16
M A K A L A H MANAJEMEN DAN IMPLEMENTASI DALAM ORGANISASI Disusun Oleh : “HERU DWI SETIAWAN” 11 63211 001703 YAYASAN PENDIDIKAN PRASETYA SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI STIA “PEMBANGUNAN” TERAKREDITASI Jalan Lumba-lumba No. 9 (0331) 486182- Fax. (0331) 424296 Jember

Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah Organisasi dan Manejemen

Citation preview

Page 1: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

M A K A L A H MANAJEMEN DAN IMPLEMENTASI

DALAM ORGANISASI

Disusun Oleh :

“HERU DWI SETIAWAN” 11 63211 001703

YAYASAN PENDIDIKAN PRASETYA

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

STIA “PEMBANGUNAN” TERAKREDITASI

Jalan Lumba-lumba No. 9 (0331) 486182- Fax. (0331) 424296 Jember

Page 2: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

ii

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat

rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini. penulis telah

berusaha semampu saya untuk mengumpulkan berbagai macam bahan tentang

Organisasi dan Manajemen.

Penulis sadar bahwa makalah yang penulis buat ini masih jauh dari sempurna,

karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk

menyempurnakan makalah ini menjadi lebih baik lagi. Oleh karena itu penulis mohon

bantuan dari para pembaca,

Demikianlah makalah ini penulis buat, semoga informasi yang ada dalam makalah

ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Apabila

ada kesalahan dalam penulisan, mohon maaf yang sebesarnya dan sebelumnya penulis

mengucapkan terima kasih.

Jember, 10 April 2012

Penulis

Page 3: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

iii

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Manajemen dan Pengertiannya ............................................. 1

B. Fungsi-Fungsi Manajemen .................................................... 1

BAB II ORGANISASI SEBAGAI WADAH MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Pengertian Organisasi ........................................................... 6

2. Struktur Organisasi ............................................................... 7

3. Pembagian Kerja .................................................................. 8

4. Bagan Organisasi Formal ...................................................... 8

5. Bentuk-bentuk Bagan Organisasi ........................................... 10

BAB III MANAJEMEN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM ORGANISASI

1. Pentingnya Pengorganisasian ................................................ 6

2. Pentingnya Manajemen Dalam Menjalankan Organisasi .......... 7

BAB IV PENUTUP

1. Kesimpulan .......................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13

Page 4: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

1

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Manajemen dan Pengertiannya

Setiap kegiatan dimana saja dan apa saja yang melibatkan orang-orang dan

memerlukan kerjasama, apakah itu kegiatan yang sifatnya profit oriented atau non

profit oriented, pasti sarat dengan manajemen, seperti halnya mengelola, mngatur

organisasi (Perusahaan), ormas atau perkumpulan olah raga dan lain sebagainya,

baik pengelolaannya secara forml, modern atau tradisonal karena pola intinya

manajemen itu adalah to manage, bagaimana mengatur, apa yang di atur dan siapa

yang mengaturnya, kemudian untuk apa hal itu diatur.

Pertanyaan-pertanyaan diatas menggambarkan betapa sangat urgennya

manajemen dalam pelaksanaan suatu organisasi.

SP. Malayu Hasibuan, menggambarkan bahwa manajemen adalah sebagai ilmu

dan seni mengatur proses pemanfaatan SDM (Sumber Daya Manusia) dan SDNM

(Sumber Daya Non Manusia) lainya secara efekti dan efisien untuk mencapai suatu

tujuan tertentu.

Lebih lanjut GR Terry memberi pengertian bahwa manajemen Is Distince

Process Consisting of Planning, Organising, Actuating and Controling Performed to

Determme and accomplish stated objectives by us of human being and other

resources.

Jadi manajemen merupaka suatu proses yang melibatkan kegiatan

perencanaan, perorganisasian, pengalaman dan pengendalian yang dilakukan untuk

mencapai tujuan yang diinginkan.

