34
MAKALAH “OSILOSKOP” OLEH KELOMPOK 6 MUHAMMAD SYAFRILLAH ZAM D41114006 ASNOVITA SARI DUHRI D41114 DZUL FATUH APRIANTO D41114025 MUH. ALFIAN AMIN D41114301 JORDY APRILLIANZA BUDIANG D41114308 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI ELEKTRO i

Makalah Osiloskop Kelompok 6

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Osiloskop Kelompok 6

MAKALAH

“OSILOSKOP”

OLEH

KELOMPOK 6

MUHAMMAD SYAFRILLAH ZAM D41114006

ASNOVITA SARI DUHRI D41114

DZUL FATUH APRIANTO D41114025

MUH. ALFIAN AMIN D41114301

JORDY APRILLIANZA BUDIANG D41114308

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PRODI ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

i

Page 2: Makalah Osiloskop Kelompok 6

2015

KATA PENGANTAR

Segala puji serta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

senantiasa memberikan kita berbagai nikmat, sehingga saat ini kita masih diberi

kesempatan untuk terus menuntut ilmu dan mengembangkan wawasan kita.

Semoga kita dapat mensyukuri segala nikmat yang di berikan-Nya dan

menjadikannya sarana untuk selalu beribadah kepada-Nya.

Makalah “Osiloskop” ini disusun untuk memenuhi tugas dan nilai ujian

final Mata Kuliah Pengukuran Listrik.

Hambatan atau kesulitan yang penulis lewati sampai terwujudnya makalah

ini tidaklah sedikit. Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan kemampuan,

sarana, dan waktu yang penulis miliki. Hambatan tersebut dapat penulis lewati

berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu pembuatan makalah ini,

sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar dan tepat pada

waktunya.

Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada

umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam

pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima

saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan.

Akhir kata penulis sampaikan terima kasih.

Makassar, 26 November 2015

Penulis

ii

Page 3: Makalah Osiloskop Kelompok 6

DAFTAR ISI

SAMPUL .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................ 2

1.4 Manfaat .......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3

2.1 Pengertian Osiloskop .................................................................... 3

2.2 Fungsi Osiloskop ........................................................................... 7

2.3 Prinsip Kerja Osiloskop ............................................................... 8

2.4 Penggunaan Osiloskop ..................................................................

..........................................................................................................11

BAB III PENUTUP .........................................................................................................................................................................................................20

3.1 Kesimpulan ....................................................................................

..........................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................................................................................................22

iii

Page 4: Makalah Osiloskop Kelompok 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Proses pengukuran dalam ilmu elektro merupakan salah satu prosedur standar

yang harus dilakukan. Karena melalui pengukuran akan diperoleh besaran-besaran

yang diperlukan, baik untuk pengambilan keputusan dan instrumen kontrol

maupun hasil yang diinginkan oleh seorang user.

Salah satu alat ukur yang tidak kalah penting untuk diketahui yaitu osiloskop.

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik.

Dengan mengunakan osiloskop kita dapat mengetahui besaran-besaran pada siyal

listrik seperti tegangan, frekuensi, periode dan bentuk sinyal dari objek yang

diukur. Oleh sebab itu osiloskop mesti diketahui karena dengan memngunakan

osiloskop dapat lebih memudahkan kita dalam mengukur banyak besaran

sekaligus. Selain itu dengan osiloskop kita juga dapat membedakan gelombang

AC dan gelombang DC, serta dapat juga melihat atau mendeteksi gangguan-

gangguan dalam sistim transmisi atau penyaluran seperti gangguan noise.

Oleh karena osiloskop sangat penting untuk diketahui dan dipelajari,

terkhususnya untuk mahasiswa elektro, maka pada kesempanan ini kami membuat

makalah mengenai osiloskop beserta penjelasannya dan prinsip kerjanya.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Osiloskop?

