27
PEMBELAJARAN 4 MEMIJAHKAN INDUK IKAN SECARA SEMI BUATAN MENGGUNAKAN HORMON ARTIFICIAL Tujuan Akhir pembelajaran / Terminal Performance Objective (TPO) setelah mempelajari kompetensi ini peserta diklat mampu memijahkan induk ikan secara semi buatan menggunakan hormon artificial sesuai persyaratan bila disediakan induk ikan, ikan donor, alat bedah, peralatan pemijahan ikan secara semi buatan, dan kolam pemijahan. A. Tujuan Antara / Enabling Objective (EO) Peserta mampu memijahkan ikan secara semi buatan menggunakan hormon artificial B. Materi Pemijahan Ikan secara Semi Buatan menggunakan Hormon Artificial Setiap spesies ikan mempunyai karakteristik tersendiri, termasuk tingkah laku cara memijahnya. Banyak spesies ikan yang membutuhkan substrat dalam pemijahannya dikarenakan sifat telurnya yang menempel, juga banyak spesies ikan yang tidak membutuhkan substrat dikarenakan sifat telurnya melayang atau akan berserakan di dasar perairan atau ikan akan membuat sarang sebagai tempat peletakan telurnya. Atas Sub. Kompetensi Pemijahan ikan secara semi buatan menggunakan hormon

Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Setiap spesies ikan mempunyai karakteristik tersendiri, termasuk tingkah laku cara memijahnya. Banyak spesies ikan yang membutuhkan substrat dalam pemijahannya dikarenakan sifat telurnya yang menempel, juga banyak spesies ikan yang tidak membutuhkan substrat dikarenakan sifat telurnya melayang atau akan berserakan di dasar perairan atau ikan akan membuat sarang sebagai tempat peletakan telurnya. Atas dasar tingkah laku cara memijah ikan tersebut maka petani ikan bisa memanipulasi lingkungan ikan memijah yang tentu saja dibuat menyerupai lingkungan aslinya. Di bawah ini beberapa contoh ikan dengan sifat telurnya:

Citation preview

Page 1: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

PEMBELAJARAN 4

MEMIJAHKAN INDUK IKAN SECARA SEMI BUATAN MENGGUNAKAN HORMON ARTIFICIAL

Tujuan Akhir pembelajaran / Terminal Performance Objective (TPO) setelah

mempelajari kompetensi ini peserta diklat mampu memijahkan induk ikan secara

semi buatan menggunakan hormon artificial sesuai persyaratan bila disediakan

induk ikan, ikan donor, alat bedah, peralatan pemijahan ikan secara semi

buatan, dan kolam pemijahan.

A. Tujuan Antara / Enabling Objective (EO)

Peserta mampu memijahkan ikan secara semi buatan menggunakan hormon artificial

B. Materi Pemijahan Ikan secara Semi Buatan menggunakan Hormon Artificial

Setiap spesies ikan mempunyai karakteristik tersendiri, termasuk tingkah laku

cara memijahnya. Banyak spesies ikan yang membutuhkan substrat dalam

pemijahannya dikarenakan sifat telurnya yang menempel, juga banyak spesies

ikan yang tidak membutuhkan substrat dikarenakan sifat telurnya melayang atau

akan berserakan di dasar perairan atau ikan akan membuat sarang sebagai

tempat peletakan telurnya. Atas dasar tingkah laku cara memijah ikan tersebut

maka petani ikan bisa memanipulasi lingkungan ikan memijah yang tentu saja

dibuat menyerupai lingkungan aslinya. Di bawah ini beberapa contoh ikan

dengan sifat telurnya:

Pemijahan ikan secara semi buatan merupakan salah satu cara pemijahan induk

ikan yang lazim dilakukan pembenih ikan. Pemijahan dengan cara ini dilakukan

untuk melengkapi teknik pemijahan ikan secara alami. Selain itu pemijahan ikan

Sub. Kompetensi Pemijahan ikan secara semi buatan menggunakan hormon artificial

Page 2: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

secara semi buatan dilakukan terhadap beberapa jenis ikan yang sulit dilakukan

dengan cara alami dan buatan seperti pemijahan induk ikan bawal.

Hormon buatan pada pemijahan ini dapat digunakan seperti HCG, Ovaprim dan

sebagainya. Dosis hormon yang digunakan pada setiap jenis ikan berbeda

seperti ikan lele dengan ikan bawal atau ikan mas. Selain itu, setiap jenis hormon

berbeda dosis penggunaannya pada induk ikan.

1. Menyiapkan Alat, Bahan dan Media PemijahanKegiatan pemijahan ikan secara semi buatan merupakan salah satu usaha

budidaya yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan pembenih ikan.

Meningkatnya pendapatan petani ikan perlu dilakukan perbaikan teknik

pembenihan ikan. Setiap jenis ikan memiliki teknik pembenihan yang berbeda-

beda baik cara memijah, kebiasaan memijah dan sifat telur sehingga

penggunaan alat dan bahan juga berbeda-beda. Oleh sebab itu untuk

memperbaiki teknik pemijahan setiap jenis ikan membutuhkan penggunaan alat

dan bahan.

