23
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Upaya membangun jiwa bela negara pada masyarakat sedang mengalami penurunan karena situasi dan kondisi masyarakat saat ini. Saat mengamati kecintaan masyarakat terhadap tanah air pada masa sekarang sudahlah sangat memprihatinkan. Rasa nasionalisme yang menurun dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai warga negara yang baik harus mencintai tanah airnya yang telah memberikan sumber kehidupan dan penghidupan. Dengan demikian setiap warga negara harus tanggap dan waspada terhadap kemungkinan adanya ancaman yang membahayakan yang datang dari dalam negari maupun luar negeri, sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Oleh karena itu, timbulah kesadaran dan pemahaman kehidupan berbangsa dan bernegara yang mendorong lahirnya semangat bela negara untuk mewujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan falsafah UUD1945. 1.2 Tujuan Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah untuk membangun kembali semangat bela negara pada masyarakat Indonesia, serta memberikan informas itentang upaya

Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Upaya membangun jiwa bela negara pada masyarakat sedang mengalami

penurunan karena situasi dan kondisi masyarakat saat ini. Saat mengamati

kecintaan masyarakat terhadap tanah air pada masa sekarang sudahlah sangat

memprihatinkan. Rasa nasionalisme yang menurun dalam kehidupan berbangsa

dan bernegara. Sebagai warga negara yang baik harus mencintai tanah airnya yang

telah memberikan sumber kehidupan dan penghidupan. Dengan demikian setiap

warga negara harus tanggap dan waspada terhadap kemungkinan adanya ancaman

yang membahayakan yang datang dari dalam negari maupun luar negeri, sehingga

dapat mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara Indonesia. Oleh

karena itu, timbulah kesadaran dan pemahaman kehidupan berbangsa dan

bernegara yang mendorong lahirnya semangat bela negara untuk mewujudkan cita-

cita luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan falsafah UUD1945.

1.2 Tujuan

Maksud dan tujuan dari makalah ini adalah untuk membangun kembali

semangat bela negara pada masyarakat Indonesia, serta memberikan informas

itentang upaya belanegara, budaya belanegara, dan cara mengaktualiasi belanegara

untuk mempertahankan keutuhan NKRI.

1.3 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan karakter bangsa?

2. Apa yang dimaksud dengan bela negara?

3. Apa saja indikator kesejahteraan rakyat dalam suatu negara?

4. Bagaimana cara membangun karakter bangsa yang berbasis bela negara

untuk mencapai kesejahteraan rakyat?

Page 2: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Karakter Bangsa

Karakter adalah nilai-nilai yang khas, baik watak, akhlak atau kepribadian

seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebijakan yang diyakini

dan dipergunakan sebagai cara pandang, berpikir, bersikap, berucap dan bertingkah

laku dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter Bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas

baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku

berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa, karsa dan

perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila,

norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika, dan

komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2.2 Definisi Bela Negara

Bela Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat

perundangan dan petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu

kelompok atau seluruh komponen dari suatu negara dalam kepentingan

mempertahankan eksistensi negara tersebut.

Menempatkan upaya pembelaan Negara sebagai hak dan kewajiban setiap

warganegara dalam Undang-Undang Dasar 1945, (pasal 30, sebelum amandemen),

merupakan pemikiran dan falsafah yang sangat mendasar dan mempunyai nilai

tinggi karena menyangkut hak asasi manusia bagi terjaminannya kelangsungan

hidup bangsa Indonesia sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat dalam wadah

NKRI. Bela Negara bukan hanya upaya mengantisipasi hambatan, tantangan,

Page 3: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

ancaman dan gangguan dari aspek pertahanan dan keamanan akan tetapi mencakup

aspek ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya.Simposum Nasional Bela

Negara, yang diprakarsai oleh Ikatan Alumni Resimen Mahasiswa pada tanggal

29-30 Mei 1991, yang dibuka oleh Presiden Soeharto di Istana Negara,

merumuskan pengertian bela Negara sbb:

1. Bela Negara sebagai kewajiban adalah pemerintah menetapkan

kewajiban setiap warganegara berdasarkan hukum, untuk berperan serta

dalam usaha pembelaan Negara disertai syarat-syarat dan sanksi tertentu.

2. Bela Negara sebagai hak adalah pemerintah mengakui, melindungi dan

mendorong warga Negara untuk berperan serta dalam usaha pembelaan

Negara sesuai dengan bidang profesi masing-masing.

