KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmatnya bagi segenap insan. Kegiatan KKN Subunit 4 GK-01 telah berhasil dilaksanakan dengan baik, program dilaksanakan di dusun Buyutan dengan fokus bidang kesehatan. Tema besar berupa pengentasan kemiskinan di wilayah ini diharapkan terlaksana lewat sumbangsih program-program yang secara tidak langsung turut membantu kekuatan ekonomi masyarakat. Efisiensi pengeluaran rumah tangga dapat dioptimalkan bila sektor-sektor keuangan yang tidak perlu seperti penyembuhan penyakit kronis dan lain sebagainya dapat tertangani secara dini. Kiranya semua hasil karya tim subunit ini mampu memberikan dampak yang signifikan bagi kemaslahatan masyarakat Buyutan dan sekitarnya. Harapan kami adalah agar laporan pelaksanaan kegiatan ini dapat ditindaklanjuti di kemudian hari bagi tim KKN selanjutnya.

I. LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

1. Pengayaan batin dan petualangan kemanusiaan

KKN-PPM UGM Gunung Kidul 01 tahun 2013 merupakan program resmi dari Universitas dalam rangka memenuhi salah satu panggilan civitas akademi untuk pengabdian masyarakat. Sebagai Universitas yang bersifat kerakyatan, adalah lumrah bila mahasiswa-mahasiswi UGM diberikan penekanan tentang tenggang rasa, kepedulian, dan kemanusiaan. Hal ini tidak hanya bisa diperoleh lewat kuliah atau literatur melainkan lewat eksposur langsung kepada masyarakat yang membutuhkan

Kemanusiaan dibentuk lewat saling asih-asah-asuh antar manusia. Besi menajamkan besi, maka manusia menajamkan sesamanya. Adalah sia-sia bila sekian tahun mahasiswa ditempa di dalam kampusnya masing-masing namun ternyata tidak dapat memberikan sumbangsih bagi masyarakat. Dinamika masyarakat pedesaan mengajarkan tentang arti kerja keras, ketekunan, kekeluargaan, kerja sama, dan apa artinya menjadi pemimpin pembangunan rakyat. Dinamika pergaulan antar teman satu unit juga mengajarkan bagaimana caranya bersabar dan saling berkomunikasi

2. Keterlibatan dalam masyarakat

Diperlukan adaptasi dan komunikasi yang intensif dari tim KKN untuk memperoleh pandangan yang jelas beserta analisis permasalahan yang terdapat di dalam masyarakat

desa. Selain mengikuti kegiatan-kegiatan umum di masyarakat yang sifatnya sosial, diperlukan sebuah rencana utama untuk menghasilkan dampak yang signifikan dan berkelanjutan.

Kerangka program KKN ini diambil dari konsep ESD (Education for Sustainable Development) yang memberdayakan (empowering) suatu komunitas masyarakat untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkan untuk menjadi masyarakat yang kokoh dan mampu bertahan menghadapi tantangan masa depan. Dalam hal ini, program tersebut diarahkan kepada masyarakat desa Ngalang, kecamatan Gedhangsari, Kabupaten Gunung Kidul dengan tema pengentasan kemiskinan. Lewat sebuah survey Biro Pusat Statistik (BPS) tahun 2012, diketahui bahwa daerah Gunung Kidul memiliki penduduk miskin terbanyak di seluruh DIY. Hal ini cukup memprihatinkan karena wilayah ini berdekatan dengan kota Yogyakarta yang sudah menikmati arus pembangunan yang cukup baik. Untuk itu perlu dilakukan aksi-aksi yang tertuju untuk memeratakan pembangunan dan mengangkat kesejahteraan masyarakat miskin.

Sebagian besar penduduk berprofesi sebagai petani dan peternak. Berdasarkan wawancara denga kepala desa dan aparat pemerintahan, diketahui bahwa dulunya banyak warga desa Ngalang yang berprofesi sebagai pengrajin. Ada yang menekuni kerajinan batu, kayu, daun, batik kain, dan lain-lain. Seiring berkembangnya pasar bebas di dalam dan luar negeri, komoditas asli buatan tangan milik desa Ngalang

ini terlindas oleh produk-produk luar yang lebih murah walau kualitasnya rendah. Alhasil, banyak warga yang memilih profesi yang lebih mudah seperti buruh bangunan dan bertani.

