40
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penguat operasional (“ Operational Amplifier “) atau sering disingkat dengan OP-AMP merupakan komponen-komponen linear yang terdiri dari beberapa komponen diskrit yang terintegrasi dalam bentuk “chip“ (IC : Intregated Circuits). OP-AMP biasanya mempunyai 2 (dua) buah input yaitu input pembalik (Inverting Input) dan input bukan pembalik (Non Inverting Input) serta 1 ( satu ) buah output. Input OP-AMP bisa berupa tegangan searah maupun tegangan bolakbalik. Sedangkan output OP-AMP tergantung input yang diberikan.Operational Amplifier merupakan salah satu komponen analog yang popular digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Dengan penguatan yang amat tinggi ini, penguat operasional dengan rangkaian balikan lebih banyak digunakan daripada lingkar terbuka. Aplikasi op-amp popular yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian inverter, non-inverter, integrator dan differensiator. 1.2 Ruang Lingkup Ruang lingkup percobaan ini meliputi pengukuran tegangan input dan tegangan keluaran pada bemacam-macam rangkain penguat operasional (op-amp). Diantaranya penguat membalik dan tidak membalik. 1.3 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu sebagai berikut: Memahami sifat-sifat dasar op-amp inverting dan non- inverting

Makalah elektro

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penguat operasional (“ Operational Amplifier “) atau sering disingkat dengan OP-

AMP merupakan komponen-komponen linear yang terdiri dari beberapa komponen diskrit

yang terintegrasi dalam bentuk “chip“ (IC : Intregated Circuits). OP-AMP biasanya

mempunyai 2 (dua) buah input yaitu input pembalik (Inverting Input) dan input bukan

pembalik (Non Inverting Input) serta 1 ( satu ) buah output. Input OP-AMP bisa berupa

tegangan searah maupun tegangan bolakbalik. Sedangkan output OP-AMP tergantung input

yang diberikan.Operational Amplifier merupakan salah satu komponen analog yang popular

digunakan dalam berbagai aplikasi rangkaian elektronika. Dengan penguatan yang amat

tinggi ini, penguat operasional dengan rangkaian balikan lebih banyak digunakan daripada

lingkar terbuka.

Aplikasi op-amp popular yang paling sering dibuat antara lain adalah rangkaian

inverter, non-inverter, integrator dan differensiator.

1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup percobaan ini meliputi pengukuran tegangan input dan tegangan

keluaran pada bemacam-macam rangkain penguat operasional (op-amp). Diantaranya

penguat membalik dan tidak membalik.

1.3 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu sebagai berikut:

Memahami sifat-sifat dasar op-amp inverting dan non-inverting

Mengetahui beberapa penguatan-penguatan dari 2 kali, 5 kali, dan 10 kali dengan

beberapa resistor.

1.4 Waktu dan Tempat

Percobaan penguat operasional ini dilaksanakan pada setiap jam kuliah hari kamis

mulai pukul 7.00 – 10.00 di Bengkel Lab. Telokomuniksi, Jurusan Jaringan Telekomunikasi

Digital Politeknik Negeri Malang.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetian Op-Amp

Penguat operasional (“ Operational Amplifier “) atau sering disingkat dengan OP-

AMP yaitu merupakan komponen komponen linear yang terdiri dari beberapa komponen

diskrit yang terintegrasi dalam bentuk “chip “ (IC : Intregated Circuits) . OP-AMP biasanya

mempunyai 2 buah input yaitu input pembalik (Inverting Input) dan input bukan pembalik

(Non Inverting Input) serta 1 buah output.

Input OP-AMP bisa berupa tegangan searah maupun tegangan bolakbalik.