Dengan demikian setiap warganegara dalam aktualisasi bela Negara dapat

melakukan wajib bela Negara atau hak bela Negara atau kedua-duanya sekaligus

sebagai upaya bela Negara. Lebih lanjut Simposium mengemukakan beberapa

prinsip dasar aktualisasi kesadaran bela Negara yakni;

1. Kesadaran bela Negara tumbuh sebagai gerakan nasional secara wajar

yang berkembang dari masyarakat luas yang bercirikan nilai-nilai

kejuangan yang mencerminkan bangsa pejuang.

2. Peningkatan kesadaran bela Negara haruslah mengakar kepada sejarah

dan budaya nasional yang mencerminkan jatidiri bangsa Indonesia untuk

tampil sebagai bangsa yang besar dan berperanan menciptakan perdamaian

dunia.

3. Pembudayaan kesadaran bela Negara berlangsung melalui suatu proses

yang memerlukan peran serta masyarakat, dilakukan melalui jalur

Page 4: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

pendidikan, agama dan tradisi dengan pendekatan edukasi, persuasi dan

simulasi.

4. Pembudayaan kesadaran bela Negara dilkalangan masyarakat luas

haruslah menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa sepanjang masa.

Simposium Nasional Bela Negara tersebut, sudah juga ditindaklanjuti

dengan sebuah Deklarasi Bela Negara pada tanggal 31 Agustus 1991, yang

intinya menegaskan bahwa bela Negara adalah nilai luhur bangsa, harus

dimasyarakatkan dan budidayakan secara nyata dan dijadikan sebagai

gerakan nasional pendidikan politik mencapai watak dan kpribadian bangsa

Indonesia sebagai bangsa pejuang. Menurut Alex Suseno dalam bukunya

Pembudayaan Kesadaran Hak Bela Negara (2002), Deklarasi Bela Negara

adalah merupakan sebuah pernyataan dan penegasan sikap (bangsa

Indonesia) dalam memberi isi kepada kemerdekaan yang telah direbut dan

dipertahankan dengan banyak pengorganan dan upaya mengaktualkannya

adalah identik dengan niat teguh dan upaya bangsa Indonesia mengamalkan

Pancasila secara murni dan konsekwen.

2.3 Indikator Kesejahteraan Rakyat dalam suatu negara

2.3.1 Pendapatan Perkapita

Pendapatan perkapita merupakan indikator terpenting dalam

mengukur tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara. Sebuah negara

dikatakan makmur apabila rakyatnya memiliki pendapatan perkapita yang

tinggi. Namun demikian, tingginya pendapatan perkapita bukan penentu

kemakmuran suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya

tinggi, namun jika terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka

tidak dapat disebut sebagai negara makmur/sejahtera. Karena dengan

adanya peperangan banyak menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa

tidak aman.

Page 5: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

2.3.2 Jumlah Penduduk Miskin

Tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka

kemiskinan. Suatu negara dikatakan makmur/sejahtera apabila rakyatnya

yang hidup miskin berjumlah sedikit saja.

2.3.3 Tingkat Pengangguran

Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang

adalah tingkat pengangguran. Di negara maju umumnya tingkat penganggurannya

rendah. Sebaliknya di negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya

tinggi.

Page 6: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

2.3.4 Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan

Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara

berkembang adalah angka kematian bayi dan ibu melahirkan. Di negara

maju umumnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan rendah. Hal ini

disebabkan penduduk mampu membeli makanan yang bergizi, mampu

membeli pelayanan kesehatan dan obatobatan yang memadai. Sebaliknya di

negara berkembang angka kematian bayi dan ibu melahirkan relatif tinggi.

Hal ini disebabkan penduduk tidak mampu membeli makanan yang bergizi,

tidak mampu membeli pelayanan kesehatan dan obat-obatan yang

memadai, karena pendapatannya rendah.

Page 7: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

2.3.5 Angka Melek Huruf

Angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk yang dapat

membaca dan menulis. Suatu negara dikatakan maju apabila angka melek

hurufnya tinggi atau angka buta hurufnya rendah.

2.4 Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk

Mencapai Kesejahteraan Rakyat

Melihat kepada fakta obyektif dimasyarakat kita saat ini sedang

terjadi proses pembusukan nilai-nilai jati diri bangsa, bangsa kita semakin

brutal, sadis, individualis, materialis dan sebagainya yang jauh dari siat-

sifat kultur bangsa. Salah satu indikator yang memperihatinkan adalah

Page 8: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

korupsi yang semakin menggila yakni menurut Transparancy Internasional

dalam tiga tahun terakhir ini peringkat Indonesia berdasarkan persepsi

bersih dari korupsi meningkat dari 86 pada tahun 2000 menjadi peringkat

122 pada tahun 2003. Kita harus menghentikan proses pembusukan ini dan

melakukan arus balik untuk membangun kembali jatidiri nasional melalui

pembangunan karakter bangsa (character building).

