Upload
andreas-brata
View
1.447
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
MANAJEMEN KESEHATAN UNGGAS DKH - 304
Oleh : Slamet Raharjo
BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FKH UGM
Outlines materi______________________________________ Materi Pengampu__________________________________________________________________________________________________________________________
Manajemen Kesehatan Broiler drh Bb. Sutrisno Manajemen Kesehatan Layer drh M. Haryadi W Manajemen Kesehatan Breeder drh Slamet Raharjo __________________________________________________
PENDAHULUAN DEFINISI UNGGAS MACAM UNGGAS KLASIFIKASI UNGGAS
DEFINISI UNGGAS (POULTRY) ?
Games Unggas?
Games Unggas?
Games Unggas?
Games Unggas?
Games Unggas?
Games Unggas?
Games Unggas?
PENDAHULUAN Definisi Unggas Hewan kelas aves Didomestikasi Nilai ekonomis barang/jasa Untuk kesejahteraan manusia Perkembangbiakan dikelola manusia
PENDAHULUAN Misal: Ayam; Ras (Pedaging, Petelur, dll) Bukan Ras (buras) Hias Adu
Bebek (Pedaging & Petelur) Itik (Pedaging & Petelur) Angsa (Pedaging) Puyuh (Pedaging & Petelur)
Unggas Unggulan AMRIK ; Ayam Pedaging Petelur Kalkun Pedaging
Unggas Unggulan EROPA ; Ayam; Pedaging Petelur Itik & Angsa; Pedaging Petelur
UNGGAS UNGGULANASIA DARATAN;Ayam; Pedaging & Petelur Hias Aduan
UNGGAS UNGGULANASIA KONTINENTAL;Ayam Hias Aduan Bebek Pedaging Petelur
Layer & Broiler
Layer Parent Stock
Broiler Final Stock (Broiler Komersil)
Layer Final Stock (Layer Komersil)
Kalkun
Serama
Klas Subklas Neornites Ordo Galliformes Superfamilia Phasianoidea Familia Phasianidae Numididae Melbagrididae Columbidae Anatidae Subfam Phasianinae Genus Gallus Numida Meleagridis Columba Anas Carina Anser Spesies Gallus gallus Gallus lavayetti Gallus sonneratti Gallus varius Spesies Gallus gallus memiliki 2 subspesies > Gallus gallus bankiva (ayam domestik) > Gallus gallus ferugenu (red jungle fowl)
Asal usul ayam Aves
Gallus gallus
Gallus lavayetti
Gallus sonnerati
Gallus varius
Asal usul ayamGallus gallus memiliki 2 subspesies; > Gallus gallus bankiva (ayam domestik) > Gallus gallus ferugenu (red jungle fowl) Nenek moyang ayam domestik modern
Teori Asal Usul Ayam
Teori Monophylitic Origin (Darwin 1869) Teori Polyphylitic Origin (Gligi 1922)
Teori Monophylitic Origin Dicetuskan oleh Charles Robert Darwin (1869) Asal usul ayan piara berasal dari satu spesies Gallus
Teori Monophylitic Origin Dasarnya: Keturunan silang ayam piaraan dan Gallus gallus fertilitas tinggi Suara Gallus gallus mirip suara ayam piara Silangan Gallus gallus dan ayam piara warna mirip Gallus gallus
Teori Polyphylitic Origin Dicetuskan oleh Gligi (1922) Asal usul ayam piara berasal dari beberapa spesies Gallus
Teori Polyphylitic Origin Dasarnya: Persilangan bbrp spesies menghasilkan telur fertil kecuali antara Gallus varius jantan dan ayam piara betina Adanya persamaan warna bulu antara Gallus gallus jantan dan Brown Leghorn serta Black Breasted Red Game Nenek moyang ayam berbulu longgar sudah jarang dijumpai
