36
Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid dpudt @dpudt www.dpudt.org PEMERSATU ULAMA UMAT

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid

dpudt

@dpudt

www.dpudt.org

PEMERSATUULAMAUMAT

Page 2: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

Milad DT ke-26

2

Page 3: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

3

Page 4: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

Ulama, Kunci Bersatunya Umat

saparedaksi

SAHABAT, baru-baru ini kita dibuat takjub sekaligus malu oleh ribuan santri yang berasal dari Ciamis, Jawa Barat. Mereka rela berjalan kaki ratusan kilo-meter menuju Jakarta. Tujuannya, me-nyampaikan aspirasi dan memperjuang-kan keadilan. Tengoklah juga umat Islam lainnya, yang tak pernah gentar dengan berbagai ancaman. Mereka rela berkor-ban waktu, tenaga, dan harta.

Jutaan muslim yang berasal dari ber-bagai daerah, suku, profesi, organisasi, semuanya lebur menjadi satu. Luar biasa. Ketika umat Islam memiliki tujuan yang sama dan bersatu mewujudkannya, maka sangat mungkin peradaban Islam kembali berjaya di bumi Nusantara ini.

Fakta menunjukkan, ada peran be-sar para ulama. Mereka, bahkan jauh sebelum Indonesia merdeka, telah bahu-membahu memperjuangkan ke-merdekaan Indonesia. Ulama menjadi garda terdepan yang menggelorakan semangat jihad. Membangunkan umat dari tidur lelap, dan mengayominya agar tidak terpecah-belah.

Dusta, jika ada yang menyatakan ula-ma menjadi biang kerok kekacauan. Apa-lagi menyandingkan para ulama dengan sekelompok teroris yang mengatasna-makan Islam. Sungguh itu semua adalah fitnah keji dari para pembenci Islam.

Kini, insya Allah peradaban Islam mulai bangkit di negeri ini. Semoga kita bisa mengambil peran di dalamnya. Ti-dak sekadar menjadi penonton, tapi me-milih terlibat langsung di bawah panji pemersatu para ulama.

Sapa Redaksi Kolom A Deda

Seputar IslamKabar DPU

Curhat Muslimah

Hidup Bugar Fokus

Jejak Program

Pena Sahabat

Galeri

Info SahabatKabar Cabang

Keuangan

Hikmah

Serba Serbi

Sali & SeliCinta Wakaf

Kolom Aa GymHikayat

hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal

hal

halhal

hal

hal

hal

hal

hal

halhal

halUlama Pemersatu Umat

Bunga Bank Haram Digunakan

Mengenal Zakat Profesi

Foto-foto Perempuan di Ponsel Suami

Pesan Kebaikan Ayahanda

Ulama Pemersatu Umat

Bersabar dan Bersyukur Dikaruniai Banyak Keturunan

DPU Daarut Tauhiid Peduli Korban Banjir Garut

November

Hewan Langka Dugong

Berjuang dengan Harta

Masjid At-Tauhid Tasikmalaya, Masjid Kampung Mualaf

Senandung Dakwah Derry Sulaiman

Semakin Mantap, Wakaf DT Berperan di Tingkat Nasional

Pakaian Takwa Pakaian Terbaik di sisi-Nya

Penyebab Ujub dan Takabur

Kiat Atasi Riya4

235

24Salamhal

6

267

2812

10

30 1531

1632

3320

3421

22Ulama Pemersatu Umat

daftarisi

Swadaya Edisi No 173, Januari 2017

S adayaWMedia Komunikasi Daarut Tauhiid

Diterbitkan oleh Lembaga Amil Zakat Nasional SK Menteri Agama RI No. 410 Tahun 2004 Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid ISSN 1693-3087 Penasihat KH. Abdullah Gymnastiar Pengarah H. Gatot Kunta Kumara, Prof. Dr. KH. Miftah Faridl, KH. Hilman Rosyad Syihab, LC, Abu Fadhli Dewan Redaksi H. Herman, H. Cucu Hidayat, Sansan Darajat Tim Redaksi Smart Tauhiid Koresponden Cabang & Unit DPU DT Layouter Magenta Alamat redaksi Jalan Gegerkalong Girang No. 32 Bandung, Jawa Ba-rat Telp/Fax. 022-2021 861 / 2021 862 e-mail [email protected] website www.dpudt.org

saparedaksi

4

Page 5: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

H. Herman, S.Sos Direktur Utama DPU Daarut Tauhiid/Ketua Fozwil Jabar

Oleh:

Mengenal Zakat ProfesiAWALNYA, zakat profesi kurang lazim di masyarakat. Namun seiring berjalannya waktu, kini istilah zakat profesi mulai dikenal luas. Zakat profesi mengacu pada kewajiban berzakat seseorang, karena profesi atau pekerjaan yang digelutinya. Jenis zakat ini tidak jauh berbeda dengan zakat-zakat lainnya, seperti zakat pertanian, perkebunan, atau perdagan-gan. Zakat ini hanya berbeda pada istilahnya.

Untuk nilai zakat profesi, sama seperti je-nis zakat yang lain, yakni 2,5 persen dari penghasilan atau gaji total yang diterima seseorang. Zakat ini bisa dikeluarkan se-

tiap bulan atau tahun. Tapi jauh lebih baik, jika zakat profesi dikeluarkan setelah mendapat penghasilan atau gaji per bulan.

Jadi, jika gaji dari hasil kerja jumlahnya sudah mencapai batas nisab (batas pendapatan wajib za-kat), maka wajib dikeluarkan zakatnya. Berapa nisab untuk zakat profesi? Para ulama sepakat menetap-kan nisabnya senilai dengan 520 kg beras. Apa-bila harga beras per kilogram diasumsikan sekitar Rp.10.000,-, nisab zakat profesi per bulannya adalah 520 x Rp.10.000 =  Rp.5. 200.000 per bulan. Maka, jika penghasilan per bulan mencapai Rp.5. 200.000, kita wajib mengeluarkan zakat sebesar 2,5 persen dari penghasilan tersebut.

Insya Allah apa yang dikeluarkan itu—baik un-tuk zakat profesi atau zakat lainnya—tidak mengu-rangi rezeki kita. Bahkan ketika mengeluarkan apa yang kita miliki untuk membantu orang lain, maka Allah SWT akan menambahkan rezekinya.

Analoginya adalah sebagian harta kita ada hak bagi orang lain. Contoh, ketika membeli makan-an atau minuman, tentu ada bagian yang harus dibuang. Ini adalah gambaran yang perlu dicermati, bahwa tidak semua bagian dari makanan itu, dapat dimiliki atau dimakan oleh kita. Sama halnya ketika berikhtiar melakukan usaha atau pekerjaan, ada hak-hak dari hasil pekerjaan kita untuk orang lain.

Semoga dengan mengenal tentang zakat pro-

fesi ini, kita semakin terasah menjadi orang-orang yang mudah mengeluarkan zakat, infak, dan se-dekah. Semoga pula, DPU Daarut Tauhiid menjadi salah satu rujukan bagi para jamaah atau donatur yang hendak berbagi dengan sesamanya. Insya Al-lah, DPU Daarut Tauhiid merupakan salah satu lem-baga amil zakat yang dipercaya menjadi perantara antara muzakki (pemberi zakat) dengan mustahik (penerima zakat).

Melalui program-program yang ada di DPU Daarut Tauhiid, baik itu yang sifatnya pemberday-aan atau bakti sosial kemanusiaan, menjadikan zakat yang betul-betul produktif. Bukan zakat diba-gi-bagikan dan habis, tapi zakat yang tujuannya menuntaskan kemiskinan. Mengubah kondisi ses-eorang yang semula mustahik menjadi muzakki. **

5

kabarDPU

Page 6: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

Ulama, Kunci Bersatunya Umat

PERSATUAN Islam merupakan salah satu urgensi sejarah, sosial, dan politik kaum muslim. Persatuan Islam juga merupakan faktor terpenting bagi kemuliaan dan kemenangan umat Islam di semua bidang. Sebaliknya, perselisihan dan perpecahan tidak memberi sesuatu kecuali kehinaan, konflik, dan kehancuran potensi pemikiran maupun sumber kemanusiaan, serta dominasi musuh. Tidak diragukan lagi, persatuan adalah hal teramat penting baik, itu dari segi logika maupun hukum syariat.

Kaum muslim tidak boleh melupakan fakta ini, yakni kebijakan prinsip Rasu-lullah saw dalam berdak-

wah adalah membangun persatuan, pertalian hati, dan persaudaraan di antara umat.

Dalam surah Ali Imran [3] ayat 103, Allah SWT berfirman,  “Dan ber-peganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) ber-musuh-musuhan, maka Allah mem-persatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.”

Persatuan umat tampaknya ma-sih menjadi “pekerjaan rumah” bagi kita semua. Ini karena masih sering terjadi perdebatan dan perpecahan di tengah umat Islam. Perpecahan tersebut disebabkan perbedaan furu’ yang sejatinya merupakan rahmat untuk umat Islam. Dalam konteks

Indonesia, seringkali karena perbe-daan ormas, umat pun berselisih yang mestinya tidak terjadi.

