6
Abstrak Steam drum adalah salah satu komponen penting dalam pabrik amonia, karena steam merupakan salah satu bagian terpenting bagi pabrik amonia selain sebagai bahan baku produksi, pemanas, ejektor juga sebagai penggerak sebagian besar turbin penggerak. Dalam sistem steam drum, menjaga agar level berada pada nilai yang benar adalah sangat penting. Level air yang terlalu tinggi menyebabkan berkurangnya kualitas uap yang dihasilkan. Level air yang terlalu rendah menyebabkan berkurangnya efisiensi treatment dan fungsi resirkulasi. Lebih jauh lagi, terlalu rendahnya level air menyebabkan perubahan bentuk fisik drum dikarenakan panas berlebih. PT Pupuk Kujang memiliki sistem kendali 1 elemen dan 3 elemen yang dapat di-switch untuk mengendalian level air dalam steam drum. Keywords Steam drum, Steam drum testing, IEC, PT. Pupuk Kujang. I. PENDAHULUAN Steam drum adalah salah satu komponen pada boiler pipa air yang berfungsi sebagai reservoir campuran air dan uap air, dan juga berfungsi untuk memisahkan uap air, dengan air pada proses pembentukan uap superheater. Uap yang dihasilkan oleh steam drum sangat mempengaruhi hasil dari produksi amonia, karena masih banayak alat produksi di pabrik amonia yang menggunakan uap sebagai turbin penggerak, proses, ejektror dan pemanas. PT. Pupuk Kujang adalah perusahaan penghasil pupuk terbesar di daerah Jawa Barat, Indonesia. PT. Pupuk Kujang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat, perusahaan ini memiliki dua buah pabrik amonia yaitu Pabrik Amonia K1A dan K1B dengan kapasitas terpasang yang sama yaitu masing masing 330.000 ton/tahun dengan menggunakan teknologi Low Process Energy pada pabrik Amonia K1B. Makalah ini akan membahas tentang bagaimana cara kerja steam drum, hubungan level dan volume dalam steam drum, fungsi transfer dan diagram blok sistem pengaturan level steam drum, dan Piping & Instrumentation Diagram PT Pupuk Kujang 101-F, serta metode pengaturan level yang cocok digunakan pada steam drum. II. STEAM DRUM Steam drum adalah salah satu komponen pada boiler pipa air yang berfungsi sebagai reservoir campuran air dan uap air, dan juga berfungsi untuk memisahkan uap air, dengan air pada proses pembentukan uap superheater. Namun tidak semua boiler pipa air (water tube) yang menggunakan steam drum ini. Boiler supercritical beroperasi pada tekanan sangat tinggi di atas tekanan kritis, sehingga tidak dimungkinkan terbentuk gelembung gelembung uap air, karena itulah boiler supercritical tidak memerlukan steam drum untuk memisahkan air dengan uap air. Dalam sistem steam drum, menjaga agar level berada pada nilai yang benar adalah sangat penting. Level air yang terlalu tinggi menyebabkan berkurangnya kualitas uap yang dihasilkan. Level air yang terlalu rendah menyebabkan berkurangnya efisiensi treatment dan fungsi resirkulasi. Lebih jauh lagi, terlalu rendahnya level air menyebabkan perubahan bentuk fisik drum dikarenakan panas berlebih. PT Pupuk Kujang memiliki sistem kendali 1 elemen dan 3 elemen yang dapat di- switch untuk mengendalian level air dalam steam drum. 2.1 Grafik Hubungan Level dan Volume Steam Drum Setelah diketahui dimensi dari steam drum, dapat diketahui hubungan antara level dan volume air dalam steam drum dengan membayangkan steam drum sebagai sebuah silinder dengan diameter 1619,46 mm (data HMI) dan panjang 10.820,9 mm (data spesifikasi). Alasan kami menggunakan data HMI untuk nilai diameter adalah karena saat simulasi kami akan menyamakan hasilnya dengan data HMI. Hubungan antara level dan volume air dalam steam drum adalah = 2 [( 2 ) √ 2 − ( − ) 2 + −1 ( )] + 1,0487 Keterangan: V : Volume (m 3 ) H : Level (m) r : Radius (m) Dengan menggunakan software Matlab, didapatkan plot antara nilai level dan volume air dalam steam drum adalah sebagai berikut. SISTEM PENGATURAN LEVEL STEAM DRUM (A-101-F) PABRIK AMONIA 1B PT. PUPUK KUJANG Muhammad Iqbal Fauzi, Mochamad Farid Mustofa, Benny Adijaya Joesoep Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Indutri, Institut Sepuluh Nopember Surabaya(ITS) E-mail: [email protected]; [email protected]; [email protected]

