33
MAK C Dosen Pengam Iqlima S Izzaty I Sari Pu PROGRAM ST U 1 KALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE DISEASE CYCLOSPORA CAYETANENSISmpu : Fitriyono Ayustaningwarno S.TP Disusun Oleh: Kelompok 46 Safitri 22030111130072 Izzul Hawa 22030111130073 uspitasari 22030111130074 TUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTER UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 P, M.Si RAN

MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

  • Upload
    doanh

  • View
    233

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

1

MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGANFOODBORNE DISEASE

“CYCLOSPORA CAYETANENSIS”Dosen Pengampu : Fitriyono Ayustaningwarno S.TP, M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 46

Iqlima Safitri 22030111130072

Izzaty Izzul Hawa 22030111130073

Sari Puspitasari 22030111130074

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG2012

1

MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGANFOODBORNE DISEASE

“CYCLOSPORA CAYETANENSIS”Dosen Pengampu : Fitriyono Ayustaningwarno S.TP, M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 46

Iqlima Safitri 22030111130072

Izzaty Izzul Hawa 22030111130073

Sari Puspitasari 22030111130074

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG2012

1

MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGANFOODBORNE DISEASE

“CYCLOSPORA CAYETANENSIS”Dosen Pengampu : Fitriyono Ayustaningwarno S.TP, M.Si

Disusun Oleh:

Kelompok 46

Iqlima Safitri 22030111130072

Izzaty Izzul Hawa 22030111130073

Sari Puspitasari 22030111130074

PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG2012

Page 2: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

2

DAFTAR ISI

Halaman Cover.....................................................................................................i

Daftar Isi...............................................................................................................ii

Daftar Tabel

Tabel 1. Taksonomi Cyclospora cayetanensis....................................................4

Daftar Gambar

Gambar 1. Ookista Cyclospora cayetanensis.....................................................5

Gambar 2. Ookista Cyclospora yang tidak bersporulasi.....................................6

Gambar 3. Ookista Cyclospora yang bersporulasi..............................................6

Gambar 4. Ookista Cyclospora tidak bersporulasi dan bersporulasi..................7

Gambar 5. Ookista dengan metode autofluorosence.........................................8

Gambar 6. Ookista Cyclospora metode pewarnaan safranin.............................8

Gambar 7. Life cycle Cyclospora cayetanensis................................................14

Gambar 8. Siklus hidup Cyclospora cayetanensis............................................15

Gambar 9. Siklus hidup Cyclospora dari zigot hingga di host...........................16

Gambar 10. Penyakit diare karena Cyclospora di dalam

gastrointestinal..................................................................................................17

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Permasalahan...............................................................................................1

1.3 Tujuan...........................................................................................................2

1.4 Manfaat.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Cyclospora cayetanensis................................................................3

2.2 Definisi dan Taksonomi Cyclospora cayetanensis.......................................4

2.3 Habitat Cyclospora cayetanensis...............................................................11

2.4 Siklus Hidup Cyclospora cayetanensis......................................................13

2.5Penyakit yang ditimbulkan serta faktor risiko dari Cyclospora

cayetanensis.....................................................................................................17

2.6 Gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Cyclospora cayetanensis..............18

2.7 Akibat yang ditimbulkan oleh Cyclospora cayetanensis.............................20

Page 3: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

3

2.8 Pencegahan transmisi Cyclospora cayetanensis.......................................23

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................27

3.2 Saran..........................................................................................................28

Daftar Pustaka..................................................................................................29

Lampiran

Page 4: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

4

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Risiko terkena penyakit tropis dan luar biasa telah meningkat sejalan

dengan globalisasi supplai makanan, naiknya konsumsi makanan-makanan

yang segar dan meningkatnya perjalanan. Transportasi yang cepat dari buah-

buahan segar dan produksi dari negara berkembang dapat meningkatkan

jumlah parasit. Perubahan nutrisi diakibatkan karena kenaikan konsumsi

makanan yang belum matang (mentah), sehingga berpotensi untuk

meningkatkan jumlah parasit. Dengan meningkatnya jumlah parasit maka

penyakitpun akan berpotensi untuk hidup di dalam tubuh host. Seperti kita

ketahui, penyakit disebabkan karena berbagai faktor. Ada yang karena

lingkungan, pertahanan dirinya yang kurang baik, maupun sebab–sebab lain.

Cara penanggulangannya- pun berbeda, tergantung jenis dari masing-masing

penyakit. Salah satu penyakit yang merugikan tubuh adalah adalah penyakit

gastrointestinal atau yang sering disebut dengan cyclosporiasis. Cyclosporiasis

ini nantinya akan menimbulkan diare. Parasit Cyclospora cayetanensis

merupakan salah satu dari parasit yang menimbulkan penyakit gastrointestinal.1

1.2 Permasalahan

1.2.1 Bagaimana sejarah Cyclospora cayetanensis ?

1.2.2 Apa itu Cyclospora cayetanensis ?

1.2.3 Bagaimana taksonomi Cyclospora cayetanenesis ?

1.2.4 Hidup dimana Cyclospora cayetanensis ?

1.2.5 Bagaimana siklus hidup Cyclospora cayetanensis ?

1.2.6 Menyebabkan penyakit apa Cyclospora cayetanensis ?

1.2.7 Gejala apa saja yang ditimbulkan dari bakteri Cyclospora

cayetanensis ?

1.2.8 Akibat apa yang ditimbulkan oleh adanya Cyclospora

cayetanensis?

Page 5: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

5

1.2.9 Langkah-langkah apa yang bisa dilakukan untuk mencegah

perkembangan Cyclospora cayetanensis ?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mengetahui sejarah Cyclospora cayetanensis

1.3.2 Mengetahui definisi bakteri Cyclospora cayetanensis

1.3.3 Mengetahui taksonomi dari Cyclospora cayetanensis

1.3.4 Mengetahui habitat Cyclospora cayetanensis

1.3.5 Mengetahui siklus hidup Cyclospora cayetanensis

1.3.6 Mengetahui penyebab yang ditimbulkan Cyclospora cayetanensis

pada suatu penyakit

1.3.7 Mengetahui gejala yang ditimbulkan dari Cyclospora cayetanensis

1.3.8 Mengetahui akibat yang ditimbulkan dari Cyclospora cayetanensis

1.3.9 Mengetahui langkah-langkah untuk mencegah perkembangan

Cyclospora cayetanensis

1.4 Manfaat

1.4.1 Dapat mengetahui sejarah Cyclospora cayetanensis

1.4.2 Dapat mengetahui definisi dari Cyclospora cayetanensis

1.4.3 Dapat mengetahui taksonomi dari Cyclospora cayetanensis

1.4.4 Dapat mengetahui habitat dari Cyclospora cayetanensis

1.4.5 Dapat mengetahui siklus hidup Cyclospora cayetanensis

1.4.6 Dapat mengetahui penyebab yang ditimbulkan oleh Cyclospora

cayetanensis pada suatu penyakit

1.4.7 Dapat mengetahui gejala yang ditimbulkan dari Cyclospora

cayetanensis

1.4.8 Dapat mengetahui akibat yang ditimbulkan dari Cyclospora

cayetanensis

1.4.9 Dapat mengetahui langkah-langkah pencegahan perkembangan

Cyclospora cayetanensis

Page 6: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

6

BAB IIPEMBAHASAN

2.2 Sejarah Cyclospora cayetanensis

Beberapa kasus awal infeksi Cyclospora telah dicatat pada tahun 1980-

an, ketika epidemik AIDS muncul dan Cryptosporidium diidentifikasi sebagai

salah satu infeksi oportunistik yang paling penting diantara populasi pasien

AIDS. Laporan pertama kali yang dipublikasikan dari infeksi Cyclospora pada

manusia dapat diperkirakan pada tahun 1979. Ashford menjelaskan organisme

coccidian menyebabkan diare pada dua anak dan seorang wanita di Papua

Nugini dan dihasilkan bahwa mereka diperkirakan coccidian dari jenis Isospora.