Penegasan kembali jati diri bangsa melalui pemantapan dan

penegasan untuk membangun kepribadian yang utuh dan kokoh akan dapat

menampilkan sosok manusia Indonesia dengan watak yang dapat

diandalkan, berprinsip teguh dengan focus perhatian pada keinginan untuk

bangkit membangun negeri ini.

Dengan memiliki ketahanan pribadi maka setiap manusia Indonesia

dapat menunjukkan ciri atau warna dasar kepribadian Pancasila, sebagai

bekal utama yang dibutuhkan demi terwujudnya integritas dan identitas

bangsa.

Untuk membangun karakter bangsa, diperlukan lima sikap dasar

yang harus diperhatikan yakni jujur, terbuka, berani, konsekuen dan

memiliki komitmen bagi bangsanya dengan selalu mengaitkannya dengan

sistem nilai (value system), sikap pandang (attitude) dan perilaku

(behavior). Sebagai bangsa kita harus dapat menyatukan rasa (nilai), cipta

(sikap) dan karsa (perilaku). Memadukan secara serasi kecerdasan

intelektual (Intelligence Quotient/IQ), kecerdasan emosional (Emotional

Quotient/EQ) dan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient/SQ), merupakan

langkah strategis dalam membangun kembali karakter bangsa yang

memiliki integritas, kompetensi dan rasa kebersamaan.

Pembekalan ilmu yang cenderung bebas nilai dan sekuler karena

keotonomian dan kesepesialisasiannya terutama ilmu-ilmu murni seperti

ilmu pasti dan alam dengan metode penalaran yang dominan menyebabkan

Page 9: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

tumpulnya apresiasi dan kepekaan sosial budaya terhadap masalah-masalah

kemanusiaan yang tumbuh disekitarnya. Berpikir secara rasional berarti

berpikir dengan nalar dan akal sehat tanpa dipengaruhi perasaan.

Intelektual, profesi dan keilmuan yang digerakkan oleh kesadaran bela

Negara, tidak lagi merupakan sesuatu yang berada di menara gading,

melainkan merupakan daya-daya manusiawi yang berpijak di bumi, sejarah

dan budaya, sehinga dapat digunakan untuk melestarikan nilai-nilai luhur

yang ada serta menemukan nilai-nilai baru yang bermanfaat untuk

meningkatkan harkat dan martabat hidup bangsa.

Oleh karena permasalahan bangsa ini terletak pada moral bangsa

maka pemimpin masa depan hendaknya seorang negarawan yang teguh

pada jatidiri bangsa sebagai bangsa yang bermoral atau Negara yang

bermoral (moral state). Rekonsiliasi nasional untuk menemukan format

baru pembangunan nasional merupakan hal yang mendesak agar kita tidak

larut dalam konflik yang berkepanjangan, namun menyelesaikan segera

perbedaan pandang diatas landasan kesadaran bela Negara menuju upaya

percepatan penyelesaian berbagai krisis dan bangkit untuk meraih kejayaan

bangsa. Konsep Wawasan Nusantara dan Ketahanan Nasional perlu terus

dimasyarakatkan agar setiap warganegara dapat melaksanakan hak dan

kewajiban bela negaranya sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-

masing. Hak dan kewajiban bela Negara dari setiap warganegara patut

dihormati dan diberi kesempatan yang seluas-luasnya untk berperan dalam

setipap kesempatan baik dilingkungan keluarga, pemukinan, pekerjaan dan

lingkungan yang lebih luas.

Sebagai acuan untuk membangun karakter bangsa, dalam rangka

upaya bela negara adalah;

1. Berjuang untuk menghapuskan segala bentuk dan perwujudan

sistem yang mengakibatkan kesengsaraan secara lahir dan

bathin.

Page 10: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

2. Berjuang untuk menegakkan perikemanusiaan dan perikeadilan

3. Berjuang untuk membangun bangsa dan Negara berdasarkan

kedaulatan rakyat, kesejahteraan dan keadilan sosial serta

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

4. Berjuang dengan membentuk pemerintahan Indonesia yang

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah

Indonesia, memanjukan kesejahteraan umum, mencerdaskan

kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

5. Dalam melaksanakan perjuangan didasari oleh keinginan luhur

yang bersukber pada tutunan Illahi.