Makalah Kp Pupuk Kujang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

PT Pupuk Kujang Cikampek

Citation preview

  • Abstrak Steam drum adalah salah satu komponen penting dalam pabrik amonia, karena

    steam merupakan salah satu bagian terpenting bagi

    pabrik amonia selain sebagai bahan baku produksi,

    pemanas, ejektor juga sebagai penggerak sebagian

    besar turbin penggerak. Dalam sistem steam drum, menjaga agar level berada pada nilai yang benar

    adalah sangat penting. Level air yang terlalu tinggi

    menyebabkan berkurangnya kualitas uap yang

    dihasilkan. Level air yang terlalu rendah

    menyebabkan berkurangnya efisiensi treatment dan

    fungsi resirkulasi. Lebih jauh lagi, terlalu rendahnya

    level air menyebabkan perubahan bentuk fisik drum

    dikarenakan panas berlebih. PT Pupuk Kujang

    memiliki sistem kendali 1 elemen dan 3 elemen yang

    dapat di-switch untuk mengendalian level air dalam

    steam drum.

    Keywords Steam drum, Steam drum testing, IEC, PT. Pupuk Kujang.

    I. PENDAHULUAN

    Steam drum adalah salah satu komponen pada

    boiler pipa air yang berfungsi sebagai reservoir

    campuran air dan uap air, dan juga berfungsi untuk

    memisahkan uap air, dengan air pada proses

    pembentukan uap superheater. Uap yang dihasilkan oleh

    steam drum sangat mempengaruhi hasil dari produksi

    amonia, karena masih banayak alat produksi di pabrik

    amonia yang menggunakan uap sebagai turbin

    penggerak, proses, ejektror dan pemanas.

    PT. Pupuk Kujang adalah perusahaan penghasil

    pupuk terbesar di daerah Jawa Barat, Indonesia. PT.

    Pupuk Kujang berlokasi di Cikampek, Jawa Barat,

    perusahaan ini memiliki dua buah pabrik amonia yaitu

    Pabrik Amonia K1A dan K1B dengan kapasitas

    terpasang yang sama yaitu masing masing 330.000 ton/tahun dengan menggunakan teknologi Low Process

    Energy pada pabrik Amonia K1B.

    Makalah ini akan membahas tentang bagaimana

    cara kerja steam drum, hubungan level dan volume dalam

    steam drum, fungsi transfer dan diagram blok sistem

    pengaturan level steam drum, dan Piping &

    Instrumentation Diagram PT Pupuk Kujang 101-F, serta

    metode pengaturan level yang cocok digunakan pada

    steam drum.

    II. STEAM DRUM

    Steam drum adalah salah satu komponen pada

    boiler pipa air yang berfungsi sebagai reservoir

    campuran air dan uap air, dan juga berfungsi untuk

    memisahkan uap air, dengan air pada proses

    pembentukan uap superheater. Namun tidak semua

    boiler pipa air (water tube) yang menggunakan steam

    drum ini. Boiler supercritical beroperasi pada tekanan

    sangat tinggi di atas tekanan kritis, sehingga tidak

    dimungkinkan terbentuk gelembung gelembung uap air, karena itulah boiler supercritical tidak memerlukan

    steam drum untuk memisahkan air dengan uap air.

    Dalam sistem steam drum, menjaga agar level

    berada pada nilai yang benar adalah sangat penting. Level

    air yang terlalu tinggi menyebabkan berkurangnya

    kualitas uap yang dihasilkan. Level air yang terlalu

    rendah menyebabkan berkurangnya efisiensi treatment

    dan fungsi resirkulasi. Lebih jauh lagi, terlalu rendahnya

    level air menyebabkan perubahan bentuk fisik drum

    dikarenakan panas berlebih. PT Pupuk Kujang memiliki

    sistem kendali 1 elemen dan 3 elemen yang dapat di-

    switch untuk mengendalian level air dalam steam drum.

