75
FRAKSINASI 3

Materi FRAKSINASI (fitokimia)

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fitokimia

Citation preview

  • FRAKSINASI

    3

  • Fraksinasi

    Penyederhanaan komponen/pemisahan

    komponen dalam ekstrak

  • Metode Fraksinasi

    Ekstraksi cair-cair

    Kromatografi

  • PEMISAHAN

    ADALAH LANGKAH KIMIA ATAU FISIKA

    UNTUK LEBIH MENYEDERHANAKAN

    MATRIK SAMPEL

    PEMURNIAN

    ADALAH LANGKAH KIMIA ATAU FISIKA

    UNTUK MENGELUARKAN ANALIT DALAM

    KEADAAN MURNI DARI MATRIK SAMPEL

  • PEMISAHAN DAN PEMURNIAN

  • Pemisahan Komponen-komponen yang memanfaatkan perbedaan sifat-sifat kimia yang besar dari komponen-komponen yang akan dipisahkan

    Pemisahan Kimia

    Pemisahan komponen-komponen yang memanfaatkan perbedaan sifat-sifat fisika yang kecil dari komponen-komponen yang akan dipisahkan

    Pemisahan Fisikia

  • Sistem Keseimbangan 2 Fasa

    Sistem Keseimbangan Statis

    Sistem keseimbangan distribusi analit pada 2 fasa tidak saling campur dan kedua fasa tidak terjadi perubahan pergeseran permukaan

    Sistem Keseimbangan Dinamis

    Sistem keseimbangan distribusi analit pada 2 fasa tidak saling bercampur dan kedua fasa mengalami perubahan pergeseran permukaan

  • Sistem Kesetimbangan

    STATIS DINAMIS

    Fasa Gerak

  • Mikhail Semyonovich Tsvet (18721919)

  • Beberapa Pengertian Umum Pada Teknik Kromatografi

    Waktu Tambat (Absolut Retention Time, Relative Retention (tr), and Mobile Phase Retention time)

    Daya Pemisahan [(Resolution (Rs), Selectivity () dan tranzah (tz)]

    Persamaan Van Deemter

    Jarak Setara Plat Teoritis (High Equivalent of Theoritical Plate /HETP)

    Bilangan Plat [Theoritical Plate Number (N)]

  • Waktu Tambat Faktor Kapasitas k` (Mass Distribution Ratio)

    tR- t0 t0

    k`=

  • Resolusi

    - Waktu retensi

    - Lebar Puncak

    2 komponen yg mempengaruhi Resolusi

  • Persamaan Van Deemter

  • Jarak Setara Plat Teori [High Equivalent of Theritical Plate (HETP)]

  • Bilangan Pelat Teori [Theoritical Plate Number (N)]

  • Kromatografi (Chromato & Graphein)

    Adalah teknik pemisahan fisik campuran komponen berdasarkan perbedaan migrasi dari masing-masing komponen pada fasa diam dibawah pengaruh fasa gerak

    Michael Semenovic Tswett (1872-1919)

  • 1. KROMATOGRAFI ANALISIS

    2. KROMATOGRAFI PREPARATIF

  • Penggolongan Kromatografi

    Berdasarkan Penyangga

    Berdasarkan Fase Gerak

    Berdasarkan Mekanisme

  • Berdasarkan Penyangga

    Kr. Kolom

    Kr. planar

  • Berdasarkan Fase Gerak

    Kromatografi Gas

    Kromatografi Cair

    Kromatografi Superkritis

  • Berdasarkan Mekanisme

  • ADSORPSI

    Terjadi adsorpsi semi permanen, analisis

    Sistem Keseimbangan distribusi tidak ideal

    Terjadi pengekoran (Tailing)

    Resolusi Kromatogram kurang baik

  • PARTISI

    Sistem keseimbangan distribusi ideal

    Bentuk kromatogram bagus : Gausian peak

    Resolusi Kromatogram bagus, memenuhi persyaratan SST (System Suitability Test) Rs = 1-1,5 dimana analit terpisah 98,00% sampai 99,70%

