29
MACAM-MACAM CAIRAN INFUS BESERTA FUNGSINYA JUMAT, APRIL 09, 2010 INFUS Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. Secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup. Konsep ini menyatakan bahwa steril adalah istilah yang mempunyai konotasi relative, dan kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari mikroorganisme hanya dapat diduga atas dasar proyeksi kinetis angka kematian mikroba. ( Lachman, hal 1254 ). Sediaan parenteral volume besar umumnya diberikan lewat infus intravena untuk menambah cairan tubuh, elektrolit, atau untuk memberi nutrisi. Infus intravena adalah sediaan parenteral dengan volume besar yang ditujukan untuk intravena. Pada umumnya cairan infus intravena digunakan untuk pengganti cairan tubuh dan

macam - macam infus

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: macam - macam infus

MACAM-MACAM CAIRAN INFUS BESERTA FUNGSINYA

JUMAT, APRIL 09, 2010

INFUS

Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. Secara

tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat

penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup. Konsep ini

menyatakan bahwa steril adalah istilah yang mempunyai konotasi relative, dan

kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari mikroorganisme hanya dapat

diduga atas dasar proyeksi kinetis angka kematian mikroba.

( Lachman, hal 1254 ).

Sediaan parenteral volume besar umumnya diberikan lewat infus intravena untuk

menambah cairan tubuh, elektrolit, atau untuk memberi nutrisi. Infus intravena

adalah sediaan parenteral dengan volume besar yang ditujukan untuk intravena.

Pada umumnya cairan infus intravena digunakan untuk pengganti cairan tubuh dan

memberikan nutrisi tambahan, untuk mempertahankan fungsi normal tubuh pasien

rawat inap yang membutuhkan asupan kalori yang cukup selama masa

penyembuhan atau setelah operasi. Selain itu ada pula kegunaan lainnya yakni

sebagai pembawa obat-obat lain.

Cairan infus intravena dikemas dalam bentuk dosis tunggal, dalam wadah plastik

atau gelas, steril, bebas pirogen serta bebas partikel-partikel lain. Oleh karena

volumenya yang besar, pengawet tidak pernah digunakan dalam infus intravena

untuk menghindari toksisitas yang mungkin disebabkan oleh pengawet itu sendiri.

Cairan infus intravena biasanya mengandung zat-zat seperti asam amino,

Page 2: macam - macam infus

dekstrosa, elektrolit dan vitamin.

Walaupun cairan infus intravena yang diinginkan adalah larutan yang isotonis

untuk meminimalisasi trauma pada pembuluh darah, namun cairan hipotonis

maupun hipertonis dapat digunakan. Untuk meminimalisasi iritasi pembuluh darah,

larutan hipertonis diberikan dalam kecepatan yang lambat.

Persyaratan

1. Sesuai kandungan bahan obat yang dinyatakan didalam etiket dan yang ada

dalam sediaan; terjadi pengurangan efek selama penyimpanan akibat perusakan

obat secara kimia.

2. Penggunaan wadah yang cocok, yang tidak hanya memungkinkan sediaan tetap

steril tetapi juga mencegah terjadinya interaksi bahan obat dengan material dinding

wadah.

3. Tersatukan tanpa terjadi reaksi. untuk itu, beberapa faktor yang paling banyak

menentukan adalah:

a) bebas kuman

b) bebas pirogen

c) bebas pelarut yang secara fisiologis tidak netral

d) isotonis

e) isohidris

f) bebas bahan melayang

Page 3: macam - macam infus

Keuntungan pemberian infus intravena adalah menghasilkan kerja obat yang cepat

dibandingkan cara-cara pemberian lain dan tidak menyebabkan masalah terhadap

absorbsi obat. Sedangkan kerugiannya yaitu obat yang diberikan sekali lewat

intravena maka obat tidak dapat dikeluarkan dari sirkulasi seperti dapat dilakukan

untuk obat bila diberikan per oral, misalnya dengan cara dimuntahkan

Pembahasan:

