan link ini dilakukan di Malioboro

Yogyakarta yaitu salah satu pusat perbelanjaan batik di Yogyakarta. Selain itu, pembentukan

link di Malioboro Yogyakarta ini juga bertujuan memperkenalkan batik Kebumen yang

kurang dikenal masyarakat pada umumnya. Oleh karena Malioboro Yogyakarta juga

merupakan salah satu objek wisata, baik wisatawan dalam maupun luar negeri, sehingga

dapat menjadi kelebihan dari dibentuknya link ini.

Pembentukan link ini dilakukan pertama dengan melakukan survey butik – butik batik

yang ada di Malioboro Yogyakarta kemudian dilakukan negosiasi dalam pembentukan link

dengan pengrajin di Kebumen. Akan tetapi pembentukan link ini mengalami kendala, yaitu

sebagian besar butik batik yang ada hanya menerima batik dalam bentuk pakaian bukan kain

sedangkan para pengrajin batik menjual batik dalam bentuk kain sehingga tidak terlalu

banyak link yang dapat dibentuk.

4. Penyuluhan akan Pentingnya Kecukupan Gizi pada Balita

No. Sektor : 13.1.1.58

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : KK-01

Lokasi : Posyandu Kuncup Mekar Dusun Pegandulan

Kegiatan penyuluhan akan pentingnya kecukupan gizi Balita ini dilakukan sebanyak

satu kali di tingkat sub unit. Kegiatan ini dilakukan di Posyandu Kuncup Mekar Dusun

Pegandulan dan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para ibu khususnya ibu muda yamg

ada di dusun Pegandulan akan pentingnya kecukupan gizi pada usia dini.

Penyuluhan ini dilakukan pada tanggal 20 Juli 2011 dengan memberi pengarahan

9

Page 10: LPK seliing

kepada para ibu dalam meningkatkan kualitas gizi Balita. Pengarahan ini dibarengi dengan

pembagian pudding susu gratis dengan tujuan menrik para ibu untuk datang selain pembagian

pudding gratis ini digunakan sebagai contoh makanan yang bergizi bagi Balita.

Mayoritas Balita di dusun Pegandulan secara fisik sudah baik akan tetapi

perkembangan kecerdasannya kurang oleh karena kurangnya perhatian para ibu terhadap

kualitas gizi Balita. Para ibu merasa sangat terbantu dengan adanya pengarahan ini karena

mereka menjadi sadar akan pentingnya kecukupan gizi Balita dalam tumbuh kembang anak.

Kegiatan ini terkendala karena tingkat ekonomi masyarakat setempat yang masih

minim sehingga guna mencukupi gizi Balita masih kurang memadai.

.

5. Program Peningkatan Ketrampilan Ibu – Ibu Rumah Tangga

No. Sektor : 13.3.1.01

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-25

Lokasi : Balai Desa Seliling

Program peningkatan keterampilan ibu – ibu rumah tangga ini dilakukan pada tanggal

25 Juli 2011. Kegiatan ini dilakukan di Balai Desa Seliling dengan peserta para ibu PKK

Desa Seliling. Kegiatan ini bertujuan menambah keterampilan ibu – ibu rumah tangga dalam

bidang pengolahan pangan dengan harapan adanya peningkatan keterampilan ini dapat

menjadi salah satu alternatif para ibu dalam melakukan pekerjaan sambilan dalam bidang

pengolahan pangan.

Program ini dilakukan dengan memberikan demo cara pembuatan bakpao. Oleh

karena kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan rapat ibu – ibu PKK Desa Seliling, program

ini diawali dengan rapat para ibu kemudian pengocokan arisan dan diakhiri dengan demo

cara pembuatan bakpao. Program ini disambut dengan baik oelh para ibu PKK. Hal ini

ditandai dengan antusiasme para ibu dalam menanggapi demo praktek yang dilakukan

disertai dengan beberapa pertanyaan sekitar pembuatan bakpao. Selain itu, para ibu PKK ini

juga turut membantu dalam proses pembuatan bakpao.

Secara umum program ini berhasil dengan baik. Dengan harapan selanjutnya dapat

10

Page 11: LPK seliing

dilakukan pengembangan lebih lanjut oleh para ibu PKK dan dapat menghasilkan sesuatu

yang berguna baik warga desa Seliling.

II. KESIMPULAN

Selama melaksanakan kegiatan KKN di Desa Seliling, Kecamatan Alian, Kabupaten

Kebumen, keseluruhan program berjalan dengan lancar. Beberapa kendala yang timbul

selama pelaksanaan kegiatan dapat diatasi dengan baik sehingga tidak mengganggu kegiatan

program. Keberhasilan ini juga berkat dukungan dan partisipasi masyarakat sehingga terjalin

kerjasama yang baik dengan mahasiswa KKN. Kerjasama dengan pemerintah desa juga

menjadi faktor penting kelancaran program.

Kegiatan KKN ini semoga mampu memberikan motivasi masyarakat menjadi

masyarakat yang mandiri, berperan aktif dalam pembangunan desa demi kemajuan bersama.

KKN ini juga nantinya mampu memberikan motivasi bagi masyarakat untuk selalu

membangun kesadaran membangun desa. Program-program yang dijalankan juga nantinya

mampu diteruskan oleh masyarakat agar tercipta keseninambungan dan akan lebih terasa

manfaatnya.

III. SARAN

Berdasarkan pengalaman yang didapat selama operasional KKN, maka dapat

diberikan saran untuk menunjang keberhasilan program KKN selanjutnya yaitu :

Pentingnya kerjasama dengan pemerintahan setempat, minimal sampai tingkat

kecamatan. Kerjasama yang baik dengan pemerintahan setempat akan sangat

membantu sekali dalam pengaturan jadwal pelaksanaan program

Jalin sosialisasi dengan masyarakat sekitar, karena dengan kita mengenal kondisi

masyarakat maka program yang dijalankan akan tepat sasaran

Untuk pihak LPPM sebaiknya pada waktu pembekalan lebih diintensifkan lagi

tentang penjelasan teknis KKN, supaya saat pelaksanaan dapat berjalan dengan

lancar.

11

Page 12: LPK seliing

IV. LAMPIRAN

1. Demo dan Penyuluhan Penggunaan Pewarna Alami Batik

2. Demo Pengelolaan Limbah Batik

3. Pembentukan Link dengan Butik Batik

12

Page 13: LPK seliing

4. Penyuluhan akan Pentingnya Kecukupan Gizi pada Balita

5. Program Peningkatan Ketrampilan Ibu – Ibu Rumah Tangga

13

Page 14: LPK seliing

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

TAHUN: 2011

SUB UNIT : SELILING

UNIT : 44

KECAMATAN : ALIAN

KABUPATEN : KEBUMEN

PROPINSI : JAWA TENGAH

Disusun oleh :

Nama Mahasiswa : Banu Prasetyo

Nomor Mahasiswa : 08/268568/FI/03450

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM

14

KODE : KKN PPM UGM – 16

Page 15: LPK seliing

DAN PELAYANAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

II. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Batik

tulis salah satu potensi yang dimiliki Kabupaten Kebumen selain genteng, lanthing, maupun

kerajinan anyaman. Di tahun 1960 hingga 1980an batik tulis menjadi komoditas andalan

Kebumen. Keadaan itu berubah pada akhir tahun 1980an hingga sekarang.

Pegembangan Batik Tulis Kebumen dipilih sebagai tema besar KKN UGM Unit 44.

Judul tema tersebut adalah “Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran, dan

Pemasyarakatan Batik Kebumen”.

Tujuan pemilihan tema ini adalah untuk mengembangkan batik Kebumen, khususnya

batik tulis. Beberapa kendala pengembangan batik diantaranya inefisiensi produksi,

pemasaran yang belum terintegrasi, limbah pewarna yang belum diolah dengan baik,

kurangnya pemahaman akan potensi pewarnaan secara alami, tidak adanya pengetahuan akan

hak cipta, kurangnya pengetahuan generasi muda terhadap potensi batik Kebumen.

Untuk mengatasi beberapa kendala tersebut, Mahasiswa KKN diterjunkan di tiga desa yang

aktif memproduksi batik, yakni Desa Seliling, Jemur, dan Gemeksekti. Pembagian ini bertujuan untuk

mempermudah penyelesaian masalah terkait batik tulis.

Selama pelaksanaan KKN saya melaksanakan tujuh program, empat di antaranya merupakan

penjabaran dari tema di atas, sementara tiga program merupakan program pendukung sesuai

kebutuhan masyarakat di Desa Seliling.

1. Promosi Via Media Cetak

2. Demo Praktek Membatik di SMK 1 Kebumen

3. Penyuluhan Urgensi Batik Pada Remaja

4. Pendekatan Kelompok Pengrajin Batik untuk Bergabung Pada Koperasi

5. Pembangunan Lapangan Voli dan Kegiatan Olaharaga Rutin Voli

6. Kerja Bakti Merenovasi Masjid

7. Pembinaan Organisasi Pemuda

Pada umumnya semua program dapat berjalan dengan baik. Hal ini tidak lepas dari

kerjasama yang dijalin antara warga dan mahasiswa KKN. Program yang telah dijalankan,

15

Page 16: LPK seliing

diharapkan dapat menjadi program lanjutan agar dapat diteruskan mahasiswa KKN

selanjutya.

16

Page 17: LPK seliing

1. Promosi Via Media Cetak

No. Sektor : 05.4.2.03

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-01

Lokasi : Kebumen (Seliling)

Program promosi via media cetak ini bertujuan mengenalkan Batik Kebumen. Cara

yang ditempuh dengan menyusun berita mengenai batik Kebumen dan memasukkan konten

berita tersebut pada harian Suara Merdeka, yang dimuat pada tanggal 3 Agustus 2011 di

halaman Suara Kedu dengan judul “KKN UGM Menyelenggarakan Pameran Batik”.

Program ini direncanakan selama empat hari, yakni pada tanggal 30 Juli – 2 Agustus

2011. Rincian kegiatannya berupa pengumpulan data pembatik, peliputan acara Expo Batik

Kebumen, dan yang terakhir penyusunan berita yang akan dimuat.

Konten berita berisi informasi terhadap Batik Kebumen dengan potensi ekonomi yang

menjanjikan. Sayangnya, kurangnya perhatian dari pemerintah dan warga Kebumen sendiri

menjadi kedala yang amat serius. Kendala lainnya berupa kurangnya generasi muda yang

berminat terhadap kerajianan membatik.

Diangkatnya beberapa kendala dalam usaha pemajuan Batik Kebumen bukan

bermaksud memberikan citra buruk pada Kebumen. Hal tersebut dimaksudkan untuk

menggugah perhatian pemerintah dan warga setempat agar memperhatikan potensi lokal yang

mulai dilupakan.

Dengan diangkatnya potensi batik Kebumen menjadi salah berita dalam harian Suara

Merdeka, diharapkan batik Kebumen dapat dikenal, setidaknya dalam masyarakat Jawa

Tengah. Dan diharapkan dengan program ini dapat menjadi momentum kebangkitan Batik

Kebumen.

2. Demo Praktek Membatik Di SMK 1 Kebumen

No. Sektor : 11.3.9.55

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

17

Page 18: LPK seliing

Kode Program : SH-32

Lokasi : SMK 1 Kebumen

Program Demo Praktek Membatik dilakukan di SMK 1 Kebumen. Tujuan program

tersebut untuk menjaga kelestarian Batik Tulis Kebumen. Dengan memberikan praktik

langsung membatik pada pemudi SMK 1 Kebumen diharapkan muncul generasi penerus

untuk mengembangkan Batik Kebumen.

Acara ini berlangsung pada tanggal 3 Agustus 2011. Dibuka dengan presentasi

mengenai potensi Batik Tulis Kebumen kemudian diteruskan dengan demo praktik membatik

secara langsung. Demo ini bekerjasama dengan pembatik asli Seliling, bernama Teguh.

Para siswi SMK 1 sejumlah 70 orang dari jurusan marketing. Mereka menilai acara

semacam ini sangat menarik karena belum pernah diadakan sebelumnya. Selain siswa, para

guru juga turut serta dalam kegiatan membatik ini.

Praktek membatik dilakukan di atas kain kecil berukuran 10x10 cm. Kain tersebut

berjumlah ±20 buah dan sudah diberi pola oleh Tim KKN. Kemudian praktik membatik

dilakukan oleh para siswi SMK 1. Meski kain yang disediakan tidak mampu mecukupi

jumlah peserta, namun para peserta tetap antusias mengikuti kegiatan ini.

Di akhir kegiatan, peserta diperkenankan membawa pulang kain hasil membatik

tersebut. Setelah acara usai Tim KKN kemudian berpamitan dan terlibat diskusi kecil dengan

para guru. Inti pembicaraan tersebut merupakan rangkuman kegiatan demo membatik. Dari

Tim KKN sendiri secara khusus meminta para Guru SMK 1 agar tetap melestarikan Batik

Kebumen melalui beberapa pelajaran, termasuk Muatan Lokal (MULOK) atau pelajaran lain.

3. Penyuluhan Urgensi Batik Pada Remaja

No. Sektor : 13.3.9.56

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-26

Lokasi : Balai Desa

Program ini diganti karena ditemuinya kendala pada pengumpulan anak-anak remaja

Pegandulan. Program penggantinya adalah Demo Praktik Membatik

18

Page 19: LPK seliing

4. Pendekatan Kelompok Pengrajin Batik untuk Bergabung Pada Koperasi yang Akan

Dibentuk

No. Sektor : 05.4.9.99

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Intedisipliner (ID)

Kode Program : SH-10

Lokasi : Rumah-Rumah Pengrajin Batik

Program pendekatan kelompok pengrajin batik untuk bergabung pada koperasi yang akan

dibentuk bertujuan memberikan sosialisasi terhadap keuntungan berkoperasi. Tujuan lain adalah

mempersatukan para pengrajin Batik Kebumen agar dapat terintegrasi satu sama lain.

Hal tersebut dimaksudkan agar pengembangan Batik Kebumen dapat berkembang bersama.

Seperti pada survey sebelumnya, tim KKN menemukan beberapa masalah terkait kurangnya integrasi

antarpengrajin batik.

