materi prktikum biokimiaaa

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    1/22

    http://files.myopera.com/nonayiyi/blog/LAPORAN%20TETAP%20PRAKTIKU

    M%20BIOKIMIA.pdf?1321851062lprn sri nur

    http://www.slideshare.net/ichootz/laporan-hidrolisis-sukrosa/downloadlporan

    prtkm hdrlss skrosa

    http://labdasar.trunojoyo.ac.id/buku%20biokimia.pdfbuku prktikum biokimia

    Uji Karbohidrathttp://www.gudangmateri.com/2009/12/uji-karbohidrat.html

    Jadi penggemargudang materidi Facebook ...

    Bagikan tulisan ini ..

    Powered by Translate

    Follow@gudangmateridi twitter , dapatkan info menariksetiap hari !

    A. Judul :Karbohidrat

    B. Tujuan Percobaan :

    Setelah melakukan percobaan ini siswa diharapkan dapat mengetahui sifat-sifat glukosa

    dan amilum.

    C. Landasan Teori

    Karbohidrat dapat dinyatakan dengan rumus Cx(H2O)y , dan diklasifikasikan menjadimonosakarida. Selanjutnya , glukosa merupakan salah satu contoh monosakarida.

    Sedangkan , Sukrosa adalah disakarida, dan Selullosa and Amilum ialah contoh dari

    Polisakarida.

    Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen dan oksigen. Jumlah atom

    hidrogen dan oksigen merupakan perbandingan 2 : 1 seperti pada molekul air. Sebagai

    contoh molekul glukosa mempunyai rumus kimia C6H12O6, sedangkan rumus sukrosa

    adalah C12H22O11. Pada glukosa tampak bahwa jumlah atom hidrogen berbandingjumlah atom oksigen ialah 12 : 6 atau 2 : 1, sedangkan pada sukrosa 22 : 11 atau 2 : 1.

    Dengan demikian dahulu orang berkesimpulan adanya air dalarn karbohidrat. Karena haIinilah maka dipakai kata karbohidrat, Yang berasal dari "karbon"dan. "hidrat" atau air.

    alaupun pada kenyataannya senyawa karbohidrat tidak mengandung molekul air, narnun

    kata karbohidrat tetap digunakan di samping nama lain yaitu sakarida.

    Ada beberapa senyawa yang mempunyai rumus empiris seperti karbohidrat, tetapi bukan

    karbohidrat, misalnya C2H4O2 adalah asam asetat atau hidroksiasetaldehida, sedangkan

    http://files.myopera.com/nonayiyi/blog/LAPORAN%20TETAP%20PRAKTIKUM%20BIOKIMIA.pdf?1321851062http://files.myopera.com/nonayiyi/blog/LAPORAN%20TETAP%20PRAKTIKUM%20BIOKIMIA.pdf?1321851062http://files.myopera.com/nonayiyi/blog/LAPORAN%20TETAP%20PRAKTIKUM%20BIOKIMIA.pdf?1321851062http://www.slideshare.net/ichootz/laporan-hidrolisis-sukrosa/downloadhttp://www.slideshare.net/ichootz/laporan-hidrolisis-sukrosa/downloadhttp://labdasar.trunojoyo.ac.id/buku%20biokimia.pdfhttp://labdasar.trunojoyo.ac.id/buku%20biokimia.pdfhttp://www.gudangmateri.com/2009/12/uji-karbohidrat.htmlhttp://www.gudangmateri.com/2009/12/uji-karbohidrat.htmlhttp://www.gudangmateri.com/http://www.gudangmateri.com/http://www.gudangmateri.com/http://translate.google.com/http://translate.google.com/http://translate.google.com/http://www.twitter.com/gudangmaterihttp://www.twitter.com/gudangmaterihttp://www.twitter.com/gudangmaterihttp://www.addthis.com/bookmark.php?v=250&username=gudangmaterihttp://translate.google.com/http://www.addthis.com/bookmark.php?v=250&username=gudangmaterihttp://translate.google.com/http://www.twitter.com/gudangmaterihttp://translate.google.com/http://www.gudangmateri.com/http://www.gudangmateri.com/2009/12/uji-karbohidrat.htmlhttp://labdasar.trunojoyo.ac.id/buku%20biokimia.pdfhttp://www.slideshare.net/ichootz/laporan-hidrolisis-sukrosa/downloadhttp://files.myopera.com/nonayiyi/blog/LAPORAN%20TETAP%20PRAKTIKUM%20BIOKIMIA.pdf?1321851062http://files.myopera.com/nonayiyi/blog/LAPORAN%20TETAP%20PRAKTIKUM%20BIOKIMIA.pdf?1321851062
  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    2/22

    formaldehida mernpunyai rumus CH2O atau lazim ditulis HCHO. Dengan demikian

    senyawa yang termasuk karbohidrat tidak hanya ditinjau dari rumus empirisnya saja,tetapi yang penting ialah rumus strukturnya.

    Dari rumus struktur akan terlihat bahwa ada jugus fungsi penting yang terdapat pada

    molekul karbohidrat. Gugus-gugus fungsi itulah yang menentukan sifat senyawa tersebut.Berdasarkan gugus yang ada. pada molekul karbohidrat, maka karbohidrat dapat

    didefinisikan sebagai polihidroksialdehida atau polihidroksiketon serta, senyawa yang

    menghasilkannya pada proses hidrolisis. Sehubungan dengan itu berikut ini dibahasstruktur molekul senyawa yang termasuk karbohidrat.

    Berbagai senyawa yang termasuk kelompok karbohidrat mempunyai molekul yangberbeda-beda ukurannya, yaitu dari senyawa yang sederhana yang mernpunyai berat

    molekul 90 hingga senyawa yang mempunyai berat molekul 500.000 bahkan lebih.

    Berbagai senyawa itu dibagi dalam tiga golongan, yaitu golongan monosakarida,

    golongan oligosakarida dan golongan polisakarida.

    Karbohidrat merupakan senyawa karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalarn

    alam. Banyak karbohidrat mempunyai rumus empiris CH20; misalnya, rumus molekulglukosa. ialah C6H12O6 (enam kali CH20). Senyawa ini pemah disangka "hidrat dari

    karbon," sehingga disebut karbohidrat. Dalam tahun 1880-an disadari bahwa gagasan

    "hidrat dari karbon" merupakan gagasan yang salah dan karbohidrat sebenarnya adalahpolihidroksi aldehida dan keton atau turunan mereka.

    Karbohidrat sangat beranekaragam sifatnya. Misalnya, sukrosa (gula pasir) dan kapas,

    keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan. utama antara pelbagai tipekarbohidrat ialah ukuran molekulnya. Monosakarida (sering disebut gula sederhana)

    adalah satuan karbohidrat Yang tersederhana; mereka takdapat dihidrolisis menjadi

    molekul karbohidrat yang lebih kecil. Sukrosa adalah suatu disakarida yang dapat

    dihidrolisis menjadi satu satuan. glukosa. dan satu satuan. fruktosa. Monosakarida dandisakarida larut dalam air dan umumnya terasa manis.

    Karbohidrat yang tersusun dua sampai delapan satuan monosakarida dirujuk sebgaioligosakarida. Jika lebih dari delapan satuan monosakarida diperoleh dari hidrolisis,

    maka karbohidrat tersebut disebut polisakarida. Contoh polisakarida adalah pat,I, yang

    dijumpai dalam gandum dan tepung jagung, dan selulosa, penyusun yang bersifat seratdari tumbuhan dan komponen utama dari kapas.