Kondisi sumber air minum rata-rata di keempat dusun cukup memprihatinkan apalagi ketika musim hujan. Ada warga yang membeli air minum galon padahal di rumahnya ada sumber mata air gratis. Air sumur melimpah dan mencukupi tapi tidak bisa dikonsumsi tanpa perebusan. Ada biaya yang perlu dikeluarkan untuk membeli bahan bakar guna mengolah air minum tersebut.

Untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut, maka dilakukan tindak lanjut program yang berkaitan yaitu pembuatan asosiasi pengrajin desa Ngalang untuk membangkitkan kembali industri kreatif ini dan pengadaan sarana penyaring air yang murah, aman, dan tepat guna bagi masyarakat. Kedua program ini cukup berhasil karena antusisasme tim KKN dan warga yang saling bersinergi. Pada tanggal 12 desember pukul 12 telah diresmikan terbentuknya asosiasi pengrajin yang akan menjadi cikal-bakal koperasi pengrajin sehingga para pelaku industri kerajinan di desa bisa melakukan terobosan pemasaran yang lebih luas. Filter air berupa filter keramik telah dibagikan dan disosialisasikan cara penggunannya kepada warga empat dusun yang ditempati tim KKN. Filter ini murni hanya mengandalkan tenaga gravitasi yang jatuh ke atas permukaan pori keramik yang sangat kecil sehingga kotoran tidak bisa lewat. Bakteri yang terlarut akan mati karena

dalam pori tersebut terdapat lapisan perak nitrat yang mampu membunuh kuman. Air yang tersaring bisa langsung dikonsumsi. Dengan ini, diharapkan warga tidak usah lagi memasak air untuk minum. Total 26 unit filter didistribusikan untuk seluruh pemimpin dukuh dan RT di setiap dusun masing-masing satu buah, dengan harapan dapat menjadi contoh dan referensi warga untuk penggunaan filter keramik. Nantinya para pemimpin inilah yang akan memobilisasi warga untuk menabung dan membeli filter bersama-sama sehingga dapat diperoleh jumlah yang lebih besar dengan harga yang lebih murah. Sehubungan dengan strength utama tim KKN GK-01 yang mayoritas tenaga medis dan mengingat masih rendahnya kesadara pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat, maka diadakanlah pelayanan-pelayanan kesehatan gratis disertai penyuluhan bagi warga setempat. Tubuh yang sehat akan memampukan warga untuk produktif berpikir dan bekerja bagi masa depan keluarganya

3. Hambatan

Hambatan yang ada dapat dipandang sebagai tantangan bagi kemajuan kerja tim KKN. Adapun kesempatan ini adalah pertama kalinya KKN UGM bertempat di dusun Buyut andan warga desa sudah pernah terekspos dengan tim KKN dari tempat lain yang kontribusinya dinilai kurang maksimal oleh warga setempat, sehingga citra KKN kurang begitu baik.

Tema unit sangat berseberangan dengan kompisisi personil yang notabene berasal dari fakultas kedokteran. Waktu persiapan juga kurang akibat sebagian besar anggota tersebut masih menjalani periode rotasi klinik di rumah sakit sebagai koas sehingga ada sekitar setengah anggota tim yang baru bisa datang di minggu kedua.