Untuk itu, diadakan pendekatan ke beberapa pengrajin di Desa Seliling dan Beiji. Pendekatan

itu dilakukan secara door to door. Cara tersebut dipilih karena sangat sulit mengumpulkan para

pengrajin di satu tempat. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 5 - 14 Agustus.

Beberapa pengrajin antusias dengan program ini. Terjadi diskusi yang menarik antara

mahasiswa KKN dengan pengrajin batik. Bahkan banyak ditemui pengrajin batik yang telah sukses

menjual hasil batikannya kepada beberapa pejabat dan artis terkenal.

Dari kegiatan ini diperoleh hasil diantaranya beberapa pengrajin yang kemudian ikut

bergabung dengan beberapa koperasi yang sudah ada. Para pengrajin batik bersedia ikut untuk

menambah modal agar dapat mengembangkan usaha.

5. Pembangunan Lapangan Voli dan Kegiatan Olaharaga Rutin Voli

No. Sektor : 15.1.2.04

Jenis Program : Program Pokok Non-Tema

Sifat Program : Interdisipliner (ID)

Kode Program : ST-1

Lokasi : Halaman Depan Rumah Bapak Rosinin

19

Page 20: LPK seliing

Program pembangunan lapangan voli dan kegiatan olahraga rutin voli ini merupakan

tindak lanjut dari program pembinaan pada pemuda. Pembangunan lapangan voli

berlangsung pada tanggal 10 Juli 2011 bertempat di halaman depan Rumah Bapak Rosinin.

Pembuatan lapangan voli tersebut melibatkan para pemuda dan masyarakat yang

berjumlah delapan orang. Mahasiswa dan para pemuda bekerja secara gotong royong.

Pembangunan berlangsung dari pukul 7.00-11.00 WIB.

Adapun alat-alat yang dibutuhkan yakni cangkul, net voli, kapur, parang, dan cetok.

Semua pengadaan alat tersebut disediakan oleh warga. Khusus untuk kapur, mahasiswa

menyediakan sendiri, namun peralatan yang lain disediakan warga secara swadaya.

Pembuatan lapangan voli berlangsung lancar. Seusai pembuatan lapangan voli, warga

dan mahasiswa kemudian berencana untuk mengadakan kegiatan olahraga voli yang akan

dimulai pukul 15.00 WIB.

Pertandingan perdana dirasa cukup sukses. Sekitar 30 warga antusias untuk mengikuti

pertandingan voli. Pada hari itu, setidaknya tiga kali pertandingan dapat dilaksanakan. Di

hari-hari selanjutya warga tetap menyelanggarakan kegiatan voli secara rutin tiap sorenya.

Kegiatan ini diharapkan dapat terus mengembangkan minat para warga untuk menyalurkan

hoby di bidang olahraga.

6. Kerja Bakti Merenovasi Masjid

No. Sektor : 15.1.2.11

Jenis Program : Program Pokok Non-Tema

Sifat Program : Interdisipliner (ID)

Kode Program : ST-03

Lokasi : Masjid Baitul Ridwan Dukuh Pegandulan

Program kerja bakti merenovasi Masjid merupakan upaya mahasiswa untuk

membantu pembangunan masjid yang belum usai. Kegiatan ini dirasa penting mengingat

belum usainya pembangunan padahal bulan Ramadhan segera tiba.

Kegiatan renovasi ini dilakukan pada tanggal 9-11 Juli 2011. Kegiatan dapat

berlangsung lancar karena adanya kerjasama yang baik antara warga dan mahasiswa KKN.

Segala perlengkapan pembangunan disediakan oleh warga secara swadaya.

Warga menyamut baik program yang diakukan oleh mahasiswa ini. Dari tahap

pengadaan kayu hingga pengecoran mahasiswa KKN ikut andil bagian bersama warga.

20

Page 21: LPK seliing

Pada tahapan selanjutnya yakni mengecat dan sebagainya kegiatan itu dilaksanakan

oleh warga. Secara umum kegiatan ini memberikan efek nyata bagi kelangsungan

pembangunan masjid. Hasil nyata yang lain adalah tergugahnya kesadaran warga untuk

bergotong-royong membangun masjid.

7. Pembinaan Organisasi Pemuda

No. Sektor : 11.4.9.55

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Interdisipliner (ID)

Kode Program : SH-31

Lokasi : Pondokan Mahasiswa KKN dan Lapangan Voli

Program pembinaan organisasi pemuda ini bertujuan untuk mengembangkang

kreativitas para pemuda baik di bidang olahraga. Program ini diselenggarakan pada tanggal

4-6 Juli 2010 di Pondokan Mahasiswa dan rumah warga setempat. Kegiatan ini dihadiri

sebanyak 10 orang yang terdiri atas Bapak Carik, Bapak Bayan, tokoh masyarakat, dan para

pemuda.

Dalam acara ini mahasiswa KKN, masyarakat dan para pemuda berdiskusi untuk

merencanakan pengadaan kegiatan bagi para pemuda, khususnya di bidang olahraga. Diskusi

berlangsung menarik karena para pemuda dan beberapa tokoh masyarakat aktif memberikan

pendapatnya.

Akhirnya disepakati untuk membangun lapangan voli untuk kegiatan rutin olahraga

warga. Rencananya lapangan tersebut dibangun di halaman depan Bapak Rosinin.

Secara umum pelaksanaan pembinaan pemuda ini berjalan dengan lancar karena

faktor motivasi dari pemuda dan masyarakat yang ingin menciptakan acara yang sukses.

Untuk tindak lanjut dari diskusi ini diadakan juga jadwal olahraga rutin untuk pemuda. Hal

itu bertujuan agar pemuda dan warga dapat mengembangakan minatnya di bidang olahraga.

21

Page 22: LPK seliing

II. KESIMPULAN

Selama melaksanakan kegiatan KKN di Desa Seliling, Kecamatan Alian, Kabupaten

Kebumen, secara umum berjalan dengan lancar. Semua itu tidak lepas dari peran serta masyarakat

setempat dan dukungan pemerintah daerah. Meski ada beberapa kendala, namun semua itu dapat

diatasi bersama dengan baik.

Pengembangan batik yang menjadi target utama KKN dapat dilaksanakan secara positif.

Meski efeknya tidak langsung dirasakan warga, setidaknya telah ada upaya perintisan pengembangan

batik. Langkah ini diharapkan menjadi pelopor bagi perkembangan Batik Kebumen.

III. SARAN

Beberapa saran yang diajukan berdasarkan pengalaman KKN di Desa Seliling:

Menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah setempat.

Perlunya sosialisasi dengan masyarakat sekitar agar program dapat terlaksana secara tepat

guna.

Menjalin hubungan sosial yang baik dengan masyarakat agar tercipta suasana kekeluargaan

sehingga setiap anggota KKN dapat diterima dengan baik di masayarakat.

Untuk pihak LPPM agar lebih memberikan materi yang lebih teknis pada acara pem-

bekalan.

IV. LAMPIRAN

1. Promosi Via Media Cetak

2. Demo Praktek Membatik di SMK 1 Kebumen

3. Pendekatan Kelompok Pengrajin Batik untuk Bergabung Pada Koperasi

4. Pembangunan Lapangan Voli dan Kegiatan Olaharaga Rutin Voli

5. Kerja Bakti Merenovasi Masjid

6. Pembinaan Organisasi Pemuda

22

Page 23: LPK seliing

1. Promosi Via Media Cetak

2.

2. Demo Praktek Membatik di SMK N 1 Kebumen

E3.

3. Pendekatan Kelompok Pengrajin Batik untuk Bergabung Pada Koperasi

4.

4.

4.

4.

4. Pembangunan Lapangan Voli dan Kegiatan Olaharaga Rutin Voli

23

Page 24: LPK seliing

5. Kerja Bakti Merenovasi Masjid

6. Pembinaan Organisasi Pemuda

24

Page 25: LPK seliing

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN(INDIVIDU)

KULIAH KERJA NYATAPEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADATAHUN: 2010

SUB UNIT : SELILINGUNIT : 44KECAMATAN : ALIANKABUPATEN : KEBUMENPROVINSI : JAWA TENGAH

Disusun oleh :

Nama Mahasiswa : Fransiska Vena AgustiningrumNomor Mahasiswa: 08/268456/EK/17166

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN

UMKM

DAN PELAYANAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

25

Page 26: LPK seliing

YOGYAKARTAI. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Kabupaten Kebumen memiliki kerajinan batik dengan ciri khas yang unik. Warnanya

yang dominan klasik dan terlihat lebih elegan dan tingkat kerumitan pola merupakan dua ciri

khas yang paling menonjol. Namun sayangnya, tidak banyak yang mengetahui keindahan

batik tersebut, bahkan masyarakat di Kabupaten Kebumen sendiri tidak banyak yang

mengetahui potensi di daerahnya tersebut. Di samping itu ada tiga permasalahan utama batik

Kebumen, yaitu:

1. Kurangnya efektifitas dan efisiensi dalam melakukan produksi batik

2. Perlunya integrasi pemasaran dari ketiga titik sentra produksi batik (Jemur,

Tanuraksan, dan Seliling)

3. Perlunya pengenalan adanya batik Kebumen kepada banyak kalangan terutama

generasi muda.

Oleh karena itu kami memilih “Optimalisasi Proses Produksi Integrasi Pemasaran

dan Pemasyarakatan Batik Kebumen” sebagai tema besar KKN yang dilaksanakan tanggal

4 Juli sampai dengan 25 Agustus 2011 di tiga titik di Kabupaten Kebumen, meliputi Desa

Jemur, Desa Tanuraksan, dan Desa Seliling. Ketiga titik tersebut dipilih karena ketiganya

merupakan sentra produksi batik di Kabupaten Kebumen. Sedangkan pemilihan Batik

Kebumen sebagai sasaran KKN dilatarbelakangi perlunya memasarkan dan menumbuhkan

cinta budaya dan karya seni lokal di Kabupaten Kebumen, terutama batik, sebagai salah satu

langkah meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Kebumen.

Kami berharap dengan adanya pembinaan, pembelajaran, dan pemberdayaan

masyarakat serta adanya pemasyarakatan batik Kebumen melalui KKN PPM ini dapat

mengatasi sedikit permasalahan yang dialami batik Kebumen baik dari sisi perajin, pengepul,

pemilik modal, maupun instansi lain yang terkait.

Selama KKN ini saya menjalankan enam program, tiga program tema dan tiga program

nontema, meliputi:

1) Pendekatan Koperasi Batik Sakti Kebumen Untuk Merintis

Koperasi Produksi

2) Sosialisasi batik pada siswa SMP 3 Kebumen

3) Penyuluhan tentang pendaftaran hak cipta motif batik

26

Page 27: LPK seliing

4) Penyuluhan/motivasi kepada siswa SMP/SMA untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

5) Perbaikan saluran pembuangan air limbah

6) Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini

Secara umum semua program berjalan dengan baik walaupun ada

beberapa program yang tidak dapat berjalan lancar karena terkendala

pihak eksternal dan campur tangan banyak kepentingan. Dibutuhkan

pula upaya berkesinambungan agar terjadi peningkatan kesejahteraan

masyarakat dan termasyarakatnya batik Kebumen secara nyata.

Di bawah ini adalah laporan secara lebih terperinci terkait

program-program yang telah dilakukan.

1. Pendekatan Koperasi Batik Sakti Kebumen Untuk Merintis Koperasi ProduksiNo. Sektor : 05.4.9.99

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Monodisipliner (MD)

Kode Program : SH-13

Lokasi : Yayasan Batik Sakti Kebumen, Koperasi Batik Kebumen, Koperasi

Pundi Mas, Paguyuban Batik Lawet Sakti Kebumen, Rumah masing-

masing pengurus paguyuban.

Kondisi perajin batik yang terkotak-kotak berdasarkan daerah atau wilayah

seringLatar belakang: perlunya organisasi bagi para perajin batik sebagai sarana untuk

melakukan perajin ini kali menjadi kendala terciptanya kesejahteraan masyarakat secara

merata. Terkotak-kotaknya berdampak pada sulitnya mengembangkan batik pada tataran

pemasaran. Oleh karena itu kami menciptakan program pendekatan kepada para pemangku

kepentingan guna melakukan integrasi para perajin melalui sebuah organisasi berbentuk

koperasi/paguyuban. Koperasi yang akan dibentuk adalah koperasi produksi dan simpan

pinjam.

Namun setelah dilakukan banyak pendekatan di lapangan dengan menggunakan

metode wawancara ditemukan fakta-fakta bahwa:

1. Koperasi batik di Kebumen sudah ada bernama “Koperasi Batik Sakti Kebumen”,

27

Page 28: LPK seliing

namun kondisinya saat ini sudah mati secara operasional namun secara hukum masih

ada. Hal ini menjadi kendala kami karena terbentur dengan peraturan bahwa dalam

satu kabupaten hanya diperbolehkan membentuk koperasi dengan tipe sejenis.

Padahal jika tim KKN harus menghidupkan koperasi tersebut dalam tempo kurang

dari dua bulan tentu saja kami sangat kesulitan. Oleh karena itu kami mencoba

menerapkan konsep koperasi tersebut pada paguyuban lawet sakti.

2. Kondisi Paguyuban Lawet Sakti juga tidak memungkinkan untuk diterapkan konsep

koperasi simpan pinjam sederhana, tidak kompeten untuk diserahi tanggung jawab

mengelola website batik Kebumen, dan tidak layak diserahi database perajin, database

konsumen, dan database supplier. Kesimpulan ini kami tarik setelah banyak

pendekatan dan interview kami lakukan kepada para pengurus dan anggota

paguyuban diantaranya Bapak Chamami selaku ketua paguyuban, Bapak Imron

selaku bendahara, Bapak Gozali selaku sekretaris, Bapak Sahilan, Ibu Yuni, Ibu

Nurjanah, Bapak Akhiran dan Bapak Arif selaku perwakilan anggota paguyuban.

Fakta-fakta yang kami temukan dari jajak pendapat yang kami lakukan adalah:

a) Para pengurus Paguyuban Lawet Sakti sudah lanjut usia sehingga kurang

cekatan dan tidak antusias jika akan dilakukan perbaikan pada organisasi yang

sudah ada.

b) Terjadi perselisihan di dalam tubuh pengurus paguyuban sehingga sulit untuk

dilakukan integrasi.

c) Terjadi kasus-kasus yang melibatkan pengurus paguyuban serta oknum

pemerintah yang akhirnya berdampak konflik di dalam internal paguyuban.