Ada pun yang menjadi kunci pemersatu umat adalah para ulama. Mereka merupakan para pemimpin umat yang memiliki kepahaman di-nul Islam, dan mampu mengarahkan gerak umat. Merekalah pewaris nabi. Rasulullah bersabda, “Ulama adalah pewaris nabi, para nabi tidak mewar-iskan dinar maupun dirham. Yang mereka wariskan adalah ilmu. Siapa yang mengambil warisan itu berarti ia mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud dan Tirmizi)

Peran ulama sebagai pemersatu umat dapat dilihat dalam kejadian yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Dalam dua peristiwa, yakni Aksi 411 dan 212, terlihat ulama memiliki peranan penting dalam memper-satukan umat. Ulama yang fakih dari awal tidak mempermasalahkan furu’ dan organisasinya. Mari kita hormati dan jaga para ulama. Semoga per-satuan umat Islam terus terwujud, tidak terkikis oleh fanatisme golon-gan. **

Asjun AtmajayaKepala Cabang DPU Daarut Tauhiid Garut

Oleh:

6

salam

Page 7: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

UMAT PERJUANGAN kemerdekaan

bangsa Indonesia mengusir kaum penjajah, tidak lepas dari

peranan besar tokoh-tokoh Islam di negeri ini. Bahkan, tidak sedikit para ulama yang berada di garda

terdepan memimpin umat.

PEMERSATU ULAMA

Sebagian dari mereka ditetapkan sebagai Pahl-awan Nasional. Contoh, Tuanku Imam Bonjol, HOS Cokroaminoto, KH Hasyim Asy’ari, Haji Agus Salim, dan masih banyak lagi yang men-

gobarkan semangat jihad para pejuang untuk berper-ang memaksa penjajah hengkang dari bumi pertiwi, bahkan menghancurkannya.

7

fokus

Page 8: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

Selama hampir empat abad masa penjajahan di Indonesia, para ulama senantiasa memacu seman-gat umat untuk memerangi penjajah di wilayahnya masing-masing. Para ulama yang dipercaya meme-gang kendali strategi perang, dan senantiasa men-jadi rujukan para pejuang untuk menentukan arah perjuangannya. Ke mana pun pejuang bergerak, para ulama senantiasa setia mendampingi.

Kondisi Umat Islam Akhir Zaman Ada perang yang dipimpin Rasulullah saw untuk

menaklukan kaum kafir Quraisy. Begitu juga perang yang digelorakan pahlawan kita untuk mengusir penjajah. Dan pada suatu masa ketika akhir zaman, umat Islam kembali menghadapi peperangan besar untuk melawan Dajjal, Ya’juj, dan Ma’juj.

Hal ini telah diisyaratkan dalam al-Quran dan sabda Rasul. Perjuangan Palestina melawan Zionis Israel, perjuangan para mujahidin di Suriah, Yaman, dan Mesir merupakan bagian dari skenario Allah menjelang peperangan besar di akhir zaman. Inilah cobaan berat untuk menguji keimanan umat Islam, termasuk mempersiapkan generasi tangguh untuk pasukan al-Mahdi.

Lalu, di mana posisi kita? Seberapa tangguh kita menghadapi berbagai tantangan tersebut? Apakah kita diam melihat umat Islam di negara lain ditindas oleh penguasa zalim? Padahal Rasulullah saw per-nah bersabda, “Barangsiapa yang tidak peduli den-gan urusan kaum muslimin maka bukanlah golon-gan kaum muslimin.” (HR. Muslim)

Pada hadis lain Rasulullah saw mengingatkan, “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal ka-sih sayang bagaikan satu tubuh, apabila satu ang-gota badan merintih kesakitan maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam.” (HR. Muslim)

Umat Islam dan Penyakit Cinta Dunia Umat Islam menghadapi ujian yang amat besar,

setelah hancurnya Kekhalifahan Turki Ustmani. Tidak ada lagi kepemimpinan yang menyatukan barisan. Umat Islam tercerai berai dan saling bermusuhan.

Allah SWT telah mengingatkan dalam firman-Nya, “Dan janganlah kalian berselisih yang me-

8

Page 9: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

nyebabkan kalian menjadi gentar dan hilang akan kekuatan kalian.” (QS. al-Anfal [8]: 46)

Jika kita jeli, kondisi saat ini serupa yang digam-barkan Rasulullah  dalam sabdanya, “Kalian kaum muslimin akan diperebutkan oleh umat-umat lain seperti orang-orang yang memperebutkan makanan (hidangan) yang ada di hadapannya.” Kami (para sa-habat) bertanya, ‘Apakah dikarenakan jumlah kita sedkit pada saat itu, wahai Rasulullah?’ Nabi men-jawab: ‘Tidak, bahkan jumlah kalian banyak. Namun kalian seperti buih di air bah, sungguh Allah akan mencabut rasa takut dari hati musuh-musuh kalian, dan sungguh Allah akan memasukan penyakit wahn di dalam hatimu.’ Kami bertanya, ‘Apakah penyakit wahn itu wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Cinta dunia dan takut mati.’” (HR. Ahmad dan Abu Daud)

Kondisi umat Islam kini tergambar dalam hadis tersebut. Jumlah umat Islam termasuk yang paling besar dan akan menggeser agama Kristen. Namun, jumlah itu seakan tidak memiliki pengaruh berarti bagi umat Islam. Jika kita cermati, tidak ada negeri yang mayoritas muslim, bebas dari intervensi dan konspirasi global musuh-musuh Islam.

Sementara itu, umat Islam sedang digerogoti pe-nyakit akut, yaitu wahn (cinta dunia dan takut mati). Bagi orang yang mencintai dunia berlebihan, dunia yang se-mentara ini seolah-olah abadi. Padahal mereka sesung-guhnya pasti mati dan tertipu gemerlap dunia.

Allah SWT sudah mengingatkan dengan fir-man-Nya, “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melain-kan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS. al-Ankabut [29]: 64)

Wahn secara bahasa artinya lemah. Umat Is-lam yang terjangkiti penyakit wahn pasti menjadi lemah. Saat hati sudah diliputi wahn, maka tidak mampu menyeru seruan jihad  fi sabilillah.  Baik itu berjihad dengan menginfakkan harta di jalan Allah, apalagi menginfakkan jiwa di jalan-Nya.

Ulama Menguatkan dan Membangun Generasi TerbaikCinta dunia dan takut mati adalah penyakit

yang menghancurkan semangat jihad. Padahal dahulu, inilah ruh yang dimiliki para sahabat Nabi

Muhammad saw, sehingga mereka disebut sebagai generasi terbaik.

“Sebaik-baik umat manusia adalah genera-siku (yaitu masa sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (yaitu tabi’in), dan kemu-dian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (yaitu tabi’ut tabi’in).” (HR. Muttafaq ‘alaih)

Umat Islam di Indonesia khususnya, banyak yang sudah terkena penyakit cinta dunia dan takut mati ini. Namun, ulama senantiasa menguatkan melalui tausi-ah-tausiah dan teladan baik yang diberikan.

Contoh paling nyata saat ini, terlihat ketika ter-jadi kasus penistaan agama yang dilakukan salah seorang gubernur di Indonesia. Peristiwa tersebut membangkitkan kembali persatuan umat Islam, yang sempat tercerai berai karena keegoisan dan sifat individualis.

Mereka yang bahkan salat lima waktu pun ja-rang, tapi ketika al-Quran dihina, mereka tidak teri-ma. Semua lapisan umat Islam dari berbagai profe-si, usia, dan daerah, bersatu padu merapat kepada ulama, untuk bersama-sama menuntut keadilan.

Aksi Bela Islam Jilid 1, Aksi Bela Islam 411, dan Aksi Bela Islam Super Damai 212 di Jakarta, yang melibatkan jutaan umat Islam Indonesia, menun-jukkan kebangkitan Islam di tanah air. Umat Islam kini tidak lagi sekadar menjadi buih yang berser-akan dan mudah diombang-ambing. Tapi, menjadi satu kesatuan yang kuat. Tentunya atas arahan dan nasihat para ulama. (Cristi az-Zahra)

Sebaik-baik umat manusia adalah generasiku (yaitu masa sahabat), kemudian orang-orang yang mengikuti mereka (yaitu tabi’in), dan kemudian orang-orang yang mengikuti mereka lagi (yaitu tabi’ut tabi’in).” (HR. Muttafaq ‘alaih)

9

Page 10: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

10

galeri

BANJIR bandang menerjang Garut pada September lalu. Mengakibatkan puluhan orang kehilangan nyawa dan kerusakan parah di area terdampak banjir.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB), banjir yang terjadi pada dini hari itu, menerjang enam kecamatan, yakni Garut Kota,

Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, dan Karang Pawitan.

melakukan mitigasi dan evakuasi korban banjir. Salah satu bentuknya berupa pembersihan area banjir.

Recovery Garut TangguhDPU Daarut Tauhiid menggulirkan empat pro-

gram recovery di wilayah terdampak banjir Garut. Keempat program tersebut terangkum dalam Program Recovery Garut Tangguh. KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Pembina DPU Daarut Tauhiid langsung meresmikan program ini, dihadiri Rudy Gunawan, Bupati Garut, November lalu. Pada kes-empatan itu, Aa Gym juga memberikan tausiahnya di hadapan 4.000 orang korban banjir Garut.

Program pertama adalah program ekonomi

DPU DAARUT TAUHIID PEDULI KORBAN BANJIR GARUT

Banjir tersebut memakan 34 korban jiwa, 19 orang terluka, dan 35 orang hilang, serta mengakibatkan ribuan orang mengungsi. Banjir ini juga membuat 858 rumah rusak

parah, 207 rumah rusak sedang, dan 1.446 rumah lainnya rusak ringan.

Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhiid bekerja sama dengan Daarut Tauhiid (DT) Peduli me-nyalurkan barbagai bantuan kepada korban banjir. Mulai dari hari pertama pascabanjir hingga recovery yang masih berlangsung hingga Desember 2016.

