Click here to load reader

Makala Loby Bioskop

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TINJAUAN PERILAKU PENGUNJUNG DI LOBBY BIOSKOP 21 INTERNASIONAL PLAZA PALEMBANG

Citation preview

PERILAKU ARSITEKTUR7

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta ini dengan segala kebesaraNya,dimana dengan melihat dan mengamati ciptaaNya,manusia dapat berpikir dan mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya.Shalawat serta salam semoga tetap terlimpah curahan kepada Nabi Muhammad SAW,keluarga,sahabat dan pengikutnya pada akhir zaman.Dengan dilandasi semangat sehingga makala ini dapat tersusun sebagai tugas MID Semester dengan mata kuliah PERILAKU ARSITEKTUR.Makala ini dibuat bertujuan supaya kita lebih memahami bisa menganalisa perilaku manusia terhadap Arsitektur serta dapat melihat solusi dari masalah yang ada.Dan tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih kepada :1. Dosen Mata kuliah PERILAKU ARSITEKTUR yaitu Ibu.Aditha M.Ratna ,MTSaya berharap semoga makala ini bermanfaat khususnya bagi saya selaku penyusun dan umumnya kepada para pembaca.Atas perhatianya saya ucapkan terima kasih.

Palembang,21 April 2015

DidyAribowoDAFTAR ISI

Kata Pengantar.......................................................................................................01Daftar Isi.................................................................................................................02

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................031.1. Latar Belakang................................................................................................031.2. Rumusan Masalah...........................................................................................041.3.Tujuan Penulisan.............................................................................................041.4. Manfaat...........................................................................................................041.5. Metode Penelitian...........................................................................................051.6. Kerangka Berpikir...........................................................................................06

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................072.1. Lobby Bioskop................................................................................................072.2. Perbandingan Lobby Bioskop 21 IP & PIM...................................................082.3. Saran & Masukan ...........................................................................................11

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................14

.DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bioskop berasal dari kata belanda yaitu bioscoop dari bahasa Yunani Bios ( yang artinya hidup) dan okonoc ( yang artinya melihat) adalah tempat untuk menonton pertunjukan film dengan menggunakan layar lebarMenurut Kamus Besar Besar Bahasa Indonesia,edisi ketiga,Dapertemen Pendidikan Nasional,Balai Pustaka,Jakarta ,2001 : Cineplex : Kompleks sinema yang terdapat dalam satu bangunan Bioskop :Pertunjukan yang diperlihatkan dengan gambar (film),yang disorot sehingga dapat bergerak ( berbicara).

Cineplex merupakan perkembangan dari bioskop. Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu tempat pertunjukan film. Yang membedakannya adalah jumlah teater tempat pertunjukan filmnya. Bioskop umumnya hanya memiliki satu teater dalam satu bangunan, Karena memiliki banyak pilihan teater untuk menonton film, maka bioskop kemudian disebut sinema kompleks (Cineplex).

Klasifikasi bioskop berdasarkan lokasi, bioskop terbagi menjadi 3,yaitu :

1. Key city, bioskop yang berada di kota-kota besar yang memilki potensi pasar yang handal atau kota utama2. Sub key city, bioskop yang berada di kota-kota yang cukup punya potensi.3. Up country, bioskop yang berada di kota kecil yang biasa juga disebut kota penunjang yang terletak di sekitar- kota menengah. Berdasarkan lokasi tersebut film-film yang ditayangkan memilki urutan dari key city ke sub key city dan terakhir ke upcountry.Lobby dalam arsitektur berarti ruang peralihan. Lobby pada umumnya menghubungkan pintu masuk gedung bioskop,hotel atau pun apartemen,dengan ruangan-ruangan di dalamnya. Fungsinya sebagai ruang tunggu atau lalu lalang . Lobby juga bisa merupakan ruang peralihan terbuka untuk umum,dengan fungsi menghubungkan tempat-tempat pertemuan di dalam bangunan tersebut.