Dalam mewujudkan karakter bangsa yang berbasis bela negara,

dinutuhkan aksi-aksi bela negara. Aksi bela negara yang harus dilakukan

dan terus dikembangkan, serta direvisi dengan kelemahan-kelemahannya

adalah :

1. Komitmen Politik dan Moral

Pemilihan Umum mempunyai nilai strategis sebagai sarana untuk

mewujudkan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan satu kali dalam lima

tahun dan merupakan momentum untuk memilih wakil-wakil rakyat serta

memilih presiden dan wakil presiden. Wakil-wakil rakyat dan

presiden/wakil presiden yang terpilih, dengan kewenangan yang melekat

padanya menjadi tumpuan harapan dari rakyat untuk membangun hari esok

yang lebih sejahtera menuju tercapainya cita-cita nasional. Semenjak

bergulirnya gerakan reformasi tahun 1998, telah muncul berbagai gagasan

yang menginginkan perubahan dan pembaharuan dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara melalui penataan ulang berbagai

kebijakan nasional menuju Indonesia Baru yang lebih demokratis,

berkemakmuran dan berkeadilan.

Masalah politik dalam negeri yang dihadapi oleh bangsa Indonesia

dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini sangat mengkhawatirkan semua

Page 11: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

pihak, dan telah menyita perhatian, waktu dan energi seluruh komponen

bangsa untuk mengawal, menjaga dan mempertahankan tetap tegaknya

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) berdasarkan Pancasila. Untuk

melanjutkan dan meluruskan reformasi di bidang politik, ekonomi, sosial

budaya dan pertahanan keamanan diperlukan penataan menyeluruh dengan

format baru dan dukungan komitmen politik (political commitment) yang

kuat dan konsisten dari para pengambil keputusan politik menuju

terwujudnya cita-cita nasional. Kemauan politik saja tidak cukup untuk

melakukan perubahan dan pembaharuan, harus dengan komitmen politik

dan didukung dengan komitmen moral.

2. Rekonsiliasi Nasional

Masalah bangsa tidak mungkin dapat diselesaikan oleh orang

perorang atau sekelompok orang dalam masyarakat majemuk seperti

bangsa Indonesia yang sangat besar ini. Perbedaan-perbedaan yang terjadi

antara sesame komponen bangsa harus segera diakhiri dengan melakukan

rekonsiliasi nasional sesegera mungkin. Masyarakat telah lelah dan

menderita akibat berbagai konflik yang terjadi dan telah menorah luka yang

amat teramat dalam. Rekonsiliasi adalah prakondisi bagi terjadinya masa

depan yang lebih baik. Indonesia Baru tidak mungkin dapat dibangun oleh

amarah dan demdam. Sebuah rekonsiliasi memang diperlukan untuk

membangun kembali kepercayaan, bahwa negeri ini memang masih

menjanjikan sesuatu, untuk sebuah kehidupan yang lebih baik bagi rakyat

dan generasi mendatang.

Terselengaranya rekonsiliasi sudah merupakan tuntutan, untuk

segera dilakukan guna menciptakan kembali perdamaian yang hakiki di

atas puing-puing reruntuhan konflik dan kekerasan yang berlangsung

selama ini. Rakyat sudah sangat gerah dengan krisis konflik

berkepanjangan yang telah memakan korban dan malahirkan penderitaan

Page 12: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

panjang seolah tiada akhir. Momentum Pemilu 2004 ini menjadi sangat

strategis untuk mengawali rekonsiliasi nasional dengan tekad yang tulus,

dan ikhlas. Sebab, rekonsiliasi sangat mengandalkan adanya tekad kuat

untuk melakukan reorientasi dan reaktualisasi pembangunan nasional

dengan prinsip keadilan dan kemakmuran bagi rakyat. Tidak lagi

berkembang berbagai kesenjangan sosial ekonomi yang sangat tajam di

dalam kehidupan masyarakat sehingga dapat menimbulkan kecemburuan

sosial yang makin mengerucut untuk kemudian kenimbulkan konflik

Keamanan dan stabilitas politik merupakan prasyarat untuk

melakukan percepatan pembangunan nasional. Investasi untuk membangun

ekonomi nasional dengan kondisi yang tidak memberi kepastian hukum dan

rasa aman tidak akan dapat terwujud, bahkan kita lihat sekarang ini banyak

investor yang hengkang ke negeri jiran. Tentu hal ini sangat merugikan kita

yang memerlukan investasi membangun kembali perekonomian nasional

yang sudah mengalami kebangkrutan.

