26
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Asam Amino Nonprotein dan Asam Indol Asetat” Makalah ini berisikan tentang informasi pengertian asam amino nonprotein dan asam indol asetat, jenis-jenis serta mekanisme kerja asam amino nonprotein. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin. Palu, 18 November 2013 1

MAKALAH KBA

  • Upload
    nha

  • View
    43

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

v

Citation preview

Page 1: MAKALAH KBA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan

Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “ Asam Amino

Nonprotein dan Asam Indol Asetat” Makalah ini berisikan tentang informasi

pengertian asam amino nonprotein dan asam indol asetat, jenis-jenis serta mekanisme

kerja asam amino nonprotein. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi

kepada kita semua.

            Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena

itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan

demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada

semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal

sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Palu, 18 November 2013

Tim Penyusun

1

Page 2: MAKALAH KBA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………..1

Daftar Isi……………………………………………………………………………...2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………………….3

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………3

C. Tujuan……………………………………………………………………………..3

BAB II PEMBASAN

A. Definisi Asam Amino Non Protein dan Asam Indol Asetat……………………...4

B. Jenis-jenis Asam Amino Non Protein…………………………………………….8

C. Mekanisme Kerja Asam Amino Non Protein dan Asam Indol Asetat………….14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan………………………………………………………………………17

B. Saran……………………………………………………………………………..17

2

Page 3: MAKALAH KBA

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam tubuh mahluk hidup pasti dijumpai asam amino,asam-asam amino

terdiri atas pertama, produksi asam amino dari pembongkaran protein tubuh,

digesti protein diet serta sintesis asam amino di hati. Kedua, pengambilan

nitrogen dari asam amino. Sedangkan ketiga adalah katabolisme asam amino

menjadi energi melalui siklus asam serta siklus urea sebagai proses pengolahan

hasil sampingan pemecahan asam amino. Keempat adalah sintesis protein dari

asam-asam amino. Asam amino juga mengalami katabolisme,yang terjadi dalam

2 tahapan yaitu : Transaminasi dan Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan

ion ammonium.Semua jaringan memiliki kemampuan untuk men-sintesis asam

amino non esensial, melakukan remodeling asam amino, serta mengubah rangka

karbon non asam amino menjadi asam amino dan turunan lain yang mengandung

nitrogen. Dalam kondisi surplus diet, nitrogen toksik potensial dari asam amino

dikeluarkan melalui transaminasi, deaminasi dan pembentukan urea. Rangka

karbon umumnya diubah menjadi karbohidrat melalui jalur glukoneogenesis,

atau menjadi asam lemak melalui jalur sintesis asam lemak.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari asam amino non protein dan indol asetat ?

2. Apa sajakah jenis-jenis dari asam amino nonprotein ?

3. Bagaimana mekanisme kerja asam amino nonprotein dan indol asetat ?

C. Tujuan

1. Memahami definisi dari asam amino nonprotein dan indol asetat.

2. Mengetahui jenis-jenis dari asam amino nonprotein.

3. Memahami mekanisme kerja asam amino non protein dan indol asetat.

3

Page 4: MAKALAH KBA

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Asam Amino Nonprotein dan Asam Indol Asetat

1. Asam Amino Nonprotein

Asam amino non-protein atau non-standar adalah asam amino yang

tidak dikodekan dalam kode genetik. Meskipun kehadiran hanya 22 asam

amino dalam kode genetik (asam amino proteinogenic), lebih dari 140 asam

amino alami yang dikenal dan ribuan lebih kombinasi dimungkinkan [1]

Beberapa asam amino non-proteinogenic ini penting karena mereka adalah:

Perantara dalam biosintesis

Pasca transkripsi di masukkan ke dalam protein

Memiliki peran fisiologis (misalnya komponen dinding sel bakteri,

neurotransmitter dan racun)

Senyawa farmakologis alami dan buatan manusia hadir dalam meteorit

dan prebiotik dalam percobaan (misalnya Miller-Urey)

