49
Manajemen Kas & Persediaan Disusun Oleh: 1.Efi Riana Sari 122121031 2.Syilvta Nastassia SY 122121120 3.Tri Irmawati 122121156 4.Bima Dwi Eryadi 122121015 MM B41

Manajemen Kas & Persediaan

  • Upload
    elaine

  • View
    182

  • Download
    6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen Kas & Persediaan. Disusun Oleh: 1.Efi Riana Sari 122121031 2.Sy ilvta Na s tas s ia SY 122121 120 3.Tri Irmawati 122121 156 4.Bima Dwi Eryadi 122121 015 MM B41. Manajemen Persediaan. PERSEDIAAN & MANAJEMEN PERSEDIAAN. PERSEDIAAN - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Manajemen  Kas & Persediaan

Manajemen Kas & PersediaanDisusun Oleh:1.Efi Riana Sari 1221210312.Syilvta Nastassia SY 1221211203.Tri Irmawati 1221211564.Bima Dwi Eryadi 122121015

MM B41

Page 2: Manajemen  Kas & Persediaan

Manajemen Persediaan

Page 3: Manajemen  Kas & Persediaan

PERSEDIAAN & MANAJEMEN PERSEDIAAN

PERSEDIAANsejumlah bahan/barang yang disediakan oleh perusahaan untuk menjaga kelancaran operasi perusahaan guna memenuhi permintaan konsumen setiap saat

MANAJEMEN PERSEDIAANkegiatan untuk menentukan jumlah dan komposisi persediaan sehingga perusahaan dapat melindungi kelancaran produksi dan penjualan serta kebutuhan-kebutuhan pembelanjaan perusahaan dengan efektif dan efisien, termasuk pengaturan dan pengawasan atas pelaksanaan pengadaan bahan-bahan/barang-barang yang diperlukan sesuai jumlah dan waktu yang dibutuhkan, dengan biaya serendah-rendahnya

Page 4: Manajemen  Kas & Persediaan

JENIS-JENIS PERSEDIAAN

Raw Materials

• persediaan yang dibeli dari suplier untuk diproses/diubah menjadi barang setengah jadi dan akhirnya barang jadi

Work in Process• keseluruhan barang yang digunakan dalam proses produksi, tetapi

masih membutuhkan proses lebih lanjut untuk menjadi barang yang siap untuk dijual Finished Goods

• persediaan barang yang telah selesai diproses oleh perusahaan, tetapi belum terjual

Page 5: Manajemen  Kas & Persediaan

JENIS-JENIS BIAYA PERSEDIAAN

Biaya Persediaan

Biaya Pemesana

n

Biaya Penyimpan

an

Page 6: Manajemen  Kas & Persediaan

BIAYA PENYIMPANAN (Carrying Cost)

Biaya Gudang

Biaya Modal yang Tertahan dalam Persediaan

Biaya Penyusutan Gudang

Biaya Asuransi

Biaya Kerusakan / Keusangan

Pajak Bumi dan Bangunan

Page 7: Manajemen  Kas & Persediaan

BIAYA PENYIMPANAN (Carrying Cost)Biaya Penyimpanan sebanding dengan rata-rata persediaan yang

dimiliki.

Semakin besar rata-rata persediaan, semakin besar biaya penyimpanan.

Rata-rata Persediaan (A ) = Kuantitas Pemesanan = Q = T/N 2 2

2 Ket :Q = kuantitas pemesananT = jumlah unit yang dijual tiap tahunN = frekuensi pemesanan tiap tahun

Page 8: Manajemen  Kas & Persediaan

BIAYA PENYIMPANAN (Carrying Cost)

Carrying Cost (TCC) = C x PP x A = C x PP x Q/2

Ket :C = carrying cost sebagai persentase per tahun dari harga beliPP = harga beli per unit persediaanA = persediaan rata-rata

Page 9: Manajemen  Kas & Persediaan

BIAYA PEMESANAN (Ordering Cost)merupakan biaya untuk melakukan pemesanan dan menerima barang pemesanan, serta tidak dipengaruhi oleh persediaan rata-rata.

contoh : biaya memesan, biaya pemasangan mesin, biaya bongkar muat.