    Pembagian Karbohidrat

    Berdasarkan hasil hidrolisa dibagi menjadi empat golongan, yaitu :

    1.Monosakarida.

    Monosa = gula sederhana, ialah karbohidrat dimana molekulnya tidak

    dapat dihidrolisa lagi penjadi molekul yang lebih kecil.

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    3/22

    Sifat dari monosakarida = mudah larut dalam air, larutannya berasa

    manis.

    2. Oligosakarida, ialah gula yang bila terhidrolisa menghasilkan bebera

    pa molekul monosakarida. Termasuk senyawa ini ialah :

    a) disakarida, tersusun dari 2 molekul monosakarida.

    b).trisakarida, tersusun dari 3 molekul monosakarida.,

    c) tetrasakarida, tersusun dari 4 molekul monosakarida.

    Sifat dari oligosakarida : mudah larut daiam air dan larutannya berasa manis.

    Monosakarida dan oligosakarida karena berasa manis kedua golongan ini disebut gula.

    3.Polisakarida, ialah karbohidrat dimana molekulnya apabila dihidroli

    sa menghasilkan banyak sekali monosakarida (300).

    Sifat polisakarida : sukar larut dalam air, larutannya dalam air be

    rupa kolloid dan rasanya tidak manis, sering disebut bukan gula.

    4. Glukosida, karbohidrat yang molekulnya terdiri dari gabungan molekul gula + molekulnon gula.

    Monosakarida ialah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiriatas beberapa atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam

    kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah

    gliseraldehid dan dihidroksiaseton.

    Pada umumnyapolisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada

    mono dan oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida.

    Polisakarida yang terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida,

    sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut heteropolisakarida.

    Umumnya polisakarida berupa senyawa berwarna putih dan tidak berbentuk kristal, tidak

    mempunyai rasa manis dan tidak mempunyai sifat mereduksi. Berat molekul polisakaridabervariasi dari beberapa ribu hingga lebih dari satu juta. Polisakarida yang dapat larut

    dalam air akan membentuk larutan koloid. Beberapa polisakarida yang penting di

    antaranya ialah amilum, glikogen, dekstrin dan selulosa.

    Amilum Polisakarida ini terdapat banyak di alam, yaitu pada sebagian besar tumbuhan.

    Amilum atau dalam bahasa sehari-hari disebut pati terdapat pada umbi, daun, batang dan

    biji-bijian.

    Polisakarida adalah senyawa dalam mana molekul-molekul mengandung banyak satuan

    monosakarida yang disatukan dengan ikatan gukosida. Polisakarida memenuhi tigamaksud dalam sistem kehidupan sebagai bahan bangunan, makanan dan zat spesifik.

    Polisakarida bahan bangunan misalnya selulosa dan kitin. Polisakarida makanan yang

    lazim adalah pati dan glikogen. Sedangkan polisakarida zat spesifik adalah heparin, satu

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    4/22

    polisakarida yang mencegah koagulasi darah.

    A. Alat dan Bahan

    Alat :

    o Alat pemanas dan kawat kasao Labu erlemeyer 250 ml

    o Termometer 10100oC

    o Empat tabung reaksi + rako Penjepit tabung reaksi

    o Spatula

    o Segi tiga porselino Batu Didih

    Bahan :

    o Larutan glukosa

    o Larutan Amilumo Larutan Sukrosa

    o Larutan HCl 3Mo Larutan HCl 12 M

    o Larutan Iodium

    o Fehling A dan Fehling B

    B. Langkah Kerja

    1. MENGUJI DENGAN LARUTAN FEHLING

    a. Kedalam 4 tabung reaksi yang bersih , masing-masing diisi dengan 2 ml glukosa, 2 ml

    sukrosa , 2 ml amilum , dan yang keempat dengan sobekan kertas saring bersih.

    b. Tambahkan 1 ml larutan fehling A dan 1 ml larutan fehling B.c. Kocok tabung tersebut lalu, amati perubahannya.

    d. Kemudian didihkan tabung tersebut dalam penangas air selama 2 menit ! Lalu catat

    perubahan warna yang terjadi.

    2. MENDIDIHKAN LARUTAN KARBOHIDRAT

    a. Isi 4 tabung reaksi kira-kira seperempatnya dengan air.

    b. Tambahkan kedalam tiap-tiap tabung 1 ml Glukosa , 1 ml sukrosa, 1 ml amilum dan

    sobekan kertas saring bersih.

    c. Kedalam keempat tabung masukkan masing-masing 3 buah batu didih.d. Didihkan isi tabung tersebut selama kira-kira 1 menit dalam penangas air.

    e. Ujilah hasil didihan tersebut dengan 1 ml fehling A dan 1 ml fehling B.

    f. Catatlah hasil pengamatan yang diperoleh dan bandingkan dengan hasil pada percobaan1.

    3. MENDIDIHKAN KARBOHIDRAT DENGAN ASAM KLORIDA ENCER

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    5/22

    a. Isi 4 tabung reaksi kirakira seperempatnya dengan larutan HCl 3 M.b. Tambahkan kedalamnya 1 ml larutan glukosa, 1 ml larutan sukrosa, 1 ml larutan

    amilum, dan seobekan kertas saring bersih.serta 3 butir batu didih.

    c. Didihkan tabung tersebut selama 2 menit dalam penangas air.

    d. Tuangkan kira-kira separuh dari larutan yang diperoleh kedalam tabung reaksi lain,kemudian tambahkan campuran 1 ml fehling A dan 1 ml fehling B kedalam larutan

    tersebut.

    e. Didihkan kembali larutan tersebut dalam penangas air dan catat hasilnya.

    4. MENGUJI DENGAN LARUTAN IODIUM

    a. Isi 4 tabung reaksi kira-kira sepertiganya dengan air.

    b. Kedalam 4 tabung reaksi tadi masing-masing ditambahkan denan 2 ml glukosa, 2 ml

    sukrosa, 2 ml amilum, dan sobekan kertas saring bersih.

    c. Tambahkan 2 tetes larutan iodium kedalam tiap tabung . Kocok dan amati apa yang

    terjadi.

    5. MENDIDIHKAN LARUTAN KARBOHIDRAT

    a. Isi 4 tabung reaksi dengan air kira-kira sepertiganya.

    b. Kedalam tabung reaksi masing-masing ditambahkan dengan 2 ml glukosa , 2 mlsukrosa, 2 ml amilum, dan sobekan kertas saring bersih serta 3 biji batu didih.

    c. Didihkan keempat tabung reaksi itu dalam penangas air.

    d. Tambahkan dua tetes larutan iodium kedalam tiap tabung reaksi.

    e. Kocok dan amati apa yang terjadi.

    6. MENDIDIHKAN KARBOHIDRAT DENGAN ASAM KLORIDA ENCER

    a. Isi 4 tabung reaksi dengan larutan HCl 3 M kira-kira seperempatnya.b. Tambahkan kedalamnya 1 ml larutan glukosa, 1 ml larutan sukrosa, 1 ml larutan

    amilum , dan sobekan kertas saring bersih serta 3 butir batu didih.

    c. Didihkan keempat tabung reaksi itu selama 2 menit dengan penangas air.d. Tambahkan 2 tetes larutan iodium kedalam tiap tabung reaksi .

    e. Kocok dan amati apa yang terjadi.

    C. Hasil Pengamatan

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    6/22

    D. Pertanyaan

    1. Berdasarkan pada percobaan pertama gugus apa yang ada dalam macammacam biladalam pengamatan menggunakan larutan Fehling memberikan hasil positif ?