Secara teknis , setiap senyawa organik dengan amina ( NH2 - ) dan

asam karboksilat ( COOH - ) gugus fungsional adalah asam amino . Asam

amino proteinogenic adalah bagian kecil dari grup ini yang miliki atom

karbon pusat ( α - atau 2 - ) membawa sebuah gugus amino, gugus karboksil,

sebuah rantai samping dan levo konformasi α-hidrogen, dengan

pengecualian glisin, yang akiral, dan prolin , yang amina group adalah amina

sekunder dan akibatnya sering disebut sebagai asam amino.

Kode genetik mengkode 20 asam amino standar. Namun, ada tiga tambahan

protein asam amino : selenocysteine , pyrrolysine dan N-formilmetionin.

Dua mantan tidak memiliki kodon khusus , tetapi ditambahkan di tempat

kodon stop ketika urutan tertentu hadir , UGA kodon dan elemen SECIS

untuk selenocysteine, UAG PYLIS urutan hilir pyrrolysine. Formilmetionin

4

Page 5: MAKALAH KBA

adalah asam amino dikode oleh kodon start Agustus pada bakteri ,

mitokondria dan kloroplas , tetapi sering dihapus posttranslationaly.

Ada berbagai kelompok asam amino :

20 asam amino standar

23 asam amino protein

Lebih dari 80 asam amino yang diciptakan abiotik dalam konsentrasi

tinggi

Sekitar 900 diproduksi oleh jalur alam

Lebih dari 118 asam amino rekayasa telah ditempatkan ke dalam

protein.

Kelompok-kelompok ini tumpang tindih, tetapi tidak identik. Semua

23 asam amino proteinogenic adalah biosynthesises oleh organisme, tetapi

tidak semua dari mereka adalah abiotik (ditemukan dalam percobaan

prebiotik dan meteorit), seperti histidin. Banyak asam amino, seperti

ornithine, adalah intermediet metabolisme yang abiotik, tetapi tidak kode.

Lainnya hanya intermediet metabolisme, seperti citrulline. Yang lain hanya

ditemukan dalam campuran abiotik, seperti α-methylnorvaline. Lebih dari 30

asam amino yang tidak wajar telah translationally dimasukkan ke protein

dalam sistem rekayasa, namun tidak biosintesis.

Beberapa asam amino nonprotein yaitu :

1) γ Asam aminobutirat (GABA)

2) Histamin

3) Dopain

4) Tiroksin

5) Sitrulin, dan

6) Ornitin.

2. Asam Indol Asetat

5

Page 6: MAKALAH KBA

Pada tahun 1880 Darwin dan anaknya Francis telah mencatat bahwa

pertumbuhan benih tanaman dipengaruhi oleh cahaya. Mereka menemukan

bahwa pencahayaan pada ujung benih akan menyebabkan terjadinya

pelekukan pada semaian. Karena pertumbuhan terjadi beberapa milimeter

dari ujung semaian, maka mereka menyimpulkan bahwa ada sinyal yang

ditransmisi dari dari ujung ke zona pertumbuhan. Pada tahun 1926 peneliti

Belanda Frits Went berhasil mengisolasi sebuah substansi pemacu

pertumbuhan dari benih gandum yang kemudian dikenal dengan auksin.

Karena hormon ini dapat menimbulkan begitu banyak respon, maka oleh

banyak orang senyawa itu dianggap sebagai satu-satunya hormon tumbuh

pada saat itu. Namun anggapan ini terbantah saat ditemukannya giberelin

pada awal tahun 1950. Melalui pemurnian lebih lanjut para peneliti

kemudian meyakini bahwa senyawa organik yang berada dibalik hormon

tersebut adalah asam indol asetat (AIA). Rumus bangun AIA dapat dilihat

pada Gambar.