Total Ordering Cost (TOC) = O x N = O x T/Q

Ket :O = jumlah biaya tetap untuk setiap pemesananN = frekuensi pemesanan tiap tahunT = jumlah unit yang dijual tiap tahunQ = kuantitas pemesanan

Page 10: Manajemen  Kas & Persediaan

TOTAL INVENTORY COST

Total Inventory Cost (TIC) = TCC + TOC = (C x PP x A) + (O x N) = ( C x PP) (Q/2) + Q (T/Q)

Page 11: Manajemen  Kas & Persediaan

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

Adalah jumlah pembelian yang paling ekonomis (Economical Order Quantity =

EOQ)

Definisi : jumlah setiap kali pembelian bahan yang disertai biaya minimal = jumlah pembelian bahan yang paling ekonomis

Page 12: Manajemen  Kas & Persediaan

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)EOQ terdiri dari :

1. Biaya pemesanan (ordering cost/set up cost) Adalah semua biaya dari persiapan pemesanan sampai barang yang dipesan dating  Sifat : konstan, tidak tergantung pada jumlah barang yang dipesan

Biaya-biaya ini adalah :             a. biaya persiapan pemesanan             b. biaya mengirim atau menugaskan karyawan untuk melakukan pemesanan.             c. biaya saat penerimaan bahan yang dipesan             d. biaya penyelesaian pembayaran pemesanan.

2.   Biaya Penyimpanan di Gudang (Inventory C arrying Cost)   terdiri dari :             a.biaya sewa gudang             b.biaya pemeliharaan bahan             c.biaya asuransi bahan             d.biaya TK di gudang             e.biaya kerusakan bahan baku

Page 13: Manajemen  Kas & Persediaan

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)

                                        Ket:R = Kebutuhan barang dalam suatu periode tertentu missal setahunS  = biaya pemesanan setiap kali pesanP =  harga beli setiap unit barangI  =  Biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam prosentase dari nilai rata-rata persediaan

barang yang disimpanC = Biaya penyimpanan tiap unit barang yang disimpan (dalam rupiah)SS = Safety Stok adalah Persediaan PengamanROP = Re Order Point adalah titik dimana harus dilakukan pemesanan kembaliLead Time (LT) atau tenggang waktu adalah waktu yang dibutuhkan sejak memesan

barang sampai barang yang dipesan datang.

Rumus EOQ :                        EOQ =      2 x R x S                                            P 

Rumus EOQ :                        EOQ =      2 x R x S                                                C

Page 14: Manajemen  Kas & Persediaan

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)Secara grafik, model persediaan EOQ dapat digambarkan sebagai

berikut:

Page 15: Manajemen  Kas & Persediaan

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)Contoh soal :

Perusahaan x membutuhkan bahan mentah karet sebanyak 6.400 unit/tahun ( 1 tahun = 320 hari) dengan harga Rp.50 setiap unit

Dalam rangka pembelia tersebut dibutuhkan biaya-biaya sbb:-biaya pengiriman pesanan =Rp.10/1 kali pesan-biaya administrasi = Rp.20/1 kali pesan-biaya penyelesaian pemesanan Rp 20 / 1 kali pesan-biaya penyimpanan di gudang = Rp. 1 /unit / tahun

Pertanyaan :1.  Tentukan EOQ2.  ROP jika Procuremen Lead Time (PLT) selama 6 hari.3.  Gambarkan grafik EOQ, ROP dan SS jika SS ditentukan 500 unit.

Page 16: Manajemen  Kas & Persediaan

ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ)Jawab :Diket :R = 6.400 unitS = 10 + 20 + 20 = Rp. 50C = Rp. 1a. Rumus EOQ :                        EOQ =      2 x R x S                                            C                        EOQ =      2 x 6.400 x 50                                               1                                  = 800 unitPenggunaan selama 1 tahun = 6.400 unitPenggunaan selama 1 hari = 6.400/320 = 20 unitPenggunaan selama lead time = 20 x 6 = 120 unitSafety stock = 500ROP = PLT + SSROP = 120 x 500 = 620 unitFrekuensi pembelian 1 tahun =: 800 = 8 kaliatau 320 hr/8 = 40 hari sekali.