Dengan demikian untuk mencapai tujuan yang diinginkan melalui proses

manajemen tersebut, tentunya dimulai dari pada bagaimana memahami dirinya

sendiri sebagai manajer atau pimpinan tentang gaya atau seni yang akan

ditetapkannya, bagaimana kemampuan dan kecakapan yang dimilikinya dan srategi

apa yang digunakan untuk mempercepat proses pelaksanaan pencapaian tujuan

tersebut, yang pada akhirnya capaian yang diinginkan tersebut dapat berjalan secara

efisien dan efektif atau berdaya guna dan berhasilguna. Manajemen yang baik

adalah bagaiman alur implementasinya dapat berjalan sesuai dengan yang

diharapkan, tanpa troble dan sesuai denga prinsip-prinsip dan fungsi manajemen,

namun demikian dalam kenyataan operasional dilapangan tidak semudah dan

segampang yang dibahas dalam berbagai teori manajemen, mengapa?

Dilihat dari segi kepentingan individu atau organisasi sering sekali sulit

disingkronkan karena memiliki kepentingan yang berbeda yang apabila tidak

dmampu sikendalikan maka akan terjadi apa yang disebut dengan Mess Manajemen,

dengan katalain terjadinya penyimpangan yang pada ujungnya dapat merugikan

organisasi itu sendiri atau bias saja pihak lain, hal inilah yang menjadi sebuah

tantangan bagi seorang pemimpin organisasi, oleh karena itu seorang pemimpin

yang baij tidak cukup hanya dibentengi kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi

saja, namun diperlukan sikap dan mental yang baik. Karena sikap dan mental yang

baik tentunya dapat mengontrol dan mengimbangin keinginan yang kurang baik.

B. Fungsi-Fungsi Manajemen

Dalam menjalankan suatu organisasi apapun bentuknya, sudah barang tentu

seorang manajer harus memiliki dan memahami, kaedah-kaedah, prinsip-prinsip dan

konsep-konsep tentang manajemen, dengan demikian diharapkan mampu

menjalankan fungsi-fungsi manajemen. Manajemen dapat berjalan dalam

Page 5: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

2

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

melaksanakan kegiatannya, bilamana unsur-unsur dan fungsi-fungsi dari manajemen

tersebut dapat bergerak sesuai dengan alurnya.

Gambar 1.1.

Konsep Manajemen atas dasar kerangka ilmu pengetahuan.

Dalam pembahasan ini akan diperinci lima fungsi yang menurut penulis paling

penting – planning, organizing, staffing, leading dan controling kegiatan-kegiatan

organisasi. Perincian lebih detail ada pada bagian-bagian selanjutnya.

Perencanaan

Rencana-rencana dibutuhkan untuk memebrika kepada organisasi tujuan-

tujuannya dan menetapkan prosedur terbaik untuk mencapai tujuan-tujuan itu.

Disamping itu, rencana memungkinkan :

1. Organisasi bisa memperoleh dan mengikat sumberdaya yang diperlukan untuk

mencapai tujuan-tujuan.

2. Para anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang konstisten

dengan berbagai tujuan terpilih, dan

3. Kemajuan dapat terus dimonitor dan diukur, sehingga tindakan korektif dapat

diambil bila tingkat kemajuan tidak memuaskan.

Perencanaan (Planning), adalah :

1) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan

2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metoda, sistem,

anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapi tujuan. Pembuatan

keputusan banyak terlibat dalam fungsi ini.

Dimulai oleh karya Frederick W. Taylor pada akhir taun 1800-an, ada

kecenderungan untuk mengalihkan fungsi perencanaan dari karyawan operasi kepara

manajer. Walaupun perencanaan tidak dapat sepenuhnya dipisahkan dari kegiatan-

kegiatan para karyawan, hal ini merupakan suatu bagian yang terpadu (integral) dari

jabatan manajer. Pada dasarnya perencanaan kreatif merupakan pekerjaan

penentuan faktor-faktor, kekuatan, pengaruh dan hubungan-hubungan dalam

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Semua fungsi lainya sangat trgantung pada fungsi ini, dimana fungsi lain tidak akan

berhasil tanpa perencanaan dan pembuatan keputusan yang tepat, cermat dan

kontinu. Tetapi sebaliknya perencanaan yang baik tergantung pelaksanaan efektif

fungsi-fungsi lain.