1.2. Rumusan Masalah

Lobby merupakan sebagai akses dan ruang tunggu buat pengunjung bioskop sehingga lobby dalam bioskop harus dibuat senyaman mungkin sehingga pengunjung lebih nyaman dalam menunggu.Kondisi lobby yang berada di bioskop Internasional Plaza:1. Minimnya pencahayaan yang ada2. Sirkulasi udara yang kurang baik3. Kurang vegetasi dan plafond yang terlalu rendah

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penelitiian ini adalah untuk mengetahui apa saja yang menjadi masalah Bisokop di Internasional Plaza sehingga menyebabkan perbedaan perilaku atau kebiasaan pengunjung pada lobby bisokop tersebut.

1.3 Manfaat

Kegunaan penelitian ini pada dasarnya tetap terkait dengan tujuan penelitian ini sendiri. Adapun kegunaannya sebagai berikut: 1.Secara teoritis untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dalam arsitektur itu sendiri dengan kata lain arsitektur yang membentuk pengaruh perilaku manusia.2.Sebagai masukan kepada pihk bioskop sehingga bisa menyesuaikan perilaku manusia dengan konsep arsitektur itu sendiri.

1.5 Metode Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan (Field research) dan penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif. Untuk sampai kepada tujuan penelitian, maka diperlukan se perangkat metode kerja yang komprehensif dan sistematis. Adapun tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1.Pengumpulan DataTahap mengumpulkan data pada penelitian ini terdiridari studi kepustakaan dan studi lapangan,Serta artikel,Jurnal serta arsip-arsip yang berhubungan dengan objek penelitian.2.Pengujian DataUntuk mendapatkan hasil yang otentitas dan kreadibilitas data-data tersebut dilakukan dengan cara melakukan kritik wawancara untuk mencocokan keaslian sumber tempat,waktu dari sumber tersebut.3.Bimbingan langsung dengan dosen pembimbingCara yang digunakan untuk mendapat arahan dari dosen pembimbing dengan cara mengasistensi keseluruhan isi dari hasil laporan untuk diberikan masukan-masukan serta koreksi atas masalah yang ada untuk penyempurnaan hasil laporan ini, berupa menganalisis keseluruhan data yang diperoleh untuk mengetahui kekurangan, kelebihan serta pemecahannya.

1.6 Kerangka Berpikir

LATAR BELAKANG MASALAH

IDENTIFIKASI MASALAH

FEEDBACK

DATA

ANALISA

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Lobby Bioskop

Setibanya di bioskop, kita umumnya disambut oleh lobby yang cukup luas. Banyak bioskop di kota-kota tersambung dengan sebuah pusat perbelanjaan, Seringkali dibatasi dengan kaca, area bioskop dipisahkan dari area mall. Umumnya lobby tersebut mampu menampung secara nyaman paling tidak kapasitas dari auditorium terbesarnya, sehingga walaupun penonton menunggu tidak terasa berdesakan di dalam lobby.Nampaknya berdasarkan pengamatan yang sempat saya lakukan , hanya sedikit gedung yang memikirkan desain ini, di antaranya Usmar Ismail Hall, Gedung Kesenian Jakarta, Teater Jakarta, Teater Salihara dan beberapa pusat kebudayaan asing yang didukung dengan plaza di depan lobby. Beberapa yang lain terasa begitu sesak dan kurang kondusif untuk bahkan digunakan untuk menunggu.Ruang tunggu / Lobby di gedung bioskop perlu sekali karena : Memberikan tempat bagi para pengunjung yang telah untuk beristirahat. Memberikan tempat bagi para penonton untuk menunggu gilirannya menonton film.Oleh sebab itu, maka ruang tunggu perlu dijaga kebersihannya, disediakan tempat sampah yang cukup, kursi diatur sedemikian rupa, diberi pot bunga sehingga ruang tunggu tersebut bentuknya menarik dan menyenangkan.