Contohnya kasus order 19.000 lembar kain dari Dinas Kesehatan yang dibawa

ke perajin di luar Kabupaten Kebumen.

d) Paguyuban hanya digunakan sebagai sarana untuk pengambilan modal atau

alat jika ada bantuan saja atau pada saat ada proyek besar dari pemerintah

sehingga sifatnya hanya temporal dan pengurus enggan untuk melakukan

kegiatan operasi sewajarnya.

3. Pernah terjadi perselisihan antara Koperasi Batik Sakti Kebumen dan Yayasan Batik

Sakti Kebumen terkait asset sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan penanam

modal kembali. Di samping itu Yayasan Batik Sakti Kebumen tidak memiliki cukup

modal untuk diinvestasikan. Keterangan tersebut diperoleh setelah menemui ketua

yayasan Batik Sakti Kebumen.

28

Page 29: LPK seliing

Setelah dilakukan pendekatan kepada banyak pihak dan dilakukan pemaparan

terhadap pengurus maka kesepakatan yang terjadi adalah akan dilakukan reorganisasi terlebih

dahulu terhadap kepengurusan Paguyuban Lawet Sakti Kebumen yang dilaksanakan pada

bulan Oktober baru selanjutnya dilakukan perubahan dan perbaikan system dalam tubuh

paguyuban sehingga terjadi kesatuan barulah melangkah lebih lanjut. Sedangkan program-

program lain yang menjadi rantai dengan program integrasi perajin tetap dapat dilaksanakan

dengan sasaran yang berubah misalnya warga masyarakat atau pengurus organisasi di

masyarakat.

2. Sosialisasi batik pada siswa SMP 3 KebumenNo. Sektor : 11.3.9.55

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Monodisipliner (MD)

Kode Program : SH-17

Lokasi : Di lima ruang kelas SMP N 3 Kebumen

Program sosialisasi ini dilaksanakan dengan tujuan mengenalkan dan

memasyarakatkan batik Kebumen kepada masyarakat di Kabupaten Kebumen terutama

generasi muda. Di samping itu juga merupakan salah satu upaya promosi batik baik dari sisi

produk maupun profesi pembatik.

Acara tersebut telah sukses dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 2011 pukul 09.00-

11.00. Penyuluhan tersebut dilakukan dengan metode presentasi terkait batik yang meliputi

beberapa aspek yaitu sejarah batik Kebumen, alat dan cara membatik, kendala-kendala yang

dihadapi para pembatik di Kebumen saat ini, prospek batik di masa depan, dan model

pemasaran batik kontemporer.

Acara tersebut dimeriahkan dengan pembagian door prize dalam sesi tanya-jawab.

Acara ini menjadi semakin atraktif dan meriah. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang

mengacungkan tangan saat sesi tanya-jawab. Selain melakukan pemaparan terkait batik,

siswa juga dimotivasi untuk menjadi pelajar yang aktif dan berkarakter, hal ini memberikan

stimulus dan nilai tambah di dalam proses penyuluhan dan pembelajaran siswa. Pihak guru

dan sekolah juga terlihat antusias dengan adanya penyuluhan tersebut. Dari rencana awal

hanya tiga kelas dengan tiap kelas merupakan penggabungan dua kelas (tiap kelas berjumlah

24 orang) berubah menjadi lima kelas besar karena pihak sekolah meminta tambahan untuk

29

Page 30: LPK seliing

dilakukan penyuluhan lagi bagi siswa mereka.

Setelah acara penyuluhan dilakukan, demo membatik pun dilakukan guna

memberikan gambaran riil bagaimana proses membatik kepada para siswa dan guru di SMP 3

Kebumen. Acara demo membatik dilakukan di halaman SMP 3 Kebumen dengan

mengundang Bapak Teguh selaku perwakilan pembatik dari Desa Seliling. Acara tersebut

berjalan lancar dan semarak karena banyak siswa yang ingin mencoba membatik bahkan

bahkan beberapa siswa sampai berebut kain mori. Berebutnya siswa yang ingin membatik ini

menjadi gangguan kecil dalam acara tersebut namun hal ini sekaligus menjadi indikator

kesuksesan acara penyuluhan dan demo membatik. Semua siswa membatik sesuai pola yang

sudah digambarkan oleh mahasiswa pada kain mori yang dibagikan. Sebagian siswa terlihat

membatik dengan jeli mengikuti pola, sebagian lagi ada yang kurang rapi, dan sebagian lagi

ada yang menonton saja. Acara demo membatik ini juga menarik perhatian siswa-siswi dari

kelas lain.

Secara keseluruhan acara berjalan sangat baik dan sukses. Siswa-siswa sangat

antusias begitu juga para guru. Penyuluhan ini cukup efektif untuk menimbulkan rasa cinta

batik, menarik minat untuk mengembangkan batik sebagai bisnis kerajinan, sekaligus

memasarkan batik Kebumen.

3. Penyuluhan tentang pendaftaran hak cipta motif batik

No. Sektor : 17.2.3.55

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Monodisipliner (MD)

Kode Program : SH-30

Lokasi : Balai Desa Seliling

Penyuluhan terkait pendaftaran hak cipta motif batik dan merk dagang dilakukan

dengan tujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat khususnya pengarajin batik untuk

mendafatarkan motif hasil karyanya.

Penyuluhan tersebut diadakan serentak dengan enam penyuluhan lainnya. Acara

tersebut diadakan pada tanggal 18 Agustus 2011 pukul 09.00-12.00 di Balai Desa Seliling.

Dari sekitar 50 undangan yang disebarkan, hanya sekitar 30 orang yang hadir. Hal ini karena

30

Page 31: LPK seliing

perajin tersebut lebih cenderung memilih untuk berada di rumah untuk menyelesaikan

pekerjaan mereka, ada pula beberapa perajin yang sedang sakit. Dari perangkat desa sendiri

turut hadir, perangkat desa yang hadir antara lain Bapak Anas selaku lurah desa Seliling,

Bapak Syaiful selaku carik, dan Bapak Endo selaku Ketua LKMD.

Penyuluhan pendaftaran hak cipta dan motif batik ini bekerja sama dengan Bapak

Budimanto dari Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi. Bapak Budimanto

menggunakan metode tanya-jawab dan sharing dengan perajin dari pada presentasi. Hal ini

ternyata lebih mengena ke masyarakat di bandingkan dengan metode presentasi. Metode

sharing dengan perajin ini mampu mengurangi jarak antara fasilitator/penyuluh dengan

warga sehingga warga dapat lebih berani untuk bertanya dan bercerita tentang kendala yang

sedang dihadapinya kepada fasilitator.

Selama pelaksanaan Pak Budi memamparkan prosedur dan teknis mendaftarkan hak

cipta, pengalaman beberapa perajin yang sudah mendaftarkan hak ciptanya terkait motif batik

atau penciptaan alat, selain itu beliau juga menyisipkan perlunya mengubah kebiasaan

membatik dengan kompor minyak menjadi kompor gas. Disampaikan pula rencana anggaran

tahun 2012 Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi untuk membantu perajin terkait

HaKI sebesar lima puluh juta rupiah sehingga memberi semangat para perajin untuk berkarya

dan mendaftarkan motif mereka ke Dirjen HaKI.

Bapak Budi rupanya sudah sering melakukan penyuluhan dan berkunjung

menyampaikan bantuan kompor dan alat batik bagi perajin sehingga

beliau tidak terlihat canggung dengan pembatik Desa Seliling dan dalam

penyampaiannya pun tidak terlihat kaku sehingga mudah dipahami

perajin. Di akhir penyuluhan memang warga masih terlihat kurang

tertarik untuk mematenkan motif mereka karena mereka kebanyak hanya

buruh membatik dan tidak membuat desain mereka sendiri. Namun bagi

beberapa orang yang memiliki kreatifitas dan kemandirian seperti Mas

Teguh dan Bapak Tadin misalnya, mereka terlihat berniat untuk

mendaftarkan motif batik mereka. Hal ini disambut baik oleh Bapak Budi

yang mau membantu mereka, sama seperti tahun 2010 Bapak Budi sudah

membantu Mas Teguh mendaftarkan motif batiknya.

4. Penyuluhan/motivasi kepada siswa SMP/SMA untuk melanjutkan

31

Page 32: LPK seliing

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

No. Sektor : 11.4.9.55

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Monodisipliner (MD)

Kode Program : SH-21

Lokasi : Balai Desa Seliling

Penyuluhan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memotivasi pemuda/pemudi

desa untuk bersekolah dan melanjutkan pendidikan sampai jenjang yang lebih tinggi.

Penyuluhan tersebut dilaksanakan dengan memutarkan film yang dapat menginspirasi mereka

misalnya Sang Pemimpi dan Laskar Pelangi. Selanjutnya dilakukan pembahasan atau sharing

tentang nilai-nilai yang terkandung dari film yang baru saja diputar.

Penyuluhan dilakukan dua kali yang pertama pada Sabtu, 6 Agustus 2011 pukul tiga

sore. Penyuluhan tersebut kurang begitu berhasil karena yang hadir hanya anak-anak kecil

dan ibu-ibu sehingga tidak tepat mengenai sasaran, sharing pun juga tidak dapat dilakukan.

Film yang diputar adalah “Laskar Pelangi” yang dilanjutkan dengan memutar flm berjudul

“Rio”.

Pemutaran film selanjutnya dilakukan Sabtu, 22 Agustus 2011 di halaman depan

rumah Bapak Sodimin. Pemutaran film tersebut cukup ramai dihadiri oleh berbagai lapisan

masyarakat mulai dari pamong desa, pemuda/pemudi, dan warga setempat. Namun sharing

tetap tidak dapat dilakukan. Hanya saja saya berharap semoga film yang telah diputar mampu

mengena ke masyarakat sesuai tujuan kami mengadakannya; memberi semangat bagi

pemuda/pemudi untuk belajar setinggi-tingginya. Dalam pelaksanaannya kami memutarkan

film “Sang Pemimpi” yang dilanjutkan memutar film “Residence Evil” hingga dini hari.

5. Perbaikan saluran pembuangan air limbahNo. Sektor : 15.1.3.10

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Interdisipliner (ID)

Kode Program : ST-06

Lokasi : Kelima Pedukuhan Seliling (Jiwa Nalang, Dukuh, Pegandulan,

Kragapitan, Era Kembang)

32

Page 33: LPK seliing

Program ini diadakan karena saluran air dan selokan warga tidak begitu baik

sehingga dari tim KKN berinisiatif untuk memperbaiki saluran air dengan membuat gorong-

gorong. Sayangnya dari pihak desa saat ini tidak memiliki dana untuk pembuatan gorong-

gorong tsb. Untungnya usul kami ini ditanggapi positif oleh pihak desa sehingga tahun

depan pemerintah desa akan membuat saluran gorong-gorong dan menganggarkannya di

Rencana Anggaran dan Belanja Desa. Sebagai pengganti program tersebut kami membuat

acara lomba bersih desa untuk memacu kebersihan lingkungan sekaligus menyambut HUT

RI ke-66.

Dalam pelaksanaannya kami melakukan penilaian dengan dua komponen utama,

yaitu kebersihan dan keindah. Komponen kebersihan juga dipecah kembali menjadi

kebersihan jalan, lingkungan, dan selokan. Sedangkan keindahan dipecah menjadi atribut

HUT RI. Penilaian dilakukan pada tanggal 31 Juli 2011 di dua puluh satu rukun warga di

Desa Seliling.

Pemenangnya adalah RT 01 RW 01 dukuh Jiwanalang (juara 1), RT 01 RW 07

dukuh Kragapitan (Juara 2), RT 02 RW 01 dukuh Jiwanalang (juara 3). Pembagian hadiah

dilakukan pada saat tasyakuran peringatan HUT RI tanggal 16 Agustus 2011. Hadiah

diserahkan oleh Bapak Lurah, Bapak BPD, dan perwakilan mahasiswa.

6. Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini

No. Sektor : 11.1.9.55

Jenis Program : Program Pokok Non TemaSifat Program : Monodisipliner (MD)Kode Program : Sh-16Lokasi : PAUD Desa Seliling Dukuh Kragapitan

Progam ini bertujuan memberikan pelatihan keterampilan dasar bagi anak usia dini

atau taman kanak-kanak. Sasaran dari program ini adalah anak usia 4-5 tahun.

Dalam pelaksanaannya kami bekerja sama dengan pihak pengajar TK untuk dapat

mengisi acara tsb. Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini ini diadakan pada

tanggal 28 Juli 2011 pukul 07.00-09.00. Kami memberi kerampilan sederhana pembuatan

kerajinan dengan serbuk gergaji. Siswa-siswa kelas nol besar kami beri gambar beraneka

macam buah-buahan dan selanjutnya mereka diminta untuk memberinya warna dengan

33

Page 34: LPK seliing

serbuk gergaji yang sudah diwarnai sesuai dengan warna buah. Siswa-siswi PAUD memang

terlihat agak kesulitan memberi warna secara merata dan sering kali meraka berebut satu

sama lain. Kenakalan dan sifat manja anak-anak terkadang membuat kacau kelas, namun hal

ini justru menjadikan mengajar di PAUD lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu kami

juga memberi permainan-permainan sederhana sehingga membuat para murid lebih

bersemangat.

Secara keseluruhan selama pelaksanaan tidak terjadi kendala yang cukup berarti dan

program berjalan dengan sukses.

7. Pameran Batik

No. Sektor : 11.3.4.01`

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Monodisipliner (MD)

Kode Program : SH-02

Lokasi : Pelataran Gedung Haji Kebumen

Pameran batik Kebumen merupakan salah satu langkah

memasarkan batik Kebumen kepada masyarakat. Program ini

bertujuan memperkokoh posisi batik Kebumen di kalangan masyarakat

Kebumen yang kini semakin melupakan batik khas daerahnya.

Dalam pelaksanaannya kami bekerja sama dengan pameran

meubel yang diadakan oleh orang tua salah satu anggota KKN

Kebumen 44. Pameran tersebut berlangsung setiap Sabtu dan Minggu

yaitu tanggal 23-24 Juli 2011, 30-31 Juli 2011, dan 6-7 Agustus 2011.