3. Membangun Kebanggaan Sebagai Anak Bangsa

Kebanggaan sebagai anak bangsa, untuk generasi pasca angkatan

45, perlu ditumbuhkembagkan melalui pemupukan rasa cinta tanah air,

semangat kebangsaan dan jiwa kepejuangan/patriotisme yang didasari

kepada memperkenalkan secara benar nilai-nilai fisik dan non fisik dari

keberadaan nusantara ditengah-tengah peradaban dunia. Sejarah Indonesia

dan potensi sumberdaya nasional haruslah menjadi kebanggaan setiap anak

bangsa. Rasa cinta produk dalam negeri perlu kembali digalakkan untuk

mengantisipasi membanjirnya produk impor yang seberulnya dapat

diproduk dalam negeri. Memupuk rasa bangga terhadap budaya sendiri

yang didukung oleh sifat religius sesuai dengan agama dan kepercayaan

Page 13: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

masing-masing. Mengenal tanah air dan membandingkannya dengan

sumberdaya Negara lain untuk mendapat keyakinan bahwa memang

Indonesia adalah Negara yang berpotensi menjadi Negara besar dan maju

sejajar dengan bangsa-bangsa lainnya.

Proses pengrusakan baik disengaja maupun tidak disengaja yang

mencakup seluruh nilai-nilai cultural dan potensi sumberdaya nasional,

penyebab utamanya adah tidak adanya rasa memiliki dan rasa kebanggaan

nasional sebagai perwujudan dari rasa cinta tanah air. Untuk memupuk rasa

kebanggaan sebagai anak bangsa perlu dilakukan penataan ulang sistim

pendidikan nasional mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga pendidikan

tinggi. Profesionalisme haruslah menjadi pelengkap identitas andalan setiap

individu untuk memiliki daya saing sehat mencapai kemajuan, dan

menghindari gejala yang terjadi saat ini bahwa gelar yang berderet panjang

telah berubah menjadi status sosial tanpa makna professional. Aktifitas di

lingkungan sekolah perlu dibenahi agar menjadi kegiatan produktif yang

mendukung profesionalisme. Salah satu mata ajaran yang semakin kurang

diminati adalah mata ajaran Pancasila dan Kewarganegaraan. Padahal mata

ajaran ini merupakan pintu satu-satunya untuk menyampaikan prinsip-

prinsip berbangsa, dan bernegara ketengah-tengah masyarakat setelah

Program P4 dihilangkan.

Page 14: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Karakter Bangsa adalah kualitas perilaku kolektif kebangsaan yang khas

baik yang tercermin dalam kesadaran, pemahaman, rasa, karsa, dan perilaku

berbangsa dan bernegara sebagai hasil olah pikir, olah hati, olah rasa, karsa dan

perilaku berbangsa dan bernegara Indonesia yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila,

norma UUD 1945, keberagaman dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika, dan

komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sedangkan Bela

Negara adalah sebuah konsep yang disusun oleh perangkat perundangan dan

petinggi suatu negara tentang patriotisme seseorang, suatu kelompok atau seluruh

komponen dari suatu negara dalam kepentingan mempertahankan eksistensi negara

tersebut.

Indikator Kesejahteraan Rakyat dalam suatu negara adalah:

1. Pendapatan perkapita

2. Jumlah penduduk miskin

3. Angka kematian bayi dan ibu melahirkan

4. Tingkat pengangguran

5. Angka melek huruf

Untuk membangun karakter bangsa, diperlukan lima sikap dasar yang harus

diperhatikan yakni jujur, terbuka, berani, konsekuen dan memiliki komitmen bagi

bangsanya dengan selalu mengaitkannya dengan sistem nilai (value system), sikap

pandang (attitude) dan perilaku (behavior). Sebagai bangsa kita harus dapat

menyatukan rasa (nilai), cipta (sikap) dan karsa (perilaku). Memadukan secara

serasi kecerdasan intelektual (Intelligence Quotient/IQ), kecerdasan emosional

(Emotional Quotient/EQ) dan kecerdasan spiritual (Spiritual Quotient/SQ),

Page 15: Membangun Karakter Bangsa Yang Berbasis Bela Negara Untuk Mencapai Kesejahteraan Rakyat

1

merupakan langkah strategis dalam membangun kembali karakter bangsa yang

memiliki integritas, kompetensi dan rasa kebersamaan.

Dalam mewujudkan karakter bangsa yang berbasis bela negara, dibutuhkan

aksi-aksi bela negara. Aksi bela negara tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Komitmen Politik dan Moral

2. Rekonsiliasi Nasional

3. Membangun Kebanggaan Sebagai Anak Bangsa

3.2 Saran

Sebagai mahasiswa kita harus meningkatkan rasa bela negara agar dapat

tercipta suatu karakter bangsa untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Karena

sebagai agent of change kelak kita yang akan turun langsung ke masyarakat untuk

membawa perubahan yang lebih baik demi kemajuan bangsa ini.