    Jawab :

    Dalam percobaan Uji Fehling, sampel Glukosa , Sukrosa, Amilum dan Sellulosa yang

    diuji dengan pereaksi Fehling (Fehling A + Fehling B) pada masing-masing tabung dan

    kemudian dipanaskan , maka Glukosa dan Sukrosa akan menghasilkan endapan merahbata. Hal yang menyebabkan dihasilkannya endapan merah bata ini karena ini berasal

    dari Fehling yang memiliki ion Cu++ direduksi menjadi ion Cu+ yang dalam suasana

    basa akan diendapkan berwarna merah bata (Cu2O). Sedangkan pada sampel amilum danselulosa yang diuji dengan pereaksi Fehling (Fehling A + Fehling B) dan kemudian

    dipanaskan ternyata larutan berwarna biru dengan sedikit endapan merah bata.

    Hal ini disebabkan karena amilum merupakan polisakarida yang tidak dapat bereaksipositif dengan Fehling. Amilum bukan gula pereduki yang tidak mempunyai gugus

    aldehid dan keton bebas, sehingga tidak terjadi oksidasi antara amilum + larutan Fehling,

    maka tidak terbentuk endapan dan larutan tetap berwarna biru setelah dipanaskan.Begitupula dengan Selulosa yang merupakan polisakarida yang tidak dapat bereaksi

    positif dengan fehling.

    2. Apakah yang terjadi dengan karbohidrat-karbohidrat yang di uji bila dipanaskan dalampenangas air ?

    Jawab :

    Bila karbohidrat dipanaskan pada penangas air maka, ikatan-ikatan yang terdapat padakarbohidrat seperti , glukosa, sukrosa, amilum dan selulosa, akan terurai menjadi satuan

    monosakarida.

    3. Terangkan hasil pengamatan percobaan ke 3 sewaktu karbohidrat didihkan dalam asam

    klorida encer ?

    Jawab :

    Pada percobaan hidrolisis Glukosa, Sukrosa , Amilum, dan Sellulosa menghasilkan

    http://2.bp.blogspot.com/__wKSIY9nq2Q/SxtLkvnOP_I/AAAAAAAAAKQ/UsJoFliO4lo/s1600-h/New+Picture+(5).bmp
  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    7/22

    warna hijau muda, karena waktu yang diperlukan oleh Monosakarida untuk terhidrolisis

    oleh asam klorida encer adalah 10 menit, sedangkan waktu yang dipergunakan hanyalah2 menit sehingga hasil yang diperoleh masih tahap awal. Belum lagi golongan

    Polisakarida , seperti Amilum yaitu pada 110 menit untuk terhidrolisis oleh asam klorida

    encer dan diperoleh hasil yang berbeda tiap menit. Menit ke 1 hijau, menit ke 2 24 biru

    pekat, menit ke 2556 ungu, menit 57110 coklat.

    4. Karbohidrat manakah yang ada bila penambahan larutan iodium memberi warna biru

    tua ?Jawab :

    Karbohidrat yang berwarna biru tua , bila terjadi penambahan larutan iodium ialahAmilum karena, diduga karena terjadi absorbi molekul Iodium yang masuk dalam aliran

    spiral amilosa (pati) polisakarida. Apabila dipanaskan, spiral molekul akan merenggang

    dan kehilangan daya absorbsinya terhadap Iodin sehingga ia kembali menjadi tidak

    berwarna (warna sama seperti warna sampel awal). Iodium yang dipakai disini berfungsi

    sebagai indikator suatu senyawa polisakarida. Bila suatu senyawa/larutan dipanaskan dandiberi I2 menjadi biru, maka senyawa itu adalah polisakarida. Apabila senyawa itu

    dipanaskan membentuk koloid, yang jika ditambah I2, warna menjadi bening (tidakberwarna) hal ini menandakan bahwa polisakarida itu telah terhidrolisis sempurna

    menghasilkan glukosa (monosakarida).

    A. Kesimpulan

    Hal yang dapat kita simpulkan dari percobaan diatas adalah :

    - Jika golongan karbohidrat direaksikan dengan fehling A+B maka akan diperoleh

    endapan merah bata bila positif bereaksi dan larutan berwarna biru bila bereaksi negative.

    - Saat diuji dengan larutan Fehling Glukosa dan Sukrosa membentuk endapan merahbata. Sedangkan, Amilum dan Sellulosa dengan Fehling tidak terbentuk endapan merah

    bata.

    - Ketika penambahan asam klorida encer karbohidrat : glukosa, sukrosa, amilum ,dan

    selulosa menghasilkan warna hijau, karena pemanasan yang sebentar saja.

    - Pada hidrolisis polisakarida, amilum akan menghasilkan glukosa yang diperlihatkan

    dengan perubahan warna koloid amilum menjadi biru saat ditambahkan Iodium pada

    waktu pemanasan tertentu.

    DAFTAR PUSTAKA

    Fessenden & Fessenden, 1982. Kimia Organik. Jilid 2. Erlangga. JakartaGirindra, A. 1983. Biokimia I. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

    Purba, Michael.2006.Kimia untuk SMA Kelas XII Semester 2 Jakarta : Erlangga Pub.

    Purba, Michael.2006.Kimia untuk SMA Kelas XII Semester 1. Jakarta : Erlangga Pub.

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    8/22

    Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Penerbit, Universitas Indonesia. Jakarta

    Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerbit ITB. BandungSuwandi, M., dkk. 1989. Kimia Organik. Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.

    Yogyakarta

    Terima kasih , telah membaca laporan saya ini. Ada baiknya mencantumkan nama blogsaya ini sebagai sumber referensi. Untuk download materi ini, klik iniMateri Uji

    Karbohidrat

    rismaka .NET

    http://www.rismaka.net/2009/06/uji-kualitatif-protein-dan-asam-

    amino.html

    Uji Kualitatif Protein dan Asam Amino

    Asam amino merupakan unit pembangun protein yang dihubungkan melalui ikatan peptida padasetiap ujungnya. Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang-kadang P dan S. Darikeseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya 20 asam amino yang yang biasa dijumpai

    pada protein.

    Gambar 1. Struktur molekul asam amino

    Dari struktur umumnya, asam amino mempunyai dua gugus pada tiap molekulnya, yaitu gugusamino dan gugus karboksil, yang digambarkan sebagai struktur ion dipolar. Gugus amino dan

    gugus karboksil pada asam amino menunjukkan sifat-sifat spesifiknya. Karena asam amino

    mengandung kedua gugus tersebut, senyawa ini akan memberikan reaksi kimia yang yang

    http://www.ziddu.com/download/4132100/Karbohidrat.rar.htmlhttp://www.ziddu.com/download/4132100/Karbohidrat.rar.htmlhttp://www.ziddu.com/download/4132100/Karbohidrat.rar.htmlhttp://www.ziddu.com/download/4132100/Karbohidrat.rar.htmlhttp://www.rismaka.net/http://www.rismaka.net/http://www.rismaka.net/2009/06/uji-kualitatif-protein-dan-asam-amino.htmlhttp://www.rismaka.net/2009/06/uji-kualitatif-protein-dan-asam-amino.htmlhttp://www.rismaka.net/2009/06/uji-kualitatif-protein-dan-asam-amino.htmlhttp://www.rismaka.net/2009/06/uji-kualitatif-protein-dan-asam-amino.htmlhttp://www.rismaka.net/2009/06/uji-kualitatif-protein-dan-asam-amino.htmlhttp://www.rismaka.net/http://www.ziddu.com/download/4132100/Karbohidrat.rar.htmlhttp://www.ziddu.com/download/4132100/Karbohidrat.rar.html
  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    9/22

    mencirikan gugus-gugusnya. Sebagai contoh adalah reaksi asetilasi dan esterifikasi. Asam amino

    juga bersifat amfoter, yaitu dapat bersifat sebagai asam dan memberikan proton kepada basakuat, atau dapat bersifat sebagai basa dan menerima proton dari basa kuat.