    2.1 Grafik Hubungan Level dan Volume Steam Drum

    Setelah diketahui dimensi dari steam drum, dapat

    diketahui hubungan antara level dan volume air dalam

    steam drum dengan membayangkan steam drum sebagai

    sebuah silinder dengan diameter 1619,46 mm (data HMI)

    dan panjang 10.820,9 mm (data spesifikasi). Alasan kami

    menggunakan data HMI untuk nilai diameter adalah

    karena saat simulasi kami akan menyamakan hasilnya

    dengan data HMI. Hubungan antara level dan volume air

    dalam steam drum adalah

    = 2 [(

    2)2 ( )2 + 1 (

    )] + 1,0487

    Keterangan:

    V : Volume (m3)

    H : Level (m)

    r : Radius (m)

    Dengan menggunakan software Matlab, didapatkan

    plot antara nilai level dan volume air dalam steam drum

    adalah sebagai berikut.

    SISTEM PENGATURAN LEVEL STEAM DRUM (A-101-F)

    PABRIK AMONIA 1B PT. PUPUK KUJANG

    Muhammad Iqbal Fauzi, Mochamad Farid Mustofa, Benny Adijaya Joesoep

    Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Indutri, Institut Sepuluh Nopember

    Surabaya(ITS)

    E-mail: [email protected]; [email protected];

    [email protected]

  • Gambar 1 Grafik Level dan Volume Air dalam Steam

    Drum

    2.2 Piping & Instrumentation Diagram

    Berikut merupakan P&ID dari sistem pengendalian

    level air steam drum di PT Pupuk Kujang Cikampek.

    Dalam P&ID berikut, instrumen yang ditampilkan hanya

    beberapa yang menurut kami relevan dengan sistem

    pengendalian level air steam drum.

    Gambar 2 P&ID dari Sistem Pengendalian Level Air

    Steam DrumTransformer Construction

    2.3 Fungsi Transfer Steam Drum

    Untuk dapat menganalisa performa kendali 1

    elemen dan 3 elemen melalui simulasi, terlebih dahulu

    harus diketahui fungsi transfer dari plant yang

    dikendalikan, dalam hal ini steam drum.

    Fungsi transfer level steam drum diturunkan

    dengan cara yang sama dengan cara menurunkan fungsi

    transfer level tangki pada buku Modern Control

    Engineering, 3rd edition karya Katsuhiko Ogata.

    Menurut buku Modern Control Engineering, 3rd

    edition karya Katsuhiko Ogata, Fungsi transfer level

    tangki dengan input aliran masuk adalah sebagai berikut: ()

    ()=

    + 1

    Keterangan:

    H : Level

    Qi : Aliran masuk

    R : Resistansi C : Kapasitansi

    Resistansi R untuk aliran cairan dalam pipa

    didefinisikan sebagai perbandingan antara perubahan

    level dan perubahan aliran.

    =

    Untuk aliran yang turbulen (aliran yang terjadi pada

    kebanyakan proses industri), nilai R dapat didekati

    dengan

    =2~

    ~

    Keterangan:

    R : Resistansi

    ~ : Level steady-state ~ : Aliran steady-state

    Kapasitansi C sebuah tangki didefinisikan sebagai

    perubahan volume cairan yang dibutuhkan untuk

    merubah level sebesar nilai tertentu.

    =(3)

    ()

    Nilai level steam drum saat steady-state adalah

    0,8988 m, sedangkan nilai flow out steam drum saat

    steady-state adalah 0,0507 m3/s. dari grafik hubungan

    level dan volume air steam drum diketahui bahwa saat

    level bernilai 0,8988 m, volume air dalam steam drum

    adalah 12,7936 m3 sehingga nilai R adalah

    =2 0,8988

    0,0507

    R = 35,4556

    Dan nilai C adalah

    =12,7936

    0,8988

    = 14,2341

    Sehingga fungsi transfer steam drum adalah ()

    ()=

    35,4556

    504,6789 + 1

    2.4 Diagram Blok Sistem Pengaturan Level Steam

    drum

    Dilihat dari P&ID sistem pengaturan level steam

    drum, dapat digambarkan blok diagramnya adalah

    sebagai berikut. Perlu diperhatikan bahwa diagram blok

    dibuat dengan mengabaikan faktor tekanan. Hal ini

    dilakukan agar simulasi tidak menjadi terlalu rumit.

