Upload
andri-wiyoga
View
252
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
ga tau bingun mo nulis apa
Citation preview
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
SALAH SATU KUNCI SUKSES WIRAUSAHA: PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
WIRAUSAHA HARUS MELUANGKAN WAKTU UNTUK MEMPERBAIKI POSISI KEUANGAN DARI BISNIS MEREKA: MENGHILANGKAN KELEMAHAN-KELEMAHAN, MENGEMBANGKAN KEKUATAN, BELAJAR DARI KEBERHASILAN DAN KESALAHAN MASA LAMPAU DAN MENGATUR PERKEMBANGAN KEUANGAN MASA DEPAN.
RENCANA TINDAKAN KEUANGAN
ADA 7 LANGKAH:1. Hasilkan target-target jangka pendek dan jangka panjang2. Menetapkan imbalan jangka pendek dan jangka panjang3. Menetapkan standar efisiensi yang meliputi semua aspek
operasional4. Mendokumentasikan rencana keuangan yang menyeluruh5. Memeriksa kebenaran rencana dan merevisinya dimana
perlu6. Menganalisis rencana7. Mengkomunikasikan rencana kepada bawahan dan
menyiapkan tahap pelaporan dan pengendalian
1. Hasilkan target-target jangka pendek dan jangka panjang
Ukur dan kuantifikasikan dampak dari pertumbuhan, strategi, perubahan produk, lokasi, promosi, dampak ilklan dll, untuk melihat:
• Kemapulabaan: peningkatan laba bersih tahunan; imbalan kepada pemilik dan karyawan; laba investasi, serta reinvestasi sesuai dengan harapan-harapan prtumbuhan.
• Efisiensi bisnis: untuk menaksir prestasi keuangan• Marjin dan laba investasi• Harapan pertumbuhan• Investasi
2. Menetapkan imbalan jangka pendek dan jangka panjang
Contoh:
Parameter Perencanaan jangka pendek
%
Perencanaan jangka panjang
%
Wirausaha 20 80
Staf senior 50 50
Manajemen tingkat bawah
90 10
3. Menetapkan standar efisiensi yang meliputi semua aspek operasi
Dasar penetapan: catatan internal; perbandingan eksternal (statistik industri, perbandingan antar perusahaan)
Dari kedua dasar di atas, • Meningkatkan kekuatan• Menghilangkan kelemahan• Mengambil sikap positif terhadap pertumbuhan Contoh perbandingan efisiensi:
Contoh perbandingan efisiensi: CATATAN INTERNAL: Perhs. Anda
ParameterThn-3
%Thn -2
% Thn-1
%Thn
dasarThn+1
%Thn +2
%Thn+3
%Thn +4
%Thn +5
%
Penjualan 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Biaya penjualan
75 75 74 73 73 73 72 72 71
Marjin kotor 25 25 26 27 27 27 28 28 29
Pengeluaran 18 17 17 17 17 16 16 15 15
Marjin bersih
7 8 9 10 10 11 12 13 14
CATATAN EKSTERNAL: Perhs. LAIN
ParameterThn-3
%Thn -2
% Thn-1
%Thn
dasarThn+1
%Thn +2
%Thn+3
%Thn +4
%Thn +5
%
Penjualan 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Biaya penjualan
74 74 73 73 72 72 72 72 71
Marjin kotor 26 26 27 27 28 28 28 28 29
Pengeluaran 17 17 17 17 16 16 16 15 15
Marjin bersih
9 9 10 10 12 12 12 13 14
4. Mendokumentasikan rencana keuangan yang menyeluruh
Dari target marjin bersih dan imbalan pemilik yang dinginkan, kita dapat memproyeksikan target penjualan untuk beberapa tahun ke depan
Misal: Target marjin bersih yang kehendaki : 10% Nilai inbalan wirausaha : Rp 60.100.000,00 Maka target penjualan : Rp. 601.000.000,00Dengan data di atas, rencana keuangan menyeluruh untuk tahun itu sbb:
Parameter % Rp
Penjualan 100 601.000.000,00
Biaya penjualan 73 438.730.000,00
Marjin kotor 27 162.270.000,00
Pengeluaran 17 102.170.000,00
Marjin bersih 10 60.100.000,00
5. Memeriksa kebenaran rencana dan merevisinya dimana perlu
