Media Digital Sinar Ngawi Edisi Pebruari 2013

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Majalah digital sinar ngawi, portal berita ngawi jawa timur

Citation preview

Media Onlinewww.sinarngawi.comEdisi 3 tahun ke III/ Pebruari 2013 Portal Berita Ngawi Jawa Timur

Judg Jalan Rusak Melulu, Puluhan Warga Blokir JalanPITU Luapan rasa tak tahan dengan kondisi jalan lintas kecamatan tepatnya masuk wilayah Dusun Watu Gudel, Desa/Kecamatan Pitu, Ngawi, yang kondisinya rusak parah dan tak kunjung diperhatikan pemerintah setempat, membuat warga nekat lakukan aksi blokir jalan sambil menanam pohon pisang ditengah jalan serta aksi bakar ban bekas (27/1).Aksi protes yang kian memanas ini langsung ditanggapi Sarjono salah satu anggota dari Komisi IV DPRD Ngawi. Menurut pihaknya, sangat menyadari tindakan pemblokiran yang dilakukan warga sebagai bentuk luapan emosi serta kejengkelan yang bertahun-tahun atas rusaknya jalan yang tidak lekas diperbaiki oleh pemerintah daerah. Dan selaku legislatif pihaknya menghimbau kepada warga untuk bersabar dan keluhan tersebut menjadi atensi tersendiri yang akan diperhatikan. Atas protes yang dilakukan saudara kita di Kecamatan Pitu itu maka langkah kita akan segera menyampaikan kepada PU BMCK, karena sesuai hearing kemarin ruas jalan di Pitu ini masuk skala prioritas yang akan diperbaiki pada tahun 2013 ini, terang Sarjono, Senin (28/1). Sarjono juga menambahkan, perencanaan perbaikan jalan secara umum pada tahun 2013 sudah ditetapkan sesuai anggaranya pada APBD 2012. Namun demikian karena keterbatasan dana perawatan jalan tersebut tidak bisa menyentuh ruas jalan secara keseluruhan apalagi panjang jalan di Ngawi kurang lebihnya 600 km. Dengan jumlah ratusan kilometer itu kerusakan terbagi atas beberapa kriteria yakni rusak berat dan rusak total sedangkan yang dikerjakan saat ini adalah jalan yang mengalami kerusakan total, bebernya lagi. Sementara menurut pengakuan Suntoro, Kepala Desa Pitu, keluhnya, sudah lima tahun jalan yang melintas di wilayah desanya tersebut tidak pernah mendapatkan perbaikan. Urainya, kalau toh ada urugan tanah dan pasir untuk menutupi lubang-lubang jalan yang rusak tidak lepas dari inisiatif warganya secara gotong royong. Bahkan selaku orang nomor satu diwilayah desanya Suntoro mengaku akan membiarkan jika warganya tetap menanam pohon pisang diatas lubang-lubang jalan yang rusak buntut dari kekesalan selama ini. (pr/K_sn)

Sa

ban m

sa De g

Media Onlinewww.sinarngawi.com

2| Sambang Desa

Media Online

www.sinarngawi.com

Nyleneh....!Masyarakat Dipaksa Pahami Kondisi Keuangan DaerahKondisi jalan yang rusak berat yang juga sempat terjadinya aksi warga Desa/Kecamatan Pitu yang memblokir jalan beberapa waktu lalu, ternyata hanya ditanggapi "nyleneh" oleh pihak Pemkab Ngawi lewat dinas terkaitnya. Masyarakat diminta paham akan kondisi keuangan daerah dengan dalih keterbatasan anggaran. Kalau masyarakat ada yang protes saya kira itu wajar sesuai haknya dalam menyampaikan pendapat, ujar Sudarno Kabid Jalan dan Jembatan DPU BMCK Ngawi (6/2). Namun demikian tandas Sudarno untuk ruas jalan NgawiPitu akan mendapatkan perbaikan pada 2013 ini yang diambilkan dari DAU. Selain itu sebagai Kabid Jalan dan Jembatan DPU BMCK Ngawi, Sudarno, membeberkan data kerusakan jalan yang terbagi sesuai kondisi lapangan. Sesuai data tercatat kondisi jalan yang tersebar di 19 kecamatan masuk wilayah Ngawi untuk kategori layak 200 km, kategori sedang 137 km, kategori rusak 135 km dan rusak berat 111 km. Sehingga dari total jalan yang mengalami kondisi rusak berat tercatat 19,02 persen dari 597 km dari panjang jalan secara keseluruhan di Ngawi. Untuk mengatasi hal tersebut sebenarnya sudah mengajukan anggaran lewat BK Propinsi senilai Rp 15 miliar namun kenyataanya hanya realisasi Rp 2 miliar, urai Sudarno. Dijelaskanya, total pembiayaan secara keseluruhan akan diambilkan dari APBD 2013 senilai Rp 36 miliar yang tahun sebelumnya hanya Rp 28 miliar. Meskipun anggaranya terbilang naik pada tahun ini Sudarno menilai masih kurang untuk mengatasi panjang jalan yang kondisi rusaknya makin tambah. Pihaknya, perlu membagi pos anggaran disesuaikan kondisi jalan itu sendiri akibat faktor cupetnya keuangan yang dimiliki pemerintah daerah. Maka mendasar data skala prioritas perbaikan jalan tetap mengacu mendasar akses jalan dilihat dari sisi perekonomianya. Bagi jalan yang digunakan dengan tingkat transaksi ekonomi cukup tinggi maka akan mendapatkan prioritas terlebih dahulu mendapatkan perawatan jalan, jlentreh Sudarno lagi. Seperti akses ruas jalan Kendal Jogorogo Ngrambe masuk skala prioritas utama mengingat kegiatan perekonomian warga sekitarnya sangat padat. Sudarno menggaris bawahi, perbaikan jalan yang akan dilakukan tahun ini selain Ngawi itu juga GenengKedungputri dan Ta m b a k b o y o M a n t i n g a n . (pr/K_Sn)

Fotto by Poerwanto

Media Onlinewww.sinarngawi.com

3| Pemerintahan

Media Online

www.sinarngawi.com

Kerja DlewerPasti Kena Jewer

NGAWI Drs.Siswanto,MM, Sekda-Kab Ngawi Yang baru, berjanji dalam waktu dekat bakal membuat gebrakan penertiban kedisiplinan perangkat kerja di tingkat satuan kerja (satker) dibawahnya. Maka Para PNS yang kedapatan nDlewer siapsiap bakal menerima sanksi tegas.

