Makalah Tugas Geografi Desa

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    1/17

    GEOGRAFI DESA

    PENGARUH URBANISASI TERHADAP

    PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

    WILAYAH KRANGGAN, SERPONG,

    TANGERANGDosen Pengampu :

    Dr. Moh. Gamal R, M.Si

    Disusun Oleh :

    1. ABDUL KARIMK 5410001

    2. BHIAN RANGGA J.RK 5410012

    3. SEFTIAN EVA WK 5410054

    PRODI GEOGRAFI

    FKIP UNS

    2011

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    2/17

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakangSelama ini, istilah urbanisasi oleh sebagian orang diartikan sebagai suatu

    proses perpindahan dari desa menuju ke kota. Padahal istilah urbanisasi yang di

    maksud bukanlah demikian. Yang dimaksud dengan urbanisasi sebenarnya

    merujuk kepada suatu proses pengkotaan. Jadi dapat dikatakan bahwa

    kebanyakan orang awam sering mengacaukan pengertian urbanisasi sebagai suatu

    perpindahan penduduk dari desa ke kota, walaupun hal tersebut merupakan salahsatu sebab dari urbanisasi.

    Tulisan ini merupakan sebuah pemaparan mengenai konsep urbanisasi

    sebagai salah satu proses terjadinya sebuah kota (proses pengkotaan). Di dalam

    paparannya, juga akan dibahas mengenai latar belakang timbulnya urbanisasi,

    faktor-faktor pendorong timbulnya urbanisasi, serta dampak yang ditimbulkannya.

    Selain itu di dalam makalah ini juga akan disajikan salah satu bentuk analisis

    terhadap suatu kawasan yang mengalami urbanisasi (pengkotaan). Dalam hal ini

    daerah yang menjadi wilayah percontohan adalah daerah Kranggan Kecamatan

    Serpong, Kota Tangerang. Dengan adanya pembahasan ini, maka diharapkan

    dapat menambah wawasan serta mengarahkan pada pengertian urbanisasi yang

    lebih tepat.

    B. Maksud dan Tujuan

    Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah sebagai

    berikut

    1. Memahami istilah yang tepat dari urbanisasi2. Mengetahui faktor penyebab terjadinya proses urbanisasi3. Melakukan suatu analisis salah satu wilayah yang mengalami gejala

    urbanisasi

    4. Mengkaji berbagai faktor yang mendorong terjadinya urbanisasi dalamlingkup wilayah yang dikaji

    5. Menimbulkan persepsi yang benar tentang arti kata urbanisasi

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    3/17

    C. Ruang Lingkup

    Ruang lingkup dalam pembahasan makalah ini secara subtansial yaitu

    meliputi :

    Analisis proses urbanisasi yang terjadi di suatu wilayahDengan ruang lingkup pembahasan secara spasial meliputi :

    1. Pengertian Urbanisasi2. Latar belakang terjadinya urbanisasi3. Serta berbagai hal yang berkaitan dengan urbanisasi.

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    4/17

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Terminologi UrbanisasiPengertian urbanisasi yang sebenarnya menurut Ensiklopedi Nasional

    Indonesia adalah, suatu proses kenaikan proporsi jumlah penduduk yang tinggal

    di daerah perkotaan. Selain itu dalam ilmu lingkungan, urbanisasi dapat diartikan

    sebagai suatu proses pengkotaan suatu wilayah. Proses pengkotaan ini dapat

    diartikan dalam dua pengertian. Pengertian pertama, adalah merupakan suatu

    perubahan secara esensial unsur fisik dan sosial-ekonomi-budaya wilayah karena

    percepatan kemajuan ekonomi. Pengertian kedua adalah banyaknya penduduk

    yang pindah dari desa ke kota, karena adanya penarik di kota, misal kesempatan

    kerja.

    Pengertian urbanisasi inipun berbeda-beda, sesuai dengan interpretasi

    setiap orang yang berbeda-beda. Jadi pengertian urbanisasi diartikan sebagai suatu

    proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang non-urban

    menjadi urban. Secara spasial. Hal ini dikatakan sebagai suatu proses diferensiasi

    dan spesialisasi pemanfaatan ruang dimana lokasi tertentu menerima bagian

    pemukim dan fasilitas yang tidak proporsional.