Misal, perencanaan keuangan sbb:Kelompok
produkPenjualan yg diharapkan
Rp
Marjin%
Laba kotorRp
A 130.000.000,00 30.0 39.000.000,00B 190.000.000,00 25,0 47.500.000,00C 80.000.000,00 33,0 26.400.000,00D 70.000.000,00 26,0 18.200.000,00E 70.000.000,00 31,0 21.700.000,00F 61.000.000,00 15,5 9.470.000,00
Total 601.000.000,00 27,0 162.270.000,00
Jika perencanaan di atas perlu direvisi, yang sesuai:
• Upah dan gaji: golongan, lembur.• Biaya gedung: sewa, listrik, pemanasan, kebersihan,
keamanan, asuransi.• Biaya uang: bunga bank, potongan harga, piutang
ragu-ragu, biaya bank atau pinjaman.• Pengeluaran untuk penjualan dan promosi: iklan,
promosi, pengiriman barang.• Pengeluaran komunikasi dan administrasi: telepon,
alat tulis menulis, email, faximail
6. Menganalisis rencana
Mengurangi resiko bisnis:
1. Titik impas (break event point = B.E.P.): angka penjualan akan menutup pengeluaran dasar bisnis yakni
laba sama dengan nol.
Misal: jika pengeluaran Rp. 102.000.000,00 dan marjin kotor 27%, maka titik impas :
BEP = (102.000.000,00) / (27%) = Rp = 377.800.000,00. Pengeluaran sebesar Rp. 102,000.000,00 pas untuk menutup pengeluaran
( )
PengeluaranbisnisBEP
Marjin kotor persentase
Contoh lain:Pengeluaran bisnis dalam mingguan misalnya: Rp. 2.000.000,00 (gaji, sewa kios dan lain-lain), maka titik impas,
BEP = Rp. 2.000.000,00 / 27% = Rp. 7.400.000,00. (untuk seminggu berupa nilai
penjualan/pendapatan)Jika nilai di atas tercapai pada hari Jum’at siang, berarti laba akan diperoleh penjualan pada hari Jum’at sore dan Sabtu.
Hal di atas bisa juga dipakai sebagai dasar bisnis bulanan dan seterusnya.
2. Keamanan• Marjin Keamanan (MK, Margin of Safety):persentase penurunan dalam
penjualan di bawah penjualan yang direncanakan, sebelum mencapai titik impas (tingkat laba = 0)
Misal: • Rencana bisnis menghendaki penjualan sebesar Rp. 600.000.000,00. • Tingkat pengeluaran dan marjin kotor menghendaki penjualan titik impas
sebesar Rp. 377.800.000,00.• Makaa
Dengan kata lain jika penjualan jatuh 37% di bawah rencana, maka akan berada pada titik impas.
dde
Rencana penjualan Penjualan titik impasMK 100%
Rencana penjualanx
.600.000.000. .377.800.000100% 37%
.600.000.000.
Rp RpMK x
Rp
3. KemantapanBeberapa ukuran pemantapan keuangan:a. Lukuiditas: adalah rasio kas
Misal:• Jika posisi keuangan menunjukkan kas, saldo bank, piutang
(segera ditagih), investasi jangka pendek dan inventaris (mudah diuangkan) = Rp 60.000.000•Hutang yang harus dibayar bulan depan = Rp
50.000.0000Maka
Uang kas (atau ekuivalen dengan uang kas)..... kali
Hutang lancar (atau ekuivalen)
60.000.000,01,20
50.000.000,0
RpRasio likuiditas kali
Rp
Menghitung BEP sebagai produsesnBEP: keadaan dimana hasil penjualan sama dengan
jumlah biaya yang diperlukan untuk produksi (pembuatan) dan menjual barang bersangkutan:
Dimana: Sb: hasil penjualan pada BEPF : jumlah biaya tetapVx: jumlah biaya berubah pada volume xSx: hasil penjualan pada volume x
1
FSb
VxSx
Contoh: Pabrik tekstil memproduksi kain sarung polyester/kapas dengan ketentuan sebagai berikut
A. Biaya tetap (fixed cost) pertahun, dalam jutaan rupiah)1. Buruh tak langsung : 150.2. Pemeliharaan dan Perbaikan : 100.3. Asuransi : 30.4. Depresiasi : 250.5. Bunga : 200.6. Administrasi : 80.7. Biaya umum dan lain-lain : 80.