Dilihat dari strukturnya, AIA terdiri atas cincin indol yang berikatan

dengan asam asetat. Perlu dicatat bahwa dalam tiap reaksi yang melibatkan

AIA, gugus asetatlah yang lebih berperan, bukan cincin indolnya. Senyawa

ini termasuk ke dalam golongan hormon tumbuh auksin. Sebagai bagian dari

hormon auksin, AIA merupakan senyawa yang paling sering berperan dalam

berbagai proses pertumbuhan tanaman. Itulah sebabnya banyak ahli fisiologi

menyamakan AIA dengan auksin. Sintesis AIA dapat terjadi pada setiap sel

tumbuhan, namun dengan konsentrasi berbeda pada tiap bagian t umbuhan.

Secara spesifik AIA berfungsi terutama pada pembelahan dan perpanjangan

6

Page 7: MAKALAH KBA

sel. Untuk itu AIA banyak ditemukan pada ujung akar, ujung batang, dan

daun muda. Adapun keberadaan AIA pada buah dikarenakan kerjasamanya

dengan hormon giberelin. Secara luas adanya AIA sangat menunjang

terhadap perkecambahan biji, pembentukan akar yang lebih baik, dan

mematahkan dominasi apikal. Dominasi apikal adalah kondisi pada saat

pucuk tanaman atau akar tanaman terhambat pertumbuhannya. Aktivitas

AIA terjadi pada konsentrasi yang tendah. Pada tanaman yang berusia tua

konsentrasi AIA meningkat drastis. Tingginya konsentrasi AIA akan

memicu terbentuknya gas etilen yang berperan dalam proses pematangan

buah. Dengan demikian respon tanaman terhadap AIA akan berkurang

sehingga menurunkan tingkat pertumbuhan. Mekanisme transport AIA tidak

melalui pembuluh xilem maupun floem seperti pada kebanyakan unsur hara

yang diserap oleh tanaman. Perpindahan AIA antar sel terjadi melalui proses

difusi yang melibatkan protein reseptor yang disebut PIN-protein. Selain

AIA tumbuhan mengandung tiga senyawa lain yang strukturnya mirip

dengan AIA dan menyebabkan banyak respon yang sama dengan AIA. Salah

satunya adalah asam 4-kloroindolasetat yang ditemukan pada biji muda

berbagai jenis kacang-kacangan. Dua lainnya adalah asam fenilasetat (PAA)

dan asam indolbutirat (IBA). Karena ketiga senyawa ini dapat disintesis

sendiri oleh tumbuhan maka masih digolongkan ke dalam kelompok hormon

auksin. Beberapa senyawa lain juga mampu memberikan respon fisiologis

yang hampir sama dengan AIA diantaranya adalah 2.4 -diklorofenoksiasetat

(2.4-D), a-5 naftalenasetat (NAA), dan asam 2-metil-4-klorofenoksiasetat

(MCPA). Karena ketiga senyawa terakhir tidak disintesis oleh tumbuhan

maka disebut hormon sintetik dan digolongkan ke dalam zat pengatur

tumbuh. Zat pengatur tumbuh merupakan senyawa organik yang memiliki

respon yang sama dengan hormon aslinya, namun apabila digunakan dalam

konsentrasi berlebih akan bersifat toksik sehingga mematikan tanaman itu

7

Page 8: MAKALAH KBA

sendiri. Dalam dunia pertanian, penggunaan senyawa sintesik tersebut

banyak diaplikasikan sebagai herbisida.