    Pengertian lain dari urbanisasi, pengertian pertama diutarakan bahwa

    urbanisasi merupakan suatu proses pembentukan kota, suatu proses yang

    digerakkan oleh perubahan struktural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah

    yang dulu merupakan daerah pedesaan dengan struktur mata pencaharian yang

    agraris maupun sifat kehidupan masyarakatnya lambat laun atau melalui proses

    yang mendadak memperoleh sifat kehidupan kota. Pengertian kedua dari

    urbanisasi adalah, bahwa urbanisasi menyangkut adanya gejala perluasan

    pengaruh kota ke pedesaan yang dilihat dari sudut morfologi, ekonomi, sosial dan

    psikologi.

    Dari beberapa pengertian mengenai urbanisasi yang diuraikan di atas, maka

    dapat disimpulkan bahwa pengertian urbanisasi adalah merupakan suatu proses

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    5/17

    perubahan dari desa ke kota (pengkotaan) yang meliputi wilayah atau daerah

    beserta masyarakat di dalamnya dan dipengaruhi oleh aspek-aspek fisik atau

    morfologi, sosial, ekonomi, budaya, dan psikologi masyarakatnya.

    B. Latar Belakang Terjadinya Urbanisasi

    Latar belakang terjadinya urbanisasi pada negara indusrti maju dengan

    negara yang berkembang mempunyai beberapa perbedaan yang terdiri dari:

    1. Negara Industri MajuPada negara industri maju, urbanisasi dimulai sejak industrialisasi, jadi

    industri merupakan titik tolak terjadinya urbanisasi. Penduduk kota meningkat

    lebih lambat dibandingkan di negara berkembang. Pertumbuhan kota relatif lebih

    imbang (perbedaan tidak besar).

    proses urbanisasi merupakan proses ekonomi

    2. Negara Sedang BerkembangUrbanisasi pada negara berkembang dimulai sejak PD II, urbanisasi

    merupakan titik tolak terjadinya industri (kebalikan dari negara industri maju).

    Penduduk kota meningkat cepat. Urbanisasi tidak terbagi rata, semakin besar

    kotanya, semakin cepatproses urbanisasinya, adanya konsep Primate City.

    proses urbanisasi bersifat demografi

    Dari uraian di atas, jelas bahwa sejak PD II, proses urbanisasi di negara

    berkembang terjadi terlebih dulu dan kemudian menjadi titik tolak terjadinya

    industrialisasi. Pada kenyataannnya, saat ini seperti yang terjadi di Cibinong,

    urbanisasi terjadi setelah adanya industri (dibangunnya daerah-daerah industri

    baru). Selain itu pada daerah pinggiran Jakarta dibangun beberapa daerah industri

    yang berfungsi untuk mendukung kegiatan kota Jakarta, selain itu juga terjadi

    peningkatan ekonomi wilayah pinggiran tersebut sehingga wilayah tersebut

    berangsur-angsur menjadi kota. Oleh karena itu konsep bahwa urbanisasi

    merupakan titik tolak terjadinya industri menjadi kurang tepat karena

    sesungguhnya keduanya saling mempengaruhi. Selain itu telah disebutkan bahwa

    urbanisasi adalah proses kenaikan proporsi jumlah penduduk kota, dalam buku

    Kota Indonesia Masa Depan Masalah dan Prospek, oleh BN Marbun, disebutkan

    bahwa kenaikan jumlah penduduk ini diantaranya disebabkan oleh gejala alami

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    6/17

    yaitu kelahiran dan masuknya orang-orang yang pindah dari daerah pedesaan ke

    perkotaan, ataupun dari daerah perkotaan ke daerah perkotaan yang lebih besar

    atau yang disebut migrasi (rural-urban, urban-urban).

