18
MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIH INDAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI (Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang) SKRIPSI Oleh: Al-Mahfudh Bukhari NIM 07210006 JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG 2012

MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN”

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI

(Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)

SKRIPSI

Oleh:

Al-Mahfudh Bukhari

NIM 07210006

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2012

Page 2: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

i

MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN”

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI

(Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)

SKRIPSI

Oleh:

Al-Mahfudh Bukhari

NIM 07210006

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSHIYYAH

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2012

Page 3: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

ii

MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN”

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI

(Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Mencapai Gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.I.)

Oleh:

Al-Mahfudh Bukhari

NIM 07210006

JURUSAN AL-AHWAL AL-SYAKHSIYYAH

FAKULTAS SYARI’AH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2012

Page 4: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Demi Allah SWT,

dengan kesadaran dan penuh rasa tanggung jawab terhadap pengembangan keilmuan,

peneliti menyatakan bahwa skripsi dengan judul:

MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN”

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI

(Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)

Benar-benar merupakan karya ilmiah yang disusun sendiri, bukan duplikat atau

memindah data milik orang lain. Jika dikemudian hari terbukti bahwa skripsi ini ada

kesamaan baik isi, logika maupun datanya secara keseluruhan, maka skripsi dengan

gelar sarjana yang diperoleh secara otomatis batal demi hukum.

Malang, 14 Maret 2012

Peneliti,

Al-Mahfudh Bukhari

NIM 07210006

Page 5: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Setelah membaca, mengamati kembali berbagai data yang ada didalamnya, dan

mengoreksi, maka skripsi saudara Al-Mahfudh Bukhari, NIM 07210006, mahasiswa

Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan judul:

MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN”

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI

(Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)

Telah dianggap memenuhi syarat-syarat ilmiah untuk disetujui dan diajukan pada

sidang Majelis Penguji Skripsi.

Mengetahui Malang, 14 Maret 2012

Ketua Jurusan Pembimbing,

Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,

Zaenul Mahmudi, M.A. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag.

NIP 19730603 199903 1 001 NIP1 9710826 199803 2 002

Page 6: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

v

PENGESAHAN SKRIPSI

Dewan penguji skripsi saudara Al-Mahfudh Bukhari, NIM 07210006, mahasiswa

jurusan Al Ahwal Al Syakhshiyyah Fakultas Syari‟ah Universitas Islam Negeri

Maulana Malik Ibrahim Malang, angkatan tahun 2007, dengan judul:

MAKNA HADITS “WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN GHÂYRA MUBARRIHIN”

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP RELASI SUAMI ISTRI

(Perspektif Aktivis Gender UIN Maliki Malang)

Telah dinyatakan Lulus dengan nilai A

Dengan Penguji:

1. Drs. M. Nur Yasin, M.Ag. (______________________)

NIP 19691024 199503 1 003 (Penguji Utama)

2. Erfaniah Zuhriah, S.Ag., M.H. (______________________)

NIP 19730118 199803 2 004 (Ketua)

3. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag. (______________________)

NIP 19710826 199803 2 002 (Sekretaris)

Malang, 2 April 2012

Dekan,

Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag.

NIP 19590423 198603 2 003

Page 7: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

vi

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

FAKULTAS SYARI’AH

Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

Jl. Gajayana no. 50 malang 65144 telp. 559399, Faksmil 559399

BUKTI KONSULTASI

Nama Mahasiswa : Al-Mahfudh Bukhari

NIM : 07210006

Fakultas/Jurusan : Syari‟ah/Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah

Pembimbing : Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag.

Judul skripsi : Makna Hadits“Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”

Dan Implikasinya Terhadap Relasi Suami Istri (Perspektif

Aktivis Gender UIN Maliki Malang).

NO TANGGAL MATERI KONSULTASI TANDA TANGAN

PEMBIMBING

1. 6 Juni 2011 Konsultasi Proposal Skripsi 1…………

2. 8 Juni 2011 ACC Proposal Skripsi 2…………

3. 20 Desember 2011 Konsultasi Bab I, II dan III 3…………

4. 20 Februari 2012 Konsultasi Bab IV 4…………

5. 23 Februari 2012 Menyerahkan Revisi Bab IV 5………...

6. 29 Februari 2012 Menyerahkan Revisi BAb I,

II,dan III.

6…………

7. 07 Maret 2012 Konsultasi Bab I-IV 7………...

8. 13 Maret 2012 ACC Keseluruhan 8…………

Malang, 14 Maret 2012

Mengetahui

Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah,

Zaenul Mahmudi, M.A.