Pada tahun 1986 pada suatu penelitian menjelaskan empat wisatawan yang

kembali dari Meksiko dan Haiti dengan penyakit seperti flu dan memberi kesan

bahwa agen penyebabnya merupakan patogen enterik baru. Pada laporan

berikutnya Cyclospora dijelaskan sebagai tubuh seperti coccidian (CLB), tubuh

seperti Cyanobacterium, alga hijau-biru atau Cryptosporidium besar. Pada

tahun 1989, 53 kasus dari infeksi CLB di Peru dan menghasilkan bahwa CLB

merupakan flagellata yang tidak diketahui. Pada awal 1990-an dijelaskan alga

hijau – biru merupakan agen penyebab diare yang parah di berbagai tempat

yakni Meksiko, Amerika Selatan, India, Asia Tenggara dan di Nepal. Observasi

yang telah dilakukan pada bentuk seperti bola, tidak memiliki banyak organel

dan membran, namun struktur lamellar mirip dengan kloroplast. Pada tahun

1991 dan 1992, orgaisme ini merupakan organisme yang mampu menginfeksi

manusia dan termasuk dalam genus Cyclospora. Di laporan yang

dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis

diusulkan. Etimologi dari nama trivialnya merupakan turunan dari Universitas

Peruvian Cayetano Heredia, dimana universitas tersebut mempelajari tentang

berbagai koleksi spesimen Cyclospora. Di tahun berikutnya, analisa filogenetik

molekuler dari subunit kecil (SSU) RNAr dimasukkan bahwa Cyclospora

merupakan parasit yang hubungannya dekat dengan genus Eimeria. Semenjak

itu, lebih dari 400 artikel dipublikasikan mengenai Cyclospora.1

Page 7: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

7

2.2 Definisi dan Taksonomi Cyclospora cayetanensisCyclospora cayetanensis adalah protozoa yang menyebabkan penyakit

pada manusia dan primata lain.2 Secara morfologi umum, C. cayetanensis

mempunyai ookista yang berbentuk spherical yang diameternya antara 7,5 – 10

micrometer dan juga memiliki tebal dinding 50 nanometer dengan bagian

luarnya terlapisi benang atau ulir yang disebut “wrinkle” atau kerut oleh

beberapa peneliti.

Cyclospora cayetanensis adalah sejenis protozoa dalam buah segar dan

termasuk mikroorganisme yang banyak berpindah tempat melalui transaksi

ekspor-impor.3 Resiko kesehatan penyakit ini biasanya terjadi pada pengunjung

dewasa yang mengunjungi wilayah endemik dan mengalami infeksi: oleh sebab

itu C. cayetanensis disebut penyebab "diare pelancong".2

Cyclospora cayetenensis merupakan mikroorganisme mikroskopik,

termasuk jenis protozoa parasit usus yang untuk pertama kali dilaporkan pada

1979 telah diketahui sebagai cyanobacterium-like (bakteri sianida), coccidia-like

(bakteri berbentuk kokus), dan sebagai Cyclospora-like bodies (bakteri yang

menyerang tubuh manusia). C. cayetanensis telah diketahui dapat

menyebabkan infeksi pada pencernaan manusia (biasa disebut cyclosporiasis),

dimana kasus tersebut pernah meningkat di daerah Amerika Serikat dan

Kanada.1

Domain Eukariotik

Kingdom Chromalveolata

Superphylum Alveolata

Phylum Apicomplexa

Class Conoidasida

Subclass Coccidiasina

Orde Eucoccidiorida

Suborde Eimeriorina

Family Eimeriidae

Genus Cyclospora

Page 8: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

8

Nama Cyclospora cayetenensis diberikan pada tahun 1996. Kemudian

pada 1997, seorang peneliti memberikan sinonim pada spesies ini yaitu

Cryptosporidium cayetanensis.5

Gb. Ookista C. cayetanensis 10 mikrometer

Cara Mengetahui Adanya Cyclospora cayetanensis

Sampel yang diduga mengandung Cyclospora dapat diperiksa dengan

menggunakan mikroskop, teknik deteksi molekuler atau studi sporulasi. Sampel

dapat disimpan dalam kalium dikromat 2,5% untuk sporulasi atau deteksi

molekul; dalam formalin 10% untuk metode mikroskopi langsung, metode

konsentrasi, dan pewarnaan; atau dapat juga dibekukan untuk pengujian

molekuler dan untuk penyimpanan jangka panjang.4

Beberapa sampel feses dari orang yang sama selama interval 2-3 hari

dapat digunakan untuk meningkatkan pendeteksian infeksi dengan jumlah

ookista yang sedikit. Ookista Cyclospora dapat diobservasi pada preparat

basah dengan mikroskop cahaya atau mikroskop epifourescence. Kotoran

(tinja) yang dijadikan sampel dapat diwarnai dan kemudian diamati

menggunakan mikroskop cahaya atau dengan analisis molekul menggunakan

sampel beku atau sampel yang disimpan dalam kalium dikromat.4

Keahlian dalam identifikasi Cyclospora telah menjadi tantangan sejak

awal 1990-an. Selama tahun 1993 sampai 1998, di Inggris, 58% laboratorium

yang berpartisipasi dalam identifikasi sampel yang positif mengandung

Species C. cayetanensisNama binomial Cyclospora cayetanensis

Page 9: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

9

Cyclospora menggunakan preparat basah; 42% melaporkan “the wrong

parasite” atau tidak ada parasit sama sekali.4

a. Metode dengan Mikroskop Cahaya

Cyclospora dapat diidentifikasi dengan mikroskop “phasecontrast” atau

dengan mikroskop “bright-field” selama pemeriksaan spesimen untuk telur dan

parasit. Ookista berukuran 8-10 mikrometer. Ookista jika dikeluarkan berbentuk

spherical (bulat) dengan morula di pusat (gambar A). Jika sampel disimpan

pada suhu 23 hingga 30° C selama 7 sampai 15 hari, ookista akan

membedakan menjadi ookista yang bersporulasi yang memiliki dua sporokista

(gambar B).4

Gb. Ookista Cyclospora yang tidak bersporulasi4

Gb. Ookista Cyclospora yang bersporulasi4

Lebih lengkapnya dapat dilihat sebagai berikut :6

Cyclospora cayetanensis (from a human; Lima, Peru)

