31
A. Definisi Perubahan dan Perubahan Pendidikan 1. Definisi Perubahan: Jeff Davidson menjelaskan bahwa perubahan merujuk pada sebuah terjadinya sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan bisa juga bermakna melakukan hal-hal dengan cara baru, mengikuti jalur baru, mengadopsi teknologi baru, memasang sistem baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru, penggabungan (merging), melakukan reorganisasi, atau terjadinya peristiwa yang bersifat mengganggu (disruptive) yang sangat signifikan. Rumusan perubahan yang diungkapkan oleh Davidson tersebut, bahwa perubahan organisasi termasuk lembaga pendidikan tinggi bisa terjadi di berbagai aspek kehidupan organisasi. Potts dan LaMarsh melihat bahwa perubahan merupakan pergeseran dari keadaan sekarang suatu organisasi menuju keadaan yang diinginkan di masa depan. Perubahan dari keadaan sekarang tersebut dilihat dari sudut struktur, proses, orang dan budaya. Perubahan lembaga menurut Potts dan LaMarsh dibatasi pada aspek struktur organisasi, proses, orang dan budaya organisasi. Menurut Hussey, faktor pendorong terjadinya perubahan adalah perubahan teknologi yang terus meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi lebih global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profil demografis

Manajemen Karin

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen Karin

Citation preview

Page 1: Manajemen Karin

A. Definisi Perubahan dan Perubahan Pendidikan

1. Definisi Perubahan:

Jeff Davidson menjelaskan bahwa perubahan merujuk pada sebuah terjadinya

sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya. Perubahan bisa juga bermakna melakukan

hal-hal dengan cara baru, mengikuti jalur baru, mengadopsi teknologi baru,

memasang sistem baru, mengikuti prosedur-prosedur manajemen baru, penggabungan

(merging), melakukan reorganisasi, atau terjadinya peristiwa yang bersifat

mengganggu (disruptive) yang sangat signifikan. Rumusan perubahan yang

diungkapkan oleh Davidson tersebut, bahwa perubahan organisasi termasuk lembaga

pendidikan tinggi bisa terjadi di berbagai aspek kehidupan organisasi.

Potts dan LaMarsh melihat bahwa perubahan merupakan pergeseran dari keadaan

sekarang suatu organisasi menuju keadaan yang diinginkan di masa depan. Perubahan

dari keadaan sekarang tersebut dilihat dari sudut struktur, proses, orang dan budaya.

Perubahan lembaga menurut Potts dan LaMarsh dibatasi pada aspek struktur

organisasi, proses, orang dan budaya organisasi.

Menurut Hussey, faktor pendorong terjadinya perubahan adalah perubahan

teknologi yang terus meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi lebih

global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profil demografis negara berubah,

privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut dan stakeholders minta lebih banyak

nilai.

2. Definisi Perubahan Pendidikan:

Lamarsh Lamarsh menyebutkan bahwa manajemen Perubahan adalah sebuah

aplikasi, terorganisir sistematis pengetahuan, peralatan, dan sumber daya. Perubahan

yang memberikan organisasi proses kunci untuk mencapai strategi bisnis mereka.

Manajemen perubahan sebagaimana diungkapkan oleh Potts dan LaMarsh dan

dianut Wibowo adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan

pengetahuan, sarana dan sumber daya yang diperlukan untuk mempengaruhi

perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses perubahan tersebut.

Page 2: Manajemen Karin

Manajemen Perubahan: proses, alat dan teknik untuk mengelola orang-sisi proses

perubahan, untuk mencapai hasil yang diperlukan, dan mewujudkan perubahan secara

efektif di dalam individu, tim, dan sistem yang lebih luas. (Wikipedia).