Infus tidak perlu pengawetkarena volume sediaan besa. Jika ditambahkan

pengawet maka jumlah pengawet yang dibutuhkan besar sehingga dapat

menimbulkan efek toksis

INFUS IV Ca GLUKONAT / GLUKONAT

Dalam percobaan ini akan dibuat sediaan infus intravena kalsium glukonat yang

merupakan larutan supersaturasi yang distabilkan dengan penambahan 35 mg

kalsium D-saccharate, dan harus disimpan pada suhu kamar. Laju infus maksimum

yang disarankan adalah 200 mg/menit.

Farmakologi :

Kalsium merupakan mineral yang penting untuk pemeliharaan kesempurnaan

fungsi susunan saraf, otot, sistem rangka, dan permeabilitas membran sel. Kalsium

adalah aktivator yang penting pada beberapa reaksi enzimatis dan berperan dalam

proses fisiologi yang mencakup transmisi rangsangan oleh saraf, kontraksi jantung,

otot polos dan otot rangka, fungsi renal, pernafasan dan koagulasi darah. Kalsium

juga berperan dalam reaksi pelepasan dan penyimpanan neurotransmiter dan

hormon, pengambilan dan pengikatan asam amino, absorbsi vitamin B12 dan

sekresi asam lambung.

Page 4: macam - macam infus

Farmakokinetik :

Injeksi garam kalsium langsung masuk kedalam pembuluh darah. Setelah diinjeksi,

kalsium darah meningkat dengan cepat dan kembali turun dalam 30 menit sampai

2 jam, terdistribusi cepat dalam jaringan serta dieliminasi melalui urine.

INFUS IV DEKSTRAN

Kehilangan darah, sejauh jumlahnya tidak melampaui 10% dari jumlah total, tubuh

masih dapat menyeimbangkannya kembali. Jika kehilangannya lebih besar, harus

disuplai cairan pengganti darah untuk mengisi plasma melalui jalan infus ke dalam

tubuh. Hal tersebut dibutuhkan juga pada syok perdarahan, akibat luka (kebakaran,

luka dalam) pada sakit perut atau muntah yang berkepanjangan.

Infus dextran 70 merupakan larutan makromolekul yang memiliki waktu tinggal

yang lebih panjang dalam pembuluh darah, karena tidak atau sedikit mengalami

difusi, juga airnya terikat secara hidratasi. Yang menentukan dextran 70 sebagai

bahan pengganti plasma adalah berat molekulnya diatas 20.000. Pengisisan volume

darah dapat dilakukan dengan larutan NaCl fisiologis atau dengan larutan

elektrolit, namun jumlah cairan yang dimasukkan tersebut hanya sebentar berada

dalam peredaran darah, untuk kemudian segera dieliminasi keluar tubuh melalui

ginjal

INFUS IV ELEKTROLIT UNTUK DEHIDRASI

Fungsi larutan elektrolit secara klinis digunakan untuk mengatasi perbedaan ion

atau penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah. Ada 2 jenis kondisi

plasma yang menyimpang, yaitu :

Page 5: macam - macam infus

1. Asidosis

Kondisi plasma darah yang terlampau asam akibat adanya ion klorida dalam

jumlah berlebih.

2. Alkalosis

Kondisi plasma yang terlampau basa akibat ion Na, K, Ca dalam jumlah berlebih

Kehilangan natrium disebut hipovolemia, sedangkan kekurangan H2O disebut

dehidrasi, kekurangan HCO3 disebut asidosis, metabolic dan kekurangan K+

disebut hipokalemia. (Formulasi Steril, Stefanus Lukas, hal. 62)

Dehidrasi adalah hilangnya elektrolit lebih rendah secara disproporsional

dibandingkan dengan hilangnnya air. Dehidrasi sebagai akibat meningkatnya

tekanan osmotic cairan tubuh akibat dari rasa haus yang tidak merangsang

penggantian air yang hilang dengan cukup (Dorlan ed. 26, hal. 498)