    Blok diagram sistem kendali 1 elemen

  • Gambar 3 Blok Diagram Sistem Kendali 1 Elemen

    Blok diagram sistem kendali 3 elemen

    Gambar 4 Blok Diagram Sistem Kendali 3 Elemen

    III. SPESIFIKASI SIMULASI STEAM DRUM

    Berikut ini adalah spesifikasi steam drum (101-F)

    Pabrik Amonia 1B PT. Pupuk Kujang yang digunakan

    untuk simulasi:

    Tipe : Vessel

    Asal : Kellog Overseas Corporation (Amerika)

    Material : Carbon steel (tipe A. 516 Gr.60)

    Posisi : Horizontal

    Dimensi : - Diameter : 1828,8 mm

    - Panjang total : 10.820,9 mm

    - Tebal Shell : 95,25 mm

    - Tebal Head : 63,50 mm

    Kondisi operasi :

    Temperatur : - Desain : 343,30C

    - Operasi : 1160C

    Tekanan : - Desain : 116 kg/cm2

    - Operasi : 105 kg/cm2

    Kapasitas : 20.496,9 m3/jam

    Berdasarkan data yang dipeeroleh, dapat diketahui

    bahwa steam drum yang digunakan memiliki diameter

    1828,8 mm dan kapasitas 20.496,9 m3/jam, dimana

    temperatur desainnya 343,30C dan operasinya 1160C,

    serta tekanan desainnya 116 kg/cm2 dan operasinya 105

    kg/cm2.

    IV. HASIL SIMULASI DAN ANALISIS

    Berikut ini adalah hasil simulasi sistem kendali

    level air steam drum. Hal yang diperhatikan adalah

    respon sistem saat transien dan saat steady-state.

    Parameter kontroler yang digunakan sama dengan

    parameter kontroler yang digunakan PT Pupuk Kujang

    Cikampek.

    4.1 Tanpa Gangguan

    Gambar 5 Hasil Simulasi Pengendalian Level Steam

    Drum Tanpa Gangguan

    Gambar 5 menunjukkan bahwa sistem kendali 1

    elemen mencapai steady-state lebih cepat dibandingkan

    sistem kendali 3 elemen

    4.2 Gangguan Pada Aliran Masuk

    Gambar 6 Hasil Simulasi Pengendalian Level Steam

    Drum dengan Gangguan pada Aliran Masuk

    Gambar 6 menunjukkan sistem kendali 1 elemen

    lebih cepat mencapai steady-state dibandingkan sistem

    kendali 3 elemen. Namun pada saat keduanya sudah

    mencapai steady-state, sistem kendali 3 elemen

    menunjukkan performa yang lebih baik dalam menahan

    gangguan dibandingkan sistem kendali 1 elemen.

    4.3 Gangguan Pada Aliran Keluar

  • Gambar 7 Hasil Simulasi Pengendalian Level Steam

    Drum dengan Gangguan pada Aliran Keluar

    Gambar 7 menunjukkan sistem kendali 1 elemen

    lebih cepat mencapai steady-state. Sedangkan dalam hal

    menahan gangguan, kedua sistem tidak menunjukkan

    perbedaan yang signifikan.

    4.4 Gangguan Pada Level Tangki

    Gambar 8 Hasil Simulasi Pengendalian Level Steam

    Drum dengan Gangguan pada Level Tangki

    Gambar 8 menunjukkan sistem kendali 1 elemen

    lebih cepat mencapai steady-state. Sedangkan dalam hal

    menahan gangguan, kedua sistem tidak menunjukkan

    perbedaan yang signifikan.

    4.5 Gangguan Pada Aliran Masuk, Aliran Keluar dan

    Level

    Gambar 9 Hasil Simulasi Pengendalian Level Steam

    Drum dengan Gangguan pada Aliran Masuk, Aliran

    Keluar dan Level Tangki

    Gambar 4.9 menunjukkan sistem kendali 1 elemen

    lebih cepat mencapai steady-state. Namun, sistem

    kendali 3 elemen menunjukkan performa yang lebih baik

    dalam menahan gangguan dibandingkan sistem kendali

    1 elemen.

    Berikutnya diuji respon masing-masing sistem

    ketika diberi gangguan dengan parameter PID

    sedemikian rupa untuk membuat respon transien sistem

    kendali 3 elemen dan 1 elemen menjadi sangat mirip.