Tim DPU Daarut Tauhiid, khususnya cabang Garut, bersama Santri Penanggulangan Bencana (Satguna) DT—salah satu program DT Peduli—terjun langsung

jejakprogram

Page 11: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

11

galeri

untuk memberdayakan korban terdampak banjir. DPU Daarut Tauhiid bekerja sama dengan DT Peduli melalui Program Microfinance Syariah Berbasis Ma-syarakat (Misykat). Melalui program ini, DPU Daarut Tauhiid memberikan bantuan modal kepada ma-syarakat untuk membuka usaha sebagai sumber mata pencaharian. Tercatat ada 36 orang korban banjir menjadi anggota Misykat, menerima ban-tuan modal.

Selain modal, melalui Misykat, DPU Daarut Tauhii bersama dengan DT Peduli juga memberi-kan Gerobak Berkah kepada 30 orang korban banjir. Kedua program tersebut digulirkan di Desa Cima-can, Tarogong Kidul.

Program kedua adalah program infrastruktur, yaitu pembangunan infrastruktur pascabanjir. DPU Daarut Tauhiid bersama dengan DT Peduli dan ma-syarakat setempat, membangun satu lokal MCK, satu Pos Siaga Bencana, dan jembatan permanen yang menghubungkan Cijambe dengan Banyure-smi sepanjang sekitar 50 meter.

MCK dan Pos Siaga Bencana dibangun di Cijam-be, Desa Sindanglaya, Kecamatan Karangpawitan. Sampai pertengahan Desember, MCK sudah selesai dibangun. Sedangkan, pembangunan jembatan masih tahap perancangan. Untuk menyeberang sungai, masyarakat menggunakan jembatan se-mentara yang terbuat dari kayu. Sementara itu, pembangunan Pos Siaga Bencana memasuki tahap peletakan batu pertama, karena posisinya yang ha-

rus disesuaikan dengan jembatan. DPU Daarut Tauhiid mengajak masyarakat ber-

donasi untuk pembangunan jembatan tersebut. Do-nasi bisa diantarkan langsung ke Kantor DPU Daaurut Tauhiid yang tersebar di Pulau Jawa dan Sumatera. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi call center DPU Daarut Tauhiid: 085 10001 7002.

Program selanjutnya, yakni yang ketiga adalah Program Sekolah Tangguh Bencana. DPU Daarut Tauhiid bersama dengan DT Peduli melalui Satguna DT berkeliling memberikan edukasi penanggu-lan bencana ke 11 sekolah. Mulai dari jenjang SD hingga SMA, terdampak banjir selama tiga bulan, November 2016 hingga Januari 2017.

Terakhir, yang keempat, Program Masyarakat Tangguh Bencana. Program ini hampir sama den-gan Program Sekolah Tangguh Bencana. Bedanya adalah sasaran penerima manfaatnya. Sesuai den-gan namanya, pada program ini, edukasi dan pela-tihan penanggulangan bencana diberikan kepada masyarakat terdampak banjir.

Program Masyarakat Tangguh Bencana dige-lar di dua desa. Dengan program ini, Satguna DT mengkader pemuda dan tokoh perwakilan dari se-tiap RW menjadi tangguh dalam menghadapi ben-cana. Mereka diberikan pelatihan penanggulangan bencana. Mulai teori hingga simulasi penanggu-langan bencana. Semoga duka korban terdampak banjir segera berakhir dan berbuah pahala dari Al-lah. Aamiin. (Agus Iskandar)

Page 12: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

12

BATAM : Santunan untuk anak yatim bekerja sama dengan Bank Mandiri Syariah Batam, Selasa (22/11).

PRIANGAN TIMUR: Peletakan batu pertama Masjid at-Tauhiid Kampung Mualaf, Balemanggu, Tasikmalaya, Senin (7/11)

SEMARANG: Tabligh Akbar bersama Aa Gym di Masjid al-Muhajirin Banyumanik, Semarang, Sabtu (12/11).

JAMBI: Santunan untuk yatim dan dhuafa, bekerja sama dengan Bank Mandiri Syariah area Jambi, Selasa (29/11).

METRO LAMPUNG: Pembangunan Asrama Baitul Quran Daarul Ihya pada November 2016

SOLO: Tes seleksi calon penerima Program Beamahasiswaku 2016, Rabu ( 26/10).

galeri

PRIANGAN TIMUR: Penyerahan donasi dari

LAZIS PLN Tasikmalaya untuk Program Beasiswa Prestatif,

Ahad (28/11)

JAKARTA CIPAKU: Kerja sama dengan PT. Bumi Tama untuk Program Kencleng-Ku dan

kajian MTMQ, Rabu (30/11)

Page 13: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

13

Lubuk Linggau: Peresmian Rumah Tahfidz Miftahul Jannah di Desa Kalibening, Musi Rawas dan berbagi 1.000 kado spesial untuk anak yatim, Ahad (30/10).

Lubuk Linggau: MTMQ bersama siswa dan civitas akademik SMP Negeri Sumber Harta, Kamis (10/11).

BEKASI: Launching Rumah Kreatif dan bantuan 1.000 tong sampah di Dusun Pasir Sari, Sabtu (12/11).

YOGYAKARTA: Pencarian dana bergulir untuk masyarakat dhuafa, Selasa (29/11).

SOLO: Malam silaturahim bersama Aa Gym di Ndalem Wuryoningratan Danar Hadi, Jumat (11/11).

PALEMBANG: Pemberian bantuan peralatan kebersihan sehari-hari bagi 250 dhuafa, bekerja sama dengan PT. Unilever Indonesia, Jumat (25/11).

galeri

LAMPUNG: Pembangunan sekolah

terapung di Desa Nelayan Teluk Betung, Ahad (20/11).

JAKARTA CIPAKU: Sinta Nuriah,

siswa beasiswa AIS memperoleh juara 3 siswa berprestasi PAI antar SMA/SMK dari Kemenag Kota Tangerang Selatan,

Senin (28/11).

Page 14: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

BEKASI: MTMQ bersama Ustazah Peggy Melati Sukma di Masjid Baitul Mu’minin Tambun, Bekasi, Sabtu (26/11).

BANDUNG: Acara Tepang Difabel bersama Aa Gym di Aula Daarul Hajj, Ahad (11/12).

GARUT: Tabligh Akbar Aa Gym dan launching Program Recovery Garut Tangguh di Masjid Agung Garut, Jumat (18/11)

BOGOR: Kajian MTMQ bersama Ustaz Fata Fauzi, Lc di Loka Supermarket Cibubur, Jumat (4/11).

galeri

GARUT:Launching Program Gerobak

Berkah bagi korban banjir Garut, Jumat (18/11).

JAKARTA PEJATEN: Penggalangan dana untuk program kaki palsu manta (mantan penderita

kusta) dalam Kajian Hijup, Sabtu (19/11)

14

Page 15: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

15

Masjid At-Tauhid Tasikmalaya, Masjid Kampung Mualaf

MASJID adalah pusat ibadah yang sangat penting bagi umat muslim. Keberadaannya sangat menopang nilai-nilai tauhid dan keagamaan. Tolok ukur keagamaan masyarakat bisa dilihat dari cara masyarakat

menghidupkan dan menjaga kemakmuran masjid.

Balemanggu adalah sebuah kampung kecil ber-penduduk 71 orang, terletak di Desa Pakemitan Kidul, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmala-ya. Dulu, keyakinan semua warga Balemanggu

adalah penganut kepercayaan dan beragama Katolik. Sejak 1946, seiring dengan berkembangnya dakwah Islam, akhirnya mereka satu persatu memeluk agama Islam. Saat ini, hanya tiga kepala keluarga yang belum memperoleh taufik dan hidayah dari Allah SWT.

Mayoritas penduduk Balemanggu berstatus mualaf. Mereka masih perlu pembinaan dan per-hatian dari seluruh kaum muslimin. Untuk mendu-kung pembinaan akidah dan semangat beribadah itu, pada 1985 warga secara bergotong royong membangun mushala di tanah wakaf berukuran 6x8 meter. Mushala ini menjadi sentral kegiatan keislaman di kampung mualaf. Selain salat ber-jamaah, secara rutin dilaksanakan pengajian dan pembinaan anak-anak di mushala tersebut.

Masjid Baru untuk BeribadahSeiring pesatnya jumlah penduduk dan ber-

tambahnya komunitas masyarakat Islam, maka mushala itu sudah tidak bisa menampung jamaah. Di samping itu, karena sudah dimakan usia, kayu dan bagian atapnya sudah rusak sehingga harus diperbaiki. Kepedulian warga terhadap fungsi dan peran masjid pun muncul. Mereka sadar harus ada masjid yang luas dan representatif.

Dompet Peduli Ummat (DPU) Daarut Tauhid

kabarcabangpriangantimur

sebagai lembaga amil zakat nasional yang mem-punyai tujuan sosial dan dakwah, sangat peduli terhadap fenomena ini. Kini, dengan bantuan para donatur, proses renovasi dan perluasan masjid di kampung mualaf mulai berjalan.

Masyarakat sangat antusias membantu proses pembangunan. “Kami sangat bersukur kepada Al-lah, dan berterima kasih kepada DPU Daarut Tauhid yang telah merenovasi masjid. Masjid ini merupak-an kebanggan bagi kami, masyarakat Balemanggu. Ini karena menjadi sentral ibadah kami sebagai umat muslim yang mayoritas mualaf. Semoga den-gan perbaikan masjid, menambah motivasi kami untuk meningkatkan keimanan, beribadah kepa-da Allah, dan kampung ini menjadi semakin ber-tauhid,” ujar Wawan, salah seorang warga.

Atas kerja sama semua pihak dan pertolongan Allah, pembangunan dan perbaikan Masjid at-Tauhid di kampung muálaf hampir selesai. Insya Allah diperkirakan selesai pada 22 Desember 2017 nanti. (Indra Permana)

Page 16: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

hikmah

Sosok yang pada awalnya gemar dengan dunia hiburan dan musik metal ini, kini menjelma sebagai sosok pendakwah dan penyanyi lagu religi. Mantan gitaris band

metal Betrayer itu, kini hidupnya lebih terarah dan tenang setelah berhijrah. Ia tidak ingin sedikit pun kembali ke dunianya yang dulu.

