Upload
domien
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.1 No.1 September 2017 | ISSN: 2598-3954
400
MENUJU MASYARAKAT MANDIRI ENERGI DENGAN CARA PEMBUATANENERGI BIOGASS DI DAYAH TERPADU YATIM PIATU MADINATUT
DINIYAH DARUL YATAMA PALOH GADENG
Misbahul Jannah1, Basri2, Muhammad3*
1,2,3 Jurusanteknik Elektro Universitas Malikussalehn LhokseumaweJln. Batam Gedung Teknik Elektro Bukit Indah Lhokseumawe
[email protected][email protected]@unimal.ac.id
Abstrak— Energi merupakan kebutuhan pokok manusia di masa sekarang, hal ini bisa dilihat dari berbagai macam produk yang dihasilkansemuanya menggunakan energi. Energi yang dipakai sekarang ini adalah energi konvensional yang semakin lama semakin berkurang. Makauntuk mengatasinya perlu di galakkan penggunaan energi nonkonvensional atau istilah lain energi terbarukan. Energi terbarukan banyakjenisnya salah satunya adalah biogas. Energi biogas ini bisa didapatkan dari berbagai jenis bahan organik. Pembangkit biogas sangat cocokdibangun di dimana saja, hal ini disebabkan sumber dayanya yang sangat banyak didapat salah satunya di daerah Paloh Gadeng. Untuk itu
diperlukan pelatihan kepada masyarakat banyak tentang perlunya sosialisasi energi terbarukan khususnya biogas.
Kata kunci— energi terbarukan, biogass, digester
I. PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Kenaikan harga minyak dunia dan menurunnyaketersediaan cadangan bahan bakar minyak, berdampak padakrisis energi yang besar-besaran. Krisis energi yang terjadisangat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat dan tentu sajamemengaruhi segala aspek perokonomian. Kondisi iniberdampak pula pada harga bahan bakar minyak yangsemakin tinggi dan sulit dijangkau oleh sebagian besarmasyarakat Indonesia khususnya masyarakat pedesaan.Seiring kenaikan bahan bakar minyak yang meningkat secarasignifikan, memengaruhi kebutuhan masyarakat akan energijuga terus meningkat; karena kenaikan harga bahan bakarminyak ini tidak diiringi dengan kenaikan pendapatan yangsignifikan. Hal ini, membuat dampak pada kesejahteraanmasyarakat menjadi rendah, khususnya masyarakat di desapaloh gadeng yang sebagian besar berprofesi sebagai petanidan buruh tani. Masyarakat desa paloh gadeng yang bekerjasebagai tani dan buruh tani dengan penghasilan yang tidaktetap dan sangat rendah.
Dari hasil wawancara dengan masyarakat desa palohgadeng tersebut diperoleh informasi bahwa energi merupakankebutuhan pokok bagi seluruh masyarakat di desa tersebut.Selain meningkatnya harga bahan bakar minyak, makaProgram konversi minyak tanah ke gas, menjadi pilihan utamamasyarakat. Masyarakat memilih menggunakan LPG karenaGas dalam tabung berkapasitas 3 kg dapat diperoleh diwarung atau toko-toko sekitar lokasi. Gas dalam tabung 3 kgtersebut dipasarkan dengan harga Rp 18.000,00 per tabung.Dalam satu bulan rata-rata setiap rumah tangga menghabiskan3-4 tabung gas. Namun, sering kali harga gas melonjak ketikakeberadaan gas berkurang atau langka di pasaran tanpamasyarakat mengetahui penyebabnya. Tentu saja hal ini
membebani dan merepotkan masyarakat yang telah tergantungpada pemakaian LPG.
Selain meningkatnya harga bahan bakar minyak, makaProgram konversi minyak tanah ke gas, menjadi pilihan utamamasyarakat. Masyarakat memilih menggunakan LPG karenaGas dalam tabung berkapasitas 3 kg dapat diperoleh diwarung atau toko-toko sekitar lokasi. Gas dalam tabung 3 kgtersebut dipasarkan dengan harga Rp 18.000,00 per tabung.Dalam satu bulan rata-rata setiap rumah tangga menghabiskan3-4 tabung gas. Namun, sering kali harga gas melonjak ketikakeberadaan gas berkurang atau langka di pasaran tanpamasyarakat mengetahui penyebabnya. Tentu saja hal inimembebani dan merepotkan masyarakat yang telah tergantungpada pemakaian LPG.
Memperhatikan kondisi yang seperti diatas, makadipandang pelu untuk dibuatkan pengabdian tentang pelatihanpembuatan energi terbarukan biogas, hal ini juga disebabkanoleh banyaknya penduduk desa paloh gadeng yang berprofesipeternak. Peternakan sapi yang ada di desa tersebut bisadimanfaatkan untuk menghasilkan energi biogas. Padaprinsipnya pembuatan biogas sangat sederhana yaitumemasukkan kotoran sapi ke dalam digester yang menyekatruangan di dalamanya dari udara lingkungan. Dalam waktutertentu, biogas akan terbentuk yang selanjutnya dapatdigunakan sebagai sumber energi, misalnya untukmenggantikan bahan bakar kompor gas (LPG).