3. Mengapa Perubahan Perlu dimanajemen:

Tuntutan perubahan terjadi pada berbagai bidang kehidupan, termasuk perubahan

pendidikan tinggi. Sumber utama pemicu perubahan pada dasarnya berasal faktor

internal dan eksternal suatu organisasi. Secara rinci Drucker (1985) menyebutkan

beberapa sumber pembaruan suatu organisasi dapat berasal dari : the unexpected, the

incongruity, innovation based on process need, changes in industry structure or

market structure, demographics, changes in perception mood and meening, and new

knowledge. Dari sumber utama tuntutan pembaruan organisasi menurut Drucker

tersebut, maka sumber perubahan lembaga pendidikan tinggi dapat berasal dari

kondisi yang tidak diharapkan, munculnya ketidakwajaran, inovasi yang berdasarkan

kebutuhan proses, perubahan struktur industri atau struktur pasar, demografi,

perubahan persepsi, suasana dan makna serta pengetahuan baru.

Selain itu Menurut Hussey, faktor pendorong terjadinya perubahan adalah

perubahan teknologi yang terus meningkat, persaingan semakin intensif dan menjadi

lebih global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profil demografis negara berubah,

privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut dan stakeholders minta lebih banyak

nilai. Sedangkan Kreitner dan Kinicki, menyebutkan kebutuhan akan perubahan

dipengaruhi oleh kekuatan eksternal yang mencakup demographics characteristics,

technological advancements, market changes, social and political pressures dan

kekuatan internal yang meliputi human resources problems/prospects, managerial

behavior/decisions. Dari sumber terjadinya perubahan organisasi sebagaimana

dikatakan oleh Drucker, tuntutan perubahan baik dari faktor  internal dan ekesternal

organisasi sebagaimana dikatakan oleh Kreitner dan Kinicki, dan dorongan perubahan

yang diungkapkan oleh Hussey, maka mau tidak mau, suka atau tidak suka, maka

lembaga pendidikan tinggi harus mengadakan perubahan sebagaimana dorongan dan

tuntutan perubahan tersebut.

Page 3: Manajemen Karin

Dari penjelasan diatas dapat kita pahami mengapa perubahan itu perlu

dimanajemen, yaitu sesuai pengertian manajemen itu sendiri yang dirumuskan oleh

Jones adalah The Planning, organizing, leading and controlling of resources to

achieve organizational goals effectively and efeciently. (Yaitu: perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan penggunaan sumber daya dalam

rangka mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efesien).

4. Contoh perubahan dalam pendidikan:

Contoh yang saya ambil sebagai dari perubahan dalam pendidikan yaitu KELAS

ONLINE, sekarang kelas online ini di jalankan di jurusan administrasi pendidikan

dan ditujukan bagi mahasiswa yang mengontrak mata kualiah inovasi pendidikan.

Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa memiliki wawasan dan pengetahuan

mengenai inovasi pendidikan serta secara praktis terlibat secara langsung dengan

inovasi pendidikan yang sedang berkembang saat ini. Untuk lebih jelasnya bisa

dilihat di http://inovasi.mdl.gnomio.com.

Untuk lebih jelasnya mungkin saya belum bisa menuliskan dengan rinci seperti

apa proses pembelajaran kelas online ini, karena program kelas online ini memang

masih baru dan perdana khususnya bagi saya dan teman-teman jurusan administrasi

pendidikan semester 5 yang mengontrak mata kuliah Inovasi pendidikan. Tapi disini

saya akan menjelaskan yang lebih luasnya lagi dari Kelas online yaitu kuliah online.

Dari data yang saya dapatkan mengenai kuliah online ini banyak sekali

keuntungan kuliah online, diantaranya membantu untuk mendapatkan ijazah yang di

inginkan, kedua tentu kuliah online jauh lebih murah dari kuliah biasa. Disamping itu

tidak perlu keluar rumah melakukan perjalanan ke kampus yang bisa jadi di kuliah

biasa sangat jauh sehingga memakan banyak energi, biaya dan waktu.