“Gak, saya gak pengen lagi sedikit pun ada ke-inginan untuk balik. Karena saya sudah tahu kalau maksiat itu tidak enak,” ujar Derry membuka per-cakapan bersama Tim Majalah Swadaya, di Masjid A-Ni’mah, Bogor, beberapa waktu lalu.

Tantangan setelah HijrahDerry sangat bersyukur dengan kehidupannya

sekarang. Ia dapat merasakan nikmatnya beriba-dah, dan selalu berusaha menjalankan perintah Allah, menjauhi larangan-Nya, serta hidup sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad saw.

Diakuinya, untuk menjalani kehidupan sesuai

16

SENANDUNG DAKWAH DERRY SULAIMAN

TIDAK ada seorang pun yang tahu nasib orang lain, bahkan nasibnya

sendiri. Besok atau lusa, tidak ada satu pun

yang mengetahuinya, kecuali Allah yang

Mahatahu. Termasuk Derry Sulaiman, ia juga

tidak pernah menyangka hidupnya yang dulu

bertabur gemerlapnya dunia hiburan, kini

berubah drastis.

Page 17: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

dengan ajaran Rasulullah itu tidaklah mudah. Ban-yak sekali tantangan yang harus dihadapi. Walau demikian, Derry tetap teguh pada pendiriannya, dan tetap berusaha meluruskan niat demi agama yang sangat dicintainya.

Menurut pria kelahiran Saniangbaka, Suma-tera Barat, 1 Agustus 1979 ini, tantangannya kini adalah dunia. Dunia yang menguji keimanannya dan membawanya lalai dalam mengingat Allah, ter-masuk mengantarkannya kembali pada kegelapan.

“Tantangannya ya dunia sebetulnya. Ujiannya orang yang beriman kan dunia. Dunia itu adalah se-gala sesuatu yang membuat jauh dari Allah. Bahkan dunia itu bisa saja isinya menyerupai agama,” kata Derry.

Derry meyakini, semakin tantangan itu berat, maka semakin besar iman yang masuk. Ia pun se-makin merasa mendalami agama dan semakin

Tantangannya ya dunia sebetulnya. Ujiannya orang yang beriman kan dunia. Dunia itu adalah segala sesuatu yang membuat jauh dari Allah. Bahkan dunia itu bisa saja isinya menyerupai agama,”

17

SENANDUNG DAKWAHDERRY SULAIMAN

Page 18: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

banyak orang yang menentangnya, Derry semakin yakin jalan yang ditempuhnya itu benar.

“Ditolak, sering. Diludahi saja saya pernah. Biasa itu, nabi saja diludahi. Nabi saja yang paling gan-teng diludahi . Apalagi wajah saya yang pas-pasan ini. Jadi, sudah biasa,” tuturnya sambil tersenyum.

Di saat merasa imannya sedang mulai drop dan jenuh dengan berbagai aktivitas duniawi, anak ked-ua dari lima bersaudara ini memilih meninggalkan segala hal seperti ponsel, anak-istri, urusan mua-malah, televisi,dan segala hal yang dapat melalai-kannya mengingat Allah. Ia lebih memilih berada di masjid dalam beberapa saat dan berdakwah.

Untuk men-charger kembali keimanannya, Der-ry memiliki agenda rutin yang wajib dilaksanakan. Agenda tersebut dibagi menjadi beberapa bagian, yakni agenda harian, mingguan, bulanan, bahkan tahunan.

“Saya punya aktivitas harian, mingguan, bula-nan, dan tahunan. Setiap hari itu minimal 2,5 jam meluangkan waktu untuk masjid. 2,5 jam untuk keliling dakwah dari rumah ke rumah saya datangi, satpam-satpam, tetangga-tetangga. Setiap bulan saya luangkan waktu tiga hari khusus di masjid. Saya 3 hari itu gak ngehidupin handphone, tv, anak, istri, termasuk usaha atau urusan muamalah. Ke-mudian setiap tahun minimal 40 hari saya untuk nge-charge iman, tapi rata-rata saya meluangkan 4 bulan. 8 bulannya saya mencari nafkah yang halal,” kata Derry mantap.

Diakuinya, usaha mencari nafkah selama dela-pan bulan itu akan menentukan lokasinya berda-kwah. Kalau delapan bulan kerjanya bagus, terus dapat duit banyak, ya keluarnya juga bisa lebih jauh kan. Bisa ke Amerika, ke Eropa, ke mana saja,” kata pria pelantun lagu ‘Dunia Sementara Akhirat Sela-manya’ itu.

Kisah PertobatanDikisahkannya, saat hengkang sebagai gitaris

Betrayer pada 1998, Derry kemudian menetap di Bali untuk meningkatkan karirnya. Setelah mene-tap di Bali, Derry bersama teman-temanya lalu membentuk band metal Born by Mistake, dan mer-ampungkan sebuah album. Setelah itu, ia menemui seniornya, Irfan Sembiring yang merupakan pendiri band trash metal legendaris, Rotor.

Bukannya mendapat pujian, Derry malah dice-ramahi dan diminta untuk segera bertobat. Derry terkejut bukan main. Ia sama sekali tidak menyang-ka seniornya yang metal itu, tiba-tiba berbicara ma-salah agama. Sejak diceramahi seniornya itu, Derry menjadi galau dan merenungi setiap perkataan se-niornya itu.

Derry diminta untuk i’tikaf dan memaknainya. Derry setuju. Ia mengira i’tikaf bisa dijalaninya den-gan sangat mudah. Ia harus meninggalkan segala urusan dunia, pekerjaan, dan keluarganya hanya untuk beri’tikaf beberapa hari di masjid, dan hanya mengerjakan salat serta mengaji.

“Allahu Akbar! Saya mendapat hidayah dari Allah. Saya sudah merasakan gelapnya maksiat, gelapnya dunia hiburan. Makanya, saya sangat menghargai cahaya yang datang itu,” kenangnya.

Sejak itu, Derry pun memperdalam ilmu aga-manya ke berbagai negara seperti India, Pakistan, dan Bangladesh. Sepulangnya dari sana, ia pun aktif berdakwah di lingkungannya di Bali, dan ke bebera-pa kota di tanah air.

Dakwah Bukan ProfesiSaat ini Derry masih menggeluti dunia musik

yang dicintainya. Bedanya, musik yang digeluti kini sarat dengan hikmah dan ajakan kepada Allah SWT. Derry menuturkan, musik saat ini adalah profesin-ya. Salah satu ikhtiarnya mencari nafkah.

“Di musik masih. Karena itu profesi saya, dan saya harus professional. Namun sekarang bukan metal lagi, tapi nasyid. Saya termasuk orang yang pro terhadap ulama yang membolehkan musik,”

18

Page 19: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

ujarnya.Derry menuturkan, dakwah dan musik adalah

dua hal yang berbeda, dan tidak bisa disatukan. “Musik profesi saya. Efek dari dakwah,” tegas-nya.

Derry juga menuturkan, dakwah yang sesungguhnya adalah seperti yang dicontohkan oleh Nabi. “Dakwah yang sesungguhnya itu apa yang Nabi buat. Datangi orang dari rumah ke ru-mah , dari pintu ke pintu, dari lorong ke lorong, dari desa ke desa, dari kota ke kota, ke pantai, ke gunung, menye-berangi batas negara, ajak mereka ke-pada Allah. Pakai duit sendiri dan tidak perlu diundang. Orang kaya atau miskin datangi, yang minat dan yang gak minat di-datangi,” tuturnya.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Derry sehari-harinya berjualan. “Saya jualan kaus DSAS, Madu Bima 99, terus saya juga jualan lukisan karena saya ini juga pelukis, dan saya juga jualan CD musik saya. Saya tidak mencari nafkah melalui dakwah, karena dak-wah bukan profesi. Tapi apa pun profesi kita, kita wajib berdakwah,” tambahnya mengak-hiri percakapan.

(Astri Rahma-yanti)

19

Page 20: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

Wakaf Daarut Tauhiid (DT) menjadi salah satu lembaga wakaf profesional di Indonesia. Pengelolaannya senantiasa dijaga dari segi profesionalitas, tranparansi,

akuntibilitas, makmur dan produktif.

SEMAKIN MANTAP, WAKAF DT BERPERAN DI TINGKAT NASIONAL

Wakaf DT Menjadi Formatur Forum Wakaf Produktif

Wakaf (DT menjadi salah satu lembaga yang mengeleloa wakafnya secara produktif. Lembaga wakaf ini pun manjadi salah satu formatur pembentuk Forum Wakaf Produktif, bersama delapan lembaga wakaf lainnya. Acara soft launching digelar di Jakarta, Rabu (7/12).

Agus Kurniawan, Direktur Wakaf DT, men-gatakan forum yang beranggotakan semua lem-baga wakaf ini, didukung berbagai stake holder keuangan, seperti OJK, BI, dan Perbankan Syariah. Dengan adanya dukungan tersebut, wakaf diharap-kan menjalankan fungsinya sebagai pembangun peradaban, khususnya bidang ekonomi.

“Teman-teman wakaf akan lebih cepat terpahami karena tidak ada lagi bilangan kecil, bilangan besar karena siapa pun bisa berwakaf dalam hal ini,” kata Agus.

Kerja Sama Wakaf DT dengan CIMB Niaga SyariahBank CIMB Niaga Syariah menjadi salah satu Lem-

baga Keuangan Syariah (LKS) Penghimpung Wakaf Uang (PWU) yang menerapkan pengelolaan wakaf uang sesuai undang-undang. Dalam implementa-sinya, CIMB Niaga Syariah pun bekerja sama dengan Wakaf DT bersama enam lembaga wakaf lainnya.