Ancaman tindakan tegas tersebut disampaikan Drs.Siswanto,MM saat pisah kenal dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ngawi sebelumnya yakni Mas Agoes Nirbito MW,SH,M.Si di Pendopo Wedya Graha, Kamis malam (7/2). Sebagai pejabat Sekda baru Drs.Siswanto,MM menganggap penegakan kedisiplinan terhadap bawahanya tersebut tidak lepas dari peningkatan pelayanan kepada masyarakat sesuai PP No.53 Th 2010. Saya memang ditantang oleh Bupati bagaimana mendisiplinkan perangkat kerja setingkat satker yang selama ini tidak pernah apel, ungkapnya. Jelasnya, untuk melanjutkan ritme kebijakan dari program Bupati Ngawi dalam dua hari terakhir ini dirinya mengaku sudah mengiventarisir program unggulan yang perlu didorong secepatnya sesuai data dari stastitik maupun satker. Sesuai petunjuk beliau kita wujudkan pada tahun 2013 ini sebagai tahun prestasi yang spetakuler dengan melibatkan keseluruhan SKPD. janji Drs.Siswanto,MM.

Ditambahkanya mengenai penataan kota yang terakhir sempat memanas terutama pengelolaan pedagang kaki lima (PKL) di sekitar kawasan Alun-alun Merdeka Ngawi perlu pendekatan persuasive. Apapun yang terjadi PKL ini bagian dari kita sehingga perlu berbicara apa yang dikeluhkan selama ini, tandasnya lagi. Ketika disinggung pola kerja dari kebijakan yang pernah dijalankan oleh pejabat Sekda sebelumnya, mantan staf ahli Gubernur Jawa Timur tersebut mengaku akan melakukan evaluasi program kerja disesuaikan dengan anggaran. Secara estafet Drs.Siswanto,MM mengaku tidak perlu adanya konsep diluar dari garis kebijakan yang telah ditetapkan Bupati Ngawi. Selaku bawahan saya tetap mengacu ke konsep beliau untuk mematangkan program yang sudah ada dengan meningkatkan komunikasi dengan jajaran SKPD di Kabupaten Ngawi ini, beber Drs.Siswanto,MM. Ditempat yang sama Ir.Budi Sulistyono selaku Bupati Ngawi, menjelaskan terkait tugas Sekda baru secara rinci tidak ada revisi penataan program dan tetap mengacu pada ketetapan kebijakan yang dibuat sebelumnya.

Makanya sudah kita perkenalkan kepada Sekda baru ini bagaimana mimpi daerah Ngawi selama ini, tuturnya. Selaku pemegang kekuasaan, Ir.Budi Sulistyono, menegaskan ada 40 item program kerja yang menjadi indikator utama menuju sinergitas dengan rakyat. Dengan langkah tersebut ulasnya, sebagai pejabat Sekda baru harus mengintensifkan asistenya bermuara koordinasi ke tingkatan SKPD di Kabupaten Ngawi. Memang ini tidak tidak pekerjaaan mudah dan kita akui cukup melelahkan, beber Ir.Budi Sulistyono. Tambahnya, sebagai pucuk pimpinan Ir.Budi Sulistyono, mengaku cukup optimis terhadap Drs.Siswanto,MM untuk berkolaborasi menyukseskan program kerja dengan pihaknya sebagai Bupati Ngawi.(pr)

Media Onlinewww.sinarngawi.com

4| Pemerintahan

Media Online

www.sinarngawi.com

SegelEmpatPenjuruPol-PPDitudingAroganKalau pemasangan rantai dikaitkan dengan jam buka tutup PKL itu saya kira sangat tidak manusiawi apalagi kawasan Alun-alun Merdeka Ngawi ini dimanfaatkan bukan hanya PKL saja melainkan masyarakat banyak, ungkap Mukson Hariyadi, Senin (4/2). Dirinya sebagai aktivis sosial juga menyorot kebijakan dari Bupati Ngawi, Ir Budi Sulistyono, yang melarang bagi PKL berjualan sebelum pukul 15.00 WIB. Hemat Mukson, jangan sampai larangan buka tutup PKL dikaitkan dengan PNS maupun pelajar. Jelas tidak benar misalkan kalau Bupati Ngawi itu mengaitkan dengan PNS maupun pelajar yang sering kongkow di lapak PKL sewaktu jam kerja ataupun jam masuk pelajaran bagi siswa, urainya. Mukson Hariyadi juga berdalih, kebijakan yang dibuat orang nomor satu di Kabupaten Ngawi tersebut jelas tidak berpihak terhadap nasib rakyatnya sendiri. Jangan sampai gara-gara PNS atau pelajar berbuntut kebijakan yang merugikan masyarakat terutama PKL yang berpenghasilan pas-pasan, dan mohon sekiranya terhadap Bupati Ngawi harus memikir ulang atas kebijakan terhadap PKL selama ini, lanjut Mukson Hariyadi. Selain itu Mukson menggaris bawahi, aturan buka tutup bagi PKL antara pukul 15.00 WIB sampai pukul 04.00 WIB akan membawa dampak terhadap ancaman ekonomi terhadap para PKL yang menggantungkan hidupnya di kawasan Alun-alun Merdeka. Kalau bicara efek jelas dengan pembatasan jam ini para PKL omzetnya akan menurun drastis, imbuhnya.NGAWI Mukson Hariyadi, koordinator LSM Bhirawa Ngawi, merasa prihatin terkait pemasangan rantai di-empat penjuru alun alun Ngawi hanya karena alasan mengawal jam buka lapak PKL. Tindakan Pol-PP ini di cap berlebihan, lantaran alunalun bukan hanya dimanfaatkan PKL, namun masyarakat banyak.