NIP 19730603 199903 1 001

Page 8: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

vii

MOTTO

Artinya :

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh Karena Allah Telah

melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan

Karena mereka (laki-laki) Telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. sebab

itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri

ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka). wanita-

wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan

pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika

mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk

menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar”.

(QS. An-Nisa’ (04):34 )

Page 9: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah, puji syukur ke Hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini

dengan baik. Ini merupakan karunia dari Allah yang tidak terhingga besarnya.

Shalawat dan salam kepada Nabi Agung Muhammad SAW, sehingga kita bisa

hidup di jaman yang terang benderang dalam Islam, Iman dan Ihsan.

Dalam menyelesaikan penelitian ini, tentunya banyak pihak yang telah

membantu penulis, baik berupa bantuan materi, motifasi maupun waktu dan tenaga.

Karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang.

2. Dr. Hj. Tutik Hamidah, M.Ag. (Dekan Fakultas Syari‟ah), Dr.Hj. Umi Sumbulah,

M.Ag. (Pembantu Dekan I), Drs. M. Fauzan Zenrif, M.Ag. (Pembantu Dekan II) dan

Dr. Roibin, M.Ag. (Pembantu Dekan III).

3. Zaenul Mahmudi, M.A.Selaku Ketua Jurusan Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah.

4. Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag.Selaku pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

5. Dr. H. M. Sa‟ad Ibrahim, M.A.Selaku Dosen Wali.

6. Segenap Dosen Fakultas Syari‟ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang

telah memberikan pengajaran, mendidik, membimbing, serta mengamalkan

ilmunya dengan ikhlas.

Page 10: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

ix

7. Seluruh Aktivis Gender UIN Maliki Malang yang telah menerima dan membantu

penulis dalam penelitian ini.

8. Keluarga besar penulis (Alm. Bapak Bukhari Agib, Ibu Suriati Yacob, Abi Mulim

Agib, Nyak Syik Fatimah Nur,Dek Nana, Dek Dahyat, Dek Yani) yang telah

mencurahkan cinta dan kasih sayang serta do‟a dan motivasinya, sehingga penulis

selalu optimis menggapai kesuksesan.

9. Semua teman PKLI kelompok I dan teman-teman terbaik saya (Hamdie,

Kembaran, Aida, Yayan, Jeje, Ambon, Ziad, Aden, Alwi, Wi2n, Sitsau,

Lilis,Suja‟i dan Anis, Ifa, Zen, Zaza, Rini, Jusram, Dafi, Rijal, Rodi, Mukit, Bang

Kamal, Muhajir).

10. Semua warga Aceh di Malang, IPPMA, FORMAPA, dan seluruh penghuni

asrama Aceh Malang tercinta.

11. Serta seluruh pihak yang telah berperan dalam penyelesaian skripsi ini, yang tidak

bisa penulis sebutkan satu persatu.

Terakhir, penulis juga sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu, kritik dan saran konstruktif dari pembaca yang budiman sangat

diharapkan demi perbaikan dan kebaikan karya ilmiah ini. Semoga karya ilmiah

yang berbentuk skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua, terutama

bagidiri penulis sendiri. Amin ya Rabbal „Alamin...

Malang, 14 Maret 2012

Penulis

Page 11: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

x

TRANSLITERASI

A. Konsonan

Dl ض Tidak dilambangkan ا

Th ط B ب

Dh ظ T ت

(koma menghadap ke atas) „ ع Ts ث

Gh غ J ج

F ف H ح

Q ق Kh خ

K ك D د

L ل Dz ذ

M م R ر

N ن Z ز

W و S س

H هـــ Sy ش

Y ي Sh ص

Hamzah (ء) yang sering dilambangkan dengan alif, apabila terletak di awal

kata maka dalam transliterasinya mengengikuti vokalnya, tidak dilambangkan,

namun apabila terletak di tengah atau akhir kata maka dilambangkan dengan

tanda koma diatas („), berbalik dengan koma („), untuk pengganti lambang “ع”.1

1Tim Dosen Fakultas Syari‟ah, Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Malang: Fakultas

Syari‟ahUIN, 2005), 42.

Page 12: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

xi

B. Vokal, panjang dan diftong

Setiap penulisan bahasa Arab dalam bentuk tulisan latin vokal fathah ditulis

dengan “a”, kasrah dengan “i”, dlommah dengan “u”, sedangkan bacaan panjang

masing-masing ditulis dengan cara berikut:

Vokal (a) panjang = â misalnya قال menjadi qâla

Vokal (i) panjang = î misalnya قيل menjadi qîla

Vokal (u) panjang = û misalnya دون menjadi dûna

Khusus untuk bacaan ya‟ nisbat, maka tidak boleh digantikan dengan “î”,

melainkan tetapa ditulis dengan “iy” agar dapat menggambarkan ya‟ nisbat

diakhirnya. Begitu juga untuk suara diftong, wawu dan ya‟ setelah fathah ditulis

dengan “aw” dan “ay”. Perhatikan contoh berikut:

Diftong (aw) = ـــو misalnya قول menjadi qawlun.

