22

Click here to load reader

Metode Penelitian Komunikasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metode Penelitian Komunikasi

Menejemen Isu Bahan Kimia Berbahaya ( Hidrokuinon dan Merqury ) pada

Produk Kecantikan Wajah Tull Jye serta Hubungannya Dengan PR Perusahaan

BAB I

Latar Belakang

Setiap wanita pastilah ingin tampak selalu mempesona dan menarik. Oleh

karena itu berbagai upaya pun dilakukan oleh wanita Indonesia agar terlihat cantik

dan menarik. Kadang mereka melakukan berbagai upaya perawatan yaitu melakukan

perawatan di salon – salon dan menggunakan produk kecantikan. Perawatan di salon –

salon dan tempat pelayanan perawatan lainnya serta produk kecantikan pastilah tidak

memerlukan uang yang dapat dibilang sedikit jumlahnya. Namun mereka haruslah

menyiapkan budget yang tebal untuk dapat melakukan perawatan dan menggunakan

produk kecantikan yang mereka pilih untuk mempercantik diri. Mereka merasa puas

dan bangga ketika mereka dapat melakukan perawatan di salon dengan kualitas

terbaik dan membeli produk kecantikan dengan harga yang relatif mahal dan tentunya

memiliki kualitas yang mengagumkan.

Saat ini di Indonesia banyak sekali produk – produk kecantikan yang di jual

di pasaran maupun yang dijual oleh tempat yang membuka usaha pelayanan

kecantikan ataupun klinik kecantikan. Produk – produk yang dijual terkadang dikemas

dalam bentuk sangat menarik dan menggunakan model yang memiliki kulit yang

cantik, bersih dan bersinar agar setiap wanita dan remaja putri tentunya tertarik ketika

melihat produk tersebut dan mereka langsung dengan sigap memburu produk iti.

Terkadang produk yang dijual di pasar bebas tidak memiliki badan ijin dari BPOM

(Badan Pengawas Obat dan Makanan) Hal ini dapat mengakibatkan banyaknya

produk liar dan yang kurang sehat dapat dikonsumsi dengan mudah oleh para wanita.

Banyak produk kecantikan yang menggunakan zat kimia berbahaya yang dapat

menimbulkan efek samping bagi pengguna. Efek samping itu tidak saja hanya

terhadap wajah dan kulit wanita yang mengkonsumsinya namun dapat berdampak

pada ginjal dan kanker kulit. Oleh karena itu haruslah jeli dan selalu was – was ketika

menggunakan produk kecantikan yang tidak memiliki ijin dari BPOM

Salah satu produk yang di jual di Indonesia adalah Tull Jye. Produk ini berasal

dari negeri sakura yaitu Jepang. Produk ini menawarkan berbagai keunggulan ketika

1

Page 2: Metode Penelitian Komunikasi

konsumen menggunakan produk ini. Keunggulan yang diberikan oleh tul jye adalah

ketika konsumen menggunakan produk ini maka wajah mereka akan semakin

bercahaya , putih dan bersih. Dengan keunggulan yang diberikan maka banyaklah

wanita Indonesia yang berbondong – bondong membeli produk ini untuk digunakan

diwajah mereka. Mereka sangat berharap ketika mereka telah memakai produk ini

maka kulit wajah mereka akan menjadi halus, putih, dan bercahaya.

Namun isu yang santer merebak di Indonesia yaitu bahwa produk ini

mngandung zat kimia yang sangat berbahaya yaitu hdroquinon dan mercury. Zat

kimia itu adalah zat kimia yang sangat berbahaya. Zat ini dapat menimbulkan gagal

ginjal dan dapat mengakibatkan kanker kulit. Isu ini merebak dengan cukup kuat nya

dan mengakibatkan banyak pelanggan yang takut untuk menggunakan produk ini dan

mungkin mereka tidak berani lagi untuk mencoba produk tull jye.

