11
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi antara  beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi negara-negara, organisasi internasional, organisasi nonpemerintah, kesatuan substansional (kelompok- kelompok atau badan-badan dalam suatu negara), seperti birokrasi dan pemerintah domestik, serta individu-individu. Hubungan antar bangsa atau negara harus dilandasi oleh prinsippersamaan derajat.  Negar a Indo nesi a dalam meng ada kan hubu ngan inte rnasio nal , mene rapka n polit ik luar negeri bebas dan aktif yangdiabdikan bagi kepentingan nasional. Hal ini terutama ditujukan untuk kepentingan pembangunan di segala bidang serta ikut melaksanakanketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dalam rangka peningkatan kualitas kerja sama internasional, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra  posit if Indon esia di duni a inter nasio nal. Oleh sebab itu pera n para diplomat Indon esia di luar negeri agar benar-benar mampu memberi informasi yang seluas-luasnya untuk masyarakat dunia tentang negara Indonesia yang sesungguhnya. Peran media massa tentang citra kurang baik negara Indonesia di luar negeri, secara perlahan-lahan harus dicounter dengan pemberitaan yang seimbang. 1.2 Rumusan Masalah Dari lalar belakang di atas dapat ditentukan suatu rumusan masalah antara lain: 1. Apa yang dimaksud dengan hubungan internasional? 2. Apasajakah sarana-sarana hubungan internasional? 3. Apasajakah istilah-istilah perjanjian internasional? 4. Bagaimana manfaat kerjasama dan perjanjian internasional bagi Indonesia? 1.3 Tujuan Dari rumusan masalah di atas penulis memili tujuan antara lain: 1. Untuk mengetahui apa itu hubungan internasional 2. Untuk mengetahui sarana-sarana hubungan internasional 3. Untuk mengetahui istilah-istilah pernajian internasional 4. Untuk mengetahui manfaat kerjasama dan pe rjanjian internasional bagi Indonesia

Makalah Manfaat Kerjasama Internasional Bagi Indonesia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Manfaat Kerjasama Internasional Bagi Indonesia

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi antara beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi negara-negara, organisasi internasional, organisasi nonpemerintah, kesatuan substansional (kelompok-kelompok atau badan-badan dalam suatu negara), seperti birokrasi dan pemerintah domestik, serta individu-individu. Hubungan antar bangsa atau negara harus dilandasi oleh prinsippersamaan derajat. Negara Indonesia dalam mengadakan hubungan internasional, menerapkan politik luar negeri bebas dan aktif yangdiabdikan bagi kepentingan nasional. Hal ini terutama ditujukan untuk kepentingan pembangunan di segala bidang serta ikut melaksanakanketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Dalam rangka peningkatan kualitas kerja sama internasional, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan diplomasi pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional. Oleh sebab itu peran para diplomat Indonesia di luar negeri agar benar-benar mampu memberi informasi yang seluas-luasnya untuk masyarakat dunia tentang negara Indonesia yang sesungguhnya. Peran media massa tentang citra kurang baik negara Indonesia di luar negeri, secara perlahan-lahan harus dicounter dengan pemberitaan yang seimbang.

1.2 Rumusan MasalahDari lalar belakang di atas dapat ditentukan suatu rumusan masalah antara lain:1. Apa yang dimaksud dengan hubungan internasional?2. Apasajakah sarana-sarana hubungan internasional?3. Apasajakah istilah-istilah perjanjian internasional?4. Bagaimana manfaat kerjasama dan perjanjian internasional bagi Indonesia?

1.3 Tujuan Dari rumusan masalah di atas penulis memili tujuan antara lain:1. Untuk mengetahui apa itu hubungan internasional 2. Untuk mengetahui sarana-sarana hubungan internasional 3. Untuk mengetahui istilah-istilah pernajian internasional 4. Untuk mengetahui manfaat kerjasama dan perjanjian internasional bagi Indonesia