Pada pasien yang tidak sadar atau mengalami gangguan keseimbangan elektrolit

akut, sehingga harus segera diberikan ion-ion Ca2+, Na+, K+, Ce- dan HCO3-, dan

sebagai sumber kalori dimana pengganti cairan dan kalori dibutuhkan, karena ion-

ion tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk memnuhi kebutuhan elektrolit tubuh

pada ekstrasel dan intrasel. Cairan ekstrasel baik plasma darah maupun cairan

intrsel mengandung ion natrium dan klorida dalam jumlah yang besar, ion

bilarbonat dalam jumlah yang agak besar, tetapi hanya sejumlah kecil ion kalium,

magnesium phospat, sulfat, dan asam organic.disamping itu plasma mengandung

protein dalam jumlah yang besar, sedangkan cairan intrasel hanya mengandung

protein dalm jumlah protein yang leih kecil.

Page 6: macam - macam infus

Cairan intasel hanya mengandung sejumlah kecil ion natrium dan klorida serta

hampir tidak mengandung ion kalsium, tetapi ia mengandung ion kalium dan

phospat dalam jumlah besar serta ion magnesium dan sulfat dalam jumlah cukup

besar, semuanya hanya ada dalam konsentrasi yang kecil dalam cairan ekstrasel.

Bahan-bahan yang digunakan (NaCl, KCl, NaHCO3, CaCl2) mudah larut dalam

air, sehingga dapat digunakan air sebagai pembawanya. Air yang digunakan harus

bebas pirogen. Pirogen merupakan produk metabolisme m.o (umumnya bakteri,

kapang dan virus). Secara kimiawi, pirogen adalah zat lemak yang berhubungan

dengan suatu molekul pembawa yang biasanya merupakan polisakarida, tapi bisa

juga peptide.

Pirogen menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang nyata, demam, sakit badan,

kenaikan tekanan darah arteri, kira-kira 1 jam setelah injeksi. Pirogen dapat

dihilangkan dari larutan dengan absorbsi menggunakan absorban pilihan.

(Lachman, hal. 1295-1296). Ion-ion ini diberikan dalam bentuk injeksi iv karena

diharapkan dapat segera memberikan efek.

INFUS IV GLUKOSA NaCl / GLUKOSA 10%

Pada umumnya larutan glukosa untuk injeksi digunakan sebagai pengganti

kehilangan cairan tubuh, sehingga tubuh kita mempunyai energi kembali untuk

melakukan metabolismenya dan juga sebagai sumber kalori. Dosis glukosa adalah

2,5-11,5 % (Martindale), pada umumnya digunakan 5 %. Dalam formula ini

ditambahkan NaCl supaya diapat larutan yang isotonis, dimana glukosa disini

bersifat hipotonis. Dalam pembuatan aqua p.i ditambahkan H2O2 yang

dimaksudkan untuk menghilangkan pirogen, serta di dalam pembuatan formula ini

ditambahkan norit untuk menghilangkan kelebihan H2O2.

Page 7: macam - macam infus

INFUS IV MENGANDUNG Na, Ca, K

Kalium klorida (KCl), kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam

cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa

serta isotonis sel.

Natrium klorida (NaCl), natrium merupakan kation utama dalam cairan

ekstraseluler dan memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya.

Sering digunakan dalam infus dengan elektrolit lain.

Equvalent elektrolit (Steril Dosage Form, hal 250) :

Na+ = 135 mEq

K+ = 5 mEq

Ca+ = 5 mEq

Mg+ = 2 mEq

Kesetaraan ekuivalen elektrolit (Martindale) :

1g NaCl ~ 17,1 mEq Na+ E1 = 1,00

1g KCl ~ 13,4 mEq K+ E1 = 0,76

1g CaCl ~ 13,6 mEq Ca+ E1 = 0,51

1g MgCl ~ 9,8 mEq Mg+ E1 = 0,45

INFUS IV NaCl

Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan memegang

peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya, juga pada pembentukan

perbedaan potensial ( listrik ) yang perlu bagi kontraksi otot dan penerusan impuls

Page 8: macam - macam infus

di syaraf.

