26

mengatasi kemacetan jakarta

Embed Size (px)

DESCRIPTION

imba

Citation preview

  • 1

  • JAKARTA YANG NYAMAN ADALAH

    Jakarta yang aman dengan seluruh aspekkehidupan yang berjalan dengan tertib, teratur,damai, indah, bersih, sehat .

    JAKARTA YANG SEJAHTERA ADALAH

    Terwujudnya derajat kehidupan pendudukJakarta yang sehat, layak dan manusiawi

    2

  • KEMACETAN DI JAKARTA HARUS DIMAKNAISEBAGAI KEJADIAN LUAR BIASA KARENA :

    1. Merugikan masyarakat Jakarta secara luas2. Hilangnya waktu dan jam kerja produktif3. Pemborosan biaya operasional kendaraan

    sejumlah Rp. 17,2 Trilyun/ tahun4. Pemborosan Energi (BBM) sejumlah Rp. 10 Trilyun

    / tahun5. Mengakibatkan stress masyarakat6. Masyarakat menjadi sensitif dan individualistis7. Jakarta akan mengalami stagnasi transportasi

    tahun 2014.

    3

  • POLA TRANSPORTASI MAKRO

    3 STRATEGI PTM

    POLA

    TRANSPORTASI

    MAKRO (PTM)

    PEMBANGUNAN

    ANGKUTAN UMUM

    MASSAL

    PENGATURAN PENGATURAN

    PEMBANGUNAN

    INFRASTRUKTUR

    4

  • POLA TRANSPORTASI MAKRO

    PENGATURAN PENGATURAN

    Road Pricing/ERP

    Pembatasan Parkir

    Fasilitas Park n Ride

    Pembatasan Penggunaan

    Kendaraan Bermotor

    Pengaturan Penggunaan Jalan

    5

  • POLA TRANSPORTASI MAKRO

    MEMBANGUN

    ANGKUTAN UMUM

    MASSAL

    MRT/Subway+KA

    LRT/Monorail

    BRT/Busway

    Water Ways

    6

  • KEMACETAN LALU LINTAS

    PUNCAK KEMACETAN LALU LINTAS

    ORANG BEREBUT JALAN

    PAGI HARI PKL 06.30 09.00

    SORE HARI PKL 16.30 19.30

    Durasi masing-masing waktu sibuk tersebut 2,5jam di pagi hari dan 3 jam di sore hari

    7

  • Bagai mana mengur ai kemacet an pagi dan sor e har i ?

    Bagai mana agar or ang t i dak r ebut an? Ber gant i an?

    8

  • 5.302.1947.384.939

    545.310693.099

    847.7501.078.663

    620.702791.295

    JUMLAH PERJALANAN HARIAN PADA TAHUN 2008 MENCAPAI 20,7 JUTA !

    JUMLAH PERJALANAN HARIAN JABODETABEK

    Tahun 2002 , 2004

    9

  • 2,8%(Pengguna Kereta)

    40,4%

    (Non Motorize)

    56,8%

    Motor dan Mobil

    (Motorize)

    GRAFIK SARANA PENGGUNA PERJALANAN PER HARI

    (20,7 JUTA PERJALANAN KENDARAAN/HARI)

    10

  • GRAFIK TUJUAN PENGGUNA JALAN(20,7 JUTA PERJALANAN KENDARAAN/HARI)

    TRIP GENERATION

    (person/trips/day)

    Home To School,

    6,271,556,

    (30%)

    Home To Work,

    6,633,581,

    (32%)

    Shopping,

    2,381,637,

    (12%)

    Bussiness,

    1,672,600,(8%)

    Private,

    3,657,138,

    (18%)

    Home To Work Home To School Shopping Bussiness Private

    11

  • GRAFIK TUJUAN PENGGUNA JALAN DALAM SATUAN KENDARAAN

    (20,7 JUTA PERJALANAN KENDARAAN/HARI)

    TRIP GENERATION

    (pcu/trips/day)

    Home To Work,

    734,604, (48%)

    Home To School,

    221,788, (14%)

    Shopping,

    181,745, (12%)

    Bussiness,

    127,637,( 8%)

    Private, 279,079,

    (18%)

    Home To Work Home To School Shopping Bussiness Private

    Kontributor terbesar adalah perjalanan ke tempat kerja, terbagi dalam : Sektor swasta 44 % Sektor Pemerintah 4 % 12

  • MENGAPA MASUK SEKOLAH PKL 06.30 ?

