Upload
choirul-huda
View
180
Download
16
Embed Size (px)
DESCRIPTION
tugas
Citation preview
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penguat operasional (“ Operational Amplifier “) atau sering disingkat dengan OP-
AMP merupakan komponen-komponen linear yang terdiri dari beberapa komponen diskrit
yang terintegrasi dalam bentuk “chip“ (IC : Intregated Circuits). OP-AMP biasanya
mempunyai 2 (dua) buah input yaitu input pembalik (Inverting Input) dan input bukan
pembalik (Non Inverting Input) serta 1 ( satu ) buah output. Input OP-AMP bisa berupa
tegangan searah maupun tegangan bolakbalik. Sedangkan output OP-AMP tergantung input
yang diberikan.Operational Amplifier merupakan salah satu komponen analog yang popular
digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Dengan penguatan yang amat
tinggi ini, penguat operasional dengan rangkaian balikan lebih banyak digunakan daripada
lingkar terbuka.
Aplikasi op-amp popular yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian
inverter, non-inverter, integrator dan differensiator.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup percobaan ini meliputi pengukuran tegangan input dan tegangan
keluaran pada bemacam-macam rangkain penguat operasional (op-amp). Diantaranya
penguat membalik dan tidak membalik.
1.3 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu sebagai berikut:
Memahami sifat-sifat dasar op-amp inverting dan non-inverting
Mengetahui beberapa penguatan-penguatan dari 2 kali, 5 kali, dan 10 kali dengan
beberapa resistor.
1.4 Waktu dan Tempat
Percobaan penguat operasional ini dilaksanakan pada setiap jam kuliah hari kamis
mulai pukul 7.00 – 10.00 di Bengkel Lab. Telokomuniksi, Jurusan Jaringan Telekomunikasi
Digital Politeknik Negeri Malang.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetian Op-Amp
Penguat operasional (“ Operational Amplifier “) atau sering disingkat dengan OP-
AMP yaitu merupakan komponen komponen linear yang terdiri dari beberapa komponen
diskrit yang terintegrasi dalam bentuk “chip “ (IC : Intregated Circuits) . OP-AMP biasanya
mempunyai 2 buah input yaitu input pembalik (Inverting Input) dan input bukan pembalik
(Non Inverting Input) serta 1 buah output.
Input OP-AMP bisa berupa tegangan searah maupun tegangan bolakbalik.
Sedangkan output OP-AMP tergantung input yang diberikan. Jika input OP-AMP diberi
tegangan searah dengan input “ Non Inverting “ ( + ) lebih besar dari pada input inverting
(-), maka pada output OP-AMP akan positif (+). Sebaliknya jika input “ Non Inverting “ (+)
lebih kecil dari pada input “ inverting “ (-), maka output OP-AMP akan negatip (-). Jika
input OP-AMP diberi tegangan bolak-balik dengan input “Non Inverting” (+), maka pada
output OP-AMP akan sephasa dengan inputnya tersebut. Sebaliknya jika input “ Inverting “
(-) diberi sinyal/ tegangan bolak – balik sinus, maka pada output OP-AMP akan berbalik
phasa terhadapinputnya.
2.2 Jenis OP-AMP dan Bentuk Kemasannya
IC ( Integrated Circuit ) dibedakan kedalam “ Digital “ dan “ Analog “, IC Analog
biasanya termasuk dari bagian IC linear. IC ini merupakan rangkaian integrasi kumpulan
dari beberapa komponen aktif diskrit seperti transistor, Dioda atau FET dan lain - lainnya
serta komponen pasip seperti resistor, kapasitor dan lain-lainnya. IC linar biasanya
digunakan sebagai penguat, filter, pengali frekuensi (Frequency Multiplier ) serta modulator
yang biasanya memerlukan komponen dari luar agar sempurna seperti kapasitor, resistor dan
lain-lainnya. Mayoritas IC linear adalah OP-AMP, yang biasanya digunakan sebagai
penguat, filter aktip, integrator dan differensiator serta untuk aplikasi – aplikasi lainnya.