Perkumpulan Penggemar Unggas Amerika (American Poultry Association) tahun 1873 menentukan klasifikasi ayam piara menjadi 11 kelas yaitu:1. 2. 3. 4. 5. 6. Kelas Asiatik 7. Kelas Kontinental Kelas Amerika 8. Kelas Oriental Kelas Inggris 9. Kelas Polish Kelas Perancis 10. Kelas Game&game bantam Kelas Hamburg 11. Kelas Ornamental bantam Kelas Mediteranean
Berbagai kelas ayam tersebut dikawinsilangkan menghasilkan ayam modern baru (strain) dan diperjual belikan sebagai ayam komersil
MACAM UNGGAS Makin bervariasi Disesuaikan tujuan Berdasar sistem pemeliharaan Tradisional Modern
MACAM UNGGASTypeProduksi Hias/klangenan
MACAM UNGGASTypeProduksi ; Daging ; ayam, itik, kalkun, puyuh, merpati, ostrichTelur ; ayam, bebek, guinea fowl, puyuh,
MACAM UNGGASTypeHias/klangenan; keindahannya ; kate, serama, merpati hias kekuatannya: ayam adu, puyuh adu
Berdasarkan Tujuan pemeliharaan Dikenal istilah Strain Menyangkut aspek ekonomi Hasil persilangan berbagai bangsa Produktivitas tinggi bersifat turun temurun Penamaan strain breeding farm
Berdasarkan Tujuan pemeliharaanAda 4 type:1. Type Petelur (Layer) 2. Type Pedaging (Broiler) 3. Type Dwiguna (petelur-pedaging) 4. Type Kesenangan/klangenan
1. Ayam Type Petelur Dipelihara untuk produksi telurnya
1. Ayam Type Petelur Karakteristik: Tingkah laku lincah Mudah terkejut Badan kecil, langsing (type ringan) Sexual maturity cepat
1. Ayam Type Petelur Karakteristik: Produksi telur tinggi Jarang mengeram Contoh strain : Hyline Lohman Isa Brown Starcross, dll.
2. Ayam Type Pedaging Dipelihara untuk produksi daging Produksi daging banyak dlm waktu cepat
2. Ayam Type Pedaging Karakteristik : Badan besar, padat, kompak Daging penuh (type berat) Gerakan lamban Sexual maturity lambat
2. Ayam Type Pedaging Karakteristik : Produksi telur sedikit/rendah Bbrp jenis kaki berbulu Ada yang suka mengeram Contoh strain ; Arbor Acres (AA) Charoend Pokphand (CP) Hybro Shaver Starbro Hubbard, dll
3. Ayam Type Dwiguna
Dipelihara untuk produksi telur dan daging
3. Ayam Type Dwiguna Karakteristik: Badan sedang (type sedang) Bulu coklat campur hitam Produksi telur banyak, besar
3. Ayam Type Dwiguna Karakteristik: Warna kerabang telur coklat Ada yang suka mengeram Contoh strain; Harco Hysex brown AA brown, dll
4. Ayam Type Kesenangan Disebut juga type klangenan Dipelihara karena; Keindahan Kekuatan Keindahan dan atau kekuatannya
4. Ayam Type Kesenangan Karena keindahan : Sosok kecil, indah, lucu dan menarik Contoh : kate buff cochin yokohama/anadagori kate jepang Ayam kapas serama
4. Ayam Type Kesenangan Karena kekuatan : Badan besar, kokoh, kuat, mata tajam Temperamen galak dan kejam Contoh; Ayam bangkok Vietnam Philipine
KLASIFIKASI UNGGAS Berdasar Asal Usul dan Bentuk Fisik Berdasar Tujuan Pemeliharaan
A. Berdasarkan asal usul dan bentuk fisik dikenal istilah : Kelas Bangsa Varietas
Kelas; Dikenal 4 kelas; 1. Kelas Amerika 2. Kelas Inggris 3. Kelas Mediteranean 4. Kelas Asia
1. Kelas Amerika
Ciri umum ; Kulit kuning Shank tidak berbulu Cuping telinga merah Kulit telur/kerabang umumnya coklat
1. Kelas Amerika
3 bangsa terkenal kelas Amerika:a. Bangsa Rhode Island Red (RIR) b. Bangsa Plymouth Rock c. Bangsa New Hampshire