Defisiensi natrium dapat terjadi akibat kerja fisik yang terlampau berat dengan

banyak berkeringat dan banyak minum air tanpa tambahan garam ekstra. Gejalanya

berupa mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, kemudian juga

kejang otot lengan dan perut.

Selain pada defisiensi Na, natrium juga digunakan dalam bilasan 0,9 % ( larutan

garam fisiologis ) dan dalam infus dengan elektrolit lain.

INFUS IV PENGGANTI CAIRAN TUBUH

Air beserta unsur-unsur didalamnya yang diperlukan untuk kesehatan sel disebut

cairan tubuh.

Cairan tubuh dibagi menjadi dua yaitu :

1. Cairan Intraseluler, cairan ini mengandung sejumlah ion Na dan klorida serta

hampir tidak mengandung ion kalsium, tetapi cairan ini mengandung ion kalium

dan fosfat dalam jumlah besar serta ion Magnesium dan Sulfat dalam jumlah

cukup besar.

2. Cairan Ekstraseluler, cairan ini mengandung ion Natrium dan Klorida dalam

jumlah besar, ion bikarbonat dalam jumlah besar, tetapi hanya sejumlah kecil ion

Kalium, Kalsium, Magnesium, Posfat, Sulfat,dan asam-asam organik (Guyton hal

309).

Keseimbangan air dalam tubuh harus dipertahankan supaya jumlah yang diterima

sama dengan jumlah yang dikeluarkan. Penyesuaian dibuat dengan penambahan /

Page 9: macam - macam infus

pengurangan jumlah yang dikeluarkan sebagai urin juga keringat.

Ini menekankan pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan

yang masuk dalam bentuk minuman maupun makanan dan dalam bentuk

pemberian cairan lainnya. Elektrolit yang penting dalam komposisi cairan tubuh

adalah Na, K, Ca, dan Cl. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka

dibuatlah sediaan infuse pengganti cairan tubuh yaitu infuse Ringers.

Injeksi Ringer adalah larutan steril Natrium klorida, Kalium klorida, dan Kalsium

klorida dalam air untuk obat suntik. Kadar ketiga zat tersebut sama dengan kadar

zat-zat tersebut dalam larutan fisiologis. Larutan ini digunakan sebagai penambah

cairan elektrolit yang diperlukan tubuh (Ansel hal 408).

INFUS IV PROTEIN UNTUK DBD

Bilamana seorang penderita harus diberikan makanan yang memadai tetapi tidak

dapat melalui saluran cerna. Indikasi cara ini biasanya digunakan untuk persiapan

bedah pada penderita kurang gizi, persiapan kemoterapi radioterapi dan kelainan

saluran cerna berat. Nutrisi parenteral total memerlukan larutan yang mengandung

asam amino; glukosa; lemak; elektrolit; dan vitamin.

Glukosa merupakan sumber karbohidrat yang lebih disukai, tapi bila tiap harinya

diberikan lebih dari 180 g maka harus ada monitoring kadar gula darah. Bila

mungkin diperlukan insulin. Glukosa dengan ragam kekuatan 10 – 50 % harus di

infus melalui kateter vena central. Untuk menghindari trombosis (gumpalan darah

yang terbentuk pembuluh darah).

Jumlah volume infuse intravena biasanya 500 mL dan 250 mL mengandung zat-zat

Page 10: macam - macam infus

sebagai nutrisi, penambah darah, elektrolit, asam amino, antibiotik, dan obat yang

umumnya diberikan lewat jarum yang dibiarkan di vena atau kateter dengan

diteteskan terus menerus. Tetesan atau kecepatan mengalir dapat diatur oleh dokter

atau perawat sesuai dengan kebutuhan pasien. Umumnya 2-3 mL permenit.