Pengorganisasian

Setelah para manajer menetapkan tujuan-tujuan dan menyusun rencana-

rencana atau program-program untuk mencapainya, maka mereka perlu merancang

dan mengembangkan suatu organisasi yang akan dapat melaksanakan berbagai

program tersebut secara sukses.

Pengorganisasian (Organizing) adalah :

MANAJEMEN

KAEDAH-KAEDAH PRINSIP-PRINSIP KONSEP-KONSEP

Page 6: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

3

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

1. penentuan sumberdaya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai

tujuan organisasi,

2. perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang

akan dapat ”membawa” hal-hal tersebut kearah tujuan,

3. penugasan tanggung jawab tertentu dan kemudian,

4. pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk

melaksanakan tugas-tusanya. Fungsi ini menciptakan struktur formal dimana

pekerjaan di tetapkan, dibagi dan dikoordinasikan.

Manajer perlu mempunyai kemampuan untuk mengembangkan(dan kemudian

memimpin) tipe organisasi yang seuai dengan tujuan, rencana dan program yang

telah ditetapkan. Perbedaan tujuan akan membutuhkan jenis organisasi yang

berbeda pula.

Penyusunan Personalia

Penyusunan personalia (staffing) adalah penarikan (recruitment) latihan dan

pengembangan, serta penempatan dan pemberian orientasi para karyawan dalama

lingkungan kerja yang menguntungkan dan produktif. Dalam pelaksanaan fungsi ini

manajemen menentukan persyaratan-persyaratan mental, phisik, dan emosioanal

untuk posisi jabatan yang ada melalui analisa jabatan, deskripsi jabatan dan

spesifikasi jabatan dan kemudian menarik karyawan yang diperlukan dngan

karakteristik personalia tertentu. Seperti keahlian, pendidikan, umur, latihan, dan

pengalaman. Fungsi ini mencakup kegiatan-kegiatan seperti pembuatan sistem

penggajian untuk pelaksanaan yang efektif; penilaian karyawan untuk promosi,

transfer, atau bahkan demosi dan pemecatan; serta latihan dan pengembangan

karyawan.

Beberapa literatur manajemen memasukan fungsi stafings sebagai sebagian

dari fungsi organizing. Ada juga yang menempatkan stafing sebagai hal yang

terpisah dari fungsi manajemen dan memperlakukan sebagai sebagian dari fungsi

kepemimpinan (leadership). Dalam pembahasan disini, fungsi stafing diuraikan

terpisah sebagai salah satu fungsi manajemen, karena penulis memandang bahwa

perkembangan dunia bisnis (dimana sumberdaya manusia merupakan kunci sukses

perusahaan) menyebabkan fungsi tersebut menjadi semakin penting. Tetapi dalam

pembahasan selajutnya, fungsi ini ditetapka pada satu bagian dengan fungsi

pengorganisasian untuk menekankan bahwa sebenarnya kedua fungsi tersebut

saling berkaitan erat-pengorganisasian merancang ”wadahnya”, dan fungsi stafing

memberi ”isinya”.

Pengarahan

Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan disusun personaliannya,

langkah berikutnya adalah menugaskan karyawan untuk bergerak menujun tujuan

yang telah ditentukan. Fungsi pengarahan (leading), secara sederhana, adalah untuk

membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan

harus mereka lakukan. Fungsi ini melibatkan kualitas, gaya, dan kekuasaan

pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motifasi dan

disiplin. Fungsi leading sering disebut dengan bermacam-macam nama, antara lain

leading, directing, motifating, actuating atau lainnya.

Bila fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak menyangkut aspek-

aspek abstrak proses manajemen, kegiatan pengarahan langsung menyangkut

orang-orang dalam organisasi.

Page 7: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

4

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

Pengawasan

Semua fungsi terdahulu tidak akan efektif tanpa fungsi pngawasan

(controlling), atau sekarang banyak digunakan istilah pengendalian. Pengawasan

(controlling) adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin

bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini

dapat positif maupun negatife. Pengawasan positif mencoba untuk mengetahui

apakah tujuan organisasi dicapai dengan efisien dan efektif. Pengawasan negatife

mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan

tidak terjadi atau terjadi kembali.