Wakaf DT diundang menghadiri Customer Gathering Wakaf Mapan di Garaha CIMB, Jakarta, Selasa (13/12). Dalam acara tersebut, CIMB Niaga Syariah meresmikan kerja sama secara simbolis dengan memberikan cendramata kepada ketujuh

nadzir (pengelola wakaf ), termasuk Wakaf DT.“Kami akan terus memberikan pelayanan terbaik

kepada para nasabah dalam merealisasikan wakaf. Dalam hal ini, CIMB Niaga Syariah memberikan ban-yak pilihan bagi wakif (pewakaf) dalam menentukan penggunaan uang wakafnya,” ujar Direktur Syariah Banking CIMB Niaga, Pandji P. Djajanegara.

Masyarakat kini semakin dimudahkan berwakaf. Muwakif dapat berwakaf untuk Program Satu Wakaf Lima Mihrab, Pembangunan Asrama Tahfiz, dan Wakaf al-Quran melalui Bank CIMB Niaga Syariah. Salah satu pelayanannya, muwakif bisa berwakaf dengan mentransfer melalui rekening CIMB Niaga Syariah: 860004571900. (Agus Iskandar)

20

cintawakaf

Page 21: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

“HAI anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS. al-A’raf [7]: 27)

Seiring bertambah jumlah keturunan Bani Adam, Allah memperingatkan agar tidak mengalami kejadian yang dialami moy-angnya. Iblis  laknatullah berhasil melan-

carkan tipu daya yang mampu mengeluarkan Nabi Adam dan Siti Hawa dari surga, maka tanggal atau lepaslah pakaian (yang disandangnya), sehingga terbuka auratnya. Iblis dan pengikutnya (sampai akhir zaman) senantiasa memantau dari tempat yang tidak terlihat, dan menawarkan diri menjadi pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

  Allah memberikan perlindungan kepada Bani Adam berupa pakaian. Dalam firman-Nya Allah me-nyampaikan bahwa istri, malam, bahkan lapar dan takut adalah pakaian. Namun, dari seluruh pakaian yang diberikan, Allah memberikan pakaian terbaik di sisi-Nya. Inilah pakaian takwa. Sebuah pakaian yang menjadi bagian dari tanda-tanda kekuasaan-Nya. 

Menurut ilmu sosial, pakaian dikategorikan seb-agai kebutuhan sandang. Artinya, kebutuhan yang tidak sebentar dipakainya, melainkan melekat dan menyertai seseorang di mana pun dan kapan pun. Melalui asumsi ini, maka kita bisa menarik kesimpu-lan, pakaian takwa senantiasa melekat/menyertai dan menjadi bagian/identitas diri seseorang.

 Setiap orang senantiasa mendayagunakan akal pikirannya sebelum bertindak. Di ujung tindakan, seseorang menambatkan amalnya kepada orien-tasi yang membuatnya bertahan dan istiqamah saat beramal. Pakaian takwa hadir dalam dua hal penting ini: pola pikir dan orientasi. Dalam setiap ayat yang berkaitan dengan takwa, kita menemu-kan kata kitab dan akhirat (sisanya adalah ayat-ayat yang menjelaskan bahwa tujuan dari seluruh perin-tah Allah supaya bertakwa). Dengan demikian, kita simpulkan pakaian takwa adalah dasar dan tujuan yang dilandaskan dan ditambatkan pada kitabul-lah dan akhirat. Dengan kata lain, pakaian takwa adalah pola pikir qurani dan orientasi ukhrawi.

Berpola Pikir QuraniAllah SWT menurunkan kitab al-Quran seb-

agai petunjuk hidup bagi manusia. Ibarat pelita, seseorang tidak mungkin menentukan arah dan tujuan gerak, kecuali disesuaikan dengan kondisi yang ditunjukkan pelita tersebut. Melalui analogi ini, seorang yang berpola pikir qurani, tidak men-jadikan produk logika (logis/tidak logis) menjadi landasan amalnya, melainkan (ditetapkan/tidak ditetapkan oleh) kitab.

  Apakah pola pikir qurani berarti tidak perlu berpikir? Salah besar dan termasuk gagal paham. Al-Quran mengatur bagaimana cara mendaya-gunakan akal. Al-Quran menyampaikan bahwa orang yang bertakwa, ia senantiasa berpikir agar mendapat pelajaran dari setiap kejadian.

Berorientasi Ukhrawi“Setelah hidup ada mati dan setelah dunia ada

akhirat” atau “dunia tempat beramal sedangkan akhi-rat tempat memanen”, adalah dua kata mutiara yang selalu dipegang orang yang berorientasi ukhrawi. Karena keimanannya kepada akhirat, ia berusaha menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas amal-nya. Ia pun selalu memastikan amalnya ada dalam keadaan benar dan maksimal.  Ia tidak melakukan perbuatan sembarangan. Ucapannya senantiasa ke-benaran, adil saat memutuskan, dan memperbaiki kekurangan serta memaafkan. Jiwanya tidak tenang sebelum meminta ampunan. Dunia (beserta kesenan-gan dan perhiasannya) dimaknai sebagai permainan dan senda gurau saja, yang ia ambil hanya segeng-gam.

Demikianlah orang yang menjadikan takwa seb-agai pakaiannya. Ia tidak tertipu dengan logika (yang terbatas) agar amaliahnya tercatat benar, dan ber-buah istana yang ditempatinya di akhirat nanti, yaitu surga. Wallahu a’lam. **

Oleh: Ust. EduPenulis, Trainer, dan Konsultan Kontak Interaktif: SMS/WA: 0882 1867 5385, PIN: 5B46D5E1)

PAKAIAN TAKWAPAKAIAN TERBAIK DI SISI-NYA

21

hikayat

Page 22: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

Oleh: Abdurrahman YuriDewan Pembina Yayasan Daarut Tauhiid

ATASI RIYAKIAT

Mengakui segala sesutu itu milik Allah SWT.

Mengakui jika dipuji, sebenarnya yang dipuji adalah karunia Allah (yang memberi kesehatan, kemampuan, dan kesempatan).

Meyakini Allah Maha Melihat, Maha Mendengar, dan Maha Mengetahui segala perbuatan kita. Amat mudah bagi Allah membuka semua dosa kita.

Berharap keridaan Allah lebih utama daripada keri-daan manusia.

Awali dengan basmallah setiap hendak beramal ke-baikan.

Terus waspada tipu daya setan yang siap menyergap setiap saat.

Menyadari azab bagi pelaku riya.

Berdoa: “Ya, Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari perbuatan syirik yang kami ketahui. Dan kami memohon ampunan kepada-Mu dari dosa (syirik) yang kami tidak mengetahuinya.” (HR.Ahmad dan at-Thabrani)

Terus memperbanyak dan mendawamkan amal saleh, sehingga menjadi kebiasaan yang lambat laun (den-gan izin Allah) menghilangkan sifat riya.

Bergaul dengan orang-orang yang saleh, yang tulus, dan rendah hati.

Bertobat setelah melakukan amal ibadah (khawatir amal tidak diterima karena riya).

22

kolomadeda

Page 23: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

BUNGA BANK HARAM DIGUNAKAN

Oleh: Prof. Dr. KH. Miftah FaridlDewan Syariah DPU Daarut Tauhiid dan Ketua MUI Kota Bandung

Konsultasi: SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357

Saya punya teman mualaf sudah dua tahun. Selama ini ibadahnya sembunyi-sembunyi karena suami dan anaknya tidak tahu kalau dia sudah Islam. Mau bilang, tapi takut. Mohon pencerahannya pak kiai.

+62-819-1025-xxxx Harus segera suaminya masuk Islam. Sebab,

perempuan muslimah tidak boleh punya suami non muslim.

Pak kiai, suami saya pemarah, baik itu ke-pada anggota keluarga atau pun kepada orang lain. Tiap kali diingatkan semakin menjadi. Akhirnya saya pergi menjauh dan tidak mau memedulikannnya. Apakah sikap saya salah?

+62-853-1525-xxxxBerusahalah untuk menyadarkan suami, baik

langsung oleh Anda atau oleh orang lain den-gan cara yang sebaik-baiknya. Silahkan evaluasi, apakah dengan menjauhinya, suami menjadi tam-bah baik atau justru tambah menjadi pemarah? Kalau tambah marah, artinya cara Anda itu salah. Mestinya Anda harus mencari solusi lain.

Bagaimana cara menanggapi orang-orang yang suka membicarakan kekurangan orang lain, supaya saya tidak terbawa dosa?

+62-897-9803-xxx Kalau orang lain melakukan dosa, kita wajib

menasehatinya. Kita tidak boleh ikut terlibat dosa, dan tidak membiarkan orang lain berbuat dosa.

Bunga bank yang saya peroleh adalah riba atau haram buat saya gunakan, juga haram buat anak yatim, apa betul? Bolehkah bunga tersebut saya berikan ke kotak pembangunan masjid?

+62-813-1716-xxxx

Bunga bank lebih baik disumbangkan daripada digunakan sendiri. Boleh untuk apa pun yang halal dan baik, seperti untuk bangunan masjid.

Saya dari kantor ada uang makan. Sebagian uang makan disisihkan untuk arisan, apakah boleh?

+62-852-2247-xxxxUang makan itu sudah menjadi hak Anda.

Jadi, boleh digunakan untuk apa pun yang halal. Sepanjang tidak menyebabkan Anda kelaparan, sehingga mengganggu kualitas kerja Anda.