    Semua asam amino yang ditemukan pada protein mempunyai ciri yang sama, gugus karboksil

    dan amino diikat pada atom karbon yang sama. Masing-masing berbeda satu dengan yang lainpada gugus R-nya, yang bervariasi dalam struktur, ukuran, muatan listrik, dan kelarutan dalam

    air. Beberapa asam amino mempunyai reaksi yang spesifik yang melibatkan gugus R-nya.

    Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam asam amino yang dibagi

    berdasarkan gugus R-nya, berikut dijabarkan penggolongan tersebut : asam amino non-polardengan gugus R yang hidrofobik, antara lain Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin,

    Fenilalanin, Triptofan dan Metionin. Golongan kedua yaitu asam amino polar tanpa muatan pada

    gugus R yang beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein, Tirosin, Asparagin dan Glutamin.

    Golongan ketiga yaitu asam amino yang bermuatan positif pada gugus R dan golongan keempatyaitu asam amino yang bermuatan negatif pada gugus R. Dari ke-20 asam amino yang ada,

    dijumpai delapan macam asam amino esensial yaitu valin, leusin, Isoleusin, metionin,Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dan Lisin. Asam amino essensial ini tidak bisa disintesis sendirioleh tubuh manusia sehingga harus didapatkan dari luar seperti makanan dan zat nutrisi lainnya.

    Tujuan Percobaan

    Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari beberapa reaksi uji terhadap asam amino dan protein.

    Bahan dan Alat

    Alat-alat yang digunakan adalah tabung reaksi, gelas piala, pipet tetes, pipet Mohr, kertas saring,

    corong, dan penangas air. Sementara bahan-bahan yang digunakan adalah albumin, gelatin,kasain, pepton, fenol, pereaksi millon, pereaksi Hopkins cole, pereaksi biuret, ninhidrin, H2SO4,NaOH, HNO3, CuSO4, HgCl2, AgNO3, (NH4)2SO4, HCl, Pb-asetat, etanol, asam asetat, dan

    buffer asetat pH 4,7.

    Prosedur Percobaan

    Uji Millon. Sebanyak 5 tetes pereaksi Millon ditambahkan ke dalam 3 mL larutan protein,

    dipanaskan. Uji dilakukan terhadap larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, dan

    fenol 2%.

    Uji Hopkins-Cole. Sebanyak 2 mL larutan protein dicampur dengan pereaksi Hopkins-Coledalam tabung reaksi. Ditambahkan 3 mL H2SO4 pekat melalui dinding tabung sehingga

    membentuk lapisan dari cairan. Didiamkan, setelah beberapa detik akan terbentuk cincin violet(ungu) pada pertemuan kedua lapisan cairan, apabila positif mengandung triptofan. Uji dilakukan

    terhadap larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, dan pepton 2%.

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    10/22

    Uji Ninhidrin. Sebanyak 0.5 mL larutan ninhidrin 0.1% ditambahkan ke dalam 3 mL larutan

    protein. Dipanaskan selama 10 menit, diamati perubahan warna yang terjadi. Uji dilakukanterhadap larutan albumin 0.02%, gelatin 0.02%, kasein 0.02%, dan pepton 0.02%.

    Uji belerang. Sebanyak 2 mL larutan protein ditambah 5 mL NaOH 10%, dipanaskan selama 5

    menit. Kemudian ditambah 2 tetes larutan Pb-asetat 5%, pemanasan dilanjutkan, diamati warnayang terjadi. Uji dilakukan terhadap larutan albumin 0.02%, gelatin 0.02%, kasein 0.02%, dan

    pepton 0.02%.

    Uji Xanthoproteat. Sebanyak 2 mL larutan protein ditambahkan 1 mL HNO3 pekat, dicampur,

    kemudian dipanaskan, diamati timbulnya warna kuning tua. Didinginkan, ditambahkan tetesdemi tetes larutan NaOH pekat sampai larutan menjadi basa. Diamati perubahan yang terjadi. Uji

    dilakukan terhadap larutan albumin 2%, gelatin 2%, kasein 2%, pepton 2%, dan fenol 2%.

    Uji Biuret. Sebanyak 3 mL larutan protein ditambah 1 mL NaOH 10% dan dikocok.

    Ditambahkan 1-3 tetes larutan CuSO4 0.1%. Diamati timbulnya warna.

    Pada pengendapan protein oleh logam, oleh garam, oleh alkohol, uji koagulasi dan denaturasi

    protein. Kedalam 3 ml albumin ditambahkan 5 tetes larutan HgCl2 2%, percobaan diulangi

    dengan larutan Pb-asetat 5%, dan AgNO3 5%. Sepuluh ml larutan protein dijenuhkan denganamonium sulfat yang ditambahkan sedikit demi sedikit, kemudian diaduk hingga mencapai titik

    jenuh dan disaring. Lalu diuji kelarutannnya dengan ditambahkan air, untuk endapan diujidengan pereaksi Millon dan filtrat dengan pereaksi biuret. Ditambahkan 2 tetes asam asetat 1 Mke dalam tabung yang berisi 5 ml larutan protein, kemudian tabung tersebut diletakkan dalam air

    mendidih selama 5 menit. Lalu diambil endapan dengan batang pengaduk, untuk endapan diuji

    kelarutannya dengan air , sementara endapan dengan pereaksi Millon. Disiapkan 3 tabung reaksi,

    tabung pertama diisi campuran sebagai berikut ; 5 ml larutan albumin, 1 ml HCl 0,1 M dan 6 ml

    etanol 95%. Ke dalam tabung kedua dimasukkan5 ml larutan albumin, 1 ml NaOH 0,1 M dan 6ml etanol 95%. Ke dalam tabung ketiga 5 ml larutan albumin, 1 ml buffer asetat ph 4,7 dan 6 ml

    etanol 95%.

    Pada percobaan denaturasi protein siapkan 3 tabung reaksi, tabung reaksi pertama diisi 9 ml

    larutan albumin dan 1ml HCl 0,1 M, tabung reaksi kedua 9 ml larutan albumin dan 1 ml NaOH0,1 M dan kedalam tabung reaksi ketiga ditambahkan hanya 1 ml buffer asetat pH 4,7.

    Data dan Hasil Pengamatan

    Tabel 1. berbagai uji kualitatif pada beberapa larutan protein

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    11/22

    Keterangan:

    (-) = uji negatif(+) = uji positf (Millon: larutan berwarna merah, terbentuk garam merkuri dari tirosin yang

    ternitrasi; Hopkins-Cole: terbentuk cincin violet, adanya triptofan; Ninhidrin: terbentuk warnabiru, khusus untuk prolin dan hidroksiprolin berwarna kuning; Belerang: terbentuk garam PbS

    berwarna hitam; Xanthoproteat: terbentuk warna kuning tua, adanya gugus benzena; dan Biuret:

    terbentuk warna violet).