  • FASA SUNGSANG

    Boscot (1974) dan Boldingh (1948) berhasil memisahkan asam-asam lemak rantai panjang dengan memakai fasa diam bahan karet (non

    polar) dan fasa mobil polar : air-metanol-aseton

    (Reserved Phase)

    FASA DIAM POLAR

    (Normal Phase)

    FASA DIAM NONPOLAR

    (Reversed Phase)

  • Pembuatan Fase Sungsang

    Fasa diam silika (Polar) direaksikan

    dengan TMCS (Trimethylchlorosilan), terjadi silikat molekul yg non

    polar

  • Mekanisme Pemisahan Pada Fasa Balik

    Terjadinya perbedaan hydrophobicity dari analit-analit yang dipisahkan pada sistem keseimbangan cergas fasa diam dan fasa mobil

    Efek hydrophobicity dari satiap analit dipengaruhi oleh transfer termodinamik analit antara : air dan silikat molekul fasa sungsang yg non polar

    SOLPHOPHOBIC THEORY :

  • Bounded Hydrophobic Group

    Methyl -CH3 RP-1

    Ethyl -CH2-CH3 RP-2

    Buthyl -CH2-(CH2)2-CH3 RP-4

    Octhyl -CH2-(CH2)8-CH3 RP-10

    Octadecyl -CH2-(CH2)16-CH3 RP-18

    Triacontyl -CH2-(CH2)28-CH3 RP-30

    Phenyl -CH2-(CH2)x-CH3

    Perfluoro -CH2-(CF2)x-CF3

  • Kromatografi Penukar Ion

    Penukar anion-kation

    Penukar kation bisa berupa resin dengan penukar resin gugus asam kuat SO3H atau resin dengan gugus asam lemah COOH

    Penukar anion bisa berupa resin dengan gugus basa kuat yaitu gugus amonium kuartener NH atau dengan gugus basa lemah amina primer, sekunder atau tersier

  • Penukar kation

  • Penukar anion

  • Kromatografi Eksklusi Ukuran/permeasi/filtrasi

    Pemisahan solut berdasarkan ukuran molekul solut

  • Fase diam

    Fase diam/gel: contoh, sephadex, sepharosa, fractogel, styragel

    Sifat gel yang penting u diperhatikan:

    1. bentuk, volume, diameter pori, distribusi ukuran bentuk

    2. Tahan secara mekanik

    3. Resisten sec. kimia dan biologi

    4. Inert

    5. Tahan terhadap pemanasan

    ;

  • Kromatografi

    Gas

    Gas Padat

    Gas Cair Kromatografi

    Superkitik

    Cair

    Kolom

    Cair Padat

    Cair Cair

    Ion Exchange

    Size Exlucion

    Gel Permiable

    Gel Filtration

    Inclusion

    Planar

    KLT

    KKT

  • Kromatografi Gas

    Kr. Kolom

    Kr.adsopsi dan partisi

    Sampel harus mudah menguap/dibuat derivat yang mudah menguap

  • Kromatografi cair superkritis

    Kr kolom

    Kr. Partisi

    Sampel harus larut dalam fase gerak CSK

  • Kromatografi Cair

    Kr.kolom (klasik dan penampilan tinggi) dan planar

    Kr. Adsopsi , Partisi, Pertukaran ion, Pasangan ion, Penekanan ion, Eksklusi ukuran, Afinitas, Fase terikat

  • Kromatografi Lapis Tipis

    Mekanisme: adsorpsi

    Adsorben: silika gel, alumina, selulosa (partisi)

    Penyangga planar, penyangga: plat kaca, aluminium, plastik (jarang digunakan)

    Untuk silika gel: bersifat polar

    Silika gel G, s.g S, s.g GF254, s. g. H, s.g N

    Untuk alumina, kurang polar dibanding silika gel

    Terdapat KLT analitis dan KLT preparatif

  • Pengembang KLT

    Pengembangan tunggal

    Pengembangan berganda

    Pengembangan 2 dimensi

  • Rf

  • Penampak bercak universal: Asam sulfat

    Contoh; asam sulfat 10% dalam metanol

    Senyawa polar sulit dipisahkan dengan KLT silika gel

  • Kromatografi Kertas

    Mekanisme: partisi

    Fase diam: lapisan tipis air yang menempel pada kertas

    Fase gerak: pelarut pengembang

    Untuk solut yang polar

    Tidak bisa menggunakan asam sulfat sebagai penampak bercak

    Terdapat analitik dan preparatif

  • Kromatografi Kolom

    Konvensional

    Kering

    KCV

    Kolom dengan tekanan (kr. Kilat, tekanan rendah, tekanan menengah, tekanan tinggi)