Apakah boleh di rumah ada keramik bina-tang seperti kelinci, kucing, kuda, atau gajah?

+62-812-1432-xxx Yang tidak boleh patung-patung porno atau

yang menggambarkan identitas agama lain.

Jika seseorang sudah menyatakan sumpah untuk tidak maksiat lagi, tapi ternyata dia melakukannya, bagaimana hukumnya?

+62-857-9703-xxxxSumpah yang tidak ditepati selain dosa juga

harus melakukan kifarat sumpah, yaitu memberi makan 10 fakir atau miskin atau puasa tiga hari. **

23

seputarislam

Page 24: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

Oleh: Ninih MuthmainnahKetua Dewan Pembina Yayasan Daarul Muthmainnah

SMS/WA: 0856 24000 445, PIN BB: 7E 854 357

FOTO-FOTO PEREMPUAN DI PONSEL SUAMI

memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya ...’” (QS. an-Nûr [24]: 30-31)

Itulah saudariku, ada adab-adab yang harus diperhatikan oleh seorang muslim ketika berinteraksi dengan lawan jenis. Keduanya wajib menundukkan pandangan, dalam arti menjaga diri dari hal-hal yang bisa menimbulkan maksiat.

Menjaga pandangan di sini bukan hanya pada objek yang hidup, tetapi juga pada segala sesuatu yang bisa membangkitkan syahwat. Semisal pada gambar atau foto-foto yang kurang layak. Maka, sangat tidak tepat apabila seorang suami “men-goleksi” foto-foto perempuan yang bukan haknya. Hal ini bisa masuk ke dalam zina mata.

Rasulullah saw bersabda, “Sesungguhnya Allah

Assalaamu’alaikum Teteh, saya sering melihat foto-foto perempuan di ponsel suami saya. Teh, apa yang harus saya lakukan? Mohon masukannya. Terima kasih.

+62-877-7165-xxxx

Wa’alaikumussalam wr.wb. Al-Quran telah memberikan kita panduan tentang bagaimana laki-laki dan perempuan muslim berinteraksi. Allah Ta’ala berfirman, “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pan-dangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesung-guhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat’. Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan

24

curhatmuslimah

Page 25: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, dia akan mendapatkannya, tidak bisa tidak. Maka zina mata adalah dengan memandang (yang haram), dan zina lisan adalah dengan berbicara. Sementara jiwa itu berangan-angan dan berkeinginan, sedangkan kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya.” (HR al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah)

Artinya, mata yang tidak terjaga bisa menjadi jalan pembuka bagi maksiat-maksiat lainnya. Semi-sal perselingkuhan dan perzinahan, hancurnya keharmonisan rumah tangga, rusaknya ibadah, dan lainnya.

Bagaimana sikap terhadap suami?Pertama, cek dan ricek terlebih

dahulu, apakah foto-foto tersebut benar-benar milik suami. Sebab, bisa saja foto-foto itu dikirim oleh teman-temannya di grup WA, BBM, atau lainnya, sedangkan suami belum sempat menghapusnya. Apalagi suami tersebut sehari-hari bagus akhlaknya, dan tidak pernah berbuat macam-macam.

Kedua, apabila suami belum paham agama, usahakan beliau mendapatkan masukan tentang bagaimana menjaga per-gaulan, terkhusus dengan lawan jenis, keu-

tamaan menjaga pandangan yang diharamkan, dan bagaimana akhlak seorang muslim. Caranya bisa melalui pengajian, menyediakan buku-buku bermutu, atau berdiskusi tentang masalah agama.

Ketiga, kalau memang suami sengaja men-goleksi foto-foto perempuan di ponselnya, wajib bagi istri untuk mengingatkan dengan cara yang baik, tidak menghakimi, apalagi sampai merenda-hkan. Seorang istri wajib mengingatkan suaminya sebelum apa yang dilakukannya mengarah pada dosa yang lebih besar. Kita bisa mengomunikasi hal tersebut kepada suami.

Tentu, tidak perlu terlalu serius. Kita bisa me-nyampaikannya sambil bercanda. Misal, “Pah, kok perasaan Mamah sering tidak enak ya. Apa karena Mamah demikian cinta sama Papah, sehingga takut terjadi apa-apa?” dan sebagainya. Biasanya suami, kalau dia mau jujur, sudah paham apa yang dikatakan oleh istrinya. Hindari untuk mengomu-nikasikan hal semacam ini dengan balutan emosi kemarahan atau kata-kata yang menyudutkan. Alih-alih membawa solusi, komunikasi semacam ini justru memperkeruh suasana. Suami merasa terpojokan, sehingga dia memiliki alasan melaku-kan hal yang lebih rusak lagi di luar rumah.

Keempat, doakan agar pasangan dibimbing Allah Ta’ala. Ada banyak waktu ijabahnya doa yang bisa kita gunakan untuk mendoakan suami. Semi-sal setelah salat yang lima waktu, setelah Tahajud, Dhuha, atau saat di Tanah Suci. Apabila doa kita sungguh-sungguh, peluang untuk diijabah akan lebih besar. Allah Mahakuasa untuk membolak-balikkan hati suami. Doa yang ikhlas dari seorang istri, bisa menjadi jalan perubahan akhlak suami. Sangat tepat juga kalau kita memperbanyak iba-dah kepada Allah, sehingga pintu-pintu pertolon-gan dari Allah akan terbuka lebar untuk kita. **

25

Page 26: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

26

“SESUNGGUHNYA orang-orang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga-surga yang penuh kenikmatan.” (QS. Luqmān [31]: 8)

Oleh: Dr. Tauhid Nur Azhar, M.Kes Akademisi, peneliti, penulis buku, trainer, konsultan, dan pendiri Fakultas Kedokteran Unisba

PESAN KEBAIKAN AYAHANDA

hidup bugar

Sepeninggal ayahanda, saya banyak me-renung dan menafakuri berbagai ayat dalam al-Quran, khususnya terkait dengan hubungan anak dan orangtua. Entah men-

gapa saya terus mengulang untuk mengkaji surah Luqmān. Surah ini, bagi saya saat itu, terasa benar mewakili segenap ungkapan rasa yang melanda hati dan pikiran.

Rangkaian ayat terkait tema ini diawali dengan penjelasan tentang keutamaan al-Quran, dan diisi dengan prinsip-prinsip dasar hidup yang dinasihat-kan Luqman al-Hakim kepada anaknya melalui un-taian diksi berfrasa indah, yang teramat menyentuh kesadaran. Sungguh, hidup itu perlu pegangan dan pemetaan tujuan. Lalu, terngiang kembali surah al-Mujadalah ayat 11 tentang derajat orang beriman dan bertakwa dalam perspektif kejembaran wa-wasan dalam memaknai kehidupan.

Prinsip dasar Luqmān untuk setia dan loyal pada satu nilai yang menjadi tujuan segenap hasrat dalam kehidupan, yang dibatasi dimensi ruang dan waktu, inilah yang senantiasa diajarkan ayahanda sejak saya masih berusia sangat dini. Maka, mung-kin saja ini alasan beliau menamai saya Tauhid. Dasar akidahlah yang membedakan hidup kita itu akan dapat dimaknai indah, atau justru hanya ru-ang waktu yang terisi rangkaian musibah.

Sejak kecil, saya diajak ayah berkelana membangun pola pikir sistematis konstruktif dengan konstruksi tauhid sebagai kerangka acuan utamanya. Betapa banyak kebesaran Allah Ta’ala beliau perlihatkan kepada saya melalui perjalanan menyusuri daerah aliran sungai Toraut di Doloduo Bolaang Mongon-dow sana. Betapa keindahan dan keramahan alam

dan manusia, beliau perlihatkan saat saya diajaknya berjalan tiga hari tiga malam dari Sulawesi Utara menembus rimba raya tropika menuju Sulawesi Tengah, yang saat itu bahkan jalur tersebut nyaris tak terjamah.

Pada saat berjalan tertatih di tebing karang nan tinggi Teluk Tomini dengan latar belakang Gunung Tinombala yang tinggi menjulang, rasa kecil bah-kan teramat kecil di hadapan al-Khaliq, begitu nyata terasa memenuhi rongga dada. Keangkuhan dan ke-sombongan sontak runtuh, segenap daya dan upaya luruh dalam tasbih memuji keagungan-Nya. Tidak hanya lutut yang bergetar karena diserang rasa takut, tetapi juga hati bergetar hebat melihat maha karya Al-lah Azza wa Jalla yang sedemikian dahsyat.

Saat bertemu dengan ketulusan manusia-manusia yang berjuang dan mengelola rahmah Ilahi sebagai amanah yang merupakan bagian dari berkah, yang tersisa hanya kagum dan hormat pada kebijakan yang mereka tunjukkan. Sungguh perjalanan demi perjalanan bersama ayahanda ke segenap antero dunia, menyadarkan saya tentang arti pentingnya menghargai sesama manusia dan makhluk-Nya, yang pada hakikatnya adalah guru bagi kita untuk mengenal Zat Yang Maha Pencipta.

“Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak me-nyukai orang-orang yang sombong dan membang-gakan diri.” (QS. Luqmān [31]: 18)

Maka, kini saya menyadari sepenuhnya bahwa ayah dengan caranya, sejatinya sedang mengajari saya ten-tang memaknai hidup, dan memberi nilai tambah pada waktu dan ruang yang pasti akan berlalu. Kita ini makh-luk ∆t, yang tidak kuasa menolak untuk terus maju dan

Page 27: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

27

menua serta menuju titik yang satu. Maka, ayahanda dengan sedikit kata dan tak

berbunga lewat kalimat berima, mengajari saya tentang konsep bijak dan bajik. Orang bijak pasti berlaku bajik, maslahat bagi umat, berkarya dan berguna bagi sesama sebagaimana hadis dari Nabi saw tentang indikator kemuliaan manusia.