    Tabel 2. Pengaruh penambahan logam berat pada albumin

    Keterangan: (+) = terbentuk endapan

    Tabel 3. Pengendapan protein oleh garam (NH4)2SO4

    Tabel 4. Uji Koagulasi pada protein

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    12/22

    Tabel 5. Pengendapan protein oleh alkohol

    Keterangan:

    tabung I berisi 5 ml albumin, 1 ml HCl 0,1 M dan 6 ml etanol 95 % tabung II berisi 5 ml albumin, 1 ml NaOH 0,1 M dan 6 ml etanol 95% tabung III berisi 5 ml albumin, 1 ml buffer asetat pH 4,7 dan 6 ml etanol 95% (+): Terbentuk endapan (-): Tidak terbentuk endapan

    Tabel 6. Denaturasi protein oleh penambahan berbagai senyawa

    Keterangan:

    tabung I berisi 9 ml albumin, 1 ml HCl 0,1 M tabung II berisi 9 ml albumin, 1 ml NaOH 0,1 M tabung III berisi 1 ml buffer asetat pH 4,7 (+): Terbentuk endapan (-): Tidak terbentuk endapan

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    13/22

    Pembahasan

    Pada berbagai uji kualitatif yang dilakukan terhadap beberapa macam protein, semuanya

    mengacu pada reaksi yang terjadi antara pereaksi dan komponen protein, yaitu asam amino

    tentunya. Beberapa asam amino mempunyai reaksi yang spesifik pada gugus R-nya, sehingga

    dari reaksi tersebut dapat diketahui komponen asam amino suatu protein.

    Prinsip dari uji millon adalah pembentukan garam merkuri dari tirosin yang ternitrasi. Tirosin

    merupakan asam amino yang mempunyai molekul fenol pada gugus R-nya, yang akan

    membentuk garam merkuri dengan pereaksi millon. Dari hasil percobaan, diketahui bahwa

    protein albumin dan kasein mengandung Tirosin sebagai salah asam amino penyusunnya,sedangkan gelatin dan pepton tidak. Fenol dalam hal ini digunakan sebagai bahan percobaan

    karena Tirosin memiliki molekul fenol pada gugus R-nya. Di sini, uji terhadap fenol negatif,

    walaupun secara teori tidak. Alasan yang mungkin untuk hal ini adalah kesalahan praktikan

    dalam bekerja.

    Pada uji Hopkins cole, uji positif ditunjukkan oleh albumin, gelatin, kasein, dan pepton, denganditunjukkan oleh adanya cincin berwarna ungu. Uji ini spesifik untuk protein yang mengandung

    Triptofan. Triptofan akan berkondensasi dengan aldehid bila ada asam kuaat sehngga

    membentuk cincin berwarna ungu.

    Protein yang mengandng sedikitnya satu gugus karboksil dan gugus asam amino bebas akanbereaksi dengan ninhidrin membentuk persenyawaan berwarna. Uji ini bersifat umum untuksemua asam amino, dan menjadi dasar penentuan kuantitatif asam amino. Pada uji ini, hanya

    kasein yang menunjukkan uji negatif terhadap ninhidrin. Hal ini disebabkan karena pada kasein

    tidak mengandung sedikitnya satu gugus karboksil dan amino yang terbuka.

    Sistein dan Metionin merupakan asam amino yang mengandung atom S pada molekulnya..Reaksi Pb-asetat dengan asam-asam amino tersebut akan membentuk endapan berwarna kelabu,

    yaitu garam PbS. Penambahan NaOH dalam hal ini adalah untuk mendenaturasikan proteinsehingga ikatan yang menghubungkan atom S dapat terputus oleh Pb-asetat membentuk PbS.

    Dari semua bahan yang diuji, hanya albumin yang membentuk endapan PbS, sehingga dapat

    disimpulkan albumin mengandung Sistein ataupun Metionin.

    Inti benzena dapat ternitrasi oleh asam nitrat pekat menghasilkan turunan nitrobenzena.

    Fenilalanin, Tirosin, dan Triptofan yang mengandung inti benzena pada molekulnya jugamengalami reaksi dengan HNO3 pekat. Untuk perbandingan, dapat ditunjukkan oleh fenol yang

    bereaksi membentuk nitrobenzena. Hasil uji menunjukkan bahwa dari semua bahan, hanya

    kasein yang tidak mengandung asam amino yang mempunyai inti benzena pada molekulnya.

    Tetapi hal ini patut dipertanyakan, karena dari data-data yang diperoleh pada uji millon dan ujiHopkins cole, kasein mengandung tirosin dan triptofan. Salah satu alasan yang mungkin adalah

    karena kesalahan kerja praktikan dalam mengamati warna yang terbentuk selama reaksi.

    Pada uji biuret, semua protein yang diujikan memberikan hasil positif. Biuret bereaksi dengan

    membentuk senyawa kompleks Cu dengan gugus -CO dan -NH pada asam amino dalam protein.

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    14/22

    Fenol tidak bereaksi dengan biuret karena tidak mempunyai gugus -CO dan -NH pada

    molekulnya.

    Protein yang tercampur oleh senyawa logam berat akan terdenaturasi. Hal ini terjadi pada

    albumin yang terkoagulasi setelah ditambahkan AgNO3 dan Pb-asetat. Senyawa-senyawa logam

    tersebut akan memutuskan jembatan garam dan berikatan dengan protein membentuk endapanlogam proteinat. Protein juga mengendap bila terdapat garam-garam anorganik dengan

    konsentrasi yang tinggi dalam larutan protein. Berbeda dengan logam berat, garam-garamanorganik mengendapkan protein karena kemampuan ion garam terhidrasi sehingga

    berkompetisi dengan protein untuk mengikat air. Pada percobaan, endapan yang direaksikan

    dengan pereaksi millon memberikan warna merah muda, dan filtrat yang direaksikan denganbiuret berwarna biru muda. Hal ini berarti ada sebagian protein yang mengendap setelah

    ditambahkan garam.

    Pada uji koagulasi, endapan albumin yang terjadi setelah penambahan asam asetat, biladireaksikan dengan pereaksi millon memberikan hasil positif. Hal ini menunjukkan bahwa

    endapan tersebut masih bersifat sebagai protein, hanya saja telah terjadi perrubahan strukturtersier ataupun kwartener, sehingga protein tersebut mengendap. Perubahan struktur tesieralbumin ini tidak dapat diubah kembali ke bentuk semula, ini bisa dilihat dari tidak larutnya

    endapan albumin itu dalam air.

    Pada uji pengendapan oleh alkohol, hanya tabung-tabung yang mengandung asam (ber-pH

    rendah) yang menunjukkan pengendapan protein. Pada protein, ujung C asam amino yang

    terbuka dapat bereaksi dengan alkohol dalam suasana asam membentuk senyawa protein ester.Pembentukan ester ini ditunjukkan oleh adanya endapan yang terbentuk.

    Protein akan terdenaturasi atau mengendap bila berada pada titik isolistriknya, yaitu pH dimana

    jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan negatifnya. Pada uji denaturasi, protein yang

    dilarutkan dalam buffer asetat pH 4,7 menunjukkan adanya endapan. Protein yang dilarutkandalam HCl maupun NaOH, keduanya tidak menunjukkan adanya pengendapan, namun setelah

    ditambahkan buffer asetat dengan volume berlebih, protein pun mengendap hal ini menunjukkan

    bahwa protein albumin mengendap pada titik isolistriknya, yaitu sekitar pH 4,7.