Page 10: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

10

unsporulated oocysts in sporont (contracted cytoplasm) stage oocysts average

about 9.0 micrometers in diameter

sporulated oocysts oocysts average about 9.0 micrometers in diameter

Seperti coccidia yang lain (Eimeria, Toxoplasma, Isospora, dsb) pada

ookista Cyclospora dapat dilakukan pemeriksaan dengan autofluoresce putih-

biru (pewarnaan putih-biru) di bawah mikroskop epifluorescence, menggunakan

eksitasi 330-380 DM filter, atau green fluorescent (pewarnaan hijau) saat

menggunakan eksitasi filter 450-490 DM (Gambar C). Intensitas fluoresensi

ookista mungkin dipengaruhi oleh kondisi waktu dan penyimpanan sampel

fekal. Karakteristik ini telah digunakan untuk mengkonfirmasi diagnosis

Cyclospora dan juga untuk memurnikan parasit yang ada pada sampel fekal

manusia dengan sitometri. Deteksi fluoresensi juga telah disarankan sebagai

alternatif yang berguna untuk skrining dalam jumlah sampel yang banyak jika

terjadi wabah.4

Page 11: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

11

Gb. Ookista dengan metode autofluoresce4

b. Metode Pewarnaan

Pewarnaan ookista Cyclospora menggunakan cat MZN cepat-asam

(MZN acid-fast stain). Beberapa ookista apabila dicek dengan senyawa ini

berwarna merah tua, sedangkan yang lain bisa berwarna merah muda atau

bahkan tidak berwarna sama sekali. Pewarnaan dengan safranin menghasilkan

warna ookista yang seragam (98%) ketika fekal diolesi dengan cat dan

dipanaskan dengan mikrowave (gambar D). Hasilnya juga sama jika dikenai

perlakuan pemanasan pada suhu 85° C selama 5 menit menggunakan

penangas air. Pewarnaan yang lain yang digunakan dalam pendeteksian

parasit seperti Giemsa, trichrome, dan pewarnaan Gram-chromothrope, tidak

untuk pewarnaan ookista Cyclospora.4

Gb. Ookista Cyclospora metode Pewarnaan safranin4

c. Metode Molekul

Prinsip metode ini ialah menggunakan PCR pada gen RNAr 18S (posisi

685-978) yang dikembangkan oleh Relman et al. dan telah digunakan secara

luas untuk memeriksa spesimen klinis dalam pengaturan yang berbeda dan

Page 12: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

12

selama proses penyelidikan. Produk yang mengandung 300 basis tidak dapat

membedakan Cyclospora dengan spesies Eimeria. Pencernaan produk yang

diperkuat (the amplified products) dengan menggunakan enzim restriksi MnlI

(PCR-fragmen panjang restriksi polimorfisme [PCR-RFLP]) diikuti dengan

visualisasi oleh gel elektroforesis menghasilkan pola yang dapat membedakan

dua spesies parasit ini. Dibandingkan dengan tes mikroskop konvensional, PCR

merupakan alat diagnostik yang lebih sensitif.4

Dalam suatu penelitian dilakukan pemeriksaan terhadap ookista

Cyclospora dengan metode yang berbeda-beda namun dengan sampel yang

sama. Sampel yang digunakan adalah sampel tinja dari 140 anak dengan diare;

17,8% adalah positif dengan pewarnaan Kinyoun, 22,2% adalah positif dengan

autofluorescence; 22,9% adalah positif dengan sporulasi, dan 25% adalah

positif dengan PCR. Penggunaan nukletida tunggal dari RNAr 18S, pada salah

seorang anak yang diduga koinfeksi dengan strain Cyclospora yang bukan di

manusia.4

Penggunaan MZN dan metode pewarnaan modified acid-fast trichrome

(MAFT) diikuti dengan penggabungan metode menggunakan epifluorescence

mikroskop, Cyclospora terdeteksi pada pasien dengan infeksi ringan (16%)

sampai berat (60%). Penggunaan PCR dan real-time PCR (RT-PCR),

Cyclospora diidentifikasi pada 100% kasus positif dan 20% dari kontrol.4

Lalonde dan Gajadhar menggambarkan tehnik PCR untuk mendeteksi

ookista Cyclospora dengan menggunakan ITS2 DNA sebagai target. DNA

diekstraksi menggunakan microkit QIAamp (Qiagen) dan DNeasy darah serta

jaringan kit (Qiagen) yang mencakup 8 siklus proses beku-mencair dalam

larutan buffer ATL dan diinkubasi dalam proteinase K yang diikuti oleh larutan

buffer AL. Produk yang diperkuat dengan tes PCR adalah 116-bp segmen.4

d. Pengujian Serologis

Tes serologis untuk paparan infeksi Cyclospora pada manusia belum

tersedia. Namun, upaya untuk menentukan respon imun serologi dilakukan

menggunakan mikroskop immunofluorescent-antibodi (IFA). Studi awal

dilakukan di Cina untuk menentukan sel dan fungsi kekebalan humoral pada

pasien yang terkena cyclosporiasis. Alat tes ookista digunakan pada kelinci

Page 13: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

13

percobaan. Model hewan yang digunakan dan tes serologis perlu diuji ulang

dan disahkan oleh ilmuan lain. Sebuah uji di Barat telah dikembangkan dan

dapat mengidentifikasi penyembuahn dari fase cyclosporiasis akut.

Keterbatasan dari pengujian ini adalah jumlah ookista yang diperlukan banyak

dan kurangnya model hewan untuk host Cyclospora yang dapat diperbanyak.4

e. Metode Konsentrasi

Ookista Cyclospora dapat terkonsentrasi sebelum pengamatan

mikroskopis atau sebagai langkah utama dalam pemurnian parasit, dan

sedimentasi etil asetat-formalin telah sering digunakan. Jika tujuannya untuk

mengkonsentrasikan ookista supaya jelas, dilakukan modifikasi dari metode ini

yaitu dengan penggantian formalim dengan larutan garam. Metode lain yang

telah digunakan adalah dengan mengganti etil asetat dengan fekal CON-trate

sistem. Setelah langkah ini, konsentrasi awal ookista juga dapat dimurnikan

dengan menggunakan gradien sukrosa yang terputus-putus. Setiap kali ookista

yang dimurnikan, biasanya diperlukan untuk tujuan penelitian, langkah

pemurnian tambahan adalah dengan penggunaan klorida caesium.4

Penggunaan konsentrasi lain pun telah dijelaskan. Yaitu dengan

modifikasi air yang mengandung 0,563 mM H2Na2P2O7 dan 42,8 mM NaCl

yang diikuti dengan gradien sukrosa putus-putus dengan diatrizoate meglumine

(Renocal) dalam sukrosa 0,25 M menghasilkan ookista yang lebih jelas

daripada penggunaan gradien sukrosa. Dalam sampel yang diawetkan dalam

fiksatif SAF, direkomendasikan bahwa volume yang sama untuk sampel SAF-

tetap dan KOH 10% dikenakan untuk homogenisasi pusaran dan sentrifugasi

dengan 0,85% larutan garam. Penambahan KOH menghasilkan jumlah ookista

yang lebih besar daripada yang diperoleh dengan menggunakan sampel SAF-

tetap saja.4

Sebuah gradien Percoll dilaporkan mampu menggambarkan ookista

yang lebih dari etil asetat dan gradien sukrosa. Metode Percoll ini terdirii dari