Maka, mengisi hidup dengan karya dan keber-manfaatan adalah cara mengkonstruksi bahagia dan surga. Interaksi akan terbangun jika ada si-laturahim dan sinergi yang maujud dalam aksi un-tuk mengoptimasi potensi. Ini adalah bentuk rasa syukur dan perwujudan dari konsep sabar yang sebenarnya. Maka, ayah mengajari saya lewat con-toh dalam bentuk berkarya tanpa banyak bicara, jujur dalam bersikap, ikhlas dalam bekerja, dan itu semua dikanalisasi dalam kesatuan gerak yang di-pandu niat. Bukankah niat itu adalah penegasan terhadap tujuan paling hakiki?

Maka, bahagia dalam definisi ayah saya yang bersahaja dan sederhana, adalah saat kita mam-pu mensyukuri apa pun yang kita miliki. Maka, saya pun merasakan betapa nikmatnya piknik dengan bekal seadanya di tepi batang sungai, memancing udang, dan menjelajahi gunung, danau, dan pantai serta larut dalam pesona mengingat-Nya. Sederhana!

“Sesungguhnya orang-orang yang beri-man dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat surga-surga yang penuh kenikmatan.” (QS. Luqmān [31]: 8)

Namun tentu saja, pergulatan dalam hiduplah yang sesungguhnya menjadi media ujian bagi kita. Dinamika dan volatilitas yang menjadi keniscayaan makhluk, sebagaimana tergambarkan antara lain dalam konsep termodinamika dengan entalpi, en-tropi, dan kalori yang senantiasa menyertai reaksi konversi energi adalah contoh indah tentang men-cari model keseimbangan. Ayahanda mengajarkan dengan caranya bahwa hidup adalah persoalan ke-seimbangan, homeostasis bahasa ilmiahnya; dan juga keseimbangan maknawiyah itu dapat dicapai jika kita mampu menginternalisasi nilai-nilai yang termaktub dalam panduan keselamatan hidup di dunia dan akhirat.

Maka, salat dan zakat adalah persoalan ke-sadaran tentang keberadaan dan konsep dasar soal kepemilikan. Salat adalah jalan membangun karakter yang ditandai dengan akhlak mulia, berindikator tidak keji dan mungkar. Ada pun za-kat adalah upaya konstruktif untuk membangun logika bahwa kepemilikan tidak dapat melekat pada ruang dan waktu, dan dapat dimanipu-lasi serta tereliminasi dari kehidupan semudah bulir air yang terevaporasi panas mentari, yang datang merambat melalui proses konveksi.

Maka, berbagi dan berbuat baik bagi sesama adalah jalan keselamatan yang selalu ditawarkan untuk segera dikerjakan. Dan, sampai akhir hayat-nya, ayahanda selalu berusaha tuntas menolong dan membantu dengan segenap potensi yang di-milikinya agar bisa bermanfaat bagi sesama. Beliau senantiasa berusaha menjadi bagian dari solusi, meski sangat menyadari adanya keterbatasan diri. Orientasinya satu, akhirat kelak yang akan men-jadi bukti. “(Yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat, menunaikan zakat, dan mereka meyakini ad-anya akhirat.” (QS Luqmān [31]: 4) **

Dan janganlah kamu memalingkan wajah dari manusia (karena sombong) dan janganlah berjalan di bumi dengan angkuh. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri.” (QS. Luqmān [31]: 18)

Page 28: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

SALAH satu rejeki pernikahan adalah hadirnya buah hati. Pepatah lama mengatakan, banyak anak banyak rejeki. Menilik nenek moyang kita, anak mereka sampai belasan. Sehat dan berumur panjang. Maka, disebut dengan keluarga besar.

BERSABAR DAN BERSYUKUR DIKARUNIAI BANYAK KETURUNAN Oleh: Hamba Allah

Memiliki keturunan maupun tidak memiliki keturunan, semuanya ujian. Bagaimana kita bersyukur dan sabar dengan semua ujian yang ada. Begitu pun halnya den-

gan rumah tangga saya, Allah SWT memberikan ujian dengan memiliki banyak keturunan.

Memiliki anak-anak  yang sehat, cerdas, dan tumbuh dengan baik adalah rezeki tidak terkira. Delapan anak adalah jumlah banyak untuk ukuran masyarakat perkotaan saat ini. Terkadang banyak yang iri dengan keluarga saya. Ini karena rumah ti-dak pernah sepi dengan canda, tangis, dan celoteh anak-anak.

Namun, ada dua kakak saya yang tidak memiliki anak. Mereka meminta kepada saya dan istri untuk

28

penasahabat

Page 29: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

sudi berbagi kebahagiaan dengan merawat anak saya. Dengan segala kerendahan hati, saya dan istri berbagi kebahagiaan dengan mereka.

Semua kami niatkan karena-Nya. Kasih sayang dan kebahagiaan seorang anak tidak selalu diper-oleh dari orangtua kandung. Tapi, bisa saja dari tan-gan orang lain yang sangat merindukan kehadiran buah hati. Itulah yang membuat saya sangat men-cintai mereka. Walaupun ketika takdir tidak sesuai harapan. Anak bungsu, yakni yang ke sembilan, me-ninggal di dalam kandungan. Tidak berapa lama, is-tri pun menyusul meninggalkan dunia ini.

Sedih bertubi-tubi menghujani keluarga saya. Namun, itu adalah takdir-Nya. Ketetapan yang tidak dapat ditolak. Hanya harapan saya, semoga doa anak-anak yang saleh, yang menjadi penolong saya kelak di akhirat. Aamiin. **

Memiliki anak-anak yang sehat, cerdas, dan tumbuh dengan baik adalah rezeki tidak terkira. Delapan anak adalah jumlah banyak untuk ukuran masyarakat perkotaan saat ini. Terkadang banyak yang iri dengan keluarga saya. Ini karena rumah tidak pernah sepi dengan canda, tangis, dan celoteh anak-anak.

29

Page 30: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

Melahirkan

Putri pertama dari Bagus Kusuma Loka (santri karya DPU DT) dan Ayu Wulandari,

pada 17 November 2016.

Putra dari Joni Susanto (Direktur Fundrising DPU DT) dan Berty Wedya Sari, pada 18 Desember 2016 di

Lampung

Putra pertama dari Rakhmat (santri karya DPU DT) dan Dewi Retno Asih,

pada 20 Oktober 2016.

Putra pertama dari Karina Febriane dan

Rival Eka Gustiyana (donator DPU DT Bandung Group Ibu Sonny), pada 20 September

2016 di Bandung.

Cyan Reina

Mardhiyyah

Shakeel Ghifari

AlFarezel

Ardevino

Abdurrahman

Fawwaz

Abidzar Rafka

Shakeilano

info&kuissahabat

KANTOR PUSATJl. Gegerkalong Girang No. 32 Bandung 40153Telp./Fax. 022-2021861, 2021862Website: www.dpudt.org

KANTOR CABANG DPU DAARUT TAUHIID & REKENING:

JAKARTA PEJATEN Ruko Perkantoran, Jalan Pejaten Raya Kavling 2, No.3, Jakarta Selatan.Telp/Fax: 021 798 6066 Call/WA: 0822 103 777 07Rek: Bank CIMB Syariah 5200 1004 69000 a/n. DPU Daarut Tauhiid

JAKARTA CIPAKU Jalan Cipaku 1 No.18 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Telpon 021 7235255. Call Center 0896 9000 0001. Rek Zakat CIMB Syariah 5200 10013 2001

BANDUNGJalan Sarijadi Raya No.2, Kel. Sarijadi, Kec. Sukasari, Bandung Telp. 022 8200 3527 Rek: BCA 777 0333 126 DPU Infaq Shodaqoh

BOGORJalan Johar Raya, Ruko Perum Johar Grande No. 3 Taman Cimanggu, Tanah Sareal, BogorTelp/Fax. 0251-8358441Rek: BNI Syariah 009-1540-948 a/n. Dompet Peduli Ummat Daarut Tauhiid

TASIKMALAYAJalan Ir. H. Juanda Komplek Juanda Office Center No. 4, Tasikmalaya Telp. 0265-7296890Rek: BSM 700-8274-163 a/n. DPU DT Priangan Timur

YOGYAKARTAJalan KH. Agus Salim No. 56 A Notoprajan, Ngampilan, D.I.Y

Telp. 0274-6560086Rek: BSM 700-5029-958 a/n. DPU DT Yogyakarta Zakat

SEMARANGJalan Sriwijaya No. 130, SemarangTelp. 024-8444272Rek: Mandiri Syariah 700.793.4836 a/n. daarut tauhiid

SOLOJl. Dr Supomo no. 116 Telp. 0271 7451083Rek: Mandiri Syariah 776-677-6657 a/n. daarut tauhiid

LAMPUNGJalan Terusan Way Semangka No. 42 Pahoman, Bandar LampungTelp. 0721-5600613Rek: Bank Mandiri 114 000 571 7726 a/n. DPU DT Lampung

PALEMBANGJalan Gersik Lrg. Bakung

No.1455, Sekip Tengah, Palembang. Telp. 0711 5556 103, Wa. 0811 7879 009 Rek: BSM 700 3146 361 a/n. DPU DT Palembang Zakat

BATAMKomplek Ruko Tembesi Point (Genta3) Blok A No 3A, Jl. LetJend Suprapto, Batu Aji, Batam, Kepulauan Riau 29444Hari Kerja (Senin - Jum’at jam 08.00 - 17.00) WA : 0811 7073 075, SMS : 0858 3618 2322 Rek: BMI 4130.0022.77 a/n. Zakat dpu dt

JAMBIJalan Jenderal Sudirman (depan Polda) No. 02 A RT 29 Kel. Tambaksari, Kec. Jambi SelatanTelp. 0823 7746 4808Rek: BNI Syariah 30301-30307 a/n DPU Daarut Tauhiid Zakat

GARUT:

Jalan Ranggalawe No. 72, GarutTelp. 0822 171 80001Rek: Bank Muammalat 104.000.6758 a.n dpu dt priatim

BEKASI:Jalan Tarum Barat Bekasi Timur, Ruko Niaga Kalimas 1 Blok A No.11Telp. 0812 1992 427Rek: BNI 0777 333 093 an CIMB Niaga 5170 1001 57002

METRO LAMPUNG:Jalan Sosro Sudarmo No.12 Yosorejo Kota Metro 34111 Telp. 0725-7852684

SUKABUMI:Jalan Kenari 2 No.4, Selabatu Kota Sukabumi.