Untuk Infus, intravena jarum/kateter biasanya ditusukkan divena yang menonjol di

lengan atau kaki dan diikat erat di tempat tersebut sehingga tidak akan bergeser

dari tempat selama diinfus. Bahaya utama infus intravena ialah kemungkinan

terbentuknya trombus akibat rangsang tusukan jarum pada dinding vena.

Trombus akan lebih mungkin terjadi bila larutan infus bersifat mengiritasi jaringan

tubuh. Trombus adalah gumpalan darah yang terbentuk dalam pembuluh darah

(atau jantung) yang umumnya disebabkan oleh melambatnya aliran atau perubahan

darah atau pembuluh darah. Bila gumpalan darah itu beredar maka gumpalan

tersebut menjadi embolus, dibawa oleh aliran darah sampai tersangkut di pembuluh

darah, menghalangi dan mengakibatkan hambatan atau sumbatan yang disebut

emboli. Suatu hambatan dapat sangat berbahaya tergantung pada tempat dan

keparahan hambatan tersebut. Obat-obat yang diberikan lewat intravena biasanya

harus berupa larutan air, bercampur dengan darah dan tidak mengendap. Keadaan

tertentu dapat menimbulkan terjadinya trombus dan kemudian menghalangi aliran

darah. (Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi keempat, Howard C Ansel, hal

402)

Demam berdarah adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan virus Dengue tipe

I-IV, disertai demam 5-7 hari gejala-gejala perdarahan, dan bila timbul syok: angka

kematian cukup tinggi.

Page 11: macam - macam infus

Gejala dan tanda :

1. panas 5-7 hari, gejala umum tidak khas

2. perdarahan spontan (petekie, ekimosa, epistaksis , derajat hematemesis, melena,

perdarahan gusi, uterus, telinga, dll)

3. ada gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat (>

120/menit), tekanan nadi sempit (<>

4. nadi tidak teraba, tekanan darah tidak terukur, denyut jantung > 140/menit, acral

dingin, berkeringat, kulit biru

Gejala Lain :

1. Hati membesar, nyeri spontan dan pada perabaan

2. Asites

3. Cairan dalam rongga pleura (kanan)

4. Ensepalopati: kejang, gelisah, sopor, koma

Prinsip penatalaksanaan :

1. Memperbaiki keadaan umum

2. Mencegah keadaan yang lebih parah

3. Memperbaiki syok dan perdarahan (pen: rehidrasi sampai hari ke 7, namun hati-

hati pada hari ke 6 dapat terjadi arus balik cairan intersitiel ke pembuluh darah)

INFUS IV UNTUK MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN ASAM TUBUH

Pembuatan infus ini mengacu pada penggunaannya sebagai cairan infus yang dapat

menstabilkan jumlah elektrolit-elektrolit yang sama kadarnya dalam cairan

fisiologis normal, sehingga diharapkan pasien dapat mempertahankan kondisi

elektrolitnya agar sesuai dengan batas-batas atau jumlah elektrolit yang normal

pada plasma. Selain itu, digunakan pengisotonis dekstrosa yang diharapkan mampu

Page 12: macam - macam infus

menambah kalori bagi pasien serta meningkatkan stamina karena biasanya kondisi

pasien yang kekurangan elektrolit dalam keadaan lemas (sehingga perlu diinfus).

Ion natrium (Na+) dalam injeksi berupa natrium klorida dapat digunakan untuk

mengobati hiponatremia, karena kekurangan ion tersebut dapat mencegah retensi

air sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.

Kalium klorida (KCl), kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam

cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa

serta isotonis sel.

Ion kalsium (Ca2+), bekerja membentuk tulang dan gigi, berperan dalam proses

penyembuhan luka pada rangsangan neuromuskuler. Jumlah ion kalsium di bawah

konsentrasi normal dapat menyebabkan iritabilitas dan konvulsi.

Ion Magnesium (Mg2+) juga diperlukan tubuh untuk aktivitas neuromuskuler

sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dan protein.

