16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka angka yang disebut data kasar.penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengna teknik statistic tertentu. Jadi, data – data itu masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor – skor tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran ya g bermakna, data – data itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis. Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan 1

Makalah Ayah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah teknik mesin

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangKegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan angka angka yang disebut data kasar.penyebutan dengan istilah data kasar menunjukkan bahwa data itu belum diolah dengna teknik statistic tertentu. Jadi, data data itu masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor skor tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama dengan data kasar. Biasanya relatif banyak dan tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data tersebut yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran ya g bermakna, data data itu haruslah disajikan kedalam tampilan yang sistematis.Ada sejumlah cara yang dapat dipilih untuk menampilkan data hasil pengukuran dalam kerja penelitian. Penyajian data yang mana yang sebaiknya dipilih tergantung jenis data, selera peneliti, dan tujuan penampilan data itu sendiri. ( Burhan Nurgiyantoro dkk, 2004:31 )B. TujuanTujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk melatih kemampuan seorang mahasiswa dalam membuat makalah guna meningkatkan kemampuan dalam mata kuliah statistik.BAB II

PEMBAHASANA. Penyajian Data Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data angka-angka yang disebut data kasar (raw data) yang menunjukkan bahwa data tersebut belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalam pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan. Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel. Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan pembaca memahami data.B. Macam Macam Penyajian Data dalam Bentuk TabelPada dasarnya banyak cara untuk menyajikan data sehingga ia dapat dipahami dan digunakan secara tepat oleh pengolah data. Namun untuk menghasilkan gambaran data yang komunikatif, harus diingat untuk menyajikan sesuai kebutuhan. Dalam hal ini, penyajian data dalam bentuk tabel bertujuan untuk memberikan informasi dan gambaran mengenai jumlah secara terperinci sehingga memudahkan pengolah data dalam menganalisis data tersebut. Macam macam penyajian data dalam bentuk tabel antara lain: 1. Tabel Baris Kolom

Tabel yang lebih tepat disebut tabel baris kolom ini adalah tabel-tabel yang dibuat selain dari tabel kontingensi dan distribusi frekuensi yaitu tabel yang terdiri dari baris dan kolom yang mempunyai ciri tidak terdiri dari faktor-faktor yang terdiri dari beberapa kategori dan bukan merupakan data kuantitatif yang dibuat menjadi beberapa kelompok.Contoh, tabel daftar ip seorang mahasiswa pendidikan matematikaNoSemesterIP

1I3,12

2II3,00

3III3,39

4IV3,37

5V2,9

6VI3,3

7VII3,4

Tabel 1. Baris kolom

2. Tabel KontingensiTabel kontingensi merupakan bagian dari tabel baris kolom, akan tetapi tabel ini mempunyai ciri khusus, yaitu untuk menyajikan data yang terdiri atas dua faktor atau dua variabel, faktor yang satu terdiri atas b kategori dan lainnya terdiri atas k kategori, dapat dibuat daftar kontingensi berukuran b x k dengan b menyatakan baris dan k menyatakan kolom.Contoh Banyak Murid Sekolah Di Daerah Inderalaya Menurut Tingkat Sekolah Dan Jenis Kelamin Tahun 2006JENIS KELAMINTINGKAT SEKOLAHJUMLAH

SDSMPSMA

Laki laki4756279514599012

Perempuan4032211612567404

Jumlah87904911271516416

Tabel 2. Tabel kontingensi3. Tabel Silang

Data hasil penelitian yang berupa perhitungan frekuensi pemunculan data juga dapat disajikan ke dalam bentuk tabel silang. Tabel silang dapat hanya terdiri dari satu variable tetapi dapat juga terdiri dari dua variable. Tergantung pertanyaan atau keadaan yang ingin dideskripsikan. Dengan demikian, pemilihan penyajian data ke dalam tabel silang satu atau dua variable akan tergantung dari data yang diperoleh.( (Burhan Nurgiyantoro, 2004:42)Tabel silang satu variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampillkan satu karakteristiknya saja. Misal jumlah keseluruhan. Sementara tabel silang dua variable digunakan untuk menggambarkan data dengan menampilkan dua karakteristiknya. Misalnya jumlah keseluruhan dan jumlah per gender.

Contoh:

Dalam suatu penelitian angket pada 34 siswa kelas XI.A tentang mata pelajaran MIPA yang disukai, diperoleh hasil data sebagai berikut:No.Mata PelajaranJumlah

1Matematika11

2Kimia10

3Fisika7

4Biologi6

Tabel 2.1 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang satu variableNo.Mata PelajaranSiswa Yang MenyukaiJumlah

Siswa Laki - LakiSiswa Perempuan

1Matematika8311

2Kimia4610

3Fisika527

4Biologi246

Tabel 2.2 Penyajian Data dalam bentuk tabel silang dua variableC. Macam macam Penyajian Data dalam Bentuk GrafikSelain dapat disajikan ke dalam bentuk tabel sebagaimana dikemukakan di atas, data-data angka juga dapat disajikan ke dalam bentuk grafik, atau lengkapnya grafik frekuensi. Pembuatan grafikfrekuensi pada hakikatnya merupakan kelanjutan dari pembuatan tabel distribusi frekuensi karena pembuatan grafik itu haruslah didasarkan pada tabel distribusi frekuensi. Dengan kata lain, pembuatan tabel distribusi frekuensi harus tetap dilakukan baik kita bermaksud maupun tidak bermaksud membuat grafik frekuensi. Penyajian data angka ke dalam grafik biasanya dipandang lebih menarik karena data-data itu tersaji dalam bentuk visual. Gambar grafik frekuensi yang banyak dipergunakan dalam metode statistik adalah histogram, polygon, kurve dan garis. (Burhan Nurgiyantoro, 2004:43-44)1. Grafik Histogram / BatangHistogram merupakan grafik dari distribusi frekuensi suatu variable. Tampilan histogram berupa petak-petak empat persegi panjang. Sebagai sumbu horizontal boleh memakai tepi-tepi kelas, batas-batas kelas atau nilai variabel yang diobservasi, sedang sumbu vertical menunjukkan frekuensi. Untuk distribusi bergolong atau berkelompok yang menjadi absis adalah nilai tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating Somantri, 2006:113)