    Kesimpulan

    Protein dan asam amino memberikan reaksi yang bersifat khas, bukan hanya bagi gugus amino

    dan gugus karboksil bebas, tetapi juga bagi gugus R yang terkandung di dalamnya. Protein dapatbereaksi dengan pereaksi-pereaksi lain seperti juga asam amino yang menjadi penyusunnya.

    Protein dapat mengendap atau terdenaturasi oleh logam berat, garam-garam anorganik, rusaknya

    struktur tersier dan kwartener, serta karena berada pada titik isolistriknya.

    Daftar Pustaka

    Girindra, A. 1986.Biokimia I. Gramedia, Jakarta.Lehninger, A. 1988.Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya. Erlangga,

    Jakarta

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    15/22

    Asam, Basa dan BufferKata Kunci:asam askorbat,asam sulfat,indikator asam-basa,indikator universal,lakmus biru,lakmus

    merah,ph meterhttp://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/asam-basa-dan-buffer/

    Ditulis olehRatna dkkpada 07-01-2010

    Sifat asam dan basa termasuk pokok bahasan yang penting dalam ilmu kimia. Dalam kehidupansehari-hari, sifat ini dapat kita jumpai misalnya rasa asam dari buah jeruk dan cuka. Rasa asam

    tersebut berasal dari asam yang terkandung dalam buah jeruk dan cuka, yaitu asam sitrat dan

    asam cuka. Asam askorbat dalam vitamin C adalah zat penting dalam makanan kita.

    Asam sulfat adalah contoh senyawa yang bersifat asam yang terkandung dalam baterai mobil

    yang produksinya berada pada tingkat atas dalam produksi tahunan dari industri kimia. Senyawayang bersifat basa yang penting diantaranya adalah amonia, terdapat dalam bahan pembersih

    rumah tangga. Contoh lainnya yaitu natrium hidroksida, dipasaran bernama lye, terdapat pada

    pembersih dan zat buangan. Demikian juga milk of magnesia yang dipakai sebagai obat

    penyakit lambung juga bersifat basa.

    Definisi-definisi berdasarkan pengamatan mengenai asam dan basa dapat dilihat pada tabel 13.1.

    Untuk mengetahui sifat suatu senyawa apakah asam, basa, atau netral, cara yang digunakan

    adalah mengujinya dengan indikator asam-basa. Beberapa indikator asam-basa yaitu :

    http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/asam-askorbat/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/asam-askorbat/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/asam-askorbat/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/asam-sulfat/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/asam-sulfat/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/asam-sulfat/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/indikator-asam-basa/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/indikator-asam-basa/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/indikator-asam-basa/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/indikator-universal/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/indikator-universal/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/indikator-universal/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/lakmus-biru/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/lakmus-biru/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/lakmus-biru/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/lakmus-merah/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/lakmus-merah/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/lakmus-merah/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/lakmus-merah/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/ph-meter/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/ph-meter/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/asam-basa-dan-buffer/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/asam-basa-dan-buffer/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/asam-basa-dan-buffer/http://www.chem-is-try.org/author/ratnadkk/http://www.chem-is-try.org/author/ratnadkk/http://www.chem-is-try.org/author/ratnadkk/http://www.chem-is-try.org/author/ratnadkk/http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_xi/asam-basa-dan-buffer/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/ph-meter/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/lakmus-merah/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/lakmus-merah/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/lakmus-biru/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/indikator-universal/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/indikator-asam-basa/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/asam-sulfat/http://www.chem-is-try.org/kata_kunci/asam-askorbat/
  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    16/22

    a. Lakmus merah dan lakmus biru

    Asam mengubah kertas lakmus biru menjadi merah. Sedangkan basa mengubah kertas lakmus

    merah menjadi biru. Senyawa netral tidak mengubah warna kedua kertas lakmus.

    b. Indikator universal

    Dengan indikator universal, kita bisa langsung mengetahui berapa pH (kekuatan asam / basa)

    dari suatu senyawa dengan membandingkan warna indikator yang terkena senyawa dengan

    warna standar. Biasanya range pH indikator universal adalah 1-14. Asam : pH < 7

    Netral : pH = 7

    Basa : pH > 7

    c. pH meter

    pH larutan juga bisa diukur dengan pH meter. Alat digital ini memberikan nilai pH yang lebihakurat daripada indikator universal.

    Pembahasan pH larutan lebih lanjut di sub bab berikutnya.

    Sebenarnya, beberapa senyawa di alam bisa digunakan sebagai indikator asam-basa, sepertikunyit, air bunga, dan sebagainya. Untuk lebih memahami sifat asam-basa dan cara

    mengenalinya, lakukanlah kegiatan berikut!

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    17/22

    Pengetahuan Protein

    http://jlcome.blogspot.com/2007/10/pengetahuan-protein.html

    Dalam kehidupan sehari-hari kita melakukan aktivitas. Untuk melakukan aktivitas itu, kitamemerlukan energi yang dapat diperoleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya

    bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama senyawa kimia, yaitu karbohidrat, protein,

    dan lemak.

    Protein merupakan biopolymer polipeptida yang tersusun dari sejumlah asam amino yang

    dihubungkan oleh ikatan peptida. Protein merupakan biopolymer yang multifungsi, yaitu sebagaistruktural pada sel maupun jaringan dan organ, sebagai enzim suatu biokatalis, sebagai

    pengemban atau pembawa senyawa atau zat ketika melalui biomembran sel, dan sebagai zat

    pengatur.

    Selain itu protein juga merupakan makromolekul yang paling berlimpah di dalam sel danmenyusun lebih dari setengah berat kering pada hampir semua organisme. Protein merupakan

    instrumen yang mengekspresikan informasi genetik. Protein mempunyai fungsi unik bagi tubuh,

    antara lain menyediakan bahan-bahan yang penting peranannya untuk pertumbuhan danmemelihara jaringan tubuh, mengatur kelangsungan proses di dalam tubuh, dan memberi tenaga

    jika keperluannya tidak dapat dipenuhi oleh karbohidrat dan lemak.

    Struktur protein tidak stabil karena mudah mengalami denaturasi yaitu keadaan dimana protein

    http://jlcome.blogspot.com/2007/10/pengetahuan-protein.htmlhttp://jlcome.blogspot.com/2007/10/pengetahuan-protein.htmlhttp://jlcome.blogspot.com/2007/10/pengetahuan-protein.htmlhttp://jlcome.blogspot.com/2007/10/pengetahuan-protein.htmlhttp://jlcome.blogspot.com/2007/10/pengetahuan-protein.htmlhttp://jlcome.blogspot.com/2007/10/pengetahuan-protein.html
  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    18/22

    terurai menjadi struktur primernya, baik reversibel maupun ireversibel. Faktor-faktor yang

    menyebabkan denaturasi adalah pH, panas, pelarut, kekuatan ion, terlarut, dan radiasi.Denaturasi yang berbahaya yaitu raksa (Hg) untuk pemurnian emas seperti yang terjadi di

    Minamata, Jepang. Protein ada yang reaktif karena asam amino penyusunnya mengandung gugus

    fungsi yang reaktif, seperti SH, -OH, NH2, danCOOH. Contoh protein aktif adalah enzim,

    hormon, antibodi, dan protein transport. Reaksi protein aktif bersifat selektif dan spesifik, gugussampingnya yang selektif dan susunan khas makromolekulnya.