B. Jenis-jenis Asam Amino Nonprotein

1. γ Asam Aminobutirat (GABA)

Asam γ-aminobutirat (gamma-aminobutirat, bahasa Inggris: gamma-

aminobutyric acid, GABA) adalah neurotransmiter dan hormon otak yang

menghambat (inhibitor) reaksi-reaksi dan tanggapan neurologis yang tidak

menguntungkan. GABA terdapat dalam kadar yang tinggi pada berbagai

belahan otak, yaitu sekitar 1.000 kali lebih tinggi daripada kadar

neurotransmiter monoamina lainnya, pada tempat yang sama. Defisiensi

GABA dapat menyebabkan pikiran terhalusinasi, delusional, histeria,

emosional, hipotonia, ataksia, keterbelakangan mental, dan peningkatan

rasio asam 4-OH-butirat di dalam urin. Penghambat alami atau inhibitor dari

GABA adalah ion klorida. Jika kadar ion klorida dalam darah tidak

terkendali, maka akan mengurangi kadar GABA yang kemudian akan

menghasilkan kecemasan yang berkepanjangan, ketakutan yang tidak

rasional dan terlepasnya beberapa hormon otak lain tanpa kendali. Hal itu

juga akan memicu terjadinya peningkatan produksi CRH pada nukleus

paraventrikularis di kelenjar hipotalamus. Selanjutnya hormon CRH ini akan

merangsang kelenjar adrenal untuk menghasilkan hormon kortisol. Kortisol

adalah suatu hormon yang menyebabkan kekecewaan, perasaan tertekan dan

kesedihan serta menghadirkan ketakutan yang berlebihan. Melalui ekspresi

pencerapnya, GABA menghambat proliferasi sel punca pluripoten dan

neural pada jaringan embrio dan manusia dewasa, dan mengendalikan

proliferasi sel tumor.

8

Page 9: MAKALAH KBA

Gambar Struktur Asam gamma aminobutirat.

2. Histamin

Histamin atau 2-(1H-imidazol-4-yl)ethanamine adalah amina

biogenik terlibat dalam respon imun lokal serta mengatur fungsi fisiologis di

usus dan bertindak sebagai neurotransmiter. Histamin memicu respons

peradangan. Sebagai bagian dari respon imun terhadap patogen asing,

histamin diproduksi oleh Basofil dan sel biang ditemukan di dekat jaringan

ikat. Histamin meningkatkan permeabilitas kapiler sel darah putih dan

protein lain, untuk memungkinkan mereka untuk terlibat penyerbu asing

dalam jaringan yang terkena. Hal ini ditemukan di hampir semua sel-sel

tubuh hewan. Histamin membentuk kristal higroskopis berwarna yang

mencair pada 84 ° C, dan dengan mudah larut dalam air atau etanol, tetapi

tidak dalam eter. Dalam larutan histamin ada dalam dua bentuk Tautomer, ''

nπ-H'' - histamin dan '' nτ-H'' - histamin. Histamin memiliki dua pusat dasar,

yaitu alifatik gugus amino dan mana atom nitrogen cincin imidazola belum

memiliki proton. Di bawah kondisi fisiologis, gugus amino alifatik (memiliki

pK sekitar 9.4) akan terprotonasi, sedangkan kedua nitrogen cincin

imidazola (pK ≈ 5,8) tidak akan terprotonasi. Jadi, histamin biasanya adalah

terprotonasi untuk kation bermuatan sendiri-sendiri. Histamin berasal dari

dekarboksilasi histidina asam amino, reaksi yang dikatalisasi oleh enzim L-

histidina ini. Ini adalah hidrofilik amina vasoactive. Setelah terbentuk,

histamin baik disimpan atau dengan cepat inactivated. Histamin dilepaskan

ke sinapsis dipecah oleh asetaldehida dehidrogenase. Ini adalah kekurangan

enzim ini yang memicu reaksi alergi sebagai histamines renang di sinaps.

Histamin dipecah oleh histamin-N-methyltransferase dan diamina oksidase.

9

Page 10: MAKALAH KBA

Beberapa bentuk penyakit keracunan makanan, disebut "makanan

poisonings," akan karena konversi histidina menjadi histamin dalam manja

makanan, seperti ikan.

Gambar Struktur Histamin.