Sementara Kasi Trantib Satpol PP Kabupaten Ngawi, Fuad Fahmi, menegaskan pemasangan rantai di pintu masuk empat penjuru Alun-alun Merdeka Ngawi tidak lepas dari kebijakan pemerintah daerah adanya larangan PKL berjualan diatas pukul 15.00 WIB. Rantai itu akan kita pasang antara pagi sampai pukul 15.00 WIB sebagaimana kebijakan dari pemerintah daerah sebagai tindak lanjut antisipasi terhadap PKL, ujarnya. Selanjutnya Fahmi memperjelas pemasangan rantai akan terus dilakukan dari hari senin hingga minggu tanpa merugikan masyarakat lainya selain PKL. Masyarakat pada umumnya bisa memakai fasilitas yang ada di alun-alun dengan jalan kaki, pokoknya tidak mengganggu kepentingan masyarakat umum, terang Fahmi ketika ditemui media diruang kantornya. Ketika disinggung mengenai PKL yang mencuri waktu dengan berjualan diluar waktu yang ditetapkan atas kebijakan pemerintah daerah setempat. Dengan tegas selaku satuan trantib, Fahmi akan menindaknya terhadap PKL yang sengaja mokong dari aturan pemerintah daerah.(pr)

www.jamusimpelet3.com

Media Onlinewww.sinarngawi.com

5| Investigasi

Media Online

www.sinarngawi.com

P engadaan Biogas

Disinyalir Tak Tepat Sasaran

NGAWI Keberadaan Proyek Pemanfaatan Teknologi Biogas di wilayah Ngawi, dari Dana Alokasi Khusus (DAK), pada tahun anggaran 2012 lalu, terkesan Hamburkan anggaran, terbukti para penerima program ini rata-rata hanya memiliki sapi 2 Ekor. Dan benar saja, Karena limbah kotoran kurang, Kompor Biogas-pun Hanya mampu nyala sejam tiap harinya.

Setidaknya satu reaktor dapat dimanfaatkan dua sampai tiga rumah tangga jangan seperti yang sudah terjadi saat ini, terang nara sumber yang enggan disebut namanya. Menurutnya program yang dimotori oleh Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Ngawi dinilai masih tebang pilih terlebih hanya desa tertentu yang mendapatkan inovasi program penghematan energy ini. Kalau bisa program semacam ini jangan hanya diberikan terhadap desa tertentu yang tercium ada gelagat memakai unsur kedekatan dengan birokrasi, jelas nara sumber, Minggu (27/1). Pernyataan nara sumber tersebut langsung dibantah Yulianto Kepala KLH Ngawi bebernya, pada tahun 2012 lalu yang mendapatkan program biogas berjumlah 10 kepala keluarga (KK) yang berlokasi di Desa Semen, Kecamatan Paron dan Desa Guyung, Kecamatan Gerih. Yang jelas program biogas ini satu reaktor peruntukanya hanya satu rumah saja dan tidak lebih, ungkap Yulianto. Pihaknya menambahkan, pengembangan energy alternative dari kotoran sapi tersebut akan terus dipacu pada tahun selanjutnya.

Biogas ini akan terus kita lakukan terhadap desa-desa lainya yang memang ada peternak sapinya, tuturnya. Selain itu dalam anggaran tahun lalu pengembangan biogas secara total pihaknya mendapatkan jatah Rp 109 juta lebih bersumber dari DanaAlokasi Khusus (DAK). Suatu contoh pada tahun sebelumnya biogas yang dikelola secara bersama yakni di Tambakboyo Mantingan ternyata kurang berjalan karena sesama anggota peternak sendiri saling menunggu dalam mengolah limbah ternak sapi, urainya lagi. Namun demikian ada sisi positif program biogas berasal dari kotoran sapi ini. Seperti yang dijelaskan Sugianto, penerima program biogas asal Desa Semen,Kecamatan Paron. Jelasnya, biogas dari kotoran sapi tersebut pengoperasianya cukup sederhana dan biayanya tidak semahal dengan seperti program biogas dari mikrohidro, panas bumi atau tenaga surya. Biogas lebih mudah dikembangkan oleh masyarakat, dan reactor biogas ukuran 4 M3 bisa menggantikan elpiji ukuran 12 kilogram dan 100 watt listrik, kata Sugianto. (pr/K_sn)