Untuk pameran tanggal 23-24 Juli 2011 menjadi tanggung jawab

Subunit Seliling, untuk pameran selanjutnya menjadi tanggung jawab

Subunit Tanuraksan dan Jemur. Kami mengumpulkan kain-kain batik

dari para perajin di tiga titik KKN dan memajangnya di pameran. Kami

juga melakukan mark up harga untuk memberi tambahan pemasukan

bagi tim, juga sekaligus menjadi tameng ketika harga ditawar terus

menerus oleh pembeli. Dalam pameran ini kami juga sekaligus

menerapkan strategi pemasaran yang telah kami pelajari.

34

Page 35: LPK seliing

Di dalam pelaksanaannya secara keseluruhan dapat dikatakan

baik. Dari segi finansial kami sangat terbantu karena pajak

penyelenggaraan pameran ditanggung oleh penyelenggara pameran

meubel. Sedangkan animo masyarakat dapat dikatakan cukup baik.

Adanya pameran meubel ini juga sekaligus menarik perhatian

masyarakat untuk sekaligus mengunjungi stand batik Kebumen.

Sayangnya cuaca sering mengganggu jalannya pameran apalagi

pameran diadakan di luar ruangan. Kondisi angin yang berhembus

besar membuat kain-kain batik tersebut terbang dan menjatuhkan rak-

rak pemajang kain batik. Namun kendala tersebut tidak menjadi

kendala yang cukup berarti karena kami bekerja bersama di dalam

satu tim.

II. KESIMPULAN

KKN yang berjudul “Optimalisasi Proses Produksi Integrasi Pemasaran dan

Pemasyarakatan Batik Kebumen” bertempat di Pedukuhan Pegandulan Desa Seliling,

Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, dapat dikatakan berjalan

dengan lancar dan baik. Walaupun ada kendala dan permasalahan teknis, hal itu tidak

menjadi sesuatu yang berarti.

Pelaksanaan program mendapat tanggapan positif dari masyarakat. Pada akhirnya,

saya optimis bahwa masyarakat dapat mengambil manfaat dari adanya KKN ini. KKN ini

memberikan pembelajaran kepada masyarakat untuk bersikap mandiri dalam

mengembangkan kemampuan mereka sendiri. Hingga pada akhirnya, kesejahteraan

masyarakat dapat meningkat seiring dengan peningkatan kemampuan mereka. Hal itulah

yang menjadi tujuan akhir KKN PPM bagi masyarakat tempat diadakannya KKN.

III. SARAN

Berdasarkan pengalaman dan praktik saya dalam KKN ini, ada beberapa hal yang

ingin saya sampaikan:

35

Page 36: LPK seliing

Sebaiknya untuk periode selanjutnya KKN ini dilanjutkan oleh mahasiswa lain. Terutama

untuk program integrasi pengrajin dengan menggunakan koperasi. Hal ini untuk tetap

menjaga semangat masyarakat dalam berusaha mengembangkan serta melestarikan batik.

Selain itu, juga untuk memantau perkembangan masyarakat dari adanya KKN ini.

Adakan kontak secara berkala agar komunikasi dan kerja sama yang telah terjalin tidak

terputus. Hal ini mengingat begitu positifnya tanggapan dari pemerintahan dan

masyarakat di tempat dilangsungkannya KKN.

LAMPIRAN

a. Pendekatan Koperasi Batik Sakti Kebumen untuk merintis Koperasi Produksi

b. Sosialisasi batik pada siswa SMP 3 Kebumen

c. Penyuluhan tentang pendaftaran hak cipta motif batik

d. Penyuluhan/motivasi kepada siswa SMP/SMA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

e. Perbaikan saluran pembuangan air limbahf. Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini

Pendekatan Koperasi Batik Sakti Kebumen Untuk Merintis

Koperasi Produksi

Sosialisasi batik pada siswa SMP 3 Kebumen

36

Page 37: LPK seliing

Penyuluhan tentang pendaftaran hak cipta motif batik

Penyuluhan/motivasi kepada siswa SMP/SMA untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

Perbaikan saluran pembuangan air limbah

37

Page 38: LPK seliing

Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini

Pelatihan keterampilan sederhana bagi anak usia dini

38

Page 39: LPK seliing

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

TAHUN: 2011

SUB UNIT : SELILING

UNIT : 44

KECAMATAN : ALIAN

KABUPATEN : KEBUMEN

PROPINSI : JAWA TENGAH

39

KODE : KKN PPM UGM – 16

Page 40: LPK seliing

Disusun oleh :

Nama Mahasiswsa : Gagah Aji Prambudi

Nomor Mahasiswa : 08/268292/EK/17117

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM

DAN PELAYANAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

III. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Kebumen merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang

memiliki potensi batik tulis, selain daerah Solo dan Yogyakarta. Batik tulis di

Kabupaten Kebumen pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1960-an sampai

1980-an. Namun, kondisi tersebut berubah seiring perkembangan zaman.

Melihat kenyataan tersebut, tim KKN-PPM UGM Unit 44 memilih

pengembangan batik tulis Kebumen sebagai tema pokok. Tema KKN Unit 44 adalah

“Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran, dan Pemasyarakatan Batik

Kebumen”. Program KKN dilaksanakan dari 4 Juli 2011 – 25 Agustus 2011.

Tema tersebut dipilih dengan melihat potensi batik tulis yang ada di berbagai

lokasi di Kebumen. Beberapa kondisi yang turut mendorong pemilihan tema tersebut

antara lain, pemasaran batik yang belum maksimal, adanya kecenderungan produksi

yang kurang efisien, kurangnya pengetahuan pebatik mengenai pengelolaan limbah

40

Page 41: LPK seliing

dan penggunaan pewarna alami, serta minimnya pengetahuan dan minat generasi

muda Kebumen untuk terus melestarikan batik tulis khas Kebumen.

Untuk lebih memaksimalkan perhatian tim KKN pada pebatik di Kebumen,

mahasiswa dibagi menjadi tiga sub unit yang terletak di tiga kecamatan yang berbeda.

Desa Seliling (Alian), Desa Gemeksekti (Kebumen), dan Desa Jemur (Pejagoan)

dipilih karena adanya konsentrasi pebatik di daerah tersebut.

Selama pelaksanaan KKN, saya melaksanakan lima program pokok yang

terdiri dari tiga program pokok tema dan dua program pokok non-tema. Program

tersebut adalah:

1. Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Database Perajin dan Konsumen

2. Penyuluhan Teknis Administrasi Pembukuan Paguyuban

3. Pengenalan Penggunaan Kompor Listrik

4. Pertandingan Olah Raga Remaja

5. Penyuluhan Pendidikan Anak pada Orang Tua

6. Pemberian Ketrampilan Siswa Sekolah Dasar

Secara umum, kelima program pokok tersebut dapat berjalan dengan lancar. Terdapat

beberapa kendala kecil selama pelaksanaan program, namun tidak mengganggu jalannya

program. Hal ini tidak lepas dari peranan warga dan pamong desa. Namun, perlu adanya

keberlanjutan program agar dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

1. Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Database Perajin dan Konsumen

No. Sektor : 05.4.9.55

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-06

Lokasi : Kebumen (unit)

Program sosialisasi dan pelatihan pengelolaan database dilakukan sebanyak lima

kali pada tingkat unit (Kebumen). Pada mulanya, program ini ditujukan bagi pengurus

koperasi yang akan dibentuk. Namun, berhubung koperasi gagal dibuat, maka program ini

dialihkan ke kelompok-kelompok dan dinas. Program ini menitikberatkan pada

pembaharuan database yang telah ada. Program ini dilakukan setelah melihat adanya

kecenderungan database pengrajin batik yang kurang terurus. Tujuan utama program ini

41

Page 42: LPK seliing

adalah mendorong pembaharuan dan pelengkapan database serta pengelolaannya sehingga

dapat bermanfaat.

Acara penyuluhan dan pelatihan pengeloaan database dilakukan di lima tempat

yang berbeda, yaitu: Dinas Perindustrian dan Koperasi Kebumen, BAPPEDA Kebumen,

Desa Gemeksekti, Desa Seliling, dan Desa Jemur. Waktu pelaksanaan program ini adalah

tanggal 18 – 19 Agustus 2011. Database yang diberikan dan dilatihkan terbagi menjadi

dua kelompok besar: database pengrajin batik dan database konsumen dan pemasok bahan

baku. Target database pengrajin batik adalah dinas terkait supaya pengelolaan terus

dilakukan. Target database konsumen dan pemasok adalah pengrajin batik supaya

memiliki gambaran lebih luas mengenai potensi pasar. Program ini baru dapat

dilaksanakan setelah pengumpulan database tersebut dari masing-masing desa. Setelah

dilakukan perekapan, database disusun dan diberikan kepada kelompok pengrajin di setiap

desa.

Program ini secara keseluruhan dapat dikatakan cukup lancar. Hal yang cukup

menjadi sedikit halangan adalah lamanya waktu pengumpulan database di setiap desa

sehingga membuat waktu pelaksanaan program menjadi lebih sempit. Namun hal tersebut

dapat diatasi dengan baik. Setelah program ini, diharapkan dinas dapat aktif mengelola

database dan pengrajin dapat membuka pasar baru untuk batik mereka.

2. Penyuluhan Teknis Administrasi Pembukuan Paguyuban

No. Sektor : 05.4.9.55

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-08

Lokasi : Balai Desa Seliling

Kegiatan penyuluhan mengenai teknik administrasi pembukuan dilakukan

sebanyak satu kali pada tingkat sub unit. Penyuluhan ini diadakan setelah melihat fakta

bahwa masih belum adanya sistem pencatatan keuangan yang terstruktur oleh pembatik di

Desa Seliling. Tujuan utama penyuluhan ini adalah untuk mendorong pembatik supaya

mau meluangkan waktu untuk membuat pembukuan secara sederhana demi kemajuan

usaha membatiknya. Sasaran utama program ini adalah semua pembatik di Desa Seliling.

42

Page 43: LPK seliing

Acara penyuluhan diberikan di Balai Desa Seliling. Waktu pelaksanaannya adaah

tanggal 18 Agustus 2011. Berhubung kegiatan dilakukan pada bulan puasa, maka

penyuluhan dilakukan di pagi hari, yaitu sekitar pukul 09.00. Penyuluhan ini diisi oleh tim

KKN yang memiliki jurusan akuntansi. Bentuk kegiatan berupa penyuluhan dengan media

proyektor yang kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan berbagi pengalaman dengan

pembatik mengenai masalah pembukuan sederhana. Secara umum, para pembatik cukup

antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Rata-rata pembatik sudah memiliki pengetahuan

yang cukup untuk membuat pembukuan sederhana. Namun, perlu adanya dorongan yang

lebih untuk membuat pembatik tidak malas membuat pembukuan sederhana tersebut. Hal

ini yang ditekankan tim KKN.

Acara yang berlangsung sekitar dua jam tersebut dapat dikatakan cukup lancar. Hal

ini tidak terlepas dari dukungan ketua paguyuban pembatik dan antusiasme pembatik

sendiri akan penyuluhan ini. Setelah acara ini diharapkan pembatik akan menerapkan ilmu

yang didapat dari penyuluhan agar lebih meningkatkan usaha membatik mereka.

3. Penyuluhan dan Pengenalan Penggunaan Kompor Listrik

No. Sektor : 01.1.1.04

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Inter Disipliner (ID)

Kode Program : A-01

Lokasi : Balai Desa Seliling

Kegiatan penyuluhan dan pengenalan kompor listrik ini dilakukan sebanyak satu

kali dalam lingkup sub unit. Kegiatan ini diadakan dengan tujuan memberi pengetahuan

pembatik mengenai keberadaan kompor listrik sebagai alternatif kompor minyak. Kegiatan

ini penting untuk dilakukan karena kebanyakan pembatik di Desa Seliling masih

menggunakan kompor minyak yang sekarang mahal atau kayu bakar yang berpolusi tinggi

dan belum mengenal adanya alternatif kompor lain.

Penyuluhan dan pengenalan kompor listrik kepada pembatik di Desa Seliling

diadakan pada hari Kamis, 18 Agustus 2011. Kegiatan dimulai sekitar pukul 09.00 dan

bertempat di Balai Desa Seliling. Penyuluhan dimulai dengan penjelasan dari tim KKN

mengenai spesifikasi umum kompor listrik dan cara mengoperasikan kompor tersebut.

Setelah mendapatkan teori mengenai kompor listrik, kelebihannya dibandingan kompor

43

Page 44: LPK seliing

lain, serta cara penggunaannya, tim KKN mengadakan demo dan praktik bersama

penggunaan kompor listrik tersebut. Tim KKN sengaja membawa satu kompor listrik

untuk dijadikan model. Sebelumnya, pembatik diperkenankan mengumpulkan batik

terbaiknya untuk diikutkan lomba motif batik dengan hadiah berupa kompor listrik yang

dibawa tim KKN. Akhirnya, Ibu Musminah dengan batik Jagatannya menjadi pemenang

dan berhak membawa pulang sebuah kompor listrik.

Kegiatan penyuluhan dan pengenalan tersebut dapat dikatakan cukup sukses tanpa

terkendala suatu hal. Keterbatasan kompor listrik sebenarnya membuat pembatik sedikit

sulit melihat demo penggunaanya. Akan tetapi, hal tersebut dapat diatasi dengan

mempersilakan pembatik untuk maju melihat lebih dekat. Setelah kegiatan ini diharapkan

pembatik menyadari manfaat dan efisiensi penggunaan kompor listrik sehingga tertarik

untuk berinvestasi pada alat tersebut.

4. Pertandingan Olah Raga Pemuda

No. Sektor : 11.4.2.01

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-20

Lokasi : Lapangan Dusun Pegandulan, Selilling

Kegiatan pertandingan olah raga pemuda dilakukan untuk memeriahkan Hari

Ulang Tahun Republik Indonesia ke-66. Kegiatan dilaksanakan sebanyak satu kali di

tingkat sub unit. Sasaran utama kegiatan ini adalah pemuda Desa Seliling. Tujuan utama

kegiatan ini adalah meningkatkan partisipasi aktif pemuda desa dalam kegiatan olah raga.

Dengan demikian, keakraban dan persatuan antar pemuda dapat terus terjalin.