larutan Percoll dan NaCl 1.5M dengan rasio pemberian larutannya 9:1. Sebuah

gradien terputus kemudian disusun sesuai dengan volume yang sama dari

larutan Percoll 60% sebagai lapisan atas, dengan larutan Percoll 77,7% di

bagian bawah. Suspensi tinja kemudian ditempatkan di atas preparat. Larutan

Page 14: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

14

Percoll disentrifugasi pada 250 g selama 15 menit. Dari sampel tersebut

menghasilkan sampel yang lebih positif daripada sukrosa Sheather’s dan

formol-eter. Penelitian ini juga bisa diaplikasikan untuk metode menunjukkan

adanya parasit lain, seperti ookista Cryptosporidium, Giardia, dan Entamoeba

dan ookista maupun kista protozoa lain.4

2.3 Habitat Cyclospora cayetanensis

Cyclospora merupakan mikroorganisme yang tidak tahan panas maka,

potensi perpindahan patogen ini terjadi terutama pada transaksi pangan yang

dikonsumsi segar seperti buah-buahan dan sayuran.3

Di Amerika Serikat, jumlah perkiraan kasus cyclosporiasis per tahun

disebabkan oleh persebaran makanan penyebab penyakit (food-borne) sekitar

14.638 (dengan 4,1 % kasus disebabkan oleh parasit). Perkiraan ini dilakukan

dari ketika banyak kasus cyclosporiasis yang telah dideteksi, kebanyakan

diasosiasikan dengan hambatan yang penting. C. cayetanensis hadir dalam

beberapa makanan yang menyebabkan makanan tersebut menjadi makanan

penyebab penyakit (foodborne), makanan tersebut diantaranya raspberry, daun

kemangi, biji kacang polong, apel. Kebanyakan makanan-makanan tersebut

datang dari negara-negara yang endemik akan Cyclospora yang telah

diimplikasikan pada kerusakan makanan-makanan ini. Tapi, banyak juga

makanan-makanan yang belum teridentifikasi yang terkontaminasi

mikroorganisme ini. Kasus ini terjadi di Amerika Serikat dan Kanada pada tahun

1996, dimana cyclosporiasis terjadi dengan pengonsumsian raspberry dengan

prevalensi 0,05 dan juga terjadi pada pengonsumsian raspberry di Guatemala

di 21-29 kasus. Cyclospora ini juga mengontaminasi air untuk pertanian pada

tanaman-tanamannya.4

Raspberry juga diimplikasikan di Amerika Serikat pada 1997 dan di

Georgia dan Pennsylvania pada 2000. Pada kasus Pennsylvania, kue

pernikahan juga dapat menyebabkan penyakit ini dimana isian kuenya dengan

raspberry yang terkontaminasi oleh Cyclospora. Pada kasus ini, raspberry dari

jenis apa tidak diidentifikasikan. Satu ladang di Guatemala, satu di ladang

Mexico dan beberapa ladang di Amerika Serikat dapat menunjukkan raspberry-

Page 15: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

15

raspberry yang terkontaminasi, namun ladang di Guatemala diduga sebagai

yang paling mungkin terkontaminasi karena hanya ladang raspberrynya saja

yang terkena yang selanjutnya menjadi wabah Georgia.4

Pada kasus isian raspberry pada kue yang dikenai keadaan beku,

Cyclospora yang ada pada raspberry utnuk mengisi kue ternyata lebih tahan

akan kondisi beku dibandingkan parasit yang lain. Atau dapat diindikasikan

bahwa raspberry pada kondisi ini justru melindungi parasit Cyclospora.4

Pada tahun 1999, pasta salad ayam yang mengandung kemangi dan

salad tomat kemangi juga terkait dengan kasus cyclosporiasis dalam dua

peristiwa di Missouri. Dalam wabah ini, Cyclospora ditemukan dalam pasta

salad ayam dan kemangi dengan PCR dan mikroskop. Produk segar yang juga

terkena wabah ini di Amerika Serikat dan Kanada adalah kacang polong.

Kacang polong yang ada dalam penyajian pasta salad diidentifikasi sebagai

item makanan yang menyebar penyakit cyclosporiasis ini.4

Pada tahun 2001, tercatat terjadi 17 kasus cyclosporiasis di British

Columbia, Kanada. Pada penyelidikan dengan menggunakan case-control

dilaporkan sebanyak 11 dari 12 (92%) kasus di Thailand mengkonsumsi

kemangi yang terkontaminasi dan ternyata kemangi tersebut didatangkan dari

Amerika Serikat.4 Iradiasi adalah pengendalian yang diharapkan dapat

mengatasi masalah patogen dalam pangan segar tersebut.3

Selain mengkontaminasi produk pangan, Cyclospora ini juga

mengkontaminasi air yang dikonsumsi manusia dalam beberapa kasus.

Dilakukan sebuah penelitian yang menguji 27 sachet yang berisi air minum

untuk manusia di Accra, Ghana. Ookista Cryptosporidium diteliti pada 63% dari

27 sachet, 59,3% mengandung ookista Cryptosporidium yang ditunjukkan dari

kontaminasi fekal. Cyclospora juga diidentifikasi dalam 5 dari 12 sumber air

yang digunakan untuk manusia konsumsi di daerah pedesaan dekat

Guatemala.4

Dalam “Dakahlia Governorate”, di Mesir, 0,24% dari 840 sampel air

minum yang disurvei terdapat ookista Cyclospora. Diagnosa dilakukan dengan

menggunakan pewarnaan Ziehl-Neelsen dimodifikasi (MZN) dan noda

auramine-rhodamine. Meskipun noda tidak spesifik untuk mendeteksi

Page 16: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

16

Cyclospora dalam sampel, namun itu dapat memberikan indikasi potensial

sumber kontaminasi Cyclospora.4

Infeksi yang paling mungkin adalah diperoleh dari konsumsi air yang

tercemar. Di Pokhara, Nepal, wabah ditularkan melalui air yang terkontaminasi

Cyclospora dimana 12 dari 14 tentara Inggris terserang diare. Air minum terdiri

dari campuran sungai dan air kota mengandung klorin pada konsentrasi 0,3-0,8

ppm. Hal ini menunjukkan bahwa klorinasi air berada di tingkat yang dapat

diterima dan juga bakteri Coliform tidak terdeteksi dalam air ini. Namun, hal ini

tidak menutup kemungkinan untuk menonaktifkan ookista Cyclospora. Ookista

Cyclospora juga telah terdeteksi di sumber air minum di Guatemala, Nepal, dan

Haiti.4

Sebagian besar informasi tentang penyebaran Cyclospora adalah dari

wisatawan dan penduduk di daerah endemik akan protozoa ini, seperti Haiti,

Guatemala, Peru, dan Nepal. Menariknya, beberapa laporan

mengidentifikasikan bahwa yang berkontribusi besar dalam hal ini adalah C.

cayetanensis.3

2.4 Siklus hidup Cyclospora cayetanensis

Page 17: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

17

7

Siklus hidup Cyclospora dimulai dengan menelan "sporulated" ookista

(kista tahap tahan lingkungan). Sporulated ookista ini berisi 2 "sporocysts"

(kista kecil dalam ookista tersebut), masing-masing disertai dengan 2

"sporozoit" (tahapan infektif; ookista masing-masing berisi total 4 sporozoit).

Begitu di dalam usus, sporozoit keluar dari ookista sporocysts dan, akhirnya

menembus sel epitel sepanjang usus kecil (jejunum). Sporozoit menjalani

beberapa fase di dalam sel untuk membentuk "meronts," yang berisi banyak

"merozoit." Pada reproduksi aseksual, yang memiliki 8-12 merozoit pertama

dan kedua memiliki 4 merozoit. Generasi terakhir dari merozoit menembus sel-

sel baru untuk membentuk gamet, yang juga dapat ditemukan di jejunum.