Diftong (ay) = ــيــــ misalnya خير menjadi khayrun.2

C. Ta’ marbûthah (ة)

Ta’ marbûthah ditransliterasikan dengan “t”, jika berada ditengah-tengah

kalimat, akan tetapi apabila Ta‟ marbûthah tersebut berada di akhir kalimat,

maka ditranslitarasikan dengan menggunakan “h” misalnya الرسالة

menjadi al-risâlat li al-mudarrisah, atau apabila berada di tengah-tengahالمدرسة

kalimat yang terdiri dari susunan mudlaf dan mudlaf ilayh, maka

ditransliterasikan dengan menggunakan “t” yang disambungkan dengan kalimat

berikutnya, misalnya فى رحمة اهلل menjadi fi rahmatillâh3.

2Ibid, 42-43.

3Ibid, 43.

Page 13: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

xii

D. Kata Sandang dan Lafadh al-Jalâlah

Kata sandang berupa “al” (ل) ditulis dengan huruf kecil, kecuali terletak di

awal kalimat, sedangkan “al” dalam lafadh jalâlah yang berada ditengah-tengah

kalimat yang disandarkan (idhafah) maka dihilangkan. Perhatikan contoh-contoh

berikutini:

1. Al-Imâm al-Bukhâriy mengatakan…

2. Al-Bukhâriy dalam muqaddimah kitabnya menjelaskan…

3. Mâsyâ‟ Allâh kâna wa mâ lam yasya‟ lam yakun.

4. Billâh „azzâ wa jalla.4

4Ibid, 43-44

Page 14: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................ iv

HALAMAN BUKTI KOSULTASI ................................................................... v

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ........................................................................ ix

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii

ABSTRAK ........................................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1

B. Batasan Masalah ................................................................................. 8

C. Rumusan Masalah .............................................................................. 9

D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 9

E. Manfaat Penelitian ............................................................................. 10

F. Definisi Operasional ........................................................................... 10

G. Sistematika Pembahasan .................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 13

A. Penelitian Terdahulu .......................................................................... 13

B. Kajian Teori ....................................................................................... 19

1. Hadits Sebagai Sumber Hukum .................................................... 19

a. Kedudukuan Hadits Sebagai Sumber Hukum .......................... 20

b. Intensitas Para Ulama Menggunakan Hadits Sebagai Sumber

Hukum ...................................................................................... 23

2. Validitas Hadits ............................................................................. 25

3. Pemahaman Ulama Terhadap Hadits ............................................ 28

4. Teori Gender dan Islam ................................................................. 30

a. Pengertian Gender .................................................................... 30

b. Gender Perspektif Islam ........................................................... 34

c. Relasi Suami Istri Berkeadilan Gender ..................................... 37

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 45

A. Jenis Penelitian ................................................................................... 46

B. Pendekatan Penelitian ........................................................................ 47

C. Jenis Dan Sumber Data ...................................................................... 47

D. Metode Pengumpulan Data ................................................................ 48

E. Metode Pengolahan Data ................................................................... 49

F. Analisis Data ...................................................................................... 51

BAB IV PAPARAN DAN ANALISIS DATA ................................................... 52

A. Profile Informant ................................................................................ 52

B. Penyajian dan Analisis Data ............................................................... 55

Page 15: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

xiv

1. Pandangan Aktivis Gender tentang Hadits “Wâdlribûhunna

Dlarbân Ghâyra Mubarrihin” .................................................... 55

a. Memukul Istri Secara Fisik Tetapi Tidak Menyakiti ........... 57

b. Memukul Istri Tetapi Tidak secara fisik (Non Physical) ..... 61

2. Relevansi Hadits “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra

Mubarrihin”Terhadap Hukum Islam Menurut Aktivis Gender.. 63

3. Implikasi Hadits “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra

Mubarrihin”terhadap Relasi Suami Istri menurut Aktivis

Gender ......................................................................................... 69

BAB VI PENUTUP ............................................................................................. 77

A. Kesimpulan ........................................................................................ 77

B. Saran ................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 80

LAMPIRAN

Page 16: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

xv

ABSTRAK

Bukhari, Al-Mahfudh. NIM 07210006. Makna Hadits “Wâdlribûhunna Dlarbân

Ghâyra Mubarrihin” Dan Implikasinya Terhadap Relasi Suami Istri (Perspektif

Aktivis Gender UIN Maliki Malang). Skripsi. Jurusan: Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah.