Kegiatan olah raga pemuda mengambil tema pertandingan olah raga voli.

Pertandingan tersebut dilakukan di Lapangan Voli Dusun Pegandulan, Desa Seliling.

Berhubung HUT RI jatuh pada bulan puasa, maka acara dilaksanakan pada tanggal 26, 27,

dan 30 Juli 2011. Hari pertama digunakan untuk babak penyisihan, hari kedua untuk babak

semi-final, dan hari ketiga untuk pertandingan final. Jumlah peserta yang mengikuti

pertandingan adalah delapan tim, yaitu dua tim dari Dusun Pegandulan, satu tim dari

Dusun Kragapitan, Jiwanalan, Dukuh, serta satu tim dari tim KKN dan Pamong Desa

Seliling. Pertandingan berlangsung pada sore hari setelah shalat asar. Pada umumnya,

44

Page 45: LPK seliing

dalam satu hari dilakukan dua pertandingan. Peserta dari setiap tim terdiri dari pemuda

desa dan beberapa orang tua yang menyenangi olah raga voli. Pada akhirnya, tim dari

Dusun Pegandulan menjadi juara satu dan tim dari Dusun Kragapitan menjadi juara kedua.

Pemberian hadiah untuk kedua juara dilakukan bersamaan dengan pemberian hadiah

lainnya pada waktu malam 17-an.

Secara keseluruhan, acara ini berjalan dengan cukup lancar. Satu-satunya kendala

dalam pelaksanaan program ini adalah masalah waktu yang sering mundur akibat

kurangnya kedisiplinan peserta pertandingan. Acara ini juga dimeriahkan oleh dukungan

supporter dari masing-masing pedukuhan. Kesemuanya juga tidak terlepas dari dukungan

warga dan pamong desa. Namun, acara ini diharapkan mampu membangkitkan semangat

pemuda untuk terus mengembangkan olah raga di Desa Seliling.

5. Penyuluhan Pendidikan Anak Pada Orang Tua

No. Sektor : 13.1.1.02

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-24

Lokasi : Balai Desa Seliling

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan sebanyak satu kali di tingkat sub unit.

Pelaksanaan kegiatan didasarkan pada adanya keluhan ibu-ibu muda desa dalam hal

mendidik anak. Berangkat dari hal tersebut, saya mengadakan penyuluhan pendidikan

anak ini. Tujuan utama penyuluhan ini adalah berbagi cara memotivasi anak supaya tetap

semangat bersekolah. Sasaran utama program ini adalah ibu-ibu Desa Seliling.

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan di Balai Desa Seliling. Waktu pelaksanaan

penyuluhan ini bersamaan dengan acara PKK Desa tanggal 25 Juli 2011. Acara dimulai

sekitar pukul 14.00 sewaktu ibu-ibu desa tidak sibuk dengan pekerjaan rumah tangga.

Kegiatan dilaksanakan setelah sambutan singkat dari Ketua PKK dan menyanyikan mars

PKK. Acara diisi oleh penjelasan singkat dari tim KKN-PPM UGM dan dilanjutkan

dengan sesi diskusi. Namun, karena ketiadaan proyektor untuk menayangkan slide,

penyuluhan ini dilakukan secara manual, dengan memberikan materi handout kepada

peserta penyuluhan. Dari sekitar 30 ibu-ibu yang datang dalam penyuluhuan, hanya sekitar

2-3 orang ibu-ibu yang turut berdiskusi aktif. Hal ini disebabkan, umumnya peserta yang

45

Page 46: LPK seliing

datang sudah memiliki anak yang berusia cukup dewasa. Akan tetapi, antusias dan

dukungan ibu-ibu PKK tetap membuat acara cukup sukses.

Secara umum, acara ini berjaan dengan lancar. Tidak ada kendala yang berarti

dalam proses dan selama pelaksanaan penyuluhan ini. Melihat tingginya minat ibu-ibu

dalam penyuluhan, diharapkan di tahun-tahun selanjutnya akan ada penyuluhan secara

rutin dengan topik yang beragam yang menambah pengetahuan ibu-ibu Desa Seliling.

6. Pemberian Ketrampilan Siswa Sekolah Dasar

No. Sektor : 11.1.1.02

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-15

Lokasi : SDN Seliling 1 Alian

Kegiatan pemberian ketrampilan bagi siswa Sekolah Dasar dilakukan sebanyak dua

kali di tingkat sub unit. Pemunculan gagasan pemberian ketrampilan ini didasari

permintaan guru SDN Seliling 1 untuk mengisi waktu pelajaran. Tujuan program ini

adalah meningkatkan ketrampilan siswa sekolah dasar sekaligus memberi teladan dan

semangat.

Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 27 – 28

Juli 2011. Dalam dua hari tersebut, tim KKN memberikan dua materi yang berbeda. Hari

pertama, tim KKN memberi materi tentang ketrampilan berupa ketrampilan membuat

topeng. Tim KKN mengisi satu kelas yang terdiri dari 40 anak. Banyaknya anak dan

semangat mereka membuat tim KKN cukup kewalahan. Namun, kegiatan dapat tetap

berjalan lancar. Hari kedua, tim KKN mengisi materi Bahasa Inggris untuk kelas lima.

Kali ini, tim KKN mengajar di dua kelas yang berbeda. Kegiatan yang berlangsung selama

kurang lebih dua jam ini berjalan cukup lancar. Siswa-siswi SDN Seliling 1 sangat

antusias dan cukup mampu menyerap materi dengan cepat.

Secara keseluruhan, kegiatan pengingkatan ketrampilan siswa sekolah dasar dapat

berjalan dengan lancar. Kelancaran program didorong oleh kerjasama pihak sekolah dan

semangat anak didik dalam mengikuti kegiatan tersebut. Harapannya, kegiatan tersebut

dapat meningkatkan ketrampilan sekaligus memacu semangat siswa sekolah dasar untuk

berkreasi.

46

Page 47: LPK seliing

II. KESIMPULAN

Keseluruhan program yang saya lakukan pada kegiatan KKN di Seliling, Alian, Kebumen dapat

dikatakan berjalan dengan lancar. Beberapa kendala yang muncul selama pelaksanaan KKN dapat

diatasi dengan baik sehingga pada akhirnya tidak mengganggu jalannya kegiatan. Kelancaran dan

keberhasilan kegiatan KKN di Desa Seliling tidak lepas dari dukungan pamong desa serta partisipasi

aktif masyarakat sekitar, khususnya pembatik.

Pada akhirnya, kegiatan KKN ini diharapkan mampu menumbuhan semangat kembali bagi

pembatik di daerah Seliling serta dapat menumbuhkan kecintaan warga untuk melestarikan batik tulis

tersebut. Harapan lain yang juga diinginkan adalah adanya generasi muda yang mau meneruskan batik

sehingga kelestariannya dapat terjaga. Seluruh kegiatan yang telah dijalankan diharapkan mampu

diteruskan oleh masyarakat supaya lebih berkesinambungan dan terasa manfaatnya.

III. SARAN

Berdasarkan pengalaman yang didapat selama kegiatan KKN di Desa Seliling, maka dapat

diberikan saran untuk menunjang keberhasilan program KKN selanjutnya, yaitu :

Pentingnya kerjasama dengan perangkat desa setempat untuk lebih mempermudah kelancaran

dan perijinan program

Perlu dijalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar sedari awal supaya partisipasi

warga lebih aktif dalam mengikuti kegiatan yang diadakan tim KKN

Perlu adanya identifikasi permasalahan yang lebih mendalam, khususnya dengan warga,

supaya lebih mengetahui permasalahan, tidak hanya informasi dari perangkat desa

IV. LAMPIRAN

1. Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Database Perajin dan Konsumen

2. Penyuluhan Teknis Administrasi Pembukuan Paguyuban

3. Pengenalan Penggunaan Kompor Listrik

4. Pertandingan Olah Raga Pemuda

5. Penyuluhan Pendidikan Anak Pada Orang Tua

6. Pemberian Ketrampilan Siswa Sekolah Dasar

47

Page 48: LPK seliing

Sosialisasi dan Pelatihan Pengelolaan Database Perajin dan Konsumen

Penyuluhan Teknis Administrasi Pembukuan Paguyuban

Pengenalan Penggunaan Kompor Listrik

48

Page 49: LPK seliing

Pertandingan Olah Raga Pemuda

Penyuluhan Pendidikan Anak Pada Orang Tua

Pemberian Ketrampilan Siswa Sekolah Dasar

49

Page 50: LPK seliing

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADATAHUN: 2011

SUB UNIT : SELILINGUNIT : 44KECAMATAN : ALIANKABUPATEN : KEBUMEN

50

KODE : KKN PPM UGM – 44

Page 51: LPK seliing

PROPINSI : JAWA TENGAH

Disusun oleh :Nama Mahasiswa : Prima Yustitia Lukitasari

Nomor Mahasiswa : 08/268475/EK/17172

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM

DAN PELAYANAN MASYARAKATUNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTAIV. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Tema kegiatan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat

(KKN-PPM) yang diangkat oleh tim kami adalah “Optimalisasi Proses Produksi,

Integrasi Pemasaran, dan Pemasyarakatan Batik Kebumen”. Tema ini dipilih karena saat

ini, batik Kebumen mengalami beberapa kendala, seperti pemasaran yang belum luas dan

terintegrasi, limbah pewarna yang belum diolah dengan baik, inefisiensi produksi batik,

kurangnya pemahaman generasi muda mengenai batik Kebumen, dan kurangnya

regenerasi pembatik. Padahal, sesungguhnya batik tulis Kebumen memiliki potensi yang

luar biasa apabila dikerjakan secara serius. Batik tulis Kebumen sendiri sebenarnya

sudah terkenal di kota-kota besar di Indonesia dengan harga yang tinggi karena batik

kebumen memang terkenal dengan kehalusan batikan, variasi warna, dan kerumitannya.

Apabila dikembangkan, batik tulis kebumen sanggup memberikan lapangan pekerjaan

51

Page 52: LPK seliing

yang besar dan mendatangkan keuntungan besar bagi Kebumen, terutama para pengrajin

dan pengusaha batik.

Dalam pelaksanaannya, unit 44 ini dibagi menjadi tiga tim beranggotakan 7-8

orang yang ditempatkan di tiga dukuh dengan tiga kecamatan yang berbeda, yaitu

sebagai berikut:

No Dukuh Desa Kecamatan

1 Lengkong Jemur Pejagoan

2 Tanuraksan Gemeksekti Kebumen

3 Pegandulan Seliling Alian

Dalam unit ini, saya berada di Dukuh Pegandulan. Pegandulan dipilih menjadi

salah satu lokasi karena di dukuh ini tinggal beberapa pengrajin batik dan sangat

berpotensi untuk dikembangkan karena batik hasil karya pengrajin di Pegandulan

memiliki kualitas yang baik dibandingkan dengan daerah lainnya di Kebumen. Cakupan

subunit kami pada dasarnya tidak hanya di dukuh Pegandulan, tetapi juga di dukuh Beji.

Sebab dukuh ini juga menjadi domisili para pengrajin batik. Sehingga, dalam

pelaksanaan program tema, pesertanya merupakan pengrajin dari Pegandulan dan Beji.

Pada pelaksanaan KKN ini, saya mengerjakan enam program. Tiga di antaranya

merupakan program yang mendukung tema, sedangkan tiga lainnya adalah program yang

telah disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan kebutuhan masyarakat di Pegandulan.

Enam program tersebut yaitu:

1. Penyuluhan Teknis Pemasaran (Subunit)

2. Pembuatan Database Pengrajin Batik di Desa Seliling (Subunit)

3. Sosialisasi Batik Kebumen pada Siswa SMK 1 Kebumen (Unit)

4. Penyuluhan Teknis Pendirian Koperasi Simpan Pinjam Pegandulan (Subunit)

5. Lomba TPQ Pegandulan untuk Kelas A dan B (Subunit)

6. Penimbangan Balita di Posyandu (Subunit)

Pada dasarnya, dalam melaksanakan program-program di atas, tidak ada kendala

yang berarti. Meski ada, tetapi dapat diatasi. Program-program yang telah dilaksanakan

52

Page 53: LPK seliing

tersebut memerlukan pengembangan lebih lanjut agar dapat memberikan manfaat bagi

pengrajin batik di Kebumen pada umumnya, dan di Seliling pada khususnya

1. Penyuluhan Teknis Pemasaran

No. Sektor : 05.4.2.03

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Monodisipliner (MD)

Kode Program : SH-05

Lokasi : Balai Desa Seliling

Program ini diadakan untuk memberikan pengetahuan bagi para pengrajin batik

terutama tentang cara mempromosikan batik yang diproduksinya. Diadakannya program

ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan pengrajin batik tentang pemasaran yang

bisa dilakukannya. Selama ini, pengrajin hanya menjual pada pengepul-pengepul batik,

yang biasanya menghargai batik tersebut dengan harga yang rendah dan kemudian

menjualnya pada pihak luar dengan harga yang jauh lebih tinggi. Hal ini jelas merugikan

pengrajin batik karena keuntungan yang didapatkannya tidak maksimal. Apabila pengrajin

mengetahui langkah-langkah pemasaran batiknya, ia akan dapat mendapatkan keuntungan

yang besar.

Penyuluhan teknis pemasaran ini diadakan pada hari Kamis, 18

Agustus 2011, di Balai Desa Seliling. Acara dimulai pada pukul 09.30

hingga pukul 10.30. Penyuluhan ini dihadiri oleh 30 orang pengrajin

batik, yang mayoritas adalah ibu rumah tangga, yang berasal dari

Dukuh Beji dan Pegandulan. Materi yang disampaikan berupa

pengetahuan bahwa sebenarnya pengrajin batik dapat menjual hasil

produksinya tidak hanya pada pengepul, tetapi juga dengan cara

menyetornya sendiri ke toko-toko, menjual secara online, dan lain

sebagainya. Hal ini ditekankan pada para pengrajin agar

ketergantungan pengrajin batik pada pengepul dapat perlahan

berkurang.