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hubungan InternasionalHubungan internasional merupakan hubungan antar bangsa atau interaksi manusia antar bangsa baik secara individu maupun kelompok, dilakukan baik secara langsung maupun secara tidak langsung dan dapat berupa persahabatan, persengketaan, permusuhan ataupun peperangan. Dan juga merupakan hubungan yang dilakukan oleh bangasa-bangsa atau negara-negara, atau merupakan sebuah atau suatu hubungan yang bersifat global yang meliputi semua hubungan yang terjadi yang melewati dan melampaui suatu batas-batas kenegaraan.Beberapa definisi hubungan internasional menurut para ahli yakni sebagai berikut :a. J.C. Johari : Hubungan internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi yang berlansung diantara negara-negara berdaulat disamping itu juga studi tentang pelaku-pelaku non negara (non states actors) yang prilakunya memiliki dampak terhadap tugas-tugas Negarab. Couloumbis dan Wolfe : Hubungan internasional adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang bisa diamati dan mencoba menemukan variabel-variabel dasar untuk menjelaskan prilaku serta mengungkapkan karakteristik-Karakteristik atau tipe-tipe hubungan antar unit-unit socialc. Mochtar Masoed (1990) : Hubungan internasional merupakan hubungan yang sangat kompleksitas karena didalamnya terdapat atau terlibat bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat sehingga memerlukan mekanisme yang lebih rumit dari pada hubungan antar kelompok.

2.2 Sarana-Sarana Hubungan Internasionala. Kerja sama BilateralKerjasama Bilateral adalah hubungan kerja sama dua Negara yang memiliki kepentingan sama dalam bidang poleksosbudhankam. Dalam rangka mengadakan hubungan kerjasama dua Negara, bagi Negara Indonesia haruslah bersifat Demokratis dan terbuka, ini berarti bahwa bila Negara kita mengadakan hubungan kerjasama dengan Negara lain terlebih dahulu harus mendapat perdetujuan dari parlemen atau DPR, disamping itu hubungan kerjasama juga harus dipublikasikan melalui media massa. Secara Internasional, hubungan suatu Negara dengan Negara lain telah diatur dalam Kovensi Wina pada tahun 1961 tentang Diplomatik (hubungan bidang politik), dan Konvensi Wina tahun 1963 tentang Konsuler (hubungan diluar bidang politik), sedangkan pemerintah Indonesia telah mengeluarkan Keppres N0. 51 tahun 1961 tentang Perwakilan Diplomatik RI.

b. Kerja sama MultilateralKerjasama Multilateral merupakan suatu kerjasama yang diikuti oleh lebih dari dua Negara atau banyak Negara. Sebenarnya kerjasama Regional juga merupakan kerjasama multilateral karena anggotanya lebih dari dua Negara. Kerjasama yang akan dibahas merupakan kerjasama yang tidak dalam satu kawasan (Regional), tetapi yang keanggotaannya mencakup banyak kawasan atau internasional diantaranya OPEC, NATO, Negara-negara Non Blok, CGI, OKI, APEC dan PBB.

2.3 Istilah-Istilah Perjanjian Internasional1. Traktat (Treaty)Artinya, perjanjian yang dilakukan oleh dua negara atau lebih yang sifatnya lebih formal karena mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat bagi pihak-pihak yang mengadakan perjanjian. Dengan kata lain, para peserta yang membuat perjanjian tidak dapat menarik diri dari kewajiban-kewajibannya tanpa persetujuan dan pihak-pihak yang bersangkutan.2. Konvensi (Convention)Artinya, jenis penjanjian yang digunakan bagi hal- hal yang lebih khusus dibandingkan dengan traktat, namun bersifat multilateral. Dengan kata lain, konvensi tidak menyangkut kebijaksanaan tingkat tinggi dan harus ditandatangani oleh wakil-wakil yang berkuasa penuh.3. Pakta (Pact)Artinya, pensetujuan yang lebih khusus jika dibandingkan dengan traktat. Jadi pakta merupakan traktat dalam arti sempit sehingga pakta pun harus mendapat pengesahan (ratifikasi).4. Penikatan (Arrangement)Antinya, suatu bentuk perjanjian yang tidak seresmi traktat atau konvensi. Oleh kanena itu, perikatan merupakan persetujuan yang biasanya hanya digunakan bagi transaksi-transaksi yang bersifat sementara.5. Pensetujuan (Agreement)Artinya, suatu penjanjian yang bensifat teknis/administratif sehingga persetujuan tidak seresmi traktat/konvensi cukup ditandatangani oleh wakil-wakil departemen dan tidak perlu diratifikasi.6. Deklarasi (Declaration)Artinya, penjanjian yang digunakan dengan tujuan menunjukkan suatu penjanjian yang menyatakan hukum yang ada, membentuk hukum yang baru, atau untuk menguatkan beberapa prinsip kebijaksanaan umum.