Pertanyaan tentang perjalanan dari rumah ke sekolah untuk mengambil pelajaran

adalah masalah lain yang telah ditangani oleh program gelar sarjana online. Itu

sebabnya nama lain untuk pelatihan berbasis internet disebut program pembelajaran

jarak jauh. Ini berarti bisa tinggal kembali di kantor atau rumah dan chatting dengan

dosen program studi Anda dan pasangan tentu saja juga. Dengan demikian, tidak akan

ada perlu untuk meninggalkan kenyamanan rumah atau kantor.

Page 4: Manajemen Karin

Fleksibilitas yang diperbolehkan oleh program gelar sarjana online membuatnya

mudah bagi setiap individu untuk mendapatkan gelar nya dalam karir pilihan

kecepatan yang menguntungkan tanpa harus meninggalkan pekerjaan mereka saat ini

atau permintaan untuk cuti studi. Meskipun sebagian besar perusahaan memberikan

hak istimewa seperti staf mereka, masih tidak semua orang beruntung untuk bekerja

di organisasi-organisasi seperti itu, tapi dengan internet masalah ini terpecahkan.

Manfaat lain yang layak disebut berkaitan dengan program online gelar perguruan

tinggi adalah dengan fleksibilitas yang memungkinkan siswa untuk memulai dan

menyelesaikan pendidikan mereka dengan relatif mudah. Anda akan setuju dengan

saya bahwa hal-hal memperoleh agak sulit hari ini, begitu banyak yang satu tidak bisa

mengikuti kecepatan nya jadwal kerja dan tugas-tugas lain yang datang dengan

melanjutkan pendidikan seseorang. Berkat internet, seseorang dapat menenun gaya

hidup sibuk-nya tanpa menghadapi banyak stres.

Sebagai manfaat, perguruan tinggi program gelar online memberikan Anda

kesempatan untuk belajar di manapun Anda memilih untuk memberikan Anda

memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk pelatihan berlangsung. Hal yang baik

tentang bentuk alternatif pendidikan adalah bahwa sejauh Anda dibebani dengan

peralatan yang diperlukan; pelajaran dapat dikirimkan kepada Anda bahkan di gua.

Manfaat ini menjelaskan mengapa pasukan semakin banyak orang mendukung gelar

kelas online dari perguruan tinggi tradisional.

Kebenaran tentang pendidikan berbasis web yang dapat diakses untuk semua dan

dapat memulai pada oleh siapapun juga. Online perguruan tinggi program gelar juga

dilengkapi dengan beberapa paket luar biasa yang membuat belajar mudah dan

terjangkau bagi mereka yang tertarik dalam program ini terlepas dari status sosial

mereka. Apakah Anda meragukan fakta bahwa ada banyak manfaat yang bisa

diperoleh jika Anda memutuskan untuk belajar online?

Salah satu keuntungan utama yang pernah untuk dinikmati sejak

diperkenalkannya internet peluang teknologi affords orang baik memperoleh dan

belajar dengan mudah. Anda atau ada orang yang dapat memperoleh gelar online

tanpa menghadapi banyak kesulitan, asalkan Anda siap dan bersedia memulai dan

menyelesaikan program.

Page 5: Manajemen Karin

Dengan fleksibilitas yang memungkinkan siswa untuk memulai dan

menyelesaikan pendidikan mereka dengan relatif mudah. Anda akan setuju dengan

saya bahwa hal-hal memperoleh agak sulit hari ini, begitu banyak yang satu tidak bisa

mengikuti kecepatan nya jadwal kerja dan tugas-tugas lain yang datang dengan

melanjutkan pendidikan seseorang. Berkat internet, seseorang dapat menenun gaya

hidup sibuk-nya tanpa menghadapi banyak stres.

 

Sumber:

Davidson, Jeff, Change Management, The Complete Ideal’s Duides, Jakarta : Prenada, 2005, hal.

3.

Potts, Rebecca and LaMarsh, Jeanne, Managing for Success, London : Duncan Baird Publishers,

2004, hal. 36.