a. Rhode Island Red (RIR) Ciri ciri : Kaki & paruh kuning coklat Badan sedang Jantan dewasa 3.5 4 kg Betina dewasa 2.5 3 kg
a. Rhode Island Red (RIR) Ciri ciri : Bulu merah tua kecoklatan Leher, sayap dan ekor; hitam Kerabang telur coklat Jengger dan pial merah; bentuk bilah
b. Bangsa Plymouth Rock Ciri ciri : Badan sedang, agak bulat Varietas bulu putih, coklat dan keemasan Jengger dan pial merah Cuping telinga merah Kerabang telur coklat
c. Bangsa New Hampshire Ciri ciri : Bentuk badan dan ciri-ciri mirip RIR Warna bulu coklat muda keemasan Telur lebih besar dari RIR
2. Kelas Inggris Ciri ciri Umum : Kulit putih kecuali bangsa Cornish Shank tanpa bulu Cuping telinga merah Kulit telur coklat
2. Kelas Inggris 2 bangsa dari kelas Inggris yang terkenal ; a. Bangsa Cornish b. Bangsa Australorp
a. Bangsa Cornish Ciri ciri : Bentuk badan padat, kompak, berdaging penuh Kaki besar, tanpa bulu, warna kuning Jengger kecil, bentuk pea Kerabang telur coklat Produksi telur rendah
a. Bangsa Cornish Bangsa Cornish terdapat 3 varietas; Bulu hitam Bulu putih Bulu merah bergaris putih
b. Bangsa Australorp Ciri ciri : Bentuk badan sedang Bulu hitam mengkilat Paruh hitam Shank hitam abu abu putih
3. Kelas Mediteranean Ciri ciri umum : Badan relatif kecil Kulit putih kecuali bangsa Leghorn dan Ancona Cuping telinga putih Shank tanpa bulu Produksi telur banyak Kerabang telur warna putih
3. Kelas Mediteranean 3 bangsa yang terkenal dalam kelas Mediteranean : a. Bangsa Leghorn b. Bangsa Ancona c. Bangsa Minorca
MANAJEMEN KESEHATAN BREEDER
Terminology; Breeder; pembibit Pure line (PL) Ayam galur murni Cikal bakal ayam komersial
MANAJEMEN KESEHATAN BREEDER Terminology; Grand Parent Stock (GPS) Ayam galur nenek Hasil persilangan PL
MANAJEMEN KESEHATAN BREEDER Istilah istilah; Parent Stock (PS) Ayam induk Komersial Hasil persilangan GPS
MANAJEMEN KESEHATAN BREEDER Istilah istilah; Final Stock (FS) Ayam komersial Hasil persilangan PS Tidak dpt disilang lagi
MANAJEMEN KESEHATAN BREEDER Proses dari galur murni sampai final stock perlu 15 20 thn. Produk final stock dijual dalam bentuk anak ayam umur sehari atau Day Old Chicks atau DOC
SK Dirjen Peternakan No 156/TN 220/KPTS/DJP/Deptan/1998 Bibit unggas yang dapat dikembangbiakkan di Indonesia adalah jenis ayam petelur dan ayam pedaging dalam tingkatan sbb.; 1. Ayam Bibit Galur Murni 2. Ayam Bibit Dasar 3. Ayam Bibit Nenek 4. Ayam Bibit Induk 5. Ayam Niaga
1. Ayam Bibit Galur Murni (ABM/Pure Line)
2. Ayam Bibit Dasar (ABD/Great Grand Parent Stock)
3. Ayam Bibit Nenek (ABN/Grand Parent Stock/GPS)
4. Ayam Bibit Induk (ABI/Parent Stock/PS)
5. Ayam Niaga (AN/ Final Stock/FS)
PEMILIHAN LOKASI Pemilihan Lokasi Pemilihan lokasi sangat menentukan keberhasilan usaha pembibitan/breeder Lokasi harus sesuai dan aman
PEMILIHAN LOKASl Syarat Lokasi Terisolasi dari pemukiman penduduk & peternakan lain Kemudahan transportasi Jarak dengan peternakan lain minimal 1 KM Ketersediaan sumber air (kualitas & kuantitas) Sesuai untuk usaha peternakan
PEMILIHAN LOKASI Bila lokasi sudah ada hendaknya dibuat pagar keliling dengan tinggi minimal 2 M Segera memulai usaha peternakan breeder
