23
MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN ...file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_ARAB/195604201983011... · MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN PROFESIONALISME

  • Upload
    ngokiet

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

MEMBANGUN KARAKTER BANGSA MELALUI PEMBINAAN

PROFESIONALISME GURU BERBASIS PENDIDIKAN NILAI

Prof.Dr.H.Sofyan Sauri, M.Pd

� Sendi-sendi yang menopang sebuah bangsadiantaranya adalah berupa karakter dan mentalitasrakyatnya.Hal tersebut menjadi pondasi yangkukuh dari tata nilai bangsa tersebut.

� Keruntuhan sebuah bangsa ditandai dengansemakin lunturnya tata nilai dan karakter bangsatersebut, walaupun secara fisik bangsa tersebutmasih berdiri tegak.

� Karakter dan mentalitas rakyat yang kukuh darisuatu bangsa tidak terbentuk secara alami,melainkan melalui interaksi sosial yang dinamisdan serangkaian program pembangunan yangdiarahkan oleh pemimpin bangsa tersebut.

� Fenomena globalisasi merupakan faktoreksternal paling strategis yang membawaeksternal paling strategis yang membawapengaruh besar terhadap tata nilai, karakter danmentalitas suatu bangsa.

� Faktor internal yang berpengaruh besar terhadappembentukan karakter bangsa diantaranyaadalah arah pembangunan dunia pendidikan.

• Pembangunan yang bertata nilai merupakan esensidari suatu pemahaman pembangunan yangsepenuhnya berorientasi pada manusia sebagaisubyek pembangunan atau lazim dikenal denganhuman oriented development.

• Tanpa adanya orientasi demikian, makapembangunan hanya akan mencakup tataran fisikpembangunan hanya akan mencakup tataran fisikdan tanpa disertai adanya pembangunan budayaserta peningkatan standar nilai kehidupanmanusianya.

• Hal yang mendominasi terhadap performancemanusia sebagai subyek pembangunan yang bertatanilai tersebut tiada lain adalah pendidikan.

� Dengan pendidikan, karakter manusia sebagaiindividu dan sebagai masyarakat dapat dibentukdan diarahkan sesuai dengan tuntutan ideal bagiproses pembangunan.

� Guru mempunyai peran dan kedudukan yangsangat strategis dalam pembangunan nasionalkhususnya dalam bidang pendidikan.khususnya dalam bidang pendidikan.

� Dalam UU No 14 tahun 2005 tentang guru dandosen mendefinisikan guru sebagai pendidikprofesional dengan tugas utama mendidik,mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,menilai dan mengevaluasi peserta didik.

•Dengan ditegaskannya sebagai pekerjaan professional,otomotis menuntut adanya prinsip profesionalitas yangselayaknya dijungjung tinggi dan dipraktekan oleh paraguru, seorang guru hendaknya memiliki kualifikasi,kompetensi dan sertifikasi yang jelas.

•Komunitas guru sebagai entitas strategis dalam upayamembentuk karakter bangsa yang memiliki jati diri danmembentuk karakter bangsa yang memiliki jati diri danbermartabat ditengah-tengah bansga lainnya sangatdiperlukan paranannya.

•Disis lain pembinaan profesionalisme guru menjadi halyang sangat urgen dan mendesak untuk dikembangkandengan mengintegrasikan pendidikan nilai sebagai pondasiarah pembinaan.

� Sebagai pekerjaan profesional, guru memiliki ragam tugas,baik yang terkait dengan tugas kedinasan maupun di luardinas, dalam bentuk pengabdian.

� Jika dikelompokan, terdapat tiga jenis tugas guru, yaknitugas dalam bentuk profesi, tugas kemanusiaan, dantugas dalam bidang kemasyarakatan.

� Guru pada hakikatnya merupakan komponen strategisyang memiliki peran penting dalam proses pembangunansuatu bangsa.

� Bahkan keberadaan guru merupakan faktor condisio sinequanon yang tidak mungkin digantikan oleh komponenmanapun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebihpada era kontemporer ini.

� Keberadaan guru bagi suatu bangsa sangatlahpenting, terlebih bagi keberlangsungan hidup bangsadi tengah-tengah lintasan perjalanan zaman denganilmu pengetahuan dan teknologi yang kian mutakhiryang mendorong perubahan di segala ranahkehidupan, termasuk perubahan tata nilai yangmenjadi pondasi karakter bangsa.

� Hipotesisnya adalah semakin optimal gurumelaksanakan fungsinya, maka semakin terjamindan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorangdan terbinanya kesiapan dan keandalan seseorangsebagai manusia yang diandalkan dalampembangunan bangsa.