Kebanyakan gamet hanya memperbesar untuk membentuk gamet betina, atau

"macrogamete." Beberapa menjadi "microgametocytes," yang mengalami fase

berganda untuk berbagai bentuk flagella sperma seperti "mikrogamet."

Mikrogamet keluar microgametocyte tersebut, pupuk makrogamet, dan dinding

Page 18: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

18

tahan ookista tersebut diletakkan di sekitar zigot. Ookista dari dinding usus

bersama dengan sel inang dan masuk ke lingkungan eksternal dengan kotoran.

Pengembangan lebih lanjut dari sporocysts dan sporozoit disebut "sporogony"

atau "sporulasi" dan terjadi hanya di hadapan konsentrasi tinggi oksigen

atmosfer. Sporulasi selesai dalam 7-12 hari pada suhu yang "hangat" ruang,

misalnya di 30°C.

1

Siklus hidup Cyclospora hingga berada di dalam host dapat dilihat

dari gambar berikut ini:

Page 19: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

19

atau

Masa inkubasi dalam host sekitar 1 minggu dan penyakit bisa bertahan

hingga enam minggu sebelum membatasi diri. Cyclospora dapat masuk ke

epitel usus halus dan menyebabkan enteritis.8

Page 20: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

20

2.5 Penyakit yang ditimbulkan serta faktor resiko dari Cyclospora

cayetanensis

Terdapat berbagai penyakit yang ditimbulkan oleh spesies foodborne

agent, dan salah satunya yang sering terjadi adalah diare atau bahkan diare

akut. Berbagai spesies protozoa dan cacing dapat menimbulkan diare akut. Di

negara-negara maju, parasit jarang menjadi penyebab diare akut, kecuali pada

wisatawan. Cyclospora cayetanensis merupakan salah satu protozoa yang

paling sering menimbulkan diare akut pada anak-anak. Diare akut adalah diare

(defekasi dengan feses encer/berair sebanyak ≥ 3 kali sehari) yang

berlangsung selama ≤ 14 hari.9

pada orang yang terkena diare8

Dari pengamatan yang telah dilakukan dalam suatu penelitian selama

satu tahun pada lembaga kesehatan di Guatemala, menunjukkan bahwa infeksi

protozoa ini pada umumnya terjadi dalam musim semi, dan menyerang anak-

anak berusia 1,5 sampai 9 tahun, serta pada individu dengan penyakit

gastroentritis. Dari 160 anak gastroentritis dalam range usia tersebut, diketahui

terdapat 30 anak (19%) yang terinfeksi.10

Pada kebanyakan orang, diare akut ini berlangsung sekitar 9-43 hari.

Pada anak-anak, rata-rata lamanya organisme berkembang biak adalah 23

hari. Diare pada orang yang imunokompeten bisa berlangsung lama tetapi

dapat sembuh dengan sendirinya. Namun pada penderita

immunocompromised, diare ini akan berlangsung lebih lama, yaitu sekitar satu

bulan jika tidak segera ditangani.

Page 21: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

21

Individu dengan penyakit immunocompromised, seperti limfoma,

transplantasi sumsum tulang, atau infeksi HIV berisiko lebih tinggi untuk

mengalami infeksi yang disebabkan oleh patogen usus dibandingkan individu

sehat. Diare dilaporkan terjadi pada 60% dari pasien dengan acquired

immunodeficiency syndrome (AIDS) di negara-negara industri dan 95% pasien

AIDS di negara-negara berkembang. Prevalensi diare akibat berbagai patogen

tersebut pada pasien AIDS dilaporkan terus menurun dengan semakin luasnya

pemberian terapi antiretroviral, walaupun diare masih sering dijumpai pada

kelompok pasien tersebut. Cyclospora yang menjadi salah satu penyebab diare

ini merupakan patogen di usus kecil. Gambaran klinis diare yang disebabkan

oleh Cyclospora khas dengan lamanya yang rerata >3 minggu, disertai rasa

letih dan lemah yang kuat.9

Selain diare akut, Cyclospora cayetanensis juga bisa menjadi penyebab

kejang perut, anoreksia, kehilangan/ penurunan berat badan, serta mual dan

muntah. Namun timbulnya penyakit ini tidak selalu diiringi dengan demam yang

terjadi pada penderita, karena penyakit –penyakit tersebut disebabkan oleh

parasit.

Infeksi yang terjadi karena Cyclospora cayetanensis sering diasosiasikan

dengan wisatawan mancanegara dan konsumsi produk impor. Konsumsi

produk impor yang tidak diketahui kebersihannya dapat menjadi pembawa dari

C.cayetanensis. Seperti kasus infeksi C.cayetanensis dalam buah raspberry

impor yang ternyata sebelumnya telah terkontaminasi oleh air yang terdapat

C.cayetanensis di dalamnya. Sehingga, selain penderita immunocompromised

dan immunocompetent, wisatawan mancanegara yang berpergian ke negara

tropis serta konsumen produk-produk impor merupakan subyek dengan faktor

resiko terpapar C. Cayetaninsis yang lebih tinggi.10

2.6 Gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Cyclospora cayetanensis

Infeksi Cyclospora ditandai dengan anoreksia, mual, perut kembung,

kelelahan kram, perut, diare, demam ringan, dan penurunan berat badan.

Kehadiran tanda-tanda klinis pada masing-masing daerah endemis berbeda,

namun sering infeksi terjadi tanpa gejala terlebih dahulu. Anak-anak yang lebih

Page 22: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

22

muda biasanya memiliki gejala klinis yang lebih parah. Di daerah yang

endemik, infeksi cenderung menyerang anak-anak yang lebih tua dimana

durasi infeksinya lebih pendek dan tingkat keparahannya tidak begitu tinggi.

Seperti pada anak-anak muda, orang tua juga bisa terkena infeksi ini dengan

disertai beberapa penyakit selain infeksi tersebut.

Di daerah yang tidak endemik Cyclospora, infeksi hampir selalu disertai

dengan gejala simtomatik dan beberapa laporan menyebutkan terjadi gejala

klinis yang lebih dari satu. Seorang yang positif HIV sepulang dari Asia

Tenggara menunjukkan gejala diare berair (mencret) yang berlebihan dan

kelelahan. Namun, jarang kasus infeksi Cyclospora yang berujung pada

kematian. Seorang pasien yang terinfeksi Cyclospora berusia 43 tahun

mengalami diare dan demam secara bersamaan. Selama demam, pasien juga

menderita serangan jantung. Hal itu mengindikasikan bahwa akibat yang

ditimbulkan mungkin dapat menimbulkan beberapa komplikasi setelah infeksi

Cyclospora menyerang tubuh dan hal ini berpotensi bisa menyebabkan

disritmia ventrikel yang fatal.

Gejala yang terkait dengan cyclosporiasis lebih parah di HIV / AIDS.

Kerugian berat moderat (3,5 kg) adalah dilaporkan untuk non-AIDS (170, 171),

sedangkan kerugian (7,2 kg) lebih berat pada pasien AIDS (171). Median Masa

inkubasi sekitar 7 hari (68, 83), namun, rata-rata durasi diare untuk pasien HIV-

positif adalah lebih lama dari itu untuk pasien HIV-negatif (masing-masing 199

hari dan 57,2 hari) (163, 172). Waktu di mana ekspatriat yang tidak diobati di

Nepal disajikan dengan diare berada di 19-57 hari (171). Diare berlangsung

lebih dari 3 minggu pada orang yang terjangkit infeksi Cyclospora pada

pernikahan di Amerika Serikat (68). Frekuensi yang dilaporkan buang air besar

pada orang imunokompeten dengan diare adalah 5 sampai 15 kali sehari.