Sedangkan output OP-AMP tergantung input yang diberikan. Jika input OP-AMP diberi

tegangan searah dengan input “ Non Inverting “ ( + ) lebih besar dari pada input inverting

(-), maka pada output OP-AMP akan positif (+). Sebaliknya jika input “ Non Inverting “ (+)

lebih kecil dari pada input “ inverting “ (-), maka output OP-AMP akan negatip (-). Jika

input OP-AMP diberi tegangan bolak-balik      dengan input “Non Inverting” (+), maka pada

output OP-AMP akan sephasa dengan inputnya tersebut. Sebaliknya jika input “ Inverting “

(-) diberi sinyal/ tegangan bolak – balik sinus, maka pada output OP-AMP akan berbalik

phasa terhadapinputnya.

2.2 Jenis OP-AMP dan Bentuk Kemasannya

IC ( Integrated Circuit ) dibedakan kedalam “ Digital “ dan “ Analog “, IC Analog

biasanya termasuk dari bagian IC linear. IC ini merupakan rangkaian integrasi kumpulan

dari beberapa komponen aktif diskrit seperti transistor, Dioda atau FET dan lain - lainnya

serta komponen pasip seperti resistor, kapasitor dan lain-lainnya. IC linar biasanya

digunakan sebagai penguat, filter, pengali frekuensi (Frequency Multiplier ) serta modulator

yang biasanya memerlukan komponen dari luar agar sempurna seperti kapasitor, resistor dan

lain-lainnya. Mayoritas IC linear adalah OP-AMP, yang biasanya digunakan sebagai

penguat, filter aktip, integrator dan differensiator serta untuk aplikasi – aplikasi lainnya.

Sedangkan OP-AMP yang untuk keperluan rangkaian khusus seperti aplikasi komparator,

regulator tegangan supply dan fungsi – fungsi khusus yang lainnya termasuk penguat daya

besar. Beberapa fungsi IC linear yang umum dan khusus akan diberikan lengkap beserta

contohnya, termasuk kode produksi sampai ke bentuk model kemasannya. Dan Ic yang

digunakan saat praktek adalah IC 741.

Berikut gambar simbol IC 741

Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam suatu rangkaian terpadu (integrated

circuit-IC). Salah satu tipe operasional amplifier (Op-Amp) yang populer adalah LM741. IC

LM741 merupakan operasional amplifier yang dikemas dalam bentuk dual in-line package

(DIP). Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada salah satu sudutnya

untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1 dari IC tersebut. Penomoran IC dalam kemasan

DIP adalah berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang terletak paling dekat dengan

tanda bulat atau strip pada kemasan DIP tersebut. IC LM741 memiliki kemasan DIP 8 pin

seperti terlihat pada gambar berikut. Konfigurasi Pin IC Op-Amp 741 IC 741,datasheet IC

741,lm741,Op-Amp,operasional amplifier,definisi penguat opreasional,pengertian op-

amp,arti op amp,teori ic 741,dasar teori lm741,artikel lm741,konfigurasi pin 741,fungsi pin

lm741,karakteristik op amp 741,output op amp 741,osilasi pada op-amp,nilai offset

lm741,konfigurasi op amp 741,rangkaian op amp 741,skema op amp 741,diagram blog

lm741,bentuk op amp lm741 Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu

pin output, satu pin NC (No Connection), dan dua pin offset null. Pin offset null

memungkinkan kita untuk melakukan sedikit pengaturan terhadap arus internal di dalam IC

untuk memaksa tegangan output menjadi nol ketika kedua input bernilai nol. IC LM741

berisi satu buah Op-Amp, terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau lebih Op-

Amp dalam suatu kemasan DIP. IC Op-Amp memiliki karakteristik yang sangat mirip

dengan konsep Op-Amp ideal pada analisis rangkaian. Pada kenyataannya IC Op-Amp

terdapat batasan-batasan penting yang perlu diperhatikan. Pertama, tegangan maksimum

power supply tidak boleh melebihi rating maksimum, karena akan merusak IC.

Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil dari

tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan

tegangan supply 15 V adalah ±13V. Ketiga, arus output dari sebagian besar op amp

memiliki batas pada 30mA, yang berarti bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada

output op amp harus cukup besar sehingga pada tegangan output maksimum, arus output

yang mengalir tidak melebihi batas arus maksimum. Pada sebuah peguat operasional (Op-

Amp) dikenal beberapa istilah yang sering dijumpai, diantaranya adalah : Tegangan ofset

masukan (input offset voltage) Vio menyatakan seberapa jauh v+ dan v terpisah untuk

mendapatkan keluaran 0 volt. Arus offset masukan (input offset current) menyatakan

kemungkinan seberapa berbeda kedua arus masukan. Arus panjar masukan (input bias

current) memberi ukuran besarnya arus basis (masukan). Harga CMRR menjamin bahwa

output hanya tergantung pada (v+) – (v-), walaupun v+ dan v- masing-masing berharga

cukup tinggi. Untuk menghindari keluaran yang berosilasi, maka frekuensi harus dibatasi,

unity gain frequency memberi gambaran dari data tanggapan frekuensi. hal ini hanya

berlaku untuk isyarat yang kecil saja karena untuk isyarat yang besar penguat mempunyai

keterbatasan sehingga output maksimum hanya dihasilkan pada frekuensi yang relative

rendah.

2.3Op-amp ideal

Op-amp pada dasarnya adalah sebuah differential amplifier (penguat diferensial)

yang memiliki dua masukan. Input (masukan) op-amp seperti yang telah dimaklumi ada

yang dinamakan input inverting dan non-inverting. Op-amp ideal memiliki open loop gain

(penguatan loop terbuka) yang tak terhingga besarnya. Seperti misalnya op-amp LM741

yang sering digunakan oleh banyak praktisi elektronika, memiliki karakteristik tipikal open

loop gain sebesar 104 ~ 105. Penguatan yang sebesar ini membuat op-amp menjadi tidak

stabil, dan penguatannya menjadi tidak terukur (infinite). Disinilah peran rangkaian negative

feedback (umpanbalik negatif) diperlukan, sehingga op-amp dapat dirangkai menjadi

aplikasi dengan nilai penguatan yang terukur (finite). Impedasi input op-amp ideal mestinya

adalah tak terhingga, sehingga mestinya arus input pada tiap masukannya adalah 0. Sebagai

perbandingan praktis, op-amp LM741 memiliki impedansi input Zin = 106 Ohm.

Nilai impedansi ini masih relatif sangat besar sehingga arus input op-amp LM741

mestinya sangat kecil.

Ada dua aturan penting dalam melakukan analisa rangkaian op-amp berdasarkan

karakteristik op-amp ideal. Aturan ini dalam beberapa literatur dinamakan golden

rule.Aturan 1 : Perbedaan tegangan antara input v+ dan v- adalah nol (v+ - v- = 0 atau v+ = v-

)

Aturan 2 : Arus pada input Op-amp adalah nol (i+ = i- = 0)

Inilah dua aturan penting op-amp ideal yang digunakan untuk menganalisa rangkaian op-

amp.

2.4 Diagram Blok Op-amp

Op-amp di dalamnya terdiri dari beberapa bagian, yang pertama adalah penguat

diferensial, lalu ada tahap penguatan (gain), selanjutnya ada rangkaian penggeser level

(level shifter) dan kemudian penguat akhir yang biasanya dibuat dengan penguat push-pull

kelas B. Umumnya op-amp bekerja dengan dual supply (+Vcc dan –Vee) namun banyak

juga op-amp dibuat dengan single supply (Vcc – ground). Simbol rangkaian di dalam op-

amp pada gambar 2 (b) adalah parameter umum dari sebuah op-amp. Rin adalah resitansi

input yang nilai idealnya infinit (tak terhingga). Rout adalah resistansi output dan besar

resistansi idealnya 0 (nol). Sedangkan AOL adalah nilai penguatan open loop dan nilai

idealnya tak terhingga. Saat ini banyak terdapat tipe-tipe op-amp dengan karakterisktik yang

spesifik. Op-amp standard type 741 dalam kemasan IC DIP 8 pin. Untuk tipe yang sama,

tiap pabrikan mengeluarkan seri IC dengan insial atau nama yang berbeda. Misalnya dikenal