Fungsi pengawasan pada dasarnya mencakup empat unsur yaitu:

1) penetapan standar pelaksanaan,

2) penentuan ukuran-ukuran pelaksanaan,

3) pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkannya dengan standar yang

telah ditetapkan, dan

4) pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan menyimpang

dari standar.

Hubungan diantara fungsi-fungsi manajemen dapat dijelaskan pada gambar 2.1

berikut ini :

Gambar 2.1

Hubungan di antara fungsi-fungsi manajemen

1. Perencanaan

pemilihan dan penentuan tujuan organisasi , kebijaksanaan, program,

dan lain-lain

2. Pengorganisasian

Penentuan Sumber daya & kegiatan yang dibutuhkan, menyusun organisasi atau kelompok kerja, penugasan

wewenang dan tanggatung jawab serta koordinasi

3. Penyusunan Personalia

Seleksi, latihan, pengembangan, penempatan, dan orientasi keryawan.

4. Pengarahan Motivasi, komunikasi

kepemimpinan untuk mengarahkan karyawan mengerjakan sesuatu yang

ditugaskan kepadanya.

5. Pengawasan

Penetapan Standar, pengukuran pelaksanaa, dan

pengambilan tindakan korektif.

Page 8: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

5

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

Sedangkan hubungan antara kegiatan-kegiatan produksi, personalia,

pemasaran, keuangan, akuntansi dan sebagainya. Dengan fungsi-fungsi manajemen

dapat digambarkan dalam gambar 2.6

Semua fungsi-fungsi manajemen ini harus dilaksanaka oleh manajer kapan

saja dan dimana saja kelompok-kelompok diorganisasi, walaupun ada perbedaan

tekanan untuk tife organisasi, jabatan-jabatan fungsional, dan tingkatan manajemen

yang berbeda. Satu atau lebih fungsi mungkin lebih ditekankan dari pada fungsi-

fungsi lain dengan adanya perbedaan tingkatan manajemen. Sebagai contoh,

perencanaan adalah fungsi yang menjadi perhatian utama manajemen puncak,

dimana manajemen lini-pertama lebih memperhatikan fungsi pegarahan. Akhirnya,

kegagalan atau sukses suatu organisasi sangat tergantung pada kemampuan

manajer untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut dengan efektif.

Page 9: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

6

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

BAB II

ORGANISASI SEBAGAI WADAH MELAKSANAKAN KEGIATAN

Organisasi sebagai wadah dalam menjalankan kegiatan pada prinsipnya merupakan

sub bagian pembahasan dalam manajemen yang tidak dapat di pisahkan satu dengan

yang lainnya , karena organisasi merupakan salah satu alat yang digunakan dalam

manajemen dalam mencapai tujuan yang di inginkan, yang pada pelaksanaannya sebagai

kerangka kerja dan cara kerja secara bersama-sama dalam mewujudkan tujuan yang

hendak dicapai.

1. Pengertian Organisasi

Kata ”organisasi” mempunyai dua pengertian umum, pengertian pertama

menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional seperti: organisasi perusahaan,

instansi pemerintah, rumh sakit dan sebagainya, dan pengertian yang kedua

berkenaan sebagai ”proses pengorganisasian” yaitu sebagai suatu cara dalam mana

kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di atara para anggotanya agar tujuan

organisasi dapat tercapai dengan efisien. Sedangkan pengorganisasian (organizing)

adalah merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuia dengan tujuan

organisasi, sumberdaya-sumberdaya yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya.

Terdapat 2 (dua) aspek utama dalam penyusunan struktur organisasi sebagai berikut :

a. Departementalisasi

b. Pembagian kerja

Departementalisasi adalah merupakan pengelompokan-pengelompokan kegiatan-

kegiatan kerja suatu organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling

brhubungan dapat dikerjakan bersama, hal ini akan tercermin pada struktur formal

suatu organisasi yang ditunjuk oleh suatu bagan organisasi.