PERIZINAN Izin usaha perusahaan peternakan ayam bibit diberikan oleh menteri pertanian dan pelaksanaannya dilimpahkan kepada Dirjen Peternakan
PERIZINAN Perizinan diberikan oleh Dirjen Peternakan dengan tembusan: Gubernur Kepala Daerah Tk I (Propinsi) Kepala Dinas Peternakan Propinsi Bupati/Kepala daerah Tk II/Walikota Kepala Dinas Peternakan Kabupaten/Kodia
PERIZINAN Permohonan izin dapat diberikan atau ditolak Izin berlaku selama 10 tahun
Izin dapat dicabut apabila: Tidak memenuhi lagi syarat syarat yang ditetapkan Tidak menunjukkan kegiatan usaha satu tahun berturut turut Melanggar peraturan yang berlaku
KANDANG FUNGSI SYARAT KANDANG JENIS KANDANG
Fungsi Kandang Melindungi ternak (unggas) dari; Pengaruh buruk iklim (hujan, panas, dingin) Gangguan binatang buas Gangguan manusia
Memberi rasa aman terhadap ternak untuk hidup dan berproduksi
Syarat Syarat Kandang Tata Letak Kandang Konstruksi Kandang
Tata Letak Kandang (1) Letak Kandang Idealnya lebih tinggi dari tanah sekitar Bila hujan tidak becek
Tata Letak Kandang (1) Letak Kandang Pada farm All In All Out System tata letak tidak jadi masalah Pada farm Continuous Replacement System jarak antar kandang minimal 1X lebar kandang untuk ayam beda umur
Tata Letak Kandang (1) Penataan bangunan; Untuk mengurangi pencemaran dari ayam lebih tua ke muda Meminimalisir resiko penularan penyakit dari ayam tua ke muda
Tata Letak Kandang (2) Idealnya membujur barat-timur Sinar matahari tidak langsung
Sinar matahari pagi dapat masuk sebagianSirkulasi udara lancar
Tata Letak Kandang (2) Jarak kandang; minimal 50 M dari Hatchery dan bangunan lain (kantor, gudang, Lab, garasi, dll.)
Pohon pelindung di sekeliling kandang; mengurangi dampak lingkungan dan bau
Konstruksi KandangSyarat Kandang yang Baik Ventilasi Kandang Dinding Kandang Lantai Kandang Atap Kandang
Ventilasi Kandang Ventilasi baik Suhu ideal dalam kandang 21 27 C Humidity 55 65 % Ventilasi berhubungan dengan dinding dan atap kandango
Dinding Kandang Tergantung type kandang Open Housed; Dinding bambu, kawat ram
Closed Housed Dinding foam, kedap udara, kedap suara Dilengkapi cooling pad & exhausted fan Pengatur suhu & kelembaban otomatis
Lantai Kandang Kandang Postal Sistem Litter Lantai Semen Kuat tahan lama Mudah dibersihkan
Sistem Semi Slat Paduan sistem slat dan litter 1/3 tengah litter, 1/3 kanan-kiri slat/panggung
Lantai Kandang Kandang Panggung Sistem Slat Lantai bambu, kayu, kawat Bentuk panggung Kotoran ayam jatuh ke kolong kandang
Atap Kandang Melindungi terhadap panas & hujan Atap terbaik; genting, foam Atap sedang; asbes, rumbia Atap kurang baik; seng, jerami, ijuk
JENIS KANDANGBerdasar Bentuka. Berdasar bentuk lantai b. Berdasar bentuk dinding
JENIS KANDANGBerdasar Bentuk Berdasar bentuk lantai Litter/Postal Semi slat Slat/Panggung
JENIS KANDANGBerdasar Bentuk Berdasar bentuk dinding Open Housed Closed Housed
JENIS KANDANG
Berdasar Sistem Pemeliharaana. Kandang Semi intensif b. Kandang Intensif
BREEDER MANAGEMENT PARENTSTOCK MANAGEMENT BROILER BREEDER MANAGEMENT LAYER BREEDER MANAGEMENT