MC1741 dari motorola, LM741 buatan National Semiconductor, SN741 dari Texas

Instrument dan lain sebagainya. Tergantung dari teknologi pembuatan dan desain IC-nya,

karakteristik satu op-amp dapat berbeda dengan op-amp lain.

Beberapa sifat ideal op-amp adalah sebagai berikut:

(a)           Penguat lingkar terbuka tak berhingga atau Av, lb =  

(b)           Hambatan keluaran lingkar terbuka adalah nol, atau Ro,lb = 0

(c)           Hambatan masukan lingkar terbuka tak berhingga, atau Ri,lb =∞

(d)          Lebar pita tak berhingga, atau ∆ f= f2 – f1 = ∞

(e)           Nisbah penolakan modus bersama (CMRR) =∞

Opamp biasa terdapat di pasaran berupa rangkaian terpadu (integrated circuit-IC).

VC C

+ -

v+ + vo

v- - VEE

- +

Gambar 16.1. Rangkaian dasar penguat operasiaonal

Gambar 16.1 menunjukkan sebuah blok opamp yang mempunyai berbagai tipe

dalam bentuk IC. Dalam bentuk paket praktis IC seperti tipe 741 hanya berharga beberapa

ribu rupiah. Seperti terlihat pada gambar 16.1, opamp memiliki masukan tak membalik v+

(non-inverting), masukan membalik v- (inverting) dan keluaran vo. Jika isyarat masukan

dihubungkan dengan masukan membalik (v-), maka pada daerah frekuensi tengah isyarat

keluaran akan “ berlawanan fase” (berlawanan tanda dengan isyarat masukan). Sebaliknya

jika isyarat masukan dihubungkan dengan masukan tak membalik (v+), maka isyarat

keluaran akan “ sefase” . Sebuah opamp biasanya memerlukan catu daya 15 V. Dalam

menggambarkan rangkaian hubungan catu daya ini biasanya dihilangkan. Data keadaan

ideal opamp dan kinerja IC 741 seperti terlihat pada tabel

Idealnya, jika kedua masukan besarnya sama, maka keluarannya akan

berharga nol dan tidak tergantung adanya prubahan sumber daya, yaitu

vo Av v

dimanaA berharga sangat besar dan tidak tergantung besarnya beban luar yang terpasang.

Tabel 16.1 Sifat ideal dan data yang sebenarnya dari opamp IC 741.

Parameter D a t aHarga

Ideal

tegangan ofset masukan, Vio 2 mV 0

arus ofset masukan, Iio 20 nA 0

arus panjar masukan, IB 80 nA 0

nisbah penolakan modus bersama (CMRR), 90 dB

pergeseran dari Iio 1 nA/oC 0

pergeseran dari Vio 25 V/oC 0

frekuensi penguatan-tunggal (unity-gain frequency) 1 MHz

bandwidth daya-penuh 10 kHz

penguatan diferensial lingkar terbuka, A 105 dB

hambatan keluaran lingkar terbuka, Ro 75 0

hambatan keluaran lingkar tertutup, Ri 2 M

Keterangan :

Tegangan ofset masukan (input offset voltage) Vio menyatakan seberapa jauh v+ dan v-

terpisah untuk mendapatkan keluaran 0 volt.

Arus offset masukan (input offset current) menyatakan kemungkinan seberapa berbeda

kedua arus masukan.

Arus panjar masukan (input bias current) memberi ukuran besarnya arus basis

(masukan).