Selain hilangnya cairan peledak, D-xilosa malabsorpsi juga telah dilaporkan

(44). Penyakit bilier juga telah dilaporkan setelah infeksi Cyclospora

(50, 172). Kolesistitis Acalculous dilaporkan untuk HIV-positif dan AIDS asien

(172, 196) dan diselesaikan setelah memulai pengobatan. Pasien ini disajikan

dengan benar atas kuadran sakit perut dan fosfatase alkali tingkat tinggi (171).

Koinfeksi dengan Cyclospora, Cryptosporidium, dan lain parasit telah dijelaskan

Page 23: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

23

untuk imunokompeten dan immunocompromised individu (9). Guillain-Barre

syndrome (GBS) (158) dan sindrom Reiter (41) juga telah dilaporkan setelah

infeksi Cyclospora. Dalam kasus pertama, 18 jam setelah masuk pasien itu

quadriparetic, areflexic, dan ventilasi mekanik. Bukti menyarankan Cyclospora

akibat respon imun yang mengakibatkan GBS parah(158). Dalam kasus kedua,

pasien memiliki cyclosporiasis dan alergi sulfa dengan demikian tidak dapat

diobati dengan trimethoprim- sulfamethoxazole (TMP-SMX). Kemudian, pasien

ini dikembangkan okular peradangan, oligoarthritis inflamasi, dan steril uretritis.

Meskipun sindrom Reiter bisa memiliki menjadi kebetulan, penulis mengusulkan

Cyclospora sebagai lain menular pemicu sindrom Reiter (41).

Cyclospora cayetanensis menginfeksi saluran pencernaan melalui

makanan dan air yang terkontaminasi atau dari kontak dengan kotoran. Gejala

klinis yang timbul berupa diare cair (buang air lebih dari 6 kali perhari),

kehilangan nafsu makan, perut kembung, kram, banyak flatus, sakit perut,

muntah, mual, tidak nafsu makan, kejang abdomen, lelah dan penurunan berat

badan, demam jarang terjadi. Gejala umumnya mulai sekitar 1 minggu (5-8

hari) setelah menelan ookista dan ini bisa bertahan selama sebulan atau lebih.

Cyclospora masuk ke epitel usus halus dan menyebabkan enteritis. Usus kecil

menjadi inflammed, dan parasit penyebab perubahan mukosa yang meliputi

atropy vili dan hiperplasia crypt. Infeksi ringan dapat menghasilkan sedikit atau

tidak ada tanda-tanda klinis .11

2.7 Akibat yang ditimbulkan oleh Cyclospora cayetanensis

Seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa Cyclospora cayetanensis

merupakan protozoa yang menyebabkan diare karena menginfeksi saluran

pencernaan. Infeksi ini biasa disebut Cyclosporasis. Cyclospora cayetanensis

paling sering menimbulkan diare akut pada anak-anak. Pada tahun 2005, di

dekat desa untuk Ismir, Turki, ditemukan 30 kasus dengan gejala perut sakit,

diare, dan mual pada anak usia sekolah. Di antara 191 penduduk setempat, 5%

memiliki infeksi Cyclospora (22,8% pasien berusia di bawah 14 tahun). Infeksi

yang paling mungkin adalah diperoleh dari konsumsi air yang tercemar. Di

Page 24: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

24

Pokhara, Nepal, wabah ditularkan melalui air yang terkontaminasi Cyclospora

dimana 12 dari 14 tentara Inggris terserang diare.4

Cyclospora menginfeksi usus kecil, terutama jejunum. Sembilan pasien

yang mengalami sakit di saluran pencernaan yang disebabkan oleh Cyclospora

di Nepal diperiksa secara endoskopik, dimana terdapat bukti histologis pada

mereka yaitu adanya luka pada usus kecilnya. Lima dari sembilan pasien

memiliki tingkat moderat yang ditandai dengan eritema pada duodenum distal.

Ookista Cyclospora diamati pada aspirasi duodenum. Semua pasien memiliki

peradangan akut tingkat ringan sampai sedang yang terjadi pada lamina

propria, dan neutrofil (diamati pada 5 dari 9 kasus). Selain itu, peradangan

kronis baik tingkat ringan atau sedang dialami pada semua sampel.

Peningkatan plasma sel pada lamina propia juga diamati.4

Pada infeksi akibat Cyclospora ini terjadi perubahan dari jaringan epitel

termasuk fokus vakuolisasi yaitu dimana ujung-ujung vili di usus halus

menghilang (lebih tepatnya menjadi rata atau tidak menonjol lagi) dari

permukaan epitel dan juga terjadi perubahan sel-sel dari yang bentuk kolumnar

menjadi kubus. Bentuk-bentuk jaringan ini menunjukkan tingkat ringan sampai

moderat untuk fase keparahan atrofi vili parsial dan crypt hiperplasia, akibatnya

vili-vili yang ada di usus menjadi tumpul (hampir rata, tidak menonjol lagi) dan

daerah yang rata semakin luas. Oleh karena itu, mengakibatkan pencernaan

tidak stabil dan akhirnya diare.4

Anehnya tidak ada vakuola parasit yang teramati selama pemeriksaan

infeksi tersebut dalam salah satu bagian biopsi yang diperiksa. Pada tahun

1996, Deluol et al, mendeskripsikan adanya vakuola intracytoplasmic

supranuclear yang berbentuk merozoit yang strukturnya seperti koma sebesar 6

– 8 pada pasien infeksi Cyclospora.4

Organisme ini hadir dalam lokasi supranuclear dari mukosa vili dan hadir

di kriptus. Histologi pemeriksaan biopsi lambung, rektum, sigmoid dan

melintang tidak ditemukan adanya organisme. Jadi, organisme parasit ini hanya

hidup dan menginfeksi pada usus halus saja terutama yeyenum. Pada tahun

1997 dalam suatu penelitian ditunjukkan kehadiran stadium seksual dari

organisme coccidian ini pada 17 pasien dengan infeksi Cyclospora. Kehadiran

Page 25: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

25

tahap seksual dan aseksual di host yang sama mengindikasikan bahwa siklus

kehidupannya yang dapat diselesaikan dalam satu host.4

Biopsi dari pasien-pasien ini menunjukkan edema dan infiltrasi difus dari

mukosa vili oleh sel-sel inflamasi campuran. Sel-sel plasma dan limfosit-limfosit

banyak yang muncul dan juga eosinofil di 4 dari 17 kasus. Pada tahun 1999,

Connor dkk. mengamati tiga pasien dengan cyclosporiasis. Mereka melaporkan

pada pasien-pasien ini terjadi akumulasi selubung mielin (MLM) antara dasar

dan sisi enterosit. Dalam salah satu kasus, akumulasi selubung mielin muncul

sesaat setelah infeksi, menunjukkan adanya inflamasi (peradangan) yang

sedang berlangsung atau proses imunologi sedang berjalan.4 Masa inkubasi

infeksi ini rata-rata 1 minggu.