Secara umum pemijahan ikan secara semi buatan disesuaikan dengan

kebiasaan ikan memijah di alam. Pada pemijahan ikan secara semi buatan,

induk ikan dirangsang menggunakan hormon untuk mempercepat pemijahan

induk ikan. Sedangkan untuk kegiatan penetasan telur ikan, disesuaikan dengan

kebutuhan telur dan cara penetasan telur dialam. Setiap jenis telur ikan

membutuhkan kualitas dan kuantitas air yang optimal seperti suhu, oksigen

terlarut, debit air dan sebagainya untuk penetasan di alam. Kebutuhan kualitas

dan kuantitas air tersebut dipenuhi di wadah penetasan (bak, fiberglas ) sesuai

dengan kebiasaan di alam. Oleh sebab dibutuhkan beberapa alat dan bahan.

Alat dan bahan yang dibutuhkan secara garis besar adalah:

Termometer Substrat/kakaban

Do meter Hapa

pH meter Kakaban

Aerator Waring

Pompa submersible Induk ikan

Spuite Desinfektan

Page 3: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

Sipon Sikat

Bak, fiberglas, akuarium Golok

Corong tetas

Sedangkan wadah yang diperlukan tentu saja menyesuaikan dengan komoditas

ikan yang akan dipijahkan. Wadah yang dibutuhkan yaitu untuk penanganan

induk ikan dan penetasan telur serta wadah pendederan larva. Wadah tersebut

bisa berupa kolam tanah, bak semen atau akuarium atau bahkan bak sementara

terbuat dari plastik. Ukuran wadah pemijahan ikan menyesuaikan dengan

pasangan induk ikan atau jumlah dan ukuran substrat, karena pasangan induk

ikan jantan dan betina tidak selamanya satu berbanding satu. Ikan nila

membutuhkan pasangan satu jantan dan tiga betina, sedangkan ikan mas

membutuhkan satu induk betina dan enam hingga delapan induk jantan. Ukuran

substrat (kakaban) biasanya adalah 1.25 m X 0.45 m sedangkan substrat untuk

pemijahan ikan koki adalah bisa 30 cm. Dengan demikian luasan wadah

penetasan telur harus mempertimbangkan panjang dan lebar substrat serta

jumlah kepadatan telur/larva. Berbeda kiranya apabila wadah penetasan telur

akan bergabung menjadi satu dengan kolam pendederan, jika demikian biasanya

ukuran wadah akan semakin luas bisa 300-1000 m2. Hal ini tergantung jumlah

kakaban berisi telur yang akan ditetaskan. Intinya tidak ada ukuran baku.

Wadah tersebut biasanya terdapat pada penetasan dan pendederan ikan mas.

Media pemijahan ikan perlu disesuaikan dengan kondisi alam dimana ikan

tersebut memijah. Jika membutuhkan suara gemericik maka perlu dibuat suara

gemericik air. Jika membutuhkan gerombolan dedaunan/enceng gondok maka

perlu dipasang gerombolan dedaunan/enceng gondok tersebut.Tetapi pada

intinya kualitas air media harus diperhatikan. Kualitas air terdiri dari beberapa

faktor yaitu:

Faktor fisika (Suhu, Kecerahan, Kekeruhan),

Faktor kimia ( O2 terlarut, pH, Alkalinitas, CO2),

Faktor Biologi (plankton atau tanaman air).

Page 4: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

Faktor kualitas air yang penting pada pemijahan harus dipenuhi sesuai dengan

kebutuhan kualitas air media ikan tersebut. Kualitas air media sangat

mempengaruhi kecepatan pemijahan ikan, kadang-kadang apabila salah satu

parameter kulitas air tersebut diatas tidak terpenuhi, ikan terlambat bahkan tidak

mau memijah. Pada daerah tropika kualitas air media untuk pemijahan secara

umum yang dikehendaki adalah :

Kecerahan 40 – 45 cm

O2 terlarut 5 – 7 ppm

Suhu 27 – 30 0 C

pH 6.5 - 7.5

2. Memilih Induk Ikan Siap Memijah Pada setiap pemijahan induk ikan digunakan induk yang telah matang gonad

dan sehat. Setiap jenis ikan memiliki ciri-ciri induk jantan dan betina yang

berbeda. Sedangkan induk yang matang gonad secara umum setiap jenis ikan

memiliki ciri-ciri morfologis yang relatif sama seperti alat kelamin memerah,

bagian perut mengembang (betina), bagian perut ramping (jantan) dan

sebagainya.

Pemilihan induk yang matang gonad harus melihat ciri-ciri primer dan sekunder.

Ciri ciri sex primer induk ikan matang gonad adalah alat kelamin, ukuran dan

warna telur. Sedangkan ciri-ciri sex sekunder adalah warna tubuh, bagian perut,

warna sirip, gerakan dan sebagainya. Tingkat kematangan gonad ikan sangat

mempengaruhi keberhasilan pemijahan ikan.

Untuk mendeteksi kematangan gonad ikan bisa dilihat dari tanda-tanda morfologi

dan fisiologi sel telur atau sel sperma. Tanda-tanda morfologis ikan matang

gonad untuk ikan betina adalah : Gerakannya lamban, Perut gembung, Perut bila

diraba terasa lunak, Kulit kadang kelihatan memerah, Kadang-kadang telur telah

keluar pada lubang genital, Lubang genital memerah dan menonjol. Dan tanda-

tanda sel telur matang secara fisiologis adalah: Polar Body I telah keluar,

Germinal Visicle (Inti sel) telah menepi berada di depan micropile, Warna telur

telah transparan, Ukuran telur mendekati 1 mm. Sejenak sebelum ovulasi GV

akan melebur sehingga disebut Germinal Vesicle Break Down (GVBD).