Harga CMRR menjamin bahwa output hanya tergantung pada (v+) - (v-), walaupun v+

dan v- masing-masing berharga cukup tinggi.

Untuk menghindari keluaran yang berosilasi, maka frekuensi harus dibatasi, unity

gainfrequency memberi gambaran dari data tanggapan frekuensi. Ini hanya berlaku untuk

isyarat-kecil saja karena untuk isyarat yang besar penguat mempunyai keterbatasan nilai

dvo/ dt sehingga keluaran bentuk-penuh hanya dihasilkan pada frekuensi yang relatifrendah.

2.5 Penguatan Tak-Membalik (Non-Inverting Amplification)

Opamp dapat dipasang sebagai penguat tak membalik seperti gambar 16.2-a. Terlihat bahwa

masukan diberikan pada v .

vs+

vov vi

- + + A

R2 v- -vo

vf R1

(a) (b)

Gambar 16.2. Rangkaian penguat operasional tak membalik.

Opamp tersebut berfungsi sebagai

vo = A (v+ - v-)

dan selanjutnya kita dapat menuliskan untuk penjumlah () dan penguat ujung tunggal (A)

seperti pada gambar 16.2-b.

vi = v+ - v-

vo = A vi

Dari pembagi tegangan kita mempunyai

v f vo

R1

R1R2

(16.1)

v f v0

Jadi terlihat bahwa gambar 16.2-a adalah salah satu contoh dari penguat balikan yang kita

pelajari pada bab sebelumnya, dengan

= R1/ (R1 + R2) (16.2)

Dengan demikian kita dapat menuliskan penguat lingkar tertutup sebagai

Af = A/ (1 + A) (16.3)

Karena A sangat besar maka

Af1/

= (R1+ R2) /R1

= 1 + (R2/R1) (16.4)

Kita dapat memperoleh persamaan terakhir dengan cepat dengan menggunakan metode

hubung singkat maya

vs = vf(karena A sangat besar)

voR1

(16.5)R1 R2

Jadi

vo / vs1 (R2 / R1 ) (16.6)

Kita dapat membuat bentuk khusus penguat tak mambalik secara sederhana seperti

diperlihatkan pada gambar 16.3.

vs

+

-

Gambar 16.3. tak membalik

dengan metode

h

u

b

u

n

g

s

i

n

g

k

a

t

m

a

y

a

d

i

p

e

r

o

l

e

h

v

o

v

s

vo/vs= 1

Jadi

penguat

seperti

terlihat pada

gambar 16.3

menghasilka

n penguatan

+ 1.

Rangkaian

ini sangat

menguntungk

an karena

kita dapat

memperoleh

suatu

penguat

dengan

hambatan

masukan

yang sangat

tinggi (10-

1012)

dengan

hambatan

keluaran

sangat rendah

(10-3-10-1),

yaitu

mendekati

kondisi ideal.

Rangkaian

ini disebut

rangkaian

pengikut

(follower),

suatu bentuk

peningkatan

dari penguat

pengikut

emitor. Jadi

penguat ini

berfungsi

sebagai

penyangga

(buffer)

dengan

penguatan =

1.

Sebag

ai gambaran

pada tabel

16.2

diperlihatkan

kinerja

rangkaian

pengikut dan

rangkaian

pengikut

emitor.

Tabel 16.2 Kinerja rangkaian pengikut dan rangkaian pengikut emitor

Rangkaian pengikut Rangkaian pengikut emitor(Follower) (Emitter follower

Penguatan 0,99999

Hambatan masukan > 107

Hambatan keluaran 10-2

Pergeseran DC 2

Frekuensi 3 dB 1

Dalam praktek untuk penguat operasional tak-membalik, besarnya frekuansi 3 dB BW

penguatan lingkar tertutup G diberikan oleh

G BW frekuensi penguatan tunggal

Jadi jika kita menggunakan penguat dengan frekuensi penguatan tunggal 1 MHz, kita dapat

memperoleh lebar tanggapan frekuensi sebesar 1 MHz.