Aktivitas warga di pagi dan siang hari di musim hujan sebagai petani juga mengakibatkan sedikitnya peserta yang hadir dalam acara-acara seminar atau penyuluhan yang diadakan oleh tim KKN. Banyak warga masyarakat yang kurang memiliki visi untuk masa depannya, cenderung bersandar pada pola hidup yang sudah pakem selama ini. Dibutuhkan komunikasi berkali-kali untuk membuka wawasan masyarakat akan pentingnya kemajuan bagi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi

4.Jejaring kemitraan dan peran serta masyarakat

Kegiatan KKN sejatinya membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, maka dari itu keberadaan mitra sangat dibutuhkan demi terpenuhinya anggaran untuk program yang ada. Penyedia dana utama disediakan oleh LPPM UGM sebagai lembaga penyelenggara KKN. Karena ada mahasiswa pertukaran dari australia yang ikut tim KKN, maka lembaga penyelenggara ACICIS juga turut memberikan sumbangan dari fund raise Gamafest untuk membantu pendanaan. Puskesmas Gedangsari dan personil medis nya juga turut membantu kelancaran program yang ada. Puskesmas keliling dan posyandu yang dibina sungguh

merupakan fasilitas yang baik untuk dimanfaatkan dalam rangka menyukseskan program tim. Keterlibatan Bapak Aris sebagai Dukuh Buyutan sungguh mencerahkan langkah kami dalam menganalisis problem yang ada. Terakhir, organisasi Pelita Indonesia dari Jawa Barat juga turut membantu dalam penyediaan filter keramik untuk program air minum bersih

5. Hasil kegiatan

a. Pelayanan Kesehatan Umum di unit Manajemen Terpadu Balita Sehat puskesmas gedangsari

Anak adalah masa depan keluarga, dan kesehatan anak harus diperhatikan secara teratur sejak masa kecil. Program ini dilakukan di puskesmas sehingga setiap balita yang diperiksa atau orang tua yang sedang diperiksa yang kebetulan membawa anak kecil di bawah 5 tahun boleh diperiksa berat badan, tinggi, dan perkembangannya sehingga bisa dideteksi ketertinggalan pertumbuhan sejak dini

b. Pelayanan kesehatan lansia di dusun buyutan

Program ini sangat baik diterapkan di dusun-dusun karena penduduk berusia lanjut sering kurang terperhatikan atau enggan untuk datang ke puskesmas memeriksakan kesehatannya. Program ini sukses menindaklanjuti penyakit-penyakit degeneratif di Dusun Buyutan terutam penyakit darah tinggi (hipertensi)

c. Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (BIAS) di SD Buyutan

Infeksi pada usia anak dapat mengganggu pertumbuhan dan kelangsungan pendidikan mereka. Sikap preventif/ cegah sebelum mengobati adalah sikap yang perlu dikembangkan di tenagh masyarakat. Program BIAS ini telah berhasil memberikan vaksinasi tetanus dan difteri serta booster nya untuk mencegah anak-anak SD Buyutan mengalami kejang tetani atau batuk rejan di kemudian hari

d. Perbaikan Gizi Masyarakat (Home Visit)

Dokter dapat melakukan pelayanan kesehatan secara jemput bola atau langsung terjun ke masyarakat untuk memeriksa berbagai kondisi dan fasilitas yang dapat menunjang kesehatan mereka. Salah satunya adalah melakukan kunjungna ke rumah warga yang sakit sambil memberikan edukasi kesehatan, nasihat-nasihat, dan pemeriksaab sanitasi rumah

e. Penyuluhan air minum di dusun Buyutan

Air adalah kebutuhan vital untuk hidup. Program air minum sehat ini dikerjakan untuk mendorong masyarakat agar lebih aktif memedulikan kesehatan air minum mereka yang sangat berkaitan dengan organ dalam terutama ginjal. Dalam penyuluhan ini dijelaskan tentang bagaimana tubuh menggunakan air dalam sirkulasi darah, syarat air layak minum, dan bagaimana cara mengolah air untuk diminum

f. Pembentukan asosiasi pengrajin di desa Ngalang

Terobosan pemasaran sangat dibutuhkan untuk masyarakat pengrajin desa Ngalang sehingga perlu konsep yang matang mulai dari permodalan, produksi, pemasaran, bahkan pengelolaan uang untuk jangka panjang sehingga asosiasi dan koperasi adalah jawaban yang signifikan terhadap problema ini. Asosiasi ini berhasil dibentuk secara musyawarah dan aklamasi dengan disaksikan perangkat desa, perwakilan pengrajin, dan mahasiswa KKN