Page 17: Manajemen  Kas & Persediaan

REORDER POINT

Reorder point adalah titik pemesanan kembali

Agar pembelian bahan yang sudah ditetapkan dalam EOQ tidak menganggu kelancaran kegiatan produksi, maka diperlukan waktu pemesanan kembali bahan baku.

Page 18: Manajemen  Kas & Persediaan

REORDER POINT Faktor-faktor yang mempengaruhi titik pemesanan kembali adalah:

1. Lead Time. Lead Time adalah waktu yang dibutuhkan antara bahan baku dipesan

hingga sampai diperusahaan.Lead Time ini akan mempengaruhi besarnya bahanbaku yang dugunakan selama masa lead time,semakin lama lead time maka akansemakin besar bahan yang diperlukan selama mas lead time.

2 Tingkat pemakaian bahan baku rata-rata persatuan waktu tertentu (Average Usage)

3. Persediaan pengaman (Safety Stock), yaitu jumlah persediaan bahan minimumYang harus dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga kemungkinan keterlambatanDatangnya bahan baku, sehingga tidak terjadi stagnasi.

Page 19: Manajemen  Kas & Persediaan

REORDER POINT Dari ketiga faktor tersebut, maka Reorder Point dapat dicari dengan

rumus sebagai berikut :

Ket :LD = Lead TimeAU = Average Usage = Pemakaian rata- rataSS = Safety Stock

Reorder Point =(LD x AU) + SS

Page 20: Manajemen  Kas & Persediaan

REORDER POINT Contoh soal:

PT Deivy menetapkan lead time bahan baku A selama 4 minggu, pemakaian rata- rata sebesar 250 Kg perminngu, safety stock yang ditafsir sebesar pemakaian rata-Rata untuk 2 minggu. Dari data ini,maka reorder pointnya adalah sebagai berikut :

Reorder Point = (LD x AU ) + SS= (4 x 250) + (2 x 250)= 1.500

Page 21: Manajemen  Kas & Persediaan

Hubungan Safety Stock, EOQ, dan Reorder PointUntuk mengetahui hubungan antara safety stock, EOQ, dan reorder point

dapatlah dijelaskan dengan menggunakan gambar.

Sebagai contoh ; misalnya EOQ = 300 unit, Safety stocknya 50 unit dan Reorder pointnya sebanyak 250 unit. Maka hubungannya dapat dijelaskan pada gambar berikut ini :

Page 22: Manajemen  Kas & Persediaan

Manajemen Kas

Page 23: Manajemen  Kas & Persediaan

Apa Aktiva Liquid itu?

Kas merupakan mata uang dan koin plus rekening tabungan yang ada di tangan perusahaan dalam laci petty cash atau dalam rekening cek dan pasar uang. Sekuritas yang bisa diperdagangkan (marketable securities)/ near cash asset merupakan investasi sekuritas yang dapat diubah dengan cepat menjadi kas. Aktiva liquid (liquid assets) merupakan jumlah kas dan sekuritas yang bisa diperdagangkan.

Kas yang diperlukan perusahaan baik digunakan untuk membiayai perusahaan sehari-hari ataupun untuk pembelian aktiva tetap memiliki sifat continue maupun tidak continue.

1. Sifat Continue Untuk pembelian bahan baku, pembayaran gaji dan upah, membayar supplies kantor habis pakai, dll.

2. Sifat tidak Continue Untuk pembayaran pajak, deviden, angsuran hutang, dll.

PENGERTIAN KAS

Page 24: Manajemen  Kas & Persediaan

Dalam ulasan ekonomi klasik, John Maynard Keynes membagi kebutuhan akan kas perusahaan atau unit ekonomi apapun ke dalam 3 kategori:

1. Motif Transaksi: Saldo yang dipegang untuk transaksi memungkinkan perusahaan memenuhi kebutuhan kas yang terjadi dalam kegiatan bisnis biasa. Jumlah relatif kas yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan transaksi dipengaruhi oleh sejumlah faktor seperti industri dimana perusahaan beroperasi. Sudah dikenal luas bahwa industri utilitas bisa memprakirakan penerimaan kas sangat akurat karena permintaan terhadap jasa mereka stabil. Namun berbeda pada perusahaan software komputer yang mengalami kesulitan lebih besar dalam memprediksi arus kas mereka. Produk baru dibawa ke pasar dengan cepat, sehingga sulit memproyeksikan arus kas dan saldonya dengan tepat.