    4.6 Tanpa Gangguan (Respon Transien Tanpa

    Gangguan Mirip)

    Gambar 10 Hasil Simulasi Pengendalian Level Steam

    Drum Tanpa Gangguan (Respon Transien)

  • Gambar 10 adalah hasil simulasi dari sistem kendali

    3 elemen dan 1 elemen yang parameter PID-nya diatur

    sedemikian rupa sehingga respon transien kedua sistem

    sangat mirip. Dengan begitu, analisa dapat difokuskan

    untuk menunjukkan seberapa baik kedua elemen

    menahan gangguan yang masuk.

    4.7 Gangguan pada Aliran Masuk (Respon Tanpa

    Gangguan Transien Mirip)

    Gambar 11 Hasil Simulasi Pengendalian Level Steam

    Drum dengan Gangguan pada Aliran Masuk (Respon

    Tanpa Gangguan Transien Mirip)

    Gambar 11 menunjukkan sistem kendali 3 elemen

    lebih baik dalam menahan gangguan jika terjadi

    gangguan pada aliran masuk saja.

    4.8 Gangguan Pada Aliran Keluar (Respon Transien

    Sama)

    Gambar 12 Hasil Simulasi Pengendalian Level Steam

    Drum dengan Gangguan pada Aliran Keluar (Respon

    Tanpa Gangguan Transien Mirip)

    Gambar 12 menunjukkan kedua sistem tidak

    memiliki perbedaan yang signifikan.

    4.9 Gangguan Pada Level Tangki (Respon Transien

    Sama)

    Gambar 13 Hasil Simulasi Pengendalian Level Steam

    Drum dengan Gangguan pada Level Tangki (Respon

    Tanpa Gangguan Transien Mirip)

    Gambar 13 menunjukkan kedua sistem tidak

    memiliki perbedaan yang signifikan.

  • 4.10 Gangguan Pada Aliran Masuk, Aliran Keluar dan

    Level (Respon Transien Sama)

    Gambar 14 Hasil Simulasi Pengendalian Level Steam

    Drum dengan Gangguan pada Aliran Masuk, Aliran

    Keluar, dan Level Tangki (Respon Tanpa Gangguan

    Transien Mirip)

    Pada Gambar 14, sistem kendali 3 elemen

    menunjukkan performa yang lebih baik dalam menahan

    gangguan.

    V. KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil simulasi, dapat disimpulkan

    bahwa sistem kendali 3 elemen memiliki settling time

    yang lebih besar dibandingkan dengan sistem kendali 1

    elemen. Settling time menentukan berapa waktu yang

    diperlukan sistem untuk mencapai steady-state. Namun,

    sistem kendali 3 elemen menunjukkan performa yang

    lebih baik dalam menahan gangguan dibandingkan

    dengan sistem kendali 1 elemen. Maka dari itu, sistem

    kendali 1 elemen sebaiknya digunakan saat sistem

    sedang dalam keadaan transien (start-up atau shut-down)

    karena memiliki settling time yang kecil. Kemudian saat

    sistem sudah dalam keadaan steady-state, pengendalian

    dapat di-switch ke sistem kendali 3 elemen karena

    kemampuannya yang baik dalam menahan gangguan.

    REFERENCES

    [1] Ogata, Katsuhiko. 2002. Modern Control

    Engineering, Fourth Edition. Prentice-Hall, Inc.

    United States of America

    [2] Muliawati, Neni. 2008. Laporan Kerja Praktek PT

    Pupuk Kujang IB (Persero) Cikampek Jawa Barat. Bandar Lampung: Universitas Lampung

    [3] Anonim. Dasar Instrumen 1 PT. Pupuk Kujang.

    BIOGRAPHIES

    Muhammad Iqbal Fauszi lahir di

    Surabaya. 1 Maret. Sekarang ia

    adalah mahasiswa Teknik Elektro

    Institut Teknologi Sepuluh

    Nopember dan mengambil bidang

    Teknik Sistem Pengaturan.

    Mochamad Farid Mustofa lahir di

    Tulungagung, 21 Februari 1993.

    Sekarang ia adalah mahasiswa

    Teknik Elektro Institut Teknologi

    Sepuluh Nopember dan

    mengambil bidang Teknik Sistem

    Pengaturan.

    Benny Adijaya Joesoep lahir di

    Semarang. 7 Oktober 1993.

    Sekarang ia adalah mahasiswa

    Teknik Elektro Institut Teknologi

    Sepuluh Nopember dan

    mengambil bidang Teknik Sistem

    Pengaturan.