3. Dopain

4. Tiroksin

Hormon Tiroksin (T4 = levothyroxine) adalah hormon utama yang

dihasilkan oleh kelenjar gondok (kelenjar Tiroid) yang mempengaruhi

metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh, mengatur metabolisme

karbohidrat, mengatur penggunaan oksigen dan karbondioksida serta

mempengaruhi perkembangan tubuh dan mental. Kepekatannya minimal 25

kali daripada triiodotironin (T3). Kadar tiroksn serum umumnya digunakan

untuk mengukur konsentrasi hormon tiroid dan fungsi kelenjar tiroid.

Pada Dewasa nilai normalnya untuk T4 bebas: 1,0-2,3 ng/dl

Sedangkan pada anak bayi baru lahir: 11-23 mikrogram/dl; Usia 1-6 tahun:

5,5-13,5 mikrogram/dl; Usia 6-10 tahun: 5-12,5 mikrogram/dl

Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan

dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena

kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. 

Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga

pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-

anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang

menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih

10

Page 11: MAKALAH KBA

ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam iodium di dalam

makanan. 

Pada ibu hamil, hormon tiroksin yang terlalu sedikit memang telah

diketahui dapat menimbulkan masalah dalam kehamilan, memperbesar

risiko keguguran, kelahiran prematur, dan hipertensi. Tingkat tiroksin yang

rendah saat usia kandungan 36 pekan,berkaitan erat dengan posisi kepala

bayi yang tidak normal. Bayi cenderung menghadap ke punggung bukan ke

perut ibu. Hal itu membuat proses kelahiran berlangsung lama, sulit, dan

biasanya berakhir dengan bantuan peralatan atau operasi.

Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit

eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut;

kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup,

dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol

keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

Faktor-Faktor yang Meningkatkan dan Menurunkan kadar Tiroksin

antara lain:

1. TSH tiroid stimulating hormone yang di hasilkan di hipotalamus

2. Kadar Iodium dimana iodium berikatan dengan monoiodotirosin dan

berubah menjadi diioditirosin, dan dari perubahan DIT ini tiroksin

dihasilkan.

3. Perubahan suhu

4. Stress psikis maupun fisik

5. Penyakit penyakit kelenjar tiroid

11

Page 12: MAKALAH KBA

Gambar Struktur Tiroksin

5. Sitrulin

Senyawa organik sitrulin atau 2-Amino-5-

(carbamoylamino)pentanoic acid adalah asam α-amino. Namanya berasal

dari Citrullus, kata Latin untuk semangka, yang pertama kali diisolasi pada

tahun 1914 oleh Koga & Odake. Itu akhirnya diidentifikasi oleh Wada pada

tahun 1930.