Hussey, D.. E., How to Manage Organisational Change, London : Kogan Page limited., 2000,

hal. 6.

Wibowo, Managing Change, Pengantar Manajemen Perubahan, Pemahaman Tentang Mengelola

Perubahan dalam Manajemen, Bandung : LFABETA, 2006, hal. 37.

(http://www.shvoong.com/how-to/careers/2034988-kuliah-online-apakah-menguntungkan/)

MANAJEMEN PERUBAHAN

WAKTU : 2 sesi @ 90 menit (180 menit)

Page 6: Manajemen Karin

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Memberikan pandangan luas mengenai konsep manajemen perubahan dan memahami

pentingnya mengembangkan kemampuan sebagai perawat dan bidan agar lebih kreatif dan kritis

terhadap perilaku dan sikap diri sendiri dalam memberi asuhan kepada pasen dan karir termasuk

hubungan antara anggota tim di dalam tempat kerja.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

1. Mengetahui konsep manajemen perubahan dan hubungannya dengan pemecahan masalah di

klinik.

2. Mengetahui bagaimana menjadi orang yang mengalami perubahan, dan menggunakan dalam

manajemen pasen pada praktik sehari-hari.

3. Mengetahui bahwa manajemen perubahan akan meningkatkan kualitas kinerja perawat dan

bidan dalam sistem pelayanan kesehatan.

MATERI

1. Definisi manajemen perubahan

2. Proses perubahan sebagai pemecahan masalah di area klinis

3. Proses perubahan sebagai “unfreezing changing and refreezing”

4. Pendekatan manajemen perubahan untuk mencapai tujuan

5. Persyaratan kemampuan harus dimiliki untuk manajemen perubahan dalam lingkungan

internal dan eksternal.

6. Strategi manajemen perubahan

METODA

Page 7: Manajemen Karin

1. Kuliah singkat

2. Interaksi

3. Kerja Kelompok

4. Presentasi – Diskusi Pleno

RENCANA PENGAJARAN

Sesi I Sesi II

Bagian A

Topik : Konsep Manajemen Perubahan

Metoda : Kuliah singkat

Durasi : 20 menit

Bagian A

Topik : Menulis Analisis SWOT

Metoda: kerja kelompok, presentasi

dan diskusi pleno

Durasi : 40 menit

Bagian B

Topik: Tipe Perubahan

Metoda: Kerja individu – Kerja kelompok -

Presentasi (Latihan 1)

Durasi : 50 menit

Bagian B

Topik: Proses perubahan

Metoda: kuliah singkat

Durasi: 10 menit

Bagian C

Topik: Analisa SWOT

Metoda: Kuliah singkat

Durasi : 20 menit

Bagian C

Topik : Menulis tahap-tahap perubaan

Metoda: kerja kelompok, presentasi dan

diskusi pleno

Durasi : 40 menit

Page 8: Manajemen Karin

M A T E R I

MANAJEMEN PERUBAHAN

PENDAHULUAN

Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Perubahan mulai disadari menjadi

bagian yang penting dari suatu organisasi diawali sekitar 40 tahun yang lalu. Dimulai oleh dunia

usaha yang lebih dulu menyadari pentingnya perubahan bagi peningkatan kualitas produksi yang

dihasilkan. Berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan untuk memecahkan masalah yang

timbul akibat adanya perubahan.

PENGERTIAN

Manajemen Perubahan adalah upaya yang dilakukan untuk mengelola akibat-akibat yang

ditimbulkan karena terjadinya perubahan dalam organisasi. Perubahan dapat terjadi karena

sebab-sebab yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi tersebut

TUJUAN DAN MANFAAT

Page 9: Manajemen Karin

Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa adanya

perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan bertahan lama. Perubahan

bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan tetap dinamis dalam menghadapi

perkembangan jaman, kemajuan teknologi dan dibidang pelayanan kesehatan adalah peningkatan

kesadaran pasen akan pelayanan yang berkualitas

TIPE PERUBAHAN

Perubahan terdiri dari 3 tipe yang berbeda, dimana setiap tipe memerlukan strategi manajemen

perubahan yang berbeda pula. Tiga macam perubahan tersebut adalah:

(1) Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses organisasi;

(2) Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah dicapai organisasi;

(3) Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi memberikan pelayanannya.