B. Tinjauan Pustaka
Yang dimaksud dengan energi terbarukan adalahenergi alternatif yang banyak terdapat di alam dan belumdimanfaatkan secara maksimal. Selama ini kita sebagaipengguna dari energi masih menggunakan energi yang
Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.1 No.1 September 2017 | ISSN: 2598-3954
401
dihasilkan dari fosil atau konvensional istilah lainnya adalahenergi yang tidak bisa diperbaharui. Ada beberapa macamragam dari energi terbarukan yaitu, energy matahari, energypanas bumi atau geothermal, energy angin, energy pasangsurut, energy biogas serta energy biomassa.
C. Energi Biogass
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari sisa-sisamakhluk hidup yang diuraikan oleh mikroba melalui prosespenguraian. Sebagai bahan dasar penguraian adalah sisi-sisamakhluk hidup yang berupa sampah pertanian, yaitu batangpohon jagung, jerami, sisa ampas kelapa dan lain-lain. Ataudengan istilah lain Gas methan terbentuk karena prosesfermentasi secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri methanatau disebut juga bakteri anaerobik dan bakteri biogas yangmengurangi sampah-sampah yang banyak mengandung bahanorganik (biomassa) sehingga terbentuk gas methan (CH4)yang apabila dibakar dapat menghasilkan energi panas.
Dengan teknologi tertentu, gas methan dapatdipergunakan untuk menggerakkan turbin yang menghasilkanenergi listrik, menjalankan kulkas, mesin tetas, traktor, danmobil. Secara sederhana, gas methan dapat digunakan untukkeperluan memasak dan penerangan menggunakan komporgas sebagaimana halnya elpiji.
D. Alat Pembangkit Biogass
Energi biogas ini untuk bisa dipakai maka dibutuhkanpembangkit biogas atau istilah lain digester, dimana digesterini memiliki tipe yaitu:1. Tipe fixed domed plant terdiri dari digester yang memiliki
penampung gas dibagian atas digester. Ketika gas mualaitimbul, gas tersebut menekan lumpur sisa fermentasi kebak slurry. Jika pasokan kotoran ternak terus menerus, gasyang timbul akan menekan slurry hingga meluap dari bakslurry. Gas yang timbul di dikeluarkan lewat pipa yangdiberi kran.Keunggulannya, tidak ada bagian yang bergerak, awet (tahan lama) dibuat di dalam tanah sehingga terlindungidari berbagai cuaca serta tidak membutuhkan ruangan.Kekurangan, rawan terjadi keretakan di bagian penampunggas,tekana gas tidak stabil karena tidak ada kantub udara.
Gambar 1. Tipe digester fixed domed plant
2. Tipe loating drum plant, terdiri dari digester danpenampung gas yang bisa bergerak. Penampung gas iniakan bergerak ke atas ketika gas bertambah dan turun ke
bawah ke tika gas berkurang seiring dengan penggunaandan produksi gas.
Keunggulan, kontruksi alat sederhana dan mudahdioperasikan. Tekanan gas konstan karenapenampung gas yang bergerak mengikuti jumlah gas.Jumlah gas bisa denga mudah diketahui denganmlihat naik turunya drum. Kekurangannya digesterrawan korosi sehingga waktu pakai pendek.
Gambar 2. Tipe digester floating drum
3. Tipe baloon Plant, kontruksi sederhana terbuat dari plastikyang ujung-ujungnya dipasang pipa masuk untuk kotoranternak dan pipa keluar peluapan slurry. Sedangkan padabagian atas diapsang pipa keluar gas.Keunggulannya, biaya pembuata murah, mudahdibersihkan serta mudah dipindahkan.Kekurangannya, waktu pakai relatif singkat dan mudahmengalami kerusakan
Gambar. 3 Tipe Digester Baloon Plant
E. Pemanfaatan Biogas
Biogas yang diperoleh dari hasil fermentasi bahanorganic di digester dapat dimanfaatkan untuk beberpa hal,misalnya kompor gas dan lampu gas. Kompor gas dapatdibuat khusus atau di modifikasi dari kompor gas LPG.Untuk kompor biogas hasil modifikasi kompor gas LPGdilakukan dengan cara memodifikasi bagian bunneratausaluran gas kompor tersebut.