Page 5: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

Sedangkan tanda-tanda ikan jantan matang gonad secara morfologis adalah :

Ikan lebih langsing dibanding ikan betina, Gerakannya lincah, Bila diurut kearah

lubang genital cairan seperti susu akan keluar. Dan tanda-tanda sel sperma

matang adalah : Warna kental seperti susu/santan, Organ sperma telah lengkap,

Motilitas tinggi, Kenormalan lebih dari 90% . Disamping kesehatan, kenormalan

ikan merupakan unsur yang penting juga, karena faktor ini akan diturunkan

kepada anaknya.

Pada saat pemilihan induk ikan matang gonad usahakan induk ikan tidak stress.

Jika induk ikan stress walaupun kematangan gonad nya sudah memenuhi, ikan

tersebut biasanya tidak akan memijah. Jika demikian keadaannya pemijahan

ikan bisa tertunda atau gagal memijah, yang pada akhirnya telur ikan akan

terserap kembali atau atresia.

3. Memberok Induk

Setelah induk ikan dipilih dilakukan pemberokan induk ikan. Memberok induk

berarti memisahkan tempat antara induk jantan dan betina dan memuasakan

induk tersebut sehari dua hari serta memberikan lingkungan yang lain. Tujuan

pemberokan induk adalah untuk mengurangi lemak yang terdapat pada saluran

pengeluaran telur, menambah rangsangan pada saat pemijahan. Lemak yang

terdapat pada saluran pengeluaran telur dapat mengganggu keluarnya sel telur

pada saat pemijahan. Ikan Mas, Nila, dan Lele berpengaruh positif pada proses

pemijahan jika dilakukan pemberokan. Tetapi untuk komoditas ikan kerapu dan

bandeng biasanya tidak dilakukan pemberokan terlebih dahulu.

Wadah yang seringkali dipergunakan pada saat pemberokon induk tidak baku

harus wadah tertentu. Tetapi wadah tersebut hendaknya memenuhi syarat

sebagai wadah pemberokan induk, diantaranya adalah luas wadah, kedalaman

wadah atau volume wadah. Wadah tersebut bisa berupa bak semen, bak

buatan/berdinding plastik, hapa, waring atau kolam-kolam kecil.

Jika pemberokan induk dilakukan pada air yang mengalir sebaiknya induk jantan

ditempatkan pada wadah bagian atas/hulu dan induk betina ditempatkan pada

wadah bagian bawah/hilir. Hal ini untuk menghindari adanya induksi yang

Page 6: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

berasal dari induk jantan, sehingga mijah maling tidak terjadi. Jika pemberokan

induk ditempatkan pada wadah hapa atau waring sebaiknya induk ikan antara

jantan danbetina saling melihat, tempatkanlah tidak begitu berjauhan. Hal

tersebut disinyalir akan menambah daya rangsang terutama pada saat

pemijahan. Tetapi jika pemberokan dilakukan pada wadah berupa bak semen

dengan air tertutup maka wadah sebaiknya diberi aerasi secukupnya. Pastikan

bahwa induk yang diberok tidak loncat keluar wadah, sehingga wadah perlu

ditutup.

Kegiatan pemijahan ikan berkaitan dengan sistem reproduksi ikan. Sistem

reproduksi ikan terdiri dari alat kelamin, gonad, kelenjar hipofisa dan saraf–saraf

yang berhubungan dengan perkembangan alat reproduksi. Reproduksi ikan

dikendalikan oleh tiga sumber utama yaitu hipotalamus, hipofisa dan gonad.

Secara alami sistem kerja reproduksi ikan adalah dimulai dari keadaan

lingkungan seperti suhu, cahaya dan cuaca yang diterima oleh organ perasa

yang meneruskannya ke saraf. Selanjutnya hipotalamus melepaskan GnRH

yang bekerja merangsang kelenjar hipofisa untuk melepaskan GTH. Selanjutnya

gonadotropin akan berfungsi dalam perkembangan dan pematangan gonad serta

pemijahan (Sumantadinata, 1997).

Pemijahan adalah pertemuan induk jantan dan induk betina yang bertujuan untuk

pembuahan telur. Pemijahan terdiri dari tiga cara yaitu pemijahan secara alami,

semi buatan dan buatan. Pemijahan secara alami adalah pemijahan yang tidak

dilakukan penanganan khusus, pada pemijahan secara alami, pembuahan telur

oleh sperma terjadi di kolam pemijahan. Pemijahan secara semi buatan adalah

dimana induk ikan tersebut sebelum dipijahkan terlebih dahulu disuntik hormon,

selanjutnya kedua induk ikan tersebut memijah di kolam. Pemijahan secara

buatan adalah pemijahan yang terlebih dahulu menyuntikan hormon ke dalam

tubuh induk ikan, demikian juga halnya dengan ovulasi telur dan sperma

dilakukan dengan cara stripping atau pengurutan. Beberapa jenis ikan,

pemijahannya hanya dapat dilakukan secara buatan seperti halnya ikan patin.