2. Apakah fungsi-fungsi Osiloskop?

3. Apa jenis-jenis Osiloskop?

4. Bagaimana prinsip kerja Osiloskop?

5. Bagaimana cara menggunakan Osiloskop?

1

Page 5: Makalah Osiloskop Kelompok 6

1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Osiloskop.

2. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari Osiloskop.

3. Untuk mengetahui jenis-jenis Osiloskop.

4. Untuk mengetahui prinsip kerja Osiloskop.

5. Untuk mengetahui cara menggunakan Osiloskop.

1.4. Manfaat

Dari materi yang akan di bahas dalam makalah ini diharapkan agar setelah

membaca makalah ini, pembaca dapat mengetahui apa itu Osiloskop,

mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari sebuah Osiloskop, serta dapat

memanfaatkannya dalam mengamati berbagai peristiwa yang berhubungan

dengan gelombang dalam kehidupan sehari-hari.

2

Page 6: Makalah Osiloskop Kelompok 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Osiloskop

Osiloskop merupakan alat ukur, dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang

diukur, tergambar pada layar tabung sinar katoda (cathode ray tube). Osiloskop

adalah alat untuk memperkuat, mengukur dan secara visual meneliti sinyal listrik,

terutama sinyal yang berubah dengan cepat. Sinyal ditampilkan pada layar CRT.1

Osiloskop selanjutnya disebut CRO (cathode ray oscilloscope) adalah

instrumen laboratorium yang sangat bermanfaat untuk pengukuran, analisa

bentuk-bentuk gelombang, dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian

listrik/elektronik. Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik X-Y yang

sangat cepat berupa tampilan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau

terhadap waktu. Tampilan tersebut adalah sebuah bintik cahaya yang bergerak di

permukaan layar sebagai respon terhadap tegangan-tegangan masukan.2

Osiloskop adalah alat ukur yang mana dapat menunjukan kepada kita

“bentuk” dari sinyal listrik dengan `menunjukan grafik dari tegangan terhadap

waktu pada layarnya. Itu seperti layaknya voltmeter dengan fungsi kemampuan

lebih, penampilan tegangan berubah terhadap waktu, sebuah graticule setiap 1 cm

grid membuat kita dapat melakukan pengukuran dari tegangan dan waktu pada

layar.3

1 Doughlas C. Giancoli, Fisika Edisi Kelima 2 (Jakarta: Erlangga, 2001)2 Sapto Widodo, Dasar dan Pengukuran Listrik3 Ahmad Rioma Pratama, Osiloskop, 2013

3

Page 7: Makalah Osiloskop Kelompok 6

Fungsi masing-masing bagian, yaituu:

No. Bagian-Bagian Osiloskop Fungsi

1. Volt atau div Untuk mengeluarkan tegangan AC,

mengatur berapa nilai tegangan yang

diwakili oleh satu div di layar.

2. CH1 (Input X) Untuk memasukkan sinyal atau gelombang

yang diukur atau

pembacaan posisi horizontal,

Terminal masukan pada saat pengukuran

pada CH 1 juga digunakan untuk kalibrasi.

Jika signal yang diukur menggunakan CH 1,

maka posisi switch pada CH 1 dan berkas

yang nampak pada layar hanya ada satu.

3. AC-DC Untuk memilih besaran yang diukur,

Mengatur fungsi kapasitor kopling di

terminal masukan

osiloskop. Jika tombol pada posisi AC maka

pada terminal masukan diberi kapasitor

kopling sehingga hanya melewatkan

komponen AC dari sinyal masukan. Namun

jika tombol diletakkan pada posisi DC maka

4

Page 8: Makalah Osiloskop Kelompok 6

sinyal akan terukur dengan komponen DC-

nya dikutsertakan. Posisi AC = Untuk

megukur AC, objek ukur DC tidak bisa

diukur melalui posisi ini, karena signal DC

akan terblokir oleh kapasitor. Posisi DC =

Untuk mengukur tegangan DC dan

masukan-masukan yang lain.