Media Onlinewww.sinarngawi.com

6| Investigasi

Media Online

www.sinarngawi.com

Nekat Dilelang Mepet Tahun Anggaran, Proyek DAK AmburadulSesuai data yang berhasil dihimpun media untuk tahun 2012 yang mendapatkan jatah pembangunan RKB bersumber DAK terdiri 133 SD sebanyak 318 ruang, 48 ruang perpustakaan SD dan 22 sekolah setingkat SMP maupun SMA sebanyak 46 ruang, bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai kurang lebihnya Rp 39 miliar tahun anggaran 2011/2012. Temuan amburadulnya proyek itu terbukti setelah para anggota Komisi IV DPRD Ngawi yang membidangi insfrastruktur melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMKN I Geneng dan SMPN I Geneng mengaku kecewa berat. Pasalnya, sewaktu sidak di SMKN I Geneng realisasi fisiknya baru sekitar 40 persen padahal sesuai scedulnya proyek yang dikerjakan oleh CV. Pendopo harus rampung pada 23 Desember mendatang. Jelas kecewa dengan hasil saat ini, masak pembangunan RKB dengan dua lantai hanya dikasih waktu 60 hari itu kan tidak rasional paling tidak 120 hari minimalnya 90 hari, ungkap Budi Purwanto, Ketua Komisi IV DPRD Ngawi, Senin (17/12). Padahal dana yang dipakai untuk pembangunan RKB di SMKN I Geneng tersebut tegas Budi Purwanto tidak main-main dengan total dana yang digelontor senilai Rp.668,9 juta. Dengan waktu kurang satu minggu lagi itu tidak mungkin akan selesai kalau hanya dikerjakan dengan manual, dan yang kita sayangkan terhadap kontraktor selaku pemenang tender kenapa berani-beraninya meneriwa secedul 60 hari, nah ini ada apa, ucapnya. Demikian juga hasil finishing pembangunan RKB SMPN I Geneng yang digarap oleh CV.Ganestya Mega menelan biaya Rp.118 juta dianggap kwalitasnya sangat jelek. Apalagi menurut Budi Purwanto dengan satu RKB terbukti bahan konstruksi untuk kusen jendela dan pintu yang berbahan baku kayu jati hanya asalasalan. Sanggahnya, kayu jati yang dipakai tersebut jauh dari specnya dimana terlihat keropos dan beberapa bagian yang berlubang sengaja di tutup dengan dempul kayu dicampur dengan serbuk kayu. Padahal kita sudah mengingatkan sewaktu menjelang finishing harap hatihati karena ini menyangkut uang rakyat yang dipakai dalam pembangunanya, bebernya lagi. Sementara Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar, dalam menanggapi hasil sidak di kedua sekolah tersebut mengaku kecewa. Janjinya dalam waktu dekat pihaknya akan segera melakukan evaluasi terhadap PPTK maupun kontraktor selaku pemenang tender. Kenyataanya masih ditemukan adanya keterlambatan progres pengerjaan proyek demikian juga kwalitasnya masih dirasa kurang, katanya. Kemudian selaku PPTK, Gunadi Ash Chidiq Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi, dengan nada enteng ketika menjawab pertanyaan wartawan. Menurutnya hasil sidak yang dilakukan Komisi IV DPRD Ngawi dan Wakil Bupati tersebut belum masuk dimeja kerjanya. Jadi apa temuan mereka sampai sekarang belum kita terima, bantahnya. Menyangkut scedul pengerjaan di SMKN I Geneng, Gunadi Ash Chidiq, memang yang ditawarkan ke pihak rekanan cuma 60 hari. Selain itu menanggapi kwalitas finishing di SMPN I Geneng pihaknya selama ini belum mengkroscek ke lapangan. Karena ada kerepotan jadi belum sempat melihat dari dekat pembangunan di SMPN I Geneng itu, kilahnya lagi.(pr)

NGAWI Amburadulnya sejumlah proyek pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) setingkat SMP dan SMA di wilayah Ngawi membuat geregetan wakil rakyat setempat demikian juga Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar yang kebetulan ikut serta Sidak. Sementara hal ini disinyalir terlalu beraninya melelang pekerjaan mepet pada akhir tahun anggaran.

Media Onlinewww.sinarngawi.com

7 | Program SKPD

Media Online

www.sinarngawi.com

Industri Kecil Lebih GrgtMunculkan Ikon Khas NgawiPesimis para pengrajin ini biasanya kalau memproduk sesuatu takut terhadap pasar jangan-jangan tidak akan menyerapnya maka perlu dilakukan kreatifitas dan perlu diingat bagi mereka kalau memproduk sesuatu sesuai skillnya jangan hanya berhenti pada pameran saja melainkan berkelanjutan terus, ungkap Ir Budi Sulistyono, Rabu kemarin (30/1). Paparnya, kalau mengingat potensi pasar sangat kompetitif bagi pengembangan sentra indusrti kecil yang masih bersifat rumahan. Pihaknya mencotohkan perkembangan batik khas Ngawi menunjukan angka peningkatan terkait permintaan pasar terlebih saat ini sudah tersebar di show room berbagai wilayah. Harapnya, produk unggulan khas Ngawi tersebut secara komperhenship muncul ke permukaan pasar secara nasional mendasar market yang ada. Dilihat dari perkembanganganya batik khas Ngawi ini sangat luar biasa apalagi bahan baku terutama bahan pewarna itu asli dari alam tidak ada campuran pewarna sintetis lainya, terangnya lagi. Bahkan batik khas Ngawi menampilkan beberapa corak sesuai motifnya seperti Bambu Trini I dan II, Teh Jamus, Trinil Bledak, Parang Trinil, Beteng Pendem I dan II, Bambu Jati, Padi Mendung dan masih banyak lagi motif lainya yang menampilkan ikon Ngawi selama ini. Sementara Harsoyo, kepala bidang produksi Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Ngawi menjelaskan peningkatan produk unggulan yang dihasilkan dari pengrajin selama setahun terakhir sudah menembus angka diatas 5 persen. Sehingga dengan data tersebut pihaknya akan terus melakukan terobosan guna lebih memacu lagi kreatifitas pengrajin sendiri dengan memberikan program bersifat stimulan seperti penyerahan bantuan alat produksi. Yang menjadi perhatian kita adalah tindak lanjut dari pengrajin itu sendiri setelah menerima bantuan alat yang kita, maka dalam perjalananya kita akan terus memantau perkembanganya, tegas Harsoyo. Dari alat produksi yang telah diserahkan dari Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Ngawi kepada pengrajin terbagi atas beberapa macam seperti puluhan unit oven bagi pengrajin kue, cup selear, continous band selear, drum sekaligus loyang dan palstik bagi pengrajin sari kelapa, mesin jahit, mesin press sablon serta rakel bagi penyablon kaos dan diesel penggerak untuk mengolah jamu seperti yang diserahkan kepada Jumairi dari Ponpes Asyfa Desa Cepoko, Kecamatan Ngrambe. (pr/K-sn-ADV)

NGAWI Bupati Ngawi Ir Budi Sulistyono meresmikan ruang pamer produk unggulan di Dinas Koperasi dan UMKM setempat. Dalam waktu yang sama, orang nomor satu di kota keripik ini juga menyerahkan secara hibah alat industri kecil terhadap pengrajin yang tersebar di 29 desa dan 13 kecamatan.