Tidak ada satupun pendekatan yang sesuai untuk Manajemen Perubahan. Metoda-metoda yang

digunakan untuk komunikasi, kepemimpinan, dan koordinasi kegiatan harus disesuaikan dalam

menemukan kebutuhan masing-masing situasi perubahan.

Beberapa pertanyaan yang perlu ditanyakan untuk mengakses jenis-jenis perubahan yang

ditemukan dalam organisasi adalah:

1. Apakah perubahan itu bersifat siklis ?

2. Apakah para karyawan mengantisipasi perubahan ini ?

3. Apakah perubahan itu berarti terjadi pergerakan dari rutinitas ke lainnya ?

Jika jawabannya “ya”, berarti terjadi perubahan rutinitas

4. Akankah perubahan tersebut memberikan jalan yang lebih baik dalam pelaksanaan aktivitas

saat ini ?

5. Apakah perubahan mempertinggi intensitas kegiatan yang ada ?

Jika jawabannya “ya”, berarti terjadi peningkatan perubahan

6. Apakah perubahan merupakan pendekatan baru secara keseluruhan atau sebuah ide untuk

organisasi ?

Page 10: Manajemen Karin

7. Apakah perubahan tersebut memerlukan pemikiran ulang dari prosedur-prosedur organisasi

saat ini ?

Jika jawabannya “ya”, berarti terjadi sebuah perubahan inovatif

LANGKAH-LANGKAH MANAJEMEN PERUBAHAN

1. Identifikasi Tipe Perubahan

Ketika anda harus memanaj perubahan, pertama-tama perlu mengidentifikasi tipe dari

perubahan tersebut.

Contoh : anda sebagai kepala keperawatan/kebidanan memperkenalkan standar baru tentang

kerja keras.

a. Tipe Peningkatan Perubahan

Seperti penggunaan waktu secara moderat, ini akan memerlukan waktu untuk

mencapainya, karena kebiasaan buruk dari staf. Untuk mencapai sukses akan

memerlukan manajemen waktu untuk memonitor secara reguler.

b. Tujuan dari Standar :

(1) Setiap staf perawat dan bidan harus selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah

menyentuh pasen (dewasa maupun anak-anak)

(2) Penyebaran penyakit dan infeksi silang akan berkurang dengan tindakan ini

(3) Staf akan menerima tanggung jawab klinis dari standar ini

c. Beberapa Pernyataan tujuan yang lebih Spesifik lagi dapat berupa :

Mengurangi infeksi dengan cara staf melakukan cuci tangan

2. Identifikasi Tujuan Perubahan

Page 11: Manajemen Karin

Tugas kedua adalah mengidentifikasi tujuan-tujuan perubahan. Kemudian merencanakan

tujuan-tujuan tersebut secara jelas dan memberikan batasan antara waktu dengan perubahan

mana yang dapat diterima.

Kesulitan perubahan, adalah upaya lebih lanjut yang harus dimasukkan dalam perencanaan

tujuan. Perencanaan tujuan mengklarifikasi kebutuhan akan situasi dan meningkatkan ketelitian

respon. Ini akan memberikan fleksibilitas yang lebih, dalam manajemen perubahan. Kejelasan

tujuan memberikan arahan dan petunjuk dalam mengambil keputusan mengenai apa yang harus

dilakukan. Dengan membuat perencanaan untuk mencapai tujuan-tujuan yang spesifik akan

mengurangi pemborosan waktu dan upaya.