Page 7: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

4. Menyuntik Induk Ikan

Pemijahan induk ikan di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan

eksternal. Factor internal adalah factor yang berasal dari induk itu sendiri seperti

tingkat kematangan gonad, kesehatan induk dan sebagainya. Sedangkan factor

eksternal adalah factor yang berasal dari luar tubuh induk seperti kualitas dan

kuantiítas air, substrat, cuaca, intensitas cahaya dan hormon.

Penyuntikan induk adalah usaha memasukkan zat baik bentuk padat atau cair

kedalam tubuh ikan. Induk ikan yang telah matang gonad disuntik menggunakan

HCG (Human Chorionic Gonadotropin ), ovaprim atau hormon buatan lainnya.

Penyuntikan menggunakan setiap jenis hormon buatan (artificial hormone)

memiliki dosis yang berbeda menurut jenis ikannya. Penyuntikan induk ikan

menggunakan hormon HCG maka dosis yang digunakan adalah 500 IU/kg induk.

Sedangkan jika penyuntikan induk jenis ikan patin menggunakan hormon

ovaprim dosis yang digunakan sebanyak 0,5 cc/kg, sedangkan ikan lele dosis

hormon ovaprim yang disuntik sebanyak 0,2 ml/ekor induk. Penyuntikan induk

dilakukan dengan hati-hati agar induk tidak stres atau cairan hormon keluar

kembali.

Penyuntikan dapat dilakukan pada 3 tempat, yaitu pada otot punggung, batang

ekor dan sirip perut. Akan tetapi pada umumnya dilakukan pada otot punggung

dengan kemiringan alat suntik 45. Penyuntikan pada bagian punggung

dilakukan dibawah sirip punggung. Kedalam jarum suntik yang masuk ke tubuh

induk ikan adalah 1 – 2 cm.

Human Chorionic Gonadotropin (hCG) adalah hormon gonadotropin yang

diskresi oleh wanita hamil dan disintesa oleh sel-sel sintitio tropoblas dari

placenta. HCG mempunyai dua rangkaian rantai peptida yaitu yang

mengandung 92 asam amino dan mengandung 145 asam amino. Pada

beberapa spesies menggunakan hCG sebagai pemacu merangsang

pematangan gonad sangat efektif, bisa sebagai pengganti ekstrak kelenjar

hipofisa tetapi pada beberapa spesies penggunaan hCG kurang efektif mesti

dikombinasikan dengan Pregnan Mare Serum Gonadotropin (PMSG) atau

ovaprim. HCG berperan dalam pemecahan dinding folikel saat akan terjadi

Page 8: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

ovulasi. LH (Litunuising Hormon) adalah hormon perangsang ovulasi yang kuat,

hCG memiliki potensi LH. Fungsi LH dalam sel theca akan merangsang PGE

(prostaglandin) dan PGF2 dari asam arachidonad. PGF2 juga mempunyai

peran penting dalam pecahnya folikel dan pengeluaran oosit yang telah matang.

OVAPRIM adalah campuran analog salmon GnRH dan Anti dopamine

dinyatakan bahwa setiap 1 ml ovaprim mengandung 20 ug sGnRH-a(D-Arg6-

Trp7,Lcu8,Pro9-NET) – LHRH dan 10 mg anti dopamine. Ovaprim juga

berperan dalam memacu terjadinya ovulasi. Pada proses pematangan gonad

GnRH analog yang terkandung didalamnya berperan merangsang hipofisa untuk

melepaskan gonadotropin. Sedangkan skresi gonadotropin akan dihambat oleh

dopamine. Bila dopamine dihalangi dengan antagonisnya maka peran dopamine

akan terhenti, sehingga skresi gonadotropin akan meningkat.

Setelah ditentukan hormone dan ikan recipient maka dilakukan perhitungan

kebutuhan hormone sesuai dengan dosis. Disamping menentukan kebutuhan

hormone secara total juga dihitung kebutuihan hormone setiap penyuntikan.

Hormon yang akan disuntik ke dalam tubuh induk ikan sebaiknya dilakukan

pengenceran menggunakan aquades. Bahan pengencer hormone perlu melihat

bahan dasar hormone tersebut. Bagaimana hormon yang disuntikan itu

mencapai sel target. Hormon tersebut mencapai sel target melalui komunikasi

antar sel. Ada tiga cara sel-sel itu berkomunikasi yaitu :

1. Sel menskresikan senyawa kimia (chemical signaling) kepada sel lain

ditempat yang berjauhan.

2. Sel mengekspresikan molekul permukaan yang mempengaruhi sel lainnya

yang berkontak fisik dengan sel tersebut.

3. Sel membentuk ’gap juction’ yang menghubungkan masing-masing

sitoplasma sehingga dapat terjadi pertukaran molekul-molekul kecil.

Sedangkan komunikasi antar sel dengan cara skresi kimia dapat dibagi

berdasarkan jauhnya jarak yang dirempuh senyawa kimia tersebut yaitu:

1. Sinyal indokrin (Endocrine signaling), dimana sel kelenjar endokrin akan

menskresikan hormon yang akan dibawa aliran darah ke sel target yang

terdistribusi di bagian lain dari tubuh.