Media Onlinewww.sinarngawi.com

8| Kriminalitas

Media Online

www.sinarngawi.com

Polisi Tangkap Kawanan Pencuri Baterei Tower BTSPenggasakHPSekaligusPelakuPencabulan Di RingkusPetugasNGAWI AD (37), lelaki warga Ke. Lohceret, Kab. Nganjuk berhasil ditangkap satuan Reskrim Polres Ngawi (24/1). Pelaku ditengarai melakukan operandi mencuri berbagai merk HP, dengan berpura-pura sebagai tamu dirumah calon korban. Dan parahnya, diduga kuat, pelaku juga sempat mencabuli 2 gadis di bawah umur. Terungkapnya pelaku setelah salah satu korban melaporkan kejahatan yang dilakukan AD. Menurut Kasatreskrim Polres Ngawi, AKP Budi Santoso, dari keterangan saksi yakni merupakan pacar pelaku sendiri Yul (25) warga Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora, dirinya telah menerima 6 handphone berbagai merk dari pelaku. Kemudian diperjualbelikan lagi dan uang hasil kejahatanya tersebut digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. Sementara Yul sendiri mengaku handphone dari AD biasanya laku dijual seharga Rp 300 ribu lebih tergantung merk dan mutu handphone sendiri. Namun, keterangan Yul ini langsung dibantah pelaku menurutnya dirinya baru melakukan pencurian handphone baru satu kali. Selain itu atas dakwaan melakukan pencabulan anak dibawah umur terhadap 5 bocah di wilayah Nganjuk dan 2 bocah di wilayah Ngawi, pelaku ngotot tidak mengakui perbuatan tidak senonoh itu. Kasatreskrim menegaskan kepada pelaku AD akan diancam tindak pidana pelanggaran pasal 363 KUHP dengan ancaman pidana penjara selama lebih dari 7 tahun. Sementara Yul diancam tindak pidana pelanggaran pasal 480 KUHP tentang penadah barang curian dengan ancaman pidana penjara lebih dari 5 tahun. Dengan terkait aksi pencabulanya sendiri tegas Kasatreskrim bila nanti dalam penyidikan benar adanya pelaku adalah pelaku yang terindikasiAD ini atas pencabulan maka pasalnya yang di kenakan bakal berlapis. (pr)

KARANGJATI Empat sekawan ini sedianya menggasak seperangkat baterei tower selular Base Transceiver Station (BTS), dibilangan Dusun Klempon, Desa Sawo Kec. Karangjati(30/01), tepat siang bolong. Apesnya, baru mulai beraksi, tiba-tiba alarm tanda bahaya menyala, dan benar saja, merekapun tertangkap tangan oleh pihak sat-reskrim Polres Ngawi.

Bermula saat, warga sekitar merasa curiga dari suara alarm. Lantas wargapun melaporkan kejadian yang baru saja terjadi ke Polsek Karangjati. Dalam hitungan menit laporan dari warga tersebut langsung ditindak lanjuti oleh satuan reskrim dari Polres Ngawi dengan mendatangi TKP. Laporan dari warga ini ternyata benar adanya setelah petugas mendapati mobil jenis APV bernopol AE 1604 JB tengah diparkir didepat tower milik PT.TBG. Ketika petugas berusaha mendekati mobil yang mencurigakan tersebut kontan membuat 4 kawanan penjahat berusaha lari. Karena lokasi sudah dikepung petugas pelarian kawanan penjahat ini tidak berati sama sekali terbukti 4 pelaku langsung dibekuk.

Para penjahat ini diketahui b e r i n i s i a l H N ( 2 3 ) w a rg a Karanganyar, Jawa Tengah, KR (23), AP (26) dan ED (28) ketiganya berasal dari Indramayu, Jawa Barat. Sedangkan barang bukti yang berhasil diamankan petugas berupa satu unit mobil jenis APV, tang besar dan 4 buah baterai yang ditaruh didalam mobil pelaku. Dari aksi yang dilakukan kawanan penjahat ini untuk sementara PT.TBG mengaku kerugian material senilai Rp 5 juta lebih. Sementara Kasubag Humas Polres Ngawi AKP.Lilik Sulastri menerangkat para penjahat ini akan dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian bersama dengan ancaman paling lama 5 tahun penjara. (pr)

Media Onlinewww.sinarngawi.com

9| Kriminalitas

Media Online

www.sinarngawi.com

Nyonyor...!Nekat Curi Helm

Dua Bocah Ingusan Jatuh TersungkurBELUKAN Mungkin baru belajar maling. Sebut saja, AY (17) warga Dusun Nglarangan, Desa Karangasri dan ANP (15) warga Jalan Untung Suropati ini, nekat ngebat Helm milik anak pengusahan di bilangan Jalan Perkutut, Beran, Ngawi (9/1). Al hasil, lantaran gugup, baru beberapa meter dari TKP sudah babak belur jatuh tersungkur.

Peristiwa pencurian helm yang terjadi sekitar pukul 15.30 WIB berawal kedua pelaku mencari mangsa disekitar Jalan Perkutut dengan mengendarai sepeda motor Yamaha Vega warna perak bernopol AE 5808 JB. Lantas mengincar salah satu helm berwarna coklat yang ditaruh diatas sepeda motor yang diparkir dipinggir jalan, ketika situasi dianggap lengah keduanya langsung menggasak helm tersebut. Namun aksi yang dilakukan pelaku ini tidak berjalan mulus sesuai yang direncanakan, pemilik helm langsung berteriak maling. Kontan saja teriakan tersebut membuat warga sekitar TKP mengejar kedua pelaku. Karena gugup kedua pelaku langsung menggenjot sepeda motor yang ditumpanginya namun sial saat waktu bersamaan muncul sepeda motor yang melintas didepan pelaku dan menabraknya. Akibatnya kedua pelaku yang tergolong masih ingusan ini menderita luka disekujur tubuh untungnya massa yang mulai beringas dapat dicegah setelah petugas dari Reskrim Polres Ngawi datang di TKP. Dengan kejadian sore itu AY dan ANP langsung dilarikan ke RSUD.Dr Soeroto Ngawi untuk mendapatkan perawatan. Dimana AY menderita luka pada dagunya yang tembus ditambah kaki kiri terlihat robek sedangkan ANP menderita luka lebih parah tangan kirinya patah.