2. Pembuatan Database Pengrajin Batik di Desa Seliling

53

Page 54: LPK seliing

No. Sektor : 05.4.2.03

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Monodisipliner (MD)

Kode Program : SH-03

Lokasi : Dukuh Beji dan Dukuh Pegandulan

Kurang lengkapnya database pengrajin yang dimiliki disperindagkop dan juga

kurangnya akses informasi menuju lokasi maupun kontak pengrajin batik, menjadi latar

belakang diadakannya program ini. Penyusunan database pengrajin batik ini diharapkan

mampu membantu dinas dalam menginvetaris pengrajin untuk keperluan pelatihan

maupun pemberian bantuan. Selain itu, database ini juga berguna bagi kelompok

pengrajin. Sebab nantinya, mereka dapat melakukan update informasi dengan dasar

database yang dibuat tim KKN.

Karena KKN di subunit Seliling yang mencakup dua pedukuhan, pelaksanaan

pembuatan database ini pun bertahap. Program dilaksanakan pada 13-18 Agustus 2011,

meliputi dukuh Pegandulan dan Beji. Di dukuh Pegandulan, berhasil menghimpun data

dari 11 pengrajin, sedangkan di dukuh Beji berhasil mendapatkan data 33 pengrajin. Data

yang ditanyakan pada pengrajin antara lain data diri, alamat rumah, kontak yang bisa

dihubungi, motif yang sering dibuat atau motif khas pengrajin tersebut, jenis batik yang

diproduksi, dan juga untuk beberapa yang memungkinkan, berapa penghasilan atau

keuntungan per bulan. sistem pelaksanaan pembuatan database ini adalah door to door,

yaitu berkunjung dari rumah pengrajin satu menuju rumah pengrajin lainnya. Secara

umum, tidak ada kendala yang dihadapi dalam pengumpulan database ini. Hanya saja,

kadang kala ada pertanyaan menggelitik yang diajukan para pengrajin, yaitu dengan

adanya pendataan tersebut, apa yang akan mereka dapatkan dari menjawab pertanyaan

yang diajukan. Database yang telah dikumpulkan kemudian direkap dan disampaikan

kepada teman di unit yang bertugas untuk menyampaikan database pada pihak ketiga.

.

3. Sosialisasi Batik Kebumen pada Siswa SMK 1 Kebumen

No. Sektor : 11.3.9.55

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Monodisipliner (MD)

54

Page 55: LPK seliing

Kode Program : SH-18

Lokasi : Ruang Perpustakaan SMK Negeri 1 Kebumen

Latar belakang diadakannya program ini adalah kurangnya pengetahuan pemuda-

pemudi Kebumen mengenai batik tulis Kebumen. Padahal, merekalah yang nantinya

menjadi ujung tombak, membawa nama Kebumen ke luar daerah. Keprihatinan inilah

yang mendorong tim KKN kami untuk mengadakan sosialisasi mengenai batik tulis

kepada siswa-siswi di Kebumen. Sosialisasi ini ditujukan pada remaja usia sekolah,

terutama SMP dan SMA ataupun yang setara. Di unit 44 ini, diprogramkan akan

mengadakan sosialisasi ke sembilan sekolah di Kabupaten Kebumen.

Dalam hal ini, saya mendapatkan kesempatan untuk melaksanakan sosialisasi di

SMK Negeri 1 Kebumen. Sosialisasi telah diadakan pada hari Rabu, 3 Agustus 2011,

pukul 11.00 hingga 12.00. Sosialisasi diikuti oleh siswi SMK Negeri 1 Kebumen, dari tiga

kelas yang berbeda. Kurang lebih, ada sekitar 100 orang yang mengikuti sosialisasi ini.

Sosialisasi dimulai dengan memutarkan video mengenai proses pembuatan batik.

Dilanjutkan dengan penjelasan mengenai batik tulis Kebumen dan juga penjelasan

langsung dari seorang pengrajin batik mengenai cara-cara membatik yang baik. Acara

dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan juga pemberian doorprize. Saya mengajukan

beberapa pertanyaan seputar batik Kebumen dan siswi diminta untuk menjawabnya dan

kemudian mendapatkan hadiah menarik. Sosialisasi ditutup dengan praktik membatik

bersama dengan pengrajin batik yang dihadirkan langsung untuk mengajari siswi-siswi

SMK Negeri 1 Kebumen.

Acara sosialisasi ini sukses dilaksanakan. Siswi-siswi mengikuti

dengan sangat antusias. Bahkan sesi doorprize diramaikan oleh

beberapa orang yang dengan semangatnya menjawab pertanyaan

seputar batik tulis Kebumen. Antusiasme ini menunjukkan masih

adanya kepedulian para siswa kepada batik tulis kebumen.

4. Penyuluhan Teknis Pendirian Koperasi Simpan Pinjam Pegandulan

55

Page 56: LPK seliing

No. Sektor : 05.4.9.99

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-11

Lokasi : Dukuh Pegandulan

Pada awalnya, ada permintaan dari masyarakat di dukuh Pegandulan untuk

diadakan sebuah diskusi ataupun penyuluhan tentang tata cara pendirian sebuah koperasi

simpan pinjam. Sebab, warga Pegandulan ingin mendirikan koperasi simpan pinjam di

daerah ini. Setelah dievaluasi tim KKN subunit kami, penyuluhan ini memang dibutuhkan,

karena pada akhirnya nanti, jika koperasi sudah benar-benar berdiri, akan sangat

membantu warga dalam menjalani kehidupan sehari-hari, maupun dalam melaksanakan

usaha, serta berani untuk melakukan kredit usaha.

Program ini diawali dengan diskusi bersama pemrakarsa

koperasi simpan pinjam pegandulan. Diskusi tersebut menyepakati

bahwa penyuluhan akan diadakan pada tanggal 29 Agustus 2011.

Undangan sudah disebarkan secara merata dan sudah diterima oleh

masing-masing tamu. Sayangnya, penyuluhan ini gagal diadakan

karena tamu undangannnya tidak hadir dan tidak memberikan alasan

yang pasti ketika dicari oleh pemrakarsa. Awalnya, pemrakarsa

meminta mahasiswa untuk tetap mengadakan penyuluhan. Akan

tetapi, ditunggu hingga akhir periode KKN pun, pemrakarsa tidak

menghubungi tim KKN lagi dan juga tidak memberikan kepastian

mengenai koperasi tersebut. Pada akhirnya, karena gagal

dilaksanakan, program ini diganti dengan program lainnya.

.

5. Lomba TPQ Pegandulan untuk Kelas A dan B

No. Sektor : 15.1.1.03

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

56

Page 57: LPK seliing

Kode Program : SH-28

Lokasi : Serambi masjid Baitul Ridwan dan TPQ Pegandulan

Kegiatan ini diadakan untuk mengisi waktu ngabuburit selama bulan puasa, bagi

siswa-siswi TPQ Pegandulan. Dalam rangka itu, kami berdiskusi dengan pengurus TPQ,

membahas apa saja lomba yang akan dilaksanakan. Setelah didiskusikan, terdapat

beberapa lomba yang akan dilaksanakan. Dua di antaranya adalah lomba mengharokati

surat pendek bagi kelas B dan juga lomba cerdas cermat bagi siswa kelas A.

Kedua lomba dilaksanakan pada 20 Agustus 2011. Lomba mengharokati surat

pendek dilaksanakan selepas shalat ashar yaitu pukul 16.30 hingga 17.00. Sistemnya,

peserta diberikan secarik kertas berisi surat pendek yang sudah gundul, belum diberi

harokat. Waktu yang diberikan adalah 30 menit. Peserta diminta untuk melengkapi harokat

surat tersebut.

Sedangkan lomba cerdas cermat dimulai pada pukul 20.30, selepas shalat tarawih.

Peserta telah dibagi menjadi empat tim, yang masing-masing beranggotakan empat orang.

Lomba dibagi menjadi dua babak, yang pertama babak pertanyaan wajib dan kedua adalah

babak pertanyaan rebutan. Setiap tim menjawab dengan semangat dan kompetisi

berlangsung seru. Acara berlangsung selama satu jam dan berlangsung dengan baik tanpa

kendala suatu apa.

II. KESIMPULAN

Pelaksanaan KKN-PPM di Desa Seliling, Kecamatan Alian, berlangsung dengan

baik tanpa kendala yang berarti. Masyarakat setempat sangat mendukung program yang

berjalan, terutama mendukung dengan bantuan moril dan juga koordinasi. Program-

program yang kami jalankan pun pada dasarnya merupakan masukan-masukan dari

masyarakat setempat, sehingga masyarakat cukup antusias dalam mengikuti dan

berpartisipasi dalam program yang diselenggarakan.

Kegiatan KKN yang berfokus pada pengembangan batik Kebumen ini pun secara

garis besar dapat dikatakan berjalan sesuai rencana semula, meski dengan penyesuaian di

sana-sini. Program-program tema yang direncanakan sebagian besar dapat diaplikasikan

karena memang sesuai dengan kebutuhan para pengrajin batik. Harapannya, program yang

57

Page 58: LPK seliing

telah dilaksanakan tidak hanya menjadi angin lalu bagi para pengrajin batik, tetapi juga

menjadi sebuah pengetahuan baru yang mereka terapkan dalam usaha mereka.

III. SARAN

Ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan untuk menunjang KKN

selanjutnya dengan tema yang sama, yaitu:

Pentingnya pendekatan dengan warga setempat agar mempermu-

dah lobi-lobi yang dilakukan dalam rangka menyukseskan program.

Mengusahakan kerja sama yang baik antara mahasiswa dengan

warga maupun perangkat desa/pemerintahan setempat.

Observasi permasalahan dilakukan merata di seluruh bagian desa,

jangan hanya di daerah yang kita tinggali.

IV. LAMPIRAN

1. Penyuluhan Teknis Pemasaran

2. Pembuatan Database Pengrajin Batik di Desa Seliling

3. Sosialisasi Batik Kebumen pada Siswa SMK 1 Kebumen

4. Lomba TPQ Pegandulan untuk Kelas A dan B

5. Penimbangan Balita di Posyandu

Penyuluhan Teknis Pemasaran

58

Page 59: LPK seliing

Pembuatan Database Pengrajin Batik di Desa Seliling

Sosialisasi Batik Kebumen pada Siswa SMK 1 Kebumen

Lomba TPQ Pegandulan untuk Kelas A dan B

Penimbangan Balita di Posyandu

59

Page 60: LPK seliing

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

TAHUN: 2011

SUB UNIT : SELILING

60

KODE : KKN PPM UGM – 16

Page 61: LPK seliing

UNIT : 44

KECAMATAN : ALIAN

KABUPATEN : KEBUMEN

PROPINSI : JAWA TENGAH

Disusun oleh :

Nama Mahasiswa : Syarif Hidayat

Nomor Mahasiswa : 08/268255/TK/33944

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM

DAN PELAYANAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

V. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Kebumen merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang

memiliki potensi batik tulis, selain daerah Solo dan Yogyakarta. Batik tulis di

Kabupaten Kebumen pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1960-an sampai

1980-an. Namun, kondisi tersebut berubah seiring perkembangan zaman.

Melihat kenyataan tersebut, tim KKN-PPM UGM Unit 44 memilih

pengembangan batik tulis Kebumen sebagai tema pokok. Tema KKN Unit 44 adalah

“Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran, dan Pemasyarakatan Batik

61

Page 62: LPK seliing

Kebumen”. Program KKN dilaksanakan dari 4 Juli 2011 – 25 Agustus 2011.

Tema tersebut dipilih dengan melihat potensi batik tulis yang ada di berbagai

lokasi di Kebumen. Beberapa kondisi yang turut mendorong pemilihan tema tersebut

antara lain, pemasaran batik yang belum maksimal, adanya kecenderungan produksi

yang kurang efisien, kurangnya pengetahuan pebatik mengenai pengelolaan limbah

dan penggunaan pewarna alami, serta minimnya pengetahuan dan minat generasi

muda Kebumen untuk terus melestarikan batik tulis khas Kebumen.

Untuk lebih memaksimalkan perhatian tim KKN pada pebatik di Kebumen,

mahasiswa dibagi menjadi tiga sub unit yang terletak di tiga kecamatan yang berbeda.

Desa Seliling (Alian), Desa Gemeksekti (Kebumen), dan Desa Jemur (Pejagoan)

dipilih karena adanya konsentrasi pebatik di daerah tersebut.

Selama pelaksanaan KKN, saya melaksanakan delapan program pokok yang

terdiri dari empat program pokok tema dan empat program pokok non-tema. Program

tersebut adalah:

7. Pembuatan database suplayer batik desa seliling

8. Penyuluhan wirausaha

9. Pembuatan peta lokasi pembatik seliling

10. Bersih-bersih makam

11. Lomba Adzan siswa TPQ

12. Penyuluhan pengolahan limbah batik

13. Lomba menghafal do’a sehari-hari siswa TPQ

14. Penyebaran leaflet ke reast area dan tempat-tempat strategis

Secara umum, kedelapan program pokok tersebut dapat berjalan dengan lancar.

Terdapat beberapa kendala kecil selama pelaksanaan program, namun tidak mengganggu

jalannya program. Hal ini tidak lepas dari peranan warga dan pamong desa serta pihak-pihak

yang terkait dalam masing-masing program. Namun, perlu adanya keberlanjutan program

agar dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat.

1. Pembuatan database sulpyer batik desa Seliling.

No. Sektor : 05.4.9.99

Jenis Program : Pokok Tema

Sifat Program : Inter Disipliner (ID)

62

Page 63: LPK seliing

Kode Program : SH-14

Lokasi : Pegandulan dan Jeji

Program pembuatan database suplyer batik seliling dilakukan lima kali pendataan

yaitu dua kali di pedukuhan pegandulan dan tiga kali di pedukuhan beji. Hal ini

dikarenakan banyaknya pengrajin yang ada di wilayah seliling sehingga perlu dilakukan

pendataan sebanyak lima kali. Pendataan diakukan dengan menanyakan langsung kepada

para pengrajin tentang darimana asal bahan baku batik yang selama ini didapatkan, selain

itu pendataan dilakukan kepada para pengepul, karena ada juga pengrajin batik

mendapatkan bahan baku dari pengepul yang ada di wilayah seliling.

Tujuan dilakukanya pendataan ini agar pengrajin dan pengepul dapat mengetahui

berbagai suplayer bahan baku sehingga mereka dapat lebih selektif dalam memilih bahan

baku yang baik. Selain itu mereka juga bisa mendapatkan bahan baku dengan harga yang

lebih murah sehingga laba yang diperoleh pengrajin batik lebih tinggi karena bahan

murahnya bahan baku.