    Kedua hal ini biasanya disebut sebagai komponen urbanisasi. Dari kedua

    komponen tersebut biasanya, pengaruh perpindahan penduduk dari pedesaan ke

    perkotaan ataupun perpindahan daeri perkotaan ke kota yang lebih besar akan

    mempunyai pengaruh yang lebih besar dibandingkan dengan pengaruh jumlah

    kelahiran.

    Banyak orang berpendapat bahwa alasan utama kepindahan seseorang atau

    sekelompok orang dari daerahnya ke tempat lain adalah karena terdorong oleh

    faktor-faktor penarik daerah kota atau daerah tersebut serta anggapan dari

    masyarakat desa bahwa kota dapat memberikan lapangan atau kesempatan kerja

    dengan memberikan upah yang besar. Namun dalam kenyataannya sebagian besar

    penyebab terjadinya migrasi ini adalah karena tidak adanya pekerjaan yang sesuai

    dengan keahlian yang mereka miliki, sehingga timbul kecenderungan untuk keluar

    dari desa atau daerah mereka untuk pindah ke kota.

    Secara terperinci faktor penyebab adanya urbanisasi adalah karena adanya

    faktor utama yang klasik yaitu kemiskinan di daerah pedesaan. Faktor utama ini

    melahirkan dua faktor penyebab adanya urbanisasi yaitu sebagai berikut.

    a. Faktor Penarik (pull factors)Orang desa tertarik ke kota adalah suatu yang lumrah yang sebab-sebabnya

    bagi individu atau kelompok mungkin berbeda satu sama lain dilihat dari

    kepentingan individu tadi. Beberapa alasan yang menarik mereka pindah ke kota

    diantaranya adalah:

    Melanjutkan sekolah, karena di desa tidak ada fasilitasnya atau mutu kurang

    Pengaruh cerita orang, bahwa hidup di kota gampang cari pekerjaan, ataumudahnya membuka usaha kecil-kecilan

    Tingkat upah di kota yang lebih tinggiKeamanan di kota lebih terjaminHiburan lebih banyakKebebasan pribadi lebih luasAdat atau agama lebih longgar.

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    7/17

    b. Faktor pendorong (Push factors)

    Di sisi lain kota mempunyai daya tarik, di pihak lain keadaan tingkat hidup

    di desa umumnya mempercepat proses urbanisasi tersebut, hal ini menjadi faktor

    pendorong tumbulnya urbanisasi. Faktor pendorong yang dimaksud diantaranya

    adalah:

    Keadaan desa yang umumnya mempunyai kehidupan yang statisKeadaan kemiskinan desa yang seakan-akan abadiLapangan kerja yang hampir tidak adaPendapatan yang rendahKeamanan yang kurangAdat istiadat yang ketatKurang fasilitas pendidikan

    Dari uraian di atas, jelaslah bahwa faktor utama penyebab timbulnya

    urbanisasi yang paling kuat adalah faktor ekonomi (menjadi motif utama para

    migran), selain itu disusul dengan faktor tingkat pendidikan. Penyebab lain dari

    terjadinya urbanisasi adalah karena terjadinya overruralisasiyaitu tingkat dan

    cara produksi di pedesaan terdapat terlalu banyak orang. Berbeda dengan jaman

    sebelum terjadinya industrialisasi, pada jaman tersebut proses timbulnya kota-kota

    di negara-negara wilayah Asia dipengaruhi oleh faktor-faktor:

    Ekologi: adanya lingkungan alamiah yang menguntungkan dapat

    memperngaruhi tumbuhnya suatu kota

    Teknologi: adanya perkembangan teknologi sesuai kemajuan jaman

    Organisasi sosial: ditandai dengan adanya pembagian kerja.

    Sedangkan faktor penggerak terjadinya urbanisasi sebelum industrialisasi

    adalah: Lembaga militer Agama, penyebaran dan misi agama Politik.