LUBUK LINGGAU:Jalan Batu Nisan No.20 Lubuk Linggau, Sumatera Selatan. Telp.0821 8014 4445.Rek: BNI Syariah 0427.200.007 a/n Yayasan Daarut Tauhiid

DifabelCarePEDULI KEMANUSIAAN

CP. Satim

Per orang Rp 200.0001 Kursi Roda Rp 2.000.000

INVESTASI AMAL

0819 0273 0454

INFAQZAKAT

5300.10025.1003

30

Page 31: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

DOMPET PEDULI UMMAT DAARUT TAUHIIDLAPORAN SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA GABUNGANBULAN NOVEMBER 2016 (UN AUDITED)

SUMBER DANAPenerimaan dana Zakat Rp 866,793,184.95Penerimaan dana Infaq Shadaqah Rp 1,020,009,491.60Penerimaan dana Infaq Shadaqah Terikat Rp 3,084,865,116.73 Penerimaan dana Wakaf Rp 337,003,122.52 Penerimaan dana Pengelola Rp 1,474,947,669.53 Penerimaan dana Jasa Bank Rp 2,226,596.42

Jumlah Penerimaan Dana Rp 6,785,845,181.7

PENGGUNAAN DANADana Zakat

Penyaluran untuk Fakir Miskin Rp 1,168,207,964.00Penyaluran untuk Muallaf Rp 5,600,000.00Penyaluran untuk Ibnu Sabil Rp 1,510,000.00 Penyaluran untuk Fisabilillah Rp 321,523,549.00

Jumlah Dana Zakat Rp 1,496,841,513.00

Dana Infaq ShadaqahProgram Kebutuhan hidup dasar Rp 5,200,000.00Program Pendidikan Rp 12,436,600.00Program Kesehatan Rp 4,565,900.00 Program Ekonomi Rp 94,890,750.00 Program Dakwah Sosial Rp 967,125,106.00 Program Kemanusiaan Rp 6,554,000.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Rp 1,090,772,356.00

Dana Infaq Shodaqoh Terikat Program Dakwah Sosial Rp 358,359,500.00Program Qurban Rp 2,194,000.00Program Pendidikan Rp 99,612,500.00 Program pemberdayaan ekonomi Rp 1,790,000.00 Program Kemanusiaan/ Bencana Rp 563,099,500.00 Program Pusosman Rp 4,770,000.00 Program Aqiqah Rp 24,500,000.00 Penyaluran non cash dan lainnya Rp 380,340,638.00

Jumlah Dana Infaq Shodaqoh Terikat Rp 1,434,666,138.00

Dana WakafPenyaluran Wakaf Rp 247,667,500.00

Jumlah dana Wakaf Rp 247,667,500.00

Dana Pengelola Operasional Kantor Rp 1,098,771,479.39Jumlah Dana Pengelola Rp 1,098,771,479.39

Jumlah Penggunaan Dana Rp 5,368,718,986.39Surplus / Defisit Rp 1,417,126,195.36Saldo Awal per 01 November 2016 Rp 20,921,477,806.71Saldo Akhir per 30 November 2016 Rp 22,338,604,002.07

* Saldo dana yang tersedia merupakan saldo konsolidasi kantor pusat, cabang dan unit DPU (Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Lampung, Palembang, Bogor, Tasimalaya, Batam, Bekasi , Jambi , Garut,Metro Lampung ,solo, lubuk linggau & Sukabumi markom) dan digunakan untuk membiayai program-program bulan berikutnya

31

keuangan

Page 32: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

CAHAYA di langit yang menjulang tinggi meny-erupai tiang-tiang ini, adalah salah satu fenom-ena alam sangat menakjubkan. Light Poles ter-jadi karena adanya berbagai pantulan cahaya pada kristal-kristal es yang ada di langit malam. Fenomena ini muncul karena suhu minimal 10 derajat celcius. Fenomena ini hanya dapat dili-hat di negara-negara dunia yang mempunyai musim dingin. **

DUGONG merupakan hewan mamalia laut, meru-pakan salah satu anggota Sirenia atau Lembu laut yang masih hidup selain manatee. Hewan ini ter-masuk hewan jenis herbivora, dengan mengan-dalkan rumput laut mereka bisa hidup. Dugong ini banyak diburu karena daging dan minyaknya. Ka-wasan penyebaran Dugong semakin berkurang, dan populasinya semakin menghampiri kepuna-han. **

Fenomena Alam Light PolesHewan Langka Dugong

Berbagi Sesama Muslim Rohingya

32

serbaserbi

Page 33: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli
Page 34: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

KH Abdullah GymnastiarPemimpin Pesantren Daarut TauhiId

Oleh:

PENYEBAB UJUB DAN TAKABURDARI Iyadh bin Umar, beliau berkata, Rasulullah saw bersabda, “Sesung-guhnya Allah Ta’ala telah menurunkan wahyu kepadaku supaya kalian saling tawadhu’ (merendahkan hati), sehingga tidak ada seorang pun yang menganiaya orang lain, dan tidak pula seseorang membanggakan diri kepada orang lain.” (HR. Imam Muslim)

Saudaraku, ujub dan takabur itu ada be-danya. Kalau takabur mendustakan ke-benaran dan menganggap remeh orang lain, sehingga takabur selalu memerlukan

orang lain untuk diremehkan. Sedangkan ujub mengagumi diri sendiri dan lebih akan bermain di hati. Tetapi, biasanya ujub dan takabur ini lengket atau bertemanan.

Nah, terdapat bermacam-macam penyebab ujub. Pertama, fisik atau lahiriah. Misalnya kita bisa ujub karena merasa badan kita paling indah, atletis, berotot, atau wajah kita paling cakep. Lalu, saat melihat orang yang kurus, kita diam saja tapi dalam hati berkata, “Kasihan dia, cacingan!” Begitu ujub. Sedang kalau dikatakan, “Hei, cacing, mau ke mana?” maka itu sudah takabur.

Padahal kita tidak ikut serta membangun otot badan ini sehelai pun. Seatletis dan sehalus apa pun kulit kita, tetap saja Allah yang menciptakan dan yang memiliki, dan mudah pula bagi-Nya un-tuk mengambil kembali. Jika Allah berkehendak, tinggal diberi kulit pisang, lalu kita terpeleset den-gan kepala terbentur. Lalu, hilang ingatan, “Saya siapa ya?”

Kedua, ibadah. Misalnya kita saum Senin-Ka-mis, sedang orang lain tidak. Kita memang tidak memberi tahu orang kalau kita sedang saum, tapi dalam hati, “Ya, Allah, Engkau tahu hanya saya sendiri yang saum, berikan hidayah kepada mer-eka, ya Allah.”

Atau, misalkan kita saum Daud dan yang lain Senin-Kamis. Lalu dari dalam hati terucapkan,

“Kamu tingkatkan saja, nanti kalau sudah terbiasa saum Daud bisa dirasakan bedanya.” Atau, misal-nya, “Dik, sudah berapa juz hafalannya?” “25 juz.” “Al-hamdulillah, kalau kamu berapa?” “27 juz.” “Bagus, tingkatkan. Kalau saudara?” “30 juz.” “Bagus, terus tingkatkan.” Padahal juz 30 sudah penghabisan.

Ketiga, ilmu atau pendidikan. Contohnya, “Maaf, saudara kuliahnya S1, S2, atau S3?” “Saya hanya SMA, pak.” “SMA, hmm...” sambil wajahnya mengerut gembira. “Eh, bukan SMA, pak, tapi SD.” “Oh! SD, hmm…” Wajahnya semakin bersungut-sungut tersenyum. Padahal, jangankan wajahnya yang begitu, hatinya yang ujub pun disaksikan Al-lah.

Saudaraku. Ingatlah bahwa ilmu itu tidak ada artinya kalau tidak berbuah takut kepada Allah. Lagi pula, apakah syarat masuk surga itu harus pu-nya gelar? Tidak! Yang hanya lulusan SD tapi hat-inya takut kepada Allah, tidak menyakiti orang, tidak mengambil hak orang, salatnya tepat waktu, hingga di kala malam tenggelam dalam tangis zikir, jauh lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah, dari-pada orang yang gelarnya berjejeran tapi salat pun tidak mengerti dan korupsi lagi! Na’udzubillah.

Nah, saudaraku. Masih banyak penyebab ujub dan takabur yang lain. Karena itu, mari kita periksa hati masing-masing. Kalau di hati kita sudah mu-lai merasa berbeda, mulia, suci, ganteng, cantik, hebat, pintar, maupun merasa lebih lainnya, maka segeralah ingat kepada Pencipta lagi Penggeng-gam seluruh makhluk, Tuhan semesta alam. **

34

kolom aa gym

Page 35: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli

35

Page 36: Media Komunikasi DPU Daarut Tauhiid - DT Peduli