Sedangkan OP-AMP yang untuk keperluan rangkaian khusus seperti aplikasi komparator,
regulator tegangan supply dan fungsi – fungsi khusus yang lainnya termasuk penguat daya
besar. Beberapa fungsi IC linear yang umum dan khusus akan diberikan lengkap beserta
contohnya, termasuk kode produksi sampai ke bentuk model kemasannya. Dan Ic yang
digunakan saat praktek adalah IC 741.
Berikut gambar simbol IC 741
Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam suatu rangkaian terpadu (integrated
circuit-IC). Salah satu tipe operasional amplifier (Op-Amp) yang populer adalah LM741. IC
LM741 merupakan operasional amplifier yang dikemas dalam bentuk dual in-line package
(DIP). Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada salah satu sudutnya
untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1 dari IC tersebut. Penomoran IC dalam kemasan
DIP adalah berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang terletak paling dekat dengan
tanda bulat atau strip pada kemasan DIP tersebut. IC LM741 memiliki kemasan DIP 8 pin
seperti terlihat pada gambar berikut. Konfigurasi Pin IC Op-Amp 741 IC 741,datasheet IC
741,lm741,Op-Amp,operasional amplifier,definisi penguat opreasional,pengertian op-
amp,arti op amp,teori ic 741,dasar teori lm741,artikel lm741,konfigurasi pin 741,fungsi pin
lm741,karakteristik op amp 741,output op amp 741,osilasi pada op-amp,nilai offset
lm741,konfigurasi op amp 741,rangkaian op amp 741,skema op amp 741,diagram blog
lm741,bentuk op amp lm741 Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu
pin output, satu pin NC (No Connection), dan dua pin offset null. Pin offset null
memungkinkan kita untuk melakukan sedikit pengaturan terhadap arus internal di dalam IC
untuk memaksa tegangan output menjadi nol ketika kedua input bernilai nol. IC LM741
berisi satu buah Op-Amp, terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau lebih Op-
Amp dalam suatu kemasan DIP. IC Op-Amp memiliki karakteristik yang sangat mirip
dengan konsep Op-Amp ideal pada analisis rangkaian. Pada kenyataannya IC Op-Amp
terdapat batasan-batasan penting yang perlu diperhatikan. Pertama, tegangan maksimum
power supply tidak boleh melebihi rating maksimum, karena akan merusak IC.
Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil dari
tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan
tegangan supply 15 V adalah ±13V. Ketiga, arus output dari sebagian besar op amp
memiliki batas pada 30mA, yang berarti bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada
output op amp harus cukup besar sehingga pada tegangan output maksimum, arus output
yang mengalir tidak melebihi batas arus maksimum. Pada sebuah peguat operasional (Op-
Amp) dikenal beberapa istilah yang sering dijumpai, diantaranya adalah : Tegangan ofset
masukan (input offset voltage) Vio menyatakan seberapa jauh v+ dan v terpisah untuk
mendapatkan keluaran 0 volt. Arus offset masukan (input offset current) menyatakan
kemungkinan seberapa berbeda kedua arus masukan. Arus panjar masukan (input bias
current) memberi ukuran besarnya arus basis (masukan). Harga CMRR menjamin bahwa
output hanya tergantung pada (v+) – (v-), walaupun v+ dan v- masing-masing berharga
cukup tinggi. Untuk menghindari keluaran yang berosilasi, maka frekuensi harus dibatasi,
unity gain frequency memberi gambaran dari data tanggapan frekuensi. hal ini hanya
berlaku untuk isyarat yang kecil saja karena untuk isyarat yang besar penguat mempunyai
keterbatasan sehingga output maksimum hanya dihasilkan pada frekuensi yang relative
rendah.