PENUGASAN

1. Kerjakan latihan ini secara individual, lamanya 10 menit

2. Pikirkanlah 3 contoh pengalaman pribadi anda dalam organisasi yang menggambarkan

setiap jenis perubahan: rutinitas, peningkatan dan inovatif.

3. Setelah itu, cobalah hitung dampak dari setiap perubahan.

Page 12: Manajemen Karin

4. Perhitungan angka berkisar antara 1 sebagai nilai terendah sampai angka 5 sebagai nilai

tertinggi.

Dampak

Perubahan

Jenis – jenis Perubahan

Rutinitas Peningkatan Inovatif

Anggaran tahunan

baru dalam Rupiah

Standar baru dalam

ruangan/unit

Seri baru dalam komunitas

Waktu

Gambaran

Kebutuhan waktu

Manajemen waktu

Penugasan Kelompok

1. Pikirkanlah satu contoh dari perubahan yang baru saja anda alami dan olahlah apa tipe

perubahannya dan apa tujuannya ?

2. Dapatkah perubahan itu bersifat positif ?

3. Dapatkah dirancang menjadi lebih spesifik ?

4. Cobalah temukan kembali pernyataan tujuan anda bila diperlukan.

5. Waktu kerja kelompok - 40 menit

6. Presentasi setiap kelompok @ 10 menit

Page 13: Manajemen Karin

ANALISIS SWOT

Sejak awal sebagian besar tujuan-tujuan untuk perubahan mencakup beberapa prioritas isu, maka

analisis SWOT (strength, weakness, opportunities and threats) lebih banyak digunakan untuk

menggabungkan faktor internal dan eksternal dalam perubahan organisasi. Setiap prioritas isu

harus diolah dengan analisis SWOT.

Beberapa pertanyaan yang harus didiskusikan antara lain:

Tindakan-tindakan apa yang dibutuhkan dalam menangani isu tersebut?

Rincian apa yang harus dimasukkan?

Bagaimana hal ini dikomunikasikan? Kepada siapa?

Siapa yang bertanggung jawab? Apa yang dilakukan? Kapan?

Bagaimana reaksinya dapat dimonitor?

Bagaimana cara Anda memberi umpan baliknya?

Penugasan II (Kelompok)

Strengths (Kekuatan)

Tujuan-tujuan perubahan ?

Apa salah satu kekuatan dari tujuan ini ?

Kebutuhan apa yang perlu ditegaskan tentang kekuatan ini ?

Siapa yang harus diberitahu mengenai kekuatan ini ?

Bagaimana mereka diberitahu ?

Sejak kapan ?

Siapa yang bertanggung jawab mengkomunikasikannya ? Sejak kapan ?

Page 14: Manajemen Karin

Siapa yang memonitor proses ini ? Data-data apa saja yang diperlukan ?

Bagaimana mengumpulkan data-data tersebut ?

Weaknesses (Kelemahan)

Tujuan-tujuan perubahan

Apa salah satu kelemahan dari tujuan ini ?

Kebutuhan apa yang perlu ditegaskan tentang kelemahan ini ?

Siapa yang harus diberitahukan mengenai kelemahan ini ?

Bagaimana mereka diberitahukannya ?

Sejak kapan ?

Siapa yang bertanggung jawab mengkomunikasikannya ? Sejak kapan ?

Siapa yang memonitor proses ini ? Data-data apa saja yang diperlukan ?

Bagaimana mengumpulkan data-data tersebut ?

Opportunities (Kesempatan)

Tujuan-tujuan perubahan

Apa salah satu kesempatan dari tujuan ini ?

Kebutuhan apa yang perlu ditegaskan tentang kesempatan ini ?

Siapa yang harus diberitahukan mengenai kesempatan ini ?

Bagaimana mereka diberitahukannya ?

Sejak kapan ?

Page 15: Manajemen Karin

Siapa yang bertanggung jawab mengkomunikasikannya ? Sejak kapan ?

Siapa yang memonitor proses ini ? Data-data apa saja yang diperlukan ?