    Ada berbagai cara dalam pengujian terhadap protein yaitu dengan reaksi uji asam amino danreaksi uji protein. Reaksi uji asam amino sendiri terdiri dari 6 macam uji yaitu: uji millon, uji

    hopkins cole, uji belerang, uji xantroproteat, dan uji biuret. Sedangkan untuk uji protein,

    berdasarkan pada pengendapan oleh garam, pengendapan oleh logam dan alkohol. Serta ujikoagulasi dan denaturasi protein.

    Pada uji asam amino terdapat uji bersifat umum dan uji bersifat uji berdasakan jenis asam

    aminonya. Seperti halnya uji millon bersifat spesifik terhadap tirosin, uji Hopkins cole terhadap

    triptofan, uji belerang terhadap sistein, uji biuret bereaksi positif terhadap pembentukan senyawa

    kompleks Cu gugusCO danNH dari rantai peptida dalam suasana basa. Serta ujixantroproteat bereaksi positif untuk asam amino yang mengandung inti benzena.

    UJI KUALITATIF PROTEINhttp://zahirrazuka.wordpress.com/2011/02/10/uji-kualitatif-protein/

    Posted byzahirrazukainKIMIAFebruary 10, 2011

    Protein termasuk dalam senyawa yang terpenting dalam organisme hewan. Sesuai denganperanannya protein berasal dari kata proteos yang artinya pertama. Protein adalah poliamina

    dan jika dihidrolisis protein menghasilkan asam-asam amino hanya 20 asam amino yang ;azim

    kita temui dalam protein tumbuhan dan hewan. Namun kedua puluh asam amino ini dapat

    dihubungkan dengan berbagi cara membentuk otot, enzyme, dan lainya. Asam-aam amino yangterdapat pada protein adalah asam -aminokarboksilat. Variasi dalam struktur monomer-

    monomer ini terjadi dalam rantai samping. Asa amino tidak selalu bersifat seperti

    senyawasenyawa organic. Titik leleh diatas 200oC, sedangkan kebanyakan senyawa organicdenga bobot molekul sekitar itu berupa cairan pada temperature kamar, asam amino larut dalam

    pelarut air dan organic, tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar. Asam amino memiliki moment

    dipole yang besar, juga mereka bersifat kurang asam dibandingkan sebagian besar asamkatrboksilat dan kuarang basa dibandingkan sebagian besar senyawa amina yang lain

    http://zahirrazuka.wordpress.com/2011/02/10/uji-kualitatif-protein/http://zahirrazuka.wordpress.com/2011/02/10/uji-kualitatif-protein/http://zahirrazuka.wordpress.com/author/zahirrazuka/http://zahirrazuka.wordpress.com/author/zahirrazuka/http://zahirrazuka.wordpress.com/author/zahirrazuka/http://zahirrazuka.wordpress.com/category/kimia/http://zahirrazuka.wordpress.com/category/kimia/http://zahirrazuka.wordpress.com/category/kimia/http://zahirrazuka.wordpress.com/category/kimia/http://zahirrazuka.wordpress.com/author/zahirrazuka/http://zahirrazuka.wordpress.com/2011/02/10/uji-kualitatif-protein/
  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    19/22

    (Fessenden, 1989: 363-364). Beberapa jenis protein sangat peka terhadap perubahan

    lingkungannya. Suatu protein memiliki arti bagi tubu apabila protein tersebut di dalam tubuhdapat melakukan aktivitas biokimiawi yang menunjang kebutuhan tubuh. Aktivitas ini banyak

    mengandung struktur dan konformasi protein yang tepat. Apabila konformasi protein berubah,

    misalnya karena perubahan suhu, pH atau karena reaksi denga senyawa lain, ion-ion logam

    maka aktivitas biokimianya akan berkurang. Enzim merupaka suatu contoh protein memilikiaktifitas katalis reaksi di dalam tubuh. Ion logam berat yang masuk ke dalam tubuh akan

    bereaksi dengan sebagian enzim di

    dalam tubuh, sehingga menyebabkan koagulasi atau pengumpalan (Poedjiadi, 1994: 118).

    Peptide sederhana mengandung dua, tiga, empat, atau lebih residu asam amino, masing-masingdisebut dipeptida, tripeptida, tetrapeptida, dan seterusnya. Peptide didapatkan dari hidrolisis

    rantai panjang suatu polipeptida (protein). Sebagaimana asam amino, peptide memiliki pH

    isolistrik (pHI). Reaksi kimia peptide disebabkan karena adanya gugus junhNH2, R, dan

    COOH. Seperti pada asam amino, gugus -NH2 pada peptide dapat direaksikan dengan 2,4dinitrofenil florobenzene fenilisotianat dan gugusCOOH. Dapat diesterfikasi dengan dan

    direduksi. Caa reaksi berwarna yang lain untuk pepetida dan protein tetapi tidak untuk asamamino bebas, adalah reaksi biuret. Reaksi ini terjadi antara pepetida atau protein dengan CuSO4dan alkali, yang menghasilkan senyaw kompleks berwarna ungu (Wirahardikusumah, 2008: 25-26). Protein merupakan sebagian besar menu makanan manusia hamper semuanya berasal dari

    proten biji, khususnya dari tanaman serealia seperti padi, gandum, dan jagung. Slah stu

    tumbuhan yang memiliki kandungan protein adalah Medicagu sativa l. Protein disini dapatdianalisa secara kualitatif dengan metode sederhana sepet buret, xantoprotein, dan sebagainya

    (Parman, 2007: 38). C. ALAT DAN BAHAN. 1. Alat-alat. o Tabung reaksi. o Pipet tetes. o

    Gelas kimia o Pemanas Air. 2. Bahan-bahan. o Aquadest o ZnSO4 encer o CuSO4 o HgCl2 o

    H2SO4 pekat o HNO3 pekat o NH3 o CH3COOH 1 N

    o NaOH 40% o CuSO4 0,5% o Reagen Molish. D. PROSEDUR KERJA. 1. Persiapan LarutanProtein. Telur Diambil putihnya Diencerkan hingga 100mL Larutan protein 2. Uji protein dengan

    Pengendapan. a. Pengendapan Dengan Logam Berat. Larutan Protein. + ZnSO4/HgCl2/CuSO4

    Mengendap Dibagi dua Endapan 1 + ZnSO4/HgCl2/CuSO4 Hasil 1 b. Pengendapan oleh Asam.

    3 mL HNO3 pekat + 3 mL Larutan protein. Amati Hasil 5 mL Larutan Protein. + 2 tetes

    CH3COOH 1N (pemanas air 5 menit) Hasil Hasil 2 Endapan 2

    3. Uji Warna Protein. a. Reaksi Biuret. 3 mL Lautan Protein. + 1 mL NaOH 40% + 1 tetes

    CuSO4 Warna Ungu b. ReaksiXantoprotein. 3 mL Larutan Protein + 1 mL HNO3 Pekat

    Endapan (air mendidih) Larutan Kuning Didinginkan Dibagi 2 tabung. Tabung 1 Hasil 1 c.

    ReaksiMolish. 1 mL Larutan Protein. + 2 tetes -Naftol Dikocok + H2SO4 pekat Terbentuk 2Lapisan (Cincin Ungu) E. HASIL PENGAMATAN. 1. Uji Pengndapan dengan Ion Logam. NO

    1. 2. Zn Ion Logam

    2+

    Tabung 2 + Amoniak Hasil 2

    Hasil Pengamatan Tabung 1 larutan putuh keruh Endapan lebih banyak. Larutan putih keruh.

    Tabung 2Putih Keruh

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    20/22

    Cu 2+

    - Larutan semakin pekat

    3.