Manajemen Parentstock/ayam induk
Produk utama; hatching eggs & DOC
BREEDER MANAGEMENTA. PERSIAPAN KANDANG
B. PEMELIHARAAN AYAMC. MANAJEMEN HATCHERY
PERSIAPAN KANDANG Disiapkan sebelum DOC datang Desinfeksi kandang desinfektan
Fumigasi : Formalin+KMnO4
PERSIAPAN KANDANG Peralatan bersih+desinfeksi+fumigasi Mobil khusus DOC untuk farm Pemanas/brooder dinyalakan 4 jam sebelum DOC masuk Air minum+vitamin+antibiotik
PEMELIHARAAN AYAM TERBAGI MENJADI 3 PERIODE1. Periode Brooding 2. Periode Rearing 3. Periode Breeding
Periode Brooding Disebut juga periode starter Usia 1 hari 8 minggu (6 mg)
Periode Brooding Point penting: Isolasi dan sanitasi Optimum Living Space Brooding Kebutuhan air minum Pemberian Pakan
Periode Brooding Point penting: Potong Paruh Program Monitoring Insoluble grit Kontrol Penyakit dan Vaksinasi Kontrol Koksidiosis
Isolasi dan Sanitasi Isolasi dari ayam lebih tua Kontrol dan pencegahan penyakit Kandang brooder dan segala peralatan harus sudah siap 10 hari sebelum DOC tiba
Isolasi dan Sanitasi Litter harus baru, bebas fungi dan non toxic Bahan litter sesuaikan lokasi sekam padi serbuk gergaji, dll
Isolasi dan Sanitasi Syarat Litter Mudah diperoleh Murah Awet Tidak beracun bila termakan Mudah menyerap air
Isolasi dan Sanitasi Jangan gunakan bahan litter yang berdebu Ketebalan litter 7.5 cm Foot bath+desinfektan ganti setiap hari
Optimum Living Space 10 11 DOC/M2 1 feeder tray (tempat pakan)/100 DOC 4 round tubes/pans/100 DOC
1 tempat minum galon/drinker/100 DOC
Brooding Brooder/induk buatan Sumber pemanas: Gas Listrik Briket batubara Minyak tanah, dll
Dinyalakan minim 4 jam sebelum DOC tiba
Brooding Suhu 21oC 35oC (70oF 90oF) Suhu ideal 25 27oC (80oF); DOC tersebar merata
Suhu terlalu tinggi; DOC menjauhi pemanas/brooder
Suhu terlalu rendah; DOC bergerombol di bawah brooder
Brooding Broiler breeder DOC jantan betina dipelihara terpisah DOC jantan betina warna putih
DOC jantan; potong kuku ibu jari & jari I
Brooding Layer breeder DOC jantan betina dicampur
DOC jantan; coklat merah DOC betina; putih
Brooding Temperatur brooder diturunkan bertahap 1o per minggu
Chick guard/pembatas; diperlebar bertahap mulai umur 7-10 hr atau saat potong paruh (8 hari)
Kebutuhan Air Minum Air minum; vital Kadar air DOC 85% Kadar air ayam dewasa 55 %
Kebutuhan Air Minum Penting untuk pengaturan suhu tubuh Thermoregulator dipengaruhi kadar air Beri air minum dulu baru pakan 1 gallon drinker untuk 100 DOC
Pemberian Pakan/Feeding Jenis feed; chick starter (CHSPS) Bentuk crumble atau mash
Kadar protein 20 22 %
CHSPS sampai umur 3 Mg (6 mg)
Pemberian Pakan/Feeding Bila Berat Badan (BB) dibawah standar sampai 6 Mg (10 Mg pd Layer) 1 feeder tray/pan/100 DOC Feeder tray/pan dikurangi bertahap diganti automatic/hanging feeder
Potong Paruh (Beak Trimming) Untuk mengurangi kanibalisme/Pecking Metode Kauterisasi Alat debeaker elektrik
Potong Paruh (Beak Trimming) Broiler breeder umur 5 8 hari Layer breeder umur 11 hari atau 7 8 Mg Broiler breeder harus selesai sbl 18 Mg Layer breeder harus selesai sbl 12 Mg Potongan yang baik rata atas bawah
Hasil potong paruh yang baik