2.2 Perbandingan Lobby 21 IP dan PIM

Permasalahan Lobby 21 Internasional Plaza (IP)Dari hasil survey yang saya lakukan di lobby bioskop 21 Internasional Plaza,Lobby ini kurang nyaman untuk pengunjung nya dimana lobby bioskop merupakan tempat tunggu pengunjung untuk menunggu Film yang seharusnya dibuat senyaman mungkin,tetapi di lobby IP itu sendiri saya tidak merasakan kenyamanan,tentu ini berpengaruh terhadap jumlah pengunjung yang datang ke bioskop ini sendiri. Apa yang menyebabkan tidak nyamanya Lobby bioskop IP ini ?Setelah saya amati,ada beberapa penyebab timbulnya ketidak nyamanan Lobby tersebut ?

1. Kurang Tingginya Plafond Lobby tersebut2. Pencahayaan yang kurang memadai3. Kurangnya vegetasi sebagai penghijauan di lobby4. Sirkulasi udara yang kurang baik

Sedangkan untuk lobby bioslop Palembang Indah Mall (PIM) ini sangat memperhatikan kenyamanan pengunjungnya ini terlihat dari pencahayaan yang memenuhi standar yang baik.Ketinggian plafond juga sangat baik dan mempunyai plafond dengan ketinggian berbeda antara lobby utama dan lobby pembaginya,sehingga efeknya sirkulasi udara yang baik,dan tumbuhan yang disusun di setiap sudut ruangan sehingga ruangan tambah lebih hidup sehingga tidak adanya sudut ruangan yang tidak dimanfatkan dengan maksimal.

Ini beberapa foto perbandingan antara lobby bioskop Internasional Plaza dan lobby Palembang Indah Mall . Pencahayaan Lobby Palembang Indah Mall

(dok.pribadi)

9Pencahayaan Lobby Internasional Plaza

(dok.pribadi)

9

Plafond Lobby Palembang Indah Mall

(dok.pribadi)

9Plafond Lobby Internasional Plaza

(dok.pribadi)

9

Kursi tunggu Lobby Internasional Plaza

(dok.pribadi)

9Kursi tunggu Lobby Palembang Indah Mall

(dok.pribadi)

9

Pembelian tiket Lobby Palembang Indah Mall

(dok.pribadi)

9Pembelian tiket Lobby Internasional Plaza

(dok.pribadi)

9

Bila kita lihat dari hasil foto-foto diatas sangat kelihatan sekali perbedaan Lobby Internasional Plaza dan lobby Palembang Indah Mall. Dimana pencahayaan yang sangat jelas sekali perbedaan antara lobby 2 bioskop ini.Dari segi penataan ruangan dan pemanfaatan tanaman yang baik di lobby bioskop Palembang Indah mall dibanding Lobby Internasional Plaza yang sama sekali tidak memiliki tanaman sama sekali.Bila kita berada dilokasi secara langsung akan sangat terasa sekali perbedaan sirkulasi udara antara 2 lobby ini,dimana lobby di internasional plaza ini pengap di banding Lobby Palembang Indah Mall ini terlihat dari pembagian AC dan juga yang paling penting ketinggian plafond menentukan sirkulasi udara dalam ruangan tersebut.2.3 Saran & Masukan

1. PencahayaanHal-hal yang perlu diperhatikan sehubungan dengan pencahayaan adalah: System pencahayaan tidak boleh menyilaukan mata maksimal 150 lux dan tidak boleh bergetar. Tersedia cukup cahaya untuk kegiatan pembersihan gedung