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    8/17

    BAB III

    PEMBAHASAN

    A.Analisis Keadaan Wilayah Tahun 2004

    Berdasarkan peta citra yang diambil dari citra ikonos google earth pada

    tahun 2004, dapat diperoleh gambaran bahwa pada daerah ini permukiman

    mendominasi di wilayah bagian utara. Permukiman padat yang ada di bagian utara

    ini merupakan permukiman yang teratur dan terencana. Sehingga ada

    kemungkinan bahwa permukiman ini merupakan sebuah area kompleks

    perumahan yang telah dibangun dan berdiri sejak lama. Dan diprediksikan akan

    semakin bertambah besar dan luas. Hal ini diindikasikan dari mulai dibangun dan

    didirikannya beberapa rumah di sekeliling perumahan ini. Selain itu, didukung

    juga karena mulai terlihatnya titik terang perkembangan mengenai pembangunan

    dan pendirian sebuah areal perindustrian untuk beberapa tahun kedepannya. Luas

    area permukiman = 2,14 km2, sedangkan luas area industri = 0,32 km2

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    9/17

    Gambar yang menunjukan dominasi permukiman di sebelah utara

    Sedangkan di bagian selatan, daerah permukiman tidak sepadat

    permukiman yang ada di bagian utara. Permukiman yang ada di bagian selatan ini

    terlihat seperti permukiman yang tidak teratur dan terencana. Hal ini ditunjukan

    dari pola permukiman yang menyebar tidak merata. Selain itu, juga dikarenakan

    lahan yang ada di bagian selatan ini masih merupakan lahan hijau terbuka bukan

    lahan kosong yang dapat lebih mudah untuk dijadikan lahan permukiman. Untuk

    perkembangan permukiman masih terlihat hanya dibeberapa area atau titik saja.

    Ada areal permukiman yang cukup besar dan ada juga yang sangat kecil bahkantidak terlihat oleh mata. Di daerahbagian selatan ini, masih bisa terlihat adanya

    tataguna lahan (landuse) yang dipergunakan sebagai lahan terbuka hijau, seperti

    pekarangan dan perkebunan.

    Gambar yang menunjukan adanya daerah yang permukimannya masih jarang

    dan masih adanya areal lahan hijau dibagian selatan

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    10/17

    Selanjutnya, di bagian timur, daerah permukiman tidak terlihat sama

    sekali bahkan perkembangannya nol. Yang ada hanyalah sebuah area lahan

    kosong yang sangat luas. Mungkin karena akibat dari letaknya yang sangat

    berdekatan dengan jalan raya utama sehingga lahan kosong di daerah bagian timur

    ini harga tanahnya sangat mahal. Sedangkan disisi lain, perkembangan daerah

    industri di daerah ini mulai terlihat dan nampak. Hal ini diindikasikan dari adanya

    dua bangunan industri baru yang cukup besar. Adanya dua bangunan industri ini

    merupakan kemungkinan awal tumbuhnya daerah industri baru di daerah bagian

    timur ini karena memang letaknya yang sangat strategis dari sisi aksesibilitas dan

    pemasaran.

    Gambar yang menunjukan munculnya beberapa bangunan industri

    Mulai munculnya

    bangunan industri

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    11/17

    B.Analisis Keadaan Wilayah Tahun 2006

    Berdasarkan peta citra yang diambil dari citra ikonos google earth pada 2006,

    dapat diperoleh gambaran bahwa di daerah ini area permukiman tidak jauh

    berbeda dengan gambaran permukiman pada tahun 2004. Perkembangan

    permukiman yang semula berada di bagian utara pada tahun 2004 berpindah

    menjadi di bagian selatan yang dulunya merupakan lahan hijau kemudian menjadi

    lahan kosong dan akhirnya dibangun dan didirikan beberapa permukiman yang

    hampir menjadi sebuah perumahan. Hal ini kemungkinan karena harga tanah di

    daerah bagian selatan ini tidak semahal harga tanah yang ada di bagian utara.