Bagaimana mengumpulkan data-data tersebut ?

Threats (Hambatan)

Tujuan-tujuan perubahan

Apa salah satu hambatan dari tujuan ini ?

Kebutuhan apa yang perlu ditegaskan tentang hambatan ini ?

Siapa yang harus diberitahukan mengenai hambatan ini ?

Bagaimana mereka diberitahukannya ?

Sejak kapan ?

Siapa yang bertanggung jawab mengkomunikasikannya ? Sejak kapan ?

Siapa yang memonitor proses ini ? Data-data apa saja yang diperlukan ?

Bagaimana mengumpulkan data-data tersebut ?

SIAPA SAJA YANG TERLIBAT

Hal selanjutnya yang perlu dipikirkan adalah mengenai profil orang – orang yang terlibat dalam

perubahan. Profil orang-orang tersebut seharusnya dapat mengorganisasi informasi dari semua

orang terlibat dalam upaya perubahan. Setiap orang akan mempunyai prioritas dan minat yang

berbeda, berdasarkan fungsi mereka. Kebijaksanaan dan diplomasi harus digunakan ketika

mempresentasikan tujuan perubahan kepada kelompok. Pesan yang sama harus disampaikan

Page 16: Manajemen Karin

kepada semua orang, bagaimanapun pentingnya, perlu dicermati hal-hal khusus yang banyak

relevansinya kepada kelompok.

Penyesuaian pesan dengan minat orang-orang ini membawa kita untuk bekerja lebih efektif

dengan kebutuhan yang berbeda-beda bagi setiap individu atau kelompok. Dengan memahami

perbedaan akan meningkatkan kemungkinan menghargai pengalaman teman sejawat. Dengan

memahami konsentrasi dan minat setiap orang, akan meningkatkan kinerja kepemimpinan.

Contoh: Untuk memonitor tingkat infeksi semua staf di klinik, termasuk para dokter, perawat,

bidan, petugas kebersihan, petugas yang menyediakan sabun dan tissue, para pasen.

Tahap-Tahap Manajemen Perubahan

Suatu perubahan terjadi melalui tahap-tahapnya. Pertama-tama adanya dorongan dari dalam

(dorongan internal), kemudian ada dorongan dari luar (dorongan eksternal). Untuk manajemen

perubahan perlu diketahui adanya tahapan perubahan. Tahap-tahap manajemen perubahan ada

empat, yaitu:

Tahap 1, yang merupakan tahap identifikasi perubahan, diharapkan seseorang dapat

mengenal perubahan apa yang akan dilakukan /terjadi. Dalam tahap ini seseorang atau

kelompok dapat mengenal kebutuhan perubahan dan mengidentifikasi tipe perubahan.

Tahap 2, adalah tahap perencanaan perubahan. Pada tahap ini harus dianalisis mengenai

diagnostik situasional tehnik, pemilihan strategi umum, dan pemilihan. Dalam proses ini

perlu dipertimbangkan adanya factor pendukung sehingga perubahan dapat terjadi dengan baik.

Tahap 3, merupakan tahap implementasi perubahan dimana terjadi proses pencairan,

perubahan dan pembekuan yang diharapkan. Apabila suatu perubahan sedang terjadi

kemungkinan timbul masalah. Untuk itu perlu dilakukan monitoring perubahan.

Tahap 4, adalah tahap evaluasi dan umpan balik. Untuk melakukan evaluaasi diperlukan

data, oleh karena itu dalam tahap ini dilakukan pengumpulan data dan evaluasi data tersebut.

Hasil evaluasi ini dapat di umpan balik kepada tahap 1 sehingga memberi dampak pada

perubahan yang diinginkan berikutnya.

Page 17: Manajemen Karin

Suatu perubahan melibatkan perasaan, aksi, perilaku, sikap, nilai-nilai dari orang yang

terlibat dan tipe gaya manajemen yang dibutuhkan. Jika perubahan melibatkan sebagian

besar terhadap perilaku dan sikap mereka, maka akan lebih sulit untuk merubahnya dan

membutuhkan waktu yang lama.