Dekstrosa, suatu bentuk karbohidrat yang diberikan secara parenteral diharapkan

dapat memberikan tambahan kalori yang diperlukan untuk menambah energi pada

tubuh.

Batas konsentrasi normal elektrolit dalam plasma (Steril Dosage Form, hal 251-

252) :

Na+ = 135-145 mEq/L

K+ = 3,5-5 mEq/L

Ca2+ = 5 mEq/L

Page 13: macam - macam infus

Mg2+ = 2 mEq/L

INFUS IV UNTUK PENGELOLAAN DEHIDRASI

Sekitar 60% berat badan manusia terdiri dari cairan. Setiap hari sekitar 1,7 liter

cairan di dalam tubuh keluar melalui urin, tinja, keringat dan pernapasan. Cairan

yang keluar tersebut akan digantikan oleh cairan yang masuk ke dalam tubuh

melalui makanan dan minuman, yakni sebanyak 3 liter perhari. Jika cairan yang

keluar dai tubuh terjadi secara berlebihan dan tidak diimbangi dengan cairan yang

masuk, maka terjadilah dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).

Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh, karena

terjadi pengeluaran yang lebih banyak daripada pemasukan. Gangguan kehilangan

cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Zat

eletrolit yang diperlukan tubuh terdiri dari anion dan kation antara lain Na+, K+,

Ca2+, SO42-, dan Cl-.

Dehidrasi terdiri dari :

a. Absolut :Kandungan air dibawah normal atau dibawah standar.

b. Hypenatermic : Keadaan hilangnya elektrolit lebih rendah secara

disproporsional dibandingkan dengan hilangnya air.

c. Relatif : Dehidrasi sebagai akibat meningkatnya tekanan osmotik cairan tubuh.

d. Voluntari : Akibat dari rasa haus yang tidak merangsang penggantian air yang

hilang dengan cukup.

INFUS MENGANDUNG KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan bahan bakar utama (sumber energi) bagi tubuh yang

didalam makanan terdapat sebagai monosakarida, disakarida dan polisakarida.

Page 14: macam - macam infus

Selain sumber energi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan asam-

basa, pembentukan struktur sel, jaringan dan organ tubuh. Bilamana seorang

penderita harus diberikan makanan yang memadai tetapi tidak dapat melalui

saluran cerna atau mengalami gangguan saluran cerna seperti diare maka sumber

energi utama yakni karbohidrat dapat diberikan melalui infus yang mengandung

karbohdrat.

Glukosa merupakan sumber karbohidrat yang lebih disukai dan salah satu senyawa

yang penting didalam tubuh sebagai sumber energi.

INFUS Na BIKARBONAT UNTUK ASIDOSIS METABOLIK

Asidosis metabolic adalah suatu keadaan dimana pH arterial bersifat asam dan

konsentrasi bikarbonat plasma dibawah normal. Pada asidosis metabolic akut, pH

arterial dibawah 7,1-7,2 dan konsentrasi bikarbonat plasma, <8>

Farmakologi

Na.bikarbonat merupakan agen pengalkali yang berdisosiasi membentuk ion

bikarbonat. Bikarbonat merupakan komponen basa konjugasi dari buffer

ekstraseluler utama yang ada di tubuh,yaitu buffer bikarbonat-asam karbonat. Pada

kondisi normal buffer ini menjaga pH plasma yaitu 7,37-7,42. Namun bila terjadi

gangguan pada system buffer ini maka pH plasma dapat naik ataupun turun. pH

plasma yang dibawah normal mengindikasikan terjadinya asidosis metabolic.

Pemberian Na.bikarbonat akan menigkatkan konsentrasi bikarbonat plasma dan

meningkatkan pH plasma sehingga pH plasma normal kembali (DI 2003 hal 2472-

2473).