L - citrulline adalah salah satu dari tiga asam amino diet dalam siklus

urea bersama L - Arginine dan L - Ornithine , L - arginosuccinate juga

perantara) dan merupakan suplemen makanan mandiri untuk kinerja

olahraga dan kesehatan jantung. Citrulline relatif unik untuk dua asam amino

tersebut lainnya karena menggunakan yang berbeda transporter usus , dan

tidak tunduk pada mengurangi penyerapan sekitar 10g yang dapat

mengakibatkan diare dengan dosis oral yang berlebihan (ini terlihat dengan

kedua arginin dan ornithin ) . Selain itu, sementara arginin dan ornithine

meningkatkan arginin plasma dan ornithine masing citrulline tambahan

meningkatkan kadar plasma dari ketiga intermediet (sekitar dua kali lipat

dari arginin dan ornithine , yang keduanya anak laki-laki lebih rendah

daripada mereka melengkapi asam amino lurus) dan meningkatkan dosis-

tergantung di plasma citrulline. Karena kemampuan citrulline untuk

meningkatkan ornithine plasma dan arginin, menganugerahkan baik manfaat

amonia daur ulang ( milik ornithine) dan metabolisme oksida nitrat ( milik

arginin ). Tidak ada bukti yang cukup untuk menetapkan efisiensi citrulline

12

Page 13: MAKALAH KBA

dalam meningkatkan plasma ornithine relatif terhadap ornithine sendiri , tapi

tampaknya citrulline yang menyebabkan dua kali lipat dari ornithine dan

agak dibatasi pada bahwa sementara suplemen ornithine dapat menyebabkan

peningkatan tergantung dosis hingga 300-500 % , dalam pengertian ini ,

ornithine adalah suplemen yang lebih baik untuk meningkatkan plasma

ornithine. Fungsi citrulline karena berkaitan dengan suplementasi termasuk

pengurangan kelelahan dan promosi ketahanan dalam latihan

berkepanjangan , dan tampaknya berlaku untuk aerobik dan anaerobik .

Tidak ada cukup bukti untuk mendukung peningkatan akut pada output daya

dengan suplemen citrulline , hanya pelestarian output daya sepanjang

latihan.

Massa molar: 175.2 g / mol

Gambar Struktur Sitrulin

6. Ornitin

Ornitin adalah asam alpha-amino yang bukan merupakan bagian

alami dari protein, bagaimanapun, hadir dalam tubuh organisme hidup, dan

merupakan bagian dari urea siklus. Ini adalah asam amino dasar dengan dua

kelompok seperti amino lisin, tetapi lebih pendek dengan satu metilen.

Ornithine muncul hidrolisis arginin oleh arginázy, yang merupakan reaksi

siklus urea. Selanjutnya (pada eukariota) ornithine memasuki mitokondria

mana dikondensasikan dengan ornithine karbamoilfosfat (dikatalisasi oleh

ornithine transkarbamoylázou) untuk menghasilkan citrulline.

13

Page 14: MAKALAH KBA

Gambar Struktur Ornitin

C. Mekanisme Kerja Asam Amino Nonprotein dan Indol Asetat

1. Hitamin

Biologi Histamin adalah serangkaian interaksi lemah . Dalam semua

reaksi fisiologis diketahui , tulang punggung histamin tidak berubah. Dalam

mekanisme reseptor H2 , histamin terprotonasi pada gugus amina - akhir

rantai . Ini gugus amina berinteraksi dengan asam aspartat dalam domain

transmembran sel . Para nitrogen lain dalam molekul berinteraksi dengan

asam aspartat dan treonin dalam domain transmembran yang berbeda . Ini

adalah interaksi tiga cabang . Ini membawa domain transmembran dekat satu

sama lain , menyebabkan kaskade transduksi sinyal. Reseptor Histamin pada

serangga, seperti Drosophila melanogaster , adalah saluran klorida histamin-

gated yang berfungsi dalam penghambatan neuron. Histamin-gated saluran

klorida yang terlibat dalam neurotransmisi informasi sensorik perifer pada

serangga , terutama di photoreception / visi . Dua subtipe reseptor telah

diidentifikasi pada Drosophila : HClA dan HClB. Tidak ada dikenal GPCRs

untuk histamin pada serangga.

2. Sitrulin

Sitrullin terbuat dari ornithine dan karbamoilfosfat di salah satu

reaksi sentral dalam siklus urea. Hal ini juga dihasilkan dari arginin sebagai

produk sampingan dari reaksi yang dikatalisasi oleh keluarga NOS (NOS, EC

1.14.13.39). Hal ini dibuat dari arginin oleh trichohyalin enzim pada selubung

akar dalam dan medula folikel rambut. Arginine pertama kali teroksidasi

14

Page 15: MAKALAH KBA

menjadi N-hidroksil-arginine, yang kemudian lebih lanjut teroksidasi menjadi

citrulline bersamaan dengan pelepasan oksida nitrat.