+ vo- Keluaran

R2

R1

Gambar 16.4 Penguat tak-membalik dengan masukan nol

Efek dari Vio (tegangan offset masukan) pada kondisi panjar penguat, tidak terlalu

sulit untuk diperkirakan. Perhatikan penguat tak-membalik dengan masukan nol seperti

diperlihatkan pada gambar 16.4.

Agar diperoleh keluaran sebesar kira-kira 0 volt, kedua masukan harus berbeda

sebesar Vio, yaitu

vV

io

Dari pembagi potensial dapat diperoleh

Vio vo

R1

R1 R2

dan juga

vo

Vio Penguatan

Biasanya untuk amplifier dengan penguatan 100 mungkin akan memiliki keluaran sebesar

200 mV untuk masukan nol volt.

Jika arus masukan tidak dapat diabaikan (seperti diasumsikan di atas), analisis di

atas harus dimodifikasi sebagai pembagi tegangan yang terbebani arus masukan IB, dimana

Vio v

o

R1

I B

R1 R

2

.R1 R2 R1 R2

Perlu juga dicoba untuk menghubungkan v ke tanah tidak dengan hubung singkat

melainkan dengan hambatan R1 paralel dengan R2 . Arus sebesar IB juga mengalir lewat

hambatan tersebut, efek dari suku kedua pada persamaan 16.8 dapat dihilangkan. Dengan

demikian akan diperoleh

Vio vo

R1

I ioR1 R2

.R1 R2 R1 R2

2.6 Penguat Membalik (Inverting Amplifier)

Pada penguat membalik sumber isyarat dihubungkan dengan masukan membalik sedangkan

masukan positif ditanahkan seperti terlihat pada gambar 16.4.

Rfi

vsR

i i -v- A

vo+

Gambar 16.4. Penguat operasional membalik

Pada gambar 16.4 terlihat bahwa sebagian dari keluaran diumpankan kembali ke

masukan melalui Rf. Penguat ini termasuk penguat pembalik negatif.

Penguatan dari rangkaian ini dapat ditentukan sebagai berikut. Kita berasumsi bahwa

arus i tidak melalui masukan, jadi arus i yang lewat Ri dan Rf . Kita mempunyai

vS - v- = i Ri

v1 - vo = i Rf

vo = -Av-

dari ketiga persamaan di atas diperoleh

vS + vo = i RiA

- vo - vo = i Rf (16.10)A

selanjutnya diperoleh

v0(v0 / A) R f (16.11)vs(v0/ A) Ri

Biasanya A berharga sangat besar (katakan sebesar 105) sehingga vo/A berharga

sangat kecil dibandingkan dengan vo dan vs. Kita dapatkan penguatan lingkar tertutup

vo/vs -Rf / Ri (16.12)

ternyata secara sederhana hanya merupakan perbandingan kedua hambatan yang dipasang.

Kita dapat menggunakan metode tanah-maya untuk mendapatkan hasil seperti pada

persamaan 7.12. Karena masukan positif ditanahkan, maka terminal masukan negatif juga

ditanahkan maya (walaupun tidak terdapat penghubung lansung ke tanah).

BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Perencanaan

Dalam tugas praktek elektronika dasar ini yang akan kita kerjakan adalah Oprational

Amplifier untuk mengetahui sifat-sifat op-amp inverting dan non-inverting.