Jumlah : 890.
B. Biaya berubah (variable cost) pertahun, dalam jutaan1. Bahan baku : 6.500.2. Bahan pembantu : 1.250.3. Bahan pembungkus : 300.4. Buruh langsung : 700.5. Utilitas 300.6. Biaya penjualan : 250.
jumlah : 9.300.
C. Produksi standar : 1.000.000,0 helaiD. Keuntungan : 10%
Aanalisalah keadaan titik impas!
Analisis:
1. Biaya tetap pertahun, F = Rp. 890.000.000,02. Biaya berubah, Vx = Rp. 9.300.000.000,03. Jumlah biaya pertahun = Rp. 10.190.000.000,04. Harga pokok per helai sarung =
5. Harga Jual per helai sarung : 1,10 x Rp. 10.190,0 = Rp. 11.209,0
6. Harga jual pada volume standar:1.000.000,0 x Rp. 11.209,0 = Rp. 11.209.000.000,0
.10.190.000.000,0.10.190,0
1.000.000,0
RpRp
Nilai jual pada BEP,
Volume produksi pada BEP:890.000.000,0
.5.255.780.000,09.300.000.000,0
111.209.000.000,0
Sb Rp
.5.225.780.000,0466.123,0
.11.209.0
Rphelai sarung
Rp
7. Mengkomunikasikan rencana kepada bawahan dan menyiapkan tahap pelaporan dan pengendalian
• Komunikasikan perencanaan kepada bawahan agar mereka memahami dan mengetahui apa yang harus dilakukan sesuai dengan perannya.
• Buatlah sistem pelaporan dan pengendalian:mengetahui keadaan faktual bisnis andamengetahui faktor-faktor pendukung dan
kendala di lapanganmenentukan langkah-langkah (strategi)
perbaikan danpeningkatan
Beberapa contoh perhitungan
Teladan 1:Sebuah toko manisan (gula-gula) menyimpan 40 kg manisan dan dijual dengan harga Rp. 1.400,0 per kg. karena manisan ini kurang laku dijual maka perlu dicampur dengan jenis lain manisanyang harganya Rp. 1000,0 per kg. jika harga tiap kg campuran manisan Rp. 1.250,0 per kg dan toko tidak mengalami kerugian, maka berapa kg manisan dengan dengan harga Rp. 1000,0 per kg harus dicampurkan?
Penyelesaian:X = jumlah kg manisan yang harganya Rp. 1000/kgY = jumlah kg manisan yang harganya Rp. 1250/kgNeraca bahan:40 + X = Y ………………………………………………………. (1)
Neraca uang:
manisan harga 1,4 rb/kg + manisan harga 1 rb/kg = manisan harga
1,25rb/kg(1,4)(40) + (1)(X) = (1,25)(Y) atau 56 + X = 1,25 Y ….. (2)(1) ……. 40 + X = Y(2) ……. 56 + X = 1,25 Y - 16 = 0,25Y atau Y = 64
Subtitusi ke pers (1): 40 + X = 64 X = 24Jadi: manisan yang ditambahkan sebanyak 24 kg untuk mendapatkan 64 kg campuran manisan dengan harga Rp. 1.250,0 per kg.