3. Ornitin

Siklus ornitin (atau siklus urea itu adalah siklus dari serangkaian

reaksi biokimia yang terjadi di banyak hewan yang memproduksi urea dari

amonia. Pada mamalia, siklus ornitin terjadi di liver, sedangkan pada hewan

lainnya (unggas, reptil, dan amfibi) siklus terjadi di ginjal. Penting sekali bagi

setiap hewan untuk melakukan siklus ini, karena amonia bersifat racun bagi

tubuh sehingga harus diubah menjadi zat yang kurang beracun seperti urea

atau asam urat pada reptil, yang kurang beracun bagi tubuh. Pada ikan,

amonia langsung dibuang ke lingkungannya tanpa melalui siklus ini. Proses

ini terjadi di dua tempat yang berbeda pada sel liver / ginjal, yaitu di

mitokondria dan sitosol. Di mitokondria, terdapat dua proses, dan di sitosol

ada tiga proses. Proses di mitokondria yaitu pengubahan NH4+ dan HCO3−

menjadi karbamoil fosfat. Reaksi ini membutuhkan 2 ATP dan mengeluarkan

2 ADP dan Pi. Reaksi kedua yaitu pengubahan karbamoil fosfat dan ornitin

menjadi sitrulin dan Pi, tidak menggunakan ATP. Proses di sitosol yaitu

pengubahan sitrulin dan aspartat dengan satu ATP menjadi argininosuksinat,

AMP, dan PPi. Lalu, pengubahan argininosuksinat menjadi arginin dan

fumarat, Setelah itu, arginin dan H2O diubah menjadi ornitin dan urea. Ornitin

yang dihasilkan akan masuk ke mitokondria untuk melanjutkan siklus

tersebut.

4. Asam Indolm Asetat

Kontribusi AIA secara keseluruhan berpengaruh mulai dari tingkat

seluler, tingkat organ hingga ke seluruh tubuh tanaman. Pada tingkat sel,

aktivitas AIA terjadi pada daerah sitoplasma, terutama pada membran

plasmanya. Secara umum, aktivitas hormon auksin banyak berpengaruh

15

Page 16: MAKALAH KBA

terhadap dinding sel tanaman, terutama terhadap elastisitas sel. Dinding sel

pada jaringan tanaman mengandung selulosa dan protein, sebagian lagi terdiri

dari lignin. Adanya dinding sel akan memberikan perlindungan bagi isi sel

terhadap berbagai macam gangguan. Disinilah auksin berpengaruh terhadap

perkembangan sel pada jaringan tanaman. Mekanisme kerja AIA pada sel

dapat dilihat pada Gambar 3. Adanya asam indol asetat (kiri atas kotak) di

daerah sekitar membran plasma akan memicu terjadinya pergerakan ion H+

menuju dinding sel. Terjadinya “pengasaman” pada daerah sekitar dinding sel

ini akan mengaktifkan enzim yang dikenal sebagai “ekspansin” yang akan

memecah ikatan hidrogen pada dinding sel sehingga dinding sel akan

kehilangan kekakuannya. Pelunakan dinding sel akan meningkatkan tekanan

osmotik sel sehingga air akan lebih banyak masuk ke dalam sel yang

menyebabkan terjadinya pemanjangan sel. Pada akar, pelunakan sel akan

menyebabkan masuknya hara dari tanah yang bercampur dengan air lebih

cepat. Terjadinya pelunakan dinding sel inilah yang menyebabkan sel akan

lebih mudah mengembang dan pada beberapa bagian tanaman seperti ujung

akar dan pucuk daun akan berespon terhadap pertumbuhan.

16

Page 17: MAKALAH KBA

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Asam amino non-protein atau non-standar adalah asam amino yang tidak

dikodekan dalam kode genetik. Dan asam indol asetat merupakan senyawa

kimia yang terkandung dalam hormon auksin serta berfungsi pada

pertumbuhan tanaman.

2. Adapun jenis-jenis asam amino nonprotein yaitu asam gamma

aminobutirat, dopain, tirosin, sitrulin, histamin dan ornitin.

B. Saran

Sebagai manusia biasa, tentunya dalam pembuatan makalah ini belum

mencapai kesempurnaan. Maka dari itu diharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi kita

semua.

17