21
FUNARIA KELOMPK 6 : 1. ATIKA ANGGRAINI 2. TANIA PUSPA CHANDRA 3. SAMSUL RIZAL 4. HANIFA FITRIA RATRI 5. TITISARI DWI

lumut funeria ppt

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kt

Citation preview

Struktur Sporofit

FUNARIAKELOMPK 6 :ATIKA ANGGRAINITANIA PUSPA CHANDRASAMSUL RIZALHANIFA FITRIA RATRITITISARI DWIKLASIFIKASI FUNARIAMenurut Gembong (1989) klasifikasi Funaria adalah sebagai berikut : Divisi : Bryophyta Klas : Bryophyta Anak klas: Bryidae Bangsa : Funariales Suku : Funariaceae Marga: Funaria Jenis : Funaria hygrometrica

Habitat dan Distribusi Funaria

Seperti umumnya tumbuhan lumut yang lain, habitat (tempat hidup) Funaria adalah tanah yang lembab dan teduh. Kadang-kadang tumbuh pada kulit pohon (epifit) atau tembokSTRUKTUR GAMETOFIT FUNARIATAHAP PROTONEMATAHAP GAMETOFIT BERDAUN

REPRODUKSI FUNARIAVegetatifPenggandaan pada tahap protonemaPembentukan protonema sekunderBulbilGemmaeApospori

Gambar Beberapa Cara Reproduksi Vegetatif Pada FunariaSeksualAnteredium

Arkegonium

FERTILISASILetak cabang anteredium di atas cabang arkegonium sehingga tetesan air dari anteredium yang membawa sperma dapat jatuh di arkegonium.Tetesan air melemparkan sperma ke arkegonium.Sperma dibawa aliran air ke arkegonium.Parafisis mensekresikan lendir yang menarik sejenis serangga kecil untuk beranjang sana ke anteridium. Ketika pulang dan mungin mampir ke arkegonium, serangga ini tanpa sengaja membawa sperma.

Struktur SporofitZigot hasil fertilisasi membelah menjadi hipobasal dan epibasal. Kedua sel tersebut membelah dua kali secara diagonal sehingga pada keduanya terdapat sebuah sel apical yang mempunyai 2 bidang belah.Selanjutnya, sel-sel embrio bagian atas membelah dengan cepat sedangkan sel embrio bagian bawah tidak begitu aktif. Hasil akhir adalah embrio berbentuk gilik panjang.Pembentukan kapsula diawali dengan pembelahan berulang kali dari bagian atas embrio. Pembelahan terakhir bersifat periklinal sehingga dihasilkan dua kelompok sel, yaitu ampitesium (bagian tepi) dan endotesium (bagian dalam).

Ampitesium membelah berulang kali sehingga dihasilkan dua kelompok sel, yaitu lapisan dalam dan lapisan luar. Lapisan dalam berkembang menjadi : dinding luar dan kantung spora . lapisan luar akan berkembang menjadi : trabecula, lapisan sponsa, hypodermis, epidermis, peristom, operculum dan annulusendotesium membelah beberpa kali, yang terakhir bersifat periklinal sehingga terbentuk lapisan dalam endotesium dan lapisan luar endotesium. Lapisan dalam akan membentuk kolumela. Sedangkan yang terakhir bersifat periklinal sehingga dihasilkan dua lapis sel, yaitu lapisan luar ( berkembang menjadi arkesporium) dan lapisan dalam (erkembang menjadi dinding-dinding dalam kantung spora). Sel-sel arkesporium membelah beberapa kali membentuk dua lapis jaringan sporogen yang pada waktu dewasa menjadi sel-sel induk spora.

Sporofit Funaria yang dewasa tersusun dari bagian-bagian dari bawah ke atas sebagi berikut:Kaki kecil: fungsinya sebagai jangkar dan menyerap air dan zat anorganik.Seta: bentuk gilig panjang, warna coklat kemerahan, pada ujung atas membawa kapsula sistem pembuluh, pembawa kapsula, dan membantu pelepasan spora. Kapsula: bentuk seperti buah pear. Bagian atas diselubingi kaliptra. Kapsula terdiri dari tiga bagian dari bawah ke atas, yaitu apofisis, theca dan operculum

Sayatan melintang seta dan apofisis

Theca (kotak spora):bagian utama dari kapsula. Bentuknya lebih menggembung dibagian atas. Fungsinya untuk memproduksi spora. Operkulum: bagian terujung dari kapsula, bentuknya seperti kubah

Perkecambahan spora Spora memiliki Dinding dua lapis intin (dalam) dan eksin (luar) yang halus dan berwarna.Spora yang jatuh di tanah lembab dengan kondisi cahaya dan temperature yang cocok akan segera berkecambahPerkecambahan diawali dengan imbibisi air oleh spora sehingga spora mengembang dan eksin pecah. Protoplasma yang masih dilapisi intin menjulur keluar melalui celah dinding eksin. Penjuluran tersebut membentuk filament yang tersusun dari beberapa sel. Filament ini disebut protonema primer. Dari protonema primer muncul percabangan, yang keatas disebut cabang kloronema cabang yang tumbuh ke bawah menjadi rhizoid menjadi protonema sekunder. Dari perprotonema primer dan sekunder selanjutnya akan tumbuh beberapa tunas lateral yang kemudian berkembang menjadi gametofit berdaun.

Daur hidup Funaria