Page 9: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

2. Sinyal parakrin (Paracrine signaling), dimana sel menskresikan senyawa

kimia (local chemical mediator) yang mempunyai efek terhadap sel yang

berdada disekelilingnya. Senyawa kimia yang diskresikan ini akan diserap

dan diserap dengan cepat.

3. Sinyal sinaptik (Sinaptic signaling), merupakan suatu urneotransmitter

dan bekerja khusus untuk sel syaraf pada suatu daerah khusus yang

disebut chemical synapses.

Sel sel target akan memberikan respon terhadap sinyal yang datang melalui

protein khusus yang disebut receptor.

5. Mengontrol Proses Pemijahan Perilaku induk setelah disuntik hormon reproduksi akan nampak setelah tiga jam.

Perilaku tersebut dinampakkan adanya gejala kegelisahan, meningkatnya

kelembekan perut. Hal ini akibat adanya perubahan metabolisme, mekanisme

hormonal didalam tubuh induk ikan tersebut. Perubahan metabolisme,

mekanisme hormonal tersebut menyangkaut proses perkembangan dan

pematangan gonad.

Perkembangan telur dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar dari ikan (lingkungan

dan pakan). Pengaruh faktor lingkungan terhadap gametogenesis dibantu oleh

hubungan antara poros Hipotalamus-Pituitary-Gonad melalaui proses stimulisasi

atau rangsangan. Hormon-hormon yang ikut dalam proses ini adalah GnRH dan

Steroid. Keadaan ini memungkinkan untuk perlakuan pemberian hormone baik

melaui penyuntikan, implantasi dan pakan.

Hormon sangat penting dalam pengaturan reproduksi dan sistem endocrine yang

ada dalam tubuh, yang reaksinya lambat untuk menyesuaikan dengan keadaan

luar. Hasil kegiatan sistem endocrine adalah terjadinya keselarasan yang baik

antara kematangan gonad dengan kondisi di luar, yang cocok untuk

mengadakan perkawinan. Aktivitas gonadotropin terhadap perkembangan gonad

tidak langsung tetapi melalui biosintesis hormon steroid gonad pada media

stadia gametogenesis, termasuk perkembangan oosit (vitelogenesis),

pematangan oosit, spermatogenesis dan spermiasi.

Page 10: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

Hormon gonadotropin dengan glicoprotein rendah dapat mengontrol

vitelogenesis, sedangkan yang tinggi mengakibatkan aksi ovulasi. Hormon tiroid

akan aktif bersinergi dengan gonadotropin untuk mempengaruhi perkembangan

ovari dan kemungkinan lain juga untuk meningkatkan sensitivitas pengaruh

gonadotropin. Sel target hormon gonadotropin adalah sel teka yang merupakan

bagian luar dari lapisan folikel. Pada ikan goldfish dan rainbowtrout dihasilkan

17-hidrokxy-20-dihidroxyprogresterone (17 , 20-Pg) oleh lapisan folikel

sebagai respon terhadap aktifitas gonadotropin untuk merangsang kematangan

telur. Teori yang lain control endokrin terhadap kematangan oosit dan ovulasi

pada teleostei adalah GTH merangsang (a) sintesa steroid pematangan pada

dinding folikel (ovari) dan (b) skresi mediator ovulasi.

Teori lain untuk pematangan sel telur adalah adanya hubungan erat antara

poros Hipotalamus-Pituitary-Gonad. Hipotalamus akan melepas GnRH jika

dopamin tidak aktif. Fungsi GnRH adalah merangsang keluarnya GtH

(Gondotropin) yang berada pada Hipofisa. Jika GtH keluar maka hormon

Testosteron yang berada pada sel theca keluar, sedangkan hormon Testosteron

akan merangsang dikeluarkannya hormon Estradiol-17 yang berada pada sel

granulose. Hormon Estradiol-17 ini akan menggertak kerja liver untuk

memproses precursor kuning telur (vitellogen) untuk dikirimkan ke sel telur

sebagai kuning telur. Dengan demikian pertumbuhan telur terjadi.

Sebagai pematang sel telur diperlukan media MIH (Maturtaion Inducing Hormon)

dan MPF (Maturation Promoting Factor) untuk hormon 17,20-dyhidroxy-4-

pregnen-3-one yang bersumber dari sel granulose.

Proses pemijahan akan berlangsung setelah 9-11 jam dari penyuntikan

hormone. Pemijahan adalah proses terjadinya pelepasan sel telur dari induk

betina dan sel sperma dari induk jantan hingga proses pembuahan dan terjadi

zigot.

Tingkah laku pemijahan ikan bermacam-macam seperti total spawner dan ada

yang big bang. Total spawner adalah pengeluaran telur sekaligus habis dan

kemudian dibuahi, sedangkan partial spawner adalah pengeluaran telur bertahap

demikian juga pembuahannya juga bertahap. Sedangkan big bang adalah induk

Page 11: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

setelah mengeluarkan telur secara keseluruhan terus mati kemudian dibuahi dan

diikuti oleh ikan jantan juga mati. Proses pemijahan sangat menentukan derajad

fertilisasi dari ikan tersebut, disamping kualitas sel telur dan sel sperma itu

sendiri.

Pemijahan induk ikan umumnya terjadi pada waktu subuh sampai pagi hari.