Proceeding Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe Vol.1 No.1 September 2017 | ISSN: 2598-3954
402
Gambar 4. Contoh rancangan kompor biogas
F. Tujuan Pengabdian
Tujuan Kegiatan adalah meningkatkan pemahamanseluruh masyarakat tentang pentinya mengembangkan energyterbarukan. Dengan adanya enrgi terbarukan denganmemanfaatkan biogass masyarakat paloh gadeng diharapkantidak tergantung lagi dalam hal penggunaan energikonvensional
G. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan pengabdian ini adalah para masyarakat padaumumnya, akan tetapi pada tahap awal pertama sasaran kitakhususkan pada santri yang sedang menimbang ilmu di DayahYatim Piatu Madinatut Diniyah darul Yatama Paloh Gadengsebanyak 10 orang santri
II. METODE PELAKSANAAN
Dalam penerapan program pengabdian ini metode yangdipakai adalah metode sosialisasi memberikan materipelatihan yang terdiri dari pengertian energy terbarukan,khususnya energy biogas dan proses mendapatkan energybiogas. Selanjutnya langkah-langkah dalam mendapatkanenergy biogas serta mempraktekkan langsung pembuatandigester mini.
A. Penentuan Materi
Materi yang dimaksud adalah bahan yang akan disampaikan ke peserta, misalnya proses atau cara membuatenergi biogas. Energi biogas bisa diperoleh dari sisa kotoransapi yang banyak terdapat di kawasan paloh gadeng.Kegiatanini dibagi menjadi tiga tahap, yaitu tahap sosialisasi biogas,tahap pembuatan digester dan tahap pemanfaatan biogas. Padatahap sosialisasi mempergunakan metode rembuk desa dimana masyarakat akan diajak memahami adanya prosesfermentasi pada limbah peternakan yang akan dapat lebihbermanfaat apabila dikelola secara benar. Pada tahap ini,dengan tabung gallon air meneral, akan ditunjukkan prosesfermentasi yang terjadi dan gas metan yang dihasilkan.Diharapkan pada akhir kegiatan masyarakat mengetahuiproses alamiah yang terjadi pada limbah peternakan,memahami manfaat teknologi pembuatan biogas, danbersemangat untuk mewujudkan pembangunan biodigester.
Tahap kedua adalah tahap pembuatan unitbiodigester. Pada tahap ini akan dipilih dua sampai tiga orangdari setiap pedukuhan yang ada di kelurahan paloh gadenguntuk mendapat pelatihan pembuatan digester dari tim khususyang sudah disiapkan. Diharapkan mereka yang sudah
mendapat pelatihan dapat menjadi tutor di tempat masing-masing pada saat pemasangan digester.
B. Cara Kerja
Cara kerja dari pengabdian ini adalah memberikan presentasidalam bentuk tutorial tentang tahap-tahap dalam mengolahkotoran hewan menjadi energy biogas. Peserta yang hadsirmendengar dan menontot prosesnya melaluitan tayangan LCDyang disampaikan pemateri.
C. Evaluasi
Evaluasi yang akan dilakukan terkait dalam kegiatan ini adadalam beberapa bentuk yaitu Evaluasi di awal kegiatan,evaluasi ini diberikan kepada peserta atau mitra untukmengetahui kemampuan awal, terutama pemahaman danpengetahuan tentang power point secara umum. Hasil evaluasidigunakan untuk mengeatahui kapasitas awal mitra sertaevaluasi di akhir kegiatan, dilakukan untuk mengetahuikemampuan dan ketrampilan mitra selama pelatihan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan pengabdian ini dilakukan dalam satu kalitutorial. Dimana pada kegiatan ini dikumpulkan sebanyak 20anak yatim dari yayasan tersebut guna mendengarka secarakhusus cara pengolahan limbah kotoran hewan untuk di ubahmenjadi energy terbarukan. Setelah acara sosilisasi selesaipeserta sangat memahami seluruh rangkaian kegiatansosilisasi tersebut.
IV. KESIMPULAN
Dari kegiatan pengabdian ini ada beberapa kesimpulan yangdapat ditarik yaitu Pengabdian ini mengambil lokasi di pantiasuhan darul yatama madinatut diniyah darul yatama palohgadeng dengan alasan lokasi dayah tersebut di sekitarnyabanyak terdapat kotoran hewat. Kotoran hewat dapat di ubahmenjadi energy terbarukan biogas. Proses untuk mendapatkanenergy biogas melalui penggunaan digester. Digster terbagidalam tiga bentuk.
SARAN
Diharapkan kedepan eserta lebih pro aktif sehingga semuamateri yang diberikan bisa langsung di praktekan guna bisameciptakan langsung energy terbarukan dengan cara membuatkompor gas.
REFERENSI
[1] Maskoeri Yasin, Ilmu Alamiah Dasar, RajgrafindoPersada, edisi 6, 2002.
[2] www.energi lipi.go.id “ biogas sumber energyalternative
[3] www.google.imagefor tipe. Digester blogger.[4] www.kulonprogokab.go.id panduan teknologi aplikasi
sederhana biogas.