4. Ground Untuk memilih besaran yang diukur.

Digunakan untuk melihat letak posisi ground

di layar.

5. Posisi Y Untuk mengatur posisi garis atau tampilan

dilayar atas bawah.

Untuk menyeimbangkan DC vertikal guna

pemakaian channel 1 atau (Y).

Penyetelan dilakukan sampai posisi gambar

diam pada saat variabel diputar.

6. Variabel Untuk kalibrasi osiloskop.

7. Selektor pilih Untuk memilih channel yang diperlukan

untuk pengukuran.

8. Layar Menampilkan bentuk gelombang

9. Inten Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada

layar Osiloskop. Diputar ke kiri untuk

memperlemah sinar dan diputar ke kanan

untuk memperterang.

10. Rotatin Mengatur posisi garis pada layar,

Mengatur kemiringan garis sumbu Y=0 di

layar.

11. Fokus Menajamkan garis pada layer untuk

mendapatkan gambar yang lebih jelas,

digunakan untuk mengatur fokus.

12. Position X Mengatur posisi garis atau tampilan kiri

dan kanan.

5

Page 9: Makalah Osiloskop Kelompok 6

Mengatur posisi normal sumbu X (ketika

sinyal masukannya nol).

Menyetel ke kiri dan ke kanan berkas

gambar (posisi arah horizontal).

Switch pelipat sweep dengan menarik knop,

bentuk gelombang dilipatgandakan 5 kali ke

arah kiri dan ke arah kanan usahakan cahaya

seruncing mungkin.

13. Sweep time/div Digunakan untuk mengatur waktu periode

(T) dan Frekwensi (f), mengatur berapa nilai

waktu yang diwakili oleh satu div di layar.

Putar akelar untuk memilih besarnya

tegangan per cm (volt/div) pada layar CRT,

ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia

dari 0,01 v/div s.d 20V/div.

Yaitu untuk memilih skala besaran waktu

dari suatu priode atau pun square trap Cm

(div) sekitar 19 tingkat besaran yang tersedia

terdiri dari 0,5 s/d 0,5

second.pengoperasian X-Y

Didapatkan dengan memutar penuh kearah

jarum jam. Perpindahan Chop-ALT-TVV-

TVH. secara otomatis. Pembacaan kalibrasi

sweep time/div juga dengan cara variabel

diputar penuh searah jarum jam.

14. Mode Untuk memilih mode yang ada.

15. Variabel Untuk kalibrasi waktu periode dan

frekwensi. Untuk mengontrol sensitifitas

arah vertical pada CH 1 (Y) pada putaran

maksimal searah jarum jam (CAL) gunanya

untuk mengkalibrasi apakah Tegangan 1 volt

tepat 1 cm pada skala layar CRT.

6

Page 10: Makalah Osiloskop Kelompok 6

Digunakan untuk menyetel sweeptime

pada posisi putaran maksimum arah jarum

jam. (CAL) tiap tingkat dari 19 posisi dalam

keadaan terkalibrasi .

16. Level Menghentikan gerak tampilan layar.

17. Exi Trigger Untuk trigger dari luar.

18. Power Untuk menghidupkan osiloskop.

19. Cal 0,5 Vp-p Kalibrasi awal.

20. Ground Digunakan untuk meletakan posisi ground di

layar, ground osiloskop yang dihubungkan

dengan ground yang diukur.

21. CH2 (input Y) Untuk memasukkan sinyal atau gelombang

yang diukur atau pembacaan vertikal.

Jika sinyal yang diukur menggunakan CH 2,

maka posisi switch pada CH 2 dan berkas

yang nampak pada layar hanya satu.

2.2. Fungsi Osiloskop

Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran

yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat

bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat

mengetahui berapa frekuensi, periode, dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit

penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal

keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya, yaitu:

Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.

Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.

Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.