Pemijahan induk ikan diawali dengan pengeluaran telur oleh induk betina dan

diikuti oleh induk jantan mengeluarkan sperma. Induk ikan yang melekatkan telur

pada substrat, induk ikan akan mengeluarkan telur pada substrat dan diikuti oleh

induk jantan mengeluarkan sperma seperti ikan mas, lele dan sebagainya.

Sedangkan induk ikan yang tidak membutuhkan substrat untuk menempelkan

telurnya, induk jantan dan betina mengeluarkan telur di sarang atau tempat yang

telah disediakan induk seperti ikan nila, bawal dan gurame. Pembuahan telur

ikan oleh sperma terjadi di air ( diluar tubuh). Pelepasan sel telur oleh induk ikan

terjadi akibat:

a. Telur membesar.

b. Adanya konstraksi aktif dari folikel (bertindak sebagai otot halus) yang

menekan sel telur keluar.

c. Daerah tertentu pada folikel melemah, membentuk benjolan hingga pecah

dan terbentuk lubang pelepasan hingga telur keluar.

Fertilisasi mempunyai proses ganda yaitu :

a. Embriologik ialah pengaktifan ovum oleh sperma.

b. Genetik ialah pemasukan faktor heriditas jantan ke dalam ovum.

Macam fertilisasi

a. Fertilisasi internal

b. Fertilisasi external

Mengapa sel sperma bisa membuahi sel telur? Ada komunikasi antar sel melalui

beberapa agen aktif sehingga berjuta-juta sperma menempel pada sel telur,

tetapi hanya satu sperma yang akan masuk ke dalam sel telur emlalui mocropile.

Setelah sperma berhasil masuk ke dalam micropile kepala sperma putus

sehingga menyumbat lubang micropile dan sperma yang lain tidak mampu

Page 12: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

masuk. Ekor sperma teetinggal di luar sel telur. Di bawah ini adalah agen aktif

sel telur dan sel sperma.

Meskipun pembuahan terjadi secara alami namun kegagalan pembuahan sering

terjadi. Tidak semua sel telur terbuahi oleh sperma. Hal ini disebabkan karena

tidak seimbangnya jumlah sperma dengan sel telur, kematangan sel telur atau

sperma dan kecocokan kualitas air sebagai media.

Telur yang terbuahi kelihatan berwarna jernih, transparan dan telur yang tidak

terbuahi berwarna putih susu. Atas dasar perbedaan tersebut penghitungan

derajat pembuahan bisa dihitung. Rumus yang sering dipergunakan adalah:

Derajat Pembuahan : Jumlah telur terbuahi/Jumlah telur keseluruhan X 100%

Tingginya derajat pembuahan akan sangat mempengaruhi derajat penetasan.

Walaupun demikian kesempurnaan proses embriogenesis dan lingkungan media

sangat mempengaruhi derajat penetasan ini.

6. Memisahkan Induk Ikan dengan Telur

Setelah induk ikan selesai memijah, induk tersebut akan merasa lapar karena

kehabisan energi. Bahayanya induk ikan tersebut akan memakan telur yang

telah dikeluarkan. Sehingga secepatnya setelah induk ikan selesai memijah

segera telur dipisahkan dengan induk tersebut. Cara pemisahan telur dengan

induk ikan bisa telur ditebar ke dalam wadah penetasan telur. Atau induk

ditangkap dikembalikan ke dalam wadah induk ikan dan telur tetap didalam

wadah pemijahan.

Seluruh telur yang ditetaskan harus terendam air, tentunya proses ini

memerlukan kakaban. Kakaban yang penuh dengan telur diletakan terbalik

sehingga telur menghadap ke dasar bak. Dengan demikian telur akan terendam

air seluruhnya. Telur yang telah dibuahi berwarna kuning cerah kecoklatan,

sedangkan telur yang tidak dibuahi berwarna putih pucat. Di dalam proses

penetasan telur diperlukan suplai oksigen yang cukup. Untuk memenuhi

kebutuhan akan oksigen terlarut dalam air, setiap bak penetasan di pasang

aerasi.

Page 13: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

Gambar 1. Telur Menempel Pada Kakaban

Telur akan menetas tergantung dari suhu air bak penetasan dan suhu udara.

Jika suhu semakin panas, telur akan menetas semakin cepat. Begitu juga

sebaliknya, jika suhu rendah, menetasnya semakin lama. Telur ikan lele dumbo

akan menetas menjadi larva antara 18 –24 jam dari saat pemijahan.

7. Membuat Laporan Hasil Pemijahan

Data yang harus dicatat pada pemijahan adalah:

No Aspek Deskripsi

1 Kondisi Wadah Pemijahan Panjang Lebar Kedalaman Sumber air Menggunakan/tidak menggunakan

substrat2 Substrat Bahan substrat

Luas3 Induk Ikan Jumlah induk jantan

Jumlah induk betina Umur induk Asal induk Bobot induk jantan Bobot induk betina

4 Kualitas air media pH Suhu Kekeruhan Kelarutan Oksigen

5 Hormon Nama hormone Dosis Jumlah penyuntikan

Page 14: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

Dosis penyuntikan (ke1,2,3)6 Waktu penyuntikan Ke 1, 2 dan 3

7 Induk Mijah Gejala mijah jam …. Puncak mijah jam…. Selesai mijah jam…..

8 Kondisi telur Telur terbuahi …% Warna telur terbuahi

9 Pemisahan induk dengan telur

Induk dipindah ke… Telur dipindah ke… Pemindahan jam ……

Kaidah penyusunan laporan secara garis besar seperti di bawah ini, secara detail ada pada petunjuk pemnyusunan laporan.