H. Pelayanan Kesehatan Umum di Poli Umum Puskesmas Pembantu (PUSTU 1) Ngalang

Puskesmas Gedanggsari merupakan puskesmas induk dengan dua buah Puskesmas Pembantu (Pustu). Pustu ini buka dari hari Senin sampai sabtu (jam 8 pagi - 12 siang). Penyakit yang dijumpai cukup bervariasi. Mahasiswa berperan sebagai dokter yang menangani pasien secara mandiri mulai dari pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan fisik, dan manajemen pasien

I. Kegiatan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (BIAS) di SD Ngalang II

Pencegahan penyakit terutama penyakit menular merupakan hal penting karena infeksi pada usia anak dapat mengganggu pertumbuhan dan kelangsungan pendidikan mereka. Sikap preventif/ cegah sebelum mengobati adalah sikap yang perlu dikembangkan di tenagh masyarakat.

Kadang anak-anak takut dengan suntikan vaksin, sehingga pendekatan yang lembut dan persuasif diperlukan. Program BIAS ini telah berhasil memberikan vaksinasi tetanus dan difteri serta booster nya untuk mencegah anak-anak SD Buyutan mengalami kejang tetani atau batuk rejan di kemudian hari

J. Lomba Bidang Kesehatan untuk umum di Dusun Buyutan

Setiap kali penyuluhan kesehatan usai dilakukan, adalah bijak untuk melakukan follow-up tentang daya tanggap masyarakat akan informasi yang sudah disampaikan. Lomba dilaksanakan agar peserta tertarik akan hadiah yang ditawarkan. Program ini berhasil karena ternyata peserta dapat menangkap ide utama yang disampaikan dalam penyuluhan tersebut.

K. Pembinaan UKS di SD Buyutan

Unit kesehatan Sekolah (UKS) dapat berperan dalam menjaga kualitas kesehatan anak didik terutama dalam situasi tertentu. seperti pingsan saat upacara dan lain sebagainya. Kesadaran anak didik tentang kesehatan juga dapat ditumbuhkan sejak dini. Pembinaan berhasil dilaksanakan dalam rupa penyuluhan, pelatihan, dan pengadaan kotak obat di SD tersebut.

L. Pelayanan Kesehatan Umum di Dusun Buyutan

Pelayanan kesehatan umum bekerja sama dengan puskesmas keliling setempat. Program ini sangat baik

diterapkan di dusun buyutan untuk menindaklanjuti penyakit-penyakit degeneratif di Dusun Buyutan terutam penyakit darah tinggi (hipertensi). Kebanyakan pasien adalah ibu-ibu dengan penyakit sakit sendi dan keluhan kewanitaan.

M. Lomba Bidang Kesehatan untuk Tingkat SD di SD Buyutan

Lomba ini diselenggarakan sebagai tindak lanjut dari program penyuluhan dokter kecil di SD tersebut. Terkadang, materi yang diberikan dapat terlupakan karena anak cenderung mudah teralihkan fokusnya. Penyelenggaraan lomba dengan dipicu hadiah yang menarik dapat membuat anak-anak lebih mampu mengingat informasi yang sudah disampaikan.

N. Pembinaan POSYANDU/POS TIMBANG di Dusun Buyutan

Tumbuh kembang anak harus dipantau oleh ahli kesehatan dengan kerjasama orangtua. Tanda tumbuh kembang yang bisa diukur adalah berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Untuk itu posyandu perlu rutim dilakukan. Pembinaan yang dilakukan oleh tim KKN berupaya agar keberlangsungan posyandu ini tetap terjaga

O. Penyuluhan Gizi dan Bahan Makanan di Dusun Buyutan

Status gizi masyarakat akan menentukan produktivitas masyarakat. Status gizi yang buruk akan mengakibatkan mudah terjangkit penyakit dan produktivitas kerja menurun. Diadakan penyuluhan tentang gizi dan makanan berimbang di dusun Buyutan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan gizi kesehatan.