INFUS PROTEIN

Page 15: macam - macam infus

Protein merupakan makromolekul yang pada hidrolisa hanya menghasilkan asam

amino. Sel hidup menghasilkan berbagai macam makromolekul (protein, asam

nukleat dan polisakarida) yang berfungsi sebagai komponen struktural,

biokatalisator, hormon, reseptor dan sebagai tempat penyimpanan informasi

genetik. Makromolekul ini merupakan biopolimer yang dibentuk dari unit

monomer atau bahan pembangun.

Asam amino dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Asam amino essensial yaitu asam amino yang diperlukan oleh tubuh tetapi tidak

dapat disintesis dalam tubuh sehingga harus diperoleh dari luar. Contoh : Arginin,

histidin, isoleusin, lisin, metionin, fenil alanin, treonin, triptofan, dan valin.

2. Asam amino non essensial yaitu asam amino yang dapat disintesa didalam

tubuh. Contoh: Alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamate, glutamin,

glisin, prolin, hidroksiprolin, serin, dan tirosin.

Arginin mempunyai fungsi yang sama seperti asam amino, yaitu meningkatkan

stimulan hormon pertumbuhan, prolaktin, dan glukosa darah. Arginin dapat

menambah konsentrasi glukosa darah. Efek ini dapat langsung berpengaruh dari

hati menjadi asam amino yang berkualitas.(DI hal 1341)

INFUS IV DEKSTROSA

Farmakologi (DI, hal 1427)

Dekstrosa dengan mudah dimetabolisme, dapat meningkatkan kadar glukosa darah

dan menambah kalori. Dekstrosa dapat menurunkan atau mengurangi protein tubuh

dan kehilangan nitrogen, meningkatkan pembentukan glikogen dan mengurangi

atau mencegah ketosis jika diberikan dosis yang cukup. Dekstrosa dimetabolisme

Page 16: macam - macam infus

menjadi CO2 dan air, maka larutan dekstrosa dan air dapat mengganti cairan tubuh

yang hilang. Injeksi dekstrosa dapat juga digunakan sebagai diuresis dan volume

pemberian tergantung kondisi klinis pasien.

LARUTAN PENCUCI PADA OPERASI LAMBUNG

Larutan irigasi adalah larutan steril, bebas pyrogen yang digunakan untuk tujuan

pencucian dan pembilasan. Sodium Klorida ( NaCl ) secara umum digunakan

untuk irigasi ( seperti irigasi pada rongga tubuh, jaringan atau luka ). Larutan

irigasi NaCl hipotonis 0,45% dapat digunakan sendiri atau tanpa penambahan

bahan tambahan lain. Larutan irigasi NaCl 0,9% dapat digunakan untuk mengatasi

iritasi pada luka. ( DI 2003 hal 2555 )

Larutan irigasi dimaksudkan untuk mencuci dan merendam luka atau lubang

operasi, sterilisasi pada sediaan ini sangat penting karena cairan tersebut langsung

berhubungan dengan cairan dan jaringan tubuh yang merupakan tempat infeksi

dapat terjadi dengan mudah.( Ansel hal 399 )

INFUS PENDERITA DIARE BERAT

(LOCKE RINGER)

Locke – Ringer mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh yaitu elektrolit-

elektrolit dan karbohidrat sesuai untuk penderita diare berat

Digunakan norit, yaitu untuk menyerap pirogen dan mengurangi kelebihan H2O2.

Cara sterilisasi yang digunakan adalah dengan teknik otoklaf karena bahan-bahan

yang digunakan tahan panas

Page 17: macam - macam infus

Pembahasan : hipertonis (harap diperhatikan laju tetesan per menit)

INFUS UNTUK PENGELOLAAN METABOLIK ALKALOSIS

Alkalosis metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa

karena tingginya kadar bikarbonat. Alkaosis metabolik terjadi jika tubuh

kehilangan banyak asam. Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam

lambung selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung

disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah

sakit, terutama setelah pembedahan perut)

Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang

mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat.

Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bia kehilangan natrium atau kalium

dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam

mengendalikan keseimbangan asam basa darah.