No Aspek Deskripsi

1 Isi Laporan. 1.1 Pendahuluan:a. Latar belakang;b. Tujuan.

1.2 Proses pekerjaana. Waktu dan Tempatb. Proses pelaksanaan pekerjaan;c. Alat & bahan yang digunakan;d. Hasil yang dicapai;e. Analisis untung rugi.

1.3 Temuan/Pengembangana. Faktor Pendukung dan

Penghambat;b. Rencana Tindak Lanjut.

1.4 Pengorganisasian Portfolio bersifat:

a. Lengkap;b. Autentik;c. Relevan.

Page 15: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

2. Teknik Pembuatan Dokumen

2.1. Format penulisan laporan: a. Sistematika sesuai dengan yang

ditetapkan;b. Sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia

yang disempurnakan;c. Diketik rapi;. d. Dijilid rapi.

C. Tugas-Tugas

1). Penguasaan Konsep

Anda akan melakukan pemijahan induk ikan secara semi buatan

menggunakan kelenjar artificial. Anda akan melakukan seleksi induk, dan

persiapan kolam pemijahan apa tidak, jelaskan alasannnya

Apakah yang akan anda lakukan bila dalam pemijahan, induk ikan tidak

memijah ?

Setelah disediakan substrate untuk menempelkan telur, ternyata masih

banyak telur menyebar didasar kolam, apa kira-kira yang menjadi

penyebabnya

Prosedur apa yang yang harus diikuti dalam melaksanakan pemijahan ikan

secara alami

Apakah yang menjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan ikan hormon,

jelaskan

Substrate jenis apakah yang baik digunakan dalam pemijahan induk ikan

secara semi buatan menggunakan hormone artificial , jelaskan.

Bahan apa yang akan anda pilih sebagai substrate penempelkan telur ikan,

jelaskan alasannya.

2). Mengenal Fakta

Melakukan observasi, peserta melakukan observasi dikoordinir oleh guru

kegiatan observasi ke masyarakat ( pengusaha perikanan / industri

perikanan) dalam pemijahan induk ikan secara semi buatan menggunakan

hormone artificial

Observasi dilakukan secara berkelompok pada tempat berbeda

Page 16: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

Observasi dilakukan untuk mengetahui bagaimana masyarakat melakukan

pemijahan induk ikan secara semi buatan menggunakan hormone artificial.

Dari hasil observasi ini selanjutnya merumuskan kegiatan apa yang dilakukan

masyarakat dan mampu memberi kontribusi secara positif tapi belum ada

pada konsep dasar, mengidentiikasi apa yang ada pada konsep dasar tapi

belum dilakukan oleh masyarakat, dan bila dilakukan akan mampu

memberikan kontribusi dalam meningkatkan efisiensi dan produktifitas

pemijahan induk ikan secara semi buatan menggunakan hormone artificial.

Saran apa yang bisa diberikan untuk memperbaiki kegiatan persiapan wadah

Kegiatan mengenal fakta ini dapat dilakukan sekaligus untuk sub

kompetensi/kompetensi penetasan telur, pemeliharaan larva di

kolam/bak/fiberglas, pemberian pakan larva, panen dan pasca panen benih

ikan

3. Mereleksikan, setelah peserta diklat melakukan penguasaan konsep dan

mengenal fakta, selanjutnya peserta diklat melakukan refleksi bagaimana

anda akan melakukan pemijahan induk ikan secara semi buatan

menggunakan hormone artificial berdasarkan konsep dasar dan hasil

observasi semi buatan menggunakan hormone artificial di masyarakat.

4. Melakuka analisis dan sintesis

Analisis daya dukung peserta diklat melakukan kegiatan analisis terhadap

daya dukung yang tersedia di tempat praktik untuk mengetahui tingkat

kesesuaian dalam kegiatan semi buatan menggunakan hormone artificial di

masyarakat (lahan, iklim mikro, alat dan bahan). Kegiatan ini dilakukan

secara berkelompok.

Sintesis, peserta diklat melakukan kegiatan sintesis terhadap hasil releksi

pemijahan ikan secara alami dan hasil analisis terhadap tingkat kesesuaian

daya dukung, peserta diklat melakukan rekonstruksi/modifikasi terhadap hasil

refleksi dalam kegiatan semi buatan menggunakan hormone artificial di

masyarakat. Kegiatan rekonstruksi ini tetap memperhatikan parameter semi

buatan menggunakan hormone artificial di masyarakat pemijahan ikan secara

alami.

Page 17: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

5. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja

Peserta diklat secara berkelompok menyusun / membuat alternatif rencana

pemijahan ikan secara alami, rencana kerja / proposal memuat metode semi

buatan menggunakan hormone artificial yang akan dilaksanakan, waktu

pencapaian dan jadwal kegiatan serta pembagian tugas kelompok

Pengambilan keputusan / menetapkan rencana kerja

Secara berkelompok peserta diklat mengambil keputusan/menetapkan

alternatif rencana semi buatan menggunakan hormone artificial yang akan

dilaksanakan, dengan memperhatikan daya dukung dan persyaratan teknis

dalam semi buatan menggunakan hormone artificial. Apabila ada kesulitan

peserta dapat mendiskusikan dengan fasilitator.