Sedangkan pembagian kerja adalah uraian atau perincian tugas pekerjaan agar setiap

individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan sekumpulan

kegiatan yang terbatas. Dengan demikian secara prinsip dalam kedua aspek tersebut

diatas merupakan dasar proses pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan secara efisien dan efektif.

Istilah pengorganisasian mempunyai bermacam-macam pengertian, Istilah tersebut

digunakan untuk menunjukan hal-hal berikut ini :

1. cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif

sumberdaya-sumberdaya keuangan, phisik, bahan baku, dan tenaga kerja

organisasi.

2. bagaimana organisasi mengelompokan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap

pengelompokan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang

untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.

3. hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas-tugas dan para

karyawan.

4. cara dalam mana para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus

dilaksanakan dalam depertemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang

diperluka untuk mengerjakan tugas tersebut.

Pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,

mengelompokan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara

para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Proses

pengorganisasi dapat ditunjukan dengan tiga langkah prosedur berikut ini :

Page 10: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

7

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

1. pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan

organisasi.

2. pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logik

dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja sebaiknya tidak terlalu berat

sehingga tidak dapat diselesaikan, atau terlalu ringan sehingga ada waktu

menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu.

3. pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan

pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan yang terpadu dan harmonis.

Mekanisme pengkoordinasian ini akan membuat para anggota organisasi menjaga

perhatianya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidak efisienan dan konflik-

konflik yang merusak.

Pelaksanaan proses pengorganisasian yang sukses, akan membuat suatu organisasi

dapat mencapai tujuannya. Proses ini akan tercermin pada struktur organisasi, yang

mencakup aspek-aspek penting organisasi dan proses pengorganisasian, yaitu :

1) pembagian kerja,

2) departementalisasi (atau sring disebut dengen istilah depertementasi)

3) bagan organisasi formal

4) rantai pemerintah dan kestuan pemerintah

5) tingkat-tingkat hirarki manajemen

6) saluran komunikasi

7) penggunaan komite

8) rentang manajemen dan kelompok-kelompok informal yang tak dapat dihindarkan.

2. Stuktur Organisasi

sruktur organisasi (disain organisasi) dapat didefinisikan sebagai mekanisme-

mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi menunjukan

kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-

fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang yang menunjukan

kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu

organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi,

koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran

(ukuran) satuan kerja.

Adapun faktor-faktor utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah

sebagai berikut :

1. Strategi Organisasi untuk mencapai tujuannya. Chandler telah menjelaskan

hubungan strategi dan struktur organisasi dalam studinya pada perusahaan-

perusahaan industri di Amerika.

Dia pada dasamya menyimpulkan bahwa "struktur mengikuti strategi". Strategi

akan menjelaskan bagaimana aliran wewenang dan saluran komunikasi dapat

disusun di antara para manajer dan bawahan. Aliran kerja sangat dipengaruhi

strategi, sehingga bila strategi berubabah maka struktur organisasi juga berubah.

2. Teknologi yang digunakan. perbedaan teknologi yang digunakan untuk

memproduksi barang-barang atau jasa akan membedakan bentuk struktur

organisasi. Sebagai contoh, perusahaan mobiI yang mempergunakan teknologi

industri masal akan memerlukan tingkat standardisasi dan spesialisasi yang lebih

tinggi dibanding perusahaan industri pakaian jadi yang mengutamakan perubahan

mode.

3. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi. Kemampuan

dan cara berpikir para anggota, serta kebutuhan mereka untuk bekerjasama harus

diperhatikan dalam merancang struktur organisasi. Kebutuhan manajer dalam pem-

Page 11: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

8

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

buatan keputusan juga akan mernpengaruhi saluran komunikasi, wewenang dan

hubungan di antara satuan-satuan kerja pada rancangan struktur organisasi. Di

samping itu, orang-orang di luar organisasi, seperti pelanggan, supplier, dan.

sebagainya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur.

4. Ukuran organisasi. Besarnya organisasi secara keseluruhan maupun satuan-satuan

kerjanya akan sangat mempengaruhi struktur organisasi. Semakin besar ukuran

organisasi, struktur organisasi akan semakin kompleks, dan harus dipilih bentuk

struktur yang tepat.