2. Penyuluhan wirausaha

No. Sektor : 13.1.1.02

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Inter Disipliner (ID)

Kode Program : SH-23

Lokasi : Balai Desa Seliling

Kegiatan motifasi tentang keuntungan berwirausaha dilakukan sebanyak satu kali.

Kegiatan ini ditujukan kepada mansyarakat seliling usia remaja sampai tua. Kegiata ini

mengangkat tentang keuntungan yang bisa didapat dengan berwirausaha diabndingkan

dengan buruh. Program ini dilakukan karena untuk wilayah seliling terdapat permasalahan

dimana warga lebih banyak menjadi buruh padahan mereka mempunyai potensi untuk

berwira usaha. Sebagai inspirasi atau semangat, dipaparkan kisah warga asli seliling yang

sukses berwirausaha sebagai penjual bakso.

Dengan dilakukannya program ini diharapkan warga seliling yang sehariannya

63

Page 64: LPK seliing

sebagai pengrajin yang sifatnya sebagai buruh bisa termotifasi dan tergerak untuk

mencoba berwirausaha sendiri. Adapun para pengrajin yang terdapat di wilayah seliling

adalah pengrajin kayu, penjahit, serta batik tulis. Potensi-potensi terssebut mempunyai

peluang, karena selain terdapat pengrajin juga bahan baku yang mendukung potensi

tersebut. Misalnya untuk pengrajin kayu, seliling juga merupakan penghasil kayu jati

dengan kualitas yang baik. Harapan saya dengan dilakukan penyuluhan wirausaha, dapat

menjadi motivasi terhadap warga sehingga pandangan mereka tidak lagi mencari pekerjaan

tetapi membuat lapangan pekerjaan.

3. Pembuatan peta lokasi pembatik Seliling

No. Sektor : 16.5..04

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Inter Disipliner (ID)

Kode Program : SH-29

Lokasi : Balai Desa Seliling

Pembuatan peta lokasi pembatik Seliling ini dilakukan untuk memberikan

informasi tentang lokasi pengraajin batik tulis kebumen dan dalam hal ini khususnya untuk

wilayah Sliling. Peta ini akan digunakan sebagai informasi tempat serta jalan yang dapat di

tempuh untuk mencapai lokasi pengrajin batik. Peta ini akan dicantumkan dalam leaftet

sebagai informasi tempat dan jalan.

Tujuan pembuatan peta ini adalah menarik para pencinta batik dari luar kota

sehingga tau keberadaan lokasi pengrajin batik tulis kebumen khususnya yang berada di

desa Seliing, sebagai petunjuk jalan.

4. bersih-berih makam

No. Sektor : 15.1.3.09

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : ST-05

Lokasi : Makam Sumber dan Jagakerti

Kegiatan bersih-bersih pemakaman ini dlaksanakan dalam rangka menyambut

64

Page 65: LPK seliing

bulan Rhamadhan. Semua warga Seliling, khususnya pedukuan Pegandulan bergotong

royong membersihkan dua makam (makam Jagakerti dan makam Sumber) yang terdapat

di wilayah Pegandulan. Seain itu, kegiatan ini bertujuan agar lingkungan pemakaman

menjadi bersih dan enak dilihat, karena kondisi pemakaman yang penuh dengan daun jati

kesing serta erumputan.

Teknis pelaksanaan bersih-bersih pemakaman, warga di bai menjadi dua tim, ang

mana tim pertama membersihkan makam Sumber dan kedua membersihkan makam

Jagakerti. Wara bergtong royong membersihkan kedua pemakaman tersebut. Setelah

selesai bersih-bersih pemakaman, warga makan tumpeng bersama yang telah di sediakan

oleh warga.

5. Lomba Adzan Siswa TPQ

No. Sektor : 15.1.1.03

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-27

Lokasi : Masjid Baiturridwan

Kegiatan lomba adzan dilakukan sebanyak satu kali dengan peserta sebanyak 12

orang yang berasal dari siswa TPQ kelas A dan B. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka

meramaikan bulan Ramadhan. Lomba dilaksanakan sehabis sholat asar sekaian mennggu

waktu buka puasa tiba (ngabuburit).

Perlombaan berjalan dengan baik dan banyak juga orang yan ikut menyaksikan

peerlombaan tersebut. Perlombaan dipimpin oleh tiga yuri yang semuanya berasal dari

warga sekitar yang kompeten dalam melakukan penilaian lomba tersebut. Selain tujuan

ngabuburit, lomba ini juga melatih mental peserta sehingga mereka mampu adzan ataupun

berbicara di depan orang banyak.

6. Penyuuhan pengolahan limbah batik

No. Sektor : 01.1.1.05

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : A-02

65

Page 66: LPK seliing

Lokasi : Balai desa

Masalah yang ada dalam proses membatik salah satunya yang paling bermasalah

adalah tentang pembuangan limbah terutama limbah yang dihasilkan dari proses

pewarnaan yang warna itu sendiri berasal dari pewarna sintetis. Selain mengotori

lingkungan sekitar karena limbah tersbut langsung dibuang tanpa di proses terebih dahulu,

proses pewarnaan juga tidak menggunakan alat pelindung tangan/sarung tangan sehingga

tangan para pengrajin batik terkena pewarna yang dapat membahayan kesehatan kulit.

Penyuluhan dilakanakan di balai desa Seliling dengan pembicara dari kita sendiri

namun meteri sebagian berasal dari dilas lingkungan hidup kabupaten Kebumen.

penyuluhan ini diikuti oleh para pengrajin batik yang berada di wilayah Seliling.

Tujuan dilakukannya penyuluhan ini adalah agar para pengrajin tahu bahaya yang

dapat ditimbulkan oleh limbah pewarna kimia dari proses membatik, sehingga mereka

mau mengolah limbah tersebut terlebih dahulu sebelum di buang ke lingungan dengan

proses yang sederhana. Dengan demikian limbah tersebut aman di buang ke lingkungan

dan tiak lagi mencemari lingkungan dan memahayakan lingkungan serta orang lain.

7. Lomba menghafal do’a sehari-hari

No. Sektor : 15.1.1.03

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-33

Lokasi : Masjid Baiturridwan

Kegiatan lomba menghafal do’a sehari-hari dilakukan sebanyak satu kali dengan

peserta sebanyak 42 orang yang berasal dari siswa TPQ kelas A dan B. Kegiatan ini

dilakukan dalam rangka meramaikan bulan Ramadhan. Lomba dilaksanakan sehabis

sholat asar sekaian mennggu waktu buka puasa tiba (ngabuburit).

Perlombaan berjalan dengan baik dan banyak juga orang yan ikut menyaksikan

peerlombaan tersebut. Perlombaan dipimpin oleh tiga yuri yang semuanya berasal dari

warga sekitar yang kompeten dalam melakukan penilaian lomba tersebut. Selain tujuan

ngabuburit, lomba ini juga melatih mental peserta sehingga mereka mampu adzan ataupun

66

Page 67: LPK seliing

berbicara di depan orang banyak. Slain itu dengan diadakannya lomba tersebut, siswa-

siswi TPQ bersemangat untuk belajar dan menghafal do’a-do’a yang dapat diamalkan

dalam kehidupan sehari-hari.

8. Penyebaran leaflet ke rest area dan tempat-tempat strategis.

No. Sektor : 05.4.2.03

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Inter Disipliner (ID)

Kode Program : SH-04

Lokasi : rest area dan tempat strategis

Kegiatan ini dilakukan dua kali dimana yang pertama merupakan penyebaran ke

rest area yang berada di wilayah Kabupaten Kebumen dan hari kedua menyebarkan ke

tempat-tempat srategis seperti hotel dan lain-lain. Kegiatan ini bertujuan dalam perluasan

pasar batik tulis kebumen karena dengan penyebaran leaflet yang berisi tentang batik

kebumen pembaca leaflet yang berasal bari luar kota Kebumen menjadi tahu akan

keberadaan batik tulis kebumen. harapannya adalah mereka tertarik dan mampir ke daerah

pengrajin batik untuk membeli batik tulis kebumen.

II. KESIMPULAN

Keseluruhan program yang saya lakukan pada kegiatan KKN di Seliling, Alian, Kebumen dapat

dikatakan berjalan dengan lancar. Beberapa kendala yang muncul selama pelaksanaan KKN dapat

diatasi dengan baik sehingga pada akhirnya tidak mengganggu jalannya kegiatan. Kelancaran dan

keberhasilan kegiatan KKN di Desa Seliling tidak lepas dari dukungan pamong desa serta partisipasi

aktif masyarakat sekitar, khususnya pembatik serta pihak-pihak lain yang terkait dengan program

yang saya jalankan..

Pada akhirnya, kegiatan KKN ini diharapkan mampu menumbuhan semangat kembali bagi

pembatik di daerah Seliling serta dapat menumbuhkan kecintaan warga untuk melestarikan batik tulis

tersebut. Harapan lain yang juga diinginkan adalah adanya generasi muda yang mau meneruskan batik

sehingga kelestariannya dapat terjaga. Seluruh kegiatan yang telah dijalankan diharapkan mampu

diteruskan oleh masyarakat supaya lebih berkesinambungan dan terasa manfaatnya.selain itu juga

berkembangnya batik tulis kebumen karena perluasan pasar.

67

Page 68: LPK seliing

III. SARAN

Berdasarkan pengalaman yang didapat selama kegiatan KKN di Desa Seliling, maka dapat

diberikan saran untuk menunjang keberhasilan program KKN selanjutnya, yaitu :

Pentingnya kerjasama dengan perangkat desa setempat untuk lebih mempermudah kelancaran

dan perijinan program.

Perlu dijalin hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar sedari awal supaya partisipasi

warga lebih aktif dalam mengikuti kegiatan yang diadakan tim KKN

Perlu adanya identifikasi permasalahan yang lebih mendalam, khususnya dengan warga,

supaya lebih mengetahui permasalahan, tidak hanya informasi dari perangkat desa.

Perlunya menginformasikan program-program kepada perangkat desa dan masarakat yang

mempunyai peranan di dalam masyarakat agar mereka dapat membantu ataupun berpartisipai

dalam program-program yang akan dilaksanakan.

IV. LAMPIRAN

1. Pembuatan database suplayer batik desa seliling

2. Penyuluhan wirausaha

3. Pembuatan peta lokasi pembatik seliling

4. Bersih-bersih makam

5. Lomba Adzan siswa TPQ

6. Penyuluhan pengolahan limbah batik

7. Lomba menghafal do’a sehari-hari siswa TPQ

8. Penyebaran leaflet ke reast area dan tempat-tempat strategis

68

Page 69: LPK seliing

Pembuatan database suplayer batik desa seliling

Penyuluhan wirusaha

Pembuatan peta lokasi pembatik Seliling

69

Page 70: LPK seliing

Bersih-bersih makam

Lomba Adzan siswa TPQ

Penyuluhan pengolahan limbah batik

70

Page 71: LPK seliing

Lomba menghafal do’a sehari-hari siswa TPQ

Penyebaran leaflet ke reast area dan tempat-tempat strategis

71

Page 72: LPK seliing

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

(Individu)

KULIAH KERJA NYATA

PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

TAHUN: 2011

SUB UNIT : SELILING

UNIT : 44

KECAMATAN : ALIAN

KABUPATEN : KEBUMEN

PROPINSI : JAWA TENGAH

Disusun oleh :

Nama Mahasiswa : Teger Ivo Bangun

Nomor Mahasiswa : 08/267208/SP/22809

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BIDANG PENGELOLAAN KKN-PPM, PENGEMBANGAN UMKM

DAN PELAYANAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

72

KODE : KKN PPM UGM – 16

Page 73: LPK seliing

VI. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Kebumen merupakan sebuah kabupaten di provinsi Jawa Tengah yang

memiliki potensi batik tulis, selain daerah Solo dan Yogyakarta. Batik tulis di

Kabupaten Kebumen pernah mengalami masa kejayaan pada tahun 1960-an sampai

1980-an. Namun, kondisi tersebut berubah seiring perkembangan zaman.

Melihat kenyataan tersebut, tim KKN-PPM UGM Unit 44 memilih

pengembangan batik tulis Kebumen sebagai tema pokok. Tema KKN Unit 44 adalah

“Optimalisasi Proses Produksi, Integrasi Pemasaran, dan Pemasyarakatan Batik

Kebumen”. Program KKN dilaksanakan dari Juli 2011 – 25 Agustus 2011.

Tema tersebut dipilih dengan melihat potensi batik tulis yang ada di berbagai

lokasi di Kebumen. Beberapa kondisi yang turut mendorong pemilihan tema tersebut

antara lain, pemasaran batik yang belum maksimal, adanya kecenderungan produksi

yang kurang efisien, kurangnya pengetahuan pebatik mengenai pengelolaan limbah

dan penggunaan pewarna alami, serta minimnya pengetahuan dan minat generasi

muda Kebumen untuk terus melestarikan batik tulis khas Kebumen.

Untuk lebih memaksimalkan perhatian tim KKN pada pebatik di Kebumen,

mahasiswa dibagi menjadi tiga sub unit yang terletak di tiga kecamatan yang berbeda.

Desa Seliling (Alian), Desa Gemeksekti (Kebumen), dan Desa Jemur (Pejagoan)

dipilih karena adanya konsentrasi pebatik di daerah tersebut.

Selama pelaksanaan KKN, saya melaksanakan lima program pokok yang

terdiri dari tiga program pokok tema dan tiga program pokok non-tema. Program

tersebut adalah:

1. Pembuatan database konsumen batik tulis

2. Sosialisasi batik tulis ke SMP 2 kebumen

3. Penyuluhan administrasi surat menyurat

4. Sosialisasi pentingnya tong sampah dan Pengadaan tong sampah

5. Pembuatan papan plang

6. Pembuatan mading

Secara umum, kelima program pokok tersebut dapat berjalan dengan lancar.

Terdapat beberapa kendala kecil selama pelaksanaan program, namun tidak

mengganggu jalannya program. Hal ini tidak lepas dari peranan warga dan pamong

73

Page 74: LPK seliing

desa. Namun, perlu adanya keberlanjutan program agar dapat memberi manfaat

jangka panjang bagi masyarakat.