Jika pimpinan manajemen perubahan mengetahui emosi normal yang dicapai, ini akan lebih

mudah untuk memahami dan menghandel emosi secara benar.

Gambar berikut ini menunjukkan kejelasan komponen tersebut.

Page 18: Manajemen Karin

Dorongan internal Dorongan eksternal

Pendukung

Tahap 1Identifikasi Perubahan

Mengenal Kebutuhan

Perubahan

Identifikasi tipe Perubahan

Tahap 2Perencanaan Perubahan

Diagnostik

Situasional

Pemilihan

Strategik Umum

Pemilihan

Tahap 3

Implementasi Perubahan

Pencairan Perubahan

Pembekuan/Integritas

Gambar 1 : TAHAP-TAHAP PERUBAHAN

Page 19: Manajemen Karin

Umpan Balik

Gambar 2 :

Waktu dan Kesulitan untuk merubah Budaya/Kebiasaan

GAYA MANAJEMEN

PERILAKU TETAP

Kesulitan Perubahan

NILAI

SIKAP

Tahap 4Evaluasi & Umpan Balik

Pengumpulan

Data

Evaluasi Data &

Umpan Balik

Page 20: Manajemen Karin

* Ref : Atkinson, P. 1990: Creating Culture Change Bedford. IFS Ltd.

Kempton Bedford ISBN 81-85 789-02-2

Gambar dibawah ini memperlihatkan bahwa jika paserta yang hadir memberikan dukungan yang

cukup, mereka akan dapat menerima perubahan. Mereka tetap membutuhkan banyak dukungan

untuk dapat menerima secara keseluruhan dan memahami perubahan tersebut ke setiap tindakan

dan perilaku normal mereka sendiri. Gambar ini akan mengilustrasikan proses perubahan lebih

baik.

Tanggung jawab terhadap pengelolaan perubahan ini harus mempertimbangkan perasaan dan

emosi orang-orang yang terlibat di dalamnya. Jika hal ini diabaikan atau tim manajemen

perubahan tidak sensitif terhadap hal ini, perubahan tidak akan dapat terjadi sesuai

rencana yang telah dibuat. Perubahan dapat menjadi sangat resisten dan defensif.

Seseorang yang memimpin perubahan mungkin harus merubah kinerja perubahan tersebut

dengan maksud untuk memberikan dukungan yang lebih efektif.

AKSI

PERASAAN

Waktu untuk Berubah

Page 21: Manajemen Karin

Dalam proses perubahan, seorang pemimpin harus berupaya untuk melatih perubahan terlebih

dahulu pada dirinya sendiri. Sehingga terjadi suatu integritas pada dirinya. Dan perubahan ini

akan mempengaruhi terjadinya perubahan kinerja dalam organisasi yang dipimpinnya. Gambar-

gambar dibawah ini menunjukkan bagaimana proses perubahan tersebut terjadi, komponen apa

yang terkena dalam diri individu bila ingin berubah, bagaimana orang luar terlibat dalam proses

perubahan di suatu organisasi dan bagaimana manajemen perubahan tersebut untuk mencapai

tujuan organisasi.

Page 22: Manajemen Karin

TRANSISI EMOSI SELAMA PERUBAHAN

Gambar 2: Mengelola Emosi dalam Proses Perubahan *

1. Goncangan

2. Penolakan

3. Kekuatan Emosi

Perlu dukungan &

4. Penerimaan

FRUSTRASI

FRUSTRASI

6. Pemahaman sempurna

7. Integritas

5. Pengalaman

Waktu

Keadaan untuk Perbandingan yg Baik

* Ref : Atkinson, P. 1990: Creating Culture Change Bedford. IFS Ltd.

Kempton Bedford ISBN 81-85 789-02-2

Page 23: Manajemen Karin