20
Meniere syndrom

Meniere Syndrom

Embed Size (px)

DESCRIPTION

descripdtion, symptoms, therapy

Citation preview

  • Meniere syndrom

  • Definisi Penyakit Meniere pertama kali dijelaskan oleh seorang ahli dari Perancis bernama Prospere Meniere dalam sebuah artikel yang diterbitkannya pada tahun 1861. Definisi penyakit Meniere adalah suatu penyakit pada telinga dalam yang bisa mempengaruhi pendengaran dan keseimbangan. Penyakit ini ditandai dengan keluhan berulang berupa vertigo, tinnitus, dan pendengaran yang berkurang ssecara progresif, biasanya pada satu telinga. Penyakit ini disebabkan oleh peningkatan volume dan tekanan dari endolimfe pada telinga dalam.

  • Etiologi Penyebab pasti dari penyakit Meniere sampai sekarang belum diketahui secara pasti, banyak ahli mempunyai pendapat yang berbeda. Sampai saat ini dianggap penyebab dari penyakit ini disebabkan karena adanya gangguan dalam fisiologi sistem endolimfe yang dikenal dengan hidrops endolimfe, yaitu suatu keadaan dimana jumlah cairan endolimfe mendadak meningkat sehingga mengakibatkan dilatasi dari skala media, sakulus, dan utrikulus. Tetapi, penyebab hidrops endolimfe sampai saat ini belum dapat dipastikan

  • Ada beberapa anggapan mengenai penyebab terjadinya hidrops, antara lain :

    1. Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri 2. Berkurangnya tekanan osmotik di dalam kapiler3. Meningkatnya tekanan osmotik ruang ekstrakapiler4. Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat,sehingga terjadi penimbunan endolimfa5. Infeksi telinga tengah6. Infeksi traktus respiratorius bagian atas7. Trauma kepala8. Konsumsi kafein dan makanan yang mengandung garam tinggi9. Konsumsi aspirin, alkohol, dan rokok yang berkepanjangan10. Infeksi virus golongan herpesviridae11. Herediter

    *

  • Patofisiologi Pada pemeriksaan histopatologi tulang temporal didapatkan pelebaran dan perubahan pada morfologi pada membran Meissner. Terdapat penonjolan ke dalam skala vestibuli, terutama di daerah apeks koklea, helikotrema. Sakulus juga mengalami pelebaran yang dapat menekan utrikulus. Pada awalnya pelebaran skala media dimulai dari apeks koklea, kemudian dapat meluas mengenai bagian tengah dan basal kokleaSecara patologis, penyakit Meniere disebabkan oleh pembengkakan pada kompartemen endolimfatik, bila proses ini berlanjut dapat terjadi ruptur membran Reissner sehingga endolimfe bercampur dengan perilimfe. Hal ini meyebabkan gangguan pendengaran sementara yang kembali pulih setelah membrana kembali menutup dan cairan endolimfe dan perilimfe kembali normal.

  • Patofisiologi Hal ini yang menyebabkan terjadinya ketulian yang dapat sembuh bila tidak terjadinya seranganTerjadinya Low tone Hearing Loss pada gejala awal yang reversibel disebabkan oleh distorsi yang besar pada daerah yang luas dari membrana basiler pada saat duktus koklear membesar ke arah skala vestibuli dan skala timpani.Mekanisme terjadinya serangan yang tiba-tiba dari vertigo kemungkinan disebabkan terjadinya penonjolan-penonjolan keluar dari labirin membranasea pada kanal ampula. Penonjolan kanal ampula secara mekanis akan memberikan gangguan terhadap krista.Tinitus dan perasaan penuh di dalam telinga pada saat serangan mungkin disebabkan tingginya tekanan endolimfatikus.

  • Gejala Gejala sindrom Menier sangat bervarisasi, tidak semua penderita memiliki gejala yang sama. Namun demikian, dikenal istilah Classic Menieres yang berhubungan dengan empat gejala berikut :Vertigo yang episodik (baik sensasi maupun gerakan) atau pusingFluktusasi, progresif, penurunan pendengaran pada unilateral (satu telinga) atau bilateral (kedua telinga), biasanya jarang terjadiTinitus unilateral atau bilateral (persepsi suara, selalu berdenging, bergemuruh atau berangin)Rasa penuh atau tekanan pada satu atau kedua telinga.Sindrom Menier umumnya diawali dengan satu gejala dan berlangsung progresif. Diagnosa bisa ditegakkan walau tidak disertai empat gejala di atas.