2.3Op-amp ideal
Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial)
yang memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp seperti yang telah dimaklumi ada
yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain
(penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741
yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open
loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak
stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative
feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi
aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite). Impedasi input op-amp ideal mestinya
adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai
perbandingan praktis, op-amp LM741 memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm.
Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar sehingga arus input op-amp LM741
mestinya sangat kecil.
Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan
karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden
rule.Aturan 1 : Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v-
)
Aturan 2 : Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)
Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op-
amp.
2.4 Diagram Blok Op-amp
Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat
diferensial, lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level
(level shifter) dan kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull
kelas B. Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –Vee) namun banyak
juga op-amp dibuat dengan single supply (Vcc – ground). Simbol rangkaian di dalam op-
amp pada gambar 2 (b) adalah parameter umum dari sebuah op-amp. Rin adalah resitansi
input yang nilai idealnya infinit (tak terhingga). Rout adalah resistansi output dan besar
resistansi idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL adalah nilai penguatan open loop dan nilai
idealnya tak terhingga. Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang
spesifik. Op-amp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama,
tiap pabrikan mengeluarkan seri IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal
MC1741 dari motorola, LM741 buatan National Semiconductor, SN741 dari Texas
Instrument dan lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya,
karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain.
Beberapa sifat ideal op-amp adalah sebagai berikut:
(a) Penguat lingkar terbuka tak berhingga atau Av, lb =
(b) Hambatan keluaran lingkar terbuka adalah nol, atau Ro,lb = 0
(c) Hambatan masukan lingkar terbuka tak berhingga, atau Ri,lb =∞
(d) Lebar pita tak berhingga, atau ∆ f= f2 – f1 = ∞
(e) Nisbah penolakan modus bersama (CMRR) =∞
Opamp biasa terdapat di pasaran berupa rangkaian terpadu (integrated circuit-IC).
VC C
+ -
v+ + vo
v- - VEE
- +
Gambar 16.1. Rangkaian dasar penguat operasiaonal
Gambar 16.1 menunjukkan sebuah blok opamp yang mempunyai berbagai tipe
dalam bentuk IC. Dalam bentuk paket praktis IC seperti tipe 741 hanya berharga beberapa
ribu rupiah. Seperti terlihat pada gambar 16.1, opamp memiliki masukan tak membalik v+
(non-inverting), masukan membalik v- (inverting) dan keluaran vo. Jika isyarat masukan
dihubungkan dengan masukan membalik (v-), maka pada daerah frekuensi tengah isyarat
keluaran akan “ berlawanan fase” (berlawanan tanda dengan isyarat masukan). Sebaliknya
jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak membalik (v+), maka isyarat
keluaran akan “ sefase” . Sebuah opamp biasanya memerlukan catu daya 15 V. Dalam
menggambarkan rangkaian hubungan catu daya ini biasanya dihilangkan. Data keadaan
ideal opamp dan kinerja IC 741 seperti terlihat pada tabel
Idealnya, jika kedua masukan besarnya sama, maka keluarannya akan
berharga nol dan tidak tergantung adanya prubahan sumber daya, yaitu
vo Av v
dimanaA berharga sangat besar dan tidak tergantung besarnya beban luar yang terpasang.
Tabel 16.1 Sifat ideal dan data yang sebenarnya dari opamp IC 741.
Parameter D a t aHarga
Ideal
tegangan ofset masukan, Vio 2 mV 0
arus ofset masukan, Iio 20 nA 0
arus panjar masukan, IB 80 nA 0
nisbah penolakan modus bersama (CMRR), 90 dB
pergeseran dari Iio 1 nA/oC 0
pergeseran dari Vio 25 V/oC 0
frekuensi penguatan-tunggal (unity-gain frequency) 1 MHz
bandwidth daya-penuh 10 kHz
penguatan diferensial lingkar terbuka, A 105 dB
hambatan keluaran lingkar terbuka, Ro 75 0
hambatan keluaran lingkar tertutup, Ri 2 M
Keterangan :
Tegangan ofset masukan (input offset voltage) Vio menyatakan seberapa jauh v+ dan v-
terpisah untuk mendapatkan keluaran 0 volt.