1. Pembuatan database konsumen batik di Desa Seliling

No. Sektor : 05.4.9.99

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Mono Disipliner (MD)

Kode Program : SH-12

Lokasi : Pedukuhan Pegandulan dan Pedukuhan Beji

Program pembuatan database konsumen batik di seliling dinilai penting untuk

mengetahui siapa saja konsumen batik di seliling. Selain itu, dengan dibuatnya database

konsumen maka akan memudahkan pembatik lain untuk memasarkan batiknya.

Data konsumen dikumpulkan dengan mendatangi dan mewawancarai pembatik

dari rumah ke rumah. Dengan mewawancarai pembatik maka akan diketahui informasi

siapa saja dan kemana saja mereka biasanya memasarkan kain batik mereka. Nama-nama

pengerajin batik di desa Seliling didapat dari Dinas Perindusrian dan Koprasi serta ke

Bappeda, yang selanjutnya dipilih pembatik yang masih aktif untuk diwawancarai.

Teknik wawancara yang digunakan adalah teknik wawancara bola salju, yakni

narasumber berikutnya yang akan di wawancarai dipilih berdasarkan saran/informasi dari

narasumber sebelumnya.

Waktu pengumpulan database tersebut dilkukan pada bulan Juli 2011, yang

berlagsung sekitar 4 hari dari tanggal 13 juli s/d 16 juli. Dari sekitar 80-100an pembatik

yang ada di desa seliling, ternyata pembatik yang masih aktif sampai sekarang hanya

berkisar 30an saja. Database konsumen yang terkumpul tidak hanya digunakan oleh

mahasiswa KKN UGM unit 44 untuk keperluan program, namun juga akan digunakan

oleh Dinas Perindustrian dan Koprasi serta Bappeda untuk pembaharuan data mereka.

2. Sosialisasi batik kepada siswa SMP 2 Kebumen

No. Sektor : 11.3.9.55

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Monodisipliner (MD)

74

Page 75: LPK seliing

Kode Program : SH-19

Lokasi : SMP 2 Kebumen

Salah satu program yang direncanakan dalam mencapai tujuan KKN unit 44

adalah melakukan sosialisasi kepada generasi muda di Kebumen itu sendiri, karena

generasi muda dinggap sebagai calon generasi penerus batik nantinya. Dengan

melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah, (salah satunya SMP 2 kebumen) diharapkan

dapat mengenalkan, mengangkat kembali dan akan lebih menghargai hasil budaya

daerahnya.

Sosialisasi yang dilakukan tersebut berlangsung kurang lebih 2 jam. Bentuk

sosialisasi yang digunakan yakni, tahap dalem sosialisasi tersebut adalah memutar film

tentang aktivitas pembatik saat membatik, menampilkan beragam jenis motif batik

kebumen dengan video dan slide, pengenalan batik, sejarah batik, alat membatik, potensi

batik dll. Selanjutnya diakhiri dengan acara membatik bersama. Dalam sosialisasi ini,

sengaja didatangkan seorang pembatik dari Desa seliling yang juga sebagai narasumber

dalam sosialisasi tersebut. Nama beliau adalah Teguh. Dalam sesi membatik bersama

beliau juga mengajari teknik dasar membatik sambil memberi contoh, misalnya cara

menggunakan canting, dan cara menggoreskan canting pada kain mori yang telah diberi

motif.

Dengan adanya sesi membatik bersama tersebut, dirasa sosialisasi ke SMP

kebumen cukup berhasil, karena ternyata selama ini banyak siswa maupun siswi yang

belum tau keberadaan apalagi potensi batik kebumen. Namun mereka sangat antusias

untuk mencoba membatik.

Program ini dilakukan pada tanggal 4 Agustus 2011 pukul 07.00 – 10.00 di salah

satu ruangan smp 2 Kebumen. peserta sosialisasi tersebut berjumlah sekitar 60 orang.

3. Penyuluhan administrasi surat menyurat

No. Sektor : 05.4.9.55

Jenis Program : Program Pokok Tema

Sifat Program : Monodisipliner (MD)

Kode Program : SH-07

Lokasi : Balai desa seliling

75

Page 76: LPK seliing

Surat menyurat merupkan hal yang tidak asing lagi bagi para pengerajin batik di

desa seliling, namun setelah dilakukan survei ke beberapa pengerajin, ternyata mereka

belum pham mengenai format surat-surat resmi secara formal. Mereka hanya bisa

menerima kiriman surat, tetapi tidak bisa membuat surat, misalnya ditujukan untuk

dinas-dinas tertentu apabila mereka ingin mengajukan surat permohonan penyuluhan

dsb.

Untuk itu, dirasa sangat perlu untuk melakukan penyuluhan mengenai

administrasi surat-menyurat bagi para pebatik di desa seliling. Penyuluhan akhirnya

dilakukan pada tanggal 18 agustus di balai desa seliling, yang memuat materi tentang

bagian-bagian surat, susunan surat dll. Peserta yang ikut penyuluhan tersebut adalah

sekitar 32 orang yng terdiri dari pebatik di dua pedukuhan di desa seliling, yakni

pedukuhan beji dan pegandulan dan berlangsung selama dua jam. . Penyuluhan

tersebut dirasa cukup berhasil, dimana dari segi kehadiran pebatik sendiri sangat banyak.

Jumlah pebatik di desa seliling yang masih aktif sekitar 40an orang, dan jumlah pebatik

yang hadir dlam penyuluhan adalah sekitar 32 orang. Pebatik tersbut sangat antusias

mengikuti penyuluhan tersebut, dimana saat melakukan presentasi mengenai administrasi

surat menyurat, mereka banyak bertanya dan mereka benar-benar ingin belajar.

4. Pembuatan plang informasi

No. Sektor : 15.1.2.06

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Inter Disipliner (ID)

Kode Program : ST-02

Lokasi : Dukuh Pegandulan

Setelah melihat keadaan dukuh pegandulan, dimana minimnya plang informasi

bagi warga mengenai tempat-tempat umum di dukuh itu. Pengadaan plang informasi

dirasa perlu untuk dibuat, yang mencakup kepentingan umum. Dengan dibuatnya plang

informasi, seperti arah ke masjid, ke makam, ke posyandu dan plang informasi mengenai

keberadaan kelompok pengerajin ‘Mekar Sari’ diharapkan dapat mempemudah akses

warga asli maupun warga pndatang di dukuh pegandulan.

Papan plang dibuat bersama warga, namun sebagian dana dari mahasiswa,

76

Page 77: LPK seliing

misalnya pengadaan cat dll. Waktu pembuatan papan plang sekitar tiga hari yakni mulai

tanggal 16 agustus s/d 18 agustus. Setelah selesai dicat dan dibuat tulisan, selanjutnya

dilakukan pengecoran bersama beberapa pemuda, termasuk sekretaris desa dan KAUR

desa.

Warga desa sendiri cukup terkesan dengan pengadaan papan plang tersebut,

karena pada dasarnya warga desa sangat menghargai usaha pembangunan yang

dilakukan walaupun dalam bentuk sekecil apapun.

5. Pembuatan mading

No. Sektor : 15.1.2.06

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Inter Disipliner (ID)

Kode Program : ST-07

Lokasi : Dukuh Pegandulan

Dukuh pegandulan merupakan dukuh yang masih kuat kepercayaan agamanya.

Salah satu buktinya adalah aktifitas sosial masyarakat lebih banyak dilakukan saat

melaksanakan kewajiban agama. Hal tersebut juga tak terlepas dari pendidikan agama

yang diberikan kepada anak-anak mereka. Ada sejenis sekolah informal yang berada di

samping Masjid. Anak-anak mendalami pendidikan agama, dan telah dikelola dengan

baik. Hal itu terlihat dimana telah disediakannya ruang kelas bagi anak-anak yang mau

belajar agama. Nama tempat pendidikan tersebut adalah TPQ.

Kemudian timbul sedikit inisiatif untuk membuat papan mading bagi TPQ

tersebut. Alasan pembuatan mading itu adalah untuk membuka pemikiran kreatifitas

anak-anak tersebut, misalnya bila ada yang suka membut puisi maka anak tesebut dapat

membuat puisi yang berhubungan dengan pelajaran yang telah mereka pelajari dan

ditempel di mading tersebut. Hal itu akan memicu anak-anak lain di TPQ untuk lebih

berkreatifitas lagi

Pembuatan mading tersebut dikerjakan bersama pemuda yang ahli membuat

mading, selanjutnya dicat.pembuatan mading sendiri berlangsung sekitar 2 hari, akni

tanggal 14 s/d 15 agustus. Papan mading tersebut diserahkan ke pengurus TPQ.

77

Page 78: LPK seliing

6. Sosialisasi pentingnya tong sampah dan pengadaan tong sampah

No. Sektor : 15.1.3.06

Jenis Program : Program Pokok Non Tema

Sifat Program : Inter Disipliner (ID)

Kode Program : ST-04

Lokasi : Dukuh Pegandulan

Kebersihan lingkungan di dukuh pegandulan juga dirasa kurang. Dukuh tersebut

belum memiliki sistem pengoahan sampah yang bena. Hal yang paling sederhana adalah

adanya tong sampah. Karena dengan adanya tong sampah diharapkan masyarakat dapat

lebih menjaga kebersihan lingungan, tidak membuang sembarangan atau dibakar.

Program ini dirasa akan sangat berguna apabila dijalankan. Namun sebelum

program ini dijalankan, terlebih dahulu dilakukan sosialisasi tentang pentingnya

kebersihan dan sosialisasi rencana pengadaan tong sampah bagi warga. Namun ada

kendala dalam rencana implementasi program ini, dimana masyarakat ada yang tidak

setuju. Alasan mereka adalah apabila tong sampahnya penuh, maka mereka akan

bingung akan dibuang kemana sampah itu. Memang menampung sampah harian rumah

tangga, namun akan menjadi tempat tumpukan sampah apabila tidak dibuang ke TPA.

Kenyataannya, di sekitar desa seliling tidak ada TPA, karena ternyata baru sebatas

rencana dari desa yang belum terealisasikan.

Pemerintah kabupaten sebenarnya telah menyediakan TPA bagi daerahnya,

namun terlalu jauh untuk dijangkau. Belum lagi masalah area pelayanan dinas yang

mengusrus masalah persampahan tersebut, misalnya DPU. Dinas tersebut hanya

melayani area tertentu saja dari seluruh daerah kebumen. Alasan dinas tersebut adalah

keterbatasan dana. Sebelumnya juga telah diajukan bantuan pengadaan tong sampah dari

LH dan DPU, namun tidak berhasil karena alasan tidak ada dana untuk pengadaan tong

sampah tersebut.

VII. Kesimpulan

Program yang saya jalankan selama KKN di desa seliling berjalan dengan

78

Page 79: LPK seliing

lancar. Warga sangat mendukung atas program yang saya jalankan, walaupun ada

sedikit kendala ykni mengenai rencana pengadaan tong sampah, namun pihak

pemerintah desa telah menanggapi kekurangan tersebut dan akan melakukan rencana

pembangunan TPA untuk des seliling. Waktu dan tempatnya akan ditentukan oleh

pihak desa sendiri.

Selain itu, program-program yang saya jalankan selalu melibatkan warga desa

seliling sehingga saya sebagai mahasiswa dapat berbagi ilmu yang saya dapatkan

selama kuliah dan saya juga belajar banyak dari masyarakat yang tentu akan sangat

berguna bagi masa depan saya.

Dengan menjalankan program-progrm saya diatas, diharapkan dapat

mengangkat potensi batik tulis kebumen ke tingkat nasional pada khususnya dan ke

luar negeri pada umumnya. Program yang dijalankan selama KKN diharapkan dapat

seperti pepatah “jika temanmu ingin makan ikan, jangan pernah memberi ikan, namun

berilah alat memancing ikan”. Dengan menjalankan semua program diatas,

diharapkan dapat membangun dunia perbatikan di seliling pada khususnya dan bagi

masyarakat seliling itu sendiri pada umumnya.

VIII. Saran

Berdasarkan pengalaman selama KKN di desa seliling, saya mempunyi

beberapa saran untuk untuk pemerintah demi kemajuan batik tulis, yakni:

1. Pemerintah daerah kebumen seharunya lebih memperhatikan potensi batik

kebumen itu sendiri. Memang selama ini pemerintah daerah telah memberikan

bantuan dalam berbagai bentuk, namun bntuan tersebut tidak berdampak jangka

panjang. Bantuan yang seharusnya diberikan pemerintah adalah memfasilitasi

pengerajin untuk mencari link konsumen ke luar daerah. Pemerintah juga harus

berinisiatif membentuk suatu koprasi yang mengurus masalah batik tulis, baik itu

koprasi produksi, koprasi simpan pinjam atau koprasi dalam bentuk lain yang

bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pebatik itu sendiri.

Fenomena yang selama ini terjadi adalah pebatik hanya sebagai buruh batik.

Alasan mereka adalah karena tidak memiliki modal, sehingga hanya orang-orang

tertentu yang diuntungkan, misalnya pengepul. Namun dalam kontek ini, pengepul

tidak sepenuhnya bersalah karena menurut saya malah justru memberikan pilihan

lain bagi pebatik, kerana pengepul memiliki modal dan dapat menyediakan

79

Page 80: LPK seliing

lapangan pekerjaan bagi pebatik.

Melihat fenomena diatas, pemerintah terkesan lepas tangan, padahal kewajiban

pemerintah adalah sebagai pelayan publik. Pelayanan publik dalam artian

memberi fasilitas bagi pebatik. Seharusnya pemerintah dapat memberi solusi

untuk permasalahan tersebut.

IX. Lampiran

1. Pembuatan database konsumen batik tulis

2. Sosialisasi batik tulis ke SMP 2 kebumen

3. Penyuluhan administrasi surat menyurat

4. Sosialisasi pentingnya tong sampah dan Pengadaan tong sampah

5. Pembuatan papan plang

6. Pembuatan mading

Pembuatan database konsumen batik seliling

80

Page 81: LPK seliing

Sosialisasi batik pada siswa-siswi SMP 2 Kebumen

Penyuluhan administrasi surat menyurat

Pembuatan papan plang

81

Page 82: LPK seliing

Pembuatan mading

82