paruh atas & bawah rata
Program Monitoring Tercakup dalam Recording meliputi: Body weight & uniformity Berat Badan dan Uniformity
Water intake Intake air minum
Feed intake Intake pakan
Hours of light Pencahayaan
Program Monitoring Tercakup dalam Recording meliputi: Temperature Suhu kandang & lingkungan
Health program Program kesehatan
Vaccination program Program vaksinasi
Mortality Angka kematian/mortalitas
Program Monitoring Recording setiap saat diperbaharui, dibandingkan standar sehingga adanya penyimpangan dapat segera dikoreksi Recording merupakan sejarah kehidupan ayam
Insoluble Grit Butiran batu, granit, silika ukuran tertentu Diameter 1 4 mm Ideal 2 mm
Membantu pencernaan ventrikulus/ampela Tertahan di ampela beberapa minggu
Insoluble Grit Berikan dalam jumlah terbatas Campur pakan Disebar langsung pada litter
Ukuran disesuaikan umur ayam Ayam kecil ukuran kecil Ayam besar ukuran besar
Insoluble Grit Berfungsi meningkatkan; daya cerna
rasio konversi pakan (feed conversion ratio/FCR)
Kontrol Penyakit dan Vaksinasi Kontrol dengan sanitasi & manajemen (Biosecurity) Program vaksinasi sesuaikan lokasi, area, negara Tujuan mendapatkan antibodi/kekebalan
Kontrol Penyakit dan Vaksinasi Vaksinasi lengkap pd periode brooding & rearing; Broiler breeder 18 (24) Mg Layer Breeder 14 (16) Mg
Sampel darah untuk titrasi (2X) Revaksinasi bila perlu
Kontrol Koksidiosis Koksidiosis merugikan karena Menyebabkan kematian Menghambat pertumbuhan Menurunkan produksi
Perlu manajemen litter yang baik Preventif; vaksinasi (Coccivac)
Kontrol Koksidiosis Vaksinasi umur 4 hari; aplikasi spray on feed
Manajemen litter, pembalikan litter Tidak boleh ganti litter sampai usia 12 Mg
Ganti litter setelah umur 12 Mg
PERIODE REARING Periode Grower/Developer Disebut juga periode pullet/dara (layer) Umur 12 20 Mg/Pen Housed
PERIODE REARING Pen Housed: Layer breeder 14 16 (20) Mg Broiler Breeder 22 24 (28) Mg
PERIODE REARING Tujuan akhir; mendapat calon induk yang baik (Good Female Parents)
Cara terbaik untuk mencapai dengan Kontrol Pertumbuhan
Kontrol PertumbuhanDengan metode;a. Kontrol Pakan (Feed Control) b. Kontrol Pertumbuhan dan Keseragaman (Growth Pattern & Uniformity) c. Kontrol Air Minum (Water Control) d. Vaksinasi melalui Air Minum (Vaccination via water)
Kontrol Pakan Pakan disesuaikan kondisi Restricted Feeding untuk Broiler breeder Full feeding untuk Layer Breeder
Kontrol Pakan Perlu penentuan Jumlah Pakan/Hari (Gram Hen Day/GHD) GHD berbeda tiap pen, berubah tiap minggu
Timbang/Weighing tiap minggu
Kontrol Pakan Berat Badan untuk penghitungan Uniformity Uniformity sebagai dasar penentuan GHD
Feeder & drinker harus cukup
Growth Pattern & Uniformity Standar berat badan & uniformity Pertahankan sedekat mungkin dengan standar Timbang mulai Mg ke 3 tiap akhir minggu
Growth Pattern & Uniformity Timbang 10 % dari populasi Tentukan uniformity Penyebaran dalam pen sesuai GHD
Berat badan diatas standar GHD ditahan
Kontrol Air Minum Program kontrol air minum selama grower Pengurangan jatah air minum; mencegah outbreak koksidiosis Mengerem pertumbuhan BB