Melalui siaran pers No : KH.00.01.3352 Tanggal : 7 September 2006, Badan

Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengeluarkan peringatan kepada masyarakat

tentang kosmetik yang mengandung bahan dan zat warna yang dilarang. Dalam siaran

pers tersebut BPOM menyebutkan bahwa dari hasil pengawasan Badan POM RI pada

tahun 2005 dan 2006 di beberapa provinsi, ditemukan 27 (dua puluh tujuh) merek

kosmetik yang mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kosmetik yaitu :

Merkuri (Hg), Hidroquinon > 2 %, zat warna Rhodamin B dan Merah K.3.

Bahan-bahan ini sebetulnya telah dilarang penggunaannya sejak tahun 1998 melalui

Peraturan Menteri Kesehatan RI No.445/MENKES/ PER/V/1998. Merkuri inorganik

dalam krim pemutih (yang mungkin tak mencantumkannya pada labelnya) bisa

menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama. Walau tidak seburuk efek

merkuri gugusan yang tertelan (yang dari makan ikan tercemar), tetap menimbulkan

efek buruk pada tubuh. Kendati cuma dioleskan ke permukaan kulit, merkuri mudah

diserap masuk kedalam darah, lalu memasuki sistem saraf tubuh.

Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul

sebagai gangguan sistem saraf, seperti tremor, insomnia, kepikunan, gangguan

penglihatan, gerakan tangan abnormal (ataxia), gangguan emosi, selain depresi. Oleh

karena umumnya tak terduga kalau itu penyakitnya, kasus keracunan merkuri, sering

salah didiagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson, atau penyakit gangguan otak.

Selain merkuri, Hidroquinon yang kandungannya diatas 2 % juga

dikategorikan sebagai bahan yang berbahaya bagi kesehatan. Saat ini hidrokuinon

masih digunakan sebagian produsen pemutih karena hidroquinon mampu mengelupas

Page 3: Metode Penelitian Komunikasi

kulit bagian luar dan menghambat pembentukan melanin yang membuat kulit tampak

hitam. Namun, menurut ahli kosmetik di Rumah Sakit Kramat 128, Jakarta Pusat, dr

Lili Legiawati SpKK, penggunaan hidroquinon dalam kosmetika bebas tak boleh

lebih dari 2 persen. "Hidroquinon tidak boleh digunakan dalam waktu yang lama, dan

jika pemakaiannya lebih dari 2 persen, harus di bawah kontrol dokter. Penggunaan

hidroquinon yang berlebihan bisa menyebabkan oochronosis terhadap orang berkulit

gelap," kata Lili. Oochronosis adalah kulit berbintil seperti pasir dan berwarna coklat

kebiruan. Penderita oochronosis akan merasa kulit seperti terbakar dan gatal.

Dengan demikian Hidroquinon ini dapat digolongkan obat keras yang hanya

dapat digunakan berdasarkan resepdokter. Bahaya pemakaian obat keras ini tanpa

pengawasan dokter dapat menyebabkan iritasi kulit, kulit menjadi merah dan rasa

terbakar juga dapat menyebabkan kelainan pada ginjal (nephropathy), kanker darah

(leukemia) dan kanker sel hati ( hepatocelluler adenoma).

Rumusan Masalah

1. Bagaimana sikap Tull Jye dalam menghadapi isu produk Tul Jye yang

mengandung zat kimia berbahaya yaitu hidroquinon dan mercury?

2. Bagaimana cara Tull Jye mengembalikan kepercayaan di benak konsumen?

Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisa sikap Tull Jye dalam menghadapi isu produk Tull Jye yang

mengandung zat kimia berbahaya yaitu hidroquinon dan mercury

2. Untuk mengetahui cara Tull Jye mengembalikan kepercayaan di benak

konsumen.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Membantu peneliti mengetahui kiat - kiat Tull Jye dalam menyelesaikan

masalahnya dengan penelitian dan sudut pandang dari seorang PR

Page 4: Metode Penelitian Komunikasi

2. Manfaat Teoritis

Menemukan pemecahan masalah yang tepat berdasarkan teori yang digunakan

Kerangka Teori

Teori Cognitif Disonance

Elemen – elemen seperti sikap, pengetahuan, dan persepsi mempunyai tiga

kemungkinan hubungan atau jalinan. Pertama, irelevan yang juga disebut sebagai nuil.