2. Grafik Poligon

Poligon merupakan grafik distribusi dari distribusi frekuensi bergolong suatu variable. Tampilan polygon berupa garis-garis patah yang diperoleh dengan cara menghubungkan puncak dari masing-masing nilai tengah kelas. Jadi absisnya adalah nilai tengah dari masing-masing kelas. (Drs. Ating Somantri, 2006:114)3. Grafik Kurve

Kurve merupakan perataan atau penghalusan dari garis-garis polygon. Gambar polygon sering tidak rata karena adanya perbedaan frekuensi data skor dan data skor itu sendiri mencerminkan fluktuasi sampel. Pembuatan kurve dilakukan dengan meratakan garis gambar polygon yang tidak rata dan terlihat tidak beraturan sehingga menjadi rata. (Burhan Nurgiyantoro, 2004:49)

4. Grafik Garis

Grafik garis dibuat biasanya untuk menunjukkan perkembangan suatu keadaan. Perkembangan tersebut bias naik bias turun. Hal ini akan Nampak secara visual melalui garis dalam grafik. Dalam grafik terdapat garis vertical yang menunjukkan jumlah dan yang mendatar menunjukkan variable tertentu yang ditunjukkan pada gambar dibawah, yang perlu diperhatikan dalam membuat grafik adalah ketepatan membuat skala pada garis vertical yang akan mencerminkan keadaan jumlah hasil observasi. (Dr. Sugiyono, 2002:34)Contoh : Perkembangan nilai ujian matematika Adit semester 1 tahun ajaran 2012/2013 sebagai berikut:Ujian Semester keNilai

180

295

360

4100

585

D. Penyajian Data dalam bentuk Diagram LingkaranCara lain untuk menyajikan data hasil penelitian adalah dengan diagram lingkaran. Diagram lingkaran digunakan untuk membandingkan data dari berbagai kelompok. (Dr. Sugiyono, 2002:37)Contoh: Dari hasil penelitian mengenai pelajaran matematika dengan sampel 50 siswa di smp negeri 24 prabumulih diperoleh data sebagai berikut:NoPenilaianJumlah

1Sangat Suka12

2Suka13

3Tidak Suka19

4Sangat Tidak Suka

6

Penyajian data tersebut dalam diagram lingkaran adalah sebgai berikut:1. Cari persentase masing-masing data tersebut.

Sangat Suka = Suka = Tidak Suka = Sangat Tidak Suka = 2. Cari Luas sudut yang dibutuhkan untuk setiap data. Sangat Suka = Suka = Tidak Suka = Sangat Tidak Suka = 3. Selanjutnya luas-luas kelompok data tersebut digambarkan ke dalam bentuk lingkaran.

BAB III

KESIMPULAN

A. Simpulan

Data statistika tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan di mengerti oleh pengambil keputusan. Penyajian data ini bisa dalam bentuk tabel atau grafik/diagram.Penyajian data dengan grafik dikatakan lebih komunikatif karena dalam waktu singkat seseorang akan dapat dengan mudah memperoleh gambaran dan kesimpulan mengenai suatu keadaan. Dengan membaca data pada tabel dan grafik, para eksekutif akan dengan cepat dan mudah mengetahui situasi dan kondisi perusahaannya sehingga dapat diambil tindakan-tindakan atau keijakan-kebijakan yang tepat.B. Saran

Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat menggunakan pemecahan masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti tahapan yang ilmiah. Data yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok (relevan), dengan masalah penelitian dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, lengkap akurat, objektif dan konsisten. Pengumpulan data sedapat mungkin di peroleh dari tangan pertama. Data yang baik sangat di perlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapun canggihnya suatu analisis data jika tidak di tunjang oleh data yang baik, maka hasilnya kurang dapat di pertanggungjawabkan.

Daftar PustakaHerrhyanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Johanes, Kastolan dan Sulasim. 2007. Kompetensi Matematika Program IPA SMA Kelas XI Semester Pertama. Jakarta: Yudistira.Nurgiyantoro Burhan, dkk.. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press.Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Usman Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara.

11

_1459104425.xlsChart1

2.7

3.2

0.8

0

Y-Values

Sheet1

X-ValuesY-Values

0.72.7

1.83.2

2.60.8

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

_1459104428.xlsChart1

2

5

4

9

8

9

3

FREKUENSI

Sheet1

KELAS INTERVALFREKUENSI

51 572

58 645

65 714

72 789

79 858

86 929

93 993

To resize chart data range, drag lower right corner of range.

Sheet1

2

_1459104423.xlsChart1

80

95

60

100

85

NILAI

Ujian Semester ke

Sheet1

Ujian keNILAISeries 2Series 3

1802.42

2954.42

3601.83

41002.85

585

To resize chart data range, drag lower right corner of range.