Teladan 2:Seorang pengusaha mebel akan membuat 3 set kursi, 6 meja dan 2 almari. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat 1 kursi, 1 meja dan 1 almari sebagai berikut:
Bahan Produk Kayu Paku Kaca Plastik Kursi 8 20 40 30
Meja 5 15 20 20
Almari 4 15 25 25
Jika A = (3 6 2) menyatakan barang-barang produk
B = menyatakan bahan yg diperlukan menurut satuan masing-masing, maka banyak kayu yg dibutuhkan:(3 6 2) = (3)(8) + (6)(5) + (2)(4) = 62.
Dengan cara yg sama dapat dicari jumlah total paku, kaca dan plastik:A.B = (3 6 2) = (24+30+8 60+90+30 120+120+50 90+120+50) = (62 180 290 260)Misal harga dari setiap unit kayu Rp. 5.000,0 paku Rp.1.000,0 kaca Rp.2000,0 dan plastik Rp.500,0 maka harga dari masing-masing unitC =
sehingga pengeluaran untuk pembuatan satu kursi, satu meja dan satu almari:
B.C =
= = menyatakan pengeluaran pembuatan satu kursi, satu
meja dan satu almari
Jadi jumlah pengeluaran uang untuk membeli bahan-bahan 3 kursi, 6 meja dan 2 almari adalah:
A (BC) = = ( 3)(155.000) + (6)(90.000) + (2)(97.500) = 1.200.000,0
Dengan demikian dapat dilanjutkan menentukan harga pokok dan harga jual setelah pengeluaran modal kerja dan depresiasi telah ditentukan (dihitung).
BUNGA TRANSAKSI• Istilah bunga dipakai dalam tabungan maupun pinjaman.• Perhitungan bunga sebagai balas jasa atas resiko yang harus ditanggung
oleh pemberi pinjaman tabungan maupun pemberi pinjaman atau antara kreditur dan debitur
• Balas jasa atas resiko pada umumnya diwujudkan dalam besaran persentase yang disesuaikan dengan peraturan perbankan
• Jika transaksi dilakukan oleh individu atau kelompok non bankyang terjadi di masyarakat, ketentuannya adalah kesepakatan dari kedua belah pihak.
• Hubungan nilai pinjaman dan bunga: F = p (1 + i)n atau p = F
Dimana: i = bunga pertahun, perbulan dsb; p = jumlah uang sekarang n = jangka waktu pemakaian uang; F = jumlah uang pada pada tahun ke-n
• Untuk pembagian merata pertahun, A A = F atau A = F
CARA PEMBAYARAN KEMBALI HUTANG BANK SCR KONVENSIONAL
Ada beberapa cara al:I. Dibayar tiap tahun terdiri dari angsuran pokok
ditambah bunganyaII. Dibayar tiap tahaun, sedang pinjaman dilunasi
pada akhir jangka waktu yang ditentukanIII. Dibayar secara merata tiap tahun, terdiri dari
angsuran dan bunganyaIV. Dibayar lunas pada akhir jangka pinjaman
Teladan: jumlah pinjaman Rp. 1. 000.000,0, bunga 5% jangka waktu 5 tahun.
CARA AKHIR THN KE
BUNGA PD AKHIR THN
JMLH PINJMN PD TIAP AKHIR THN
PEMBAYARAN PD TIAP AKHIR THN
SISA PINJAMAN PD AKHIR THN
I1
2345
100.000
80.00060.00040.00020.000
1.100.000
880.000660.000440.000220.000
300.000
280.000260.000240.000220.000
1.000.000
800.000600.000400.000200.000
lunas
II 12345
100.000100.000100.000100.000100.000
1.000.0001.000.0001.000.0001.000.0001.000.000
100.000100.000100.000100.000
1. 100.000
1.000.0001.000.0001.000.0001.000.0001.000.000
lunas
III 12345
100.00083.62065.60045.78023.980
1.100.000919.820721.620503.600263.780
263.800263.800263.800263.800263.800
1.000.000836.200656.020457.820239.800
lunas
IV 12345
100.000110.000121.000133.100146.410
1.100.0001.210.0001.331.0001.461.1001.610.510
----------------------------------------------------------------------------
1.610.510
1.000.0001.100.0001.210.0001.331.0001.461.100
lunas