Kedua konsisten yang disebut sebagai konsonan dan yang ketiga inkonsisten yang

disebut sebagai disonan. Ada dua prenmis pentinga dalam teori ini, yakni disonan,

menghasilkan ketegangan atau stres yang menekan untuk melakukan perubahan dan

individu tidak hanya akan mereduksinya tetapi juga menghindari dimana disonan

tambahan mungkin terjadi. Lantas bagaimana kita menghadapi disonan jika hal itu

terjadi pada diri kita. Pertama kita mungkin mengubah satu atau lebih elemen

kognitif, sikap atau perilaku. Kedua menambahkan elemen baru pada satu sisi dari

ketegangan kognitif tersebut. Ketiga, kita mungkin akan melihat elemen – elemen

yang kurang penting . Keempat kita mungkin akan mencari informasi yang konsonan.

Kelima kita mungkin mereduksi disonan dengan mendistorsi atau melakukan

interpretasi yang salah terhadap informasi tersebut.

Terminologi “Issues management”

Manajemen issue adalah proses manajemen yang tujuannya membantu

melindungi pasar, mengurangi resiko, menciptakan kesempatan-kesempatan serta

mengelola imej sebagai sebuah aset organisasi bagi manfaat keduanya, organisasi itu

sendiri serta stakeholder utamanya, yakni pelanggan/konsumen, karyawan,

masyarakat dan para pemegang saham. (Caywood, 1997:173)

Menurut dua pakar di AS, Hainsworth dan Meng, sebuah issue muncul

“sebagai suatu konsekuensi atas beberapa tindakan yang dilakukan, atau diusulkan

untuk dilakukan, oleh satu atau beberapa pihak yang dapat menghasilkan negosiasi

dan penyesuaian sektor swasta, kasus pengadilan sipil atau kriminal, atau dapat

menjadi masalah kebijakan publik melalui tindakan legislative atau perundangan.”

Chase & Jones menggambarkan “issue” sebagai ‘sebuah masalah yang belum

terpecahkan yang siap diambil keputusannya’ (‘an unsettled matter which is ready for

Page 5: Metode Penelitian Komunikasi

decision’). Pakar lain mengatakan bahwa dalam bentuk dasarnya, sebuah “issue“

dapat didefinisikan sebagai ‘sebuah titik konflik antara sebuah organisasi dengan satu

atau lebih publiknya’ (‘a point of conflict between an organization and one or more of

its audicences’). (Regester & Larkin, 2003:42). Dari berbagai definisi di atas,

terlihatlah bahwa pengertian “issue” menjurus pada adanya masalah dalam suatu

organisasi yang membutuhkan penanganan. Cara menangani issue tersebut yang pada

akhirnya memunculkan teori dan proses “manajemen issue”.

Page 6: Metode Penelitian Komunikasi

BAB II

Tinjauan Pustaka

Krim pemutih merupakan campuran bahan kimia yang bertujuan memucatkan

noda hitam (cokelat) pada kulit. Dalam jangka waktu lama krim tersebut dapat

menghilangkan atau mengurangi hiperpigmentasi pada kulit. Namun jangan salah,

penggunaan yang terus-menerus justru akan menimbulkan pigmentasi dengan efek

permanen.

Bagaimana krim seperti itu bekerja? Dari kajian ini didapat hasil hidrokuinon

menghalangi pengeluaran melanin oleh melanosit di dalam epidermis. Hidrokuinon

juga menembus kulit dan menyebabkan penebalan gentian kolagen.

Pemakaian hidrokuinon yang berlebihan bukannya tak membawa efek

samping. Krim yang mengandungi 5% hidrokuinon telah dilaporkan memberi kesan

sampingan (iritasi dan rasa terbakar pada kulit). Namun jika kadarnya hanya 2%

pemakai hanya mengalami sedikit iritasi atau terbakar saja.