- Terhadap populasi yang rentan terkena infeksi C. cayetanensis:

Rentang host yang dijadikan tempat hidupnya belum secara pasti

ketahui, namun saat ini hanya manusia yang diketahui sebagai hostnya,

dengan simpanse dan primata lainnya berpotensi sebagai hostnya pula. Infeksi

oleh C. cayetanensis dimulai ketika partikel-partikelnya menginjeksi sel-sel

epitel dari usus halus.4

Di negara-negara industri kebanyakan orang rentan terhadap infeksi.

Kemungkinan populasi yang terkena penyakit ini adalah anak-anak atau orang

tua. Di negara maju, cyclosporiasis telah diobservasi pada wisatawan (0,6%)

atau ekspatriat yang mengunjungi negara endemik penyakit ini yaitu dengan

cara melihat immunocompromised dan immunocompetent-nya. Orang dengan

imun yang rentan, daya tahan tubuhnya tidak kuat, akan mudah terkena infeksi

ini. Sementara di negara berkembang C. cayetanensis terdeteksi dalam 9,1

menjadi 13,6% dari kasus klinis antara ekspatriat, sebagai besar kasus

menimpa orang dewasa. Infeksi diteliti pada musim hujan dimana feses

mengandung 100 sampai 327.600 ookista Cyclospora per gram. Tingkat infeksi

C. cayetanensis ini lebih rendah pada anak-anak sekolah yang diobservasi

daripada kejadian infeksi per 19,3 orang per tahun.4

Pada daerah-daerah endemik, anak-anak lebih mungkin untuk terkena

penyakit ini. Tingkat keparahan gejala dan durasi infeksi cenderung lebih ringan

setelah terjadi infeksi berulang, karena lama-kelamaan infeksi tersebut bisa

Page 26: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

26

mensugesti kekebalan tubuh dengan sendirinya. Anak-anak yang agak lebih

tua dan orang dewasa mungkin resisten terhadap infeksi atau bahkan bisa

tidak terkena infeksi tersebut. Orang yang positif mengidap HIV juga rentan

dengan infeksi ini. Karena immunocompromised-nya tidak adekuat untuk

melawan protozoa ini.4

Cyclospora telah dilaporkan menyerang anak-anak yang tinggal di

pinggiran kota Trujillo, Peru. Prevalensi Cyclospora pada anak-anak ini (dari

umur 1 sampai 9 tahun) adalah 13%. Nepal merupakan daerah endemik

Cyclospora dan beberapa penelitian telah dilakukan di sana untuk lebih

memahami epidemiologi dari Cyclospora ini. Antara tahun 1989 dan Juni 1991,

diadakan penelitian dengan 964 sampel diperoleh dari wisatawan dan

ekspatriat. Cyclospora diidentifikasi 108 (11%) orang mengalami infeksi dengan

gejala gangguan gastrointestinal. Prevalensi Cyclospora di Nepal anak berusia

6 sampai 60 bulan juga mengalaminya yang ditandai dengan diare yaitu

sebanyak 5%, sementara hanya 2% dari anak-anak tersebut yang tidak terkena

cyclosporiasis.4

2.8 Pencegahan transmisi Cyclospora cayetanensis

Setiap orang harus menyadari bahwa satu-satunya cara untuk

mencegah penyakit adalah menghindari kontak oral dengan produk yang

terkontaminasi karena belum ada vaksinasi untuk cyclosporiasis. Makanan dan

air harus dari sumber-sumber yang dapat dipastikan kebaikannya dan terawat.

Cara terbaik untuk menghindari paparan Cyclospora adalah menghindari

makanan yang tidak aman dari sumber kontaminan. Setiap makanan yang akan

dimakan mentah, seperti memproduksi, harus dicuci dahulu dengan air yang

benar-benar bersih sebelum digunakan atau dikonsumsi. Hal itu akan

menurunkan, meskipun tidak akan menghilangkan risiko transmisi terhadap

Cyclospora. Wisatawan yang datang ke negara miskin sumber daya atau

daerah lain dengan sub-standar fasilitas pengolahan limbah cair yang rendah

harus disarankan untuk mengikuti tindakan pencegahan yang dapat ditemukan

di CDC "Buku Kuning," Kesehatan Informasi untuk Perjalanan Internasional.1

Page 27: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

27

Risiko penyebarang cayetanensis C dari pasar atau dari fasilitas-fasilitas

produksi (alat-alat produksi) bisa jauh berkurang apabila pedoman sanitasi dan

kebersihan lingkungan yang dianjurankan oleh Food and Drug Administrasi

diterapkan dengan tepat dan benar. Pedoman ini mencakup Kode Makanan

FDA, Praktek-Praktek Pabrik yang baik untuk dewasa ini (Good Manufacturing

Practices (cGMPs)) dan Standar Prosedur Pengoperasian Sanitasi, semua

pedoman tersebut dapat dijadikan arahan dalam penangan makanan dan

penyimpanannya. Informasi lebih lanjut juga dapat diperoleh dari situs Florida

untuk perusahaan makanan ritel, yang dapat ditemukan di

http://www.leg.state.fl.us/statutes.1

Menjaga higiene pada diri sendiri itu sangat penting. Banyak yang bisa

dilakukan untuk higiene perorang yaitu salah satunya dengan mencuci tangan.

Mencuci tangan yang benar sangat penting dalam menghindari transmisi dari

berbagai penyakit-penyakit bawaan makanan (foodborne disease) dan

merupakan hal yang harus dipraktekkan oleh semua orang baik individu biasa

maupun tenaga profesional (tenaga medis) untuk selanjutnya bisa menjaga

sanitasi lingkungan umum.1

Penyebab utama penyakit bawaan makanan pada perusahaan ritel

berasal dari rendahnya kebersihan pribadi (higiene perorangan), terutama

dalam hal kurang tepatnya mencuci tangan. Baik higiene perorang maupun

sanitasi lingkungan adalah faktor yang paling penting dalam mencegah

foodborne disease. Tangan kotor bisa mencemari makanan. Meskipun tangan

mungkin terlihat bersih, namun mikroorganisme yang menyebabkan penyakit

terlalu kecil untuk dilihat. Oleh karena itu, setiap kali menyiapkan makanan,

kontak dengan barang-barang yang bukan termasuk bagian dalam proses

pengolahan makanan, maka harus segera mencuci tangan (kembali). Hal yang

sama berlaku bahkan ketika memakai sarung tangan.1

Tidak ada aturan “belum lima detik” untuk makanan karena makanan

yang sudah jatuh akan segera terkontaminasi dengan mikroorganisme yang tak

terlihat oleh mata kita. Jutaan kuman dapat ditransfer melalui kontak. Berikut

merupakan daftar saat-saat yang harus mencuci tangan, bahkan saat

mengenakan sarung tangan:

Page 28: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

28

Sebelum mengolah makanan, menyiapkan, atau melayani

Sebelum menangani peralatan bersih-bersih atau dishware

Setelah menggunakan kamar kecil;

Setelah menyentuh wajah, luka;

Setelah merokok, makan, atau minum;

Setelah memegang daging mentah-terutama unggas;

Setelah menyentuh peralatan yang tidak bersih, pakaian kotor, kain

mengelap yang kotor, dll, serta

Setelah mengumpulkan dan membuang sampah.1

Berikut cara mencuci tangan yang tepat, yaitu:

1. Basahi tangan dengan air hangat.

2. Gunakan sabun dan cuci tangan selama 20 detik.

• Perhatikan daerah-daerah yang sulit dijangkau seperti lipatan buku-

buku jari, antara lipatan buku jari, antara jari dan di bawah jari kuku

• Sertakan pergelangan tangan di akhir proses caranya sama seperti

mencuci tangan biasa.