Sedangkan unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :

1. Spesialisasi kegiatan berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan

kelompok kerja dalam organisasi (pembagian kerja) dan penyatuan tugas-tugas

tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementalisasi).

2. Standarisasi kegiatan, merupakan prosedur-prosedur yang digunakan organisasi

untuk menjamin terlaksananya kegiatan seperti yang direncanakan.

3. Koordinasi kegiatan, menunjukan prosedur-prosedur yang mengintegrasikan fungsi-

fungsi satuan-satuan kerja dalam organisasi.

4. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan, yang menunjukkan lokasi

(letak) kekuasam pembuatan keputusan

5. Ukuran satuan kerja menunjukkm jumlah karyawan dalam suatu kelompok kerja

3. Pembagian Kerja

Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan di mana individu-individu

tidak dapat mencapainya sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja

bersama secara kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih dari pada

dilakukan perseorangan. Konsep ini disebut synergy. Tiang dasar pengorganisasian

adalah prinsip pembagian kerja (division of labor) yang memungkinkan synergy

terjadi.Sebagai contoh, pembagian kerja dalam team sepak bola : di mana ada

manajer tim, kepala pelatih, asisten pelatih, dokter tim, penjaga gawang, dan pemain

lainnya. Pembagian kerja ini efektif karena bila hanya komponen kecil dari pekerjaan

yang dilaksanakan, kualifikasi personalia yang rendah digunakan, dan latihan jabatan

lebih mudah. Gerakan-gerakan dan perpindahan yang percuma dari komponen

pekerjaan yang besar diminimumkan. Lebih dari itu, pembagian kerja mengarahkan

penanaman pada peralatan dan mesin-mesin yang efisien untuk meningkatkan

produktivitas.

Namun demikian, beberapa penulis telah menunjukkan adanya konsekuensi-

konsekuensi pada perilaku karyawan sehubungan dengan pembagian kerja, bila hal itu

dilaksanakan secara ekstrim. lni dapat menimbulkan kebosanan, keletihan, monoton dan

kehilangan motivasi yang dapat menghasilkan ketidak efisienan dan bukan efisiensi.

4. Bagan Organisasi Formal

Struktur organisasi adalah terlalu kompleks untuk disajikan secara verbal. Manajer

perlu menggambarkan bagan organisasi (organization chart) untuk menunjukkan

struktur organisasi. Bagan organisasi memperlihatkan susunan fungsi-fungsi,

departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan menunjukkan bagaimana

hubungan di antaranya. Satuan-satuan orsanisasi yang terpisah biasanya digambarkan

dalam kotak-kotak, di mana dihubungkan satu dengan yang lain dengan garis yang

menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi formal.

Bagan organisasi menggambarkan lima aspek utama suatu sturktur organisasi,

yang secara ringkas dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 12: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

9

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

1. Pembagian kerja. Setiap kotak menunjukkan individu atau satuan organisasi mana

yang bertanggung jawab untuk kegiatan organisasi tertentu, dan tingkat

spesialisasi yang digunakan.

2. Manajer dan bawahan atal rantai perintah. Rantai perintah menunjukkan hubungan

wewenang-tanggung jawab yang menghubungkan atasan dan bawahan dalam

keseluruhan organisasi. Aliran ini dimulai dari jenjang organisasi yang tertinggi

sampai karyawan terendah dalam organisasi, seperti terlihat pada gambar 8.1. Oleh

karena itu, setiap anggota organisasi mempunyai suatu kaitan dengan manajer

puncak organisasi. Dalam hal ini prinsip kesatuan perintah harus jelas, di mana

setiap karyawan menerima tugas dan pelimpahan wewenang hanya dari seorang

manajer dan melaporkan pertanggung jawaban juga hanya kepada seorang

manajer.

3. Tipe pekerjaan yang dilaksanakan. Label dan deskripsi pada tiap kotak

menunjukkan pekerjaan organisasional atau bidang tanggung jawab yang berbeda.

4. Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan. Keseluruhan bagan menunjukkan atas

dasar apa kegiatan-kegiatan organisasi dibagi atas dasar fungsional atau divisional,

atau lainnya (departementalisasi).

5. Tingkatan manajemen. Suatu bagan tidak hanya menunjukkan manajer dan

bawahan tetapi juga keseluruhan hirarki manajemen.

Seberapa luas tingkat spesialisasi kerja dalam organisasi dapat diperkirakan dengan

membaca label-label yang menunjukkan pekerjaan-pekerjaan yang berbeda dan

bagaimana tugas-tugas dikelompokkan. Garis menunjukkan rantai perintah yang

merupakan aspek kunci koordinasi dalam setiap organisasi. Bagan juga dapat

menunjukkan besarnya (size) dari organisasi, tetapi tanpa informasi tambahan akan

menimbulkan gambaran yang tidak jelas.

Rantai Perintah

Wakil Direktur

Manajer Divisial

Manajer Departemen

Kepala Penyelia

Penyelia

Karyawan

Direktur

Page 13: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

10

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

Keuntungan dan kelemahan bagan organisasi telah menjadi subyek perdebatan

cukup lama di antara para penulis manajemen. Salah satu keuntungannya adalah

bahwa karyawan dan lain-lain diberi gambaran bagaimana organisasi disusun. Manajer,

bawahan dan tanggung jawab digambarkan dengan jelas. Bila seseorang dibutuhkan

untuk menangani suatu masalah khusus, bagan menunjukkan tempat di mana orang

itu dapat ditemukan. Proses pembuatan bagan juga memungkinkan manajer

mengetahui dengan tepat kelemahan-kelemahan organisasi, seperti sumber-sumber

potensial terjadinya konflik atau bidang-bidang di mana puplikasi yang tidak diperlukan

terjadi.

Kelemahan atau kekurangan utama bagan adalah masih banyak hal-hal yang tidak

jelas atau tidak ditunjukkan. Bagan, sebagai contoh, tidak menunjukkan seberapa

besar tingkat wewenang dan tanggung jawab setiap tingkatan manajerial. Bagan juga

tidak menunjukkan hubungan-hubungan informal dan saluran komunikasi, di mana

organisasi tidak dapat berfungsi secara efIsien tanpa hal-hal itu.

5. Bentuk – Bentuk Bagan Organisasi

Henry G. Hodges mengemukakan empat bentuk bagan organisasi, yaitu (Iihat

gambar 8.2.) :

1. Bentuk piramid. Bentuk ini yang paling banyak digunakan, karena sederhana, jelas

dan mudah dimengerti.

2. Bentuk vertikal. Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid yaitu dalam hal

pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak

sepenuhnya.

3. Bentuk horizontal Bagan ini digambarkan secara mendatar. Aliran wewenang dan

tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.

4. Bentuk lingkaran. Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan

jabatan lain. Bagan bentuk lingkaran jarang sekali digunakan dalam praktek.

Page 14: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

11

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

BAB III

MANAJEMEN DAN IMPLEMENTASINYA DALAM ORGANISASI

1. Pentingnya Pengorganisasian

Pengorganisasian menyebabkan timbulnya sebuah struktur organisasi, yang

dianggap sebagai sebuah kerangka sebuah kerangka yang masih dapat

menggabungkan usaha-usaha mereka dengan baik.

Dengan kata lain, salah satu bagian penting tugas pengorganisasian adalah

mengharrmonisasikan kelompok orang yang berbada, mempertemukan macam-

macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kepampuan kesemuanya

kesuatu arah tertentu. (George .K Terry)

Sebenarnya yang dimaksud dasar harap tersebut diatas adalah dapat

dihasilkannya sinergisme, yang berarti perlu adanya tindakan-tindakan simultan units

individual atau yang terpisah yang secara bersama-bersama dapat menghasilkan

suatu efek total yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah dari komponen -

komponen individual. Jadi pengorganisasian merupakan sebuah kasus yang dapat

menimbulkan effek yang sangat baik dalam upaya menggerakan seluruh aktivitas

dan potensi yang bisa diwadahi serta sebagai pengawasan manajerial.