Pemakaian hidroquinon berlebih dapat menyebabkan kulit iritasi, dan jika

dihentikan kulit akan seperti semula, bahkan bisa lebih buruk. Lebih bahaya lagi

merkuri. Logam yang sebenarnya sudah dilarang itu memang menjadikan kulit

tampak putih mulus, tetapi lama-kelamaan akan mengendap di bawah kulit. Setelah

bertahun-tahun kulit akan biru kehitaman, bahkan dapat memicu timbulnya

kanker.Kadar zat pemutih hidroquinon untuk kosmetik hanya diperbolehkan dua

persen, lebih dari itu harus diperlakukan sebagai obat.

Efek samping hidrokuinon memang sedikit saja terutama jika dipakai pada

kadar rendah, namun ada rasa panas terbakar saat krim dengan hidrokuinon tinggi

diaplikasikan pada kulit. Jika krim seperti ini digunakan dalam jangka panjang,

sementara kita juga terekspos sinar matahari, bukan kulit cerah merona yang kita

dapat, melainkan sebaliknya. Spot coklat aau kehitaman justru bertambah, bahkan

muncul bintik kekuningan pada kulit yang disebut okronosis. Kerusakan ini mungkin

Page 7: Metode Penelitian Komunikasi

bersifat selamanya karena tidak ada yang dapat dilakukan untuk mengembalikan ke

bentuk atau warna semula.

Hidrokuinon bukan saja berbahaya jika digunakan pada kulit pada kadar

tinggi. Jika termakan zat ini dapat menyebabkan keracunan yang serius. Jika yang

termakan mencapai kepekatan 5-15 gram akan menyebabkan kerusakan sel darah

merah (hemolytic anemia).

Sementara merkuri sama berbahayanya dengan bahan hidroquinon, Pemakaian

yang mengandung Merkuri dapat menyebabkan perlambatan pertumbuhan janin,

mengakibatkan keguguran (Kematian janin dan Mandul), Flek hitam pada kulit akan

memucat (seakan pudar) dan bila pemakaian dihentikan, flek itu dapat / akan timbul

lagi & bertambah parah (melebar).Efek REBOUND yaitu memberikan respon

berlawanan (kulit akan menjadi gelap/kusam saat pemakainan dihentikan). Bagi

Wajah yang tadinya bersih lambat laun akan timbul flek yang sangat parah (lebar).

Merkuri juga dapat mengakibatkan kanker kulit. Unsur merkuri yang ada di kosmetik

akan diserap melalui kulit, kemudian akan dialirkan melalui darah keseluruh tubuh

dan merkuri itu akan mengendap di dalam ginjal yang berakibat terjadinya gagal

ginjal yan sangat parah. Merkuri dalam krim pemutih (yang mungkin tidak tercantum

pada labelnya) dapat menimbulkan keracunan bila digunakan untuk waktu lama.

Walau tidak seburuk efek merkuri yang tertelan (dari makanan ikan yang tercemar),

tetap menimbulkan efek buruk pada tubuh. Kendati cuma dioleskan ke permukaan

kulit, merkuri mudah diserap masuk ke dalam darah, lalu ,memasuki system saraf

tubuh. Manifestasi gejala keracunan merkuri akibat pemakaian krim kulit muncul

sebagai gangguan system saraf, seperti tremor (gemetar), insomnia (tidak bisa tidur),

pikun, gangguan penglihatan, ataxia (gerakan tangan tak normal), gangguan emosi,

depresi dll. Oleh karena umumnya tak terduga kalau itu penyakitnya, kasus keracunan

merkuri sering didiagnosis sebagai kasus Alzheimer, Parkinson, atau penyakit

gangguan otak. Setelah sekian lama, kosmetik tsb akan diserap melalui kulit dan

dialirkan melalui darah ke seluruh tubuh, akhirnya merkuri itu akan mengendap di

dalam ginjal, sehingga menyebabkan gagal ginjal yang sangat parah bagi pemakainya.