Motif Perusahaan Memegang Kas

Page 25: Manajemen  Kas & Persediaan

2. Motif Berjaga-Jaga: Saldo untuk berjaga-jaga merupakan buffer stock activa liquid. Motif memegang kas ini berkaitan dengan usaha menjaga saldo yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang mungkin tapi masih belum tentu.

Prediktabilitas arus kas juga berpengaruh besar terhadap kebutuhan kas melalui motif berjaga-jaga. Dalam praktek bisnis aktual, motif berjaga-jaga dipenuhi dengan memegang portofolio aktiva liquid, bukan hanya kas. Dalam organisasi korporat besar, dana bisa mengalir keluar masuk portofolio sekuritas yang bisa diperdagangkan setiap hari.

3. Motif Spekulatif: Kas dipegang untuk keperluan spekulatif supaya bisa mendapatkan keuntungan dari situasi profit taking yang potensial. Perusahaan konstruksi yang membangun pemukiman kerap kali mengakumulasikan kas sebagai antisipasi penurunan biaya kayu. Bila harga bahan bangunan turun, perusahaan yang menumpuk kas bisa mendapat untung dengan membeli bahan bangunan dalam jumlah besar. Secara umum, motif spekulasi merupakan komponen yang paling tidak penting dari preferensi likuiditas. Motif transaksi dan berjaga-jaga merupakan alasan terbesar mengapa perusahaan memegang kas.

Page 26: Manajemen  Kas & Persediaan

Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.

Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning.

Likuiditas manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan.

Earning tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis

Manajemen Kas

Page 27: Manajemen  Kas & Persediaan

1. Mempercepat pemasukan kas1. Mempercepat pemasukan kas 2. Memperlambat pengeluaran kas2. Memperlambat pengeluaran kas

Meningkatkan cash availabilityMeningkatkan cash availability

3. Mengoptimalkan cash availability3. Mengoptimalkan cash availability

Saldo kas optimalSaldo kas optimal

Manajemen Kas

Page 28: Manajemen  Kas & Persediaan

Tingkat seberapa perusahaan menginvestasikan kas berlebih ke dalam sekuritas yang bisa diperdagangkan ditentukan oleh besarnya resiko insolvensi yang mau ditanggung perusahaan supaya bisa menerima tambahan pengembalian atas saldo kas mereka.

Trade off antara Resiko dan PengembalianProgram manajemen kas seluruh perusahaan harus berusaha meminimumkan resiko insolvensi perusahaan. Dalam kasus demikian, perusahaan secara teknis tidak solven. Perusahaan dapat menghindari masalah ini dengan memegang saldo kas yang besar untuk membayar tagihan yang jatuh tempo.

Sasaran dan Keputusan Manajemen Kas

Manajer keuangan harus menemukan neraca yang dapat diterima antara memegang kas terlalu banyak dan terlalu sedikit. Inilah titik fokus trade off antara pengembalian dan resiko. Investasi kas yang besar meminimumkan peluang insolvensi, namun mengancam profitabilitas perusahaan. Investasi kas yang kecil membebaskan kelebihan saldo untuk investasi ke dalam sekuritas yang bisa diperdagangkan dan aktiva yang umurnya lebih panjang; ini memperkuat profitabilitas dan nilai saham biasa perusahaan, namun meningkatkan peluang kekurangan kas.