    Perkembangan signifikan justru terjadi perkembangan area perindustrian. Yang

    semula pada tahun 2004 hanya terdapat 2 buah bangunan industri saja, pada tahun

    2006 berkembang dengan pesat menjadi 11 buah bangunan industri yang terdapat

    di sebelah timur jalan raya utama (9 bangunan industri) dan di sebelah barat jalan

    raya utama (2 bangunan industri). Hal ini tidak terlepas dari kemudahan

    aksesbilitas dalam hal ini adalah kemudahan transportasi baik dalam mencari dan

    mengangkut bahan baku dan juga dalam pemasaran hasil produksi dari industri

    tersebut sehingga menguntungkan dari sisi kesehatan finansialnya. Luas area

    permukiman = 2,7 km2, sedangkan luas area industri = 0,69 km2

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    12/17

    Gambar yang menunjukan perpindahan perkembangan permukiman yang semula

    berada di bagian utara menjadi di bagian selatan

    2004 2006

    Gambar yang menunjukan perkembangan daerah industri yang kemungkinan

    akan menjadi sebuah kawasan industri yang cukup besar

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    13/17

    C.Analisis Keadaan Wilayah Tahun 2011

    Berdasarkan peta citra yang diambil dari citra ikonos google earth pada tahun

    2011, dapat diperoleh gambaran bahwa di daerah ini daerah permukiman dan

    daerah industri berkembang dan bertambah sangat luas. Hal ini tidak terlepas dari

    sudah banyaknya lahan hijau yang telah beralih fungsi menjadi lahan kosong yang

    sangat luas. Daerah permukiman yang berada di sebelah barat jalan raya utama

    tumbuh dan berkembang begitu pesat kemungkinan imbas dari terbentuknya

    sebuah kawasan industri yang berada di sebelah timur jalan raya utama. Hal ini

    telah diprediksikan sebelumnya bahwa akan terbentuk sebuah kawasan industri

    yang cukup besar yang ditunjukkan dari banyaknya lahan kosong yang sangat luas

    yang berada di sebelah timur jalan raya utama. Ada suatu areal di sebelah baratjalan raya utama yang perubahan landusenya berubah sangat signifikan yakni

    yang pada tahun 2004 berupa lahan hijau, pada tahun 2006 berupa lahan kosong,

    dan akhirnya pada tahun 2011 berubah menjadi daerah permukiman yang cukup

    luas dengan pola perkembangan yang terencana dan teratur. Kemungkinan daerah

    ini merupakan kawasan perumahan yang akan terus berkembang dan bertambah

    luas seiring akan kebutuhan tempat tinggal bagi para pekerja industri. Luas area

    permukiman = 3,74 km2, sedangkan luas area industri = 3,08 km2

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    14/17

    Berikut ini adalah daerah yang perubahan landusenya sangat signifikan:

    Gambar yang menunjukan daerah yang mengalami perubahan yang sangat

    signifikan

    Keterangan:

    A : Landuse yang berupa lahan pekarangan (2004)

    B : Landuse yang berupa lahan kosong yang disiapkan untuk areal permukiman

    C : Landuse yang berupa areal permukiman

    Gambar yang menunjukkan perkembangan kawasan permukiman yang

    berada di sebelah timur jalan raya utama

    A

    B

    C

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    15/17

    BAB IV

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Pengertian urbanisasi telah dijelaskan di atas yakni perubahan daerah

    pedesaan ke arah sifat kehidupan kota, pertumbuhan suatu pemukiman menjadi

    kota, perpindahan penduduk ke kota yang terlihat pada berbagai bentuk mobilitas

    penduduk, serta kenaikan proporsi penduduk yang tinggal di kota. Salah satu

    faktor terjadinya urbanisasi adalah adanya industrialisasi.

    Fenomena yang terjadi di daerah Kragan, Kecamatan Serpong, Kota

    Tanggerang merupakan sebuah fenomena sub-urbanisasi di Indonesia yang lebih

    bercirikan sebagai globalisasi di kawasan sub-urban. Faktor-faktor pendorongnya

    merupakan kombinasi dari kekuatan politik-ekonomi yang bergerak pada tataran

    makro hingga mikro. Hal ini kemudian berdampak pada perkembangan

    penggunaan lahan kota dan pola interaksi aktivitas yang berlangsung di atasnya,

    dan pada sisi lain terjadinya peningkatan eksploitasi lahan terutama konversi

    lahan pertanian produktif maupun kawasan konservasidan perluasan kerusakanekosistem lokal.