2. Pentingnya Manajemen Dalam Menjalankan Organisasi

Manajemen pada prinsipnya bagaimana mengatur kegiatan agar berjalan

dengan baik dalam mencapai tujuan secara optimal sesuai dengan yang diinginkan.

Tujuan yang diharapkan tersebut akan berhasil dengan baik bilamana kemampuan

manusia yang terbatas baik pengetahuan, tehnologi, skill maupun waktu yang dimiliki

itu, dapat dikembangkan dengan membagi tugas pekerjaannya, wewenang dan

tanggung jawabnya kepada orang lain sehingga secara sinergis dan mutual simbiosis

membentuk kerjasama dan kemitraan yang saling menguntungkan dan pencapaian

tujuan lebih baik, tanpa ada kerjasama yang baik maka tidak ada "manajemen". Bila

toh ada, adalah manajemen tradisional atau otoriter.

Uraian diatas memberikan dorongan untuk menjawab suatu pertanyaan mengapa

manajemen itu penting dalam menjalankan organisasi?

Manajemen dikatakan penting, dalam menjalankan kegiatan organisasi, pada

dasarnya adalah :

1. Pekerjaan itu berat dan sulit untuk di kerjakan sendiri, sehingga diperlukan

adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab dalam penyelesaiannya.

2. Suatu organisasi akan berhasil guna dan berdaya guna

3. Manajemen yang baik dapat meningkatkan kinerja dari semua potensi yang

dimiliki

4. Manajemen yang baik akan menghindari dan mengurangi pemborosan

5. Manajemen yang baik harus jelas sasaran yang hendak dituju

6. Manajemen merupakan suatu pedoman pemikiran dan tindakan kegiatan

organisasi

7. Manajemen yang baik selalu mengedepankan kerjasama, keharmonisan,

komunikasi yang kontruktif, seimbang, searah saling menghormati, dan

menghargai mencintai sebagai tujuan dapat dioptimalkan.

8. Manajemen diperlukan untuk kemajuan, dan pertumbuhan Juga perkembangan

agar lebih baik lagi.

Page 15: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

12

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

BAB IV

PENUTUP

1. KESIMPULAN

Dari pembahasan mengenai pemahaman dan pentingnya manajemen dalam

menjalankan kegiatan organisasi tersebut diatas, perlu kiranya diambil suatu

kesimpulan sebagai berikut :

1. Manajemen mempunyai tujuan yang ingin dicapai.

2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dan seni.

3. Manajemen merupakan proses sistematis, terkoordinasi, terintegrasi, dan

kooperatif dalam memanfaatkan unsur - unsur 6M.

4. Manajemen baru dapat diterapkan, jika ada 2 orang atau lebih melakukan

kerjasama dalam suatu organisasi.

5. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi (POSD dan C).

6. Manajemen hanya merupakan alat atau wadah dalam mencapai tujuan.

7. Dalam implementasinya harus berpedoman bagaimana mengorganisasikan

kelembagaan terhindar dari penyimpangan dan penyelewengan.

8. Berprinsip pada memaksimalkan produktivitas dan meminimalisasikan cost.

9. Ciptakan kerjasama pasti bisa dalam pencapaian keseimbangan dan

keharmoniskan dalam lingkungan organisasi.

Page 16: Manajemen Dan Implementasinya Dalam Organisasi

13

Manajemen dan Implementasi Dalam Organisasi : 2012

DAFTAR PUSTAKA

Hafidzi, Z.A. 2002, "Diktat Pcngantar Manajemen ", Fakultas Ekonomi

Henry Simamora, 1999, "MSDM", STIE. YKPN.

George, R. Terry, 1979, "'Asas-asas Manajemen".

SP. Siagian, 1999, "Teori dan Praktik Kepemimpinan Rineka Cipt".

Stephan P. Roben, "Perilaku Organisasi", Jilid l, San Diego State University.

Stephen P. Robbins and Mary Couler, "Manajemen", Edisi 6.

Wijaya, A W., "Perencanaan Sebagai Fungsi Manajemen".

T. hani handoko “Manajemen edisi 2, BPFE. Yogyakarta Th.2003.