Membedakan arus AC dengan arus DC.

Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap

waktu.

7

Page 11: Makalah Osiloskop Kelompok 6

Osiloskop terdiri dari dua bagian utama yaitu display dan panel kontrol.

Display menyerupai tampilan layar televisi hanya saja tidak berwarna warni dan

berfungsi sebagai tempat sinyal uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis

melintang secara vertikal dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut

div. Arah horizontal mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu

tegangan. Panel kontrol berisi tombol-tombol yang bisa digunakan untuk

menyesuaikan tampilan di layar.

Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk

melihat dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal

masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.

Ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar

monitor osiloskop, yaitu:

Gelombang sinusoidal

Gelombang blok

Gelombang gigi gergaji

Gelombang segitiga

Secara umum osiloskop hanya untuk circuit osilator ( VCO ) disemua

perangkat yg menggunakan rangkaian VCO. Walau sudah berpengalaman dalam

hal menggunakan osiloskop, kita harus mempelajari tombol instruksi dari pabrik

yg mengeluarkan alat itu. Cara menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus

sebagai berikut ; F = 1/T, dimana F = frekuensi dan T = waktu. Untuk

menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi kesalahan sangat fatal

akibatnya.4

2.3. Prinsip Kerja Osiloskop

2.3.1. Osiloskop Analog

Pada dasarnya sebuah osiloskop analog bekerja dengan menerapkan sinyal

tegangan yang diukur secara langsunng diberikan pada sumbu vertikal dari berkas

elektron yang berpindah dari kiri melintasi layar osiloskop – biasanya tabung

sinar katoda. Disisi sebaliknya dari layar diberlakukan dengan perpendaran pospor 4 Sapto Widodo, Dasar dan Pengukuran Listrik

8

Page 12: Makalah Osiloskop Kelompok 6

yang menyala dimana saja berkas elektron membenturnya. Sinyal tegangan

membelokkan berkas ke atas dan turun berpindah secara proporsional

sebagaimana perindahan secara hrisontal, pelacakan bentuk gelombang pada

layar. Lebih sering berkas membentur lokasi layar tertentu, semakin terang

nyalanya.

CRT membatasi cakupan frekuensi yang dapat diperagakan dengan osiloskop

analog. Pada frekuensi yang sangat rendah, sinyal muncul sebagai titik terang

bergerak lambat yang sulit membedakan sebagai ciri bentuk gelombang. Pada

frekuensi tinggi kecepatan penulisan CRT terbatas. Bila frekuensi sinyal melbihi

kecepatan menulis CRT, peraga menjadi sangat samar untuk dilihat. Osiloskop

analog tercepat dapat memperagakan frekuensi sampai sekitar 1 GHz.

9

Page 13: Makalah Osiloskop Kelompok 6

Bila sinyal dihubungkan rangkaian probe osiloskop, tegangan sinyal berjalan

melalui probe ke sistem vertikal dari osiloskop. Selanjutnya sinyal berjalan

langsung ke pelat pembelok vertikal dari CRT. Tegangan yang diberikan pada

pelat pembelok menyebabkan perpendaran pada titik yang bergerak melintasi

layar. Nyala titik dibuat oleh berkas elektron yang membentur pospor luminansi di

dalam CRT.Tegangan positip menyebabkan titik berpindah ke atas sementara

tegangan negatip menyebabkan titik bergerak ke bawah.5

2.3.2. Osiloskop Digital

Pada CRO digital menyediakan informasi sinyal secara digital disamping

peragaan CRT sebagaimana CRO analog. Pada dasarnya CRO digital terdiri dari

CRO laboratorium konvensional berkecepatan tinggi ditambah dengan rangkaian

pencacah elektronik yang keduanya berada dalam satu kotak kemasan. Rangkaian

kedua unit dihubungkan dengan memakai sebuah pengontrol peragaan logic,

memungkinkan pengukuran pada kecepatan dan ketelitian tinggi. CRO penunjuk

angka pembacaan,. kenaikan waktu (rise time), amplitudo dan beda waktu,

bergantung pada posisi alat control seperti TIME/DIV, AMPLTUDE/DIV dan

PROGRAM dengan hasil relatip lebih akurat.