Penyebab utama alkalosis metabolik :

1. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)

2. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung

3. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma cushing atau akibat penggunaan

kortikosteroid).

Gejala :

1. Alkalosis metabolik dapat menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot

berkedut dan kejang otot, atau tanpa gejala sama sekali.

2. Bila terjadi alkalosis yang berat, dapat terjadi kontraksi (pengerutan) dan spasme

(kejang) otot yang berkepanjangan (tetani).

Page 18: macam - macam infus

3. Diagnosa dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam

keadaan basa.

Pengobatan :

Biasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit

(natrium dan kalium)

INFUS LARUTAN IRIGASI GLISIN

Larutan irigasi adalah sediaan larutan steril dalam jumlah besr. Larutan tidak

disuntikkan ke dalam vena, tapi digunakan di luar sistem peredaran darah dan

umumnya menggunakan jenis tutup yang diputar atau plastik yang dipatahkan,

sehingga memungkinkan pengisian larutan dengan cepat. Larutan ini digunakan

untuk merendam atau mencuci luka2. Sayatan bedah atau jaringan tubuh dan dapat

pula mengurangi pendarahan.

Persyaratan larutan irigasi adalah sbb :

1. Isotonik

2. Steril

3. Tidak disbsorpsi

4. bukan larutan elektrolit

5. Tidak mengalami metabolisme

6. Cepat diekskresi

7. Mempunyai tekanan osmotik diuretik

8. bebas pirogen

Larutan irigasi glisin digunakan selama operasi kelenjar prostat dan prosedur

transuretral lainnya. Larutan yg digunakan untuk luka dan kateter uretra yg

Page 19: macam - macam infus

mengenai jaringan tubuh hrs disterilkan dgn cara aseptis.

INFUS IV YG MGD NUTRISI

Glukosa termasuk monosakarida dimana sebagian besar monosakarida dibawa oleh

aliran darah ke hati. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintetis

menghasilkan glikogen, oksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk

dibawa dengan aliran darah ke bagian tubuh yg memerlukannya. Sebagian lain

monosakarida dibawa langsung ke sel jaringan organ tertentu dan mengalami

proses metabolisme lbh lanjut. Karena pengaruh berbagai faktor dan hormon

insulin yg dihasilkan oleh kelnjar pankreas, hati dapat mengatur kadar glukosa

dalam darah. Kadar glukosa dalam darah merupakan faktor yg sgt penting utk

kelancaran kerja tubuh.

INFUS IV RINGER LAKTAT

Jika untuk mengatasi kondisi kekurangan volume darah, larutan natrium klorida

0,9% - 1,0% menjadi kehilangan maka secara terapeutik sebaiknya digunakan

larutan ringer, larutan ini mengandung KCl dan CaCl2 disamping NaCl. Beberapa

larutan modifikasi jg mengandung NaHCO3 maka larutan dapat disterilakan

dengan panas yang stabil. Pengautoklafan larutan natrium hidrogen karbonat hanya

diproses mempunyai penyaringan kuman.

Pembahasan : larutan ini bersifat hipertonis. Harap diperhatikan laju tetesan per

menit. Laju tetesan maksimal 5 ml per menit

INFUS IV AMMONIUM KLORIDA

(PENDAHULUANNYA SAMA DENGAN ALKALOSIS METABOLIK)

Page 20: macam - macam infus

Ammonium klorida digunakan sebagai z.a yang dapat berkhasiat untuk pengobatan

gangguan metabolisme alkalosis dalam tubuh serta menggantikan ion klorida yang

hilang dalam tubuh.

INFUS IV MENGANDUNG ELEKTROLIT DAN KARBOHIDRAT

Walaupun cairan infus intravena yang diinginkan adalah larutan yang isotonis

untuk meminimalisasi trauma pada pembuluh darah, namun cairan hipotonis

maupun hipertonis dapat digunakan. Untuk meminimalisasi iritasi pembuluh darah,

larutan hipertonis diberikan dalam kecepatan yang lambat.