Pencahayaan atau penerangan harus diatur sehingga tidak terjadi penurunan gairah membaca atau membuat silau. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menghindari sinar matahari langsung serta memilih jenis lampu yang dapat memberikan sifat dan taraf penerangan yang tepat dengan kebutuhan, misalnya lampu pijar dapat memberikan cahaya setempat, lampu TL/LED/Fluorescent memberikan cahaya yang merata dan lampu sorot yang memberikan cahaya yang terfokus pada obyek tertentuDan juga kita harus memperhatikan jarak antar lampu jangan terlalu dekat atau pun terlalu jauh.Lampu LED BULD E27

(dok.Google/jenis lampu bioskop)

9

2. Ketinggian Plafond

Sebaiknya ketinggian plafond di lobby bioskop Internasional Plaza walupun tidak bertingkat seperti Lobby PIM minimal memiliki ketinggian lebih dari 380 cm,karena bangunan publik apa lagi lobby bioskop memerlukan sirkulasi udara yang baik salah satunya membuat ketinggian plafond lebih tinggi sehingga terjadinya perputaran udara yang baik di ruangan itu. Ketinggian PlafondPIM

(dok.pribadi)

9Ketinggian Plafond Internasional Plaza

(dok.pribadi)

9

3. Penambahan Vegetasi

Perlunya vegetasi dalam satu ruangan publik sebagai penyeimbang di suatu ruangan ,dan juga memberikan kesan nyaman dan memberikan kesan hidup dalam suatu ruangan sehingga lobby tersebut tidak seperti mati atau gersang tanpa penghijauan.bukan saja diluar bangunan diperlukan penghijauan di dalam ruangan juga memerlukan tanaman.

4. Sirkulasi Udara

Ventilasi untuk gedung bioskop adalah penting oleh karena untuk mengatur sirkulasi udara, agar udara kotor dalam ruangan keluar dan udara bersih masuk sehingga penonton merasa nyaman. Sistem ventilasi pada umumnya terbagi atas dua yaitu:a) Ventilasi Alami (Natural Ventilation System)Ventilasi alam ini dapat dibuat dengan jalan memasang jendela dan lubang-lubang angin atau dengan menggunakan bahan bangunan yang berpori-pori.b) Ventilasi Buatan (Artificial Ventilation System)Untuk ventilasi buatan ini dapat berupa :Fan (kipas angin), fungsinya hanya memutar udara didalam ruangan, sehingga masih diperlukan ventilasi alamiah.Exhauster (pengisap udara), prinsip kerjanya adalah mengisap udara kotor dalam ruangan sehingga masih diperlukan ventilasi alamiah.Air Conditioning (AC), AC yang baik untuk gedung bioskop adalah menggunakan AC central. Air Conditioning (AC), prinsip kerjanya adalah penyaringan, pendinginan, pengaturan kelembaban serta pengaturan suhu dalam ruangan. Yang perlu diperhatikan bila menggunakan AC adalah ruangan harus tertutup rapat dan orang

BAB IIIKESIMPULAN

Sebuah lobby merupakan tempat pertemuan atau trasnsisi orang yang berada didalamnya,dalam hal ini lobby bioskop Internasional Plaza. Dari hasil pembahasan di atas sebaiknya lobby yang harus mengedepankan kenyamanan pengunjung apa lagi ini lobby bioskop yang di gunakan pengunjung untuk menunggu waktu film yang akan di tonton.Perlu di tata ulang lobby tersebut di lihat dari perilaku penngunjung yang ada pada saat ini,lobby harus di sesuaikan dengan standar bioskop yang ada serta memperhatikan kenyamanan pengunjung. Desain gedung mempengaruhi perilaku orang yang berada di dalam gedung tersebut dalam hal ini adalah Lobby Bioskop Internasional Plaza.

DAFTAR PUSTAKA

Dokumentasi pribadi Www.standar bioskop 21.com Www.pengertian bioskop/artikel /cineplex.com Www.google.com / standar tata ruang bioskop ditinjau dari penggunaanya Www.google.com / pembangunan bioskop mataram cinema

Lobby Bioskop Internazional Plaza