Menurut Budi warga sekitar TKP kejadian , pencurian helm ini berlangsung cepat begitu mendapatkan hasil jarahan kedua pelaku langsung melarikan diri. Tadi begitu ada aksi pencurian si pemilik hel langsung berteriak, dan pelaku menabrak seorang pengendara sepeda motor dan terjatuh, ungkap Budi Paing, Kasun setempat. Seusai mendapatkan perawatan s e m e n t a r a ke d u a p e l a k u l a n g s u n g digelandang ke Mapolres Ngawi guna mempertanggungjawabkan kejahatanya. Salah satu pelaku yakni ANP saat dikonfirmasi mengatakan kalau hasil curianya tersebut akan digunakan untuk biaya ser vis handphone miliknya. ANP yang masih berstatus pelajar duduk dibangku kelas II salah satu SMP dalam Kota Ngawi mengaku baru pertama kali melakukan aksi pencurian helm. (pr)

Media Onlinewww.sinarngawi.com

10 | Politik

Media Online

www.sinarngawi.com

Golkar Nyatakan Makin Banyak Yang MelamarNGAWI Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Ngawi, lewat keterangan Jefry Arif Kusbudiman, ketua DPD Golkar Ngawi, bahawa mulai 30 Januari sampai 15 Februari mendatang membuka penerimaan para kandidat yang akan merebutkan kursi legislatif dari 6 daerah pemilihan (dapil) yang ada di wilayah Ngawi.

Paparnya, rentang waktu yang telah ditetapkan selama dua minggu ini digunakan untuk pengambilan formulir bagi bacaleg sekaligus mengembalikan kembali ke DPD Golkar Ngawi. Bahkan Jefri menegaskan partai berlambang pohon beringin yang dinahkodai dirinya sekarang ini banyak direbutkan oleh berbagai kalangan sebagai kendaraan pemilu 2014. Ternyata animo masyarakat yang ingin berpartisipasi dan mencalonkan diri menjadi caleg dari Golkar sangat banyak, maka kita siap tampung mereka dan pada dasarnya Golkar cukup terbuka, terang Jefri Arif Kusbudiman, Rabu (30/1). Imbuhnya, mereka meskipun kader ataupun simpatisan Golkar tidak serta merta cukup mudah melaju lewat partai yang notabene warisan orde baru ini.

Ada beberapa tahapan yang harus dilalui para kandidat mulai dari penyerahan sertifikat fungsionaris hingga pendidikan kepartaian yang pernah diadakan selama tiga hari di Trawas, Malang. Meskipun partai lama tetapi Golkar sekarang beda dengan yang dulu, perlu diketahui Golkar hadir sesuai paradigma baru, tegasnya. Hal tersebut kata Jefri bisa dibuktikan sampai sekarang ini dari 6 dapil yang sudah mendaftarkan diri sebanyak 72 bacaleg. Meskipun jumlahnya mencapai puluhan kandidat namun Golkar tetap memberikan ruang bagi kader lainya yakni tidak membatasi jumlah pendaftar ke partainya. Dibalik konfirmasi terkait persiapan DPD Golkar Ngawi selama ini, Jefri dengan nada setengah merahasiakan sempat menyebutkan ada satu tokoh yang cukup mempunyai reputasi baik sudah melamar ke Golkar untuk ikut andil dalam pemenangan pada pemilu mendatang. Yang jelas beliau ini seorang tokoh dari Mantingan tetapi beliau ini tidak ingin mencalonkan diri sebagai bacaleg, cuma kepengen ikut andil bagaimana Golkar bisa memperoleh kepercayaan masyarakat secara maksimal, urai Jefri. Dan disinggung apakah tokoh yang dimaksud tersebut ada muatan politik didalamnya kalau toh tidak menginginkan maju sebagai bacaleg tetapi ke arah pemilukada Ngawi mendatang, Jefri langsung mengelak. Sekali lagi orang yang bergabung dengan Golkar tidak berati mereka ini akan mencalonkan diri sebagai legislative, sangkalnya. Hanya saja Jefri menyebutkan, secara terbuka ada dua nama mantan petinggi yang pernah menjabat jajaran birokrasi Kabupaten Ngawi untuk tampil dalam pesta demokrasi bersama Golkar. Mereka adalah Pak Garjito dan Pak Sutrisno yang mungkin saja akan ikut andil dalam pemilu mendatang lewat Golkar, cetusnya. Terakhir Jefri menyebutkan target perolehan kursi yang bakal diraupnya pada pemilu 2014 mendatang lebih dari 8 kursi mendasar pemilu sebelumnya. (pr)

Media Onlinewww.sinarngawi.com

11 | Politik

Media Online

www.sinarngawi.com

HANURA:Tidak Ada Kursi Istimewa Buat IncumbentNGAWI Temperatur mulai memanas, meski Pesta demokrasi lima tahunan kurang setahun lagi. Partai yang lolos dalam verifikasi faktual oleh KPU, mulai sibuk olah manuver politiknya. Tak terkecuali, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hanura Ngawi, juga mulai kembangkan jurus guna meraih kursi semaksimal mungkin dikursi legislatif daerah.