7. Piagam (Statute)Artinya, perjanjian yang menunjukkan himpunan peraturan yang ditetapkan oleh perjanjian internasional untuk mengatur fungsi lembaga internasional atau anggaran dasarnya, seperti piagam mahkamah internasional (statute of the international court of justice).8. ConvenantArtinya, suatu istilah yang digunakan oleh piagam Liga Bangsa-Bangsa (LBB) yang disebut dengan The convenant of the league of nations tahun 1920.9. CharterArtinya, istilah yang digunakan dalam perjanjian internasional yang diadakan oleh PBB dan mempunyai fungsi administratif. Dengan kata lain, PBB dalam membuat anggaran dasarnya berbentuk charter. Misalnya, Atlantic Charter 1941, dan The charter of the united nations 1945. 10.10. Protokol (Protocol)Artinya, perjanjian yang sifatnya kurang resmi dibandingkan dengan traktat atau konvensi. Biasanya protokol digunakan sebagai naskah tambahan dan konvensi. Namun, protokol tidak kalah petingnya daripada konvensi itu sendiri. Misalnya, protokol tambahan terhadap Konvensi Jenewa 1949.11. Modus VivendiArtinya, perjanjian internasional yang merupakan dokumen untuk mencatat persetujuan tanpa memerlukan ratifikasi dan bersifat sementara. Maksud sementara adalah sampai diwujudkan hasil perjanjian yang lebih tetap (permanen) dan rinci (sistematis).12. Ketentuan penutup (Final act)Artinya, dokumen dalam bentuk catatan ringkasan dan hasil konferensi, seperti catatan mengenai negara peserta, para utusan dari negara-negara yang turut dalam perundingan, dan segala kesimpulan tentang hal-hal yang disetujui konferensi. Ketentuan penutup ini tidak memerlukan ratifikasi.13. Ketentuan Umum (General Act)Artinya, traktat yang bensifat resmi atau tidak resmi. Liga bangsa-bangsa pernah menggunakan istilah ini, seperti dalam menyelesaikan permasalahan secara damai dan pentikaian internasional (arbitrasi) pada tahun 1928.