Pada saat probe osiloskop digital diberi masukan, pengaturan amplitudo

sinyal pada sistem vertikal seperti osiloskop analog. Selanjutnya sinyal analog

diubah ke dalam bentuk digital dengan rangkaian analog-to-digital converter

(ADC). Dalam sistem akuisi sinyal sampel pada titik waktu diskrit, diubah dalam

harga digital disebut sample point. Sampel clock sistem digital menentukan

seberapa sering ADC mengambil sampel. Kecepatan clock “ticks” disebut sample

rate dan diukur dalam banyak sampel yang diambil dalam satuan detik (jumlah

sample/detik).

Hasil dari ADC disimpan dalam memori sebagai titik-titik bentuk gelombang.

Mungkin lebih dari satu titik sampel dibuat satu titik bentuk gelombang. Titik-titik

bentuk gelombang secara bersama-sama membentuk rekaman bentuk gelombang.

Jumlah titik bentuk gelombang yang digunakan untuk membentuk rekaman

5 Ilham Ari Elbaith Zaeni, Alat-Alat Ukur Listrik, 2013

10

Page 14: Makalah Osiloskop Kelompok 6

disebut record length. Sistem trigger menentukan kapan perekaman sinyal dimulai

dan diakhiri. Peragaan menerima rekaman titik-titik bentuk gelombang setelah

disimpan dalam memori. Kemampuan osiloskop tegantung pada pemroses

pengambilan titik. Pada dasarnya osiloskop digital serupa dengan osiloskop

analog, pada saat pengukuran memerlukan pengaturan vertikal, horisontal, dan

trigger.6

2.4. Penggunaan Osiloskop

Sebelum osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu

disetel dulu agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Langkah awal

pemakaian yaitu pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di layar adalah

garis lurus mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu disetel adalah

fokus, intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan menggunakan

tegangan referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan

pengkalibrasian sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan

yaitu tegangan persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe

dikalibrasi maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka

akan muncul tegangan persegi pada layar. Jika yang dijadikan acuan adalah

tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak vertikal mewakili

tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak

dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1

ms) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Jika masih belum tepat maka

perlu disetel dengan potensio yang terdapat di tengah-tengah knob pengganti

Volt/div dan time/div. Atau kalau pada gambar osiloskop diatas berupa potensio

dengan label "var".

Pada saat menggunakan osiloskop juga perlu diperhatikan beberapa hal

sebagai berikut:

6 Sri Waluyanti, Alat Ukur dan Teknik Pengukuran, 2008

11

Page 15: Makalah Osiloskop Kelompok 6

Memastikan alat yang diukur dan osiloskop ditanahkan (digroundkan),

disamping untuk kemanan, hal ini juga untuk mengurangi suara dari

frekuensi radio atau jala-jala.

Memastikan probe dalam keadaan baik.

Kalibrasi tampilan bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di

osiloskop.

Tentukan skala sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol

Volt/Div pada posisi tertentu. Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup

besar, gunakan skala Volt/Div yang besar. Jika sulit memperkirakan

besarnya tegangan masukan, gunakan attenuator 10 x (peredam sinyal)

pada probe atau skala Volt/Div dipasang pada posisi paling besar.

Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal

masukan.

Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran

yang stabil.

Gunakan tombol pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.

Gunakan tombol pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.

Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik.

Pada kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana

sinyal berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah

ini ditunjukkan bahwa pada sumbu vertical (Y) merepresentasikan tegangan V,

pada sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t.

Layar osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10

kotak dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah

tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.