Sesuai keterangan dari Bambang Setyo Armodo ketua DPC Partai Hanura setempat mulai menjaring kadernya yang akan ditempatkan sebagai bakal calon legislatif yang diusung dari kendaraan partainya. Meski demikian tidak serta merta gegabah dalam penentuan siapa yang berhak maju pada pemilu 2014 nanti dari masing-masing daerah pemilihan yang ada diwilayahnya. Terkait penempatan bacaleg belum tentu yang sudah pernah jadi dewan pada pemilu sebelumnya mendapatkan kursi prioritas tanpa melewati regulasi atau aturan dari Partai Hanura itu sendiri, ungkap Modo panggilan akrab dari ketua DPC Partai Hanura Ngawi,(5/2). Sebagaimana dalam pemilu 2009 lalu DPC Partai Hanura Ngawi mampu menempatkan kadernya di DPRD Ngawi sebanyak 5 kursi dari 6 dapil. Dengan target perolehan suara pada pemilu sebelumnya tersebut lanjut Modo, sesuai garis kepartaianya akan menambah stamina agar masing-masing dapil akan terisi semua mengacu konsep plus satu. Dengan target perolehan suara pada pemilu mendatang pemasangan bacaleg harus terlebih dahulu melewati sistem partai yakni verifikasi internal bacaleg sesuai hasil pengumuman dari tingkat DPD Partai Hanura. Berkas bacaleg yang kita usung mendasar hasil penjaringan sebelumnya akan kita serahkan ke DPD Partai Hanura yang ada di propinsi selebihnya yang berhak menentukan siapa yang berhak maju adalah dari DPD sana, beber Modo. Mengacu pada strategi partai politiknya secara optimis Modo akan mendapatkan perolehan suara secara maksimal untuk mampu menempatkan kader terbaiknya dikursi kedewanan mendatang.

Bagi dapil pada pemilu sebelumnya masih kosong diharapkan pada pemilu depan dapat terisi satu kursi sedangkan dapil yang sudah mendapatkan satu kursi maka akan ditambah minimalnya satu kursi, terangnya lagi. Sikap percaya diri Modo dalam menggerakan mesin politiknya sampai ke tengah masyarakat selama ini Partai Hanura masih ada dihati konstituen. Modo yang juga merangkap wakil ketua DPRD Ngawi ini memberikan sedikit alasanya dimana berdasarkan hasil survei, Partai Hanura menempati posisi ketiga setelah Golkar dan PDIP dengan persentase sebesar 11,92 persen. Namun, apapun hasil surveinya, Partai Hanura tetap akan terus berjuang untuk membangun semangat dan mengembalikan hati nurani masyarakat dalam kehidupan berbangsa, terutama bagi pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia.(pr)

Media Onlinewww.sinarngawi.com

11 | Politik

Media Online

www.sinarngawi.com

Dipastikan Dua ParpolTak Dapat Penuhi Syarat VeifikasiDari keempat parpol tersebut terdiri PPN, PPRN, PBB dan PKBIB, kemudian batasan waktu perbaikan berkas hingga 17 Desember. Dengan demikian urai Surat Ashari, waktu tersebut bisa dipergunakan oleh parpol bersangkutan agar dapat dinyatakan sah dan layak ikut pemilu 2014. Kalau yang belum menyerahkan KTA biasanya mereka ada masalah misalkan belum terpenuhinya kriteria kuota 30 persen pengurus partai adalah perempuan, pengurus yang tercatat juga tidak dapat dihadirkan saat verifikasi dilakukan, jelasnya lagi. Sementara kata AH.Najamudin Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Ngawi seusai menerima pemberitahuan hasil verifikasi faktual partainya menegaskan cukup lega apa yang telah dilakukan KPUD selama ini. Dalam persiapan verifikasi faktual memang sebagai partai yang tertata secara administrative dan menajemen baik saya kira Partai Gerindra tidak ada masalah dengan hal itu, kemudian saat dilapangan dalam melakukan verifikasi faktual sendiri oleh KPUD ini cukup berjalan baik, kata AH.Najamudin. Lanjutnya, dalam perhelatan pemilu yang akan datang Partai Gerindra sudah melakukan persiapan demi pemenangan di tingkat daerah. (Pr)

NGAWI Tahapan verifikasi faktual Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Ngawi sudah sampai pada pengecekan struktur pengurus, keberadaan kantor, keterwakilan perempuan termasuk verifikasi keanggotaan. Meski sebagian besar sudah memenuhi persyaratan, Kendati demikian masih ada beberapa partai yang harus menyelesaikan berbagai kekurangan.

Ketua KPUD Kabupaten Ngawi, Surat Ashari menjelaskan, saat ini verifikasi faktual yang menyangkut kepengurusan, domisili kantor, keterwakilan perempuan sudah selesai dilaksanakan pada 24 November lalu. Dan sesuai rapat pleno pihak KPUD Ngawi,kata Surat Ashari mencatat ada 2 parpol yakni PKPI dan PDP belum memenuhi syarat sama sekali baik persoalan struktur pengurus maupun jumlah keanggotaan sesuai Kartua Tanda Anggota (KTA) masing-masing parpol. Kita tetap memberikan waktu dalam verifikasi faktual untuk terakhir kalinya pada tanggal 4 sampai 17 Desember bulan depan, kalau sampai batas waktu tersebut belum memenuhi syarat maka pihak KPUD akan mengirimkan surat ke KPU pusat karena yang berhak menentukan peserta pemilu tahun 2014 di daerah adalah pusat, ujar Surat Ashari, Senin (26/11). Kemudian tambah dia, pada waktu yang bersamaan pihak KPUD Kabupaten Ngawi menyerahkan hasil verifikasi faktual dari 16 parpol kepada pengurus DPC parpol di tingkat kabupaten dan ada 10 parpol yang telah dinyatakan memenuhi kriteria berdasarkan berkas yang terlampir. Selain 2 parpol belum memenuhi syarat juga pihaknya mencatat ada 4 parpol hingga akhir tahapan pertama verifikasi faktual belum menyerahkan berkas KTA dari seperseribu jumlah penduduk Kabupaten Ngawi atau sekitar 960 KTA dari jumlah 961.104 penduduk yang ada.