Penetapan peran masing-masing individu dalam kelompok

Kelompok menyusun pembagian tugas dan menentukan peran setiap

anggota kelompok

Melaksanakan rencana kerja, peserta diklat melakukan kegiatan persiapan

wadah, mengacu pada rencana kerja semi buatan menggunakan hormone

artificial yang telah disepakati

Proses pengamatan dan pencatatan, peserta diklat melakukan pengamatan

dan pencatatan data kegiatan persiapan wadah yang dilaksanakan. Lembar

pengamatan disiapkan peserta diklat setelah mendapat persetujuan fasilitator

Evaluasi dan diskusi terhadap hasil kegiatan

Peserta diklat melaksnakan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan dan

pencapaian standar kerja yang telah ditetapkan dalam perencanaan

Peserta dilat melakukan diskusi terhadap hasil kegiatan dan hasilnya

dibandingkan dengan rancangan kerja dan konsep-konsep yang telah

dirumuskan sebelumnya

Proses penyusunan kesimpulan dan memberikan umpan balik

Peserta secara berkelompok menyusun umpan balik / rekomendasi terhadap

metode persiapan wadah untuk mendapatkan hasil yang optimal. Perumusan

umpan balik ini juga harus mempertimbangkan dasar teori, fakta dan kondisi

hasil kerja.

Page 18: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

D. Tes

E. Daftar evidence of learning yang harus dikumpulkan

Hasil perumusan penguasaan konsep dan tugas-tugas diskusi, presentasi

dan hasil perumusan tentang ikan donor, pembuatan kelenjar artificial

persiapan kolam pemijahan, seleksi induk ikan matang gonad, penggunaan

dan pemasangan substrate, pengelolaan kualitas & kuantitas air untuk semi

buatan menggunakan hormone artificial serta perlakuan terhadap telur ikan.

Hasil observasi mengenal fakta di masyarakat perikanan tentang persiapan

ikan donor, pembuatan kelenjar artificial persiapan kolam pemijahan, seleksi

induk ikan matang gonad, penggunaan dan pemasangan substrate,

pengelolaan kualitas & kuantitas air untuk semi buatan menggunakan

hormone artificial serta perlakuan terhadap telur ikan

Hasil refleksi tentang persiapan ikan donor, pembuatan kelenjar artificial

persiapan kolam pemijahan, seleksi induk ikan matang gonad, penggunaan

dan pemasangan substrate, pengelolaan kualitas & kuantitas air untuk semi

buatan menggunakan hormone artificial serta perlakuan terhadap telur ikan

Hasil analisis tentang persiapan ikan donor, pembuatan kelenjar artificial

persiapan kolam pemijahan, seleksi induk ikan matang gonad, penggunaan

dan pemasangan substrate, pengelolaan kualitas & kuantitas air untuk semi

buatan menggunakan hormone artificial serta perlakuan terhadap telur ikan

Hasil sintesis tentang persiapan ikan donor, pembuatan kelenjar artificial

persiapan kolam pemijahan, seleksi induk ikan matang gonad, penggunaan

dan pemasangan substrate, pengelolaan kualitas & kuantitas air untuk semi

buatan menggunakan hormone artificial serta perlakuan terhadap telur ikan

Hasil penyusunan rencana kegiatan (berupa rencana / proposal

implementasi)tentang persiapan ikan donor, pembuatan kelenjar artificial

persiapan kolam pemijahan, seleksi induk ikan matang gonad, penggunaan

dan pemasangan substrate, pengelolaan kualitas & kuantitas air untuk semi

buatan menggunakan hormone artificial serta perlakuan terhadap telur ikan

Page 19: Memijahkan Induk Ikan Secara Semi Buatan Menggunakan Hormon Artificial

Hasil pengamatan/recording kegiatan tentang persiapan ikan donor,

pembuatan kelenjar artificial persiapan kolam pemijahan, seleksi induk ikan

matang gonad, penggunaan dan pemasangan substrate, pengelolaan

kualitas & kuantitas air untuk semi buatan menggunakan hormone artificial

serta perlakuan terhadap telur ikan

Hasil evaluasi ketercapaian tentang persiapan ikan donor, pembuatan

kelenjar artificial persiapan kolam pemijahan, seleksi induk ikan matang

gonad, penggunaan dan pemasangan substrate, pengelolaan kualitas &

kuantitas air untuk semi buatan menggunakan hormone artificial serta

perlakuan terhadap telur ikan

Hasil evaluasi ketercapaian tentang persiapan ikan donor, pembuatan

kelenjar artificial persiapan kolam pemijahan, seleksi induk ikan matang

gonad, penggunaan dan pemasangan substrate, pengelolaan kualitas &

kuantitas air untuk semi buatan menggunakan hormone artificial serta

perlakuan terhadap telur ikan

Kesimpulan dan rekomendasi / umpan balik tentang persiapan ikan donor,

pembuatan kelenjar artificial persiapan kolam pemijahan, seleksi induk ikan

matang gonad, penggunaan dan pemasangan substrate, pengelolaan

kualitas & kuantitas air untuk semi buatan menggunakan hormone artificial

serta perlakuan terhadap telur ikan