12

Page 16: Makalah Osiloskop Kelompok 6

Osiloskop 'Dual Trace' dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada

saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk sinyal pada

dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.

Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu

vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan

besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan

osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam

pengukuran.7

2.4.1. Pengukuran Sinyal Tegangan

Pengukuran Sinyal Tegangan DC

Tahanan R1 dan R2 berfungsi sebagai pembagitegangan. Ground osiloskop

dihubung kan ke negatipcatu daya DC. Probe kanal-1 dihubungkan

ujungsambungan R1 dengan R2. Tegangan searah diukurpada mode DC.

Misalnya:

VDC = 5V/div. 3div = 15 V7 Sapto Widodo, Dasar dan Pengukuran Listrik

13

Page 17: Makalah Osiloskop Kelompok 6

Bentuk tegangan DC merupakan garis tebal lurus padalayar CRT. Tegangan

terukur diukur dari garis nol kegaris horizontal DC.

Mengukur Tegangan AC, periode T, dan frekuensi F

Trafo digunakan untuk mengisolasi antara listrikyang diukur dengan listrik

pada osiloskop.

Jika menggunakan listrik PLN maka frekuensinya50 Hz.

Misalnya:

Vp = 2V/div • 3 div = 6 V

Vrms = 6 / V2= 4,2 V

T = 2ms/div • 10 div = 20 ms

f = 1/T = 1/20ms = 50 Hz

Tegangan AC berbentuk

sinusoida dengan tinggiU dan

lebar periodenya T. Besarnya

tegangan 6 V danperiodenya 20

milidetik dan frekuensinya 50 Hz.

14

Page 18: Makalah Osiloskop Kelompok 6

2.4.2. Pengukuran Arus

Mengukur Sinyal Arus Listrik AC

Pada dasarnya osiloskop hanya mengukurtegangan. Untuk mengukur arus

dilakukan secaratidak langsung dengan R = 1W untuk mengukur drop tegangan.

Misalnya:

Vp = 50 mV/div • 3div = 150 mV = 0,15 V

Vrms = 0,15 / V2 = 0,1 V

I = Vrms/R = 0,1V / 1Ω = 0,1 A

Bentuk sinyal arus yang melaluiresistor R adalah sinusoida menyerupai tegangan.

Pada beban resistor sinyal tegangan dan sinyal arus akan sephasa.8

8 Sapto Widodo, Dasar dan Pengukuran Listrik

15

Page 19: Makalah Osiloskop Kelompok 6

2.4.3. Pengukuran Beda Phasa

Mengukur Beda Fasa Tegangan dengan Arus Listrik AC

Beda phasa dapat diukur dengan rangkaian C1 danR1. Tegangan U1

menampakkan tegangan catu darigenerator AC. Tegangan U2 dibagi dengan nilai

resistor R1 representasi dari arus listrik AC. Pergeseranphasa U1 dengan U2

sebesar Dx.

Misalnya: ϕ = Δx • 360°/XT

= 2 div • 360°/8div = 90°

Tampilan sinyal sinusoida tegangan U1 (tegangan catudaya) dan tegangan U2

(jika dibagi

dengan R1,representasi dari arus AC).

Pergeseran phasa antara tegangan dan arussebesar ϕ =900

16

Page 20: Makalah Osiloskop Kelompok 6

Metode Lissajous

Dua sinyal dapat diukur beda phasanya dengan memanfaatkan input

vertikal(kanal Y) dan horizontal (kanal-X). Dengan menggunakan osiloskop dua

kanal dapatditampilkan beda phasa yang dikenal dengan metode Lissajous.

17

Page 21: Makalah Osiloskop Kelompok 6

Beda phasa 0° atau 360°

Dua sinyal yang berbeda, dalam hal ini sinyal inputdan sinyal output jika

dipadukan akan menghasilkan konfigurasi bentuk yang sama sekali

berbeda.Sinyal input dimasukkan ke kanal Y (vertikal) dansinyal output

dimasukkan ke kanal X (horizontal)berbeda 0°, dipadukan akan menghasilkan

sinyalpaduan berupa garis lurus yang membentuksudut 45°.