Page 29: Manajemen  Kas & Persediaan

Sasaran

Trade off resiko dan pengembalian dapat direduksi menjadi 2 sasaran utama sistem manajemen kas:

Kas yang cukup harus ada di tangan untuk memenuhi pembayaran yang terjadi dalam pelaksanaan bisnis.

Investasi dalam kas yang menganggur harus dikurangi sampai minimum.

Evaluasi atas sasaran-sasaran operasional ini, serta usaha pada pihak manajemen untuk memenuhinya menimbulkan kebutuhan akan suatu keputusan manajemen kas.

Page 30: Manajemen  Kas & Persediaan

Menentukan Target Saldo Kas

• The Baumal Model• The Miller-Orr Model• Stone Model• Faktor lain yang mempengaruhi target saldo kas

Biaya Memegang Kas

Page 31: Manajemen  Kas & Persediaan

The Baumal Model

Page 32: Manajemen  Kas & Persediaan

The Baumal Model

Page 33: Manajemen  Kas & Persediaan

The Baumal Model

Page 34: Manajemen  Kas & Persediaan

• Saldo kas optimal diperoleh pada saat opportunity costs sama dengan trading costs

• Opportunity Costs = Trading Costs

• Kalikan kedua sisi dengan C

The Baumal Model

Page 35: Manajemen  Kas & Persediaan

Contoh Soal

1. Kebutuhan kas perusahaan selama satu

bulan Rp 20 juta. Perusahaan memperoleh

kas dengan menjual surat berharga. Biaya

transaksi perolehan kas adalah Rp10 ribu.

Sedangkan biaya beban tetap atau bagi hasil

adalah berkisar 18% per tahun, atau 1,5%

per bulan.The Boumal Model

Page 36: Manajemen  Kas & Persediaan

• Jumlah saldo kas

C = (2 bT / i)

= [(2 x 10.000 x 20.000.000) / 0,015]

= 5.163.978

Jika perusahaan menambahkan “saldo kas basi” sebesar Rp. 5.000.000,-

Maka saldo kas baru sebesar Rp. 5.163.978 + Rp. 5.000.000,- = Rp. 10.163.978,00,-

Page 37: Manajemen  Kas & Persediaan

• Perusahaan membiarkan saldo kas untuk bergerak secara acak di antara batas kendali atas dan bawah.

The Miller-Orr Model

Page 38: Manajemen  Kas & Persediaan

• Dengan L, yang ditetapkan oleh perusahaan, the Miller-Orr model menyelesaikan untuk Z dan H

• Di mana σ2 adalah varians dari arus kas harian bersih.

• Rata-rata saldo kas pada Miller-Orr model adalah

Average cash balance =

The Miller-Orr Model: Matematika

Page 39: Manajemen  Kas & Persediaan

• Untuk menggunakan model Miller-Orr, Manajer harus melakukan empat hal:

1. Tentukan batas kendali bawah dari saldo kas

2. Estimasi standar deviasi dari arus kas harian

3. Tentukan tingkat bunga

4. Estimasi trading costs dari membeli dan menjual sekuritas.

• Model mengklarifikasi isu mengenai manajemen kas: Titik Z, berhubungan positif dengan trading costs, F dan

berhubungan negatif dengan tingkat bunga K.Z dan rata-rata saldo kas berhubungan positif terhadap variabilitas

arus kas.

Implikasi dari The Miller-Orr Model

Page 40: Manajemen  Kas & Persediaan

Contoh SoalThe Miller Orr Model

Page 41: Manajemen  Kas & Persediaan
Page 42: Manajemen  Kas & Persediaan
Page 43: Manajemen  Kas & Persediaan

• Model Stone secara garis besar mirip dengan model Miller dan Orr dengan menambahkan perhatian yang lebih luas kepada manajemen saldo kas daripada penetuan ukuran transaksi kas yang optimal.

• Secara diagram :

• Diagram tersebut memperlihatkan adanya batas pengendalian atas (h) dan batas pengendalian bawah (o) yang merupakan batas dari pengendalian luar dalam model ini. Sedangkan h-x serta o+x merupakan batas pengendalian dalam.