Sebagaimana mestinya alat dan bahan yang kami gunakan adalah sebagai berikut :

Alat :

1. Osiloscope

2. Generator Fungsi

3. BNC to Banana 2x

4. BNC to BNC 2x

5. Power Supply

Bahan :

1. Proto Board

2. IC L741

3. Resistor, 1kΩ, 2,2kΩ, 4,7kΩ,10kΩ

4. Kabel solit

5. Kabel jepit 3x

3.2 Simulasi

3.2.1 Simulasi op-amp inverting

Penguatan 2x

Penguatan 5x

Penguatan 10x

3.2.2 Simulasi non inverting

Non inverting penguatan 2x penguatan 5x

Penguatan 10x

3.3 Praktik op-amp

3.3.1 inverting

Penguatan 2x Penguatan 5x

Penguatan 10x

3.3.2 Penguatan non inverting

Penguatan 2x Penguatan 5x

Penguatan 10x

3.4 Tabel dan grafik inverting penguatan 10x praktek

Tabel Penguatan 10 Osiloskop Column1 Column2

F Vo Vin

54.572 4.3 0.4

53 4.29 0.4

52 4.28 0.4

50.553 4.26 0.4

49.777 4.26 0.4

48.561 4.2 0.4

48.334 4.2 0.4

48.321 4.15 0.4

48.001 4.15 0.4

47.89 4.13 0.4

39.987 4.13 0.4

38.555 4.12 0.4

36.557 3.9 0.4

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 130

10

20

30

40

50

60

FVo

3.3.5 tabel dan grafik simulasi inverting

Penguatan 2x

F Vo Vin

1kHz32,0

9214,1

42

10kHz31,1

1114,1

42

100kHz30,1

1214,1

42

1mHz28,1

1214,1

42

Penguatan 5x

F Vo Vin1kHz 68.46410kHz 66.467100kHz 65.4721mHz 64.33

1kHz 10kHz 100kHz 1mHz26,000

27,000

28,000

29,000

30,000

31,000

32,000

33,000

Penguatan 2,2 X

Vo

1kHz

10kHz

100kHz

1mHz6263646566676869

Penguatan 5 X

Series1

Axis Title

Penguatan 10x

F Vo Vin1kHz 142.406 14,14210kHz 141.406 14,142100kHz 141.395 14,1421mHz 140.325 14,142

3.3.6tabel dan grafik simulasi non-inverting penguatan 2x

1. Penguatan 2x Column1 Column2F Vo Vin1Khz 14.134 7.07110 Khz 14.14 7.071100 Khz 14.004 7.071

1kHz

10kHz

100kHz

1mHz6263646566676869

Penguatan 5 X

Series1

Axis Title

1 MHz 10.002 7.071

Penguatan 5x

F Vo Vin1Khz 70.665 7.07110 Khz 70.543 7.071100 Khz 58.393 7.0711 MHz 10.246 7.071

1Khz 10 Khz 100 Khz 1 MHz0

10

20

30

40

50

60

70

80

Vo

Vo

1Khz 10 Khz 100 Khz 1 MHz0

2

4

6

8

10

12

14

16

Vo

Vo

1kHz 10kHz 100kHz 1mHz139

139.5

140

140.5

141

141.5

142

142.5

143

Penguatan 10 X

Series1

Axis Title

Penguatan 10x

F Vo Vin1Khz 36.182 7.07110 Khz 36.18 7.071100 Khz 34.149 7.0711 MHz 9.893 7.071

3.6 Perhitungan

Non-inverting (5X)

Non-inverting (2X)

1Khz 10 Khz 100 Khz 1 MHz0

5

10

15

20

25

30

35

40 Vo

Vo

1Khz 10 Khz 100 Khz 1 MHz0

10

20

30

40

50

60

70

80

Vo

Vo

3.7 Kesimpulan

-          Op-amp dapat berfungsi sebagai penguat membalik dan penguat tidak membalik dengan

penguatan masing masing sebesar 2 kali dan 1,5 kali.

-          Op-amp dapat berfungsi sebagai integrator dan diferensiator dengan penguatan masing-

masing sebesar 2 kali dan 1,5 kali.

-          Isyarat masukan dan keluaran penguat membalik mempunyai kemiripan dengan isyarat

masukan dan isyarat keluaran dari integrator, begitu pula dengan penguat tak membalik dan

diferensiator.