    Hg 2+

    - Larutan bening Endapan semakin Banyak

    - Larutan keruh Endapan belum terbentuk

    2. Pengendapan dengan Asam. NO 1. Jenis asam HNO3 Pekat Hasil PengamatanTerbentuk

    tiga lapisan, atas putih keruh, Hijau, bawah Bening, Setelah di kocok endapan Kuning, Berbau

    Menyengat. 3. Uji Warna Protein. NO 1. 2. Nama ReaksiReaksi biuret ReaksiXantoproteinHasil Pengamatan. + NaOH = Larutan Bening. + CuSO4 = Larutan Ungu + HNO3 pekat =

    Endapan putikh kekuning-kuningan. = Endapan kuning menggumpal. Tabung 1 = warna tetapkuning Tabung 2 = lebih kuning dari T1. 3. ReaksiMolish + -naftol = Putih Keruh + H2SO4 =

    membentuk 2 lapisan, bawah hijau, atas endapan putih. F. ANALISIS DATA. 1. Persamaan

    Reaksi. a. Reaksi Protein dengan Ion Logam.

    O O Protein R R O HN NH + M HN NH R O

    b. Pengndapan dengan Asam.

    Protein

    Protein padat

    c. Reaksi Biuret. 2Cu2+ + 2OHCuO(s) + H2OO O Protein R R O HN NH 2+ Cu HN NH R O

    Cu

    2+

    d. Reaksi Xantoprotein.

    Uji Xantoprotein merupakan uji kualitatifproteinyang positif untuk protein yang mengandung asam

    amino dengan inti benzen, misalnyatirosin,triptofan, danfenilalanin. Pada uji Xantoprotein ini, larutan

    asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam larutan protein. Setelah dicampur terjadiendapan putih yang dapat berubah menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi ialah nitrasi

    atau reaksi substitusi atom H pada benzena yang terdapat pada molekul protein oleh gugus nitro.

    http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=149http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=149http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=149http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=170http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=170http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=170http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=171http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=171http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=171http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=169http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=169http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=169http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=169http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=171http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=170http://kamuslemak.com/cari3.php?kunci=149
  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    21/22

    Gambar 149. Reaksi yang terjadi pada uji Xantoprotein

    e. Reaksi molish.

    OH R H2N NH O OH H2SO4 H2N NH O R OH O O OH

    H2N NH O OH+

    OH

    H2N NH R OH

    warna ungu

    G. PEMBAHASAN. Protein merupakan unit penyusun utama tubuh. Protein juga merupakan

    suatu polimer yang mempunyai monomer suatu asam amino. Asam amino sendiri merupakan

    senyawa kimia yang mengandung 2 gugus fungsi yang berbeda. Maka dari itu reaksi identifikasisuatu protein tidak jauh dari reaksi kedua gugus fungsi tersebut. Salah satu identifikasi protein

    adalah dengan cara denaturasi protein (perubhan struktur protein. Denaturasi protein ini dapat

    dilakukan dengan penambahan asam atau ion logam berat (Poedjiadi, 1994). Pada praktikum kaliini kita melakukan pengendapan dengan penambahan ion logam Zn, Cu, dan Hg. Masingmasing

    menghasilkan endapan pada larutan protein. Dari semua ion logam, Hg mengendapkan cukup

    banyak protein dari pada ion logan lainya. Hal ini disebabkan karena kosentrasi larutan HgCl2

    yang digunakan lebih besar dari yang lain. Selain itu Hg merupakan logam berat. Pada dasarnyasemua ion logam ini akan menghasilkan gumpalan (endapan) pada larutan protein Karena ion

    logam ini akan membentuk kompleks dengan protein dengan adanya gaya tarik antara gugus

    NH- dengan ion logam yang bermutatan positf.. Sedangkan untuk pengendapan dengan

    menggunkan asam, kita hanya melakukan pengandapan menggunakan asam nitrat pekat. Hasilyang didapat berupa endapan kuning setelah langsung di tambahkan asam nitrat pekat hal ini

    karena protein mengalami denaturasi dengan dengan cara nitritasi pada gugus aromatiknya.

    Selain itu juga aam juga merubah struktur protein dengan cara memberikan H+ pada gugus NH-

  • 8/3/2019 materi prktikum biokimiaaa

    22/22

    sehingga membentukN+H2- . Dalam pengujian protein elanjutnya dengan cara reaksi warna

    pada protein dengan cara penambahan reagen tertentu. Reaki yang dilakukan pada praktikum inimeliputi : reaksi biuret, reaksixantoprotein, dan reaksi molish. Pada percobaan reaksi biuret

    hasil yang didapat sedikit keruh dan larutan berwarna . kekeruhan itu karena Cu2+ direduksi oleh

    protein menghasilkan endapan Cu2O, dan warna ungu bini di sebabkan terbentuknya kompleks

    Cu2+ denga protein pada gugus asilnya. Untuk selanjutnyaadalah uji protein dengan reaksixantoprotein. Reaksi ini diawali dengan penambahan HNO3 pekat pada larutan protein hasil

    yang terbentuk berupa endapan kuning, setelah dipanaskan padatan tersebut menjadi larutan

    kuning. Reaksi ini merupakan reaksi nitritasi pada gugus aromatic. Pada reaksi ini jugaterbentuk warna lebih kuning pada setelah di tambahkan dengan amoniak, hal ini

    karena reaksi nitritasi pada protein semakin banyak terjadi. Uji ini positif pada protein yang

    mengandung asam amino tirosin, fenilalanin, dan triftofan. Untuk selanjutnya yaitu penguiian

    reaksiwarna dengan reagen molish yaitu -naftol. Hail dari uji ini adalah terbentuknya cincin

    ungu. Cincin unggu ini merupakan hasi kondensasi furfural atau m-furfural dari karbohidrat yangterkandung di dalam putih telur. Selain itu juga terjadi reaksi pada gugus asil protein dengan

    naftol, dan setelah di tambahkan H2SO4 hasil reaksi tersebut menjadi ion karena adanyapenambahan ion H+. H. KESIMPULAN. Dari hasil pengamatan, analisa dat, dan pembahasandapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pengendapan protein dapat dilakukan dengan 2 cara yaitupenambahan ion logam dan penambahan asam. 2. Penambahan asam menghasilkan endapan

    lebih banyak. 3. Uji kualitatif protein dapat dilakukan dengan cara penambahan reagen-reagan

    tertentu seperti biuret, HNO3, dan molish. 4. Pada uji warna dengan biuret didapatkan hasilpositif dengan terbentuknya padatan merah bata (Cu2O), dan dan larutan ungu (kompleks protein

    dengan Cu2+). 5. Pada uji warna dengan Xantoprotein didapatkan hasil positif dengan

    terbentuknya larutan kuning. 6. Pada uji warna dengan molish didapatkan hasil positif dengan

    terbentuknya cincin unggu antara lapisan bawah dengan atas.

    DAFTAR PUSTAKA. Fessenden, Ralph J dan Joan S. Fessenden. 1989. Kimia Organik edisiketiga. Jakarta: Erlangga. Parman, Sanjaya. 2007. Kandungan Protein dan Abu Tanaman

    Alfaalfa (Mediga sativa L) setelah Pemupukan Biorisa. Bioma vol. 9: hal. 3844. Poedjiadi,

    Anna, dan F.M. Titin Supriyanti. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: UIPress.

    Wirahardikkusumah, Muhammat. 2008. Biokimia. Bandung: Penerbit ITB.