  • Gelaja Serangan vertigo bisa mendadak dan tidak terduga. Pada beberapa pasien, serangan vertigo bisa terjadi dalam beberapa jam sampai beberapa hari, serta bisa disertai peningkatan tinitus bahkan sampai menetap, juga berdampak pada penurunan pendengaran. Dampak pendengaran bisa terjadi setelah serangan, biasanya semakin memburuk. Serangan vertigo umumnya disertai mual, muntah dan berkeringat.Beberapa penderita mengeluhkan drop attacks mendadak, serangan pusing atau vertigo bisa terjadi dalam keadaan berdiri kemudian terjatuh. Penderita juga mengeluhkan perasaan pulsasi (berdenyut). Beberapa diantaranya merasakan sulit berdiri kembali pada saat kejadian, sampai serangan berakhir atau bila telah diberi obat. Hal itu memungkinkan terjadi trauma saat terjatuh.Pada keluhan penurunan pendengaran, suara dapat didengar kecil hingga mengganggu dan penderita sangat sensitif dengan suara (hiperacusis). Beberapa penderita terdapat nistagmus atau gerakan mata yang tidak terkontrol, biasanya terjadi horisontal, dimana sebagai akibat dari kehilangan keseimbangan gerakan bola mata. Gejala lainnya dikenal sebagai brain fog (kehilangan ingatan jangka pendek yang menetap, lupa ingatan dan kebingungan), haus, penurunan kesadaran, sakit kepala, gangguan penglihatan dan depresi. Gejala gejala tersebut biasanya sering bahkan bisa mengarah gejala kronik.

  • Pemeriksaan Tidak ada tes definitive untuk memeriksa penyakit meniere. Ada beberapa penyakit dan kondisi yang memiliki gejala yang sama dengan penyakit meniere. Penyakit meniere tidak dapat didiagnosa hanya dari gejala yang ada. Berbagai kemungkinan harus dapat dibedakan dengan penyakit lain. Ketika dokter mengeliminasi penyakit lain dari gejala yang ada, maka dari situ baru penyakit meniere ditegakkan. Tes yang mendukung untuk pemeriksaan penyakit meniere yaitu :

    1. Tes pendengaran ( tes penala )Pada tes penala didapatkan kesan tuli sensorineural pada penyakit meniere

    2. Tes gliserinPasien diberikan minum gliserin 1,2 ml/kgBB setelah diperiksa tes kalori dan audiogram. Setelah 2 jam diperiksa kembali dan dibandingkan. Perbedaan bermakna menunjukkan adanya hydrops endolimfe.

  • 3. AudiogramHasil audiogram pada penyakit meniere didapatkan tuli sensorineural, terutama nada rendah dan selanjutnya dapat ditemukan rekrutmen.

    4. Tes kaloriTes ini dilakukan untuk menilai fungsi keseimbangan, Setiap telinga dites secara terpisah, Pada telinga masing masing disemprotkan secara bergantian air dingin dan air hangat. Setelah beberapa saat akan timbul nistagmus yang arahnya berlawanan dengan arah semprotan. Tes ini cukup berarti dengan kepekaan 60% (black-1980). Tes ini berguna untuk menentukan labirin yang hipoaktif dengan gambaran grafik adanya parese dari kanal.

    5. ElectronystamographyTes ini untuk menilai fungsi keseimbangan

    6. Pemeriksaan radiologiSecara rutin harus dilakukan pemeriksaan tulang temporal dan kalau bisa dengan poli tomografi. Pada pemeriksaan ini bisa dijumpai meatus akustikus yang menyempit, tetapi kadang kadang melebar dan dijumpai otosklerotis dari optic kapsul.

  • Diagnosis Diagnosis penyakit meniere ditegakkan berdasarkan kombinasi dari gejala yang ada, tes pendengaran dimana terdapat gangguan pendengaran setelah serangan yang berangsur-angsur membaik lagi, serta setelah pengeliminasian dari penyakit lain. Diagnosis dipermudah dengan dibakukan kriteria diagnosis yaitu :1. Vertigo hilang timbul secara mendadak2. Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli saraf3. Menyingkirkan kemungkinan penyebab dari sentral

  • Bila gejala khas dari penyakit meniere pada anamnesis ditemukan maka diagnosis penyakit meniere dapat ditegakkan.

    Pemeriksaan fisik hanya diperlukan untuk menguatkan diagnosis penyakit ini. Bila dalam anamnesis terdapat riwayat fluktuasi pendengaran, sedangkan pada pemeriksaan terdapat tuli saraf, maka kita sudah dapat mendiagnosa penyakit meniere. Sebab tidak ada penyakit lain yang bisa menyebabkan perbaikan dalam tuli saraf, kecuali pada penyakit meniere. Dalam hal yang meragukan kita dapat membuktikan adanya hydrops dengan tes gliserin. Selain itu tes gliserin ini berguna untuk menentukan prognosis tindakan operatif pada pembuatan shunt . Bila terdapat hydrops, maka operasi diduga akan berhasil dengan baik.