Produk kosmetik yang dipakai tersebut akan menyebabkan iritasi parah pada kulit,

yakni berupa kulit yang kemerah-merahan dan menyebabkan kulit menjadi mengkilap

secara tidak normal.

Page 8: Metode Penelitian Komunikasi

BAB III

Metode Penelitian

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, yaitu data-data

penelitian yang ditampilkan dalam bentuk verbal menekankan pada persoalan

kontekstual, dan tidak terikat secara ketat dengan hitungan, angka, dan ukuran

yang bersifat empiris. Data kualitatif dikumpulkan melaui berbagai cara, seperti

wawancara, intisari, dokumentasi (rekaman). Oleh karena lingkup penelitian ini

adalah penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan sampelnya menggunakan

cara purposive, dimana peneliti memakai berbagai pertimbangan, yaitu

berdasarkan konsep teori yang digunakan, serta keingintahuan dari pada

penelitian tentang karakteristik pribadi dari obyek yang diteliti.

Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Informan, sebagai informan awal dipilih secara purposive, obyek penelitian

yang menguasai permasalahan yang diteliti ( key informan ). Informasi

selanjutnyadiminta kepada informan awal untuk menunjukan orang lain yang

dapat memberikan informasi, dan kemudian informan ini diminta pula untuk

menunjukan orang lain yang dapat memberikan informasi begitu seterusnya.

Cara ini biasanya lazim disebut sebagai snow ball yang dilakukan secara serial

atau berurutan. Pada penelitian ini yang dipandang sebagai informan pertama

adalah : Humas PT.Tull Jye, Indonesia.TBK

2. Dokumen, yaitu teknik dokumentasi yang dipakai untuk memperoleh data

melalui bahan-bahan tertulis yang didapat dari website Tull Jye

(www.tulljye.co.id). Teknik ini dilakukan untuk melangkapi informasi

3.2. Teknik Pengumpulan Data ( wawancara)

Untuk mengumpulkan data-data tentang objek penelitian, peneliti

menggunakan teknik wawancara via e mail dengan customer service dari Tull Jye

([email protected]). Berdasar taxonomi bentuk pertanyaannya, wawancara dapat

dikelompokkan menjadi beberapa bentuk yaitu verbal dan non verbal. Ada dua

bentuk pertanyaan verbal yaitu pertanyaan langsung dan tidak langsung;

Page 9: Metode Penelitian Komunikasi

sementara itu untuk yang non verbal juga mempunyai dua bentuk pertanyaan

yaitu overt dan covert. Sementara itu pertanyaan langsung dari verbal

mempunyai dua bentuk yaitu terbuka dan tertutup (Werner dan Schoepfle, 1987

dalam Koentjoro, 2007).

Dalam penelitian ini penulis menggunakan wawancara partisipan dan

tidak berstruktur, pemilihan model wawancara ini didasarkan atas kemampuan

model ini untuk terhindar dari bias. Koentjoro (2007) membagi interview

berdasar cara pengambilan datanya menjadi dua, yaitu interview partisipatif dan

non partisipatif. Wawancara partisipatif pada umumnya berbentuk verbal

terstruktur maupun tidak, terbuka maupun tertutup.

Berikut ini adalah hasil wawancara dengan cutomer service Tull Jye :

1. A : Bagaimana tanggapan pihak Tull Jye mengenai isu yang

beredar bahwa produk Tull Jye mengandung mercury ?

B : Pihak kami telah melakukan konfirmasi pada SKH Kompas

bahwa produk-produk kami aman digunakan karena telah lulus uji

oleh badan POM, berikut adalah daftar produk-produk kami yang telah

lulus uji badan POM :

Produk POM CL

01. Tull Jye Bleaching Ab Cream POM CL 1006000531

02. Tull Jye Cream Big A POM CL 1004503665

03. Tull Jye Bleaching Cream Big B POM CL 1004503666

04. Tull Jye Day & Night Cream POM CL 1010503417

05. Tull Jye Day Cream POM CL 1004502729

06. Tull Jye Night Cream POM CL 1004502724

07. Tull Jye Normal Cream POM CL 1005000487

08. Tull Jye Washing Cream POM CL 1001000482

09. Tull Jye Placenta Lotion POM CL 1005000484

10. Tull Jye Freckle Lotion POM CL 1006000485

11. Tull Jye Acne Lotion POM CL 1008000483

12. Tull Jye Acne Cream POM CL 1008000486

13. Tull Jye Eye Cream POM CL 0806000435

14. Tull Jye Repair Cream POM CL 1010502849

15. Tull Jye Anti Aging Jelly POM CL 1005502728

Page 10: Metode Penelitian Komunikasi

16. Tull Jye Sun Screen Powder POM CL 0903000434

17. Tull Jye Sun Block POM CL 1101704020

18. Tull Jye Masker Cream POM CL 1003701661

19. Tull Jye 2 Way Cake (Light Pink) POM CL 0903704204

20. Tull Jye 2 Way Cake (Natural Glow) POM CL 0903704205

21. Tull Jye 2 Way Cake (Pink Nude) POM CL 0903704206

2. A : Dengan isu yang tersebar di masyarakat, bagaimanakah strategi

Tull Jye mengembalikan kepercayaan dimata masyarakat ?

B : Kami selalu meyakinkan konsumen dengan mengadakan

kunjungan-kunjungan ke berbagai kota-kota besar.

3.3. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul dalam tahap pengumpulan data, perlu diolah

terlebih dahulu. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan sejak awal

penelitian dan selama proses penelitian dilaksanakan. Data diperoleh, kemudian

dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Dimulai dari wawancara, observasi,

mengedit, mengklasifikasi, mereduksi, selanjutnya aktivitas penyajian data serta

menyimpulkan data. Tujuannya adalah menyederhanakan seluruh data yang

terkumpul, dan menyajikannya dalam susunan yang rapi, untuk kemudian

dianalisis. Teknis analisis data dalam penelitian ini menggunakan model analisis

interaktif.

Menurut Alsa (2003) dalam penelitian kualitatif, karena data terdiri dari

teks maka setelah terkumpulnya data base teks, kemudian dilakukan analisis teks

dengan memasukkan kedalam kelompok-kelompok kalimat dan menetapkan arti.

Keseluruhan laporan kualitatif umumnya merupakan deskripsi yang panjang

untuk memberikan gambaran kompleks mengenai fenomena. Dari gambaran

kompleks ini peneliti membuat interpretasi tentang makna data melalui refleksi.

Refleksi berarti bahwa peneliti merefleksikan bias, nilai, dan asumsi-asumsi

personal mereka kedalam penelitiannya.

3.4. Pengembangan Validitas

Page 11: Metode Penelitian Komunikasi

Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh

keabsahan temuan. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka

perlu diteliti kredibilitasnya dengan mengunakan teknik-teknik perpanjangan

kehadiran peneliti di lapangan, observasi yang diperdalam,

triangulasi(menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori), pembahasan

sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan

anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-tidaknya ditransfer ke

latar lain (transferrability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan

dapat-tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirmability)

BAB IV

Page 12: Metode Penelitian Komunikasi

Hasil dan Pembahasan

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

Issue Management merupakan Pengemasan dan pengelolaan isu yang baik

dan efektif merupakan salah satu strategi komunikasi yang penting untuk dimiliki

suatu organisasi, perusahaan, atau institusi manapun. Isu-isu yang beredar diluar

perusahaan sangat perlu untuk “dikendalikan” secara optimal agar menghasilkan

opini publik yang dapat mengangkat citra perusahaan. Untuk itu, kami

menawarkan jasa pengelolaan isu di media serta stakeholder utama lainnya

secara komprehensif untuk mendukung pencapaian hasil yang positif ketika sang

praktisi humas dan pihak manajemen perusahaan membiarkan issue yang

diangkat oleh sebuah media tersebut berkembang, berarti mereka tengah

mempertaruhkan reputasi perusahaannya dalam situasi yang berbahaya.

Berikut ini definisi PR atau humas yang terbaru dari IPR (the Institute of

Public Relations) di Inggris : “PR berkaitan dengan reputasi – hasil dari apa yang

kita lakukan, apa yang kita katakan dan apa yang dikatakan orang lain tentang

kita.” Dan berikut ini: “Praktik PR adalah disiplin ilmu yang memelihara reputasi

dengan tujuan untuk mendapatkan kesepahaman dan dukungan serta untuk

mempengaruhi opini serta perilaku.”

Jelaslah bahwa tujuan utama dari segenap kegiatan PR dari suatu

organisasi adalah membentuk reputasi organisasi tersebut dan memeliharanya

agar mendapatkan kesepahaman dan dukungan dari publik yang ditujunya, serta

mempengaruhi opini dan perilaku mereka terhadap organisasi. Dan yang harus

terus diingat adalah bahwa reputasi ini sangat rapuh serta dapat hancur seketika

akibat kata-kata atau tindakan yang tidak mencerminkan simpati atas suatu

realita.

Seiring dengan kemajuan teknologi, industri media massa menjadi

semakin beragam dan persaingan di antara merek menjadi semakin ketat dalam

memperoleh berita yang sensasional. Sudah menjadi rahasia umum bahwa

biasanya berita yang menjadi topik hangat adalah berita yang mengandung suatu

masalah yang kontroversial ataupun hal-hal buruk yang sedang menimpa seorang

tokoh, sebuah organisasi/perusahaan hingga sebuah negara. Terutama bila issue

yang muncul tersebut memiliki dampak tertentu (biasanya dampak yang buruk)

Page 13: Metode Penelitian Komunikasi

pada masyarakat luas. Semakin hangat topik tersebut dibicarakan publik, semakin

giat para wartawan menggali topik tersebut dan mengejar-ngejar para nara

sumber. Dalam penelitian ini yang sedang marak diberitakan oleh media adalah

adanya issu bahan kimia berbahaya pada produk kecantikan wajah yaitu Tull Jye.

4.2. Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, ternyata PR memiliki strategi

tersendiri dalam mengatasi issu yang sedang dihadapi oleh perusahaan. Dalam

hal ini PR perusahaan memilih untuk mengidentifikasikan empat kebutuhan

fungsi umum agar sebuah perusahaan dapat memaksimalkan posisinya serta

memelihara lingkungan kebijakan publiknya secara positif, dengan sebuah fokus

utama yakni memperhatikan hubungan dengan para stakeholder-nya. Artinya

adalah memeriksa permintaan untuk mendapatkan komitmen yang layak atas

masalah-masalah tanggungjawab sosial perusahaan. Riset di AS menemukan

bahwa kekuatan pasar tidak menentukan nasib perusahaan, tapi perubahan

kebijakan publiklah yang memegang peranan. Para praktisi humas harus sensitif

terhadap kekuatan kebijakan publik dan membantu dalam perencanaan

perusahaan serta dalam pembentukan etika

BAB V

Page 14: Metode Penelitian Komunikasi

Kesimpulan

Dalam melakukan penelitian ternyata bukanlah suatu hal yang mudah,

kita dituntut harus benar-benar mengenali obyek yang akan diteliti dan kita juga

harus benar-benar jeli dalam mengamati fenomena yang ada. Dalam penelitian

ini penulis jadi lebih menegerti pentinnya peranan seorang PR dalah suatu

perusahan, yaitu untuk menjaga nama baik ataupun citra suatu perusahaan dan

juga mengembalikan nama baik perusahaan apabila terjadi issu seperti pada

kasus penelitian ini.

Saran

Bagi peneliti berikutnya, sebaiknya lebih diperhatikan lagi mengenai

issu yang dihadapi agar dapat lebih mudah menyimpulkan focus penelitian. Dan

juga lebih mengenali lingkungan penelitian agar tidak kesulitan mencari nara

sumber yang terpercaya. Sehingga data-data yang diperoleh valid dan dapat

dipertanggung jawabkan.