Apabila saldo kas telah mencapai titik a (batas pengendalian atas luar) perusahaan dapat diberi rekomendasi untuk melihat aliran kas pada beberapa hari mendatang guna memperkirakan apakah saldo kas akan bergerak kembali menuju batas pengendalian atas dalam. Apabila saldo kas bergerak ke arah titik c, maka perusahaan tidak perlu melakukan investasi. Sebaliknya, bila saldo kas menuju titik b maka perusahaan di harapkan untuk melakukan investasi.

Begitu pula jika saldo kas bergerak ke arah titik f, perusahaan perlu untuk melihat aliran kas pada beberapa hari yang akan datang untuk memperkirakan apakah saldo kas akan kembali bergerak ke dalam batas pengendalian atas dalam. Apabila saldo kas menuju ke titik d maka perusahaan perlu melakukan disinvestasi. Namun jika saldo kas menuju titik b, perusahaan perlu sekali untuk segera melakukan disinvestasi sekuritas.

Model Stone

Page 44: Manajemen  Kas & Persediaan

Melakukan pinjaman sepertinya lebih mahal dibandingkan menjual surat berharga.

Kebutuhan untuk meminjam akan tergantung pada keinginan manajemen untuk memegang saldo kas.

Perusahaan mempunyai kas di bank sebagai kompensasi untuk pelayanan bank.

Perusahaan besar memiliki ribuan accounts dengan beberapa lusin bank, kadang hal ini membuat lebih masuk akan untuk membiarkan kas daripada mengelola tiap account secara harian.

Faktor Lain yang Mempengaruhi Target Saldo Kas

• Pinjaman

• Saldo Kompensasi

Page 45: Manajemen  Kas & Persediaan

Mempercepat Penerimaan Kas

• Float

Perbedaan bank cash dan book cash disebut float. Manajemen Float melibatkan pengendalian,

pengumpulan dan pengeluaran kas.

• Mengelola Pengumpulan dan Pengeluaran Kas

Mempercepat pengumpulan Menunda pengeluaran Disbursement Float Zero-Balance Accounts Drafts Ethical and Legal Questions

Ada 4 elemen float;1. Mail float, disebabkan oleh waktu

antara saat pelanggan mengirimkan cek sampai perusahaan mulai memprosesnya.

2. Processing float, disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk memproses cek pelanggan sebelum dapat didepositokan di bank.

3. Transit float, disebabkan oleh waktu yang dibutuhkan untuk mengkliringkan melalui sistem perbankan komersial atas cek yang didepositokan pelanggan sampai bisa digunakan oleh perusahaan.

4. Disbursing float, berasal dari kenyataan bahwa dana pelanggan tersedia di rekening bank perusahaan sampai cek pembayaran dikliringkan melalui sistem perbankan. Biasanya dana yang ada di bank perusahaan melebihi saldo yang tertera pada bukunya.

Page 46: Manajemen  Kas & Persediaan

Mempercepat Pengumpulan Kas

Page 47: Manajemen  Kas & Persediaan

PelangganPerusahaan

PelangganPerusahaan

PelangganPerusahaan

Post OfficeBox 1

Post OfficeBox 2

PelangganPerusahaan

Bank lokalMengumpulkan danaDari PO Boxes

Perusahaan memproses penerimaan

Amplop dibuka,pemisahan cek dantanda terima

simpan cek kebank accounts

penerimaan rincikirim ke perusahaan

Bank clears checks

Overview dari Lockbox Processing

Page 48: Manajemen  Kas & Persediaan

1. Tulis cek pada bank yang jauh.

2. Tahan pembayaran untuk beberapa hari setelah disetujui.

3. Hubungi pemasok untuk verifikasi pernyataan akurasi untuk jumlah yang besar.

4. Kirim dari kantor pos yang jauh.

5. Kirim dari kantor pos yang membutuhkan penanganan yang sulit.

Firm preparescheck to supplier

Post Office processing

Delivery of checkto supplier

Deposit goes tosupplier’s bank

Bank collects funds

Menunda Pengeluaran

Page 49: Manajemen  Kas & Persediaan

TERIMA KASIHTERIMA KASIH