Fakultas: Syari‟ah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (Maliki)

Malang.

Pembimbing: Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag.

Kata Kunci: Hadits, Relasi Suami Istri, Gender

Memahami hadist “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”diperlukan

pemahan yang komprehensif karena hadist ini memiliki banyak makna, sehingga

dalam perkembangannya, konteks teks tersebut tidak bisa diartikan memukul yang

tidak dapat melukai secara fisik maupun non fisik. Pada dasarnya pernikahan

disyariatkan oleh sang pencipta untuk menentramkan hati baik bagi suami maupun

istri, sehingga dengan terbentuknya rumah tangga maka manusia tidak merasakan

kesepian, bukan untuk saling menyakiti satu sama lain.

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pandangan aktivis gender UIN Maliki

Malang tentang hadits “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”, mengetahui

relevansi hadits tersebut dengan hukum Islam, dan implikasinya terhadap relasi suami

istri.

Jenis penelitian ini adalah penelitian hukum empiris, yakni penelitian yang

menekankan pada hasil pengumpulan data dari informant yang telah

ditentukan.Untuk memperoleh data peneliti menggunakan metode wawancara tidak

terstruktur dengan informant dengan mengunakan garis-garis besar permasalahan

yang ditanyakan. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.

Hasil dari penelitian ini bahwa pada dasarnya Islam memang sudah

mengajarkan pada umatnya agar berbuat baiklah dalam berumah tangga dan jauhi

kekerasan. Apalagi jika di lihat dari konteks hadits maka tidak semua kekerasan bisa

diselesaikan dengan kekerasan. Lafadz “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra

Mubarrihin”, tidak dapat diartikan secara teks, maka diperlukan pemaknaan dengan

menggunakan aspek sosial dan budaya. Mengenai relevansinya maka hadits ini

relevan saja jika dihubungkan dengan hukum Islam asal pemaknaan hadits ini tidak

dalam artian memukul istri secara fisik. Sedangkan implikasinya terhadap relasi

suami istri tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apapun dalam hubungan suami

istri, karena akan tidak fair jika ada yang namanya pemukulan dalam rumah tangga,

untuk itu diperlukan individu-individu sebagai anggota keluarga yang baik untuk

subyek pengelola kehidupan keluarga menuju keluarga ideal.

Page 17: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

xvi

ABSTRACT

Bukhari, Al-Mahfudh. NIM 07210006. The Meaning of the hadith “Wâdlribûhunna

Dlarbân Ghâyra Mubarrihin” And Implications Of Husband Wife Relationship

(Gender Activist Perspective UIN Maliki Malang). Thesis. Subject: Al- Ahwal al-

Syakhshiyyah. Faculty: Sharia, Islamic State University Maulana Malik Ibrahim

(Maliki) Malang.

Lector: Dr. Hj. Umi Sumbulah, M.Ag.

Keywords: Hadith, Husband and Wife Relationship, Gender

Understanding the Hadith “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”

necessary for a comprehensive understanding of this hadith has many meanings, so

that in its development, the context of the text can not mean to hit that can not be hurt

physically or non-physical. Basically marriage is prescribed by the creator for

reassurance to both husband and wife, so that the formation of the human household

does not feel lonely, not to hurt each other.

This study aims to assess the views of gender activists Maliki UIN Malang on

the hadith “Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”, knowing the relevance of

hadith to Islamic law, and its implications for the relationship of husband and wife.

This type of research is empirical legal research, which emphasizes research on

data collected from informants who have been determined. To obtain the data the

researchers used unstructured interviews with informants by using the outlines of the

problem in question. This study used a qualitative descriptive approach.

Results from this study that Islam is basically already taught his people to do

good in the marriage and stay away from violence. Especially when viewed from the

context of the hadith is not all violence can be resolved with violence. Pronunciation

“Wâdlribûhunna Dlarbân Ghâyra Mubarrihin”, can not be interpreted as text,

meaning it would require using a social and cultural aspects. Regarding the relevance

of the hadith is relevant only if it is connected with the origin of Islamic law meaning

of this hadith is not in the sense of beating his wife physically. While the implications

for the relationship of husband and wife should not be any violence in any form in the

marital relationship, because it would not be fair if there is such thing as a beating in

the household, it is necessary for individuals as members of the family is good for the

manager subject to the family ideal of family life .

Page 18: MAKNA HADITS WÂDLRIBÛHUNNA DLARBÂN … AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SYARI’AH Terakreditasi “A” SK BAN-PT Depdiknas nomor: 013/BAN-PT/Ak-X/SI/VI/2007

xvii

NIM 70007770

( UIN .)

UIN