    Pemilihan waktu masuk sekolah menjadisetengah jam lebih pagi berkorelasi tidak hanyadapat mengurai kemacetan tetapi juga yanglebih penting adalah suatu usaha membangunSDM Indonesia.

    13

  • SARASEHANPEMBUDAYAAN BANGUN PAGI

    Tanggal 8 Januari 2009 bertempat di Dinas Pendidikan DKI Pembicara :

    Dr. Dody Susanto (Ketua Umum Karang Taruna)

    dr. Muslim Nathin (Spesialis Anak)

    Dr. Anastasia (Kabidwas Nuklir RI)

    Rekomendasi :1. Masuk sekolah pukul 06.30 bukan kebijakan uji coba, tetapi sebagai

    upaya membangun kualitas SDM.

    2. Karena banyak manfaatnya, masuk sekolah pukul 06.30 harusdipertahankan.

    14

  • HASIL

    1. Beberapa daerah terurai

    2. Waktu tempuh lebih cepat

    3. Keterlambatan anak sekolah bisa mengecil

    4. Sudah dilakukan jauh sebelumnya sekolah sekolah unggulan

    5. Demi Kesehatan anak

    6. Hasil anak didik mental, fisik, intelektual

    15

  • Benjamin Franklin berkata:

    Tidur lebih awal, bangun lebih dini membuat orang menjadi sehat, kaya dan bijak

    Orang tua berkata :

    Bangun siang rejeki dipatok ayam, Bangun pagi banyak rejeki, Bangun kesiangan tidak kebagian rejeki

    16

  • GRAFIK DISTRIBUSI KAWASAN PERKANTORAN MEMBERIKAN

    KONTRIBUSI TERHADAP BEBAN KEMACETAN

    17

  • KEBIJAKAN jam masuk pegawai swasta

    HASIL SURVEY JAM MASUK KANTOR DI WILAYAH JAKARTA PUSAT DAN UTARA

    18

  • KEBIJAKAN jam masuk pegawai swasta

    HASIL SURVEY JAM MASUK KANTOR DI WILAYAH JAKARTA BARAT DAN TIMUR

    19

  • KEBIJAKAN jam masuk pegawai swasta

    HASIL SURVEY JAM MASUK KANTOR DI WILAYAH JAKARTA SELATAN

    20

  • Jam Masuk Sekolah Pagi Pk. 06.30

    Jam Kerja:

    Kantor Pemerintah: Pk. 07.30

    Himbauan dan Instrumen Lain

    Kantor Swasta (non-Bank):

    Jakarta Utara & Pusat: Pk. 07.30

    Jakarta Barat & Timur: Pk. 08.00

    Jakarta Selatan: Pk. 09.00

    REKOMENDASI HASIL SURVEY DAN KAJIAN

    21

  • HARAPAN

    1. Adanya pengertian kemacetan adalah kejadian yang luarbiasa

    2. Adanya pemahaman mengatasi kemacetan perlu ruang,waktu dan dana serta perubahan perilaku

    3. Adanya kepedulian tidak hanya dilakukan olehpemerintah tetapi juga dukungan dan kepedulian

    masyarakat.

    4. Adanya partisipasi untuk berfikir, berbuat dan berperilakupositif untuk disiplin berlalu lintas

    5. Adanya kesadaran atas hak dan kewajiban yang dimilikiserta hak dan kewajiban orang lain

    6. Adanya keyakinan kebijakan ini merupakan upaya positifuntuk masyarakat dalam mengurai kemacetan, membangun

    SDM dan lancarnya sistem usaha.22

  • HARAPAN

    7. Khusus Kantor Swasta

    a. Masuk Kerja sudah sesuai harapan (07.30 / 08.00 / 09.00)

    terima kasih, pertahankan.

    b. Tidak ada kaitan waktu dengan pihak lain

    tolong menyesuaikan, terima kasih.

    c. Ada kaitan waktu dengan pihak lain

    tolong kalau bisa diatur. Demi KITA, JAKARTA,INDONESIA

    23

  • Sesungguhnya tidak ada yang sulit jika kita memiliki tekaddan jiwa sebagai pejuang