    Karakteristik sub-urbanisasi di pinggiran Jakarta khususnya di Kota

    Tangerang dicirikan oleh adanya faktor-faktor sebagai berikut :

    1. Tingkat Pertumbuhan dan Kepadatan PendudukPertumbuhan dan kepadatan penduduk kota mengalami peningkatan

    setiap tahunnya sehingga proses urbanisasi masih akan berlangsung. Dengandemikian potensi perkembangan penduduk Tangerang akan semakin masif

    seperti yang terjadi di Jakarta. Hal ini akan berdampak langsung pada

    penggunaan lahan di wilayah sub-urban. Jika pada awalnya sebagian besar

    guna lahan wilayah sub-urban adalah lahan pertanian, lama kelamaan

    bergeser menjadi lahan permukiman dan industri.

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    16/17

    2. Perkembangan Perumahan Skala BesarPerkembangan permukiman skala besar ditandai oleh pesatnya

    permintaan akan lahan untuk kegiatan usaha atau tempat hunian, khususnya

    kawasan perumahan sebagai akibat perkembangan ekonomi yang cukup

    pesat di Kota Jakarta. Sehingga perkembangan permukiman di wilayah sub-

    urban yang terjadi pada umumnya masih punya ketergantungan yang sangat

    tinggi dengan Kota Jakarta.

    3. Perkembangan Kawasan IndustriSalah satu dari bangkitan akibat tumbuhnya industri di beberapa

    wilayah Jakarta tersebut adalah pembangunan perumahan dalam skala besar.

    Hal ini terjadi akibat tuntutan kebutuhan tempat tinggal para pelaku industri

    atau karyawan yang ingin bermukim di sekitar kawasan untuk mengurangi

    biaya transportasinya.

    4. Peningkatan Intensitas Pergerakan Aktivitas KotaWilayah Jabotabek memiliki volume lalu lintas yang cukup tinggi

    terutama pada jam-jam puncak yakni pada jam berangkat kerja dan jam

    pulang kerja sehingga menimbulkan titik-titik kemacetan di beberapa ruas

    jalan utama setiap harinya.

    Dari pembahasan uraian makalah di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

    pertumbuhan dan perkembangan kawasan permukiman di daerah Kragan,

    Kecamatan Serpong, Kota Tanggerang merupakan akibat dari proses urbanisasi

    yang diakibatkan oleh adanya industrialisasi (perkembangan kawasan industri)

    yang terjadi di daerah ini yang merupakan imbas dari perluasan kawasan industri

    Kota Jakarta yang dari tahun ke tahun terus mengalami pertumbuhan dan

    perkembangan.

  • 7/23/2019 Makalah Tugas Geografi Desa

    17/17

    DAFTAR PUSTAKA

    http://www.datastatistik-indonesia.com/content/view/923/939.html

    http://dixna.wordpress.com/2007/10/22/urbanisasi-akan-selesai-jika-kemakmuran-

    merata/.html

    http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/urbanisasi.html

    http://aguswibowo82.blogspot.com/2008/10/mengatasi-problem-urbanisasi.html

    http://www.averroes.or.id/lifestyle/menolak-urbanisasi.html

    http://www.menkokesra.go.id/content/view/6180/39/.html

    http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/makalah-urbanisasi-pasca-

    lebaran.html

    http://www.google.com/google_earth.com

    http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/urbanisasihttp://aguswibowo82.blogspot.com/2008/10/mengatasi-problem-urbanisasi.htmlhttp://www.averroes.or.id/lifestyle/menolak-urbanisasi.htmlhttp://www.averroes.or.id/lifestyle/menolak-urbanisasi.htmlhttp://aguswibowo82.blogspot.com/2008/10/mengatasi-problem-urbanisasi.htmlhttp://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-makalah-tentang/urbanisasi