� Potret dan wajah diri bangsa di masa depantercermin dari potret diri para guru masa kini, dangerak maju dinamika kehidupan bangsa berbandinglurus dengan citra para guru di tengah-tengahmasyarakat dewasa ini.

Dalam melaksanakan tugaskeprofesionalannya, berdasarkan UU No 14tahun 2005 pasal 20, maka guruberkewajiban untuk:

� Merencanakan pembelajaran, melaksanakanproses pembelajaran yang bermutu, sertamenilai dan mengevaluasi hasilpembelajaranpembelajaran

� Meningkatkan dan mengembangkankualifikasi akademik dan kompetensi secaraberkelanjutan sejalan denganperkembangan ilmu pengetauan, teknologidan seni

� Bertindak objektif dan tidak diskriminatifatas dasar pertimbangan jenis kelamin,agama, suku, ras dan kondisi fisik tertentuatau latar belakang keluarga dan statussosial ekonomi peserta didik dalampembelajaran

� Menjungjung tinggi peraturan perundang-� Menjungjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum dan kode etik guru sertanilai-nilai agama dan etika

� Memelihara dan memupuk persatuan dankesatuan bangsa

� Pekerjaan yang bersifat profesional adalahpekerjaan yang hanya dapat dilakukan olehmereka yang khusus dipersiapkan untuk itu danbukan pekerjaan yang dilakukan oleh merekayang karena tidak dapat memperoleh pekerjaanlain.lain.

� Guru profesional adalah guru yang memilikikemampuan dan keahlian khusus dalam bidangkeguruan sehingga ia mampu melakukan tugasdan fungsinya sebagai guru dengan kemampuanmaksimal.

� Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme

� Memiliki komitment untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketakwanaan dan akhlak muliadan akhlak mulia

� Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.

� Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas.

� Memiliki tanggungjawab atas pelaksanaan tugaskeprofesionalan

� Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuaiprestasi kerja

� Memiliki kesempatan untuk mengembangkankeprofesionalan secara berkelanjutan denganbelajar sepanjang hayat.

Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam� Memiliki jaminan perlindungan hukum dalammelaksanakan tugas keprofesionalan, dan

� Memiliki organisasi profesi yang mempunyaikewenangan mengatur hal-hal yang berkaitandengan tugas keprofesionalan guru.

� PP No 74 tahan 2008 tentang gurupasal 3 ayat 2 serta Permendiknas No16 tahun 2007 tentang standarkualifikasi akademik dan kompetensiguru menyebutkan bahwa terdapatempat kompetensi utama yang harusdimiliki guru dalam melaksanakandimiliki guru dalam melaksanakantugas-tugas keguruannya, yaknikompetensikompetensikompetensikompetensi pedagogikpedagogikpedagogikpedagogik,,,, kompetensikompetensikompetensikompetensikepribadiankepribadiankepribadiankepribadian,,,, kompetensikompetensikompetensikompetensi sosialsosialsosialsosial dandandandankompetensikompetensikompetensikompetensi professionalprofessionalprofessionalprofessional....

� Dalam mengembangkan komepetensi-kompetensitersebut, maka diperlukan adanya upayapembinaan sistemik dan berkelanjutan terhadapguru agar ia dapat melaksanakan fungsi-fungsikeguruannya secara optimal.

� Satu hal yang sangat penting untuk diperhatikanketika melakukan proses pembinaan ke empatkompetensi utama tersebut adalah prosespembinaan yang berbasis pendidikan nilai.pembinaan yang berbasis pendidikan nilai.

� Mardiatmadja dalam Mulyana (2004:119)mendefinisikan pendidikan nilai sebagai bantuanterhadap peserta didik agar menyadari danmengalami nilai-nilai serta menempatkannyasecara integral dalam keseluruhan hidupnya.

Minimal terdapat empat faktor yang mendukungpendidikan nilai dalam proses pembelajaranberdasarkan UU Sistem Pendidikan Nasional(UUSPN) Nomor 20 tahun 2003:

� Pertama, UUSPN No. 20 Tahun 2003 yangbercirikan desentralistik menunjukkan bahwapengembangan nilai-nilai kemanusiaan terutamayang dikembangkan melalui demokratisasipendidikan menjadi hal utama.

� Kedua, tujuan pendidikan nasional yang utamamenekankan pada aspek keimanan dan

� Kedua, tujuan pendidikan nasional yang utamamenekankan pada aspek keimanan danketaqwaan. Ini mengisyaratkan bahwa core valuepembangunan karakter moral bangsa bersumberdari keyakinan beragama. Artinya bahwa semuaperoses pendidikan harus bermuara padapenguatan nilai-nilai ketuhanan sesuai dengankeyakinan agama yang diyakini.