2.4 Manfaat Kerjasama dan Perjanjian Internasional 1. Manfaat Kerja Sama Internasional Bagi Indonesiaa. Masalah politik dan keamanan Indonesia dapat diselesaikan dalam Lembaga Internasional.b. Melalui kerja sama Internasional ( PBB ) , Lembaga Internasional tersebut berperan sebagai pihak penengah dan sebagai pihak yang menghentikan perselisihan antar negara.c. Masalah wilayah pemerintahan Indonesia dapat diselesaikan dengan adanya PBB.d. Dengan adanya kerja sama Internasional ( PBB ) dapat melahirkan dokumen-dokumen yang bermanfaat bagi kehidupan kenegaraan Indonesia terutama dalam penegakan HAM.e. Dengan kerja sama Internasional yang terwujud dalam organisasi Internasional di bawah PBB masalah politik, sosial, budaya, ekonomi, maupun hukum dapat terselesaikan.Dewan Keamanan PBB berperanan sangat penting selama masa perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia (1945-1949) dan juga pada masa perang serta diplomasi pembebasan Irian Barat (Papua Barat) sekitar tahun 1960-1962 dari tangan Belanda.Pada tanggal 21 Juli 1947 terjadi agresi militer Belanda I terhadap wilayah Jawa dan Sumatra, atas usul India dan Australia, DK PBB memerintahkan penghentian tembak menembak pada tanggal 4 Agustus 1947. DK PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri dari Australia, Belgia dan Amerika Serikat, yang kemudian memfasilitasi Perjanjian Renville dan Konferensi Meja Bundar antara RI dan Belanda setelah terjadinya Agresi Militer kedua oleh Belanda pada tanggal 19 Desember 1948.Berbagai produk yang dihasilkan PBB juga sangat bermanfaat bagi negara kita, misalnya Universal Declaration of Human Rights, 10 Desember 1948, Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik 1966 dan Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya 1966.2. Manfaat Perjanjian InternasionalDengan adanya Perjanjian Internasional , Indonesia dapat mengatasi masalah wilayah kedaulatan.Misalnya, setelah sidang hukum laut di Geneva tahun 1958 dapat menghasilkan beberapa konvensi :- Convention on the territorial sea and the contiguous zone,Konvensi ini berkaitan dengan kedaulatan teritorial. Sehingga dengan konvensi ini Indonesia belum dapat mewujudkan kesatuan wilayah- Convention on the high seaKonvensi ini berkaitan dengan kedaulatan atas sumber alam, begitu juga konvensi yang ketiga.- Convention on finishing and conservation of the living resources of the high sea.Sedangkan konvensi yang lain diratifikasi Indonesia dengan UU No. 19 tahun 1981. Namun, karena permasalahan reservating, akhirnya PBB menolak untuk mendeposit instrument of ratification. Konsekuensinya, Indonesia hanya menjadi anggota sah dari satu konvensi saja (Convention on the high sea).Selain itu perjuangan pengakuan atas prinsip negara kapulauan dilakukan dalam Konvensi Hukum Laut 1982. Yang hasilnya:-Pengakuan atas batas 12 mil laut sebagai laut teritorial negara pantai dan negara kepulauan-Pengakuan batas 200 mil laut sebagai zona ekonomi eksklusifPengakuan hak negara tak berpantai untuk ikut memanfaatkan sumber daya alam dan kekayaan lautan.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Hubungan dan kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya pembagian kekayaan alam dan perkembangan industri di seluruh dunia sehingga terjadi saling ketergantungan antara bangsa dan negara yang berbeda. Karena hubungan dan kerjasama ini terjadi terus menerus, sangatlah penting untuk memelihara dan mengaturnya sehingga bermanfaat dalam pengaturan khusus sehingga tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian antar bangsa di dunia.Hubungan kerja sama internasional penting untuk menumbuhkan rasa persahabatan dan saling pengertian di dunia, memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan bangsa lain, mencegah dan menyelesaikan konflik, perselisihan, permusuhan, atau sengketa yang mengancam perdamaian dunia, mengembangkan cara-cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan diplomasi, membangun partisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia, serta menjamin kelangsungan hidup bangsa dan negara di tengah bangsa-bangsa lain.

3.2 Saran Hubungan internasional sangatlah penting bagi suatu Negara, dalam era globalisasi yang sangat kompleks ini tidak ada suatu Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan adanya hubungan internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah dilakukan dan perdamaian dunia akan mudah diciptakan. Realitas menunjukkan bahwa setiap bangsa memiliki kebutuhan mempertahankan kelangsungan hidupnya dan tidak selalu dapat dipenuhi oleh potensi setiap bangsa. Keadaan yang demikian mendorong untuk saling mengadakan hubungan antar negara.Kepada para pembaca yang mempelajari makalah ini dan ingin lebih memperluas pengetahuan tentang hubungan internasional, silahkan mencari referensi-referensi demi pemenuhan bahan ajaran.

DAFTAR PUSTAKA

http://postinganpuput.blogspot.com/2013/03/contoh-makalah-hubungan-internasional.html

http://warnet178meulaboh.blogspot.com/2013/04/makalah-hubungan-internasional.html

http://wayansuyadnya.wordpress.com/1-5-manfaat-kerjasama-dan-perjanjian-internasional-bagi-bangsa-indonesia/

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas segala nikmat dan karunianya yang telah diberikan kepada kita semua dengan segala kekurangan dan kelebihan. Disini kami belajar untuk membuat tugas PKN Manfaat Kerjasama Internasional Bagi Indonesia yang mana dalam penyelesaian makalah ini tentunya banyak kesalahan dan kekurangan. Kritik dan saran kami harapkan dari guru pembimbing agar kami dapat memperbaiki karya kami ini. Semoga makalah ini bermanfaat terutama kepada kami sendiri dan teman-teman serta dapat menjadi sumber informasi.

Pagaralam, April 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman JudulKata Pengantar Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Hubungan Internasional2.2 Sarana-Sarana Hubungan Internasional2.3 Istilah-Istilah Perjanjian Internasional2.4 Manfaat Kerjasama dan Perjanjian Internasional 2.5 Manfaat Kerja Sama Internasional Bagi Indonesia2.6 Manfaat Perjanjian Internasional

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA