Upload
muhammad-hidayat
View
206
Download
23
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Belajar geokimia
Citation preview
1
Tugas #1
GEOKIMIA
Metode Analisis Geokimia
Muhammad Hidayat
410012219
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta
2013
Metode Analisis GeokimiaGEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
2
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Dalam hal ini kita kan lebih banyak membahas proses kimia yang terjadi
dilautan. Khususnya kita akan membahas mengenai Geokimia. Geokimia
merupakan salah satu disiplin ilmu yang ada saat ini. Geokimia berasal dari
dua buah disiplin ilmu yaitu ilmu geologi dan kimia. Hal ini bukan
merupakan penggabungan ilmu, namun merupakan disiplin ilmu yang hanya
membantu menjelaskan fenomena fenomena geologi yang terjadi dan
ditinjau dari sisi kimianya. Sebelum masuk lebih dalam mempelajari
Geokimia kita harus memahami ilmu geologi terlebih dahulu. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan dalam memahami ilmu geokimia. Ilmu
Geologi sendiri terdiri dari banyak cabang, diantaranya: mineralogi,
petrologi, sedimentologi, geomorfologi, paleontologi, geologi struktur
stratigrafi dan lain lain.
B. PERKEMBANGAN GEOKIMIA
Lahirnya geokimia sebagai cabang ilmu geologi baru menyebabkan
munculnya metoda dan data observasi baru mengenai berbagai hal yang
banyak menarik perhatian para ahli sedimentologi. Sebagian besar penelitian
geokimia pada mulanya diarahkan pada penelitian kuantitatif untuk mengetahui
penyebaran unsur-unsur kimia di alam, termasuk penyebarannya dalam batuan
sedimen. Lambat laun data tersebut menuntun para ahli untuk memahami apa
yang disebut sebagai siklus geokimia (geochemical cycle) serta penemuan
hukum-hukum yang mengontrol penyebaran unsur dan proses-proses yang
menyebabkan timbulnya pola penyebaran unsur seperti itu.
Baru-baru ini, kimia nuklir (nuclear chemistry) menyumbangkan sebuah
“jam” dan “termometer” yang pada gilirannya membuka era penelitian baru
terhadap sedimen. Unsur-unsur radioaktif, khususnya 14C dan 40K,
memungkinkan dilakukannya metoda penanggalan langsung terhadap batuan
sedimen tertentu. Metoda 14C, yang dikembangkan oleh Libby, dapat diterapkan
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
3
pada endapan resen. Metoda 40K/40Ar terbukti dapat diterapkan pada glaukonit,
felspar autigen, mineral lempung, dan silvit yang ditemukan dalam endapan tua.
Analisis isotop dapat digunakan untuk menentukan temperatur purba. Metoda
Urey berdasar-kan nisbah 16O/18O yang merupakan fungsi dari temperatur—
dapat dipakai untuk menaksir temperatur pembentukan cangkang fosil yang ada
dalam endapan bahari. Meskipun “jam” dan “termometer” tersebut masih
memperlihatkan kekeliruan, namun harus diakui bahwa keduanya telah
memberikan kontribusi yang berarti terhadap pemelajaran sedimen.
Van’t Hoff adalah orang pertama yang memanfaatkan azas fasa untuk
mempelajari kristalisasi larutan garam dan pembentukan endapan garam.
Mulanya penelitian eksperimental terhadap campuran yang dapat menghasilkan
kristal, terutama sistem silikat temperatur tinggi, dilakukan oleh para ahli
petrologi batuan beku dan metamorf. Baru pada beberapa dasawarsa terakhir ini
saja hal itu menarik perhatian para ahli sedimen. Sebagai contoh, Milton &
Eugster (1959) memakai ancangan itu untuk meneliti endapan non-marin dan
mineral-mineral yang mencirikan Green River Formation di Wyoming dan
Colorado. Zen (1959) menunjukkan bahwa azas fasa yang dikemukakan oleh
Gibbs dapat diterapkan untuk menganalisis hubungan antara mineral lempung
dan mineral karbonat. Hasil penelitian Zen kemudian diterapkan oleh Peterson
(1962) terhadap larutan karbonat di bagian timur Tennessee. Perkembangan
metoda yang relatif baru itu dapat dibaca dalam karya tulis Eugster (1971).
Berbagai kajian teoritis dan eksperimental tentang stabilitas mineral pada
berbagai kondisi oksidasi-reduksi (Eh) dan pH dilakukan oleh Garrels dan
beberapa ahli lain (lihat Garrels & Christ, 1965). Penelitian aspek-aspek
geokimia sedimen banyak menambah pengertian kita tentang endapan sedimen.
Buku-buku yang membahas tentang topik-topik geokimia sedimen antara lain
adalah Geochemistry of Sediments karya Degens (1965) dan Principles of
Chemical Sedimentology karya Berner (1971).
Aplikasi atau contoh nyata yang dapat dilihat dari geokimia salah satunya
adalah metode yang digunakan oleh sedimentologist dalam mengumpulkan data
dan bukti pada sifat dan kondisi depositional batuan sedimen, yaitu analisis
kimia dari batu, melingkupi geokimia isotop, termasuk penggunaan penanggalan
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
4
radiometrik, untuk menentukan usia batu, dan kemiripan dengan daerah sumber.
Metode ini pertama kali dipakai pada tahun 1970an dimana penelitian
sedimentologi mulai beralih dari makroskopis dan fisik ke arah mikroskopis dan
kimia. Dengan perkembangan teknik analisa dan penggunaan katadoluminisen
dan mikroskop elektron memungkinkan para ahli sedimentologi mengetahui
lebih baik tentang geokimia. Perkembangan yang pesat ini memacu kita untuk
mengetahui hubungan antara diagenesa, pori-pori dan pengaruhnya terhadap
evolusi porositas dengan kelulusan batupasir dan batugamping.
Saat ini berkembang perbedaan antara makrosedimentologi dan
mikrosedimentologi. Makrosedimentologi berkisar studi fasies sedimen sampai
ke struktur sedimen. Di lain fihak, mikrosedimentologi meliputi studi batuan
sedimen di bawah mikroskop atau lebih dikenal dengan petrografi.
Eksplorasi geokimia = mengkonsentrasikan pada pengukuran kelimpahan,
distribusi, & migrasi unsur-unsur bijih atau yang berhubungan dengan bijih
dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Spesifiknya = pengukuran sistematis
satu atau lebih unsur jejak dalam contoh (batuan, tanah, air dll) untuk
mendapatkan anomali geokimia (konsentarsi abnormal unsur tertentu yang
kontras terhadap lingkungan = background geokimia).
C. DEFINISI DAN KONSEP DASAR
Ada banyak definisi tentang geokimia, tetapi definisi yang dilakukan oleh
Goldschmidt menekankan pada dua aspek yaitu:
Distribusi unsur dalam bumi (deskripsi).
Prinsip-prinsip yang mengatur distribusi tersebut di atas (interpretasi).
Geokimia adalah ilmu yang mempelajari kandungan unsur dan isotop dalam
lapisan bumi, terutama yang berhubungan dengan kelimpahan (abundant),
penyebaran serta hukum-hukum yang mengontrolnya. Dari dasar ini
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
5
berkembang beberapa cabang ilmu geokimia di antaranya yaitu geokimia
panasbumi, geokimia mineral, geokimia petroleum dan geokimia lingkungan.
Pada dasarnya definisi ini menyatakan bahwa geokimia mempelajari jumlah
dan distribusi unsur kimia dalam mineral, bijih, batuan tanah, air, dan atmosfer.
Tidak terbatas pada penyelidikan unsur kimia sebagai unit terkecil dari material,
juga kelimpahan dan distribusi isotop-isotop dan kelimpahan serta distribusi inti
atom.
Eksplorasi geokimia khusus mengkonsentrasikan pada pengukuran
kelimpahan, distribusi, dan migrasi unsur-unsur bijih atau unsur-unsur yang
berhubungan erat dengan bijih, dengan tujuan mendeteksi endapan bijih. Dalam
pengertian yang lebih sempit eksplorasi geokimia adalah pengukuran secara
sistematis satu atau lebih unsur jejak dalam batuan, tanah, sedimen, sungai
aktif, vegetasi, air, atau gas, untuk mendapatkan anomali geokimia, yaitu
konsentrasi abnormal dari unsur tertentu yang kontras terhadap lingkungannya
(background geokimia).
1. Prinsip Dasar Prospeksi/Eksplorasi Geokimia
Prospeksi/eksplorasi geokimia pada dasarnya terdiri dari dua metode:
A. Metode yang menggunakan pola dispersi mekanis diterapkan pada
mineral yang relatif stabil pada kondisi permukaan bumi (seperti:
emas, platina, kasiterit, kromit, mineral tanah jarang). Cocok
digunakan di daerah yang kondisi iklimnya membatasi pelapukan
kimiawi.
B. Metode yang didasarkan pada pengenalan pola dispersi kimiawi.Pola
ini dapat diperoleh baik pada endapan bijih yang tererosi ataupun
yang tidak tererosi, baik yang lapuk ataupun yang tidak lapuk. Pola ini
kurang terlihat seperti pada pola dispersi mekanis, karena unsur-
unsurnya yang membentuk pola dispersi bisa:
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
6
Memiliki mineralogi yang berbeda pada endapan bijihnya
(contohnya: serussit dan anglesit terbentuk akibat pelapukan
endapan galena).
Dapat terdispersi dalam larutan (ion Cu2+ dalam airtanah berasal
dari endapan kalkopirit).
Bisa tersembunyi dalam mineral lain (contohnya Ni dalam
serpentin dan lempung yang berdekatan dengan sutu endapan
pentlandit).
Bisa teradsorbsi (contohnya Cu teradsosbsi pada lempung atau
material organik pada aliran sungai bisa dipasok oleh airtanah
yang melewati endapan kalkopirit).
Bisa bergabung dengan material organik (contohnya Cu dalam
umbuhan atau hewan).
2. Daur Geologi
Semua endapan bijih adalah produk dari daur yang sama di dalam
proses-proses geologi yang mengakibatkan terjadinya tanah, sedimen dan
batuan. Gambar 1 merupakan ringkasan dari daur geologi dan contoh-
contoh tipe bijih yang dihasilkan pada berbagai stadia daur.
3. Dispersi
Dispersi geokimia adalah proses menyeluruh tentang transpor dan atau
fraksinasi unsur-unsur. Dispersi dapat terjadi secara mekanis (contohnya
pergerakan pasir di sungai) dan kimiawi (contohnya disolusi, difusi dan
pengendapan dalam larutan).
Tipe dispersi ini mempengaruhi pemilihan metode pengambilan contoh,
pemilihan lokasi contoh, pemilihan fraksi ukuran dan sebagainya. Contohnya
dalam survey drainage pertanyaan muncul apakah contoh diambil dari air
atau sedimen, jika sedimen yang dipilih, haris diketahui apakah
pengendapan unsur yang dicari sensitif terhadap variasi pH (contohnya
adsorpsi Cu oleh lempung) atau kecepatan aliran sungai (contohnya dispersi
Sn sebagai butiran detrital dari kasiterit). Jika adsorpsi dari ion-ion yang ikut
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
7
diendapkan dicari dalam tanah atau sedimen, maka fraksi yang halus yang
diutamakan, jika unsur yang dicari hadir dalam mineral yang resisten, maka
fraksi yang kasar kemungkinan mengandung unsur yang dicari.
4. Lingkungan Geokimia
Lingkungan geokimia primer adalah lingkungan di bawah zona
pelapukan yang dicirikan oleh tekanan dan temperatur yang besar, sirkulasi
fluida yang terbatas, dan oksigen bebas yang rendah. Sebaliknya,
lingkungan geokimia sekunder adalah lingkungan pelapukan, erosi, dan
sedimentasi, yang dicirikan oleh temperatur rendah, tekanan rendah,
sirkulasi fluida bebas, dan melimpahnya O2, H2O dan CO2. Pola geokimia
primer menjadi dasar dari survey batuan sedangkan pola geokimia sekunder
merupakan target bagi survey tanah dan sedimen. Mobilitas unsur adalah
kemudahan unsur bergerak dalam lingkungan geokimia tertentu. Beberapa
unsur dalam proses dispersi dapat terpindahkan jauh dari asalnya, ini
disebut mudah bergerak atau mobilitasnya besar, contohnya: unsur gas
mulia seperti radon. Rn dipakai sebagai petunjuk dalam prospeksi endapan
Uranium.
Mobilias unsur akan berbeda dalam lingkungan yang berbeda,
contohnya: F bersifat sangat mobil dalam proses pembekuan magma
(pembentukan batuan beku), cebakan pneumatolitik dan hidrotermal, namun
akan sangat tidak mobil (stabil sekali) dalam proses metamorfose dan
pembentukan tanah. Bila F masuk ke air akan menjadi sangat mobil
kembali.
Unsur yang berbeda yang ditemukan dalam suatu endapan bisa
memiliki mobilitas yang sangat berbeda, sehingga mungkin tidak
memberikan anomali yang sama secara spasial. Misalnya: Pb dan Zn
sangat sering terdapat bersama-sama (berasosiasi) di dalam endapan bijih
(di dalam lingkungan siliko-alumina), sedangkan dalam lingkungan
pelapukan Zn yang jauh lebih mobil daripada Pb akan mudah mengalami
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
8
pelindian, sehingga Pb yang tertinggal akan memberikan anomali pada zona
mineralisasinya. Contoh lainnya:
Emas yang tahan terhadap larutan akan tertinggal dalam gossan.
Galena terurai perlahan dan menghasilkan serusit dan anglesit yang
relatif tidak larut. Oleh karena itu Pb cenderung tahan dalam gossan.
Mineral sulfida Cu, Zn dab Ag mudah terurai dan bermigrasi ke level
yang lebih rendah membentuk bijih oksida yang kaya atau bijih
supergen.
5. Unsur PenunjukKarena unsur-unsur memperlihatkan mobilitas yang berbeda (dikontrol
oleh perbedaan stabilitas dan oleh lingkungan tempat mereka bermigrasi)
sering dilakukan penggunaan unsur penunjuk dalam prospeksi suatu unsur.
Unsur penunjuk adalah suatu unsur yang jumlahnya atau pola
penyebarannya dapat dipakai sebagai petunjuk adanya mineralisasi. Alasan
penggunaan unsur penunjuk antara lain:
Unsur ekonomis yang diinginkan sulit dideteksi atau dianalisis.
Unsur yang diinginkan deteksinya mahal.
Unsur yang diinginkan tidak terdapat dalam materi yang diambil
(akibat perbedaan mobilitas).
C. PERENCANAAN EKSPLORASI GEOKIMIA
Karena eksplorasi mineral makin lama makin sulit, mahal, dan kompetitif,
maka eksplorasi perlu dilakukan seefisien mungkin, dengan biaya yang betul-
betul efektif. Tiap eksplorasi geokimia terdiri dari tiga komponen, yaitu sampling
(pengambilan contoh), analisis, dan interpretasi. Ketiganya merupakan fungsi
bebas yang saling terkait. Kegagalan pada tahap yang satu akan mempengaruhi
tahap berikutnya.
1. Pemilihan Metode
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
9
Pemilihan teknik tergantung pada mineralogi dan geokimia daerah
target. Komposisi badan bijih akan menentukan unsur yang dapat
digunakan. Contohnya Cu sangat ideal untuk endapan tembaga, tapi As
sangat berguna dalam pencarian mineralisasi emas, dll. Lebih jauh lagi
mineralogi daerah target dikombinasikan dengan lingkungan sekunder (pola
dispersinya). Contohnya dispersi Cu bisa hidromorfik dan mekanis,
sedangkan timah putih sangat khas, hampir selalu mekanis sebagai butiran
kasiterit, atau terdapat dalam biotit atau mineral asesori lainnya.
Penyontoan di permukaan akan efektif untuk tipe 1) dan 2), tapi perlu
antisipasi untuk respon geokimia yang berbeda. Kasus 3) dan 4) perlu teknik
yang optimum yang dapat mendeteksi melalui penutup, bawah penutup, gas
bocor dari mineralisasi, atau mendeteksi halo (lingkaran) sekitar batuan.
Survey geokimia diterapkan pada berbagai tahapan eksplorasi mineral,
yaitu:
Survey regional dengan tujuan mencari jalur mineralisasi.
Survey lokal dengan tujuan mengidentifikasi daerah target untuk
keperluan evaluasi.
Survey kekayaan dengan tujuan menentukan batas daerah
termineralisasi.
Survey deposit dengan tujuan menentukan lokasi dari badan bijih
individual.
2. Optimasi Teknik Survey
Untuk optimasi survey geokimia perlu dilakukan identifikasi target yang
maksimum. Suatu target perlu jelas terlihat dalam data geokimia, mungkin
dicirikan oleh adanya penambahan atau pengurangan kelimpahan unsur
tertentu atau asosiasinya. Target harus mudah dibedakan dari data survey
lainnya. Dengan kata lain perlu adanya kontras geokimia yang maksimum
(anomali). Pengambilan contoh, penyiapan contoh, dan pemilihan metode
analitis dapat mempengaruhi kontras.
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
10
Pengamatan kontras anomali yang optimum dimulai di lapangan melalui
pengenalan sekitar lingkungan lokal yang akan mempengaruhi proses
dispersi, tempat-tempat yang mungkin mengalami pelindian atau
peningkatan akibat perembesan, kehadiran pengendapan sekunder,
perkembangan tanah yang tidak normal, dan distribusi tanah penutup yang
tertranspor. Catatan lapangan merupakan bagian survey yang penting yang
dapat digunakan bersama-sama dengan analisis data untuk interpretasi.
Pengambilan contoh merupakan hal paling penting dalam eksplorasi
geokimia. Preparasi contoh yang baik dapat juga menunjang kontras yang
baik. Thomson (1978) mendemonstrasikan bahwa analisis Zn pada fraksi -
0+35 mesh dari material tanah yang diambil pada kedalaman 20 cm dari
tanah semi residu di gurun Saudi Arabia menghasilkan kontras maksimum di
atas badan mineralisasi Zn. Sebaliknya pada fraksi -150 mesh tanah yang
sama mengalami dilusi oleh material barren aeolian sehingga kontras dan
dispersinya jauh berkurang.
Jarak pengangkutan logam oleh air tanah dari pelapukan sulfida sangat
bervariasi dan dapat menghasilkan pola geokimia yang sulit untuk
diinterpretasikan. Konsentrasi logam yang tinggi karena pengendapan
sekunder mengikuti pola hidromorfik, scavenging dll. Sering dicirikan oleh
bentuk mineral yang lemah dan tidak stabil yang unsur-unsurnya
dapat direcovery dengan teknik analisis yang lemah.
3. Parameter Survey
Tantangan dalam survey geokimia adalah mendesign program yang
efektif, pada prakteknya adalah membuat keputusan tentang pemilihan
point-point berikut ini.
Material Sample
Pola penyontoan
Preparasi conto
Prosedur Analitis
Kriteria interpretasi hasil
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
11
Untuk membuat keputusan diperlukan pengetahuan atau asumsi tentang
keadaan daerah survey. Artinya diperlukan rujukan infomasi yang relevan
tentang:
Dispersi dan karakter mobilitas dari unsur dalam mineral dan batuan
induk
Pengaruh lingkungan lokal pada proses dispersi
Ukuran target, baik ukuran mineralisasi maupun ukuran yang
diharapkan dari lingkaran dispersi sekelilingnya
Ketersediaan material contoh
Kemampuan analitis
Kondisi logistik
Lingkungan lokal dapat mempengaruhi proses dispersi. Faktor yang
paling penting yang berhubungan dengan iklim dan topografi adalah
material/tanah di daerah survey, apakah tertranspor atau residu. Jika
tertranspor, asalnya dari apa, kolovium, aluvium? Material eksotis seperti
sedimen berlapis, aluvial, pasir fluvial, abu vulkanik, menutupi batuan dasar,
tetapi tidak mengekspresikan geokimia dari batuan yang berada di
bawahnya.
Ukuran target akan mempengaruhi pemilihan interval pengambilan
contoh. Arah orientasi tertentu dari target juga harus dipertimbangkan dalam
lintasan dan grid pengambilan contoh. Idealnya, grid pengambilan
contoh dibuat dengan garis dasar sejajar terhadap sumbu panjang target.
Garis lintangnya tegaklurus terhadap garis dasar tadi untuk mendapatkan
kemungkinan irisan maksimum.
Survey geokimia yang ideal didasarkan pada penyontoan yang
sistematis dan beraturan untuk memperoleh database yang homogen, agar
dapat dilakukan evaluasi komparatif dari gejala geokimia. Oleh karena itu
penting sekali untuk memilih medium penyontoan yang seragam di seluruh
daerah survey. Teknik preparasi dan teknik analitis harus dipilih yang dapat
menghasilkan data yang dapat dipercaya dan menunjang kontras yang
optimum.
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
12
4. Studi Orientasi
Studi orientasi digambarkan sebagai suatu seri percobaan pendahuluan
untuk menentukan karakter dispersi geokimi yang berhubungan dengan
mineralisasi pada daerah tertentu. Informasi tadi digunakan untuk:
Mendefinisikan bakcground dan respon geokimia yang abnormal
Mendefinisikan prosedur survey yang optimum.
Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi dispersi dan
kriteria interpretasi hasil survey.
Mengenali gejala-gejala yang harus dicatat dan dilaporkan oleh
pengambil contoh.
Orientasi sample tanah harus diambil minimal dari dua lintasan melalui
mineralisasi dan dilanjutkan ke dalam background. Spasi pengambilan
contoh tergantung pada luas mineralisasi. Minimal empat atau lima contoh di
atas mineralisasi dan juga dari background. Penting agar karakter tanah
yang berbeda dievaluasi. Hasilnya, lintasan ini harus mencakup kondisi
fisiografi normal dan tipe major tanah, seperti daerah yang penirisan baik
lereng curam, daerah rembesan, dan rawa.
5. Studi Literatur
Tidak praktis untuk mengunjungi lapangan dan melakukan survey
orientasi sebelum program eksplorasi dibuat. Informsi yang berguna dapat
diperoleh dari penyelidikan terdahulu yang telah dilakukan orang.Bisa
berupa paper atau dokumen intern perusahaan. Seringkali dapat dilakukan
orientasi terbalik dengan mengevaluasi survey terdahulu secara kristis.
Survey literatur sebaiknya disertakan dalam diskusi dengan orang yang
mengetahui kondisi daerah survey dan ahli geokimia yang profesional.
6. Orientasi Teoritis
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
13
Pendekatan yang sangat spekulatif ini berdasarkan pada aplikasi model
teoritis, prinsip-prinsip dasar geokimia, asumsi-asumsi geologi, geomorfologi
dan iklim dari daerah yang diselidiki.
D. TIPE SURVEY GEOKIMIA
1. Survey Sedimen Sungai Aktif (Stream Sediment)
Survey sedimen sungai aktif banyak digunakan untuk program
penyelidikan pendahuluan, khususnya pada daerah yang medannya sulit. Di
daerah tropis, pengambilan contoh sedimen sungai dapat dilakukan
bersamaan dengan pengamatan geologi dari float dan batuan dasar yang
tersingkap.
Ada empat variasi dalam survey sedimen sungai aktif , yaitu:
Prospeksi mineral berat tanpa analisis kimia
Analisis konsentrasi mineral berat dari sedimen sungai
Analisis fraksi halus dari sedimen sungai
Analisis beberapa fraksi selain fraksi terhalus dari sedimen sungai
2. Prospeksi mineral berat
Teknik ini merupakan metode prospeksi paling tua. Sampai sekarang
masih banyak digunakan untuk prospeksi endapan yang mengandung
mineral resisten seperti: kromit, kasiterit, emas, platina, mineral tanah
jarang, rutil, sirkon, turmalin, garnet, silimanit, kianit dsb. Material contoh
yang optimum adalah kerakal dengan diameter rata-rata 5 cm. Untuk dapat
melakukan pembandingan antar contoh, perlu jumlah contoh yang seragam
dengan teknik konsentrasi yang standar. Metode yang paling sederhana
adalah pendulangan atau dengan meja Wilfey. Spasi contoh bervariasi
antara satu per 50 – 100 km2 sampai l satu per 0,5 km2. Waktu yang
diperlukan tergantung ukuran butir contoh, keadaan medan dan metode
konsentrasi. Identifikasi akhir dari mineral dilakukan secara petrografis di
laboratorium.
3. Analisis konsentrat mineral berat dari sedimen
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
14
Konsentrat mineral berat yang diperoleh dianalisis unsur jejaknya untuk
mengetahui mineral asalnya. Contohnya pirit dipisahkan dari sedimen
sungai dan dianalisis Cu-nya. Pirit yang berasal dari endapan Cu dapat
mengandung 1100–1700 ppm Cu, pirit dari endapan Au mengandung 40–
480 ppm Cu, dan pirit dari batubara menandung 100 -120 ppm Cu.
4. Analysis fraksi halus sedimen sungai aktif
Pengambilan contoh sedimen sungai aktif fraksi halus banyak digunakan
di daerah yang drainagenya cukup besar dan mengalami erosi aktif.
Kerapatan contoh ditentukan oleh kerapatan drainage, namun secara kasar
kerapatan contoh dapat diambil satu per 2 –10 km2untuk survey regional,
kerapatan contoh satu per 0,5 – 2 km2 digunakan untuk penyontoan
pendahuluan yang lebih rinci.
Survey sedimen sungai aktif harus dilakukan pada sungai kecil,
sedangkan sungai yang besar dengan catchment area yang luas tidak
sesuai untuk penyontoan. Interval penyontoan tergantung pada keperluan.
Teknik yang dilakukan umumnya sebagai berikut :
Contoh diambil dari muatan dasar sungai yang bergerak.
Menganalisis fraksi ukuran tertentu (umumnya fraksi pasir halus dan
silt atau fraksi mineral berat).
Deskripsi lapangan perlu dilakukan pada tiap lokasi contoh Informasi
harus mencakup: material organik, sifat sungai dan endapannya, kehadiran
singkapan, apakah dijumpai endapan besi oksida atau mangan oksida
sekunder. Pengukuran pH air sungai akan sangat berguna. Berikut ini
adalah contoh lembar pengamatan lapangan.
Langkah pertama penyajian hasil survey drainage adalah mengeplot
semua sungai yang ada di daerah penyelidikan dan mengeplot nomor
contoh dan nilainya. Setelah dilakukan pengolahan data secara statistik
dapat dilakukan pemilihan background dan threshold. Lokasi contoh dapat
ditandai dengan titik hitam, yang ukurannya menunjukkan kandungan
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
15
logamnya atau dengan menebalkan sungai yang kandungannya logamnya
lebih tinggi.
Dalam eksplorasi mineral, data sedimen sungai aktif biasanya tidak
harus disajikan dalam bentuk peta kontur, tetapi dalam survey regional
bentuk peta kontur lebih praktis untuk melihat kecenderungan geologi
regional, kemungkinan daerah mineralisasi dan mendala geokimia
Pekerjaan lanjut (Follow-up work ) biasa dilakukan dengan interval
contoh yang lebih rapat. Jika pada survey pendahuluan kerapatan contoh
cukup tinggi, maka survey dapat dilanjutkan dengan pengambilan contoh
tanah. Sebagai tahap awal dari survey tanah detil dapat dilakukan
penyontoan tebing sungai dari kedua tepi sungai yang menunjukkan
anomali, sehingga dapat terlihat arah asal dari anomali. Jika singkapannya
bagus, pemetaan geologi dan prospeksi mungkin sudah cukup untuk
melokalisasi sumber unsur anomali, namun umumnya memerlukan survey
tanah.
5. Survey Tanah
Warna tanah dan perbedaan komposisi dapat merupakan indikator yang
penting untuk berbagai kandungan logam. Contohnya, tanah organik dan
inorganik reaksinya akan berbeda terhadap logam (kandungan logamnya
berbeda). Dari kedua tipe ini dapat diharapkan perbedaan level
background yang jelas. Mengabaikan perbedaan ini akan mengakibatkan
kesalahan dalam pengambilan keputusan eksplorasi, yaitu anomali yang
signifikan tidak terlihat dan anomali yang salah
Anomali yang salah umumnya berkaitan erat dengan komponen yang
menunjukkan konsentrasi unsur yang ekstrim, seperti pada material organik
dan mineral lempung, juga unsur jejak dalam airtanah.
Kegagalan mendefinisikan kondisi anomali (yang menunjukkan adanya
mineralisasi) dapat terjadi jika contoh tidak berhasil menembus zona
pelindian. Ini sering terjadi pada pengambilan contoh yang tergesa-gesa,
sehingga bukti mineralisasi tidak terlihat.
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
16
Unsur jejak yang dikandung contoh tanah umumnya mewakili daerah
terbatas. Oleh karena itu diperlukan sejumlah contoh yang diambil secara
sistematis untuk mengevaluasi sifat-sifat mineralisasi. Perencanaan
penyontoan biasanya mengikuti grid bujur sangkar atau empat persegi
panjang. Contoh tambahan diambil dari lingkungan yang berasosiasi dengan
akumulasi unsur jejak, seperti zona depresi atau rembesan untuk menguji
dispersi hidromorfik dari badan mineral yang tertimbun.
Survey tanah terdiri dari analisis contoh tanah yang biasanya diambil
dari horizon tanah khusus, kemudian diayak untuk mendapatkan ukuran
fraksi tertentu. Contoh umumnya diambil pada pola kisi (grid) yang
beraturan. Di daerah yang terisolir dengan medan yang sulit, akan sulit pula
untuk membuat grid pengambilan contoh yang baik.
Metode alternatif yang dapat digunakan adalah penyontoan ridge dan
spur. Metode ini sangat baik dikombinasikan dengan survey sedimen sungai
untuk medan yang sulit. Metode pengambilan contoh yang paling ideal
adalah dengan grid yang teratur. Prosedur yang normal adalah menentukan
garis dasar kemudian buat lintasan yang tegak lurus terhadap garis dasar.
Penentuan garis dapat dilakukan dengan theodolit atau kompas.
Pemilihan grid yang digunakan tergantung pada tipe target yang dicari.
Jika diketahui bahwa mineralisasi di daerah itu memiliki dimensi panjang
searah dengan jurus, seperti mineralisasi vein atau unit stratigrafi, maka
garis dasar harus diletakan paralel terhadap jurus. Contoh diambil
sepanjang garis lintang yang tegak lurus pada garis dasar. Dalam kasus ini
interval antar garis bisa lebih besar dari interval contoh sepanjang garis
dasar. Jika jurusnya tidak dikenal dan targetnya diduga equidimensional,
maka pengambilan contoh dilakukan dengan grid yang berbentuk bujur
sangkar.
Untuk praktisnya sering digunakan grid segi empat panjang, karena
penambahan frekuensi smpling sepanjang garis dasar tidak membutuhkan
banyak waktu. Ukuran grid yang digunakan umumnya 500 m x 100 m atau
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
17
200 m x 200 m untuk survey pendahuluan dan 100 m x 50 m atau 50 m x 50
m untuk survey detil. Kadang-kadang digunakan juga grid jajaran genjang .
Pengambilan contoh :
Contoh tanah umumnya diambil pada horizon B, pada kedalaman 30
– 50 cm. Untuk unsur tertentu seperti Ag dan Hg horizon A dapat
memberikan hasil yang lebih baik. Pada daerah yang keras dan
kering contoh diambil dengan menggali lubang kecil dengan
menggunakan sekop dan cangkul. Jika tanah lunak dan lembab dapat
digunakan sekop kecil atau hand auger. Contoh ditempatkan pada
kantong contoh standar, diberi nomor dan keterangan singkat yang
mencakup tipe tanah, warna, kandungan organik. Gejala khusus
sepanjang lintasan perlu dicatat, contohnya singkapan, jalan setapak,
sungai.
Sistem penomoran tergantung pada pola pengambilan contoh. Untuk
pola grid lebih baik menggunakan sistem koordinat dengan
mengambil titik 0 pada garis lintasan dasar, dan memberi nomor
rujukan pada tiap garis lintang. Namun penomoran alfanumerik
kurang praktis untuk analisis laboratorium. Cara penomoran
lainmenggunakan kode enam sampai delapan digit yang merupakan
kode proyek, daerah dan nomor contoh, misalnya nomor 2040325
bisa berarti proyekk 2, kode daerah 04, contoh 0325. Tipe ini lebih
baik untuk pengolahan data dengan komputer.
Di daerah kering dan banyak matahari, contoh dapat dikeringkan di
tempat terbuka di camp, tapi di daerah basah dibutuhkan alat
pengering. Jika contoh sudah kering, dapat digerus dan diayak. Di
daerah tropis yang didominasi tanah latosol penggerusan dapat
dilakukan dengan mortar agar agregat oksida besinya hancur. Ayakan
dari stainless steel atau dari nilon dapat digunakan Sebelum
mengayak tiap-tiap sampel, ayakan harus bersih. Ayakan dapat
dibersihkan dengan kuas ukuran 3,5 cm atau 5 cm. Hasil pengayakan
dimasukkan ke dalam amplop kertas, kemudian ke dalam kantong
plastik agar tidak bocor atau terkontaminasi pada waktu
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
18
pengangkutan. Fraksi ukuran yang umum untuk contoh geokimia
adalah -80 mesh (0,2 mm), tapi ukuran yang lebih halus atau lebih
kasar dapat digunakan untuk kasus-kasus tertentu.
Pada daerah baru yang belum diselidiki dianjurkan untuk melakukan
survey orientasi untuk menentukan fraksi ukuran yang optimum untuk
analisis, kedalaman penyontoan yang terbaik , jika mungkin respons
geokimia dari mineralisasi .
Hasi survey tanah biasanya disajikan dalam bentuk peta kontur yang
mengacu pada isopleth (garis yang konsentrasinya sama). Selang antar
kontur dapat digambarkan dengan warna atau arsir. Tiap titik contoh dan
harganya harus diperlihatkan, tapi nomornya tidak perlu diterakan agar tidak
membingungkan. Pola pengambilan contoh yang tidak beraturan dapat
disajikan dalam peta dot, atau dengan memberikan warna yang berbeda
pada setiap titik contoh.
Survey lanjut (follow-up) dilakukan dengan spasi grid yang lebih rapat.
Contohnya suatu anomali yang terdapat pada grid penyelidikan
pendahuluan 500×200 m dapat dipenyontoan lagi dengan grid 250×100 m
atau lebih rapat lagi, tapi grid yang lebih rapat dari 25×25 m umumnya
kurang menguntungkan, kecuali jika target yang diharapkan berupa vein
yang sangat kecil atau pegmatit. Jika hasil survey lanjut menjanjikan, maka
pada daerah anomali dapat dilnjutkan dengn survey geofisika sebelum
diputuskan dilakukan pemboran.
6. Survey Batuan
Dalam rangka mendapatkan informasi kelimpahan background dari
unsur yang dianalisis dalam survey tanah atau sedimen sungai aktif perlu
dilakukan sedikitnya pengambilan contoh batuan secara terbatas.
Survey batuan dapat dilakukan sendiri untuk mendeteksi kemungkinan
dispersi primer yang berasosiasi dengan bijih. Survey batuan dapat
digunakan untuk prospeksi mineralisasi pada kondisi berikut:
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
19
Prospeksi bijih yang meghasilkan pola dispersi batuan dasar yang
luas (contohnya seperti Si, K, F, Cl dapat dijumpai pada lingkaran
alterasi yang ekstensif mengitari bijih hidrotermal).
Prospeksi untuk endapan yang luas berkadar rendah (contohnya
endapan Cu yang tersebar atau endapan Sn yang tersebar) yang
pengenalannya tidak mungkin dilakukan dari contoh setangan karena
kadarnya rendah atau mineral yang dicari tidak terlihat.
Pengambilan contoh batuan bisa dilakukan dengan chip
sampling secara acak pada singkapan atau dengan pemboran dengan pola
grid (bor auger untuk kedalaman yang kecil, atau denganrotary
percussion untuk daerah yang overburdennya tebal). Contoh batuan, yang
diperoleh digerus dan diayak. Fraksi –80 mesh dianalisis.
7. Survey Air
Analisis air dari sungai, mata air, danau, rawa sumur, dan sumur bor,
dapat dilakukan dalam prospeksi, tetapi kesulitan analisis sehubungan
dengan rendahnya konsentrasi, ditambah lagi fluktuasi yang cepat akibat
variasi musim menghambat meluasnya penggunaan metode ini.
Airtanah bisa kontak dengan batuan dan melarutkan unsur-unsur dan
terjadi kesetimbangan kimia yang erat kaitannya dengan kimia yang
dikandung oleh akifer. Air tanah mengandung padatan terlarut yang
bervariasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Contohnya air dari ladang
minyak dengan endapan halit dapat mengandung padatan terlarut yang
lebih banyak dari air laut atau airtanah biasa. Namun airtanah digunakan
juga dalam eksplorasi mineral, umumnya dari sumber yang dangkal.
Air sungai dan danau umumnya berasal dari air permukaan, tapi air
tanah dapat memberi kontribusi melalui mata air dan sungai bawah tanah.
Air danau dan sungai memperlihatkan kandungan padatan terlarut yang
lebih bervariasi, karena adanya variasi penambahan air permukaan yang
besar dan tiba-tiba, yang akan merubah pH, Eh, dan lingkungan kimia dalam
jarak yang sangat pendek.
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
20
Contoh diambil di lapangan dengan botol plastik yang bersih (250 – 500
ml) yang telah dicuci dua sampai tiga kali. Agar bebas kontaminasi botol
harus dibersihkan dengan asam yang bebas logam sebelum dibawa ke
lapangan. Untuk praktisnya, contoh diasamkan dengan dua atau tiga tetes
asam nitrit bebas logam untuk mencegah pengendapan logam yang ada.
Jika diperlukan pengukuran pH dan Eh atau penentuan substansi yang
mungkin dipengaruhi oleh asam, maka perlu diambil contoh duplikat atau
melakukan pengukuran ditempat. Jika contoh mengandung padatan
suspensi, maka perlu dilakukna filtrasi, tapi biasanya dilakukan di
laboratorium sebelum analisis.
8. Survey Biogeokimia
Filosofinya adalah, bahwa akar tanaman menunjam jauh ke dalam tanah
dan mengambil makanan dari batuan dasar yang lapuk. Contohnya tanaman
teh telah memperlihatkan batas-batas anomali Ni di Australia Barat.
Keuntungan metode ini dibandingkan dengan metode lainnya, yaitu dapat
dilakukan untuk:
Prospeksi di daerah yang tanah penutupnya tertranspor.
Prospeksi di daerah berawa.
Prospeksi di daerah yang vegetasinya sangat rapat.
Tanaman mengambil makanan dari tanah melalui akarnya. Dengan
membandingkan konsentrasi unsur dalam jaringan tanaman dengan
konsentrasi unsur dalam tanah, unsur-unsur dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok. Kelompok pertama terdiri dari unsur biogenic mencakup H,
C, N, P, dan S, merupakan unsur pembangun jaringan tanaman,
konsentrasinya di atas konsentrasi unsur-unsur tersebut dalam tanah.
Kelompok kedua berupa unsur yang jejak yang diperlukan utuk
pertumbuhan yang sehat, terdiri dari B, Mg, K, Ca, Mn, Fe, Cu dan Zn yang
konsentrasinya dalam tanaman hampir sama dengan dalam tanah.
Kelompok ke tiga adalah unsur yang tidak diperlukan atau unsur toksik,
antara lain Pb, Sr, HG, Be, U, NI, Cr, Ag, Sn, dan Se. Unsur toksik mungkin
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
21
diperlukan dalam jumlah yang sangat sedikit, sedangkan unsur yang
diperlukan bisa menjadi toksik jika hadir dalam konsentrasi yang tinggi.
Pada tanah dengan konsentrasi Pb, Cu, Hg dan Ni tinggi, pertumbuhan
vegetasi terhambat atau terbatas pada jenis tertentu. Ada tanaman yang
toleran terhadap konsentrasi toksik yang tinggi, adapula yang seolah-olah
membutuhkan unsur toksik untuk dapat mulai tumbuh. Tanaman yang
demikian disebut tanaman indikator. Yang paling dikenal adalah bunga
tembaga di Zambia dan tanaman Selenium di Amerika. Kehadiran bunga
tembaga menjadi indikasi konsentrasi Cu ratusan sampai ribuan ppm.
Tanaman selenium menjadi indikator yang baik untuk mineralisasi uranium
karena Se sering menyertai U. Daun yang menguning (chlorosis) dapat
disebabkan oleh konsentrasi unsur Cu, Zn, Mn dan Ni.Penelitian
biogeokimia dalam prospeksi dilakukan sejah tahun 1930. Material tanaman
yang dikumpulkan dijadikan abu, untuk menghilangkan unsur biogenik
penyusun jaringan, unsur yang dicari akan dijumpai dalam residu (abu). Abu
umumnya mencapai 1-3% berat, sehingga unsur yang dicari akan
terkonsentrasi sampai 100 kalinya dari unsur asal dalam jaringan.
Untuk melakukan survey biogeokimia, sedikitnya diperlukan 300 gram
material dari tiap tanaman. Tanaman muda dan kurus umumnya
memberikan hasil yang paling baik. Contoh dapat divariasikan dengan
spesies yang berbeda, tapi menggunakan satu spesies lebih praktis.
Pengambilan contoh harus sedekat mungkin pada gridnya. Setelah contoh
dimasukkan ke dalam kantung, material dikeringkan dan dapat dikirim ke
laboratorium untuk dijadikan abu dan dianalisis, atau dapat dibiarkan hangus
di udara atau dalam oven, kemudian masukan ke dalam kantung contoh dan
dikirim ke laboratorium. Sebelum contoh dianalisis, dilakukan pengabuan
terlebih dulu pada temperatur 450° – 500° C. Temperatur ini terlalu tinggi
untuk Sb, Hg , Se, dan Te, sehingga perlu menggunakan metode
pengabuan basah.
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
22
9. Survey Gas
Suatu teknik yang masih sedang dikembangkan adalah pengambilan
contoh gas untuk mencari anomali unsur volatil di sekitar bijih. Saat ini
perhatian difokuskan pada pendeteksian gas Hg di sekitar berbagai endapan
bijih. Sejumlah volume udara dilewatkan melalui suatui filter yang dapat
menangkap uap Hg untuk dianalisis kemudian. Pengambilan contoh dapat
dilakukan dekat permukaan (misalnya melalui satu unit perangkat yang
dipasang pada kendaraan beroda empat), dalam tanah, atau dengan
pesawat yang terbang rendah. Keterbatasan metode ini adalah:
Konsentrasi gas yang diukur umumnya rendah.
Sulit menentukan lokasi anomali yang akurat.
Peka terhadap kondisi cuaca.
Memelukan endapan bijih yang mengandung Hg yang cukup.
Tipe penyelidikan lain adalah inderaja digunakan untuk mendeteksi
hidrokarbon dalam prospeksi minyak dan untuk mendeteksi gas-gas
radiogenik seperti Rn, He, dan Xe dalam prospeksi U dan Th. Gas
radiogenik ini luruh dalam paruh waktu yang pendek (Rn220 54 jam, Rn222 4
hari) yang membatasi ukuran pola dispersi yang dapat dikenal. Walau begitu
Rn222banyak digunakan dalam prospeksi uranium, dan kadang-kadang
berhasil.Gas seperti H2S, SO2, I2, CO2, N2 dan O2 memiliki potensi dalam
prospeksi, tetapi pada saat ini banyak yang belum dieksploitasi.
E. Metode Analitis
Dalam eksplorasi geokimia tidak perlu mengutamakan akurasi yang tinggi,
yang penting cepat, tidak mahal dan sederhana.Metode yang banyak digunakan
dalam prospeksi geokimia adalah kromatografi, kolorimetri, spektroskopi emisi,
XRF, dan AAS. Metode lain yang juga digunakan dalam kasusu khusus adalah
aktivasi neutron, radiometri dan potensiometri.
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
23
1. AAS (Atomic absorption spectroscopy)
Atomic absorption spectroscopy (AAS) adalah prosedur
spectroanalytical untuk penentuan kuantitatif unsur kimia menggunakan
penyerapan radiasi optik (cahaya) oleh atom-atom bebas dalam
keadaan gas.
Dalam kimia analitik teknik ini digunakan untuk menentukan
konsentrasi elemen tertentu (analit) dalam sampel yang akan dianalisis.
AAS dapat digunakan untuk menentukan lebih dari 70 elemen yang
berbeda dalam larutan atau langsung dalam sampel padat digunakan
dalam farmakologi, biofisika dan penelitian toksikologi.