Kontrol Air Minum Jangan batasi air minum bila: suhu diatas 30oC setelah umur 22 Mg
Jarak antar drinker maksimal 3 Meter
Suhu diatas 30oC air minum ad libitum
Vaksinasi Via air Minum Untuk live vaksin Air minum bebas klorin/kaporit Tambahkan 2.5 g skim milk/L air untuk meningkatkan viabilitas vaksin
Vaksinasi Via air Minum Ayam dipuasakan minum 1 3 jam supaya ayam minum serentak Air minum+vaksin harus habis 1 2 jam
Bila tidak habis dibuang, ganti air bersih
PERIODE BREEDING (1) Usia hen housed afkir Hen housed: Broiler 22 24 (28) Mg Layer 14 16 (20) Mg
Afkir: Broiler 66 67 Mg Layer 74 76 Mg
PERIODE BREEDING (1) Jantan & betina dicampur dengan ratio: Broiler 1:8 10 Layer 1:10 12
Makin tua ratio jantan:betina makin kecil
PERIODE BREEDING (1) Berat badan standar produksi standar
Kontrol Berat badan untuk Broiler jantan
PERIODE BREEDING (2) Onset produksi: Broiler 24 Mg: 5 % Layer 18 Mg: 5%
PERIODE BREEDING (2) Peak production/puncak produksi; Broiler: 29 32 Mg Layer: 24 28 Mg
PERIODE BREEDING (2) Pakan betina sesuai standar GHD Lighting program untuk meningkatkan fertilitas dan daya tetas telur 2 jam sore (18.00 20.00) 2 jam pagi (04.00 06.00)
Telur Tetas/Hatching eggs Produk utama breeder Perlakuan khusus
Telur Tetas/Hatching eggs Tahapan : Koleksi Seleksi Fumigasi
Transfer ke hatchery
Telur Tetas/Hatching eggs Tahapan : Koleksi; Mwngambil telur dari sarang/nest 4 6x/hari Broiler Breeder produksi pagi:siang = 60:40 Layer Breeder produksi pagu:siang = 70:30
Telur Tetas/Hatching eggs Tahapan : Seleksi telur di farm (bentuk & ukuran) Below/bawah standar/unyil Double yolk/jumbo Mishappen shell/abnormal Hatching eggs; bentuk & ukuran normal, berat 55 65 g
Telur Tetas/Hatching eggs Tahapan : Fumigasi telur tetas (KMnO4+formalin)
Transfer ke hatchery Telur yang telah difumigasi dikirim ke hatchery
Hatching Eggs di Hatchery Grading berdasar berat telur; Kecil/Silver Sedang/gold Besar/platinum
Fumigasi Formalin + KMnO4
Hatching Eggs di Hatchery Manajemen telur; Pencegahan infeksi bakteri & jamur Kontrol temperatur Kontrol evaporasi
Eggs holding position; Tumpul/kantong hawa diatas, lancip di bawah
Hatching eggs masuk setter (inkubator)
Manajemen telur dalam setter 3 hari pertama tidak dirotasi/dibalik Suhu 39 41oC Hari ke 4 - 18 rotasi/balik 2 4 kali/hari
Manajemen telur dalam setter Hari ke 6/7 Candling/Peneropongan I: Telur fertil (fertilitas dalam%) Telur infertil (infertilitas dalam%)
Manajemen telur dalam setter Hari ke 18 Candling/Peneropongan II: Telur bakal menetas
Telur embrio mati (mortalitas %)
Hari ke 18 telurd diTransfer ke Hatcher
Manajemen telur dalam Hatcher Tidak dilakukan rotasi/pembalikan Suhu 39 40oC Hari ke 20 mulai menetas
Manajemen telur dalam Hatcher Hari ke 21 hatcher dibuka DOC dikeluarkan, seleksi DOC Semua sisa telur tidak menetas dimusnahkan
Manajemen telur dalam Hatcher DOC dihitung (Hatchibility/daya tetas) Seleksi DOC: cacat, below, normal DOC normal diseleksi berdasar berat; Silver Gold Platinum
DOC dijual sebagai ayam komersil
DOC Layer betina Warna coklat keemasan/coklat merah
DOC Broiler Warna kuning keemasan/putih kekuningan