Arus offset masukan (input offset current) menyatakan kemungkinan seberapa berbeda
kedua arus masukan.
Arus panjar masukan (input bias current) memberi ukuran besarnya arus basis
(masukan).
Harga CMRR menjamin bahwa output hanya tergantung pada (v+) - (v-), walaupun v+
dan v- masing-masing berharga cukup tinggi.
Untuk menghindari keluaran yang berosilasi, maka frekuensi harus dibatasi, unity
gainfrequency memberi gambaran dari data tanggapan frekuensi. Ini hanya berlaku untuk
isyarat-kecil saja karena untuk isyarat yang besar penguat mempunyai keterbatasan nilai
dvo/ dt sehingga keluaran bentuk-penuh hanya dihasilkan pada frekuensi yang relatifrendah.
2.5 Penguatan Tak-Membalik (Non-Inverting Amplification)
Opamp dapat dipasang sebagai penguat tak membalik seperti gambar 16.2-a. Terlihat bahwa
masukan diberikan pada v .
vs+
vov vi
- + + A
R2 v- -vo
vf R1
(a) (b)
Gambar 16.2. Rangkaian penguat operasional tak membalik.
Opamp tersebut berfungsi sebagai
vo = A (v+ - v-)
dan selanjutnya kita dapat menuliskan untuk penjumlah () dan penguat ujung tunggal (A)
seperti pada gambar 16.2-b.
vi = v+ - v-
vo = A vi
Dari pembagi tegangan kita mempunyai
v f vo
R1
R1R2
(16.1)
v f v0
Jadi terlihat bahwa gambar 16.2-a adalah salah satu contoh dari penguat balikan yang kita
pelajari pada bab sebelumnya, dengan
= R1/ (R1 + R2) (16.2)
Dengan demikian kita dapat menuliskan penguat lingkar tertutup sebagai
Af = A/ (1 + A) (16.3)
Karena A sangat besar maka
Af1/
= (R1+ R2) /R1
= 1 + (R2/R1) (16.4)
Kita dapat memperoleh persamaan terakhir dengan cepat dengan menggunakan metode
hubung singkat maya
vs = vf(karena A sangat besar)
voR1
(16.5)R1 R2
Jadi
vo / vs1 (R2 / R1 ) (16.6)
Kita dapat membuat bentuk khusus penguat tak mambalik secara sederhana seperti
diperlihatkan pada gambar 16.3.
d
i
p
e
r
o
l
e
h
v
o
v
s
vo/vs= 1
Jadi
penguat
seperti
terlihat pada
gambar 16.3
menghasilka
n penguatan
+ 1.
Rangkaian
ini sangat
menguntungk
an karena
kita dapat
memperoleh
suatu
penguat
dengan
hambatan
masukan
yang sangat
tinggi (10-
1012)
dengan
hambatan
keluaran
sangat rendah
(10-3-10-1),
yaitu
mendekati
kondisi ideal.
Rangkaian
ini disebut
rangkaian
pengikut
(follower),
suatu bentuk
peningkatan
dari penguat
pengikut
emitor. Jadi
penguat ini
berfungsi
sebagai
penyangga
(buffer)
dengan
penguatan =
1.
Sebag
ai gambaran
pada tabel
16.2
diperlihatkan
kinerja
rangkaian
pengikut dan
rangkaian
pengikut
emitor.