KPUD Ngawi Temukan Ratusan DPT FiktifNGAWI Kantor penyelenggara pemilu KPUD Ngawi menemukan data pemilih (DPT), yang diragukan keakuratannya. Hal ini sesuai bukti setelah diadakan pemutakhiran data pemilih atau PDP yang dilaksanakan beberapa hari lalu oleh penyelenggara pemilu setempat, dan benar saja, data dari ratusan calon pemilih sudah tak menetap di kabupaten Ngawi.Diungkapkan oleh Surat Ashari selaku ketua KPUD Ngawi kepada media menjelaskan dari hasil lembaga survey pada pendataan di tahun 2010 pelaksanaan pileg maupun pilkada sebelumnya mencatat 767.952 orang usia produktif sesuai data kependudukan per kecamatan. Langkah kita tetap melakukan pemutakhiran data kembali dan jangan sampai mereka yang sudah pindah domisili masih mempunyai hak pilih di Ngawi, terang SuratAshari, kemarin (9/2). Ulasnya, saat sekarang terjadi penyusutan jumlah hak suara 565.653 orang dengan demikian terjadinya selisih angka tersebut membuat tanda tanya berbagai pihak dan bisa disinyalir pelaksanaan pemilu sebelumnya tidak berjalan sempurna. Menurut Surat demikian panggilan akrab dari ketua KPUD Ngawi menyusutnya jumlah penduduk Ngawi yang tidak melakukan hak suara ini dikarenakan di saat pelaksaan hari H warga tersebut tidak hadir di sebabkan sudah berpindah domisili. Selain itu juga berbagai faktor alasan mereka tidak datang di TPS misalkan karena sakit atau memang enggan saja untuk memberikan hak suaranya. Kendati demikian pihaknya selaku penyelenggara pemilu tingkat daerah bakal melakukan pencoklitan data ulang. Langkah ini tambah Surat, untuk mengetahui secara pasti data jumlah penduduk dengan bekerja sama instansi terkait kelembagaan pemerintah daerah. Data ini masih belum pasti dan kami akan melakukan pendataan ulang sebelum penetapan daftar pemilih tetap atau DPT, bebernya lagi.

Sementara panitia pengawas pemilu kabupaten atau paswaslukab beberapa minggu terakhir ini tengah di sibukkan dengan persiapan perekrutan anggota baru di tingkat kecamatan. Diungkapkan oleh Suyitno selaku ketua panwaskab kepada media menjelaskan untuk memperingan kinerjanya pengawasan pemilu di tingkat kecematan pihaknya bakal membentuk 3 orang staf panwascam di 19 kecamatan di kabupaten Ngawi. Menurutnya karena baru 3 bulan panwaskab baru di bentuk jadi pihaknya belum melakukan pengawasan secara detail tentang pelaksanaan pesta demokrasi pileg oleh KPUD yang bakal pertama di laksanakan di kabupaten Ngawi di tahun 2014 mendatang. (pr)

Media Onlinewww.sinarngawi.com

13 | Laporan Khusus

P

Media Online

www.sinarngawi.com

Dalam Rangka Hari Pers Nasional Ke 67

ersatuan Wartawan Ngawi (PWN)Gelar Workshop Bahasa Jawa

NGAWI Persatuan Wartawan Ngawi (PWN) dalam menyambut Hari Pers Nasional (HPN) ke-67 yang jatuh pada 9 Februari 2013, gelar Workshop Bahasa Jawa. Sementara PWN merupakan atap dari 23 media cetak maupun elektronik menyadari tanggung jawabnya sebagai kontrol sosial terhadap sendi kehidupan bernegara secara dinamis,(9/2).

Media Onlinewww.sinarngawi.com

14 | Laporan Khusus

Media Online

www.sinarngawi.com

Dasar inilah yang menjadi bijakan PWN melaksanakan Workshop Bahasa Jawa yang di ikuti 1.050 peserta dari para guru setingkat SD, SMP dan SMA di gedung serbaguna Eka Kapti Ngawi. Alasanya sekarang ini penguasaan bahasa Jawa terutama bagi generasi penerus sangat terlihat mulai terkikis akibat masuknya budaya lain yang tidak menitik beratkan etika kita sebagai bagian dari masyarakat Jawa, ujar Kasmiyanto, ketua PWN. Selain itu Kasmiyanto menyebutkan, sebagai insan pers harus menjaga kredibilitasnya dan jangan sampai terperosok dramatisasi fakta palsu dan penyalahgunaan kekuasaan. Selain itu dirinya menguraikan bagaimana histori dari PWN sendiri hadir sesuai perkembangan pers mendasar eranya. Intinya dengan workshop sehari ini apalagi sesuai temanya membedah tata bahasa Jawa maka bisa dikatakan bagaimana menjawab serta sikap PWN atas pelaksanaan peringatan HPN sekarang, tandas Kasmiyanto. Kemudian Workshop Bahasa Jawa selama satu hari ini dibuka langsung Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ngawi, Drs.Siswanto,MM yang dihadiri seluruh jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forpinda) Kabupaten Ngawi. Pemaparan materi dalam Workshop Bahasa Jawa menghadirkan pakar sastra sekaligus budayawan Jawa seperti Drs.Amir Mahmud,M.pd kepala Balai Bahasa Jawa Timur, Drs.Sunarko Budiman,Mk.Pd ketua sanggar Triwida Jawa Timur dan Dahono sastrawan dari Ngawi. Dalam kesempatan tersebut Drs.Siswanto,MM mengapresiasi positif kepada PWN yang telah melaksanakan Workshop Bahasa Jawa sebagai kepedulian melestarikan kekayaan adat serta budaya Jawa.

Media Onlinewww.sinarngawi.com

15 | Laporan Khusus

Media Online

www.sinarngawi.com

Media saat ini sesuai eranya tampil lebih elegant sesuai harapan masyarakat, terang Drs.Siswanto,MM.Jelasnya, kegiatan semacam workshop terlebih bersentuhan langsung dengan dunia pendidikan sangat perlu sebagai bentuk stimulant untuk menyadarkan seluruh komponen yang ada terutama guru bagaimana melestarikan budaya Jawa baik sastra maupun lainya terhadap anak didik. Dalam waktu yang sama saat pemaparan materi Workshop Bahasa Jawa kepada ribuan peserta Drs.Sunarko Budiman,Mk.Pd berpendapat, seorang pendidik khususnya bahasa Jawa sangat perlu pembinaan berkesinambungan dalam penguasaan materi serta metode. Apalagi sesuai Permenneg PAN dan RB No.16 Tahun 2009 tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) sebagai dasar peningkatan Penilaian Kinerja Guru (PKG). (pr)

Media Onlinewww.sinarngawi.com