Output Beda phasa 90° atau 270°

Sinyal vertikal berupa sinyal sinusoida. Sinyal horizontal yang berbeda phasa

90° atau270° dimasukkan. Hasil paduan yang tampil pada layar CRT adalah garis

bulat.9

9 Muhammad Khosyi’in, Osiloskop

18

Page 22: Makalah Osiloskop Kelompok 6

BAB III

PENUTUP

19

Page 23: Makalah Osiloskop Kelompok 6

3.1. Kesimpulan

1. Osiloskop merupakan alat ukur, dimana bentuk gelombang sinyal listrik yang

diukur, tergambar pada layar tabung sinar katoda (cathode ray tube).

Osiloskop selanjutnya disebut CRO (cathode ray oscilloscope) adalah

instrumen laboratorium yang sangat bermanfaat untuk pengukuran, analisa

bentuk-bentuk gelombang, dan gejala lain dalam rangkaian-rangkaian

listrik/elektronik. Pada dasarnya CRO adalah alat pembuat grafik X-Y yang

sangat cepat berupa tampilan sebuah sinyal masukan terhadap sinyal lain atau

terhadap waktu. Tampilan tersebut adalah sebuah bintik cahaya yang

bergerak di permukaan layar sebagai respon terhadap tegangan-tegangan

masukan.

2. Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran

yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk

melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita

dapat mengetahui berapa frekuensi, periode, dan tegangan dari sinyal.

Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa mengetahui beda fasa antara sinyal

masukan dan sinyal keluaran. Ada beberapa kegunaan osiloskop lainnya,

yaitu:

Mengukur besar tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.

Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.

Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.

Membedakan arus AC dengan arus DC.

Mengecek noise pada sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap

waktu.

3. Osiloskop Analog

Pada dasarnya sebuah osiloskop analog bekerja dengan menerapkan sinyal

tegangan yang diukur secara langsunng diberikan pada sumbu vertikal dari

20

Page 24: Makalah Osiloskop Kelompok 6

berkas elektron yang berpindah dari kiri melintasi layar osiloskop – biasanya

tabung sinar katoda.

Osiloskop Digital

Pada CRO digital menyediakan informasi sinyal secara digital disamping

peragaan CRT sebagaimana CRO analog. Pada dasarnya CRO digital terdiri

dari CRO laboratorium konvensional berkecepatan tinggi ditambah dengan

rangkaian pencacah elektronik yang keduanya berada dalam satu kotak

kemasan. Rangkaian kedua unit dihubungkan dengan memakai sebuah

pengontrol peragaan logic, memungkinkan pengukuran pada kecepatan dan

ketelitian tinggi. CRO penunjuk angka pembacaan,. kenaikan waktu (rise

time), amplitudo dan beda waktu, bergantung pada posisi alat control seperti

TIME/DIV, AMPLTUDE/DIV dan PROGRAM dengan hasil relatif lebih

akurat.

DAFTAR PUSTAKA

Cooper, William D. 1994. Instrumentasi Elektronik dan Teknik Pengukuran Edisi

Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

21

Page 25: Makalah Osiloskop Kelompok 6

Giancoli, Douglas C. 2008. Fisika Edisi Kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Tooley, Michael. 2002 . Prinsip dan Aplikasi Rangkaian Elektronika Edisi Kedua.

Jakarta ; Penerbit Erlangga.

http://elektronikaelektronika.blogspot.com/2007/06/ bagian-bagian-osiloskop.html

diakses pada tanggal 17 Novermber 2015 Pukul 17.09

http://www.quantum-mobile.com/artikel/penggunaan-alat-ukur/63-cara-kerja-

osciloscope-.html diakses pada tanggal 19 November 2015 Pukul 20.32

22