Tabel 16.2 Kinerja rangkaian pengikut dan rangkaian pengikut emitor
Rangkaian pengikut Rangkaian pengikut emitor(Follower) (Emitter follower
Penguatan 0,99999
Hambatan masukan > 107
Hambatan keluaran 10-2
Pergeseran DC 2
Frekuensi 3 dB 1
Dalam praktek untuk penguat operasional tak-membalik, besarnya frekuansi 3 dB BW
penguatan lingkar tertutup G diberikan oleh
G BW frekuensi penguatan tunggal
Jadi jika kita menggunakan penguat dengan frekuensi penguatan tunggal 1 MHz, kita dapat
memperoleh lebar tanggapan frekuensi sebesar 1 MHz.
+ vo- Keluaran
R2
R1
Gambar 16.4 Penguat tak-membalik dengan masukan nol
Efek dari Vio (tegangan offset masukan) pada kondisi panjar penguat, tidak terlalu
sulit untuk diperkirakan. Perhatikan penguat tak-membalik dengan masukan nol seperti
diperlihatkan pada gambar 16.4.
Agar diperoleh keluaran sebesar kira-kira 0 volt, kedua masukan harus berbeda
sebesar Vio, yaitu
vV
io
Dari pembagi potensial dapat diperoleh
Vio vo
R1
R1 R2
dan juga
vo
Vio Penguatan
Biasanya untuk amplifier dengan penguatan 100 mungkin akan memiliki keluaran sebesar
200 mV untuk masukan nol volt.
Jika arus masukan tidak dapat diabaikan (seperti diasumsikan di atas), analisis di
atas harus dimodifikasi sebagai pembagi tegangan yang terbebani arus masukan IB, dimana
Vio v
o
R1
I B
R1 R
2
.R1 R2 R1 R2
Perlu juga dicoba untuk menghubungkan v ke tanah tidak dengan hubung singkat
melainkan dengan hambatan R1 paralel dengan R2 . Arus sebesar IB juga mengalir lewat
hambatan tersebut, efek dari suku kedua pada persamaan 16.8 dapat dihilangkan. Dengan
demikian akan diperoleh
Vio vo
R1
I ioR1 R2
.R1 R2 R1 R2
2.6 Penguat Membalik (Inverting Amplifier)
Pada penguat membalik sumber isyarat dihubungkan dengan masukan membalik sedangkan
masukan positif ditanahkan seperti terlihat pada gambar 16.4.
Rfi
vsR
i i -v- A
vo+
Gambar 16.4. Penguat operasional membalik
Pada gambar 16.4 terlihat bahwa sebagian dari keluaran diumpankan kembali ke
masukan melalui Rf. Penguat ini termasuk penguat pembalik negatif.
Penguatan dari rangkaian ini dapat ditentukan sebagai berikut. Kita berasumsi bahwa
arus i tidak melalui masukan, jadi arus i yang lewat Ri dan Rf . Kita mempunyai
vS - v- = i Ri
v1 - vo = i Rf
vo = -Av-
dari ketiga persamaan di atas diperoleh
vS + vo = i RiA
- vo - vo = i Rf (16.10)A
selanjutnya diperoleh
v0(v0 / A) R f (16.11)vs(v0/ A) Ri
Biasanya A berharga sangat besar (katakan sebesar 105) sehingga vo/A berharga
sangat kecil dibandingkan dengan vo dan vs. Kita dapatkan penguatan lingkar tertutup
vo/vs -Rf / Ri (16.12)
ternyata secara sederhana hanya merupakan perbandingan kedua hambatan yang dipasang.
Kita dapat menggunakan metode tanah-maya untuk mendapatkan hasil seperti pada
persamaan 7.12. Karena masukan positif ditanahkan, maka terminal masukan negatif juga
ditanahkan maya (walaupun tidak terdapat penghubung lansung ke tanah).
BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Perencanaan
Dalam tugas praktek elektronika dasar ini yang akan kita kerjakan adalah Oprational
Amplifier untuk mengetahui sifat-sifat op-amp inverting dan non-inverting.