  • Pengobatan Selama masa serangan, pasien dianjurkan untuk berbaring pada tempat datar. Menggerakkan anggota badan sesedikit mungkin, dengan mata terbuka dan melihat suatu fokus tempat secara tetap. Hal ini dapat membantu untuk mengurangi perasaan berputar. Tetaplah pada posisi ini sampai serangan vertigo hilang, kemudian bangun secara perlahan lahan. Setelah serangan pasien merasa sangat kelelahan dan butuh tidur untuk beberapa jam.Jika perasaan mual dan berputar tetap muncul dalam jangka waktu lebih dari 24 jam, maka yang dilakukan pertama adalah pemberian obat obat simtomatik, seperti sedative, dan bila terdapat mual dapat diberikan anti muntah. Setelah diagnosis telah ditemukan, baru diobati penyebabnya.

  • Untuk mengurangi tekanan hydrops endolimfa, maka diberikan obat obatan vasodilator. Tekanan endolimfa juga dapat dikurangi dengan cara disalurkan ketempat lain dengan jalan operasi, yaitu dengan membuat shunt. Untuk memperkuat saraf pada penyakit meniere, dapat diberikan obat- obatan neurotonik dan obat obatan anti iskemik. Rehabilitasi penting diberikan, sebab dengan melatih system vestibuler, terapi ini sangat menolong. Kadang kadang vertigo dapat diatasi dengan latihan teratur dan baik. Orang oramng yang kerena profesinya menderita vertigo servikal dapat diatasi dengan latihan yang intensif, sehingga gejala yang timbul tidak lagi menggangu pekerjaan sehari harinya. Misalnya pada pilot, pemain sirkus, dan olahragawan.

  • Obat obat yang sering digunakan selama serangan berlangsung :

    Diuretik TriamterineHarus diberikan secara kombinasi dengan asam folat pada wanita hamil, karena triamterine bersifat sebagai antagonis folat. Pemakaian dalam jangka panjang dapat menyebakan batu ginjal. Amiloride Acetazolamide FurosemideFurosemide dapat diberikan bila terdapat alergi pada pemakaian obat obat di atas. Dosis yang digunakan dalam pemakaian obat ini harus kecil, karena obat ini sedikit bersifat ototoksik.

    Obat supresi vestibular Klonazepam, diberikan 0,5 mg 2 kali sehari / sebanyak yang dibutuhkan Lorazepam, diberikan 0,5 mg 2 kali sehari / sebanyak yang dibutuhkan Diazepam, diberikam 2 mg 2 kali sehari / sebanyak yang dibutuhkan Meclizine, diberikan 12,5 -25 mg 3-4 kali sehari

  • 3. Kalsium chanel bloker Verapamil, berikan 120 -240 mg sehari Nimodipine Flunarizine

    4. Steroid Dexamethasone Prednisone methylprednisolon

    5. imunosupresan methotrexate Steroid Enbrel

  • Pembedahan

    pembedahan direkomendasikan bila pengobatan medikamentosa tidak dapat menanggulangi vertigo. Juga dapat dilakukan suntikan steroid di daerah belakang telinga atau pembedahan untuk dekompresi kantung endolimf. Pembedahan destruksi permanen sistem keseimbangan bisa dilakukan bila hanya terkena unilateral. Hal ini dapat dilakukan dengan labyrinthectomy kimia, dimana obat (gentamicin) bekerja untuk membunuh aparatus vestibular yang disuntikan ke dalam telinga tengah. Nervus yang menginduksi gejala dapat dipotong (neurectomy vestibular), atau pembedahan pada bagian telinga tengah (labyrinthectomy). Terapi terapi tersebut dapat mengurangi vertigo, tetapi dikarenakan bisa berdampak pada kerusakan, maka terapi terapai tersebut digunakan sebagai alternatif terakhir. Sistem keseimbangan dapat kembali normal setelah melalui prosedur terapi yang benar, namun penurunan pendengaran dapat terjadi kemudian

  • Komplikasi Penurunan kemampuan beraktivitas Ketulian sebagai akibat gangguan pada telinga. Beberapa penderita yang mengalami gejala unilateral (satu telinga), 50% dari kasus akan berkembang menjadi bilateral (dua telinga). Beberapa dari kejadian tersebut akan berdampak pada tuli total.

  • *