3. Cuci bersih lalu keringkan dengan kertas atau handuk sekali pakai.3

Ada beberapa cara lain untuk meminimalkan risiko transmisi

foodborne disease, yaitu:

1. Gunakan dan minum air murni (air perkotaan, air mineral dalam

botol, dll), terutama ketika mengunjungi negara-negara berkembang

atau di mana persediaan air sanitasinya masih di bawah tingkat

sanitasi yang seharusnya. Bila perlu botol air mineral dimurnikan

dengan cara direbus.

2. Mengupas, memasak, atau mencuci dahulu buah-buahan dan

sayuran, bahkan salad yang dikemas pun sebelum disajikan atau

sebelum pengolahan. Untuk pengolahan, hanya menggunakan air

minum dari pasokan air kota bukan sungai apalagi sungai yang

tercemar limbah industri.

3. Jangan gunakan pupuk kandang yang bukan pupuk khusus untuk

buah dan sayuran. Program Nasional Organik USDA menetapkan

peraturan mengenai waktu tabel yang terkait dengan pupuk kompos.

Page 29: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

29

4. Aplikasi limbah lumpur untuk tujuan pertanian juga diatur oleh Kode

Federal Peraturan.

5. Iradiasi mungkin bisa menghilangkan parasit Cyclospora dari produk

segar; memungkinkan diterapkan pada langkah produksi produk

segar.1

Bila sudah terlanjur terkena infeksi Cyclospora, maka yang dapat

dilakukan adalah pengobatan, berikut adalah pengobatan yang dapat

dilakukan:

Cyclosporiasis dapat di obati dengan memberikan obat trimetroprim

(TMP)-sulfametoksazol (SMX) selama 7 hari (untuk orang dewasa, 160 mg

TMP plus 800 gram SMX dua kali sehari; untuk anak-anak, 5 mg/kg TMP

ditambah 25mg/kg SMX dua kali sehari). Pada penderita yang tidak diobati,

penyakit ini dapat berlangsung dalam waktu yang lama, dengan gejala yang

hilang timbul.

Page 30: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

30

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang menyebabkan penyakit

pada manusia dan primata lain. Protozoa ini sering terdapat dalam buah segar.

Sifatnya yang mudah berpindah tempat baik ekspor maupun impor maka

mengakibatkan protozoa ini mudah berkembang, terutama pada wilayah yang

endemik. Berbagai metode dapat dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

Cyclospora dalam suatu tempat maupun bahan makanan.

Cyclospora sifatnya tidak tahan panas sehingga potensi perpindahan

patogen terutama pada transaksi pangan yang dikonsumsi segar seperti buah-

buahan dan sayuran. C. cayetanensis terdapat dalam beberapa makanan yang

menyebabkan makanan tersebut menjadi makanan penyebab penyakit

(foodborne), makanan tersebut diantaranya raspberry, daun kemangi, biji

kacang polong, apel. Selain itu, Cyclospora juga mengkontaminasi air untuk

pertanian pada tanaman-tanamannya.

Penyakit yang ditimbulkan oleh spesies foodborne agent ini, salah

satunya yang sering terjadi adalah diare. Selain diare; kejang perut, anoreksia,

kehilangan/ penurunan berat badan, serta mual dan muntah merupakan akibat

yang ditimbulkan dari adanya Cyclospora ini.

Infeksi Cyclospora ditandai dengan anoreksia, mual, perut kembung,

kelelahan kram, perut, diare, demam ringan, dan penurunan berat badan.

Gejala yang ditimbulkan dari Cyclospora ini berbeda, baik pada daerah

endemik maupun nonendemik. Infeksi ini terjadi pada saluran pencernaan, dan

disebut dengan Cyclosporiasis.

Pencegahan yang dapat dilakukan yakni dengan menjaga higiene dan

sanitasi diri sendiri, dan menghindari makanan dan minuman dari sumber

kontaminan.

Page 31: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

31

3.2 Saran

Agar tidak terkena infeksi Cyclospora cayetanensis, maka jaga

kebersihan (higiene dan sanitasi) dalam segala hal, terutama dari makanan dan

minuman yang akan dikonsumsi.

Lakukan cara-cara untuk meminimalkan risiko terkenanya infeksi dari

berbagai foodborne disease, salah satunya hindari sumber kontaminan

foodborne agent ini.

Bila sudah terkena infeksi maka lakukan pengobatan secepatnya.

Page 32: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

32

DAFTAR PUSTAKA

1. Gerald S, Keith R. S, Renée M. G, Mike M, and Rajya S. Preventing

Foodborne Illness: Cyclospora cayetanensis (online). 2012. (cited: 2012 April

28). Available from: http://edis.ifas.ufl.edu/fs130

2. Jimmy, E. S. Cyclospora cayetanensis. (update: 2011 Mei; cited: 2012 Mei

6). Available from: http://jimmy-zone.blogspot.com/2011/09/cyclospora-

cayetanensis.html#!/2011/09/cyclospora-cayetanensis.html

3. Dewanti, Ratih,. Hariyadi. Emerging Pathogen dalam Industri Pangan

(online). (cited: 2012 Mei 06). Available from:

http://www.foodreview.biz/preview.php?view2&id=55886

4. Ortega, Ynes R, and Sanches Roxana. Update on Cyclospora cayetanensis,

a Food-Borne and Waterborne Parasite. Clinical Microbiology Reviews. 2010

Januari: 23(1); 14-1.

5. Steve J. Upton. Cyclospora cayetenensis (online). 2001 (update: 2001

Oktober 11; cited: 2012 April 28). Available from: http://www.k-

state.edu/parasitology/cyclospora/cyclospora.html

6. S.J. Upton. Animal Parasitology (online). (cited : 2012 April 29). Available

from URL : http://www.k-

state.edu/parasitology/625tutorials/Apicomplexa10.html

7. Life cycle of Cyclospora cayetanensis (online). (cited : 6 Mei 2012). Available

from URL :

http://www.pathobio.sdu.edu.cn/sdjsc/parasiteimages/cyclospora_lifecycle.ht

ml

8.Hastomo.DIARE YANG DISEBABKAN OLEH CYCLOSPORA (online).

(update 29 Maret 2011; cited : 2012 April 29). Available from URL :

http://hastomodjogja.blogspot.com/

9. Eppy. Diare Akut. SMF Penyakit Dalam RSUP Persahabatan. Jakarta

artikel

10. Barbara L. Herwaldt. Cyclospora cayetanensis: A Review, Focusing on the

Outbreaks of Cyclosporiasis in the 1990s. Division of Parasitic Diseases,

Centers for Disease Control and Prevention, Atlanta, Georgia

Page 33: MAKALAH MIKROBIOLOGI PANGAN FOODBORNE · PDF fileDi laporan yang dipublikasikan pada tahun 1993 dan 1994, nama Cyclospora cayetanensis ... Cyclospora cayetanensis adalah protozoa yang

33

11. Cyclospora cayetanensis (online). (cited 2012 May 05). Available from URL:

http://akukamupintar.blogspot.com/2011/10/cylospora-cayetanensis-

blastocystis.html.