Sebagaimana mestinya alat dan bahan yang kami gunakan adalah sebagai berikut :
Alat :
1. Osiloscope
2. Generator Fungsi
3. BNC to Banana 2x
4. BNC to BNC 2x
5. Power Supply
Bahan :
1. Proto Board
2. IC L741
3. Resistor, 1kΩ, 2,2kΩ, 4,7kΩ,10kΩ
4. Kabel solit
5. Kabel jepit 3x
3.2 Simulasi
3.2.1 Simulasi op-amp inverting
3.4 Tabel dan grafik inverting penguatan 10x praktek
Tabel Penguatan 10 Osiloskop Column1 Column2
F Vo Vin
54.572 4.3 0.4
53 4.29 0.4
52 4.28 0.4
50.553 4.26 0.4
49.777 4.26 0.4
48.561 4.2 0.4
48.334 4.2 0.4
48.321 4.15 0.4
48.001 4.15 0.4
47.89 4.13 0.4
39.987 4.13 0.4
38.555 4.12 0.4
36.557 3.9 0.4
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 130
10
20
30
40
50
60
FVo
3.3.5 tabel dan grafik simulasi inverting
Penguatan 2x
F Vo Vin
1kHz32,0
9214,1
42
10kHz31,1
1114,1
42
100kHz30,1
1214,1
42
1mHz28,1
1214,1
42
Penguatan 5x
F Vo Vin1kHz 68.46410kHz 66.467100kHz 65.4721mHz 64.33
1kHz 10kHz 100kHz 1mHz26,000
27,000
28,000
29,000
30,000
31,000
32,000
33,000
Penguatan 2,2 X
Vo
1kHz
10kHz
100kHz
1mHz6263646566676869
Penguatan 5 X
Series1
Axis Title
Penguatan 10x
F Vo Vin1kHz 142.406 14,14210kHz 141.406 14,142100kHz 141.395 14,1421mHz 140.325 14,142
3.3.6tabel dan grafik simulasi non-inverting penguatan 2x
1. Penguatan 2x Column1 Column2F Vo Vin1Khz 14.134 7.07110 Khz 14.14 7.071100 Khz 14.004 7.071
1kHz
10kHz
100kHz
1mHz6263646566676869
Penguatan 5 X
Series1
Axis Title
1 MHz 10.002 7.071
Penguatan 5x
F Vo Vin1Khz 70.665 7.07110 Khz 70.543 7.071100 Khz 58.393 7.0711 MHz 10.246 7.071
1Khz 10 Khz 100 Khz 1 MHz0
10
20
30
40
50
60
70
80
Vo
Vo
1Khz 10 Khz 100 Khz 1 MHz0
2
4
6
8
10
12
14
16
Vo
Vo
1kHz 10kHz 100kHz 1mHz139
139.5
140
140.5
141
141.5
142
142.5
143
Penguatan 10 X
Series1
Axis Title
Penguatan 10x
F Vo Vin1Khz 36.182 7.07110 Khz 36.18 7.071100 Khz 34.149 7.0711 MHz 9.893 7.071
3.6 Perhitungan
Non-inverting (5X)
Non-inverting (2X)
1Khz 10 Khz 100 Khz 1 MHz0
5
10
15
20
25
30
35
40 Vo
Vo
1Khz 10 Khz 100 Khz 1 MHz0
10
20
30
40
50
60
70
80
Vo
Vo
3.7 Kesimpulan
- Op-amp dapat berfungsi sebagai penguat membalik dan penguat tidak membalik dengan
penguatan masing masing sebesar 2 kali dan 1,5 kali.
- Op-amp dapat berfungsi sebagai integrator dan diferensiator dengan penguatan masing-
masing sebesar 2 kali dan 1,5 kali.
- Isyarat masukan dan keluaran penguat membalik mempunyai kemiripan dengan isyarat
masukan dan isyarat keluaran dari integrator, begitu pula dengan penguat tak membalik dan
diferensiator.