Gambar alat yang di gunakan dalam metodeAAS (Atomic absorption
spectroscopy)
Spektrometri serapan atom pertama kali digunakan sebagai teknik
analitis, dan prinsip-prinsip dasar yang didirikan pada paruh kedua abad
ke-19 oleh Robert Wilhelm Bunsen dan Gustav Robert Kirchhoff, baik
profesor di Universitas Heidelberg, Jerman.Bentuk modern AAS
sebagian besar dikembangkan selama tahun 1950 oleh sebuah tim ahli
kimia Australia. Mereka dipimpin oleh Sir Alan Walsh pada CSIRO
(Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization), Divisi
Kimia Fisika, di Melbourne, Australia.
Teknik ini memanfaatkan spektrometri serapan untuk menentukan
konsentrasi suatu analit dalam sampel. Hal ini membutuhkan standar
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
24
dengan kandungan analit dikenal untuk membangun hubungan antara
absorbansi diukur dan konsentrasi analit dan karenanya bergantung
pada hukum Beer-Lambert. Singkatnya elektron dari atom dalam alat
penyemprot dapat dipromosikan ke orbital yang lebih tinggi (keadaan
tereksitasi) untuk waktu singkat (nanodetik) dengan menyerap kuantitas
didefinisikan energi (radiasi dari panjang gelombang tertentu). Ini jumlah
energi, yaitu panjang gelombang, adalah khusus untuk transisi elektron
tertentu dalam elemen tertentu.
Secara umum, setiap panjang gelombang sesuai dengan hanya satu
elemen, dan lebar jalur penyerapan hanya dari urutan dari beberapa
picometers (pm), yang memberikan teknik selektivitas unsurnya. Radiasi
fluks tanpa sampel dan dengan sampel dalam atomizer yang diukur
dengan menggunakan detektor, dan rasio antara dua nilai (absorbansi)
dikonversi menjadi analit konsentrasi atau massa menggunakan hukum
Beer-Lambert.
2. XRF (X-ray fluorescence)
X-ray fluorescence (XRF) adalah emisi karakteristik "sekunder" (atau
neon) sinar-X dari materi yang telah gembira dengan membombardir
dengan sinar-X berenergi tinggi atau sinar gamma. Fenomena ini
banyak digunakan untuk analisis unsur dan analisis kimia, terutama
dalam penyelidikan logam, kaca, keramik dan bahan bangunan, dan
untuk penelitian dalam geokimia, ilmu forensik dan arkeologi.
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
25
Gambar alat yang di gunakan dalam metode XRF (X-ray fluorescence)
Dalam analisis energi dispersif, dispersi dan deteksi adalah operasi
tunggal, seperti yang sudah disebutkan di atas. Counter proporsional
atau berbagai jenis solid-state detektor (dioda PIN, Si (Li), Ge (Li),
Silicon Drift Detector SDD) digunakan. Mereka semua berbagi sama
deteksi prinsip: An X-ray foton masuk ionises sejumlah besar atom
detektor dengan jumlah muatan yang dihasilkan yang sebanding dengan
energi foton yang masuk. Tuduhan ini kemudian dikumpulkan dan
proses berulang untuk foton berikutnya. Kecepatan Detector jelas
penting, karena semua pembawa muatan diukur harus datang dari foton
yang sama untuk mengukur energi foton dengan benar (diskriminasi
panjang puncak digunakan untuk menghilangkan peristiwa yang
tampaknya telah diproduksi oleh dua foton sinar-X tiba hampir
bersamaan).
Spektrum ini kemudian dibangun dengan membagi spektrum energi
ke sampah diskrit dan menghitung jumlah pulsa yang terdaftar dalam
setiap bin energi. Jenis detektor EDXRF bervariasi dalam resolusi,
kecepatan dan sarana pendingin (rendahnya jumlah pembawa muatan
bebas sangat penting dalam detektor solid state): counter proporsional
dengan resolusi beberapa ratus eV menutupi low end dari spektrum
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
26
kinerja, diikuti dengan PIN detektor dioda, sedangkan Si (Li), Ge (Li) dan
Detektor Drift Silicon (SDD) menduduki high end dari skala kinerja.
Dalam analisis dispersif gelombang, radiasi panjang gelombang
tunggal yang dihasilkan oleh monokromator dilewatkan ke
photomultiplier, detektor mirip dengan Geiger counter, yang menghitung
foton individu ketika mereka melalui. Counter adalah ruang yang berisi
gas yang terionisasi oleh X-ray foton. Sebuah pusat elektroda dikenakan
biaya (biasanya) 1700 V sehubungan dengan dinding ruang melakukan,
dan masing-masing foton memicu kaskade pulsa-seperti saat ini di
bidang ini. Sinyal diperkuat dan diubah menjadi mengumpulkan hitung
digital. Hitungan ini kemudian diproses untuk mendapatkan data analitis.
EDX spektrometer lebih unggul spektrometer WDX dalam bahwa
mereka lebih kecil, sederhana dalam desain dan memiliki bagian
rekayasa sedikit. Mereka juga dapat menggunakan tabung sinar-X
miniatur atau sumber gamma. Hal ini membuat mereka lebih murah dan
memungkinkan miniaturisasi dan portabilitas. Jenis instrumen ini
umumnya digunakan untuk aplikasi penyaringan kontrol kualitas
portabel, seperti pengujian mainan untuk timbal (Pb), menyortir
potongan logam, dan mengukur kandungan timbal cat perumahan. Di
sisi lain, resolusi rendah dan masalah dengan menghitung tingkat
rendah dan lama mati-waktu membuat mereka rendah untuk analisis
presisi tinggi. Mereka adalah, bagaimanapun, sangat efektif untuk
kecepatan tinggi, analisis multi-unsur. Lapangan portabel XRF analisis
saat ini di pasar berat kurang dari 2 kg, dan memiliki batas deteksi pada
urutan 2 bagian per juta timbal (Pb) dalam pasir murni.
3. XRD (X-ray Diffraction)
X-ray Diffraction adalah metode yang digunakan untuk menentukan
struktur atom dan molekul kristal, di mana atom kristal menyebabkan
berkas sinar-X untuk lentur ke banyak arah tertentu. Dengan mengukur
sudut dan intensitas dari berkas difraksi, crystallographer dapat
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
27
menghasilkan gambar tiga dimensi kepadatan elektron dalam kristal.
Dari kerapatan elektron ini, posisi rata-rata dari atom dalam kristal dapat
ditentukan, serta ikatan kimia mereka, gangguan mereka dan berbagai
informasi lainnya.
Gambar alat yang di gunakan dalam metodeXRD (X-ray Diffraction)
Karena banyak bahan dapat membentuk kristal-seperti garam,
logam, mineral, semikonduktor, serta berbagai anorganik, organik dan
biologi molekul-kristalografi sinar-X telah mendasar dalam
pengembangan berbagai bidang ilmiah. Pada dekade pertama
penggunaan, metode ini menentukan ukuran atom, panjang dan jenis
ikatan kimia, dan perbedaan skala atom antara berbagai bahan,
terutama mineral dan paduan. Metode ini juga mengungkapkan struktur
dan fungsi dari banyak molekul biologis, termasuk vitamin, obat-obatan,
protein dan asam nukleat seperti DNA. X-ray kristalografi masih
merupakan metode utama untuk mencirikan struktur atom bahan baru
dan bahan cerdas yang muncul mirip dengan eksperimen lain. X-ray
struktur kristal juga dapat menjelaskan sifat elektronik atau biasa elastis
material, menjelaskan interaksi dan proses kimia, atau melayani sebagai
dasar untuk merancang obat-obatan terhadap penyakit.
Dalam pengukuran difraksi sinar-X, kristal dipasang pada
goniometer dan secara bertahap diputar ketika dibombardir dengan
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
28
sinar-X, menghasilkan pola difraksi bintik-bintik jarak teratur dikenal
sebagai refleksi. Gambar dua dimensi yang diambil pada rotasi yang
berbeda diubah menjadi model tiga dimensi dari kepadatan elektron
dalam kristal menggunakan metode matematika transformasi Fourier,
dikombinasikan dengan data kimia yang dikenal sebagai sampel.