� Ketiga, disebutkannya kurikulum berbasiskompetensi pada UUSPN No. 20 Tahun 2003menandakan bahwa nilai-nilai kehidupanpeserta didik perlu dikembangkan sesuaidengan kebutuhan dan kemampuan belajarmereka.

� Keempat, perhatian UUSPN No. 20 Tahun2003 terhadap usia dini (PAUD) memiliki misinilai yang amat penting bagi perkembangannilai yang amat penting bagi perkembangananak. Walaupun persepsi nilai dalampemahaman anak belum sedalampemahaman orang dewasa, namun benih-benih untuk mempersepsi dan mengapresiasidapat ditumbuhkan pada usia dini.

� Pembinaan profesionalisme guru yang berfokuskepada ke empat kompetensi utama sebagaimanadisebutkan di atas harus terintegrasi dengankonsepsi pendidikan nilai.

� Dalam hal pengembangan kompetensi pedagogikmisalnya, maka selain guru harus menguasaikarakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral,spiritual, sosial, kultural, emosional dan intelektual,serta guru menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, guru juga harusprinsip pembelajaran yang mendidik, guru juga harusdibekali bagaimana melakukan proses pendidikanatau pembelajaran yang berbasis pendidikan nilai.

� Berbagai pendekatan dalam pendidikan nilai sepertipendekatan penanaman nilai, pendekatanperkembangan kognitif, pendekatan analisis nilai,pendekatan klarifikasi nilai, dan pendekatanpembelajaran berbuat harus dikuasai oleh guru.

� Demikian halnya dengan pengembangan kompetensikepribadian guru, prosesnya harus berbasis padapendidikan nilai, sosok guru yang mampu tampilmenjadi pribadi yang utuh, paripurna, insan kamil,warga negara yang baik, dan kaffah sebagaimanayang menjadi tujuan dari pendidikan nilai harusmenjadi target dari program pembinaanprofesionalisme guru melalui kompetensikepribadiannya.kepribadiannya.

� Begitu pula dalam hal kompetensi sosial, guruprofessional harus melaksanakan tugasnya denganberpegang teguh kepada sistem nilai bangsanya sertaberusaha untuk menjaga kelestarian tata nilaitersebut melalui upaya-upaya internalisasi nilaibangsanya kepada peserta didiknya.

� Terakhir terkait dengan tuntutan kompetensiprofessional, Dalam konteks pendidikan nilai,maka kompetensi profesional tersebut harusterintegrasi dengan seperangkat konsepipendidikan nilai, struktur, konsep, dan pola pikirdalam pendidikan nilai harus menjadi bagian darikompetensi professional yang dikuasai guru.

Penerapan konsep-konsep pendidikan nilai yang� Penerapan konsep-konsep pendidikan nilai yangditerapkan pada sebuah lembaga pendidikan diThailand, yaitu di sekolah dan Institute of SathyaSai Education yang didirikan oleh Dr.Art-OngJumsai Na-Ayudha, B.A.,M.A.,D.I.C. bisa menjadimodel bagi guru dalam mengembangkanpendidikan nilai di persekolahan.

� Guru memiliki peran strategis untuk menjadibagian penting dalam upaya membangunkarakter bangsa.

� Hal tersebut dapat diwujudkan melalui peranserta guru secara optimal dalam prosespenyiapan peserta didik yang memiliki karakterpenyiapan peserta didik yang memiliki karaktersebagaimana disebutkan dalam UU No 20 Tahun2003 Bab II Pasal 3 tentang fungsi dan tujuanpendidikan nasional.

� Karakter dan mentalitas sumber daya manusiasuatu bangsa akan menjadi pondasi dari tata nilaibangsa tersebut.

� Dalam tataran operasional, upaya-upaya nyatadalam membentuk dan memelihara karakter danmentalitas tersebut bisa dilakukan oleh sosok guruprofessional.

� Pembinaan profesionalisme guru yang terfokuskepada empat kompetensi utama yakni kompetensipedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensisosial dan kompetensi professional harus dilandasisosial dan kompetensi professional harus dilandasioleh konsepsi dan pendekatan-pendekatan dalampendidikan nilai.

� Sehingga guru mampu menjadi model terbaik, dantampil sebagai pribadi yang utuh/kaffah ditengah-tengah upayanya dalam melaksanakan tugas-tugasformal keguruan.