P. Pengadaan Alat Cuci Tangan di Puskesmas Gedangsari 1

Cuci tangan sangat penting karena menyangkut higienitas tubuh. Hal ini memberikan sumbangsih bagi turunnya persebaran penyakit terutama infeksi pencernaan. Pengadaan alat cuci tangan diupayakan agar pasien Puskesmas lebih terjaga kesehatannya

P.Pelayanan Kesehatan Umum di Unit Gawat Darurat

Q. Lomba Balita di Dusun Buyutan

Balita yang sehat dan bebas penyakit adalah impian semua warga masyarakat. Lomba balita diadakan sebagai tindak lanjut dari penyuluhan mengenai Makanan Pendamping ASI bagi ibu. Balita dan ibu yang paling ekspresif saat berfoto adalah pemenangnya

R. Pembinaan UKS di SMP 1 Gedangsari

Unit kesehatan Sekolah dapat berperan dalam menjaga kualitas kesehatan terutama dalam situasi darurat seperti pingsan saat upacara dan lain sebagainya. Pembinaan

berhasil dilaksanakan dalam rupa penyuluhan, pelatihan, dan pengadaan kotak obat di SMP tersebut

6. Temuan baru atau unik dalam hal kekayaan alam, teknologi lokal, dan budaya

Selama dua bulan mendalami alam dan masyarakat desa Ngalang, tim KKN menemukan suatu potensi wisata yang sangat baik di wilayah Gunung Gentong. Adapun keseluruhan wilayah desa Ngalang masih tampak asri dan alami. Bukan mustahil bila suatu saat nanti desa ini berkembang menjadi desa wisata alam.

Desa Ngalang juga memiliki pengrajin-pengrajin yang terampil, hasilnya berupa kerajinan daun, patung loro blonyo, dan batik kain. Dulu desa ini sempat memiliki banyak pengrajin yang ahli, namun seiring melemahnya pemasaran produk dari para pengrajin tersebut maka gairah kerajinan desa Ngalang menurun. Alhasil, hanya segelintir orang yang masih bertahan dalam mengeluti bidang ini.

7. Potensi pengembangan/keberlanjutan

Obyek wisata gunung Gentong cukup menjanjikan untuk dikembangkan. Berdasarkan keterangan pemerintah setempat, pengelolaan gunung Gentong akan diserahkan kepada pihak swasta. Ada baiknya pengelolaan wisata di desa ini dilakukan secara mandiri oleh masyarakat setempat agar pengaturan dan keuntungannya dapat dinikmati oleh penduduk desa.

Asosiasi pengrajin yang telah terbentuk di desa Ngalang dapat untuk selanjutnya dikembangkan menjadi Koperasi.

Fasilitas simpan pinjam, permodalan, pemasaran, dan lainnya dapat dinikmati oleh anggota asosiasi di kemudian hari. Perlu ada pendampingan lebih lanjut untuk komunitas pengrajin ini

Program filtrasi air yang telah dilaksanakan tim KKN barulah awal saja. Dapat dilakukan tindak lanjut kepada kantor desa, dusun, RW, dan RT yang telah memiliki filter air tentang cara pemakaian dan keluhan-keluhan yang muncul terkait penggunaannya

II. KESIMPULAN

1. Kegiatan KKN di Dusun Buyutan unit GK-01 telah sukses dilakukan dalam tempo 54 hari

2. Tim KKN telah berhasil memfasilitasi terbentuknya Asosiasi Pengrajin Desa Ngalang sebagai embrio koperasi pengrajin di masa yang akan datang

3. Tim KKN telah berhasil mengadakan dan menjelaskan program air minum sehat bagi kantor desa dan dusun Buyutan

4. Tim KKN telah berhasil menyelenggarakan berbagai pelayanan kesehatan bekerja sama dengan puskesmas gedhangsari sambil melakukan penyuluhaan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan

III. SARAN

1. Penempatan tim KKN berikutnya di tempat yang sama di dusun Buyutan untuk meneruskan pendampingan bagi industri pengrajin setempat dan tindak lanjut program air minum sehat

2. Pengiriman tim mahasiswa KKN yang meliputi fakultas agro-bisnis dan peternakan