Resolusi miskin (ketidakjelasan) atau bahkan kesalahan dapat terjadi
jika kristal terlalu kecil, atau tidak cukup seragam dalam riasan internal
mereka.
X-ray kristalografi berhubungan dengan beberapa metode lain untuk
menentukan struktur atom. Pola difraksi yang serupa dapat diproduksi
oleh hamburan elektron atau neutron, yang juga diartikan sebagai
Transformasi Fourier. Jika kristal tunggal ukuran yang cukup tidak dapat
diperoleh, berbagai metode X-ray lainnya dapat digunakan untuk
memperoleh informasi lebih rinci, metode tersebut meliputi difraksi serat,
difraksi bubuk dan kecil-sudut hamburan sinar-X (SAXS). Jika bahan
dalam penyelidikan hanya tersedia dalam bentuk bubuk nanokristalin
atau menderita kristalinitas miskin, metode kristalografi elektron dapat
diterapkan untuk menentukan struktur atom.
Untuk semua metode difraksi sinar-X yang disebutkan di atas,
hamburan elastis, yang tersebar sinar-X memiliki panjang gelombang
yang sama dengan masuk X-ray. Sebaliknya, metode hamburan sinar-X
inelastis berguna dalam mempelajari Eksitasi sampel, daripada distribusi
atom nya.
4. ICP-MS (Inductively couple plasma mass spectrometry)
Inductively couple plasma mass spectrometry (ICP-MS) adalah jenis
spektrometri massa yang mampu mendeteksi logam dan beberapa non-
logam pada konsentrasi rendah sebagai salah satu bagian dalam 1012
(bagian per triliun). Hal ini dicapai dengan ionisasi sampel dengan
coupled plasma induktif dan kemudian menggunakan spektrometer
massa untuk memisahkan dan mengukur ion tersebut.
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
29
Gambar alat yang di gunakan dalam metodeICP-MS (Inductively couple plasma
mass spectrometry)
Dibandingkan dengan teknik serapan atom, ICP-MS memiliki
kecepatan yang lebih besar, presisi, dan sensitivitas. Namun, analisis
dengan ICP-MS juga lebih rentan untuk melacak kontaminan dari gelas
dan reagen.Selain itu, keberadaan beberapa ion dapat mengganggu
deteksi ion lainnya. Berbagai aplikasi melebihi ICP-OES dan termasuk
spesiasi isotop. Karena kemungkinan aplikasi dalam teknologi nuklir,
hardware ICP-MS adalah subjek untuk peraturan ekspor khusus.
Sebuah induktif ditambah plasma plasma yang mendapatkan energi
(terionisasi) oleh induktif memanaskan gas dengan kumparan listrik, dan
mengandung konsentrasi yang cukup ion dan elektron untuk membuat
gas konduktif secara elektrik. Bahkan gas terionisasi sebagian yang
sesedikit 1% dari partikel terionisasi dapat memiliki karakteristik plasma
(yaitu, respon terhadap medan magnet dan konduktivitas listrik tinggi).
Plasma yang digunakan dalam analisis Spektrokimia dasarnya elektrik
netral, dengan masing-masing muatan positif pada ion seimbang
dengan elektron bebas. Dalam plasma ini ion positif hampir semua
bermuatan tunggal dan ada beberapa ion negatif, sehingga ada jumlah
yang hampir sama ion dan elektron di setiap satuan volume plasma.
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
30
Sebuah coupled plasma induktif (ICP) untuk spektrometri ditopang
dalam obor yang terdiri dari tiga tabung konsentris, biasanya terbuat dari
kuarsa. Akhir dari obor ini ditempatkan di dalam sebuah kumparan
induksi diberikan dengan arus listrik frekuensi radio.Aliran gas argon
(biasanya 14 sampai 18 liter per menit) diperkenalkan antara dua tabung
terluar obor dan percikan listrik diterapkan untuk waktu yang singkat
untuk memperkenalkan elektron bebas ke dalam aliran gas. Elektron ini
berinteraksi dengan medan magnet frekuensi radio dari kumparan
induksi dan dipercepat pertama dalam satu arah, kemudian yang lain,
karena perubahan bidang pada frekuensi tinggi (biasanya 27.120.000
siklus per detik). Dipercepat elektron bertabrakan dengan atom argon,
dan kadang-kadang menyebabkan tabrakan atom argon untuk berpisah
dengan salah satu elektron. Dirilis elektron pada gilirannya dipercepat
oleh medan magnet yang berubah dengan cepat. Proses berlanjut
sampai tingkat pelepasan elektron baru dalam tabrakan diimbangi oleh
laju rekombinasi elektron dengan ion argon (atom yang telah kehilangan
elektron). Ini menghasilkan 'bola api' yang sebagian besar terdiri dari
atom argon dengan fraksi agak kecil dari elektron bebas dan ion argon.
Suhu plasma sangat tinggi, dari urutan 10.000 K.
ICP dapat dipertahankan dalam obor kuarsa karena aliran gas
antara dua tabung terluar membuat plasma jauh dari dinding obor.Aliran
kedua argon (sekitar 1 liter per menit) biasanya diperkenalkan antara
tabung pusat dan tabung menengah untuk menjaga plasma jauh dari
ujung tabung pusat.Aliran ketiga (lagi biasanya sekitar 1 liter per menit)
gas dimasukkan ke dalam tabung pusat obor. Ini aliran gas melewati
pusat plasma, di mana ia membentuk saluran yang lebih dingin dari
plasma sekitarnya tapi masih jauh lebih panas dari api kimia. Sampel
yang akan dianalisis yang diperkenalkan ke saluran pusat ini, biasanya
sebagai kabut cairan dibentuk oleh melewati sampel cairan ke dalam
nebulizer.
Sebagai tetesan sampel nebulasi memasuki saluran sentral dari
ICP, menguap dan setiap padatan yang terlarut dalam cairan menguap
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
31
dan kemudian terurai menjadi atom. Pada suhu yang berlaku dalam
plasma proporsi yang signifikan dari atom banyak unsur kimia yang
terionisasi, setiap atom kehilangan elektron yang paling longgar terikat
untuk membentuk ion bermuatan tunggal.
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia
32
F. DAFTAR PUSTAKA
http://en.wikipedia.org/wiki/X-ray_fluorescence
http://www.angstrom-advanced.com/index.asp?page=Prolist4
http://en.wikipedia.org/wiki/Inductively_coupled_plasma_mass_spectrometry
http://en.wikipedia.org/wiki/Atomic_absorption_spectroscopy
http://wingmanarrows.wordpress.com/2012/05/16/eksplorasi-geokimia-1-
definisi-dan-konsep-dasar/
http://wingmanarrows.wordpress.com/2012/05/18/eksplorasi-geokimia-2-
perencanaan-eksplorasi-geokimia/
http://wingmanarrows.wordpress.com/2012/05/19/eksplorasi-geokimia-3-tipe-
survey-geokimia/
http://wingmanarrows.wordpress.com/2012/05/19/eksplorasi-geokimia-4-
metode-analitis/
http://samuderabenua.blogspot.com/2010/12/eksplorasi-geokimia.html
http://kiagusrachmadi-kaem.blogspot.com/2011/12/metode-geolimia-pada-
eksplorasi-bahan.html
http://deweisgeologist.blogspot.com/2012/03/eksplorasi-geokimia.html
http://dzuloceano.blogspot.com/2013/02/eksplorasi-geokimia.html
GEOKIMIA | Metode Analisis Geokimia