  • Konvensional

    Kecepatan turun karena gravitasi shgga lambat

    Telah ada data profil KLT atau KKT dengan Rf 0,2-0,3.

    Ratio sampel dan silika gel minimal 1: 20

  • KCV silika gel yang digunakan untuk penjerap

    memiliki ukuran partikel lebih kecil dibandingkan kromatografi kolom konvensional. Biasanya digunakan silika gel utuk kromatografi lapis. Ratio sampel yang akan dipisahkan dengan silica gel minimal 1:20 agar dihasilkan pemisahan yang baik.

    Sistem pengelusi yang digunakan adalah sistem landaian, umunya dimulai dari sistem nonpolar hingga sistem pelarut polar.

  • Kromatografi Kolom Kering

    Sama dengan kromatografi kolom

    Pelarut dialirkan sampai dasar kolom

    Umumnya dibuat dari nylon agar mudah dipotong-potong berdasarkan pita-pita pemisahan (pemisahan dapat berdasarkan warna, sinar uv, penampak bercak, setelah ditarik dan digunakan cellotape)

    Pita yang telah dipotong diekstraksi dengan pelarut yang cocok

  • Jenis Kromatografi Tekanan yang digunakan

    Kr. Kilat Kr. Cair Tekanan Rendah Kr. Cair Tekanan Menengah Kr. Cair Tekanan Tinggi

    Sekitar 2 bar Kurang dari 5 bar 5-20 bar Lebih besar dari 20 bar

    Jenis Kromatografi Ukuran Partikel

    Kr. Kolom konv. Kr. Kilat KTM

    63-200 m 40-63 m 25-40 m

  • KCKT

  • Kromatografi

    Fase normal

    Fase diam lebih polar dari fase gerak

    Fase balik

    Fase gerak lebih polar dari fase diam

  • Kromatografi Partisi

    Dipilih 2 cairan/pelarut tidak campur untuk memperoleh distribusi maksimum dari satu solut atau lebih kedalam satu fase cairan/pelarut dan maksimum distribusi solut yang tidak diinginkan kedalam fase cairan/ pelarut kedua

  • Kromatografi partisi

    Dibagi 2 tipe dasar, berdasarkan cara fase diam dipegang oleh penyangga

    Kr. Cair-cair

    Seperti pada KGC

    Contoh fase diam:, -okdipropionitril (ODPN) carbowax.

    Tidak dapat dilakukan elusi gradien

  • Kr. Cair Fase Terikat

    Sering digunakan pada KCKT

    Mengurangi kekurangan pada KCC, karena fase diam terikat secara kimiawi dengan penyangga

    Contoh: oktadesilsilan (ODS), Spherisorb

  • Kromatografi kolom partisi

    Perbandingan diameter/panjang kolom 1:20

    Perbandingan solut/penyangga 1:100 smpai1:2000

    Syarat penyangga: kapasitas besar untuk memegang fase diam, tidak bereaksi dengan fase diam atau solut, partikel penyangga cukup halus

    Macam penyangga: silika gel yang diimpregnasi dengan fase gerak, selulosa spek ttt, kieselguhr

  • Syarat fase gerak

    Solut polar memerlukan fase diam polar dan fase gerak nonpolar

    Solut non polar efektif dipisahkan dengan fase diam nonpolar dan fase gerak polar

  • Kromatografi Lawan Arus/ Counter Current Chromatography

    Ciri khas tidak ada penyangga

    Sehingga tidak ada adsorsi solut oleh penyangga

    Jenisnya:

    1. KLA tetes

    2. KLA lokular putar

    3. KLA sentrifugal

  • KLA tetes

    Fase gerak menaik

    Fase gerak menurun